PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN, PROFESIONALISME DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK NASIONAL PURWOKERTO
Oleh: Edi Wahyono1 dan Rudi Prasetyo Ardi2
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pendidikan dan latihan, profesionalisme dan motivasi terhadap kinerja guru baik secara parsial maupun bersama-sama. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif. Lokasi penelitian ini di SMK Nasional Purwokerto dengan sampel semua guru dijadikan sebagai responden penelitian. Analisis menggunakan regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis data penelitian dapat disimpulkan bahwa: Pendidikan dan latihan berpengaruh positif terhadap kinerja guru, profesionalisme guru berpengaruh positif terhadap kinerja guru dan motivasi guru berpengaruh positif terhadap kinerja guru serta secara bersama-sama diklat, profesionalisme dan motivasi berpengaruh terhadap kinerja guru Kata kunci: Pendidikan dan latihan, profesionalsime, motivasi dan kinerja guru 1
Mahasiswa Program Studi Magister Sains Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata Indonesia (STIEPARI) Semarang 2 Staf Pengajar Program Studi Magister Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata Indonesia (STIEPARI) Semarang
ABSTRACT The Influence of Training, Professionalism and Work Motivation on Teacher Performance at National Vocational Purwokerto. This study purpose to determine the effect of education and training, professionalism and motivation of the teacher's performance either partially or jointly. The research method used is quantitative. The location of this research at the National Vocational Purwokerto to sample all teachers serve as respondent. Using multiple linear regression analysis. Based on the results of data analysis study concluded that: education and exercise a positive influence on the performance of teachers, teachers' professionalism positive effect on the performance of teachers and teacher motivation positive effect on teacher performance and jointly training, professionalism and motivation affect the performance of teachers Keywords: Education and training, profesionalsime, motivation and performance of teachers
75
PENDAHULUAN Guru yang berkinerja tinggi sangat diharapkan berbagai pihak, termasuk peserta didik yang tiada lain adalah pihak yang secara langsung berhubungan dengan guru di sekolah. Fakta yang sangat mengejutkan masih ada guru di SMK Nasional Purwokerto yang belum menempuh jenjang pendidikan strata satu (20%) dan juga tidak memiliki latar belakang pelayaran. Memperhatikan kondisi di atas maka terdapat permasalahan kinerja guru yang perlu diselesaikan secepat mungkin, sehingga tujuan proses pembelajaran di SMK Nasional berjalan sebagiamana mestinya. Agar kinerja guru mengalami perbaikan perlu diberi peluang atau kesempatan dalam mengembangkan segenap potensinya misalnya melalui peningkatan pendidikan, diikutsertakan dalam kegiatan seminar, lokakarya, serta pendidikan dan pelatihan (Diklat TOT/Training of Trainer). Melalui kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan kinerja guru akan meningkat dengan semakin baiknya pelaksanaan kegiatan pembelajaran, termasuk juga kemampuan memanfaatkan teknologi informasi untuk kepentingan pembelajaran. Ketidakprofesionalan guru masih bisa dilihat dari masih banyaknya guru yang belum terbiasa dengan komputer, padahal pada kehidupan di dunia global ini guru dituntut untuk menguasai sistem informasi dan komunikasi, yang ujungnya adalah pada pembiasaan pemakaian komputer dan internet dalam pelaksanakan proses pembelajaran. Guru tidak bisa akrab dengan dunia komputer ini salah satunya tidak tersedianya sarana komputer di sekolah apalagi jaringan internet. Biaya penggunaan internet ini yang relatif mahal di Indonesia ini juga mempengaruhi guru dan untuk mengakses materi-materi pelajaran yang tersedia di internet. Guru tidak kreatif dalam memberikan bahan pelajaran dan banyak yang tidak bersifat kontekstual, banyak yang bersifat abstrak. Abstraknya suatu materi pelajaran akan membuat peserta didik menjadi susah untuk mencerna bahan ajar yang diberikan oleh guru, di samping itu masih terdapat guru dasar keilmuannya tidak sesuai dengan bidang studi yang diampunya lagi. Idealnya semua guru mempunyai motivasi kerja tapi yang terjadi banyak guru yang memiliki motivasi rendah. Motivasi yang rendah ini dapat terlihat pada keterlambatan guru setiap hari baik pada kehadiran pagi hari maupun kehadiran guru pada saat pergantian jam pelajaran. Selama ini guru SMK Nasional Purwokerto terlihat sebagian melaksanakan proses pembelajaran tanpa disertai dnegan perencanaan pembelajaran (RPP) yang memadai. Perencanaan yang kurang baik ini terlihat dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru diberikan sesuai apa yang diketahui oleh guru itu sendiri tanpa mempersiapkan skenario pembelajaran dan proses pembelajaran yang baik. METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menemukan adanya pengaruh diklat, profesionalisme dan motivasi guru terhadap kinerja guru SMK Nasional Purwokerto. Desain penelitian ini seperti pada gambar :
76
X1
H1 H2
X2
Y
H4 X3
H3
Keterangan: X1 : Diklat guru X2 : Profesionalisme guru X3 : Motivasi kerja guru Y : Kinerja guru Gambar 1. Desain penelitian Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah guru SMK Nasional Purwokerto yag berjumlah 54 guru. Sampel penelitian ini adalah guru SMK Nasional Purwokerto, dan dengan menggunakan metode total sampling maka seluruh guru dijadikan sebagai narasumber atau sampel penelitian, sehingga sampel penelitian ini berjumlah 54 guru. Uji Kelayakan Instrumen Untuk mengetahui kevalidan setiap item pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini digunakan rumus korelasi product moment. Untuk uji reliabilitas digunakan rumus alpha cronbach (Singarimbun dan Effendi 2006) Teknik Analisis Data Dalam regresi berganda variabel tergantung dipengaruhi oleh dua atau lebih variabel bebas. Persamaan regresi linier berganda dapat dituliskan sebagai berikut (Suliyanto 2011). Beberap item yang diujikan terdiri dari pengujian secara simultan (Uji F), Koefisien Determinasi (R2) Uji Hipotesis 1. Pengujian secara parsial (Uji t), kriteria pengujian: Ho diterima jika t hit ≤ t tabel atau α >0,05 Ha diterima jika t hit > t tabel atau α ≤ 0,05 2. Pengujian secara simultan (Uji F), kriteria pengujian: Ho diterima bila F hitung ≤ F tabel atau nilai sig. lebih besar dari 0,05 Ha ditolak bila F hitung > F tabel atau nilai sig. lebih kecil dari 0,05.
77
PEMBAHASAN Hasil Analisis Regresi Berganda Analisis regresi dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen diklat guru, profesionalisme dan motivasi terhadap variabel dependen kinerja guru. Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda yang diperoleh maka dibuat persamaan linear berganda sebagai berikut: Y= 0,246 X1 + 0,439 X2 + 0,387 X3 1. Koefisien Koefisien regresi menujukkan bahwa diklat guru memiliki nilai beta positif sebesar 0,246. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik diklat guru akan meningkatkan kinerja guru. 2. Koefisien regresi menujukkan bahwa profesionalisme memiliki nilai beta positif sebesar 0,439. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik profesionalisme guru maka akan semakin meningkatkan kinerja guru. 3. Koefisien regresi menujukkan bahwa motivasi memiliki nilai beta positif sebesar 0,387. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik motivasi maka akan semakin meningaktkan kinerja guru. 4. Uji Anova (F-test) Uji Anova atau uji F menunjukan bahwa F hitung sebesar 48,289 dengan sig 0,000 < 0,05. Variabel diklat guru (X1), profesionalisme guru (X2) dan motivasi (X3) merupakan variabel yang baik dan tepat (fit) untuk mengukur perubahan dalam variabel kinerja guru (Y), sehingga membentuk persamaan yang fit. Uji Koefisien Determinasi (Uji R2) Hasil perhitungan estimasi regresi diperoleh nilai koefisien determinasi (Adjusted R square) sebesar 0,728 artinya 72,8% perubahan pada variabel dependen kinerja guru guru (Y) dapat dijelaskan oleh perubahan dalam variabel independen diklat guru (X1), profesionalisme (X2) dan motivasi (X3). Sedangkan sisanya sebesar 27,2% diterangkan oleh variabel lain yang tidak diajukan atau dijelaskan dalam model penelitian ini. Pengujian Hipotesis 1. Hipotesis pertama menguji pengaruh diklat guru terhadap kinerja guru. Diperoleh koefisien beta positif sebesar 0,246 dengan nilai signifikansi sebesar 0,027 < 0,05. Hal ini mengidikasikan hipotesis pertama diterima. Artinya diklat guru mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru. 2. Hipotesis kedua menguji pengaruh profesionalisme terhadap kinerja guru guru. Diperoleh koefisien beta positif sebesar 0,439 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini mengidikasikan hipotesis kedua diterima. Artinya profesionalisme mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru. 3. Hipotesis ketiga menguji pengaruh motivasi terhadap kinerja guru guru. Diperoleh koefisien beta positif sebesar 0,387 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini mengidikasikan hipotesis ketiga diterima.
78
4.
Artinya motivasi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru. Hipotesis keempat menguji pengaruh bersama-sama diklat, profesioanlisme dan motivasi guru terhadap kinerja guru. Diperoleh F hitung sebesar 48,289 dengan nilai sig 0,000 < 0,05. Hal ini mengidikasikan hipotesis keempat diterima. Artinya secara bersama-sama diklat, profesionalisme dan motivasi guru mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru.
Pengaruh Diklat guru terhadap Kinerja guru Hasil uji hipotesis menyatakan bahwa diklat berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja guru, sehingga semakin baik diklat yang diikuti guru maka dapat meningkatkan kinerjanya. Berdasarkan kajian kuesioner diketahui bahwa penilaian terendah pada kurikulum/materi diklat berisikan materi praktis yang mudah diterapkan, artinya dikat yang diikuti seringkali tidak relevan dengan tugas mengajar guur. Sementara itu indikator yang dinilai baik yaitu diklat yang diikuti oleh guru memberikan perubahan pada pola pikir, dengan hasil ini maka ddiklat masih diperlukan guna mendukung proses kerja guru. Hasil penelitian ini memperkuat penelitian Dedeh Sofia Hasanah (2010) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Pendidikan Latihan (Diklat) Kepemimpinan Guru dan Iklim Kerja terhadap Kinerja Guru SD se-Kecamatan Babakan Cikao Kabupaten Purwakarta menyimpulkan bahwa diklat berpengaruh terhadap kinerja guru. Pengaruh Profesionalisme guru terhadap kinerja guru Hasil uji hipotesis menyatakan bahwa profesionalisme berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja guru, sehingga jika guru mampu bekerja secara profesional maka akan meningkatkan kinerjanya. Pnilain yang kurang diberikan oleh guru terkait dengan interaksi belajar dilakukan secara interaktif, artinya pengajaran selama ini kurang memberikan ruang bagi peserta didik untuk aktif di kelas. Sementara itu penilaian indikator yang sudah baik terkait dengan penguasaan guru pada media pembelajaran yang ada di kelas sudah baik. Dengan keberadaan guru yang profesional tentu saja akan memberikan pengaruh psoiotif pada proses pembelajaran di kelas. Mulyasa (2003) mengembangkan keprofesionalan guru dari sudut kompetensi yakni meliputi penguasaan pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Karea itulah ketika guru sudha profesional maka kinerjanya akan baik. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Subanji dan Isnandar (2010) dalam penelitainnya menjelaskan bahwa profesionalisme penting untuk mendukung kinerja guru. Pengaruh Motivasi terhadap kinerja guru Hasil uji hipotesis menyatakan bahwa motivasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja guru, sehingga jika motivasi sudah baik maka meningkatkan kinerja guru. Berdasarkan kajian kuesioner diketahui bahwa penilaian terendah terkait sekolah belum memberikan imbalan non materi dalam bentuk pengakuan hasil mengajar yang telah dilakukannya sehingga sampai saat ini maish diharapkan oleh guru. Sedangkan penilain tertinggi pada indikator guru
79
mempunuyai kesempatan untuk mengaktualisasikan kemampuan yang dimiliki. Hasil penelitian ini memperkuat kajian yang dilakukan oleh penelitian yang dilakukan oleh Yusra Abbas (2013) yang berjudul Motivasi Instrinsik, Motivasi Ekstrinsik, Kompetensi dan Kinerja Guru dan penelitian Hesti Murwati (2013) yang berjudul Pengaruh Sertifikasi Profesi terhadap Motivasi Kerja dan Kinerja Guru di SMK Negeri se-Surakarta menyimpulkan bahwa motivasi sangat penting dan mampu mempengaruhi kinerja guru. Pengaruh Diklat, Profesionalisme dan Motivasi guru terhadap Kinerja Hasil uji hipotesis menyatakan bahwa secara bersama-sama diklat, profesionalisme dan motivasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja guru, sehingga jika perbaikan pada tiga komponen variabel tersebut tentu akan berdampak pula pada perbaikan kinerja guru. Keterkaitan antar variabel penelitian ini memperkuat kajian yang telah dilakukan oleh Dedeh Sofia Hasanah (2010) bahwa diklat berpengaruh terhadap kinerja guru, penelitian Subanji dan Isnandar (2010) bahwa profesionalisme penting untuk mendukung kinerja guru dan penelitian Yusra Abbas (2013) serta Hesti Murwati (2013) yang menyimpulkan bahwa motivasi sangat penting dan mampu mempengaruhi kinerja guru.
SIMPULAN 1. Diklat berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru, artinya semakin baik diklat yang diiikuti guru yaitu sesuai dengan bidang tugasnya maka akan meningkatkan kinerja guru. 2. Profesionalisme berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru, artinya semakin profesional guru maka akan meningkatkan kinerja guru. 3. Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru, artinya semakin baik motivasi maka secara langsung akan meningkatkan kinerja guru. 4. Diklat, profesionalisme dan motivasi secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru, artinya semakin baik diklat yang diikuti guru, semakin baik profesionalisme dan motivasinya maka secara langsung akan meningkatkan kinerja guru. Saran 1. Untuk meningkatkan kinerja guru dapat dilakukan dengan memperhatikan diklat yang diikuti oleh guru, terutama terkait dengan indiaktor diklat yang dinilai masih rendah yaitu kurikulum/materi diklat berisikan materi praktis yang mudah diterapkan. Karena itulah perlu adanya pemilihan diklat yang tepat ketika guru akan diikutsertakan dalam diklat tersebut yaitu disesuaikan dengan kebutuhan guru. 2. Profesionalisme guru akan memperkuat kinerjanya di masa mendatang. Karena itulah guru diharapkan mampu bekerja secara profesional terutama 80
3.
4.
terkait dengan interaksi belajar dilakukan secara interaktif yang masih dinilai rendah oleh responden. Perbaikan sistem pengajaran yang interaktif ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan media pembelajaran yang mampu mendorong peserta didik untuk lebih aktif. Peningkatan motivasi akan meningkatkan kinerja guru. Hal ini dapat dilakukan dengan memperhatikan faktor yang dinilai rendah oleh gur yaitu imbalan non materi yang diberikan pihak sekolah/yayasan belum dilakukan secara wajar. Artinya pihak sekolah/yayasan mampu memenuhi imbalan non materi seperti pengakuan hasil kerja ataupun ucapan terima kasih dapat mulai dibiasakan di sekolah. Indikator kinerja yang dinilai rendah terkait dengan proses pembelajaran yang belum memberikan ruang kreativitas dan kemandirian siswa. Karena itulah gur diharapkan mampu memberikan rangsangan dalam proses pembelajaran sehingga peserat didik dapat lebih kreatif dan mandiri. DAFTAR RUJUKAN
As’ad, Moch, 2000. Psikologi Industri. Edisi Revisi. Liberty. Yogayakarta. Dedeh
Sofia Hasanah, 2010, Pengaruh Pendidikan Latihan (Diklat) Kepemimpinan Guru dan Iklim Kerja terhadap Kinerja Guru SD seKecamatan Babakan Cikao Kabupaten Purwakarta, Jurnal Penelitian Pendidikan Vol. 11, No. 2, Oktober, hal:85-96.
Hamalik., Oemar, 2004, Pendidikan Guru, Jakarta: PT. Bumi Aksara. Hesti Murwati, 2013, Pengaruh Sertifikasi Profesi terhadap Motivasi Kerja dan Kinerja Guru di SMK Negeri se-Surakarta, Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi (BISE), Vol.1 No. 1 , hal:12-21. Mulyasa E.., 2003, Kurikulum Berbasis Kompetensi : Konsep, Karakteristik, dan Implementasi Bandung , Remaja Rosdakarya. ______,2006, Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi, 2006, Metode Penelitian Survai, LP3ES, Jakarta. Subanji dan Isnandar, 2010, Meningkatkan Profesionalisme Guru SD Melalui TEQIP Berbasis Lesson Study, J-TEQIP, Tahun 1, Nomor 1, November, hal: 1-11. Sudarmanto, 2014, Kinerja dan Pengembagan Kompetensi SDM, Teori, Dimensi Pengukuran dan Implementasi dalam Organisasi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
81
Suliyanto, 2011, Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS, Penerbit Andi, Yogyakarta. Suryani Dewi Pratiwi, 2013, Pengaruh Motivasi, Kepuasan Kerja, Kepemimpinan Kepala Sekolah menurut Persepsi Guru dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Guru Ekonomi SMP Negeri di Kabupaten Wonogiri, Jurnal Pendidikan Insan Mandiri, Vol. 1 No. 1, hal: 89-100. Yusra Abbas, 2013, Motivasi Instrinsik, Motivasi Ekstrinsik, Kompetensi dan Kinerja Guru, Humanitas, Vol. X No.1 Januari, hal: 61-74.
82