Pendidikan Biologi Volume 5, Nomor 1 Halaman 1-14
Januari 2013
PENGARUH PENDEKATAN SAVI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 14 SURAKARTA THE INFLUENCE SAVI APPROACH APPLICATION USING STAD TYPE OF COOPERATIVE LEARNING MODEL ON LEARNING ACHIEVEMENT IN THE VII GRADERS OF SMP NEGERI 14 SURAKARTA Tutik Fitri Wijayanti1), Baskoro Adi Prayitno2), dan Marjono3) 1)
Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email:
[email protected] Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email:
[email protected] 3) Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email:
[email protected]
2)
ABSTRACT – This research aims to find out the influence of SAVI approach using STAD type of cooperative learning model on learning achievement in the VII graders Junior High School of 14 Surakarta. This research belonged to a quasi-experiment with quantitative approach. The research was designed using posttest only non-equivalent control group design by applying SAVI approach with STAD type of cooperative learning for experiment class and using conventional learning approach with lecture and demonstration methods for control class. The population of research was all 7th graders Junior High School of 14 Surakarta in the school year of 2011/2012. The sample of research was the VII C graders as experiment group and VII B graders as control group. The sampling technique used was cluster random sampling. Technique of collecting data used was objective test, observation test, and school document. The hypothesis testing was conducted using t-test. The data analyzed by Minitab version 16 program help at 5% significance. The hypothesis result of the influence of SAVI approach with STAD type of cooperative learning results p-value < 0,05, so there is affects SAVI approach with STAD type of cooperative learning on the learning achievement in the VII graders Junior High School of 14 Surakarta. Keywords: SAVI approach, STAD, Learning Achievement. konsep,
PENDAHULUAN Biologi merupakan bagian dari sains
yang
mempelajari
tentang
prinsip,
dan
teori
yang
berkaitan dengan kehidupan makhluk hidup
beserta
interaksi
dengan
makhluk hidup dan lingkungannya.
lingkungannya. Aspek proses adalah
Biologi sebagai bagian dari sains terdiri
proses
dari aspek produk, proses, dan sikap.
menemukan produk sains. Aspek proses
Aspek produk biologi terdiri atas fakta,
biologi berupa keterampilan proses
yang
digunakan
untuk
2 Pendidikan Biologi Vol. 5, No. 1, hal 1-14 sains meliputi aspek mengamati dengan
menerima pengalaman belajarnya. Hal
indera, mengelompokkan, menerapkan
ini sangat mendukung pada penjelasan
konsep atau prinsip, menggunakan alat
di atas yang menyatakan bahwa belajar
dan bahan, berkomunikasi, merumuskan
biologi diperlukan adanya pengalaman
hipotesis, menafsirkan data, melakukan
belajar dari siswa. Pengalaman inilah
percobaan, dan mengajukan pertanyaan.
yang benar-benar dibutuhkan oleh siswa
Sikap adalah karakter ilmiah yang
untuk mencapai hasil pembelajaran
muncul
biologi sesuai hakikat biologi sebagai
setelah
siswa
mempelajari
biologi. Sikap yang diperoleh berupa
sains.
sikap jujur, tanggung jawab, dan teliti. Pembelajaran menekankan
pada
biologi aspek
yang proses
Chotimah menjelaskan dalam
(2007)
adanya
juga
permasalahan
pembelajaran
biologi
yang
menuntut siswa harus belajar secara
bersifat teacher centered. Pembelajaran
konstruktivisme
yang seperti ini dipandang kurang
untuk
membangun
konsep biologi secara mandiri. Konsep
efektif
yang ditemukan secara mandiri akan
pengembangan
membuat
dan bertindak secara kritis, kurang dapat
siswa
mengingat
lebih
materi
dibandingkan
paham lebih
dengan
dan lama
karena
kurang
melibatkan
kemampuan
mengembangkan
berpikir
kemampuan
sekedar
berkolaborasi dalam proses belajar,
menghafal konsep. Menemukan konsep
peserta didik kurang termotivasi dan
pada pembelajaran biologi membuat
kurang
siswa lebih aktif tanpa harus bergantung
proses belajar.
pada guru. Pembelajaran yang seperti
bertanggungjawab
Silberman
terhadap
(2009:
ini tentu akan menghasilkan prestasi
mengemukakan
belajar yang lebih maksimal dan efektif
mendengarkan tanpa berpikir rata-rata
dibandingkan
biologi
dapat mendengar 400-500 kata per
yang hanya mengacu pada aspek produk
menit. Ketika mendengarkan secara
saja.
terus menerus selama waktu tertentu Sudjana
pembelajaran
(2008)
menyatakan,
hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki seorang siswa setelah
bahwa
siswa
2) yang
pada seorang guru yang sedang bicara empat
kali
lebih
lamban,
siswa
Tutik Fitri Wijayanti – Pengaruh Pendekatan SAVI Melalui Model 3 cenderung bosan, dan pikiran mereka
ketiga-tiganya. Belajar somatis berarti
akan melayang kemana-mana.
belajar dengan bergerak dan berbuat,
Permasalahan-permasalahan
di
auditori berarti belajar dengan berbicara
atas juga terjadi pada SMPN 14
dan mendengar, dan visual berarti
Surakarta. Hasil observasi yang penulis
belajar
lakukan,
permasalahan
menggambarkan.
yang
harus
yang baik dari guru dapat menyebabkan
ditangani misalnya: (1) pembelajaran
pembelajaran sangat membosankan bagi
Biologi di SMPN 14 Surakarta masih
siswa karena tidak sesuai dengan tipe
terorientasi pada aspek produk, (2)
belajar mereka.
terdapat
pembelajaran
biologi
pembelajaran Biologi masih bersifat
dengan
Guru
mengamati Kurangnya
perlu
dan respon
menggunakan
teacher centered, (3) cara belajar siswa
strategi mengajar dalam pembelajaran
yang
untuk
biologi yang berorientasi pada proses
menghafal daripada berusaha untuk
untuk mengatasi permasalahan yang
menemukan konsep biologi, dan (4)
terjadi. Cara yang dilakukan oleh
siswa kurang aktif dalam pembelajaran
penulis adalah mengkaji pendekatan
biologi. Permasalahan ini terjadi karena
SAVI
adanya kecenderungan seorang guru
kooperatif STAD agar siswa dapat
yang menganggap bahwa biologi hanya
berperan
teori
sains
berpusat pada siswa (student centered)
sehingga cenderung membuat siswa
sedangkan guru hanya cukup sebagai
untuk
fasilitator.
lebih
dan
menekankan
kumpulan
menghafal
produk
materi.
Faktor
melalui
aktif
model
dan
pembelajaran
pembelajaran
permasalahan ini ternyata menyebabkan
SAVI berarti somatis (S) yang
hasil belajar siswa di SMPN 14
bermakna gerakan tubuh, auditori (A)
Surakarta masih rendah, baik itu pada
yang bermakna bahwa belajar harus
ranah
berbicara dan mendengar, visual (V)
kognitif,
afektif,
maupun
psikomotor.
yang berarti belajar dengan mengamati
Faktor lain yang mempengaruhi
dan menggambarkan, dan intelektual (I)
hasil belajar adalah tipe belajar siswa.
belajar dengan memecahkan masalah.
Ada siswa yang hanya suka belajar
Pengertian
secara somatis, auditori, visual, maupun
pendekatan
ini
menekankan SAVI
bahwa haruslah
4 Pendidikan Biologi Vol. 5, No. 1, hal 1-14 memanfaatkan semua alat indera yang
saling membantu dalam satu tim yang
dimiliki siswa. Hal ini tentu membuat
terdiri dari siswa berkemampuan tinggi
siswa dapat berproses dalam belajar
hingga berkemampuan rendah sehingga
biologi. Pendekatan SAVI cenderung
akan terjadi kerjasama dalam tugas
mengajak
kelompok dan mampu mengembangkan
siswa
melakukan memiliki
untuk
kegiatan ketrampilan
lebih
aktif
agar
siswa
sikap saling menghargai.
proses
sains
Penerapan
pendekatan
SAVI
sesuai hakikat pembelajaran Biologi.
melalui model pembelajaran kooperatif
Selain itu SAVI juga mampu mengatasi
tipe STAD diharapkan dapat membantu
tipe belajar siswa yang berbeda-beda
siswa dalam meningkatkan hasil belajar
baik secara somatis, auditori, ataupun
pada
visual.
psikomotor. Hal ini terjadi karena alat Silberman
menyatakan,
(2009:
manakala
3-4)
pengajaran
ranah
kognitif,
afektif,
dan
indera siswa yang digunakan secara maksimal
akan
membuat
siswa
menggunakan auditori dan visual, kesan
berproses secara sains dalam belajar.
menjadi lebih kuat dengan dua sistem
Melalui proses ini siswa
penyampaian itu. Menggunakan auditori
menemukan konsep secara mandiri
dan visual tersebut, guru memiliki
yang
kesempatan
dipahami dan diingat lebih lama oleh
lebih
besar
memenuhi
tentunya
kebutuhan beberapa tipe siswa. Namun
siswa.
hanya
diperoleh
apabila
pendekatan
SAVI
mendengarkan
melihatnya
tidaklah
sesuatu cukup
dan untuk
mengetahuinya.
belajar
lebih
siswa
mudah
yang
menerapkan melalui
model
pembelajaran kooperatif tipe STAD
Pendekatan SAVI ini diterapkan dengan
Hasil
akan
mampu
menggunakan
akan
meningkatkan
aspek
produk
model
(kognitif), begitu pula dengan aspek
pembelajaran kooperatif tipe STAD.
proses (psikomotor) dan sikap ilmiah
Pendekatan SAVI menuntut siswa untuk
(afektif) siswa akan didapat lebih
bekerja secara mandiri tanpa adanya
efektif.
hubungan sosial dengan teman lainnya, sedangkan
pada
STAD
memiliki
kelebihan untuk dapat bekerjasama dan
Sehubungan
dengan
latar
belakang di atas maka perlu dilakukan penelitian
dengan
judul
“Pengaruh
Tutik Fitri Wijayanti – Pengaruh Pendekatan SAVI Melalui Model 5 Pendekatan
SAVI
melalui
Model
mengambil data pada ranah psikomotor
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
dan ranah afektif. Instrumen penelitian
terhadap Hasil Belajar pada Siswa
berupa tes dan lembar observasi yang
Kelas VII SMP Negeri 14 Surakarta”.
telah diuji cobakan untuk diketahui
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendekatan SAVI
validitas dan reliabilitasnya. Penelitian
ini
menggunakan
melalui pembelajaran kooperatif tipe
desain posttest only non-equivalent
STAD terhadap hasil belajar siswa kelas
control group design. Populasi dalam
VII SMP Negeri 14 Surakarta.
penelitian ini semua siswa kelas VII
METODE PENELITIAN
SMP Negeri 14 Surakarta. Sampel pada
Penelitian ini dilaksanakan di
penelitian ini yaitu kelompok kontrol
SMP Negeri 14 Surakarta. Waktu
pada kelas VII B sedangkan kelompok
penelitian
eksperimen
ini
semester
dilaksanakan
genap
adalah
VII
C.
Pengambilan
termasuk
teknik cluster random sampling. Uji
quasi experimental research. Variabel
kesetaraan ini menggunakan uji t (t-
bebasnya
SAVI
test). Uji prasyarat uji t meliputi uji
melalui model pembelajaran kooperatif
normalitas dan uji homogenitas. Uji
tipe
normalitas menggunakan uji Anderson-
Penelitian ini
adalah
STAD
pendekatan
dan
pendekatan
sampel
kelas
pelajaran
2011/2012.
tahun
pada
menggunakan
dengan
Darling dengan taraf signifikansi (α)
demonstrasi,
sebesar 0,05. Uji homogenitas dengan
sedangkan variabel terikatnya adalah
uji Levene’s dengan taraf signifikansi
hasil belajar.
(α) sebesar 0,05. Semua perhitungan
pembelajaran metode
konvensional
ceramah
dan
Penelitian ini menggunakan tiga
statistik menggunakan program Minitab
metode pengumpulan data. Teknik tes
16 pada taraf signifikansi 5%.
digunakan untuk mengambil data pad
HASIL DAN PEMBAHASAN
aranah
1. Pengaruh Pendekatan SAVI
kognitif
objektif.
dalam
Metode
digunakan
untuk
bentuk
tes
dokumentasi mengambil
data
kemampuan akademik siswa, sedangkan metode
observasi
digunakan
untuk
melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD terhadap Hasil Belajar
6 Pendidikan Biologi Vol. 5, No. 1, hal 1-14 Hasil analisis data pengaruh pendekatan
SAVI
melalui
model
terdapat pada unsur SAVI menuntut siswa
untuk
belajar
bergerak
terhadap hasil belajar biologi disajikan
menuntut siswa untuk belajar dengan
pada Tabel 1.
cara berkomunikasi dan mendengar
Tabel
semua informasi yang terdapat pada
Hasil Belajar
pvalue
Kriteria
Kognitif
0,000
p-value < 0,05
Afektif
0,000
p-value < 0,05
0,045
p-value < 0,05
Psikomotor
Hasil
Keputusan Uji H0 Ditolak, Berbeda Nyata H0 Ditolak, Berbeda Nyata H0 Ditolak, Berbeda Nyata
perhitungan
uji
t
berbuat.
cara
pembelajaran kooperatif tipe STAD
1. Hasil Analisis Pengaruh Pendekatan SAVI melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD terhadap Hasil Belajar Biologi
dan
dengan
Auditori
pembelajaran. Visual menuntut siswa untuk belajar dengan cara mengamati keadaan lingkungan sekitar. Intelektual menuntut siswa untuk berpikir dan menganalisis semua informasi yang diperoleh dari proses pembelajaran pada unsur somatis, auditori, dan visual (Meier,
2000).
tentunya
Pembelajaran
mendorong
menemukan
konsep
ini
siswa
untuk
materi
secara
berdasarkan Tabel 1 mengindikasikan
mandiri yang akan membuat siswa lebih
bahwa p-value < 0,05, maka HO ditolak
mengerti,
dan
waktu lama tanpa harus menghafal
H1 diterima, artinya bahwa
pendekatan
SAVI
melalui
model
ini
berpengaruh
pendekatan
hasil
belajar
siswa kelas VII SMPN 14 Surakarta.
dalam
jangka
materi, dan memiliki sikap ilmiah. Hal
pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap
mengingat
dapat
disimpulkan SAVI
melalui
bahwa model
pembelajaran kooperatif tipe STAD
melalui
mampu mengaktifkan gerak fisik dan
model pembelajaran kooperatif tipe
aktivitas intelektual dalam bentuk kerja
STAD merupakan suatu bentuk inovasi
sama pada suatu kelompok
model pembelajaran yang menggunakan
langkah-langkah pembelajaran
unsur-unsur
somatis,
sudah ditetapkan pada pembelajaran
auditory, visual, dan intelektual yang
STAD sehingga siswa dapat mencapai
disertai unsur STAD yaitu bekerja sama
hasil belajar yang maksimal, baik pada
Pendekatan
dan
SAVI
bersosialisasi.
SAVI
yaitu
Somatis
yang
dengan yang
Tutik Fitri Wijayanti – Pengaruh Pendekatan SAVI Melalui Model 7 ranah
kognitif,
afektif,
maupun
psikomotor.
untuk mendengar penjelasan video, serta intelektual untuk menganalisis
Kelompok
eksperimen
gambar dan video yang disajikan oleh
merupakan kelompok yang menerapkan
guru. Selanjutnya peneliti memberikan
pendekatan
pertanyaan-pertanyan
SAVI
melalui
model
seputar
materi
pembelajaran kooperatif tipe STAD.
yang telah disajikan sebelumnya, untuk
Unsur SAVI lebih berpotensi terlatihkan
mengecek
pada kelompok ini karena siswa benar-
menganalisis dan menemukan konsep
benar memanfaatkan alat indra yakni
materi
dapat menggerakkan fisik dan aktivitas
disampaikan oleh guru.
apakah
secara
intelektualnya dalam bentuk kerja sama
siswa
mandiri
Pertemuan
mampu
yang
kedua,
telah
peneliti
pada suatu kelompok. Hal ini tentu
menerapkan fase kerja kelompok yang
dapat
untuk
merupakan bagian dari sintaks STAD,
menemukan konsep pelajaran secara
supaya unsur SAVI ikut serta dalam fase
mandiri, karena siswa berproses secara
ini
langsung dalam belajar.
praktikum. Praktikum dilakukan oleh
membuat
Pertemuan
siswa
peneliti
memberikan
pada
siswa dalam kelompok-kelompok kecil
penelitian sesuai dengan sintaks yang
yang setiap kelompok terdiri dari 4-5
telah dibuat yaitu fase presentasi kelas.
siswa. Materi yang diberikan oleh
Peneliti yang berperan sebagai guru
peneliti
menyajikan
gambar-gambar
tentang
dampak pencemaran air dan tanah
pencemaran
lingkungan
sebagai
terhadap
dengan
praktikum, siswa terlihat terampil dalam
apersepsi
dan
pertama
maka
dilanjutkan
pada
praktikum
makhluk
hidup.
Melalui
penyajian video kerusakan hutan beserta
mengamati,
dampak dan penyebabnya, dan video
bahan
mengenai
lingkungan
percobaan, di sini dimaksudkan supaya
sebagai materi awal. Penyajian gambar
siswa memberdayakan unsur visual dan
dan
siswa
somatis dengan melakukan gerak fisik
visual
yang terarah. Siswa juga dituntut untuk
pencemaran
video
memanfaatkan secara
ini
membuat
kemampuan
maksimal
untuk
mengamati
gambar dan video, kemampuan auditory
serta
menganalisis
menggunakan
mengenai
dalam
hasil
alat
dan
melaksanakan
percobaan
dan
menjawab permasalahan yang telah
8 Pendidikan Biologi Vol. 5, No. 1, hal 1-14 diberi oleh guru berupa pertanyaan cara
mendapatkan penghargaan terbaik di
menanggulangi
fase terakhir.
lingkungan,
pencemaran dimaksudkan
untuk
Fase terakhir pembelajaran ini
menggunakan daya pikir dan aktivitas
adalah rekognisi tim atau penghargaan
intelektual siswa dalam menemukan
kelompok.
konsep
ditentukan berdasarkan poin
materi
Penggunaan
secara
mandiri.
Penghargaan
kelompok rata-rata
kelompok
pada
kelompok yang diperoleh. Perlunya
diharapkan
mampu
dilakukan rekognisi ini adalah untuk
mendorong siswa untuk memiliki sifat
menghargai hasil kerja keras siswa dan
dan sikap saling menghargai, bekerja
memotivasi mereka agar lebih giat lagi
sama, dan berjiwa sosial.
dalam
pembelajaran
Pertemuan
sehingga
bisa
peneliti
mendapatkan poin lebih banyak dan
melakukan post test untuk melihat hasil
penghargaan kelompok yang terbaik.
belajar siswa dalam ranah kognitif.
Untuk penilaian aspek psikomotor dan
Nilai post test yang diperoleh masing-
afektif dilakukan ketika pembelajaran
masing
berlangsung
siswa
ketiga,
belajar
akan
dibandingkan
dengan
menggunakan
dengan nilai awal sebelum dilakukan
lembar observasi yang diisi oleh tiga
post test oleh peneliti. Nilai awal ini
observer.
diambil dari nilai rata-rata hasil ulangan
Kegiatan
pembelajaran
yang
harian sebelumnya. Nilai akhir siswa
diterapkan siswa di kelas VII C berbeda
yang mengalami kenaikan, maka akan
keadaanya
mendapatkan
nilai
atau
poin
dilakukan siswa di kelas VII B yang
perkembangan
yang
nantinya
akan
menjadi
disumbangkan
pada
Tahap
dinamakan
pembelajaran
kontrol.
yang
Pendekatan
konvensional
yang
digunakan hanya menggunakan metode
kemajuan individual. Tujuan fase ini
ceramah dan demonstrasi yang seluruh
yaitu, untuk memberikan hasil akhir
kegiatannya
yang maksimal pada setiap peserta didik
Keadaan
untuk
mendominasi kelas dan hanya sedikit
berlomba-lomba
fase
kelas
kegiatan
skor
poin
ini
kelompoknya.
dengan
mendapatkan
sebanyak-banyaknya
kelompok
mereka
pada sehingga
berpusat ini
pada
membuat
guru. guru
kesempatan yang diberikan untuk siswa dalam
menemukan
konsep
secara
Tutik Fitri Wijayanti – Pengaruh Pendekatan SAVI Melalui Model 9 mandiri dan berproses dalam kegiatan
kontrol ini masih monoton, belum
pembelajaran secara maksimal. Hal
mengeksplorasi
tersebut terlihat pada pertemuan ketiga
keterampilan yang dimiliki siswa. Guru
saat
yang
dilakukan
evaluasi
pembelajaran,
siswa
kesulitan
mengerjakan
saat
akhir
mengalami soal.
keterampilan-
menerapkan
pembelajaran metode
pendekatan
konvesional
ceramah
dan
dengan
demonstrasi
Terbukti dari hasil perhitungan peneliti,
menempatkan diri sebagai pemberi
hasil
kontrol
pengetahuan penuh bagi siswa dan
memiliki nilai rata-rata yang lebih
cenderung masih didominasi dengan
rendah dibandingkan kelas ekperimen,
metode ceramah. Padahal penguasaan
baik pada ranah kognitif, psikomotor,
biologi melalui pembelajaran secara
maupun afektif.
teoritis
belajar
pada
kelas
Berdasarkan perhitungan yang
sangat
kemampuan
dan
ditentukan
oleh
kreatifitas
dalam
dilakukan oleh peneliti, perbedaan nilai
memanfaatkan
rata-rata hasil belajar siswa dapat dilihat
dalam menguasai materi biologi.
pada Gambar 1.
seluruh
indra
siswa
Keefektifan pendekatan SAVI melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD ini telah dibuktikan oleh Kusuma, Wijayanti, dan Wibowo (2008) yang telah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT yang berbasis SAVI.
Hasil
memberikan
penelitian
tersebut
kesimpulan
bahwa
penerapan pembelajaran kooperatif tipe NHT Gambar 1. Perbandingan Hasil Belajar Biologi Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Pencapaian nilai hasil belajar dari ketiga ranah yang rendah ini disebabkan oleh penerapan pendekatan pembelajaran yang diterapkan di kelas
yang
memperlihatkan hasil
berbasis adanya
belajar
pembelajaran Kimia
siswa
SAVI
peningkatan dalam
pokok bahasan
Laju Reaksi. Meski terdapat perbedaan pada
tipe
pembelajaran
kooperatif,
namun keduanya tetap memiliki peran
10 Pendidikan Biologi Vol. 5, No. 1, hal 1-14 untuk siswa dalam bersikap sosial pada
sama yakni belajar dengan bergerak dan
pembelajaran.
Nugroho,
berbuat.
(2009)
seluruh
Hartono,
Selain itu, dan
Edi
Siswa
yang
indranya
menggunakan dengan
mengemukakan bahwa STAD yang
menandakan
berorientasi keterampilan proses dalam
dengan cara berproses. Terbukti dengan
pembelajaran
akan
siswa
adanya perbedaan yang sangat nyata
mandiri
untuk
menemukan
antara kelas eksperimen dan kelas
pengetahuannya meningkatkan
membuat
sendiri
dan
pemahaman
siswa.
kontrol,
siswa
eksperimen
dengan
belajar
SAVI
melalui
model pembelajaran kooperatif tipe STAD
kelompok
siswa
pendekatan
Pemahaman dapat meningkat karena berdiskusi
bahwa
baik,
yang
diterapkan
di
memberikan
kelas
pengaruh
siswa lain atau bertanya pada guru
terhadap hasil belajar siswa karena
apabila ada masalah atau kesulitan.
dalam pendekatan pembelajaran ini
Dua pernyataan di atas dapat
telah
mengembangkan
panca
indra
diambil kesimpulan bahwa pendekatan
siswa, intelektual, dan keterampilan
SAVI
sosial siswa secara maksimal. Hal ini
melalui
kooperatif
model
tipe
pembelajaran
STAD
dapat
dapat dilihat pada hasil belajar ranah
meningkatkan hasil belajar pada ranah
psikomotor dan afektif pada kelas
kognitif, karena pada dasarnya dalam
eksperimen
pembelajaran ini siswa terdorong untuk
menyatakan bahwa pendekatan SAVI
melakukan keterampilan proses saat
melalui pembelajaran kooperatif tipe
belajar.
STAD mampu membuat siswa pada Hasil penelitian ini juga sesuai
dengan
pendapat
Russel
yang
menyatakan bahwa untuk meningkatkan
kelas
dan
kontrol
eksperimen
keterampilan
proses
yang
meningkatkan dan
sikap
ilmiahnya.
proses belajar siswa sebaiknya guru
Kekurangan dalam pendekatan
menyampaikan seluruh informasi baru
SAVI ini yaitu kurang mengembangkan
melalui kegiatan auditori, visual, dan
keterampilan sosial siswa, sehingga
kinestetik (2011). Kinestetik di sini
perlu hadirnya pembelajaran kooperatif
dapat dikategorikan dalam somatis,
tipe
karena
menekankan proses scaffolding pada
keduanya memiliki arti yang
STAD.
Pembelajaran
ini
Tutik Fitri Wijayanti – Pengaruh Pendekatan SAVI Melalui Model 11 kelompok belajar heterogen yang di
masing siswa. Proses penyesuaian ini
dalamnya terjadi peer tutorial antara
sama dengan membangun pengetahuan
siswa yang berkemampuan akademik
dan konsep secara individu, yakni
atas,
untuk
melalui proses regulasi diri secara
sehingga
internal. Konstruktivis Vygotskian ini
dapat
lebih menekankan siswa untuk saling
mengembangkan keterampilan sosial
tukar-menukar gagasan (Thobroni dan
juga
Mustofa, 2011). Pendapat ini diperkuat
tengah,
dan
menyelesaikan dipastikan
bawah
masalah,
selain
dapat
keterampilan
siswa
mengembangkan
intelektualnya
(Slavin,
oleh Nugroho, Hartono, dan Edi (2009)
2008). Selain tutorial sebaya, siswa juga
yang
mendapat bimbingan dari guru dalam
pembelajaran kooperatif STAD mampu
menguasai
membuat siswa lebih berpartisipasi
konsep.
Melalui
proses
mengatakan
bahwa
scaffolding siswa yang mempunyai
dalam
kemampuan rendah akan terlatih oleh
meningkat,
berani
siswa lain yang memiliki kemampuan
pendapat,
mampu
lebih tinggi dan guru. Scaffolding yang
persoalan pelajaran lewat diskusi dan
berarti memberikan bantuan selama
kerja kelompok, sehingga nilai afeksi
tahap awal pembelajaran, kemudian
dan psikomotornya juga meningkat.
mengurangi bantuan tersebut kepada siswa.
Selanjutnya,
kesempatan
pada
memberikan siswa
pembelajaran,
metode
aktivitas
menyampaikan menjelaskan
Deskripsi di atas secara jelas telah menunjukkan bahwa dari segi
untuk
teori, deduksi dari pendekatan SAVI saja
mengambil alih tanggung jawab yang
sebenarnya cukup meyakinkan kita
semakin besar tersebut setelah mampu
bahwa
mengerjakan sendiri.
meningkatkan
Sesuai dengan teori Vygotsky yang belajar
mengemukakan konstruktivistik
pengetahuan
yang
bahwa
teori
pendekatan hasil
ini
mampu
belajar
siswa.
Penjelasan tersebut diperkuat lagi oleh keunggulan
dari
pembelajaran
merupakan
kooperatif tipe STAD yang juga mampu
berjenjang
mengembangkan keterampilan sosial
(scaffolding). Pengetahuan diskontruksi
siswa,
sehingga
dapat
melengkapi
yang dilakukan secara kolaboratif antar
hakikat pembelajaran biologi ini sebagai
individu dapat disesuaikan oleh masing-
sains. Keterangan ini juga ditunjang dari
12 Pendidikan Biologi Vol. 5, No. 1, hal 1-14 hasil penelitian yang dilakukan penulis.
menerapkan prinsip tersebut dinamakan
Analisis seluruh hasil penelitian yang
teori belajar konstruktivisme.
diperoleh telah berhasil membuktikan
Merujuk pada teori belajar
bahwa penerapan pendekatan SAVI
konstruktivisme
melalui model pembelajaran kooperatif
mencoba
tipe
pembelajaran baru yakni, pendekatan
STAD
berpengaruh
terhadap
tersebut,
menghadirkan
SAVI
VII SMPN 14 Surakarta, sehingga bisa
kooperatif tipe STAD. Bukan hanya
dikatakan pendekatan ini sudah layak
bercondong ke arah konstruktivisme
untuk diterapkan guru-guru di sekolah,
saja, melainkan juga dilatarbelakangi
dan
pada
oleh penulis sebagai pembelajar sains,
pembelajaran dalam rangka melatihkan
khususnya biologi yang dituntut untuk
keterampilan proses sain siswa.
mengaplikasikan hakikat pembelajaran
2. Pendekatan SAVI melalui Model
sains dalam menerapkan pembelajaran.
inovasi
baru
model
pendekatan
keterampilan proses sains siswa kelas
menjadi
melalui
penulis
pembelajaran
Pembelajaran Kooperatif Tipe
Berdasarkan hakikat biologi sebagai
STAD sebagai Temuan Penelitian
sains,
Baru
sesungguhnya
Kegiatan pembelajaran yang
maka
belajar tidak
hanya
biologi sekedar
sajian konsep dan informasi, tetapi juga
dilakukan di sekolah-sekolah saat ini
usaha
telah dituntut untuk memusatkan siswa
keterampilan berpikir, sikap ilmiah, dan
secara
penguasaan keterampilan proses sains.
aktif
membangun
sendiri
pengetahuannya. Senada yang yang diungkapkan
Slavin
bahwa
dalam
untuk
menumbuhkembangkan
Untuk memenuhi kaidah-kaidah di
atas,
penulis
meyakini
dengan
proses belajar seorang siswa harus
memunculkan pendekatan SAVI, siswa
berusaha mendapatkan pengetahuannya
mampu
memanfaatkan
sendiri. Bagi siswa agar benar-benar
indranya,
sehingga
memahami
antara gerak fisik (hands on) dan
pengetahuan,
dan
dapat
mereka
bekerja memecahkan menemukan
segala
menerapkan harus
berbagai
menggabungkan
belajar
kemampuan berpikir intelektual (minds
masalah dan
on). Hal ini dikarenakan di dalam
sesuatu
untuk
pembelajaran SAVI terdapat unsur-unsur
dirinya (2008). Teori belajar yang
somatic yang bermakna gerakan tubuh
Tutik Fitri Wijayanti – Pengaruh Pendekatan SAVI Melalui Model 13 (hands-on, aktivitas fisik) di mana
dipastikan
belajar
keterampilan
dengan
mengalami
dan
melakukan; auditory yang bermakna
dapat sosial
mengembangkan dan
intelektual
siswa (Slavin, 2008).
bahwa belajar haruslah dengan melalui
Hasil penelitian yang dilakukan
mendengarkan, menyimak, berbicara,
penulis
presentasi, argumentasi, mengemukakan
pengintegrasian antara pendekatan SAVI
pendapat, dan menaggapi; visualization
dengan model pembelajaran kooperatif
yang
haruslah
tipe STAD ini dapat mempengaruhi
melalui
hasil belajar siswa. Nilai rata-rata hasil
menggambar,
belajar siswa di kelas eksperimen yang
membaca,
menerapkan pendekatan SAVI dengan
menggunakan media dan alat peraga;
model pembelajaran kooperatif tipe
dan
bermakna
STAD lebih tinggi dibandingkan nilai
bahawa belajar haruslah menggunakan
rata-rata siswa di kelas kontrol yang
kemampuan berpikir (minds-on), belajar
menggunakan
haruslah dengan konsentrasi pikiran dan
konvensional dengan metode ceramah
berlatih
melalui
dan demonstrasi. Penelitian ini memang
bernalar, menyelidiki, mengidentifikasi,
terbatas pada hasil belajar yang menjadi
menemukan, mencipta, mengkonstruksi,
variabel
terikatnya,
memecahkan masalah, dan menerapkan.
menjadi
referensi
Segi sikap sosial (hearts on) memang
selanjutnya
kurang terlihat pada pendekatan SAVI
keterampilan
ini
bermakna
menggunakan
belajar
indra
mata
mengamati, mendemonstrasikan,
intellectualy
yang
menggunakannya
membuktikan
bahwa
pembelajaran
namun, untuk
dalam siswa
dapat
penelitian mengukur
lainnya
yang
sehingga
penulis
menjadi variabel terikat. Pendekatan
mengkombinasikannya
dengan
pembelajaran ini kemungkinan juga
pembelajaran kooperatif tipe STAD
masih bisa dikombinasikan dengan
yang menekankan proses scaffolding
pembelajaran lainnya dalam rangka
pada kelompok belajar heterogen yang
meningkatkan hasil pembelajaran siswa
di dalamnya terjadi peer tutorial antara
yang maksimal.
siswa yang berkemampuan akademik
KESIMPULAN
atas,
tengah,
menyelesaikan
dan
bawah
masalah,
untuk sehingga
Berdasarkan
hasil
penelitian
yang telah dilakukan dapat disimpulkan
14 Pendidikan Biologi Vol. 5, No. 1, hal 1-14 bahwa penerapan pendekatan SAVI melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas VII SMPN 14 Surakarta. DAFTAR PUSTAKA Chotimah, H. (2007). Peningkatan Proses dan Hasil Belajar Biologi dalam Pendekatan Kontekstual melalui Model Pembelajaran Think-Pair-Share pada Peserta Didik Kelas X-6 SMA Laboratorium Universitas Negeri Malang.Jurnal Penelitian Kependidikan, 17 (1) Kusuma, E., Wijayanti, N. & Wibowo, L.S. (2008). Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Berbasis SAVI untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Pokok Bahasan Laju Reaksi. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 2 (1), 216223. Meier, D. (2000). The Accelerated Learning Handbook. New York: McGraw-Hill Nugroho, U., Hartono, & Edi, S.S. (2009). Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berorientasi Keterampilan Proses. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 5 (2009), 108-112. Russel, Lou. (2011). The Accelerated Learning Fieldbook. Bandung: Nusa Media Silberman, M.L. (2009). Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Insan Madani
Slavin,
R.E. (2008). Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media
Sudjana, N. (2008). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Thobroni, M., & Mustofa, A. (2011). Belajar dan Pembelajaran Pengembanagan Wacana dan Praktik Pembelajaran dalam Pembangunan Nasional. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.