PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN LARI CEPAT MELALUI PENDEKATAN SAVI ( Somatis, Auditori, Visual, Intelektual ) PADA ANAK SD KELAS IV (SDISLAM AZIZI MEDAN)
RATNA DEWI Prodi PendidikanJasmani Kesehatan Dan Rekreasi Stok Bina Guna Medan ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengembangkan materi pembelajaran lari cepat melalui pendekatan SAVI ( Somatis, Auditori, Visual, Intelektual ) pada anak Kelas IV SD Islam Azizi Medan pada tahun 2016. Yang di harapkan dapat meningkatkan pembelajaran lari cepat pada siswa SD khususnya kelas IV SD, dan menjadi bahan ajar kepada guru untuk mengembangkan model pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SAVI ( Somatis, Auditori, Visual, Intelektual ). Metode penelitian ini adalah Research and Development (R & D) penelitian ini di lakukan di SD Islam Azizi Medan dengan jumlah subjek penelitian 26 siswa yang berada di kleas IV di SD Islam Azizi Medan. Hasil dari penelitian ini adalah pengembangan pembelajaran lari cepat melalui pendekatan SAVI ( Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) pada siswa kelas IV SD Islam Azizi Medan, dengan harapan agar guru olahraga tersebut dapat memberikan pembelajaran dan menambah perbendaharaan model pembelajaran untuk siswa SD khususnya SD kelas IV sehingga para guru tidak hanya menggunakan sistem pembelajaran dengan satu metode. Kata kunci: Pendekatan SAVI, Lari Cepat PENDAHULUAN
pada bagaimana proses pembelajaran yang
Sekolah adalah sebagai lembaga
dialami oleh siswa sebagai anak didik.
formal dalam system pendidikan tidak telepas
dari
usaha-usaha
peningkatan
Sejalan dengan usaha pencapaiaan hasil
belajar
sebagai
suatu
proses
prestasi belajar anak didik. Kegiatan
pembelajaran disekolah, sudah tentu akan
proses pembelajaran merupakan kegiatan
menuntut
pokok
pengajaran yang lebih baik pula termasuk
dalam
kesuluruhan
kegiatan
sistem
didalamnya
berhasil
tujuan
kepada bagaimana metode atau pendekatan
terjadinya
yang dilakukan dalam belajar, demikian
perubahan tingkah laku, pengetahuan,
juga halnya dalam mempelajari gerak
maupun keterampilan siswa tergantung
dalam pendidikan jasmani.
pendidikan
dalam
pencapaian bentuk
program
dan
pendidikan disekolah. Hal ini berarti tidaknya
struktur
pendidikan
sampai
TINJAUAN PUSTAKA A.Penelitian Pengembangan Penelitian merupakan pengetahuan dan ketrampilan mengatasi
yang
diperlukan
masalah
serta
untuk
menghadapi
tantangan lingkungan sekitarnya dalam mengambil suatu keputusan. Seperti yang yang Indrianto dan supomo nyatakan bahwa penelitian merupakan refleksi dari keinginan
untuk
mengetahui
sesuatu
berupa fakta-fakta atau fenomena alam, dengan adanya perhatian atau pengamatan awal
terhadap
fakta
atau
fenomena
merupakan awal dari kegiatan penelitian yang menimbulkan suatu pertanyaan atau masalah. Yang pada dasarnya merupakan penelitian yang sistematis dengan tujuan untuk
memperoleh
pengetahuan
yang
bemanfaat untuk menjawab pertanyaan atau
memecahkan
masalah
dalam
kehidupan sehari hari.
bentuk antara lain; penelitian terapan, dasar,
evaluasi,
penelitian
mendesak dan penelitian pengembangan. Sedangkan penelitian berdasarkan pada fungsi
dan
penerapannya
hakikatnya
Pendidikan
jasmani, olahraga dan kesehatan adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas
fisik
perubahan
untuk
holistik
menghasilkan
dalam
kualitias
individu, baik dalam hal fisik, mental, serta
emosional. Pendidikan jasmani,
olahraga dan kesehatan memperlakukan anak sebagai kesatuan utuh, makhluk total, daripada hanya menganggapnya sebagai seorang yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya. Dalam
KTSP untuk sekolah
dasar/madrasah
ibtidaiyah BNSP
yang
dikembangkan
oleh
adalah
Pendidikan
jasmani, olahraga dan
kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir
kritis,
keterampilan
sosial,
penalaran, stabilitas emosional, tindakan
Penelitian pada dasarnya ada beberapa
penelitian
Pada
dalam
pendidikan dan berapa lama penelitian dapat digunakan. Dari beberapa penelitian
moral, aspek pola hidup yang sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani olahraga dan kesehatan terpilih
yang
direncanakan
secara
sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. 2.
Tujuan
Pendidikan
Jasmani
dan
Kesehatan
tersebut salah satu bentuk penelitian yang akan digunakan peneliti adalah penelitian
Pelaksanaan
Pendidikan
jasmani,
pengembangan.
olahraga dan kesehatan di sekolah dasar
1.
Pengertian Pendidikan Jasmani dan
memiliki tujuan yang sangat mendasar.
Kesehatan
Syarifuddin
dan
Muhadi
menjelaskan
bahwa: Tujuan umum pendidikan jasmani
mendorong partisipasinya dalam aneka
di sekolah dasar adalah memacu kepada
aktivitas jasmani.
pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental,emosional dan social yang selaras dalam
upaya
membentuk
dan
mengembangkan kemampuan gerak dasar, menanamkan
nilai,
sikap
dan
membiasakan hidup sehat. Selengkapnya dapat
diuraikan
memacu sistem;
sebagai
perkembangan peredaran
berikut: dan
darah,
(1)
aktivitas
pencernaan,
pernapasan dan persarafan, (2) memacu pertumbuhan
jasmani
seperti
bertambahnya tinggi, dan berat badan, (3) menanamkan nilai-nilai disiplin, kerja sama, sportivitas, tenggang rasa, (4) meningkatkan
keterampilan
melakukan
kegiatan aktivitas jasmani dan memiliki sikap yang positif terhadap pentingnya melakukan
aktivitas
jasmani,
dan Kesehatan Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan di sekolah dasar mencakup ruang lingkup yang luas karena terkait langsung dengan karakteristik anak-anak dari berbagai usia. Dilihat dari tahapan pertumbuhan dan perkembangan fisik anak pada tingkat usia sekolah dasar, sedikitnya terlibat 3 tahapan, yaitu: (a) tahapan akhir dari masa kanak- kanak awal (antara usia 5 - 7 tahun); (b) tahapan masa kanak-kanak akhir (middle childhood); dan (c) tahapan awal dari pra-adolesen (yang bisa dimulai pada usia 8 tahun atau rata-rata usia 10 tahun). A. Lari Cepat (Sprint) Lari adalah salah satu bagian
pengetahuan
pendidikan
(nomor) yang terdapat dalam cabang
menanamkan
kegemaran
olahraga atletik, yang pada dasarnya dapat
kesegaran
meningkatkan jasmani, untuk
Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani
(6)
meningkatkan
(7)
(5)
3.
melakukan
jasmani,
aktivitas
jasmani.
dijadikan menjadi 3 (tiga) bagian besar
Mahendra mengemukakan bahwa secara
yaitu : (1) Nomor lari jarak pendek
sederhana pendidikan jasmani memberikan
(sprint), (2) Nomor lari jarak menengah
kesempatan kepada siswa untuk: (1)
(midle distance running), dan (3) Nomor
mengembangkan
pengetahuan
lari jarak jauh (long distance running). Di
keterampilan
berkaitan
yang
dan
dengan
samping ketiga bagian nomor lari
aktivitas jasmani, perkembangan estetika,
tersebut, masih ada nomor-nomor lari
dan
yang dilakukan secara beregu yaitu nomor
perkembangan
sosial,
(2)
mengembangkan kepercayaan diri dan
lari sambung atau estafet (relay), nomor
kemampuan
lari melewati rintangan yaitu : lari
untuk
menguasai
keterampilan gerak dasar yang akan
gawang (hurdle) dan lari halang rintang
(steeple chase). Namun yang akan
aliran
diuraikan dalam penulisan tesis ini,
menyatakan belajar yang paling baik
hanyalah lari lari cepat (Sprint).
adalah melibatkan emosi, seluruh tubuh,
Lari cepat (Sprint) merupakan salah satu
semua indera, dan segenap kedalaman
nomor lari, yang harus menempuh jarak
serta keluasan pribadi, menghormati gaya
tertentu (100 m, 200 m, 400 m ) dengan
belajar individu lain dengan menyadari
kecepatan semaksimal mungkin. Dalam
bahwa orang belajar dengan cara-cara
perlombaan lari cerpat (sprint) ada yang
yang
dilakukan tanpa melalui rintangan, dan
dengan hakikat realitas yang nonlinear,
ada yang melalui rintangan, serta ada
nonmekanis, kreatif dan hidup.
yang dilakukan dengan cara bersambung
Metode Penelitian
/
beranting
(estafet).
Menurut
Aip
Syarifuddin, lari cepat (sprint), adalah suatu cara lari di mana si atlet harus menempuh
seluruh
jarak
dengan
kecepatan semaksimal mungkin. Artinya harus melakukan lari
yang secepat-
cepatnya dengan mengerahkan seluruh kekuatannya mulai awal (mulai dari start) sampai dengan melewati garis akhir (finis/finish). Hakikat
SAVI
(Somatis,
Auditori, Visual, Intelektula) SAVI
singkatan
dari
Somatic,
mendukung pembelajaran SAVI adalah Learning,
kanan/kiri;
teori
modalitas
(visual,
kinestetik);
teori
berbeda.
modern
Mengkaitkan
yang
sesuatu
pembelajaran
lari
cepat
melalui
pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) pada anak SD kelas V ini merupakan suatu proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi
produk
pembelajaran.
Penelitian dan pengembangan dalam materi pembelajaran ini menggunakan pengembangan Research &
Development (R & D) dari Borg dan Gall yang terdiri dari sepuluh langkah
Auditori, Visual dan Intektual. Teori yang
Accelerated
kognitif
Dalam penelitian pengembangan materi
model
Pendekatan
ilmu
teori
otak triune; auditorial kecerdasan
otak pilihan dan ganda;
pendidikan (holistic) menyeluruh; belajar berdasarkan pengelaman; belajar dengan symbol. Pembelajaran SAVI menganut
antara lain: F. Perencanaan dan Penyusunan Model Sedangkan untuk perancangan produk pengembangan materi pembelajaran lari cepat melalui pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) pada anak SD kelas V dikutip dari Sadiman yang memiliki langkah-langkah sebagai berikut:
Jumlah HASIL PENELITIAN DAN NA SK AH
I D E REPR ODUK SI
RE VI SI
Gambar 3.2
EVA LUA SI
RE VI SI
PEMBAHASAN Tabel 4.3 Perbandingan sistem kinerja
PRO UJI DUK COB SI A PRO PRO TOTI TOTI PE PE Pengembangan Model
Kisi-kisi Instrumen
lama dan baru Pendekatan mengajar lama 62
54
Penjabaran penilaian psikomotor lari cepat dituangkan dituangkan pada kisi-kisi instrumen yang bertujuan untuk mempermudah
dalam
40
melakukan
52 46
penilaian bagi guru dan juga supaya lebih
46
sistematis, artinya penilaian sesuai dengan
48
apa yang telah direncanakan sehingga tidak melebar pada materi yang tidak diajarkan. Adapun kisi-kisi instrumen
52 60
yang disusun sebagai berikut: Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Teknik
53
Aspek-aspek penilaian Sikap pada aba-aba “Bersedia” Sikap pada aba-aba “Siap” Sikap pada aba-aba “Ya” Sikap saat menopang Sikap saat melayang Sikap saat mendarat Ayunan lengan Sikap badan saat melewati finish Rata-rata
Pendekatan mengajar baru 84
76 76 68 66 70 66 84 74
lari No 1 2 3 4 5 6 7 8
Indikator
Jumlah Butir
Sikap Pada saat Abaaba “Besedia” Sikap Pada saat Abaaba “Siaap” Sikap Pada saat Abaaba “Ya” Sikap tubuh saat menopang (Support) Sikap tubuh saat melayang (Flaing) Sikap tubuh saat Mendarat (Leanding) Sikap ayunan lengan Sikap tubuh saat melewati finish
5 5 5 5 5 5 5 5
90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
Pendekat…
Gambar 4.1 Histogram Nilai perbndingan sistem kerja lama dan baru
Untuk
menghitung
rata-rata
efektivitas pendekatan ini cara yang dilakukan sama dengan menghitung rata-
keseluruhan = 744 :1000 = 0,74 atau 74 % dari kriteria yang diharapkan. Tabel 4.8 Tingkat Kelulusan siswa
rata efektivitas pendekatan ini yaitu :
Menguasai Materi Lari Cepat Nilai
Skor ideal = 1 X 8 X 5 X 25 = 1000 dimana,
Kategori
Makna
Jumlah
> 8 0 Sangat baik
Lulus
3 orang
60-79
Baik
Lulus
22 orang
40-59
Cukup
Tidak Lulus
0
30-39
Kurang
Tidak Lulus
0
Tidak Lulus
0
Sangat
<29
kurang
1 = skor jawaban tertinggi 8=
delapan butir indikator penilaian (sikap
pada
aba-aba
”bersedia”,
Jumlah siswa
25 orang
Jumlah siswa yang Lulus
25 orang
Jumlah siswa yang Tidak Lulus
0
sikap pada aba-aba “siap”, sikap pada
aba-aba
“ya”,
sikap
saat
menopang, sikap saat melayang, sikap saat mendarat, ayunan lengan sikap badan saat melewati finish) 5=
Berdasarkan
jumlah responden skor
nilai
memperoleh nilai > 80 (sangat baik) adalah 3 orang dan nilai 60-79 (baik) adalah 22 orang dan semua dinyatakan
lima tahap gerakan
Selanjutnya
data
psikomotorik di atas, didapat siswa yang
LULUS, 25 =
tabel
dengan
demikian
dapat
disimpulkan bahwa materilari cepatdalam ideal
setiap
pemberian
pembelajaranmelalui
butirindikator penilaian = 1 X 5 X 25 =
pendekatan
125 dimana:
Visual, Intelektual)telah berhasil dikuasai siswa.
1=
skor jawaban tertinggi
5=
lima tahapan gerak
25 = jumlah responden Berdasarkan tabel 4.7 diperoleh jumlah data = 744. Dengan demikian efektivitas pendekatan mengajar secara
SAVI
(Somatis,
Auditori,
minat, percaya diri, dan faktor psikologis
25
lainnya.
Jumlah Siswa
20
3. Adanya faktor lain yang diduga ikut
mempengaruhi hasil penelitian yang tidak 15
dapat terkontrol seperti dari faktor kondisi
10
fisiknya,
antara
lain
kekuatan,
kelentukan
tinggi dan
badan,
koordinasi
gerak, serta dari kondisi fisik lainnya.
5
Pembelajaran dikhususkan pada teknik lari cepat,
0 20-29,530-39.540-59,560-79,5 80-100 Nilai
Keterbatasan Penelitian penelitian secara
ini
telah
maksimal
sesuai
dengan kemampuan dari penulis, namun dalam penelitian masih terdapat beberapa keterbatasan
yang
harus
diakui
dan
dikemukakan sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian
menggeneralisir yang
hasil
dicapai.
dari Adapun
keterbatasan-keterbatasan tersebut antara lain sebagai berikut: 1. Uji coba lapangan penelitian ini hanya
dilakukan
pada
satu
sekolah,
yaitu
beberapa SD di kec. Medan Tembung dengan populasi terbatas. 2. Adanya
aba-aba
”bersedia”, sikap pada aba-aba “siap”,
menopang, sikap saat melayang, sikap saat
Psikomotor (Uji Coba Lapangan)
diupayakan
pada
sikap pada aba-aba “ya”, sikap saat
Gambar 4.3 Histogram Nilai
Dalam
yaitu:(sikap
faktor-faktor psikologis yang
diduga ikut mempengaruhi hasil penelitian yang tidak dapat dikontrol antara lain,
mendarat, ayunan lengan sikap badan saat melewati finish) KESIMPULAN A. Kesimpulan Berdasarkan data yang diperoleh, dari hasil uji coba lapangan dan pembahasan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan pengembangan materi pembelajaran lari cepat melalui pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) siswa dapat meningkatkan kemampuan hasil belajar secara efektif dan efisien.
B. Saran dan Rekomendasi Pada bagian ini di kemukakan beberapa saran yang dikemukakan oleh peneliti sehubungan dengan materi pembelajaran yang dikembangkan. Adapun saran-saran yang dikemukakan meliputi
saran pemanfaatan, saran deseminasi, dan saran pengembangan lebih lanjut.
3. Saran PengembanganLebihLanjut Dalam mengembangkan penelitian
1. Saran Pemanfaatan
ini kearah lebih lanjut, peneliti mempunyai
Produk pengembangan ini adalah materi pembelajaran lari cepat melalui
beberapa saran, sebagai berikut : a. Untuk subyek penelitian sebaiknya
pendekatan SAVI (Somatis, Auditori,
dilakukan pada subyek yang lebih
Visual, Intelektual) yang dapat digunakan
luas, baik itu siswa maupun sekolah
sebagai bahan acuan mengajar oleh guru
dasar digunakan sebagai kelompok
Sekolah Dasar. Dalam memanfaatkannya
uji coba.
sangat perlu dipertimbangkan situasi,
b. Hasil
kondisi dan sarana prasarana.
pengembangan
materi
pembelajaran lari cepat melalui pendekatan
2. Saran Deseminasi
SAVI
(Somatis,
Auditori, Visual, Intelektual) ini
Dalam penyebarluasan
dapat disebar luaskan keseluruh
pengembangan kesasaran yang lebih luas,
guru sekolah dasar di Indonesia.
peneliti memberikan saran, antara lain:
Demikian
a. Sebelum disebar luaskan sebaiknya materi
pembelajaran
lari
cepat
saran-saran
pemanfaatan,
deseminasi,
pengembangan
produk
melalui pendekatan SAVI (Somatis,
terhadap
Auditori, Visual, Intelektual) ini
pembelajaran
disusun kembali menjadi lebih baik,
pendekatan
baik itu tentang kemasan maupun isi
Visual, Intelektual) ini.
dari
materi
pembelajaran
yang
dikembangkan. b. Agar materi pembelajaranlari cepat
terhadap maupun
lebih
lanjut
pengembangan lari SAVI
materi
cepat
melalui
(Somatis,
Auditori,
DAFTAR PUSTAKA Annarino.Curriculum Theory and Design in
melalui pendekatan SAVI (Somatis,
Physical Education (Terjemahan).
Auditori, Visual, Intelektual) ini
United States of America: Mosby
dapat digunakan oleh para guru
Company. 1980
Sekolah Dasar, maka sebaiknya
Aip Syarifuddin, Atletik. Jakarta: Direktorat
dicetak lebih banyak lagi, sehingga
Pendidikan Dan Kebudayaan
nantinya para guru sekolah dasar
Direktorat Jendral Pendidikan
dapat mengetahui dengan baik.
Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan. 1992
Asim. ”Langkah-langkah Penelitian Pengembangan” Disajikan dalam Lokakarya Nasional Angkata II,
journal/_Pengembangan kurikulum.htm) http://usupress.usu.ac.id/files/Metode%20P
Metodologi Penelitian
enelitian%20Bisnis%20Edisi%202_
Pengembangan Bidang Pendidikan
Normal_bab%201.pdf
dan Pembelajaran. Malang: Universitas Negeri Malang, 2002. Ballesteross, Jose Manual, Pedoman
Joko. Penelitian Pengembangan. 2008 (http://www. geocities.com /
Latihan Dasar Atletik. Jakarta:
dwijoeas /penelitian
PASI 1979.
pengembangan.htm).
Borg. W. R & Gall, M. D, Educational
Latuheru, John. D. Media Pembelajaran
Research An Introduction. New
Dalam Proses Belajar Mengajar
York : Longman, 1983
Masa Kini. Jakarta: Departemen P
Cheryl A Coker. Motor Learning and
& K Direktorat Jenderal Pendidikan
ControlPractitioners. New Mexico:
Tinggi Praktek Pengembangan
McGrawHill, 2004.
Lembaga Pendidikan Tenaga
Dwiyogo, D. Wasis. ”Konsep Penelitian & Pengembangan”, Disajikan pada
Kependidikan, 1988. Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran
Lokakarya Metodologi Penelitian
Mengembangkan Standar
Jurusan Kepelatihan Fakultas Ilmu
Kompetensi Guru. Bandung: PT
Keolahragaan Universitas Negeri
Remaja Rosdakarya, 2006.
Semarang.Malang : Universitas Negeri Malang, 2004. Dwiyogo, D. Wasis. ”Langkah-langkah
Meire, Dave. The Accelerated Learning Handbook, Bandung: Penerbit Kaifa Mizan Pustaka.2002.
Penelitian Pengembangan”
Muhajir. Pendidikan Jasmani. Jakarta:
Disajikan dalam Lokakarya
Penerbit Yudistira, 2004.
Nasional Angkata II, Metodologi
Mulyasa. Kurikulum Berbasis Kompetensi
Penelitian Pengembangan Bidang
(Konsep, Karakteristik, dan
Pendidikan dan Pembelajaran
Implementasi). Bandung: PT
(Malang: Universitas Negeri
Remaja Rosdakarya, 2004.
Malang, 2002. Dwiyogo. Pengembangan Kurikulum. 2008 (http://www.multiply.com/
NN. Penelitian Pengembangan. 2009 (http://www.idonbiu.com/2009/03/ pengertian-media-komunikasi-danaudio.html)
A. Nurhasan.Tes dan Pengukuran Dalam
Sudjana. Penilaian Hasil Proses Belajar
Pendidikan Jasmani: Prinsip-prinsip
Mengajar.Bandung: PT Remadja
dan
Fosda karya,2010.
Penerapannya.
Jakarta:
Direktorat Jenderal Olahraga, 2001. Ricard A. Magil, Motor Learning Concepts
SAVI (Somatis, Auditori, Visual,
and Applications (Mc. GrawHill :
Intelektual) terhadap hasil Belajar
Singapore, 1998
Bola Voli Siswa Putra Kelas XI
Roji, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Untuk SMP Kelas VIII, Jakarta: Erlangga, 2007 Sadiman, Arif. S. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: PustekomDikbud, 2003. Samsudin.Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan SD/MI. Jakarta: PT Litera Prenada Media Group, 2008. Sport.EducationSport.. 2008. (online)
SMK Tunas Karya Batang Kuis. Medan: FIK UNIMED 2007. Sugiyono.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D . Bandung: Alfabeta, 2008. Schumway and Woollacott.Motor Control: Theory and Practical Applications. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins, 2001. Sudjana. Desain dan Analisis Eksperimen, Edisi III. Bandung: Tarsito, 1994 Sukmadinata. Metode Penelitian
(http://www.en.wordpress.com/
Pendidikan. Jakarta: PPs UPI dan
tujuan penjas.htm, diakses 25
PT RemajaRosdakarya, 2005.
februari 2009) .
Suganda, Dadang M, Pengaruh Pendekatan