“PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE CRITICAL THINKING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan.” (Penelitian Quasi Eksperimen)
Disusun Oleh : Cindy Febry Kostantia NIM 1110015000132
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Progam Studi Ekonomi Akuntansi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2014
ABSTRAK Cindy Febry Kostantia (NIM: 1110015000132): Pengaruh Pendekatan Deep Dialogue Critical Thinking Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMAN 6 Tangerang Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat Pengaruh antara Penggunaan Pendekatan Deep Dialogue Critical Thinking Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMAN 6 Tangerang Selatan. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 6 Tangerang Selatan pada bulan Juli 2014. Metode yang digunakan adalah quasi eksperimen atau eksperimen semu dengan rancangan penelitian pretest posttest control group design. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik simple random sampling. Sampel yang digunakan oleh peneliti berjumlah 39 orang dengan jumlah keseluruhan dalam satu kelas di kelas X IIS 3 mencapai 42 orang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes dengan bentuk pilihan ganda yang terdiri dari lima alternatif jawaban A, B, C, D, dan E, wawancara dengan jumlah pertanyaan sebanyak lima buah pertanyaan yang diajukan kepada guru mata pelajaran ekonomi dan siswa, Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlaku. Dokumen biasanya bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang dan instrumen penelitian yang terakhir adalah melalui instrumen observasi sesuai dengan yang tercantum dalam RPP. Selain itu, teknik korelasi yang digunakan adalah product moment. Hasil penelitian yang ditemukan adalah bahwa terdapat pengaruh yang positif dari Pengaruh Penggunaan Pendekatan Deep Dialogue Critical Thinking Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMAN 6 Tangerang Selatan. Peningkatan hasil nilai tersebut dapat dilihat dari perolehan nilai rata-rata pretest yakni sebesar 42,43, nilai rata-rata posttest sebesar 52,24 dan nilai N-Gain tertinggi dengan nilai 1. Hasil perhitungan dengan pengujian parametrik T-test dengan kriteria ≥ 0,05 berada pada kesimpulan H1 diterima dengan nilai Thitung yakni 8,374 dan Ttabel berada pada nilai 1,665. harga t ( 1 – α ) ( 1 – 0,05 = 0,975 ) untuk uji dua sisi pada distribusi student ( t ) dk = 76 dari hasil Nx 1 + Nx2 – 2 = 39 + 39 – 2. Yang dalam hal ini bila disimpulkan adalah : Terdapat pengaruh dari penggunaan pendekatan DD/CT terhadap hasil belajar siswa kelas X di SMAN 6 Tangerang Selatan
Kata Kunci
: Deep Dialogue Critical Thinking, Hasil Belajar, Konsep Ilmu Ekonomi
ABSTRACT Cindy Febry Kostantia (NIM: 1110015000132): Effect of Deep Dialogue Critical Thinking Toward Students Learning Outcome On Economics in SMAN 6 South Tangerang. The purpose of the research is to know whether Deep Dialogue Critical Thinking has influence on students leraning outcome on Economics in SMAN 6 South Tangerang. The used method in quasi experiment with pretest-posttest control group design. The technic used in taking samle is random sampling and the samples are 39 students of 42 students in X IIS 3. The instruments in the research are giving multiple choice tests with five alternative answers; A, B, C, D, and E, interviewing Economics teachers and the students, and documentating record. Documentation can be a writting, picture or someones monumental work. The last intrument used in the research is RPP observation. Beside that, product moment is also used as a correlation technique. Then, if is found that using Deep Dialogue Critical Thinking Approach has ifluence on outcome of students Economics learning in SMAN 6 South Tangerang. The raising outcome can be provided by the average pretest value 42,43, the average posttest value 52,24, and 1 as highest NGain. The result of parametric T-Test with >0,05 criteria is on H1 conclusion. It is accepled with T-Test 8,374 and T-Table 1,665. T ( 1 – α ) ( 1 – 0,05 = 0,975 ) for two side. Test on students distribution (t) dk =76 of Nx1 + Nx2 – 2 = 39 + 39 – 2. In conclusion, DD/CT has influence on outcome of students Economics learning in X class in SMAN 6 South Tangerang.
Keywords: Deep Dialogue, Critical Thinking, Learning Outcomes, Concept, Economics
KATA PENGANTAR Puji serta syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kenikmatan, hidayah, serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan akhir SKIPSI. Salawat serta salam semoga selalu Allah curahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, kepada para keluarga juga para sahabat-sahabat beliau dan mudah-mudahan termasuk pula kita selaku umatNya. Dalam penyusunan laporan akhir skripsi ini penulis banyak mendapat bimbingan, masukan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1. Ibu Nurlena Rifa’i M.A, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 2. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, 3. Bapak Drs. Syaripulloh, M.Si Selaku Sekertaris Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, 4. Ibu Anissa Windarti, M.Sc., selaku dosen pembimbing, 5. Ibu Dr. Sita Ratnaningsih, M.Pd yang telah membantu dalam memecahkan kesulitan dalam mengolah data. I Love You Ibu Ku sayang... 6. Bapak Dr. Muhammad Arif, M.Pd selaku dosen penasihat akademik 7. Bapak Yusep K Sukma selaku guru pamong ekonomi yang telah memberikan arahan dan saran-saran yang bermanfaat, 8. Bapak Drs. Agus Hendrawan, M.Pd., selaku Kepala Sekolah SMAN 6 Kota Tangerang Selatan yang telah memberikan izinnya untuk dapat melaksanakan kegiatan penelitian di Sekolah tersebut, 9. Guru-guru SMAN 6 Tangerang Selatan yang selalu memberikan pelajaran berharga dan telah memberikan arahan dan bimbingannya selama melakukan penelitian di Sekolah 10. Seluruh staf guru dan karyawan SMAN 6 Kota Tangerang Selatan yang, 11. Kedua orang tua ku tercinta (Mamah Santi) yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun materil,
viii
12. Teman-teman PPKT (Syafrida, Ifan Irfiandi, Syifa Fauziah, Ristha Ingrid Mandela, Eni Rahayu, Bayuda Luqman Al-Farisi, Liestiana Apriani, Budi Kurniawan, Hiladajiah, Tahnia Lestari, Rike Rahmalia, dan Nadia Istiqomah) atas semangat, dan motivasinya selama pelaksanaan proses penyelesaian laporan skripsi ini. 13. Dan kedua adikku yang termanis yang selalu memberikan semangat dikala lelah mendera melalui canda tawanya 14. Murid-murid SMAN 6 Kota Tangerang Selatan terutama seluruh murid kelas X, 15. Teman-teman Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial/ Ekonomi angkatan 2010, terutama teman-teman “OTSE” (Chentauri Galih, Ms. Lola Lilian Paramitha, Mpok dille, Ms. Rempong Desde Monawita, Frisca Fauzia K, Kepala Suku Gina Rosdianti, Oma Dini Halimah) yang senantiasa berbagi dalam segala hal.
Semoga Allah SWT membalas amal kebaikan dari pihak-pihak yang telah membantu di dalam pembuatan dan penyusunan laporan ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan skripsi ini masih belum sempurna dan banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan untuk perbaikan penulisan selanjutnya. Akhirnya, penulis mengharapkan semoga laporan skripsi ini dapat bermanfaat penulis dan pembaca.
Jakarta, September 2014
Cindy Febry Kostantia
ix
DAFTAR ISI
ABSTRAK KATA PENGANTAR..................................................................................
viii
DAFTAR ISI.................................................................................................
x
DAFTAR TABEL ........................................................................................
xiv
DAFTAR GAMBAR....................................................................................
xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................
xvii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...................................................................................
1
B. Identifikasi Masalah ...........................................................................
6
C. Pembatasan Masalah ..........................................................................
6
D. Rumusan Masalah ..............................................................................
7
E. Tujuan Penelitian ...............................................................................
7
F. Kegunaan Hasil Penelitian .................................................................
7
BAB II PEMBAHASAN A. Kajian Teori 1. Hakikat Pendekatan Pembekajaran ........................................
9
a. Pengertian Pendekatan Pembelajaran ....................................
9
b. Macam-macam Pendekatan Pembelajaran.............................
10
2.
Hakikat Deep Dialogue Dritical Thinking (DD/CT) sebagai Pendekatan Pembelajaran........................................................
12
a. Pengertian Pendekatan DD/CT ..............................................
12
b. Tahapan dalam penggunaan pendekatan (DD/CT) ................
12
c. Ciri-ciri pendekatan DD/CT...................................................
14
d. Kelebihan penggunaan Pendekatan DD/CT...........................
14
x
xi
e. Kekurangan penggunaan Pendekatan DD/CT .......................
15
3. Hakikat Hasil Belajar ................................................................
15
a. Pengertian Hasil Belajar.........................................................
15
b. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar .............................
18
4. Hakikat Pembelajaran...............................................................
19
a. Pengertian belajar ...................................................................
19
b. Tujuan Belajar ........................................................................
21
c. Unsur belajar ..........................................................................
22
d. Prinsip umum belajar..............................................................
24
e. Tipe belajar.............................................................................
26
5. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial ............................................
28
a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial......................................
28
b. Pengertian Ilmu Ekonomi ......................................................
28
c. Pembagian Ilmu Ekonomi......................................................
29
d. Manfaat mempelajari ilmu ekonomi ......................................
29
e. Kegunaan Ilmu Ekonomi .......................................................
30
f. Metodologi ilmu ekonomi......................................................
30
g. Pernyataan positif dan pernyataan normatif dalam ekonomi .
31
h. prinsip, kegunaan, motif, dan politik ekonomi ......................
32
B. Hasil Penelitian yang Relevan.........................................................
32
C. Kerangka Berfikir............................................................................
32
D. Hipotesis Penelitian..........................................................................
34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................
35
B. Metode dan Desain Penelitian......................................................
35
C. Populasi dan Sampel Penelitian ...................................................
36
D. Teknik Pengumpulan Data...........................................................
37
E. Instrumen Pengumpulan Data ......................................................
39
F. Uji Coba Instrumen ...................................................................
39
xii
a) Uji Validitas ...........................................................................
39
b) Uji Reliabilitas .......................................................................
40
c) Pengujian Taraf Kesukaran ....................................................
41
d) Pengujian Daya Pembeda Soal...............................................
42
G. Teknik Analisis Data..................................................................
42
a) Uji Normalitas........................................................................
42
b) Uji Homogenitas ....................................................................
43
c) Uji Linearitas..........................................................................
44
d) N-Gain....................................................................................
45
H. Hipotesis uji-t..............................................................................
46
I. Hipotesis Statistik.......................................................................
46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum SMAN 6 Tangerang Selatan ...........................
48
1) SejarahSingkatSekolah.................................................................
48
2) Visi, MisidanTujuan.....................................................................
51
3) Sarana dan prasarana....................................................................
52
4) Pendiri SMAN 6 Tangerang Selatan............................................
55
5) Tenaga Pendidik...........................................................................
55
6) Kondisi Ideal ................................................................................
61
7) Potensi yang dimiliki satuan pendidikan .....................................
62
8) Program Kerja ..............................................................................
63
9) Kegiatan Pengembangan Diri ......................................................
64
B. Hasil Penelitian.................................................................................
66
1. Data Hasil Belajar .....................................................................
66
a) Uji Validitas ..........................................................................
66
b) Uji Reliabilitas.......................................................................
69
c) Daya Tingkat Kesukaran Soal...............................................
70
d) Daya Pembeda Soal...............................................................
71
e) Uji Normalitas .......................................................................
72
xiii
f) Uji Homogenitas ...................................................................
73
g) Uji Linearitas.........................................................................
73
h) Data Hasil PretestX IIS 3......................................................
75
i) Data Hasil PosttestX IIS 3 ....................................................
77
j) N-Gain...................................................................................
79
k) Uji Prasyarat : .....................................................................
81
1) Uji Hipotesis ........................................................................
81
2. Pembahasan ..........................................................................
97
BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan ........................................................................................
103
B. Implikasi.............................................................................................
104
C. Saran...................................................................................................
104
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
105
DAFTAR TABEL TABEL
HALAMAN
2.1 Tahapan Pembelajaran Deep Dialogue Critical Thinking .....
13
3.1 Desain Penelitian .........................................................................
36
3.2 Sampel Kelas X IIS 3 .........................................................
37
3.3 Nilai N-Gain Score ............................................................
46
4.1 Status Pemilikan dan Penggunaan Lahan ...............................
53
4.2 Peralatan Penunjang Pembelajaran ........................................
53
4.3 Perlengkapan Administrasi ....................................................
54
4.4 Pendiri SMAN 6 Tangerang Selatan ......................................
55
4.5 Tenaga Pendidik SMAN 6 Tangerang Selatan .......................
55
4.6 Tenaga Kependidikan SMAN 6 Tangerang Selatan ..............
58
4.7 Input dan Output Peserta didik...............................................
61
4.8 Kondisi Ideal ...........................................................................
61
4.9 Prestasi yang pernah diraih dalam berbagai bidang dan tingkat
63
4.10 Program Pembiasaan yang ada di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan .....................................
66
4.11 Hasil Validitas Instrumen Kelas XI MIA 4 .........................
67
4.12 Hasil Perhitungan Reliabilitas Kelas XI MIA 4 ..................
69
4.13 Daftar Nilai Taraf Kesukaran X IIS 3 ................................
70
4.14 Daftar Nilai Daya Pembeda Soal X IIS 3 ...........................
71
xiv
xv
4.15 Hasil Pengujian Normalitas ..............................................
72
4.16 Hasil Pengujian Homogenitas ...........................................
73
4.17 Anava Regresi untuk Ŷ = 3,56 + 1,14X .............................
73
4.18 Data Hasil Pretest Kelas X IIS 3 .......................................
74
4.19 Urutan Nilai Pretest terendah ke tertinggi X IIS 3 ..............
74
4.20 Data Hasil Posttest Kelas X IIS 3 ......................................
76
4.21 Urutan Nilai Posttest terendah ke tertinggi X IIS 3 .............
77
4.22 Daftar Hasil Nilai N-Gain Kelas X IIS 3 ............................
78
4.23 Rekapitulasi Statistik Hasil Perbedaan Rata-rata melalui Uji Parametrik T-Test .............................................................
81
4.24 Rekapitulasi Statistik Hasil Pengujian Pretest, Posttest, N-Gain, Normalitas, Homogenitas, Lineritas ...................................
82
4.25 Hasil Wawancara Siswa Terhadap Penggunaan DD/CT .....
85
4.26 Perolehan Skor Rata-rata Hasil Observasi Guru Terhadap Siswa Kelas X IIS 3 .......................................................... 4.27 Wawancara Guru Mengenai Penggunaan Pendekatan DD/CT
87 90
4.28 Perolehan Skor Rata-rata Hasil Observasi Guru Ekonomi Kepada Peneliti .............................................................................
92
DAFTAR GAMBAR GAMBAR
HALAMAN
2.1 Gambar Diagram Aliran Sirkulasi ..........................................
31
4.1 Gambar Grafik Histogram Nilai Pretest X IIS 3 ....................
76
4.2 Gambar Grafik Histogram Nilai Posttest X IIS 3 ..................
78
xvi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Taufiq Amir Pendidikan memiliki peran penting dalam kemajuan suatu bangsa. Suatu bangsa dianggap maju ketika pendidikan di dalamnya berjalan dengan baik. Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting karena dengan pendidikan diharapkan mampu membentuk sumber daya manusia yang terampil, kreatif, dan inovatif. Negara dengan sumber daya alam yang melimpah tanpa diimbangi dengan keberadaan sumber daya manusia yang kompeten akan terasa kurang dalam mengelola kekayaan alam yang ada. Peran pendidikan akan sangat berpengaruh dalam meningkatkan sumber daya manusia yang kaya akan ilmu pengetahuan. Modal pengetahuan harus ditempatkan lebih penting dari modal fisik lainnya. Tidak sedikit bukti menunjukkan bahwa negara yang menyadari akan hal ini, semakin berhasil memakmurkan rakyatnya. Perekonomian mereka maju, kesejahteraan rakyat meningkat, pendidikan diperhatikan, dan kesuksesan ini terus menggelinding menuju kemajuan berikutnya. Padahal, mungkin dari segi kondisi sumber daya alam, jumlah penduduk, wilayah demografis, dan berbagai “modal fisik” lainnya, relatif tidak menguntungkan. Sebaliknya ada banyak bangsa yang tidak begitu sukses, atau kurang maksimal kesuksesannya, sementara modal fisiknya berlimpah ruah.1 Manusia harus melalui proses belajar untuk memperoleh pengetahuan. Belajar membantu manusia menyesuaikan diri dengan lingkungan sehingga mampu bertahan hidup. Menurut Winkel dalam Yatim Riyanto, mendefiniskan belajar adalah suatu aktivitas mental dan psikis yang berlangsung dalam interaksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan tingkah laku pada diri sendiri berkat adanya interaksi antar individu dengan individu dengan lingkungan.2
1
Taufiq Amir, InovasiPendidikanMelalui Problem Based Learning, (Jakarta, Kencana, 2010), cetakan ke-2, h. 2 2 Yatim.Riyanto. Paradigma Baru Pembelajaran, (Jakarta: Predana Media Group, 2009), h. 61 1
2
Pembelajaran merupakan suatu sistem yang membantu individu belajar dan berinteraksi dengan sumber belajar dan lingkungan. Sistem dapat diartikan satu kesatuan komponen yang satu sama lain saling berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. Ada tiga ciri utama sistem. Pertama, suatu sistem memiliki tujuan tertentu; kedua, untuk mencapai tujuan sebuah sistem memiliki fungsi-fungsi tertentu; ketiga, untuk menggerakkan
fungsi,
sistem
harus
ditunjang
oleh
berbagai
3
komponen. Setiap pembelajaran memiliki tujuan dan fungsi tertentu. Untuk mencapai semua itu perlu adanya model pembelajaran yang sesuai dengan tujuan dari pembelajaran itu sendiri. Menurut Wina Sanjaya, “Proses pembelajaran merupakan sebuah proses komunikasi antara guru dengan siswa melalui bahasa verbalis sebagai media primer dalam penyampaian materi pelajaran.”4 Dalam proses belajar mengajar, guru merupakan faktor yang sangat dominan dan paling penting. Sebab guru masih dianggap sebagai unsur penentu dalam meningkatkan prestasi atau hasil belajar yang maksimal. Peranan guru, selain mengajar, mendidik, dan melatih siswa, guru hendaknya mampu memberikan motivasi belajar siswa. Di antara usaha munculnya motivasi pada diri siswa banyak dipengaruhi oleh guru dan media pendukung apa yang digunakan dalam pembelajaran. Proses belajar mengajar di dalam kelas sangat bergantung dengan bagaimana guru menyajikan pembelajaran tersebut kepada siswa. Jika seorang guru hanya berdiri di depan kelas dengan menyampaikan materi secara verbal tanpa dibantu dengan media pembelajaran yang mampu memvisualisasikan apa yang sebenarnya ingin disampaikan, maka sangat dimungkinkan siswa akan merasa bosan dan sulit untuk memahami materi dengan baik. Standar Nasional Pendidikan menjelaskan, terdapat standar proses yang menjadi kegiatan utama dalam meraih ilmu di sekolah. Proses 3
Wina.Sanjaya. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2011),
h. 2 4
Ibid, h. 197
3
pembelajaran
diselenggarakan
secara
interaktif,
menyenangkan,
memotivasi peserta didik untuk giat, serta memberikan ruang yang cukup bagi peserta didik dalam menyalurkan bakat, minat dan potensi. Proses tersebut menentukan hasil pembelajaran peserta didik. Selain standar proses, adapula standar tenaga pendidikan. Tenaga pendidik atau guru, merupakan salah satu kunci kesuksesan dalam proses pembelajaran. Guru menjadi agen perubahan dalam pendidikan khususnya di Indonesia. Guru juga yang menjadi kunci keberhasilan bagi peserta didik dan institusi yang menaungi jabatan atau profesinya. Keberhasilan belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah yakni faktor dari dalam diri siswa (intern) dan faktor dari luar diri siswa (ekstern). Faktor dari dalam diri siswa diantaranya adalah: kecerdasan, bakat, minat, motivasi diri, disiplin diri dan kemandirian. Sedangkan faktor dari luar diri siswa adalah dapat berupa lingkungan alam, kondisi sosial, ekonomi, lingkungan sekolah, guru, kurikulum dan sebagainya. Jadi, dalam hal ini rendahnya prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor yang telah disebutkan di atas. Dari faktor-faktor tersebut yang paling menentukan adalah faktor dari dalam diri siswa itu sendiri untuk menentukan keberhasilan dalam belajar. Sebab dalam proses belajar adalah siswa tersebut sebagai subyek belajar Dalam hal ini faktor eksternal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar ekonomi siswa adalah penggunaan sumber belajar di sekolah, hal ini meliputi sumber belajar tercetak, non cetak, fasilitas belajar ataupun lingkungan sekolah. Selain itu untuk memperoleh pengalaman dan untuk latihan yang baik diperlukan adanya sumber belajar yang baik. Sumber belajar merupakan sesuatu yang penting karena dapat turut memperlancar proses belajar mengajar (PBM). Guru bukanlah satu-satunya penentu keberhasilan siswa. Tanpa disadari faktor penentu keberhasilan dalam proses belajar mengajar adalah siswa sebagai pelaku dalam kegiatan belajar. Tanpa kesadaran , kemauan, dan keterlibatan siswa, maka proses belajar mengajar tidak akan berhasil. Dengan demikian dalam proses
4
belajar mengajar siswa ditutut memiliki sikap mandiri, artinya siswa perlu memiliki kesadaran, kemauan, dan motivasi dari dalam diri siswa bukan semata-mata tekanan guru maupun pihak lain. Adanya inovasi-inovasi di bidang pendidikan ini akan memberikan harapan besar bagi peningkatan mutu lulusan pendidikan. Untuk itu dengan adanya inovasi pembelajaran yang berbasis Deep Dialog/Critical Thinking ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia sehingga mampu mengangkat nama Indonesia dan membawa Indonesia menjadi negara yang lebih maju. Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu.5 Pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (Student centered approach) dan pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (Teacher
centered
approach).
Pendekatan
dengan
berbasis Deep
Dialog/Critical Thinking mampu menjadi penggerak yang unggul untuk membantu
peserta
didik
belajar
karena Deep
Dialogue/Critical
Thinking (DD/CT) menggunakan semua metode pembelajaran yang telah digunakan sebelumnya seperti multiple intelligences, belajar aktif, keterampilan proses ataupun Partnership Learning Methode. Dengan begitu, maka guru dapat memberikan variasi dalam pembelajaran sehingga peserta didik tidak merasa bosan dan monoton. Pembelajaran Deep Dialogue/Critical Thinking (DD/CT) dapat melatih peserta didik untuk mampu berpikir kritis dan imajinatif, menggunakan logika, menganalisis fakta-fakta dan melahirkan imajinatif atas ide-ide lokal dan tradisional, sehingga dapat meningkatkan peserta didik untuk berfikir mandiri. Deep Dialogue/Critical Thinking (DD/CT) 5
Ibid,
5
menekankan pada nilai, sikap, kepribadian, mental, emosional dan spiritual sehingga peserta didik belajar dengan menyenangkan dan bergairah. Standar kompetensi dan kompetensi dasar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) meliputi bahan kajian: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi. Bahan kajian itu menjadi mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Menurut Nursid Sumaatmaja Mata pelajaran IPS bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah soial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa kehidupan masyarakat. 6 Salah satu mata pelajaran yang diberikan di SMA adalah mata pelajaran ekonomi. Mata pelajaran ekonomi diberikan sebagai program pengajaran umum di kelas dengan tujunnya adalah agar siswa dapat mengerti permasalahan yang ada disekitarnya serta dampak yang ditimbulkan akibat masalah tersebut. Mata pelajaran ekonomi berangkat dai fakta atau gejala yang nyata sehingga siswa diharapkan mempunyai kemandirian dalam pemanfaatan sumber belajar yang berkaitan dengan mata pelajaran ekonomi. Prestasi belajar ekonomi yang dicapai kelas X di SMAN 6 Tangerang Selatan Tahun ajaran 2013-2014 dari hasil ulangan kenaikan kelas rata-ratanya adalah 74 dengan rentang nilai terendahnya adalah 65 dan nilai tertingginya adalah 90 (sumber daftar nilai ulangan kenaikan kelas guru mata pelajaran ekonomi). Keberhasilan pengajaran tiak hanya dilihat dari hasil belajar yang dicapai oleh siswa, tetapi juga dari segi prosesnya. Hasil belajar pada dasarnya merupakan akibat dari suatu proses belajar. Tujuan penilaian proses belajar-mengajar pada hakikatnya adalah untuk mengetahui
6
Tim BPSDMPK dan PMP. Modul Ilmu Pengetahuan Sosial: Fakta, konsep, generalisasi
dalam pembelajaran IPS. Jakarta: DirjenDikti P2KT. 2012
6
kegiatan belajar-mengajar, terutama efeisensi, keefektifitasan, dan produktivitasnya dalam mencapai tujuan pengajaran. Berdasarkan uraian di atas untuk mengetahui masalah yang berkaitan
dengan
sumber
belajar,
pendekatan
yang
digunakan,
kemandirian, prestasi belajar maka peneliti akan mengambil judul penelitian yakni “PENGARUH PENDEKATAN DEEP DIALOGUE CRITICAL THINKING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI di SMAN 6 TANGERANG SELATAN”
B. Identifikasi Masalah Ada beberapa identifikasi masalah yang akan peneliti angkat berkaitan dengan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran ekonomi untuk siswa kelas X IIS 3 di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan. Identifikasi masalah tersebut akan dikaitkan dengan penggunaan pendekatan DD/CT, kurangnya minat membaca buku panduan mata pelajaran ekonomi yang dimiliki oleh peserta didik, ketidakfahaman siswa dalam hal mengisi jawaban pada lembar kerja siswa (LKS).
C. Pembatasan Masalah Karena adanya keterbatasan waktu, dana, teori-teori, dan agar penelitian ini dapat dilakukan secara lebih mendalam, maka tidak semua masalah yang diidentifikasikan akan kami teliti. Untuk itu, peneliti memberi batasan variabel apa saja yang akan diteliti serta bagaimana hubungan variabel satu dengan yang lainnya. Dalam penelitian pendidikan ini peneliti akan memfokuskan pada pendekatan Deep Dialogue/Critical Thinking yang dilakukan oleh guru sebagai pendekatan mengajar yang dilakukan di dalam kelas dengan melihat pada hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas kelas X IIS 3 di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan.
7
D. Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang di atas, maka peniliti akan merumuskan permasalahan yang ingin diteliti, diantaranya:
Adakah pengaruh antara pendekatan Deep Dialogue/Critical Thinking yang dilakukan oleh guru dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan?
E. Tujuan Penelitian Berdasarkan pada rumusan masalah yang telah diuraikan di atas maka kami akan merumuskan tujuan dari penelitian yang akan kami teliti pada kesempatan kali ini, diantaranya adalah:
Untuk
mengetahui
adakah
pengaruh
antara
pendekatan
Deep
Dialogue/Critical Thinking yang dilakukan oleh guru dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan.
F. Kegunaan Hasil penelitian Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian yang telah peneliti lakukan khususnya bagi guru, sekolah, dan khususnya bagi peneliti sendiri adalah: 1. Bagi Siswa
: Bahwa dengan penelitian yang dilakukan ini akan
berpengaruh pada peningkatan hasil belajar untuk mata pelajaran ekonomi 2. Bagi Guru
: Pendekatan DD/CT ini akan dapat digunakan dalam
kegiatan belajar mengajar selanjutnya 3. Bagi Sekolah : Salah satu rujukan untuk dapat menggunakan berbagai macam pendekatan dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar dengan merujuk pada pendekatan DD/CT
8
4. Bagi Peneliti : Dapat menjadi salah satu acuan untuk menjadikan pendekatan DD/CT ini sebagai pendekatan dalam kegiatan belajar pada konsep materi ekonomi selanjutnya
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Teori 1. Pendekatan Pembelajaran a. Pengertian Pendekatan Secara harfiah, istilah pendekatan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti “proses, perbuatan, cara mendekati” Dalam konteks pembelajaran. Menurut T. Raka Joni, pendekatan diartikan sebagai cara umum dalam memandang permasalahan atau obyek kajian, sehingga berdampak ibarat seseorang menggunakan kacamata dengan warna tertentu didalam memandang alam. Kacamata berwarna hijau akan menyebabkan dunia kelihatan kehijaua-hijauan, kacamata berwarna coklat akan membuat dunia kelihatan kecoklat-coklatan, dan seterusnya“. Jadi, pendekatan digunakan apabila bersangkut paut dengan cara-cara umum dan atau asumsi dalam menyikapi sesuatu masalah ke arah pemecahannya. Demikian misalnya, pendekatan sistem menyebabkan dipersepsinya hubungan kait-mengait antara sejumlah unsur yang dianggap memiliki hubungan yang sistemik. 1 Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach). Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan ke dalam strategi pembelajaran. Newman dan Logan (dalam Abin Syamsuddin Makmun) mengemukakan empat unsur pendekatan dari setiap usaha, yaitu :
1
http:/pjjpgsd.dikti.co.id/file/.php. diakses pada 22 Mei 2014
9
10
1. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (output)
dan
sasaran
mempertimbangkan
(target)
aspirasi
yang dan
harus
selera
dicapai, masyarakat
dengan yang
memerlukannya. 2. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang paling efektif untuk mencapai sasaran. 3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan dtempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran. 4. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran (standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha. Jika kita terapkan dalam konteks pembelajaran, keempat unsur tersebut adalah: 1) Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni perubahan profil perilaku dan pribadi peserta didik. 2) Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang dipandang paling efektif. 3) Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur, metode dan teknik pembelajaran. 4) Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau kriteria dan ukuran baku keberhasilan.
b. Macam-macam Pendekatan Pembelajaran 1. Pendekatan Expository Pendekatan Expository menekankan pada penyampaian informasi yang disampaikan sumber belajar kepada warga belajar. Melalui pendekatan ini sumber belajar dapat menyampaikan materi sampai tuntas. Pendekatan Expository lebih tepat digunakan apabila jenis bahan belajar yang bersifat informatif yaitu berupa konsep-konsep dan prinsip dasar yang perlu difahami warga belajar secara pasti. Pendekatan ini juga tepat
11
digunakan apabila jumlah warga belajar dalam kegiatan belajar itu relatif banyak. Pendekatan expository dalam pembelajaran cenderung berpusat pada sumber belajar, dengan memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1) adanya dominasi sumber belajar dalam pembelajaran, 2) bahan belajar terdiri dari konsep-konsep dasar atau materi yang baru bagi warga belajar, 3) materi lebih cenderung bersifat informasi, 4) terbatasnya sarana pembelajaran. 2. Pendekatan Inquiry Istilah Inquiry mempunyai kesamaan konsep dengan istilah lain seperti Discovery, Problem solving dan Reflektif Thinking. Semua istilah ini sama dalam penerapannya yaitu berusaha untuk memberikan kesempatan kepada warga belajar untuk dapat belajar melalui kegiatan pengajuan berbagai permasalahan secara sistimatis, sehingga dalam pembelajaran lebih berpusat pada keaktifan warga belajar. Dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Inquiry, sumber belajar menyajikan bahan tidak sampai tuntas, tetapi memberi peluang kepada warga belajar untuk mencari dan menemukannya sendiri dengan menggunakan
berbagai
cara
pendekatan
masalah.
Sebagaimana
dikemukakan oleh Bruner bahwa landasan yang mendasari pendekatan inquiry ini adalah hasil belajar dengan cara ini lebih mudah diingat, mudah ditransfer oleh warga belajar. Pengetahuan dan kecakapan warga belajar yang bersangkutan dapat menumbuhkan motif intrinsik karena warga belajar merasa puas atas penemuannya sendiri. Pendekatan Inquiry ditujukan kepada cara belajar yang menggunakan cara penelaahan atau pencarian terhadap sesuatu objek secara kritis dan analitis, sehingga dapat membentuk pengalaman belajar yang bermakna. Warga belajar dituntut untuk dapat mengungkapkan sejumlah pertanyaan secara sistimatis terhadap objek yang dipelajarinya sehingga ia dapat mengambil kesimpulan dari hasil informasi yang diperolehnya. Peran sumber belajar dalam penggunaan pendekatan Inquiry ini adalah sebagai pembimbing/fasilitator yang dapat mengarahkan warga belajar dalam kegiatan pembelajarannya secara efektif dan efisien.
12
3. Pendekatan Deep Dialogue Critical Thinking (DD/CT) Menurut Ketut. P Arthana Deep dialogue (dialog mendalam) dapat diartikan sebagai percakapan antara orang-orang (dialog) yang diwujudkan dalam hubungan interpersonal, saling ada keterbukaan, jujur dan mengandalkan kebaikan. Sedangkan Critical Thinking (berfikir kritis) adalah kegiatan berfikir yang dilakukan dengan mengoperasikan potensi intelektual untuk menganalisis, membuat pertimbangan dan mengambil keputusan secara tepat serta melaksanakannya secara benar.2 Dari beberapa pengertian tentang pendekatan pembelajaran maka dapat kita simpulkan bahwa pendekatan pembelajaran adalah cara umum dalam memandang permasalahan atau obyek kajian yang bertitik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. 2. Pendekatan Deep Dialogue/Critical Thinking (DD/CT) a. Pengertian Pendekatan DD/CT Deep dialogue (dialog mendalam) dapat diartikan sebagai percakapan antara
orang-orang
(dialog)
yang
diwujudkan
dalam
hubungan
interpersonal, saling ada keterbukaan, jujur dan mengandalkan kebaikan. Sedangkan Critical Thinking (berfikir kritis) adalah kegiatan berfikir yang dilakukan dengan mengoperasikan potensi intelektual untuk menganalisis, membuat pertimbangan dan mengambil keputusan secara tepat serta melaksanakannya secara benar. Beberapa prinsip yang harus ada dalam DD/CT antara lain adalah: adanya komunikasi dua arah dan prinsip saling memberikan yang terbaik, menjalin hubungan kesederajatan dan keberadaan serta empasitas yang tinggi. Fokus dalam kajian pendekatan DD/CT dalam pembelajaran dikonsentrasikan dalam mendapatkan pengetahuan, pengalaman, melalui dialog serta secara mendalam dan berfikir kritis tidak saja keaktifan 2
Ketut. P Arthana. “Pembelajaran Inovatif Berbasis Deep Dialogue/Critical Thinking”,
Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol. 10, 2010, h. 16
13
peserta didik pada aspek fisik, akan tetapi juga aspek intelektual, sosial, mental, emosional, dan spiritual. b. Tahapan penggunaan pendekatan Deep Dialogue Critical Thinking Menurut Ketut P. Arthana, Tahapan pendekatan Deep Dialogue Critical Thinking terdiri dari enam fase. Secara ringkas peneliti akan menjabarkan yang menjadi tahapan selama proses pembelajaran dengan menggunakan Deep Dialogue Critical Thinking adalah sebagai berikut: Tabel 2.1 Tahapan Pembelajaran Pendekatan Deep Dialogue Critical Thinking Fase 1. Keterbukaan
Perilaku Guru Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk bertanya mengenai bahan pelajaran
yang
belum
dikuasai
dari
pelajaran yang sudah dibelajarkan. 2. Bersikap Jujur
Guru mengajukan pertanyaan pada peserta didik
mengenai
bahan
yang
telah
dibelajarkan. 3. Kerjasama
Guru memilih pokok-pokok permasalahan yang memberikan satu dasar yang sama. Selanjutnya guru bersama siswa bersama mencari hipotesis atas permasalahan.
4. Menjunjung nilai-nilai moral, Guru deep dialogue/critical thinking
melakukan
dialog
dengan
menjunjung final nilai-nilai moral, etis atau
santun,
saling
menghargai,
demokratis 5. Saling mengakui keunggulan
Guru merespon dialog yang dilakukan oleh peserta didik secara baik
6. Membangun empati
Guru memberikan tindak lanjut untuk mengetahui keberhasilan dari pendekatan yang dilakukan selama proses belajar
14
mengajar berlangsung dengan membuat kesimpulan akhir dari tahapan tersebut.
c. Ciri-ciri pendekatan DD/CT Untuk keperluan pendekatan pembelajaran, Global Dilaogue Institute mengidentifikasi ciri-ciri pembelajaran yang menggunakan DD/CT, diantaranya adalah: 1. Peserta didik dan guru tampak aktif 2. Mengoptimalisasi potensi intelegensi peserta didik 3. Berfokus pada mental, emosional, dan spiritual 4. Menggunakan pendekatan dialog pendekatan mendalam dan berfikir kritis 5. Peserta didik dan guru dapat menjadi pendengar dan pemikir yang baik 6. Dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari 7. Lebih menekankan pada nilai, sikap dan kepribadian3 d. Kelebihan penggunaan Pendekatan DD/CT Pembelajaran berbasis Deep Dialogue Critical Thinking memiliki berbagai kelebihan sebagai berikut: 1) DD/CT dapat digunakan melatih peserta didik untuk mampu berfikir kritis dan imajinatif, menggunakan logika, menganalisis fakta-fakta dan melahirkan imajinatif atas ide-ide lokal dan tradisional. Sehingga peserta didik dapat membedakan mana yang disebut berfikir baik dan tidak baik, mana yang benar dan tidak benar 2) DD/CT merupakan pendekatan yang dapat dikolaborasikan dengan berbagai metode yang telah ada dan telah digunakan oleh guru selama ini. 3) DD/CT merupakan dua sisi mata uang dan merupakan hal yang inherent dalam kehidupan peserta didik, oleh karena itu dalam
3
Ketut P Arthana. Ibid., h. 17
15
kegiatan pembelajaran berbasis DD/CT selalu berkaitan dengan kehidupan nyata sehingga memudahkan peserta didik mengerti dan memahami manfaat dan isi pembelajaran. 4) DD/CT menekankan pada nilai, sikap, kepribadian, mental emosional, dan spiritual sehingga peserta didik belajar dengan menyenangkan dan bergairah 5) Melalui pembelajaran berbasis DD/CT, baik guru ataupun peserta didik akan dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman, karena dengan dialog mendalam dan berfikir kritis mampu memasuki ranah intelektual, fisikal, sosial, mental dan emosional. e. Kekurangan penggunaan Pendekatan DD/CT Menurut Martinis Yamin, Kekurangan dari penggunaan pendekatan Deep Dialogue Critical Thinking secara umum adalah pada tahap persiapan awalnya karena pada tahap persiapan awal akan digunakannya pendekatan ini karena seorang guru harus mempersiapkan dengan persiapan yang lebih matang sehingga siswa mampu menerapkan pendekatan Deep Dialogue Critical Thinking ini. selain itu mempersyaratkan siswa memiliki latar belakang yang cukup tentang topik atau masalah yang didiskusikan, apatis bagi siswa yang tidak terbiasa berbicara dalam forum selain itu juga akan menyita waktu lama dan juga kurang tepat jika digunakan pada tahap awal proses belajar bila siswa baru diperkenalkan kepada bahan pembelajaran baru.4 3. Pengertian Hasil a. Pengertian Hasil Belajar Menurut Ahmad Sofyan, Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh pembelajar. Ada tiga aspek kompetensi yang harus dinilai untuk mengetahui seberapa besar capaian kompetensi tersebut, yakni penilaian terhadap: 1) penguasaan materi akademik (kognitif), 2) hasil belajar yang bersifat normatif (afektif), dan 3) aplikatif dan produktif (psikomotorik).5 4
Martinis. Yamin. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Gaung
Perada), h.70 5
Ahmad. Sofyan. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN
Jakarta Press), h. 13
16
Secara eksplisit ketiga domain ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Ketiga ranah tersebut adalah sebagai berikut: 1. Penilaian Aspek Kognitif Aspek kognitif berhubungan dengan kemampuan berpikir termasuk didalamnya kemampuan memahami, menghafal, mengaplikasi, menganalisis, mensintesis dan evaluasi. Menurut Benyamin S. Bloom, taksonomi untuk domain kognitif adalah metode untuk membuat urutan pemikiran dari tahap dasar ke arah yang lebih tinggi dari kegiatan mental yang terdiri dari pengetahuan (knowledge) yaitu kemampuan untuk menghafal, mengingat atau mengulangi informasi yang pernah diberikan. Kedua pemahaman (comprehension) ialah kemampun untuk menginterpretasi atau mengulang informasi dengan menggunakan bahasa sendiri. Ketiga, aplikasi (application) yaitu kemampun menggunakan informasi, teori dan aturan pada situasi baru. Keempat, analisis (analysis) ialah kemampuan menguraikan pemikiran yang kompleks dan mengenai bagian-bagian serta hubungannya. Kelima, sintesis (synthesis) merupakan kemampuan mengumpulkan komponen yang sama guna membentuka pola pemikiran yang baru. Dan keenam, evaluasi (evaluation) ialah kemampuan membuat pemikiran berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.6 Kemampuan-kemampuan yang termasuk domain kognitif oleh Bloom dkk dikategorikan lebih terinci secara hierarkis ke dalam enam jenjang kemampuan, yakni: a) hafalan atau ingatan (C1) b) pemahaman (C2) c) penerapan (C3) d) analisis (C4) e) sintesis (C5) f) evaluasi (C6) 7
2. Penilaian Aspek Psikomotor Ryan dalam Mimin Haryati mengungkapkan bahwa penilaian hasil belajar psikomotor dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu, pertama melalui 6
Djaali, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h. 77
7
Ahmad. Sofyan. op.cit., h. 15
17
pengamatan langsung serta penilaian tingkah laku siswa selama proses belajar mengajar (praktek berlangsung). Kedua, setelah proses belajar berlangsung yaitu dengan cara memberikan tes kepada siswa untuk mengukur pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Ketiga, beberapa waktu setelah belajar selesai dan kelak dalam lingkungan kerjanya. Sedangkan menurut Leighbody, dalam melakukan penilaian hasil belajar ketrampilan sebaiknya mencakup: pertama, kemampuan siswa dalam menggunakan alat dan sikap kerja. Kedua, kemampuan siswa menganalisis suatu pekerjaan dan menyusun urutan pekerjaan. Ketiga, kecepatan siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan kepadanya. Keempat, kemampuan siswa dalam membaca gambar atau simbol. Kelima, keserasian bentuk yang diharapkan atau ukuran yang telah ditentukan. Ranah afektif dirinci oleh Krathwol dkk, menjadi lima jenjang:8 a) perhatian atau penerimaan (receiving), b) tanggapan (responding), c) penilaian atau penghargaan (valving), d) pengorganisasian (organization), e) karakterisasi terhadap suatu atau berbagai nilai (characterization by a value or value complex). 3. Penilaian Aspek Afektif Menurut Krathwohl dalam buku Mimin Haryati Life skills merupakan bagian dari kompetensi lulusan sebagai hasil proses pembelajaran. Bila ditelusuri hampir semua tujuan kognitif mempunyai komponen afektif. Peringkat ranah afektif menurut Krathwohl ada lima, yaitu receiving (menerima), responding (tanggapan), valuing (menilai), organization (organisasi) dan characterization (karakterisasi). Penilain pada aspek afektif dapat dilakukan dengan menggunakan angket atau kuesioner, inventori dan pengamatan atau observasi.9 Ranah psikomotorik dibagi menjadi tujuh tingkatan, yakni: a) persepsi (perception), b) kesiapan (set), c) gerakan terbimbing (guided response), d) gerakan terbiasa (mechanism), 8
Ibid., h. 20
9
Mimin. Haryati. Model & Tehnik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta:
Gaung Persada Press, 2007), h. 22-38
18
e) gerakan kompleks (complex overt response), f) penyesuaian pola gerakan (adaptation), g) kreatifitas atau keaslian (creativity/origination). 10 Sedangkan menurut Gagne dan Briggs menyatakan bahwa hasil belajar merupakan kemampuan internal yang meliputi pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang telah menjadi milik pribadi seseorang dan memungkinkan orang itu melakukan sesuatu.11 Hasil belajar merupakan perubahan atau dampak terhadap peserta didik setelah dikakukannya pembelajaran. Perubahan itu berupa kemampuan kognitif, afektif, maupun psikomotoriknya. b. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar anak didik, tetapi disini peneliti hanya menggolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern merupakan faktor yang dipengaruhi dari dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang dipengaruhi dari luar diri individu.12 Faktor Intern, yang memperngaruhi proses belajar terbagi menjadi tiga faktor, yaitu: a) Faktor jasmaniah, faktor ini berkaitan dengan keadaan fisik diantaranya kesehatan peserta didik dan juga cacat tubuh. b) Faktor psikologis, terdapat tujuh faktor yang tergolong dalam faktor psikologis yang mempengaruhi belajar, faktor-faktor itu adalah: intelegensi, perhatian,minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan. c) Faktor kelelahan, kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk dipisahkan tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani yang dapat terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecerundungan untuk membaringkan tubuh. Sedangkan kelelahan rohani 10
Ahmad. Sofyan. op.cit., h. 23
11
Haryati, op.cit., h. 22-38
12
Slameto. Belajar dan
2012, h. 54)
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya.(Jakarta: Rineka Cipta,
19
dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. Sedangkan faktor ekstern yang memperngaruhi proses belajar terbagi menjadi tiga faktor, yaitu: a. Faktor keluarga, siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari
keluarga berupa: cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana keluarga dan keadaan ekonomi keluarga, pengertian orangtua, dan latar belakang kebudayaan. b. Faktor masyarakat, masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga
berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh tersebut terjadi karena keberadaannya siswa di dalam masyarakat. Hal- hal yang mempengaruhi belajar siswa yang dilihat dari lingkungan masyarakat diantaranya, kegiatan siswa di dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan dalam masyarakat. c. Faktor sekolah, faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup
metode mengajar, kurikulum, hubungan guru dengan siswa, hubungan siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung sekolah, dan tugas-tugas yang diberikan guru kepada siswa. 4. Pengertian Pembelajaran a. Pengertian Belajar Pembelajaran merupakan sebuah kegiatan yang wajib dilakukan oleh peserta didik karena belajar itu merupakan kunci sukses untuk meraih masa depan yang cerah. Untuk itu kita perlu mempersiapkan generasi bangsa dengan wawasan ilmu pengetahuan yang tinggi maka diperlukan suatu kegiatan belajar-mengajar yang efektif dan efesien dengan harapan kegiatan belajar mengajar tersebut menjadi menyenangkan dan tidak membosankan agar pendidikan itu dapat tercapai sesuai dengan harapan. Pendidikan merupakan suatu upaya mempersiapkan individu melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan bagi perannya dimasa yang akan datang. Para ahli telah banyak mengemukakan pendapat tentang
20
pendidikan salah satunya adalah menurut Trianto yang mengatakan bahwa pendidikan tidak hanya mempersiapkan para siswa untuk sesuatu profesi atau jabatan, tetapi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari. Permendiknas No. 41 tahun 2007 tentang standar proses satuan pendidikan dasar dan menengah. “proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah harus interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswanya untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik” Menurut Winarno Surakma, Belajar dapat dipandang sebagai hasil dimana guru terutama melihat bentuk terakhir dari berbagai pengalaman interaksi edukatif. yang diperhatikan adalah menampaknya sifat dan tanda-tanda tingkah laku yang dipelajari. Namun, belajar dapat pula dipandang sebagai proses dimana guru terutama melihat apa yang terjadi selama murid menjalani pengalaman-pengalaman edukatif unuk mencapai sesuatu tujuan. Belajar dapat pula dipandang sebagai fungsi. Di dalam hal ini, perhatian ditujukan pada aspek-aspek yang menentukan atau yang memungkinkan terjadinya perubahan tingkah laku manusia di dalam pengalaman edukatif. 13 Menurut
Witherington
seperti
yang
dikutip
oleh
Sukmadinata
menyatakan bahwa, “pembelajaran adalah perubahan dalam kepribadian, yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respon yang baru yang berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, dan kecakapan.”
14
Namun,
pendapat yang hampir sama juga dinyatakan oleh Crow and Crow dan juga Hilgrad. Menurut Crow and Crow dalam Sukmadinata Belajar dapat dikatakan berhasil jika sesorang mampu mengulang kembali materi yang telah dipelajarinya. Aliran behavioristik yang dikutip dalam Buku Asri Budiningsih memaparkan gambarannya tentang pengertian belajar itu sendiri yakni, 13
Winarno. Surakma. Metodologi pengajaran Nasional. Bandung: Jemmars. h. 58
14
Suyono dan Hariyanto. Belajar dan Pembelajaran (teori dan Konsep). Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, Cet-1. h. 11-12. 2011.
21
“belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon.” 15 Dengan kata lain, belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon. Menurut teori ini yang terpenting adalah masukan atau input yang berupa stimulus dan keluaran atau output yang berupa respons. Dalam teori behavioristik, apa yang terjadi di antara stimulus dan respon dianggap tidak penting diperhatikan karena tidak dapat diamati dan diukur. Yang dapat diamati hanyalah stimulus dan respons. Oleh sebab itu, apa saja yang diberikan guru (Stimulus), dan apa saja yang dihasilkan siswa (respons), semuanya harus dapat diamati dan dapat diukur. Karena, teori ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal yang penting untuk melihat terjadi tidaknya perubahan tingkah laku tersebut. Dari beberapa pengertian belajar diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman, yang tidak selalu berbentuk tingkah laku yang dapat diamati dan dapat diukur. Selain itu, setiap orang telah memiliki pengetahuan dan pengalaman yang telah tertata dalam bentuk struktur kognitif yang dimilikinya. Apilikasi teori ini dalam pembelajaran, bahwa kegiatan belajar ini menekankan pada aktifitas “mimetic” yang menuntut siswa untuk mengungkapkan kembali pengetahuan yang sudah dipelajari. Penyajian materi pelajaran mengikuti urutan dari bagian-bagian ke keseluruhan. Pembelajaran dan evaluasi menekankan pada hasil, dan evaluasi menuntut pada satu jawaban benar. Jawaban yang benar menunjukan bahwa siswa telah menyelesaikan tugas belajarnya. b. Tujuan belajar Menurut
Surakma Winarno, “seorang ahli
pendidikan lebih
mengutamakan metode serta kondisi yang mempertinggi efesiensi belajar. Beberapa tujuan belajar diantaranya adalah”16: 15
Asri .Budiningsih. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Cet.2., h. 20,
April. 2012. 16
Surakma. Winarno. op. Cit., h. 50
22
1) Pengumpulan pengetahuan 2) Penanaman konsep dan kecekatan 3) Pembentukan sikap dan perbuatan c. Unsur Belajar Menurut Suyono dan Hariyanto, “Unsur-unsur belajar adalah faktorfaktor yang menjadi indikator keberlangsungan proses belajar.”17 Setiap ahli pendidikan sesuai dengan aliran teori belajar yang dianutnya memberikan aksentuasi sendiri tentang hal-hal apa yang penting dipahami dan dilakukan agar belajar benar-benar belajar. Cronbach sebagai penganut aliran behaviorisme menyatakan dalam Sukmadinata adanya tujuh unsur utama dalam proses belajar, yang meliputi: 1. Tujuan. Belajar dimulai karena adanya suatu tujuan yang ingin dicapai. Tujuan ini muncul karena adanya sesuatu kebutuhan. Perbuatan belajar atau pengalaman belajar akan efektif apabila diarahkan kepada tujuan yang jelas dan bermakna bagi bagi individu. 2. Kesiapan. Agar mampu melaksanakan perbuatan belajar dengan baik, anak perlu memiliki kesiapan, baik kesiapan fisik, psikis, maupun kesiapan yang berupa kematangan untuk melakukan sesuatu yang terkait dengan pengalaman belajar. 3. Situasi. Kegiatan belajar berlangsung dalam situasi belajar. Adapun yang di maksud dalam situasi belajar ini adalah tempat, lingkungan sekitar, alat dan bahan yang dipelajari, guru, kepala sekolah, pegawai administrasi, dan seluruh warga sekolah yang lain. 4. Interpretasi. Di sini anak melakukan interpretasi yaitu melihat hubungan di antara komponen-komponen situasi belajar, melihat makna dari hubungan
17
Suyono dan Hariyanto. op. Cit., h.126
23
tersebut dan menghubungkannya dengan kemungkinan pencapaian tujuan. 5. Respon. Berlandaskan hasil interpretasi tentang kemungkinannya dalam mencapai tujuan belajar, maka anak tersebut membuat respon. Respon ini dapat berupa usaha yang terencana dan sistematis, baik juga berupa usaha coba-coba (trial and error). 6. Konsekuensi. Berupa hasil, dapat hasil positif (keberhasilan) maupun hasil negatif (kegagalan) sebagai konsekuensi respon yang dipilih siswa. 7. Reaksi terhadap kegagalan. Kegagalan dapat menurunkan semangat, motivasi, memperkecil usahausaha belajar selanjutnya. Namun, dapat juga membangkitkan siswa karena dia mau belajar dari kegagalannya. Sementara itu para konstruktivis memaknai unsur-unsur belajar sebagai berikut. 1) Tujuan belajar Tujuan belajar yaitu membentuk suatu makna. Makna diciptakan para pembelajar dari apa yang mereka lihat, dengar, rasakan, dan alami. Konstruksi makna dipengaruhi oleh pengertian terdahulu yang telah dimiliki siswa. 2) Proses belajar Proses belajar adalah proses konstruksi makna yang berlangsung teru menerus setiap kali berhadapan dengan fenomena atau pengalaman baru diadakan rekonstruksi baik secara kuat atau lemah. Proses belajar bukanlah mengumpulkan fakta, melainkan lebih sebagai pemikiran dengan membuat pengertian yang baru. Belajar bukanlah hasil perkembangan, melainkan perkembangan itu sendiri. Oleh sebab itu, proses belajar yang sebenarnya terjadi pada waktu skema seseorang dalam keraguan (disonansi kognitif) yang merangsang pemikiran lebih
24
lanjut. Situasi tidak keseimbangan (diskuilibrium) adalah situasi yang baik untuk memacu belajar. 3) Hasil belajar Pada dasarnya hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman pelajar sebagai hasil interaksi dengan dunia fisik dan lingkungannya. Hasil belajar seseorang tergantung kepada apa yang mempengaruhi interaksi dengan bahan yang dipelajari. Dalam kaitannya dengan implementasi empat pilar pembelajaran UNESCO pada praktik pendidikan, Zhou Nanzhao menyarankan penguasaan sejumlah kompetensi-kompetensi yang harus dikuasai siswa dalam belajar baik tentang apa saja, dimana saja dengan siapa saja antara lain adalah: b. Kompetensi dalam mengumpulkan, memilih, mengolah dan mengelola informasi c. Kometensi dalam menguasai peralatan sebagai sarana untuk mengetahui dan memahami d. Kompetensi dalam berkomunikasi dengan orang lain secara efektif e. Kompetensi untuk beradaptasi diri menghadapi perubahan kehidupan f. Kompetensi untuk bekerja sama dengan orang lain dalam suatu tim g. Kompetensi dalam menyelesaikan konflik melalui dialog dan negosiasi yang damai. d. Prinsip umum belajar Sebagai simpulannya terhadap berbagai prinsip belajar baik menurut konsep behavioristik, kognitivisme maupun konstruktivisme dalam sukmadinata disampaikan beberapa prinsip umum belajar diantaranya adalah: 1.
Belajar merupakan bagian dari perkembangan
Belajar dan berkembang merupakan dua hal yang berbeda, tetapi erat hubungannya. Dalam perkembangan dituntut belajar, sedangkan melalui belajar terjadi perkembangan individu yang pesat 2.
Belajar berlangsung seumur hidup
25
Dalam hal ini sesuai dengan prinsip pembelajaran sepanjang hayat (life long learning) 3.
Keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor bawaan, lingkungan, kematangan serta usaha dari individu secara aktif
4.
Belajar mencakup semua aspek kehidupan Dalam belajar harus mengembangkan aspek kognitif, afektif, psikomotor dan keterampilan (life skill). Menurut Ki Hajar Dewantara belajar harus mengembangkan cipta (kognitif), rasa (afektif), karsa (motivasi) dan karya (psikomotor)
5.
Kegiatan belajar berlangsung disembarang tempat dan waktu Kegiatan belajar dapat berlangsung di sekolah (kelas dan halaman sekolah), di rumah, di masyarakat, di tempat rekreasi, di alam sekitar, dalam bengkel kerja, di dunia industri dan sebagainya
6.
Belajar berlangsung dengan guru maupun tanpa guru Belajar berlangsung dalam situasi formal, informal dan nonformal
7.
Belajar yang terencana dan disengaja menutut motivasi yang tinggi Biasanya terkait dengan pemenuhan tujuan yang kompleks, diarahkan kepada penguasaan, pemecahan masalah atau pencapaian sesuatu yang bernilai tinggi. Ini harus terencana, memerlukan waktu dan dengan upaya yang sungguh-sungguh.
8.
Perbuatan belajar bervariasi dari apa yang sederhana sampai dengan yang amat kompleks
9.
Dalam belajar dapat terjadi hambatan-hambatan Hambatan dapat terjadi karena belum adanya penyesuaian individu dengan tugasnya. Adanya hambatan dari lingkungan, kurangnya motivasi, kelelahan atau kejenuhan belajar
10. Dalam hal tertentu belajar memerlukan adanya bantuan dan bimbingan dari orang lain Orang lain dapat berupa guru, orang tua, teman sebaya yang kompeten dan lainnya
26
e. Tipe Belajar Seperti yang telah diutarakan diatas bahwa belajar merupakan bagian dari neuropsikologi, psikologi pendidikan, teori belajar dan paedagogi. Belajar dapat terjadi karena pembiasaan (habituasi) seperti dalam pengkondisian klasik terutama terjadi pada spesies-spesies binatang atau sebagai hasil dari aktivitas yang kompleks. Jenis-jenis belajar yang dikembangkan oleh para ahli pendidikan dan psikologicukup banyak diantaranya adalah belajar sederhana tanpa asosiasi,
belajar
melalui
pemberian
kesan
(imprinting),
belajar
observasional, belajar bermain, enkulturisasi, belajar dengan multimedia, e-learning, belajar dengan menghafal (rote learning), belajar informal, belajar formal, belajar nonformal, belajar nonformal yang dikombinasi, serta belajar melalui dialog. Sejauh ini diidentifikasi minimal ada 15 (lima belas) jenis belajar diantaranya adalah: 1. Belajar berlandaskan behaviorisme Paham behaviorisme memabagi tipe belajar dalam beberapa bagian diantaranya adalah: a) Belajar Asosiasi Belajar asosiasi adalah suatu proses dimana suatu materi pembelajaran dipelajari melalui asosiasi dengan bahan-bahan pembelajaran yang terpisah yang sudah dipelajari sebelumnya. Belajar asosiasi akan lebih mudah jika ada keterkaitan antara materi pembelajaran yang baru dengan yang sebelumnya. b) Belajar melalui kesan (imprinting) Istilah imprinting biasa digunakan dalam psikologi untuk menggambarkan tahap-tahap sensitif dari belajar pada usia tertentu atau fase kehidupan tertentu. c) Belajar pengamatan (observational learning) Ditengarai oleh adanya proses peniruan (imitasi) setelah mengamati sesuatu. d) Belajar Tuntas (Mastery Learning) Belajar tuntas adalah suatu upaya belajar dengan penekanan siswa harus menguasai seluruh bahan ajar. Biasanya setiap mata pelajaran menetapkan
27
tingkat ketuntasan yang berbeda-beda sesuai dengan persepsi tingkat kesukaran mata pelajaran tersebut. prinsip belajar tuntas yang harus dilaksanakan oleh guru diantaranya: (1) Sebagian besar siswa dalam situasi dan kondisi belajar yang normal sehingga dapat menguasai sebagian besar bahan yang diajarkan (2) Guru menyusun strategi pembelajaran tuntas dengan menetapkan tujuantujuan khusus yanh hendaknya dikuasai oleh siswa. Guru juga harus menetapkan KKM yang harus dicapai oleh siswa (3) Guru merinci bahan ajar menjadi satuan-satuan pembelajaran kecil-kecil yang mendukung pencapaian tujuan khusus tersebut (4) Selain disediakan bahan ajar (modul) untuk kegiatan belajar utama, juga disusun bahan ajaran untuk kegiatan perbaikan (remidi) dan pengayaan (5) Asesmen (penilaian) hasil belajar tidak menggunakan penilaian acuan normal (PAN) tetapi menggunakan penilaian acuan kriteria /patokan (PAK) (6) Konsep belajar tuntas juga memperhatikan adanya perbedaan-perbedaan individual 2. Belajar yang dilandasi kognitivisme dan konstruktivisme Dalam hal ini memang agak sulit membedakan secara jelas antara praktik belajar dan pembelajaran yang dilandasi paham kognitivisme dengan konstrutivisme karena kesinambungan kedua paham tersebut. beberapa bentuk atau tipe belajar menurut paham konstruktivisme diantaranya: (1) Belajar melalui pembudayaan (Enculturation) Pembudayaan adalah suatu proses dimana seseorang belajar tentang sesuatu yang diperlukan oleh budaya yang mengelilingi keidupannya, sehingga dia memperoleh nilai-nilai dan perilaku yang sesuai dan diperlukan budaya semacam itu. (2) Belajar menerima (Reception Learning) Belajar semacam ini lebih berpusat kepada guru. Siswa tinggal menerima, pasif, copy paste terhadap apa yang disampaikan oleh guru. Dalam hal ini kreasi dan kebebasan murid tidak berkembang
28
(3) Belajar menghafal Belajar menghafal adalah suatu teknik pembelajaran yang mengabaikan pemahaman yang mendalam dan kompleks serta inferensi dari subjek yang dipelajari. Belajar semacam ini lebih difokuskan kepada aktifitas menghafal, mengulang-ulang terhadap apa yang dibaca atau didengarnya (4) Belajar menemukan (Discovery Learning)
Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan terjemahan dari apa yang di dunia pendidikan dasar dan lanjutan Amerika Serikat dinamakan Social Studies. Dengan demikian sesuai dengan isinya IPS boleh saja diartikan penelahaan masyarakat. Secara umum kita mungkin hanya tahu bahwa ilmu pengetahuan itu hanya dibedakan menjadi dua atau tiga kelompok yakni ilmu-ilmu alam, ilmu-ilmu sosial dan ilmu-ilmu humaniora.18 b. Pengertian Ilmu Ekonomi Ilmu ekonomi merupakan seni tertua di dunia. Istilah ekonomi itu sendiri berasal dari bahasa yunani yaitu Oikos dan Nomos, yang berarti tata laksana rumah tangga atau pemilikan. Tokoh pertama yang menulis permasalahan ekonomi adalah Aristoteles dari Yunani sehingga orang menyebutnya sebagai ahli ekonomi pertama. Menurut Rosyidi Suherman, “Ilmu ekonomi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang berdaya upaya untuk memberikan pengetahuan dan pengertian tentang gejala-gejala masyarakat yang timbul karena perbuatan manusia dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan atau untuk mencapai kemakmuran.”19 Dalam hal ini seorang Prof. Paul Anthony seorang ahli ekonomi memberikan penjabarannya berupa pengertian ekonomi itu sendiri. Menurutnya ekonomi adalah suatu studi mengenai bagaimana manusia 18
--------------, Modul Ilmu Pengetahuan Sosial Fakta, Konsep, Generalisasi dalam
Pembelajaran IPS. Jakarta: Badan PSDMK dan PMP. Juni 2012 19
Rosyid. Suherman. Pengantar Teori Ekonomi Pendekatan Kepada Teori Ekonomi Mikro
dan Makro. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada). h. 8. 2006.
29
bertingkah pekerti untuk mengorganisasi kegiatan-kegiatan konsumsi dan produksinya. Selain itu ilmu ekonomi juga merupakan sustu studi mengenai bagaimana orang menjatuhkan pilihan yag tepat untuk memanfaatkan sumber-sumber produktif. Jadi, dapat kita tarik kesimpulan bahwa ilmu ekonomi adalah studi tentang manusia dalam kegiatan hidup sehari-hari menganai cara-cara yang ditempuh oleh masyarakat untuk menggunakan sumber daya yang langka guna memproduksi komoditas baru atau barang-barang yang bermanfaat serta mendisribusikan kepada semua orang. c. Pembagian Ilmu Ekonomi Menurut Kinanti Geminastiti, “Setiap ilmu memiliki beberapa cabang yang menganalisis permasalahan lebih komperhensif, termasuk juga ilmu ekonomi. Ilmu ekonomi dibagi ke dalam 3 kajian ilmu, yaitu:” 1) Ilmu ekonomi Teori: Ilmu yang mengkaji masalah-masalah ekonomi, menganalisis, dan membuat kesimpulan. Dalam hal ini ilmu ekonomi teori dibagi menjadi dua yaitu: ilmu ekonomi mikro dan ilmu ekonomi makro 2) Ilmu Ekonomi Terapan: Penerapan ilmu ekonomi teori untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang timbul dalam suatu perekonomian 3) Ilmu ekonomi deskriptif: Ilmu ekonomi yang menggambarkan masalah ekonomi suatu negara secara khusus. Contoh: kondisi perekonomian negara spanyol yang belum membaik. 20 d. Manfaat mempelajari ilmu ekonomi Setiap ilmu memiliki manfaat, sama halnya dengan ilmu ekonomi yang sedang dipelajari. Berikut ini adalah beberapa manfaat dari mempelajari ilmu ekonomi diantaranya adalah: 1) Dapat membantu individu maupun perusahaan dalam membentuk prioritas kebutuhan yang ingin dipenuhi 20
Kinanti. Geminastiti dan Nella Nurlita. Ekonomi untuk SMA/MA kelas X Peminatan
kurikulum 2013. (Bandung: Yrama Widya, 2013. h. 8)
30
2) Dapat membantu mempelajari perilaku manusia dalam memanfaatkan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan 3) Dapat membantu memilih alat pemuas kebutuhan yang efektif dan efisien e. Kegunaan Ilmu Ekonomi Ada empat kegunaan utama ilmu ekonomi , yakni sebagai berikut: 1) Menggunakan cara berfikir yang tepat dalam mengambil keputusan 2) Memahai masyarakat dengan lebih baik berkaitan dengan kegiatan ekonomi mereka 3) Memahami persoalan ekonomi global 4) Menjadi pemilih yang kompeten karena kita memahami persoalanpersoalan ekonomi masyarakat21 f. Metodologi ilmu ekonomi Para ekonom menggunakan teori dan observasi seperti ilmuawan lainnya dalam menyelesaikan masalah ekonomi diantaranya: 1) Metode induktif: Cara berfikir yang berpangkal pada kenyataan atau fakta khusus kemudian berusaha menarik kesimpulan umum. Contoh: harga emas naik maka permintaannya malah naik, begitu pula harga berlian. Dapat kita simpulkan bahwa barang mewah memiliki kurva permintaan dengan kemiringan positif 2) Metode Deduktif: Cara berfikir yang berpangkal kepada pengetahuan atau prinsip yang bersifat umum lalu diterapkan pada hal khusus 3) Cateris Paribus: faktor-faktor lain dianggap tetap. Contoh: jika harga kereta api naik maka permintaan tiket kereta api turun dengan asumsi harga tiket bus tidak berubah 4) Fallacy Of Compposition: apa yang baik dalam skala kecil belum tentu baik dalam skala besar. Contoh: hidup hemat bagi individu tetapi secara makroekonomi jika seluruh individu hidup hemat akan menurunkan pertumbuhan 5) Model diagram Aliran Sirkuler adalah adalah suatu model visual perekonomian, yang memperlihatkan bagaimana aliran uang melalui pasar antara rumah tangga dan perusahaan22
21
Alam. Mandiri (Mengasah Kemampuan Sendiri Ekonomi untuk SMA/MA Kelas X).
Jakarta: Erlangga, 2013. h. 5 22
Muhammad. Doddy AB dan Sriyanto. Menguasai IPS Sistem Kebut Semalam.
(Depok: Gema Media, 2011. h. 108
31
Gambar 2.1 Tabel Diagram Aliran Sirkulasi
g. Pernyataan positif dan pernyataan normatif dalam ekonomi 1. Pernyataan Positif adalah pernyataan yang mencoba menjelaskan dunia sebagaimana adanya. a. disebut analisis deskriptif 2. Pernyataan Normatif adalah pernyataan yang mencoba menunjukkan dunia seharusnya. a. disebut analisis preskriptif23 h. prinsip, kegunaan, motif, dan politik ekonomi 1) prinsip ekonomi adalah dasar berfikir yang digunakan manusia untuk memaksimumkan suatu tujuan melalui pengobanan tertentu. Dengan kata lain adalah dengan melakukan pengorbanan tertentu untuk mengahasilkan atau memperoleh hasil sebesar-besarnya 2) kegiatan ekonomi adalah setiap langkah yang dilakukan manusia dalam perekonomian tertentu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kegiatan ini dapat dikelompokkan menjadi tiga yakni: produksi, distribusi, dan konsumsi 3) motif ekonomi adalah alasan atau dorongan dari dalam diri manusia untuk melakukan kegiatan ekonomi 23
Alam. Loc. Cit. h. 3
32
4) politik ekonomi adalah suatu paket tindakan biasanya dilakukan oleh pemerintah yang bertujuan untuk memperbaiki perekonomian24 4. Hasil Penelitian yang Relevan Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Asri Budiningsih dalam Jurnalnya pada tahun 2010 dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan nyata pemahaman materi pada mata kuliah Teori belajar dan pembelajaran antara mahasiswa yang menggunakan strategi pembelajaran Deep Dialogue/CT dengan mahasiswa yang belajar dengan strategi pembelajaran ceramah, presentasi dan tanya jawab. 25 5. Kerangka Berfikir Belajar merupakan suatu proses. Hasil nyata yang diperoleh dari belajar yaitu berupa perubahan-perubahan baik dalam pengetahuan, sikap, kebiasaan, dan tingkah laku. Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach). Pendekatan dengan berbasis Deep Dialog/Critical Thinking mampu menjadi penggerak yang unggul untuk membantu peserta didik belajar karena Deep Dialogue/Critical Thinking (DD/CT) menggunakan semua metode pembelajaran yang telah digunakan sebelumnya seperti multiple intelligences, belajar aktif, keterampilan proses ataupun Partnership Learning Methode. Dengan begitu, maka guru dapat memberikan variasi dalam pembelajaran sehingga peserta didik tidak merasa bosan dan monoton. 24 25
Alam. Ibid. h. 5 Asri. Budiningsih. “Pengaruh Strategi Pembelajaran Deep Dialogue dan Kemampuan
Awal terhadap Pemahaman Materi Kuliah Teori Belajar dan Pembelajaran”, Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan, Vol. 03, 2010, h. 17
33
Dari penggunaan pendekatan pembelajaran Deep Dialogue/Critical Thinking (DD/CT) dapat melatih peserta didik untuk mampu berpikir kritis dan imajinatif, menggunakan logika, menganalisis fakta-fakta dan melahirkan imajinatif atas ide-ide lokal dan tradisional, sehingga dapat meningkatkan peserta
didik
untuk
berfikir
mandiri. Deep
Dialogue/Critical
Thinking (DD/CT) menekankan pada nilai, sikap, kepribadian, mental, emosional dan spiritual sehingga peserta didik belajar dengan menyenangkan dan bergairah. Sehingga diharapkan dengan menggunakan pendekatan DD/CT akan meningkatkan peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi materi konsep ilmu ekonomi. Diharapkan dengan menggunakan pendekatan ini akan berdampak positif pada hasil belajar siswa tersebut. Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan, seseorang telah belajar jika telah terjadi perubahan tingkah laku dalam diri dalam diri seorang tersebut atau dalam hal ini siswa, perubahan tersebut terjadi sebagai akibat interaksi dengan lingkungan, bukan arena proses pertumbuhan fisik atau kedewasaan dimana perubahan tersebut bersifat permanen atau tetap tidak berlangsung sesaat saja. Guru bukan satu-satunya sumber belajar, namun guru memiliki peran penting dalam proses pembelajaran yang tengah berlangsung atau telah usai. Apalagi dengan kemajuan dan teknologi yang tengah berlangsung dan juga dunia pendidikan, guru hendaknya mampu menyesuaikan kebutuhan peserta didik dengan keadaan yang berbeda-beda. Penggunaan pendekatan dalam suatu pembelajaran merupakan suatu hal yang
sangat
penting.
Karena,
pendekatan
memiliki
fungsi
untuk
mengoptimalisasi fungsi juga intelegensi pada setiap peserta didik. Dengan menggunakan pendekatan yang menarik diharapkan akan meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam belajar sehingga akan berdampak baik pada hasil belajar siswa tersebut.
34
6. Hipotesis Penelitian Berdasarkan teori dan juga kerangka berfikir yang telah dipaparkan diatas, maka hipotesis penelitian adalah terdapat pengaruh yang positif dari penggunaan pendekatan DD/CT terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi materi konsep ilmu ekonomi. H0
: Tidak terdapat pengaruh dari penggunaan pendekatan DD/CT terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi materi konsep ilmu ekonomi.
H1
: Terdapat pengaruh positif dari penggunaan pendekatan DD/CT terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi materi konsep ilmu ekonomi.
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan, di Komplek Pamulang Permai I, Pamulang Tangerang Selatan. Waktu Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2014/2015 yaitu dari bulan Juli 2014.
B. Metode dan Desain Penelitian Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian adalah metode eksperimen. Menurut Sugiyono, “metode eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.”1 Adapun eksperimen yang digunakan adalah quasi eksperimen atau eksperimen pura-pura,
metode
itu
tidak
memungkinkan
peneliti
melakukan
pengontrolan secara penuh terhadap variabel dan kondisi eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti ikut serta dalam penelitian, yaitu dengan mengajar di sekolah tersebut. Pada kelas eksperimen, pembelajarannya menggunakan pendekatan DD/CT. Penelitian ini menggunakan teknik pretest dan posttest grup desain. Pada teknik ini terdapat satu kelompok yang masing-masing diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal dan posttest untuk mengetahui keadaan akhir.2 Peneliti melakukan prestest dan posttest terhadap satu kelas. Kelas yang peneliti gunakan adalah kelas yang peneliti ambil sebagai kelas eksperimen. Pada saat pretest, kelas eksperimen diberi perlakuan dengan memberi latihan soal kepada siswa dalam bentuk pemahaman dari konsep ilmu
1
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D, (Bandung: Afabeta, 2013), h. 107. 2
Sugiyono. Ibid., h. 121
35
36
ekonomi. Selanjutnya pada saat posttest siswa diberikan perlakuan pada kelas eksperimen dengan menggunakan pendekatan DD/CT berupa diskusi berkelompok, lalu siswa secara individu mengerjakan soal sesuai dengan hasil pembahasan dari diskusi kelompok dengan menggunakan pendekatan DD/CT yang telah digunakan. Tabel 3.1 Desain Penelitian Kelas (R)E
Pretest X1
Variabel bebas X
Posttest X2
Keterangan: (R)E
: Kelas eksperimen
X
: Variabel Bebas atau kelas yang menggunakan pendekatan DD/CT
X1
: Hasil prestest kelas eksperimen
X2
: Hasil posttest kelas eksperimen
C. Populasi dan Sampel Penelitian a. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian.3 atau populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti dan kemudian ditarik kesimpulannya.4 Pada penelitian ini yang menjadi populasi penelitian adalah siswa kelas X IIS 3 SMA Negeri 6 Tangerang Selatan
3
Suharsimi. Arikunto , Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2010), h. 173. 4
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D), (Bandung: Alfabeta Bandung: 2013), h. 117.
37
b. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.5 Cara pengambilan sampel (teknik sampling) dengan probability sampling (pengambilan sampling berdasarkan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Dalam probability sampling peneliti menggunakan simple random sampling yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak atau random tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Dalam pemilihan kelas peneliti memilih karena sesuai dengan kelas yang diajar oleh peneliti. Jadi, Sampel yang diambil dari populasi penelitian yaitu siswa kelas X IIS 3 sebagai kelas eksperimen. Berikut rinciannya: Tabel 3.2 Sampel kelas X IIS 3 No. 1
Kelas X IIS 3
Jumlah
Jumlah siswa
Sampel
42
39
42
39
D. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, digunakan beberapa teknik yang akan digunakan untuk mengumpulkan data. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara: a. Pengamatan (Observasi) Pengamatan
dilakukan
pada
saat
siswa
melakukan
proses
pembelajaran ekonomi dengan mengamati kejadian, gerak, atau proses. Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan DD/CT terhadap pembelajaran konsep dasar ilmu ekonomi di kelas X IIS 3 SMA Negeri 6 Tangerang Selatan tahun ajaran 2014/2015.
Observasi yang
digunakan adalah observasi sistematik, yaitu observasi dimana faktor-
5
Sugiyono. Ibid, h. 118.
38
faktor yang diamati sudah di daftar secara sistematis dan sudah diatur menurut kategotinya. Peran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai pengamat sekaligus sebagai guru yang mengajar. b. Metode Tes Menurut Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, “Tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematika dan objektif untuk memperoleh data atau keterangan yang diinginkan tentang seseorang dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat.”
6
Instrumen tes dapat digunakan untuk
mengetahui kemampuan dasar seperti tes intelegensi, tes minat, tes bakat khusus, tes hasil belajar. Tes juga merupakan alat yang digunakan oleh pengajar untuk memperoleh informasi tentang keberhasilan peserta didik dalam memahami suatu materi yang telah diberikan oleh pengajar. 7 Tes yang digunakan adalah tes awal, yang dilakukan sebelum pembelajaran (prestest), dan
tes akhir yang dilakukan setelah dilaksanakan
pembelajaran (posttest). Bentuk tes yang digunakan adalah objektif tes, berupa tes langsung dengan metode pilihan ganda, pelaksanaannya langsung disampaikan oleh pengajar. Soal yang dikerjakan berupa pemahaman konsep ilmu ekonomi sesuai materi yang sudah dijelaskan oleh guru. c. Dokumentasi Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlaku. Dokumen biasanya bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk gambar biasanya foto, sketsa, dan lain-lain.8 Jadi dengan menggunakan
6
Suharsimi. Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2010), h. 266 7
Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2010), h. 180. 8
Suharsimi. Arikunto. loc. Cit. h. 329.
39
teknik pengumpulan data secara dokumentasi dapat memberi kelengkapan dalam penelitian yang dilakukan. d. Interview (Wawancara) Menurut Sugiyono, “Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang bertujuan untuk melakukan pendalaman terhadap permasalahan yang ingin diteliti secara mendalam.”
9
Pada kesempatan ini peneliti
menggunakan wawancara tidak berstruktur di mana wawancara ini bersifat bebas artinya peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. E. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Instrumen penelitian dapat diartikan sebagai alat bantu yang dapat diwujudkan dalam benda, misalnya angket, pedoman wawancara, lembar pengamatan, tes dan sebagainya.10 Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian antara lain tes. Instrumen tes berupa soal pilihan ganda, terdiri dari lima alternatif jawaban A, B, C, D, dan E. Tes disusun berdasarkan indikator pada materi pembelajaran. Skor yang dinilai pada pilihan ganda, bernilai 1 (satu) untuk jawaban yang benar dan bernilai 0 (nol) untuk jawaban yang salah.
F. Uji Coba Instrumen 1. Uji Validitas Menurut Suharsimi Arikunto, “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.” 11 Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. 9
Sugiyono. Loc. Cit. h. 197
10
Suharsimi. Arikunto. Manajemen Penelitian, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2007), h. 101.
11
Suharsimi. Arikunto. loc.cit., h. 211.
40
Jenis validitas yang digunakan adalah validitas konstruk/ahli.12 Di mana vaiditas ini adalah validitas yang dibuat oleh para ahli ilmu jiwa atas beberapa aspek yakni diantaranya: pengetahuan, pemahaman, aplikasi dan sebagainya. Sebelum instrumen diuji coba dalam penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dalam bentuk soal sebanyak 25 pilihan ganda. Rumus yang digunakan untuk mengetahui kesahihan suatu instrument, peneliti akan melakukan uji validitas dengan korelasi Pearson Moment dengan menggunakan rumus product moment:
rxy = √{
.Σ
.Σ
(Σ )(Σ )
(Σ )²}{ .Σ
(Σ )²
Keterangan:
rxy : Koefisien korelasi N : Banyak siswa X : Skor tiap butir soal Y : Skor total yang diperoleh siswa ΣX : Jumlah skor untuk tiap butir soal ΣY : Jumlah skor total ΣXY: jumlah perkalian antara X dan Y ΣX2: Jumlah kuadrat setiap butir soal ΣY2: Jumlah kuadrat skor hitung
2. Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya atau reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Reabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya
12
Sugiyono. Loc.Cit. h. 177
41
dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan.13 Uji reliabilitas yang dilakukan menggunakan Cronbach Alpha dengan rumus:
Keterangan
r
= 2 (1 −
V1 + V2 ) Vt
ri : Reliabilitas instrumen V1 : Variansi belahan pertama (varians skor butir-butir ganjil) V2 : Varians belahan kedua (varians skor butir-butir genap) Vt : Varians skor total 3.
Pengujian Taraf Kesukaran Perhitungan taraf kesukaran instrumen bertujuan untuk mengetahui
apakah soal tergolong sukar, seddang atau mudah. Rumus yang digunakan untuk menghitung indeks kesukaran adalah14 :
Keterangan :
P=
B JS
P
: Indeks Kesukaran
B
: Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar
JS
: Jumlah seluruh siswa peserta tes
Kriteria indeks kesukaran: 0,0-0,3
: Sukar
0,31-0,7
: Sedang
0,7-1,0
: Mudah
13
Ibid, h. 221.
14
Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 79
42
4.
Pengujian Daya Pembeda Soal Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk
membedakan antara ssiswa yang berkemaampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah dengan menggunakan15 :
Keterangan
:
DP = (2(KA − KB))/n
D
: Indeks Diskriminasi (Daya Pembeda)
n
: Jumlah Peserta tes
KA
: Banyaknya peserta kelompok atas
KB
: Banyaknya peserta kelompok bawah
Klasifikasi Daya Pembeda Soal: D < 0,2
: Buruk
D = 0,2-0,4
: Cukup
D = 0,4-0,7
: Baik
D = 0,7-1
: Sangat Baik
Bertanda negatif
: Jelek Sekali
G. Teknik Analisis Data Tes 1. Pengujian Prasyarat Analisis Data a. Uji Normalitas Data sebelum diolah menggunakan pengujian infarensi parametik maupun non parametik hrus diuji normalitas. Statistik parametik tidak dapat digunakan jika data tidak normal. Data tidak normal pengujian dapat dilakukan dengan statistik non parametrik. Untuk melihat data berdistribusi normal atau tidak digunakan Liliefors. Untuk itu digunakan rumus uji Liliefors dengan langkah-langkah berikut: Uji normalitas menggunakan Uji Liliefors dengan taraf signifikan ɑ = 0,05 15
Ibid., h. 211
43
Hipotesis Statistik:
H0
: Data berdistribusi normal
H1
: Data tidak berdistribusi normal
Rumus Uji Liliefors yang digunakan adalah16 : L0
= maks ǀ S(Z1) - F(Z1)ǀ
Dengan Z1 =
̅
dan S (z1) =
,
,… ,
Keterangan: X̅
: rerata siswa kelompok
X1
: rata-rata data tunggal
S
: simpangan baku
F (Z1) : peluang (z ≤ z1) dan menggunakan daftar distribusi normal baku Tentukan besar peluang masing-masing nilai z berdasarkan tabel z Hitung frekuensi kumulatif atas dari masing-masing nilai z, dan disebut dengan S (Zi), kemudian dibagi dengan jumlah number of cases (N) sampel. Kriteria pengujian, terima H0 jika L0 < Ltabel b. Uji Homogenitas Uji homogenitas sebagai uji persyaratan analisis data yang bertujuan untuk mengetahui apakah data homogen (sama) atau tidak. Uji homogenitas dilakukan setelah data persyaratan normalitas terpenuhi, yakni data dinyatakan dinyatakan berdistribusi normal. Uji Homogenitas
16
Darwyan. Syah dkk. Pengantar Statistika Pendidikan. (Jakarta: Gaung Persada Press,
2007) Cet. 1, h. 67
44
dilakukan dengan menggunakan uji homogenitas variansi pada taraf signifikansi 0,05, dengan rumus sebagai berikut:17 ( )= Dengan Kriteria: Fhitung < Ftabel, maka data homogen Fhitung > Ftabel, maka data tidak homogen c. Uji Linearitas Uji lineritas sebagai uji persyaratan analisis data untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak, secara signifikan. Uji ini biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam Analisis Korelasi atau Regresi Linear. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang Linear apabila : 1) Hasil signifikansi (Linearity) lebih dari 0,05. 2) Hasil dari Fhitung < Ftabel, dengan demikian H0 ditrima dan H1 ditolak, maka Regresi Y atas X Linier. Kriteria pengujian pengujian hipotesis:18 1. Tolak koefisien arah regresi signifikan apabila Fhitung ≥ Ftabel. Distribusi F diambil dk pembilang = 1 dan dk penyebut = (n – 2) 2. Tolak hipotesis model regresi linear jika Fhitung ≥ Ftabel. Distribusi F diambil dari dk pembilang = (k – 2) dan dk penyebut = (n – k)
17
Agus. Irianto. Statistik Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Kencana, 2004., Cet. 4,
18
Budi. Susetyo. Statistika untuk Analisis Data Penelitian. Bandung: Refika Aditama,
h. 272
2010., Cet. 1, h. 154
45
Dengan rumus: Langkah pertama adalah menghitung a dan b menggunakan kuadrat kecil (
=
)( (
=
)− ( ²−(
)( )²
) − ( )( ) ² − ( )²
)
Langkah kedua dengan mengitung semua jumlah kuadrat JK (T) = ΣY² JK ( a ) =
(
)
= b{ΣXY −
JK
(
)(
)
}
JK ( S ) = JK ( T ) – JK ( a ) – JK JK (G) = {ΣY² -
(
)²
}
Untuk menghitung JK (G) diperlukan beberapa tahap, yaitu mengelompokkan skor yang sama pada data X, setiap kelompok data X terdiri dari beberapa data yang sama dan jumlah data diberi notasi n, sehingga ada kelompok pasangan data dengan Y dalam jumlah n dalam bentuk tabel. JK (TC) = JK (S) – JK (G) d. N-Gain Untuk melihat peningkatan pretest ke posttest maka dilakukan uji N-Gain
(normalized
gain).
Nilai
menggunakan rumus sebagai berikut.
19
N-Gain
ini
dihitung
dengan
19
Yanti. Herlanti. Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains, (Jakarta: Jurusan
Pendidikan IPA FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006), h. 71.
46
Indeks N − Gain =
Dengan kategori perolehan sebagai berikut: Tabel 3.3 Nilai N-Gain Score Nilai Gain score
Interpretasi
0,70 sampai dengan 1,0
Tinggi
0,30 sampai dengan 0,69
Sedang
0,00 sampai dengan 0,29
Rendah
H. Hipotesis Uji-t Setelah dilakukan hasil uji syarat analisis, maka dapat dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t yaitu merupakan teknik statistika yang digunakan untuk menentukan seberapa besar tingkat perbedaan antara satu sampel.20 Dengan rumus sebagai berikut:
Dimana :
t=
D̅ SD
D
= Selisih/ perbedaan data berpasangan
D̅
= rata-rata D
SD
= deviasi standar D
I. Hipotesis Statistik Hipotesis statistik digunakan untuk menguji hipotesis penelitian yang telah dirumuskan. Hipotesis Statistik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H0 = µ 1 = µ 2 H1 = µ 1 > µ 2
20
Sudaryono.Statistika Probabilitas Teori dan Aplikasi. (Yogyakarta: CV. Andi), h. 233
47
Keterangan: µ 1 : rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan pendekatan DD/CT µ 2 : rata-rata hasil belajar siswa tanpa menggunakan pendekatan DD/CT Dimana: H0
: Tidak terdapat pengaruh penggunaan pendekatan DD/CT terhadap hasil belajar siswa kelas X SMAN 6 Tangerang Selatan
H1
: Terdapat pengaruh penggunaan pendekatan DD/CT terhadap hasil belajar siswa kelas X SMAN 6 Tangerang Selatan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum SMAN 6 Tangerang Selatan Nama Sekolah
: SMAN 6 Kota Tangerang Selatan
Alamat
: Jl. Pamulang Permai Barat 1 Komplek Pamulang Permai, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan,
Kode Pos
: 15417
Telp
: 021-7401484
Email
:
[email protected]
Web
: http://sman6tangsel.sch.id
1. Sejarah Singkat Sekolah Berawal dari kelebihan siswa SMAN 1 Pamulang sebanyak 46 Siswa (satu kelas) pada tahun pelajaran 2004/2005 dengan menejemen SMA 1 Pamulang tepatnya pada 19 Juli 2004. Dalam perjalanan selama 1 (satu) tahun siswanya tinggal 38 siswa. Pada awal rintisan berdirinya dipimpin oleh Drs. Dedi Rafidi (periode 2004-2005), kemudian dilanjutkan oleh Drs Junaedi, M.M (periode 2005-2008), setelah itu pada tahun 2008 (selama kurang lebih 8 bulan) dipimpin oleh Dra. Neng Nurhemah, M.Pd, setelah itu dari tahun 2008-2012 dipimpin oleh Drs. Agus Purwanto, dan kini dipimpin oleh Drs. Agus Hendrawan, M.Pd. (2012-sekarang). Diawal pendiriannya SMAN 2 Pamulang dengan program Pembelajaran reguler dengan kurikulum berbasis dengan kepemimpinan Bapak Drs. Dedi Rafidi walaupun hanya mendapat 1 kelas (48 siswa) KBM tetap berjalan, dengan pengajar dari SMAN 1 Pamulang yang penuh dengan dedikasi tak mengenal lelah tetap berjuang mempertahankan 48 siswa tersebut, baru pada tahun 2005/2006 dengan mendapat ijin operasional dari Diknas, siswa yang mendaftar ada 197 siswa. Masa kepemimpinan Drs. Junaedi, MM, pada tahun 2005 dengan Surat Keputusan Bupati Tangerang Nomor 421/Kep.246-Huk/2005, tanggal 1
48
49
Agustus 2005, tentang Pembukaan dan Penegrian (ijin Operasional) SMAN 2 Pamulang masih menumpang di SMAN 1 Pamulang dan SMPN 2 Pamulang, dan kegiatan KBM di siang hari, beliau juga merintis lokasi sekolah berdasarkan Keputusan Bupati Tangerang Nomor. 593/Kep.339Huk/2005, tertanggal 03-10-2005, menyetujui penggunaan tanah fasilitas Sosial seluas 10.000 M2 berlokasi di Komplek Perumahan Pamulang Permai untuk digunakan sarana pendidikan dan mendapat tambahan lahan seluas 2.000 M2 pada tahun 2007 bantuan APBD kab.Tangerang untuk pembangunan gedung A SMAN 2 pamulang, 11 ruang kelas, 1 ruang guru, 1 ruang kepsek dan 1 ruang TU. Di tahun 2007 SMA Negeri 2 Pamulang mendapat ijin dari Depdiknas Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa untuk membuka program akselerasi CIBI (Cerdas Istimewa dan Bakat Istimewa) dan MULOK Sinematografi. Pada awal tahun tepatnya tanggal 14 Januari 2008 SMAN 2 Pamulang hijrah ke gedung milik sendiri. Di masa kepemimpinan ibu Dra. Neng Nurhemah, M.Pd tahun 2008 merintis PBKL (Program Berbasis Keunggulan Lokal) dan agrowisata dan ICT : Programming, Komputer Technical Support, Desain Grafis Multimedia dan Komputer Akuntansi, Bahasa Asing : Mandarin, Jepang, Jerman dan Bahasa Arab. Pada tahun itu juga SMAN 2 Pamulang terakreditasi A dengan Surat Keputusan Badan Akreditasi Provinsi No. 06/BAP-S/M-SK/XI/2008 tertanggal 28 November 2008, juga SMAN 2 Pamulang mendapat tambahan 6 ruang kelas baru dana dari APBD, dan Blockgrand membuat ruang Perpustakaan dan alat-alat Lab.IPA juga peralatan perpustakaan. Pada masa kepemimpinan Bapak Drs. Agus Purwanto dengan adanya pengembangan wilayah SMAN 2 Pamulang pada tanggal 25 Mei 2009 dengan Perwal Tangsel No. 10 Tahun 2009 menjadi SMAN 6 Kota Tangerang Selatan dan pada tanggal 29 Juni 2009 dengan keputusan Walikota Tangsel Nomor: 821.2/KEP.06-BKD/2009 Bapak Agus Purwanto di lantik menjadi kepala sekolah SMAN 6 Kota Tangerang Selatan.
50
Di masa kepemimpinan beliau berfokus pada pengembangan sarana dan fasilitas belajar. Pada tahun 2009 membangun 1 (satu) ruang guru dan 3 (tiga) ruang kelas belajar dengan biaya dari swadaya masyarakat (Komite) tahun pelajaran 2009/2010. Lalu dibangun lagi 5 (lima) ruang kelas yang dibiayai oleh swadaya masyarakat tahun pelajaran 2010/2011. Juga menambah 1 (satu) ruang Lab. Komputer dengan 30 unit komputer. Pendekatan beliau dengan Direktorat Pembinaan Sekolah SMA mendapat bantuan blockgrand untuk Lab. Biologi (1 ruang). Untuk
peningkatan
Mutu
SDM
Guru
dan
karyawan
beliau
memprogramkan: Out Bond, Workshop Pengembangan ICT untuk Guru. Kepedulian dengan lingkungan dan keluarga Prasejahtera 1 (tidak mampu) masih dapat kesempatan dalam menuntut ilmu di SMAN 6 Tangsel dan memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi akademik maupun prestasi Olahraga yang mengharumkan nama sekolah. SMAN 6 Tangerang Selatan terletak di komplek Pamulang Permai IPamulang Barat-Tangerang Selatan. Letaknya yang berbatasan langsung dengan wilayah bisnis penyediaan barang dan Jasa menjadikan SMAN 6 Tangerang Selatan tempat belajar yang strategis yang berpotensi menjadi sekolah percontohan jika dikembangkan secara maksimal, apalagi jika dikaitkan dengan rencana wilayah ini menjadi Pusat Pemerintahan Kota Tangerang Selatan. Secara umum lahan-lahan di wilayah Pamulang dimanfaatkan sebagai lahan perumahan. Sehingga adanya sekolah di wilayah Pamulang sangat membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan di bidang pendidikan. Tanah SMAN 6 Tangerang Selatan sepenuhnya milik negara dengan luas arealnya 12.000 m2, luas bangunannya 3.297 m2 dengan sekeliling lahan yang telah dibatasi oleh pagar yang secara otomatis berpotensi untuk menjaga/tindakan preventif jika ada peserta didik yang coba-coba untuk bolos sekolah dijam-jam KBM.
51
2. Visi, Misi dan Tujuan Visi Menghasilkan lulusan yang berbudi luhur, kreatif-inovatif berlandaskan IMTAK dan unggul dalam IPTEK yang berwawasan lingkungan serta kompetitif dalam menghadapi era global. Misi a. Menumbuhkembangkan kultur positif berlandaskan IMTAK b. Membudayakan sikap kreatif-inovatif dan berbudi pekerti luhur c. Mewujudkan life skill dengan memberdayakan multiple intelegence d. Menciptakan lingkungan sebagai media pembelajaran alam berbasis teknologi informasi e. Menggali potensi diri untuk mampu bersaing sebagai bekal hidup dimasyarakat Tujuan 1. Memiliki sistem informasi sekolah dalam sebuah jaringan komputerisasi 2. Memiliki perpustakaan yang berstandar nasional 3. Memperoleh kejuaraan bidang seni dan sains tingkat kabupaten dan provinsi 4. Memiliki lulusan yang diterima di PTN mencapai 25% 5. Memiliki alat peraga dan media pembelajaran hasil karya guru mata pelajaran 6. Memiliki hasil karya siswa yang dapat ditampilkan dalam pameran pendidikan di tingkat kabupaten, provinsi maupun nasional 7. Memiliki siswa yang mampu mengadakan dan melaksanakan kompetensi dalam bidang kompetensi mata pelajaran tingkat kabupaten dan provinsi 8. Memiliki
sistem
pembelajaran
yang
mudah,
massal
dan
menyenangkan 9. Memiliki metode, media dan pendekatan pembelajaran yang aman, nyaman dan menyenangkan
52
10. Memiliki
MoU
dengan
instansi/lembaga
pemerintah/swasta
maupun perguruan tinggi dalam bidang IPTEK dan jaminan sosial dan kesehatan. 11. Memiliki
siswa
yang
kuat
iman
dan
taqwanya,
yang
terimplementasikan dalam perilaku kehidupan sehari-hari dan kegiatan kegamaan sesuai ajaran agamanya masing-masing. 3. Sarana dan prasarana Bangunan sekolah pada umumnya dalam kondisi baik. Jumlah ruang kelas untuk menunjang kegiatan belajar juga memadai. Fasilitas sekolah yang dimiliki oleh SMAN 6 Tangerang Selatan adalah sebagai berikut: Ruang Kepala Sekolah
:
1, Baik
Ruang Wakasek
:
1, Baik
Ruang TU
:
2, Baik
Ruang Guru
:
1, Baik
Ruang Kelas
:
30, Baik
Ruang Lab. IPA
:
2, Baik
Ruang Lab. Bahasa
:
1, Baik
Ruang Perpustakaan
:
1, Baik
Ruang Lab. Komputer
:
2, Baik
Ruang Osis
:
1, Baik
Ruang UKS
:
1, Baik
Ruang peralatan Olahraga
:
1, Baik
Ruang BP/BK
:
1, Baik
Pos Keamanan
:
1, Baik
Ruang Piket
:
1, Baik
KM/WC Kasek
:
1, Baik
KM/WC Wakasek
:
1, Baik
KM/WC Guru
:
2, Baik
KM/WC BP/BK
:
1, Baik
KM/WC TU
:
2, Baik
KM/WC siswa
:
18, Baik
53
Wastafel didepan kelas
:
18, baik
1. Keliling tanah seluruhnya 277 m, yang sudah dipagar permanen 170 m 2. Luas tanah/persil yang diakui sekolah status pemilikan dan penggunaan Tabel 4.1Status Pemilikan dan Penggunaan Lahan Luas Status pemilikan
Penggunaan
tanah seluru
Bangunan
Halaman
hnya
Lap.
Kebun
Olahraga
Lain -lain
Sertifikat Milik
Belum
12000 2000
1300
700
5000
sertifikat
1. Peralatan penunjang pembelajaran Tabel 4.2 Peralatan Penunjang Pembelajaran Jumlah No
1
2
3
4
5
6
Komponen
Peralatan
Lab.
IPA Peralatan
Lab.
IPS Peralatan
Lab.
Multimedia Peralatan
Lab.
Komputer Peralatan Olahraga Buku perpustakaan
keg.
Kondisi
Cukup Kurang
Baik
V
v
V
v
V
v
V
v
V
v
V
v
Rusak
Rusak
sedang
berat
300
54
7
Meja siswa
V
v
8
Kursi siswa
V
v
Kelayakan sarana prasarana penunjang kegiatan belajar mengajar dapat dilihat dalam tabel yang telah tersedia diatas. Dimana dalam hal ini kondisi dari ruangan perpustakaan dengan penunjang buku-buku untuk dijadikan bahan referensi dari kegiatan belajar sudah cukup baik dan lengkap. Selain itu ruang kelas dimana untuk meja dan kursi yang siswa gunakan juga dalam kondisi yang baik tidak ada kekurangan apapun sehingga kegiatan belajar dengan menggunakan pendekatan apapun termasuk DD/CT dapat dilaksanakan dengan baik mengingat semua laboraturim baik IPS, IPA, perpustakaan dalam kondisi yang baik fisiknya.
2. Perlengkapan administrasi Tabel 4.3 Perlengkapan Administrasi No
Komponen
Jumlah yang
Kebutuhan
dimiliki
1
Komputer/laptop TU
5
7
2
Printer TU
3
4
3
Scanner
1
1
4
Digital kamera
0
1
5
Server
1
2
6
Mesin ketik
0
1
7
Mesin stensil
0
0
8
Mesin fotokopi
1
1
9
Brankas
1
1
10
Filling cabinet
1
5
11
Meja TU
7
7
12
Kursi TU
7
7
13
Meja guru
44
45
55
14
Kursi guru
45
50
4. Pendiri SMAN 6 Tangerang Selatan SMAN 6 Tangerang Selatan didirikan pada tahun 2005 berdasarkan SK Bupati Tangerang No. 421/Kep-53Huk/2005 tentang Pendirian sekolah baru (USB). Pimpinan sekolah yang pernah bertugas di SMA Negeri 6 Kota Tangerang Selatan sejak awal berdirinya adalah: Tabel 4.4 Pendiri SMAN 6 Tangerang Selatan NAMA Drs. Dedi Rafidi.
PERIODE TUGAS Persiapan Pendirian - th.2006
Drs. Junaedi, M.M.
Tahun 2006 s/d Feb. 2008
Dra. Neng Nurhemah, M.Pd.
Feb. 2008 s/d Des. 2008
Drs. Agus Purwanto
Des. 2008 s/d Okt 2012
Drs. Agus Hendrawan, MPd
Okt 2012 s/d sekarang
5. Tenaga Pendidik Tenaga Pendidik yang dimiliki oleh SMAN 6 Tangerang Selatan adalah sebagai berikut: Tabel 4.5 Tenaga Pendidik SMAN 6 Tangerang Selatan No. 1.
NAMA NIP Drs.Agus Hendrawan, 196506151991111001 M.Pd
BIDANG STUDI Matematika
PNS
2.
Drs. Zulkarnaen, M.Pd.
196603141988111001
Kimia
PNS
3.
Dra.Hj. Nurhayati, MPd
196006151985032006
B. Indonesia
PNS
4.
Dra. Hj. Sri Diani C,
196205021985032004
Matematika
M.Pd
KET
PNS
5.
Dra. TR Damanik, MPd
196302051986022003
B. Indonesia
PNS
6.
Sri Surahno, S.Pd, M.Si
197008221997031002
Kimia
PNS
7.
Nurjanah, SPd, M.Pd Budi Mulyono,S.Pd Sutikno,S.Pd
8. 9.
196201261988032002 196604191995121001 196706052000031005
Sosiologi Matematika Seni Budaya
PNS PNS PNS
56
Hj. Erni Sunarsih, SPd, 195612121989032003 M.Pd
Ekonomi
PNS
19.
Hj. Utiyah, S.Pd. Luciana, S.Pd Usep Fanji, S.Pd. H. Syafrizal, MM. Agus Suwarno, M.A Nasikun Jarot,S.Pd H. Yunus, S.Pd. Yusep Kuswaya S., SE, Hasanuddin , SE M.Pd
196202101986032009 197105121998022003 196804141992011003 195609291989011002 197608162005011004 197208062000031005 196501022006041005 197205022006041016 197005102006041008
PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS
20.
Agung Satrio, SPd
197508152006041007
B. Inggris B. Inggris Kimia Ekonomi Pend. Agama Pend.Jasmani Islam Sosiologi Ekonomi Ekonomi Pend.
21.
Nurhayati, S.Pd. Siti Hasanah, S.Pd. Dra. Salehastuti
198004272006042008 197406132006042004 196106032007012002
Jasmani B. Indonesia Biologi B. Inggris
Sarmo, SH Dra.
196505122007011037
10.
11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.
22. 23. 24. 25.
Nining 196805022007012018
Ratnaningsih 26.
Dra. Hj. Susriyah
196508212007012004
PNS PNS PNS PNS
PKn PNS Pend. Agama PNS Islam Pend. Agama
PNS
Islam 27.
Hendri
Sutresnowati, 196707192007012007 S.Pd, M.Pd
Biologi
PNS
28.
31.
H. Nurdin, S.Pd. Dra. Ilmiah Albadri, S.Pd Dra. Pujiastuti
196712112007011009 196705292007012006 196511242007011008 196605172007012015
Sejarah Fisika B. Indonesia Matematika
PNS PNS PNS PNS
32.
Mohamad Asmian, SH
19730125200701003
PKn
PNS
33.
36.
R. Aditama, S.Pd, MM Dasuki, S.Pd,MM Arie Yunitarie, S.Pd., Badriyah, S.Ag. MPd
196605122008011005 197003122008011006 197503082008012003 197205242008012002
Matematika Sejarah B. Indonesia B. Arab
PNS PNS PNS PNS
37.
Mulyadi,S.Ag, MM
196809172008011008
B. Inggris
PNS
29. 30.
34. 35.
57
38.
Bangun T. Manulang, 197403102008011004 S.Pd
Kimia
PNS
39.
Rasmawati,S.Pd 198103112010012014 Nurlaela Rahmawati, 198002182006042013 S.Pd
BP
PNS
Matematika
PNS
Tiara Tisna Dewi, S.Pd Roslani Supinah, S.Pd Ismaini, S.Pd
198809062011012001 198609272011012005 197505042011012001
B. Inggris Matematika Fisika
PNS PNS PNS
Diani Atika, S.Si, MPd Rina Kartina, S.Pd Rosita, SS Nurhayati, S.TP. Siti Rohimah, S.Pd Gunadi, S.Pd.
198209092011012004 197904182011012004 197801072011012001
Biologi BK Bahasa Fisika Jepang Seni Budaya Geografi
PNS PNS PNS Honore Honore r Honore r
40.
41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49.
r No. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58.
NAMA Amri Zulberi, S.Pd. Mundirin, S.Ag. Gunawan, S.Pd. Mahendra Arfiata Prasetya,S.S Achdy, Sunardi, S.Kom. S.Kom Arie Endrianti,S.Pd Toha A. Nugraha, Citra Nanda S.Pd. Natassia, SPd
NIP
BIDANG STUDI TIK B. Arab Geografi Bahasa Jepang DGM TIK Fisika DGM Pendidikan Jasmani
KET Honorer Honorer Honorer Honorer Honorer Honorer Honorer Honorer Honorer
58
Tenaga Kependidikan yang dimiliki SMA Negeri 6 Kota Tangerang Selatan adalah sebagai berikut: Tabel 4.6 Tenaga Kependidikan SMAN 6 Tangerang Selatan No
NAMA
NIP
KET
Kepata Tata Usaha
PNS
1.
Radi Sudianto, SE
2.
Rustam Budiono
3.
Herni Purwati
4.
Ira Roswaryani
5.
Fery Eka Wirya, SE
6.
Lili Hayati, SE
Keuangan/ Kasir
Honorer
7.
Karyanto
Pesuruh
Honorer
8.
Ita Juwita
Pesuruh
Honorer
9.
Hasan Sadikin
Pesuruh
Honorer
10. Asep Saepullah
Pesuruh
Honorer
11. Hidayatullah
Pesuruh
Honorer
12. Mansur
13. Khotib Topa
196007051981031010
BIDANG STUDI
Administrasi Keuangan Administrasi Umum Administrasi Kesiswaan Administrasi Kesiswaan
Pesuruh/tukang kebun Pesuruh
Honorer
Honorer
Honorer
Honorer
Honorer
Honorer
59
14. Lilik H
Pesuruh
Honorer
15. Marwan
Keamanan
Honorer
16. Ahmad Yasin
Keamanan
Honorer
17. Nurdin Bejo Wilis
Keamanan
Honorer
18. Budiyanto
Keamanan
Honorer
19. Indra
Keamanan
Honorer
20. Susi Haryanti
Perpustakaan
Honorer
21. Fery
Laborant
Honorer
Dari sejumlah guru, sebanyak 46 orang (79,31 %) berstatus guru PNS, dan sisanya 12 orang (20,69 %)
berstatus guru honorer. 17 orang (29,31 %)
berpendidikan S2, dan sisanya 41 orang (70,69 %) berpendidikan S1. Sedangkan untuk tenaga kependidikan hanya 1 orang yang PNS. Dari jumlah wajib beban mengajar guru yang 24 jam per-minggu, semua guru sudah terpenuhi, tetapi ada pula mata pelajaran yang belum ada guru PNSnya atau masih kekurangan guru, diantaranya pada mata pelajaran Geografi, Sejarah
dan Penjasorkes. Juga masih adanya guru yang kurang
memiliki kompetensi yang seharusnya dimiliki oleh seorang guru, baik pada kompetensi Sosial, Kepribadian, Pedagogik maupun Profesional. Jumlah peserta didik pada tahun pelajaran 2014/2015 seluruhnya berjumlah 1.153 orang. Peserta didik yang duduk di kelas XII, yaitu yang akan mengikuti Ujian Nasional 373 orang. Di tahun pelajaran 2014/2015 diperkirakan jumlah peserta didik tidak jauh berbeda dengan tahun pelajaran sebelumnya. Persebaran jumlah peserta didik di kelas X ada sebanyak 10 rombongan belajar dengan komposisi 5 rombel MIA (Matematika dan Ilmu Alam) dan 6 rombel IIS (Ilmu-Ilmu Sosial), kelas XI sebanyak 10 rombongan belajar dengan komposisi 5 rombel program IPA dan 5 rombel program IPS dan di
60
kelas XII sebanyak10 rombongan belajar dengan komposisi 5 rombel program IPA dan 5 rombel program IPS. Sekitar separuh dari peserta didik (50%) berasal dari wilayah Kec. Pamulang sedangkan sisanya tersebar dari wilayah sekitar Pamulang yaitu Ciputat, Serpong, Cisauk, Pondok Aren, dan lain-lain. Adanya peserta didik yang tidak naik kelas atau putus sekolah terutama disebabkan karena masih kurangnya kesadaran orang tua dan peserta didik tentang arti pentingnya pendidikan. Untuk peserta didik yang mengalami masalah ekonomi, sekolah telah mengupayakan berbagai bantuan dari berbagai pihak. Pada tahun pelajaran 2013/2014 lebih dari 50 peserta didik mendapatkan bantuan biaya yang berupa bea siswa peserta didik. Keadaan orang tua peserta didik sebagian besar (49%) memiliki mata pencaharian sebagai Pedagang.
Sebagian orang tua peserta didik (18%)
sebagai PNS dan atau TNI/POLRI, dan hanya beberapa orang tua (5%) sebagai pensiunan, sisanya (20%) pegawai swasta. Kerja sama dengan orang tua peserta didik dilaksanakan melalui Komite Sekolah. Ada lima peran orang tua dalam pengembangan sekolah, yaitu sebagai: a. Donatur dalam menunjang kegiatan dan sarana sekolah, namun belum berjalan optimal mengingat kondisi ekonominya; b. Mitra sekolah dalam pembinaan pendidikan; c. Mitra dalam membimbing kegiatan peserta didik; d. Mitra dialog dalam peningkatan kualitas pendidikan; dan e. Sumber belajar. Pencapaian nilai rata-rata UN peserta didik pada saat PSB/PPDB sejak berdirinya SMA Negeri 6 Tangerang Selatan cenderung meningkat, tetapi untuk tahun pelajaran 2013/2014 menurun. Berdasarkan hasil analisis penurunan ini terjadi secara nasional. Kemungkinan besar adalah karena jumlah paket soal dalam satu kelas yang terdiri dari 20 orang ada 21 paket. Ini terlihat pada tabel berikut:
61
Tabel 4.7 Input dan Output Peserta didik Input Tahun
Passing Grade
Pelajaran
Peserta Didik Baru
Output
Rata-rata Jumlah
Tahun
Nilai UN
Pelajaran
IPA
IPS
2008/2009
29.30
2007/2008
42,02
43,56
2009/2010
31.55
2008/2009
43,86
43,29
2010/2011
32,60
2009/2010
43,05
43,98
2011/2012
31,20
2010/2011
47,53
47,38
2011/2012
47,41
46,03
2012/2013
2012/2013
6. Kondisi Ideal Berdasarkan kondisi riil yang diuraikan di atas, SMA Negeri 6 Kota Tangerang Selatan sudah mendekati ideal, dari tahun ke-tahun selalu ada pembenahan/penambahan sarana prasarana, diantaranya di tahun pelajaran 2012/2013 sudah ditambah 1 lab IPA, 1 lab bahasa, 18 wastafel di depan masing-masing kelas lantai bawah, 12 LCD yang 10 diantaranya sudah terpasang di beberapa kelas, 18 CCTV yang terpasang di kelas, juga terbangunnya masjid sekolah hasil swadana warga sekolah meskipun baru lantai bawah. Tetapi tentu ini akan lebih ideal lagi jika pembenahan diadakan secara berkelanjutan, diantaranya adanya penambahan fasilitas sebagai berikut: Tabel 4.8 Kondisi Ideal No 1.
Keadaan Riil
Keadaan Ideal
Ada 2 lab IPA yang secara otomatis Ada 3 lab IPA. Jadi perlu ada digunakan untuk bersama (praktik penambahan 1 lab IPA. Kimia, Biologi dan Fisika)
2.
Ada 10 LCD terpasang di ruang kelas Terpasang LCD di seluruh ruang kelas (30 ruang kelas)
3
Tenaga Kependidikan yang PNS baru Ada
sedikitnya
3
Tenaga
62
1 dan kurang menguasai ICT
Kependidikan
yang
PNS
dan
menguasai ICT dengan baik 4
Ada beberapa mata pelajaran yang Terpenuhi guru PNS berkualitas kekurangan guru PNS ataupun belum untuk semua mata pelajaran mempunyai
guru
PNS
sehingga
diambil guru honorer, baik yang mengajar di satu sekolah saja, yaitu di SMAN 6 saja atau yang mengajar dibeberapa sekolah 5
Adanya
Tenaga
Pendidik
yang Semua guru memiliki kompetensi
kurang atau jauh dari memiliki guru. Untuk guru-guru yang sudah kompetensi guru
diberikan pengarahan/pembimbingan
tapi
tidak ada perubahan sebaiknya dipindahkan
status
kepegawaiannya menjadi tenaga struktural.
7. Potensi yang dimiliki satuan pendidikan Gedung yang bagus, situasi yang nyaman karena jauh dari keramaian, lahan yang luas baik untuk parkir, olahraga maupun upacara hari senin atau hari-hari kebangsaan Indonesia lainnya serta tenaga pendidik berkualitas dengan minimal berpendidikan S1 merupakan potensi yang dimiliki SMA Negeri 6 Kota Tangerang Selatan yang diharapkan dapat menjadikan SMA Negeri 6 Kota Tangerang Selatan sebagai tempat belajar yang nyaman atau kawah condrodimuka (tempat penempaan peserta didik) sehingga nantinya dihasilkan lulusan-lulusan yang berkualitas baik dalam Imtak maupun Iptek
63
Tabel 4.9 Prestasi yang pernah diraih dalam berbagai bidang dan tingkat No
Jenis lomba/Kejuaraan
1
Kejuaraan
2
Prestasi
Tingkat
POPKI Cibubur Tahun 2009 Taekwondo
Emas
Nasional
Kejuaraan
Emas
Nasional
tingkat
Bidang
umum
tingkat
umum
POPKI Cibubur Tahun 2010 Taekwondo 3
Moris Cup
Taekwondo
Perunggu
Propinsi
4
Kejurda Banten
Taekwondo
Perak
Propinsi
5
Popda Banten
Taekwondo
Perak
Propinsi
6
NCC Nasional
Cheerleader
20 Besar
Nasional
7
Season City
Cheerleader
Juara 2
Nasional
8
Sentral Park
Cheerleader
Juara 1
Jabodetabek
9
Lari Marathon
Olahraga
Juara 3
Tangsel
10
Lomba Baris Berbaris
Paskibra
Juara 2
Tangsel
11
Lomba Baris Berbaris
Paskibra
Juara 3
Propinsi
12
Tari
Seni
Juara 2
Tangsel
Seni
Juara 3
Tangsel
Olahraga
Juara 3
Tangsel
Olahraga
Juara 3
Tangsel
Olahraga
Juara 3
Tangsel
Paskibra
Formasi Terbaik
Tangsel
Taekwondo
Perak
Saman
SMAN
7
SMAN
3
Tangsel 13
Tari
Saman
Tangsel 15
Bola Basket MD Cup
16
Futsal
Cup
SMAN
3
Tangsel 17
Lomba Panjat Tebing
18
Lomba
Tata
Upacara
Bendera 19
Pekan Olahraga Provinsi
8. Program Kerja Program Unggulan SMAN 6 Tangerang Selatan a. Menjadi Sekolah Standar Nasional (SSN)
Propinsi
64
b. Mengembangkan Sikap dan Kompetensi Keagamaan c. Mengembangkan Potensi Siswa Berbasis Multiple Intelligance d. Mengembangkan Budaya daerah e. Mengembangkan Kemampuan bahasa dan Teknologi Informasi f. Meningkatkan Daya serap Ke Perguruan Tinggi Favorit. 9. Program Pengembangan Sarana Prioritas : a. Membangun Mushola permanen dengan kapasitas 500 orang jamaah b. Menertibkan areal parkir c. Membangun Ruang Pengolah Data d. Perbaikan dan Pengecetan Lapangan Olah Raga e. Pengembangan Jaringan Infrastruktur LAN (Intranet dan Internet) f. Pengembangan Sistem Informasi Sekolah (SIS) g. Melengkapi Sarana dan Prasarana Perpustakaan dan Lab Komputer h. Pembangunan Gedung Serbaguna. 10. Kegiatan Pengembangan Diri Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan
kepada
peserta
didik
untuk
mengembangkan
dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi SMA Negeri 6 Kota Tangerang Selatan. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan terprogram dan tidak terprogram. 1) Pengembangan diri melalui kegiatan terprogram: a. Kegiatan Intrakurikuler Kegiatan Intrakurikuler dilakukan dengan cara masuk kelas pada saat ada guru matapelajaran yang tidak masuk karena tugas atau hal lainnya oleh konselor untuk pendampingan konseling, berkenaan dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pembentukan karier peserta didik dalam mencari informasi tentang dunia kerja dan perguruan tinggi. Pengembangan diri bagi peserta didik SMA Negeri 6 Tangerang Selatan terutama ditujukan untuk pengembangan kreativitas dan bimbingan karier.
b. Kegiatan Ekstrakurikuler
65
Kegiatan ekstrakurikuler dilakukan diluar jam pelajaran. Kegiatan ini dikoordinasikan dibawah wakil kepala urusan kesiswaan selaku koordinator kegiatan ekstrakurikuler. Sistem pengadministrasian penilaian maupun pelaporan melekat pada pembina ekstrakurikuler masing-masing, yang kegiatannya mencakup: keagamaan(rohis), keolahragaan, kepemimpinan, Seni, KIR,
Sains Club dan kelompok Majalah kreasi. Setiap peserta didik diberikan kesempatan untuk memilih jenis ekstrakurikuler yang ada di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan. Segala aktifitas peserta didik berkenaan dengan kegiatan ekstrakurikuler dibawah pembinaan dan pengawasan guru pembina yang telah ditugasi oleh Kepala Sekolah.
2) Pengembangan diri melalui kegiatan tidak terprogram: Kegiatan ini menjadi tanggung jawab semua guru dan tenaga kependidikan di SMA Negeri 6 Kota Tangerang Selatan, jadi bersifat melekat pada guru dan tenaga kependidikan. Adapun pelaksanaan kegiatan dicapai melalui; 1. Rutin
: Upacara Bendera, perkemahan, LDKS
2. Spontan
: Penyikapan atas perilaku, sikap, tata krama dan
budi pekerti siswa sehari-hari 3. Keteladanan : Contoh perilaku, sikap dan tindak-tanduk serta tutur kata yang baik dari seluruh komponen sekolah. Pengembangan diri diarahkan untuk pengembangan karakter peserta didik yang ditujukan untuk mengatasi persoalan dirinya, persoalan masyarakat di lingkungan sekitarnya, dan persoalan kebangsaan. Sekolah memfasilitasi kegiatan pengembangan diri sebagai berikut ini. 1) Pengembangan diri yang dilaksanakan sebagian besar di luar kelas dengan alokasi waktu setara dengan 2 jam tatap muka, yaitu: Bimbingan Konseling, mencakup hal-hal yang berkenaan dengan pribadi, kemasyarakatan, belajar, dan karier peserta didik. Bimbingan Konseling diasuh oleh guru yang ditugaskan. 2) Pengembangan diri yang dilaksanakan sebagian besar di luar kelas
(ekstrakurikuler)
diasuh
oleh
guru
Pelaksanaannya secara reguler setiap hari Sabtu, yaitu:
pembina.
66
a. Pramuka b. Bola Volley c. Basket d. Sepak bola/futsal e. Tae Kwondo f. Kriket g. Cheer Leader h. Palang Merah Remaja (PMR) i. Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) j. English Club k. Sains Club l. Paskibra m. Rohis Program Pembiasaan mencakup kegiatan yang bersifat pembinaan karakter peserta didik yang dilakukan secara rutin, spontan, dan keteladanan.
Tabel 4.10 Program Pembiasaan yang ada di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan RUTIN
SPONTAN
KETELADANAN
a) Upacara
a) membiasakan antri
a) berpakaian rapi
b) BTQ
b) memberi salam
b) memberikan
c) Sholat berjamaah c) embuang d) Keputrian e) Kunjungan
sampah
pada tempatnya d) musyawarah
pujian c) tepat waktu d) hidup sederhana
pustaka
Pembiasaan ini dilaksanakan sepanjang waktu belajar di sekolah. Seluruh guru ditugaskan untuk membina Program Pembiasaan yang telah ditetapkan oleh sekolah. Penilaian kegiatan pengembangan diri
67
bersifat kualitatif. Potensi, ekspresi, perilaku, dan kondisi psikologis peserta didik merupakan portofolio yang digunakan untuk penilaian. B. Hasil Penelitian 1. Uji Validitas Hasil dari uji validitas instrumen soal yang diajukan kepada siswa kelas XI MIA 4, dengan jumlah siswa 36 orang serta 25 soal yang sudah diujikan. Hasil validitas butir soal untuk setiap nomer ditujukkan pada baris Pearson Correlation. Untuk mengetahui soal valid atau tidak dibandingkan dengan r tabel Product Moment. Dengan jumlah siswa data sebanyak 32 orang (N = 32) dan taraf signifikan 5 % menurut r tabel. Soal dinyatakan valid apabila r hasil hitungan > r tabel. Tabel 4.11 Hasil Validitas instrumen XI MIA 4
No Soal
r Hasil
r Tabel (5%)
Perhitungan
n (33)
Valid/ Tidak
1
0,944833
0,3440
Valid
2
0,944833
0,3440
Valid
3
-
0,3440
Tidak Valid
4
-
0,3440
Tidak Valid
5
-
0,3440
Tidak Valid
6
0,944833
0,3440
Valid
7
0,703474
0,3440
Valid
8
0,386763
0,3440
Valid
9
-
0,3440
Tidak Valid
10
-
0,3440
Tidak Valid
11
-
0,3440
Tidak Valid
12
-
0,3440
Tidak Valid
13
0,591624
0,3440
Valid
68
14
0,608095
0,3440
Valid
15
-
0,3440
Tidak Valid
16
-
0,3440
Tidak Valid
17
-
0,3440
Tidak Valid
18
0,706373
0,3440
Valid
19
-
0,3440
Tidak Valid
20
-
0,3440
Tidak Valid
21
0,706373
0,3440
Valid
22
-
0,3440
Tidak Valid
23
0,944833
0,3440
Valid
24
0,116705
0,3440
Tidak Valid
25
0,116705
0,3440
Tidak Valid
Dari hasil analisis didapat nilai korelasi antara skor item dengan skor total. Nilai ini kemudian dibandingkan dengan nilai r tabel, r tabel dicari pada signifikansi 0,05 dengan uji dua pihaki dan jumlah data (n) = 33 dengan nilai r tabel nya yaitu 0,3440. Berdasarkan hasil analisis di dapat nilai korelasi untuk item 3, 4, 5, 9, 10, 11, 12, 15, 16, 17, 19, 20, 22, 24, 25 nilai kurang dari 0,3440. Karena koefisien korelasi pada item 3, 4, 5, 9, 10, 11, 12, 15, 16, 17, 19, 20, 22, 24, 25 nilainya kurang dari 0,3440. Maka dapat disimpulkan bahwa item-item tersebut tidak berkorelasi signifikan dengan skor total (dinyatakan tidak valid) sehingga harus dikeluarkan atau diperbaiki. Sedangkan pada item-item lainnya nilainya lebih dari 0,3440 dan dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut valid. Soal yang dinyatakan valid berjumlah sepuluh soal, dan tidak valid lima belas soal. Maka pada penelitian nanti, untuk soal yang tidak valid tidak akan dibuang, melainkan akan dilakukan pengujian validitas konstruksi, yakni pengujian validitas yang dikonsultasikan dengan para
69
ahli.1 Konsultasi yang dilakukan dengan mengubah redaksi atau bahasa yang digunakan di soal. Ahli di sini dapat dikatakan adalah dosen, Para ahli atau dosen akan memberi keputusan bahwa instrumen yang digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan dan mungkin dirombak total. Jadi, soal yang dipakai dalam penelitian berjumlah 15 soal dengan bentuk pilihan ganda. 2. Uji Reliabilitas Uji signifikansi dilakukan pada taraf signifikansi 0,05, artinya instrumen dapat dikatakan reliabel bila nilai Alpha lebih besar dari r kritis Product-Moment. Tabel 4.12 Hasil perhitungan Reliabilitas Ganjil Ganjil
1
Genap
0,753465
Genap
1
Dapat kita simpulkan bahwa hasil nilai pada perhitungan dengan menggunakan Ms. Excel berada pada nilai 0,753465 yang artinya adalah nilai tersebut reliabel karena berada diatas nialai r tabel yakni sebesar 0,3440 Keterangan: a. Nilai DF dengan jumlah sampel (33)-2=31 tabel pada df 31 probabilitas 0,05 adalah 0,344 b. Perhitungan validitas dan Reliabilitas menggunakan aplikasi Ms. Excel
1
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitaif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta Bandung, 2013), h. 177.
49
81
9. Hipotesis Uji-t
t
=
̅
=
,
,
= 8,374
berikut ini akan disajikan rekapitulasi perhitungan statistik hasil pengujian perbedaan rata-rata dengan uji parametrik t-test yang dipaparkan dalam bentuk tabel seperti yang tertera di bawah ini. Tabel 4.23 Rekapitulasi Statistik Hasil Pengujian Perbedaan Rata-rata melalui Uji Parametrik T-test Uji Perbedaan Rata-rata Uji Parametrik : T-test Kriteria : Sig. ≥ 0,05, H1 diterima Sig.
8,374
Kesimpulan
Terdapat pengaruh dari penggunaan pendekatan DD/CT terhadap hasil belajar siswa kelas X di SMAN 6 Tangerang Selatan
Dari penyajian dalam tabel 4.23 dipaparkan bahwa hasil perhitungan dengan pengujian parametrik T-test dengan kriteria ≥ 0,05 berada pada kesimpulan H1 diterima dengan nilai Thitung yakni 8,374 dan Ttabel berada pada nilai 1,665. harga t ( 1 – α ) ( 1 – 0,05 = 0,975 ) untuk uji dua sisi pada distribusi student ( t ) dk = 76 dari hasil Nx1 + Nx2 – 2 = 39 + 39 – 2. Dalam hal ini bila disimpulkan adalah : Terdapat Pengaruh dari Penggunaan Pendekatan DD/CT Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X di SMAN 6 Tangerang Selatan
Berikut ini akan disajikan tabel rekapitulasi dari masing-masing pengujian yang telah dilakukan dalam bentuk tabel seperti yang terlihat di bawah ini.
82
Tabel 4.24 Rekapitulasi Statistik Hasil Pengujian Pretest, Posttest, N-Gain, Normalitas, Homogenitas, Linearitas Hasil Belajar Kelas X IIS 3 Daftar Nilai Komponen
Pretest
Posttest
N-Gain
N
39
39
X̅
42,43
52,23
SD
11,23
13,427
Nilai Tertinggi
67
74
1
Nilai Terendah
20
27
0,12
Uji Normalitas (Lillyfors) Kriteria : Sig. ≥ 0,05, Data Berdistribusi Normal -2,7373255
Sig. Kesimpulan
Normal
Normal
Normal
Uji Homogenitas (Variansi) dan Linearitas Kriteria : Sig. ≥ 0,05, Data Homogen dan Linear Sig.
1,40
2,01
Kesimpulan
Homogen
Koefisien
-3,44 arah Regresi linear
regresi linear
Pada tabel 4.24 yang telah disajikan di atas dalam hal ini peneliti akan paparkan maksud dari tabel 4.24 tersebut. dapat kita lihat perolehan masing-masing nilai baik itu nilai pretest maupun posttest setelah pendekatan DD/CT tersebut digunakan dalam proses pembelajaran. Dengan jumlah siswa 42 orang yang dapat mengikuti pembelajaran pada hari itu sebanyak 39 orang dengan perolehan nilai pretest terendah dengan nilai 20 poin dengan nilai prosentase sebesar 2,6% dan untuk nilai pretest tertinggi dengan nilai 67 diperoleh nilai prosentase sebesar 2,6%. Dengan nilai rata-ratanya yakni dengan nilai 42,43, dan standar deviasi dengan
83
nilai 11,23. Untuk nilai posttest setelah pendekatan DD/CT digunakan sebanyak 39 orang yang dapat mengikuti pembelajaran mendapatkan nilai posttest terendah berada pada nilai 27 dengan perolehan prosenatase pada nilai 2,6% dan untuk nilai tertinggi berada pada nilai 74 diperolehlah nilai prosenatase sebesar 12,8%. Selain itu, untuk nilai rata-rata posttest yakni dengan nilai 52,53 dan standar deviasi 13,427. Dengan demikian setelah pendekatan DD/CT digunakan terdapat peningkatan pada hasil belajar siswa kelas X IIS 3 yang dapat dilihat dari perubahan nilai masing-masing siswanya. Selanjutnya, adalah perolehan dari hasil perhitungan N-Gain untuk mengetahui perolehan peningkatan nilai secara maksmimal melalui perhitungan. Dapat kita lihat pad tabel 4.24 kolom ketiga untuk hasil dari perolehan N-Gain dengan nilai tertinggi yakni sebesar 1 yang artinya adalah bahwa hasil tersebut berada pada interpretasi yang tinggi. Selain itu, untuk perolehan nilai terndah N-Gain berada pada nilai 0,12 yang berada pada interpretasi yang sangat rendah. Selanjutnya peneliti akan melakukan pengujian normalitas data dengan taraf signifikansi 0,05 dan bila hasil perhitungan normalitas tersebut ≥ 0,05 maka hasil tersebut berdistribusi normal. Setelah melakukan perhitungan perolehan nilai untuk normalitas berada pada nilai -2,7373255 yang selanjutnya akan dibandingkan dengan nilai pada tabel lillyfors. Pada tabel nilai lillyfors dengan perolehan nilai 0,14373. Dengan melihat hasil nilai masing-masing baik secara perhitungan maupun pada Ltabel maka dapat kita simpulkan bahwa L
-2,7373255
≤ L0,14373 yang
menandakan bahwa hasil data tersebut berdistribusi normal dan selanjutnya akan dilanjutkan dengan perhitungan pada pengujian homogenitas untuk mengetahui tingkat kehomogenitasan data tersebut. Dalam tabel 4.24 dalam kolom pada daftar nilai homogenitas telah sedikit di singgung perolehan masing-masing nilai baik itu nilai tarhadap hasil pengujian homogenitas maupun linearitas. Dalam hal ini peneliti akan membahas maksud dari kolom pada daftar nilai untuk pengujian
84
homogenitas. Pengujian homogenitas dimaksudkan untuk mencari tahu apakah dari beberapa kelompok data penelitian memiliki varians yang sama atau tidak. Dengan kata lain, homogenitas berarti bahwa himpunan data yang kita teliti memiliki karakteristik yang sama. Pada tabel dipaparkan bahwa bila hasil data tersebut ≥ taraf signifikansi 0,05 yang selanjutnya dilihat pada tabel F maka hasil tersebut bernilai homogen. Setelah dilakukan perhitungan untuk perhitungan pada pengujian homogenitas maka diperolehlah nilai F sebesar 1,19 dengan Dk pembilang dan penyebutnya yakni 38 maka diperolehlah nilai Ftabel sebesar 1,84 yang berarti bahwa F1,19 ≤ F1,84. Hal ini membuktikan bahwa hasil tersebut bernilai homogen. Untuk pengujian terakhir adalah pengujian linearitas yang dapat juga dilihat pada tabel rekapitulasi 4.24. Pada pengujian lineritas dimaksudkan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak, secara signifikan. Uji ini biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam Analisis Korelasi atau Regresi Linear. Dapat kita lihat pada tabel 4.24 bila hasil data tersebut ≥ taraf signifikansi 0,05 untuk kedua hipotesis maka bernilai memiliki koefisien regresi secara linear. Hasil peritungan pada tabel di atas maka diperoleh nilai untuk hipotesis pertama yakni dengan nilai pada Fhitung sebesar 2,01 yang selanjutnya akan dibandingkan pada Ftabel sebesar 2,16. Maka, dapat disimpulkan untuk hipotesis pertama adalah F2,01 ≤ F2,16 yang berarti bahwa H0 diterima dan bila diterjemahkan yaitu terdapat pengaruh penggunaan pendekatan DD/CT terhadap hasil belajar siswa kelas X SMAN 6 Tangerang Selatan memiliki koefisien arah regresi yang berarti atau signifikan. Selanjutnya untuk hipotesis kedua diperolehlah nilai pada Fhitung sebesar -3,44 yang selanjutnya akan dibandingkan pada Ftabel dengan nilai 1,84. Maka, untuk hipotesis kedua dapat kita simpulkan bahwa F-3,44 ≤ F1,84 yang bila disimpulkan adalah H0 diterima. Dalam hal ini berarti terdapat pengaruh pendekatan DD/CT terhadap hasil belajar berbentuk regresi linear.
85
a) Respon Siswa terhadap Proses Pembelajaran Wawancara respon siswa digunakan untuk mengetahui penilaian atau respon siswa mengenai pelaksanaan proses belajar mengajar. Wawancara dilakukan kepada kelas X IIS 3 mengenai penggunaan pendekatan DD/CT terhadap hasil belajar dan kemampuan berfikir kritis dan kreatif. Hasil wawancara yang telah dilakukan untuk mengetahui respon siswa kelas X IIS 3 terhadap pembelajaran dengan menggunakan pendekatan DD/CT di sajikan pada tabel berikut: Tabel 4.25 Hasil Wawancara terhadap siswa dari penggunaan pendekatan DD/CT No 1.
Aspek yang dijaring
Hasil Wawancara
Kendala yang dialami saat belajar Beberapa
siswa
mengatakan
tidak
dengan menggunakan pendekatan terdapat kesulitan dalam memahami DD/CT
pelajaran yang diberikan namun ada juga yang mengatakan masih terdapat kendala
berupa
penyerapan
dari
pemberian teori dalam aplikasi diskusi untuk kegiatan belajar selanjutnya dan juga karena banyak terlalu berisik jadi belajar sulit fokus 2.
Keefektifan
penggunaan Beberapa siswa yang diwawancarai
pendekatan DD/CT terhadap hasil banyak yang mengatakn sangat efektif belajar dan berfikir kritis
karena belajar menjadi tidak monoton, kaku, tegang dan menakutkan sehingga belajar menjadi menyenangkan dan pelajaran
menjadi
mudah
untuk
diterima secara cepat. 3.
Waktu yang dibutuhkan untuk Dari membuat kelompok diskusi
hasil
wawancara
yang telah
dilakukan beerapa siswa mengatakan membutuhkan waktu untuk pembuatan
86
kelompok diskusi sekitar 10-15 menit. 4.
Saran
yang
diharapkan
kegiatan belajar selanjutnya
untuk Dari hasil wawancara dapat dismpulkan bahwa seluruh siswa ingin agar proses belajar dilakukan dengan menggunakan metode, games atau yang lain agar belajar menjadi menyenangkan.
Berdasarkan tabel 4.25 dapat dilihat bahwa terdapat respon yang positif dari siswa terhadap kegiatan belajar dengan menggunakan pendekatan DD/CT. Hal ini dapat dilihat dari antusiasme para siswa saat melakukan proses diskusi dengan menggunakan pendekatan DD/CT. Karena secara keseluruhan siswa berpendapat bahwa dengan belajar menggunakan pendekatan ini akan membuat siswa lebih tertarik untuk mempelajari konsep ilmu ekonomi. Selain itu juga, dapat meningkatkan motivasi belajar sekaligus pemahamannya. Dari wawancara yang dilakukan pada saat berakhirnya pembelajaran siswa juga menyampaikan bahwa dengan belajar menggunakan pendekatan DD/CT dalam proses diskusi dapat meningkatkan kemampuan berfikir kreatif dan kritis. Kemudian, jika kita melihat data wawancara pada tabel 4.25 secara keseluruhan rata-rata siswa sangat setuju bahwa pendekatan DD/CT memiliki dampak positif bagi pembelajaran yakni dengan nilai 74.
b) Hasil Observasi Langsung saat Proses Pembelajaran Berdasarkan pengamatan deskriptif yang dilakukan oleh pengamat selama mengamati kegiatan siswa dalam hal perilaku dari masing-masing peserta didik untuk mengetahui respon tentang proses pembelajaran yang sedang dilakukan dengan menggunakan pendekatan DD/CT dalam kegiatan diskusi pada 13 Agustus 2014 di kelas X IIS 3 dengan materi yang dibahas adalah konsep dasar ilmu ekonomi.
87
Tabel 4.26 Perolehan Skor dan Nilai Rata-rata Hasil Observasi Penilaian Guru Terhadap Siswa Kelas X IIS 3 Terhadap Kegiatan Pembelajaran dengan Menggunakan Pendekatan DD/CT Kegiatan
Perilaku Siswa
S*
SR*
SRI*
a. Siswa menyimak, mendengar, dan 3 menghayati
informasi
yang
disampaikan oleh guru b. Siswa mengerjakan soal pretest yang 4 diberikan
oleh
guru
untuk
mengetahui kemampuan awal yang dimiliki oleh setap peserta didik c. Siswa mengamati gambar tentang 3 aktivitas Pendahuluan
manusia
dalam
43,3
rangka
pemenuhan kebutuhan hidupnya d. Siswa
memahami
makna
dan 3
manfaat dari tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan a. Siswa membuat kelompok sesuai 4 dengan perintah yang disampaikan oleh
guru
dan
perpustakaan
bergegas
untuk
beberapa
ke
mencari
sumber
lalu
menyimpulkannya secara mandiri b. Siswa
mendata
kebutuhannya
nominal 4
dan
seluruh
keluarganya dalam satu bulan lalu menghitung kedua
jumlah
orang
penghasilan
tuanya
untuk
mengambil data secara byata tentang keberadaan
kebuuhan
dan
alat
19
88
pemuas kebutuhan yang tersedia c. Siswa
mendiskusikan
kemudian 3
mempresentasikan alasan mengapa Observasing
ilmu ekonomi ada dalam kehidupan kita sehari-hari dan mengaitkannya dengan
perintah
Allah
5,00
untuk
mendapatkan yang terbaik secara kreatif d. Siswa
mendiskusikan 4
kasus/permasalahan yang diberikan oleh guru sebelumnya sesuai dengan kelompoknya masing-masing untuk dipresentasikan Questioning
a. Siswa dapat menjelaskan apa yang 4 ditanyakan
oleh
guru
mengenai
materi yang akan disampaikan untuk mengetahui tentang kesiapan siswa
1,3
dalam proses pembelajaran sebagai tanda
siap
untuk
memulai
pembelajaran a. Siswa
mengembangkan
keingitahuannya
nalar 4 dengan
mengkomparasikan hasil temuannya melalui
dialog
dalam
diskusi
kelompoknya Eksperimenting
b. Siswa ikut berperan serta dalam 4 proses
pembelajaran
yang
telah
dipersiapkan oleh guru a. Siswa
mempresentasikan
hasil 4
temuan yang telah didiskusikannya
2,7
89
bersama teman sekolompoknya Asssociating
b. Siswa
melakukan
kegiatan 4
penganalisisan
serta
mengkategorikan
hakikat
2,7
ilmu
ekonomi a. Siswa menyimak hasil deskripsi 4 yang telah disampaikan oleh guru b. Siswa mencatat beberapa hal penting 3 terkait dengan materi pembelajaran Networking
yang telah disampaikan oleh guru
2,3
baik dalam diskusi maupun diluar diskusi a. Siswa
mendengarkan
apa
yang 3
disampaikan oleh guru dan mencatat hal-hal yang dianggap penting Penutup
b. Siswa mengerjakan soal posttest 4 yang telah guru berikan setelah 3,7
kegiatan diskusi c. Siswa mengerjakan tugas yang telah 4 diberikan oleh guru sesuai dengan kesepakatan
waktu
yang
telah
diberikan Keterangan:
S
: Skor Awal
SR
: Skor Rata-rata
SRI
: Skor Rata-rata tiap Indikator
*
: skala 0 – 4, keterangan:
Skor 4
: Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
Skor 3 : Sering, apabila sering melakukan pernyataan dan kadangkadang tidak melakukan
90
Skor 2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang dan sering tidak melakukan Skor 1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Berdasarkan tabel 4.26 dapat kita lihat pada kegiatan awal pendahuluan sikap atau perlakuan siswa berupa respon yang diberikan secara langsung memiliki dampak yang positif artinya siswa menikmati proses awal pembelajaran. Pada tahapan inti dapat kita lihat skor rata-rata per setiap indikator dalam tabel 4.26 yang menunjukan hal yang sangat baik atau kearah yang positif dimana siswa sangat antusias sekali dalam hal proses diskusi dengan menggunakan pendekatan DD/CT. Dalam hal ini penilaian yang telah peneliti kategorikan dapat dilihat pada tabel 4.26. c) Hasil Wawancara Guru Wawancara guru ini digunakan untuk mengetahui penilaian atau tanggapan guru terhadap pelaksanaan KBM yang telah dilakukan pada kelas penelitian yakni kelas X IIS 3. Data hasil wawancara ini akan dilakukan secara dekriptif berupa analisis pembahasan yang akan dipaparkan dalam bentuk tabel. Berdasarkan jawaban guru setelah dilakukan wawancara tentang pengaruh pendekatan DD/CT terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi, maka diperoleh beberapa hal, yakni sebagai berikut Tabel 4.27 Wawancara Guru Mengenai Penggunaan Pendekatan DD/CT terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi No 1.
Aspek yang dijaring
Hasil Wawancara
Manfaat dari pendekatan yang Guru memaparkan bahwa terdapat manfaat digunakan
dari pendekatan yang telah digunakan pada saat belajar. Namun, tidak dapat dinilai hanya satu kali pertemuan saja
2.
Keefektifan pendekatan
penggunaan Guru memberikan respon positif bahwa DD/CT
terhadap penggunaan pendekatan DD/CT dapat
hasil belajar dan berfikir kritis
membuat siswa menjadi aktif misalnya
91
memberikan
pendapat
secara
lancar
walaupun terkadang masih ragu-ragu dan ada beberapa siswa yang terpacu untuk berpendapat 3.
Kendala
yang
menggunakan
dialami
saat Guru memaparkan beberapa kekurangan
pendekatan dari pendekatan yang telah digunakan
DD/CT beserta kelemahannya
seperti waktu yang dibutuhkan untuk membuat kelompok butuh waktu yang agak lama, ada juga siswa yang cenderung kurang dapat terlibat aktif dalam hal menanya juga menyanggah dari setiap pernyataan
ataupun
pertanyaan
yang
diajukan oleh masing-masing kelompok. 4.
Keunggulan pendekatan DD/CT
Guru
memaparkan
bahwa
pendekatan
DD/CT dapat memberikan kemudahan dalam proses KBM karena memiliki kelebihan
yakni
dapat
membantu
pemahaman siswa pada konsep yang abstrak dan dapat menghemat waktu karena guru tidak perlu menulis materi terlalu banyak karena sudah ada pada pendekatan DD/CT yang tersedia. 5.
Kritik
dan
saran
untuk Guru memberikan saran yang positif
perbaiakan dikemudian hari
berupa selain diberikan tayangan slide show berupa power point juga diberikan handout dari power point yang telah ditayangkan untuk belajar siswa.
Berdasarkan data pada tabel 4.27 dapat dilihat bahwa guru memberikan respon yang cukup positif terhadap penggunaan pendekatan DD/CT karena pendekatan DD/CT memiliki beberapa kelebihan
92
diantaranya dapat membantu siwa untuk lebih berfikir kritis dalam meyelesaikan beberapa permasalahan terkait dengan materi yang didapatkan pada saat proses diskusi. Namun, guru juga memaparkan kendala yang sering dihadapi yakni keaktifan hanya untuk siswa yang dapat mendominasi kelompok diskusinya, selain itu waktu yang dibutuhkan untuk membuat kelompok diskusi terlampau lama sehingga kegiatan diskusi kurang bisa sampai terlaksana dengan baik.
d) Perolehan penilaian hasil observasi oleh guru mata pelajaran ekonomi kepada peniliti saat kegiatan belajar mengajar Untuk mempermudah dalam membaca dalam hal ini membuat sebuah tabel perolehan skor dari hasil penilaian observasi secara langsung saat kegiatan belajar mengajar dilakukan apakah telah sesuai dengan yang terdapat pada RPP. Tabel 4.28 Perolehan Skor dan Nilai Rata-rata Hasil Observasi yang dilakukan oleh Guru mata Pelajaran Ekonomi kepada Peneliti saat Kegiatan Diskusi dengan Menggunakan Pendekatan DD/CT di Kelas X IIS 3 Materi Konsep Dasar Ilmu Ekonomi SMAN 6 Tangerang Selatan 2014-2015 Kegiatan
Kegiatan guru
S*
SR*
SRI*
a. Guru menyiapkan peserta didik 4 secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran Pendahuluan
b. Guru memberikan Pretest untuk 2 mengetahui
kemampuan
masing-masing peserta didik c. Guru
memberikan
motivasi 2
belajar siswa kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari
5,7
93
d. Guru
melakukan
dengan
apersepsi 3
menanyakan
21
tentang
kebutuhan siswa sebagai siswa dan
mengaitkannya
dengan
pemenuhan kebutuhan tersebut e. Guru
menjelaskan
tujuan 4
pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai Kegiatan Inti Guru Observasing
menerapkan
pendekatan 3
DD/CT dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Guru mempersiapkan lembar pengamatan siswa b. Guru
mengamati
(sikap, 4
pengetahuan, dan keterampilan 4,7
yang dimiliki) oleh siswa c. Guru
meminta
membuat
siswa
dalam
untuk 4
beberapa
kelompok kecil dan mengajak siswa ke perpustakaan untuk mencari beberapa buku sebagai sumber lalu menyimpulkan ilmu ekonomi secara mandiri d. Guru memberikan kasus dari 3 artikel perilaku
internet manusia
mengenai dalam
memenuhi kebutuhannya untuk selanjutnya di diskusikan sesuai dengan kelompoknya masing-
94
masing Questioning
a. Guru memberikan kepada siswa 4 yang ingin bertanya tentang kegiatan belajar mengajar yang akan dilaksanakan b. Guru memberikan kesempatan 4 kepada
kelompok-kelompok
yang telah dibuat untuk bertanya jika ada yang masih kurang paham
mengenai
penjelasan
yang
disampaikan
guru
sebelumnya Experimenting
a. Guru
memfasilitasi 4
berkembangnya
nalar
keingintahuan
peserta
didik
dalam
mengkomparasi
temuannya sementara b. Guru
menciptakan
suasana 3
dialog mendalam antar siswa dan
guru
oleh
karenanya
upayakan untuk selalu belajar dalam kelompok Associating
a. Guru
menerapkan
brain 4
stroming dengan melemparkan pertanyaan melalui topik yang telah di diskusikan oleh siswa sebelumnya
dengan
tujuan
untuk memperluas wawasan b. Guru
mendampingi
menganalisis
dan
dalam 4 membuat
95
kategori
dari
hakikat
ilmu
ekonomi a. Guru
menyampaikan
deskripsi Networking
dan
hasil 3
menerapkan
konsep motif ekonomi sebagai bagian dari ilmu ekonomi sesuai dengan
ajaran
agama
yang
dianut a. Guru mengambil alih seluruh 4
Penutup
rangkaian
kegiatan
pembelajaran
dan
menyimpulkan baik berupa hasil temuan siswa maupun hasil diskusi dari setiap kelompok b. Guru
memberikan
dalam posttest
bentuk untuk
kemapuan
siswa
menggunakan
evaluasi 3 pemberian menilai setelah pendekatan
DD/CT Keterangan:
Skor 4
S
: Skor Awal
SR
: Skor Rata-rata
SRI
: Skor Rata-rata tiap Indikator
*
: skala 0 – 4, keterangan:
: Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
Skor 3 : Sering, apabila sering melakukan pernyataan dan kadangkadang tidak melakukan Skor 2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang dan sering tidak melakukan Skor 1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
96
Dalam tabel 4.28 dapat kita lihat masing-masing perolehan nilai untuk setiap kegiatan yang dilakukan oleh peneliti yang dinilai secara langsung oleh guru mata pelajaran ekonomi pada saat itu. yang menjadi perhatian peneliti adalah pada kegiatan awal di pendahuluan dimana seorang guru yang dalam hal ini adalah peneliti pada hakikatnya memberikan pretest di awal pembelajaran dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal yang dimiliki oleh masing-masing peserta didik yang akan menentukan tentang masing-masing kemampuan dari peserta didik tersebut. selanjutnya, yang menjadi perhatian peneliti yang kedua adalah seorang guru terkadang tidak memberikan motivasi belajar yang dikaitkan dengan aplikasi dalam kehidupan nyata. Dengan pemberian motivasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan semangat belajar dari masingmasing peserta didik. Masing-masing penilaian yang telah disusun oleh peneliti sesuai dengan kategorinya masing-masing dapat dilihat dalam tabel 4.28 e) Hasil Penilaian Diskusi Pada penilaian sikap dari masing-masing setiap kelompok diskusi dalam
aspek
menanya,
mengamati,
menalar,
mengolah
data,
menyimpulkan dan menyajikan menunjukkan pada arah yang baik walaupun masih memerlukan beberapa perbaikan sedikit. Pada penilaian selanjutnya adalah proses diskusi berlangsung dimana beberapa kelompok mendapatkan beberapa catatan perbaikan dalam hal kesopanan, ketertiban saat proses diskusi berlagsung dan beberapa dari teman kelompok terdapat juga yang mendominasi dalam hal melakukan diskusi. Penilaian yang terakhir adalah saatnya mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Pada saat memberikan penjelasan terkadang tidak sesuai dengan topik yang dibahas. Kurangnya memberikan kesimpulan pada akhir presentasi. Pemberian nilai berupa skor dapat dilihat dalam lampiran lembar penilaian diskusi.
97
C. PEMBAHASAN
Hasil belajar siswa diperoleh dengan menggunakan tes tertulis. Tes tersebut diberikan kepada kelas yang menjadi lokasi penelitian. Tes tertulis ini diberikan sebelum dan setelah kelas tersebut melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Deep Dialogue Critical Thinking. Hal ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa
sebelum
dan
setelah
melaksanakan
pembelajaran
dengan
menggunakan pendekatan DD/CT. Pada kelas X IIS 3 sebelum menggunakan pendekatan DD/CT kita memberikan tayangan berupa slide show dari power point selanjutnya kita berikan pretest untuk mengetahui kemampuan masing-masing siswa sebelum pendekatan DD/CT diberikan dalm proses diskusi. Tes tertulis digunakan untuk menjaring hasil belajar siswa. Dalam hal ini tes yang digunakan adalah berupa tes objektif Piihan Ganda (PG). Tes pilihan ganda yang dimaksud bertujuan untuk memperoleh data mengenai hasil belajar siswa pada konsep ilmu ekonomi dari segi kognitif (pengetahuan). Tes ini diberikan dua kali, yakni sebelum proses pembelajaran dilaksanakan (pretest) yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan setelah proses pembelajaran dilaksanakan (posttest) dengan menggunakan pendekatan DD/CT. Soal yang diberikan pada siswa adalah soal yang telah diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui kelayakan soal tersebut yang meliputi validitas soal, reliabilitas soal, daya pembeda, dan tingkat kesukaran. Salah satu tujuan dari analisis pokok uji ini adalah untuk mengidentifikasi soal-soal yang baik, kurang baik, dan soal yang jelek. Untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan DD/CT, dilakukan pretest terlebih dahulu. Dari hasil perhitungan rekapitulasi pada tabel 4.24, dapat dilihat bahwa rata-rata pretest hasil belajar pada kelas X IIS 3 adalah 42,43. Selain itu, masing-masing nilai pretest dengan perolehan
98
prosenatase berdasarkan persen dapat dilihat dalam tabel lampiran 5. Kemampuan awal siswa yang rendah, dapat disebabkan oleh kurangnya persiapan belajar pada kelas tersebut karena tes yang diberikan secara tibatiba tanpa memberi tahu siswa terlebih dahulu. Hal ini senada dengan yang disampaikan slameto yang menyatakan bahwa kesiapan atau kesediaan diri siswa akan menimbulkan terjadinya proses belajar. Setelah diberikan tes berupa pemberian pretest pada awal pembelajaran untuk tahapan selanjutnya adalah proses diskusi dengan menggunakan pendekatan DD/CT di perpustakaan. Namun, ruangan perpustakaan yang seharusnya menjadi lokasi diskusi tersebut digunakan oleh peneliti dan siswa pada kesempatan itu tidak dapat peneliti gunakan karena ruangan perpustakaan padat dengan buku-buku pelajaran yang baru saja tiba dari penerbit. Sehingga, peneliti memutuskan untuk melakukan proses diskusi di ruang kelas siswa yakni kelas X IIS 3 tempat siswa tersebut belajar setiap harinya. Kegiatan diskusi berjalan dengan tertib dan penuh antusiasme yang tinggi, walaupun di luar dari rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disusun pada hari sebelum pembelajaran berlangsung. Setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan DD/CT pada konsep ilmu ekonomi selanjutnya siswa diberi posttest untuk menjaring hasil belajar setelah menggunakan pendekatan DD/CT. Ratarata posttest pada kelas X IIS 3 yakni sebesar 52,41. Penilaian masingmasing nilai secara terperinci dengan perolehan nilai prosentasenya dapat juga dilihat pada tabel lampiran 6. Dalam hal ini terjadi peningkatan pada hasil belajar yang cukup siginifikan pada awal sebelum menggunakan pendekatan DD/CT dalam kegiatan pembelajaran yakni memperoleh nilai rata-rata pretest sebesar 42,43. Tidak hanya sampai pada peningkatan hasil belajar berupa nilai dari masing-masing siswa tetapi juga hasil pada NGain dimana nilai tersebut berada pada rentang tertinggi yakni dengan skor 1. Sedangkan untuk nilai terendah pada N-Gain diperoleh skor 0,12.
99
Penggunaan pendekatan DD/CT sebagai pendekatan dalam proses diskusi ini di maksudkan untuk memperjelas dan memperkaya informasi yang diberikan agar menambah variansi saat materi disajikan dan untuk memberikan kemudahan bagi siswa dalam mencerna materi pada konsep ilmu ekonomi. Karena pada hakikatnya pendekatan Deep Dialogue Critical Thingking/DD CT adalah percakapan antara orang-orang (dialog) yang diwujudkan dalam hubungan interpersonal, keterbukaan, jujur dan mengandalkan kebaikan dengan melakukan kegiatan berfikir kritis yang dilakukan dengan mengoperasikan potensi intelektual untuk menganalisis, membuat pertimbangan dan mengambil keputusan secara tepat serta melaksanakannya secara benar. Karena, beberapa prinsip yang harus ada dalam DD/CT adalah adanya komunikasi dua arah dan prinsip saling memberikan yang terbaik, menjalin hubungan kesedarejatan dan keberadaan serta empasitas yang tinggi, karena fokus dalam kajian ini adalah dalam sebuah pembelajaran diharapkan peserta didik mendapatkan pengetahuan, pengalaman, melalui dialog serta secara mendalam dan berfikir kritis tidak saja keaktifan peserta didik pada aspek fisik, akan tetapi juga pada aspek intelektual, sosial, mental, emosional dan piritual. Newman dan Logan (dalam Abin Syamsuddin Makmun) yang menyatakan beberapa fungsi pendekatan, yaitu mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (output) dan sasaran/target yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukannya, mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic
way)
yang
paling
efektif
untuk
mencapai
sasaran,
mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan dtempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran dan mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran (standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha. 1 Faktor yang mempengaruhi kemampuan berfikir kreatif siswa terdiri dari dua faktor yakni faktor intern dan ekstern. Perilaku kreatif yang 1
http://Pjjpgsd.dikti.co.id/file/.php. diakses pada 22 Mei 2014
100
dimiliki oleh seseoang ternyata dipengaruhi oleh faktor ekstern (lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat) dan faktor intern (intelektual, komitmen, penguasaan dan intuisi) yang dalam hal ini juga sebagai penentu keberhasilan yang dimiliki oleh setiap peserta didik di masa yang akan. Bila kita lihat dari kompetensi yang dimiliki oleh para pendidik dari sekolah SMAN 6 Tangerang Selatan dengan jumlah guru, sebanyak 46 orang (79,31 %) berstatus guru PNS, dan sisanya 12 orang (20,69 %) berstatus guru honorer. 17 orang (29,31 %) berpendidikan S2, dan sisanya 41 orang (70,69 %) berpendidikan S1. Sedangkan untuk tenaga kependidikan hanya 1 orang yang PNS. Selain itu, gedung yang bagus, situasi yang nyaman karena jauh dari keramaian, lahan yang luas baik untuk parkir, olahraga maupun upacara hari senin atau hari-hari kebangsaan Indonesia lainnya serta tenaga pendidik berkualitas dengan minimal berpendidikan S1 merupakan potensi yang dimiliki SMA Negeri 6 Kota Tangerang Selatan yang diharapkan dapat menjadikan SMA Negeri 6 Kota Tangerang Selatan sebagai tempat belajar yang nyaman atau kawah condrodimuka (tempat penempaan peserta didik) sehingga nantinya dihasilkan lulusan-lulusan yang berkualitas baik dalam Imtak maupun Iptek.
Selain
itu
juga,
kelayakan
pada
sarana
prasarana
juga
mempengaruhi keberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam hal ini kondisi dari ruangan perpustakaan dengan penunjang buku-buku untuk di jadikan bahan referensi dari kegiatan belajar sudah cukup baik dan lengkap. Selain itu ruang kelas dimana untuk meja dan kursi yang siswa gunakan juga dalam kondisi yang baik tidak ada kekurangan apapun sehingga kegiatan belajar dengan menggunakan pendekatan apapun termasuk DD/CT dapat dilaksanakan dengan baik. Terakhir adalah dari segi laboratorium baik untuk IPA, IPS, komputer, dan bahasa dalam kondisi yang baik dari sisi fisik. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Dimana pada penelitian yang dilakukan saat ini peneliti berhipotesis bahwa ternyata terdapat pengaruh yang positif dari
101
penggunaan pendekatan DD/CT terhadap hasil belajar siswa kelas X IIS 3. Namun, untuk penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Asri Budiningsih dengan judul penelitiannya adalah Pengaruh Strategi Pembelajaran Deep Dialogue Critical Thinking dan Kemampuan Awal Terhadap Pemahaman Materi Kuliah adalah bahwa tidak terdapat perbedaan nyata pemahaman materi mata kuliah Teori Belajar dan Pembelajaran antara mahasiswa yang menggunakan strategi pembelajaran Deep Dialogue Critical Thinking dengan mahasiswa yang belajar dengan strategi ceramah, presentasi dan tanya jawab. 2 Bila kita telisik seperti yang ada dalam tabel 4.25 tentang respon siswa terhadap pembelajaran ekonomi tentang konsep dasar ilmu ekonomi adalah bahwa siswa mengaharapkan pembelajaran yang menarik, tidak membuat jenuh sehingga memotivasi diri siswa tersebut untuk sungguhsungguh dalam hal belajar. Begitu juga dengan respon positif yang diberikan oleh guru setelah dilakukan wawancara tentang penggunaan pendekatan DD/CT dalam proses pembelajaran dengan memberikan gambaran bahwa seperti inilah proses pembelajaran yag seharusnya dilakukan dengan memberikan beberapa saran yaitu apabila setelah diberikan tayangan berupa slide show sebaiknya diberikan juga hand out dari materi tersebut. Pada tabel 4.26 dan 4.28 dipaparkan tentang hasil observasi dalam proses pembelajaran baik yang dilakukan oleh peneliti sebagai guru dan juga siswa. Dalam hasil observasi yang dilakukan oleh guru terhadap siswa tidak banyak yang harus di perbaiki hanya ketertiban dalam mengikuti kegiatan belajar dalam hal ini adalah diskusi yang diselenggarakan di kelas oleh guru. Namun, ada hal menarik yang menjadi perhatian dari peneliti ketika guru mata pelajaran ekonomi secara langsung memberikan tanggapan berupa melakukan penilaian sacara nyata pada saat pembelajaran berlangsung yakni, peneliti terkadang memberikan pretest di 2
Asri .C Budiningsih. “Pengaruh Strategi Pembelajaran Deep Dialogue dan Kemampuan Awal terhadap Pemahaman Materi Kuliah Teori Belajar dan Pembelajaran”, Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan, Vol. 03, 2010, h. 17
102
awal pembelajaran dan yang kedua adalah peneliti terkadang tidak menyampaikan sebuah motivasi yang membangkitkan semangat dan motivasi siswa di awal.
70
3. Daya Tingkat Kesukaran Soal Dalam tabel 4.13 dipaparkan bahwa terdapat lima belas soal yang sebelumnya telah diuji cobakan kepada kelas yang telah mempelajari sebelumya yakni kelas XI MIA 4 kemudian selanjutnya melakukan perhitungan validitas unuk mengukur tingkat kevaliditasan dari setiap butir soal dan kemudian melakukan pengujian reliabel untuk mengetahui naskah soal ini bersifat reliabel baik per nomor soal maupun secara keseluruhan apakah soal ini layak untuk dijadikan sebagai soal penelitian yang akan peneliti gunakan dalam penelitian. Tabel 4.13 Daftar nilai Tingkat Kesukaran soal kelas X IIS 3 No
Tingkat Kesukaran
Keterangan
1
0,461538462
Sedang
2
0,871794872
Mudah
3
0,641025641
Sedang
4
0,205128205
Sukar
5
0,41025641
Sedang
6
0,333333333
Sukar
7
0,615384615
Sedang
8
0,435897436
Sedang
9
0,538461538
Sedang
10
0,358974359
Sedang
11
0,794871795
Mudah
12
0,512820513
Sedang
13
0,333333333
Sukar
14
0,871794872
Mudah
15
0,461538462
Sedang
Dalam tabel 4.13 bahwa sebanyak lima belas soal memiliki rentang nilai pada taraf kesukarannya masing-masing. Di mana sebanyak sembilan
71
nomor soal berada pada rentang dengan nilai keterangannya yakni sedang. Berikut ini adalah soal yang berada pada rentang sedang diantaranya adalah 1, 3, 5, 7, 8, 9, 10, 12 dan 15 yang masing-masing memiliki nilai pada setiap tingkat kesukaran yang berbeda-beda. Selain pada soal yang berada pada level/tingkat yang masuk dalam kategori mudah adalah 2, 11, dan 15. Dan yang terakhir adalah nomor soal yang berada pada level/tingkat kategori sukar diantaranya adalah 4, 6, dan 13. Perolehan masing-masing nilai pada setiap butir soal sesuai dengan level/tingkat dapat dilihat pada tabel 4.13
4. Daya Pembeda Soal Berikut ini akan dijelaskan daya pembeda dari masing-masing setiap soal yang di uji cobakan kepada kelas yang dijadikan kelas penelitian oleh peneliti. Dapat kita lihat masing-masing perolehan skor dari setiap butir soal beserta keterangan setelah dilakukan perhitungan sesuai dalam tabel 4.14 Tabel 4.14 Daftar Nilai Daya Pembeda soal kelas X IIS 3 No
Daya Pembeda
Keterangan
1
-0,41025641
Ditolak
2
-1,230769231
Ditolak
3
-0,769230769
Ditolak
4
-0,102564103
Ditolak
5
-0,41025641
Ditolak
6
-0,461538462
Ditolak
7
-0,923076923
Ditolak
8
-0,564102564
Ditolak
9
-0,769230769
Ditolak
10
-0,307692308
Ditolak
11
0,205128205
Cukup
12
-0,615384615
Ditolak
13
-0,461538462
Ditolak
72
14
-1,179487179
Ditolak
15
-0,615384615
Ditolak
Dari tabel 4.14 yang telah disajikan diatas dapat kita jabarkan untuk nomor soal mana saja yang ditolak, harus diperbaiki, cukup dan diterima. Sebanyak empat belas nomor soal yang terdapat dalam tabel 4.14 berada pada kondisi yang ditolak. Berikut ini adalah nomor soal yang ditolak 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12,13, 14, dan 15. Untuk soal yang berada dalam kondisi cukup berada pada nomor soal 11. Dalam tabel 4.14 tidak terdapat nilai yang berada pada kondisi diperbaiki dan diterima.
5. Uji Normalitas Setelah dilakukan pengujian validitas, reliabilitas, daya pembeda soal dan tingkat kesukaran dari masing-masing setiap soal, selanjutnya peneliti akan melakukan uji prasyarat analisis data. Uji prasyarat analisis data pertama yang akan dibahas dan dijabarkan adalah uji normalitas. Dapat kita lihat perolehan nilai setelah dilakukan uji prasyarat analisis data normalitas sesuai dengan yang terdapat dalam tabel 4.15 Tabel 4.15 Uji Normalitas kelas X IIS 3 jika L< L tabel maka data berdistribusi normal atau dengan daerah kritisnya {Dk={L│L
-2,7373255
0,14373
L table Kesimpulan
L
Sesuai dengan hasil yang terdapat dalam tabel 4.15 bahwa pengujian normalitas akan berdistribusi normal apabila Lhitung < Ltabel. Dalam hal ini sesuai dengan tabel 4.15 Lhitung berada pada nilai -2,7373255 dan Ltabel berada
73
pada nilai 0,14373. Ini membuktikan bahwa Lhitung < Ltabel yang artinya adalah pengujian tersebut berdistribusi normal
6. Uji Homogenitas Setelah tadi dilakukan pengujian prasyarat analisis data normalitas selanjutnya adalah melakukan pengujian prasyarat analisis data homogenitas. Di bawah ini adalah hasil perhitungan uji homogenitas. Tabel 4.16 Hasil Uji Homogenitas F= =
13,42 = , 11,23
Dari penghitungan diatas diperoleh F hitung 1,19 dan dari grafik daftar distribusi F dengan dk pembilang = 39 -1 = 38. Dk penyebut = 39-1 = 38. Dan α = 0.05 dan F tabel = 1,84. Tampak bahwa Fhitung < Ftabel. Hal ini berarti data variabel X dan Y homogen.
7. Uji Linearitas Pengujian prasyarat analisis data selanjutnya adalah uji linearitas yang akan berpusat pada pengujian hipotesis dan sekaligus menjadi tolak ukur dan syarat dari uji asumsi baik bersifat parametrik maupun non parametrik. Berikut ini adalah data hasil perhitungan uji linearitas yang disajikan dalam tabel 4.17. Tabel 4.17 ANAVA Regresi untuk Ŷ = 3,56 + 1,14X Sumber Varian Total
Dk 39
Jk
RJK
F
113245 106,39
Regresi (a) Regresi (b/a)
1 S²reg/ S²sisa
74
1
18369,81
S²reg = 18369,81
18369,81
,
9120,26 = 2,01 Sisa 39 – 2 = 37
37
S²sisa = 337449,91:37 S²TC/ S²G
Tuna Cocok 8–2=6
24353,43
S²TC = -18967,08:6
-3161,18 , 917,54 = -3,44
Galat
39 – 8 = 31
-14876,55
S²G = 28443,96:31
Dari tabel 4.17 dapat kita tarik kesimpulan bahwa dengan menggunakan taraf signifikansi α = 0,05 untuk menguji hipotesis pertama dari distribusi F dengan dk pembilang 1 dan dk penyebut n – 2 = 39 – 2 = 37 diperoleh F = 2,16. Berdasarkan kriteria yang digunakan 2,01 < 2,16 atau Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan pengaruh penggunaan pendekatan DD/CT terhadap hasil belajar siswa kelas X SMAN 6 Tangerang Selatan memiliki koefisien arah regresi yang berarti atau signifikan. Sedangkan unuk menguji hipotesis dua digunakan dk pembilang k – 2 = 8 – 2 = 6 dan dk penyebut n – k = 39 – 8 = 31 diperoleh F = 1,84. Berdasarkan kriteria yang digunakan -3,44 < 1,84 atau Fhitung < Ftabel maka H0 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan pengaruh pendekatan DD/CT terhadap hasil belajar berbentuk regresi linear. Tabel 4.18 Data Hasil Pretest kelas X IIS 3 No
Nama Siswa
Nilai
No
Nama Siswa
Nilai
1.
Agung Yohanes
40
21.
Jihan Calista
46,66667
2.
Ahmad Bacuk
40
22.
Jody Raka
26,66667
3.
Ahmad Risq
33,33333
23.
Lintang Ken
26,66667
4.
Akhirurramadhan
60
24.
Maulana Irfan
46,66667
5.
Ananda Michael
60
25.
M. Fahmi
60
6.
Annisa Ayu P
46,66667
26.
Muhammad Farel
20
75
7
Annisa Faradilla
46,66667
27.
Muhammad Kemal
46,66667
8.
Annisa Kinanti
46,66667
28.
Muhammad Vieri
33,33333
9.
Aulia Azzahra
60
29.
Nada Berliana
40
10.
Bachtiar Daffa
46,66667
30.
Noviana Dwi
33,33333
11.
Bunga Putri D
40
31.
Nurul Annisa
46,66667
12.
Denis Fabio
26,66667
32.
Oseania Gusnala
13.
Dessy Nura A
46,66667
33.
Putra Kidung
33,33333
14.
Dio Regi
33,33333
34.
Rahmalia Rahayu
66,66667
15.
Ervina Octavia
53,33333
35.
Rendi Jaelani
33,33333
16.
Ester Dearminati
33,33333
36.
Sella Destidear
53,33333
17.
Fany Luthfiani
37.
Sukron Makmur
40
18.
Fauziah Yuza
33,33333
38
Suta Jaya
19.
I Gusti Ayu
26,66667
39.
Yulia Asmara
20.
Irma Meiliana
40
40
46,66667 60
40 JUMLAH
1655
RATA-RATA NILAI
42,44
Nilai prestest yang yang dihasilkan oleh siswa kemudian diurutkan dari nilai terendah sampai nilai tertinggi. Adapun urutannya sebagai berikut Tabel 4.19 Urutan Nilai Pretest Terendah sampai Tertinggi Siswa Kelas X IIS 3 Hasil Pretest 20
27
27
27
27
33
33
33
33
33
33
33
33
40
40
40
40
40
40
40
40
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
53
53
60
60
60
60
60
67
76
Berdasarkan tabel di atas diketahui nilai pretest yang terendah adalah 20, sebanyak satu orang dengan nilai prosentase sebesar 2,6% dan nilai yang tertinggi adalah 67 sebanyak satu orang dengan perolehan prosentase sebesar 2,6% yang dapat dilihat secara terperinci dalam daftar lampiran 5 pada akhir BAB V. Nilai mean 42,43, nilai median 40, nilai modus 47 dan Standar deviasi 11,23. Distribusi frekuensi pretest hasil belajar ekonomi siswa kelas X IIS 3 dapat disajikan dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut: Gambar 4.1 Grafik Histogram Nilai Pretest Kelas X IIS 3
Pretest Y1 80 60 40
Pretest Y1
20 0 1 5 9 13 17 21 25 29 33 37
Tabel 4.20 Data Hasil Posttest Siswa Kelas X IIS 3 No
Nama Siswa
Nilai
No
Nama Siswa
Nilai
1.
Agung Yohanes
60
21.
Jihan Calista
46,666667
2.
Ahmad Bacuk
66,666667
22.
Jody Raka
26,666667
3.
Ahmad Risq
46,666667
23.
Lintang Ken
33,333333
4.
Akhirurramadhan
60
24.
Maulana Irfan
73,333333
5.
Ananda Michael
46,666667
25.
M. Fahmi
6.
Annisa Ayu P
46,666667
26.
Muhammad Farel
7
Annisa Faradilla
40
27.
Muhammad Kemal
8.
Annisa Kinanti
53,333333
28.
Muhammad Vieri
9.
Aulia Azzahra
53,333333
29.
Nada Berliana
60
10.
Bachtiar Daffa
53,333333
30.
Noviana Dwi
40
60 33,333333 40 33,333333
77
11.
Bunga Putri D
73,333333
31.
Nurul Annisa
66,666667
12.
Denis Fabio
40
32.
Oseania Gusnala
66,666667
13.
Dessy Nura A
46,666667
33.
Putra Kidung
33,333333
14.
Dio Regi
53,333333
34.
Rahmalia Rahayu
73,333333
15.
Ervina Octavia
60
35.
Rendi Jaelani
73,333333
16.
Ester Dearminati
46,666667
36.
Sella Destidear
66,666667
17.
Fany Luthfiani
53,333333
37.
Sukron Makmur
73,333333
18.
Fauziah Yuza
53,333333
38
Suta Jaya
33,333333
19.
I Gusti Ayu
46,666667
39.
Yulia Asmara
53,333333
20.
Irma Meiliana
46,666667 JUMLAH
2037
RATA-RATA NILAI
52,23
Nilai posttest yang yang dihasilkan oleh siswa kemudian diurutkan dari nilai terendah sampai nilai tertinggi. Adapun urutannya sebagai berikut:
Tabel 4.21 Urutan Nilai Posttest Terendah sampai Tertinggi Siswa Kelas X IIS 3 DATA POSTTEST 27
33
33
33
33
33
40
40
40
40
47
47
47
47
47
47
47
47
53
53
53
53
53
53
53
60
60
60
60
60
67
67
67
67
74
74
74
74
74
Berdasarkan tabel 4.21 di atas diketahui nilai posttest yang terendah adalah 27 sebanyak satu orang diperolehlah nilai prosentase sebesar 2,6% dan nilai yang tertinggi adalah 74 sebanyak lima orang orang maka diperolehlah nilai prosenatse sebesar 12,8% yang dapat juga dilihat dalam daftar lampiran
78
6 pada akhir BAB V. Nilai mean 52,23, nilai median 53,00, nilai modus 47, dan standar deviasi 13,427. Frekuensi postest hasil belajar siswa mata pelajaran ekonomi siswa kelas X IIS 3 dapat disajikan dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut: Gambar 4.2 Grafik Histogram Nilai Posttest Kelas X IIS 3
Pretest Y1 70 60 50 40 30 20 10 0
Pretest Y1
1
4
7 10 13 16 19 22 25 28 31 34 37
8. Uji Prasyarat Untuk melihat peningkatan pretest dan posttest maka dilakukan uji NGain di bawah ini adalah tabel hasil perhitungan N-Gain dalam tabel 4.22
Tabel 4.22 Daftar Nilai N-Gain kelas X IIS 3 No
Nilai N-Gain
Keterangan
10
0,34 sedang
1
0,12 Rendah
11
0,34 sedang
2
0,12 Rendah
12
0,34 sedang
3
0,12 Rendah
13
0,34 sedang
4
0,12 Rendah
14
0,2 rendah
5
0,12 Rendah
15
0,2 rendah
6
0 Rendah
16
0,2 rendah
7
0,17 Rendah
17
0,2 rendah
8
0,17 Rendah
18
0,2 rendah
9
0,17 Rendah
19
0,38 Sedang
79
20
0,38 Sedang
30
0,48 Sedang
21
0,38 Sedang
31
0,74 Sedang
22
0,22 Rendah
32
0,66 Sedang
23
0,22 Rendah
33
0,66 Sedang
24
0,22 Rendah
34
0,5 Sedang
25
0,22 Rendah
35
1 Tinggi
26
0,48 Sedang
36
1 Tinggi
27
0,48 Sedang
37
1 Tinggi
28
0,48 Sedang
38
1 Tinggi
29
0,48 Sedang
39
1 Tinggi
Pada tabel 4.21 dipaparkan masing-masing nilai siswa yang mengikuti prestest dan posttest kemudian dilakukan perhitungan dengan menggunakan perhitungan N-Gain. Dalam hal ini mana sajakah siswa-siswa yang berada pada nilai N-Gain rendah, sedang, dan tinggi. Berikut ini adalah siswa yang berada dalam kategori nilai N-Gain yang rendah diantaranya adalah nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 14, 15, 16, 17, 18, 22, 23, 24, 25. Untuk siswa yang berada pada kategori sedang pada perolehan nilai N-Gain adalah 11, 12, 13, 19, 20, 21, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, dan 34. Dan yang terakhir adalah perolehan nilai N-Gain untuk kategori yang berada dalam kategori tinggi yakni 35, 36, 37, 38, dan 39. Perolehan masing-masing nilai N-Gain per setiap siswa dapat dilihat dalam tabel 4.21 untuk lebih jelasnya.
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hipotesis yang telah dipaparkan pada BAB IV yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif dari penggunaan pendekatan DD/CT terhadap hasil belajar siswa kelas X IIS 3. Hal ini, berbeda dengan hipotesis yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu dimana dalam penelitiannya dikatakan tidak terdapat perbedaan antara mahasiswa yang belajar dengan menggunakan pendekatan DD/ CT dengan konvensional. Ternyata setelah penulis teliti terdapat pengaryh yang positif dari penggunaan pendekatan DD/CT terhadap hasil belajar siswa kelas X pada mata pelajaran ekonomi. Dalam hal ini terdapat peningkatan hasil belajar yang dapat dilihat dari perolehan nilai rata-rata pretest yakni sebesar 42,43, nilai rata-rata posttest sebesar 52,24 dan nilai N-Gain tertinggi dengan nilai 1. Hasil perhitungan dengan pengujian parametrik T-test dengan kriteria ≥ 0,05 berada pada kesimpulan H 1 diterima dengan nilai Thitung yakni 8,374 dan Ttabel berada pada nilai 1,665. harga t ( 1 – α ) ( 1 – 0,05 = 0,975 ) untuk uji dua sisi pada distribusi student ( t ) dk = 76 dari hasil Nx1 + Nx2 – 2 = 39 + 39 – 2. Yang dalam hal ini bila disimpulkan adalah : Terdapat pengaruh dari penggunaan pendekatan DD/CT terhadap hasil belajar siswa kelas X di SMAN 6 Tangerang Selatan. Dengan hipotesis statistiknya adalah H0
: Tidak terdapat pengaruh dari penggunaan pendekatan
DD/CT terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi materi konsep ilmu ekonomi. H1 : Terdapat pengaruh positif dari penggunaan pendekatan DD/CT terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi materi konsep ilmu ekonomi.
103
104
B. Implikasi Dalam hal ini perbaikan dengan cara memberikan berbagai macam metode, pendekatan atau games yang interaktif untuk meningkatkan motivasi juga minat yang ada dalam diri siswa agar belajar menjadi memiliki makna. Selain itu, dengan melakukan penambahan beberapa buku sumber dan mengaktifkan laboratorium IPS dengan sebagaimana mestinya agar siswa-siswa tersebut dapat melakukan eksperimen pada mata pelajaran IPS khusunya ekonomi. C. Saran Dengan berakhirnya pada kesimpulan yang berimplikasi pada saran-saran. 1. Saran untuk siswa
: Diharapkan setelah belajar dengan
menggunakan pendekatan DD/CT ini siswa-siswi akan semakin bersemangat dalam belajar 2. Saran untuk guru
:Diharapakan
dengan
diperkenalkannya pendekatan DD/CT di awal Tahun Ajaran Baru ini akan membuat guru mata pelajaran ekonomi dapat melakukan eksplorasi dengan mengkombinasi pada pendekatan dan metodemetode pembelajaran lain. Sehingga belajar akan menjadi menyenangkan 3. Saran untuk Sekolah
: Agar senantiasa melakukan inovasi-
inovasi dan kreasi dalam kegiatan belajar mengajar dengan mengapresiasi guru-guru yang kreatif dengan menggunakan berbagai macam pendekatan, metode 4. Saran untuk peneliti
: Salah satu acuan yang akan
digunakan dalam kegiatan belajar mengajar selanjutnya dengan melihat pada kekurangan-kekurangan pendekatan DD/CT.
DAFTAR PUSTAKA Alam. Mandiri (mengasah kemampuan sendiri ekonomi untuk SMA/MA kelas X). Jakarta: Erlangga. h. 5, 2013. Amir, Taufiq. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta: Kencana, cetakan ke-2, h. 2, 2010. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT. Rineka Cipta. h. 173, 2010. Arikunto, Suharsimi. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. h. 101, 2007. Budiningsih, asri. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Cet.2, h. 20, 2012. Djaali. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. h. 77, 2007. Geminastiti, Kinanti dan Nella Nurlita. Ekonomi untuk SMA/MA kelas X Peminatan kurikulum 2013. Bandung: Yrama Widya. h. 8, 2013. Herlanti, Yanti. Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan sains. Jakarta: Jurusan Pendidikan IPA FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. h. 71. 2006. http://www.pjjpgsd.dikti.co.id/file/.php. diakses pada 22 Mei 2014 Irianto, Agus. Statistik konsep dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Kencana. Cet. 4, h. 272, 2004. Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, Bandung: PT Remaja Rosdakarya. h. 180, 2010. Mimin, Haryati. Model & Tehnik penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press. h. 22-38, 2007. Muhammad Doddy AB dan Sriyanto. Menguasai IPS Sistem Kebut Semalam. Depok: Gema Media. h. 108, 2011. P, Ketut Arthana. “Pembelajaran Inovatif Berbasis Deep Dialogue/Critical Thinking”, Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol. 10, 2010, h. 16. Riyanto, Yatim. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Perdana Media Group, h. 61, 2009. Rosyidi, Suherman. Pengantar Teori Ekonomi pendekatan kepada teori ekonomi mikro dan makro. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. h. 8, 2006. Sanjaya, Wina. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana, h. 2, 2011. Sofyan, Ahmad. Evaluasi Pembelajaran IPABerbasis Kompetensi. Jakarta: UIN Jakarta Press, h. 13 Sudaryono, Statistika Probabilitas Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: CV. Andi. 2012. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Afabeta. h. 107, 2013. Surakma, Winarno. Metodologi pengajaran Nasional. Bandung: Jemmars h. 58.1980. Susetyo, Budi. Statistika untuk analisis data penelitian. Bandung: Refika Aditama. Cet. 1, h. 154, 2010.
105
106
Suyono dan Hariyanto. Belajar dan Pembelajaran (teori dan Konsep). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Cet-1, h. 11-12, 2011. Syah, Darwyan dkk. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press. 2007 Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. h. 54, 2012. Tim BPSDMPK dan PMP. 2012. Modul Ilmu Pengetahuan Sosial: Fakta, konsep, generalisasi dalam pembelajaran IPS. Jakarta: Dirjen Dikti P2KT Yamin, Martinis. Strategi pembelajaran berbasis kompetens. Jakarta: Gaung Perada, h.70 --------------, Modul Ilmu Pengetahuan Sosial Fakta, Konsep, Generalisasi dalam Pembelajaran IPS. Jakarta: Badan PSDMK dan PMP. Juni 2012.
LAMPIRAN 16 KISI-KISI PENULISAN INSTRUMEN TES Satuan Pendidikan
: SMA Negeri 6 Tangerang Selatan
Mata Pelajaran
: Ekonomi
Alokasi Waktu
: 3x 45 menit
Jumlah Soal
: 25 Soal
Bentuk Soal
: Pilihan Ganda
Kompetensi Dasar
: Menerapkan Konsep Dasar Ilmu Ekonomi dalam Kehidupan Sehari-hari
Sub Konsep
Uraian Materi
Hakikat Dasar Ilmu Ekonomi
Konsep Dasar Ilmu Ekonomi Klasifikasi Ilmu Ekonomi
Indikator
Aspek Kognitif C1 C2 C3 C4
Menjelaskan asal mula terciptanya konsep dasar Ilmu 5 Ekonomi Menjelaskan konsep dasar Ilmu Ekonomi menurut: 2 a. Adam Smith b. Alfred Marshall c. Xenophon Menjelaskan prinsip, motif, kegiatan, tindakan, 2 politik, hukum dan kegunaan Ilmu Ekonomi Mengklasifikasikan konsep dasar Ilmu Ekonomi Menjelaskan pembagian konsep dasar ilmu ekonomi
Pemerapan prinsip, motif, dan Membedakan contoh dari prinsip, motif, dan tindakan tindakan ekonomi dalam ekonomi dalam kehidupan sehari-hari kehidupan sehari-hari
1 3
ΣSoal
JML
3, 4, 12, 5 18, 25 8, 14 2
2
4
1 2 3
1, 2, 6, 7, 16, 19, 21, 24 9, 10 5, 11, 15, 17, 22 13, 20, 23
Ket. Valid/ Indikator 18 8, 14
8
1, 2, 6, 7
2 5
9, 10 5, 11, 17
3
13, 23
LAMPIRAN 17
KISI-KISI PENULISAN INSTRUMEN TES Satuan Pendidikan
: SMA Negeri 6 Tangerang Selatan
Mata Pelajaran
: Ekonomi
Alokasi Waktu
: 3x 45 menit
Jumlah Soal
: 25 Soal
Bentuk Soal
: Pilihan Ganda
Kompetensi Dasar
: Menerapkan Konsep Dasar Ilmu Ekonomi dalam Kehidupan Sehari-hari Aspek Kognitif
Sub Konsep
Uraian Materi
Indikator C1 Menjelaskan asal mula terciptanya konsep dasar Ilmu 5 Ekonomi
Hakikat Dasar Ilmu Ekonomi Menjelaskan konsep dasar Konsep Ilmu Ekonomi menurut: Dasar a. Adam Smith 2 Ilmu b. Alfred Marshall Ekonomi c. Xenophon
C2
C3
C4
ΣSoal
JML
Ket. Daya beda/ Ket. Indikator
3, 4, 5 12, 18, 25
3, 4, 5, 12
ditolak
8, 14
8, 14
ditolak
2
Menjelaskan prinsip, motif, kegiatan, tindakan, politik, hukum dan kegunaan Ilmu 2 Ekonomi Klasifikasi Ekonomi
Ilmu Mengklasifikasikan dasar Ilmu Ekonomi
1, 2, 6, 7, 16, 8 19, 21, 24
4
1, 2, 6, 7
konsep
Membedakan contoh dari prinsip, motif, dan tindakan ekonomi dalam kehidupan sehari-hari
Ditolak
Ditolak 1
Menjelaskan pembagian konsep dasar ilmu ekonomi 3
Pemerapan prinsip, motif, dan tindakan ekonomi dalam kehidupan seharihari
2
1
9, 10
2
3
2
9, 10
5, 11, 5 15, 17, 22
5, 15, 11
Ditolak dan Cukup
13, 20, 3 23
13
ditolak
LAMPIRAN 18
KISI-KISI PENULISAN INSTRUMEN TES Satuan Pendidikan
: SMA Negeri 6 Tangerang Selatan
Mata Pelajaran
: Ekonomi
Alokasi Waktu
: 3x 45 menit
Jumlah Soal
: 25 Soal
Bentuk Soal
: Pilihan Ganda
Kompetensi Dasar
: Menerapkan Konsep Dasar Ilmu Ekonomi dalam Kehidupan Sehari-hari Aspek Kognitif
Sub Konsep
Uraian Materi
Indikator C1 Menjelaskan asal mula terciptanya konsep dasar Ilmu 5 Ekonomi
Hakikat Dasar Ilmu Ekonomi Menjelaskan konsep dasar Konsep Ilmu Ekonomi menurut: Dasar a. Adam Smith 2 Ilmu b. Alfred Marshall Ekonomi c. Xenophon
C2
C3
C4
ΣSoal
JML
Ket. Tingkat Kesukaran/ Ket. Indikator
3, 4, 5 12, 18, 25
3, 4, 5, 12
Sedang, sukar
8, 14
8, 14
Sedang, mudah
2
Menjelaskan prinsip, motif, kegiatan, tindakan, politik, hukum dan kegunaan Ilmu 2 Ekonomi Klasifikasi Ekonomi
Ilmu Mengklasifikasikan dasar Ilmu Ekonomi
1, 2, 6, 7, 16, 8 19, 21, 24
4
1, 2, 6, 7
Sedang, mudah, sukar
9, 10
sedang
5, 11, 5 15, 17, 22
5, 15, 11
Sedang, mudah
13, 20, 3 23
13
sukar
konsep 1
Menjelaskan pembagian konsep dasar ilmu ekonomi 3 Pemerapan prinsip, motif, dan tindakan ekonomi dalam kehidupan seharihari
2
Membedakan contoh dari prinsip, motif, dan tindakan ekonomi dalam kehidupan sehari-hari
1
9, 10
2
3
2
Lampiran 21 : Lembar penilaian Diskusi
1. Rubrik Penilaian Sikap No 1
2
3
4
Nama Kelompok Kelompok 1: 1. Ervina oktavia 2. Ester dearmanita 3. I Gusti Ayu 4. Jihan Calista 5. Lintang Ken 6. Nada berliana 7. Oseania gusnala Kelompok 2: 1. Ahmad Bacuk Iqbal 2. Agung yohanes 3. Ahmad Risq 4. Akhirrurahman 5. Ananda Michael 6. Johdy raka 7. M.Fahmi yanen Kelompok 3: 1. Putra Kidung 2. Bahtiar daffa 3. Dennis Fabio 4. Dio regi 5. Dessy nur 6. Fauzia yuza 7. Rahmalia Rahayu 8. Sella Destidear 9. Yulia Asmarandani Kelompok 4: 1. Mulana Irvan 2. M. Farel satya
1
ASPEK PENILAIAN 2 3 4 5 6
ΣSKOR
1
3
3
3
3
3
16
2
4
3
3
2
2
16
2
3
2
3
3
2
15
1
3
3
3
3
4
17
Keterangan Dalam kelompok ini jarang sekali memberikan pertanyaan. Keterlibatan dalam pengamatan dalam kondisi baik. Bernalarnya juga baik. Walaupun dalam pengolahan data terkadang sebagian benar. Kesimpulan secara keseluruhan baik walau hanya sebagian materi. Untuk penyajian secara keseluruhan baik.
Pengajuan pertanyaan kurang sesuai dengan permasalahan yang dibahas. Terlibat dalam pengamatan aktif juga memberikan pertanyaan. Walaupun dalam pengolahan data terkadang sebagian benar. Hasil kesimpulan yang dibuat sebagian benar dan mendapati seluruh aspek materi ajar. Laporan yang disajikan cukup baik.
Pengajuan pertanyaan kurang sesuai dengan permasalahan yang dibahas. Bernalarnya juga baik. Berusaha terlibat dalam pengamatan. Hasil kesimpulan yang dibuat sebagian benar dan mendapati seluruh aspek materi ajar. Laporan yang disajikan cukup baik.
Dalam kelompok ini tidak ada pertanyaan yang diajukan. Terlibat dalam pengamatan. Nalarnya sebagian benar. Pengolahan data juga sebagian benar. Kesimpulan benar walau hanya sebagian dari seluruh aspek
3. M.Vieri 4. Rendi Jaelani 5. Sukron Makmur 6. Suta Jaya 7. M.Kemal Rijal 5 Kelompok 5: 1. Annisa Ayu 2. Annisa Faradilla 3. Annisa Kinanti 4. Aulia Azzahra 5. Bunga putri 6. Fanny Luthfiani 7. Irma Meiliani 8. Novianti Dwi Keterangan :
materi ajar.
1
4
2
3
2
3
15
Dalam kelompok ini tidak ada pertanyaan yang diajukan. Terlibat dalam pengamatan aktif juga memberikan pertanyaan. Mencoba bernalar walau masih salah. Pengolahan data sebagian benar. Kesimpulan yang dibuat sebagian besar banar. Laporan yang disajikan secara baik.
1. Aspek Menanya : Skor 4 Jika pertanyaan yang diajukan sesuai dengan permasalahan yang sedang dibahas Skor 3 Jika pertanyaan yang diajukan cukup sesuai dengan permasalahan yang sedang dibahas Skor 2 Jika pertanyaan yang diajukan kurang sesuai dengan permasalahan yang sedang dibahas Skor 1 Tidak menanya 2. Aspek mengamati : Skor 4 Terlibat dalam pengamatan dan aktif dalam memberikan pendapat Skor 3 Terlibat dalam pengamatan Skor 2 Berusaha terlibat dalam pengamatan Skor 1 Diam tidak aktif 3. Aspek Menalar : Skor 4 Jika nalarnya benar Skor 3 Jika nalarnya hanya sebagian benar Skor 2 Mencoba bernalar walau masih salah Skor 1 Diam tidak bernalar
4. Aspek Mengolah data : Skor 4 Jika hasil pengolahan data benar semua Skor 3 Jika hasil pengolahan data sebagian besar benar Skor 2 Jika hasil pengolahan data sebagian kecil benar Skor 1 Jika hasil pengolahan data salah semua 5. Aspek Menyimpulkan : Skor 4 Jika hasil kesimpulan yang dibuat seluruhnya benar dan dan mendapati seluruh aspek materi ajar Skor 3 Jika hasil kesimpulan yang dibuat seluruhnya benar dan dan hanya sebagian aspek materi ajar Skor 2 Jika hasil kesimpulan yang dibuat sebagian benar dan mendapati seluruh aspek materi ajar Skor 1 Jika hasil hasil kesimpulan yang dibuat sebagian kecil benar dan mendapati sebagian aspek materi ajar 6. Aspek Menyajikan : Skor 4 Jika laporan disajikan secara baik dan dapat menjawab semua pertanyaan dengan benar Skor 3 Jika laporan disajikan secara baik dan hanya dapat menjawab sebagian pertanyaan dengan benar Skor 2 Jika laporan disajikan secara cukup baik dan hanya sebagian kecil pertanyaan yang dapat dijawab Skor 1 Jika laporan disajikan secara kurang baik dan tidak dapat menjawab pertanyaan dengan benar
2. Rubrik Penilaian Diskusi No 1
2
Nama Kelompok Kelompok 1: 1. Ervina oktavia 2. Ester dearmanita 3. I Gusti Ayu 4. Jihan Calista 5. Lintang Ken 6. Nada berliana 7. Oseania gusnala Kelompok 2: 1. Ahmad Bacuk Iqbal 2. Agung yohanes 3. Ahmad Risq
ASPEK PENILAIAN 1 2 3 4 5 6
ΣSKOR
4
4
4
4
4
4
24
Keterangan Secara keseluruhan baik. sikap juga baik. Aktif dalam memberikan pertanyaan. Bertanggung jawab dalam diskusi kelompok.
3
2
4
4
4
2
19
Secara keseluruhan baik. Sikap masih kurang baik karena banyak bercanda. Tanggung jawab dalam kelompok cukup baik. Aktif bertanya
4. Akhirrurahman 5. Ananda Michael 6. Johdy raka 7. M.Fahmi yanen 3 Kelompok 3: 1. Putra Kidung 2. Bahtiar daffa 3. Dennis Fabio 4. Dio regi 5. Dessy nur 6. Fauzia yuza 7. Rahmalia Rahayu 8. Sella Destidear 9. Yulia Asmarandani 4 Kelompok 4: 1. Mulana Irvan 2. M. Farel satya 3. M.Vieri 4. Rendi Jaelani 5. Sukron Makmur 6. Suta Jaya 7. M.Kemal Rijal 5 Kelompok 5: 1. Annisa Ayu 2. Annisa Faradilla 3. Annisa Kinanti 4. Aulia Azzahra 5. Bunga putri 6. Fanny Luthfiani 7. Irma Meiliani 8. Novianti Dwi Keterangan :
4
3
4
4
3
4
25
3
4
3
4
4
2
20
4
2
4
4
4
4
15
Secara keseluruhan sudah baik hanya saja masih suka mengadakan diskusi dalam diskusi.
Dalam diskusi terlihat aktif dan banyak bertanya juga berani berpendapat. Memberiakan pertanyaan juga dengan bahasa yang jelas. Terkadang memberikan jawaban dengan bahasa yang kurang jelas. Bertanggung jawab dalam kelompoknya. Sikapnya juga baik dan sopan.
Kelmpok ini terlibat aktif, bertanggung jawab dan berani berpendapat dalam kelompok diskusi. Ada beberapa siswa dalam anggota kelompok ini yang kadang-kadang memberikan pertanyaan. Kelompok ini memberikan jawaban dari pertanyaan dengan bahasa yang jelas. Secara keseluruhan sikap kelompok ini santun.
1. Aspek Terlibat Penuh : Skor 4 Dalam diskusi kelompok terlihat aktif, tanggung jawab, mempunyai pemikiran/ide, berani berpendapat
2.
3.
4.
5.
6.
Skor 3 Dalam diskusi kelompok terlihat aktif, dan berani berpendapat Skor 2 Dalam diskusi kelompok kadang-kadang berpendaapat Skor 1 Diam sama sekali tidak terlibat Aspek Bertanya : Skor 4 Memberikan pertanyaan dalam kelompok dengan bahasa yang jelas Skor 3 Memberikan pertayaan dalam kelompok dengan bahasa yang kurang jelas Skor 2 Kadang-kadang memberikan pertanyaan Skor 1 Diam sama sekali tidak bertanya Aspek Menjawab : Skor 4 Memberikan jawaban dari pertanyaan dalam kelompok dengan bahasa yang jelas Skor 3 Memberikan jawaban dari pertayaan dalam kelompok dengan bahasa yang kurang jelas Skor 2 Kadang-kadang memberikan jawaban dari pertanyaan kelompoknya Skor 1 Diam sama sekali tidak pernah menjawab pertanyaan Aspek Memberikan gagasan orisinil : Skor 4 Memberikan jawaban dari pertanyaan dalam kelompok dengan bahasa yang jelas Skor 3 Memberikan jawaban dari pertayaan dalam kelompok dengan bahasa yang kurang jelas Skor 2 Kadang-kadang memberikan jawaban dari pertanyaan kelompoknya Skor 1 Diam sama sekali tidak pernah menjawab pertanyaan Aspek Kerjasama : Skor 4 Dalam diskusi kelompok terlibat aktif, tanggung jawab dalam tugas dan membuat teman-temannya nyaman dengan keberadaannya Skor 3 Dalam diskusi kelompok terlibat aktif tetapi kadang-kadang membuat teman-temannya kurang nyaman dengan keberadaannya Skor 2 Dalam diskusi kelompok kurang terlibat aktif Skor 1 Diam tidak aktif Aspek Tertib : Skor 4 Dalam diskusi kelompok aktif, santun, sabar mendengarkan pendapat teman-temannya Skor 3 Dalam diskusi kelompok tampak aktif tetapi kurang santun Skor 2 Dalam diskusi kelompok suka menyela pendapat orang lain Skor 1 Selama terjadi diskusi sibuk sendiri dengan cara berjalan kesana kemari
3. Rubrik Penilaian Presentasi
No 1
2
3
4
Nama Kelompok Kelompok 1: 1. Ervina oktavia 2. Ester dearmanita 3. I Gusti Ayu 4. Jihan Calista 5. Lintang Ken 6. Nada berliana 7. Oseania gusnala Kelompok 2: 1. Ahmad Bacuk Iqbal 2. Agung yohanes 3. Ahmad Risq 4. Akhirrurahman 5. Ananda Michael 6. Johdy raka 7. M.Fahmi yanen Kelompok 3: 1. Putra Kidung 2. Bahtiar daffa 3. Dennis Fabio 4. Dio regi 5. Dessy nur 6. Fauzia yuza 7. Rahmalia Rahayu 8. Sella Destidear 9. Yulia Asmarandani Kelompok 4: 1. Mulana Irvan 2. M. Farel satya 3. M.Vieri
ASPEK PENILAIAN 1 2 3
ΣSKOR
4
3
4
11
4
4
3
11
4
2
3
9
3
4
2
9
Keterangan Sistematika penlejalasan logis dengan bahasa dan suara yang sangat jelas. Menguasai materi presentasi dan dapat menjawab pertanyaan dengan cukup baik. Penampilan menarik, sopan, dan rapih dengan penuh percaya diri.
Sistematika penlejalasan logis dengan bahasa dan suara yang sangat jelas. Menguasai materi presentasi dan dapat menjawab pertanyaan dengan baik dan kesimpulan mendukung topik yang dibahas. Penampilan cukup menarik, sopan, dan rapih dengan penuh percaya diri.
Sistematika penlejalasan logis dengan bahasa dan suara yang sangat jelas. Penguasaan materi kurang meskipun bisa menjawab seluru pertanyaan dan kesimpulan tidak berhubungan dengan topik. Penampilan cukup menarik, sopan, dan rapih dengan penuh percaya diri.
Sistematiaka penjelasan logis dan bahasa sangat jelas tetapi suara kurang jelas. Menguasai materi presentasi dan dapat menjawab pertanyaan dengan baik . penampilan kurang menarik, sopan, rapih tetapi kurang percaya diri.
4. Rendi Jaelani 5. Sukron Makmur 6. Suta Jaya 7. M.Kemal Rijal 5 Kelompok 5: Sistematika penlejalasan logis dengan bahasa dan suara yang sangat jelas. 1. Annisa Ayu 4 3 3 10 Menguasai materi presentasi dan dapat menjawab pertanyaan dengan cukup baik. 2. Annisa Faradilla Penampilan cukup menarik, sopan, dan rapih dengan penuh percaya diri. 3. Annisa Kinanti 4. Aulia Azzahra 5. Bunga putri 6. Fanny Luthfiani 7. Irma Meiliani 8. Novianti Dwi Keterangan : 1. Kejelasan Presentasi : Skor 4 Sistematika penjelasan logis dengan bahasa dan suara yang sangat jelas Skor 3
Sistematika penjelasan logis dan bahasa sangat jelas tetapi suara kurang jelas
Skor 2
Sistematika penjelasan tidak logis meskipun menggunakan bahasa dan suara cukup jelas
Skor 1
Sistematika penjelasan tidak logis dan menggunakan bahasa serta suara yang kurang jelas
2. Pengetahuan Penampilan : Skor 4 Menguasai materi presentasi dan dapat menjawab pertanyaan dengan baik dan kesimpulan mendukung topik yang dibahas Skor 3
Menguasai materi presentasi dan dapat menjawab pertanyaan dengan cukup baik dan kesimpulan mendukung topik yang dibahas
Skor 2
Penguasaan materi kurang meskipun bisa menjawab seluruh pertanyaan dan kesimpulan tidak berhubungan dengan topik yang dibahas
Skor 1
Materi kurang dikuasai serta tidak bisa menjawab seluruh pertanyaan dan kesimpulan tidak mendukung topik
3. Penampilan Presentasi : Skor 4 Penampilan menarik, sopan, dan rapih dengan penuh percaya diri serta menggunakan alat bantu
Skor 3
Penampilan cukup menarik, sopan, rapih dan percaya diri serta menggunakan alat bantu
Skor 2
Penampilan kurang menarik, sopan, rapih tetapi kurang percaya diri serta menggunakan alat bantu
Skor 1
Penampilan kurang menarik, sopan, rapih tetapi tidak percaya diri dan tidak menggunakan alat bantu
LAMPIRAN 23 LEMBAR WAWANCARA SISWA Tujuan
: Untuk mengetahui apakah pendekatan yang digunakan akan mampu meningkatkan hasil belajar siswa
Bentuk
: Wawancara Bebas
Responden
: Siswa kelas X IIS 3
Nama
:
Jenis Kelamin
: L/P
No
Pertanyaan Guru
1.
Adakah kesulitan yang masih kamu rasakan setelah belajar menggunakan pendekatan DD/CT? Alasan! Apakah kamu merasakan manfaat dari penggunaan pendekatan DD/CT ini? Alasan! Menurut pendapat kamu apakah dengan menggunaakan
2.
3.
Jawaban Siswa
4.
5.
pendekatan DD/CT ini dirasa efektif untuk kegiatan belajar kamu? Alasan! Berapa lama waktu yang kamu butuhkan untuk membentuk kelompok diskusi yang diadakan di kelasmu? apa yang kamu inginkan dari proses belajar yang akan selanjutnya dilakukan oleh gurumu?
LAMPIRAN 25 LEMBAR WAWANCARA GURU Tujuan
: Untuk mengetahui apakah pendekatan yang digunakan akan mampu meningkatkan hasil belajar siswa
Bentuk
: Wawancara Bebas
Responden
: Guru mata pelajaran ekonomi
Nama
:
Jenis Kelamin
: L/P
No 1.
2.
3.
Pertanyaan Guru Adakah manfaat yang bapak lihat selama memantau kegiatan belajar mengajar yang saya lakukan dengan menggunakan pendekatan DD/CT di kelas X IIS 4 ini? Apakah penggunaan pendekatan DD/CT ini efektif untuk diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar? Menurut bapak apakah
Jawaban Guru
4.
5.
penggunaan pendekatan DD/CT ini dapat melihat kemampuan yang dimiliki oleh setiap siswa? Bagaimana cara yang tepat yang saya lakukan untuk meminimalisir waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan kelompok diskusi yang akan didirikan? Adakah kritik dan saran yang bapak dapat sampaikan kepada saya untuk perbaikan saya dalam kegiatan menagajar di kemudian hari agar jauh lebih baik lagi?
Dasar-dasar Ilmu Ekonomi Pertemuan 1 Cindy Febry Kostantia
Tujuan Pembelajaran Siswa dapat menjelaskan konsep Ilmu Ekonomi yang sesuai dengan ajaran agama secara mandiri Siswa diharapkan dapat menjelaskan motif ekonomi yang mendasari perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup Siswa dapat menjelaskan prinsip ekonomi secara mandiri yang mendasari perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup Siswa diharapkan dapat menjelaskan pembagian Ilmu ekonomi secara analitis dalam mengatasi permasalahan ekonomi
SUKSES! 3
Mengapa belajar ilmu ekonomi ? Memperbaiki cara berfikir yg membantu pengambilan keputusan Membantu memahami masyarakat : interaksi, kelangkaan, (pertukaran=pasar) Membantu memahami masalah-masalah internasional (global) Bermanfaat dlm membangun masyarakat demokrasi
Materi yang akan dibahas: konsep dasar ilmu ekonomi pengertian ilmu ekonomi pembagian ilmu ekonomi prinsip ilmu ekonomi
Ekonomi. . . . . . Kata Ekonomi berasal dari sebuah kata dalam bahasa Yunani “pihak yang mengelola rumah tangga.” Oikos dan Nomos : Peraturan Rumah Tangga 6
Yang dipelajari dlm ilmu ekonomi PRODUKSI, DISTRIBUSI, DAN KONSUMSI
Ilmu Ekonomi
Adalah suatu studi mengenai individu-individu dan masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan sumberdaya terbatas – tetapi dapat digunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang & jasa serta mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumsi, sekarang dan di masa datang, kepada berbagai individu dan golongan masyarakat (Prof. Paul.A. Samuelson)
8
Menurut Sadono Sukirno:
“Ilmu Ekonomi menganalisa biaya dan keuntungan dan memperbaiki corak penggunaan sumber daya (sumber daya: SDA & SDM)
9
Menurut Mankiw:
“studi tentang bagaimana masyarakat mengelola sumber daya yang selalu terbatas dan langka”
10
Tiga Masalah Ekonomi
Didasarkan atas 3 pertanyaan…. Apa yg perlu diproduksi, berapa banyak ? (What, How much) Bagaimana ia di produksi ? (How) Metode, teknologi, skala produksi, kemampuan manajemen, iklim, finansial, mental. Untuk siapa di produksi ? (For whom) Pertimbangan keadilan & pemerataan, egaliter vs utilitarian 11
Tiga Masalah Ekonomi MASALAH POKOK PERKONOMIAN
KEKURANGAN ATAU KELANGKAAN
KEBUTUHAN MASYARAKAT
FAKTOR PRODUKSI
12
Pertemuan ke-2
Ilmu Ekonomi Terapan: penerapan ilmu ekonomi teori untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yg timbul dlm suatu perekonomian Ilmu ekonomi deskriptif: ilmu ekonomi yg menggambarkan masalah ekonomi suatu negara secara khusus. Co: kondisi perekonomian negara spanyol yang belum membaik Ilmu ekonomi Teori: ilmu yang mengkaji masalah-masalah ekonomi, menganalisis, dan membuat kesimpulan. Co: ilmu ekonomi mikro dan ilmu ekonomi makro
Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro Ekonomi
Mikro memfokuskan atas individu dalam perekonomian.
Bagaimana rumah tangga & perusahaan membuat keputusan dan bagaimana mereka berinteraksi di pasar.
Ekonomi
Makro melihat perekonomian secara keseluruhan.
Mengkaji fenomena perekonomian secara luas, termasuk inflasi, pengganguran, dan pertumbuhan ekonomi.
14
Prinsip, keguatan, motif, politik ilmu ekonomi prinsip ekonomi adalah dasar berfikir yang digunakan manusia untuk memaksimumkan suatu tujuan melalui pengobanan tertentu. Dengan kata lain adalah dengan melakukan pengorbanan tertentu untuk mengahasilkan atau memperoleh hasil sebesar-besarnya. Co: dengan modal Rp. 1000 bisa mendapatkan 1 buah buku tulis dengan harga Rp. 500 kegiatan ekonomi adalah setiap langkah yang dilakukan manusia dalam perekonomian tertentu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kegiatan ini dapat dikelompokkan menjadi tiga yakni: produksi, distribusi, dan konsumsi motif ekonomi adalah alasan atau dorongan dari dalam diri manusia untuk melakukan kegiatan ekonomi. Co: apa tujan kalmu sekolah? politik ekonomi adalah suatu paket tindakan biasanya dilakukan oleh pemerintah yang bertujuan untuk memperbaiki perekonomian
Model Ekonomi Dua
Pendekatan utama model ekonomi mencakup:
Diagram Aliran Sirkuler
Batas Kemungkinan Produksi
16
Diagram Aliran Sirkuler Diagram Aliran Sirkuler adalah suatu model visual perekonomian, yang memperlihatkan bagaimana aliran uang melalui pasar antara rumah tangga dan perusahaan.
17
Diagram Aliran Sirkulasi
Penerimaan Penjualan Barang & Jasa
Pasar Barang & Jasa
Upah, Sewa,
Pembelian Barang & Jasa
Rumah Tangga
Perusahaan
Masukan Utk Produksi
Pengeluaran
Pasar Faktor Produksi
Tenaga Kerja, Tanah & Modal
Pendapatan
& Laba 18
Analisis Positif versus Normatif Pernyataan
Positif adalah pernyataan yang mencoba menjelaskan dunia sebagaimana adanya. disebut
analisis deskriptif
Pernyataan
Normatif adalah pernyataan yang mencoba menunjukkan dunia seharusnya. disebut
analisis preskriptif
19
LAMPIRAN 1 Tabel Uji Validitas XI MIA 4
No
r Hasil
r Tabel (5%)
Soal
Perhitungan
n (33)
Valid/ Tidak
1
0,944833
0,3440
Valid
2
0,944833
0,3440
Valid
3
-
0,3440
Tidak Valid
4
-
0,3440
Tidak Valid
5
-
0,3440
Tidak Valid
6
0,944833
0,3440
Valid
7
0,703474
0,3440
Valid
8
0,386763
0,3440
Valid
9
-
0,3440
Tidak Valid
10
-
0,3440
Tidak Valid
11
-
0,3440
Tidak Valid
12
-
0,3440
Tidak Valid
13
0,591624
0,3440
Valid
14
0,608095
0,3440
Valid
15
-
0,3440
Tidak Valid
16
-
0,3440
Tidak Valid
17
-
0,3440
Tidak Valid
18
0,706373
0,3440
Valid
19
-
0,3440
Tidak Valid
20
-
0,3440
Tidak Valid
21
0,706373
0,3440
Valid
22
-
0,3440
Tidak Valid
23
0,944833
0,3440
Valid
24
0,116705
0,3440
Tidak Valid
25
0,116705
0,3440
Tidak Valid
Keterangan Ms. Excel
: perhitungan validitas dan reabilitas pada instrumen soal ini menggunakan aplikasi
Uji Validitas kelas XI mia 4 rxy =
NΣxy - (Σx)(Σy) √{NΣx² - (Σx)²}{NΣy² - (Σy)² 39 (92170) - (1655) (2044) √{39 (75025) - (1655)²}{39 (113854) - (2044)²} 3594630 -3382820 √(2925975) - (2739025) (4440306) - (4177936) 211810 √(186950) (262370) 211810 √490500715 211810 22147,25 9,56
LAMPIRAN 2 Tabel Uji Reliabitas XI MIA 4 Item Ganjil No
1
3
5
7
9
11
13
15
17
19
21
23
25
Jumlah
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
4
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
11
5
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
6
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
7
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
8
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
9
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
10
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
11
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
12
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
13
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
14
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
15
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
16
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
17
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
18
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
19
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
10
20
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
21
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
12
22
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
23
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
0
1
8
24
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
25
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
26
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
12
27
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
28
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
29
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
30
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12
31
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12
32
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
33
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
No
2
4
6
8
10
12
14 16
18 20
22
24
JUMLAH
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12
3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12
4
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12
5
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12
6
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12
7
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12
8
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12
9
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12
10
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12
11
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12
12
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12
13
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12
14
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
11
15
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
11
16
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12
17
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12
18
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12
19
0
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
8
20
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12
21
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
11
22
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12
23
0
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
9
24
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12
25
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
11
26
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12
Item Genap
27
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12
28
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
11
29
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12
30
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12
31
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12
32
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12
33
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12
Kelompok baru Ganjil
Genap
13
12
13
12
13
12
13
12
10
8
13
12
13
12
11
12
12
11
13
12
13
12
13
12
8
9
13
12
13
12
13
12
13
11
13
12
12
12
13
12
13
12
13
12
13
11
13
12
13
12
13
12
12
12
13
11
12
12
13
11
13
12
13
12
13
12
Hasil perhitungan Reliabilitas
Ganjil Ganjil
1
Genap
0,753465
Genap 1
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Uji signifikansi dilakukan pada taraf signifikansi 0,05, artinya instrumen dapat dikatakan reliabel bila nilai Alpha lebih besar dari r kritis Product-Moment. Dapat kita simpulkan bahwa hasil nilai pada perhitungan dengan menggunakan Ms. Excel berada pada nilai 0,753465 yang artinya adalah nilai tersebut reliabel karena berada diatas nialai r tabel yakni sebesar 0,3440 Keterangan: -
Nilai DF dengan jumlah sampel (33)-2=31 tabel pada df 31 probabilitas 0,05 adalah 0,3440
LAMPIRAN 3 Perolehan Nilai Pretest Kelas X IIS 3 NO
Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Agung Yohanes Ahmad Bacuk Iqbal F Ahmad Risq Akhirurramadhan Ananda Michael G Annisa Ayu Pratiwi Annisa Faradilla A Annisa Kinanti Aulia Azzahra Bachtiar Daffa Bunga Putri Damaira Denis Fabio Dessy Nura A Dio Regi Ervina Octavia Ester Dearminati Fany Luthfiani Fauziah Yuza I Gusti Ayu Irma Meiliana Jihan Calista Jody Raka Lintang Ken Suminar Maulana Irfan Muhammad Fahmi Muhammad Farel Muhammad Kemal Muhammad Vieri Nada Berliana Noviana Dwi Nurul Annisa Oseania Gusnala Putra Kidung Rahmalia Rahayu Rendi Jaelani Sella Destidear Sukron Makmur Suta Jaya
Y1 20 27 27 27 27 33 33 33 33 33 33 33 33 40 40 40 40 40 40 40 40 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47 53 53 60 60 60 60 60
39 Yulia Asmarandani Σ X
67 1655 42,4359
LAMPIRAN 4 Perolehan Nilai Posttest Kelas X IIS 3 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Nama Agung Yohanes Ahmad Bacuk Iqbal F Ahmad Risq Akhirurramadhan Ananda Michael G Annisa Ayu Pratiwi Annisa Faradilla A Annisa Kinanti Aulia Azzahra Bachtiar Daffa Bunga Putri Damaira Denis Fabio Dessy Nura A Dio Regi Ervina Octavia Ester Dearminati Fany Luthfiani Fauziah Yuza I Gusti Ayu Irma Meiliana Jihan Calista Jody Raka Lintang Ken Suminar Maulana Irfan Muhammad Fahmi Muhammad Farel Muhammad Kemal Muhammad Vieri Nada Berliana Noviana Dwi Nurul Annisa Oseania Gusnala Putra Kidung Rahmalia Rahayu Rendi Jaelani Sella Destidear Sukron Makmur Suta Jaya
Y2 27 33 33 33 33 33 40 40 40 40 47 47 47 47 47 47 47 47 53 53 53 53 53 53 53 60 60 60 60 60 67 67 67 67 74 74 74 74
39 Yulia Asmarandani Σ X
74 2037 52,2308
LAMPIRAN 5 Tabel distribusi frekuensi pretetst Kelas X IIS 3
Pretest Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
20
1
2,6
2,6
2,6
27
4
10,3
10,3
12,8
33
8
20,5
20,5
33,3
40
8
20,5
20,5
53,8
47
10
25,6
25,6
79,5
53
2
5,1
5,1
84,6
60
5
12,8
12,8
97,4
67
1
2,6
2,6
100,0
39
100,0
100,0
Total
N
Valid Missing
Pretest 39 0
Mean
42,44
Std. Error of Mean
1,798
Median
40,00
Mode
47
Std. Deviation Variance
11,232 126,147
Range
47
Minimum
20
Maximum
67
Sum Percentiles
1655 25
33,00
50
40,00
75
47,00
LAMPIRAN 6 Tabel distribusi frekuensi Posttest Kelas X IIS 3
Posttest Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
27
1
2,6
2,6
2,6
33
5
12,8
12,8
15,4
40
4
10,3
10,3
25,6
47
8
20,5
20,5
46,2
53
7
17,9
17,9
64,1
60
5
12,8
12,8
76,9
67
4
10,3
10,3
87,2
74
5
12,8
12,8
100,0
39
100,0
100,0
Total
Statistics
N
Valid Missing
Posttest 39 0
Mean
52,23
Std. Error of Mean
2,150
Median
53,00
Mode
47
Std. Deviation Variance
13,427 180,287
Range
47
Minimum
27
Maximum
74
Sum Percentiles
2037 25
40,00
50
53,00
75
60,00
LAMPIRAN 7 Uji Normalitas Uji Normalitas Perhitungan Uji Liliefors kelas X iis 3 1. Mencari Rata-rata dan Standar Deviasi Sebagai berikut : Tabel Tabel Bantu Mencari Rata-rata dan Standar Deviasi Normalitas Data
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Y2
F 27 33 33 33 33 33 40 40 40 40 47 47 47 47 47 47 47 47 53 53 53 53 53 53 53 60 60 60 60 60 67 67
1 5 4 8 7 5 4 5
FY 27 165 165 165 165 165 160 160 160 160 376 376 376 376 376 376 376 376 371 371 371 371 371 371 371 300 300 300 300 300 268 268
Y̅ -25,23 -19,23 -19,23 -19,23 -19,23 -19,23 -12,23 -12,23 -12,23 -12,23 -5,23 -5,23 -5,23 -5,23 -5,23 -5,23 -5,23 -5,23 0,77 0,77 0,77 0,77 0,77 0,77 0,77 7,77 7,77 7,77 7,77 7,77 14,77 14,77
Y² 636,5529 369,7929 369,7929 369,7929 369,7929 369,7929 149,5729 149,5729 149,5729 149,5729 27,3529 27,3529 27,3529 27,3529 27,3529 27,3529 27,3529 27,3529 0,5929 0,5929 0,5929 0,5929 0,5929 0,5929 0,5929 60,3729 60,3729 60,3729 60,3729 60,3729 218,1529 218,1529
FY² 636,5529 1848,9645 1848,9645 1848,9645 1848,9645 1848,9645 598,2916 598,2916 598,2916 598,2916 218,8232 218,8232 218,8232 218,8232 218,8232 218,8232 218,8232 218,8232 4,1503 4,1503 4,1503 4,1503 4,1503 4,1503 4,1503 301,8645 301,8645 301,8645 301,8645 301,8645 872,6116 872,6116
33 34 35 36 37 38 39
67 67 74 74 74 74 74
JML
2037 52,231
39
268 268 370 370 370 370 370
14,77 14,77 21,77 21,77 21,77 21,77 21,77
218,1529 218,1529 473,9329 473,9329 473,9329 473,9329 473,9329
872,6116 872,6116 2369,6645 2369,6645 2369,6645 2369,6645 2369,6645
11519 295,359
0,03 0,000769
6850,9231
30902,2709 792,3659205
SD √792,365 28,14
Rata-rata =
𝛴𝐹𝑌 𝛴𝐹
=
𝟏𝟏𝟓𝟏𝟗
Standar Deviasi = √
39 𝛴𝐹𝑌² 𝛴𝐹
= 𝟐𝟗𝟓, 𝟑𝟓𝟗 =√
𝟕𝟗𝟐,𝟑𝟔𝟓 39
= 28,14
2. Langkah selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel Uji Normalitas Data dengan Uji Liliefors
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Y2
Z 27 33 33 33 33 33 40 40 40 40 47 47 47 47 47 47 47
F(Z)
S(Z)
0,3264
3,063725
S(Z) - F(Z) -2,7373255
-0,46 -0,35 -0,35 -0,35 -0,35 -0,35 -0,22 -0,22 -0,22 -0,22 -0,09 -0,09 -0,09 -0,09 -0,09 -0,09 -0,09
0,3632 0,3632 0,3632 0,3632 0,3632 0,4013 0,4013 0,4013 0,4013 0,4801 0,4801 0,4801 0,4801 0,4801 0,4801 0,4801
0,07264 0,07264 0,07264 0,07264 0,07264 0,100325 0,100325 0,100325 0,100325 0,060013 0,060013 0,060013 0,060013 0,060013 0,060013 0,060013
-0,29056 -0,29056 -0,29056 -0,29056 -0,29056 -0,300975 -0,300975 -0,300975 -0,300975 -0,4200875 -0,4200875 -0,4200875 -0,4200875 -0,4200875 -0,4200875 -0,4200875
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
47 53 53 53 53 53 53 53 60 60 60 60 60 67 67 67 67 74 74 74 74 74
-0,09 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,14 0,14 0,14 0,14 0,14 0,27 0,27 0,27 0,27 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4
0,4801 0,5199 0,5199 0,5199 0,5199 0,5199 0,5199 0,5199 0,5596 0,5596 0,5596 0,5596 0,5596 0,5987 0,5987 0,5987 0,5987 0,6736 0,6736 0,6736 0,6736 0,6736
MEAN 𝟐𝟗𝟓, 𝟑𝟓𝟗 STDEVIASI 28,14
0,060013 0,074271 0,074271 0,074271 0,074271 0,074271 0,074271 0,074271 0,11192 0,11192 0,11192 0,11192 0,11192 0,149675 0,149675 0,149675 0,149675 0,13472 0,13472 0,13472 0,13472 0,13472 MAX
-0,4200875 -0,4456286 -0,4456286 -0,4456286 -0,4456286 -0,4456286 -0,4456286 -0,4456286 -0,44768 -0,44768 -0,44768 -0,44768 -0,44768 -0,449025 -0,449025 -0,449025 -0,449025 -0,53888 -0,53888 -0,53888 -0,53888 -0,53888 -2,7373255
jika L< L tabel maka data berdistribusi normal atau dengan daerah kritisnya {Dk={L│L
-2,7373255 0,14373
Kesimpulan L
LAMPIRAN 8 Uji Homogenitas variansi Langkah-langkah menghitung uji homogenitas : 1. Mencari Varians/Standar deviasi Variabel X danY, dengan rumus :
2. Mencari F hitung dengan dari varians X danY, dengan rumus :
Catatan: Pembilang: S besar artinya Variance dari kelompok dengan variance terbesar (lebih banyak) Penyebut: S kecil artinya Variance dari kelompok dengan variance terkecil (lebih sedikit) Jika variance sama pada kedua kelompok, maka bebas tentukan pembilang dan penyebut. 3. Membandingkan F hitung dengan F tabel pada tabel distribusi F, dengan:
Untuk varians dari kelompok dengan variance terbesar adalah dk pembilang n-1
Untuk varians dari kelompok dengan variance terkecil adalah dk penyebut n-1
Jika F hitung < F tabel, berarti homogen
Jika F hitung > F tabel, berarti tidak homogen √𝒏.𝜮𝒙²−(𝜮𝒙)² = 𝒏(𝒏−𝟏)
Sx²
𝑺𝒙² = =
𝑺𝒚² =
√𝟑𝟗. 𝟕𝟓𝟎𝟐𝟓 − (𝟏𝟔𝟓𝟓)² 𝟑𝟗(𝟑𝟗 − 𝟏)
√𝟐𝟗𝟐𝟓𝟗𝟕𝟓 − 𝟐𝟕𝟑𝟗𝟎𝟐𝟓 𝟏𝟒𝟖𝟐 =
√𝟏𝟖𝟔𝟗𝟓𝟎 𝟏𝟒𝟖𝟐
= 𝟏𝟏, 𝟐𝟑
√𝒏. 𝜮𝒚² − (𝜮𝒚)² 𝒏(𝒏 − 𝟏)
√𝟑𝟗.𝟏𝟏𝟑𝟐𝟒𝟓−(𝟐𝟎𝟑𝟕)² 𝟑𝟗(𝟑𝟗−𝟏)
Sy² =
=
√𝟒𝟒𝟏𝟔𝟓𝟓𝟓 − 𝟒𝟏𝟒𝟗𝟑𝟔𝟗 𝟏𝟒𝟖𝟐 =
√𝟐𝟔𝟕𝟏𝟖𝟔 𝟏𝟒𝟖𝟐
= 𝟏𝟑, 𝟒𝟐
Kemudian dicari F hitung F= =
𝑆𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑆𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
𝟏𝟑, 𝟒𝟐 = 𝟏, 𝟏𝟗 𝟏𝟏, 𝟐𝟑
Dari penghitungan diatas diperoleh F hitung 1,19 dan dari grafik daftar distribusi F dengan Dk pembilang = 39 -1 = 38. Dk penyebut = 39-1 = 38. Dan α = 0.05 dan F tabel = 1,84. Tampak bahwa F hitung
< Ftabel. Hal ini berarti data variabel X dan Y homogen.
LAMPIRAN 9 Uji Lineritas
𝒂= 𝒂= 𝒂=
(𝜮𝒀)(𝜮𝑿𝟐 ) − (𝜮𝑿)(𝜮𝑿𝒀) 𝒏𝜮𝑿² − (𝜮𝑿)²
(𝟐𝟎𝟑𝟕)(𝟕𝟓𝟎𝟐𝟓) − (𝟏𝟔𝟓𝟓)(𝟗𝟏𝟗𝟑𝟗) 𝟑𝟗(𝟕𝟓𝟎𝟐𝟓) − (𝟏𝟔𝟓𝟓)²
𝟏𝟓𝟐𝟖𝟐𝟓𝟗𝟐𝟓 − 𝟏𝟓𝟐𝟏𝟓𝟗𝟎𝟒𝟓 𝟔𝟔𝟔𝟖𝟖𝟎 = = 𝟑, 𝟓𝟔 𝟐𝟗𝟐𝟓𝟗𝟕𝟓 − 𝟐𝟕𝟑𝟗𝟎𝟐𝟓 𝟏𝟖𝟔𝟗𝟓𝟎 𝒏(𝜮𝑿𝒀) − (𝜮𝑿)(𝜮𝒀) 𝒃= 𝒏𝜮𝑿² − (𝜮𝑿)² 𝒃=
𝒃=
𝟑𝟗(𝟗𝟏𝟗𝟑𝟗) − (𝟏𝟔𝟓𝟓)(𝟐𝟎𝟑𝟕) 𝟑𝟗(𝟓𝟎𝟐𝟓) − (𝟏𝟔𝟓𝟓)²
𝟑𝟓𝟖𝟓𝟔𝟐𝟏 − 𝟑𝟑𝟕𝟏𝟐𝟑𝟓 𝟐𝟏𝟒𝟑𝟖𝟔 = = 𝟏, 𝟏𝟒 𝟐𝟗𝟐𝟓𝟗𝟕𝟓 − 𝟐𝟕𝟑𝟗𝟎𝟐𝟓 𝟏𝟖𝟔𝟗𝟓𝟎
Dari hasil perhitungan diperoleh a = 3,56 dan b = 1,14, maka kecendrungan regresi linear berprestasi Y atas X adalah Ŷ = a + bX atau Ŷ = 3,56 + 1,14X Langkah kedua: JK (T) = ΣY² = 113245 JK ( a ) =
(𝛴𝑌)2 𝑛
=
(2037)² 39
𝑏
JK (𝑎) = 𝑏{𝛴𝑋𝑌 − 1,14 {91939 −
= 106,39
(𝛴𝑋)(𝛴𝑌) 𝑛
}
(1655)(2037) } = 18369,81 39 𝑏
JK ( S ) = JK ( T ) – JK ( a ) – JK (𝑎) = 113245 – 106,39 – 18369,81 = 94768,8 JK (G) = {ΣY² -
(𝛴𝑌)² } 𝑛𝑖
X 20
ni 1
Y
Kelompok 1
27
27
5
2
33
27
33
27
33
27
33
33
33
33
4
3
40
33
40
33
40
33 33
40 8
4
47
33
47
33
47
40
47
40
47
40
47
40
47
40 40
47 7
5
53
40
53
40
53
47
53
47
53
47
53
47 47
53 5
6
60
47
60
47
60
47
60
47
60
47
4
7
67
53
67
53
67
60
67
60 60
5
8
74 74
60
74
60
74
67
74
(27)² }+{202 1
={27²-
−
(20)2 1
} + {272 + 332 −
(27+33)2 2
+ {332 + 402 −
(33+40+47)² (40+47+53)² (47+60)² }+{40²+47²+53²}+{47²+60²- 2 } + 3 3
40²+47²-
(472 +53+67)² }+ 3
{602 + 672 + 74²-
(33+40)²} + 2
{33² +
{47²+53²+67²-
(60+67+74)² } 3
= 0 + 0 + 918 + 1356,75 + 3298 + 4440,23 +2946,75 + 6408,23 + 9076 = 28443,96 JK(TC) = JK(S) – JK (G) = 9476,88 – 28443,96 = -18967,08
Tabel ANAVA Regresi untuk Ŷ = 3,56 + 1,14X
Sumber Varian
dk
Jk
Total
39
113245
RJK
F
106,39 Regresi (a)
1 S²reg/ S²sisa
Regresi (b/a) 1
18369,81
S²reg = 18369,81
18369,81 , 9120,26 = 2,01
Sisa
39 – 2 = 37
37
S²sisa = 337449,91:37 S²TC/ S²G
Tuna Cocok 8–2=6
24353,43
S²TC = -18967,08:6
-3161,18 , 917,54 = -3,44
Galat
39 – 8 = 31
-14876,55
S²G = 28443,96:31
LAMPIRAN 10 Perhitungan N-Gain N-Gain
=
skor post test - skor pretest skor ideal - skor pretest
1.
N-Gain
=
27 - 20
=
74 - 20
2.
N-Gain
=
33 - 27
N-Gain
=
33 - 27
=
N-Gain
=
33 - 27
=
N-Gain
=
33 - 27
=
N-Gain
=
33 - 33
=
N-Gain
=
40 - 33
74 - 33
0,12
6
=
0,12
6
=
0,12
6
=
0,12
47
=
74 - 33
7.
=
47
74 - 27
6.
6
47
74 - 27
5.
0,12
47
74 - 27
4.
=
54
74 - 27
3.
7
0
=
0
41
=
7
41
=
0,17
8.
N-Gain
=
40 - 33
=
74 - 33
9.
N-Gain
=
40 - 33
N-Gain
=
47 - 33
=
N-Gain
=
47 - 33
=
N-Gain
=
47 - 33
=
N-Gain
=
47 - 33
=
N-Gain
=
47 - 40
=
N-Gain
=
47 - 40
=
N-Gain
=
47 - 40
74 - 40
=
0,34
14
=
0,34
14
=
0,34
14
=
0,34
7
=
0,2
34
=
74 - 40
16.
14
41
74 - 40
15.
0,17
41
74 - 33
14.
=
41
74 - 33
13.
7
41
74 - 33
12.
0,17
41
74 - 33
11.
=
41
74 - 33
10.
7
7
=
0,2
34
=
7
34
=
0,2
17.
N-Gain
=
47 - 40
=
74 - 40
18.
N-Gain
=
47 - 40
N-Gain
=
53 - 40
=
N-Gain
=
53 - 40
=
N-Gain
=
53 - 40
=
N-Gain
=
53 - 47
=
N-Gain
=
53 - 47
=
N-Gain
=
53 - 47
=
N-Gain
=
53 - 47
74 - 47
=
0,38
13
=
0,38
13
=
0,38
6
=
0,22
6
=
0,22
27
=
74 - 47
25.
13
27
74 - 47
24.
0,2
34
74 - 47
23.
=
34
74 - 40
22.
7
34
74 - 40
21.
0,2
34
74 - 40
20.
=
34
74 - 40
19.
7
6
=
0,22
27
=
6
27
=
0,22
26.
N-Gain
=
60 - 47
=
74 47
27.
N-Gain
=
60 - 47
N-Gain
=
60 - 47
=
N-Gain
=
60 - 47
=
N-Gain
=
60 - 47
=
N-Gain
=
67 - 47
=
N-Gain
=
67 - 53
=
N-Gain
=
67 - 53
=
N-Gain
=
67 - 60
74 - 60
=
0,48
13
=
0,48
13
=
0,48
20
=
0,74
14
=
0,66
21
=
74 - 53
34.
13
27
74 - 53
33.
0,48
27
74 - 47
32.
=
27
74 47
31.
13
27
74 47
30.
0,48
27
74 47
29.
=
27
74 47
28.
13
14
=
0,66
21
=
7
14
=
0,5
35.
N-Gain
=
74 - 60
=
74 - 60
36.
N-Gain
=
74 - 60
N-Gain
=
74 - 60
=
N-Gain
=
74 - 60
=
N-Gain
=
74 - 60
74 - 60
14
=
1
14
=
1
14
=
74 - 60
39.
1
14
74 - 60
38.
=
14
74 - 60
37.
14
14
=
1
14
=
14
14
=
1
LAMPIRAN 11 Daya Pembeda Soal 1. DP = ( 2 ( KA – KB ))/n = ( 2 ( 5 – 13 ))/39 = -0,41025641 2. DP = ( 2 ( KA – KB ))/n = ( 2 ( 5 – 29 ))/39 = -1,23076923 3. DP = ( 2 ( KA – KB ))/n = ( 2 ( 5 – 20 ))/39 = -0,76923076 4. DP = ( 2 ( KA – KB ))/n = ( 2 ( 3 – 5 ))/39 = -0,102564103 5. DP = ( 2 ( KA – KB ))/n = ( 2 ( 4 – 12 ))/39 = -0,41025641 6. DP = ( 2 ( KA – KB ))/n = ( 2 ( 2 – 11 ))/39 = -0,461538462 7. DP = ( 2 ( KA – KB ))/n = ( 2 ( 3 – 21 ))/39 = -0,923076923 8. DP = ( 2 ( KA – KB ))/n = ( 2 ( 3 – 14 ))/39 = -0,564102564 9. DP = ( 2 ( KA – KB ))/n = ( 2 ( 3 - 18 ))/39 = -0,769230769 10. DP = ( 2 ( KA – KB ))/n = ( 2 ( 4 – 10 ))/39 = -0,307692308 11. DP = ( 2 ( KA – KB ))/n = ( 2 ( 4 - 27 ))/39 = 0,205128205 12. DP = ( 2 ( KA – KB ))/n = ( 2 ( 4 – 16 ))/39 = -0,615384615 13. DP = ( 2 ( KA – KB ))/n = ( 2 ( 2 – 11 ))/39 = -0,461538462 14. DP = ( 2 ( KA – KB ))/n = ( 2 ( 5 – 29 ))/39 = -1,179487179 15. DP = ( 2 ( KA – KB ))/n = ( 2 ( 3 – 15 ))/39 = -0,615384615
LAMPIRAN 12 Tingkat Kesukaran Soal
1. P
B JS
18 39
0,4615385
2. P
B JS
34 39
0,8717949
3. P
B JS
25 39
0,6410256
4. P
B JS
8 39
0,2051282
5. P
B JS
16 39
0,4102564
6. P
B JS
13 39
0,3333333
7. P
B JS
24 39
0,6153846
8. P
B JS
17 39
0,4358974
9. P
B JS
21 39
0,5384615
10. P
B JS
14 39
0,3589744
11. P
B JS
31 39
0,7948718
12. P
B JS
20 39
0,5128205
13. P
B JS
13 39
0,3333333
14. P
B JS
34 39
0,8717949
15. P
B JS
18 39
0,4615385
LAMPIRAN 13 Uji-t
NO Pretest Y1 1 20 2 27 3 27 4 27 5 27 6 33 7 33 8 33 9 33 10 33 11 33 12 33 13 33 14 40 15 40 16 40 17 40 18 40 19 40 20 40 21 40 22 47 23 47 24 47 25 47 26 47 27 47 28 47 29 47 30 47 31 47 32 53 33 53 34 60 35 60 36 60 37 60 38 60 39 67
Posttest Y2 27 33 33 33 33 33 40 40 40 40 47 47 47 47 47 47 47 47 53 53 53 53 53 53 53 60 60 60 60 60 67 67 67 67 74 74 74 74 74
D - D̅
D 7 6 6 6 6 0 7 7 7 7 14 14 14 7 7 7 7 7 13 13 13 6 6 6 6 13 13 13 13 13 20 14 14 7 14 14 14 14 7
17,21 23,21 23,21 23,21 23,21 23,21 30,21 30,21 30,21 30,21 37,21 37,21 37,21 37,21 37,21 37,21 37,21 37,21 43,21 43,21 43,21 43,21 43,21 43,21 43,21 50,21 50,21 50,21 50,21 50,21 57,21 57,21 57,21 57,21 64,21 64,21 64,21 64,21 64,21
(D - D̅)² 296,1841 538,7041 538,7041 538,7041 538,7041 538,7041 912,6441 912,6441 912,6441 912,6441 1384,5841 1384,5841 1384,5841 1384,5841 1384,5841 1384,5841 1384,5841 1384,5841 1867,1041 1867,1041 1867,1041 1867,1041 1867,1041 1867,1041 1867,1041 2521,0441 2521,0441 2521,0441 2521,0441 2521,0441 3272,9841 3272,9841 3272,9841 3272,9841 4122,9241 4122,9241 4122,9241 4122,9241 4122,9241
Σ
1655
2037
382 9,79487
1655,19 42,440769
77098,4599
Keterangan : ΣD = 382 D̅ = SD =
𝛴𝐷 𝑛
=
̅ )² √𝛴(𝐷−𝐷 𝑛−1
= 9,79
=
SD
7,30 √39
𝐷
9,79 1,169
SD = √𝑛 = t
382 39
= 𝑆𝐷 =
√𝟕𝟕𝟎𝟗𝟖,𝟒𝟓𝟗𝟗 39−1
=
√𝟕𝟕𝟎𝟗𝟖,𝟒𝟓𝟗𝟗 38
=
277,66 38
= 7,30
7,30
= 6,24 = 1,169 = 8,374
harga t ( 1 – α ) ( 1 – 0,05 = 0,975 ) untuk uji dua sisi pada distribusi student ( t ) dk = 76 dari hasil Nx1 + Nx2 – 2 = 39 + 39 – 2, maka diperolehlah t tabel dengan nilai 1,665 dan dari hasil perhitungan t diperolehlah thitung sebesar 8,374 yang berada pada penolakan H0. Yang dalam hal ini bila disimpulakan adalah : terdapat pengaruh dari penggunaan pendekatan DD/CT terhadap hasil belajar siswa kelas X di SMAN 6 Tangerang Selatan
LAMPIRAN 14 Jawaban Soal Instrumen Uji Coba XI MIA 4
NO
JAWABAN NO
JAWABAN
1
A
16
B
2
A
17
B
3
A
18
E
4
B
19
E
5
D
20
A
6
A
21
B
7
D
22
D
8
A
23
D
9
E
24
E
10
C
25
B
11
A
12
C
13
B
14
B
15
C
LAMPIRAN 15 Jawaban Soal Instrumen Soal Penelitian 1 A
2 A
3 A
4 D
5 A
6 B
7 B
8 E
9 B
10 11 12 D D C
13 E
14 B
15 A
LAMPIRAN 27 Tabel R (Product Moment)
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010
LAMPIRAN 27 Nilai Kritis L untuk Uji Liliefors DF 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
0.01 1.03100 0.72903 0.59525 0.51550 0.46108 0.42090 0.38968 0.36451 0.34367 0.32603 0.31086 0.29762 0.28595 0.27555 0.26620 0.25775 0.25005 0.24301 0.23653 0.23054 0.22498 0.21981 0.21498 0.21045 0.20620 0.20220 0.19842 0.19484 0.19145 0.18823 0.18517 0.18226 0.17947 0.17682 0.17427 0.17183 0.16950 0.16725 0.16509
Probabilitas 0.05 0.1 0.2 0.88600 0.80500 0.76800 0.62650 0.56922 0.54306 0.51153 0.46477 0.44341 0.44300 0.40250 0.38400 0.39623 0.36001 0.34346 0.36171 0.32864 0.31353 0.33488 0.30426 0.29028 0.31325 0.28461 0.27153 0.29533 0.26833 0.25600 0.28018 0.25456 0.24286 0.26714 0.24272 0.23156 0.25577 0.23238 0.22170 0.24573 0.22327 0.21300 0.23679 0.21515 0.20526 0.22876 0.20785 0.19830 0.22150 0.20125 0.19200 0.21489 0.19524 0.18627 0.20883 0.18974 0.18102 0.20326 0.18468 0.17619 0.19812 0.18000 0.17173 0.19334 0.17567 0.16759 0.18890 0.17163 0.16374 0.18474 0.16785 0.16014 0.18085 0.16432 0.15677 0.17720 0.16100 0.15360 0.17376 0.15787 0.15062 0.17051 0.15492 0.14780 0.16744 0.15213 0.14514 0.16453 0.14948 0.14261 0.16176 0.14697 0.14022 0.15913 0.14458 0.13794 0.15662 0.14231 0.13576 0.15423 0.14013 0.13369 0.15195 0.13806 0.13171 0.14976 0.13607 0.12982 0.14767 0.13417 0.12800 0.14566 0.13234 0.12626 0.14373 0.13059 0.12459 0.14187 0.12890 0.12298
0.3 0.73600 0.52043 0.42493 0.36800 0.32915 0.30047 0.27818 0.26022 0.24533 0.23274 0.22191 0.21246 0.20413 0.19670 0.19003 0.18400 0.17851 0.17348 0.16885 0.16457 0.16061 0.15692 0.15347 0.15024 0.14720 0.14434 0.14164 0.13909 0.13667 0.13437 0.13219 0.13011 0.12812 0.12622 0.12441 0.12267 0.12100 0.11939 0.11785
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70
0.16302 0.16102 0.15909 0.15723 0.15543 0.15369 0.15201 0.15039 0.14881 0.14729 0.14581 0.14437 0.14297 0.14162 0.14030 0.13902 0.13777 0.13656 0.13538 0.13422 0.13310 0.13201 0.13094 0.12989 0.12888 0.12788 0.12691 0.12596 0.12503 0.12412 0.12323
0.14009 0.13837 0.13671 0.13511 0.13357 0.13208 0.13063 0.12924 0.12788 0.12657 0.12530 0.12406 0.12287 0.12170 0.12057 0.11947 0.11840 0.11735 0.11634 0.11535 0.11438 0.11344 0.11252 0.11163 0.11075 0.10989 0.10906 0.10824 0.10744 0.10666 0.10590
0.12728 0.12572 0.12421 0.12276 0.12136 0.12000 0.11869 0.11742 0.11619 0.11500 0.11384 0.11272 0.11163 0.11058 0.10955 0.10855 0.10757 0.10662 0.10570 0.10480 0.10393 0.10307 0.10224 0.10142 0.10063 0.09985 0.09909 0.09835 0.09762 0.09691 0.09622
0.12143 0.11994 0.11850 0.11712 0.11578 0.11449 0.11324 0.11202 0.11085 0.10971 0.10861 0.10754 0.10650 0.10549 0.10451 0.10356 0.10263 0.10172 0.10084 0.09999 0.09915 0.09833 0.09754 0.09676 0.09600 0.09526 0.09453 0.09383 0.09313 0.09246 0.09179
0.11637 0.11494 0.11357 0.11224 0.11096 0.10972 0.10852 0.10736 0.10623 0.10514 0.10409 0.10306 0.10206 0.10110 0.10016 0.09924 0.09835 0.09749 0.09664 0.09582 0.09502 0.09424 0.09347 0.09273 0.09200 0.09129 0.09060 0.08992 0.08925 0.08860 0.08797
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010
LAMPIRAN 28 Titik Persentase Distribusi t (df = 1 – 40) Pr
0.25
0.10
0.05
0.025
0.01
0.005
0.001
0.50
0.20
0.10
0.050
0.02
0.010
0.002
1
1.00000
3.07768
6.31375
12.70620
31.82052
63.65674
318.30884
2
0.81650
1.88562
2.91999
4.30265
6.96456
9.92484
22.32712
3
0.76489
1.63774
2.35336
3.18245
4.54070
5.84091
10.21453
4
0.74070
1.53321
2.13185
2.77645
3.74695
4.60409
7.17318
5
0.72669
1.47588
2.01505
2.57058
3.36493
4.03214
5.89343
6
0.71756
1.43976
1.94318
2.44691
3.14267
3.70743
5.20763
7
0.71114
1.41492
1.89458
2.36462
2.99795
3.49948
4.78529
8
0.70639
1.39682
1.85955
2.30600
2.89646
3.35539
4.50079
9
0.70272
1.38303
1.83311
2.26216
2.82144
3.24984
4.29681
10
0.69981
1.37218
1.81246
2.22814
2.76377
3.16927
4.14370
11
0.69745
1.36343
1.79588
2.20099
2.71808
3.10581
4.02470
12
0.69548
1.35622
1.78229
2.17881
2.68100
3.05454
3.92963
13
0.69383
1.35017
1.77093
2.16037
2.65031
3.01228
3.85198
14
0.69242
1.34503
1.76131
2.14479
2.62449
2.97684
3.78739
15
0.69120
1.34061
1.75305
2.13145
2.60248
2.94671
3.73283
16
0.69013
1.33676
1.74588
2.11991
2.58349
2.92078
3.68615
17
0.68920
1.33338
1.73961
2.10982
2.56693
2.89823
3.64577
18
0.68836
1.33039
1.73406
2.10092
2.55238
2.87844
3.61048
19
0.68762
1.32773
1.72913
2.09302
2.53948
2.86093
3.57940
20
0.68695
1.32534
1.72472
2.08596
2.52798
2.84534
3.55181
21
0.68635
1.32319
1.72074
2.07961
2.51765
2.83136
3.52715
22
0.68581
1.32124
1.71714
2.07387
2.50832
2.81876
3.50499
23
0.68531
1.31946
1.71387
2.06866
2.49987
2.80734
3.48496
24
0.68485
1.31784
1.71088
2.06390
2.49216
2.79694
3.46678
25
0.68443
1.31635
1.70814
2.05954
2.48511
2.78744
3.45019
26
0.68404
1.31497
1.70562
2.05553
2.47863
2.77871
3.43500
27
0.68368
1.31370
1.70329
2.05183
2.47266
2.77068
3.42103
28
0.68335
1.31253
1.70113
2.04841
2.46714
2.76326
3.40816
29
0.68304
1.31143
1.69913
2.04523
2.46202
2.75639
3.39624
30
0.68276
1.31042
1.69726
2.04227
2.45726
2.75000
3.38518
31
0.68249
1.30946
1.69552
2.03951
2.45282
2.74404
3.37490
32
0.68223
1.30857
1.69389
2.03693
2.44868
2.73848
3.36531
33
0.68200
1.30774
1.69236
2.03452
2.44479
2.73328
3.35634
34
0.68177
1.30695
1.69092
2.03224
2.44115
2.72839
3.34793
35
0.68156
1.30621
1.68957
2.03011
2.43772
2.72381
3.34005
36
0.68137
1.30551
1.68830
2.02809
2.43449
2.71948
3.33262
37
0.68118
1.30485
1.68709
2.02619
2.43145
2.71541
3.32563
38
0.68100
1.30423
1.68595
2.02439
2.42857
2.71156
3.31903
39
0.68083
1.30364
1.68488
2.02269
2.42584
2.70791
3.31279
40
0.68067
1.30308
1.68385
2.02108
2.42326
2.70446
3.30688
Df
Titik Persentase Distribusi t (df = 41-80) Pr
0.25 0.50
0.20
0.10
0.050
0.02
0.010
0.002
41
0.68052
1.30254
1.68288
2.01954
2.42080
2.70118
3.30127
42
0.68038
1.30204
1.68195
2.01808
2.41847
2.69807
3.29595
43
0.68024
1.30155
1.68107
2.01669
2.41625
2.69510
3.29089
44
0.68011
1.30109
1.68023
2.01537
2.41413
2.69228
3.28607
45
0.67998
1.30065
1.67943
2.01410
2.41212
2.68959
3.28148
46
0.67986
1.30023
1.67866
2.01290
2.41019
2.68701
3.27710
47
0.67975
1.29982
1.67793
2.01174
2.40835
2.68456
3.27291
48
0.67964
1.29944
1.67722
2.01063
2.40658
2.68220
3.26891
49
0.67953
1.29907
1.67655
2.00958
2.40489
2.67995
3.26508
50
0.67943
1.29871
1.67591
2.00856
2.40327
2.67779
3.26141
51
0.67933
1.29837
1.67528
2.00758
2.40172
2.67572
3.25789
52
0.67924
1.29805
1.67469
2.00665
2.40022
2.67373
3.25451
53
0.67915
1.29773
1.67412
2.00575
2.39879
2.67182
3.25127
54
0.67906
1.29743
1.67356
2.00488
2.39741
2.66998
3.24815
55
0.67898
1.29713
1.67303
2.00404
2.39608
2.66822
3.24515
56
0.67890
1.29685
1.67252
2.00324
2.39480
2.66651
3.24226
57
0.67882
1.29658
1.67203
2.00247
2.39357
2.66487
3.23948
58
0.67874
1.29632
1.67155
2.00172
2.39238
2.66329
3.23680
59
0.67867
1.29607
1.67109
2.00100
2.39123
2.66176
3.23421
60
0.67860
1.29582
1.67065
2.00030
2.39012
2.66028
3.23171
61
0.67853
1.29558
1.67022
1.99962
2.38905
2.65886
3.22930
62
0.67847
1.29536
1.66980
1.99897
2.38801
2.65748
3.22696
63
0.67840
1.29513
1.66940
1.99834
2.38701
2.65615
3.22471
64
0.67834
1.29492
1.66901
1.99773
2.38604
2.65485
3.22253
65
0.67828
1.29471
1.66864
1.99714
2.38510
2.65360
3.22041
66
0.67823
1.29451
1.66827
1.99656
2.38419
2.65239
3.21837
67
0.67817
1.29432
1.66792
1.99601
2.38330
2.65122
3.21639
68
0.67811
1.29413
1.66757
1.99547
2.38245
2.65008
3.21446
69
0.67806
1.29394
1.66724
1.99495
2.38161
2.64898
3.21260
70
0.67801
1.29376
1.66691
1.99444
2.38081
2.64790
3.21079
71
0.67796
1.29359
1.66660
1.99394
2.38002
2.64686
3.20903
72
0.67791
1.29342
1.66629
1.99346
2.37926
2.64585
3.20733
73
0.67787
1.29326
1.66600
1.99300
2.37852
2.64487
3.20567
74
0.67782
1.29310
1.66571
1.99254
2.37780
2.64391
3.20406
75
0.67778
1.29294
1.66543
1.99210
2.37710
2.64298
3.20249
76
0.67773
1.29279
1.66515
1.99167
2.37642
2.64208
3.20096
77
0.67769
1.29264
1.66488
1.99125
2.37576
2.64120
3.19948
78
0.67765
1.29250
1.66462
1.99085
2.37511
2.64034
3.19804
79
0.67761
1.29236
1.66437
1.99045
2.37448
2.63950
3.19663
80
0.67757
1.29222
1.66412
1.99006
2.37387
2.63869
3.19526
df
0.10
0.05
0.025
0.01
0.005
0.001
Standard Normal Probabilities
Table entry
Table entry for z is the area under the standard normal curve to the left of z.
z z
.00
.01
.02
.03
.04
.05
.06
.07
.08
.09
–3.4 –3.3 –3.2 –3.1 –3.0 –2.9 –2.8 –2.7 –2.6 –2.5 –2.4 –2.3 –2.2 –2.1 –2.0 –1.9 –1.8 –1.7 –1.6 –1.5 –1.4 –1.3 –1.2 –1.1 –1.0 –0.9 –0.8 –0.7 –0.6 –0.5 –0.4 –0.3 –0.2 –0.1 –0.0
.0003 .0005 .0007 .0010 .0013 .0019 .0026 .0035 .0047 .0062 .0082 .0107 .0139 .0179 .0228 .0287 .0359 .0446 .0548 .0668 .0808 .0968 .1151 .1357 .1587 .1841 .2119 .2420 .2743 .3085 .3446 .3821 .4207 .4602 .5000
.0003 .0005 .0007 .0009 .0013 .0018 .0025 .0034 .0045 .0060 .0080 .0104 .0136 .0174 .0222 .0281 .0351 .0436 .0537 .0655 .0793 .0951 .1131 .1335 .1562 .1814 .2090 .2389 .2709 .3050 .3409 .3783 .4168 .4562 .4960
.0003 .0005 .0006 .0009 .0013 .0018 .0024 .0033 .0044 .0059 .0078 .0102 .0132 .0170 .0217 .0274 .0344 .0427 .0526 .0643 .0778 .0934 .1112 .1314 .1539 .1788 .2061 .2358 .2676 .3015 .3372 .3745 .4129 .4522 .4920
.0003 .0004 .0006 .0009 .0012 .0017 .0023 .0032 .0043 .0057 .0075 .0099 .0129 .0166 .0212 .0268 .0336 .0418 .0516 .0630 .0764 .0918 .1093 .1292 .1515 .1762 .2033 .2327 .2643 .2981 .3336 .3707 .4090 .4483 .4880
.0003 .0004 .0006 .0008 .0012 .0016 .0023 .0031 .0041 .0055 .0073 .0096 .0125 .0162 .0207 .0262 .0329 .0409 .0505 .0618 .0749 .0901 .1075 .1271 .1492 .1736 .2005 .2296 .2611 .2946 .3300 .3669 .4052 .4443 .4840
.0003 .0004 .0006 .0008 .0011 .0016 .0022 .0030 .0040 .0054 .0071 .0094 .0122 .0158 .0202 .0256 .0322 .0401 .0495 .0606 .0735 .0885 .1056 .1251 .1469 .1711 .1977 .2266 .2578 .2912 .3264 .3632 .4013 .4404 .4801
.0003 .0004 .0006 .0008 .0011 .0015 .0021 .0029 .0039 .0052 .0069 .0091 .0119 .0154 .0197 .0250 .0314 .0392 .0485 .0594 .0721 .0869 .1038 .1230 .1446 .1685 .1949 .2236 .2546 .2877 .3228 .3594 .3974 .4364 .4761
.0003 .0004 .0005 .0008 .0011 .0015 .0021 .0028 .0038 .0051 .0068 .0089 .0116 .0150 .0192 .0244 .0307 .0384 .0475 .0582 .0708 .0853 .1020 .1210 .1423 .1660 .1922 .2206 .2514 .2843 .3192 .3557 .3936 .4325 .4721
.0003 .0004 .0005 .0007 .0010 .0014 .0020 .0027 .0037 .0049 .0066 .0087 .0113 .0146 .0188 .0239 .0301 .0375 .0465 .0571 .0694 .0838 .1003 .1190 .1401 .1635 .1894 .2177 .2483 .2810 .3156 .3520 .3897 .4286 .4681
.0002 .0003 .0005 .0007 .0010 .0014 .0019 .0026 .0036 .0048 .0064 .0084 .0110 .0143 .0183 .0233 .0294 .0367 .0455 .0559 .0681 .0823 .0985 .1170 .1379 .1611 .1867 .2148 .2451 .2776 .3121 .3483 .3859 .4247 .4641
Standard Normal Probabilities
Table entry
Table entry for z is the area under the standard normal curve to the left of z.
z z 0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1.0 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9 2.0 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 2.8 2.9 3.0 3.1 3.2 3.3 3.4
.00
.01
.02
.03
.04
.05
.06
.07
.08
.09
.5000 .5398 .5793 .6179 .6554 .6915 .7257 .7580 .7881 .8159 .8413 .8643 .8849 .9032 .9192 .9332 .9452 .9554 .9641 .9713 .9772 .9821 .9861 .9893 .9918 .9938 .9953 .9965 .9974 .9981 .9987 .9990 .9993 .9995 .9997
.5040 .5438 .5832 .6217 .6591 .6950 .7291 .7611 .7910 .8186 .8438 .8665 .8869 .9049 .9207 .9345 .9463 .9564 .9649 .9719 .9778 .9826 .9864 .9896 .9920 .9940 .9955 .9966 .9975 .9982 .9987 .9991 .9993 .9995 .9997
.5080 .5478 .5871 .6255 .6628 .6985 .7324 .7642 .7939 .8212 .8461 .8686 .8888 .9066 .9222 .9357 .9474 .9573 .9656 .9726 .9783 .9830 .9868 .9898 .9922 .9941 .9956 .9967 .9976 .9982 .9987 .9991 .9994 .9995 .9997
.5120 .5517 .5910 .6293 .6664 .7019 .7357 .7673 .7967 .8238 .8485 .8708 .8907 .9082 .9236 .9370 .9484 .9582 .9664 .9732 .9788 .9834 .9871 .9901 .9925 .9943 .9957 .9968 .9977 .9983 .9988 .9991 .9994 .9996 .9997
.5160 .5557 .5948 .6331 .6700 .7054 .7389 .7704 .7995 .8264 .8508 .8729 .8925 .9099 .9251 .9382 .9495 .9591 .9671 .9738 .9793 .9838 .9875 .9904 .9927 .9945 .9959 .9969 .9977 .9984 .9988 .9992 .9994 .9996 .9997
.5199 .5596 .5987 .6368 .6736 .7088 .7422 .7734 .8023 .8289 .8531 .8749 .8944 .9115 .9265 .9394 .9505 .9599 .9678 .9744 .9798 .9842 .9878 .9906 .9929 .9946 .9960 .9970 .9978 .9984 .9989 .9992 .9994 .9996 .9997
.5239 .5636 .6026 .6406 .6772 .7123 .7454 .7764 .8051 .8315 .8554 .8770 .8962 .9131 .9279 .9406 .9515 .9608 .9686 .9750 .9803 .9846 .9881 .9909 .9931 .9948 .9961 .9971 .9979 .9985 .9989 .9992 .9994 .9996 .9997
.5279 .5675 .6064 .6443 .6808 .7157 .7486 .7794 .8078 .8340 .8577 .8790 .8980 .9147 .9292 .9418 .9525 .9616 .9693 .9756 .9808 .9850 .9884 .9911 .9932 .9949 .9962 .9972 .9979 .9985 .9989 .9992 .9995 .9996 .9997
.5319 .5714 .6103 .6480 .6844 .7190 .7517 .7823 .8106 .8365 .8599 .8810 .8997 .9162 .9306 .9429 .9535 .9625 .9699 .9761 .9812 .9854 .9887 .9913 .9934 .9951 .9963 .9973 .9980 .9986 .9990 .9993 .9995 .9996 .9997
.5359 .5753 .6141 .6517 .6879 .7224 .7549 .7852 .8133 .8389 .8621 .8830 .9015 .9177 .9319 .9441 .9545 .9633 .9706 .9767 .9817 .9857 .9890 .9916 .9936 .9952 .9964 .9974 .9981 .9986 .9990 .9993 .9995 .9997 .9998
LAMPIRAN: Kegiatan Awal Pembelajaran
KEGIATAN DISKUSI
PROFIL PENULIS Bernama lengkap Cindy Febry Kostantia yang lahir di Jakarta pada tanggal 08 Februari 1992. Bertempat tinggal di Perum. Reni Jaya Jl. Bratasena 4 Blok BB-1 No.19 Tangerang Selatan. Memulai pendidikan pada tahun 1997 di sebuah Taman Kanak-Kanak Pertiwi Pamulang, kemudian berakhir pada tahun 1998. Melanjutkan pada jenjang sekolah dasar di SDN Pamulang III selama 6 tahun, yang lulus pada tahun 2004. Dari SD kemudian melanjutkan pada tingkat menengah pertama di SMPN 2 Pamulang yang mengalami proses pendidikan selama 3 tahun kemudian lulus pada tahun 2007. Pada tahun tersebut mendaftarkan diri pada tingkat menengah atas di SMAN 6 Tangerang Selatan dan lulus pada tahun 2010. Di tahun yang sama pada bulan Juli mendaftarkan ke Perguruan Tinggi Negeri bernama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan mengambil Fakultas Tarbiyah Ilmu Keguruan konsentrasi Ekonomi, alhamdulillah diberikan kesempatan lulus pada keputusan akhir sidang Munaqassah pada 29 September 2014 jam 12.45. penulis aktif dalam berbagai kesempatan di bidang kemanusiaan. Hingga mendapatkan sertifikat penghargaan dari Royal World Record karena berhasil menyelesaikan sebuah karya.