PENGARUH PENCIPTAAN PENGETAHUAN TERHADAP INOVASI UKM KLUSTER KERAJINAN TANGAN KOTA BOGOR
ANISSA HUTAMI DEWI
DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2014
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengaruh Penciptaan Pengetahuan terhadap Inovasi UKM Kluster Kerajinan Tangan Kota Bogor adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.
Bogor, September 2014
Anissa Hutami Dewi NIM H24100153
ABSTRAK ANISSA HUTAMI DEWI. Pengaruh Penciptaan Pengetahuan terhadap Inovasi pada UKM Kluster Kerajinan Tangan Kota Bogor. Dibimbing oleh ANGGRAINI SUKMAWATI. Usaha kecil dan menengah (UKM) kerajinan tangan merupakan salah satu jenis usaha yang kegiatan produksinya menghasilkan produk-produk yang memerlukan keterampilan dan keahlian tenaga pengrajin. Penciptaan pengetahuan dan inovasi sangat berperan penting dalam meningkatkan produktivitas UKM kerajinan tangan. Tujuan penelitian ini adalah (1) Menganalisis sumber-sumber inovasi yang diperoleh UKM Kerajinan Tangan di Kota Bogor berdasarkan tipologi inovasi, (2) Mengidentifikasi permasalahan dalam UKM kerajinan tangan di Kota Bogor, dan (3) Menganalisis pengaruh penciptaan pengetahuan terhadap inovasi UKM kerajinan tangan di Kota Bogor. Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah convenience sampling, dengan responden yang tergabung dalam Dewan Kerajinan Tangan Daerah Kota Bogor berjumlah 8 UKM. Metode analisis data pada penelitian ini menggunakan diagram ishikawa untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh UKM, dan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) untuk menganalisis pengaruh proses penciptaan pengetahuan terhadap inovasi UKM. Hasil analisis diagram ishikawa menunjukkan bahwa rendahnya produktivitas UKM disebabkan oleh faktor yang berasal dari sumberdaya manusia.. Berdasarkan hasil analisis SEM yang menyatakan bahwa model II memiliki nilai T-Hitung yang lebih besar dibandingkan model I. Proses penciptaan pengetahuan tidak memiliki pengaruh langsung terhadap inovasi UKM kerajinan tangan Kota Bogor, dimana harus ada variabel yang menjadi perantara, yaitu tipologi inovasi dan pemecahan masalah. Dan dari analisis SEM ini pula dapat diketahui bahwa inovasi yang diperoleh berasal dari sumber internal, ini berarti inovasi yang dilakukan oleh UKM kerajinan tangan kota Bogor berasal dari lingkungan di dalam UKM, yaitu sumberdaya manusia dari UKM itu sendiri Kata kunci: inovasi, penciptaan pengetahuan, UKM ABSTRACT ANISSA HUTAMI DEWI. The influence of Innovation in Knowledgw Creation of SMEs cluster Handicrafts in Bogor. Supervised by ANGGRAINI SUKMAWATI.
Handicraft SMEs is one type of business production activities to produce products that require the skills and expertise of craftsmen personnel. Knowledge creation and innovation play an important role in increasing the productivity of SMEs handicrafts. The purpose of this study was (1) to analyze the sources of innovation obtained Crafts SMEs in Bogor based typology of
innovation, (2) Identify the problems in handicraft SMEs in Bogor, and (3) analyze the effect of knowledge creation to innovation SMEs crafts in the city of Bogor. In this study, the sampling technique used was convenience sampling, the respondents who are members of the Crafts Council of City of Bogor are 8 SMEs. Methods of data analysis in this study using Ishikawa diagram to identify the problems faced by SMEs, and using Structural Equation Modeling (SEM) to analyze the influence of the knowledge creation process innovation of SMEs. Ishikawa diagram analysis results indicate that the low productivity of SMEs caused by factors derived from human resources. Based on the analysis of Structural Equation Modeling (SEM) which states that the model II has a T-Calculate the value is greater than model I. models do not have the knowledge creation process direct influence on crafts SMEs innovation Bogor, where there should be intermediate variables, namely typology of innovation and problem solving. And from the SEM analysis also can be seen that innovation comes from internal sources derived, it means innovation carried out by SMEs craft comes from the town of Bogor in the SME environment, the human resources of SMEs themselves. Keywords: innovation, knowledge creation, SMEs
PENGARUH PENCIPTAAN PENGETAHUAN TERHADAP INOVASI UKM KLUSTER KERAJINAN TANGAN KOTA BOGOR
ANISSA HUTAMI DEWI
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen
DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2014
PRAKATA Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang dilaksanakan pada bulan Maret 2014 berjudul Pengaruh Penciptaan Pengetahuan terhadap Inovasi UKM Kluster Kerajinan Tangan Kota Bogor. Penyusunan karya ilmiah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dr. Ir. Anggraini Sukmawati, MM selaku dosen pembimbing. Ungkapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Ibunda Siti Rusmawati, Ayahanda Heru Sisyanto, Kakanda Andry Hadi utomo, SH serta Muhammad Triaji Saputra Bahri, ST dan juga teman-teman terbaik atas segala dukungan, doa dan kasih sayangnya. Akhirnya penulis berharap semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat.
Bogor, September 2014
Anissa Hutami Dewi
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
vii
PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian
1 1 2 3 3 3
TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Penciptaan Pengetahuan Pengertian Inovasi Pengertian Kreativitas Studi Terdahulu yang Relevan
3 5 5 5 6
METODE Kerangka Pemikiran Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data Metode Pengambilan Sampel Pengolahan dan Analisis Data
6 6 7 7 8 8
HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden Karakteristik UKM Permasalahan di UKM Persepsi Karyawan Pengaruh Penciptaan Pengetahuan terhadap Inovasi UKM Implikasi Manajerial
10 10 13 14 15 16 19
SIMPULAN DAN SARAN
20
DAFTAR PUSTAKA
21
LAMPIRAN
23
DAFTAR TABEL
1 2 3 4 5
Data Perkembangan UMKM Indonesia Tahun 2010-2012 Karakteristik UKM Kerajinan Tangan Kota Bogor Persepsi Karyawan UKM Hasil evaluasi outer model dan inner model model 1 dan 2 Hasil inner model 2 pada analisis smartPLS
1 13 15 16 18
DAFTAR GAMBAR
1 Konversi Pengetahuan (SECI Process) 2 Kerangka Pemikiran Penelitian 3 Model I Pengaruh Penciptaan Pengetahuan terhadap Inovasi 4 Model II Pengaruh Penciptaan Pengetahuan terhadap Inovasi 5 Karakteristik Karyawan UKM Berdasarkan Usia 6 Karakteristik Karyawan UKM Berdasarkan Pendidikan Terakhir 7 Karakteristik Karyawan UKM Berdasarkan Status Pernikahan 8 Karakteristik Karyawan UKM Berdasarkan Penghasilan per Bulan 9 Karakteristik Karyawan UKM Berdasarkan Jumlah Tanggungan 10 Karakteristik Karyawan UKM Berdasarkan Lama Bekerja 11 Diagram Ishikawa UKM 12 Model Inner yang terpilih
4 7 9 9 10 11 11 12 12 13 14 17
DAFTAR LAMPIRAN 1 Uji validitas dan reliabilitas 2 Hasil pengolahan PLS
22 22
1
PENDAHULUAN Latar Belakang Definisi usaha kecil dan menengah menurut undang-undang No. 20 Tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil, dan menengah dibagi menjadi beberapa kriteria, diantaranya usaha mikro adalah usaha produktif milik orang per orang dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam undang-undang. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam undang-undang. Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam undang-undang. Tabel 1 Data Perkembangan UMKM Indonesia Tahun 2010-2012 Tahun Jenis Usaha Mikro (Unit) Kecil (Unit) Menengah (Unit) 2010 53.504.415 568.397 42.008 2011 54.559.969 602.195 44.280 2012 55.856.176 629.418 48.997 Sumber: Kementerian Koperasi dan UKM Usaha kecil dan menengah (UKM) mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan ekonomi nasional,. UKM di Indonesia pada tahun 2010 jumlahnya mencapai 53.504.415 unit usaha yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Kementerian Koperasi dan UKM menganggarkan dana senilai Rp66,382 miliar untuk penguatan kapasitas produksi yang dilakukan oleh koperasi dan UKM pada 2014. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, anggaran 2014 untuk bidang produksi tersebut terdiri dari bantuan sosial senilai Rp45,2 miliar, dan anggaran fasilitasi senilai Rp21,16 miliar. UKM merupakan usaha kecil yang didirikan masyarakat berdasarkan inisiatif, kreativitas dan keterampilan seseorang di dalam suatu bidang usaha. UKM tidak hanya memberikan keuntungan bagi pihak-pihak tertentu saja, namun UKM berperan dalam penyerapan tenaga kerja dan pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Selain itu UKM memiliki pengaruh besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan nasional. Negara Indonesia terkenal dengan kekayaan sumber daya alamnya yang sangat melimpah. Oleh karena itu, UKM memanfaatkan berbagai sumber daya alam yang berpotensial di suatu daerah dan mengolahnya menjadi sesuatu yang komersial, misalnya membuat berbagai macam kerajinan tangan dengan menggunakan bahan baku yang berasal dari kekayaan alam Indonesia.
2
Kerajinan tangan Indonesia saat ini sudah mendapatkan pasar yang cukup luas dan memiliki pasar tersendiri. Apalagi, tidak sedikit pula produk kerajinan tangan indonesia yang sudah sukses menembus pasar mancanegara. Orang-orang diluar negeri, khususnya dari Eropa dan Amerika menilai barang-barang kerajinan tangan Indonesia mempunyai sesuatu hal yang eksotis, unik, serta antik. Tidak jarang ada yang bersedia membeli walaupun dengan harga mahal. Barang barang kerajinan tangan Indonesia ini juga dianggap sesuai dengan selera sebagian masyarakat Eropa dan Amerika yang memulai kembali pola hidup alami (back to nature). Kota Bogor merupakan kota wisata yang terkenal, di samping terdapat Kebun Raya Bogor dan juga Istana Kepresidenan, Hal ini menjadikan UKM Kota Bogor khususnya UKM kerajinan tangan sangat potensial untuk dikembangkan. Saat ini Kota Bogor telah dikenal dengan hasil kerajinan tangannya. Misalnya, di daerah Katulampa yang menghasilkan kerajian tas yang sukses menarik wisatawan lokal maupun luar Kota Bogor untuk berkunjung ke sana. Selain tas, terdapat berbagai UKM kerajinan tangan di Kota Bogor, diantaranya adalah kerajinan rotan, anyaman, batik, wayang, sepatu, goong dan beragam hasil kerajinan tangan lainnya. Karena persaingan antar UKM terjadi cukup ketat, maka sangat dibutuhkan kreativitas tinggi dan inovasi-inovasi untuk menghadapi persaingan tersebut. UKM yang ingin konsisten keberadaannya ditengah persaingan harus menunjukkan kapasitas beradaptasi yang lebih cepat terhadap perubahan kondisi lingkungannya, terus melakukan inovasi, dan mengambil keputusan yang tepat untuk menggerakkan perusahaannya ke arah tujuan yang diinginkan. Salah satu elemen penting yang dipertimbangkan mampu menunjang daya saing perusahaan adalah dengan menerapkan konsep manajemen pengetahuan, khususnya dalam proses penciptaan pengetahuan. Konversi pengetahuan merupakan identifikasi pengetahuan (diakses) yang ada, memperoleh dan kemudian menerapkan pengetahuan ini untuk mengembangkan ide-ide baru atau meningkatkan ide-ide yang ada untuk menciptakan tindakan yang lebih cepat, lebih baik atau lebih aman daripada seharusnya mereka memiliki. Berawal dari pemikiran tersebut, dibutuhkan usaha untuk mengetahui faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kegiatan konversi pengetahuan.
Perumusan Masalah Dikarenakan banyaknya pesaing, setiap UKM kerajinan tangan Kota Bogor selalu dituntut untuk memiliki penciptaaan pengetahuan yang tinggi untuk menghasilkan inovasi yang baru dalam menunjang usahanya. Serta harus mengasah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan cara-cara baru dalam pemecahan masalah dan menemukan peluang. Selain itu diperlukan kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka pemecahan masalah dan menemukan peluang. Hal tersebut perlu dilakukan untuk mempertahankan eksistensi usaha agar selalu memiliki sesuatu yang baru dan mengembangkan apa yang sudah ada agar menjadi lebih baik lagi. Berdasarkan sumber-sumber inovasi, maka permasalahan yang akan diteliti adalah:
3
1. Berasal darimana sumber-sumber inovasi pada UKM Kerajinan Tangan di Kota Bogor? 2. Permasalahan apakah yang dihadapi oleh UKM kerajinan tangan di Kota Bogor? 3. Apakah penciptaan pengetahuan memiliki pengaruh terhadap inovasi UKM kerajinan tangan di Kota Bogor? Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah diatas, adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengidentifikasi sumber-sumber inovasi yang diperoleh UKM Kerajinan Tangan di Kota Bogor berdasarkan tipologi inovasi 2. Mengidentifikasi permasalahan dalam UKM kerajinan tangan di Kota Bogor. 3. Menganalisis pengaruh penciptaan pengetahuan terhadap inovasi UKM kerajinan tangan di Kota Bogor. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Bagi pengusaha UKM Bahan evaluasi usaha dan bahan pertimbangan dalam upaya pengembangan UKM Kerajinan Tangan di Kota Bogor. 2. Bagi akademisi Bahan informasi dan bahan rujukan penelitian bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini terbatas pada pengaruh langsung yang diberikan dari penciptaan pengetahuan, sumber inovasi, pemecahan masalah dan bentuk inovasi terhadap inovasi, serta pengaruh penciptaan pengetahuan sebagai penunjang dalam peningkatan produktivitas dan inovasi karyawan UKM kerajinan tangan Kota Bogor. Objek penelitian ini adalah SDM dari UKM kerajinan tangan Kota Bogor. TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Penciptaan Pengetahuan Nonaka dan Hirotaka (1995) menyatakan bahwa proses penciptaan pengetahuan organisasi terjadi karena adanya interaksi antara pengetahuan tacit dan pengetahuan eksplisit, melalui sosialisasi, eksternalisasi, kombinasi, dan internalisasi. 1. Pengetahuan eksplisit, dapat diekspresikan dalam kata-kata dan angka, oleh sebab itu dapat disebarkan dalam berbagai bentuk data, formula ilmiah,
4
spesifikasi produk, manual dan sejenisnya. Pengetahuan jenis ini dapat segera ditularkan dari satu individu ke individu lain secara formal dan sistematis. 2. Pengetahuan tacit, bersifat sangat pribadi dan sulit diformalkan, sehingga sulit pula untuk dikomunikasikan dari satu pihak ke pihak lain. Pengetahuan tacit ini sulit diverbalkan karena berakar jauh di dalam tindakan dan pengalaman seseorang, seperti dalam idealisme, nilai-nilai dan emosi. Organisasi biasanya menggunakan media-media sebagai sarana komunikasi antar-sumber daya manusia yang ada di organisasi dan pihak-pihak yang berkepentingan. Media-media tersebut antara lain rapat secara berkala, diskusi secara berkala, pertemuan bulanan, intranet, suratan edaran/surat keputusan, papan pengumuman, dan internet/media massa. Model SECI (Socialization, Externalization, Combination, Internalization) berguna untuk mendukung proses aktivitas dan pengembangan sumber daya manusia di suatu organisasi. Bentuk konversi ini dapat dilihat dalam Gambar 1. Tacit Knowledge
Explicit Knowledge
Dialoogue
Tacit
Socialization
Externalization
Internalization
Combination
Knowledge
Explicit Knowledge Learning-by-Doing
Gambar 1. SECI Process (Nonaka & Takeuchi, 1995) Indikator dari konversi pengetahuan ini terdiri atas: 1. Sosialisasi (Socialization): merupakan proses sharing dan pengubahan pengetahuan dari tacit knowledge ke tacit knowledge memungkinkan pengetahuan tacit diubah melalui interaksi antar individu. Proses sosialisasi dapat dilakukan melalui pertemuan tatap muka (rapat, diskusi, dan pertemuan bulanan), melalui pendidikan dan pelatihan (training). 2. Eksternalisasi (Externalization): yakni proses berlangsung melalui aktivitas menangkap ide-ide (dialog) dari tacit knowledge ke explicit knowledge. Dukungan terhadap proses eksternalisasi dapat diberikan dengan mendokumentasikannya. 3. Kombinasi (Combination): yakni pengubahan pengetahuan explicit knowledge ke explicit knowledge terjadi melalui proses pengombinasian beragam explicit knowledge yang dimiliki seseorang. Media untuk proses ini dapat melalui intranet (forum diskusi), database organisasi dan internet untuk memperoleh sumber eksternal. 4. Internalisasi (Internalization): yakni aktivitas dari explicit knowledge ke tacit knowledge dimana aktivitas ini mirip dengan aktivitas yang sudah sering kali dilakukan untuk mendapatkan pengetahuan, yaitu melalui aktivitas belajar.
5
Pengertian Inovasi Proses penciptaan pengetahuan bersumber dari tipologi inovasi, menurut Gopalakrishnan dan Bierly (2001), tipologi inovasi diklasifikasikan menjadi dua, yaitu sumber eksternal dan sumber internal. Inovasi adalah sesuatu yang berkenaan dengan barang, jasa atau ide yang dirasakan baru oleh seseorang. Meskipun ide tersebut telah lama ada tetapi ini dapat dikatakan suatu inovasi bagi orang yang baru melihat atau merasakannya (Hadiyati 2011). Sedangkan menurut Smits (2002), inovasi merupakan sebuah kesuksesan kombinasi dari hardware, software atau keduanya, dilihat dari sudut pandang sosial dan ekonomi. Pengertian Kreativitas Menurut Zimmerer et al (2009) kreatifitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam melihat masalah dan peluang. Inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan solusi kreatif terhadap masalah dan peluang. Menurut David Campbell (1986) mengemukakan kreativitas sebagai suatu kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya: 1. Baru, yang diartikan sebagai inovatif, belum ada sebelumnya, segar, menarik, aneh dan mengejutkan. 2. Berguna atau useful, yang diartikan sebagai lebih enak, lebih praktis, mempermudah, mendorong, mengembangkan, mendidik, memecahkan masalah, mengurangi hambatan, mengatasi kesulitan, mendatangkan hasil yang baik. 3. Dapat dimengerti atau understandable, yang diartikan hasil yang sama dapat dimengerti dan dapat dibuat di lain waktu, atau sebaliknya peristiwa-peristiwa yang terjadi begitu saja, tak dapat dimengerti, tak dapat diramalkan dan tak dapat diulangi. Guilford (1950) mengemukakan 5 sifat dari kreativitas, antara lain: 1. Kelancaran berpikir (fluency of thinking), yaitu kemampuan untuk menghasilkan banyak ide yang keluar dari pemikiran seseorang secara cepat. Dalam kelancaran berpikir, yang ditekankan adalah kuantitas, dan bukan kualitas. 2. Keluwesan berpikir (flexibility), yaitu kemampuan untuk memproduksi sejumlah ide, jawaban-jawaban atau pertanyaan-pertanyaan yang bervariasi, dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda, mencari alternatif atau arah yang berbeda-beda, serta mampu menggunakan bermacammacam pendekatan atau cara pemikiran. Orang yang kreatif adalah orang yang luwes dalam berpikir. Mereka dengan mudah dapat meninggalkan cara berpikir lama dan menggantikannya dengan cara berpikir yang baru. 3. Elaborasi (elaboration), yaitu kemampuan dalam mengembangkan gagasan dan menambahkan atau memperinci detail-detail dari suatu objek, gagasan atau situasi sehingga menjadi lebih menarik. 4. Originalitas (originality), yaitu kemampuan untuk mencetuskan gagasan unik.
6
Studi Terdahulu yang Relevan Keberhasilan UKM dikarenakan adanya kesadaran dari anggota UKM (lakilaki dan perempuan) dalam pengelolaan UKM terhadap tugas dan tanggung jawab masing-masing (Wahyuningsih, 2013). Purwanto (2010) secara simultan (keseluruhan), visi bersama, pengelolaan percakapan, dan penyebaran pengetahuan internal memiliki pengaruh nyata terhadap pengetahuan organisasi koperasi susu. Namun secara parsial, ternyata hanya pengelolaan percakapan dan penyebaran pengetahuan internal yang memiliki pengaruh nyata terhadap pengetahuan organisasi koperasi susu. Pada penelitian Sukmawati (2010) inovasi yang terjadi berhubungan erat dengan kemampuan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan, sedangkan konversi pengetahuan (penciptaan pengetahuan) tidak terbukti berpengaruh terhadap inovasi. Keberhasilan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan pada koperasi susu dipengaruhi oleh akuisisi dan konversi dengan sama besarnya. Konversi pengetahuan yang terjadi terbukti sangat dipengaruhi oleh kepemilikan aset pengetahuan.
METODE Kerangka Pemikiran UKM kerajinan tangan Kota Bogor merupakan UKM yang berpotensi untuk dikembangkan karena memiliki laju pertumbuhan ekonomi yang relatif signifikan dan kontribusi besar terhadap pendapatan Kota Bogor. Penelitian mengenai penciptaan pengetahuan terhadap inovasi di UKM kerajinan diharapkan mempunyai manfaat sebagai bahan pertimbangan dan juga masukan dalam upaya peningkatan kinerja organisasi terkait. Penelitian ini dilakukan dengan mengkaji permasalahan yang dihadapi oleh UKM kerajinan tangan Kota Bogor dan dianalisis menggunakan diagram ishikawa atau fishbone analysis. Setelah itu, mengkaji persepsi karyawan di UKM kerajinan tangan Kota Bogor terhadap penciptaan pengetahuan dan inovasi. Kemudian mengkaji dan menganalisis pengaruh penciptaan pengetahuan terhadap inovasi. Indikator yang akan dianalisis dalam penciptaan pengetahuan, yakni sosialisasi, eksternalisasi, kombinasi, dan internalisasi (Nonaka dan Hirotaki, 1995), serta indikator dalam tipologi inovasi yakni internal dan eksternal (Gopalakrishnan dan Bierly, 2001). Teknik menganalisis pengaruh antara penciptaan pengetahuan terhadap inovasi menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Hasil analisis akan disimpulkan sehingga memberikan beberapa implikasi manajerial yang dapat dipertimbangkan dalam upaya peningkatan inovasi UKM Kuesioner penelitian diuji validitas dan reliabilitasnya sebelum dibagikan dan diisi oleh karyawan. Secara skematis kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.
7
Gambar 2. Kerangka Pemikiran Penelitian
Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di UKM kerajinan tangan yang berada di Kota Bogor, Jawa Barat. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan yaitu bulan April 2014 sampai bulan Juni 2014 Jenis dan Sumber Data Data yang dipakai dalam penelitian ini terdiri atas dua macam, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan peneliti, sedangkan data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain misalnya dalam bentuk tabeltabel atau diagram-diagram. Data sekunder ini digunakan oleh peneliti untuk diproses lebih lanjut (Umar, 2005). Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan cara pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner. Daftar pertanyaan (kuesioner) merupakan alat bantu dalam kegiatan riset berupa suatu daftar tertulis yang berisikan rangkaianrangkaian pertanyaan mengenai suatu hal tertentu untuk dijawab secara tertulis
8
pula (Sumarsono, 2004). Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner dengan pertanyaan tertutup, yaitu kuesioner dengan pertanyaan yang jawabannya sudah disediakan dalam daftar pertanyaan dan responden dapat memilih di antara jawaban yang telah disediakan. Kuesioner yang diberikan kepada para karyawan berisi pertanyaan-pertanyaan tertutup mengenai inovasi, konversi pengetahuan, serta pengambilan keputusan dan pemecahan masalah (Qianzhen Cheng, 2005). Sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai literatur, buku-buku teori, jurnal, serta data-data yang disediakan oleh instansi-instansi yang terkait.yang berhubungan dengan teori yang dibahas dalam penelitian. Metode Pengambilan Sampel Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti. Menentukan sampel diperlukan suatu metode yang tepat agar sampel dapat merepresentatifkan populasi. Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode convenience sampling dalam memilih UKM yang akan dijadikan sampel. UKM yang dijadikan sampel adalah UKM kluster kerajinan tangan yang tergabung dalam Dewan Kerajinan Tangan Daerah Bogor Setelah terpilih 15 UKM dengan berdasarkan jumlah tenaga kerja dan jenis UKM, namun yang bersedia untuk menjadi responden sebanyak 8 UKM, sehingga jumlah responden pada penelitian ini berjumlah 65 orang. Informasi mengenai sampel diperoleh dari data yang dimiliki oleh Kantor Koperasi dan UMKM Kota Bogor. Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan metode Analisis Deskriptif, Analisis Structural Equation Modelling (SEM) dengan Partial Least Square (PLS) yang diolah dengan SmartPLS 2.0. 1. Analisis Deskriptif Metode ini merupakan salah satu bagian dari bidang statistika. Metode ini merupakan metode yang mempelajari teknik atau prosedur yang digunakan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan kumpulan data maupun hasil penelitian. Metode ini digunakan untuk mempermudah penyajian agar informasi yang diperoleh dapat lebih mudah dimengerti, menarik dan informatif. 2. Diagram Ishikawa (Fishbone) Diagram ishikawa atau diagram fishbone merupakan alat analisis yang dapat mengidentifikasi penyebab dari masalah yang dihadapi. Diagram ini dapat terlihat faktor-faktor utama yang berpengaruh pada kualitas dan mempunyai akibat pada masalah yang kita pelajari. Selain itu, juga dapat melihat faktorfaktor lebih terperinci yang mempengaruhi dan mempunyai akibat pada faktor utama yang dapat kita lihat dari panah-panah yang berbentuk tulang ikan pada diagram fishbone. 3. Structural Equation Modelling (SEM) Struktural Equation Modeling (SEM) merupakan metode analisis data multivariat yang bertujuan menguji model pengukuran dan model struktural variabel laten. SEM dapat digunakan untuk mempelajari hubungan struktural yang diekspresikan oleh seperangkat persamaan, yang serupa dengan seperangkat persamaan regresi berganda (Kusnendi, 2008). Menurut Wijayanto
9
(2008), variabel dalam SEM ada 2 yaitu variabel laten dan variabel terukur. Variabel laten merupakan konsep abstrak yang hanya dapat diamati secara tidak langsung. Variabel laten ini ada 2 yaitu variabel eksogen dan variabel endogen. Variabel terukur merupakan variabel yang dapat diamati atau dapat diukur secara empiris dan sering disebut sebagai indikator Model struktural pada SEM memberi kemungkinan untuk melakukan estimasi atas persamaan regresi yang berbeda namun tetap terkait satu dengan yang lainnya secara bersama-sama. Strustural Equation Model (SEM) yang diuji sebenarnya adalah hubungan antar dimensi pembentuk variabel (Ferdinand, 2002). . Model yang diuji pada penelitian ini terdiri dari dua model yang menganalisis pengaruh dari penciptaan pengetahuan terhadap inovasi UKM kerajinan tangan Kota Bogor, dapar dilihat pada Gambar 3 dan Gambar 4. Sosialisasi Eksternalisasi Kombinasi
Proses Penciptaan Pengetahuan
H1
Pemecahan Masalah
Internalisasi
H3
Bentuk Inovasi
H2 internal
Typologi Inovasi
Konsensus
Kreativitas
Eksternal Eksternal
Produk
Manajemen Proses
Gambar 3 Model I Pengaruh Penciptaan Pengetahuan terhadap Inovasi
Sosialisasi Eksternalisasi
Produk
Proses Penciptaan Pengetahuan
H3
Bentuk Inovasi
Kombinasi
Proses Manajemen
H2
Internalisasi
H4 H1
Kreativitas
internal
Eksternal
Typologi Inovasi
Pemecahan Masalah
Konsensus
Gambar 4 Model II Pengaruh Penciptaan Pengetahuan terhadap Inovasi
10
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini diambil dari 8 UKM kerajinan tangan di Kota Bogor yang berjumlah 65 orang responden. Analisis deskriptif digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik karyawan berdasarkan usia, tingkat pendidikan, status pernikahan, penghasilan per bulan, dan jumlah tanggungan. Karakteristik Karyawan Karakteristik karyawan ini dijelaskan melalui pie chart dengan jumlah 65 orang responden berdasarkan usia, tingkat pendidikan, status pernikahan, penghasilan per bulan, dan jumlah tanggungan. Usia Usia pada karyawan sangat berpengaruh dalam menghasilkan produk dari sebuah UKM kerajinan tangan. Berdasarkan penelitian, 5 orang karyawan berusia antara 35-45 tahun, 14 orang berusia lebih dari 45 tahun, 18 orang berusia antara 26 sampai 35 tahun, dan mayoritas, yaitu berjumlah 28 orang berusia antara 16 sampai 25 tahun. Ini berarti bahwa sebagian besar karyawan memiliki usia yang masih produktif dalam bekerja sehingga dapat menghasilkan produktivitas yang cukup tinggi.
Gambar 5. Karakteristik karyawan berdasarkan usia Tingkat Pendidikan Berdasarkan tingkat pendidikan, karyawan yang mendominasi adalah karyawan dengan pendidikan terakhir tingkat SMP/sederajat sebanyak 28 orang, sedangkan karyawan dengan pendidikan terakhir tingkat SMA/sederajat berjumlah 26 orang. Selain itu, terdapat pula karyawan dengan pendidikan terakhir SD/sederajat, berjumlah 8 orang, serta karyawan yang memiliki pendidikan cukup tinggi, yaitu diploma dan sarjana berjumlah sangat sedikit, yaitu 2 orang lulusan diploma dan hanya 1 orang yang berpendidikan sarjana. Hal ini menunjukkan bahwa belum semua karyawan memiliki pendidikan yang tinggi, karena lulusan terbanyak dari SMP/sederajat, hal ini akan berpengaruh kepada
11
berkembangnya inovasi yang berada dalam UKM kerajinan tangan Kota Bogor. Namun, keadaan seperti itu dapat dibantu dengan cara diadakannya pelatihan (training) atau seminar seminar yang dapat meningkatkan keterampilan karyawan UKM kerajinan tangan Kota Bogor. Pendidikan yang tinggi akan meningkatkan keterampilan dan kretivitas karyawan. Dengan meningkatnya keterampilan yang dimiliki oleh setiap karyawan, maka kemampuan dalam menciptakan inovasi yang lebih berkembang lagi pada UKM kerajinan tangan yang ada di Kota Bogor juga akan meningkat.
Gambar 6. Karakteristik karawan berdasarkan pendidikan
Status Penikahan Mayoritas karyawan UKM Kerajinan Tangan Kota Bogor sudah menikah, yaitu sebanyak 35 orang, sedangkan karyawan yang belum menikah berjumlah 29 orang, dan 1 orang karyawan telah menjanda atau menduda. Status penikahan ini akan berpengaruh terhadap jumlah tanggungan karyawan UKM.
Gambar 7. Karakteristik karyawan berdasarkan status pernikahan
Penghasilan per bulan Penghasilan karyawan perbulan UKM Kerajinan Tangan Kota Bogor berkisar antara Rp1.250.000,00 sampai Rp1.500.000,00. Penghasilan yang
12
tergolong sedang ini dibayar dengan berdasarkan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki dari setiap karyawan tersebut. Selain itu, lama bekerja seorang karyawan juga berpengaruh pada penghasilan per bulan yang didapatkannya.
Gambar 8. Karakteristik Karyawan Berdasarkan Penghasilan (Rupiah)
Jumlah Tanggungan Berdasarkan hasil penelitian, karyawan yang memiliki tanggungan didominasi berkisar antara 0 sampai 2 orang tanggungan. Banyaknya jumlah tanggungan juga dipengaruhi kepada karyawan yang telah memiliki status pernikahan, dikarenakan karyawan yang telah menikah harus menanggung hidup pasangan serta anak anaknya. Selain itu banyaknya jumlah tanggungan juga mempengaruhi kesejahteraan ekonomi keluarga, karena semakin banyak jumlah tangggungan, maka akan semakin banyak biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi segala kebutuhannya.
Gambar 9. Karakteristik Karyawan Berdasarkan Jumlah Tanggungan
Lama Bekerja Karyawan yang telah bekerja selama 1 sampai 3 tahun di UKM yang mendominasi berjumlah 23 orang. Karyawan yang bekerja kurang dari 1 tahun
13
dan yang telah bekerja lebih dari 10 tahun berjumlah sama, yaitu 12 orang, selanjutnya karyawan yang telah bekerja selama 4 sampai 6 tahun berjumlah 10 orang, dan karyawan yang bekerja selama 7 sampai 10 tahun berjumlah 8 orang. Berdasarkan hasil ini, pengelolaan SDM pada UKM harus lebih diperhatikan dan diperbaiki agar tidak terjadi tingginya tingkat turn over karyawan. Selain itu pengelolaan SDM yang baik akan membantu meningkatkan produktivitas UKM, serta menjadikan karyawan menjadi lebih displin dan bertanggung jawab.
Gambar 10. Karakteristik Karyawan Berdasarkan Lama Bekerja
Karakteristik UKM UKM kerajinan tangan Kota Bogor yang menjadi sampel penelitian berjumlah 8 UKM. UKM kerajinan tangan berskala kecil berjumlah 7 UKM dan 1 UKM berskala menengah. Keseluruhan dari UKM tersebut berdiri di atas 5 tahun. Karakteristik UKM yang menjadi responden penelitian dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Karakteristik UKM Kerajinan Tangan Kota Bogor Lama Berdiri
Skala Usaha
6
Kecil
Batik
30
100-150 juta
2.
Batik Bogor Tradisiku Omocha Toys
8
Kecil
26
60-100 juta
3.
Munti Keramik
15
Kecil
25
50 juta
4.
Goong Factory
49
Menengah
23
300 juta
5.
Yanri Tas
12
Kecil
25
90 juta
6.
Bogor Kreatif
7
Kecil
25
10-20 juta
7.
Janel’s Handycraft Top Then’s Ceramica
5
Kecil
50
30 juta
10
Kecil
Mainan yang terbuat dari kayu Keramik tanah liat Alat musik tradisional Kerajinan tas, dompet Handycraft daur ulang Handycraft dari batik dan kayu Keramik tanah liat dan porselen
30
60 juta
Nama UKM 1.
8.
Jenis Usaha
Jumlah Karyawan
Omset
Berdasarkan penelitian, faktor yang mempengaruhi berkembangnya UKM berskala kecil menjadi UKM berskala menengah adalah lama UKM tersebut
14
berdiri. UKM berskala menengah yang menjadi sampel penelitian telah berdiri selama 49 tahun. Hal ini berpengaruh pada omset dari UKM tersebut, yaitu mencapai Rp 300.000.000,00. Permasalahan di UKM Permasalahan yang terdapat di UKM kerajinan tangan Kota Bogor dijelaskan pada Diagram Ishikawa (fishbone chart). Penyebab utama permasalahan digambarkan pada ekor ikan, sedangkan penyebab permasalahan digambarkan pada sirip dan duri, selain itu bagian kepala dari kerangka tulang ikan menggambarkan akibat dari permasalahannya yang dapat dilihat pada Gambar 11.
Gambar 11 Diagram Ishikawa UKM Kerajinan Tangan Kota Bogor Penyebab tidak maksimalnya produktivitas UKM ada beberapa faktor, yaitu: sumberdaya manusia (SDM), material, pengukuran, dan lingkungan. Faktor SDM ditunjukkan pada kurangnya karyawan yang memiliki berpendidikan baik. Hal ini dapat menimbulkan rendahnya komitmen karyawan dalam bekerja. Selain itu, pemilik UKM masih kurang memberikan motivasi terhadap karyawan, sehingga karyawan menjadi kurang semangat dalam melaksanakan pekerjaannya. Karyawan juga membutuhkan media atau fasilitas dalam pengembangan keterampilan mereka agar kemampuan karyawan menjadi semakin berkembang dan dapat meningkatkan produktivitas UKM. Faktor material, kurangnya modal menjadi suatu hal yang sangat mempengaruhi kemajuan UKM, karena untuk mendapatkan bahan baku yang berkualitas baik membutuhkan modal yang tidak sedikit, jika bahan baku tidak berkualitas baik maka hasil produksinya pun akan bisa memenuhi permintaan
15
pasar. Faktor ini pun sangat dibutuhkan sistem pengawasan persediaan bahan baku agar lebih terkontrol sehingga tidak merugikan UKM. Faktor lingkungan, tata letak pada workshop terlihat berantakan dan terkesan kotor. Showroom dan workshop masih bergabung, sehingga membuat lingkungan UKM menjadi tidak nyaman, serta kurangnya sirkulasi udara mengakibatkan ruangan menjadi tidak kondusif dan panas. Faktor pengukuran antara lain tidak adanya sistem seleksi karyawan, sistem evaluasi kinerja masih belum ada, dan rendahnya sistem pengendalian standar mutu pada UKM. Persepsi Karyawan UKM Karyawan UKM kerajinan tangan Kota Bogor mempunyai penilaian terkait variabel tipologi inovasi, penciptaan pengetahuan dan pemanfaatan pengetahuan, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan, serta bentuk inovasi. Penilaian persepsi terhadap variabel-variabel tersebut dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Persepsi karyawan terhadap tipologi inovasi, penciptaan pengetahuan dan pemanfaatan pengetahuan, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan, serta bentuk inovasi. Variabel 1. 2. 1. Penciptaan pengetahuan 2. 1. Pemanfaatan pengetahuan 2. Pemecahan masalah dan 1. pengambilan keputusan 2. 1. Bentuk inovasi 2. 3. Sumber : Data diolah (2014) Tipologi Inovasi
Internal Eksternal Sosialisasi Eksternalisasi Kombinasi Internalisasi Konsensus Kreativitas Manajemen Produk Proses
Persentase (%) 73,54 72,30 67,73 61,84 61,55 58,50 66,74
Keterangan Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju
73,05 76,90 70,00 68,70
Setuju Setuju Setuju Setuju
Persepsi karyawan UKM kerajinan tangan Kota Bogor terhadap tipologi inovasi secara keseluruhan menunjukkan nilai persentase setuju pada setiap variabelnya. Persentase tertinggi pada variabel internal sebesar 73,54 persen. Hal ini menunjukkan bahwa tipologi inovasi dianggap perlu dipertahankan karena tipologi inovasi dianggap penting oleh karyawan. Pada variabel penciptaan pengetahuan sosialisasi, persentase tertinggi sebesar 67,73. Karyawan mengganggap bahwa dalam penciptaan pengetahuan dipengaruhi oleh proses sosialisai di UKM. Begitu pula pada variabel pemanfaatan pengetahuan sosialisasi, persentase tertinggi sebesar 61,55. Dimana karyawan beranggapan bahwa kombinasi mempengaruhi pemanfaatan pengetahuan. Selain itu, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan, kreativitas memiliki persentase yang tertinggi sebesar 73,30. Ini menunjukkan bahwa kreativitas karyawan mempengaruhi pemecahan masalah dan pengambilan keputusan dalam UKM. Variabel pada bentuk inovasi, manajemen memiliki
16
persentase tertinggi mencapai 76,90 sehingga terlihat bahwa adanya inovasi manajemen di UKM kerajinan tangan Kota Bogor.
Analisis Pengaruh Penciptaan Pengetahuan terhadap Inovasi UKM dengan Pendekatan Partial Least Square (PLS) Pada penelitian ini dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas konstruk untuk mengevaluasi model pengukuran pada masing-masing peubah laten yaitu tipologi inovasi, proses penciptaan pengetahuan, pemecahan masalah dan bentuk inovasi. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan Partial Least Square (PLS) yang diolah dengan SmartPLS 2.0. Secara umum, evaluasi dan interpretasi dari ke 2 model dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Hasil evaluasi outer model dan inner model model 1 dan 2 Kriteria
1.Loading Factor
Standar penilaian menurut Chin 1998 disitasi Ghozali 2008 Nilai loading faktor > 0.50
MODEL 1
MODEL 2
tidak ada indikator yang berada dibawah 0,5 tidak ada indikator yang direduksi. Seluruh indicator telah merefleksikan variabel-variabel laten (Valid)
tidak ada indikator yang berada dibawah 0,5 tidak ada indikator yang direduksi. Seluruh indikator telah merefleksikan variabelvariabel laten (Valid)
2.Average Variance Extracted
Nilai AVE > 0.50
Sosialisasi (0,6172), eksternalisasi ( 0,5474), kombinasi (1,000), internalisasi (0,6027), internal (0,4606), eksternal (1,000), kreativitas (0,4973), konsensus (0,4411), produk (0,8883), proses (0,6213), manajemen (0,6367) (Valid)
Sosialisasi (0,6177), eksternalisasi ( 0,5475), kombinasi (1,000), internalisasi (0,6034), internal (0,4612), eksternal (1,000), kreativitas (0,4973), konsensus (0,4411), produk (0,8883), proses (0,6214), manajemen (0,6367) (Valid)
3.Composite Reability
Nilai > 0,7
Sosialisasi (0,8284), eksternalisasi ( 0,7072), kombinasi (1,000), internalisasi (0,7448), internal (0,8064), eksternal (1,000), kreativitas (0,7475), konsensus (0,8740), produk (0,9408), proses (0,8310), manajemen (8383) (Valid)
Sosialisasi (0,8287), eksternalisasi ( 0,7072), kombinasi (1,000), internalisasi (0,7458), internal (0,8067), eksternal (1,000), kreativitas (0,7475), konsensus (0,8740), produk (0,9408), proses (0,8310), manajemen (8383) (Valid)
4.Signifikansi
Nilai t-statistik > 1,96 (5%)
Pemecahan Masalah -> Inovasi (9,3425) (berpengaruh positif)
Pemecahan Masalah -> Inovasi (5,536) (Berpengaruh positif)
Penciptaan -> Pemecahan Masalah (1,7187) (Tidak Berpengaruh)
Penciptaan -> Inovasi (1,0601) (Tidak berpengaruh)
Typologi -> Pemecahan Masalah (3,3729) (Berpengaruh positif)
Penciptaan -> Pemecahan Masalah (3,3113) (berpengaruh positif)
17
Typologi -> Penciptaan (8,2071) (Berpengaruh positif)
5.R-Square
R-square sebesar 0.67, 0,33, dan 0,19 menunjukan model kuat, moderate, lemah
R-square inovasi sebesar 0,5067 (Model moderate) R-square pemecahan masalah sebesar 0,3883 (Model moderate)
R-square inovasi sebesar 0,5225 (Model moderate) R-square pemecahan masalah sebesar 0,2823 (Model moderate) R-square penciptaan pengetahuan sebesar 0,4727 (Model moderate)
Berdasarkan Tabel 4 didapatkan hasil evaluasi dari dua model, dimana hasil yang paling baik adalah pada model kedua. Untuk menguji valid dan reliabel menggunakan nilai AVE, dan Composite Reability dimana kedua model telah memenuhi nilai tersebut. Model kedua melihat pengaruh tidak langsung penciptaan pengetahuan terhadap inovasi dengan tipologi inovasi dan pemecahan masalah sebagai variabel perantara. Berdasarkan nilai t-statistik dan R-square yang didapat model kedua memiliki nilai yang paling baik. Pada Tabel 5 dapat dilihat hasil analisis inner model dari smartPLS. Nilai original sample (O) untuk melihat hubungan positif atau negatif antar variabel sedangkan t-statistik untuk melihat adanya pengaruh yang signifikan atau tidak. Tabel 5 Hasil inner model 2 pada analisis smartPLS Original Sample Standard Sample Mean Deviation (O) (M) (STDEV)
t-statistic
Keterangan
Typologi -> Penciptaan
0,6875
0,6967
0,0838
8,2071
Signifikan
Penciptaan -> Inovasi
0,1478
0,1531
0,1394
1,0601
Tidak signifikan
Penciptaan -> Pemecahan Masalah
0,5313
0,5142
0,1605
3,3113
Signifikan
Pemecahan Masalah -> Inovasi
0,6334
0,6372
0,1144
5,536
Signifikan
Sumber : Data diolah (2014)
Tabel 5 menunjukkan nilai t-statistik pada model kedua. Ini akan menjawab hipotesis yang diajukan pada penelitian ini. Jika nilai T hitung > dari T tabel yaitu 1,96 untuk tingkat error 5% hubungan tersebut adalah: 1. Laten tipologi inovasi terhadap penciptaan pengetahuan memiliki pengaruh yang signifikan dan positif dimana t-statistik sebesar 8,2071. Nilai T hitung > T tabel. 2. Laten penciptaan pengetahuan terhadap inovasi tidak memiliki pengaruh dan signifikan dimana t-statistik sebesar 1,0601. Nilai T hitung < T tabel. 3. Laten penciptaan pengetahuan terhadap pemecahan masalah memiliki pengaruh yang signifikan dan positif dimana t- statistik sebesar 3,3113. Nilai T hitung > T tabel.
18
4. Laten pemecahan masalah terhadap inovasi memiliki pengaruh yang signifikan dan positif dimana t- statistik sebesar 5,536. Nilai T hitung > T tabel. Hasil inner model yang terpilih dapat dilihat pada Gambar 12
Gambar 12 Model Inner yang terpilih Gambar 12 menjelaskan pengaruh penciptaan pengetahuan terhadap inovasi. Variabel yang terdapat pada penciptaan pengetahuan yang memiliki pengaruh paling besar terhadap UKM kerajinan tangan Kota Bogor adalah Internalisasi. Ini menunjukan bahwa melalui aktivitas belajar karyawan memperoleh pengetahuan yang membantunya dalam bekerja. Sedangkan pada variabel tipologi inovasi, dapat dibuktikan bahwa UKM mendapatkan sumber inovasi dari dalam lingkungan UKM (internal), hal ini berarti inovasi yang didapatkan oleh UKM berasal dari dalam UKM itu sendiri, UKM kerajinan tangan sangat membutuhkan kreativitas dan inovasi, sehingga UKM harus selalu berinovasi dan memikirkan bagaimana caranya agar konsumen tertarik untuk membeli produknya, misalnya dengan cara menuangkan ide-ide baru dalam membuat suatu produk, atau dengan cara mencari sumber lain di luar UKM yang bertujuan sebagai referensi, namun tetap harus dengan keunikan dan ciri khas dari masing-masing UKM. Sesuai dengan hasil T-hitung model penelitian, variabel bentuk inovasi yang dihasilkan yang terbentuk pada UKM kerajinan tangan Kota Bogor adalah produk. Dengan begitu terbukti, adanya persaingan yang amat ketat terjadi di UKM kerajinan kota Bogor, sehingga setiap UKM kerajinan tangan kota Bogor berlomba-lomba dalam berinovasi dalam bentuk produk.
19
Berdasarkan penelitian, proses penciptaan pengetahuan tidak memiliki pengaruh langsung terhadap inovasi UKM kerajinan tangan Kota Bogor, dimana harus ada variabel yang menjadi perantara, yaitu tipologi inovasi dan pemecahan masalah. Hasil ini telah sesuai dengan penelitian sebelumnya oleh Sukmawati (2011) bahwa inovasi yang terjadi berhubungan erat dengan kemampuan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan, sedangkan konversi pengetahuan (penciptaan pengetahuan) tidak terbukti berpengaruh terhadap inovasi. Keberhasilan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan pada koperasi susu dipengaruhi oleh akuisisi dan konversi dengan sama besarnya. Konversi pengetahuan yang terjadi terbukti sangat dipengaruhi oleh kepemilikan aset pengetahuan.
Implikasi Manajerial Meningkatnya produktivitas UKM merupakan tujuan akhir dari setiap UKM. Berdasarkan penelitian ini, implikasi manajerial yang dapat dijadikan sebagai masukan bagi UKM kerajinan tangan Kota Bogor antara lain: 1. Meningkatnya produktivitas UKM merupakan tujuan akhir dari setiap UKM. Produktivitas UKM yang tidak maksimal dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat menghambat kemajuan dan perkembangan UKM. Hal ini perlu diatasi, agar UKM menjadi lebih maju dan berkembang. Upaya yang dapat dilakukan oleh UKM seperti memberikan media dan fasilitas dalam pengembangan keterampilan karyawan dengan mengadakan pelatihanpelatihan rutin yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan kreativitas karyawan. Selain itu, pemilik UKM sebaiknya sering memberikan motivasi kepada karyawan, agar lebih semangat dalam bekerja, dalam meningkatkan kinerja dan produktivitas UKM. Upaya-upaya tersebut akan menjadikan konversi pengetahuan menjadi lebih efektif di dalam UKM. Misalnya, dengan pelatihan atau seminar dapat meningkatkan proses sosialisasi. Kemudian dengan adanya diskusi atau media internet akan meningkatkan proses kombinasi, dan aktivitas pembelajaran yang nantinya dapat meningkatkan proses internalisasi. 2. Dukungan pemerintah dalam kemajuan UKM kerajinan tangan Kota Bogor sangat diperlukan, yaitu dengan memfasilitasi UKM melalui pelatihan atau seminar gratis, dengan tujuan mengembangkan potensi karyawan dalam mengembangkan kreativitasnya. Selain itu, pemerintah sebaiknya membantu memudahkan urusan UKM kerajinan tangan Kota Bogor dalam hal perizinan dan hak paten yang selama ini masih terlihat sangat birokratis.
20
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Pada penelitian ini, sumber inovasi yang didapatkan oleh UKM kerajinan tangan Kota Bogor berasal dari sumber internal. Hal ini tunjukkan berdasarkan hasil analisis menggunakan Structural Equations Modeling (SEM). Artinya, di dalam pengorganisasian atau sistem yang ada pada UKM dapat menghasilkan sumer inovasi bagi UKM itu sendiri. Karena dalam UKM kerajinan tangan Kota Bogor ini, atasan sering melakukan bimbingan terhadap karyawan sehingga menjadikan karyawan lebih inovatif dalam melakasanakan tugasnya. Penyebab tidak maksimalnya produktivitas UKM ada beberapa faktor, yaitu: sumberdaya manusia (SDM), material, pengukuran, dan lingkungan. Faktor SDM ditunjukkan pada kurangnya karyawan yang memiliki berpendidikan baik. Faktor material, kurangnya modal menjadi suatu hal yang sangat mempengaruhi kemajuan UKM. Faktor lingkungan, tata letak pada workshop terlihat berantakan dan terkesan kotor. Faktor pengukuran antara lain tidak adanya sistem seleksi karyawan, system evaluasi kinerja pun masih belum ada, dan rendahnya sistem pengendalian standar mutu pada UKM. Berdasarkan hasil analisis Structural Equation Modelling (SEM), pada kedua model terdapat adanya pengaruh antara pemecahan masalah dengan bentuk inovasi yang dihasilkan. Namun, model II memiliki nilai T-Hitung yang lebih besar dibandingkan model I. Proses penciptaan pengetahuan tidak memiliki pengaruh langsung terhadap inovasi UKM kerajinan tangan Kota Bogor, dimana harus ada variabel yang menjadi perantara, yaitu tipologi inovasi dan pemecahan masalah.
Saran Sumber daya manusia (SDM) pada UKM Kerajinan Kota Bogor merupakan penunjang dalam pengembangan dan kemajuan UKM. Untuk itu, SDM harus memiliki kompetensi dan kreativitas tinggi yang sesuai dengan bidang dan pekerjaannya. Pihak pemilik UKM disarankan agar bekerja sama dengan pemerintah agar membangun program-program yang dapat memotivasi karyawan UKM, dan juga mengasah keterampilannya sehingga menghasilkan karya yang lebih inovafif dan variatif. Hal ini akan memberi pengaruh positif terhadap perkembangan produktivitas UKM Kerajinan Tangan Kota Bogor.
21
DAFTAR PUSTAKA Campbell, D. 1985. Take the Road to Creativity and Get Off Your Dead End. Center for Creative Leadership. North Carolina. Ferdinand A. 2002. Structural Equation Modeling dalam Penelitian Manajemen. Semarang (ID): Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gopalakrishnan S, P Bierly. 2001. Analyzing Innovation and Adoption Using a Knowledge-based Approach. Journal of Engineering and Technology Management. [internet]. [diunduh 2014 Februari 17]; 18(2001): 107-130. Tersedia pada: http://ecsocman.hse.ru/data/581/681/1217/analyzing_inn_adopt.pdf Guilford, J. P. (1950). Creativity. American Psychologist, 5, 444–454. Hadiyati A. 2011. Kreativitas dan Inovasi Berpengaruh Terhadap Kewirausahaan Usaha Kecil. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. [internet]. [diunduh 2014 September 11]; 13(1):1-11. Tersedia pada: http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3& ved=0CC0QFjAC&url=http%3A%2F%2Fpuslit2.petra.ac.id%2Fejournal% 2Findex.php%2Fman%2Farticle%2Fview%2F18240%2F18108&ei=Nc4X VJaTE5KB8QWw6ILYDQ&usg=AFQjCNFXTVal7L9ArBdxxeTpBTdYdMwhQ&bvm=bv.75097201,d.dGc Kusnendi. 2008. Model-model Persamaan Struktural Satu dan Multigroup Sampel dengan Lisrel. Bandung (ID). Alfabeta. Nonaka I, Takeuchi H. 1995. The knowledge Creating Company; How Japanese Companies Create the Dynamics of Innovation. Oxford (UK): Oxford University Press. Purwanto, Wahyu. 2010. Analisis Faktor-Faktor Pendukung Proses Penciptaan Pengetahuan Organisasi di Koperasi Susu. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Cheng, Qianzhen. 2005. The Impact of Knowledge Creation and Utilization Processes of the Effectiveness of Innovation. [dissertation]. Concordia University. Smits, R. 2002. Innovation studies in the 21th century: Questions from a user’s perspective. Technological Forecasting & Social Change 69(2002):861-883. Sukmawati, A. 2011. Model Penciptaan Pengetahuan untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing Koperasi Susu di Indonesia. [disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Sumarsono, S. 2004. Metode Riset Sumber Daya Manusia. Graha Ilmu. Jakarta Umar, H. 2005. Riset Sumber Daya Manusia dalam Organisasi. Jakarta (ID): PT Gramedia Pustaka Utama. Wahyuningsih, Retno Tri. 2013. Analisis Relasi Gender dalam Keberhasilan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kerajinan Tas. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Wijanto SH. 2008. Structural Equation Modelling dengan lisrel 8.80: Konsep dan Tutorial. Yogyakarta (ID): Graha Ilmu Zimmerer, Thomas W, Scarborough, Norman M dan Doug Wilson. 2009. Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil. Jakarta (ID): Salemba Empat.
22
Lampiran 1 Uji validitas dan reliabilitas Uji Validitas Kuisioner Peubah Laten
Proses Penciptaan Pengetahuan
Typologi
Pemecahan Masalah
Inovasi
Peubah Indikator
Koefisien Korelasi
P-value
Keterangan
X11 X12 X13 X21 X22 X23 X24 X25 X31 X32 X41 X42 X51 X52 X53 X54 X55 X6 X701 X702 X703 X704 X705 X706 X707 X708 X709 X710 X711 X712 X713 X81 X82 X83 X91 X92 X93 X101 X102
0,626 0,468 0,509 0,364 0,570 0,383 0,368 0,410 0,167 0,608 0,318 0,594 0,577 0,763 0,626 0,511 0,756 0,467 0,545 0,571 0,39 0,532 0,473 0,505 0,501 0,548 0,486 0,679 0,646 0,651 0,708 0,481 0,557 0,52 0,575 0,711 0,892 0,91 0,857
0,000 0,000 0,000 0,003 0,000 0,002 0,003 0,001 0,183 0,000 0,010 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
23
X111 X12 X113
0,617 0,709 0,764
0,000 0,000 0,000
Keterangan : Valid ketika nilai P-value < alpha 0.05 RELIABILITAS Peubah Laten
Cronbach's Alpha
Keterangan
Proses Penciptaan Pengetahuan
0,661063807
Reliabel
Typologi
0,682733639
Reliabel
Pemecahan Masalah
0,807354912
Reliabel
Inovasi 0,892244898 Keterangan: Reliabel ketika nilai Cronbach's Alpha> 0,6
Reliabel
Valid Valid Valid
24
Lampiran 2 Hasil pengolahan PLS
OUTER MODEL 1
Nilai Loading Faktor Outer Model 1 Indikator Sosialisasi Eksternalisasi Kombinasi Internalisasi Internal Eksternal Kreativitas Konsensus Proses Produk Manajemen
Loading factor 0,537 0,759 0,853 0,873 0,972 0,439 0,834 0,997 0,882 0,947 0,931
25
Lanjutan Lampiran 2
INNER MODEL 1
Output dari model struktural (Inner Model) Hubungan Pemecahan Masalah -> Inovasi Penciptaan -> Pemecahan Masalah Typologi -> Pemecahan Masalah
Original Sample (O) 0,7118
Evaluasi model
Sample Mean (M)
Standard Deviation (STDEV)
T Statistics (|O/STERR|)
Positif
0,7045
0,0762
9,3425
0,2052
0,1357
1,7187
0,4609
0,1313
3,3729
Positif 0,2332 0,4427
Positif
Evalusai Model Signifikan Tidak Signifikan Signifikan
26
Lanjutan Lampiran 2
OUTER MODEL 2
Nilai Loading Faktor Outer Model 1 Indikator Sosialisasi Eksternalisasi Kombinasi Internalisasi Internal Eksternal Kreativitas Konsensus Proses Produk Manajemen
Loading factor 0,541 0,756 0,852 0,871 0,985 0,387 0,834 0,977 0,882 0,947 0,931
27
Lanjutan Lampiran 2
INNER MODEL 2
Output dari model struktural (Inner Model) Hubungan
Original Sample (O)
Pemecahan Masalah -> Inovasi
0,6334
Penciptaan -> Inovasi
0,1478
Penciptaan -> Pemecahan Masalah
0,5313
Evaluasi model Positif
Sample Mean (M)
Standard Deviation (STDEV)
0,6372
0,1144
5,536
0,1531
0,1394
1,0601
0,5142
0,1605
3,3113
0,6967
0,0838
8,2071
T Statistics (|O/STERR|)
Positif
Typologi -> Penciptaan
0,6875
Positif Positif
Evaluasi model Signifikan Tidak Signifikan Signifikan Signifikan
28
RIWAYAT HIDUP Penulis bernama Anissa Hutami Dewi dilahirkan di Bogor pada tanggal 11 Oktober 1992 dari ayah Heru Sisyanto dan Ibu Siti Rusmawati. Penulis adalah anak kedua dari dua bersaudara. Penulis memulai pendidikan awal di Taman Kanak Kanak Kartika III Bogor, dilanjutkan pendidikan sekolah dasar di SDN Panaragan 2 Bogor lulus tahun 2004. Pada tahun yang sama, melanjutkan pendidikan sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2 Bogor dan lulus tahun 2007. Penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 9 Bogor. Tahun 2010 penulis lulus dari SMA Negeri 9 Bogor. Pada tahun yang sama penulis lulus seleksi masuk Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMPTN) dan diterima di Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen.