PENGARUH PEMBERITAAN MEDIA TELEVISI TERHADAP OPINI PUBLIK MENGENAI PEMBATASAN BBM BERSUBSIDI
Oleh: Ivan Arifandi
1. 1LATAR BELAKANG MASALAH
a. Pemerintah batal menaikkan Harga BBM. b. Kuota BBM bersubsidi melebihi yang dianggarkan. c. Penggunaan BBM bersubsidi tidak tepat sasaran. d. Menimbulkan kecemasan di masyarakat. e. Media gencar memberitakan kebijakan yang di terapkan pemerintah, mengenai pembatasan BBM bersubsidi. (Sumber:Kompas.com)
1.2 RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH
Rumusan Masalah: “Bagaimana pengaruh pemberitaan media televisi terhadap pembentukan opini publik mengenai pembatasan BBM bersubsidi?” Batasan Masalah: pengaruh pemberitaan media televisi mengenai pembatasan BBM bersubsidi terhadap pembentukan opini publik di Kelurahan Tugu Kelapa Dua Depok.
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui pengaruh pemberitaan pembatasan penggunaan BBM bersubsidi di televisi terhadap pembentukan opini publik, khususnya di Kelurahan Tugu Kelapa Dua Depok
2.1 TINJAUAN PUSTAKA 1. Komunikasi Massa ¾ Komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya (Devito) ¾ komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang
2.1 TINJAUAN PUSTAKA 2. Media Televisi ¾ Ditemukan pertama kali oleh Nipkow pada tahun 1884. ¾ Merupakan gabungan dari kata tele (jauh) dan vise (melihat), yang kemudian diartikan sebagai melihat jauh dalam bentuk gambar diam atau gambar bergerak. ¾ Merupakan media massa terpopuler karena terdiri dari gambar (visual) dan suara (audio), dengan demikian khalayak lebih mudah memahami pesan. ¾ Merupakan pemenuh kebutuhan khalayak akan informasi yang mudah dan murah (Nurudin, 2009)
2.1 TINJAUAN PUSTAKA 3. Berita ¾ Berita adalah suatu kenyataan atau ide yang benar yang dapat menarik perhatian sebagian besar dari pembaca.(Dean M. Lyle Spencer) ¾ Berita adalah laporan tentang peristiwa atau pendapat yang memiliki nilai penting, menarik bagi sebagian khalayak, masih baru dan dipublikasikan melalui media massa periodik. (JB Wahyudi)
2.1 TINJAUAN PUSTAKA 4. Nilai Berita ¾Konflik ¾Kemajuan ¾Penting ¾Dekat ¾Aktual ¾Unik ¾Penting ¾Berpengruh (Harriss, Leiter dan Johnson)
2.1 TINJAUAN PUSTAKA 5. Opini Publik ¾ Cutlip dan Center menyatakan bahwa opini publik adalah sejumlah akumulasi pendapat individual tentang suatu isu dalam pembicaraan secara terbuka dan berpengaruh terhadap sekelompok orang (Sastropoetro, 1990:70). Dengan demikian, opini publik terbentuk melalui suatu kegiatan berupa debat pembicaraan, atau pertukaran informasi antara individi-individu yang berada dalam suatu kelompok.
2.1 TINJAUAN PUSTAKA 6. Teori Komunikasi Massa ¾ Media massa lebih sekedar memberi informasi atau opini media massa mungkin saja kurang berhasil mendorong orang untuk memikirkan sesuatu, tetapi media massa sangat berhasil mendorong khalayak untuk menentukan apa yang perlu dipikirkan”. (Bernard Koher, 1963) ¾ Media massa cukup berpengaruh terhadap apa yang dipikirkan orang dan mempengaruhi persepsi khalayak tentang yang dianggap penting. (dalam Rahmat)
2 TINJAUAN PUSTAKA 7. Teori Konstruksi Realitas Sosial ¾ Dalam teori ini mereka melihat bagaimana media menggunakan tanda dan simbol untuk mengkonstruk dan menjaga keseragaman realitas. ¾ Media memberitakan sebuah peristiwa dengan menyisipkan tanda dan simbol dengan cara mengkritisi bagaimana seharusnya sesuatu itu terjadi.
3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian 3.2 Lokasi Penelitian 3.3 Operasional Konsep 3.3.1 Variabel X (Berita) 3.3.2 Variabel Y (Opini Publik) 3.4 Populasi Dan Sampel 3.5 Teknik Penarikan Sampling 3.6 Metode Pengumpulan Data 3.7 Teknik Analisis Data
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data Responden 4.1.1 Jenis Kelamin Responden 4.1.2 Usia Responden 4.2 Analisis Deskriptif Data Penelitian 4.2.1 Analisis Deskriptif X (Berita) 1. Dimensi Visibility 2. Dimensi Audience Salience 3. Dimensi Valence (Berdasarkan Distribusi Frekuensi Setiap Pertanyaan)
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.2.2 Analisis Deskriptif Y (Opini Publik) 1. Sign and Symbol 2. Kognitif 3. Afektif
(Berdasarkan Distribusi Frekuensi Setiap Pertanyaan)
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.2.3 Analisis Data Eksplanatik (Analitik) ¾ Sikap Responden terhadap Pertanyaan dimensi Visibility adalah 55%, tergolong cukup kuat. ¾ Sikap Responden terhadap Pertanyaan dimensi Audience Salience adalah 66%, tergolong kuat. ¾ Sikap Responden terhadap Pertanyaan dimensi Valensce adalah 62%, tergolong kuat. ¾ Sikap Responden terhadap Pertanyaan dimensi Sign and Symbol adalah 63%, tergolong kuat. ¾ Sikap Responden terhadap Pertanyaan dimensi Kognitif adalah 68%, tergolong kuat. ¾ Sikap Responden terhadap Pertanyaan dimensi Afektif adalah 63%, tergolong kuat
(Berdasarkan Hasil Penghitungan dengan SPSS)
5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan ¾ Berdasarkan hasil korelasi antara variabel X dengan variabel Y, maka didapat hubungan yang kuat, yaitu dengan nilai 0.675. ¾ Berdasarkan hasil nilai uji regresi diperoleh informasi bahwa pengaruh menonton tayangan berita pembatasan BBM bersubsidi terhadap opini masyarakat Kelurahan Tugu, Kelapa Dua, Depok, sebesar 44,5%. Kesimpulannya adalah pengaruh pemberitaan BBM bersubsidi di televisi terhadap pembentukkan Opini Publik masyarakat kelurahan Tugu Kelapa Dua Depok adalah kuat, hal ini sesuai dengan teori agenda setting bahwa media menentukan apa yang harus dipikirkah oleh khalayak.
5. PENUTUP 5.2 Saran ¾ Hendaknya masyarakat dapat menjalankan kebijakan yang telah di berlakukan oleh pemerintah untuk menghemat BBM bersubsidi, khususnya bagi masyarakat yang mampu agar menggunakan BBM nonsubsidi. Pengawasan dari berbagai pihak termasuk masyarakat dapat membantu demi terlaksananya kebijakan pemerintah yang mendukung penghematan BBM demi kestabilan ekonomi bangsa.
TERIMA KASIH