PENGARUH PEMBERIAN LATIHAN PEREGANGAN TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN DENGAN ISKHIALGIA DI PRAKTIK PELAYANAN KEPERAWATAN LATU USADHA ABIANSEMAL BADUNG Ns. I Wayan Suardana, S.Kep, M.Kep (Pembimbing 1) Ns. I Kadek Saputra, S. Kep (Pembimbing 2) Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana Denpasar Pain is one of the main complaints of clients that drives someone to come to the health care. Pain that often arises is musculoscletal pain and one of them is iskhialgia. Iskhialgia is manifestation of lower back pain that caused due to a nerve ischiadicus clamping. This research aimed to know the effect of giving stretching exercise to decrease the pain in patients with iskhialgia. This research were pre-experimental research design by using one group pre-post test design. The number of samples were 19 respondents in nonprobability with concecutive sampling. Data analysis techniques which used to test the hypothesis that were Paired Sample T-Test with significancy level of 5% (0.05). The results of research showed the average of pain level before giving stretching exercise were 4,89 and after were 3,21. P-value = 0,000 its means that p <0.05 so that Ho is rejected, then it can be stated that there was effect of giving stretching exercise to decrease the pain in patients with iskhialgia in Latu Usadha Nursing Care Clinic Abiansemal Badung. Based on the results of this research will be suggested to the nurse in order to use stretching exercise as an non farmacologic techniques in the treatment of pain in iskhialgia. the next researchers should use control group in order to make the result more representative.
Keyword: Pain, Iskhialgia, Stretching Exercise PENDAHULUAN Nyeri adalah salah satu di antara
tanpa
memandang
jenis
kelamin,
keluhan utama yang menggerakkan
umur, ras, status sosial,dan pekerjaan
seseorang
(Crombie et all., 1999). Nyeri adalah
untuk
datang
pada
pelayanan kesehatan. Nyeri merupakan
sensasi
yang
sangat
tidak
masalah kesehatan yang kompleks.
menyenangkan dan sangat individual
Nyeri dapat mengenai semua orang,
yang tidak dapat dibagi dengan orang
lain. Nyeri dapat memenuhi seluruh
beberapa cabang dan terus menuju
pikiran
mengubah
kaki. Iskhialgia atau sciatica adalah
kehidupan orang tersebut. Akan tetapi,
nyeri yang menjalar (hypoesthesia-
nyeri
paraesthesia atau disasthesia) kebawah
seseorang,
adalah
konsep
yang
sulit
dikomunikasikan oleh klien (Berman,
sepanjang
perjalanan
2009).
iskiadikus
(Cailiiet,
Letak anatomis utama munculnya keluhan
nyeri
terbanyak
menurut
penelitian F.Wolf (1995) yang dimuat dalam
presentasi
David
Simons
(2003), 98% kasus nyeri berasal dari musculoskeletal dan salah satunya adalah
iskhialgia.
Iskhialgia
merupakan salah satu manifestasi dari nyeri
punggung
bawah
yang
akar
saraf
1981).
Saraf
iskiadikus adalah saraf terbesar dalam tubuh dan ichiadicus biasanya terkait dengan faktor usia dan riwayat trauma. Iskhialgia itu sendiri adalah sebuah gejala dimana pasien merasakan nyeri pada tungkai yang menjalar dari akar saraf ke arah distal perjalanan nervus iskiadikus sampai tungkai bawah. Keluhan
iskhialgia
yang
sering
dikarenakan karena adanya penjepitan
ditemukan dalam praktik pelayanan
nervus iskiadikus. Pada setiap sisi
keperawatan
tubuh, saraf iskiadikus atau sciatic
punggung bawah, nyeri daerah pantat,
menjalar dari tulang punggung bawah,
rasa kaku atau tertarik pada punggung
di belakang persendian pinggul, turun
bawah, nyeri yang menjalar atau
ke bokong dan dibelakang lutut. Di
seperti rasa kesetrum yang dirasakan
sana
dari pantat menjalar ke daerah paha,
saraf
sciatic
terbagi
dalam
antara
lain
:
nyeri
betis bahkan sampai kaki, tergantung
s.d. 50 tahun adalah yang paling sering
bagian saraf mana yang terjepit. Selain
rerkena karena mereka lebih aktif
tu dapat juga rasa nyeri ditimbulkan
dibandingkan kelompok usia yang
setelah
yang
lebih tua. Orang yang kegemukan dan
banyak
kurang fit, orang yang sering duduk
membungkukkan badan atau banyak
untuk periode waktu lama, pejalan
berdiri dan berjalan, dan rasa nyeri
kaki, pelari, atlet angkat berat, dan ibu
juga
hamil
melakukan
berlebihan,
sering
aktifitas
terutama
diprovokasi
karena
juga
rentan
mengalaminya.
mengangkat barang yang berat. Jika
Iskhialgia pada ibu hamil umumnya
dibiarkan maka semakin lama akan
terjadi di trimester akhir kehamilan
mengakibatkan
anggota
ketika rahim yang membesar menekan
badan bawah atau tungkai bawah yang
saraf sciatic. Rasa nyeri biasanya
disertai dengan mengecilnya otot-otot
menghilang setelah melahirkan.
kelemahan
tungkai bawah tersebut (Kuntono, 2000).
Angka kejadian iskhialgia di Amerika Serikat sebanyak 1-10% dari populasi
Setiap orang dapat terkena iskhialgia,
dan lebih umum terjadi antara 30-50
tetapi kalangan lansia lebih rentan
tahun. Angka kejadian ini meski
karena tulang punggung dan tubuh
terjadi pada pria dan wanita dalam
mereka secara umum telah mengalami
frekuensi yang merata, beberapa studi
degenerasi
memudahkan
telah menunjukkan bahwa iskhialgia
terjadinya kondisi-kondisi di atas.
sering terjadi lebih parah pada wanita
Namun demikian, kelompok usia 30
(Stanley J, 2011). Insiden iskhialgia
yang
meningkat pada usia pertengahan.
Berdasarkan data tiga bulan terakhir
Jarang
20,
yaitu Januari sampai Maret 2012
kemungkinan mengalami puncak nyeri
didapatkan jumlah rata-rata pasien
sciatic tahun 50-an dan kemudian
dengan
menurun (Frymoyer J, 1992).
adalah 20 pasien.
Pada studi pendahuluan yang telah
Tentunya iskhialgia perlu ditangani
dilaksanakan di Praktik pelayanan
agar tidak bertambah parah dari waktu
keperawatan Latu Usadha, Mambal,
ke waktu. Nyeri iskhialgia
Badung dalam tahun 2012 diperoleh
dirasakan dari pinggang sampai ke
rata-rata pasien yang datang setiap
betis
harinya
pelayanan
ekstremitas bawah. Daerah pinggang
keperawatan ini adalah 20 orang
sampai ke bawah mempunyai fungsi
dengan 70 % pasien mengeluh nyeri.
yang
Nyeri yang dikeluhkan terdiri atas
manusia, di antaranya membuat tubuh
nyeri seluruh badan (pegal-pegal),
berdiri
nyeri
melindungi beberapa organ penting
terjadi
ke
kepala
sebelum
praktik
atau
usia
pusing,
nyeri
punggung, nyeri lutut dan nyeri bahu. Berdasarkan hasil wawancara pemilik praktik dikatakan
pelayanan bahwa
keperawatan, pasien
yang
mengeluh nyeri iskhialgia berkisar 35% dari pasien yang mengeluh nyeri.
iskhialgia
akan
selama
sebulan
mengganggu
sangat
penting
tegak,
yang
gerakan
pada
pergerakan,
tubuh
dan
(Sidharta, 2009). Konsep
kenyamanan
memiliki
subjektif yang sama dengan nyeri. Nyeri dapat merupakan faktor utama yang
menyebabkan
merasakan
seseorang
ketidaknyamanan
dan
menghambat
kemampuan
serta
Journal
of
Medicine
keinginan individu untuk beraktivitas.
mengemukakan
Kolcaba mendefinisikan kenyamanan
terbaik dilakukan untuk iskhialgia
sebagai suatu sebagai suatu keadaan
adalah latihan peregangan dan exercise
telah
daripada
terpenuhi
kebutuhan
dasar
bahwa
(2006),
tindakan
hal
yang
pembedahan,
manusia (Kolcaba, 1992 dalam Potter
apalagi jika dilakukan dengan rutin
& Perry 2005). Kebutuhan ini meliputi
akan
kebutuhan akan ketentraman (suatu
kembali. Begitu juga diungkapkan
kepuasan
yang
dalam British Medical Journal (2008)
penampilan
sehari-hari),
(kebutuhan
telah
meningkatkan kelegaan
terpenuhi),
dan
membuat
aktivitas
normal
yang melaporkan bahwa setelah 6 bulan manfaat dari pembedahan hilang
transenden (keadaan tentang suatu
dan
yang melebihi masalah atau nyeri).
dirasakan tidak lebih membaik.
Maka
yang
Latihan peregangan dapat dilakukan
mengalami nyeri akan mencari upaya
sebagai penanganan segera. Latihan ini
untuk
dan
meningkatkan sirkulasi darah, juga
mengembalikan kenyamanan tersebut
memperkuat tulang belakang pasien
dengan
yang dapat meringankan rasa sakit
dari
itu
individu
menghilangkan
mencari
nyeri
pengobatan
dan
setelah
iskhialgia
dengan
untuk mengatasi iskhialgia adalah
fleksibilitas tulang belakang. Latihan
latihan peregangan.
peregangan juga merupakan tindakan
sebuah
studi
yang
dipublikasikan oleh The New England
yang
sangat
diaplikasikan
dan
yang
perawatan kesehatan. Salah satu upaya
Berdasarkan
baik
itu
meningkatkan
praktis dengan
dan
dapat mudah.
Melakukan
peregangan
sederhana
Latu Usadha Abiansemal, Badung.
setiap hari dapat mengatur tulang
Berdasarkan studi pendahuluan yang
belakang menuju pemulihan dengan
dilakukan peneliti, didapatkan populasi
biaya yang tidak banyak seperti yang
pasien dengan keluhan iskhialgia dari
dikemukakan dalam sebuah jurnal
bulan Januari – Maret 2012 rata-rata
yang dipublikasikan dalam Journal
perbulan adalah 20 pasien. Dengan
Watch General Magazine (2012).
perhitungan rumus didapatkan sampel
Berdasarkan latar belakang
dan
untuk penelitian ini berjumlah 19
fenomena diatas, peneliti tertarik untuk
responden.
melakukan penelitian tentang pengaruh
Instrumen Penelitian
pemberian latihan peregangan pada
Instrumen
yang
pasien dengan iskhialgia.
penelitian
ini
menggunakan
dipakai adalah
lembar
pada dengan
wawancara
METODE PENELITIAN untuk
mengukur
intensitas
nyeri
Rancangan Penelitian berupa Skala Intensitas Nyeri Numerik Penelitian
ini
termasuk (Numerical
penelitian
pra-ekperimental
Rating
Scale,
NRSs)
dengan dengan skor 0-10 untuk mengukur
menggunakan metode one group preintensitas nyeri sebelum dan sesudah post test design. terapi. Skala ini efektif digunakan Populasi dan Sampel untuk
mengkaji
intensitas
nyeri
Populasi dari penelitian ini adalah sebelum
dan
sesudah
intervensi
pasien dengan iskhialgia yang datang terapeutik.
Pengukuran
ini
lebih
ke Praktik pelayanan keperawatan mudah dipahami pasien baik bila
diberikan secara lisan atau mengisi
menandatangani informed consent dan
form
jika menolak menjadi responden maka
kuesioner
(Prasetyo,
2010).
Instrumen terlampir dalam lampiran 5.
peneliti
tidak
memaksa
Lembar wawancara yang digunakan
menghormati hak pasien.
untuk
pada penelitian ini berisi nama, umur,
Responden diberikan lembar
jenis kelamin dan pertanyaan yang
wawancara yang berisikan tentang
diajukan mengenai skala nyeri yang
biodata responden (nama, usia, jenis
akan ditanyakan sebelum dilakukan
kelamin)
latihan
mengunakan
peregangan
dan
sesudah
dan
pengukuran skala
nyeri
dengan numerik
dilakukan latihan peregangan
untuk skala nyeri yang dirasakan
Prosedur Pengumpulan data dan
sebelum dan sesudah diberikan latihan
Analisa Data
peregangan. Kemudian peneliti akan
Pengumpulan data dilakukan oleh
menjelaskan mengenai pemilihan skala
peneliti sendiri dan bekerja sama
nyeri kepada responden dan responden
dengan perawat di Praktik pelayanan
bisa mengisi kuisioner.
keperawatan Latu Usadha Abiansemal
Responden
akan
diberikan
Badung. Responden yang memenuhi
latihan peregangan untuk iskhialgia
kriteria inklusi diberikan penjelasan
yang akan dilakukan oleh perawat dan
tentang manfaat dan tujuan penelitian
dibantu dengan peneliti sebanyak dua
serta
dialami.apabila
kali. Kemudian responden kembali
responden menyatakan bersedia secara
mengisi kuesioner mengenai skala
sukarela untuk ikut sebagai subjek
nyeri yang dirasakan setelah latihan
penelitian, maka responden diminta
peregangan.
resiko
yang
Data yang telah terkumpul
Hipotesa alternatif diterima apabila
kemudian ditabulasi ke dalam matriks
nilai p<0,05 atau hasil t hitung lebih
pengumpulan data yang telah dibuat
besar dari t tabel untuk α=0,05.
sebelumnya
HASIL PENELITIAN
oleh
peneliti
dan
kemudian dilakukan analisis data. Kemudian terkumpul
data
diolah
yang
dengan
Dari 19 responden hasil menunjukkan telah
teknik
bahwa data karakterisitik responden iskhialgia
berdasarkan
usia
lebih
analisa data yaitu mempergunakan uji
banyak diderita kategori umur 31-40
parametrik. Syarat untuk melakukan
(47,4%) dan berdasarkan jenis kelamin
uji parametrik yaitu selain data dalam
lebih banyak didertia oleh laki-laki
bentuk skala interval, data juga harus
(63,2%). Sedangkan untuk skala nyeri
berdistribusi normal. Maka, dilakukan
pada responden dengan iskhialgia yang
uji
dengan
dilaporkan sebelum diberikan latihan
Kolmogorov
peregangan berkisar antara 4-6 dengan
berdistribusi
nilai rerata 4,89. Dan yang dilaporkan
normal apabila dikatakan nilai α
setelah diberikan latihan peregangan
Apabila data yang didapat berdistribusi
menurun menjadi 1-3 dengan nilai
normal
rerata 3,11. Dar uji analisis data dapat
normalitas
menggunakan Smirnov.
data uji
Dikatakan
maka
data
selanjutnya
dianalisis dengan menggunakan uji T
dinyatakan
Test Paired dan menggunakan Uji
pemberian latihan peregangan terhadap
Wilcoxon jika data tidak terdistribusi
nyeri pada pasien dengan iskhialgia di
normal,
tingkat
Praktik Pelayanan Keperawatan Latu
(0,05).
Usada Abiansemal, Badung dengan
dengan
kemaknaan/kesalahan
5%
terdapat
pengaruh
nilai p=0,000<α=0,05 dan diyakini
18 tahun dan mulai umur 20 tahun
sebesar 95% bahwa latihan peregangan
telah terjadi perubahan degeneratif
dapat menurunkan nyeri pada pasien
(Purwanto, 2003).
dengan iskhialgia.
Usia dan tahap perkembangan sangat
PEMBAHASAN
mempengaruhi respon terhadap nyeri.
Dalam
penelitian
ini
Dalam penelitian seluruh responden
didapatkan bahwa responden pada
berada dalam rentan umur dewasa.
rentang umur 31-40 dan juga 41-50
Umumnya pada dewasa keluhan nyeri
menduduki jumlah terbanyak yang
bisa dirasakan sebagai nyeri yang
menderita
iskhialgia.
ini
hebat dan pada lansia nyeri dianggap
disebabkan
karena
umur
suatu bagian dari proses penuaan dan
tersebut merupakan rentang umur yang
mengakui rasa nyeri adalah hal yang
produktif sehingga umur tersebut lebih
sulit
banyak bekerja dan juga rentan akan
diabaikan dan kurang mendapatkan
keletihan (Smeltzer & Bare, 2002). Hal
penanganan.
ini sesuai dengan jurnal dari Koes
Frymoyer (1992) dalam International
(2007) yang diterbitkan oleh British
Course Lecture dikemukakan bahwa
Medician Journal yang menyatakan
insiden iskhialgia meningkat pada usia
bahwa penderita iskhialgia berusia
pertengahan. Jarang terjadi sebelum
sekitar 40–64 tahun. Pendapat berbeda
usia 20 kemudian mengalami puncak
dinyatakan dalam penelitian Swedish
nyeri pada umur 50-an dan kemudian
Spine
menyatakan
menurun. Maka dari itu peneliti tidak
iskhialgia sudah ditemukan pada usia
memasukkan kriteria umur diatas 59
Register
Hal
rentang
yang
diterima
sehingga
Namun
terkadang
menurut
tahun sebagai responden dan juga
terutama
dengan
penyakit
badan atau banyak berdiri dan berjalan
banyak
yang banyak dikerjakan oleh laki-laki.
pertimbangan
degeneratif
lain
yang
banyak
membungkukkan
menyertai di kriteria umur tersebut.
Rasa nyeri juga sering diprovokasi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 19 responden didapatkan bahwa sebanyak 63,8% responden adalah laki-laki dan 36,2% responden adalah perempuan. Laki-laki lebih banyak ditemukan dibanding perempuan dengan perbandingan laki-laki dan perempuan adalah 1,2:1. Hal ini sesuai dengan penelitian dari Stromqvist (2008) dalam Swedish Spine Register dimana perbandingan laki-laki dengan perempuan adalah 1,2:1. Dalam penelitian ini iskhialgia lebih
karena mengangkut barang yang berat (Kuntono, 2000). Nyeri
iskhialgia
perempuan
dalam
dialami
oleh
penelitian
ini
sebanyak 7 orang (36,2%). Salah satu responden dari penelitian ini mengeluh nyeri
sejak
melahirkan
sebulan
sebelum datang ke tempat praktik perawat, selebihnya mengeluh karena
banyak
dialami
laki-laki
(63,8%) aktivitas fisik. Hal ini sesuai dengan
disebabkan karena faktor stres dan hasil jurnal dari Ostgaard (1991) yang keletihan yang lebih besar dialami oleh berjudul Prevalence Of Back Pain In laki-laki yang lebih banyak bekerja Pregnancy secara
fisik
dibandingkan
menyatakan bahwa dari
dengan keseluruhan respondennya hanya 1%
perempuan. Teori menyebutkan bahwa yang menderita iskhialgia. Hal tersebut keletihan akan meningkatkan persepsi menguatkan hasil penelitian dimana nyeri (Smeltzer & Bare, 2002). Nyeri tidak banyak wanita
hamil
yang
iskhialgia juga bisa timbul setelah menderita iskhialgia dan berlawanan melakukan aktifitas yang berlebihan, dengan kepercayaan populer dimana
wanita hamil tidak akan lebih rentan
sciatica. Dalam penelitian tersebut
terkena
akibat
diperoleh data terbanyak skala nyeri
kehamilan cenderung pada panggul
responden yang mengalami iskhialgia
dan punggung belakang. Iskhialgia
berada pada skala 5 dengan skala
tidak disebabkan oleh bayi yang
numerik 0-10. Hal tersebut sesuai
menekan saraf. Pada orang muda,
dengan
sering disebabkan oleh kerusakan pada
iskhialgia dirasakan paling banyak
diskus
menyebabkan
pada skala nyeri sedang. Iskhialgia ini
pembengkakan di sekitar saraf atau
sendiri merupakan manifestasi nyeri
dengan tekanan dan prolaps disk. Pada
punggung
belakang
yang
orang tua, mungkin karena kompresi
memungkinkan
nyeri
lebih
dari ligamen atau tulang (Ostgaard et
hebat
al 1994).
dibandingkan pada tungkai kaki.
iskhialgia.
yang
Nyeri
Dari hasil pengamatan yang dilakukan,
didapatkan
penelitian
pada
terasa
punggung
penelitian
dimana
belakang
yang
dilakukan
nyeri
diperoleh skala nyeri setelah diberikan
responden sebelum diberikan latihan
latihan peregangan yang dilaporkan
peregangan
4-6.
oleh responden berkisar antara 1-3.
Sebagian besar responden mengeluh
Sebagian besar responden melaporkan
nyeri berat dengan rata-rata skala 5.
iskhialgia dengan skala ringan yaitu
Hasil penelitian ini sesuai dengan
skala 3 (nyeri ringan). Penurunan skala
penelitian
nyeri
berkisar
Peul
W
skala
Hasil
hasil
antara
(2008)
yang
setelah
diberikan
rata-rata
latihan
berjudul Influence of gender and other
peregangan
mengalami
prognostics factor on outcome of
penurunan 2 skor. Berdasarkan hal
tersebut terdapat kesesuaian dengan
terjadinya perubahan yang signifikan
teori yang menyatakan bahwa latihan
antara skala nyeri sebelum dan setelah
fisik
diberikan latihan peregangan. Hal ini
dapat
mempertahankan
fleksibilitas
sendi
memperbaiki
atau
–
sendi,
terbukti berupa penurunan skala nyeri
meningkatkan
yang dirasakan oleh responden. Dari
kekuatan otot, memperbaiki daya tahan
hasil
otot
didapatkan skala nyeri responden yang
(muscle
memperbaiki
endurance) “Cardio
serta
Pulmonary
penelitian
mengalami
yang
iskhialgia
dilakukan,
sebelum
Endurance” dan latihan fisik yang
diberikan latihan peregangan berkisar
berupa
latihan
antara 4-6. Sebagian besar nyeri yang
stretching
atau
peregangan
dapat
meningkatkan
dirasakan oleh responden sebelum
kelenturan
otot,
memperlancar
diberikan latihan peregangan berada
vaskularisasi serta mengurangi spasme
pada skala 5. Dan hasil penelitian yang
(Dep
dilakukan
Kes
RI,
1996).
peregangan
itu
mengurangi
spasme
Latihan
nyeri
responden
dapat
setelah diberikan latihan peregangan
bisa
berkisar antara 1-3. Sebagian besar
menyebabkan nyeri sehingga terjadi
nyeri yang di rasakan responden
penurunan nyeri yang diraskan oleh
setelah diberikan latihan peregangan
pasien.
berada pada skala. Pada lampiran 8 Hasil
sendiri
skala
yang
penelitian
mengenai
dapat dilihat bahwa 1 responden
pemberian
latihan
mengalami penurunan skala nyeri
peregangan terhadap skala nyeri pada
sebesar 4 skor, sebanyak 2 responden
pasien dengan iskhialgia menunjukkan
mengalami penurunan sebesar 3 skor,
pengaruh
8 responden mengalami penurunan
didapatkan
ada
pengaruh
sebanyak 2 skor dan sebanyak 8
signifikan
latihan
gerak
responden mengalami penurunan 1
(Stretching) terhadap tingkat nyeri
skor.
punggung bawah di Sanggar Senam
Dari hasil analisis data dengan hasil p
Bagas Desa Mangunrejo.
= 0,000 < α = 0,05 maka analisis
Hal yang mendukung juga dinyatakan
penelitian
pengaruh
oleh jurnal lain yang diterbitkan oleh
pemberian latihan peregangan terhadap
New England Journal of Medicine
nyeri pada pasien dengan iskhialgia.
pada tahun 2006 menyatakan bahwa
Hasil penelitian ini didukung oleh
sangatlah
bagus
penelitian
yang
iskhialgia
diberikan
exercise
dan
Suprianto
(2008)
yang
berjudul
latihan
peregangan
agar
bisa
Pengaruh
Latihan
Gerak
Pinggul
melakukan aktivitas normal kembali.
ini
terdapat
dilakukan
oleh
pinggul
penderita
(Stretching) Terhadap Tingkat Nyeri
Berdasarkan
Punggung Bawah Pada Lansia (Suatu
diatas,
Studi di Sanggar Senam Bagas Desa
dengan teori yang menyatakan bahwa
Mangunrejo
secara umum penanganan nyeri terbagi
Kecamatan
Kabupaten
Malang)
pengolahan
data
Kepanjen
maka
data
jika
yang
yang
terdapat
diperoleh kesesuaian
dengan
hasil
kedalam dua kategori yaitu pendekatan
yang
dapat
farmakologi
dan
pendekatan
non
disimpulkan bahwa terdapat penurunan
farmakologi. Perawat sebagai role
tingkat nyeri setelah melakukan latihan
model dimasyarakat berperan besar
gerak pinggul (Stretching) dimana Ho
dalam penanggulangan nyeri melalui
ditolak,
pendekatan
dan
Ha
diterima
dan
non
farmakologi.
Intervensi
yang
dalam
menimbulkan nyeri. Selain itu latihan
pendekatan non farmakologi misalnya
peregangan dapat mebantu kesehatan
dengan memberi latihan atau exercise
disk tulang belakang dimana gerakan-
yang tepat (spesifik), latihan dapat
gerakan dapat membantu pertukaran
membantu menurunkan kelemahan,
nutrisi dan cairan dalam disk dan
menghilangkan stress, meningkatkan
mencegah
kekuatan
ischiadicus.
otot,
termasuk
dan
mencegah
deformitas (Misriani H, 1994). Latihan
peregangan
saraf
Latihan peregangan dapat membantu olahrga
meningkatkan fleksibilitas otot-otot
lainnya akan berdampak lebih baik
yang menegang dan mempengaruhi
dibandingkan dengan bed rest. Pasien
saraf. Latihan peregangan juga dapat
dengan
membantu menjaga tubuh tetap sehat
iskhialgia
dan
tekananpada
mungkin
akan
beristirahat satu sampai dua hari ketika
dan
nyeri muncul tetapi setelah jangka
panjang. Selain itu latihan ini juga
waktu tersebut nyeri biasanya akan
dapat meningkatkan sirkulasi darah
semakin memburuk karena badan tidak
dan
aktif. Tanpa latihan dan gerakan, otot
Dengan cara itu latihan peregangan
punggung dan struktur tulang belakang
dapat mengurangi gejala kekurangan
menjadi tidak terkondisi dengan bagus
oksigen sel yang dapat menyebabkan
dan kurang mampu menopang tulang
peningkatan
belakang apalagi tungkai kaki. Hal
menimbulkan nyeri.
tersebut dapat menyebabkan cidera kembali
dan
spasme
yang
akan
bugar
dalam
meningkatkan
asam
Latihan
jangka
waktu
oksigenasi
laktat
peregangan
sel.
sehingga
adalah
suatu bentuk latihan yang merangsang
kerja otot rangka (striated atau otot
dada yang tertutup, serta katup-katup
lurik) yang terdapat pada sistem skelet
halus
yang
permukaan
memberikan
pengontrolan
yang
terletak
dalamnya
sepanjang nadi,
maka
pergerakan, mempertahankan postur
peredaran darah tetap dipertahankan
tubuh dan menghasilkan panas. Otot
sekalipun melawan tarikan gaya berat.
rangka
ada
Jika ketiadaan gerak menghilangkan
rangsangan, energi kontraksi dipenuhi
sebagian besar dari daya menekan ini
dari pemecahan adenosin triposphat
dan jika sikap tubuh yang kurang baik
(ATP) dan kegiatan kalsium, serabut-
menghalangi pernafasan secara normal
serabut saraf yang cukup beroksigen
maka peredaran darah dalam nadi
berkontraksi dengan penuh kekuatan
menjadi lambat. Orang-orang dengan
bila dibandingkan dengan oksigen
sikap tubuh yang salah, duduk terlalu
yang kurang. Gerakan terjadi karena
lama
otot menarik tulang yang berfungsi
perlambatan peredaran darah mereka
sebagai tangkai dan persendian bekerja
yang bawah. Kelelahan dapat timbul
sebagai engsel-engsel, otot-otot rangka
sebagai akibat terlalu banyaknya zat-
banyak berisi vaskuler (Barbara C.
zat yang seharusnya dibuang tetapi
Long, 1989). Ketika otot-otot itu
tetap terkumpul, sedangkan otot-otot
menegang,
kurang
berkontraksi
maka
ada
bila
nadi
yang
seringkali
mengalami
mendapatkan
makanan.
tertekan. Daya menekan ini membantu
Keletihan otot biasanya disebabkan
mengalirkan darah kembali ke jantung.
oleh terlampau banyak asam laktat
Bersamaan dengan pernafasan yang
terkumpul
mengubah tekanan didalam rongga
(Wolf,Weitzel,Fuerst, 1984).
dalam
otot–otot
Latihan salah
satu
peregangan
bentuk
latihan
adalah yang
latihan peregangan dapat menurunkan nyeri pada pasien dengan iskhialgia.
merangsang kerja otot rangka yang salah
satu
aksinya
adalah
Hasil penelitian ini hendaknya dapat
dijadikan
pedoman
dalam
menghasilkan panas, dan pada saat
meningkatkan pelayanan di Praktik
otot berkontraksi
energi kontraksi
Pelayanan Keperawatan Latu Usadha.
dipenuhi dari pemecahan ATP dan
Dimana dari hasil penelitian ini sudah
kegiatan
cukup
disimpulkan bahwa latihan peregangan
beroksigen sehingga nantinya dapat
dapat menurunkan nyeri pada pasien
memperlancar sirkulasi darah sehingga
dengan iskhialgia sehingga perawat
mekanisme pengangkutan zat-zat yang
dapat
terkandung dalam otot (asam laktat)
latihan
berjalan lancar (Barbara C Long,
memanajemen
1998).
penelitian ini juga perawat dapat
kalsium
yang
memberikan
penatalaksanaan
peregangan nyeri.
untuk Dengan
mengajarkan teknik latihan peregangan KESIMPULAN DAN SARAN
yang dapat diterapkan di rumah pasien.
Terdapat pengaruh pemberian latihan
Penelitian ini juga bisa dijadikan
peregangan terhadap nyeri pada pasien
bahan kajian untuk penelitian lebih
dengan iskhialgia di Praktik Pelayanan
lanjut
Keperawatan Latu Usada Abiansemal,
sampai saat ini belum banyak diteliti.
Badung dengan nilai p=0,000<α=0,05
Hendaknya pada penelitian berikutnya
dan diyakini sebesar 95% bahwa
menggunakan kelompok kontrol yang
mengenai
iskhialgia
yang
dapat diusahakan dengan mengambil
sampel di banyak tempat sehingga hasil
lebih
data
sampel
lebih
Keperawatan ). Bandung : Yayasan IAPK Pajajaran Bandung
heterogen.
DAFTAR PUSTAKA Alexander, J. I & R. G. Hill. 1987. Postoperative Pain Control. London: Blackwell Scientific Publications
Anderson,Bob. 2000. StretchingRevised Edition. California: Shelter Publications
Andrew T. Shields (Ed.). 1990. The Health For Life Training Advisor. England: Health For Life
Archard G. 2005. Simple Guide: Nyeri Punggung. Jakarta: PT Erlangga. Arikunto, S. 2002. Manajemen Penelitian. Edisi revisi. Jakarta: PT Rineka Cipta. Aru
Basuki., 2009. Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Gangguan Kesehatan Perawat di IRD RSVP DR. Soeradji Tirtonegoro Klaten, (online), (http://skripsistikes.wordpress.c om/2009/04/27/hubunganantara-stres-kerja-denganganggLian-kesehatan-perawatdi-ird-rsup-drsoeradjitirtonegoro-klaten/, diakses 20 februari 2012).
Cailliet, R,. 1981. Low Back Pain Syndrome; Second Edition. Philadelphia: F. A Davis Company.
Frymoyer JW. 1992. Back pain and sciatica. N Engl J Med 1988, 318(5):291–300. Gregory, et al. 2008. Acute Lumbar Disk Pain: Navigating Evaluation and treatment choices. American Family Physician, 78 (7): 835-842.
W.Sudoyo,dkk. 2006. Ilmu Penyakit Dalam FKUI. Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Guyton & Hall. 1997. Fisiologi Kedokteran. Dalam FKUI. Jakarta:EGC
Barbara C Long.(1996).Perawatan Medikal Bedah ( Suatu Pendekatan Proses
Hastono, Sutanto Priyo. 2007. Analisis Data Kesehatan. Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
Nursalam, 2008. Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Hidayat, A. 2003. Riset Keperawatan Keperawatan. Edisi kedua. Jakarta: dan Teknik Penulisan Ilmiah. Salemba Medika. Jakarta: Salemba Medika.
Koes, B W, et al. 2007. Diagnosis and Treatment of Sciatica. British Medical Journal, 334 (7607): 1313-1317
Kuntono H.P. 2000. Management Nyeri Muskuloskeletal. Makalah disajikan dalam Temu Ilmiah Tahunan Fisioterapi XV, Semarang
Ostgaard HC, Anderson GBJ, Karlsson K. Prevalence of back pain in pregnancy. Spine. 1991;16(5):549-52
Ostgaard HC, Zetherstrom G, Roos-Hansson E. The posterior pelvic pain provocation test in pregnant women. Eur Spine. 1994;3(5):258-60
Parjoto, Slamet. 2006. Terapi Listrik Untuk Modulasi Nyeri. Semarang: IFI. Meliala, L., Pinson, R., 2004, Patofisiologi dan Penatalaksanaan Nyeri Punggung Bawah dalam Towards Mekanism-Based pain Treatment tht Recent Trends and Current Evidens, Pokdi Nyeri Perdossi.
Peul W, Brand R, Thomeer R, and Koes B. Influence of gender and other prognostic factors on outcome of sciatica. Pain 2008;138: 180-191.Read more: http://www.sciaticanatural.com /2012/is-sciatica-worse-for women/#ixzz1zB4NLgvN
Meliala, L. 2004. Nyeri Neuropati Diabetika. Yogyakarta: Medigama Press.
Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Edisi keempat. Jakarta: EGC. Miller, Ron. 2011. Sciatica Stretches for Sciatica Pain Treatment, (online), Purwanto ET. 2003. Hernia Nukleus (http://www.thestretchinghandb Pulposus Lumbalis dalam ook.com/archives/sciatica.php, Nyeri Punggung Bawah. diakses 20 Februari 2012). Kelompok Studi Nyeri Perhimpunan Dokter Spesialis
Saraf Indonesia (PERDOSSI) ;133-48
Prasetyo, S.N. 2010. Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Riwidikdo, H. 2009. Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press
Riyanto, Agus. 2009. Pengolahan dan Analisis Data Kesehatan. Yogyakarta: Mulia Medika.
Setiadi. 2007. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Speed, C. 2004. Low Back Pain. British Medical Journal, 328 (7448): 1119-1121. Suprianto. 2008. Pengaruh Latihan Gerak Pinggul ( Stretching ) Terhadap Tingkat Nyeri Punggung Bawah Pada Lansia (Suatu Studi di Sanggar Senam Bagas Desa Mangunrejo Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang). Skripsi tidak diterbitkan. Program DIII Keperawatan FIKES Universitas Muhammadiyah Malang.
Stanley J. Swerzewski, 2011. Acute Urinary Retention, (online), (http://www.healthcommunties. com/ acute-urinaryretention/overwiew-of-acuteurinary-retention.sthml, diakses pada 20 Februari 2012).
Setyani, Tin. 2006. Pengaruh Sugiyono. 2007. Statistik untuk Stretching terhadap Keluhan Penelitian. Bandung: Alfabeta. Muskuloskletal di Bagian Packaging PT. Showa 2008. Metode Penelitian Indonesia ManufacturingSugiyono. Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Bekasi. Skripsi tidak diterbitkan. Fakultas Kesehatan Masyarakat UniversitasTaylor, Lilis, LeMone.1989. Fundamentals of Dipenogoro, Nursing,. Philadelphia: JB, Lippincot. Vroomen, PC. et al. 2000. Conservative Sidharta Priguna. 2009. Neurologi treatment of sciatica: a systematic Klinis Dalam Praktek review. Journal of Spinal Disorders, Umum. Jakarta: Dian Rakyat. 13 (6): 463–469.
Wolf, Weitzel,Fuerst. 1984. Dasar – Dasar Ilmu Keperawatan. Jakarta : Gunung Agung
.