PENGARUH PEMASANGAN TAMPON KASSA DI KANALIS ANALIS TERHADAP RASA NYERI PADA PASIEN PASCA HEMOROIDEKTOMI WHITEHEAD Penelitian untuk Karya Akhir Dalam Bidang Ilmu Bedah
Disusun Oleh : Endey Prasetyo NIM. S500109015
Program Pendidikan Dokter Spesialis I Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret/ RSUD Dr. Moewardi Surakarta 2015
ii
PERNYATAAN KEASLIAN DAN PERSYARATAN PUBLIKASI
Penulis menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa: 1. Tesis yang berjudul: “Pengaruh Pemasangan Tampon Kassa di Kanalis Analis Terhadap Rasa Nyeri Pasca Hemoroidektomi Whitehead”, ini adalah karya penelitian penulis sendiri dan tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik serta tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang tertulis dengan acuan yang disebutkan sumbernya, baik dalam naskah karangan dan daftar pustaka. Apabila ternyata di dalam naskah tesis ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur plagiasi, maka penulis bersedia menerima sanksi, baik Tesis beserta gelar magister penulis dibatalkan serta diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2. Publikasi sebagian atau keseluruhan isi Tesis pada jurnal atau forum ilmiah harus menyertakan ijin tim promotor sebagai author dan PPs UNS sebagai institusinya. Apabila penulis melakukan pelanggaran dari ketentuan publikasi ini, maka penulis bersedia mendapatkan sanksi akademik yang berlaku. Surakarta, Agustus 2015 Mahasiswa,
Endey Prasetyo S500109015
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan pertolonganNya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya akhir dengan judul “Pengaruh Pemasangan Tampon Kassa di Kanalis Analis Terhadap Rasa Nyeri Pasca Hemoroidektomi Whitehead”. Karya akhir ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan Program Pendidikan Dokter Spesialis I Ilmu Bedah di Bagian Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret/ Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta. Perkenankan penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S., selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan kesempatan belajar pada program pascasarjana Universitas Sebelas Maret. 2. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku direktur Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah berkenan memberikan
fasilitas
dalam
menempuh
pendidikan
pada
Program
Pascasarjana. 3. Prof. Dr. Hartono, dr, M.Si, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Endang Agustinar, dr., M.Kes., selaku Direktur RSUD Dr. Moewardi Surakarta. 5. Prof. Dr.A.A. Subijanto, dr., MS, selaku Kepala Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Pendidikan Profesi Kesehatan Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. 6. Soebandrijo, dr., SpB, SpBTKV, selaku Kepala SMF Bedah RSUD Dr. Moewardi Surakarta. 7. Amru Sungkar, dr, Sp.B, Sp.BP-RE(K), selaku Ketua Program Studi Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. 8. Agus
Rahardjo,
dr,
Sp.B(K)BD
selaku
pembimbing
utama
yang
membimbing dan mendorong saya agar menyelesaikan karya akhir ini serta
iv
memberikan banyak kesempatan dalam penanganan pasien yang menjadi sampel. 9. Dr. Hari Wujoso, dr., Sp.F, MM, selaku pembimbing pendamping yang telah membimbing saya dalam menyelesaikan karya akhir ini. 10. Heri Dwi Purnomo, dr, Sp.An, selaku pembimbing pendamping tesis ilmu bedah yang telah membimbing saya dalam menyelesaikan karya akhir ini. 11. Mochamad Arief TQ, dr., MS. Selaku pembimbing tesis ilmu bedah yang telah banyak membantu kelancaran dalam pembuatan karya ilmiah. 12. Dr. Ida Bagus Metria, dr, Sp.B(K)BD, Amru Sungkar, dr, Sp.B, Sp.BPRE(K), Suwardi, dr, Sp.B, Sp.BA, selaku dewan penguji, atas masukan dan saran sehingga karya akhir ini menjadi lebih baik. 13. Seluruh Senior Bagian Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. 14. Paramedis dan non paramedis di RSUD Dr.Moewardi Surakarta. 15. Seluruh residen bedah Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. 16. Pasien-pasien yang sudah bersedia menjadi sampel dalam penelitian ini. 16. Orang tua, istri dan anak serta keluarga besar yang memberikan
semangat,
doa dan dukungannya hingga selesainya karya akhir ini. Penulis menyadari bahwa karya akhir ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu setiap kritik dan saran yang membangun akan kami terima dengan senang hati. Semoga Tuhan Yang Maha Esa merestui segala langkah dalam menuntut ilmu, dan menjadi pribadi yang lebih berguna dalam membantu sesama. Amin.
Surakarta, Agustus 2015
Penulis
v
ABSTRAK
PENGARUH PEMASANGAN TAMPON KASSA DI KANALIS ANALIS TERHADAP RASA NYERI PADA PASIEN PASCA HEMOROIDEKTOMI WHITEHEAD
Latar Belakang : Pemasangan tampon dalam kanalis analis pasca hemoroidektomi mungkin penyebab utama awal nyeri 24 jam pasca operasi, apakah ada perbedaan antara pasien pasca hemoroidektomi yang dipasang dan yang tidak dipasang tampon di dalam kanalis analis dari segi intensitas nyeri selama 24 jam pasca operasi. Tujuan : Mengetahui Apakah ada pengaruh pemasangan tampon kassa di kanalis analis terhadap rasa nyeri pada 6 jam, 12 jam, 18 jam dan 24 jam pasien pasca operasi hemoroidektomi ? Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik. Subyek penelitian terdiri dari 26 subyek, dimana 13 subyek dilakukan pemasangan tampon dan 13 subyek tidak dilakukan pemasangan tampon di kanalis analis pasca Hemoroidektomi whitehead, dengan menilai intensitas nyeri berdasarkan Visual Analoq Score. Tiap subyek dilakukan penilaian intensitas nyeri pasca operasi pada jam ke-6, jam ke-12, jam ke-18 dan jam ke-24. Semua data yang terkumpul dilakukan uji statistik menggunakan uji statistik t test independent (α = 0,05) dengan menggunakan SPSS 19.0. Tiap-tiap variabel di evaluasi setelah dilakukan uji normalitas dan homogenitas data. Hasil : Skor intensitas nyeri pada kelompok yang di pasang tampon dan tidak dipasang tampon kassa di kanalis analis pasca hemoroidektomi jam ke 6 (p=0,211 >0,05) dan jam ke 12 (p=0,079 >0,05) secara statistik tidak terdapat perbedaan namun sebaliknya pada jam ke 18 (p=0,005 <0,05) dan jam ke 24 (p=0,000 <0,05) secara statistik terdapat perbedaan yang signifikan. Simpulan : Dari hasil analisis statistik data penelitian terdapat perbedaan yang signifikan intensitas nyeri antara pasien yang menggunakan tampon dengan pasien yang tidak menggunakan tampon kassa di kanalis analis pasca hemoroidektomi whitehead pada jam ke 18 (p = 0,005) dan jam ke 24 (p = 0,000). Kata Kunci : Nyeri, tampon kassa, hemoroidektomi
vi
ABSTRACT
PAIN EFFECT OF INSTALLATION GAUZE TAMPON IN ANAL CANAL AFTER HEMORROIDECTOMY WHITEHEAD
Background: Installation of a tampon in the anal canal after hemorrhoidectomy may be the main cause of early postoperative pain 24 hours, if there is a difference between patients with post hemorrhoidectomy installed and improperly installed tampon inside the anal canal in terms of pain intensity for 24 hours postoperatively. Objective: Is there any influence of gauze tampon installation in the anal canal to the pain in 6 hours, 12 hours, 18 hours and 24 hours after hemorrhoidectomy whitehead? Methods: This study was an observational analytic study. The subjects of the study consisted of 26 subjects, of which 13 subjects were performed with tampons and 13 subjects were not performed tampon in the anal canal after Hemorrhoidectomy whitehead. Assess the intensity of pain by Visual Analoq Score. Each subject performed postoperative assessment of pain intensity at the 6th hour, 12th hour, 18th hour and 24th hour. All data collected by statistical test using statistical tests independent t test (α = 0.05) using SPSS 19.0. Each variable has been test of normality and homogeneity of data before evaluation. Results: Pain intensity scores in the group with tampon and tampon not performed in the anal canal in 6 hours (p = 0.211> 0.05) and 12 hours (p = 0.079> 0.05) were not statistically difference, otherwise in 18 hours (p = 0.005 <0.05) and 24 hours (p = 0.000 <0.05) were statistically significant difference after hemorrhoidectomy. Conclusion: The results of the statistical analysis of research data there are significant differences in pain intensity among patients who use tampon with who did not use gauze tampons in the anal canal after hemorrhoidectomy whitehead on the 18 hours (p = 0.005) and 24 hours (p = 0.000). Keywords: Pain, gauze tampon, hemorrhoidectomy
vii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL..................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN...................................................................
ii
HALAMAN PERNYATAAN...................................................................
iii
KATA PENGANTAR................................................................................
iv
ABSTRAK..................................................................................................
vi
DAFTAR ISI ..............................................................................................
viii
DAFTAR TABEL.......................................................................................
x
DAFTAR GAMBAR..................................................................................
xi
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................
xii
DAFTAR SINGKATAN............................................................................
xiii
BAB I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH.........................................
1
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................
2
C. TUJUAN PENELITIAN...........................................................
2
D. MANFAAT PENELITIAN.......................................................
3
BAB II. LANDASAN TEORI A. TINJAUAN PUSTAKA...............................................................
4
1. PENDAHULUAN............................................................
4
2. FISIOLOGI DEFEKASI..................................................
5
3. PATOFISIOLOGI DAN ANATOMI..............................
6
4. METODE HEMOROIDEKTOMI WHITEHEAD.........
9
5. PENATALAKSANAAN PASCA OPERASI..……......
13
6. KONSEP NYERI..............................................................
14
7. KLASIFIKASI NYERI....................................................
15
8. NYERI DAN PEMBEDAHAN........................................
18
9. MEKANISME NYERI PEMBEDAHAN........................
19
10. NYERI HEMOROIDEKTOMI......................................
27
11. PENILAIAN INTENSITAS NYERI..………………...
28
12. PENANGANAN NYERI...............................................
34
13. PROSEDUR SPINAL ANESTESI.................................
40
14. OBAT SPINAL ANESTESI............................................
41
viii
15. KOMPLIKASI SPINAL ANESTESI.............................
43
B. KERANGKA TEORI....………….………………………........
44
C. HIPOTESIS PENELITIAN……………………………..............
46
BAB III. METODE PENELITIAN A. RANCANGAN PENELITIAN…………………………….........
47
B. TEMPAT DAN WAKTU..…………………………………........
48
C. POPULASI PENELITIAN…………………………………........
48
D. SAMPEL DAN TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL….…......
48
E. BESAR SAMPEL...…………………………………………........
48
F. KRITERIA RESTRIKSI.....………………………………….......
49
G. ALOKASI SUBJEK…………………………………………......
49
H. DEFINISI OPERASIONAL..……………………………….......
49
I. TATALAKSANA PENELITIAN.…………………………..........
50
J. KERANGKA PENELITIAN..........................................................
52
K. ANALISIS STATISTIK…………………………………….........
53
L. INSTRUMEN.…………………………………………………....
53
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN..................................................................
54
B. ANALISIS PENELITIAN...........................................................
56
C. PEMBAHASAN...........................................................................
59
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN....................................................... DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
ix
62
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Perbandingan Nyeri akut dan Nyeri kronis.............................................. 16 Tabel 2.2. Skala FLACC........................................................................................... 32 Tabel 2.3. The Behavioral Pain Scale........................................................................ 33 Tabel 2.4. Colorado Behavioral Numerical Pain Scale............................................. 33 Tabel 2.5. Obat Farmakologis Untuk Penangan Nyeri.............................................. 34 Tabel 2.6. Pilihan Terapi Untuk Penanganan Nyeri Berdasarkan Jenis Operasi....... 35 Tabel 2.7. Obat-obat Anestesi Lokal Untuk Anestesi Spinal................................... 41 Tabel 2.8. Opioid Dalam Ruang Subarachnoid........................................................ 43 Tabel 4.1. Skor Nyeri 6 Jam Pasca Operasi Hemoroidektomi Whitehead............... 56 Tabel 4.2. Skor Nyeri 12 Jam Pasca Operasi Hemoroidektomi Whitehead............. 56 Tabel 4.3. Skor Nyeri 18 Jam Pasca Operasi Hemoroidektomi Whitehead............. 57 Tabel 4.4 Skor Nyeri 24 Jam Pasca Operasi Hemoroidektomi Whitehead.............. 57
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Reflek Defekasi................................................................................
6
Gambar 2.2. Perubahan Sudut Anorektal Saat Defekasi......................................
6
Gambar 2.3. Anatomi Sistem Saraf di Pelvis dari Lateral....................................
7
Gambar 2.4. Anatomi Kanalis Analis...................................................................
8
Gambar 2.5. Hemoroid Grade I............................................................................
8
Gambar 2.6. Hemoroid Grade II..........................................................................
9
Gambar 2.7. Hemoroid Grade III........................................................................
9
Gambar 2.8. Hemoroid Grade IV........................................................................
9
Gambar 2.9. Prosedur Hemoroidektomi Whitehead............................................
10
Gambar 2.10. Teknik hemoroidektomi modifikasi Whitehead...........................
11
Gambar 2.11. Lateral Internal Sphincterotomi....................................................
13
Gambar 2.12. Anatomi Medula Spinalis.............................................................
25
Gambar 2.13. Mekanisme Nyeri.........................................................................
27
Gambar 2.14. Verbal Rating Scale.....................................................................
29
Gambar 2.15. Visual Analogue Scale.................................................................
30
Gambar 2.16. Wong Baker Faces Pain Scale.....................................................
30
Gambar 2.17. Numerical Rating Scale...............................................................
31
Gambar 2.18. Rumus Bangun Ketorolak............................................................
36
Gambar 2.19. Rumus Bangun Parasetamol.........................................................
38
Gambar 4.1. Diagram Deskripsi Sebaran Penderita Berdasarkan Jenis Kelamin
54
Gambar 4.2. Diagram Deskripsi Sebaran Penderita Berdasarkan Rentang Umur
54
Gambar 4.3. Diagram Sebaran Pemasangan Tampon Berdasarkan Umur..........
55
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Analisis Data Dengan SPSS Lampiran 2. Rekapitulasi Data Sampel Lampiran 3. Lembar Pengambilan Data Penelitian Lampiran 4. Jadwal Penelitian Lampiran 5. Alat Dan Metode Yang Digunakan Dalam Menilai Nyeri Lampiran 6. Ethical Clearance
xii
DAFTAR SINGKATAN
5-HT
: 5-Hydroxytriptamin
a
: Arteri
AA
: Asam Arakidonat
AINS
: Anti Inflamasi Non Steroid
AMPA
: Amino-3-hydroxyl-5methyl-4-propionic Acid
AT
: Angka Trombosit
BPS
: Behavioral Pain Scale
CBNPS
: Colorado Behavioral Numerical Pain Score
CGK
: Cholecystokinin
CGRP
: Calsitonin Gene Releated Protein
cm
: Centimeter
COX
: Enzim Cyclooxygenase
COX-1
: Enzim Cyclooxygenase-1
COX-2
: Enzim Cyclooxygenase-2
COX-3
: Enzim Cyclooxygenase-3
ENK
: Enkephalin
EPSPS
: Excitatory Post Synaptic Potensials
FLACC
: Face, Legs, Ability, Cry, Consolability
GABA
: Gamma Aminobutyric Acid
Hb
: Hemoglobin
Ht
: Hematokrit
IL-1β
: Interleukin-1β
IL-6
: Interleukin-6
KAR
: Reseptor Kainite
L3
: Vertebrae Lumbal 3
L4
: Vertebrae Lumbal 4
L5
: Vertebrae Lumbal 5
LCS
: Licuor Cerebro Spinal
xiii
mg
: Milligram
mm
: Milimeter
n.
: Nervus
NE
: Norepinefrin
NMDA
: N-methyl-D-aspartic Acid
NO
: Nitritoksida
NOS
: Nitric Oxide Synthese
NS
: Nonciceptive Spesific neuron
PDPH
: Post Dural Puncture Headache
PGE2
: Prostaglandin E2
PGG2
: Prostaglandin G2
PGH2
: Prostaglandin H2
RSDM
: Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Moewardi
SM
: Sebelum Masehi
SSP
: Susunan Saraf Pusat
VAS
: Visual Analog Score
WDR
: Wide-dynamic Range neuron
WHO
: World Health Organization
xiv