PENGARUH AROMATERAPI TERHADAP NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN Oleh : Isa Khasani dan Nisa Amriyah Abstrak Sectio caesarea merupakan salah satu pembedahan yang menimbulkan respon fisiologi berupa nyeri. Jumlah persalinan sectio caesarea di RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan cukup tinggi, bahkan pada periode Januari-September 2012 terdapat kenaikan jumlah persalinan sectio caesarea yaitu 291 (48,9%) dari 595 persalinan. Penatalaksanaan nyeri post sectio caesarea yang dilakukan di RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan selama ini masih menggunakan tindakan keperawatan farmakologi, sedangkan penatalaksanaan non farmakalogi hanya sebagai pendukung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aromaterapi terhadap nyeri pada pasien post operasi sectio caesarea di RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan. Desain penelitian pre-experiment, pendekatan one group pretest and postest designs without control group. Teknik pengambilan sampel mengunakan accidental sampling. Sampel penelitian ini adalah pasien sectio caesarea di RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan pada tanggal 13-30 Maret 2013 sebanyak 33 orang.. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi skala nyeri. Hasil uji wilcoxon diketahui ada pengaruh pemberian aromaterapi terhadap nyeri pada pasien post operasi sectio caesara di RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan dengan ρ value sebesar 0,001 < 0,05. Pihak rumah sakit perlu mempertimbangkan penggunaan aromaterapi sebagai pengobatan non farmakologi untuk mengurangi nyeri post sectio caesarea. Kata kunci
: Aromaterapi, Nyeri, Secio Caesarea
PENDAHULUAN
persalinan normal dan rasa sakit. Ada pula
Sectio caesarea merupakan pembedahan
yang memilih operasi caesar agar dapat
obstetrik untuk melahirkan janin yang viabel
memilih tanggal dan hari baik bagi kelahiran
melalui abdomen (Ferer 2001, h.161). Operasi
bayinya dan karena prosesnya lebih cepat
caesar hanya dilakukan bila kelahiran normal
(Indivara 2009, h.61).
tidak dapat dilakukan karena risiko melahirkan dengan
operasi
dibandingkan
caesar
dengan
Sectio caesarea merupakan pembedahan
lebih
tinggi
yaitu suatu stressor yang bisa menimbulkan
melahirkan
secara
stres fisiologis (respon neuroendokrin) dan
normal. Kecenderungan ibu memilih operasi caesar saat ini adalah karena takut menjalani
stres psikologis (cemas dan takut) (Baradero et al 2009, h.6).
Nyeri merupakan suatu kondisi yang
memberikan reaksi tertentu pada tubuh. Bau
lebih dari sekedar sensasi tunggal yang
tertentu dapat memberikan suasana nyaman,
disebabkan oleh stimulus tertentu. Nyeri
sedangkan bau lain dapat menyembuhkan
bersifat
(Vitahealth 2007, h.75).
subjektif
individual.
dan
Stimulus
sangat
nyeri
bersifat
dapat
berupa
Berdasarkan
data
RSUD
Kajen
stimulus yang bersifat fisik dan atau mental,
Pekalongan tahun 2011 terdapat 252 (35,69%)
sedangkan
pada
persalinan sectio caesarea dari 706 persalinan.
jaringan aktual atau pada fungsi ego seseorang
Tindakan keperawatan yang dilakukan
individu (Potter & Perry 2006, h.1502). Nyeri
untuk mengurangi nyeri post sectio caesarea
dapat diatasi dengan penatalaksanaan nyeri
selama ini masih menggunakan tindakan
yaitu cara meringankan nyeri atau mengurangi
keperawatan
nyeri sampai tingkat kenyamanan yang dapat
farmakologi yaitu pemberian obat pengurang
diterima klien. Penatalaksanaan nyeri meliputi
rasa
dua tipe dasar intervensi keperawatan yaitu
pengurang rasa nyeri dan sebagai pendukung
intervensi farmakologi dan non farmakologi
terkadang
(Kozier & Berman 2009, h.426).
penatalaksanaan
kerusakan
dapat
terjadi
penatalaksanaan
nyeri
ketorolak.
Penggunaan
perawat non
nyeri obat
memberikan
farmakologi
seperti
Salah satu terapi non farmakologi untuk
teknik relaksasi nafas dalam. Penggunaan obat
mengurangi nyeri adalah aromaterapi yaitu
pengurang rasa nyeri dapat menimbulkan efek
terapi
melibatkan
samping seperti mengantuk, mual dan muntah.
penggunaan wewangian yang diturunkan dari
Rumusan masalah penelitian adalah
komplementer
minyak
esensial.
yang
Minyak
esensial
dapat
“Apakah ada pengaruh aromaterapi terhadap
dikombinasikan dengan base oil (minyak
nyeri pada pasien post operasi sectio caesara
campuran obat) yang dapat dihirup atau di
di RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan?“
masase ke kulit yang utuh (Brooker 2009, h.489).
METODE PENELITIAN
Cara aromaterapi
penyembuhan dapat
nyeri
dilakukan
dalam
Desain
dengan
langsung dan cepat karena molekul-molekul esensial
yang
mudah
menguap
dipersepsikan
oleh
otak
adalah
pra-
penelitian
adalah
caesarea
di
seluruh
RSUD
pasien
Kajen
sectio
Kabupaten
Pekalongan pada bulan Maret 2013.
berpengaruh langsung pada organ penciuman dan
ini
eksperimen (pre-experiment designs). Populasi
penghirupan yaitu cara penyembuhan paling minyak
penelitian
Sampel dalam penelitian adalah pasien
untuk
sectio caesarea di RSUD Kajen Kabupaten 2
Pekalongan pada bulan Maret 2013 sebanyak Tabel 5.2 Distribusi Rata-rata Nyeri Pasien Pre Operasi Sectio Caesarea Sebelum Diberikan Aromaterapi di RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan, 2013
33 orang. Teknik
pengambilan
menggunakan
sampel
accidental
sampling
Pengumpulan data penelitian ini menggunakan lembar
observasi
dan
lilin
aromaterapi.
Pengolahan data melalui langkah-langkah processing dan cleaning. menggunakan mendeskripsikan
analisa tingkat
Penelitian ini univariat nyeri
untuk
responden
Mean
Median
Mini mum
Nyeri sebelum diberikan aromaterapi
5,36
6,00
3
aromaterapi dan analisa bivariat dengan uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji wilcoxon,
Skala Nyeri (Post Test) 1 2 3 5 Total
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Skala Nyeri Pasien Post Operasi Sectio Caesarea Sebelum Diberikan Aromaterapi di RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan, 2013
Jumlah
Persentase (%)
1 8 2 22 33
3 24,2 6,1 66,7 100
Ma xim um 6
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Skala Nyeri Pasien Post Operasi Sectio Caesarea Sesudah Diberikan Aromaterapi di RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan, 2013
sebelum dan sesudah diberikan intervensi
Skala Nyeri (Pre Test) 3 4 5 6 Total
Variabel
Jumlah 1 15 11 6 33
Persentase (%) 3 45,5 33,3 18,2 100
Tabel 5.4 Distribusi Rata-rata Nyeri Pasien Pre Operasi Sectio Caesarea Sesudah Diberikan Aromaterapi di RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan, 2013
3
Variabel
Mean
Nyeri sesudah diberikan aromaterapi
2,85
Medi an 3,00
Mini mum 1
Maxi mum 5
Tabel 5.5. Pengaruh Aromaterapi Terhadap Nyeri pada Pasien Post Operasi Sectio Caesara di RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan
33
Mean Rank 17,0
Sum of Rank 561,00
33
0,00
0,00
N Nyeri Post SC (post test negatif rank) Nyeri Post SC (pre test positif rank)
value 0,001
4
Pembahasan. 1. Gambaran Nyeri Pasien Post Sectio Caesarea Sebelum Diberikan Aromaterapi
2. Gambaran Nyeri Pasien Post Sectio Caesarea Sesudah Diberikan Aromaterapi Aromaterapi
Sectio
caesarea
merupakan
stres
fisiologis
nyeri, gangguan pada saluran air kencing
(respon
dan alat kelamin, juga masalah mental dan
neuroendokrin) dan stres psikologis (cemas
emosional (Parker 2003, h.44).
dan takut) (Baradero et al 2009, h.6). Salah
Aromaterapi yang digunakan berupa
satu stres fisiologis adalah nyeri yang
lilin karena selain aroma yang dapat
dapat diapresiasikan dalam skala nyeri
merilekskan tubuh, cahaya lilin yang
untuk menunjukkan derajat nyeri yang
berkedip-kedip menimbulkan efek tenang.
dialami oleh responden.
Hal ini sesuai dengan Losyk (2005, h. 196)
Nyeri di sekitar sayatan bedah ketika
yang menyatakan bahwa lilin aromaterapi
efek anestesi hilang, ibu akan mengalami
juga
nyeri. Seberapa nyeri tergantung pada
post
Responden
sectio
banyak
responden mengalami rileks dan rasa nyeri post
obat pengurang rasa nyeri ketorolak atau memberikan
relaksasi
aromaterapi
pemberian aromaterapi dapat diketahui
menggunakan
farmakologis yaitu dengan memberikan perawat
diberikan
menit. Dari pengamatan peneliti selama
Pekalongan yang telah dilakukan selama lebih
ketenangan
berupa lilin beraroma melati selama 20
caesarea di RSUD Kajen Kabupaten ini
memberikan
memberikan suasana penuh damai.
dapat dirasakan setelah beberapa jam. nyeri
dapat
pikiran. Cahaya lilin yang berkedip-kedip
ambang batas nyeri. Nyeri alih bahu juga Penanganan
untuk
menyembuhkan masalah pernapasan, rasa
pembedahan yaitu suatu stressor yang bisa menimbulkan
digunakan
sectio
caesare
berangsur-angsur
berkurang yang ditunjukkan sebagian besar
untuk
responden dapat tertidur nyenyak setelah
mengurangi nyeri yang dialami pasien.
menghirup
Berdasarkan hasil penelitian di atas
aroma
melati.
Lilin
aromaterapi dengan aroma jasmine atau
dapat diketahui bahwa rata-rata skala nyeri
melati selain memberikan aroma yang
responden adalah 5,36 dari nilai tertinggi
harus
dalam skala nyeri yaitu 10. Penelitian ini
juga
memberikan
efek
cahaya
berkedip-kedip yang memberikan suasana
menggunakan non farmakologis dalam
ruangan menjadi lebih tenang dan nyaman.
mengurangi rasa nyeri post sectio caesarea
Hal ini dapat memberikan suasana rileks
dengan memberikan aromaterapi.
pada pikiran dan aroma dari melati
5
memberikan efek nyeri yang semakin
Aromaterapi dihirup oleh responden
berkurang.
melalui penciuman dan dibawa oleh syaraf
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai
skala nyeri
alat penciuman ke hypotalamus atau area
terendah responden
limbic dari otak. Stimulasi pada otak
adalah 1 sebanyak 1 orang (3%) dan nilai
memungkinkan
skala nyeri tertinggi adalah 5 sebanyak 6
mengurangi rasa nyeri. Hal ini sesuai
orang (18,2%), sedangkan skala nyeri
dengan Ross (2006, h.106) menyatakan
responden sesudah diberikan aromaterapi
bahwa
yang terbanyak sebesar 2 yaitu 15 orang
melalui penciuman dapat langsung dibawa
(45,5%). Rata-rata skala nyeri responden
lewat
sesudah diberikan aromaterapi sebesar
hypotalamus atau area limbic dari otak,
2,85. Hal ini menunjukkan bahwa setelah
memori
diberikan
mengurangi rasa nyeri.
aromaterapi
skala
nyeri
responden mengalami penurunan.
otak
aromaterapi syaraf
dapat
ada
nyeri
yaitu
dengan cara
Penatalaksanaan non farmakalogis sangat beragam jenisnya seperti masase
pengaruh
kulit, kompres, stimulasi kontralateral, pijat refleksi, Transcutaneous Electrical
post operasi sectio caesara di RSUD Kajen
Nerve Stimulation (TENS), mobilisasi,
Kabupaten Pekalongan.
relaksasi, umpan balik tubuh, sentuhan
mengalami penurunan
skala nyeri setelah setelah
terapeutik, distraksi salah satunya dengan
diberikan
aromaterapi. Selama ini penatalaksanaan
aromaterapi yaitu dari rata-rata nyeri
non farmakologis yang sudah diberikan di
responden sebelum diberikan aromaterapi sebesar 5,36 menjadi
diatasi
dapat
diterima klien.
aromaterapi terhadap nyeri pada pasien
Responden
sehingga
ke
sampai tingkat kenyamanan yang dapat
sebesar 0,001 < 0,05, yang berarti H0 sehingga
digunakan
meringankan nyeri atau mengurangi nyeri
Hasil penelitian diperoleh ρ value ditolak,
untuk
penciuman
emosi
penatalaksanaan 3. Pengaruh Aromaterapi Terhadap Nyeri pada Pasien Post Operasi Sectio Caesara
yang
alat
dan
Nyeri
bekerja
RSUD
2,85. Hal ini
Kajen
Kabupaten
Pekalongan
adalah relaksasi nafas dalam.
menunjukkan bahwa lilin aromaterapi
Penatalaksanaan
dengan aroma melati dapat mengurangi
untuk
rasa nyeri post sectio caesarea.
mengurangi
non nyeri
farmakologi post
sectio
caesarea terutama dengan lilin aromaterapi
6
perlu dikembangkan di rumah sakit dalam
2 sebanyak 15 orang (45,5%), (3) ada
memberikan asuhan keperawatan pada
pengaruh
pasien post operasi karena efek cahaya dan
aromaterapi terhadap nyeri pada pasien post
aromaterapi
dapat
operasi sectio caesara di RSUD Kajen
mengurangi nyeri pasien secara signifikan,
Kabupaten Pekalongan dengan ρ value sebesar
sedangkan efek samping yang ditimbulkan
0,001 < 0,05.
yang
ditimbulkan
yang
signifikan
pemberian
bagi tubuh manusia tidak ada. Pihak
rumah
menjadikan
sakit
sebaiknya
pertimbangan
menggunakan
penatalaksanaan
SARAN
untuk
1. Bagi Profesi Keperawatan
non
Sebaiknya dapat dijadikan sebagai bahan
farmakologis dalam mengurangi rasa nyeri
pertimbangan
pada pasien post operasi seperti post sectio
memberikan asuhan keperawatan pada
caesarea
pasien
dengan
menggunakan
lilin
aromaterapi. Pelaksanaan penatalaksanaan
post
bagi sectio
perawat caesarea
untuk dengan
memberikan aromaterapi.
ini membutuhkan bekerja sama yang baik
2. Bagi Rumah Sakit
antara dokter, perawat dan pihak rumah
Hasil penelitian ini sebaiknya menjadikan
sakit.
sebagai masukan informasi bagi rumah sakit tentang penggunakan pengobatan non
SIMPULAN
farmakologi dalam mengurangi nyeri post
(1) Skala nyeri pasien post operasi sectio
sectio caesarea dan diaplikasikan pada
caesarea sebelum pemberian aromaterapi
pasien lain yang mengalami nyeri.
diketahui nilai rata-rata sebesar 5,36, terendah
3. Bagi Peneliti
pada skala nyeri 3 yaitu 1 orang (3%) dan
Pada
tertinggi pada skala nyeri 6 yaitu 22 orang
pengaruh
(66,7%) dan merupakan skala nyeri dengan
sehingga dapat dijadikan referensi bagi
jumlah responden terbanyak, (2) Skala nyeri
peneliti lain untuk melakukan penelitian
pasien post operasi sectio caesarea setelah
dengan intervensi yang berbeda.
pemberian aromaterapi diketahui nilai rata-rata sebesar 2,85, terendah pada skala nyeri 1 yaitu 1 orang (3%) dan tertinggi pada skala nyeri 5 yaitu 6 orang (18,2%) dan skala nyeri dengan jumlah responden terbanyak yaitu skala nyeri
7
penelitian
ini
aromaterapi
peneliti terhadap
meneliti nyeri,
DAFTAR PUSTAKA Baradero, Dayrit & Siswadi 2009, Keperawatan Perioperatif: Prinsip dan Praktik, Penerbit EGC, Jakarta. Brooker, Chris 2009, Ensiklopedia Keperawatan, Alih Bahasa Andry Hartono, Penerbit EGC, Jakarta. Farrer, Helen 2001, Perawatan Maternitas, Edisi 2, Alih Bahasa Andry Hartono, Penerbit EGC, Jakarta. Indivara, Nadia 2009, The Mom’s Secret, Penerbit Pustaka Anggrek, Yogyakarta. Berman, Snyder & Kozier 2009, Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis Kozier, Alih Bahasa Eny Meiliya, Esty Wahyuningsih, Devi Yulianti, Penerbit EGC, Jakarta. Potter & Perry, 2006, Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses dan Praktik, Alih Bahasa Renata Komalasari dkk, Penerbit EGC, Jakarta. Vitahealth, 2007, Endometriosis, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
8