PENGARUH PELATIHAN MOTIVASI DAN KESEJAHTERAAN TERHADAP PRESTASI KERJA GURU SMP NEGERI 4 KABUPATEN KUALA KURUN Jaya Bahwiyanti ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel pelatihan, motivasi dan kesejahteraan secara parsial maupun secara simultan terhadap prestasi kerja guru SMP Negeri 4 Kabupaten Kuala Kurun dan untuk mengetahui variabel yang berpengaruh dominan terhadap prestasi kerja guru SMP Negeri 4 Kabupaten Kuala Kurun. Pengambilan sampel dilakukan secara sampling yaitu dengan mengambil seluruh guru SMP Negeri 4 Kabupaten Kuala Kurun yang berjumlah 30 ( tiga puluh ) orang guru. Berdasarkan hasil penelitian Secara parsial variabel pelatihan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi kerja guru SMP Negeri 4 Kabupaten Kuala Kurun. Secara simultan variabel pelatihan, motivasi dan kesejahteraan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi kerja guru SMP Negeri 4 Kabupaten Kuala Kurun. Hasil penelitian menunjukkan variabel motivasi berpengaruh dominan terhadap kinerja Guru SMP Negeri 4 Kabupaten Kuala Kurun Kata Kunci : Pelatihan, Motivsi, Kesejahteraan dan Prestasi Kerja Guru TRAINING EFFECT ON MOTIVATION AND ACHIEVEMENT OF TEACHERS WELFARE STATE 4 REGENCY KUALA KURUN Jaya Bahwiyanti ABSTRACT This study aims to determine the variables of training , motivation and well-being partially or simultaneously on job performance of teachers SMP 4 regency Kuala Kurun Period of and to determine which variables are the dominant influence on teacher performance SMP 4 regency Kuala Kurun Period of .Sampling was done by sampling is to take the whole teacher SMP 4 regency Kuala Kurun Period of which amounted to 30 (thirty ) teachers . Partially based on the results of research training variables have a significant impact on teacher performance SMP 4 regency Kuala Kurun Period of . Variables simultaneously training , motivation and well-being has a significant impact on teacher performance SMP 4 regency Kuala Kurun Period of The results showed dominant motivation variables affect the performance of Teachers of SMP 4 regency Kuala Kurun Keywords : Training , Motivsi , Welfare and Teacher Job Performance
65
PENDAHULUAN Pendidikan yang dicanangkan pada saat sekarang ini adalah pemerataan pendidikan di seluruh lapisan masyarakat dengan tidak mengesampingkan mutu pendidikan itu sendiri. Hal tersebut sesuai dengan amanat UUD 1945 pasal 31 yang berbunyi “Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran”. Dengan adanya pemerataan pendidikan dan peningkatan mutu pendidikan diharapkan rakyat mampu berpikir kritis, analisis, logis dan sistematis, sehingga masyarakat dapat berupaya menerapkan hasil-hasil dari pengalaman pendidikannya dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan menerapkan pengalaman-pengalaman pendidikan dalam berinteraksi dengan lingkungan akan bermuara pada kemampuan meningkatkan kualitas dan kesejahteraan rakyat. Berkaitan dengan pendidikan ini Slameto (1995 : 2) menyatakan merupakan salah satu langkah mewujudkan peningkatan Sumber Daya Manusia adalah sesuatu yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Proses pendidikan di sekolah yang diselenggarakan dalam bentuk kegiatan belajar mengajar tidaklah statis (terpaku), akan tetapi bersifat dinamis sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi. Berbagai kemajuan pendidikan telah dihasilkan dalam rangka usaha peningkatan mutu lingkungan lembaga tersebut. Perkembangan dan kemajuan Ilmu dan Teknologi (IPTEK) tidak saja berpengaruh pada proses belajar mengajar secara metodologis dan isi pendidikan. Akan tetapi juga dirasakan pengaruhnya terhadap upaya-upaya penyempurnaan kurikulum serta ketepatan penentuan strategi pembelajaran agar mampu mengatasi potensi peserta didik yang berbeda-beda,
kondisi pendidikan dan persaingan global. Motivasi untuk berprestasi membuat mereka bersemangat, memiliki komitmen dan kesetiaan serta membuat guru berusaha dengan lebih keras, meningkatkan kerja dan kepuasan kerjanya serta mempertahankan keunggulan kompetitif yang ada hingga akhirnya motivasi tersebut dapat dipakai sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan dan organisasi. Selain dari pada itu tingkat kesejahteraan para guru juga menjadi alasan untuk mereka bekerja lebih giat dan pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan prestasi kerjanya. Perhatian dari pemerintah akan kesejahteraan hidup mereka sangat diharapkan karena bangsa kita sangat tergantung pada bagaimana cara dan kualitas dari para pendidik generasi bangsa. Rumusan Masalah 1. Apakah kepemimpinan berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Putra Sarana Transborneo Banjarmasin ? 2. Apakah kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Putra Sarana Transborneo Banjarmasin ? 3. Apakah motivasi kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Putra Sarana Transborneo Banjarmasin ? 4. Apakah motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Putra Sarana Transborneo Banjarmasin ? 5. Apakah kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Putra Sarana Transborneo Banjarmasin ? Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui kepemimpinan terhadap
65
pengaruh kepuasan
66
2.
3.
4.
5.
kerja karyawan pada PT. Putra Sarana Transborneo Banjarmasin. Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan PT. Putra Sarana Transborneo Banjarmasin. Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Putra Sarana Transborneo Banjarmasin. Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PT. Putra Sarana Transborneo Banjarmasin. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan PT. Putra Sarana Transborneo Banjarmasin.
TINJAUAN PUSTAKA Kepemimpinan Rivai (2006:2) kepemimpinan (leadership) adalah proses mempengaruhi atau memberikan contoh kepada pengikut-pengikutnya lewat proses komunikasi dalam upayaa pencapaian tujuan organisasi. Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa kepemimpinan (leadership) adalah suatu proses dimana seseorang mempengaruhi orang lain atau suatu kelompok dalam usahannya untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Perilaku Dasar Kepemimpinan menurut Ramdhan (2004:35) merumuskan ada 4 perilaku dasar kepemimpinan yaitu : a) Perilaku direktif adalah perilaku yang diterapkan apabila pimpinan dihadapkan pada tugas yang rumit dan bawahan belum memiliki pengalaman dan motivasi untuk mengerjakan tugas tersebut, atau pimpinan berada di bawah tekanan waktu penyelesaian.
Pimpinan menjelaskan apa yang perlu dan harus dikerjakan. b) Perilaku konsultatif adalah perilaku yang diterapkan ketika bawahan telah termotivasi dan berpengalaman dalam menghadapi suatu tugas. Di sini pimpinan hanya perlu memberi penjelasan yang lebih terperinci dan membantu mereka untuk mengerti dengan meluangkan waktu membangun hubungan yang baik dengan mereka. c) Perilaku partisipatif diterapkan apabila pegawai telah mengenal teknik-teknik yang dituntut dan telah mengembangkan hubungan yang dekat dengan pimpinan. Pimpinan meluangkan waktu untuk berbincangbincang dengan mereka, untuk lebih melibatkan mereka dengan keputusan-keputusan kerja, dan untuk mendengarkan saran-saran mereka mengenai peningkatan kinerja. d) Perilaku delegatif diterapkan apabila bawahan telah sepenuhnya paham dan efisien dalam kinerja tugas, sehingga pimpinan dapat melepaskan mereka untuk menjalankan tugasnya sendiri. Motivasi Kerja Hasibuan (2005:95) mendefinisikan motif sebagai “Suatu perangsang keinginan (wants) dan daya penggerak kemauan bekerja seseorang; setiap motif mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai. Motivasi ini hanya diberikan kepada manusia, khususnya para bawahan atau pengikut. Motivasi meliputi perasaan unik, pikiran dan pengalaman masa lalu yang merupakan bagian dari hubungan internal dan eksternal perusahaan. Selain itu motivasi dapat pula diartikan sebagai dorongan individu untuk melakukan tindakan karena mereka ingin melakukannya. Apabila individu termotivasi, mereka akan membuat
67
pilihan yang positif untuk melakukan sesuatu, karena dapat memuaskan keinginan mereka (Rivai, 2006:456) Kepuasan Kerja Muhammad, (2004:14) kepuasan merupakan tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dia rasakan dibanding harapannya. Pada dasarnya kepuasan merupakan hal yang bersifat individual. Setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan system nilai yang berlaku pada dirinya. Menurut Robbins (2005:114) menyatakan bahwa, “faktor-faktor yang lebih penting yang mendorong kepuasan kerja adalah a. Kerja yang secara mental menantang. b. Ganjaran yang pantas. c. Kondisi kerja yang mendukung. d. Rekan kerja yang mendukung. Teori Kinerja Masrukhin dan Waridin (2006:112) kinerja merupakan perbandingan hasil kerja yang dicapai oleh pegawai dengan standar yang telah ditentukan. Kinerja juga berarti hasil yang dicapai oleh pegawai dengan standar yang ditentukan. Kinerja juga berarti hasil yang dicapai oleh seseorang baik kuantitas maupun kualitas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja seseorang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, inisiatif, pengalaman kerja dan motivasi pegawai. Hasil kerja seseorang akan memberikan umpan balik bagi orang itu sendiri untuk selalu aktif melakukan kerjanya secara baik dan diharapkan akan menghasilkan mutu pekerjaan yang baik untuk suatu pekerjaan tertentu. Dari beberapa definisi diatas bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau
sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan hasil yang diharapkan dalam rangka mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu. Kerangka Konseptual Penelitian ini bermaksud menganalisis pengaruh variabel bebas (kepemimpinan dan motivasi) dengan satu variabel terikat (kinerja) dan kepuasan kerja sebagai variabel intervening. Dari paparan tersebut dapat dibuat kerangka konseptual keterkaitan antara kepemimpinan, motivasi kerja terhadap kepuasan kerja dan kinerja karyawan seperti gambar 3.1
2 Kepemimpinan (X1)
1 Kepuasan Kerja (Z)
5
Kinerja karyawan (Y)
Motivasi Kerja (X2)
3
4
Gambar 1 : Kerangka Konseptual Sumber : Data diolah
Hipotesis Penelitian Dari kerangka pemikiran di atas, dapat ditarik suatu hipotesis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Kepemimpinan berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Putra Sarana Transborneo Banjarmasin 2. Kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Putra Sarana Transborneo Banjarmasin 3. Motivasi kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Putra Sarana Transborneo Banjarmasin 4. Motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Putra Sarana Transborneo Banjarmasin
68
5. Kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Putra Sarana Transborneo Banjarmasin METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini dilaksanakan melalui survei terhadap seluruh karyawan PT. Putra Sarana Transborneo Banjarmasin. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif yang merupakan metode ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan menemukan, menguji dan mengembangkan pengetahuan sehingga dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam bidang tertentu (Sugiyono, 2008:5). Ditinjau dari tingkat eksplanasinya, penelitian ini adalah penelitian eksplanasi dengan tingkat asosiatif yang menjelaskan hubungan antar variabel penelitian. Sugiyono (2008:12) berpendapat bahwa penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan atau pengaruh antar dua variabel atau lebih. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006: 55). Penelitian ini adalah penelitian sensus, dimana keseluruhan populasi digunakan sebagai sampel penelitian (Nawari,2010:121) Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Putra Sarana Transborneo Banjarmasin yang berjumlah 54 orang Jenis dan Sumber Data Jenis Data
a) Data kualitatif adalah data yang tidak diwujudkan dengan angka-angka melainkan dalam bentuk penjelasan yang menggambarkan proses, keadaan dan peristiwa tertentu. b) Data kuantitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk angka yang lebih mudah diketahui maupun dibandingkan antara satu dengan yang lain Sumber Data a) Data Primer Yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden penelitian melalui hasil wawancara dari kuesioner. b) Data Sekunder yaitu data yang sudah tersedia pada perusahaan berupa data mengenai tempat penelitian Teknik Analisis Data 1. Pengukuran Variabel Variabel penelitian ini diukur dengan menggunakan skala likert, dimana dalam skala ini dapat memberikan peluang kepada responden untuk mengekpresikan perasaan mereka dalam bentuk persetujuan atau agreement terhadap suatu pernyataan (Simamora, 2004:147). Misalnya jawaban dari pernyataan berikut ini : 1. Sangat Setuju (SS) diberi skor 5 2. Setuju (S) diberi skor 4 3. Kurang Setuju (CS) diberi skor 3 4. Tidak Setuju (TS) diberi skor 2 5. Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1 Untuk mendapatkan kecenderungan jawaban responden terhadap jawaban masing-masing variabel akan didasarkan pada nilai rata-rata skor jawaban yang selanjutnya akan dikategorikan pada rentang skor berikut : Skor minimum =1
69
Skor maksimum =5 Lebar skala = 5 – 1 = 0.8 5 Dengan demikian kategori skala dapat ditentukan sebagai berikut : 1,0 - 1,80 = Sangat rendah 1,81 - 2,60 = Rendah 2,61 - 3,40 = Sedang 3,41 – 4,20 = Tinggi 4,21 - 5,00 = Sangat tinggi 2. Uji Instrumen a) Validitas Validitas data merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrument. Instrumen yang sahih memiliki validitas tinggi. Instrumen dikatakan sahih apabila mampu mengukur apa yang diinginkan, mampu mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat, tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran validitas yang dimaksud (Arikunto, 2005:144). Teknik yang digunakan untuk uji validitas adalah teknik korelasi product moment dari Pearson dengan rumus: Dimana :
Reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu instrument dapat memberikan hasil pengukuran yang konsisten apabila pengukuran diulang dua kali atau lebih (Masri dan Sofian, 2001:122). Menurut Arikunto (2005:171) uji reliabilitas bisa dilakukan dengan menggunakan teknik Alpha-Cronbach, yaitu dengan rumus:
rxy =
k
{ }{ k -1
1 -∑b ²
t ²
}
Dimana : rxy = Reliabilitas instrumen k = Banyaknya butir pertanyaan = Jumlah varians butir = Varians total Kriteria uji reliabilitas menggunakan batas Cronbach Alpha lebih 0,6 maka pertanyaan reliabel.
instrumen 0,6, jika besar dari dinyatakan
3. Analisis jalur Analisis jalur (path analysis) sendiri tidak dapat menentukan hubungan sebab akibat dan tidak rxy = n(∑xy) -(∑x) (∑y) dapat digunakan sebagai subtitusi {(n∑x²)- (∑x²) }{ (n∑y²)- (∑y²) } bagi peneliti untuk melihat rxy = Korelasi Product hubungan kausalitas antar Moment Pearson Item dengan hubungan, yang dapat dilakukan nilai sikap oleh analisis jalur adalah menentukan x = Total nilai keseluruhan pola hubungan antara tiga atau lebih subyek per item variabel dan tidak. y = Total nilai sikap per Menurut Solimun (2002:176) subyek langkah-langkah dalam analisis path n = jumlah subyek adalah sebagai berikut : 1) Merancang model berdasarkan konsep dan teori. b) Reabilitas
70
2) Pemeriksaan terhadap asumsi yang melandasi analisis jalur. 3) Pendugaan parameter atau perhitungan koefisien path. Untuk lebih jelasnya akan di ilustrasikan melalui gambar sebagai berikut :
X1 r12
Pyє1 Pyx2
X2
Є1
Pzx1 Z
Pyx1
Є2 Pyє2
antara dengan variabel analisis terhadap variabel independen. Signifikansi dari pengaruh tidak langsung dapat dilihat dari signifikansi pada jalur pertama dengan signifikansi dari variabel perantara dengan variabel Є1 dependen.
Pyє2
Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan Y Ydimediasi kepuasan kerja dapat di nyatakan pada gambar 3 b3
Pzx2 Gambar 2. Diagram Jalur Hubungan Kausal Sumber : Somantri dan Mohidin, (2006: 211)
Gambar 4.1 menjelaskan bahwa dua hubungan substruktural yaitu X1dan X2 3 ke Y, X1 dan X2 ke Z dan Z dengan Y. Maka persamaan substrukturalnya adalah : 4. Uji Efek Mediasi Mediasi atau intervening merupakan variabel antara yang berfungsi memediasi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen, untuk menguji pengaruh variabel mediasi digunakan metode analisis jalur pengaruh langsung merupakan arah hubungan yang langsung antara variabel tanpa melalui variabel lain, sedangkan pengaruh tidak langsung melalui variabel lain. Untuk melihat besarnya pengaruh langsung antar variabel dengan menggunakan koefisien regresi yang distandarisasi. Adapun besarnya pengaruh tidak langsung dalam analisis jalur adalah dengan cara mengalikan koefisien jalur pengaruh langsung variabel
Kinerja (Y)
Kepemimpinan (X1)
b2 b1
Kepuasan Kerja (Z)
Untuk menguji variabel tersebut maka digunakan analisa regresi linier berganda dengan rumus sebagai berikut : Y = b1X1+ e1 Y = b3X1+ b2Z + e1 Keterangan : Y = Kinerja b1,b2,b3 = Koefisien Garis Regresi X1 = Kepemimpinan Z = Kepuasan Kerja e = Residual atau Prediction error Pengaruh Motivasi dan kinerja dimediasi kepuasan Kerja dapat di nyatakan pada gambar 4 Motivasi Kerja (X1)
Kinerja (Y)
b1 Kapuasan Kerja (Z) Gambar 4 : Analisa Jalur Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawa Sumber : data diolah
b3
71
Untuk menguji variabel tersebut Tabel .1 maka digunakan analisa regresi liner Keadaan Siswa Menurut Agama Tahun Pelajaran berganda dengan rumus sebagai 2012/2013 berikut : No Kelas Islam Kristen Katholik Hindu Budha Jumlah Y = b4X2+ e1 Y = b6X2+ b5Z + e1 1
VII
72
56
2
5
-
135
Keterangan : 2 VIII 43 42 85 Y = Kinerja 3 IX 64 51 1 1 1 118 b4,b5,b6 = Koefisien Garis Regresi X2 = Motivasi Kerja Sumber : Data SMP Negeri 4 Kabupaten Kuala Z = Kepuasan Kerja Kurun e = Residual atau Prediction Error 1. Keadaan Guru tahun Pelajaran 2010/2011 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat SMP Negeri 4 Kabupaten Kuala Kurun merupakan, salah satu Sekolah Menengah Pertama yang ada di Kabupaten Gunung Mas. Dalam rangka mendukung program pembelajaran SMP Negeri 4 Kabupaten Kuala Kurun juga tersedia sarana pendidikan dan pembelajaran yang memadai dalam pelaksanaan proses belajar mengajar pada tingkat Sekolah Dasar Negeri. Adapun khusus untuk sekolah tingkat SMP sederajat di Kabupaten Gunung Mas juga ada mulai dari sekolah negeri sampai sekolah swasta, salah satunya adalah SMP Negeri 4 Kabupaten Kuala Kurun yang merupakan Sekolah Menengah Pertama yang termasuk kategori “BAIK” sesuai standar pendidikan di Indonesia. Perkembangan Siswa tahun Pelajaran 2012/2013 1. Keadaan Siswa menurut Agama tahun Pelajaran 2012/2013
Tabel .2 Keadaan Guru Tahun Pelajaran 2012/2013 Status No Pendidikan Guru Guru Tidak Tetap/PNS Tetap 1 2 3 4 5
S-2 Sarjana (S-1) D-3 D-2 SPG/SPAK sederajat
1 orang 19 orang 2 orang 2 orang 6 orang
-
Jumlah
30 orang
-
Sumber : Data SMP Negeri 4 Kabupaten Kuala Kurun
Tabel.3 Pendidikan dan Pelatihan Guru No
Pendidikan/Pelatihan
Tahun
1 Calon Kepala Sekolah 2010 2 Guru Teladan 2009 3 Pelatihan Kepemimpinan 2010 4 Instruktur Sejarah 2008 Sumber : Data SMP Negeri 4 Kabupaten Kuala kurun
2. Sarana Pendidikan / Gedung dan Ruang
Lamanya 12 hari 12 hari 6 hari 21 hari
72
Tabel 5.4 Sarana Pendidikan / Gedung dan ruang No
Jenis Sarana
Jumlah
Keterangan
Panitia Ulangan Wakasek & Kour kesiswaan Kepsek
8
Lomba antar kelas
Tiap akhir semester
9
Sosialisasi UN/US
Peb-April 2011
10
Ujian Akhir Nasional Mei 2011
Kepsek
1
Ruang Belajar
8
Baik
2
1
Baik
3
Ruang Kepala Sekolah
1
Baik
4
Ruang Guru
1
Baik
11
Ujian Praktik
Mei 2011
Kepsek
5
Ruang Tata Usaha
1
Baik
Ruang Laboratorium IPA
12
Ujian Sekolah
Mei 2011
Kepsek
6
1
Baik
1
Baik
13
Ulangan semester 2
Juni 2011
Kepsek
1
Baik
14
Baik
15
-
Belum memiliki
(1)
Belum selesai
Rapat kelulusan kelas Juni 2011 6 dan kenaikan kelas Penerimaan siswa Juli 2011 baru tahun pelajaran 2010/2011
Kepsek
1
Baik
13
Ruang khusus Komputer
1 1
Baik
14
Ruang Musholla
3
Baik
15
WC Kepala Sekolah
1
Baik
16
WC Guru
1
Baik
17
WC Siswa
1
Semi
7
Ruang Perpustakaan
8
Gudang
9
Ruang BP/BK
10
Ruang OSIS, UKS, PMR
11 12
Kantin Sekolah Tempat Parkir sepeda siswa
Sumber : Data SMP Negeri 4 Kabupaten Kuala Kurun
Program Kegiatan Jangka Pendek dan Jangka Panjang 1. Program Jangka Pendek Tabel 5 Program Jangka Pendek
1 2
3
Jenis Kegiatan
Waktu Kegiatan
Peningkatan Kualitas September KTSP Intern 2010 Pengelolaan Buku Juli 2010 - Juni Pegangan guru dan 2011 penunjang Kegiatan Pelajaran Nop-Des 2010 Tambahan untuk kls 6
4
Kegiatan Keagamaan Sesuai kalender
5
Kegiatan Hari Besar Nasional
6
Peningkatan fasilitas Juli 2010-Juni olah raga 2011
7
Ulangan Umum
Sesuai kalender
Des 2010 & Juni 2011
Penanggu ng Jawab
Kep. Sek. Pustakaw an Wakasek & Guru bidang Kepsek dan guru agama Kepsek dan Wakasek Kepsek dan guru olahraga Kepsek, wakil &
Sumber Dana (Diperkira kan) Rutin / BOS Rutin / BOS BOS
Rutin / BOS Rutin / BOS Rutin / BOS Rutin / BOS
Rutin / BOS Rutin / BOS Rutin / BOS Rutin / BOS Rutin / BOS Rutin / BOS Diknas/ Sekolah
Sumber : Data SMP Negeri 4 Kabupaten Kuala Kurun
Ruang Dapur
No
Kepsek
Rutin / BOS
2. Langkah-langkah pencapaian tujuan jangka pendek : Pembagian tugas dan tanggung jawab secara proporsional kepada guru dan pegawai tata usaha serta kepada seluruh warga SMP Negeri 4 Kabupaten Kuala Kurun. Memperhatikan keperluan guru dalam pelaksanaan KBM Memantapkan sarana dan prasarana pembelajaran Meningkatkan dengan memberdayakan guru inti dan guru senior Disamping kegiatan PBM yang sudah rutin, siswa kelas IX masih ditambah dengan kegiatan pelajaran tambahan sore hari (Les) Melaksanakan try out bagi kelas IX Bekerjasama dengan Komite sekolah 3. Program jangka panjang (5-10 tahun kedepan SMP Negeri 4 Kabupaten Kuala Kurun a. Melengkapi alat : Alat-alat kelengkapan Laboratorium Alat-alat kesenian Alat-alat olah raga seperti lapangan Basket dll b. Membangun ruang serba guna (Aula)
73
c. Membangun ruang keterampilan, ruang computer Formasi Guru 1. Formasi tugas guru sesuai jurusan di SMP Negeri 4 Kabupaten Kuala Kurun tahun pelajaran 2010/2011 Tabel 6 Formasi Guru No
Mata Pelajaran
1 PKN
Formasi Tugas Jlh Guru yg Tidak Sesuai Mengajar Sesuai Jurusan Jurusan 3 3 0
2 Agama Islam
2
2
0
3 4 5 6 7
Agama Kristen Agama Hindu Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Matematika
1 1 3 3 3
1 1 3 3 2
0 0 0 0 1
8 9 10 11 12 13
IPA IPS KTK / Kesenian Penjas Orkes Mulok Bahasa Daerah BP / BK
4 6 3 2 3 2
4 6 0 1 0 2
0 0 3 1 3 0
Ket.
Hasil Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana pengaruh pelatihan, motivasi dan kesejahteraan terhadap prestasi kerja guru SMP Negeri 4 Kabupaten Kuala Kurun, untuk itu perlu diketahui karakteristik responden yang menjadi sampel dan sumber data dalam penelitian ini. 1. Karakteristik Responden Dengan mengetahui karakteristik responden penelitian ini, maka diharapkan dapat tergambar homoginitas responden untuk beberapa aspek sebagai berikut : a. Jenis Kelamin Responden Jenis kelamin responden penelitian ini dapat dikelompokkan seperti yang disajikan pada tabel di bawah ini : Tabel 7 Jumlah Responden Menurut Jenis Kelamin No. Jenis Kelamin
Sumber : Data SMP Negeri 4 Kabupaten Kuala Kurun
2. Analisis kebutuhan sarana dan prasarana, untuk mewujudkan hasil pembelajaran yang berkualitas tentunya didukung oleh Gedung yang aman dan nyaman serta peralatan yang berkualitas, jumlah Guru yang cukup dan berkualitas. 3. Potensi sekolah dan prioritas pemenuhan sarana dan prasarana : a. SMP Negeri 4 Kabupaten Kuala Kurun belum memiliki gedung Laboratorium komputer yang merupakan tempat untuk menyimpan komputer yang aman dan tempat untuk berpraktek Komputer yang nyaman. b. Visi dan misi serta tujuan SMP Negeri 4 Kabupaten Kuala Kurun merupakan modal dan tekat untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas.
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
1. Laki-laki
18
60,00
2. Perempuan
12
40,00
30
100
Jumlah
Sumber : Diolah dari hasil penelitian
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat jumlah responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 18 orang atau sebesar 60,00% dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 12 orang atau sebesar 40,00%. Dengan demikian dapat diketahui mayoritas responden penelitian pada SMP Negeri 4 Kabupaten Kuala Kurun adalah mereka yang berjenis kelamin laki-laki. b.
Usia Responden Usia responden penelitian ini dapat dikelompokkan seperti
74
yang disajikan pada tabel di bawah ini : Tabel 8 Jumlah Responden Menurut Usia (Tahun) No.
Usia
Jumlah
Persentase (%)
(Orang) 1.
21 – 30
11
36,67
2.
31 – 40
17
56,67
3.
41 – 50
2
6,66
4.
Diatas 50
-
-
30
100
Jumlah
Sumber : Diolah dari hasil penelitian
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat jumlah responden yang berusia yang berusia antara 21 - 30 tahun sebanyak 11 orang atau sebesar 36,67%, yang berusia 31 - 40 tahun sebanyak 17 orang atau sebesar 56,67%, yang berusia antara 41 – 50 tahun sebanyak 2 orang atau sebesar 6,66%. Dengan demikian dapat diketahui mayoritas responden penelitian pada SMP Negeri 4 Kabupaten Kuala Kurun adalah mereka yang berusia antara 31 - 40 tahun yang merupakan suatu usia yang sangat produktif. c. Pendidikan Pendidikan responden penelitian ini dapat dikelompokkan seperti yang disajikan pada tabel di bawah ini : Tabel 9 Jumlah Responden Menurut Pendidikan No
Pendidikan
1. 2. 3. 4. 5
S-2 Sarjana (S-1) D-3 D-2 SPG/SPAK sederajat Jumlah
Jumlah (Orang) 1 19 2 2 6
Persentase (%)
30
100
3,33 63,33 6,67 6,67 20,00
Sumber : Diolah dari hasil penelitian
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat jumlah responden yang berpendidikan S-2 sebanyak 1 orang atau sebesar 3,33%, yang berpendidikan S-1 sederajat sebanyak 19 orang atau sebesar 63,33% yang pendidikan D-3 sebanyak 2 orang atau sebesar 6,67%. yang pendidikan D-2 sebanyak 2 orang atau sebesar 6,7%. Dan SPG/SPAK sebanyak 6 orang atau sebesar 20,00%. Dengan demikian dapat diketahui mayoritas responden pada SMP Negeri 4 Kabupaten Kuala Kurun adalah mereka yang berpendidikan S-1 Dari tingkat pendidikan tersebut jelaslah bahwa sebagian besar responden mengerti tentang prestasi kerja guru yang harus diciptakan untuk memenuhi kebutuhan mereka. 2. Tabulasi Data Agar data yang digunakan dapat dengan mudah terbaca, sehingga dapat dilakukan analisa dan penarikan kesimpulan, maka data yang diperoleh melalui angket diolah dan dimasukkan dalam tabulasi. Untuk lebih jelasnya tentang skor angket dan tabulasi yang digunakan, dapat dilihat pada lampiran 1. 3. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Berhasil tidaknya suatu penelitian tergantung pada data yang berhasil dikumpulkan. Oleh karena itu peranan alat penggali data sangat menentukan bagi ketepatan data yang diolah, di samping kemampuan peneliti itu sendiri dalam memperoleh data yang benar dan obyektif. Untuk itu alat penggali data, dalam hal ini angket harus memenuhi syarat valid dan reliabel. Validitas alat penggali data berhubungan dengan sejauhmana
75
suatu alat ukur ini mampu mengukur apa yang seharusnya diukur oleh alat pengukur tersebut. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa validitas itu adalah ketepatan memilih suatu alat pengukur. Sedangkan masalah reliabilitas alat penggali data ini mengarah pada derajat alat tersebut mengukur apa yang diukur. Dengan kata lain reliabilitas alat penggali data ini menunjukkan pada ketetapan suatu alat ukur untuk mengukur apa yang diukurnya, sekalipun dilakukan oleh orang lain hasilnya akan tetap sama atau mendekati sama. Untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas alat penggali data (angket) dilakukan pengujian dengan menggunakan program SPSS (Statistical Program for Social Science) versi 17,0 for Windows. Pelaksanaan pengujian validitas dan reliabilitas angket adalah sebagai berikut : a. Variabel Pelatihan (X1) Variabel pelatihan (X1) diwakili item angket nomor 1 sampai dengan 5. Hasil pengujian item angket yang diperoleh dari out put program SPSS versi 17 for Windows dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 10 Hasil Uji Angket Variabel Pelatihan (X1) No. Item
rxy
1. 2. 3. 4. 5.
0,545 0,544 0,530 0,545 0,544
rtabel 0,257 0,257 0,257 0,257 0,257
Alpha 0,904 0,904 0,904 0,904 0,904
dinyatakan valid dan reliabel. Hal tersebut ditunjukkan oleh angka Corrected Item Total Correlation (rxy) dan alpha berada di atas r tabel. b. Variabel Motivasi (X2) Variabel motivasi (X2) diwakili item angket nomor 6 sampai dengan 10. Hasil pengujian item angket yang diperoleh dari out put program SPSS versi 17 for Windows dapat dilihat pada tabel berikut Tabel .11 Hasil Uji Angket Variabel Motivasi (X2) No. Item
rxy
rtabel
Alpha
1 2 3 4 5
0,459 0,367 0,638 0,526 0,279
0,257 0,257 0,257 0,257 0,257
0,756 0,756 0,756 0,756 0,756
Status Valid Valid Valid Valid Valid
Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Sumber : data uji validitas dan reliabilitas
Item angket untuk variabel motivasi semuanya dapat dinyatakan valid dan reliabel. Hal tersebut ditunjukkan oleh angka Corrected Item Total Correlation (rxy) dan alpha berada di atas r tabel. Tabel .12 Hasil Uji Angket Variabel Kejahteraan (X3)
Status Valid Valid Valid Valid Valid
Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Sumber : data uji validitas dan reliabilitas
Item angket untuk variabel pelatihan (X1), semuanya dapat
No. Item
rxy
rtabel
11. 12. 13. 14. 15.
0,333 0,416 0,417 0,537 0,436
0,257 0,257 0,257 0,257 0,257
Alpha 0,859 0,859 0,859 0,859 0,859
Status Valid Valid Valid Valid Valid
Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Sumber : data uji validitas dan reliabilitas
76
Dengan demikian dapatlah disusun persamaan regresinya sebagai berikut :
c. Variabel Prestasi Kerja (Y)
Y = 2,529 + 0,453 X1 + 0,612 X2 + 0,351 X3 Variabel prestasi kerja (Y) diwakili item angket nomor 16 sampai dengan 2. Pengujian Asumsi Ekonomitrik 20. Hasil pengujian item angket a. Uji Asumsi Multikolinieritas dapat dilihat pada tabel berikut : Multikolinearitas atau korelasi antar Tabel .13 variabel independent diketahui Hasil Uji Angket Variabel Prestasi Kerja (Y) melalui nilai melalui nilai VIF tidak melebihi angka 10 : pelatihan (X1) = 7,421 dan motivasi (X2) = 7,421 dan rxy rtabel Alpha Status Kesejahteraan (X3) =7,421. Dengan demikian pada hasil 0,459 0,257 0,884 Valid Reliabel estimasi regresi di atas tidak 0,367 0,257 0,884 Valid Reliabel ditemukan adanya masalah 0,638 0,257 0,884 Valid Reliabel multikolinearitas. 0,526 0,257 0,884 Valid Reliabel
No. Item 16. 17. 18. 19. 20.
0,279
0,257
0,884
Valid
Reliabel
Sumber : data uji validitas dan reliabilitas
Item angket untuk variabel prestasi kerja semuanya dapat dinyatakan valid dan reliabel. Hal tersebut ditunjukkan oleh angka Corrected Item Total Correlation (rxy) dan alpha berada di atas r tabel. Analisis dan Pembahasan 1. Hasil Estimasi Regresi Tabel .14 Hasil Estimasi Regresi Variabel
Koefisien Regresi
Se b
t hitung
VIF
Koefisien Korelasai Partial
Pelatihan (X1)
0,453
0,120
1,758
7,421
0,579
Motivasi (X2)
0,612
0,117
5,654
7,421
0,671
Kesejahteraan (X3)
0,351
0,096
2,097
7,421
0,498
b. Uji Asumsi Heteroskedastisitas Hasil perhitungan residual dan scatterplot diagram tidak ditemukan adanya pola tertentu seperti bergelombang, melebar dan menyempit, maka hasil estimasi regresi putaran ketiga diatas tidak ditemukan adanya masalah heteroskedastisitas. c. Uji Asumsi Autokorelasi Uji autokorelasi atau korelasi antar pengganggu pada periode t dengan melihat pada model summary, khususnya hasil perhitungan angka Durbin-Watson 2,208 Dikaitkan dengan pengujian yang dilakukan D-W, nilainya terletak di antara –3 sampai +3, berarti pada hasil estimasi regresi di atas tidak terjadi autokorelasi.
Konstanta = 2,529 Adjusted R2 = 0,965 F hitung = 345,219 Durbin-Watson = 2,208 F tabel 5% pada df (43-3-1) = 3,237 t tabel 5% pada df (43-3-1) = 1,585
Sumber : estimasi regresi berganda
3. Pengujian Hipotesis a. Uji F Hasil estimasi regresi pada tabel 5.14 di atas memperlihatkan bahwa nilai F hitung adalah 345,219. Sedangkan nilai F tabel dengan tingkat signifikansi 5% df = (43 - 3 1) adalah 3,237 (tabel distribusi F). Jika diperbandingkan ternyata nilai
77
F hitung lebih besar dari nilai F tabel. Itu berarti semua variabel independen (pelatihan, motivasi dan kesejahteraan) signifikan pada taraf uji 5%. Dengan demikian hipotesis nihil (Ho) secara simultan ditolak. Sedangkan hipotesis alternatif (Ha) secara simultan diterima. b. Uji t Berdasarkan hasil estimasi regresi yang telah dikemukakan pada tabel 5.14 di atas diketahui bahwa nilai t hitung untuk variabel pelatihan 1,758 lebih besar dari nilai t tabel 1,585 pada tingkat signifikansi 5% df = (43 - 3 - 1) (tabel distribusi t). Itu berarti variabel pelatihan signifikan pada taraf uji 5%. Dengan demikian hipotesis nihil (Ho) secara parsial ditolak, sedangkan hipotesis alternatif (Ha) secara parsial diterima.
terhadap prestasi kerja, sehingga motivasi ini harus terus dipertahankan dan dikembangkan dengan cara selalu diberikan tanggapan yang positif terhadap apa yang dikemukakan guru dalam hal pengembangan metode belajar mengajar terhadap kemajuan SMP Negeri 4 Kabupaten Kuala Kurun dan juga memberikan kesempatan kepada guru untuk meningkatkan kemampuan dan keahliannya. 2. Dari sisi lain dalam rangka meningkatkan prestasi kerja, pelatihan, motivasi dan kesejateraan ini perlu sekali diterapkan dengan cara selalu berusaha melibatkan guru dalam segala aktivitas pengembangan sekolah agar supaya dapat meningkatkan loyalitas guru terhadap SMP Negeri 4 Kabupaten Kuala Kurun. Kerena dengan cara yang demikian pelatihan yang diterapkan dapat berjalan lancar.
Kesimpulan 1. Secara parsial variabel pelatihan (X1), motivasi(X2)dan Kesejahteraan (X3) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi kerja (Y) pada SMP Negeri 4 Kabupaten Kuala Kurun karena nilai thitung yang dimilikinya lebih besar dari ttabel pada taraf signifikansi 5%. 2. Secara simultan variabel pelatihan, motivasi dan variabel kesejahteraan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi kerja pada SMP Negeri 4 Kabupaten Kuala Kurun karena nilai Fhitung 345,219 yang dimilikinya lebih besar dari Ftabel 3,237 pada taraf signifikansi 5%. 3. Variabel yang dominan adalah motivasi terhadap prestasi kerja. Saran 1. Hasil penelitian menunjukkan variabel motivasi berpengaruh dominan
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2005. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta. Brantas. 2009. Dasar-Dasar Manajemen, Penerbit : CV Afabeta, Bandung Challagalla, N. Goutham & Shervani, A. Tasadduq, 2006, ”Dimensional and type of Supervisory Control: Effect on Sallesperson Performance and Satisfaction”, Journal of Marketing, Eka
Yuliana, Pengaruh Kemampuan Intelektual dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru Mata Diklat Produktif Penjualan Di SMK Bisnis dan Manajemen Fakultas Ekonomil UNNES
78
Engko Cecilia, 2006, Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Individual, Makalah pada Simposium Akuntansi, Padang Fuad Mas’ud, 2004, Survei Diagnosis Organisasional, Badan PenerbitUndip Hasibuan, Malayu, SP. 2005. Organisasi Dan Motivasi. Jakarta: PT Bumi Aksara. Handoko, T. Hani, 2005. Manajemen, Yogyakarta: BPFE Ishak, Arep dan Tanjung, Hendri, 2004, Manajemen Motivasi, Cetakan Kedua, Penerbit Grasindo, Jakarta Jae, Moon M, 2000, “Morganizational Commitment Revisited in Public Management”, Public Performance & Management Review, Vol. 24, No. 2 Kusnendi, 2005. Analisis Jalur : konsep dan aplikasi dengan program SPSS & Lisrel 8. Bandung; Jurusan Pendidikan Ekonomi. UPI Kuswandi. 2004. Cara Mengukur Kepuasan Karyawan. PT Elex Media Komputindo, Jakarta Luthan, F, 2005, Organizational Behavior, The McGraw-Hill Coompanies, Inc Mahsun, Mohammad. 2006. Pengukuran Kinerja sektor Pelayanan Publik, BPTE, Yogyakarta Mangkunegara, Anwar Prabu, 2005. Prilaku dan budaya organisasi. Bandung. PT. Rafika Aditama
Manullang, M. 2008, Manajemen Personalia Edisi 3. Gajah Mada University Press. Yogyakarta. Martoyo, S, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi 4. BPFE, Yogyakarta. Masri, Singarimbun dan Sofyan Effendy. 2006. Metode Penelitian Survey : PT Pustaka Masrukhin dan Waridin, 2006, “Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, Budaya Organisasi dan Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai”, Jurnal Ekonomi & Bisnis, Vol. 7, No. 2 Muhammad, Arni. 2004. Komunikasi Organisasi. Bumi Aksara, Jakarta Nawari, 2010, Analisis statistic dengan MS. Excel 2007 dan SPSS 17, Peneribit, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta Neriyati, 2011, Tesis, Pengaruh Efektivitas Komunikasi Organisasi, Kemampuan Intelektual, Motivasi Kerja Terhadap Komitmen Dan Kinerja Guru Smpn Di Kecamatan Sungai Durian Kabupaten Kotabaru Prawirosentono, Suryadi, 2009, Kebijakan Kinerja Karyawan, BPFE, Yogyakarta Ramdhan, Muhammad. 2004. ”Memimpin Sesuai Keadaan”. Makalah, Jakarta Riduan. S & Kuncoro, Mudrajad. 2008. Metode Kuantitatif. Yogyakarta: AMP YKPN Rivai,
Veithzal, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan (dari Teori ke Prektik
79
), PT Raja Grafindo Persada, Jakarta Robbins, Stephen P. 2005, Perilaku Organisasi, Indeks, Jakarta Sastrohadiwiryo, Siswanto, 2005. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia (Pendekatan Administrasi dan Operasional), Penerbit: PT Bumi Aksara Cetakan Pertama. Jakarta Sedarmayanti. 2001. SDM dan Produktivitas Kerja. bandung: Mandar Maju. Siagian, Sondang P. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Bumi Aksara, Jakarta. Simamora, H., 2004, Manajemen Sumber Daya Manusia (edisi III). Salemba Empat, Jakarta Sinungan, Muchdarsyah, 2008, Produktivitas Apa dan bagaimana, PT. Bumi Aksara, Jakarta Solimun, 2002, Structural Equation Modeling LISREL dan Amos, Fakultas MIPA Universitas Brawijaya, Malang. Somantri, Ating dan Muhidin Sambas Ali, 2006, Aplikasi Statistik Dalam
Penelitian, Penerbit Setia, Bandung
: Pustaka
Sugiyono, DR. 2008. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta Suharto Cahyono, 2005, “Pengaruh Budaya Organisasi, Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Sumberdaya Manusia Di Sekretariat DPRD Propinsi Jawa Tengah, JRBI Suparman, 2007, Skripsi, Analisis Pengaruh Peran Kepemimpinan, Motivasi Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai(Studi Pada Pegawai Di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Sukamara Di Propinsi Kalimantan Tengah), Universitas Palangkaraya Tjiptono, Fandy. 2004. Persepektif Manajemen dan Pemasaran Kontemporer. Andi Offset, Yogyakarta. Widodo, Joko. 2005. Membangun Birokrasi Berbasis Kinerja. Bayu Media.3, Malang
2