PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI 54 PALEMBANG ABSTRAK
Sonang PP
Dosen Sekolah Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen Universitas Tridinanti Palembang Jl. Kapten Marzuki No.2446 Kamboja Palembang Telp. 0711-372164-360717, Fax. 0711-360725 Wab site : www/mm-utp.com
E-mail :
[email protected] Kata Kunci : Motivasi, dan Disiplin Kerja
Variabel penelitian: motivasi (X1), disiplin kerja (X2) dan kinerja pegawai (Y). Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja guru di SMP Negeri 54 Palembang. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 54 Palembang, dilaksanakan pada bulan Desember 2008 – Maret 2009. Populasi penelitian berjumlah 48 orang guru SMP Negeri 54 Palembang, dengan jumlah responden ujicoba 18 orang dan sampel 30 orang. Teknik pengumpulan data kuesioner. Data dianalisis dengan metode deskriptif dan inferensial (korelasi dan regresi). Uji hipotesis uji t untuk korelasi parsial dan uji F untuk korelasi multiple. Taraf signifikansi 95 % ( > α = 0.05 ). Media pengolahan data SPSS versi 12. Hasil analisis data terdapat nilai korelasi antara motivasi terhadap kinerja guru sebesar 0,521. Nilai korelasi antara disiplin kerja terhadap kinerja guru diperoleh nilai sebesar 0,673. Korelasi multiple antara motivasi (X1) bersama-sama disiplin kerja (X2) terhadap kinerja guru (Y) adalah sebesar 0,687. R square 0,773 ; berarti 77,30 % kinerja guru SMP Negeri 54 Palembang bisa dijelaskan oleh variabel motivasi dan disiplin kerja. Sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor - faktor yang lain. Faktor - faktor lain dimaksud, antara lain kemampuan, keterampilan, disiplin, komitmen, budaya organisasi, sarana, fasilitas kerja SMP Negeri 54 Palembang sebesar 22,70 %. Persamaan regresi Ŷ = 15,890 + 0,458X1 + 0,604X2 + ε. Gambaran umum dari hasil tersebut: terdapat pengaruh motivasi terhadap kinerja guru, 2) terdapat pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja guru, dan 3) terdapat pengaruh motivasi dan disiplin kerja secara simultan terhadap kinerja guru SMP Negeri 54 Palembang.
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam proses peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) oleh sebab itu pihak pemerintah dan masyarakat hendaklah berupaya mewujudkan SDM yang berkualitas. Upaya - upaya tersebut dapat dilakukan dengan perbaikan kurikulum, sistem evaluasi, sarana pendidikan, pengembangan dan pengadaan materi ajar, serta pelatihan bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya. Guru sebagai pelaksana pendidikan terdepan di sekolah memegang peranan penting terhadap pembangunan sumber daya manusia. Hal ini cukup beralasan sebab salah satu unsur yang paling menentukan keberhasilan pendidikan adalah guru. Betapapun baiknya sistem persekolahan, kurikulum, sarana dan prasarana pendidikan, namun semuanya itu tidak berarti jika tidak
Jurnal Manajemen MM UTP
83
didukung oleh penampilan guru yang baik. Tanpa guru unsur - unsur lain tidak akan mempunyai arti banyak. Menyadari pentingnya peranan guru dalam peningkatan mutu pendidikan, maka pemerintah melakukan berbagai upaya. Dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kinerja guru antara lain melengkapi sarana dan prasarana, kemampuan teknis guru dalam mengajar seperti melalui penataran, seminar dan lokakarya. Di samping itu pemerintah juga memberi kemudahan – kemudahan bagi guru yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Pemerintah juga berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan guru antara lain dengan memberikan kemudahan - kemudahan pengurusan kenaikan pangkat, memperpanjang umur pensiun (dari 56 menjadi 60 tahun), memberikan tunjangan fungsional dan memberikan penghargaan dalam bentuk satya lencana pendidikan pada guru – guru yang mempunyai dedikasi tinggi dalam melaksanakan tugas. Sebagaimana dikatakan Adrian (1996 : h. 21) keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar ditentukan oleh kinerja (performance) guru sebagai tenaga pendidik. Yang dimaksud dengan kinerja adalah kemauan, kemampuan seseorang melakukan sesuatu pekerjaan. Bila guru mempunyai kinerja yang baik maka hasil proses belajar mengajar juga akan baik. Untuk itu kinerja memegang peranan penting dalam pencapaian tujuan pengajaran yang optimal. Mengingat pentingnya peranan kinerja ini maka sekolah perlu meningkatkan kinerja guru agar tujuan pengajaran dapat tercapai secara maksimal. Kenyataan yang ada di SMP Negeri 54 Palembang kinerja guru kelihatannya masih belum tinggi. Hal ini dapat dilihat dari fenomena – fenomena di lapangan antara lain sebagian besar guru ada yang suka mengajar banyak dan ada pula yang mengajar sedikit, ada yang mau mengajar dengan jumlah siswa yang banyak dan ada pula sebaliknya. Kesediaan guru untuk membuat kelengkapan mengajar masih rendah. Hal ini terlihat dari kurang mampunya guru dalam membuat perencanaan pengajaran dengan baik, kurang terampil menggunakan media pengajaran, kurang dapat mengaktifkan siswa dalam belajar, kurang mampu menentukan metode mengajar yang benar dan kurang mampu menguasai materi yang akan diajarkan. Faktor lain diduga ikut mempengaruhi pencapaian tujuan pendidikan adalah motivasi kerja. Motivasi kerja dan kemudahan lainnya akan membuat suasana yang komunikatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Kedekatan antara kepala sekolah dengan guru - guru maupun hubungan yang terjadi antara guru itu sendiri membuat disiplin kerja dan motivasi melaksanakan tugas tercipta secara baik. Sedangkan kinerja guru ditentukan oleh faktor kemampuan dan motivasi. Motivasi dapat timbul dari dalam diri seseorang, dapat diawali oleh faktor eksternal seperti kondisi kerja, kebijakan lembaga, birokrasi, hubungan kerja, rekrutmen, nilai – nilai / budaya organisasi. Dalam rangka optimalisasi kinerja guru SMP Negeri 54 Palembang, perlu dikaji hubungan motivasi kerja terhadap kinerjanya. Secara administratif dan psikologis motivasi menentukan jalannya managemen yang ada di semua sekolah. Kepala sekolah menjalankan tugas yang multikompleks, karena kepala sekolah selain berfungsi sebagai administratif juga bertindak sebagai supervisor dan terkandang masih ikut mengajar pada sekolah yang dipimpinnya. Oleh sebab itu, kepala sekolah dituntut mampu menunjukkan motivasi dan disiplin kerja yang disenangi oleh guru - guru dan bawahan lainnya. Jurnal Manajemen MM UTP
84
Kepala sekolah yang disenangi oleh guru - guru diduga sangat berpengaruh terhadap tingkat kinerja guru di sekolah. Bila kepala sekolah tidak mengembangkan motivasi yang dapat diterima oleh guru - guru maka hal tersebut diduga ikut mempengaruhi kinerja guru sehingga mereka tidak akan melaksanakan tugasnya secara sungguh-sungguh dan berdampak pada disiplin kerja guru. Baik buruknya persepsi guru - guru tentang motivasi dan disiplin kerja kepala sekolah tergantung pada pemberian yang mereka terima dari kepala sekolah dan persepsi positif terhadap kepala sekolah akan timbul, apabila mereka merasa senang dan hal ini dapat meningkatkan keberhasilan tugas guru – guru maupun kinerja guru. Di samping faktor disiplin kerja juga memegang peranan penting dalam meningkatkan keberhasilan guru mengajar. Disiplin kerja yang baik sangat diperlukan dalam pencapaian tujuan yang diharapkan. Disiplin kerja yang penuh dengan tekanan serta kurang harmonis antara guru dengan guru, guru dengan siswa, guru dengan kepala sekolah (supervisor), dan guru dengan staf administrasi dapat mengganggu kegiatan belajar mengajar yang efektif. Sebaliknya disiplin kerja yang baik antara guru dengan guru, guru dengan kepala sekolah, guru dengan pegawai administrasi dan guru dengan siswa akan menunjang terciptanya proses belajar mengajar yang efektif. Oleh karena itu disiplin kerja yang baik hendaklah dapat diwujudkan. Dengan adanya disiplin kerja yang baik dalam semua kegiatan di sekolah diharapkan kinerja guru jadi lebih baik. Kenyataan di lapangan masih ada guru yang tidak peduli dengan guru - guru lain, tidak mau bekerjasama, kurang bersifat terbuka, kurang akrab satu sama lain. Fenomena ini tidak hanya terdapat antara guru sama guru tetapi juga kelihatan antara guru dengan kepala sekolah dan pegawai. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah sebagaimana terurai di muka, maka dalam rangka peningkatan kinerja guru SMP Negeri 54 Palembang, dapat dikenali masalahnya sebagai berikut: 1. Motivasi kerja guru di SMP Negeri 54 Palembang belum optimal untuk mendukung terwujudnya kinerja mereka. 2. Disiplin kerja guru masih kurang efektif untuk mendukung terwujudnya kinerja guru. 3. Belum tumbuh secara optimalnya disiplin kerja, terutama tingkat kehadiran guru, rata - rata baru mencapai 80 %. 4. Berdasarkan rencana kerja dan jadwal yang telah ditetapkan, masih terdapat keterlambatan penyelesaian pekerjaan. 5. Pelaksanaan pekerjaan belum sepenuhnya mempedomani panduan / pedoman kerja. Sebagai contoh, penyusunan laporan pelaksanaan program belum tepat waktu, kurang komprehensif, sehingga tidak menggambarkan secara keseluruhan proses dan hasil pelaksanaan program. 6. Belum optimalnya koordinasi antar guru, sehingga efektivitas dan efisiensi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi guru SMP Negeri 54 Palembang belum optimal secara tim kerja. 7. Oleh keterbatasan pendidikan dan pelatihan maka kemampuan guru - guru SMP Negeri 54 Palembang belum optimal.
Jurnal Manajemen MM UTP
85
C. Pembatasan Masalah Disebabkan adanya keterbatasan - keterbatasan dalam diri penulis, baik menyangkut kemampuan, waktu, maupun dana, dan agar penelitian ini lebih terfokus, maka dari beberapa masalah yang telah teridentifikasi di atas, penulis membatasi permasalahan yang akan diteliti, yaitu pengaruh motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja guru SMP Negeri 54 Palembang. D. Perumusan Masalah Sesuai pembatasan masalah yang telah dikemukakan, maka penelitian dapat merumuskan yaitu apakah terdapat pengaruh motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja guru SMP Negeri 54 Palembang ? E. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui pengaruh motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja guru SMP Negeri 54 Palembang. Secara operasional tujuan penelitian ini adalah: untuk mengetahui pengaruh motivasi dan disiplin kerja secara bersama - sama terhadap kinerja guru SMP Negeri 54 Palembang. F. Hipotesis Berdasarkan tujuan penelitian ini, penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut : 1. Terdapat pengaruh yang positif motivasi kerja terhadap kinerja guru di SMP Negeri 54 Palembang. 2. Terdapat pengaruh yang positif disiplin kerja terhadap kinerja guru di SMP Negeri 54 Palembang. 3. Terdapat pengaruh yang positif motivasi kerja dan disiplin kerja secara simultan terhadap kinerja guru di SMP Negeri 54 Palembang. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tentang pengaruh motivasi dan disiplin kerja pada SMP Negeri 54 Palembang terhadap kinerja guru ini, dilakukan pada bulan Desember 2008 sampai dengan Maret 2009. Tempat pelaksanaan penelitian dilakukan di SMP Negeri 54 Palembang. B. Teknik Analisis Data 1. Uji Persyaratan Analisis Data Dengan pertimbangan bahwa data penelitian diolah dengan statistik parametris, maka sesuai pendapat Santoso (2001 : h. 96) bahwa salah satu konsep penting dalam statistik inferensi adalah apakah sampel yang telah diambil berasal dari populasi yang sama (populasi data berdistribusi normal), dan sampel-sampel itu mempunyai varians yang sama (homogen), maka perlu uji normalitas, homogenitas dan linearitas. Pendapat berikutnya dikemukakan oleh Sugiyono (2000 : h. 69) bahwa penggunaan statistik parametris bekerja dengan asumsi data setiap variabel membentuk distribusi normal, homogen dan linear. Bila data tidak normal, homogen dan linear, maka statisitik parametris tidak dapat digunakan untuk alat analisis.
Jurnal Manajemen MM UTP
86
a. Uji Normalitas Untuk melakukan uji normalitas distribusi data, menurut Santoso (2004 : h. 36) dapat digunakan uji Kolmogorof-Smirnov dari program SPSS. Normalitas distribusi data dihitung dengan cara membandingkan nilai Asymtotic Significance yang diperoleh dengan nilai α = 0.05. Apabila Asymp. Sig. > α = 0.05, maka data dinyatakan normal. b. Uji Homogenitas Sebagai salah satu persyaratan untuk melakukan analisis data dengan menggunakan analisis regresi, data perlu diuji homogenitasnya. Uji homogenitas ini perlu untuk memastikan apakah data tersebut berasal dari populasi yang homogen. Pengujian homogenitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Uji Chi-Square dengan menetapkan signifikansi 5% (α = 0.05). Interpretasi homogenitas data dihitung berdasarkan nilai Asymtotic Significance yang diperoleh. Jika Asymp. Sig. > α = 0.05, maka data dinyatakan homogen. c. Uji Linearitas Uji linearitas dipergunakan untuk mengetahui apakah regresi yang diperoleh "berarti" apabila dipergunakan untuk membuat kesimpulan antar variabel yang sedang dianalisis. Pengujian linearitas variabel bebas dengan variabel terikat dilakukan dengan menggunakan One-way Anova program SPSS. Pengujian linearitas menggunakan taraf siginikansi 5 % (α = 0.05). Interpretasi data dilakukan dengan ketentuan jika F-hitung > F-tabel, maka variable bebas dengan variabel terikat tersebut mempunyai hubungan yang linear. 2. Analisis Data Dalam rangka menganalisis data penelitian dipergunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. a. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif dipilih dan dipergunakan dengan maksud untuk menggambarkan karakteristik penyebaran skor setiap variabel dengan menghitung rata-rata, median, simpangan baku, skor tertinggi, skor terendah, serta visualisasi data berupa grafik dan tabel. b. Analisis Statistik Inferensial Statistik inferensial sering disebut juga statistik induktif atau statistik probabilitas adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Jadi statistik jenis ini memberlakukan populasi berdasarkan data sampel itu kebenarannya bersifat peluang. Berikut adalah hubungan dari berbagai keadaan dari pokok bahasan yang dilihat secara analisis regresi, korelasi dan determinasi. 1. Analisis Regresi : 1). Untuk mengetahui hubungan motivasi kerja dengan kinerja guru, dipergunakan analisis regresi, dengan rumus sebagai berikut ; Ŷ = a + b1 X1 + e, 2). Untuk mengetahui hubungan disiplin kerja dengan kinerja guru, dipergunakan analisis regresi, dengan rumus sebagai berikut : Ŷ = a + b2 X2 + e, 3). Untuk mengetahui hubungan motivasi kerja dan disiplin kerja secara bersama - sama dengan kinerja guru dipergunakan analisis regresi, dengan Jurnal Manajemen MM UTP
87
rumus sebagai berikut : Ŷ = a + b1 X1 + b2 X2 + ε, di mana : Ŷ X1 X2 a b1 dan b2 ε
= = = = = =
variabel kinerja guru variabel motivasi Variabel disiplin kerja intersep atau konstanta koefisien regresi (slop) Residu.
2. Analisis Korelasi (r) Pada kasus diatas, tujuan penelitian adalah mencari hubungan motivasi dengan kinerja guru, hubungan disiplin kerja dengan kinerja guru, dan hubungan motivasi dan disiplin kerja secara bersama-sama dengan kinerja guru. Oleh karena itu besaran yang akan dianalisis adalah korelasi (r), Regresi linear sederhana, dan regresi linear berganda serta pengujian statistiknya. Korelasi adalah salah satu teknik statistik yang digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel atau lebih. Dalam hal ini tidak ditentukan variabel mana yang mempengaruhi variabel yang lainnya. Nilai koefisien korelasi berkisar antar -1 dan 1. Semakin mendekati satu nilai absolut koefisien korelasi maka hubungan antara variabel tersebut semakin kuat, sedangkan semakin kecil (mendekati nol) nilai absolute koefisien korelasi maka hubungan antara variabel tersebut semakin lemah. Tanda positif atau negatif menunjukkan arah hubungan. Kuat atau lemahnya korelasi antara variabel tidak ada ukuran yang pasti. Menurut Young (1982 : h. 317), ukuran korelasi diterjemahkan sebagai berikut 1). 0,70 - 1,00 (baik positif atau minus) menunjukkan adanya korelasi yang tinggi. 2). 0,40 - 0,70 (baik positif atau minus) menunjukkan hubungan yang subtansial. 3). 0,20 - 0,40 (baik positif atau minus) menunjukkan adanya korelasi yang rendah 4). < 0,20 (baik positif atau minus) korelasi dapat diabaikan. 3. Koefisien Determinasi (R2) Untuk mengetahui seberapa jauh variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat, maka perlu diketahui nilai koefisien determinasi atau penentuan nilai R² ini berkisar antara 0 – 1, semakin mendekati 1 nilai R² tersebut berarti semakin besar variabel independent (X) mampu menerangkan variabel dependent (Y). Analisis terhadap nilai R-square (R2) ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana kedua variabel bebas (X) dapat menerangkan pengaruh perubahan variabel terikat (Y), dilakukan dengan program komputer SPSS 12. C. Pengujian Hipotesis Statistik. a. Secara Parsial 1) Hipotesis Pertama : Formula H0 dan Ha Ho : Tidak ada pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru. Ha : Terdapat pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru. Kreteria Pengujian : Ho diterima jika : signifikansi t-hitung > α = 0,05 Ha diterima jika : signifikansi t-hitung ≤ α = 0,05 Jurnal Manajemen MM UTP
88
2) Hipotesis Kedua : Formula H0 dan H1 Ho : Tidak ada pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja guru. Ha : Terdapat pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja guru. Kreteria Pengujian : Ho diterima jika : signifikansi t-hitung > α = 0,05 Ha diterima jika : signifikansi t-hitung ≤ α = 0,05 b. Secara Simultan : Hipotesis ketiga Formula H0 dan Ha Ho : Tidak ada pengaruh motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja guru. Ha : Terdapat pengaruh motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja guru. Kreteria Pengujian : Untuk hipotesis ketiga dipergunakan Uji F dengan ketentuan : Ho diterima jika : signifikansi F-hitung > 0,05 Ha diterima jika : signifikansi F-hitung ≤ 0,05 HASIL DAN INTERPRETASI Dalam penelitian ini, akan dianalisis secara berturut – turut tentang hasil penelitian dalam bentuk deskripsi data dari masing – masing variabel, pengujian persyaratan analisis, yang terdiri dari uji validitas, uji reliabilitas dan uji normalitas, pengujian hipotesis, yang menguji pengaruh antara motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja guru SMP Negeri 54 Palembang, baik secara parsial maupun secara simultan. A. Uji Instrumen 1. Uji Validitas Dalam melakukan analisis data dan guna membahas pernyataan, maka langkah pertama adalah dengan menguji validitas yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur itu mengukur konstruk yang akan diukur melalui pengujian item homogenitas yang dilakukan dengan uji validitas. Untuk pertanyaan yang digunakan dalam mengukur suatu variabel, pengujian skor item homogenitas dari item menunjukkan bahwa skor pertanyaan - pernyataan dalam variabel kinerja guru, motivasi dan disiplin kerja mempunyai instrumen yang valid. Teknik korelasi untuk menentukan validitas item sampai sekarang masih yang paling banyak digunakan. Selanjutnya pengujian validitas tiap butir pernyataan digunakan analisa item, yaitu mengkorelasikan skor tiap butir pertanyaan dengan skor total yang merupakan jumlah skor tiap butir pernyataan. Item yang mempunyai korelasi positif dengan kreterium (skor total) serta korelasi yang tinggi menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas pula. Korelasi yang digunakan adalah korelasi pearson moment, dimana syarat minimum adalah r = 0,468, jadi korelasi antar butir dengan skor total lebih dari 0,468 maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. Berdasarkan data penelitian yang terkumpul dari 30 responden untuk tiap variabel yang di uji validitas, diteliti dan ditunjukkan pada ;
Jurnal Manajemen MM UTP
89
a. Variabel Kinerja Guru (Y). Dari Hasil Ujicoba Validitas Variabel Kinerja Guru (Y) ternyata koefisien korelasi semua butir skor total diatas 0,468 sehingga semua butir pertanyaan variabel kinerja guru SMP Negeri 54 Palembang dengan 15 butir pernyataan dinyatakan valid. b. Variabel Motivasi (X1) Dari Hasil Ujicoba Validitas Variabel Motivasi (X1) ternyata koefisien korelasi semua butir skor total diatas 0,468 dan dinyatakan valid. c. Variabel Disiplin Kerja (X2) Dari Hasil Ujicoba Validitas Variabel Disiplin Kerja (X2) ternyata koefisien korelasi semua butir skor total diatas 0,468 sehingga semua butir pertanyaan variabel Disiplin Kerja dengan 12 butir pernyataan dinyatakan valid. 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah ukuran konsisten instrumen penelitian, instrumen dinyatakan reliabel jika alat ukur yang digunakan aman karena bekerja dengan baik pada waktu dan kondisi yang berbeda, sedangkan hasil pengujian reliabelitas menunjukkan bahwa seluruh item yaitu 44 pernyataan yang dibuat dengan metoda belah dua ganjil dan genap untuk masing - masing variabel kinerja guru 15 pernyataan, motivasi 17 pernyataan dan disiplin kerja 12 pernyataan adalah reliabel dengan nilai Alpha Cronbach. Berdasarkan hasil Reliability Statistics untuk Variabel Kinerja guru (Y) dan Reliability Statistics untuk Variabel Motivasi (X1) serta Reliability Statistics untuk Variabel Disiplin Kerja (X2) menunjukkan bahwa r Alpha Cronbach bertanda positif dan lebih besar dari r tabel. Dengan demikian setiap pernyataan untuk semua variabel yang sudah valid adalah reliabel. B. Analisis Deksriptif 1. Analisis Statistik Deksriptif Variabel penelitian terdiri dari satu variabel terikat ( Y ) dan dua variabel bebas (X1 dan X2 ). Variabel terikat (Y) adalah kinerja guru SMP Negeri 54 Palembang, sedangkan variabel bebas pertama (X1) adalah motivasi dan variabel bebas kedua (X2) adalah disiplin kerja. Jumlah subjek penelitian yang dianalisis sebanyak 30 responden. Berikut ini diskripsi tentang variabel terikat (kinerja guru SMP Negeri 54 Palembang) dan variabel bebas (motivasi dan disiplin kerja) berdasarkan data yang dikumpulkan melalui instrumen penelitian maka dapat dilihat secara terperinci dan berturut - turut nilai skor terendah, nilai skor tertinggi, nilai rata - rata, simpangan baku, median dan modus. a. Variabel Kinerja guru (Y) Dari data yang terkumpul setelah diolah tentang data kinerja guru SMP Negeri 54 Palembang melalui instrumen yang diberikan kepada 30 responden dengan 15 pernyataan, maka diperoleh skor terendah 41 dan skor tertinggi 60, kemudian dari data yang terkumpul setelah diolah maka menghasilkan nilai rata rata (mean) untuk variabel kinerja guru (Y) adalah 50,9333 : simpangan baku : 5,00988 ; median : 51,0000 ; dan untuk modus : 50,00. Dari data tersebut menunjukkan bahwa rata – rata hitung mean, median dan modus tidak jauh berbeda. Hal ini menggambarkan bahwa distribusi frekuensi variabel kinerja guru Jurnal Manajemen MM UTP
90
SMP Negeri 54 Palembang sebaran datanya cendrung berdistribusi normal, karena kemencengan grafik menuju kekanan. b. Variabel Motivasi (X1) Untuk mengetahui deskripsi data variabel motivasi guru SMP Negeri 54 Palembang peneliti berupaya mengumpulkan data tentang motivasi (X1) terhadap 30 responden dengan sebanyak 17 pernyataan, setelah dilakukan pengolahan data tersebut, maka diperoleh skor terendah 49 dan skor tertinggi 69, kemudian dari data yang terkumpul setelah diolah maka menghasilkan nilai rata - rata (mean) 57,6000, simpangan baku 5,53733 ; median 58,2000, dan modus 59,00. Dari data tersebut menunjukkan bahwa rata – rata hitung (mean), median dan modus tidak jauh berbeda. Hal ini menggambarkan bahwa distribusi frekuensi variabel motivasi guru SMP Negeri 54 Palembang sebaran datanya cendrung berdistribusi normal. c. Variabel Disiplin Kerja (X2) Hasil pengolahan data tentang variabel disiplin kerja guru SMP Negeri 54 Palembang (X2) yang diperoleh melalui instrumen yang diberikan kepada 30 responden sebanyak 12 butir pertanyaan, ternyata hasilnya menunjukkan bahwa skor terendah 35 dan skor tertinggi 51 .Kemudian data yang terkumpul diolah maka menghasilkan nilai rata – rata (mean) 42,9667, simpangan baku 4,70131, median 43,1667 , dan modus 38,00. Data tersebut menunjukkan bahwa rata – rata hitung (mean), median dan modus tidak jauh berbeda. Hal ini menggambarkan bahwa distribusi frekuensi variabel disiplin kerja guru SMP Negeri 54 Palembang sebaran datanya cendrung berdistribusi normal, walaupun kemencengannya cenderung kekiri. C. Analisis Butir Instrumen Untuk memperjelas dari uraian pada analisis statistik deskriptif diatas, maka dilanjutkan dengan menganalisis setiap butir instrumen terlihat pada Interpretasi data : Dari hasil analisis butir instrumen untuk variabel kinerja guru (Y) terlihat nilai rata - rata terendah sebesar 3,2 dan tertinggi 3,6 , hal ini menunjukkan bahwa item pernyataan mendapat respon yang baik dari responden, untuk itu kepala sekolah diharapkan dapat meningkatkannya keadaan ini, karena masih sedikit diatas nilai tengah (ragu - ragu = 3) demi kemajuan kedepan. Dari hasil nilai minimum dan maksimum variabel kinerja guru (Y) terdapat nilai yang tidak jauh berbeda dengan nilai analisis butir instrumen, ini menunjukkan bahwa kinerja guru pada SMP Negeri 54 sudah baik, tetapi kepala sekolah diharapkan dapat meningkatkan.keadaan ini guna perbaikan kedepan, karena nilai minimum dan maksimum masih sedikit diatas nilai tengah (ragu - ragu = 3) pada semua item pernyataan. Dari hasil analisis butir instrumen terlihat nilai rata - rata yang dihasilkan sudah baik, karena masih sedikit diatas nilai tengah (ragu-ragu = 3), hal ini menunjukkan bahwa item pernyataan mendapat respon yang baik dari responden. Tetapi kepala sekolah diharapkan dapat lebih memperhatikan keadaan ini guna pembenahan kedepan. Dari hasil nilai minimum dan maksimum Variabel Motivasi Kerja (X1) terlihat bahwa variabel motivasi kerja mempunyai hasil yang tidak jauh berbeda dengan hasil analisis butir instrumen, yaitu sedikit diatas nilai tengah (raguJurnal Manajemen MM UTP
91
ragu = 3) pada hampir semua item pernyataan, sehingga kepala sekolah harus memperhatikan item tersebut dan meningkatkannya, karena motivasi kerja merupakan hal yang sangat mendukung kinerja guru. Dari hasil analisis butir instrumen Variabel Disiplin Kerja (X2) terlihat nilai rata - rata yang dihasilkan sudah baik, tetapi masih ada nilai yang perlu diperhatikan, hal ini menunjukkan bahwa kepala sekolah agar memperhatikan nilai dari pernyataan yang rendah guna pembenahan kedepan, karena masih sedikit diatas nilai tengah (ragu - ragu = 3) dan bahkan ada yang dibawah nilai tersebut. Dari hasil nilai minimum dan maksimum variable Disiplin Kerja X2 diatas masih terdapat nilai yang rendah, hal ini juga terdapat pada hasil analisis butir instrumen berarti kepala sekolah diharapkan dapat melakukan peningkatan dan perhatian pada nilai tersebut guna perbaikan kedepan, dimana nilai terendah sebesar 2,5 pada item pernyataan 12 yaitu melaksanakan tugas rutin dalam membahas program kerja kelompok.
2. Uji Persyaratan Analisa Data a. Uji Normalitas Uji normalitas dipergunakan untuk melihat apakah sebaran data hasil penelitian terdistribusi secara normal atau tidak. Pengujian dilakukan terhadap semua item pernyataan yang sudah dinyatakan valid dan reliabel. Data yang berdistribusi normal dalam suatu model regresi dapat dilihat pada grafik normal P-P plot, dimana bila titik - titik menyebar disekitar garis diagonal serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal, maka data tersebut dikatakan berdistribusi normal. b. Uji Homogenitas. Sebagai salah satu persyaratan untuk melakukan analisis data terhadap jumlah responden sebanyak 30 orang dengan menggunakan analisis regresi, data perlu diuji homogenitasnya. Uji homogenitas ini perlu untuk memastikan apakah data tersebut berasal dari populasi yang homogen. Pengujian homogenitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Uji Chi-Square dengan menetapkan signifikansi 5 % (α = 0,05). Interpretasi homogenitas data dihitung berdasarkan nilai Asymtotic Significance yang diperoleh. Jika Asymp. Sig. > α = 0,05, maka data dinyatakan homogen, seperti pada Interprestasi Output : Karena nilai Asymp. Sign. untuk ketiga variabel (Y, X1, X2) diperoleh masing - masing sebesar 0,749 ; 0,985 ; 0,895 diatas nilai α = 0,05 maka disimpulkan bahwa data populasi memiliki varians homogen. c. Uji Linearitas Uji linearitas dipergunakan untuk mengetahui apakah regresi yang diperoleh "berarti" apabila jumlah responden sebanyak 30 orang dipergunakan untuk membuat kesimpulan antar variabel yang sedang dianalisis. Pengujian linearitas variabel bebas dengan variabel terikat dilakukan dengan menggunakan One-way Anova program SPSS. Pengujian linearitas menggunakan taraf siginikansi 5 % (α = 0.05). Interpretasi data dilakukan dengan ketentuan jika Sign. F-hitung < 0,05, maka variabel bebas dengan variabel terikat tersebut mempunyai hubungan yang linear. Interpetasi dari Hasil Uji Linearitas untuk Variabel X1 dan X2 terhadap Y:
Jurnal Manajemen MM UTP
92
Nilai Sign. pada baris Deviation from Linearity pada kedua tabel ANOVA diatas diperoleh masing - masing sebesar 0,698 dan 0,319 keduanya lebih besar dari α sebesar 5 %, maka Ho diterima artinya variabel Y dengan variabel X1 mempunyai hubungan yang linier dan variabel Y dengan variabel X2 juga mempunyai hubungan yang linier. 2. Analisis Statistik Inferensial Setelah dilakukan analisis statistik deskriptif melalui pengujian persyaratan analitis, kemudian dilanjutkan analisis statistik inferensial dengan menggunakan teknik analisis korelasi, analisis regresi linier, koefisien determinasi dan analisis varians (Anova). a. Analisis Korelasi dan Koefisien Determinasi Dengan memperhatikan Korelasi Antar Variabel kita dapat melihat hubungan dari ketiga variabel yang kita inginkan. Interpretasi dari Korelasi Antar Variabel adalah : Korelasi antara motivasi (X1) dan kinerja guru (Y) adalah sebesar 0,521. Artinya hubungan antara motivasi (X1) terhadap kinerja guru (Y) cukup kuat dan bersifat positif (searah). Jika skor motivasi naik maka skor kinerja guru juga akan meningkat, begitu juga sebaliknya. Sedangkan korelasi antara disiplin kerja (X2) dan kinerja guru (Y) adalah sebesar 0,673. Artinya hubungan antara disiplin kerja (X2) terhadap kinerja guru (Y) kuat dan bersifat positif (searah). Jika skor disiplin kerja naik maka skor kinerja guru juga akan meningkat, begitu juga sebaliknya. 1). Regresi Linear Sederhana (RLS) Pengaruh antara Motivasi (X1) terhadap Kinerja Guru (Y) Analisis hasil output Analisis Korelasi dan Determinasi serta Regresi Variabel X1 terhadap Y adalah : Angka R Square adalah 0,672, hal ini berarti 67,20 % variasi skor variabel kinerja guru bisa dijelaskan oleh variabel motivasi dalam model regresi yang dihasilkan. Sisanya 32,80 % dijelaskan oleh faktor lain yaitu error Standard Error of the Estimate adalah 5,35169 lebih besar dari standar deviasi kinerja guru (5,00988), maka model regresi kurang bagus dalam bertindak sebagai predictor kinerja dari pada rata - rata skor kinerja guru itu sendiri. Dari hasil Analisis Regresi Variabel X1 terhadap Y, berisi nilai koefisien regresi motivasi = 0,471. Sehingga persamaan regresi sederhana dapat ditulis sebagai berikut : Ŷ = 23,779 + 0,471X1 + e dimana : - Konstanta sebesar 23,779 menyatakan bahwa jika tidak ada motivasi maka skor kinerja adalah 23,779. - Koefisien regresi X1 sebesar 0,471 menyatakan bahwa setiap penambahan (karena tanda +) satu satuan skor motivasi akan meningkatkan skor kinerja guru sebesar 0,471. 2). Regresi Linear Sederhana (RLS) Pengaruh Antara Disiplin Kerja (X2) terhadap Kinerja Guru SMP Negeri 54 Palembang (Y) Analisis hasil output Analisis Korelasi dan Koefisien Determinasi serta Regresi Variabel X2 terhadap Y adalah :
Jurnal Manajemen MM UTP
93
Angka R Square adalah 0,753 hal ini berarti 75,30 % variasi skor variabel kinerja guru bisa dijelaskan oleh variabel disiplin kerja dalam model regresi yang dihasilkan. Sisanya 24,70 % dijelaskan oleh faktor lain (e). Standard Error of the Estimate adalah 5,76941 lebih besar dari standar deviasi kinerja guru (5,53733), maka model regresi lebih bagus dalam bertindak sebagai predictor kinerja guru dari pada rata - rata skor kinerja guru. Dari hasil Analisis Regresi Variabel X2 terhadap Y, berisi nilai koefisien regresi (kolom B) dimana konstanta = 20,102 dan koefisien regresi disiplin kerja = 0,718. Sehingga persamaan regresi sederhana dapat ditulis sebagai ini : Ŷ = 20,102 + 0,718X2 + e dimana : - Konstanta sebesar = 20,102 menyatakan bahwa jika tidak ada disiplin kerja maka skor kinerja guru adalah 20,102. - Koefisien regresi X2 sebesar 0,718 menyatakan bahwa setiap penambahan (karena tanda +) satu satuan skor disiplin kerja akan meningkatkan skor kinerja guru sebesar 0,718. 3). Regresi Linear Berganda (RLB) Pengaruh antara Motivasi (X1) dan Disiplin Kerja (X2) terhadap Kinerja Guru (Y). Analisis output Analisis Korelasi dan Koefisien Determinasi serta Regresi Variabel X1 dan X2 terhadap Y adalah : Variabel entered menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang dikeluarkan, atau dengan kata lain kedua variabel bebas dimasukkan dalam perhitungan regresi. Koefisien Determinasi (R2) adalah 0,773. Hal ini berarti 77,30 % variasi nilai skor variabel kinerja guru bisa dijelaskan secara bersama - sama oleh motivasi dan disiplin kerja dalam model regresi. Sisanya 22,70 % dijelaskan oleh faktor lain (e). Standard Error of the Estimate adalah 4,77092 lebih kecil dari standar deviasi kinerja guru (4,70131), maka model regresi lebih bagus dalam bertindak sebagai predictor motivasi dan disiplin kerja dari pada rata - rata skor kinerja guru itu sendiri. Dari hasil Analisis Regresi Variabel X1 dan X2 terhadap Y, didapat persamaan regresi sebagai berikut : Ŷ = 15,890 + 0,458X1 + 0,604X2 + e dimana : - Konstanta sebesar 15,890 menyatakan bahwa jika mengabaikan motivasi dan disiplin kerja maka skor kinerja guru adalah 15,890. - Koefisien regresi X1 sebesar 0,458 menyatakan bahwa setiap penambahan (karena tanda +) satu satuan skor motivasi (X1) akan meningkatkan skor kinerja guru sebesar 0,458 dengan menjaga skor motivasi (X1) tetap. - Koefisien regresi X2 sebesar 0,604 menyatakan bahwa setiap penambahan (karena tanda +) satu satuan skor disiplin kerja (X2) akan meningkatkan skor kinerja guru sebesar 0,604 dengan menjaga skor disiplin kerja (X2) konstan.
D. Pengujian Hipótesis Statistik Hipótesis 1 : Terdapat pengaruh SMP Negeri 54 Palembang (Y) Uji Hipótesis Statistik : Jurnal Manajemen MM UTP
94
motivasi (X1) terhadap kinerja guru
Ho = Tidak terdapat pengaruh motivasi (X1) terhadap kinerja guru SMP Negeri 54 Palembang (Y). H1 = Terdapat pengaruh motivasi (X1) terhadap kinerja guru SMP Negeri 54 Palembang (Y). Kriteria pengujian : Terima H0, Jika sig. t ≥ 0,05 Tolak H0 (Terima H1), jika sig. t < 0,05 Kesimpulan : Terdapat pengaruh motivasi (X1) terhadap kinerja guru SMP Negeri 54 Palembang (Y) Hipotesis 2 : Terdapat pengaruh disiplin kerja (X2) terhadap kinerja guru SMP Negeri 54 Palembang (Y). Uji Hipótesis Statistik : H0 = Tidak Terdapat pengaruh disiplin kerja (X2) terhadap kinerja guru SMP Negeri 54 Palembang (Y). H1 = Terdapat pengaruh disiplin kerja (X2) terhadap kinerja guru SMP Negeri 54 Palembang (Y). Kriteria pengujian : Terima H0, Jika sig. t ≥ 0,05 Tolak H0 (Terima H1), jika sig. t < 0,05 Kesimpulan : Terdapat pengaruh disiplin kerja (X2) terhadap kinerja guru SMP Negeri 54 Palembang (Y). Hipótesis 3 : Terdapat pengaruh positif motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja guru SMP Negeri 54 Palembang Persyaratan Hipótesis Statistik : H0 = Tidak terdapat pengaruh positif motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja guru SMP Negeri 54 Palembang H1 = Terdapat pengaruh positif motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja guru SMP Negeri 54 Palembang Kriteria pengujian : Terima H0, Jika Sig. F ≥ 0,05 Tolak H0 (Terima H0), jika sig. F < 0,05 Kesimpulan : Terdapat pengaruh positif motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja guru SMP Negeri 54 Palembang E. Interpretasi Hasil Penelitian Hasil analisis korelasi dan regresi antara variabel motivasi dengan kinerja guru SMP Negeri 41 Palembang memberikan petunjuk, bahwa koefisien regresi variabel motivasi (X1) sama dengan 0,471 atau 47,10 % dapat memprediksi perubahan pada variabel kinerja guru SMP Negeri 54 Palembang (Y) dan koefisien korelasi (r) secara parsial sebesar 0,521 dengan tingkat signifikansi sebesar 5 % artinya variabel ini memiliki pengaruh positif serta determinasi (R2) = 0,672 yang signifikan (berarti). Hasil penelitian ini menjadi dasar bagi pencapaian kinerja melalui variabel motivasi. Dengan demikian kinerja guru SMP Negeri 54 Palembang tidak akan tercapai apabila motivasi tidak dilaksanakan dengan sesungguhnya, begitu pula sebaliknya. Jurnal Manajemen MM UTP
95
Hasil analisis regresi dan korelasi antara variabel disiplin kerja dengan kinerja guru SMP Negeri 54 Palembang memberikan petunjuk, bahwa koefisien regresi variabel disiplin kerja (X2) sama dengan 0,718 atau 71,80 % dapat memprediksi perubahan pada variabel kinerja guru SMP Negeri 54 Palembang (Y) dan koefisien korelasi (r) secara parsial sebesar 0,673 dengan tingkat signifikansi sebesar 5 %, artinya variabel ini memiliki pengaruh yang positif serta determinasi (R2) =0,753 yang signifikan (berarti). Temuan ini menjadi dasar bagi pencapaian kinerja guru SMP Negeri 54 Palembang melalui variabel disiplin kerja. Dengan demikian kinerja tidak akan tercapai apabila disiplin kerja tidak dilaksanakan dengan sesungguhnya, begitu pula sebaliknya. Hasil analisis regresi berganda dan korelasi jamak antara variabel motivasi dan disiplin kerja dengan kinerja guru SMP Negeri 54 Palembang memberikan petunjuk, bahwa model persamaan regresi Ŷ = 15,890 + 0,458X1 + 0,604X2 + e dengan koefisien korelasi (r) secara simultan sebesar 0,687 dan koefisien determinasi (R2) sebasar 0,773 didukung oleh tingkat signifikansi sebesar 5 %. Temuan ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang berarti antara variabel motivasi dan disiplin kerja dengan kinerja guru SMP Negeri 54 Palembang secara bersama - sama, dimana 77,30 % variasi yang terjadi pada kinerja guru SMP Negeri 54 Palembang dapat dijelaskan oleh variabel motivasi dan disiplin kerja. Artinya, kinerja memiliki arah pengaruh positif dari kedua variabel motivasi dan disiplin kerja. Dengan demikian bila terjadi perubahan kearah positif dari kedua variabel bebas tersebut akan memberikan pengaruh yang positif pula pada kinerja guru SMP Negeri 54 Palembang, begitu pula sebaliknya. F. Keterbatasan Hasil Penelitian Disadari bahwa dalam pelaksanaan penelitian ini mungkin terdapat kekurangan, kesalahan dan kekhilafan, baik format penelitian, alat analisa yang digunakan maupun hasil penelitian, dimana membuat hasil penelitian tidak dapat digeneralisir atau dijadikan gambaran umum bagi kepala Sekolah SMP Negeri 54 Palembang. Kekurangan dan kesalahan yang mungkin terjadi dikarenakan keterbatasan penelitian menyangkut kesiapan peneliti dalam hal mengorganisasi guru, waktu dan biaya penelitian. Untuk itu peneliti berharap penelitian ini dapat dilanjutkan lebih mendalam oleh peneliti berikutnya. KESIMPULAN, DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan Sesuai analisis data dan pengujian hipotesis, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut 1. Terdapat pengaruh positif antara motivasi (X1) terhadap kinerja guru SMP Negeri 54 Palembang (Y) secara nyata dan sangat kuat. 2. Terdapat pengaruh positif antara disiplin kerja (X2) terhadap kinerja guru SMP Negeri 54 Palembang (Y) secara nyata dan sangat kuat. 3. Terdapat pengaruh positif antara motivasi (X1) dan disiplin kerja (X2) secara bersama - sama terhadap kinerja guru (Y) secara nyata dan sangat kuat. 4. Faktor lain dalam penelitian ini pengaruh antar variabel terlihat rendah. B. Implikasi Berdasarkan hasil penelitian diatas diketahui bahwa ketiga hipotesis penelitian yang diajukan diterima, yaitu : Jurnal Manajemen MM UTP
96
1. Motivasi yang terjadi di SMP Negeri 54 Palembang sepenuhnya merupakan hal yang perlu ditingkatan dan bahkan pembenahan, karena terdapat pengaruh yang positif dan nyata serta kuat. 2. Disiplin kerja di SMP Negeri 54 Palembang, pada prinsipnya sudah baik tetapi masih perlu ditingkatkan karena terdapat pengaruh yang positif, nyata dan kuat. 3. Motivasi dan disiplin kerja secara bersama – sama merupakan pendukung kinerja guru di SMP Negeri 54 Palembang, dimana ini merupakan suatu usaha perbaikan kinerja, motivais dan disiplin secara menyeluruh, namun demikian tetap perlu adanya perbaikan dan peningkatan. DAFTAR PUSTAKA Amstrong, 1990, Seri Pedoman Manajemen Sumber Daya Manusia , Jakarta Anoraga, Panji, 1998, Psikologi Kerja, PT Rineka Cipta, Jakarta. Arikunto, Suharsimi, 1996, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek . Edisi Revisi III, Rineka Cipta, Jakarta. Bernadin and Russel, 2001, Human Resource Management, Mc Graw Hill, New York. Daryanto, 1988, Manajemen Organisasi, Widya Press, Jakarta. Dessler, Gary, 1992. Manajemen Personalia, Teknik dan Konsep Modern. Jakarta Fathoni, Abdurrahmat, 2006, Manajemen Sumber Daya Manusia, . Rineka Cipta, Jakarta Flippo, B. Edwin, 1971, Principle of Personal Manajemen. Kogakusha. Mc Graw Hill. Hadi, Sutrisno, 1983, Analisis Regresi, Yayasan Penerbitan Fakulas Psikologi UGM, Yogyakarta. Handoko, T Hani, 1984, Manajemen. Edisi I, BPFE, Yogyakarta. Luthans, Fred, 1995, Organizational Behavior, Mc Graw Hill, Singapore. Mc Kenna, Eugene & Nic Beech, The Essence of Manajemen Sumber Daya Manusia . Penerbit Andi. Yogjakarta. Nainggolan, H, 1987. Pembinaan Pegawai Negeri Sipil. Cetakan kesebelas. Jakarta. Nitisemito, Alex, 1982. Manajemen Personalia. Ghalia Indonesia. Jakarta. PPs MM Universitas Tridinanti Palembang, 2007, Statistika Penelitian Manajemen, Palembang Richard M Steers, 1998, Efektivitas Organisasi, Penerbit Erlangga, Jakarta. Robert, Bacal, 2002. Principle of Management. Illionis, Mc Graw Hill. New York. Ruky, Achmad S, 2001, Sistem Manajemen Kinerja, Cetakan Pertama Gramedia, Jakarta. Siagian, P. Sondang, 1996, Manajemen Sumber daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta. Simamora, Hendy, 1997, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta Siswanto, Bedjo, 1987, Manajemen Tenaga Kerja, Sinar Baru, Bandung. Steers, M. Richard, 1998, Efektivitas Organisasi, Erlangga, Jakarta. Sugiyono, 2004, Statistika Non Parametris Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung. Suharyadi dan Purwanto S.K, 2004, Statistika Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern, Salemba Empat, Jakarta. Sukmalana, Soelaiman, 2007, Manajemen Evaluasi Kinerja, Edisi Kedua, Pusat Pengembangan Bisnis dan Manajemen dan PT Intermedia Personalia Utama, Jakarta. Suradinata, Ermaya, 1999, Psikologi Kepegawaian dan Peranan Pimpinan dalam Motivasi Kerja, Ramadhan, Bandung. Wijaya, AW, 1990, Peranan Motivasi dalam Kepemimpinan , CV. Akademi Pressindo, Jakarta. Winardi, 1990, Kepemimpinan dalam Manajemen, PT. Renika Cipta, Jakarta. Zainun, Buchari, 1994, Manajemen dan Motivasi, Balai Aksara, Jakarta.
Jurnal Manajemen MM UTP
97