PENGARUH PELATIHAN INTERVAL TERHADAP DAYA TAHAN KARDIOVASKULAR DAN KECEPATAN I Ketut Sutisna Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia e-mail:
[email protected] Abstrak: Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pelatihan interval terhadap daya tahan kardiovaskular dan kecepatan pada siswa putra kelas VII SMP N 2 Gerokgak tahun pelajaran 2012/2013. Jenis penelitian yaitu penelitian eksperimen dengan rancangan the modified randomized the pre-test post-test control group design. Populasi penelitian yaitu siswa putra kelas VII SMP N 2 Gerokgak tahun pelajaran 2012/2013. Sampel penelitian 30 orang ditentukan dengan teknik simple random sampling. Instrumen yang digunakan untuk daya tahan kardiovaskular adalah multistage fitness test (MFT). Sedangkan instrumen untuk kecepatan adalah tes lari cepat 50 meter dan selanjutnya dianalisis dengan uji-t independent pada taraf signifikansi () 0,05 dengan bantuan program SPSS 16,0. Berdasarkan hasil analisis data penelitian dengan menggunakan uji-t independent menunjukkan untuk data daya tahan kardiovaskular diperoleh nilai signifikansi hitung lebih kecil dari nilai α (Sig < 0,05) yaitu sebesar 0,031. Sedangkan untuk data kecepatan diperoleh nilai signifikansi hitung lebih kecil dari nilai α (Sig < 0,05) yaitu sebesar 0,003. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa: 1) pelatihan interval berpengaruh terhadap peningkatan daya tahan kardiovaskular pada siswa putra kelas VII SMP N 2 Gerokgak tahun pelajaran 2012/2013, 2) pelatihan interval berpengaruh terhadap peningkatan kecepatan pada siswa putra kelas VII SMP N 2 Gerokgak tahun pelajaran 2012/2013. Abstract: This study aimed to determine the effect of interval training on cardiovascular endurance and speed in male student’s VII grade SMP N 2 Gerokgak school year 2012/2013. This type of research is experimental research with the modified design of the randomized pre-test post-test control group design. The study population was a student of male student’s VII grade SMP N 2 Gerokgak school year 2012/2013, 30 samples are determined by simple random sampling technique. The instrument used in this study for cardiovascular endurance is a multistage fitness test (MFT). While speed is a test instrument to sprint 50 meter were then analyzed with independent t-test at significance level () 0.05 with SPSS 16.0. Based on the analysis of research data using independent t-test showed cardiovascular endurance for the data obtained significance value count is smaller than the value of α (Sig < 0.05) is equal to 0.031. As for the speed data obtained significance value count is smaller than the value of α (Sig < 0.05) is equal to 0.003. From the results of the study concluded that: 1) interval training effect on increasing cardiovascular endurance in male student’s VII grade SMP N 2 Gerokgak school year 2012/2013, 2) interval training effect on increasing the speed in male student’s VII grade SMP N 2 Gerokgak school year 2012/2013. Key words: interval training, cardiovascular endurance, speed.
1
Pencapaian prestasi dalam olahraga
diperlukan
aspek-aspek
ditandai
dengan
perkembangan
biologis yang komplek dan yang
yang mendukung. Ada beberapa
paling
aspek-aspek
kemampuan fisik dalam masa ini
pencapaian
prestasi,
menonjol
diantaranya adalah 1) aspek fisik, 2)
yaitu
aspek teknik, 3) aspek taktik/strategi
ketahanan/daya tahan kardiovaskular
dan 4) aspek psikis/mental. Keempat
(Lumintuarso dkk, 2007: 111).
aspek
memang
kecepatan
dan
sangat
Daya tahan kardiovaskular
penting diperlukan dalam pencapaian
sangat penting diperlukan dalam
prestasi
dimana
beraktivitas khususnya berolahraga,
memiliki
sebab daya tahan kardiovaskular
hubungan yang sangat erat dan tidak
merupakan komponen kondisi fisik
bisa dipisahkan antara yang satu
yang dominan digunakan pada setiap
dengan yang lainnya. Tetapi yang
olahraga apapun baik pada olahraga
paling mendasar atau aspek yang
permainan maupun olahraga lainnya.
paling diutamakan dalam pencapaian
Terdapat faktor yang berhubungan
prestasi suatu olahraga adalah aspek
dan mempengaruhi batas waktu kerja
fisik.
seseorang adalah perasaan lelah dan
saling
tersebut
kekuatan,
perkembangan
suatu
olahraga,
berkaitan
atau
Upaya pelatihan
pembinaan
untuk
dan
meningkatkan
lamanya waktu kerja, yang mana tergantung
pada
daya
tahan
seseorang.
Begitu
kondisi fisik khususnya terhadap
kardiovaskular
daya
dan
juga dengan kecepatan, tidak bisa
adolesensi
terlepas dari olahraga. Atlet-atlet
merupakan masa yang paling tepat
pada cabang olahraga lainnyapun
untuk
tahan
dituntut untuk memiliki kecepatan
kardiovaskular dan kecepatan. Sebab
dalam melakukan setiap gerakannya,
pada masa ini merupakan masa yang
karena pada dasarnya setiap gerakan
baik
dalam
tahan
kecepatan,
kardiovaskular masa
peningkatan
untuk
pertumbuhan
daya
meningkatkan
olahraga
terutama
dalam
ukuran
tubuh,
olahraga permainan diperlukan suatu
fisik
dan
gerakan yang cepat. Semua hal
penyempurnaan keterampilan gerak
tersebut dapat dilakukan dengan
melalui
diberikannya pelatihan kondisi fisik.
kemampuan
kegiatan
olahraga,
yang
2
Pelatihan interval merupakan
penurunan
di
cabang
olahraga
suatu sistem latihan yang diselingi
tertentu seperti atletik. Dilihat dari
oleh interval-interval berupa masa
aktivitas olahraga, siswa kebanyakan
istirahat. Jadi dalam pelaksanaannya
cepat
adalah ; istirahat - latihan - istirahat -
pelajaran olahraga belum selesai.
latihan - istirahat dan seterusnya
Sehingga usaha untuk mengikuti
(Juliantine
3.16).
kegiatan olahraga kurang, apalagi
Pelatihan interval merupakan cara
untuk mengikuti kegiatan belajar di
latihan
untuk
kelas. Penurunan prestasi siswa ini
dimasukan ke dalam program latihan
disebabkan oleh beberapa faktor,
keseluruhan. Beberapa faktor yang
salah
harus diperhatikan dalam pelatihan
pembinaan
interval adalah: (a) intensitas/beban
peningkatan
latihan, (b) lamanya latihan, (c)
Melakukan pelatihan yang teratur
repetisi/pengulangan
untuk
dkk,
yang
interval
2007:
penting
waktu
pemulihan
latihan, istirahat
(recovery).
(d) atau
merasa
satunya
lelah
walaupun
adalah
kurangnya
yang mengarah pada kondisi
fisik.
mengetahui
pengaruh
interval
terhadap
pelatihan
Dengan
kebugaran jasmani ditinjau dari daya
pelatihan interval ini memungkinkan
tahan kardiovaskular dan kecepatan
meningkatnya
siswa putra kelas VII SMP N 2
intensitas
latihan
tanpa mengalami kelelahan, karena
Gerokgak
adanya istirahat atau pemulihan.
2012/2013.
Pada
zaman
khususnya
di
Buleleng,
prestasi
modern
daerah
pelajaran
ini
Kabupaten
siswa
tahun
METODE
yang
Jenis dari penelitian ini yaitu
menjadi atlet cenderung mengalami
penelitian
penurunan
tingkat
eksperimen pada dasarnya adalah
Sekolah Menengah Pertama (SMP).
ingin menguji hubungan antara suatu
Salah satu yang bisa dipakai acuan
sebab (causa) dengan akibat (effect)
adalah SMP N 2 Gerokgak. Jika
(Kanca
dilihat dari perkembangan prestasi
Rancangan
olahraga di SMP N 2 Gerokgak,
digunakan
prestasi siswa cenderung mengalami
randomized the pre-test post-test
terutama
di
eksperimen.
I
Nyoman,
Penelitian
2006:
penelitian adalah
The
62). yang
modified
3
control group
design (Kanca
I
kelompok
perlakuan
mengalami
Nyoman, 2006: 73). Sampel adalah
peningkatan rata-rata sebesar 3,76
himpunan bagian (sebagian) populasi
ml/kg/menit. Sedangkan kelompok
yang diambil secara representatif dari
kontrol mengalami peningkatan nilai
populasi
menggunakan
rata-rata sebesar 0,39 ml/kg/menit
teknik simple random sampling.
dari 30,99 pada saat pre-test menjadi
Jumlah
31,38 dari post-test.
dengan
sampel
yang
digunakan
dalam penelitian ini sebanyak 30
Untuk variabel kecepatan baik
orang. Instrumen yang digunakan
pada
dalam penelitian ini untuk tes daya
kelompok
tahan
adalah
peningkatan nilai rata-rata Kelompok
multistage fitness test (MFT) dengan
perlakuan mengalami peningkatan
tingkat
0,96.
rata-rata sebesar 0,51 m/s dari rata-
Sedangkan untuk kecepatan diukur
rata pre-test 5,79 menjadi 6,30 pada
dengan menggunakan tes lari cepat
saat post-test. Sedangkan kelompok
50 meter dengan tingkat validitas
kontrol mengalami peningkatan rata-
0,95 dan reliabilitas 0,96 (Nurhasan,
rata 0,01 m/s dari pre-test 5,77
2000: 96). Uji hipotesis terdapat
menjadi 5,78 pada saat post-test.
pengaruh pelatihan interval terhadap
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada
daya
tabel 1, 2, 3 dan 4.
kardiovaskular
nilai
tahan
kecepatan
reliabilitas
kardiovaskular
dan
menggunakan
kelompok
perlakuan
kontrol
dan
mengalami
uji-t
independent dengan bantuan SPSS 16,0 pada taraf signifikansi (α) 0,05.
Tabel
1.
Data
Daya
Tahan
Kardiovaskular
pada
Kelompok Perlakuan HASIL DAN PEMBAHASAN Variabel data
Hasil Setiap
kelompok
terjadi
peningkatan nilai rata-rata, rata-rata pre-test daya tahan kardiovaskular pada kelompok perlakuan sebesar 30,89 dan rata-rata post-test 34,65, dengan
demikian
nilai
Jumlah sampel Rata-rata Median Modus Rentang Nilai tertinggi Nilai terendah Standar deviasi Varian
Kelompok Perlakuan Pre-test Post-test 15 15 30,89 34,65 29,85 33,95 29,85 33,95 13,50 11,60 38,85 41,80 25,35 30,20 4,21
3,62
17,75
13,16
rata-rata
4
Tabel
2.
Data
Kardiovaskular
Daya
pada
Tahan
Sedangkan berdasarkan hasil
Kelompok
uji hipotesis penelitian dengan uji-t
Kontrol
independent,
untuk
kardiovaskular Variabel data Jumlah sampel Rata-rata Median Modus Rentang Nilai tertinggi Nilai terendah Standar deviasi Varian
Tabel 3.
Kelompok Kontrol Pre-test Post-test 15 15 30,99 31,38 29,85 30,20 28,70 29,10 15,55 15,45 40,20 40,80 24,65 25,35
Jumlah sampel Rata-rata Median Modus Rentang Nilai tertinggi Nilai terendah Standar deviasi Varian
Tabel 4.
t hitung =
mendapatkan
0,031
2,266,
dengan dimana
tahan nilai nilai nilai
signifikansi dari t hitung lebih kecil dari nilai α (α = 0,05). Artinya pelatihan
4,31
4,26
interval sebanyak 12 kali pertemuan
18,58
18,18
dalam
Data
Kecepatan pada
Kelompok Perlakuan Variabel data
signifikansi
daya
bulan
pengaruh
memberikan
signifikan
terhadap
daya
tahan
peningkatan
kardiovaskular. Untuk lebih jelasnya
Kelompok Perlakuan Pre-test Post-test 15 15 5,79 6,30 5,74 6,17 5,48 6,63 1,68 1,80 6,77 7,48 5,09 5,68 0,43
0,50
0,18
0,25
Data
satu
Kecepatan pada
dapat dilihat pada tabel 5 di bawah ini.
Tabel 5. Hasil Uji-t Independent Data Daya Tahan Kardiovaskular Sumber data
thitung
Df
Sig
Daya Tahan Kardiovaskular
2,266
28
0,031
Kelompok Kontrol Untuk Variabel data Jumlah sampel Rata-rata Median Modus Rentang Nilai tertinggi Nilai terendah Standar deviasi Varian
Kelompok Kontrol Pre-test Post-test 15 15 5,77 5,78 5,86 5,81 5,93 5,81 1,08 1,30 6,28 6,47 5,20 5,17
hasil uji
hipotesis
penelitian dengan uji-t independent untuk kecepatan mendapatkan nilai signifikansi t hitung =
0,003
3,724,
dengan dimana
nilai nilai
0,29
0,35
signifikansi dari t hitung lebih kecil dari
0,08
0,12
nilai α (α = 0,05). Artinya pelatihan interval signifikan
memberikan terhadap
pengaruh peningkatan
5
kecepatan.
Untuk lebih jelasnya
juga
akan
bertambah
dapat dilihat pada tabel 6 di bawah
Peningkatan
fungsi
ini.
kardiovaskular
banyak.
dari
sistem
tersebut
akan
mengakibatkan darah yang dialirkan Tabel 6. Hasil Uji-t Independent
ke seluruh jaringan tubuh akan
Kecepatan
menjadi lebih banyak demikian juga dengan oksigen yang dibawa oleh
Sumber data
t hitung
Df
Sig
Kecepatan
3,724
28
0,003
darah dengan bertambahnya jumlah hemoglobin juga akan bertambah banyak maka suplai oksigen bagi
Pembahasan
organel-organel
Adaptasi perubahan
merupakan
yang
terjadi
akibat
pelatihan yang terus menerus dan terprogram sesuai dengan prinsipprinsip
pelatihan.
Dengan
otot
jantung
bertambah kuat dan lebih berdaya guna. Peningkatan dari bertambah besar dan kuatnya otot jantung ini akan berakibat terhadap jumlah darah yang dapat dipompakan oleh jantung dalam
setiap
bertambah
denyutnya banyak.
akan Dengan
melakukan suatu pelatihan juga akan menyebabkan terjadinya pembesaran dalam hal ukuran pembuluh darah (Wiarto,
2013:
46).
Dengan
bertambah besarnya ukuran dari pembuluh menyebabkan
darah darah
ini
akan
yang
dapat
tercukupi
dengan sendirinya organel-organel tersebut
dapat
bekerja
sesuai
fungsinya menjadi lebih baik, ini merupakan
adaptasi
terhadap
pelatihan fisik yang dijalani.
diberikannya pelatihan interval akan mengakibatkan
lainnya
Akibat
dari
pelatihan
mempunyai pengaruh yang besar terhadap satunya
fisiologi
tubuh
salah
tipe serabut otot. Dengan
diberikan pelatihan interval dapat memberikan
rangsangan
terhadap
serabut otot putih dan otot merah. Dalam melakukan pelatihan interval melibatkan
kontraksi
otot
diantaranya: quadriceps, hamstring, fleksor
pinggul,
abductor
paha,
gastrocnemius, dan gluteus. Gerakan berlari
yang
dilakukan
secara
berulang-ulang ini akan memberikan stress pada komponen otot tungkai sehingga
otot
tungkai
akan
dialirkan melalui pembuluh darah ini 6
mengalami
hypertrophy.
Pendidikan Indonesia Fakultas
Hypertrophy otot ini disebabkan oleh
Pendidikan
peningkatan jumlah dan ukuran sel-
Kesehatan.
sel serta serabut-serabut otot. Melalui peningkatan
dalam
ukuran
dan
Olahraga
dan
Lumintuarso, Ria, dkk. 2007. Teori Kepelatihan
Dasar. Jakarta:
jumlah sel-sel serta serabut-serabut
Lembaga Akreditasi Nasional
otot tungkai, maka akan menambah
Keolahragaan.
atau meningkatkan kekuatan otot tersebut.
Dengan
meningkatnya
Nurhasan.
2000.
Pengukuran
kekuatan otot tungkai maka akan
Olahraga.
terjadi
Pendidikan
peningkatan
terhadap
kecepatan.
Kesehatan
Tes
dan
Pendidikan Jakarta:
Fakultas
Olahraga
dan
Universitas
Pendidikan Indonesia. Wiarto, Giri. 2013. Fisiologi dan
SIMPULAN 1.
Pelatihan interval berpengaruh
Olah Raga. Yogyakarta: Graha
terhadap peningkatan daya tahan
Ilmu.
kardiovaskular pada siswa putra kelas VII SMP N 2 Gerokgak tahun pelajaran 2012/2013. 2.
Pelatihan interval berpengaruh terhadap peningkatan kecepatan pada siswa putra kelas VII SMP N 2 Gerokgak tahun pelajaran 2012/2013.
DAFTAR RUJUKAN Kanca, I Nyoman. 2006. Metodologi Penelitian
Keolahragaan.
Singaraja:
Universitas
Pendidikan Ganesha. Juliantine, Tite, dkk. 2007. Teori Latihan. Bandung: Universitas
7