PENGARUH PELATIHAN HOLLOW SPRINT TERHADAP KECEPATAN DAN KAPASITAS VITAL PARU Dewa Nyoman Anom Jinawi Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia Email:
[email protected] Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan hollow sprint terhadap kecepatan dan kapasitas vital paru-paru. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan rancangan nonrandomized pretest posttes control groups design. Subjek penelitian ini adalah peserta putra ekstrakurikuler bola basket SMAN 1 Sidemen yang berjumlah 30 orang. Kecepatan diukur dengan lari sprint 60 meter dan kapasitas vital paru-paru diukur dengan spirometer dan data dianalisis dengan uji-t independent pada tarap signifikansi (α) 0,05 dengan bantuan SPSS 16,0. Hasil analisis data menggunakan uji-t independent menunjukkan bahwa hollow sprint berpengaruh terhadap peningkatan kecepatan dan kapasitas vital paru-paru dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 untuk kecepatan dan 0,000 untuk kapasitas vital paru-paru. Dari hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa hollow sprint berpengaruh terhadap peningkatan kecepatan dan kapasitas vital paru-paru. Disarankan bagi pelaku olahraga (pembina, pelatih, guru olahraga dan atlet) untuk menggunakan hollow sprint sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan kecepatan dan kapasitas vital paru-paru. Kata kunci: Hollow Sprint, Kecepatan, Kapasitas vital paru. Abstract: This study aimed to determine the influence of hollow sprint trining toward speed and lungs vital capacity. It was a quasi experiment study with nonrandomized pretest posttes control groups design. The subjects of this researh were 30 male students of SMA N 1 Sidemen who were joining basketball extracuriculer. Data of speed was collected through 60 meters sprint and lungs vital capacity data was collected through spirometer. All of the collected data were analyzed with independent t-test in which the significancy was (α) 0,05 with assistance of SPSS 16,0. The result of data analysis by using independent t-test showed that hollow sprint influenced the improvement of speed and lungs vital capacity with significance 0,000 and 0,000, repectively. Based on the reseach finding, it can be concluded that hollow sprint has an influence toward speed improvement and lungs vital capacity. It is suggested to sports practitioners (supervisor, coach, sport teacher, and athletes) to use hollow sprint as one of alternatives in increasing velocity and lungs vital capacity. Key words: Hollow Sprint, Speed, Lungs Vital Capacity.
1
Tidak dipungkiri lagi bahwa mayarakat sekarang ini
dominan
dilatih
dengan
baik.
sudah
Misalnya, dalam cabang olahraga
memandang olahraga bukan sebagai
bola basket dibutuhkan kecepatan
aktifitas untuk mengisi waktu luang
dan
saja, namun olahraga merupakan
maksimal agar nantinya atlet bisa
kebutuhan masyarakat yang tidak
menampilkan yang baik.
boleh dipisahkan dari kehidupannya.
kapasitas
Bola
vital
paru
basket
yang
merupakan
Berbagai macam bentuk olahraga
olahraga
yang
merupakan
menggunakan bola besar, dimainkan
cerminan bahwa pentingnya olahraga
dengan tangan. Bola besar dioper
untuk
(dilempar
berkembang,
masyarakat.
Menurut
permainan
ke
yang
teman),
boleh
Matveyev, (dalam Rusli, 1999: 6)
dipantulakan ke lantai (di tempat
olahraga merupakan kegiatan otot
atau sambil berjalan) dan tujuannya
yang energik dalam kegiatan itu atlet
untuk memasuka bola ke keranjang
memperagakan
kemampuan
lawan. Permainan dilakukan oleh dua
kemauannya
regu masing-masing terdiri dari 5
gerakannya
dan
semaksimal mungkin. Olahraga itu
(pemain)
sendiri harus didukung oleh kondisi
memasukan bola ke keranjang lawan
fisik yang maksimal karena tidak
dan
mungkin menampilkan kemampuan
keranjangnya
maksimal
dalam
sedikit mungkin (Eka Budi, 2011:1).
keadaan kurang maksimal dengan
Olahraga bola basket merupakan
kata lain latihan unsur-unsur kondisi
salah satu cabang olahraga yang
fisik harus mendaptkan perhatian
didalamnya
yang serius. Unsur-unsur kondisi
macam
fisik tersebut antara lain, kekuatan,
Gerakan yang dilakukan oleh pemain
dayatahan,kelentukan,keseimbangan,
basket tidak dapat diprediksi kemana
kecepatan, kelincahan, daya ledak,
akan bergerak, mulai dari berlari
koordinasi, ketepan dan reaksi. Dari
sprint, ada saatnya dalam kondisi
kesepuluh komponen kondisi fisik
bertahan dan dengan cepat bergerak
pada cabang olahraga tertentu ada
kesegala
salah satu komponen yang harus
kondisi seperti ini, pemain bola
apabila
tubuh
setiap
regu
menjaga
berusaha
(mencegah)
sendiri
kemasukan
tersisipkan
gerakan
arah.
yang
berbagai komplek.
Sehingga
dalam
1
basket
predomoinan
memerlukan
tahan pada saat bertanding jika itu
kecepatan dan kapasitas vital paru
dipenuhi
yang baik ketika bertanding. Bola
menampilkan
basket sangat digemari oleh semua
maksimal. Maka peneliti mencoba
kalangan
memberikan metode latihan yang
maka dari itu sangat
maka
atlet
akan
kemampuan
bisa yang
diperlukan latihan daya tahan dan
berkaitan dengan
kondisi fisik yang baik untuk bisa
kapasitas vital paru yaitu
menunjang menjadi seorang atlet
sprint, agar nantinya siswa yang
yang berprestasi. Namun setelah
mengikuti ekstra, tahap demi tahap
dicermati atlet sekarang tidak pernah
bisa menguasai teknik dasar
daya
melakukanya melainkan, kebanyakan
tahan
bisa
atlet yang akan melakukan latihan
mencapai prestasi. hollow sprint
bola basket tidak pernah mencermati
melakukan dua kecepatan (sprint)
latiahan-latiahan daya tahan dan
dengan diselingi oleh waktu istirahat
kondisi
dalam bentuk lari-lari kecil/jogging.
fisik
tetapi
langsung
melakukan latiahan bermain. Berdasarkan
dan
pada
kecepatan
dan
hollow
akhirnya
Atlet bisa berlari sejauh 30-50 meter,
observasi
awal
kemudian
jogging
sejauh
30-50
SMAN 1 SIDEMEN hasil dari uji
meter, kemudian berlari cepat lagi
coba
mengikuti
sejauh 30-50 meter, diakhiri dengan
eksrakurikuler sangat kurang dalam
berjalan ringan sejauh 90-150 meter
penguasaan teknik dasar, kecepatan
sebagai fase istirahat. Hazeldine,
dan
(1985 : 102).
siswa
kapasitas
yang
vita
berdirinya
sekolah
SIDEMEN
dan
ekstrakurikuler mendapatkan
paru.
Dari
SMAN
1
terbentuknya belum
prestasi
pernah dibidang
Masalah ini diangkat karena untuk
mengetahui
lebih
lanjut
seberapa baik kapasitas vital paru seorang pemain basket
tersebut.
olahraga bola basket diketahui pada
Kapasitas vital paru adalah jumlah
saat
disekolah.
udara atau volume oksigen yang
Kekurangannya terletak dari salah
dapat dihirup dan kemudian kita
satu komponen kondisi fisik tersebut
hembuskan (Giri Wiarto, 2012 : 9).
permainan bola basket hendaknya
Dan
harus memiliki kecepatan dan daya
dituntut harus memiliki kecepatan
wawancara
seorang pemain basket itu
2
yang maksimal pada saat menggiring
pada skripsinya tersebut dikatakan
bola
Kecepatan
bahwa: 1) Pelatihan hollow sprint
adalah kapasitas gerak dari anggota
dapat meningkatkan VO2 maks 2)
tubuh atau bagaian dari sistem
Pelatihan side jump sprint dapat
pengungkit
kecepatan
meningkatkan VO2 maks 3) terdapat
pergerakan dari seluruh tubuh yang
perbedaan Pelatihan hollow sprint
dilaksanakan dalam
yang
dan Pelatihan side jump sprint
sederhana
terhadap peningkatan VO2 maks,
ketika
singkat
bermain.
tubuh
atau
kecepatan
waktu
lebih yaitu
menempuh
Pelatihan
hollow
sprint
memiliki pengaruh yang lebih baik
waktu sesingkat-singkatnya (Syarif
dari pada Pelatihan side jump sprint
Hidayat, 2010 : 86). Kecepatan
terhadap VO2 maks
salah
biometrik
tertentu
dimana
dalam
adalah
jarak
kemampuan
satu
yang
komponen
hal
tersebut,
dalam
pelatihan hollow sprint diharapkan
olahraga
dapat menjadi solusi dari masalah
menurut Bompa (1990) dalam Jonat
yang muncul dari pelatihan untuk
et (1997) dalam Ismariati (2009:57).
kecepatan dan kapasitas vital paru.
Menurut Widiastuti, (2011: 114).
Pemberian pelatihan hollow sprint
melakukan
penting
Berdasarkan
aktifitas
kecepatan adalah kemampuan untuk
melakukan
gerakan
yang
untuk kecepatan dan kapasitas vital paru diharapkan dapat merangsang
sejenis secara berturut-turut dalam
partisipasi siswa
waktu
menunjang perkembangan olahraga
yang
sesingkat-
singtkatnya.Penelitian tentang hollow sprint
juga
dapat
menuju tingkat yang lebih baik.
diteliti
Dari latar belakang yang sudah
sebelumnya, oleh I Wayan Edy
dibahas maka peneliti tertarik untuk
Antara
yang
mengkaji lebih dalam lagi melakukan
berjudul pengaruh pelatihan hollow
penelitian dengan judul “Pengaruh
sprint dan side jump sprint terhadap
Pelatihan Hollow Sprint Terhadap
volume
maksimal
Kecepatan dan Kapasitas Vital Paru
(VO2maks) pada siswa putra kelas
Pada Peserta Putra Ekstrakulikuler
VII SMP Negeri 4 Menguwi Tahun
Bola basket SMA Negri I Sidemen”.
dalam
pernah
sehingga
skripsinya
oksigen
Pelajaran 2011/2012. Kesimpulan 3
Subjek, sedangkan untuk mengukur
METODE PENELITIAN
kapasitas Penelitian penelitian
ini
merupakan
eksperimental
yang
bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari sesuatu yang dikenakan pada subjek
penelitian.
Jenis penelitian eksperimental yang digunakan
adalah
eksperimental
semu (quasi experimental). Dalam
suatu
randomisasi
tidak
dapat
dilaksanakan, sebaliknya dipihak lain randomisasi dapat dilakukan tetapi tidak
dapat
diperoleh
kelompok
kontrol. Rancangan penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah
: The
Control
Non
Group
Randomized
Pretest
Posttest
Design” (Kanca, 2010: 94). Kanca (2010: 55) mendefinisikan rancangan penelitian sebagai rencana tentang bagaimana
cara
mengumpulkan,
menyajikan, dan menganalisis data untuk memberi arti terhadap data tersebut secara efektif dan efisien. Berdasarkan
dilakukan sebagai berikut: Subjek penelitian (S) diberikan test awal atau pre-test (T1) yaitu tes sprint 60
paru-paru
spirometer,
bertujuan
untuk
kemampuan
ini
mengetahui
awal
sehingga
pemberian intensitas latihan sesuai kemampuan
maksimal
masing-
masing subjek. Berdasarkan hasil test awal,
subjek
penelitian
ke
dalam
dua
kelompok penelitian melalui metode ordinal
pairing,
yaitu
keompok
peakuan (K1) dan kelompok kontrol (K2). Kelompok perlakuan (K1) diberikan perlakuan hollow sprint (x), dan kelompok kontrol (K2) tidak diberikan perlakuan khusus (0) hanya disesuaikan
dengan
aktivitas
kesehariaanya. Kelompok perlakuan (K1) diberikan perlakuan selama 4 minggu atau 12 kali pertemuan. Setelah program pelatihan berakhir, diadakan test akhir atau post-test (T2) dengan tes sprint 60 meter untuk mengukur kecepatan subjek dan spirometer untuk mengukur kapasitas vital paru-paru.
rancangan
penelitian tersebut, maka penelitian
meter
menggunakan
dikelompokan
penelitian,
kadang-kadang karena satu dan lain hal,
vital
Penelitian
ini dilakukan di
lapangan mamed berjaraj 600 meter dari sekolah SMAN 1 Sidemen kabupaten peneliti
Karangasem melakukan
Alasan penelitian
untuk mengukur kecepatan 4
lapangan
Mamed
dikarenakan
kapasitas vital paru-paru. Subjek
keadaan lapangan sudah cukup baik
penelitian
dibagi
untuk melaksanakan suatu penelitian.
kelompok
dengan
Penelitian
ini
dilakukan 4
teknik
ordinal
menjadi
2
menggunakan pairing
yakni
minggu atau 12 kali pertemuan
pembagian kelompok berdasarkan
dengan frekuensi pelatihan 3 kali
peringkat
seminggu yaitu selasa, kamis, dan
memperoleh
sabtu yaitu
kemampuan yang relatif sama
dari
tanggal 1 Junil
sanpai dengan 30 Juni 2013. Menurut Bompa, (2009:203), pelatihan ini dilaksanakan 3 kali dalam seminggu,
hasil
pre-test
kelompok
untuk dengan
1. Subjek direngking berdasarkan hasil tes awal 2. Kemudian subjek dibagi menjadi
bertujuan memberikan kesempatan
2 kelompok yaitu:
bagi
a. Kelompok 1............kelompok
tubuh
terhadap
untuk
beban
beradaptasi
pelatihan
yang
diterimanya. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah Peserta Putra Ekstrakurikuler Bola Basket SMAN 1
Sidemen
tahun
Pelajaran
2012/2013. Total keseluruhan jumlah subjek penelitian 30 orang.
perlakuan
pelatihan
hollow
sprint.(K1) b. Kelompok 2.............kelompok kontrol. (K2) Pembagian Anggota Kelompok Berdasarkan Ordinal Pairing Kelompok 1
Kelompok 2
(K1)
(K2)
penelitian yang berjumlah 30 orang,
1
2
dibentuk
yakni
4
3
kelompok perlakuan dengan jumlah
5
6
15 orang dan kelompok kontrol
8
7
seterusnya
seterusnya
Dari
dengan
total
dua
jumlah
kelompok
jumlah
Pembentukan
15
subjek
orang.
kelompok
ini
dilakukan setelah didapatkan data
Kelompok perlakuan
dari hasil test awal (pre test). Tes
diberikan hollow sprint selama 4
awal yang diberikan yaitu tes sprint
minggu (12 kali pelatihan dan tidak
60 meter untuk kecepatan dan tes
termasuk pre-test dan post-test).
spirometer
Sedangkan kelompok kontrol (K2)
untuk
mengukur
(K1)
5
tetap
hadir
penelitian
dalam
tetapi
pelaksanaan
tidak
nilai signifikansi Levene > , maka
diberikan
subjek berasal dari populasi yang
perlakuan khusus hanya diberikan
sama atau homogen sedangkan jika
perlakuan secara konvensional yang
signifikansi Levene < , maka subjek
sering dilakukan oleh masyarakat
berasal dari populasi yang
pada
sama
umumnya
olahraga
dalam
permainan
mempertahankan
bentuk untuk
kebugaran
jasmaninya.
atau
heterogen
tidak
(Candiasa,
2010: 290). Jika subjek berasal dari populasi yang sama atau homogen maka akan dilakukan uji hipotesis.
Teknik Analisis Data
Uji hipotesis pada penelitian
Sebelum melakukan analisis data beberapa persyaratan yang harus dipenuhi adalah uji normalitas data
Untuk melakukan pengujian normalitas data mempergunakan uji lilliefors kolmogrov-smirnov dengan bantuan program SPSS 16,0 pada taraf signifikansi α = 0,05. Kriteria pengambilan keputusan jika nilai signifikan yang diperoleh > α, maka subjek
penelitian
berdistribusi
normal,
sedangkan
jika
nilai
signifikan yang diperoleh < α, maka subjek penelitian tidak berdistribusi
independen
digunakan
untuk
Uji homogenitas data dalam menggunakan
bebas (Candiasa, 2010:66). Data penelitian yang diuji adalah hasil gaint score kelincahan dan kapasitas vital paru-paru dari masing-masing kelompok pada taraf signifikansi α = 0,05. Hipotesis ini diuji dengan bantuan
uji
Levene dengan bantuan SPSS 16.0 pada taraf signifikansi () 0,05.
SPSS
16,0
pada
taraf
signifikansi (α) 0,05. Pada kriteria pengambilan keputusan yaitu jika signifikansi < α berarti terdapat pengaruh
normal (Candiasa, 2010: 237).
ini
uji-t independen. Instrumen uji-t
menguji perbedaan dua mean subjek
dan uji homogenitas data.
penelitian
ini dengan menggunakan instrumen
yang
signifikan
dari
perlakuan yang diberikan, sedangkan jika signifikansi > α berarti tidak ada pengaruh
dari
perlakuan
yang
diberikan
Kriteria pengambilan keputusan jika 6
HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
Hasil
analisis
Kapasitas Vital Paru-paru
0,179
15
0.200
Normal
1
Perlakuan
0,242
15
0.018
Normal
2
Kontrol
data
menunjukkan adanya peningkatan nilai
rata-rata
untuk
kelompok
perlakuan variabel kecepatan Nilai meningkat 1.18 detik. Kelompok kontrol untuk variabel kecepatan mengalami peningkatan nilai ratarata
sebesar
0.38
detik.
juga mengalami penigkatan rata-rata. perlakuan
mengalami
peningkatan rata-rata sebesar 0.86. Sedangkan
kelompok
kontrol
mengalami penigkatan rata-rata 0.29. Pengujian
dilakukan terhadap data gaint-score kecepatan dan variabel kapasitas vital
terhadap
paru-paru.
pada
taraf
signifikansi (α) 0,05. Dari hasil uji homogenitas didapatkan nilai sebagai berikut :
Untuk
variabel kapasitas vital paru-paru
Kelompok
Pengujian homogenitas data
Tabel
Data
hasil
uji
homogenitas Sumber
Nilai
df df
data
uji
1
2
Kapasitas
2,901
1
28 0,100 Homogen
Vital
12,629 1
28 0,001 Homogen
Sig
Ket
Kecepatan
Paru-paru
normalitas data penelitian dilakukan pada data gaint-score dari data kecepatan dan kapasitas vital paruparu. Data akan berdistribusi normal jika nilai signifikansi hitung data yang diujikan lebih besar dari pada α (sig > 0,05). Dari hasil uji normalitas di dapat data sebagai berikut :
Uji
hipotesis
dilakukan
dengan uji-t independent dengan bantuan program SPSS 16,0 pada taraf signifikansi (α) 0,05. Hipotesis penelitian diterima apabila nilai uji-t memiliki signifikansi lebih kecil dari α (Sig < 0,05). Sedangkan apabila nilai signifikansi hitung lebih besar
Tabel. Hasil uji normalitas Sumber data
dari α (Sig > 0,05), hipotesis
Kolmogorov-smirnov Statistik Df Sig
Keterangan
penelitian ditolak. Data yang diuji adalah data gaint score kelompok
Kecepatan 1
Perlakuan
0,109
15
0.200
Normal
perlakuan dan kelompok kontrol
2
Kontrol
0,232
15
0.029
Normal
untuk kecepatan dan kapasitas vital 7
paru-paru.
Dari
hasil
independent
didapat
nilai
uji-t
oleh seluruh subjek penelitian selama
thitung
kegiatan berlangsung.
sebagai berikut : Simpulan Tabel Hasil uji-t independent data kecepatan Sumber
Pelatihan
sprint
berpengaruh terhadap peningkatan thitung
Df
Sig
kecepatan dan kapasitas vital paruparu
data Kecepatan
hollow
5.691
28
0.000
pada
peserta
putra
ekstrakurikuler bola basket SMAN 1 Sidemen.
Tabel Hasil uji-t independent data DAFTAR PUSTAKA.
kapasitas vital paru-paru Sumber
thitung
Df
Sig
0.001
Bompa, Tudor. 2009. Periodization Theory and Methodology of Training.Kanada: Human Kinetics.
atas,
Candiasa, Made. 2010. “Program SPSS” Bahan Pelatihan Komputer dan Multimedia Pada Jurusan Ilmu Keolahragaan Undiksha Singaraja.
data Kapasitas 10.329
28
vital paru-paru
Dari
tabel
di
menunjukkan adanya pengaruh dari pelatihan yang diberikan terhadap peningkatan kecepatan dan kapasitas vital
paru-paru
penelitian. kelompok
pada
Peningkatan perlakuan
subjek pada
diakibatkan
oleh pemberian pelatihan hollow sprint selama 4 minggu 12 kali pelatihan. Sedangkan peningkatan pada
kelompok
kontrol
Hazeldine, Rek.1985. Fitnes for sport.Portmounth: The Crowood Press.
lebih
diakibatkan oleh adanya peningkatan aktivitas olahraga yang dilakukan
Ismariati, 2009. Tes dan pengukuran.cetakan 2. Surakarta LPP UNS dan UNS. Kanca, 2010. Metode Penelitian Pengajaran Pendidikan Jasmani dan Olahraga. (Buku Ajar Edisi Reisi). Singaraja : UNDIKSHA
8
Syarif
H, 2011. Teori dan Metodologi Latihan Olahraga Pariwisata I. Singaraja : Universitas Pendidikan Ganeshsa.
Wiarto Giri. 2012. Fisiologi dan Olahraga. Graha Ilmu Surakarta. Widiastuti, 2011. Pengukuran Jakarta.
Tes dan Olahraga.
9