PENGARUH PELAKSANAAN PENGAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP SIKAP SISWA DAN PRESTASI BELAJAR KELAS V DI SD NEGERI 01 LAU DAWE KUDUS" TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata (SI) Bidang Pendidikan Islam
Oleh : Ahmad Maimun 210499
Oleh : Noor Hidayah NIM. 131310001231 FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA (UNISNU) JEPARA 2014/2015
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Noor Hidayah
NIM
: 131310001231
Judul
: Pengaruh Pelaksanaan Pengajaran Bidang Studi Pendidikan Agama Islam Terhadap Sikap Siswa Dan Prestasi Belajar kelas V di SD Negeri 01 Lau Dawe Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015
Menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya penelitian, kecuali bagian tertentu yang berisi informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Jepara, September 2015 Deklarator,
Noor Hidayah NIM. 211281
vii
UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA (UNISNU) JEPARA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI)
Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI)
Akreditasi BAN-PT : Peringkat B
Ijin Penyelenggaraan SK Mendikbut RI
Nomor : 192/SK/BAN-PT/Ak-XVI/S/IX/2013
Nomor : 149/E/O/2013
NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lamp. : 4 (empat) eks. Hal
: Naskah Skripsi an. Sdr. Noor Hidayah
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama ini saya kirim naskah skripsi Saudara : Nama
: Noor Hidayah
Nomor Induk
: 131310001231
Judul
: Pengaruh Pelaksanaan Pengajaran Bidang Studi Pendidikan Agama Islam Terhadap Sikap Siswa Dan Prestasi Belajar kelas V di SD Negeri 01 Lau Dawe Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015
Dengan ini saya mohon kiranya skripsi Saudara tersebut dapat segera dimunaqasyahkan. Demikian harap menjadikan maklum. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Jepara, September 2015 Pembimbing,
Mufid, M.,Ag
iii
(١٨:)اﳊﺸﺮ
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat) dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Q.S. Al-Hasyr : 18).1
1
Al-Qur’an, Surat Al-Hasyr f Ayat 18, Yayasan Penyelenggara Penerjemah Penafsiran Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Depag. RI, 1987, hlm. 348.
v
PERSEMBAHAN Dengan segenap cinta, harapan dan doa, skripsi ini penulis persembahkan kepada: Ayahanda dan ibunda yang dengan segenap cinta dan kasih sayang yang tiada kenal henti telah membesarkan dan senantiasa berdoa dengan penuh kesabaran supaya penulis bisa memperoleh kebahagiaan di dunia fana ini dan terlebih kebahagiaan di akhirat kelak. Semua masyayih, asatidz, dosen dan guru yang telah mendidik penulis hingga mempunyai tekad yang penuh kemantapan, tanggung jawab dan optimisme yang tinggi untuk menggapai masa depan yang cerah. Semua saudara, kakak, adik dan kerabatku yang selalu menyayangi dan memberikan pengertian serta motivasi kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan skripsi ini. “Some one" yang hadir dalam hidupku dan menjadi harapanku. Semoga cinta akan menyatukan kita di kehidupan ini dan di akhirat kelak.
Serta orang-orang yang selalu membantu baik secara moril maupun materiil, semoga pengorbanannya diridhoi dan dibalas oleh Allah dengan sebaik-baiknya pembalasan.
vi
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillah wa syukrulillah, senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan nikmatnya kepada kita semua, sehingga sampai saat ini kita masih mendapat ketetapan iman dan islam. Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan ke pangkuan Rasulullah Muhammad SAW, pembawa rahmat bagi makhluk sekalian alam dan juga kepada keluarga beliau, para sahabat dan para tabi’in serta kepada kita umatnya, semoga kita mendapatkan pertolongan (syafa’at al-‘udzma) dari beliau di hari kiamat nanti. Skripsi yang berjudul: “Pengaruh pelaksanaan pengajaran bidang studi Pendidikan Agama Islam terhadap sikap siswa dan prestasi belajar kelas v (lima) di SD Negeri 01 Lau Dawe Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015”, telah berhasil disusun dengan sungguh-sungguh, sehingga memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) di UNISNU Jepara. Dalam penyelesaian skripsi ini, tentulah tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang berganda laksa kepada : 1. Bapak Prof. Dr. H. Muhtarom H.M., selaku Rektor UNISNU Jepara. 2. Bapak Drs. H. Akhirin Ali, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah UNISNU Jepara yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian. 3. Bapak Mufid, M. Ag., selaku Dosen Pembimbing yang selalu meluangkan waktunya untuk memberikan masukan dan pengarahan demi selesainya skripsi ini. 4. Seluruh Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Program Studi Pendidikan Agama Islam UNISNU Jepara, yang dengan penuh kesabaran dan keikhlasan memberikan pembelajaran kepada penulis sampai selesainya tugas studi..
viii
5. Ayahanda dan Ibunda terhormat, kakak-kakakku serta adik dan kerabatku yang telah membantu baik moril maupun materiil dan selalu memanjatkan do’a demi tercapainya cita-cita. 6. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga Allah SWT membalas amal kebaikan mereka dengan balasan yang lebih dari yang mereka berikan. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih terdapat banyak kekurangan karena keterbatasan ilmu yang penulis ketahui. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari semua pihak. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amin. Jepara, September 2015 Penulis,
Noor Hidayah NIM. 211281
ix
ABSTRAK Noor Hidayah (NIM. 131310001231). Pengaruh pelaksanaan pengajaran bidang studi Pendidikan Agama Islam terhadap sikap siswa dan prestasi belajar kelas v (lima) di SD Negeri 01 Lau Dawe Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ; 1) Bagaimanakah pelaksanaan pengajaran bidang studi Pendidikan Agama Islam di SD Negeri 01 Lau Dawe Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015?; 2) Bagaimanakah sikap siswa kelas V di SD Negeri 01 Lau Dawe Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015? 3). Bagaimanakah prestasi belajar PAI siswa kelas V (lima) di SD Negeri 01 Lau Dawe Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015.4). Adakah pengaruh pelaksanaan pengajaran bidang studi Pendidikan Agama Islam terhadap sikap siswa dan prestasi siswa kelas V (lima) di SD Negeri 01 Lau Dawe Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015 Penelitian ini menggunakan metode studi kasus penelitian lapangan dengan Teknik Analisis Deskriptif Kualitatif. Data penelitian yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan deskriptif analitis, yaitu menggambarkan wujud data secara apa adanya. Dalam hal ini memaparkan tentang Pengaruh pelaksanaan pengajaran bidang studi Pendidikan Agama Islam terhadap sikap siswa dan prestasi belajar kelas v (lima) di SD Negeri 01 Lau Dawe Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pembentukan sikap senantiasa berlangsung dalam interaksi manusia dan berkenaan dengan obyek tertentu. Sehubungan dengan pembentukan dan perubahan sikap ada 2 faktor utama yang menentukan yaitu : Faktor psikologis dan Faktor kultural/kebudayaan. Adapun faktor- faktor yang mempengaruhi belajar seseorang ada dua macam yaitu antara lain Faktor-faktor yang berasal dari luar diri pelajar dan Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri pelajar, Pendidikan Islam adalah pendidikan individual dan sosial yang dapat menyebabkan seseorang tunduk taat pada Islam dan menerapkannya secara sempurna di dalam kehidupan individu dan masyarakat. Pendidikan Islam merupakan kebutuhan mutlak untuk dapat melaksanakan Islam sebagaimana yang dikehendaki Allah. Maka pendidikan Islam mempersiapkan diri manusia guna melaksanakan amanat yang dipikulkan kepadanya. Ini berarti sumber-sumber Islam dan pendidikan Islam itu sama, yakni Al-Qur'an dan sunah rasul. Dasar pendidikan suatu negara tergantung pada falsafah yang dianut oleh negara itu sendiri. Begitu juga dasar pendidikan suatu agama juga tergantung pada sumber hukum yang diambul oleh negara tersebut. Dasar pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di Indonesia menurut Zuhairini, dkk (1973: 8) dapat ditinjau dari 3 (tiga) sesi, yaitu : Yuridish (hukum), Religius dan Social Psychologis. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi para mahasiswa, para tenaga pengajar, para peneliti, dan semua pihak yang membutuhkan di lingkungan Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Program Studi Pendidikan Agama Islam UNISNU JEPARA. Kata kunci : Pelaksanaan pengajaran Pendidikan Agama Islam, prestasi belajar ii
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL………………………………………………………..
i
ABSTRAK PENELITIAN……………………………………………….....
ii
HALAMAN PERSETUJUAN……………………………………………...
iii
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………
iv
MOTTO…………………………………………………………………..…
v
PERSEMBAHAN…………………………………………………………..
vi
PERNYATAAN……………………………………………………………
vii
KATA PENGANTAR……………………………………………………… viii DAFTAR ISI………………………………………………………………..
x
PEDOMAN TRANSLITERASI……………………………………………
xii
BAB I
BAB II
: PENDAHULUAN A. Latar Belakang………...………………………………......
1
B. Rumusan Masalah…………………………………………
4
C. Penegasan Istilah………………………………………….
4
D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian………………..
6
E. Hipotesis Penelitian............................................................
8
F. Metode Penelitian…………………………………………
9
G. Sistematika Penulisan Skripsi……………………………..
16
: LANDASAN TEORI A. Sikap ……….......................................................................
19
1. Pengertian Sikap..............................................................
19
2. Pembentukan dan Perubahan Sikap.................................
21
3. Fungsi Sikap Bagi Anak.................................................
23
B. Prestasi Belajar....................................................................
24
1. Pengertian Prestasi Belajar dan Dasar Tujuan Belajar....
24
2. Definisi Tentang Belajar …………………………........
26
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar .......
28
C. Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam...................
31
x
1. Pengertian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam …..
31
2. Sumber Dasar Pendidikan Agama Islam.........................
34
3. Tujuan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam..............
37
BAB III : KAJIAN PENELITIAN A. Situasi Umum SD Negeri 01 Lau Dawe Kudus ………...
39
1. Letak Geografis
39
2. Struktur Organisasi
39
3. Keadaan Guru
40
4. Keadaan Siswa
41
5. Sarana Prasarana
41
B. Sikap Siswa Terhadap Pelaksanaan Belajar Mengajar PAI.....................................................................................
43
1. Pelaksanaan Pengajaran PAI
43
2. Data Hasil Prestasi Belajar PAI
47
3. Data Khusus Tentang Sikap Siswa Terhadap Pelaksanaan................................................................... 4. Pengajaran PAI dan Prestasi Belajar PAI
50 55
BAB IV : ANALISA HASIL PENELITIAN
BAB V
A. Analisis Pendahuluan..........................................................
61
B. Analisis Hipotesis ...............................................................
64
C. Analisis Lanjut.....................................................................
67
: PENUTUP A. Kesimpulan………………………………………………..
69
B. Saran-Saran………………………………………………..
69
C. Penutup……………………………………………………
71
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
xi
PEDOMAN TRANSLITERASI KONSONAN Huruf Arab
Nama
Huruf Latin
ا
Alif
‘
ب
Ba’
B
ت
Ta’
T
ث
Śa’
Ś
ج
Jim
J
ح
Ha’
H
خ
Kha’
Kh
د
Dal
D
ذ
Żal
Ż
ر
Ra’
R
ز
Za’
Z
س
Sin
S
ش
Syin
Sy
ص
Shad
Ş
S, dengan titik dibawah
ض
had
D
D, dengan titik dibawah
ط
Tha’
Ţ
T, dengan titik dibawah
ظ
Dha’
Z
ع
Ain
‘
غ
Ghin
G
xii
Keterangan Tidak dilambangkan
S, dengan titik di atas
Z, dengan titik di atas
Koma terbalik
ف
Fa’
F
ق
Qaf
Q
ك
Kaf
K
ل
Lam
L
م
Mim
M
ن
Nun
N
و
Waw
W
ه
Ha’
H
ء
Hamzah
‘
ى
Ya’
Y
ة
Ta’ Marbutah
at, ah
Dibaca “ah” ketika mauquf
xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia itu terdiri dari pendidikan formal dan non formal yang dalam pelaksanaannya senantiasa berkembang sesuai dengan pertumbuhan yang terjadi di masyarakat, yang disertai dengan timbulnya permasalahan atau kendala, terutama terhadap prestasi belajar siswa khususnya dalam bidang pendidikan Islam, baik kendala yang ditimbulkan oleh pendidik, maupun lingkungan keluarga atau masyarakat. Pendidikan agama adalah merupakan hal yang harus ditangani secara baik, sebab tujuan PAI adalah membentuk kepribadian muslim yang harus dimulai sejak dini. Sebagaimana tersebut dalam tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam bab II pasal 4 Undang-undang RI Nomor Tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional adalah sebagai berikut : “Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan”.1
1
Undang-undang RI Nomor 2 Tahun 1989, ,( Semarang: CV Aneka Ilmu 1989),hlm. 4.
1
2 Menurut Zakiah Daradjat dalam bukunya mengatakan bahwa : Dalam pendidikan nasional yang bertujuan pada dasarnya adalah pembinaan mental yang sehat sehingga anak didik mulai dari kecilnya telah dipersiapkan untuk mengalami ketentraman jiwa yang akan menjadi dasar dari pembinaan mental selanjutnya.2 Pendidikan Islam dalam tujuan pendidikan nasional telah jelas bahwa siswa merupakan generasi penerus dan tulang punggung negara yang senantiasa harus memiliki suatu kepribadian yang luhur, serta dapat membentuk dirinya sendiri berakhlak mulia. Namun demikian tidak jarang di antara para siswa secara kelompok atau individu yang melakukan perbuatan dan tingkah laku yang menyimpang dari norma-norma suatu agama. Untuk itu pendidikan agama Islam dapat mendorong tumbuhnya kesadaran dalam beribadah dan berakhlak bagi anak didik, dengan memperhatikan faktor pendidikan serta tujuan pendidikan Islam. Sebagaimana dikatakan oleh H.M. Arifin bahwa : “Tujuan pendidikan adalah membina sekaligus mengajarkan ilmu agama Islam, sehingga ia mampu mengamalkan secara benar sesuai dengan pengetahuan agama”.3 Dalam ajaran Islam faktor utama adalah menanamkan kesadaran para siswa untuk mengamalkan ajaran-ajaran agama sesuai dengan kemampuan akal. Tetapi hal ini tidak berarti pembinaan agama khususnya
2
Zakiah Daradjat, Pendidikan Agama dalam Pembinaan Mental, , (Jakarta : Bulan Bintang 1982), hlm. 41. 3
H.M. Arifin, Kapita Selekta Pendidikan, ( Jakarta: Bina Aksara,1988) , hlm. 5.
3 pembinaan akhlak itu sudah cukup dengan cara penyampaian pengetahuan begitu saja kepada siswa. Sebab mengerti agama belum tentu mempunyai sikap dan mental yang positif dalam bersikap, bertindak, serta menekuninya. Teknik menanamkan ajaran agama, agar siswa mampu menanamkan agamanya, dan sebagai seorang yang mengamalkan agamanya pula. Sedangkan kenyataan yang ada pada saat ini di dalam pelaksanaan pembinaan pendidikan agama baik yang dilakukan secara formal ditemui beberapa faktor hambatan, misalnya : guru hanya melaksanakan tugasnya saja sebagai seorang pendidik, dan sebagainya. Di samping itu ada faktor yang mendukung, seperti : guru itu tidak saja hanya menyampaikan pelajaran tetapi juga mengamati sikap atau perilaku siswa, dan sebagainya. Dalam meningkatkan hasil prestasi belajar peserta didik khususnya dalam bidang studi PAI. Masalah pendidikan adalah menjadi tanggung jawab pemerintah (guru) dan orang tua atau keluarga, masalah itu sangat kompleks karena yang menjadi
sasaran
adalah
manusia.
Demikian
pula
masalah
sistem
pengajarannya yang merupakan kegiatan pendidikan yang selalu mengalami perubahan dan penyempurnaan, terutama yang menyangkut metode dan sasaran yang dipakai dalam kegiatan operasional. Dengan kenyataan tersebut peneliti tertarik meneliti tentang : Pengaruh pelaksanaan pengajaran bidang studi Pendidikan Agama Islam terhadap sikap siswa dan prestasi belajar kelas v (lima) di SD Negeri 01 Pelajaran 2014/2015
Lau Dawe
Kudus Tahun
4 B. Penegsan istilah Untuk memberikan pemahaman dan menjaga agar tidak terjadi kesalah pahaman tentang judul skripsi ini, maka diperlukan penegasan istilah. Adapun istilah yang dimaksud antara lain: 1. Pengaruh Pengaruh berarti “daya yang timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang”.4 2. Pelaksanaan Usaha-saha yang dilakukan untuk melaksanakan semua rencana dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan melengkapi segala kebutuhan dan alat-alat yang diperlukan, siapa yang akan melaksanakan, dimana tempat pelaksanaannya dan kapan waktu dimuai.5 3. Pengajaran Upaya pemanfaatan atau penggunaan ilmu yang didapat untuk meningkatkanketerampilan, bakat dan potensi yang dimiliki seseorang untuk meghadapi kemajuan zaman dan sebagai bekal seseorang bersaing di dalam kehidupan.6 4. Pendidikan Agama Islam
4
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), hlm. 849. 5 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, ,( Jakarta: Rineka Cipta 1988), hlm. 67. 6 http://diskusipendidikan.forumotion.com/t4p20.pengertian pendidikan dan pengajaran
5 Pembentukan kepribadian muslim dengan ciri-cirinya yaitu perubahan sampai dan tingkah laku sesuai dengan petunjuk ajaran Islam”.7 5. Sikap siswa Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Depdikbud dinyatakan bahwa sikap adalah perbuatan dan sebagainya yang berdasarkan pendirian (pendapat/keyakinan).8 6. Prestasi belajar yang dimaksud dalam skripsi ini adalah hasil/prestasi PAI, artinya hasil nyata yang dicapai oleh siswa pada suatu saat dalam bidang studi PAI. Adapun tujuan belajar adalah untuk mengembangkan potensi (kemampuan) yang telah dimiliki oleh seorang anak. Sebagaimana disebutkan di muka adalah sejak dilahirkan anak telah diberikan potensi, kemampuan itu tidak mungkin dapat berkembang dengan baik tanpa bimbingan dari orang dewasa. prestasi belajar adalah tahap akhir dari proses belajar mengajar yang diberi lambang nilai untuk pertimbangan pelajaran pada tahap berikutnya atau dengan kata lain prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya).9 7. SD Negeri 01 Lau Dawe Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015.
7
Zakiah Daradjat, Op. Cit, hlm. 28.
8
W.J.S. Poerwodarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1995,
hlm. 755. 9
Anton M. Moeliono dkk, Kamus Belajar Bahasa Indonesia, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Jakarta, 1988, hlm. 700.
6 Yang dimaksud di sini adalah siswa/anak didik atau peserta didik yang sedang belajar atau menuntut ilmu di SD Negeri 01 Lau Dawe Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015. C. Rumusan Masalah Bertolak dari latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan permasalahan secara spesifik sehingga jelas pembahasan selanjutnya dan dapat memenuhi sasarannya. 1. Bagaimanakah pelaksanaan pengajaran bidang studi Pendidikan Agama Islam di SD Negeri 01 Lau Dawe Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015? 2. Bagaimanakah sikap siswa kelas V di SD Negeri 01 Lau Dawe Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015? 3. Bagaimanakah prestasi belajar PAI siswa kelas V (lima) di SD Negeri 01 Lau Dawe Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015? 4. Adakah pengaruh pelaksanaan pengajaran bidang studi Pendidikan Agama Islam terhadap sikap siswa dan prestasi
siswa kelas V (lima) di SD
Negeri 01 Lau Dawe Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015? D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berkaitan dengan pokok permasalahan di atas yang menjadi landasan untuk mengadakan penelitian dalam penulisan skripi ini ada beberapa tujuan yang hendak dicapai, antara lain :
7 1. Untuk mengetahui tentang pelaksanaan pengajaran bidang studi Pendidikan Agama Islam di SD Negeri 01 Lau Dawe Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015. 2. Untuk mengetahui tentang sikap siswa kelas V di SD Negeri 01 Lau Dawe Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015. 3. Untuk mengetahui prestasi belajar PAI siswa kelas V (lima) di SD Negeri 01 Lau Dawe Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015. 4. Untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan pengajaran bidang studi Pendidikan Agama Islam terhadap sikap siswa dan prestasi siswa kelas V (lima) di SD Negeri 01
Lau Dawe
Kudus Tahun Pelajaran
2014/2015. 2. Manfaat Penelitian Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara teoritis maupun praktis. a. Secara teoritis Penelitian ini secara teoritis dapat memberi manfaat bagi beberapa pihak yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu: 1) Dapat menjelaskan tentang sikap siswa terhadap pelaksanaan pengajaran bidang studi Pendidikan Agama Islam kelas V (lima) di SD Negeri 01 Lau Dawe Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015. 2) Dapat menjelaskan tentang pelaksanaan pengajaran bidang studi Pendidikan Agama Islam khususnya kelas V (lima) di SD Negeri 01 Lau Dawe Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015.
8 3) Dapat menjelaskan prestasi belajar PAI siswa kelas V (lima) di SD Negeri 01 Lau Dawe Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015. 4) Dapat menjelaskan sejauh mana hubungan antara sikap dengan pelaksanaan dan prestasi belajar PAI siswa kelas V (lima) di SD Negeri 01 Lau Dawe Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015 b. Secara praktis Penelitian ini secara praktis dapat memberi manfaat bagi beberapa pihak yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu: 1) Bagi orang tua, dapat lebih meningkatkan bimbingan mereka dalam bidang studi Pendidikan Agama Islam siswa di rumah. 2) Bagi siswa, sebagai pendorong atau motivasi bagi siswa untuk lebih tekun dan giat dalam belajar, khususnya bidang studi Pendidikan Agama Islam, serta dalam meningkatkan kreativitas mereka. 3) Bagi sekolah, sebagai bahan masukan untuk lebih meningkatkan dan mengembangkan mutu pembelajaran, dengan menambah buku-buku pendukung materi bidang studi Pendidikan Agama Islam, serta membekali para guru dengan penggunaan sumber belajar. E. Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah dugaan sementara yang mungkin benar atau mungkin salah.10
10
hlm. 63.
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM, 1981),
9 Suharsimi Arikunto memberikan batasan bahwa hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang telah terkumpul.11 Berdasarkan teori di atas penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut: Ada korelasi antara sikap siswa dengan pelaksanaan pengajaran bidang studi PAI dan prestasi siswa kelas V (lima) di SD Negeri 01 Lau Dawe Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015. Jadi semakin baik sikap siswa maka baik pula proses kegiatan belajar mengajar dan hasil prestasi belajar terhadap pelaksanaan pengajaran bidang studi PAI. F. Metode Penelitian 1. Populasi dan sampel a.
Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang bisa terjadi pada diri manusia, benda-benda, hewan dan tumbuhan, gejala-gejala dan peristiwa-peristiwa sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian.12 Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V (lima) SD Negeri 01 Lau Dawe Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 50 siswa. Di samping menjadi populasi, seluruh siswa kelas V (lima) juga menjadi responden.
11
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, ,( Jakarta: Rineka Cipta 1988), hlm. 67. 12
Hadari Hawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta : University Press, 1989), hlm. 141.
Gajah Mada
10 Populasi merupakan kumpulan individu yang hendak dijadikan obyek penelitian. Sedangkan sampel adalah bagian-bagian dari keseluruhan individu yang menjadi obyek dari penelitian.
13
Di
dalam penelitian, apabila subjeknya kurang dari 100 maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika subjeknya besar maka dapat diambil antara 10-15 % atau 20-25 % atau lebih. 14 Dalam penelitian ini, populasi yang dijadikan obyek penelitian adalah siswa SD Negeri 01
Lau Dawe
Kudus Tahun
Pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 230 siswa, dengan perincian sebagai berikut: No
Kelas
1 2 3 4 5 6
I II III IV V VI
b.
Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 15 25 13 17 16 20 20 24 20 30 10 20
Jumlah 40 30 36 44 50 30
Sampel Karena jumlah siswa SD Negeri 01 Lau Dawe Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015 adalah 230 orang siswa, ini berarti populasinya lebih besar dari 100. Oleh karena itu penulis mengambil sampel 22%
13
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm. 108. 14 Ibid, hlm. 109.
11 dari populasi, yaitu 50 siswa. Adapun sampel penelitian ini difokuskan pada kelas V . Pemilihan sampel random adalah proses pemilihan sampel sedemikian rupa sehingga semua orang dalam populasi mempunyai kesempatan dan kebebasan yang sama untuk terpilih sebagai sampel.15 2. Variabel Dalam judul skripsi ini, ada dua (2) variabel yaitu 1 (satu) variabel independen dan 2 (dua) variabel dependen. Adapun variabel independen berbunyi : sikap siswa dengan indikator : a. Responsif b. Diam c. Tidak memperhatikan d. Tidak suka dengan pelajarannya Sedangkan variabel dependen : a. Pelaksanaan pengajaran PAI 1. Sesuai dengan kurikulum 2. Sering berganti metode mengajar 3. Guru kurang menguasai materi b. Prestasi PAI siswa 91 – 100 (istimewa)
15
81 – 90
(baik)
71 – 80
(lebih dari cukup)
Sumanto, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, (Yogyakarta : Andi Offset 1995), hlm. 41.
12 61 – 70
(cukup)
3. Metode Pengumpulan Data Untuk
mengumpulkan
data-data
yang
diperlukan
penulis
menggunakan metode-metode sebagai berikut : a. Data kepustakaan, yaitu pengambilan data mengenai pendapat para ahli dari buku-buku yang ada hubungannya dengan masalah yang dibahas
dengan
cara
membaca,
membandingkan,
mengamati
(observasi), digunakan untuk menggali teori-teori yang ada kaitannya dengan landasan teori. b. Data lapangan, yaitu pengambilan data di lapangan yang menjadi obyek penelitian Adapun
untuk
cara
memperoleh
data
ini
penulis
menggunakan beberapa metode yaitu : 1. Metode observasi Cholid Narbuko mengemukakan : “Observasi adalah metode penelitian dengan pengamatan dicatat dengan sistematika fenomena-fenomena yang diselidiki”.16 Adapun pelaksanaan metode ini penulis memakai teknik non participant observation, yakni untuk memperoleh data prestasi belajar PAI melalui catatan yang ada pada balu jeger nilai dan sebagainya. 2. Metode questioner 16
Cholid Narbuko, Pengantar Metode Penelitian, (Semarang: FT IAIN Walisongo, 1982), hlm. 3.
13 Untuk memperoleh data dari orang yang ingin penulis selidiki atau responden, penulis menggunakan metode quesitionare. Mungi Edi Wibowo mengatakan : “Quesitionare adalah suatu daftar
yang
berisi
pernyataan-pernyataan
yang
harus
dijawab/dikerjakan oleh orang yang ingin diselidiki/respon”.17 Dalam hal ini penulis menggunakan angket langsung yakni berupa siswa sehingga memberi penilaian dan jawaban adalah siswa sendiri dengan menggunakan tipe pilihan. 3. Metode interview Untuk melengkapi data, penulis menggunakan metode interview seperti dikemukakan oleh Sutrisno Hadi sebagai berikut : “Interview adalah suatu proses tanya jawab lisan di mana 2 orang/lebih, dan mendengarkan dengan telinga sendiri suaranya, tampaknya merupakan alat pengumpul informasi yang langsung tentang beberapa jenis data sosial, baik yang terpendam (laten) maupun yang manifes”.18 Metode
ini
digunakan
peneliti
untuk
memperoleh
kelengkapan data dengan menggunakan tanya jawab kepada kepala sekolah, guru, siswa. 4. Metode analisis data
17
Mungi Edi Wibowo, Teknik Bimbingan dan Konseling,( Semarang: Jilid 1 FIK. IKIP, 1984), hlm. 47. 18
hlm. 192.
Sutrisno Hadi, Metodologi Research II, (Yogyakarta:, Fakultas Psikologi UGM, 1981),
14 Untuk menganalisa dan mengolah data yang telah terkumpul, diolah menggunakan analisis data korelasi parsial dengan tahapan sebagai berikut : 1. Analisis pendahuluan Analisis pendahuluan pada umumnya dilaksanakan dengan menyusun
tabel-tabel
distribusi
frekuensi/pembagian
kekerapan,
keseringan secara sederhana untuk setiap variabel yang terdapat dalam penelitian.19 Dalam analisis pendahuluan akan dimasukkan data-data yang telah terkumpul ke dalam tabel distribusi untuk memudahkan perhitungan dan mempermudah keterbacaan data yang ada dalam rangka pengolahan selanjutnya. Adapun kriteria yang digunakan untuk data kuantitatif adalah sebagai berikut : a. Untuk alternatif a dengan skor 3 b. Untuk alternatif b dengan skor 2 c. Untuk alternatif c dengan skor 1 Hal ini sesuai dengan pendapat Masri Singarimbun bahwa seorang peneliti menginginkan range yang cukup besar sehingga informasi yang dikumpulkan lebih lengkap. Ada peneliti yang menggunakan jenjang 3 (1, 2, 3), jenjang 5 (1, 2, 3, 4, 5), jenjang 7
19
Cholid Narbuko, Pedoman Praktis Membuat Proposal Penelitian, (Semarang, : FT IAIN Walisongo, 1988), hlm. 54.
15 (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7). Jenjang mana yang cocok untuk digunakan amat tergantung dari populasi penelitian.20 2. Analisis uji hipotesis Dalam analisis ini akan diadakan perhitungan lebih lanjut melalui tabel distribusi frekuensi yang ada dari analisis pendahuluan. Untuk selanjutnya dimasukkan dalam rumus analisis regresi, karena dalam penelitian ini terdiri satu kriterium yaitu sikap siswa (y) dan dua prediktor, yaitu pelaksanaan pengajaran PAI (x1) dan prestasi belajar PAI (x2). Maka analisis yang digunakan adalah analisis regresi dengan dua prediktor. Adapun pelaksanaannya sebagai berikut : mencari korelasi ganda dari variasi bebas yang terdiri dari pelaksanaan pengajaran PAI (x1) dan prestasi belajar (x2) terhadap variabel terikat yaitu sikap siswa (y) dengan rumus : y = a1 x1 + a2 x2 + k Keterangan :
20
y
: kriterium
x1
: prediktor 1
x2
: prediktor 2
a1
: koefisien prediktor 1
a2
: koefisien prediktor 2
k
: bilangan konstanta
Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, , LP3ES, (Jakarta : Metode Penelitian Survei 1989), hlm. 110.
16 Selanjutnya untuk menguji apakah Ry (1, 2) itu signifikan atau tidak, melalui analisis regresi, variansi garis regresi. Dari analisis ini akan mendapatkan harga F yang kemudian diuji harga F tersebut signifikan atau tidak, rumus yang digunakan :
Freg
R 2 (N m 1) m (1 R 2 )
Keterangan : Freg : harga F garis regresi N
: jumlah kasus
m
: jumlah prediktor
R
: koefisien korelasi antara kriterium dengan prediktor
3. Analisis lanjut Analisis lanjut ini untuk membuat interpretasi lebih lanjut dengan jalan membandingkan harga Freg yang telah diketahui dengan tabel Ft 1 % atau Ft 5 % dengan kemungkinan : 1) Jika Freg lebih besar dari Ft 1 % atau Ft 5 %, maka signifikan (hipotesis diterima). 2) Jika Freg lebih kecil dari Ft 1 % atau Ft 5 %, maka tidak signifikan (hipotesis ditolak). G. Sistematika Penulisan Skripsi Dalam penyusunan skripsi ini penulis membuat sistematika penulisan agar mempermudah pemahaman secara tertib. Sistematika penulisan tersebut yaitu sebagai berikut: 1. Bagian Muka.
17 Bagian ini berisi tentang halaman judul, halaman nota persetujuan pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, halaman kata pengantar dan halaman daftar. 2. Bagian Isi Pada bagian ini secara garis besar terdiri dari lima bab, antara bab yang satu dengan bab lainnya saling berkaitan yang utuh. Kelima bab tersebut itu adalah : Bab I : Pendahuluan Pada bab ini merupakan gambaran secara global
mengenai
seluruh isi dari skripsi ini yang meliputi: Latar Belakang Masalah, Penegasan Istilah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan Skripsi. Bab II: Landasan Teori Pada bab dua ini berisi tentang sikap dan prestasi siswa dalam proses pembelajaran PAI. Sub bab pertama tentang sikap meliputi : Pengertian sikap, Pembentukan dan perubahan sikap, fungsi sikap bagi anak. Sub bab kedua prestasi belajar mata pelajaran, yang meliputi : Pengertian prestasi belajar dan dasar tujuan belajar,
definisi
tentang
belajar,
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi prestasi belajar. Sub bab ketiga tentang Proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Pengertian Pendidikan Agama Islam Sumber dasar Pendidikan Agama Islam ,Tujuan pembelajaran Pendidikan Agama Islam
18 Bab III: Kajian Obyek Penelitian Pada bab tiga ini berisi tentang laporan hasil penelitian. Sub bab pertama tentang keadaan SD Negeri 01 Lau Dawe Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015, yang meliputi : tinjauan historis, letak geografis, sarana fisik, struktur organisasi dan administrasi sekolah, keadaan guru, siswa dan karyawan. Sub bab kedua berisi tentang Proses belajar mengajar PAI di siswa SD Negeri 01 Lau Dawe
Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015, yang meliputi :
Pelaksanaan Pengajaran PAI di SD Negeri 01 Lau Dawe Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015, Hasil prestasi belajar PAI, Data tentang sikap siswa terhadap pelaksanaan pengajaran PAI dan prestasi belajar siswa kelas V di SD Negeri 01 Lau Dawe Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015 Bab IV: Analisis Hasil Penelitian. Pada bab ini menguaraikan tentang analisis data yang meliputi : Analisis Pendahuluan, Analisis Uji Hipotesis dan Analisis Lanjut. Bab V: Penutup Bab ini merupakan bab yang terakhir sehingga berisikan kesimpulan, saran-saran dan penutup. 3. Bagian Akhir Bagian ini berisi tentang daftar pustaka, daftar riwayat hidup dan lampiran-lampiran.
BAB II LANDASAN TEORI A. Sikap Siswa 1. Pengertian Sikap Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Depdikbud dinyatakan bahwa sikap adalah perbuatan dan sebagainya yang berdasarkan pendirian (pendapat/keyakinan).1 Secara terminologi banyak pakar psikologi yang mendefinisikan tentang sikap sebagai berikut : a. Menurut Mar’at Sikap merupakan kesiapan bereaksi terhadap obyek di lingkungan tertentu.2 b. Menurut Wayan Nurkancana Sikap merupakan suatu predisposisi/kecenderungan untuk melakukan suatu respon dengan cara tertentu terhadap dunia sekitarnya berupa individu atau obyek sekitarnya.3 c. Menurut Muhibbin Syah, M.Ed Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif
1
W.J.S. Poerwodarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1995), hlm. 755. 2 Mar'at, Sikap Manusia, Perubahan Serta Pengukurannya, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1982), hlm. 259. 3 Wayan Nurkancana, Evaluasi Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1983), hlm. 259.
19
20 tetap terhadap obyek orang, barang dan sebagainyanya baik secara positif maupun negatif.4 d. Menurut Dr. Sarlito Wirawan Sikap adalah kesiapan pada seseorang untuk bertindak secara tertentu terhadap hal-hal tertentu.5 e. Menurut Dr. W.A. Gerungan DIPI Sikap adalah kesediaan bereaksi terhadap suatu hal.6 Dari definisi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa sikap adalah suatu kesiapan untuk bertindak dengan cara-cara tertentu terhadap obyek tertentu. Selanjutnya menurut W.A. Gerungan dikatakan bahwa sikap itu mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : 1) Dalam sikap selalu terdapat hubungan subyek obyek. Jadi tak mungkin ada sikap tanpa obyek (benda, orang, sekelompok orang, nilai-nilai 2) osial, pandangan hidup dan sebagainya). 3) Sikap bukan berarti sifat bawaan, melainkan dipelajari dan dibentuk melalui pengalaman yang dialami sepanjang hayatnya. 4) Sikap dapat berubah-ubah sesuai dengan keadaan lingkungan dan keadaan fisik jiwa/emosi yang bersangkutan. 5) Dalam sikap tersangkut 3 komponen yang menandai sikap yang dipelajari, sebagai keadaan internal. 4
Muhibbin Syah, M.Ed, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1990), hlm. 135. 5 Sarlito Wirawan, Pengantar Ilmu Psikologi, (Jakarta: PT Bulan Bintang, 1976), hlm. 90. 6 Dr. W.A. Gerungan, Psikologi Sosial, (Bandung: PT Eresco, 1991), hlm. 194.
21 6) Sikap tidak menghilang sekalipun kebutuhan sudah dipenuhi. 7) Sikap bersifat majemuk sesuai dengan banyaknya obyek yang dihadapi.7 Dan di dalam sikap itu mempunyai macam aspek atau komponen yaitu : 1. Kognitif adalah mengenai gagasan/proposisi yang menyatakan hubungan antara situasi dan obyek sikap. 2. Afektif adalah mengenai emosi atau perasaan yang menyertai gagasan. 3. Tingkah laku adalah mengenai kecenderungan atau kesiapan untuk bertindak.8 Dari salah satu aspek tersebut di atas sikap seseorang sudah bisa dilihat. Namun demikian akan lebih luas dan lengkap apabila sikap ditinjau dari ketiga aspek tersebut. Selanjutnya dapat kita jelaskan bahwa yang dimaksud sikap siswa adalah kecenderungan untuk bertingkah laku pada diri seseorang siswa yang dimulai dari aspek kognisi sampai pada aspek konasi. 2. Pembentukan dan Perubahan Sikap Pembentukan sikap senantiasa berlangsung dalam interaksi manusia dan berkenaan dengan obyek tertentu. Sehubungan dengan
7 8
hlm. 108.
W.A. Gerungan, Op. Cit, hlm. 151. Abdur Rachman Abror, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: PT Tiara Wacana, 1993),
22 pembentukan dan perubahan sikap ada 2 faktor utama yang menentukan yaitu : a. Faktor psikologis seperti motivasi, emosi, kebutuhan, pemikiran, kekuasaan dan kepatuhan. Kesemuanya merupakan faktor yang memainkan peranan dalam menimbulkan atau mengubah sikap seseorang. b. Faktor kultural/kebudayaan seperti status sosial, lingkungan, keluarga dan pendidikan.9 Dengan demikian faktor psikologis dan faktor kultural selalu saling mempengaruhi dalam rangka menimbulkan, memelihara atau mengubah sikap. Dalam membentuk atau mengubah sikap bisa dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : 1) Adopsi melalui peniruan atau mutasi tingkah laku yang diketahui atau diperhatikan seseorang atau kelompok orang yang dihormati, dipuji atau dianggap mempunyai kredibilitas. 2) Differensiasi
dan
individuasi
(individuation)
yaitu
dengan
perkembangan intelegensi bertambahnya umur dan pengalaman yang dilaluinya, lambat laun yang bersangkutan dapat membedakan hal-hal yang tadinya dianggap sejenis dan akhirnya terbentuklah sikap terhadap obyek tersebut dan sekaligus menjadi individuasinya.
9
Ibid, hlm. 110.
23 3) Integrasi dari banyak respon khusus atas jenis yang sama. Hal ini berlangsung bertahap, dimulai dengan berbagai pengalaman yang berhubungan dengan satu hal, sehingga terbentuklah sikap terhadap hal tersebut. 4) Trauma yaitu pengalaman yang meninggalkan kesan yang pahit lagi mendalam pada jiwa yang bersangkutan. Pengalaman yang serupa itu dapat menyebabkan terbentuknya sikap.10 3. Fungsi Sikap Bagi Anak Menurut Azwar (1998: 53) fungsi sikap bagi anak dapat dirumuskan menjadi empat macam antara lain : a. Fungsi instrumental, fungsi menyesuaikan atau fungsi manfaat. Fungsi ini menyatakan bahwa individu dengan sikap berusaha memaksimalkan hal-hal yang diinginkan dan meminimalkan hal-hal yang tidak diinginkan. Dengan demikian individu akan membentuk sikap negatif terhadap hal-hal yang dirasanya akan merugikan dirinya. b. Fungsi pertahan ego, sewaktu individu mengalami hal yang tidak menyenangkan dan dirasa akan mengancam egonya sewaktu ia mengetahui fakta dan kebenaran yang tidak mengenakkan dirinya maka sikapnya akan berfungsi sebagai mekanisme pertahanan ego yang akan melindungi diri dari kepahitan kenyataan tersebut.
10
Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi, (Jakarta: Bulan Bintang, 1976), hlm. 94.
24 c. Fungsi pernyataan nilai : manusia akan mengembangkan sikap tertentu untuk memperoleh kepuasan dalam menyatakan nilai yang dianutnya yang sesuai dengan penilaian pribadi dan konsep dirinya. d. Fungsi pengetahuan : sikap berfungsi sebagai skema yaitu suatu cara strukturisasi agar di dunia tampak logis masuk akal. Sikap digunakan untuk
mengevalusi
terhadap
fenomena
luar
yang
ada
dan
mengorganisasikannya.11 Sehubungan dengan tugas belajar yang begitu banyak dan bervariasi maka seorang anak harus memiliki ketahanan yang kuat baik fisik maupun mentalnya. B. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar dan Dasar Tujuan Belajar Jika ditinjau dari beberapa sumber akan dijumpai pengertian yang berbeda mengenai prestasi belajar. Di dalam Kamus Bahasa Indonesia dikemukakan bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan dan sebagainya).12 Menurut Mas’ud Khasan Abdul Khahar, prestasi adalah apa yang diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan keuletan kerja.13 Dari definisi di atas, dapat diambil unsur-unsur yang penting dalam pengertian prestasi adalah : 11
Azwar, Sikap Manusia, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 1998), hlm. 53. Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1996), hlm. 700. 13 Mas’ud Khasan Abdul Khahar, Kamus Istilah Pengetahuan, (Gresik: Bintang Pelajar, tth), hlm. 197. 12
25 a. Prestasi merupakan hasil dari suatu pekerjaan yang mengandung pengertian bahwa prestasi diperoleh setelah individu menyelesaikan suatu pekerjaan. b. Prestasi diperoleh melalui keuletan kerja, yaitu bahwa prestasi hanya diperoleh setelah individu benar-benar berusaha semaksimal mungkin dengan harapan mencapai hasil yang memuaskan. Sedangkan menurut
I.L. Pasaribu dan B. Simanjuntak
memberikan batasan tentang prestasi belajar bahwa : prestasi belajar adalah nilai yang telah dicapai setelah mengikuti didikan dan latihan tertentu.14 Sedangkan menurut Anton M. Moeliono dkk, mengatakan bahwa prestasi belajar adalah tahap akhir dari proses belajar mengajar yang diberi lambang nilai untuk pertimbangan pelajaran pada tahap berikutnya atau dengan kata lain prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya).15 Dari pengertian di atas dapat diambil pengertian bahwa prestasi belajar
seseorang
merupakan
gambaran
dari
kemampuan
yang
sebenarnya dari orang yang bersangkutan. Adapun prestasi belajar yang ideal dituntut memenuhi 3 aspek sekaligus yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Lebih-lebih mengenai penentu prestasi belajar dengan test kemampuan pengetahuan dan ketrampilan tetapi pengamalan sikap
14
I.L. Pasaribu dan B. Simanjuntak, SH, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Tarsito, 1980), hlm. 115. 15 Anton M. Moeliono dkk, Kamus Belajar Bahasa Indonesia, (Jakarta:Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1988), hlm. 700.
26 dan tingkah laku keagamaan yang mencerminkan pribadi yang beragama itu juga lebih penting. Dan prestasi belajar yang dimaksud dalam skripsi ini adalah hasil/prestasi PAI, artinya hasil nyata yang dicapai oleh siswa pada suatu saat dalam bidang studi PAI. Adapun tujuan belajar adalah untuk mengembangkan potensi (kemampuan) yang telah dimiliki oleh seorang anak. Sebagaimana disebutkan di muka adalah sejak dilahirkan anak telah diberikan potensi, kemampuan itu tidak mungkin dapat berkembang dengan baik tanpa bimbingan dari orang dewasa. 2. Definisi Belajar Ada beberapa definisi tentang belajar yang diungkapkan oleh beberapa ahli : a. Menurut Drs. Abu Ahmadi Belajar yaitu suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan.16 b. Menurut Elizabeth B. Hurlock Belajar adalah perkembangan yang berasal dari latihan dan usaha.17 c. Menurut Shaleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul Majid 16
hlm. 20.
17
Drs. Abu Ahmadi, Cara Belajar yang Mandiri dan Sukses, (Solo: CV Aneka, 1993),
Elizabeth B. Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 1, (Tokyo: Mc Graw Hill Kogakusha Ltd, 1998), hlm. 28.
27
اﻟﺘﻌﻠﻢ ﻫﻮﺗﻀﻴـﲑﻓﯩﺬﻫﻦ اﳌﺘﻌﻠﻢ ﻳﻄﺮأﻋﻠﯩﺨﲑة ﺳﺎﺑﻘﺔ ﻓﻴﺤﺪث ﻓﻴﻬﺎﺗﻀﻴـﲑﺟﺪﻳﺪ
Artinya : “Belajar adalah suatu perubahan pemikiran siswa yang dihasilkan dari pengalaman yang terdahulu, yang menimbulkan kejadian perubahan yang baru dalam pemikiran siswa”.18 d. Menurut Martensi dkk Belajar adalah suatu usaha untuk memperoleh kebiasaan-kebiasaan, ilmu pengetahuan dan sikap yang terutama diperoleh di sekolah (lembaga pendidikan) sehingga tercapailah perubahan tingkah laku yang diharapkan.19 e. Belajar menurut Drs. Oemar Hamalik adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan.20 f. Menurut
The
Liang
Gie,
belajar
ialah
segenap
rangkaian
kegiatan/aktivitas yang dilakukan secara sadar oleh seseorang dan mengakibatkan
perubahan
dalam
dirinya
berupa
penambahan
pengetahuan atau kemahiran yang sifatnya sedikit banyak bersifat permanen.21 Dari beberapa definisi di depan dapat disimpulkan bahwa belajar adalah : 1) Merupakan suatu proses 2) Di dalamnya terdapat perubahan yang sifatrnya relatif tetap 3) Selalu berhubungan dengan pengalaman 18
Shaleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul Majid, At Tarbiyah Waturuqut Tadris, (Makkah: Dar Al Ma’arif, 1996), hlm. 169. 19 Martensi dkk, Identifikasi Kesulitan Belajar, (Semarang: FIP. IKIP, 1980), hlm. 88. 20 Drs. Oemar Hamalik, Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar, (Bandung: Tarsito, 1983), hlm. 21. 21 The Liang Gie, Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar, (Bandung: Tarsito,1983), hlm. 21.
28 Setelah diketahui mengenai pengertian prestasi dan pengertian belajar, maka dari itu prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, hasilnya ditunjukkan berupa nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. 22 Sedangkan prestasi belajar secara formal dapat dilihat dalam raport, sebab buku raport adalah merupakan alat untuk melaporkan hasil belajar di sekolah tertentu.23 Maka dari hasil yang telah dicapai murid dalam belajar dapat diketahui oleh orang tua murid melalui buku raport tersebut. 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Belajar adalah suatu usaha yang dilakukan secara sadar yang dinyatakan dalam bertingkah laku berdasarkan pengalaman lama yang membawa pada perubahan baru. Sedangkan tingkah laku sebagai hasil dari belajar hanya dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Soemadi Suryabrata, faktor yang mempengaruhi belajar seseorang ada dua macam yaitu : a. Faktor-faktor yang berasal dari luar diri pelajar b. Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri pelajar 24 Menurut Moh. Uzer Usman, prestasi belajar yang dicapai siswa pada hakikatnya merupakan hasil interaksi antara faktor-faktor intern dan ektern.25 22
Depdikbud, Op. Cit, hlm. 700. W.S. Winkel, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah Menengah,(Jakarta: Gramedia, 1989), hlm. 79. 24 Soemadi Suryabrata, Op. Cit, hlm. 283. 23
29 1) Faktor yang berasal dari luar diri pelajar Menurut Soemadi Suryabrata, faktor-faktor tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu : a) Faktor non sosial b) Faktor social Moh. Uzer Usman mengemukakan, yang termasuk faktor belajar dari luar (esktern) yaitu : 1) Faktor sosial yang terdiri dari : a. Lingkungan keluarga Sebagaimana diketahui bahwa keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama. Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga. Keluarga yang sehat akan menentukan sekali keberhasilan pendidikan anak-anaknya yaitu pendidikan masyarakat, bangsa dan negara. Orang tua yang kurang memperhatikan atau sama sekali tidak memperhatikan pendidikan anak-anaknya dalam belajar atau dalam mengatasi kesulitan-kesulitan anaknya dapat menyebabkan anak kurang atau tidak berhasil dalam belajarnya. Anak yang sebenarnya atau tidak diberi motivasi orang tuanya akan mengalami tetapi mendapatkan perhatian yang serius dari orang tuanya, yaitu dorongan serta didikan 25
Drs. Moh. Uzer Usman, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1998), hlm. 9.
30 yang diberikan di rumah, maka anak tersebut akan dapat mencapai prestasi yang baik. b. Lingkungan sekolah Lingkungan sekolah juga akan mempengaruhi prestasi belajar anak, misalnya metode mengajar, kurikulum, hubungan antara guru dan siswa, keadaan sarana dan prasarana seperti : gedung, peralatan sekolah, dan lain-lain. Itu semua sangat mempengaruhi proses belajar dan hasil belajar anak didik. c. Lingkungan masyarakat Lingkungan sekolah dengan lingkungan masyarakat tidak dapat dipisahkan karena keberadaan sekolah di tengah masyarakat. Tentu saja siswa yang hidup di lingkungannya tersebut tidak dapat lepas dari pengaruhnya. Misalnya dalam pergaulan, cara belajarnya dan sebagainya. Untuk itu, perlu diciptakan lingkungan yang baik agar dapat memberi pengaruh positif bagi anak sehingga anak dapat berhasil belajarnya. 2) Faktor budaya, misalnya adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian. 3) Faktor lingkungan fisik, misalnya rumah dan fasilitas belajar. 4) Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan.26
26
Ibid, hlm. 10.
31 2) Faktor yang berasal dari dalam diri pelajar Faktor ini umumnya berasal dari dalam diri anak yang meliputi dua unsur, yaitu unsur fisiologis dan unsur psikologis Unsur fisiologis atau jasmaniah ini dapat mempengaruhi prestasi belajar anak, karena dalam belajar membutuhkan tenaga yang baik dan cukup sehingga akan menghasilkan belajar yang efektif. Oleh karena itu kesehatan jasmani sangat penting sekali diperhatikan. Anak yang tidak sehat, kurang gizi, kurang tidur, dan sebagainya tidak akan belajar baik dan efektif. Kekurangan gizi makan juga akan mengakibatkan lekas mengantuk, cepat lelah, dan sebagainya. Demikian
juga
fungsi-fungsi
jasmani
tertentu
juga
akan
mempengaruhi terhadap aktivitas belajar, terutama panca indera seperti : mata, telinga, dan sebagainya. Sebab seseorang dapat melihat dunia sekelilingnya dengan menggunakan panca inderanya. Kesehatan serta kesempurnaan panca inderanya merupakan sarat penting agar anak dapat belajar secara efektif dan efisien. Adapun unsur psikologis yang kedua adalah unsur psikologis, yang termasuk unsur psikologis adalah intelegensi, minat, perhatian, bakat, motif, kematangan dan kesiapan.27
27
Sardiman, A.M., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Press, 1992), hlm. 38.
32 C. Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam 1. Pengertian Pendidikan Agama Islam Sebelum kita membicarakan Pendidikan Agama Islam, terlebih dahulu penulis kemukakan pengertian pendidikan secara umum sebagai titik tolak untuk memberi pengertian Pendidikan Agama Islam dengan penjelasan yang lebih jelas. a. Pengertian pendidikan Pengertian pendidikan menurut pendapat beberapa para ahli adalah sebagai berikut : 1. Menurut Ahmad Tafsir mengatakan : Pendidikan adalah usaha meningkatkan diri dalam segala aspek”.28 2. Menurut H.M. Arifin, mendefinisikan pendidikan sebagai berikut : Hakekat pendidikan adalah usaha orang dewasa secara sadar untuk
membimbing
atau
mengembangkan
kepribadian
serta
kemampuan dari anak didik baik dalam bentuk pendidikan formal dan non formal”.29 3. Menurut Ahmad D. Marimba mengemukakan bahwa : Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama”.30
28
Ahmad Tafsir, Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990), hlm. 6. 29 H.M. Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama di Lingkungan Sekolah dan Keluarga, (Jakarta: Bulan Bintang, 1987), hlm. 12. 30 Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: Al-Ma’arif, 1989), hlm. 19.
33 Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian pendidikan adalah bimbingan yang dilakukan oleh orang dewasa terhadap perkembangan jasmani dan rohani anak agar dapat mengembangkan dan meningkatkan dirinya menuju terbentuknya kepribadian yang utama sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan. b. Pengertian pendidikan Islam 1. Menurut Zakiah Daradjat berpendapat bahwa : Pendidikan Islam adalah pembentukan kepribadian muslim dengan ciri-cirinya yaitu perubahan sampai dan tingkah laku sesuai dengan petunjuk ajaran Islam”.31 2. H.M. Arifin berpendapat bahwa : Pendidikan Islam adalah membina dan mendasari kehidupan anak didik dengan nilai-nilai agama dan sekaligus ia mampu mengamalkan syariat Islam secara benar sesuai dengan pengetahuan agama”.32 3. H.M. Chabib Thoha berpendapat bahwa : Pendidikan Islam adalah pendidikan yang falsafah, dasar dan tujuan serta teori-teori yang dibangun untuk melaksanakan praktek
31
Zakiah Daradjat, Op. Cit, hlm. 28. H.M. Arifin, Kapita Selekta Pendidikan Islam dan Umum, (Jakarta: Bina Aksara, 1995), hlm. 5. 32
34 pendidikan didasarkan pada nilai-nilai dasar Islam yang terkandung dalam Al-Qur'an dan Hadits Nabi”.33 2. Sumber Dasar Pendidikan Agama Islam Pendidikan Islam adalah pendidikan individual dan sosial yang dapat menyebabkan seseorang tunduk taat pada Islam dan menerapkannya secara sempurna di dalam kehidupan individu dan masyarakat. Pendidikan Islam merupakan kebutuhan mutlak untuk dapat melaksanakan
Islam
sebagaimana
yang
dikehendaki
Allah.
Maka
pendidikan Islam mempersiapkan diri manusia guna melaksanakan amanat yang dipikulkan kepadanya. Ini berarti sumber-sumber Islam dan pendidikan Islam itu sama, yakni Al-Qur'an dan sunah rasul. Dasar pendidikan suatu negara tergantung pada falsafah yang dianut oleh negara itu sendiri. Begitu juga dasar pendidikan suatu agama juga tergantung pada sumber hukum yang diambul oleh negara tersebut. Dasar pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di Indonesia menurut Zuhairini, dkk (1973: 8) dapat ditinjau dari 3 (tiga) sesi, yaitu : a. Yuridish (hukum) Dasar ini berasal dari peraturan perundang-undangan yang berlaku yang dapat dijadikan pegangan, antara lain : 1) Dasar idiil yaitu Pancasila, khususnya sila pertama 2) Dasar struktural yaitu UUD 1945, khususnya pasal 29 3) Dasar operasional yaitu Tap MPR yang dituangkan dalam GBHN 33
hlm. 99.
H.M. Chabib Thoha, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Jakarta: Pustaka Pelajar, 1996),
35 b. Religius Dasar religius ini bersumber dari Al-Qur'an dan Al-Hadits. Menurut ajaran Islam, melaksanakan pendidikan agama merupakan perintah Allah (ibadah kepada-Nya).
(١٢٥: )اﻟﻨﺤﻞ Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik” (Q.S. An-Nahl: 125).34 c. Social Psychologis Kehidupan manusia di dunia selalu memerlukan pegangan hidup yaitu agama. Dengan agama akan dapat merasakan bahwa dirinya terlindungi dan merasa aman karena ada yang dimintai tolong, yaitu Allah SWT. Yang demikian ini disebutkan dalam Al-Qur'an surat Ar-Ra’du ayat 28 :
(٢٨ :)اﻟﺮﻋﺪ Artinya : “Ingatlah hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram” (Q.S. Ar-Ra’du: 28).35 Sedangkan tujuan Pendidikan Agama Islam adalah menunjang pendidikan pada umumnya yaitu membawa anak ke arah tingkat 34
Al-Qur'an, Surat An-Nahl Ayat 125, Yayasan Penyelenggara Penerjemah/Penafsir AlQur'an, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Departemen Agama, 1986, hlm. 421. 35 Al-Qur'an, Surat Ar-Ra’du Ayat 28, Yayasan Penyelenggara Penerjemah/Penafsir AlQur'an, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Departemen Agama, 1986, hlm. 373.
36 kedewasaan, artinya membawa anak didik dapat mandiri di dalam hidupnya di tengah-tengah masyarakat. Tujuan Pendidikan Agama Islam secara umum menurut Zuhairini, dkk (1973: 32) adalah membina anak agar menjadi orang muslim sejati, beriman teguh, beramal shaleh dan berakhlak mulia serta berguna bagi masyarakat, agama dan negara. Tujuan tersebut adalah tujuan yang akan dicapai oleh setiap orang yang melaksanakan pendidikan agama. Dengan demikian tujuan Pendidikan Agama Islam secara umum adalah terdapat dalam Al-Qur'an surat Adz-Dzariyat ayat 56 yaitu :
(٥٦ :)اﻟﺬارﻳﺎت
Artinya : “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku” (Q.S. Adz-Dzariyat: 56).36 Pendidikan harus dimaknai secara rinci. Karena itu keberadaan referensi atau sumber pendidikan Islam harus merupakan sumber utama Islam itu sendiri, yaitu Al-Qur'an dan As-Sunnah.
36
Al-Qur'an, Surat Adz-Dzariyat 56, Yayasan Penyelenggara Penerjemah/Penafsir AlQur'an, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Departemen Agama, 1986, hlm. 862.
37 3. Tujuan Pendidikan Agama Islam Tujuan merupakan suatu yang diharapkan tercapai setelah sesuatu usaha atau kegiatan selesai, maka pendidikan juga mempunyai tujuan karena merupakan suatu usaha dan kegiatan. Tujuan pendidikan bukanlah suatu benda yang berbentuk statis, tetapi merupakan suatu keseluruhan dari kepribadian seseorang berkenaan dengan seluruh aspek kehidupannya. Al-Qur'an adalah pemberi petunjuk kepada jalan yang lurus dan bertujuan memberi kesejahteraan untuk kebahagiaan bagi manusia baik secara pribadi maupun kelompok yang berupa pengabdian kepada Allah SWT sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Adz-Dzariyat ayat 56 tersebut di atas. Atas dasar tersebut, maka tujuan Pendidikan Agama Islam (AlQur'an) adalah “Membina manusia secara pribadi sebagai hamba Allah dan khalifah-Nya guna membangun dunia ini sesuai dengan konsep yang ditetapkan Allah.37 Menurut Chabib Thoha mengatakan bahwa : “Tujuan pendidikan Islam adalah untuk mengembangkan potensi-potensi baik jasmaniah maupun rohaniah, emosional maupun intelektual serta ketrampilan agar manusia mampu mengatasi problema hidup secara mandiri serta sadar dapat hidup menjadi manusia-manusia yang berfikir bebas, sehingga dapat
37
Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur'an, (Bandung: Mizan,1996), hlm. 172.
38 bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan masyarakat serta dapat mempertanggungjawabkan amal perbuatannya di hadapan Allah SWT.”38 Dari semua penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan sesuai pendapat Atiyah Al-Abrasyi yang dikemukakan oleh H.M. Chabib Thoha bahwa : “Tujuan pendidikan Islam bukan hanya sekedar memenuhi otak murid-murid dengan ilmu pengetahuan, tetapi tujuannya ialah mendidik akhlak dengan memperhatikan segi-segi kesehatan pendidikan fisik dan mental, perasaan dan praktek serta menyiapkan manusia sebagai anggota masyarakat.39
38 39
H.M. Chabib Thoha, Op. Cit, hlm. 101. Ibid, hlm. 103
BAB III KAJIAN OBYEK PENELITIAN A. Situasi Umum Sekolah 1. Letak Geografis SD Negeri 01
Lau Dawe
Kudus terletak di tengah-tengah
lingkungan masyarakat, tepatnya di Desa Singocandi Kecamatan Kota Kabupaten Kudus. Sebelah utara
: SD Negeri 01 Lau Dawe
Sebelah selatan : Pasar Dawe Sebelah barat
: Dukuh kaliyetno
Sebelah timur
: Dukuh Pelang
2. Struktur Organisasi SD Negeri 01 Lau Dawe Kudus di bawah lindungan Dinas P dan K Kabupaten Kudus. Adapun struktur organisasinya sebagai berikut : TABEL I STRUKTUR ORGANISASI SD NEGERI 01 LAU DAWE KUDUS1 Kepala Desa
Kepala Sekolah Kelas I S. Pd. SD Herry Wahcyudi,
Heru Setiawan Kelas IV
Kelas I
Ika Hidayati S. Pd. SD
Sudiyati. S. Pd. SD
Kelas V
Kelas II
Dwi Artani S. Pd. SD
Murkati. S. Pd. SD Kelas III
Bidang Studi
Kelas VI
H. Moh Yamin. S. Pd. SD
Supartono, S. Pd. I
Heni Suryanti S. Pd. SD
1
Dokumentasi SD Negeri 01 Lau Dawe tanggal 9 Maret 2015
39
Kudus, dikutip tanggal 9 Maret 2015, dikutip
40 3. Keadaan Guru Keadaan guru dapat dilihat pada tabel di bawah ini : TABEL II PERSONALIA GURU SD NEGERI 01 LAU DAWE KUDUS TAHUN PELAJARAN 2014/2015 2 No 1
Nama/NIP
Jabatan
Pendidi
Tugas
kan
Mengajar
Herry Wahcyudi, S. Pd. SD 195910051979111004 Rokhmad/130649550
Kasda
S1 1993
Matematika
Waka
D2 1997
Kerajinan
Guru
D2 2001
Tangan
Guru
KPG
IPS
Guru
1981
IPA
G. RAI
KPG
Matematika
G. OR
1982
Pendidikan
Guru
S1 2001
Agama
9
Sudiyati. S. Pd. SD196001271984022001 Murkati. S. Pd. SD 195911271978022001 H. Moh Yamin. S. Pd. SD 19570715197021005 Ika Hidayati S. Pd. SD 198203272014062006 Dwi Artani S. Pd. SD 196305021986032018 Supartono, S. Pd. I962032419991081001 Jami’atun/131684480
G. PHD
Penjaskes
10
Zulaikhah/D.07701208
G. B
IPS
11
Sri Handayani
G. B
PPKn
12
Endang Lestari
2 3 4 5 6 7 8
Bahasa Indonesia
2
Dokumentasi SD Negeri 01 Lau Dawe tanggal 9 Maret 2015, hlm. 36.
Kudus, dikutip tanggal 9 Maret 2015, dikutip
41 4. Keadaan Siswa Siswa SD Negeri 01 Lau Dawe Kudus pada tahun 2014/2015 berjumlah 230 siswa, dengan perincian sebagaimana tabel berikut : TABEL III KEADAAN SISWA SD NEGERI 01 LAU DAWE KUDUS TAHUN PELAJARAN 2014/2015 3 No
Kelas
1
Jenis Kelamin
Jumlah
Laki-laki
Perempuan
I
15
25
40
2
II
13
17
30
3
III
16
20
36
4
IV
20
24
44
5
V
20
30
50
6
VI
10
20
30
5. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana dalam pendidikan dan pengajaran merupakan komponen yang penting untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan dan pengajaran di suatu sekolah atau madrasah. Adapun sarana dan prasarana pendidikan di SD Negeri 01 Lau Dawe Kudus dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :
3
Dokumentasi SD Negeri 01 Lau Dawe tanggal 9 Maret 2015, hlm. 36.
Kudus, dikutip tanggal 9 Maret 2015, dikutip
42 TABEL IV SARANA DAN PRASARANA SD NEGERI 01 LAU DAWE KUDUS TAHUN PELAJARAN 2014/2015 4
4
No
Jenis
1
Keadaan
Jumlah
Baik
Cukup
Rusak
Ruang kepala sekolah
-
1
-
1
2
Ruang guru
-
1
1
1
3
Ruang belajar
-
6
-
6
4
Ruang UKS
-
1
-
1
5
Ruang ibadah
-
1
-
1
6
Ruang perpustakaan
-
1
-
1
7
Meja murid
-
230
-
230
8
Kursi murid
-
460
-
460
9
Meja guru
11
-
-
11
10
Kursi guru
11
-
-
11
11
Meja tamu
1
-
-
1
12
Kursi tamu
1
-
-
1
13
Papan tulis
6
-
-
6
14
Papan statistik
1
-
-
1
15
Papan absen
7
-
-
7
Dokumentasi SD Negeri 01 Lau Dawe tanggal 9 Maret 2015, hlm. 13.
Kudus, dikutip tanggal 9 Maret 2015, dikutip
43 16
Almari
15
-
-
15
17
Meja kantor
1
-
-
1
18
Kursi kantor
4
-
-
4
19
Mesin ketik
1
-
-
1
20
Jam dinding
7
-
-
7
21
Papan pengumuman
1
-
-
1
22
Pengeras suara
1
-
-
1
23
Tape recorder
1
-
-
1
24
Kipas angin
1
-
-
1
B. Pelaksanaan pengajaran bidang studi Pendidikan Agama Islam terhadap sikap siswa dan prestasi belajar kelas v (lima) di SD Negeri 01 Lau Dawe Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015 1. Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam a. Kurikulum Secara umum pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di SD Negeri 01 Lau Dawe Kudus mengikuti kurikulum 1994 GBPP mata pelajaran
Pendidikan
Agama
Islam.
berlakunya berdasarkan SK Mendikbud
Kurikulum
1994
disahkan
No. 060/U/1993 tanggal 23
Februari 1993. Mengenai alokasi waktu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dalam kurikulum 1994 adalah 2 jam pelajaran setiap minggu pada tiap-tiap kelas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
44 TABEL V SUSUNAN PROGRAM PENGAJARAN KURIKULUM PENDIDIKAN DASAR SD TAHUN 2014/20155 Kelas
No Mata Pelajaran
I
II
III IV
V
VI
1
PPKn
2
2
2
2
2
2
2
Pendidikan Agama
2
2
2
2
2
2
3
Bahasa Indonesia
10
10
10
8
8
8
4
Matematika
10
10
10
8
8
8
5
Ilmu Pengetahuan Alam
-
-
3
6
6
6
6
Ilmu Pengetahuan Sosial
-
-
3
5
5
5
7
Kerajinan Tangan dan Kesenian
2
2
2
3
3
3
8
Penjaskes
2
2
2
2
2
2
9
Muatan Lokal
2
2
2
2
2
2
Berdasarkan
tabel
di
atas
jelaslah
bahwa
pelaksanaan
Pendidikan Agama Islam menurut kurikulum pendidikan dasar alokasi waktunya adalah 2 jam pelajaran dalam seminggu pada tiap-tiap kelas. Berdasarkan GBPP mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kurikulum 1994 SD, kemampuan dasar Pendidikan Agama Islam siswa SD adalah : Dengan landasan iman yang benar : 1. Siswa mampu beribadah dengan baik dan tertib. 5
Dokumentasi SD Negeri 01 Lau Dawe tanggal 9 Maret 2015, hlm. 25.
Kudus, dikutip tanggal 9 Maret 2015, dikutip
45 2. Siswa mampu membaca Al-Qur'an dengan benar. 3. Siswa membiasakan berkepribadian muslim (berakhlakul mulia). 4. Siswa memahami sirah Nabi Muhammad SAW secara singkat. Bila melihat tuntutan kemampuan dasar tersebut di atas dengan alokasi waktu yang hanya 2 jam pelajaran setiap minggu, niscaya tidak mencukupi untuk mencapai kemampuan dasar tersebut. Oleh karena itu berdasarkan interview penulis dengan guru Pendidikan Agama Islam, mengemukakan sebagai berikut : Untuk mencapai kemampuan dasar tersebut, dia (guru Pendidikan Agama Islam) menempuh kebijakan dengan jalan melaksanakan kegiatan ekstra kurikuler Pendidikan Agama Islam, diantaranya : 1. Membimbing siswa praktik beribadah pengetahuan tentang agama Islam pada setiap awal semester pertama. 2. Membimbing
siswa
membaca
Al-Qur'an
dan
menulisnya
pengetahuan tentang agama Islam setiap awal semester kedua. b. Pelaksanaan Metode Pendidikan Agama Islam Berdasarkan hasil penelitian di lapangan penulis dengan guru Pendidikan Agama Islam yang ada di SD Negeri 01 Lau Dawe Kudus, dalam pelaksanaan proses belajar mengajar Pendidikan Agama Islam dia (guru Pendidikan Agama Islam) menggunakan metode antara lain :
46 1. Metode ceramah Metode ini dipergunakan melalui penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap siswa. Jadi cara penanaman pengertian dengan jelas, antara lain dengan memberikan ikhtisar ringkas tentang pokok-pokok permasalahan yang akan diuraikan, dan yang terakhir menyimpulkan kembali pokok-pokok pembicaraan yang penting. 2. Metode diskusi Sebagai salah satu metode edukatif diartikan sebagai metode di dalam mempelajari bahan dengan jalan mendiskusikannya sehingga menimbulkan pengertian, pemahaman, serta perubahan pada siswa. Hal ini dimaksudkan untuk merangsang siswa berpikir dan mengemukakan pendapat sendiri. 3. Metode resitasi Metode ini dipergunakan untuk menghafal surat-surat pendek dari Al-Qur'an dan do’a-do’a, dengan jalan siswa mengulang secara individu guna menunjukkan perolehan hasil belajar tentang apa yang telah dipelajari. 4. Metode tanya jawab Metode ini dipergunakan dengan cara menyampaikan pelajaran dengan jalan guru mengajukan pertanyaan dan siswa memberi jawaban. Metode ini dimaksudkan untuk mengenal pengetahuan guna merangsang minat dan perhatian siswa.6
6
Buku GBPP SD Negeri 01 Lau Dawe
Kudus Tahun 2015.
47 2. Data Hasil Prestasi Belajar PAI Data hasil prestasi belajar PAI ini penulis peroleh dari nilai raport berupa mid semester atau semester gasal dan semester atau semester genap tahun pelajaran 2002/2003. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : TABEL VI DATA HASIL PRESTASI BELAJAR PAI TAHUN PELAJARAN 2014/20157 No
7
Nama
Nilai Bidang Studi
1
Luqman Hakim
7
2
Taufiq Noor Hidayat
8
3
Noor Mahmudah
6
4
Khoirin Nisak
7
5
Ning Fatimah
75
6
Ahmad Yusuf
8
7
Yusuf Maulana
6
8
Heru Budiyanto
7
9
Noor Aziz
7
10
Zukhaila
7
11
Arief Agus Kurniawan
9
12
Muhammad Syaifullah
8
Dokumentasi SD Negeri 01 Lau Dawe tanggal 9 Maret 2015, hlm. 30.
Kudus, dikutip tanggal 9 Maret 2015, dikutip
48 13
Zahrotul Izzah
75
14
Shela Novita
75
15
Ulil Abshor
7
16
Achmad Taqwim
7
17
Adi Ariyanto
8
18
Ainul Hikmah
7
19
Ulya Nazila
7
20
Zahrotul Jannah
6
21
Muriya Khusna
75
22
Faidhul Muna
75
23
Nailah
7
24
Fatimatuz Zahro
8
25
Agung Niamudin
6
26
Uswatun Khasanah
75
27
Moh. Chatibul Umam
75
28
Himmatul Aliyah
7
29
Muhammad Syafiullah
8
30
Dian Mufrida
6
31
Maria Ulfah
8
32
Siti Azizah
7
No
Nama
Nilai Bidang Studi
33
Muhammad Nur Subchan
7
34
Jumi’ati
6
49 35
Sulistiyani
8
36
Ahmad Noor Chafidhin
6
37
Suci Purwandari
8
38
Yulia Sa’diyah
7
39
Muhammad Muhabbab
8
40
Noor Laila
6
41
Nurun Nikmah
7
42
M. Akbar Sultoni
8
43
Puji Astuti
7
44
Umi Kulsum
8
45
Ulin Ni’mah
6
46
Adi Fahmi
8
47
Tito Hermawan
8
48
Noor Chanifah
75
49
Naila Rifda
8
50
Elyana Purwanita
6
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 50 responden yang mendapat nilai 9 (baik sekali) ada 1 siswa atau 2 %, nilai 7-8 (baik) ada 39 siswa atau 78 % dan nilai 6 (sedang) ada 10 siswa atau 20 %. Jika kita lihat jumlah responden yang mendapat nilai 7-8 ada 39 siswa atau 78 %, maka termasuk kategori baik. Jadi hubungan sikap dengan
50 pelaksanaan pengajaran PAI dan prestasi belajar siswa adalah positif (signifikan).8 3. Data Tentang Sikap Siswa Terhadap Pelaksanaan Pengajaran PAI dan Prestasi Belajar Siswa Kelas V (Lima) di SD Negeri 01 Lau Dawe Kudus TABEL VII a. Data tentang sikap siswa9 Jawaban
No.
Nilai
Jumlah
Resp.
a
b
c
a
b
c
1
2
3
4
5
6
7
8
1
5
4
1
15
8
1
24
2
4
6
-
12
12
-
24
3
5
5
-
15
10
-
25
Jawaban
No.
Nilai
Jumlah
Resp.
a
b
c
a
b
c
1
2
3
4
5
6
7
8
4
3
7
-
9
14
-
23
5
5
4
1
15
8
1
24
6
9
1
-
27
2
-
29
7
6
3
1
18
6
1
25
Dokumentasi SD Negeri 01 Lau Dawe Kudus, dikutip tanggal 9 Maret 2015, dikutip tanggal 9 Maret 2015 9 Dokumentasi SD Negeri 01 Lau Dawe Kudus, dikutip tanggal 9 Maret 2015, dikutip tanggal 9 Maret 2015, Hasil Angket Tentang Sikap Siswa, Tahun 2015. 8
51 8
9
1
-
2
2
-
29
9
3
6
1
79
12
1
22
10
5
4
1
15
8
1
24
11
7
3
-
21
6
-
27
12
3
5
2
9
10
2
21
13
6
3
1
18
6
1
25
14
3
6
1
9
12
1
22
15
7
2
1
21
4
1
26
16
7
3
-
21
6
-
27
17
9
1
-
27
2
-
29
18
6
4
-
18
8
-
26
19
5
5
-
15
10
-
25
20
3
7
-
9
14
-
23
21
3
7
-
9
14
-
23
22
8
2
-
24
4
-
28
23
5
5
-
15
10
-
25
24
4
5
1
12
10
1
23
25
6
4
-
18
8
-
26
26
4
6
-
12
12
-
24
27
8
2
-
24
4
-
28
28
5
5
-
15
10
-
25
29
3
7
-
9
14
-
23
30
5
5
-
15
10
-
25
52 31
7
2
1
21
4
1
26
32
8
2
-
24
4
-
28
33
4
6
-
12
12
-
24
34
6
4
-
18
8
-
26
35
8
2
-
24
4
-
28
36
6
4
-
18
8
-
26
37
6
4
-
18
8
-
26
38
5
5
-
15
10
-
25
39
6
4
-
18
8
-
26
40
5
4
1
15
8
1
24
41
7
3
-
21
6
-
27
42
6
3
1
18
6
1
25
43
6
4
-
18
8
-
26
44
4
5
1
12
10
1
23
45
5
4
1
15
8
1
24
46
4
5
1
12
10
1
23
Jawaban
No.
Nilai
Jumlah
Resp.
a
b
c
a
b
c
1
2
3
4
5
6
7
8
47
7
3
-
21
6
-
27
48
7
3
-
21
6
-
27
49
5
5
-
15
10
-
25
50
6
4
-
18
8
-
26
53 TABEL VIII b. Hasil angket tentang pelaksanaan pengajaran PAI10 Jawaban
No.
Nilai
Jumlah
Resp.
a
b
c
a
b
c
1
2
3
4
5
6
7
8
1
5
5
-
15
10
-
25
2
2
8
-
6
16
-
22
3
7
3
-
21
6
-
27
4
2
7
1
6
14
1
21
5
4
6
-
12
12
-
24
6
6
4
-
18
8
-
26
7
4
6
-
12
12
-
24
8
2
6
2
6
12
2
20
9
5
4
1
15
8
1
24
10
5
5
-
15
10
-
25
11
2
7
1
6
14
1
21
12
2
6
2
3
16
1
20
13
1
8
1
3
16
1
20
14
1
8
1
3
16
1
20
15
1
8
1
3
16
1
20
16
4
6
-
12
12
-
24
Dokumentasi SD Negeri 01 Lau Dawe Kudus, dikutip tanggal 9 Maret 2015, dikutip tanggal 9 Maret 2015, Hasil Angket Tentang Pelaksanaan PAI, Tahun 2015. 10
54 17
4
6
-
12
12
-
24
18
4
6
-
12
12
-
24
19
4
5
1
12
10
1
23
20
4
6
-
12
12
-
24
21
4
5
1
12
10
1
23
22
5
5
-
15
10
-
25
23
4
6
-
12
12
-
24
24
6
4
-
18
8
-
26
25
1
9
-
3
18
-
21
26
1
9
-
3
18
-
21
27
2
8
-
6
16
-
22
28
3
7
-
9
14
-
23
29
4
4
2
12
8
2
22
30
1
9
-
3
18
-
21
31
3
6
1
9
12
1
22
Jawaban
No.
Nilai
Jumlah
Resp.
a
b
c
a
b
c
1
2
3
4
5
6
7
8
32
5
5
-
15
10
-
25
33
6
4
-
18
8
-
26
34
6
4
-
18
8
-
26
35
7
3
-
21
6
-
27
36
5
3
2
15
6
2
23
55 37
4
6
-
12
12
-
24
38
1
8
1
3
16
1
20
39
7
3
-
21
6
-
27
40
4
6
-
12
12
-
24
41
4
6
-
12
12
-
24
42
4
6
-
12
12
-
24
43
7
3
-
21
6
-
27
44
5
5
-
15
10
-
25
45
7
3
-
21
6
-
27
46
5
5
-
15
10
-
25
47
5
4
1
15
8
1
24
48
5
5
-
15
10
-
25
49
8
2
-
24
4
-
26
50
7
3
-
21
6
-
27
TABEL IX c. Hasil angket tentang prestasi belajar PAI11 Jawaban
No.
Nilai
Jumlah
Resp.
a
b
c
a
b
c
1
2
3
4
5
6
7
8
1
4
6
-
12
12
-
24
Dokumentasi SD Negeri 01 Lau Dawe Kudus, dikutip tanggal 9 Maret 2015, dikutip tanggal 9 Maret 2015, Hasil Angket Tentang Prestsi Siswa, Tahun 2015. 11
56 2
4
6
-
12
12
-
24
3
2
8
-
6
16
-
22
4
4
6
-
12
12
-
24
5
3
7
-
9
14
-
23
6
5
4
1
15
8
1
24
7
5
5
-
15
10
-
25
8
6
4
-
18
8
-
26
9
4
6
-
12
12
-
24
10
3
7
-
9
14
-
23
11
1
9
-
3
18
-
21
12
4
4
2
12
8
2
22
13
4
3
3
12
6
3
21
14
2
6
2
6
12
2
20
15
2
6
2
6
12
2
20
16
5
5
-
15
10
-
25
Jawaban
No.
Nilai
Jumlah
Resp.
a
b
c
a
b
c
1
2
3
4
5
6
7
8
17
5
5
-
15
10
-
25
18
2
8
-
6
16
-
22
19
6
3
1
18
6
1
25
20
4
4
2
12
8
2
22
21
2
8
-
6
16
-
22
57 22
5
4
1
15
8
1
24
23
3
7
-
9
14
-
23
24
4
6
-
12
12
-
24
25
3
7
-
9
14
-
23
26
6
4
-
18
8
-
26
27
6
4
-
18
8
-
26
28
2
8
-
6
16
-
22
29
4
5
1
12
10
1
23
30
4
6
-
12
12
-
24
31
5
5
-
15
10
-
25
32
7
3
-
21
6
-
27
33
5
2
3
15
4
3
22
34
5
5
-
15
10
-
25
35
4
6
-
12
12
-
24
36
5
4
1
15
8
1
24
37
6
4
-
18
8
-
26
38
1
8
1
3
16
1
20
39
6
4
-
18
8
-
26
40
6
4
-
18
8
-
26
41
5
4
1
15
8
1
24
42
3
5
2
9
10
2
21
43
6
3
1
18
6
1
25
44
4
6
-
12
12
-
24
58 45
5
5
-
15
10
-
25
46
4
5
1
12
10
1
23
47
5
4
1
15
8
1
24
48
4
6
-
12
12
-
24
49
6
4
-
18
8
-
26
50
5
5
-
15
10
-
25
Dari hasil angket tersebut di atas, selanjutnya dicari nilai kuantitatif masing-masing variabel dengan cara mencari nilai rata-rata dan membandingkan dengan nilai interval. Hal ini akan dibahas dalam bab berikutnya.
BAB IV ANALISIS DATA Untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi antara sikap siswa terhadap pelaksanaan pengajaran PAI dan prestasi belajar siswa, maka data yang terkumpul disusun dan dianalisis dengan statistik atau analisis kuantitatif dengan menggunakan rumus “regresi” dua prediktor, karena terdiri dari satu kriterium (y) dan dua prediktor yaitu : pelaksanaan pengajaran PAI (x1) dan prestasi belajar PAI (x2). Adapun cara mengerjakannya melalui tiga tahap : analisis pendahuluan, analisis uji hipotesis, analisis lanjut. Sebelum menginjak pada persoalan, akan diadakan penilaian atau perhitungan hasil angket, sebagaimana terlampir untuk mengetahui frekuensi jawaban dari masing-masing variabel. Untuk mengetahui frekuensi interes siswa terhadap sikap, data yang diperoleh dari jawaban angket siswa diambil nilai ratarata dengan menggunakan rumus sebagai berikut : M
FX (Jumlah responden) (Jumlah item)
TABEL X FREKUENSI PELAKSANAAN PENGAJARAN PAI No
X
1
20
6
120
2
21
5
105
3
22
4
88
4
23
5
115
5
24
12
288
6
25
7
175
7
26
4
104
8
27
6
162
9
28
1
28
50
1185
Jumlah
FX
F
Mean
FX (Jumlah responden) (Jumlah item) 1185 50 x 10 1185 500 2,37
M
2,37
59
60 Keterangan : 1. Nilai a : kurang sekali intervalnya (0,50 – 1,49) 2. Nilai b : kurang intervalnya
(1,50 – 2,49)
3. Nilai c : sedang intervalnya
(2,50 – 349)
4. Nilai d : baik intervalnya
(3,50 – 3,49)
5. Nilai e : baik sekali intervalnya
(4,50 – 4,49)
Dengan demikian dapat diketahui bahwa pelaksanaan PAI di SD Negeri 01 Lau Dawe Kudus dengan nilai 2,37. Bila dilihat pada interval di atas berarti kurang. Untuk selanjutnya mencari frekuensi dari prestasi belajar PAI siswa SD Negeri 01 Lau Dawe Kudus dengan menghitung hasil angket yang telah diperoleh ke dalam tabel frekuensi. TABEL XI FREKUENSI PRESTASI BELAJAR PAI No
X
1
20
3
60
2
21
3
63
3
22
7
154
4
23
6
138
5
24
14
336
6
25
9
225
7
26
7
182
8
27
1
27
50
1185
Jumlah
FX
F
Mean
FX (Jumlah responden) (Jumlah item) 1185 50 x 10 1185 500 2,37
M
2,37
Jadi dapat dikatakan bahwa angket tingkat prestasi belajar PAI siswa SD Negeri 01 Lau Dawe Kudus Kudus adalah kurang, dengan nilai rata-rata 2,37, dilihat pada keterangan tentang interval nilai. Terakhir adalah mencari nilai rata-rata dari sikap siswa SD Negeri 01 Lau Dawe Kudus Kudus. Dengan cara seperti mencari nilai rata-rata dari variabelvariabel terdahulu, yaitu :
61
M
FX (Jumlah responden) (Jumlah item)
TABEL XII FREKUENSI SIKAP SISWA No
X
1
21
1
21
2
22
2
44
3
23
7
161
4
24
8
192
5
25
10
250
6
26
10
260
7
27
5
135
8
28
4
112
9
29
3
87
50
1262
Jumlah
FX
F
Mean
FX (Jumlah responden) (Jumlah item) 1262 50 x 10 1262 500 2,524
M
2,524
Dengan melihat interval di depan, maka dapat disimpulkan bahwa sikap siswa SD Negeri 01 Lau Dawe Kudus adalah sedang dengan nilai rata-rata 2,524. A. Analisis Pendahuluan Dalam analisis pendahuluan, penulis menyajikan tabel yang memuat tiga variabel, yaitu : variabel sikap siswa (y), variabel pelaksanaan pengajaran PAI (x1) dan prestasi belajar siswa (x2). Dari tabel tersebut nantinya akan diketahui harga dari x1, x2, y, x12, x22, y2, x1x2, x1y, x2y.
62 TABEL XIII TABEL KERJA HUBUNGAN ANTARA SIKAP SISWA TERHADAP PELAKSANAAN PENGAJARAN PAI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
x1 25 22 27 21 24 26 24 20 24 25 21 20 20 20 20 24 24 24 23 24 23 25 24 26 21 21 22 23 22 21 22 25 26 26 27 23 24
x2 24 24 22 24 23 24 25 26 24 23 21 22 21 20 20 25 25 22 25 22 22 24 23 24 23 26 26 22 23 24 25 27 22 25 24 24 26
y 24 24 25 23 24 29 25 29 22 24 27 21 25 22 26 27 29 26 25 23 23 28 25 23 26 24 28 25 23 25 26 28 24 26 28 26 26
x12 625 484 729 441 576 676 576 400 576 625 441 400 400 400 400 576 576 576 529 576 529 625 576 676 441 441 484 529 484 441 484 625 676 676 729 529 576
x22 576 576 484 576 529 576 625 676 576 529 441 484 441 400 400 625 625 484 625 484 484 576 529 576 529 676 676 484 529 576 625 729 484 625 576 576 676
y2 576 576 625 529 576 841 625 841 484 576 729 441 625 484 676 729 841 676 625 529 529 784 625 529 676 576 784 625 529 625 676 784 576 676 784 676 676
x1x2 600 528 594 504 552 624 600 520 576 575 441 440 420 400 400 600 600 528 575 528 506 600 552 624 483 546 572 506 506 504 550 675 572 650 648 552 624
x1y 600 528 675 483 576 754 600 580 528 600 567 420 500 440 520 648 696 624 575 552 529 700 600 598 546 504 616 575 506 525 572 700 624 676 756 598 624
x2y 576 576 550 552 552 696 625 754 528 552 567 462 525 440 520 675 725 572 625 506 506 672 575 552 598 624 728 550 529 600 650 756 528 650 672 624 676
63
No 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
x1
x2
20 27 24 24 23 27 25 27 25 24 25 28 27 1185
20 26 26 24 21 25 24 25 23 24 24 26 25 1185
y
x12
x22
y2
x1x2
x1y
x2y
25 400 400 625 400 500 500 26 729 676 676 702 702 676 24 576 676 576 624 576 624 27 576 576 729 576 648 648 25 529 441 625 483 575 525 26 729 625 676 675 702 650 23 625 576 529 600 575 552 24 729 625 576 675 648 600 23 625 529 529 575 575 529 27 576 576 729 576 648 648 27 625 576 729 600 675 648 25 784 676 625 728 700 650 26 729 625 676 675 702 650 1262 28335 28235 32034 28164 29941 29968
Keterangan : x1
: nilai pelaksanaan pengajaran PAI
x2
: nilai prestasi belajar PAI
y
: nilai sikap siswa
x12
: kuadrat x1
x22
: kuadrat x2
y2
: kuadrat y
x1x2 : hasil perkalian antara x1 dengan x2 x1y : hasil perkalian antara x1 dengan y x2y : hasil perkalian antara x2 dengan y Untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan sikap siswa terhadap pelaksanaan pengajaran PAI dan prestasi belajar siswa, dengan cara memasukkan hasil yang diperoleh dari analisis pendahuluan ke dalam rumus statistik “regresi” yaitu sebagai berikut :
Freg
1
R 2 (N k 1) ………………. 1 2 (1 R ) k
Muslim, Aplikasi Analisis Regresi dalam Pendidikan, Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, Semarang, hlm. 37.
64 B. Analisis Uji Hipotesis Dalam analisis regresi ini, ditempuh melalui beberapa langkah yang harus menggunakan analisis kuantitatif sebagai berikut : Langkah pertama mencari “score deviasi”. Dari hasil perhitungan terdahulu diperoleh : x1 = 1185
x12 = 28335
x1x2 = 28164
x2 = 1185
x22 = 28235
x1y = 29941
2
y = 1262
y = 32034
x2y = 29968
Kemudian dimasukkan ke dalam rumus score deviasi untuk mengetahui masing-masing score deviasinya. 2
2
1) Σx 1 Σx 1
Σx1 2
N 1.404.225 28335 50 28335 28084,5 250,5
2
2
2) Σx 2 Σx 2
Σx 2 2
N 1.404.225 28235 50 28235 28084,5 150,5
3) Σy 2 Σy 2
Σy2
N 1.2622 32034 50 32034 31852,88 181,12
2
2
2
2
4) Σx 1 x 2 Σx 1 x 2
Σx 1 x 2
N (1185) (1185) 28164 50 28164 28084,5 79,5
65
5) Σx 1 y Σx 1 y
Σx 1 Σy
N (1185) (1262) 29941 50 29941 29909,4 31,6
6) Σx 2 y Σx 2 y
Σx 2 Σy
N (1185) (1262) 29968 50 29968 29909,4 58,6
Langkah kedua mencari persamaan garis regresi dengan rumus : y’ = a + b1x1 + b2x2 Untuk membuat persamaan garis regresi seperti tersebut di atas kita harus tahu lebih dahulu besar coefisien regresi sample (yaitu b1 dan b2) dan (besar constanti regresi yaitu a), mencari coefisien regresi sample dengan persamaan normal (dalam Aljabar) : 1) x1y = b1x1 + b2x1x2 2) x2y = b1x1x2 + b2x2 Dari dua persamaan normal tersebut score deviasinya diganti dengan angka yang telah diperoleh di depan, maka :
1 250,5 1 2) 58,6 = 79,5 b1 + 150,5 b2 x 79,5 diperoleh : 1) 31,6 = 250,5 b1 + 79,5 b2 x
1) 0,1261477 = b1 + 0,3173652 b2 2) 0,7371069 = b1 + 1,8930817 b2 __________________________ -0,6109592 = -1,5757165 b2
b2
0,6109592 1,5757165
b2 = 0,3877342 dibulatkan 0,388
66 3)
58,6 = 79,5 b1 + 150,5 b2 = 79,5 b1 + 150,5 (0,3877342) = 79,5 b1 + 58,3539992 b1 =
58,6 58,3539992 79,5
= 0,0030943 dibulatkan 0,003 mencari constanti regresi (a) x1
x 1 1185 23,7 N 50
x2
x 2 1185 23,7 N 50
y
y 1262 25,24 N 50
dimasukkan ke dalam rumus : a = y - b1x1 - b2x2 a = 25,24 – (0,0030943) (23,7) – (0,3877342) (23,7) = 25,24 – 0,0733349 – 9,1893005 = 15,9773646 dibulatkan = 15,977 Jadi persamaan garis regresinya : y = 15,9773646 + 0,0030943 x1 – 0,3877342 x2 Langkah ketiga analisis regresi dengan multiple correlation yang diterapkan untuk prediktor-prediktor dan x1 prediktor x2 dengan rumus : Ry (1,2) =
b1 x 1 y b 2 x 2 y y2
=
0,0030943 (31,6) 0,3877342 (58,6) 181,12
=
0,0977798 22,7212241 181,12
=
22,8190039 181,12
67 = 0,1259883 = 0,3549483 dibulatkan 0,355 Jadi besaran coefisien determinasinya R2 = 0,1259883 Freg
R 2 (N k 1) (1 R 2 ) k 0,1259883 (50 2 1) (1 0,1259883) 2 5,9214501 1,7480234 3,3875119
dibulatkan 3,388 Dengan demikian coefisien determinasi antara variabel sikap siswa terhadap pelaksanaan pengajaran PAI dan prestasi belajar siswa adalah 0,1259883 dibulatkan menjadi 0,126, sedang analisis regresinya adalah 3,388. C. Analisis Lanjut Dari hasil tersebut dikonsultasikan dengan nilai analisis varian yang ada dalam table dengan db2 melawan 47. Pada taraf signifikansi 5 % diketahui hasilnya 3,20. Freg = 3,388 sedang F0,05 = 3,20 berarti Freg > F0,05, hasilnya signifikan. Jadi pada taraf sikap 5 % terdapat hubungan positif antara pelaksanaan pengajaran PAI dan prestasi belajar PAI siswa. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan diterima, yakni “Ada hubungan yang positif antara sikap siswa terhadap pelaksanaan pengajaran PAI dan prestasi belajar PAI”. Dengan kata lain, semakin baik pelaksanaan pengajaran PAI dan prestasi belajar PAI, maka semakin baik sikap siswa. Berdasarkan perhitungan nilai koefisien antara variabel pelaksanaan pengajaran PAI (x1) dan prestasi belajar PAI (x2) serta variabel sikap siswa (y), diperoleh hasil yang signifikan, artinya ada hubungan yang positif antara variabel x1 dan x2 terhadap variabel y.
68 Dengan demikian dapat diinterpretasikan bahwa ada hubungan yang positif antara sikap siswa terhadap pelaksanaan pengajaran PAI dan prestasi belajar siswa kelas V di SD Negeri 01 Lau Dawe Kudus.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan di SD Negeri 01 Lau Dawe Kudus tahun pelajaran 2014/2015 dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut : 1. Pelaksanaan pengajaran bidang studi Pendidikan Agama Islam di SD Negeri 01 Lau Dawe Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015sedang. Dari jumlah sampel sebanyak 50 siswa diperoleh data nilai sikap yang diambil melalui angket dengan nilai rata-rata 2,52 2. Sikap siswa kelas V di SD Negeri 01 Lau Dawe Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015 adalah kurang. Dari sejumlah sampel sebanyak 50 siswa diperoleh data nilai pelaksanaan yang diambil melalui angket dengan nilai rata-rata 2,37. 3. Prestasi belajar bidang studi Pendidikan Agama Islam adalah kurang. Dari sejumlah sampel sebanyak 50 siswa diperoleh data nilai hasil prestasi belajar bidang studi Pendidikan Agama Islam yang diambil melalui angket dengan nilai rata-rata 2,37. 4. Ada pengaruh yang signifikan antara sikap siswa terhadap pelaksanaan yang signifikan antara sikap siswa terhadap pelaksanaan pengajaran PAI dan prestasi belajar PAI siswa Kelas V (lima) SD Negeri 01 Lau Dawe Kudus. berdasarkan hasil analisa dari sampel sejumlah 50 siswa diperoleh noali yang positif baik pada taraf signifikan 5 % (6,12). Dari beberapa kesimpulan di atas secara umum dapat dikatakan bahwa ada hubungan yang positif antara sikap siswa terhadap pelaksanaan pengajaran PAI dan prestasi belajar siswa bidang studi PAI. B. Saran-saran Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian yang menunjukkan adanya hubungan yang sangat signifikan antara sikap siswa dengan pelaksanaan pengajaran PAI dan hasil prestasi belajar PAI khususnya siswa kelas V (lima)
69
70 SD Negeri 01 Lau Dawe Kudus, maka peneliti inign menyarankan hal-hal sebagai berikut : 1. Guru
Agama
hendaknya
berusaha
semaksimal
mungkin
untuk
memberikan kesan positif kepada siswanya bahwa Agama adalah mata pelajaran yang menyenangkan. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara dan teknik penyajian yang bervariasi. 2. Para siswa hendaknya didorong untuk sedikit demi sedikit tidak menggantungkan prestasi belajarnya kepada seorang guru. Sikap seperti ini dapat ditumbuhkembangkan oleh guru yang menurut mereka adalah guru yang terbaik. Dengan demikian diharapkan siswa terhadap guru tidak akan terlalu berpengaruh terhadap hasil belajar mereka, karena pada akhirnya siswa harus berusaha menggantungkan keberhasilan belajarnya pada diri sendiri. 3. Pihak sekolah, dalam hal ini kepala sekolah, hendaknya memberi kesempatan kepada guru, khususnya guru Agama untuk selalu meningkatkan
kemampuan
profesional
mereka
dengan
banyak
mengikutsertakan mereka dalam kegiatan-kegiatan yang mendukung seperti penataran, seminar, loka karya, dan lain-lain. 4. Orang tua, hendaknya ikut berpartisipasi dalam memberikan motivasi belajar kepada anaknya. Dengan demikian semangat belajar akan tumbuh dari hati nurani si anak, yang akhirnya lambat laun akan mengurangi rasa ketergantungan anak terhadap gurunya. C. Penutup Dengan mengucapkan alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberi anugerah kepada penulis, sehingga usaha dalam penyusunan skripsi ini dapat berjalan dengan lancar walaupun masih dalam bentuk yang sangat sederhana dan jauh dari kesempurnaan. Karena penulis menyadari akan kelemahan, kekurangan dan keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman yang penulis miliki. Penulis selalu berharap keberhasilan yang lebih baik serta lebih bermanfaat bagi pembaca, khususnya pada diri sendiri dan minimal dapat
71 memberikan
sumbangan
berpikir
kepada
semua
yang
benar-benar
membutuhkannya. Penulis yakni bahwa setiap manusia itu tidak ada yang sempurna. Demikian juga usaha penulis itu banyak kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun selalu penulis harapkan untuk kelengkapan dan kesempurnaan pemikiran selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA Abdul Aziz, Shaleh, dan Abdul Aziz Abdul Majid, At Tarbiyah Waturuqut Tadris, Dar Al Ma’arif, Makkah, 1996, hlm. 169. Abror, Abdur Rachman Psikologi Pendidikan, Yogyakarta : PT Tiara Wacana, 1993. Ahmadi, Abu Cara Belajar yang Mandiri dan Sukses, Solo: CV Aneka, 1993. Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: Al-Ma’arif, 1989. Al-Qur'an, Surat Adz-Dzariyat 56, Yayasan Penyelenggara Penerjemah/Penafsir Al-Qur'an, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Departemen Agama, 1986. Al-Qur'an, Surat An-Nahl Ayat 125, Yayasan Penyelenggara Penerjemah/Penafsir Al-Qur'an, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Departemen Agama, 1986. Al-Qur'an, Surat Ar-Ra’du Ayat 28, Yayasan Penyelenggara Penerjemah/Penafsir Al-Qur'an, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Departemen Agama, 1986. Anton M. Moeliono dkk, Kamus Belajar Bahasa Indonesia, Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1988. Arifin, H.M. Kapita Selekta Pendidikan, Jakarta: Bina Aksara,1988. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta 1988. Azwar, Sikap Manusia, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 1998.. Daradjat, Zakiah Pendidikan Agama dalam Pembinaan Mental,Jakarta : Bulan Bintang 1982. Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1986. Dr. W.A. Gerungan, Psikologi Sosial, Bandung : PT Eresco, 1991. Elizabeth B. Hurlock, Perkembangan Anak Jilid 1, Mc Graw Hill Kogakusha Ltd, Tokyo. H.M. Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama di Lingkungan Sekolah dan Keluarga, Jakarta: Bulan Bintang, 1987.
H.M. Arifin, Kapita Selekta Pendidikan Islam dan Umum, Jakarta: Bina Aksara, 1995. H.M. Chabib Thoha, Kapita Selekta Pendidikan Islam, Pustaka Pelajar, 1996. Hadi, Sutrisno Metodologi Research II, Yogyakarta:, Fakultas Psikologi UGM, 1981. Hadi, Sutrisno Metodologi Research, Yogyakarta: 1981.
Fakultas Psikologi UGM,
Hawawi, Hadari Metode Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta : Gajah Mada University Press, 1989. I.L. Pasaribu dan B. Simanjuntak, SH, Proses Belajar Mengajar, Bandung: Tarsito, 1980. Mar'at, Sikap Manusia, Perubahan Serta Pengukurannya, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1982. Martensi dkk, Identifikasi Kesulitan Belajar, Semarang: FIP. IKIP, 1980. Mas’ud Khasan Abdul Khahar, Kamus Istilah Pengetahuan, Bintang Pelajar, Gresik, 1988. Uzer Usman, Moh. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 19986. Syah, Muhibbin M.Ed, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1998. Narbuko, Cholid Pedoman Praktis Membuat Proposal Penelitian, (Semarang, : FT IAIN Walisongo, 1988. Narbuko, Cholid Pengantar Metode Penelitian, Semarang: FT IAIN Walisongo, 1982. Oemar Hamalik, Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar, Bandung: Tarsito, 1983. Sardiman, A.M., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali Press, 1992. Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi, Jakarta : Bulan Bintang, 1976.
Sarlito Wirawan, Pengantar Ilmu Psikologi, Jakarta : PT Bulan Bintang, 1976. Singarimbun, Masri dan Effendi, Sofian , LP3ES, Jakarta : Metode Penelitian Survei 1989. Tafsir, Ahmad Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990. The Liang Gie, Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar, Bandung: Tarsito, 1983. Undang-undang RI Nomor 2 Tahun 1989, Semarang: CV Aneka Ilmu 1989. W.J.S. Poerwodarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1995. W.S. Winkel, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah Menengah, Jakarta: Gramedia, 1989. Wayan Nurkancana, Evaluasi Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional, 1983. Wibowo, Mungi Edi Teknik Bimbingan dan Konseling, Semarang: Jilid 1 FIK. IKIP, 1984.
RIWAYAT PENDIDIKAN PENULIS Nama
: NOOR HIDAYAH
NIM
: 131310001231
TTL
: Kudus, 28 Maret 1968
Alamat
: Lau RT 04 RW 03 Dawe Kudus
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Suku / Bangsa
: Jawa / Indonesia
Pendidikan Formal : 1. MI Hidayatul Mustafidin lulus tahun 1981 2. MTs Banat Kudus lulus tahun 1984 3. PGAN Kudus lulus tahun 1987
Jepara, September 2015 Penulis,
NOOR HIDAYAH
ANGKET PENELITIAN A. Identitas Siswa 1. Nama
: …………………………………………………….…………
2. Kelas/ Absen : ………………………………………………….…………… 3. Jenis Kelamin : ………………………………………………………………. B. Petunjuk Pengisian 1. Isilah biodata anda di atas terlebih dahulu. 2. Kejujuran anda dalam menjawab pertanyaan tidak akan mempengaruhi nilai raport dan jawaban serta identitas responden akan dirahasiakan. 2. Baca dengan teliti, kemudian jawablah pertanyaan tersebut dengan tanda (X) pada jawaban (a, b, c dan d) yang anda anggap sesuai. 3. Jawaban dari angket ini merupakan sumbangan yang sangat berarti bagi kami, untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih. C. Daftar Pertanyaan I. Pengunaan Pendekatan Ketrampilan Proses 1. Apakah guru PAI anda melakukan pengulasan bahan pengajaran yang pernah dipelajari sebelumnya, sebelum ia memberikan pelajaran baru ? a. Selalu mengulas
c. Kadang-kadang mengulas
b. Sering mengulas
d. Tidak pernah mengulas
2. Apakah guru PAI anda pernah melakukan pengulasan langsung, pengalaman yang pernah ia alami ? a. Selalu mengulas yang dialami
c. Kadang-kadang mengulas
b. Sering mengulas yang dialami
d. Tidak pernah mengulas
3. Apakah guru PAI anda perrnah melakukan pengulasan pengalaman yang pernah siswa alami ? a. Selalu mengulas siswa
c. Kadang-kadang mengulas siswa
b. Sering mengulas siswa
d. Tidak pernah mengulas siswa
4. Pernahkah guru PAI anda pernah meminta saran atau pendapat kepada para siswa ? a. Selalu meminta saran
c. Kadang-kadang meminta saran
b. Sering meminta saran
d. Tidak pernah meminta saran
5. Pernahkah guru PAI anda menunjukkan gambar, slide, film, kepada para siswa sebelum ia memberikan pelajaran ? a. Selalu menunjukkan
c. Kadang-kadang menunjukkan
b. Sering menunjukkan
d. Tidak pernah menunjukkan
6. Apakah guru PAI pernah menugaskan anda untuk mengamati sesuatu hal ? a. Selalu menugaskan
c. Kadang-kadang menugaskan
b. Sering menugaskan
d. Tidak pernah menugaskan
7. Apakah guru PAI pernah menyuruh para siswa untuk membandingkan suatu hal seperti, bagamana perbedaan orang musrik dan mukmin ? a. Selalu membandingkan
c. Kadang-kadang membandingkan
b. Sering membandingkan
d. Tidak pernah membandingkan
8. Apakah guru PAI anda menugaskan para siswa untuk menyebutkan ciri-ciri orang mukmin ? a. Selalu menyebutkan
c. Kadang-kadang menyebutkan
b. Sering menyebutkan
d. Tidak pernah menyebutkan
9. Apakah
guru
PAI
anda
pernah
menugaskan
pada
siswa
untuk
mengelompokkan suatu hal seperti contoh, bagaimana ciri-ciri orang mukmin, bagaimana ciri-ciri orang musrik ? a. Selalu mengelompokkan
c. Kadang-kadang mengelompokkan
b. Sering mengelompokkan
d. Tidak pernah mengelompokkan
10. Apakah guru PAI anda pernah memerintah pada siswa untuk membaca ? a. Selalu memerintah
c. Kadang-kadang memerintah
b. Sering memerintah
d. Tidak pernah memerintah
11. Apakah guru PAI anda pernah menugaskan pada siswa untuk mencatat suatu pengamatan yang anda lakukan ? a. Selalu menugaskan
c. Kadang-kadang menugaskan
b. Sering menugaskan
d. Tidak pernah menugaskan
12. Apakah
guru
PAI
anda
pernah
menugaskan
kepada
anda
untuk
menghubungkan pelajaran kemarin yang sudah diajarkan ? a. Selalu menghubungkan
c. Kadang-kadang menghubungkan
b. Sering menghubungkan
d. Tidak pernah menghubungkan
13. Apakah guru PAI anda pernah menugaskan pada para siswa untuk menarik kesimpulan setelah pelajaran selesai ? a. Selalu menyimpulkan
c. Kadang-kadang menyimpulkan
b. Sering menyimpulkan
d. Tidak pernah menyimpulkan
14. Apakah guru PAI anda sering memberikan tugas kepada para siswa, setelah pelajaran selesai ? a. Selalu memberikan
c. Kadang-kadang memberikan
b. Sering memberikan
d. Tidak pernah memberikan
15. Apakah guru PAI anda selalu mengadakan tes perbaikan bila ada siswa yang nilainya kurang ? a. Selalu mengadakan
c. Kadang-kadang mengadakan
b. Sering mengadakan
d. Tidak pernah mengadakan
16. Apakah guru PAI anda sering menyuruh para siswa untuk saling berpartisipasi dalam tanya jawab materi pelajaran ? a. Selalu berpartisipasi
c. Kadang-kadang berpartisipasi
b. Sering berpartispasi
d. Tidak pernah berpartisipasi
17. Apakah guru PAI anda menyuruh siswa untuk menjelaskan suatu materi pelajaran ? a. Selalu disuruh menjelaskan
c. Kadang-kadang menjelaskan
b. Sering disuruh menjelaskan
d. Tidak pernah disuruh menjelaskan
18. Apakah guru PAI anda sering memberikan pertanyaan-pertanyaan pada para siswa mengenai materi pelajaran ? a. Selalu menanyakan
c. Kadang-kadang menanyakan
b. Sering menanyakan
d. Tidak pernah menanyakan
19. Apakah guru PAI anda sering menugaskan pada para siswa untuk berdiskusi mengenai materi pelajaran ? a. Selalu didiskusikan
c. Kadang-kadang didiskusikan
b. Sering disikusikan
d. Tidak pernah didiskusikan
20. Apakah guru PAI anda selalu menyuruh para siswa untuk melaporkan tugas yang telah diberikan ? a. Selalu melaporakan
c. Kadang-kadang melaporkan
b. Sering melaporkan
d. Tidak pernah melaporkan
II. Sikap Siswa dalam Mengikuti Pelajaran Pendidikan Agama Islam 1. Bagaimana sikap belajar anda, jika guru agama Islam selalu menerapkan sikap disiplin pada siswa ? a. Selalu tepat waktu
c. Kadang-kadang tepat waktu
b. Sering tepat waktu
d. Tidak pernah tepat waktu
2. Jika guru agama Islam anda selalu memberikan hukuman terhadap siswanya yang melanggar peraturan atau tata tertib sekolah, bagaimana sikap anda dalam menghadapinya ? a. Menerima sesuai kesalahan
c. Kurang sependapat
b. Tabah menjalani
d. Tidak setuju
3. Bagaimana sikap belajar anda, jika seorang guru agama Islam dalam menyampaikan bahan pelajaran secara serius dengan tujuan untuk mendidik siswanya agar menjadi insan yang berkualitas dan berilmu agama ? a. Memperhatikan dengan seksama c. Kurang sependapat b. Mengikuti dengan biasa saja
d. Tidak merespon
4. Bagaimana pendapat anda, jika guru agama Islam tidak hadir kemudian memberikan tugas untuk dikerjakan dan dikumpulkan ? a. Antusias mengerjakan
c. Kurang simpatik
b. Agak simpatik
d. Tidak simpatik
5. Bagaimana jika guru agama Islam, senantiasa mengingatkan hubungan pergaulan antara siswa-siswi, agar tidak terjerumus ke dalam lembah kehinaan atau perbuatan yang negatif ? a. Sangat baik
c. Kurang baik
b. Baik
d. Tidak baik
6. Pernahkah anda meninggalkan mata pelajaran pendidikan agama Islam, sebelum selesai ? a. Tidak pernah meninggalkan
c. Sering meninggalkan
b. Kadang-kadang meninggalkan
d. Selalu meninggalkan
7. Bagaimana sikap belajar anda dalam mengikuti mata pelajaran agama Islam ? a. Sopan dalam mengikuti
c. Biasa-biasa saja
b. Mengikuti apa adanya
d. Acuh tak acuh
8. Bagaimana yang anda perbuat jika mendapat tugas dalam mata pelajaran agama Islam ? a. Cepat mengerjakan
c. Santai saja
b. Mengerjakan semampunya
d. Membiarkan
9. Bagaimana menurut anda, dengan ditetapkannya bidang studi pendidikan agama Islam di sekolah ? a. Sangat setuju
c. Kurang setuju
b. Setuju
d. Tidak setuju
10. Setujukah anda seandainya jam pelajaran pendidikan agama Islam di sekolah ditambah lagi ? a. Sangat setuju
c. Kurang setuju
b. Setuju
d. Tidak setuju
11. Dalam penilaian, guru agama Islam memilih dengan ulangan lesan di samping tertulis, dan hal ini dilaksanakan sebelum mulai pelajaran. Bagaimana menurut anda ? a. Sangat baik
c. Kurang baik
b. Baik
d. Tidak baik
12. Untuk menambah nilai, maka dalam setiap ada kesempatan guru agama Islam selalu mengadakan tes tertulis sendiri dan juga dilihat tentang aktif tidaknya siswa dalam mengikuti pelajaran agama Islam di kelas maupun kegiatan yang diadakan di luar kelas, bagaimana menurut anda ? a. Sangat setuju
c. Kurang setuju
b. Setuju
d. Tidak setuju
13. Bagaimana menurut anda, jika dalam mengerjakan tes salah seorang murid bersifat curang yaitu dengan cara menyontek, kemudian guru mengetahui, selanjutnya nilai siswa tersebut dikosongi atau tidak diberi nilai ? a. Menegur
c. Membiarkan
b. Mengingatkan
d. Acuh tak acuh
14. Untuk menambah nilai yang kurang, maka guru agama Islam memberikan tugas tersendiri untuk dikerjakan, bagaimana tanggapan anda ? a. Sangat setuju
c. Kurang setuju
b. Setuju
d. Tidak setuju
15. Dalam memberikan nilai raport siswa, guru agama Islam tidak hanya menilai dari aspek pengetahuan lewat tes sumatif atau formatif, tetapi guru agama Islam juga menilai pada aspek sikap belajar siswa dalam sehari-hari di sekolah, bagaimana menurut anda ? a. Sangat baik
c. Kurang baik
b. Baik
d. Tidak baik
16. Bagaimana pendapat anda bila gurui PAI melakukan pengulasan kembali bahan pengajaran yang pernah dipelajari pada waktu sebelumnya, sebelum ia memberikan pelajaran baru ? a. Sangat setuju
c. Kurang setuju
b. Setuju
d. Tidak setuju
17. Bagaimana menurut anda bila guru PAI mengulas pengalaman yang pernah ia alami ? a. Sangat baik
c. Kurang baik
b. Baik
d. Tidak baik
18. Bagaimana menurut anda bila guru PAI meminta pendapat atau saran pada siswa dalam memutuskan suatu masalah ? a. Memberi solusi
c. Kurang serius menanggapi
b. Menjawab sekenanya
d. Tidak berkomentar
19. Bagaimana pendapat anda bila guru PAI menggunakan gambar, slide, film dalam membantu proses belajar- mengajar ? a. Sangat setuju
c. Kurang setuju
b. Setuju
d. Tidak setuju
20. Bagaimana pendapat anda bila guru PAI mengadakan tes perbaikan, bila banyak siswa yang nilai tersnya kurang ? a. Sangat setuju
c. Kurang setuju
b. Setuju
d. Tidak setuju
ANGKET PENELITIAN A. Identitas Siswa 1. Nama 2. Kelas/ Absen 3. Jenis Kelamin
: …………………………………………………….………… : ………………………………………………….…………… : ……………………………………………………………….
B. Daftar Pertanyaan I. Pengunaan Pendekatan Ketrampilan Proses 1. Apakah guru PAI anda melakukan pengulasan bahan pengajaran yang pernah dipelajari sebelumnya, sebelum ia memberikan pelajaran baru ? a. Selalu mengulas c. Kadang-kadang mengulas b. Sering mengulas d. Tidak pernah mengulas 2. Apakah guru PAI anda pernah melakukan pengulasan langsung, pengalaman yang pernah ia alami ? a. Pernah mengulas c. Kurang tahu b. Tidak pernah mengulas d. Tidak tahu 3. Apakah guru PAI anda perrnah melakukan pengulasan pengalaman yang pernah siswa alami ? a. Pernah mengulas c. Kurang tahu b. Tidak pernah mengulas d. Tidak tahu 4. Apakah guru PAI anda meminta saran atau pendapat bila ada masalah yang berkaitan dengan siswa ? a. Selalu meminta saran c. Kadang-kadang meminta saran b. Sering meminta saran d. Tidak pernah meminta saran 5. Apakah guru PAI anda menunjukkan gambar, slide, film, kepada para siswa sebelum ia memberikan pelajaran ? a. Selalu menunjukkan c. Kadang-kadang menunjukkan b. Sering menunjukkan d. Tidak pernah menunjukkan 6. Apakah guru PAI anda sering menugaskan pada siswa untuk mengamati sesuatu hal ? a. Sering menugaskan c. Tidak pernah menugaskan b. Kadang menugaskan d. Tidak berpendapat 7. Apakah guru PAI menyuruh para siswa untuk membandingkan suatu hal seperti, bagaimana perbedaan orang musrik dan mukmin ? a. Selalu menyuruh c. Kadang-kadang menyuruh b. Sering menyuruh d. Tidak pernah menyuruh 8. Apakah guru PAI anda pernah menugaskan para siswa untuk menyebutkan ciri-ciri orang mukmin ? a. Pernah menugaskan c. Kurang begitu tahu b. Tidak pernah menugaskan d. Tidak tahu 9. Apakah guru PAI anda menugaskan pada siswa untuk mengelompokkan suatu hal seperti contoh, bagaimana ciriciri orang mukmin, bagaimana ciri-ciri orang musrik ? a. Selalu menugaskan c. Kadang-kadang menugaskan b. Sering menugaskan d. Tidak pernah menugaskan 10. Apakah guru PAI anda memerintah pada siswa untuk membaca ? a. Selalu memerintah c. Kadang-kadang memerintah b. Sering memerintah d. Tidak pernah memerintah 11. Apakah guru PAI anda menugaskan pada siswa untuk mencatat penjelasan yang diberikan ? a. Selalu menugaskan c. Kadang-kadang menugaskan b. Sering menugaskan d. Tidak pernah menugaskan 12. Apakah guru PAI anda menugaskan kepada siswa untuk menghubungkan materi kemarin dengan materi yang sedang diajarkan ? a. Selalu menugaskan c. Kadang-kadang menugaskan b. Sering menugaskan d. Tidak pernah menugaskan 13. Apakah guru PAI anda menugaskan pada siswa untuk menarik kesimpulan setelah pelajaran selesai ? a. Selalu menugaskan c. Kadang-kadang menugaskan b. Sering menugaskan d. Tidak pernah menugaskan 14. Apakah guru PAI anda memberikan tugas kepada para siswa, setelah pelajaran selesai ? a. Selalu memberi tugas c. Kadang-kadang memberi tugas b. Sering memberi tugas d. Tidak pernah memberi tugas 15. Apakah guru PAI anda mengadakan tes perbaikan bila ada siswa yang nilainya kurang ? a. Selalu mengadakan c. Kadang-kadang mengadakan b. Sering mengadakan d. Tidak pernah mengadakan 16. Apakah guru PAI anda menyuruh para siswa untuk saling berpartisipasi dalam tanya jawab materi pelajaran ? a. Selalu menyuruh c. Kadang-kadang menyuruh b. Sering menyuruh d. Tidak pernah menyuruh 17. Apakah guru PAI anda menyuruh siswa untuk menjelaskan suatu materi pelajaran ? a. Selalu menyuruh c. Kadang-kadang menyuruh b. Sering menyuruh d. Tidak pernah menyuruh 18. Apakah guru PAI anda memberikan pertanyaan-pertanyaan pada para siswa mengenai materi pelajaran ? a. Selalu memberikan c. Kadang-kadang memberikan b. Sering memberikan d. Tidak pernah memberikan 19. Apakah guru PAI anda menugaskan pada para siswa untuk berdiskusi mengenai materi pelajaran ? a. Selalu menugaskan c. Kadang-kadang menugaskan b. Sering menugaskan d. Tidak pernah menugaskan 20. Apakah guru PAI anda menyuruh para siswa untuk melaporkan tugas yang telah diberikan ? a. Selalu menyuruh c. Kadang-kadang menyuruh b. Sering menyuruh d. Tidak pernah menyuruh
II. Sikap Siswa dalam Mengikuti Pelajaran Pendidikan Agama Islam 1. Bagaimana sikap belajar anda, jika guru agama Islam selalu menerapkan sikap disiplin pada siswa ? a. Sangat setuju c. Kurang setuju b. Setuju d. Tidak setuju 2. Jika guru agama Islam anda memberikan hukuman terhadap siswanya yang melanggar peraturan atau tata tertib sekolah, bagaimana sikap anda dalam menghadapinya ? a. Sangat setuju c. Kurang setuju b. Setuju d. Tidak setuju 3. Bagaimana sikap belajar anda, jika seorang guru agama Islam dalam menyampaikan bahan pelajaran secara serius dengan tujuan untuk mendidik siswanya agar menjadi insan yang berkualitas dan berilmu agama ? a. Memperhatikan dengan seksama c. Kurang sependapat b. Mengikuti dengan biasa saja d. Tidak merespon 4. Bagaimana pendapat anda, jika guru agama Islam tidak hadir kemudian memberikan tugas untuk dikerjakan dan dikumpulkan ? a. Antusias mengerjakan c. Kurang simpatik b. Agak simpatik d. Tidak simpatik 5. Bagaimana jika guru agama Islam, senantiasa mengingatkan hubungan pergaulan antara siswa-siswi, agar tidak terjerumus ke dalam lembah kehinaan atau perbuatan yang negatif ? a. Sangat baik c. Kurang baik b. Baik d. Tidak baik 6. Pernahkah anda meninggalkan mata pelajaran pendidikan agama Islam, sebelum selesai ? a. Tidak pernah meninggalkan c. Sering meninggalkan b. Kadang-kadang meninggalkan d. Selalu meninggalkan 7. Bagaimana sikap belajar anda dalam mengikuti mata pelajaran agama Islam ? a. Sopan dalam mengikuti c. Biasa-biasa saja b. Mengikuti apa adanya d. Acuh tak acuh 8. Bagaimana yang anda perbuat jika mendapat tugas dalam mata pelajaran agama Islam ? a. Cepat mengerjakan c. Santai saja b. Mengerjakan semampunya d. Membiarkan 9. Bagaimana menurut anda, dengan ditetapkannya bidang studi pendidikan agama Islam di sekolah ? a. Sangat setuju c. Kurang setuju b. Setuju d. Tidak setuju 10. Bagaima jika seandainya jam pelajaran pendidikan agama Islam di sekolah ditambah lagi ? a. Sangat setuju c. Kurang setuju b. Setuju d. Tidak setuju 11. Dalam penilaian, guru agama Islam memilih dengan ulangan lesan di samping tertulis, dan hal ini dilaksanakan sebelum mulai pelajaran. Bagaimana menurut anda ? a. Sangat baik c. Kurang baik b. Baik d. Tidak baik 12. Untuk menambah nilai, maka dalam setiap ada kesempatan guru agama Islam selalu mengadakan tes tertulis sendiri dan juga dilihat tentang aktif tidaknya siswa dalam mengikuti pelajaran agama Islam di kelas maupun kegiatan yang diadakan di luar kelas, bagaimana menurut anda ? a. Sangat setuju c. Kurang setuju b. Setuju d. Tidak setuju 13. Bagaimana menurut anda, jika dalam mengerjakan tes salah seorang murid bersifat curang yaitu dengan cara menyontek, kemudian guru mengetahui, selanjutnya nilai siswa tersebut dikosongi atau tidak diberi nilai ? a. Sangat setuju c. Kurang setuju b. Setuju d. Tidak setuju 14. Untuk menambah nilai yang kurang, maka guru agama Islam memberikan tugas tersendiri untuk dikerjakan, bagaimana tanggapan anda ? a. Sangat setuju c. Kurang setuju b. Setuju d. Tidak setuju 15. Dalam memberikan nilai raport siswa, guru agama Islam tidak hanya menilai dari aspek pengetahuan lewat tes sumatif atau formatif, tetapi guru agama Islam juga menilai pada aspek sikap belajar siswa dalam sehari-hari di sekolah, bagaimana menurut anda ? a. Sangat baik c. Kurang baik b. Baik d. Tidak baik 16. Bagaimana pendapat anda bila gurui PAI melakukan pengulasan kembali bahan pengajaran yang pernah dipelajari pada waktu sebelumnya, sebelum ia memberikan pelajaran baru ? a. Sangat setuju c. Kurang setuju b. Setuju d. Tidak setuju 17. Bagaimana menurut anda bila guru PAI mengulas pengalaman yang pernah ia alami ? a. Sangat baik c. Kurang baik b. Baik d. Tidak baik 18. Bagaimana menurut anda bila guru PAI meminta pendapat atau saran pada siswa dalam memutuskan suatu masalah ? a. Sangat setuju c. Kurang setuju b. Setuju d. Tidak setuju 19. Bagaimana pendapat anda bila guru PAI menggunakan gambar, slide, film dalam membantu proses belajarmengajar ? a. Sangat setuju c. Kurang setuju b. Setuju d. Tidak setuju 20. Bagaimana pendapat anda bila guru PAI mengadakan tes perbaikan, bila banyak siswa yang nilai tesnya kurang ? a. Sangat setuju c. Kurang setuju b. Setuju d. Tidak setuju
ANGKET PENELITIAN A. Identitas Siswa 1. Nama : ……………………………………………………………… 2. Kelas/ Absen : ……………………………………………………………… 3. Jenis Kelamin : ………………………………………………………..……. B. Petunjuk Pengisian 1. Isilah biodata anda di atas terlebih dahulu. 2. Kejujuran anda dalam menjawab pertanyaan tidak akan mempengaruhi nilai raport dan jawaban serta identitas responden akan dirahasiakan. 3. Baca dengan teliti, kemudian jawablah pertanyaan tersebut dengan tanda (X) pada jawaban (a, b, c dan d) yang anda anggap sesuai. 4. Jawaban dari angket ini merupakan sumbangan yang sangat berarti bagi kami, untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih. C. Daftar Pertanyaan I. Pengunaan Pendekatan Ketrampilan Proses 1. Apakah guru PAI anda melakukan pengulasan bahan pengajaran yang pernah dipelajari sebelumnya, sebelum ia memberikan pelajaran baru ? a. Selalu mengulas c. Kadang-kadang mengulas b. Sering mengulas d. Tidak pernah mengulas 2. Apakah guru PAI anda pernah melakukan pengulasan langsung, pengalaman yang pernah ia alami ? a. Pernah mengulas c. Kurang tahu b. Tidak pernah mengulas d. Tidak tahu 3. Apakah guru PAI anda perrnah melakukan pengulasan pengalaman yang pernah siswa alami ? a. Pernah mengulas c. Kurang tahu b. Tidak pernah mengulas d. Tidak tahu 4. Apakah guru PAI anda meminta saran atau pendapat bila ada masalah yang berkaitan dengan siswa ? a. Selalu meminta saran c. Kadang-kadang meminta saran b. Sering meminta saran d. Tidak pernah meminta saran 5. Apakah guru PAI anda menunjukkan gambar, slide, film, kepada para siswa sebelum ia memberikan pelajaran ? a. Selalu menunjukkan c. Kadang-kadang menunjukkan b. Sering menunjukkan d. Tidak pernah menunjukkan 6. Apakah guru PAI anda sering menugaskan pada siswa untuk mengamati sesuatu hal ? a. Sering menugaskan c. Tidak pernah menugaskan b. Kadang menugaskan d. Tidak berpendapat 7. Apakah guru PAI menyuruh para siswa untuk membandingkan suatu hal seperti, bagaimana perbedaan orang musrik dan mukmin ? a. Selalu menyuruh c. Kadang-kadang menyuruh b. Sering menyuruh d. Tidak pernah menyuruh 8. Apakah guru PAI anda pernah menugaskan para siswa untuk menyebutkan ciri-ciri orang mukmin ? a. Pernah menugaskan c. Kurang begitu tahu b. Tidak pernah menugaskan d. Tidak tahu
9. Apakah guru PAI anda menugaskan pada siswa untuk mengelompokkan suatu hal seperti contoh, bagaimana ciri-ciri orang mukmin, bagaimana ciriciri orang musrik ? a. Selalu menugaskan c. Kadang-kadang menugaskan b. Sering menugaskan d. Tidak pernah menugaskan 10. Apakah guru PAI anda memerintah pada siswa untuk membaca ? a. Selalu memerintah c. Kadang-kadang memerintah b. Sering memerintah d. Tidak pernah memerintah 11. Apakah guru PAI anda menugaskan pada siswa untuk mencatat penjelasan yang diberikan ? a. Selalu menugaskan c. Kadang-kadang menugaskan b. Sering menugaskan d. Tidak pernah menugaskan 12. Apakah guru PAI anda menugaskan kepada siswa untuk menghubungkan materi kemarin dengan materi yang sedang diajarkan ? a. Selalu menugaskan c. Kadang-kadang menugaskan b. Sering menugaskan d. Tidak pernah menugaskan 13. Apakah guru PAI anda menugaskan pada siswa untuk menarik kesimpulan setelah pelajaran selesai ? a. Selalu menugaskan c. Kadang-kadang menugaskan b. Sering menugaskan d. Tidak pernah menugaskan 14. Apakah guru PAI anda memberikan tugas kepada para siswa, setelah pelajaran selesai ? a. Selalu memberi tugas c. Kadang-kadang memberi tugas b. Sering memberi tugas d. Tidak pernah memberi tugas 15. Apakah guru PAI anda mengadakan tes perbaikan bila ada siswa yang nilainya kurang ? a. Selalu mengadakan c. Kadang-kadang mengadakan b. Sering mengadakan d. Tidak pernah mengadakan 16. Apakah guru PAI anda menyuruh para siswa untuk saling berpartisipasi dalam tanya jawab materi pelajaran ? a. Selalu menyuruh c. Kadang-kadang menyuruh b. Sering menyuruh d. Tidak pernah menyuruh 17. Apakah guru PAI anda menyuruh siswa untuk menjelaskan suatu materi pelajaran ? a. Selalu menyuruh c. Kadang-kadang menyuruh b. Sering menyuruh d. Tidak pernah menyuruh 18. Apakah guru PAI anda memberikan pertanyaan-pertanyaan pada para siswa mengenai materi pelajaran ? a. Selalu memberikan c. Kadang-kadang memberikan b. Sering memberikan d. Tidak pernah memberikan 19. Apakah guru PAI anda menugaskan pada para siswa untuk berdiskusi mengenai materi pelajaran ? a. Selalu menugaskan c. Kadang-kadang menugaskan b. Sering menugaskan d. Tidak pernah menugaskan 20. Apakah guru PAI anda menyuruh para siswa untuk melaporkan tugas yang telah diberikan ? a. Selalu menyuruh c. Kadang-kadang menyuruh b. Sering menyuruh d. Tidak pernah menyuruh
II. Sikap Siswa dalam Mengikuti Pelajaran Pendidikan Agama Islam 1. Bagaimana sikap belajar anda, jika guru agama Islam selalu menerapkan sikap disiplin pada siswa ? a. Sangat setuju c. Kurang setuju b. Setuju d. Tidak setuju 2. Jika guru agama Islam anda memberikan hukuman terhadap siswanya yang melanggar peraturan atau tata tertib sekolah, bagaimana sikap anda dalam menghadapinya ? a. Sangat setuju c. Kurang setuju b. Setuju d. Tidak setuju 3. Bagaimana sikap belajar anda, jika seorang guru agama Islam dalam menyampaikan bahan pelajaran secara serius dengan tujuan untuk mendidik siswanya agar menjadi insan yang berkualitas dan berilmu agama ? a. Memperhatikan dengan seksama c. Kurang sependapat b. Mengikuti dengan biasa saja d. Tidak merespon 4. Bagaimana pendapat anda, jika guru agama Islam tidak hadir kemudian memberikan tugas untuk dikerjakan dan dikumpulkan ? a. Antusias mengerjakan c. Kurang simpatik b. Agak simpatik d. Tidak simpatik 5. Bagaimana jika guru agama Islam, senantiasa mengingatkan hubungan pergaulan antara siswa-siswi, agar tidak terjerumus ke dalam lembah kehinaan atau perbuatan yang negatif ? a. Sangat baik c. Kurang baik b. Baik d. Tidak baik 6. Pernahkah anda meninggalkan mata pelajaran pendidikan agama Islam, sebelum selesai ? a. Tidak pernah meninggalkan c. Sering meninggalkan b. Kadang-kadang meninggalkan d. Selalu meninggalkan 7. Bagaimana sikap belajar anda dalam mengikuti mata pelajaran agama Islam ? a. Sopan dalam mengikuti c. Biasa-biasa saja b. Mengikuti apa adanya d. Acuh tak acuh 8. Bagaimana yang anda perbuat jika mendapat tugas dalam mata pelajaran agama Islam ? a. Cepat mengerjakan c. Santai saja b. Mengerjakan semampunya d. Membiarkan 9. Bagaimana menurut anda, dengan ditetapkannya bidang studi pendidikan agama Islam di sekolah ? a. Sangat setuju c. Kurang setuju b. Setuju d. Tidak setuju 10. Bagaima jika seandainya jam pelajaran pendidikan agama Islam di sekolah ditambah lagi ? a. Sangat setuju c. Kurang setuju b. Setuju d. Tidak setuju 11. Dalam penilaian, guru agama Islam memilih dengan ulangan lesan di samping tertulis, dan hal ini dilaksanakan sebelum mulai pelajaran. Bagaimana menurut anda ? a. Sangat baik c. Kurang baik b. Baik d. Tidak baik
12. Untuk menambah nilai, maka dalam setiap ada kesempatan guru agama Islam selalu mengadakan tes tertulis sendiri dan juga dilihat tentang aktif tidaknya siswa dalam mengikuti pelajaran agama Islam di kelas maupun kegiatan yang diadakan di luar kelas, bagaimana menurut anda ? a. Sangat setuju c. Kurang setuju b. Setuju d. Tidak setuju 13. Bagaimana menurut anda, jika dalam mengerjakan tes salah seorang murid bersifat curang yaitu dengan cara menyontek, kemudian guru mengetahui, selanjutnya nilai siswa tersebut dikosongi atau tidak diberi nilai ? a. Sangat setuju c. Kurang setuju b. Setuju d. Tidak setuju 14. Untuk menambah nilai yang kurang, maka guru agama Islam memberikan tugas tersendiri untuk dikerjakan, bagaimana tanggapan anda ? a. Sangat setuju c. Kurang setuju b. Setuju d. Tidak setuju 15. Dalam memberikan nilai raport siswa, guru agama Islam tidak hanya menilai dari aspek pengetahuan lewat tes sumatif atau formatif, tetapi guru agama Islam juga menilai pada aspek sikap belajar siswa dalam sehari-hari di sekolah, bagaimana menurut anda ? a. Sangat baik c. Kurang baik b. Baik d. Tidak baik 16. Bagaimana pendapat anda bila gurui PAI melakukan pengulasan kembali bahan pengajaran yang pernah dipelajari pada waktu sebelumnya, sebelum ia memberikan pelajaran baru ? a. Sangat setuju c. Kurang setuju b. Setuju d. Tidak setuju 17. Bagaimana menurut anda bila guru PAI mengulas pengalaman yang pernah ia alami ? a. Sangat baik c. Kurang baik b. Baik d. Tidak baik 18. Bagaimana menurut anda bila guru PAI meminta pendapat atau saran pada siswa dalam memutuskan suatu masalah ? a. Sangat setuju c. Kurang setuju b. Setuju d. Tidak setuju 19. Bagaimana pendapat anda bila guru PAI menggunakan gambar, slide, film dalam membantu proses belajar- mengajar ? a. Sangat setuju c. Kurang setuju b. Setuju d. Tidak setuju 20. Bagaimana pendapat anda bila guru PAI mengadakan tes perbaikan, bila banyak siswa yang nilai tesnya kurang ? a. Sangat setuju c. Kurang setuju b. Setuju d. Tidak setuju