PENGARUH PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP TINGKAT KEBERHASILAN PROYEK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KABUPATEN BANYUWANGI
Oleh :
Hernida Kusuma Listya, ST 9108.202.302
DOSEN PEMBIMBING : Ir. I PUTU ARTAMA WIGUNA, MT, Ph.D M. SYAHID AKBAR, S.Si, M.Si
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI Bidang Keahlian Manajemen Proyek Program Pascasarjana Institut Teknologi Sepuluh Nopember
ABSTRAK Penyediaan prasarana merupakan bagian terpenting dalam upaya pengembangan dan pembangunan wilayah. Tersedianya prasarana yang memadai dapat meningkatkan kegiatan sosial ekonomi, dengan kondisi sosial ekonomi yang baik masyarakat lebih memiliki kemampuan berpartisipasi dalam penyediaan prasarana di lingkungannya. Namun pada kenyataannya kemampuan pemerintah dalam menyediakan prasarana terbatas, sedang partisipasi masyarakat tidak muncul dengan sendirinya, perlu terus-menerus didorong melalui suatu komunikasi pembangunan. Dalam arti peran pemerintah dalam penyediaan fasilitas sarana dan prasarana secara langsung semakin lama harus semakin dikurangi dan digantikan perannya sehingga dapat merangsang dan mengarahkan peran organisasi non pemerintah dan masyarakat dalam partisipasi pembangunan. Dalam hal ini penekanan dalam hal kemandirian (selfhelp), maksudnya ialah masyarakat itu yang mengelola dan mengorganisasikan sumber-sumber lokal baik yang bersifat materil, pikiran, maupun tenaga (Slamet,1994:6). Penelitian ini mengukur besarnya pengaruh tingkat partisipasi masyarakat terhadap keberhasilan proyek pada proyek PNPM Mandiri Pedesaan menurut masyarakat yang terlibat berdasarkan pada analisis SEM (Structural Equation Modelling). Hal ini penting dilakukan agar masyarakat itu yang mengelola dan mengorganisasikan sumber-sumber lokal baik yang bersifat materil, pikiran, maupun tenaga dapat mempercepat penanggulangan kemiskinan. Hasil Penelitian dari penelitian ini antara lain variabel Partisipasi masyarakat yang paling berpengaruh di Kabupaten Banyuwangi adalah Tahapan partisipasi. Hal ini menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan proyek PNPM Mandiri Perdesaan, masyarakat tidak terlalu mempertimbangkan bentuk partisipasi. Karena tahapan partisipasi merupakan proses awal yang paling penting tahu mengenai apa yang menjadi kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Sedangkan untuk tingkat keberhasilan proyek, variabel yang paling berpengaruh adalah kesesuaian tindakan actor yang terlibat. Yang menunjukkan bahwa lebih berpengaruh dibandingkan variabel lainnya, yang mana menunjukkan besarnya kekuatan masyarakat dalam suatu proyek dapat mencapai yang sesuai target pada rencana awal proyek. Kata kunci: partisipasi, structural equation modeling, PNPM
ABSTRACK Provision of infrastructure is an important part in development efforts and regional development. Availability of adequate infrastructure to enhance socio-economic activities, by socio-economic conditions are better more people have the ability to participate in the provision of infrastructure in the neighborhood. But in fact the ability of governments in providing infrastructure is limited, while community participation does not appear by itself, need to be constantly pushed through a development communication. In a sense the role of government in the provision of infrastructure facilities directly the longer it must increasingly be reduced and replaced its role so as to stimulate and direct the role of nongovernmental organizations and community participation in development. In this case the emphasis in terms of independence (selfhelp), meaning it is the people who manage and organize local resources both material, mind, and energy (Slamet, 1994:6). This study measured the magnitude of the influence of the level of community participation to project success on the project PNPM Rural according to people involved based on the analysis of SEM (Structural Equation Modelling). This is important so that people who manage and organize local resources both material, thought, and effort can accelerate poverty reduction. Research Results from this study include the variable participation of the most influential people in Banyuwangi is the stage of participation. This suggests that in the implementation of PNPM Rural Areas project, people are not too considering the forms of participation. Since the early stages of participation is the most important process to know about what the needs and problems faced by society. As for the success of the project, the most influential variable is the appropriateness of action actors involved. Which shows that the more influential than other variables, which indicates the extent of public power in a project can reach the appropriate target at the beginning of the project plan.
Key words: participation, PNPM, structural equation modeling
PENDAHULUAN a)
b)
Penyediaan prasarana merupakan bagian terpenting dalam upaya pengembangan dan pembangunan wilayah. Tersedianya prasarana yang memadai dapat meningkatkan kegiatan sosial ekonomi (Jayadinata,1999:31), disertai dengan Model pembangunan yang partisipatif, dimana masyarakat itu yang mengelola dan mengorganisasikan sumber-sumber lokal baik yang bersifat materil, pikiran, maupun tenaga (Slamet,1994:6) Namun kesinambungan tersebut hanya berfungsi dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama, disebabkan masyarakat kurang atau bahkan tidak merasa memilikinya : Sarana yang dibangun tidak berfungsi efektif sebab pembangunannya tidak memperhatikan aspirasi masyarakat (sifatnya top down) Tidak adanya pelibatan masyarakat baik sejak perencanaan, pelaksanaan, pembiayaan maupun pengelolaannya masyarakat hanya sebagai obyek yang akan menerima hasil proyek Kurangnya akses masyarakat yang membutuhkan sarana
PENDAHULUAN d)
e)
f)
Keberhasilan proyek hanya berhenti sampai pada keberadaan bentuk fisiknya atau terbangunnya sarana saja dan tidak sampai pada pemanfaatan keuntungan yang dihasilkan bangunan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri menjawab kekurangan dari proyek-proyek yang terdahulu. PNPM Mandiri merupakan sistem dan pola proses perubahan yang dikehendaki dan direncanakan secara konseptual untuk memberdayakan masyarakat, mencakup seluruh aspek kehidupan dan penghidupan masyarakat baik fisik maupun non fisik, melalui lembaga kemasyarakatan yang ada di kelurahan dengan menyediakan Bantuan Langsung Masyarakat bertujuan dari proyek pembangunan ini untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dengan memberdayakan masyarakat penerimanya sehingga dapat meningkatkan kesinambungan dan keefektifan pemanfaatan sarananya serta menanggulangi tingkat kemiskinan yang menerima manfaat dari proyek ini
PENDAHULUAN g)
h) i)
j) k)
jenis kegiatan telah dilakukan melalui Program PNPM, antara lain pembuatan perpipaan, pembuatan jalan, pembuatan jembatan, saluran irigasi dan pembangunan MCK Di Kabupaten Banyuwangi (pembuatan perpipaan, pembuatan jalan, pembuatan jembatan, saluran irigasi dan pembangunan MCK 15 m) Sifat proyek ini bottom up : masyarakat yang akan menerima proyek , akan menentukan sendiri sarana yang dibutuhkan, ikut berpartisipasi dalam perencanaan, pelaksanaan dan mengelola sendiri sarana. Masyarakat pun turut berkontribusi membiayai proyek tersebut, dari total pembiayaan 20% berasal dari masyarakat berupa dana tunai (in-cash) 4% dan 16% berupa material dan tenaga (in-kind) keberhasilan proyek tidak hanya pada keberadaan bentuk fisiknya Untuk dapat dikatakan berhasil dan mendatangkan manfaat, sebuah proyek dengan kebutuhan penduduk khusus memerlukan kesesuaian antara kebutuhan dengan pemenuhan kebutuhannya. Dengan melibatkan masyarakat diposisikan sebagai subyek dari proyek
PENDAHULUAN l)
Permasalahan • Seberapa besar pengaruh partisipasi masyarakat pada proyek PNPM Mandiri Pedesaan menurut masyarakat yang terlibat? • Seberapa besar pengaruh tingkat keberhasilan proyek pada proyek PNPM Mandiri Pedesaan menurut masyarakat yang terlibat? • Seberapa besar pengaruh partisipasi masyarakat terhadap keberhasilan proyek pada proyek PNPM Mandiri Pedesaan menurut masyarakat yang terlibat?
PENDAHULUAN m) Tujuan • Mengetahui besarnya pengaruh partisipasi masyarakat pada proyek PNPM Mandiri Pedesaan menurut masyarakat yang terlibat • Mengetahui besarnya pengaruh tingkat keberhasilan proyek pada proyek PNPM Mandiri Pedesaan menurut masyarakat yang terlibat • Mengetahui besarnya pengaruh tingkat partisipasi masyarakat terhadap keberhasilan proyek pada proyek PNPM Mandiri Pedesaan menurut masyarakat yang terlibat n) Batasan Masalah • Penelitian dilakukan pada variabel yang telah ditentukan • Obyek penelitian dilakukan pada masyarakat yang telah melaksanakan proyek PNPM Mandiri Pedesaaan Tahun 2009. • Lokasi penelitian dilakukan pada kelurahan/desa yang termasuk dalam lokasi penelitian desa tertinggal yang berdasarkan surat penetapan lokasi kegiatan PNPM Mandiri Tahun 2009 yang beralokasikan di Kabupaten Banyuwangi. • Berfokus partisipasi masyarakat pada pembangunan prasarana lingkungan melalui PNPM di Kabupaten Banyuwangi, yang meliputi pembuatan perpipaan, pembuatan jalan, pembuatan jembatan, saluran irigasi dan pembangunan MCK
METODE PENELITIAN a) jenis penelitian : Konfirmatif b) Obyek : masyarakat yang telah melaksanakan dan menerima manfaat proyek pembangunan sesuai dengan ketetapan proyek pembangunan PNPM Mandiri Pedesaan 2009 yaitu pembuatan perpipaan, pembuatan jalan, pembuatan jembatan, saluran irigasi dan pembangunan MCK dengan beralokasikan Kabupaten Banyuwangi
METODE PENELITIAN Variabel
Partisipasi Masyarakat (X)
No X1.1 Tingkat partisipasi X1.2 (X1) X1.3 X1.4 X2.1 X2.2
Bentuk Partisipasi X2.3 (X2) X2.4 Variabel
X2.5 No Y1.1
Tingkat Keberhasilan Proyek (Y)
Indikator Pemberian Informasi Konsultasi Kemitraan Pendelagasian Keaktifan warga Keterlibatan dalam pengambilan keputusan Tenaga Uang
Sumber Sherry Arnstein (1969)
C. Ericson dalam Slamet (1993:89)
Material Indikator
Sumber
Kesesuaian bentuk prasarana yang sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan
Y1.2 Kesesuaian tindakan aktor yang terlibat
Purba,2005: 95
Y1.3 Memperoleh rekomendasi kebijaksanaan Y1.4
Membangun sistem monitoring untuk program pembangunan selanjutnya
Tabel Variabel dan indikator Penelitian
METODE PENELITIAN E1
Tahapan Partisipasi
Partisipasi Masyarakat (X)
E2
Bentuk Partisipasi
Tingkat Keberhasilan Proyek (Y)
Kesesuaian bentuk prasarana yang sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan
E3
Kesesuaian tindakan aktor yang terlibat
E4
Memperoleh rekomendasi kebijaksanaan
E5
Membangun sistem monitoring untuk program pembangunan selanjutnya
E6
Kerangka Pemikiran
METODE PENELITIAN Perumusan Masalah Dan Tujuan Penelitian Studi Literatur Identifikasi Variabel Penelitian Survey Lapangan
Pembentukan Model Penelitian Sampel dan Populasi Merancang Kuisioner Penyebaran Kuisioner
Tidak
Uji Validitas Dan Reabilitas Valid Dan Reliabel
Analisa Data dengan Analisis Deskriptif dan SEM Kesimpulan Dan Saran
METODE PENELITIAN c)
Penetapan skala : skala Likert
STS
SS 1
d)
2
3
4
5
Uji Validitas dan Reliabilitas • Validitas : sebuah alat ukur diketahui dengan cara mengkorelasikan skor masing-masing item dengan skor total item. Item atau indikator dinyatakan valid jika r hitung atau nilai corrected item total correlation mempunyai nilai lebih besar dari 0,3 • Reliabilitas : kemampuan alat ukur untuk mengukur secara konsisten. Uji yang digunakan untuk mengukur konsistensi tersebut adalah koefisien alfa atau cronbach’s alpha. Item pengukuran pada setiap indikator dikatakan reliabel jika memiliki nilai koefisien alfa lebih besar dari 0,6
METODE PENELITIAN e) Analisa Data : SEM merupakan sekumpulan teknik-teknik statistikal yang memungkinkan pengujian sebuah rangkaian hubungan yang relatif rumit secara simultan. Hubungan yang rumit itu dapat dibangun antara satu atau beberapa variabel dependen dengan satu atau beberapa variabel independen (Ferdinand, 2002). Model pengukuran (measurement model) adalah proses pemodelan dalam penelitian yang diarahkan untuk menyelidiki unidimensionalitas dari indikator-indikator yang menjelaskan sebuah atau beberapa variabel laten. Untuk menyelidiki unidimensionalitas digunakan analisis faktor konfirmatori.
ANALISA a) Survey Pendahuluan
30 sampel
Item r hitung Keterangan Uji Validitas Variabel Partisipasi Masyarakat X1.1 0.670 Valid X1.2 0.713 Valid X1.3 0.618 Valid X1.4 0.561 Valid X2.1 0.678 Valid X2.2 0.410 Valid X2.3 0.542 Valid X2.4 0.609 Valid X2.5 0.380 Valid Uji Validitas Variabel Tingkat Keberhasilan Proyek Y1 0.430 Valid Y2 0,443 Valid Y3 0.398 Valid Y4 0.471 Valid
ANALISA b) Survey Lanjutan
124 sampel
Item r hitung Keterangan Uji Validitas Variabel Partisipasi Masyarakat X1.1 0.733 Valid X1.2 0.844 Valid X1.3 0.834 Valid X1.4 0.768 Valid X2.1 0.608 Valid X2.2 0.644 Valid X2.3 0.583 Valid X2.4 0.511 Valid X2.5 0.617 Valid Uji Validitas Variabel Tingkat Keberhasilan Proyek Y1 0.579 Valid Y2 0,840 Valid Y3 0.817 Valid Y4 0.807 Valid
ANALISA c) Survey Lanjutan
124 sampel
Variabel Partisipasi Masyarakat Tingkat Keberhasilan Proyek
Alpha 0.902 0.884
Reliabilitas Reliabel Reliabel
d) Teknik pengambilan sampel : Sampel Random Sistematik dimana anggota sampel dipilih berdasarkan tujuan dari penelitian yaitu penduduk yang menerima manfaat proyek PNPM Mandiri Pedesaan di Kabupaten Banyuwangi
ANALISA d) Data Responden
ANALISA e) Mengetahui Besarnya Pengaruh Partisipasi Masyarakat Pada Proyek PNPM Mandiri Menurut Masyarakat Yang Terlibat
Goodness Of Fit Measures
Index
Standar
Keteranga n
Absolute Fit Measures: −
Chi model X2
−
Degrees of Freedom
−
Probability Level
0.374
> 0,05
fit
−
CMIN/DF
1.065
< 2.00
fit
−
RMSEA
0.023
< 0,08
fit
−
Goodness Of Fit Index (GFI)
0.950
> 0,90
fit
28.742 27
Incremental Fit Measures: −
Tucker Lewis Index (TLI)
0.923
> 0,90
fit
−
Adjusted Goodness of Fit
0.917
> 0,90
fit
0.942
> 0,90
fit
Index(AGFI) −
Comparative Fit Index (CFI)
ANALISA Estimate
S.E. 0.145
C.R. 6.343
P Label
X2.3
<--- Partisipasi
0.922
.045
par_1
X2.2
<--- Partisipasi
-10.819
24.968
4.233
.035 par_2
X2.1
<--- Partisipasi
-.854
3.694
5.231
.028 par_3
X1.4
<--- Partisipasi
-4.319
10.095
2.428
.036 par_4
X1.3
<--- Partisipasi
-23.133
53.348
2.434
.046 par_5
X1.2
<--- Partisipasi
-.622
2.365
3.263
.027 par_6
X1.1
<--- Partisipasi
7.614
17.608
2.432
.036 par_7
X2.4
<--- Partisipasi
-4.067
9.650
4.421
.037 par_8
X2.5
<--- Partisipasi
-9.936
22.956
3.433
.026 par_9
Hasil Uji CFA Variabel Partisipasi Masyarakat
ANALISA f) Mengetahui besarnya pengaruh tingkat keberhasilan proyek pada proyek PNPM Mandiri Pedesaan menurut masyarakat yang terlibat
Goodness Of Fit Measures
Index
Standar
Keteranga n
Absolute Fit Measures: −
Chi model X2
−
Degrees of Freedom
−
Probability Level
0.000
> 0,05
fit
−
CMIN/DF
1.064
< 2.00
fit
−
RMSEA
0.071
< 0,08
fit
−
Goodness Of Fit Index (GFI)
0.975
> 0,90
fit
128.036 2
Incremental Fit Measures: −
Tucker Lewis Index (TLI)
0.950
> 0,90
fit
−
Adjusted Goodness of Fit
0.924
> 0,90
fit
0.950
> 0,90
fit
Index(AGFI) −
Comparative Fit Index (CFI)
ANALISA
Y4 Y3 Y2 Y1
Tingkat_Keberhasilan Proyek Tingkat_Keberhasilan <--Proyek Tingkat_Keberhasilan <--Proyek Tingkat_Keberhasilan <--Proyek <---
Estimate
S.E.
C.R.
P Label
.514
.132
2.671
.041 par_1
.403
.167 3.578
.036 par_2
.867
.144 3.501
.032 par_3
.870
.124 2.517
.029 par_4
Hasil Uji CFA Variabel Tingkat Keberhasilan Proyek
ANALISA g) Mengetahui besarnya pengaruh tingkat partisipasi masyarakat terhadap keberhasilan proyek pada proyek PNPM Mandiri Pedesaan menurut masyarakat yang terlibat
Goodness Of Fit Measures Absolute Fit Measures: − Chi model X2 − Degrees of Freedom − Probability Level − CMIN/DF − RMSEA − Goodness Of Fit Index (GFI) Incremental Fit Measures: − Tucker Lewis Index (TLI) − Adjusted Goodness of Fit Index(AGFI) − Comparative Fit Index (CFI)
Index
Standar
Keterangan
15.497 3 0.06 5.166 0.06 0.934
> 0,05 < 2.00 < 0,08 > 0,90
Fit Fit Fit Fit
0.916 0.957 0.975
> 0,90 > 0,90 > 0,90
Fit Fit Fit
ANALISA Nilai Koefisien
Nilai Koefisien
Unstandardized
Jalur
0,922
0.49
Hubungan Antar Variabel X
➨
Y
Tanda positif “nilai koefisien jalur 0.49 “ : menunjukkan perubahan yang searah yaitu jika partisipasi semakin tinggi maka tujuan proyek akan tercapai, dan sebaliknya apabila variabel partisipasi semakin rendah maka tujuan proyek akan semakin menurun dengan
Nilai Koefisien Jalur Pengaruh Antar Variabel
Indikator
Variabel
Hasilnya
<--
Partisipasi Masyarakat
0.561
<--
0.345
Bentuk Partisipasi (X2)
Partisipasi Masyarakat
Indikator
Variabel
Hasilnya
Tahapan Partisipasi (X1)
Kesesuaian bentuk prasarana yang sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan (Y1) Kesesuaian tindakan aktor yang terlibat (Y2) Memperoleh rekomendasi kebijaksanaan (Y3) Membangun sistem monitoring untuk program pembangunan selanjutnya (Y4)
<-- Keberhasilan Proyek
0.866
<-- Keberhasilan Proyek
0.878
<-- Keberhasilan Proyek
0.235
<-- Keberhasilan Proyek
0.383
Hasil Uji Struktural Model
ANALISA • Partisipasi Masyarakat, variabel yang paling berpengaruh adalah Tahapan partisipasi. • Hal ini menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan proyek PNPM Mandiri Perdesaan, masyarakat tidak terlalu mempertimbangkan bentuk partisipasi. Karena tahapan partisipasi merupakan proses awal yang paling penting tahu mengenai apa yang menjadi kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh masyarakat • Tingkat keberhasilan proyek, variabel yang paling berpengaruh adalah kesesuaian tindakan aktor yang terlibat. • Yang menunjukkan bahwa lebih berpengaruh dibandingkan variabel lainnya, yang mana menunjukkan besarnya kekuatan masyarakat dalam suatu proyek dapat mencapai yang sesuai target pada rencana awal proyek
KESIMPULAN a) Partisipasi masyarakat di Kabupaten Banyuwangi berpengaruh positif terhadap tingkat keberhasilan proyek dalam proyek PNPM Mandiri perdesaan, sehingga semakin tinggi partisipasi warganya maka akan semakin tercapai tujuan dari proyek tersebut. Hal sebaliknya terjadi jika partisipasi warga menurun atau lebih rendah. b) Partisipasi masyarakat yang paling berpengaruh di Kabupaten Banyuwangi adalah variabel Tahapan partisipasi. Karena tahapan partisipasi merupakan proses awal yang paling penting tahu mengenai apa yang menjadi kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh masyarakat. c) Tingkat Keberhasilan proyek yang paling dipengaruhi adalah variabel Kesesuaian Tindakan Aktor yang Terlibat. Yang mana menunjukkan besarnya kekuatan masyarakat dalam suatu proyek dapat mencapai yang sesuai target pada rencana awal proyek
SARAN a) Perlu kajian pustaka lebih lanjut dalam menetapkan model persamaan struktural karena hubungan antar variabel adalah justifikasi secara teoritis sehingga dapat menghindari kesalahan dalam pengembangan model. b) Menggunakan latar belakang karakteristik masyarakat sebagai faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dan pencapaian tujuan proyek c) Menggunakan kriteria keberhasilan proyek lainnya yang juga digunakan sebagai target dan sasaran pelaksanaan proyek PNPM Mandiri
TERIMA KASIH v(^__^)v