Vol.V No.02.2005Januari.hal 121-140
PengaruhNilai Tukar TerhadapAliran Kredit dan MekanismeTransmisi Kebijakan Moneter Jalur Kredit I Gede Putra Arsana, S.E'
ABSTRAK Terjadinya lcrisis di tahun 1997 memal<sabank sentrql untuk melepask
I
PenulisaalalahasistenalosenDepaftemenIImu EkonomiFakultasEkonomiUniversitasIndon€sia.
I GedePutraA$ana
I. PENDAHULUAN I.l. Latar belakang Semenjak deregulasi keuangan 1983, pernerintah tidak lagi berperan aktif di dalam kegiatan investasi di Indonesia. Sektor riil, terutama perusahaaL kernudian ditempatkan sebagaimotor utamapenggerakkegiatan investasi di Indonesia. Di dalam melakukan kegiatan investasinya, perusahaan-perusahaandi Indonesia bergantung kepada dua sumber pendanaan.Pertama, dari dana intemalnya yang berasal dari laba ditahan. Kedu4 dari dana ekstemal, dimana kedit perbankan rnenjadi sumber utarnanya. Krisis ekonomi yang te{adi di tahun 1997 membuat tedadinya kebangkutan perbankan dan depresiasinilai tukar yang luar biasa, Karena semakin terbatasnyacadangandeYisa yang dimiliki oleh bank sentral untuk melakukan intewensi, rezim nilai tukar tetap pun tidak dapat dipertahankan: Semenjak '14 Agustus 1997, negeri ini kemudian menganut rezim nilai tukar mengambangbebas. Perubahanrezim nilai tukar, kebangkuxan perbankan, dan ketidakpastian kondisi politik selamaperiode 1997-'1998,kemudian meningkatkan resiko kegiatan usaha di Indonesia. Enoch et. al (1999), Rajan dan Sugema (2000), serta Thorbecke dan Azis (2002), menyebutkan bahwa hisis nilai tukar merupakan penyebab utama terjadinya lcisis ekonomi di Indonesia. Semenjak te{adinya krisis ekonomi serta pemberlakukanrezim nilai tukar meflgambang bebas,perbankandan perusahaanpun mulai meresponperubahanpada nilai tukar. Hal ini terkait dengan kenyataan bahwa depresiasi nilai tukar akan berakibat pada peningkatan kewajiban (denominasi asing), yang diikuti oleh penwunan modal pihak perbankan dan perusahaan.Penurunan modal kemudian akan direspon dengan penurunan suplai hedit oleh pihak perbankan,dan penurunanpermintaan kedit oleh pihak perusahaan. Depresiasi nilai tukar yang berakibat pada penurunan modal perusahaan akan meningkatkan resiko non-performing /oaa (resiko gagal bayar kedit). Bank kemudian merespon dengan meminta tambahan biaya (premium) diluar suku bunga loedit. S€cara relatif, penambahanpremium akan meningkatkan biaya dana €listemal bila dibandingkan dengan biaya dana ekstemal. Karenanya perusahaanakan menurunkan pi4jaman kedit. Alhasil tefadi penurunankogiatan investasi akibat peningkatal resiko kegiatan usahadan penurunandanainvestasi. Pengaruhpembahannilai tukar di dalam keputusankegiatan investasi baik perbankan dan perusahaandapat mengakibatkan terganggunla proses mekanisme transmisi kebijakan moneter melalui jalur lcedit. Jika pengaruh nilai tukar temFta lebih besar daripada pengaruh kebijakan moneter, dan memungkinkann'" u tuk menghambat proses mekanisme kebijakan moneter, maka akan timbul masalah bagi efektifitas kebijakan moneter melalui jalur lcedit. Oleh karena itu perlu untuk diteliti secara lebih lanjut pertama, pengaruh nilai tuk pada aliran kedit. Kedua, psngaruh kebijakan moneter pada mekanisme penyesuaian di pasar kredit. Ketiga, pengaruh kebijakan moneter melaluijalur laedit.
F
=z trl \)
cz ..1 El
X
Za AZ
€
&
z 3
,1 g
F rl
-.1
E
I E
2Z
2S FS ZA
z ib
z@.
PengEruh Nilai TukarTerhadxp AliranKreditdanMekanisme Keb.MoneterJalurKEdit Transmisi
lA
I.2. HipotesisPenelltirn Hipotesis pengaruh pergerakan nilai tukar Xerhadapaliran loedit perbankan: Xeldapat pengaruhnegalif yang nyata antara depresiasinilai tukar dan aliran kedit perbankan. Hipotesis pengaruh kebijakan moneter Bank Senhal terhadap sisi permintaan loedit: pertama, terdapat pengaf,uhnegatif yang nyata antara suku bunga SBI dan suku bunga kedit perbankan; ,teda4,terdapatpengaruhnegatif yang nyata antara suku bunga SBI dan suplai loedit perbankan. Hipotesis pengaruh kebiiakan moneter Bank Sentral terhadap sisi penawaran kedit: pertama, terdapat pengaruh positif yang nyata antara suku bunga SBI dan suku bunga loedit perbankan; &edaa,terdapatpengaluh negatif yang nFta antara sulrr brmga SBI dan suplai kedit perbankan. Hipotesis pengaruh kebijakan moneter Bank Sentral terhadap perekonomian dalam kerangka mekanismetransmisi jalur lcedit perbankar: pertama, terdapat pengaruh positif yang nyata antara suku bunga SBI dan suku bunga lcedit perbankan di lndonesiai kedua, terdapat pengaruhnegatif yang nyata antara suku bunga SBI dan aliran kedit domestik di Indonesia; ketigq, terdapal pengaruh negatif }1angnyata antara suku bunga SBI dan pertumbuhanekonomi Indonesia. Hipotesis pengaruh kebijakan moneter Bank Sentral terhadap perekonomian dalam kerangka mekanisme transmisi jalur kedit ll.ras pertama, terdapat pengaruh positif yang n)"ta antara suku bunga SBI dar, external Jinance premium sumber pendanaan di lndonesia; kedua, terdapatpengaruhnegatif yang nyata antam suku bunga SBI dan aliran kedit domestik di Indonesia; ketiga, terdapat pengaruh negatif yang nFta antara suku bunga SBI dan pertumbuhanekonomi Indonesia. I.3. Asumsi yang Dlgunakan Asumsi yang digunakan l]jleliputii pertamq, sumber pendanaan kegiatan investasi perbankan, dimana penyaluran lcredit termasuk di dalamnya, hanya berasal dari hutang (dari pihak ketiga dalam bentuk rupiah dan valas); kedua, bank Xidakmelakukan transaksi forward d:rr hedging terhadap dana valas yang dimilikinya; ketiga, jallur-kedit yang dibahas di dalam penelitian ini hanya meliputi jalur laedit perbankaa (bank lending channetl dn jalw keditluas (broad credit channel). L4. Hasil Penelitian Sebelumnya I.4.a. Pengaruh Nilai Tukar Terhadap Aliran Kredlt Azis dan Thorbecke (2002) menemukan terdapatnya perbedaanperilaku bank dornestik dan bank asing di dalam menghadapi shock nilai tukar dan suku bunga. Karena karakteristik nasabah),"ng lebih tahan akan teqadinya depresiasinilai tukar serta praktek manajemenyang lebih baib respon bank asing terhadap te{adinya sioc& makoekonomi menjadi lebih kecil (lebih stabil) dibandingkan denganrespon bank domestik. Hasil IRF mereka pun menunjukkan bahwa peningkatan suku bunga dan depresiasi nilai tukar temyata menghasilkan penurunan yang lebih besar pada modal bank domestik dibandingkan dengan bank asing, sehingga penunrnan suplai kedit bank domestik menjadi lebih besardari bank asing.
Pengaruh Nilai TirkarTerhadap Transmisi Keb.MoneterJalurKrcdit 125 AliranKreditdai Mekanisme I.4.b. P€ngaruh K€bijakan Moneter Terhadap Peny€suaian di Pas&r Kr€dit Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk membsntuk persarhaanpasar kedit. Agung et. al (2002) membentuk persamaanpasar laedit secaraspesifik ke dalam dua bagian )aaitupasarkedit modal kerja dan pasarlcedit investasi. Denganmenggunakan metode VECM serta data yang terdiri atas kedit modal kerja, lcredit investasi, suku bunga pinjaman, suku bunga deposito, dan GDP, mereka memperoleh hasil lebih responsifirya sisi penawarandi pasarkedit. Brissimis dan Magginas (2003), juga menggunakanmetode VECM untuk membentuk percamaanpasar kedit, Dalam penelitiannya Brissimis dan Magginas menggunakanselisih suku bunga lcedit perbankan dengan suku bunga obligasi sebagai variabel suku bunga laedit, s€mentaraAgung et. al (2002) menggunakanselisih suku bunga kedit dengansuku bunga deposito sebagaivariabel suku bunga kedit. Holtemoller (2002) menggunakan iRF VAR suku bunga kedit dan laedit terhadap perubahan variabel moneter untuk melihat responsivitas pasar kedit terhadap perubahan kebijakan moneter, Ia menFtakan bahwa, penurunan kuantitas kedii yang ditemani oleh peningkatan pada suku bunga lcedit setelah tedadinya stocf kebijakan moncter, mengindikasikan terdapatnya pengaruh kebijakan moneter pada sisi penawamn pasar kedit. Namun jiks penuunan kuantitas hedit tersebut justru diternani oleh penuunan suku bunga kedit setelahterjadinya shock kebijakan moneter, mengindikasikan pengaruh kebijakan moneter pada sisi p€rmintaan pasar kedit. Dengan metode pengambilan keputusan yang sam4 Hulsewig et al. (2001) menggunakan metode cointegrated VAF(VECN,[) untuk mengidentifikasi permintaan dan penawarandi pasarlcedit. I.4.c. Jalur Kredit PerbL\k^t
(BEnk Lending Channel)
Penggunaanindikator kondisi eksternal perekonomian ke dalam sistem VAR jalur laedit telah digunakan dalam beberapap€n€litian terdahulu. Holtemoller (2002), men)fiankan penggunaan pengaruh kondisi eksternal perekonomian ke dalam fungsi reaksi sebagai komponen pertama urutan variabel. Mengikuti penelitian Lutkepohl dan Wolters (2001) ia menggunakan indeks harga impor sebagai indikator kondisi eksternal perekonomian. Sementara Azis dan Thorbecke (2002) menggunakan nilai tukar sebagai indikator ekternal. I.4.d, Jafur Kredit Luas (Broad Credit ChanneI\ Holtemoller (2002) menyatakan bahwa di dalam mengidentifikasikan jalur kedit yang potensial, peneliti perlu memperluas lingL:up penelitiannya. Selain melihat pengaruh perubahan variabel moneter pada suku bunga laedit dan kuantitas kedit, peneliti juga perlu melihat pengaruh variabel moneter pada selisih berbagai altematif biaya sumber pendanaannya,yang pada aklimya berpengaruhpadapermintaan kedit.
II, DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN Adapun data dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini digambarkan dalam tabel I sebagaiberikut: Trbel 1. Data dan Sumber Data tengah rplus $
Sukubungasbi I bulan Modl bank umum
126
I CedePutraArsana
Trbel 1. 0anjutan)
PDBkoNtan 1993
I(' .
EF?
Totslgiro. danrabungan berjangka --'---- simpanan, a*-i"*i luptar'-ia"'-*i* Selisihsukublngakredirinvesosi densan suku ---*pi.it" I b";';k ;ilSelisih "*e" suku bunga kreditdengan suku bunSa SBI
Kuartalan
Bulanan
BI
Bulanan
BI
Bubnan
BI
sistern vAR akan.igunakan *,uffi endogenitas nilai tukar dan suku bunga SBI, serta k€tidaknampuan teori untuk menspesifikasikanbentuk sistem persamaansecaratepat menjadi alasanbagr penggunaan meteode ini. Tahapanpembentukan sistem VAR meliputi pertama, uji stasioneritasdata; kedu4 penentuan selang optimal (optimal lag); ketiga, pangujian hubungan kointegrasi; keempat,pengujian stabilitas model VAR; kelima, penentuanurutanvetr1abel(ordeing). Pembahasan analisa VAR lebih banyak ditekankan kepada dua hal, yaifi Impulse Response Function [RF) dan Variance Decomposttro (VED). IRF melacak efek perubahansatu standardeviasi dari salah satu inovasi yang tersediaterhadapnilai sekarang dan masa depansebuahvariabel endogen.Forecast error yariance decomposition (FvEDj menj€laskan proporsi pergerakan suatu variabel a,Hbat shock dari variabel itu sendiri relatifteftadap dampaknyakepadapergerakanvariabel lain, secaraberurutan. S€lain sistem VAR, juga akan dibentuk pesamaan kointegrasi bagi persamaanpemintaan dan penawaran kedit guna mernperoleh informasi yang lebih lengkap akan tingkat responsivitas sisi permintaan dan penawarankedit terhadappembahan variabel kebijakan monetgr.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN III. l. PengaruhNilai Tukar Terhadap Aliran Kredit Dekomposisi varians kedil menunjukkan bahwa variabel kedit dipengaruhi oleh pergerakan nilainya di masa lalu dan pergerakan nilai tukar. Dari IRF kedit teftadap shock perubahannilai tukar dan suku bunga SBI diperoleh informasi bahwa ternlata nilai tukar memiliki pengaruh yang lebih kuat dibandingkan danganvariabel kebijakan moneter
(sBr).
Tabel2. DekomposisiVariansVariabelKredit
0.058n7 0.067671 0.0'74826 0.080215 0.085915 0.090537 0.093384
49.02569 40.3156s 28.96998 24.15942 27.50688 32.32363
3.696172 2.699811 5.127431 4.5213t2 4.0924t2 3.535385
0.230428 1.051907 2.9604ss 4.08N26 3.954402 4.53m45
'7.nm68 l r.68397 l1.31365 I0.1,1685 9.2',78290 10.32296 10.0
'zDatabulanandiperolehdari interpolasi datakuartalzlitdengarrrnet{fLequadrdticmatchsum.
39.21565 44.24867 51.62848 56,49039 55.16801 49.28598
PengaruhNilai Tukar TerhadapAliran Itedit dan MekanisrneTlansmisi Keb. Monetcr Jalur Kr€dit
127
Grmbrr 2. IRF Kr€dit TqhadapShockNilai TukardanSukuBungaSBI R e s p o n steo c h o t € s k yO n e S . o . I n n o v a t i o a n s2 s . E . R.rpon6e
ol CR to ER
R.6pon!.
of cR
to R6Bl
IIL2. Penyesuaiandi Pasar Kredit III.2.a. PersamaanKointegrasi Dari koefisien suku bunga kedit di sisi permintaan dan penawaran dapat diperoleh informasi mengenairesponsivitaskedua sisi tersebutataskondisi oerekonomian.Koefisien suku bunga lsedit (EFP) sisi permintaan sebesar0.04 adalai leUitr besar dari sisi penawamnyang sebesar0.004 . Dangan variabel rC sebagaisuku bunga lsedit, diperoleh koefisien sisi permintaan sebesar 0.2 yang juga lebih besar dari sisi penawaran yang sebesar0.14 . Dari koefisien tersebut terlihat bahwa sisi permintaan kredit lebih responsif atas perubahan kondisi perekonomian dibandingkan sisi penawaran lsedit. Secaa lebih jauh dapat dinptakan bahwa sektor riil sebenarnyalebih responsif di dalam membaca dampak perubahan kondisi perekonomian terhadap pasar lcedit dibandingkan sektor pgroanKan.
Ld = -0.04301EFP+ 1.102674cDP (- 5.36e16) (l16.s617) Ld = -0.02014 rc +1.092453 GDP (- s;13761) (191.9953) *nilai dalamkurungadalahnilai t-statistik
Ls = 0.0043 EFP - 1.52798 DEp (r.382637) (- 4.93644) Ls = 0-0104078 EFP-1.95488DEP (1.966201) (- 4.02739)
III.2.b, Dampak Shock Kebljakan Moneter TGrhadappasar Kredit Dad IRF EFP dan rC terhadapperubahanSBI terlihat bahwa peningkatan suku bunga SBI secara umum direspon secaranegatif oleh EFP dan rC, Respon negatif menggambarkar r€aksi sektor riil atas pembahan SBI, sementararespon positif menggambarkanrespon perbankan atasperubahan SBI. Terjadinya respon negatif terlebih dahulu yang kemudian
I CedePutraArsara
diikuti respon positif EFP dan rC at3s perubatran SBi dapat disimpulkan sebag*i lebih responsifnya sektor riil atas perubahan SBI atau kebijakan moneter dibandingkar s€klor p".battt-. Maka dapat dinyatakan kebijakan moneter mon€ter temyata l€bih mempengaruhisisi permintaankedit dibandingkan dengansisi penawaranlcedit. Gambar 3. EFP SebagaiSukuBuogaKredit Response to Cholesky One S.D. Innovations t 2 S.E. Responseof CR to RSBI
Resoonseof EFP to RSBI
Grmbar 4. rC SebagaiSukuBungal&edit 12 S.E. Re6ponseto CholeskyOne S.D. lnnovations Responss of CR to RSBI
Responseol RC to RSBI
III.2.C. Mekanisme Transmisi Jalur Kredit Perbankan Dekomposisi varians SBI menunjukkan bahwa selain dipengaruhi oleh pergerakannya sendiri, pergerakanSBI juga dipengaruhi oleh nilai tukar dan tingkax harga. VarianssBI Tabel3.DekomDosisi
2 3 4 5 6
0.0'73901 0.088101 0.098831 0.107172 0.113734
13.21615 24j5517 3158643 35.14113 36.75602
80.29023 61.21806 48.'10785 40.24059 34.921?9
0.012702 0.2014ts 0358959 0.537692 0.734t81
0.185313 0.670892 1329311 2.067939 2342187
0.222490 0.479486 0543434 0.591s4/J 0.6028s9
0,899161 1.663122 2001063 2.M977A 1.944309
5 113897 11.06186 1577296 19.31073 22.19915
Penpruh Nilai Tukar TerhadapAliran Kredit dan Mekanisne TransmisiKeb. MoneterJalur lc€dit
9 l0 It
t2
0.123037 0.126303 o.t24902 0,130977
3?.03662 28.82535 36.4.1428 27.01805 35.63078 2s.67699 34.11208 24.654t1
1.165304 1.391133 1.617728 1.840759
4.422741 5.210132 5.986530 6.745287
0.580519 0,563222 0.546917 0.s33t44
t.589473 t.43|L63 1.321158 )274783
t29
26.37999 27.94202 29.2190 30.23984
0.13264s 33.16831 233s229 2.056217 7.479255 0.522546 1.3010183l_02030 ch
Dekomposisiyariars suku bunga kedit menunjukkanbahwa selain pergerakansuku bungakedit itu sendiri,pergerakansukubungakredit juga dipengaruhiolJh nilai tukar, sukubungaSBI,dantingkatharga. Trbel4, DekomposisiVariansSukuBungaIftedit
2 3 4 5 6 ,7 8 9 t0
o.o73m1 0.328555 0.088101 1.67s9s6 0.098831 4.222053 0.t07t'77 7.srst99 0.II3734 10.9097s 0.r 18924 13.92s94 0-123037 16.3359? 4.126303 18.09871 0.128902 r9.2't750 o.1309'.71 19.9s464
7.885680 4.923116 tt.o360o 6.345147 13.66707 6.840880 rs.s7694 6.60832t 16.8100.1 5.993732 r7.s25t6 5.28t382 17.88936 4.635969 18.03330 4.126868 l8.04ssl 3.767191 17.9a142 3.546t66
85.63886 11.02250 67.61922 58.50686 50.45763 43.?9?75 38.5m68 34.45609 31.38?66 29.11076
0.391814 1.101063 1868W5 2.503989 2.938475 3.185058 3.290402 3.302854 3.260616 3.tg130g
0.789269 2.31M71 4.232062 5.896493 7.116471 ?.85?30? 8.196268 8.241529 8.092504 7.827753
o.u2|tl 0.448858 1.550621 l.zgum i.ttssts smtgs l1.t3ti4 13.74065 ie.u:+r ie.:gsss
Dekomposisi varians kedit menunjukkan bahwa selain pergerakan loedit itu sendiri, perq9ralan kredit juga banyak dipengaruhi oleh perubahan nilai tukar dan suku bunga kedit. Respon lcedit terhadapsuku bunga laedit dapat dipahami karena kaitan keduania memang erat secarateoritis. Di lain pihak pengaruh langsung nilai tukar pada pergerakan kedit merupakan cerminan akan besamyaperanan dana valas cli datam ienlerliain dana kedit domestik Trbol 5. DekomposisiVariansKredit
2 3 5 6 1 8 9 IO
0,073901 0.088101 0.098831 0.t07172 0.113734 0.tt8924 0.123037 0.126303 0.128902 0.130977 0.132645
53.91386 50,63592 4?,?6235 45.t7679 42.75320 40. 35 38.16517 is.97692 33.87591 31.88591
0.041228 0.043269 0,040681 0.033t00 0.032008 0.0szri6 0.108778 0.216267 0.387621 0.633566 r7r|
0.000000 0.t25621 3.599142 42.25086 0.006859 o.0o2424 0.5634?8 ?.115864 +t.Ozrag O.OtO:+g o.oo:ors 1.332923 )0.33912 40.49526 O.ntnl o.ozoscl 2.372419 13.15288 39.20s09 0.008M7 0.051679 3.608?96 1s.s8?35 3?.91846 0.017423 0.0a2764 4.9139s3 11.69639 36:0426 0.046E40 o.i0z04o 6,408897 19.s2298 35.58392 0.105262 0.i04989 7.86296t 2t.og32? 34.55426 0.199582 o.os674i 9.291916 22.41911 33.59974 0.333853 0.091729 t0.65692 23.5$n 32,69969 0.508?9 o.lnsg? 11.92352 24.34359 3l | 0.t842t7
Deko-mprosisivarians tingkat harga menunjuliJ
I GedePuaaArsana
terhadap penrbahan tingkat harga. Sementara nilai tukar menggambarkan pengaruh kondisi perekonomianelistemal terhadapperubahantingkat harga. Tabel6. DekomposisiVariansTingkatHarga
7 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
0.073901 0.088101 0.098831 0.107172 0.113734 0.118924 0.123037 0.126303 0.128902 0.130977 0.t32645
2.852169 l.?08829 0.467458 3-823514 1.504647 42.2V229 47.44109 6.382382 1.656183 0.?61596 5918357 1.136203 44.81250 39.33278 9.706136 1.494753 0.9a5633 7A4?220 0.88828'7 46.49t63 32.99t34 \2.52764 1.305880 1.t3'7971 &528532 0;7',7019547.58'712 28.14766 14.80222 1.135714 1.227306 93t9990 0.780150 48.26908 2446554 16.56878 1.008511 1.264299 9.9t9366 0.91t452 48.62834 21.69925 1788993 0.935886 1.259A4t t039290 1.153944 48;7?'0a6 19.64663 18.a3144 0.922239 1.224853 10.78138 1.494s51 48.58673 18.15881 19_45551 0.967826 1.110209 11.10915 1.911A34 48.25a37 17.12fi0 19.81866 t.070497 1.106508 11.39029 2.406687 47.76/.rc 16.44325 19.971t9 t.226704 1.043703 11.63254 2.943139 41.12979 t6.05294 CholeshvorderingrER RSBICAPRKI CR GDPP
Dari IRF suku bunga SBI tefhadap perubahan nilai tukar dan tingkat harga terlihat bahwa bank senhal lebih memprioritaskan dampak perubahan nilai tukar dibandingkau tingkat harga di dalam menentukan tingkat suku bunga SBI.
Cambrr 5. ResponKebijakanMoneterTerhadapPerubahan Nilai TukardanHarga i 2 S.E. Responseto CholeskyOne S.D. Innovations Responseof RSBI to P
Dari IRF suku bunga kedit terhadap depresiasi nilai tukar dan peningkatan suL:ubunga SBI, t€rlihat bahwa pengaruhbank sentral terhadappergerakansuku bunga kedit temyata sangatlelnah. Sementarunilai tukat sendiri merniliki pengaruh yang kuat akan pergerakan suku bunga kedit.
PengaruhNilai Tukar TerhadapAliran Itedit dan MekanisrneTransmisiKeb. MoneterJalur I&edit
l3l
Gaubar 6. RespoaSukuBungaIGeditTerhadap Perubahan Mlai Tul€r danSBI
Response to Chdew QneS.D.Innc/ationst 2 S.E. Respq|sed FXI to ER
R€sq|se d FKI io RSrBI
Dan IRI -kedit terhadap perubahan suku bunga SBI dan nilai tukar terlihat bahwE pengaruh SBI terhadapalimn laedit temFta lebih kecil dari pengaruhnilai tukar. Grmbar 7, ResponKredirTerhadapperubahen Nilai TukardanSBI ResporEeto Chol€skyor€ S.D. Inm\ations i 2 S.E. Respanse of CRto ER
Response of CRto RSBI
Dan lRF suku bunga kedit terhadap perubahansuku SBI diketahui bahwa suku bunga kledrt drpfigaruhi dengan sangat lemah oleh kebijakan moneter. Dari grafik terlihat bahwa lffedit merespon secaranegatif peningkatan suku bunga lcedit. Dengan kata lain baik secara langsrmg (SBI) maupun tidak iangsung (KI) keb-ijakanmoneter tidak dapat mempenganrhi pergerakan aliran laedit domestik. Di lain pih;k nilai tukar justru clapat mempengaruhialimn Lredit domestik.
I CedePutraArsana Gambrr 8. Responlcedit TerhadapPerubahanSuku Bunga Kredit R€sponse of cR ro cholesky one s.D. RKI tnnoEtion
Dari IRF GDP terhacl,apperubahan SBI terlihat bahwa suku SBI masih mampu mempengaruhi pergerakan GDP dengan baik. Peningkatan suku bunga SBI merupakan cerminan kebijakan kontraktif, dan kondisi ini direspon ilorgan baik oleh GDP sebagai indikator riil. Grmber 9. ResponGDPTerhadap Perubahan SukuBungaSBI Respons€ of GOP to cholesky O.e S.O. RSEl lnnovalion
Dari penelitian mekanisme transmisi jalur lcedit perbankan ini dapat diperoleh beberapa hasil yang penting. Pertama dengan tidak responsiftlya suku brmga laedit dan hedit mencerminkan tidak bekerjanya mekanisme transmisi melalui jalur kedit perbankan. Kedua, tingkat hafga secaradomestik dipengaruhi oleh pergerakanGDP. Dengan masih responsi8rya pergerakan GDP terhadap perubalan suku bunga SBI, mengindikasikan masih efektifnya kebijakan monaer. Ketiga, responsifnya suku bunga kedit dan lqedit tuhadap pergerakan nilai tukar, mengindikasikan begitu berperannya kornponen kewajiban denominasi valas terhadap aspekpermodalan perbankan. Dari kondisi xersobut dapat disimpulkan bahwa k€bijakan moneter masih secaraefektif mempengaruhi kondisi riil perekonomiandomestik akar tetapi Fosesnya tidak melalui jalur kedit perbankan. IIL2d. Mekanisme Transmisi Jalur Kredit Luas Dekomposisi varians suku bunga SBI menunjukkan bahwa selain pergerakannyasendiri, pergerakansuku bunga SBI juga dipengaruhi oleh aktivitas nilai tukar.
PenganrhNilai Tukar TerhadapAliran Kredit dan MekanisrneTransrnisiKeb. MoneterJalur Kredit
133
Trbel 7. Dekomposisi VariansSukuB$ngaSBI
2 3 4 5 6 1 8 9 l0 ll
0-073218 I l_39410 84.59800 0.083417 43.00792 47.99391 0.091093 57.56991 31.95317 0.@7126 63.096ts 23.98988 0.104950 63.05022 19.98584 0.111734 60.94188 17.54969 0.|646' 59.64113 15.84629 0.119731 5E.46057 l5.l1805 0.t22305 57.07966 15.09326 0.124552 55.67t83 15.28861
0.565591 0.249588 0.792624 0.1u542 1.375938 0.3516?2 1.403848 2.247173 1.658470 6.181946 2.089s48 10.37523 2.543655 t2.92089 2.938178 l4-05952 3-l t6575 t4-7398t 3_227t23 15.31593
1.833665 5.997124 5.19@98 4.436847 3.765607 3.309571 3.048s82 3.115052 3.249t15 3.319526
1.0844m t.447692 2-402793 3.171608 3.354819 3.313708 3.297888 3.269143 3.327603 3.4449t3
0.274634 0.596130 1.154926 1.6s389 2.003096 2.360313 2.695565 3.0392t1 3.393914 3.?3m6l
Dekomposisi varians EFP menunjukkan bahwa selain dipengaruhi pergerakannnyasendiri, permintaan tambahan premium oleh pihak perbankanjuga dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukar dan SBI. Tabel 8. DekomDosisi VsriansEFP P
2 5 6 7 9 l0 II
0.073218 0.083417 0.091093 0.097126 0.104950 o.ttt734 0.116467 0.119731 0.12230s 0.124552
1.071185 4.405616 3.643614 23.21996 39.31642 43.9267a 45.19020 45.4't870 46.'79s20 4?.50676
1.546629 35.28496 45.46394 36.11628 27.90799 24;758At 27;1M47 21.09520 t9.780W 19.18286
4.605793 2.630744 2.080822 t.651414 2.094459 2.071889 2.081979 2.3629'75 2.5$n6 2.61 20
9nn62 0.258856 0.144711 54.10168 3.427017 0.149866 40.81487 7.831472 0.139801 27.86563 10.76089 0.173386 21.01381 8.575120 0.524838 19.8231I 7.609410 0.91852E 2t.00725 6.936134 0.97?492 22.ts336 6.49s660 1.024883 21.93834 6.150981 1.105140 21.347E4 6.158949 1.212795 6.295980
0.000000 0.aJa202 0.000116 0.025,186 0.206438 0.56?356 0.E91472 t.to?47B L3A9n0 1.6E6572 1.971175
Dekomposisi varians kedit menuqiukkan bahwa selain dipengaruhi oleh pergerakannya sendiri, perg€rakankeditjuga dipengaruhi oleh pergerakannilai tukar dan modal bank. Tabel 9. Dekomposisi Vari&s Kredit
2 3 4 5 6 7 8 9 to tI
0.073218 0.083417 0.091093 0.@'1126 0.1049s0 0.ll1734 0. 6467 0.119731 o.r22305 0.124552
5341004 1.632562 5.257552 0.218330 39.34137 45.70738 1.240181 1.43t211 3.767745 41.14111 38.03798 1.337590 11.08161 9.645796 39.34557 32.52829 1.108609 t6.44o4o 13.1,1629 35.55910 30.91137 0.994032 20.98801 13.50852 32.0n27 30.55634 1.067197 25.04837 I2.6AM 2896300 29.82451 l.29t4st 28.007?0 11.88222 27.208'4'9 28.71140 1392t43 30.55814 11.24479 26.29235 n.ztgtl 1.621596 33.07528 10.61692 25.60583 25.76545 1.978105 35.39910 10.t29U 24.91008
0.043?4? 0.043065 0.498651 1.172288 L52641I t.66712t 1.?13964 l.?l1988 1.7052tt 1.7224s0
0.030400 0.063308 0.052803 0.045021 0.044380 0.053523 0.0716co 0.088596 0.@@52 0.045s68
Dekofiposisi varians tingkat harga menunjukkan perun kebijakan moneter yang kuat di dalam mempengaruhi tingkat harga domesfik baik secaralangsung (melalui SBI) rnaupun tidak langsung (GDP).
I GedgPura Anana Tabel 10, Dekomposisi varians tingkat harga r 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1l t2
0.050985 0.w32la 0.0834t7 0.091093 0.097126 0.104950 0.111134 0.1t6467 0.119731 0.122305 0.124552 0.t26230
0.022140 2.293118 2.837569 3.477389 4.4@na 5.407614 6.865743 9;n9209 12.28384 14.52701 16.60404 ta.0t22t Cho
6.112628 t1.80192 10.48912 14.6?870 17.78043 20.39t61 21.82141 22.21266 2t.94939 2t.38420 20.75928 20.36811
0.t0'7599 3.002265 0.221@4 4,115451 0.171918 3,238519 0.184010 4.865460 0.184680 5.982343 0.24'1912 5.780023 0.241645 5.612688 0.234520 5.365582 0.229735 5.167235 0,280071 5.0438.t7 0.359947 4.982476 0.461!!9 4.986820
2.t16506 2.6t3t74 3.4730f.3 s.37DA 6.502808 7.068776 7.453693 7.420788 7.41195'7 7.352625 7.301992 7.38916'
40.84396 47.73490 61.10926 17.8454'1 '73.60128 6)76529 64.81385 6.608650 59.17118 5.918383 s5.80078 5.303281 52.64552 5.353?{1 49.85678 5.130410 48.02n35 4.93.74a5 46.61423 4.797986 45.33t50 4.660755 44.21s99 4.s6ss72
Tidak berbeda dengan IRF SBI di jalur kedit perbankan, padajalur kedit ruas pun, respon kebijakan moneter bank sentral hanya ditujukan untuk menahan laju nilai tukar hingga terb€ntuk kondisi "penerimaan" masyarakat akan t€rciptanp keseimbangan nilai tukar yang buu. Hal ini dapat dilihat dari rcspon kebijakan moneter kontralfif atas depresiasi nilai tukar yang hanya bsrtahan kuang lebih ernpat bulan,
G.mbrr 10.ResponSukuBungaSBI TerhadapPergerakan Nilai Tukar R e s p o n s eo f R S B I t o C h o l e s k y One S.D. ER Innovation
Dari IR-FEFP terhadapperubahanSBI dan nilai tukar terlihat bahwa EFP lebih merespon pergerakan suku bunga SBI dibairdingkan pergerakan nilai tukar. Hal ini memmjukkan lebih kuatnya pengaruh kebijakan moneter dibandingkan nilai tukar di dalam mempengaruhiEFP paclajalur kredit luas.
PengaruhNilai Tukar TerhadapAliran Kredit dar|MekahismeTnnsmisi Keb. MoneterJalur Kredit
135
Gambar ll. ResponEFP TerhadapPergerakanNilai Tukar dan Suku Bunga SBI
tc ChdeskyO€ S.D.Inmvationst 2 S.E. Response ResFlse d EFPto ER
Respo.Ee of EFP ic RSBI
Dmi IRF kedit terhadap perubahan SBI dan nilai tukar, terlihat bahwa kedit merespon negatif depresiasi nilai tukar dan peningkatan suku bunga SBI. Seperti pada jalur lcedit perbankan, pengaruh nilai tukar dr' dalam mempengaruhi pergerakankedit lebih besar daripadapengaruh suku bunga SBI. Ganbar 12.ResponKreditTerhadapPerubahan Nilai TukardanSukuBuneaSBI
Resporseo ctded
R€pq'se d CRto RSBI
Respon tingkat harga terhadap perubahan suku bunga SBI menggambarkan dampak langsung kebijakan moneter terhadap tingkat harga, sementara rispon tingkat harga tfihadap perubahanGDP menggambarkandampaktidak langsungdari kebijakan moneter. Dari IRF tingkat harga tqhadap pembahan GDp terlihat bahwa peningkatan CDp difespon secara positif ol€h tingkat harga. Maka jika tedadi penurunan GDp akibat peningkat suku bunga SBI akan menyebabkan tdadinya penunrnan tingkat harga semanjakbulan ketiga.
I CedePutraArsam Genbar 13. ResponTirykat Harga TerhadapPerubahanSuku Bunga SBI dan cDP
Responseto CholeskyOne S.D. Innoyations t 2 S.E. ResDonse of P to RSBI
Responseof P to GDP
Dari IRF tingkat harga terhadap perubahanGDP dan nilai tukar tedihat bahwa dampak tidak langsung kebijakan moneter lebih efektif (lebih besar pengaruhnya) clalam pencapaiantargetnya dibandingkan dampak langsungkebijakan moneter. Akan tetapi baik clampak langsung maupun tidak langsung kebijakan monet€r tersebut membutuhkan selangwaldu sebelumsecaraefektifmemberikan hasil, Dari hasil penelitian mekanisme transmisi kebijakan moneter melalui jalur kedit luas diperoleh beberapainformasi penting. Pertamakebijakan moneter melalui jalur loedit luas efektif. Hal ini dapat dilihat dari cukup responsifnya pergerakan EFP, lsedit, dan inflasi terhadappenrbahankebijakan moneter. Kedua, dari jalur ini pun tetap terbukti bahwa nilai tukarjauh lebih mempengaruhipergerakankedit dibandingkan k€bijakan moneter. Hal ini mengindikasikan besamya peranan komponen kewajiban denominasi valas dalam mempengaruhialiran kedit domestik. Ketiga, dibutuhkan selang yang cukup panjang bagi kebijakan moneter untuk secaraefekifmempengaruhi kondisi riil perekonomian
IV. IMPLIKASI HASIL PENELITIAN IV.l. Pengarub Nilai Tukar yrng Signilikatr Pada Perkembangatr Aliran Kredit Domestik Secara teoritis nilai tukar memiliki dampak langsung pada komponen kewajiban perbankan. Komponen kewajiban perbankan yang dipengaruhi secara langsung ada dua, pertana kewajiban luar negeri dan kedua adalah simpananpihak ketiga yang bemominasi valuta asing. TD adalal proporsi tabungan, simpanan dan deposito valas terhadap total kewajiban, sementaraFL merupakanproporsi kewajiban luar negeri. Setelah mengalami peningkatan nilai akibat lsisis mata uang di periode 1997 FL mengalami penuunan proporsi secara t€ratur. Keadaan ini mencerminkan masih sulitnya pihak perbankan untuk memperoleh aksesdana dari luar negeri.
PengarubNilai Tukar TerbadapAliran Kredit dan MekanismeTiansmisi Keb. MoheterJalur Kredit Grmblr
137
14. Proporsi Komponen Deposito Valas dan Kewajiban Luar Negeri Perbankan
1998 1999 2000 2001
2002 2003
Sebalilnya perkembangan TD mengalami peningkatan semenjak terjadinyd lcisis mata periode 1997. Nampaknya masyarakat melakukan konvirsi iebagian dana uang .di deposito rupiahnya ke dalam bentuk d€f,osito valas guna mengurangi resiko ?epresiasi nilai tukar lebih lanjut. Azis (2001), Enoch et al. (2001), s&a Azis dan Thorbecke manyebut keadaanini sebagaifenomenaflight to quality3 pihak deposan. IV.2. Ttdak Berjalannyr Mekanisme Transmisi Jalur Kredit perbankan Keberhasilan. mekanisme transmisi jalur kredit perbankan sangat terkait erat dengan kinerja intermediasi s€kor perbankan. perbankan sendiri mendapatkanpengaruh neg-atif yang cukup hebat akibot teladinla krisis ekonomi
-
Situasi dinana investor menjual atau mengulangi pembelian investasi yang kurang meyakinkandan secarasimulbn member atau meningkatkanpembelianinveshsi yang palinS meyakinkan.Macambenirk fgnomena.inidapatmeliputi konversi depositosuatubank, ke dalim bentuk;eposito bank lain yang lebih baik kredibilitasnla ataudepositovalas,konve$i ke dalamhutangpemerinat, ataukonversimenjadivalas. Fenomena_inibiasanyamuncul setelaht€rjadinla kelanikan perbankanlpeningkatanresiko kebangkrutan) atautdadinya keki$uhan politik secaramendadak.padakasusIndonesia,kedu-apenyebabterseb.t-muncui secarabe$arraan.
I GedePutraArsana
IV.3. Berialannya Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter Melalui Jalur Kredlt Luas Efektifirya kebijakan moneter melalui jalur ini serta responsifirya sisi permintaan loedit menunjukkan bahwa sektor usaha sebenamya telah siap untuk kembali melakukan kegiatanbisnis usahanp. Hasil penelitian Agung et al. yang memuat survei tentang kegiatan dunia usaha pun memberikanbeberapafalda }?ng menyatakantelah teqadinya peningkatan gairah aLtivitas ekonomi di seldor riil-
V. KESIMPULAN Dari hasil pengujian diatas diperoleh beberapakesimpulan. pertama, nilai tukar sangat berperan di dalam pergerakandana aliran kedit domestik. Dari data portfolio perbankan dapat diketahui bahwa pengaruh nilai tukar terhadap aliran kedit bekeqa melalui komponen kewajiban perbankan,,ritu deposito valas. Kedaa, sisi permintaan kredit lebih responsifterhadap perubahanindikator keuangandomesXikdan kebijakan moneter. Ket ga, kurang efektifirya mekanisme transmisi melalui jalur hedit perbankan. Hal ini tsrkait dengan keberadaan fenomena credit crunch ymg mengganggu fungsi intermediasi pelbankan, dan menghambataliran kedit ke sektor riil. Keempat, efektifnya mekanisme transmisi melalui jalur lsedit luas. Tidak sepedi jalur laedit perbankan yang sangat bergantung pada performa intermediasi perbankan,jalur laedit luas lebih mementingkan keberhasilan proses transfer informasi kebijakan moneter kepada indikator keuangan domestik. Karena sektor riil saat ini sedangbergairah, maka mereka pun dapat merespon dengan baik perubahan indikator kebijakan moneter dan indikator keuangan. Alhasil, prosestransmisi kebijakan monetermelalui jalur ini pun dapatbe{alan denganbaik. VI. SARAN Pertams, pcrlcapaiut stabilitas nilai tukar, guna meningkatkan pengaxuh kebijakan moneter terhadap aliran kedit dan lebih kondusifnya iklim usaha karena terjadinya penunman tingkat resiko di dalam perekonomian. Kedua, lambatnya r€spon penawarcn l
VII. KETERBATASAN STUDI Pertama, per'elitia\ ini tidak dapat menjelaskan besar pengaruh dan kontribusi masingmasing agen ekonomi di dalam penelitian. Kedua, porelitian ini tidak dapat secaramikro melihat respon individu pubankan dan perusahaandi dalam merespon perubahan nilai tlk:r. Ketiga, penggunaankandidat variabel kebijakan moneter la.in (suku bunga PUAB dan uang primer) dapat memungkinkandiperolehnya hasil penelitian yang berbeda.
Pengaruh Nilai TukarTerhadap AliranKreditdanM€kanisme TlgnsmisiKeb.MoneterJalurKredit 139 DAFTAR PUSTAKA Agung, Juda" "Financial Deregulation & The Bank Lending Channel in Developing Countries Caseof Indonesia." Bulain Ekononi Moneter ddn Perbankan.Vol. 3No. l, 2000. Azis, Iwan J., Wtllem Thorbecke. Macroeconomic Shocks and Bank Lending in Indonesia. Part of Research Project " Linking Firm and Bank Behavour with Macroeconomics Shocks".ADB, 2002. Agun& Juda,, Bambarg Kusmiarso, Bambang Pramono, Erryin G. Hutapea, Andry Prasmuko, Nugroho Joko Prastowo. Credit Crunch di Indonesia Setelah Krisis: Faha, Penyebab,dan Implikasi Kebijakan.DirelxoratRiset Ekonomi dan KebijakanMoneterBank Indonesia,2001. Bernank€, Ben S., Alan S. Blinder. "Credit, Monen and Agregat Demand'" American Econoruic Review, 1988. Bernanke, Ber, Mark Gertler, and Simon Gilchrist "The FinancialAcc€laratorand the Flight to Quality." Reyiew of Economics and Statistics No. 78, February 1996, hal. l-15. Blnhadi. 1995, Financial Sector Deregulation Banhng Development and Monetaty Policy.lBl. Brissimis, SophoclesN., Nicholas S. Magginas. "Changesin Financial Structue and Asset Price Substitutability:A Test of Tbe Bank Lending Channel.',Bank of GreeceWorking Papers,2003. Doan, Thomas.iRlTS User'sManual. Evutston,III: Estima-1992. Enders, Walter., pplied EconometricTimeSeries.JohnWiley & Sonslnc. I't eds.,1995 Enoch, Charles., Barbara Baldwil, Olivier Frecaut, and Arto Kovanen. ,.Indonesia: AnatomyofBanking CrisisTwo Yearsofliving Dangerously,1997-1999."IMF lI/orkingPaper,200I. Gujarati, Damodar. Basic Econometrics.McGraw-Hill, 2003. Harris, Richard. Using Cointegration Anallsis in Econometric Modelling. PrerrticeHall. l'r eds.,1995. Holtemoller, Oliver. Identifying a Credit Channel of Monetary policy Transmission and Empirical Evidencefor Germany. H]umboldt-Univercitazu Berlin, 2002. Hulsewig, Oliver, "Bank Behaviour, Inter€st Rate Targeting and Monetary Policy Transmission."WurzburgEconomicPapers,2003. Johnston,Jaclq JohnDinardo. EconometricMethods.McGraw-Hil1.4theds..1997. Krugman, Paul, "Analfical Afterthouhgts on the Asian Crisis.,' Working papers, Princeton Universitt I 999. Krugman, PauI. Balance Sheets, the Trawler Problem, and Finqncial Crises. In International Finance and Financial Crises, Ess
F, The. Economics of Money, Banking, and Financial Markas. Wesley.6'leds.,2000.
Addj.son
Nasution, Anwar, "Berbagai Pergeseran Dalam Sistem dan Krisis perbankan paska Dereeulasi."
I GedePutraArsana
Nasution, Anwar. "The Bfiking System & Monetary Aggegates Following Financial Sector Reforrns." TAr'LZWIDERResearchfor Action No. 2'1, 1996. Nas[tion, Anwar, "Recent Issuesin The Manasementof MacroeconomicPolicies in Indonesia." Rahardjo, Dawam . dk}- Bank Indonesiq d.alamKilnsan Sejarah Bangsa. LP3ES, 1995. Rajatr, Ramkishen S., Imatr Srgema. "Capital Flows, Credit Transmission and the Currency Crisis in SoutheastAsia." Visiting ResearchersSeriesNo, 9, 2000, Sims,Christopher. "MacroeconomicsandReality:' EconometricaNo.48 Jan,1980,1-49 Sundararajan, Lazaros Molho, "Financial Reform & Monetary Control in Indonesia." IMF Working Papers,1988. Sugiarto, Agus, "Menengok Kembali Intermediasi di Sektor K€uangan." Artikel harian Kompas,24 Iuli 20O3. Warjiyo,
Perry, Doddy Zulverdi. "Penggunaan Suku Bunga sebagai Sasaran Operasional Kebijakan Moneter di Indonesia," Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan,Yol.l, No. 1, 1998.
Wibowo, Y. Santoso, dan Gunawan. "Dampak Disintermediasi Kegiatan Bank Terhadap Efektivitas Kebijakan Moneter." Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan,Yol. l, No. l, 1998.