357
Unmas Denpasar
PENGARUH MOTIVASI PADA HUBUNGAN KOMITMEN DAN KEPUASAN KERJA AUDITOR EKSTERNAL DI PROPINSI BALI Ni Made Sunarsih1) dan Ni Putu Yuria Mendra Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Unmas Denpasar email:
[email protected] ABSTRAK Seorang auditor harus memiliki komitmen profesional dan komitmen organisasional. Komitmen organisasional dan komitmen profesional yang tinggi pada diri seorang auditor dalam melaksanakan tugasnya, mendorong adanya iklim kerja yang mendukung auditor untuk mencapai prestasi yang dapat menciptakan kepuasan kerja auditor itu sendiri. Motivasi merupakan salah satu faktor yang mendorong sumber daya manusia dalam sebuah organisasi terlibat dalam membentuk goal congruence. Motivasi yang membuat sumber daya manusia melakukan pekerjaannya sebaik mungkin. Motivasi juga membuat sumber daya manusia meraih kepuasan (satisfaction) dalam pekerjaan mereka. Tujuan penelitian adalah untuk menguji dan memperoleh bukti empiris pengaruh motivasi terhadap hubungan antara komitmen dengan kepuasan kerja auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) di Bali. Penelitian ini dilakukan pada KAP yang beroperasi di Provinsi Bali yang nama dan alamatnya terdaftar pada IAPI. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik regresi linear berganda dengan variable moderasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komitmen organisasi dan komitmen profesional berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja auditor. Motivasi berpengaruh positif pada hubungan komitmen dengan kepuasan kerja Auditor di Kantor Akuntan Publik yang ada di Propinsi Bali. Kata Kunci: Motivasi, Komitmen, Kepuasan Kerja ABSTRACT An auditor must have a professional commitment and organizational commitment. Organizational commitment and professional commitment are high on themselves an auditor in performing their duties, encourages a supportive work climate auditors to accomplish that feat can create job satisfaction auditor itself. Motivation is one of the factors that encourage human resources in an organization involved in shaping goal congruence. The motivation that makes the human resources to do his job as best as possible. Motivation also make human resources achieve satisfaction (satisfaction) in their work. The research objective was to examine and obtain empirical evidence of the influence of motivation on the relationship between commitment and job satisfaction auditors working in Public Accounting Firm in Bali. This research was conducted at the firm that operates in the province of Bali whose name and address are listed on IAPI. The analysis technique used is multiple linear regression technique with variable moderation. The results showed that organizational commitment and professional commitment to positive effect on job satisfaction auditor. Motivation positive influence on relationship commitment with job satisfaction Auditor in Public Accountant in Bali. Keywords: Motivation, Commitment, Job Satisfaction
Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
358
Unmas Denpasar
PENDAHULUAN Pentingnya opini yang diberikan oleh auditor bagi sebuah perusahaan, maka seorang auditor dituntut mempunyai komitmen, keahlian dan kompetensi yang baik untuk mengumpulkan dan menganalisa bukti-bukti audit sehingga bisa memberikan opini yang tepat. Komitmen profesional adalah tingkat loyalitas individu pada profesinya seperti yang dipersepsikan oleh individu tersebut (Larkin: 1990 dalam Trisnaningsih: 2004). Ciri utama auditor sebagai seorang profesi adalah kesediaan menerima tanggung jawab terhadap kepentingan masyarakat dan pihak-pihak yang dilayani. Auditor perlu memelihara standar perilaku yang tinggi dan memiliki standar praktik pelaksanaan pekerjaan yang handal agar dapat mengemban tanggung jawab ini secara efektif,. Selain komitmen profesional seorang auditor juga harus memiliki komitmen organisasional. Komitmen organisasi merupakan tingkat sampai sejauh mana seorang karyawan memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya, serta berniat untuk mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi tersebut. Seringkali, komitmen organisasional diartikan secara individu dan berhubungan dengan keterlibatan orang tersebut pada organisasi tersebut (Ikhsan dan M Ishak, 2005 : 35). Dengan dimilikinya komitmen organisasional dan komitmen profesional yang tinggi pada diri seorang auditor dalam melaksanakan tugasnya, maka dapat mendorong adanya iklim kerja yang mendukung auditor untuk mencapai prestasi yang nantinya dapat menciptakan kepuasan kerja auditor itu sendiri. Motivasi merupakan salah satu faktor yang mendorong sumber daya manusia dalam sebuah organisasi terlibat dalam membentuk goal congruence. Motivasi yang membuat sumber daya manusia melakukan pekerjaannya sebaik mungkin. Motivasi juga membuat sumber daya manusia meraih kepuasan (satisfaction) dalam pekerjaan mereka. Kebanggaan atas apa yang telah dicapai sehingga menimbulkan rasa puas (satisfy), dapat pula disebut sebagai motivasi (Puspitasari : 2005). Kepuasan kerja dianggap sangat penting karena adanya biaya akibat ketidakpuasan (dissatisfaction) dalam employee turnover, absenteeism dan kinerja pekerjaan (Beck : 2000 dalam Puspitasari : 2005). Dengan adanya ketidakkonsistenan dalam hasil penelitianpenelitian sebelumnya, maka penelitian mengenai komitmen dan kepuasan kerja auditor dianggap sebagai topik yang menarik untuk deteliti lebih lanjut. Penelitian tersebut diantaranya dilakukan oleh Aranya et.al pada tahun 1982 dan Sri Trisnaningsih pada tahun 2003 dan 2004, Wijayanti pada tahun 2008. Berdasarkan uraian tersebut peneliti tertarik untuk menganalisis kembali pengaruh motivasi pada hubungan antara komitmen terhadap kepuasan kerja auditor. Komitmen dalam penelitian ini diukur dengan komitmen organisasi dan komitmen profesional. Penelitian ini dilakukan pada seluruh auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) yang beroperasi di Provinsi Bali. Berdasarkan uraian diatas, maka tujuan penelitian adalah untuk menguji dan memperoleh bukti empiris pengaruh motivasi terhadap hubungan antara komitmen dengan kepuasan kerja auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) di Bali.
Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
359
Unmas Denpasar
PENGEMBANGAN HIPOTESIS Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kepuasaan Kerja Auditor Komitmen organisasional menunjukkan suatu daya dari seseorang dalam mengidentifikasikan keterlibatannya dalam suatu bagian organisasi (Modway et al : 1982 dalam Trisnaningsih:2004). Trisnaningsih (2004) mengemukakan jika seseorang yang bergabung dengan suatu organisasi tentunya membawa keinginan-keinginan, kebutuhan dan pengalaman masa lalu yang membentuk harapan kerja baginya, bersama-sama dengan organisasinya berusaha mencapai tujuan bersama dan untuk bekerja sama dan berprestasi kerja dengan baik, seorang karyawan harus mempunyai komitmen yang tinggi pada organisasinya. Komitmen organisasional dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan di mana seorang karyawan memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya, serta berniat memelihara keanggotaan dalam oganisasi itu. Komitmen pada organisasi yang tinggi berarti pemihakan pada organisasi yang mempekerjakannya (Robbins, 2001:140) Meyer dan Allen (1991,1997) dalam Ikhsan dan M Ishak (2005: 6) mengemukakan tiga komponen mengenai komitmen organisasi antara lain: 1). Komitmen Afektif (affective commitment), terjadi apabila karyawan ingin menjadi bagian dari organisasi karena adanya ikatan emosional (emotional attachment) atau psokologis terhadap organisasi. 2). Komitmen Kontinu (continuance commitment), muncul apabila karyawan tetap bertahan pada suatu organisasi karena membutuhkan gaji dan keuntungan-keuntungan lain atau karena karyawan tersebut tidak menemukan pekerjaan lain. Dengan kata lain, karyawan tersebut tinggal di organisasi itu karena dia membutuhkan organisasi tersebut. 3). Komitmen Normatif (normative commitment), timbul dari nilai-nilai diri karyawan. Karyawan bertahan menjadi anggota suatu organisasi karena memiliki kesadaran bahwa komitmen terhadap organisasi merupakan hal yang memang seharusnya dilakukan. Jadi, karyawan tersebut tinggal di organisasi itu karena dia merasa berkewajiban untuk itu. Komitmen organisasional seseorang dapat tumbuh saat pengharapan kerjanya dapat terpenuhi oleh organisasi dengan baik yaitu saat seseorang merasa bahwa organisasi dimana ia bekerja telah memperhatikan kebutuhan dan pengharapan mereka atas pekerjaan yang telah mereka laksanakan yang tecermin dengan diberikannya penghargaan kepadanya entah dalam bentuk misalnya seperti gaji atau promosi jabatan. Harapan-harapan kerja inilah yang dapat disebut sebagai motivasi seseorang dalam melaksanakan pekerjaan yang diembankan kepadanya. Selanjutnya, jika seseorang dalam sebuah organisasi merasa bahwa harapanharapan kerjanya yang dijadikan motivasi tersebut terpenuhi oleh organisasi maka nantinya akan menimbulkan kepuasan kerja. Berdasarkan uraian diatas makan hipotesis yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah: H1: Komitmen organisasional berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja auditor. Pengaruh Komitmen Profesional Terhadap Kepuasan Kerja Auditor Suatu komitmen profesional pada dasarnya merupakan persepsi yang berintikan loyalitas, tekad dan harapan seseorang dengan dituntun oleh sistem nilai atau norma yang akan mengarahkan orang tersebut untuk bertindak atau bekerja sesuai prosedur-prosedur tertentu dalam upaya menjalankan tugasnya dengan tingkat keberhasilan yang tinggi (Larkin:1990 dalam Trisnaningsih:2004). Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
360
Unmas Denpasar
Komitmen profesional pada dasarnya dapat dijadikan gagasan yang mendorong motivasi seseorang dalam bekerja. Komitmen profesional akan mengarahkan pada motivasi kerja secara profesional juga. Seorang profesional yang secara konsisten dapat bekerja secara profesional dan dari upayanya tersebut mendapatkan penghargaan yang sesuai, tentunya akan mendapatkan kepuasan kerja dalam dirinya. Oleh karena itu, motivasi tidak dapat dipisahkan dengan kepuasan kerja yang seringkali merupakan harapan seseorang (Trisnaningsih:2004). Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah: H2: Komitmen profesional berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja auditor. Pengaruh Motivasi pada Hubungan antara Komitmen dengan Kepuasan Kerja Auditor. Motivasi merupakan salah satu faktor yang mendorong sumber daya manusia dalam sebuah organisasi terlibat dalam membentuk goal congruence. Motivasi yang membuat sumber daya manusia melakukan pekerjaannya sebaik mungkin. Motivasi juga membuat sumber daya manusia meraih kepuasan (satisfaction) dalam pekerjaan mereka. Kebanggaan atas apa yang telah dicapai sehingga menimbulkan rasa puas (satisfy), dapat pula disebut sebagai motivasi (Puspitasari : 2005).Saat ini, motif yang sering dipelajari dan mendominasi studi dan aplikasi bidang perilaku organisasi adalah motif sekunder. Beberapa motif sekunder yang penting antara lain adalah kekuasaan, pencapaian atau prestasi dan afiliasi atau seperti yang umum digunakan saat ini adalah n Pow (need for power), n Ach (need for achievement) dan nAff (need for affiliation). Selain itu, terutama dalam perilaku organisasi, kebutuhan atas keamanan dan kebutuhan atas status merupakan motif sekunder yang penting (Luthans, 2005:272). Motivasi yang ada pada seseorang akan mewujudkan suatu perilaku yang diarahkan pada tujuan guna mencapai sasaran akhir yaitu kepuasan kerja. Gibson, et.al (1993:94) mengutarakan bahwa motivasi adalah suatu konsep yang kita gunakan jika kita menguraikan kekuatan-kekuatan yang bekerja terhadap atau di dalam diri individu untuk memulai dan mengarahkan perilaku. Motivasi juga dapat diartikan sebagai dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah: H3: Motivasi berpengaruh pada hubungan antara variabel komitmen organisasional dengan kepuasan kerja auditor. H4: Motivasi berpengaruh pada hubungan antara variabel komitmen profesional dengan kepuasan kerja auditor. METODELOGI PENELITIAN Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada 10 Kantor Akuntan Publik (KAP) yang beroperasi di Provinsi Bali yang nama dan alamatnya tercantum dalam Directory Kantor Akuntan Publik serta namanya terdaftar pada IAPI tahun 2014.
Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
361
Unmas Denpasar
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 1) Kepuasan Kerja Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kepuasan kerja auditor. Kepuasan kerja didefinisikan sebagai tingkat kepuasan individu dengan posisinya dalam organisasi secara relatif dibandingkan dengan teman sekerja lainnya (Trisnaningsih : 2004). Pengukuran kepuasan kerja dilakukan dengan menggunakan instrumen berdasarkan enam aspek paling dominan dalam studi kepuasan kerja menurut Feldman dan Arnold (1983) dalam Setiawan dan Imam (2006) yaitu gaji (pay), kondisi pekerjaan (working conditions), supervisi (supervision), kelompok kerja (work group), promosi (promotion) dan pekerjaan itu sendiri (the work it self) yang terdiri dari 6 (enam) item pertanyaan dengan 5 (lima) poin skala Likert. 2) Komitmen Organisasi Komitmen organisasional, yaitu kekuatan individu yang didefinisikan dengan dan dikaitkan bagian organisasi. Hal ini akan merefleksikan sikap individu yang akan tetap sebagai anggota organisasi ditunjukkan dengan kerja kerasnya (Trisnaningsih:2004). Pengukuran komitmen organisasional dilakukan dengan memodifikasi instrumen yang pernah dikembangkan oleh Modway, et.al (1979) dalam penelitian Trisnaningsih (2003) yang terdiri dari 4 (empat) item pertanyaan mengenai komitmen organisasi afeksi, 4 (empat) item pertanyaan mengenai komitmen organisasi kontinu dan 3 (tiga) item pertanyaan mengenai komitmen normatif dengan 5 (lima) poin skala Likert. Variabel independen yang kedua adalah komitmen profesional, yaitu tingkat loyalitas individu pada profesinya seperti yang dipersepsikan oleh individu (Trisnaningsih :2004). 3) Komitmen Profesional Pengukuran komitmen profesional dilakukan dengan memodifikasi instrumen yang pernah digunakan oleh Palma (2006) tentang lima dimensi komitmen profesional, terdiri dari 19 (sembilan belas) item pertanyaan dengan 5 (lima) poin skala Likert. 4) Motivasi Motivasi dipandang sebagai kekuatan yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan tertentu atau berperilaku tertentu (Trisnaningsih : 2004). Pengukuran variabel motivasi dilakukan dengan 10 pertanyaan dengan 5 (lima) poin skala Likert berdasarkan motivasi sekunder menurut Luthans (2005) seperti kebutuhan untuk berprestasi (need for achievement), kebutuhan akan keamanan (need for safety), kebutuhan akan kekuasaan (need for power), kebutuhan akan status (need for status), dan kebutuhan akan afiliasi (need for affiliation). Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah cara kerja yang akan ditempuh untuk mendalami dan memahami objek yang akan diteliti. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: 1) Kuesioner adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menyebarkan dan memberi seperangkat daftar pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab berkaitan dengan penelitian ini misalnya tentang karakteristik responden. 2) Wawancara secara mendalam adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan bertatap muka (face to face) antara pencacah dengan informan yang dapat dipercaya. Dengan Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
362
Unmas Denpasar
melakukan pendekatan-pendekatan kepada informan sehingga informan mau memberi tahu jawaban dengan jujur dan benar sesuai dengan kenyataannya. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) di Provinsi Bali. Jumlah Auditor KAP di Bali sebanyak 74 orang. Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner diperoleh sebanyak 60 responden yang mempunyai kelengkapan data. Teknik Analisis Data Teknik analisis data menggunakan moderated regression analysis (MRA) untuk menguji pengaruh variabel independen pada variabel dependen dengan model regresi sebagai berikut: KK = + β1 KO+ β2 KP + β3 MOV + β3 KO*MOV + β3 KP*MOV + e Keterangan : KK : Kepuasan Kerja : Konstanta β : Koefisien Regresi KO : Komitmen Organisasi KP : Komitmen Profesional MOV : Motivasi e : error HASIL DAN PEMBAHASAN 1) Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kepuasaan Kerja Auditor Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai signifikansi variabel komitmen organisasi sebesar 0,004 dibawah 0,05 dengan koefisien regresi positif. Hal tersebut menunjukkan bahwa hipotesis pertama yang menyatakan bahwa komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja auditor ekternal diterima. Komitmen organisasional seseorang dapat tumbuh saat pengharapan kerjanya dapat terpenuhi oleh organisasi dengan baik yaitu saat seseorang merasa bahwa organisasi dimana ia bekerja telah memperhatikan kebutuhan dan pengharapan mereka atas pekerjaan yang telah mereka laksanakan yang tecermin dengan diberikannya penghargaan kepadanya entah dalam bentuk misalnya seperti gaji atau promosi jabatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan komitmen organisasi yang tinggi para auditor merasa harapan-harapan kerja mereka terpenuhi oleh organisasi dan hal tersebut yang menimbulkan kepuasan kerja pada diri mereka. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan Badjuri (2009) Hasil penelitian menunjukkan bahwa komitmen organisasional mempunyai pengaruh yang positif terhadap kepuasan kerja. Penelitian yang dilakukan Sri (2002) dan Aranya (1984) yang menyimpulkan bahwa adanya korelasi nyata secara statistik antara komitmen organisasional dan kepuasan kerja. Tetapi hasil penelitian ini tidak sejalan dengan temuan Wijayanti (2008)
Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
363
Unmas Denpasar
yang menemukan bahwa komitmen organisasi tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja auditor. 2) Pengaruh Komitmen Profesional Terhadap Kepuasan Kerja Auditor Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai signifikansi variabel komitmen profesional sebesar 0,000 dibawah 0,05 dengan koefisien regresi positif. Hal tersebut menunjukkan bahwa hipotesis kedua yang menyatakan bahwa komitmen profesional berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja auditor ekternal diterima. Komitmen profesional pada dasarnya dapat dijadikan gagasan yang mendorong motivasi seseorang dalam bekerja. Komitmen profesional akan mengarahkan pada motivasi kerja secara profesional juga. Seorang profesional yang secara konsisten dapat bekerja secara profesional dan dari upayanya tersebut mendapatkan penghargaan yang sesuai, tentunya akan mendapatkan kepuasan kerja dalam dirinya. Hasil penelitian ini menemukan bahwa semakin kuat komitmen pada diri seorang auditor dalam melaksanakan tugasnya maka kepuasan kerja juga akan mengalami peningkatan. Hasil penelitian ini sesuai dengan temuan Badjuri (2009) yang menunjukkan bahwa komitmen profesional mempunyai pengaruh yang positif terhadap kepuasan kerja. Tetapi hasil penelitian ini tidak sejalan dengan temuan Wijayanti (2008) yang menemukan bahwa komitmen organisasi tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja auditor. 3) Pengaruh Motivasi pada Hubungan antara Komitmen dengan Kepuasan Kerja Auditor. Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai signifikansi variabel interaksi antara komitmen organisasi dengan motivasi sebesar 0,001 dengan nilai beta positif dan interaksi antara komitmen profesional dengan motivasi sebesar 0,000 koefisien regresi positif. Hal tersebut menunjukkan bahwa hipotesis ketiga dan keempat yang menyatakan bahwa motivasi berpengaruh pada hubungan komitmen organisasi dan komitmen profesional dengan kepuasan kerja auditor diterima. Motivasi merupakan salah satu faktor yang mendorong sumber daya manusia dalam sebuah organisasi terlibat dalam membentuk goal congruence. Motivasi yang membuat sumber daya manusia melakukan pekerjaannya sebaik mungkin. Motivasi juga membuat sumber daya manusia meraih kepuasan (satisfaction) dalam pekerjaan mereka. Kebanggaan atas apa yang telah dicapai sehingga menimbulkan rasa puas (satisfy). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komitmen organisasi yang kuat dan komitmen profesional individu tinggi yang dimiliki para auditor serta mempunyai motivasi kerja yang kuat maka hal tersebut membuat kinerja auditor menjadi semakin baik yang pada akhirnya menimbulkan kepuasan dalam bekerja. SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan memperoleh bukti empiris pengaruh komitmen organisasi dan komitmen profesional terhadap kepuasan kerja auditor eksternal di propinsi Bali serta menguji pengaruh motivasi terhadap hubungan komitmen dengan kepuasan kerja auditor eksternal. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
364
Unmas Denpasar
bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) di Provinsi Bali. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1) Hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen dalam kuesioner yang digunakan adalah valid dan reliabel. 2) Variabel Komitmen organisasi dan komitmen profesional berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja auditor eksternal di propinsi Bali. 3) Motivasi mampu mempengaruhi hubungan antara komitmen organisasi dan komitmen profesional dengan kepuasan kerja auditor ekternal di propinsi Bali. Saran Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yaitu berupa daftar pertanyaan untuk mengukur variabel independennya. Dalam proses penyebaran kuesioner membutuhkan waktu yang relatif lama bahkan bisa mencapai hitungan minggu. Hal ini yang membuat proses pengumpulan data sedikit terhambat. Faktor yang lain adalah kesibukan auditor ekternal yang terjadi menyebabkan mereka kurang serius dalam pengisian kuesioner. Berdasarkan keterbatasan tersebut penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan kuesioner elektronik untuk memudahkan dan mempercepat proses pengumpulan data sehingga penelitian lebih cepat bisa diselesaikan. UCAPAN TERIMA KASIH Penelitian ini tidak akan dapat terlaksana tanpa ada bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dirjen DIKTI atas hibah Penelitian Dosen Pemula (PDP) yang telah diberikan, pihak LPPM Universitas Mahasaraswati Denpasar, seluruh auditor ekternal yang ada di propinsi Bali atas waktunya dan juga mahasiswa yang ikut membantu proses penyebaran kuisioner ini. DAFTAR PUSTAKA Aranya. N., Kenneth R. Ferris. 1984. A Reexamination of Accountants’ OrganizationalProfesional Conflict. The Accounting Review. Vol LIX. No. 1. American Accounting Association. Bozeman, Dennis P., Pamela L Perrewe. 2001. The Effect of Item Content Overlap on Organization Commitment Questionnare-Turn Cognitions Relationships. Journal of Applied Psycology. Volume 86. No. 1. American Psycological Association, Inc. Gibson, James L., John M Ivancevich. dan James H Donnelly Jr. 1993. Organisasi: Perilaku, Struktur dan Proses. Jilid 1. Edisi 5. Jakarta: Penerbit Erlangga. Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS 23. Semarang:Badan Penerbit Universitas Diponogoro. Gujarati, Damodar. 1992. Essentials Of Econometrics. International Edition. Singapore: McGraw-Hill. Ikhsan, Arfan., Muhammad Ishak. 2005. Akuntansi Keperilakuan. Jakarta: Penerbit Salemba Empat Khikmah, Siti Noor. 2005. Pengaruh Profesionalisme terhadap Keinginan Berpindah Dengan Komitmen Organisasi dan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening. Jurnal
Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
365
Unmas Denpasar
Manajemen Akuntansi dan Sistem Informasi. Volume 5. Semarang: Program Magister Sains Akuntansi Universitas Diponegoro. Reed. Sarah A., Stanley H. Kratchman and Robert H. Strawser. 1994. Job Satisfaction, Organizational Commitment and Turnover Intentions of United States Accountants: The Impact of Locus of Control and Gender. Accounting, Auditing and Accountability Journal. Vol. 7. No. 1. pp 31-58. University Press. Robbins, Stephen P. 2001. Perilaku Organisasi: Konsep, Kontroversi, Aplikasi. Jilid 1. Edisi 8. Jakarta: PT. Prenhallindo. Setiawan, Ivan Aries., Imam Ghozali. 2006. Akuntansi Keperilakuan: Konsep dan Kajian Empiris Perilaku Akuntan. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan 11. Bandung: CV Alfabeta. Trisnaningsih, Sri. 2003. Pengaruh Komitmen terhadap Kepuasan Auditor: Motivasi sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah). Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Volume 6., No. 2. Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Pendidik. _________. 2004. Motivasi Sebagai Moderating Variable Dalam Hubungan Antara Komitmen dengan Kepuasan kerja(Srudi Empiris pada Akuntan Pendidik di Surabaya). Jurnal Manajemen Akuntansi dan Sistem Informasi. Volume 4. Semarang: Program Magister Sains Akuntansi Universitas Diponegoro. Umar, Husein. 2005. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Wijayanti, Diah. 2008. Pengaruh Komitmen Terhadap Kepuasan Kerja Auditor Internal: Motivasi Sebagai Variabel Moderating (Penelitian pada Kantor Yayasan Pendidikan Internal Audit Jakarta). SNA 11 Pontianak.
Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016