MOTIVASI SEBAGAI PEMEDIASI PENGARUH KOMITMEN DAN LINGKUNGAN KERJA PADA KEPUASAN KERJA Kustiadi Basuki1) Program Studi ManajemenFakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
[email protected]
Maesaroh1) Program Studi ManajemenFakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
[email protected]
ABSTRACT This study is about "Effects of Commitment and Work Environment on Job Satisfaction With Motivation As an intervening variable in the Hospital Pharmacy Group Partners. Dependent variable in this study is the Job Satisfaction, Intervening variable is the Motivation, And independent variables are Commitment and Work Environment. The number of respondent’s surveyed population in the Hospital Pharmacy Group Partners is 90 employees, but it is taken into the study respondents were 73 employees. The sampling method is a sample random sampling, is sampling technique is done randomly so that each case or element in the population has an equal chance to be selected as the study sample. The study was conducted with several stages. The first stage is to explore the theory of literature or by descriptive statistics and data collection of the researched object. The second stage is to test the feasibility of using the data to test data validity and reliability testing. The third stage is the stage of hypothesis testing using the t test and F test to test the hypothesis either partially or simultaneously. Furthermore, theadjusted coefficient of determination is calculated as well as the formation of the regression equation. The results of this study demonstrate: Commitment is not significant effect on Motivation. Work Environment is significant effect on Motivation. Commitment and Work Environment jointly is significant effect on Motivation. Commitment is not significant effect 2 on Job Satisfaction. Work Environment is significant effect on Job Satisfaction. Motivation is not significantly influence on Job Satisfaction. Commitment, Work Environment and Motivation are significant effect on Job Satisfaction. Intervention Motivation above the influence of Commitment on Job Satisfaction can not add to the strength of the effect of Commitment on Job Satisfaction. Intervention Motivation above the influence of Work Environment on Job Satisfaction can add to the strength of the effect of Work Environment on Job Satisfaction. Keywords: Job Satisfaction, Motivation, Commitment, Work Environment ABSTRAK Penelitian ini adalah tentang "Pengaruh Komitmen Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening pada Apotek Rumah Sakit Mitra Group. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Kepuasan Kerja, Variabel Intervening adalah motivasi, Dan variabel independen Komitmen dan Lingkungaan Kerja. Jumlah populasi responden yang diteliti di Apotek Rumah Sakit Mitra Group adalah 90 karyawan, tetapi sampel yang diambil menjadi responden penelitian adalah 73 karyawan. Teknik pengambilan sampel adalah sample random sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan secara acak sehingga setiap kasus atau elemen dalam populasi memiliki kesempatan yang sama besar untuk dipilih sebagai sampel penelitian. Penelitian dilakukan dengan beberapa tahapan. Tahap pertama adalah untuk menggali teori dari pustaka atau dengan statistik deskriptif dan pengumpulan data dari objek yang diriset. Tahapan kedua adalah uji kelayakan data dengan menggunakan uji validitas data dan uji reliabilitas. Tahapan ketiga adalah tahap pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t dan uji F untuk menguji hipotesis baik secara parsial maupun simultan. Selanjutnya dihitung koefisien determinasi yang disesuaikan serta pembentukan persamaan regresi. Hasil penelitian ini membuktikan: Komitmen tidak berpengaruh signifikan terhadap Motivasi. Lingkungan Kerja berpengaruh signifikan terhadap Motivasi. Komitmen dan Lingkungan Kerja secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Motivasi. Komitmen tidak berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja. Lingkungan Kerja berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja. Motivasi tidak berpengaruh
1
secara signifikan terhadap Kepuasan Kerja. Komitmen, Lingkungan Kerja, dan Motivasi berpengaruh signifikan Terhadap Kepuasan Kerja. Intervensi Motivasi atas pengaruh komitmen terhadap Kepuasan Kerja dapat menambah kekuatan pengaruh dari komitmen terhadap Kepuasan Kerja. Intervensi Motivasi atas pengaruh lingkungan kerja terhadap Kepuasan kerja dapat menambah kekuatan pengaruh dari Lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja. Kata Kunci: Kepuasan kerja, Motivasi, Komitmen, Lingkungan kerja
PENDAHULUAN
keanggotaannya dalam organisasi. Rasa
Sumber daya manusia sebagai pelaku
aman akan suasana lingkungan kerja yang
organisasi sangat penting peranannya dalam
disediakan
mencapai tujuan yang diingingkan, karena
mampu mendorong karyawan untuk lebih
sumber daya manusia merupakan alat semua
berdedikasi tinggi dalam menyelesaikan
kegiatan organisasi. Sebuah organisasi yang
tugasnya baik suasana aman sebelum kerja,
dikelola dengan sistem manajemen yang
saat kerja maupun setelah kerja. Lingkungan
profesional yang meliputi modal, sistem, dan
kerja adalah segala sesuatu yang ada
prosedur yang menggunakan teknologi
disekitar
tinggi dan menjadikan organisasi tersebut
mempengaruhi dirinya dalam menjalankan
berhasil. Keberhasilan suatu organisasi tidak
tugas-tugas yang dibebankan. Selain itu juga
terlepas dari peran karyawan yang telah
aspek motivasi merupakan aspek yang turut
memiliki rasa kepuasan kerja yang optimum.
dapat
Kepuasan Kerja adalah salah satu nilai
karyawan
positif
seorang
motivasi yang jelas maka karyawan akan
karyawan terhadap suatu pekerjaannya. Dan
bekerja dengan giat sehingga nantinya akan
juga merupakan tujuan dari rangkaian
mencapai rasa kepuasan kerja. Motivasi
manajemen sumber daya manusia dapat
adalah upaya untuk mendapatkan pekerjaan
dilakukan dengan berbagai cara seperti
yang mau bekerja secara ikhlas dan
pemberian
bersemangat
yang
ddirasakan
pelatihan
oleh
dan
pendidikan,
oleh
para
pimpinan
pekerja
mempengaruhi karena
yang
kepuasan
dengan
sehingga
dapat
dapat
kerja
pemberian
mencapai
komitmen, penyediaan lingkungan kerja
tujuan
yang baik dan pemberian motivasi yang
belakang di atas, maka penulis tertarik untuk
diterapkan
perusahaan.
melakukan penelitian guna menyelesaikan
pekerjaannya,
tugas akhir perkuliahan dengan judul: “
karyawan mempunyai komitmen tertentu
Pengaruh Komitmen Dan Lingkungan Kerja
sehingga mencapai kepuasan kerja pada
terhadap Kepuasan Kerja Dengan Motivasi
tingkat tertentu. Komitmen adalah sesuatu
sebagai Variabel Intervening pada Apotek
keadaan dimana seorang karyawan memihak
Rumah Sakit Mitra Group Jakarta”.
organisasi
dan
Berdasarkan uraian diatas, maka perumusan
mempertahankan
masalah dalam penelitian ini, antara lain (1)
Dalam
oleh
pimpinan
melaksanakan
keinginannya
serta untuk
tujuan-tujuan
2
perusahaan.
perusahaan
Berdasarkan
latar
Apakah ada pengaruh komitmen terhadap
kesehatan (hygiene). 3 Teori Herzberg ini
motivasi karyawan Apotek Rumah Sakit
melihat ada dua faktor yang mendorong
Mitra Group ? (2) Apakah ada pengaruh
karyawan termotivasi yaitu faktor internal
lingkungan
motivasi
yaitu daya dorong yang timbul dari dalam
karyawan Apotek Rumah Sakit Mitra Group
diri masing-masing individu, dan yang
? (3) Apakah ada pengaruh komitmen dan
menjadi faktor eksternal yaitu daya dorong
lingkungan
secara bersama-sama
yang datang dari luar individu, terutama dari
terhadap motivasi karyawan Apotek Rumah
organisasi tempat bekerja. Adapun yang
Sakit Mitra Group ? (4) Apakah ada
merupakan faktor motivasi internal menurut
pengaruh komitmen terhadap kepuasan kerja
Teori Herzberg (2007 : 231) adalah : (a)
karyawan Apotek Rumah Sakit Mitra Group
Pekerjaan itu sendiri (b) Prestasi yang diraih
? (5) Apakah ada pengaruh lingkungan kerja
(c) Peluang untuk maju (d) Pengakuan dari
terhadap kepuasan kerja karyawan Aotek
orang lain (e) Tanggung jawab. Sedangkan
Rumah Sakit Mitra Group ? (6) Apakah ada
yang menjadi faktor motivasi eksternal
pengaruh motivasi terhadap kepuasan kerja
menurut teori Herzberg (2007 : 231) adalah
karyawan Apotek Rumah Sakit Mitra Group
: (a) Kompensasi atau gaji (b) Kondisi kerja
? (7) Apakah ada pengaruh komitmen,
(c) Status (d) Supervisor (e) Hubungan antar
lingkungan kerja, dan motivasi secara
karyawan (f) Kebijakan perusahaan. Mereka
bersama-sama terhadap kepuasan kerja
yang bersikap positif terhadap situasi
karyawan Apotek Rumah Sakit Mitra Group
kerjanya akan menunjukan komitmen kerja
? (8) Apakah intervensi motivasi mampu
tinggi dan sebalikya jika mereka bersikan
menambah kekuatan langsung pengaruh dari
negatif terhadap situasi kerjanya akan
komitmen
kerja
menunjukan situasi kerja yang rendah.
karyawan Apotek Rumah Sakit Mitra Group
Situasi kerja yang dimaksud mencakup
? (9) Apakah intervensi motivasi mampu
antara lain hubungan kerja, fasilitas kerja,
menambah kekuatan langsung pengaruh dari
iklim kerja, kebijakan pimpinan, pola
lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja
kepemimpinan kerja, motivasi dan kondisi
karyawan Apotek Rumah Sakit Mitra Group
kerja.
?
B. Komitmen dan Motivasi
kerja
kerja
terhadap
terhadap
kepuasan
Menurut Robbins (2003 : 140) komitmen TINJAUAN PUSTAKA
organisasi adalah merupakan perpaduan
A. Teori Dua Faktor Herzberg
antara sikap dan perilaku. Komitmen
Teori ini dikemukakan oleh Herzberg (2007
organisasi menyangkut tiga sikap yaitu : (a)
: 231). Menurut teori ini ada dua faktor yang
Rasa
mempengaruhi kondisi pekerjaan seseorang
mengidentifikasi
dengan
tujuan
organisasi (b) Rasa keterlibatan dengan
yaitu faktor pemuas (motivator) dan faktor
3
tugas-tugas organisasi (c) Rasa kesetiaan
C. Lingkungan Kerja Dan Motivasi
kepada organisasi. Sedangkan menurut
Menurut Nursasongko (2012 : 3) lingkungan
Hasibuan (2006 : 141) motivasi adalah
kerja adalah segala sesuatu yang ada
sesuatu yang memulai gerakan, sesuatu yang
disekitar
membuat orang bertindak atau berperilaku
mempengaruhi dirinya dalam menjalankan
dengan
tugas yang dibebankannya. Sedangkan
cara-cara
tertentu.
Selanjutnya
para
pekerja
menurut
bahwa terdapat tiga kunci utama tentang
motivasi adalah kondisi yang menggerakkan
motivasi dalam perilaku organisasi yaitu :
karyawan agar mau mencapai tujuan dari
(a) Kemauan untuk berusaha (b) Pencapaian
motifnya. Penelitian Noermijati (2011) yang
tujuan organisasi (c) Pemenuhan kebutuhan
menguji pengaruh lingkungan kerja terhadap
pribadi
Penelitian
motivasi. Populasi dalam penelitian tersebut
Haryanto (2012) yang menguji pengaruh
adalah seluruh karyawan PT. Merpati Mas
komitmen organisasi terhadap motivasi yang
Kediri, dengan jumlah sampel sebanyak 65
didukung hasil penelitian Wahyuningrum
orang. Hasil penelitian tersebut kemudian
(2009)
Hubungan
didukung oleh penelitian Gienardy (2009)
Komitmen
dalam penelitiannya pada PT. Bank Panin
Motivasi,
Sulawesi Tengah. Hasil penelitian tersebut
membuktikan bahwa terdapat hubungan
membuktikan bahwa terdapat hubungan
positif dan signifikan antara komitmen
positif dan signifikan antara lingkungan
organisasi dengan motivasi. Dengan adanya
kerja
komitmen organisasi pada seseorang akan
disediakannya lingkungan kerja yang baik
menimbulkan
motivasi
bekerja
oleh perusahaan bagi karyawan yang bekerja
sebaik-baiknya
pada
organisasi
dalam suatu organisasi akan memberikan
sebagai upaya mewujudkan tujuan bersama,
kontribusi pada motivasi kerja karyawan
sebagai konsekuensi agar komitmen tersebut
dalam bekerja. Berdasarkan uraian tersebut
dapat terwujud atau
maka ditetapkan hipotesis kedua dalam
organisasi.
mengenai
Komitmen
Analisis
Organisasi
Profesional
dan
Terhadap
untuk suatu
tercapai. Karena
dengan
(2007
dapat
menurut Robbins (2009 : 222) menyatakan
individu
Mangkunegara,
dan
motivasi.
:
93)
Dengan
motivasi merupakan proses atau faktor yang
penelitian ini yaitu:
mendorong orang untuk bertindak atau
H2: Lingkungan kerja berpengaruh positif
berperilaku dengan cara-cara tertentu sesuai
dan signifikan terhadap motivasi.
dengan komitmennya. Berdasarkan uraian D.
tersebut maka ditetapkan hipotesis pertama
Komitmen,
Lingkungan
Kerja
Terhadap Motivasi
dalam penelitian ini yaitu:
Menurut Robbin (2003 : 140) komitmen
H1: Komitmen berpengaruh positif dan
adalah suatu keadaan dimana seorang
signifikan terhadap motivasi.
karyawan memihak pada suatu organisasi
4
tertentu dan tujuan-tujuannya, serta berniat
tersebut maka ditetapkan hipotesis ketiga
memelihara keanggotaan dalam organisasi
dalam penelitian ini yaitu:
itu. Sedangkan menurut Nursasongko (2012
H3: Komitmen dan lingkungan kerja secara
: 3) lingkungan kerja adalah segala sesuatu
bersama-sama
yang ada disekitar para pekerja dan dapat
signifikan terhadap motivasi.
berpengaruh positif dan
mempengaruhi dirinya dalam menjalankan E. Komitmen Dan Kepuasan Kerja
tugas yang dibebankannya. Sedangkan menurut
Mangkunegara,
(2007
:
Menurut Robbins dan Judge (2008 : 100)
93)
komitmen organisasi dapat didefinisikan
motivasi adalah kondisi yang menggerakkan
sebagai : (a) Sebuah kepercayaan dan
keryawan agar mau mencapai tujuan dari
penerimaan tujuan-tujuan dan nilai-nilai dari
motifnya. Penelitian Kartono (2013) yang menguji
pengaruh
motivasi,
komitmen
lingkungan
organisasi (b) Sebuah kemauan untuk
terhadap
kerja
menggunakan usaha yang sungguh-sungguh
terhadap
guna kepentingan organisasi (c) Sebuah
motivasi. Populasi dalam penelitian ini
keinginan untk memelihara keanggotaan
adalah seluruh Dosen Perguruan Tinggi
dalam
Swasta Kopertis VII Jawa Timur. Hasil
organisasi
seseorang
dengan
dan
signifikan antara lingkungan kerja dengan Dengan
organisasi
pada
menimbulkan
adanya
motivasi
untuk
tujuan
bersama,
atau
tercapai.
Serta
banyaknya
yang
diyakini
yang
hubungan timbal balik antara kepuasan kerja
bekerja
dengan
komitmen
organisasi.
Dengan
menggunakan teknik Structural Equation
sebagai
Modeling dalam membangun model teoritis
konsekuensi agar komitmen tersebut dapat terwujud
antara
dan Ghozali (2001) dalam penelitiannya
akan
sebaik-baiknya pada suatu organisasi supaya mewujudkan
perbedaan
seharusnya diterima. Penelitian Cahyono
komitmen
seseorang
sebagai
banyaknya ganjaran yang diterima karyawan
motivasi, dan terdapat hubungan positif dan
motivasi.
menurut
suatu sikap umum terhadap pekerjaan
terdapat hubungan positif dan signifikan komitmen
Sedangkan
Robbins (2008 : 107) kepuasan kerja adalah
penelitian tersebut membuktikan bahwa
antara
organisasi.
dan
dengan
menganalisis
kesimpulan
disediakannya lingkungan kerja yang baik
bahwa
data
dihasilkan
kepuasan
kerja
berpengaruh negatif terhadap komitmen
oleh perusahaan bagi karyawan yang bekerja
organisasi
dalam suatu organisasi akan memberikan
dan
komitmen
organisasi
berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja
kontribusi pada motivasi kerja karyawan
akan tetapi hubungan timbal balik tersebut
dalam bekerja dan semakin baik penataan
tidak signifikan. Penelitian Trisnaningsih
lingkungan kerja maka akan semakin baik
(2002) menunjukkan bahwa komitmen
pula motivasi karyawan. Berdasarkan uraian
organisasi mempunyai pengaruh signifikan
5
terhadap kepuasan kerja. Hasil penelitian
Penelitian Riansari (2012) yang menguji
tersebut kemudian didukung oleh penelitian
pengaruh
Bongso
dalam
kepuasan kerja. Populasi dalam penelitian
penelitiannya pada Kantor Akuntan Publik I
ini seluruh karyawan PT. Bank BTPN,
Semarang mengenai Analisis Hubungan
Cabang Malang. Dengan jumlah sampel 68
Tipe Budaya dan Komitmen Organisasi
orang. Hasil penelitian tersebut kemudian
Dengan
Akuntan
didukung oleh penelitian Handaru (2013)
menunjukkan bahwa terdapat hubungan
dalam penelitiannya pada Rumah Sakit “X”
positif dan signifikan antara komitmen
mengenai
organisasi dengan kepuasan kerja. Dengan
terhadap kepuasan kerja. Hasil penelitian
menunjukkan komitmen terhadap organisasi
tersebut
yang dijalani maka karyawan mengharapkan
hubungan yang positif dan signifikan antara
adanya pengakuan sebagai karyawan oleh
lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja.
organisasi
Pengakuan
Dengan disediakan lingkungan kerja yang
sebagai karyawan oleh organisasi dan
baik akan membuat karyawan berusaha
masyarakat akan menimbulkan perasaan
melakukan
bangga dan mendorong kepuasan kerja pada
kemampuan yang mereka miliki agar dapat
tingkat tertentu. Berdasarkan uraian tersebut
mencapai kepuasan kerja yang diinginkan.
maka ditetapkan hipotesis keempat dalam
Dalam
penelitian ini yaitu:
pekerjaannya
H4: Komitmen berpengaruh positif dan
lingkungan kerja yang baik agar dapat
signifikan terhadap kepuasan kerja.
melaksanakan
dan
Prawoto
Kepuasan
dan
(2005)
Kerja
masyarakat.
lingkungan
pengaruh
kerja
terhadap
lingkungan
membuktikan
aktivitas
bahwa
dengan
tugas
karyawan
tugasnya
terdapat
mereka
melaksanakan
kerja
dan
menginginkan
dengan
baik,
sehingga nantinya akan mencapai rasa F. Lingkungan Kerja Dan Kepuasan
kepusan
Kerja
Karyawan yang memiliki rasa kepuasan
Menurut
Sedarmayanti
tingkat
tertentu.
kerja tinggi mengalami perasaan positif
lingkungan kerja adalah keseluruhan alat
ketika mereka berpikir tentang tugas mereka
perkakas
dihadapi,
atau mengambil bagian dalam mengambil
lingkungan sekitarnya dimana seseorang
aktivitas pekerjaan mereka. Berdasarkan
bekerja, metode kerjanya,serta pengaturan
uraian tersebut maka ditetapkan hipotesis
kerjanya baik sebagai perseorangan maupun
kelima 5 dalam penelitian ini yaitu:
sebagai kelompok. Sedangkan menurut
H5: Lingkungan kerja berpengaruh positif
Robbins (2011 : 114) kepuasan kerja adalah
dan signifikan terhadap kepuasan kerja.
bahan
yang
:
pada
21)
dan
(2009
kerja
sebagai perasaan positif tentang pekerjaan sebagai hasil evaluasi dari karakteristiknya.
G. Motivasi Dan Kepuasan Kerja
6
Menurut Robbins dan Judge (2011 : 238)
H6: Motivasi berpengaruh positif dan
motivasi
signifikan terhadap kepuasan kerja.
adalah
memperhitungkan ketekunan
proses
intensitas,
usaha
yang arah
individu
dan
terhadap
H.
Komitmen,
Lingkungan
Kerja,
pencapaian tujuan. Sedangkan menurut
Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja
Mangkunegara, (2007 : 117) kepuasan kerja
Menurut Sopiah (2008 : 155) komitmen
adalah perasaan yang menyokong diri
organisasi
karyawan
dengan
karyawan percaya dan menerima tujuan-
kondisi
tujuan organisasi dan akan tetap tinggal atau
yang
pekerjaannya
berhubungan
maupun
dengan
adalah
mana
tidak
menguji
terhadap
Sedangkan menurut Rahayu (2009 : 15)
kepuasan kerja. Populasi dalam penelitian
lingkungan kerja merupakan suatu situasi
tersebut
Putra
dimana para karyawan tersebut bekerja.
Kencana Cabang Malang, dengan jumlah
Sedangkan menurut Sardiman (2006 : 73)
sampel sebanyak 61 orang. Hasil penelitian
motivasi merupakan daya penggerak dari
tersebut kemudian didukung oleh Setiawati
dalam diri karyawan untuk melakukan
(2010) yang menguji pengaruh motivasi
kegiatan untuk mencapai tujuan. Kepuasan
terhadap kepuasan kerja, populasi dalam
kerja
penelitian tersebut seluruh karyawan Hotel
pekerjaannya dan konteks pekerjaan yang
“X” Food and Beverage, Surabaya. Hasil
merupakan penilaian terhadap karakteristik
penelitian tersebut membuktikan bahwa
pekerjaan, lingkungan kerja dan pengalaman
terdapat hubungan positif dan signifikan
emosional dipekerjaan yang dirasakan.
antara motivasi dengan kepuasan kerja.
Penelitian Lestari (2010) yang menguji
Dengan motivasi yang tinggi maka akan
pengaruh komitmen organiasai terhadap
menghasilkan kepuasan kerja yang tinggi.
kepuasan kerja. Hasil penelitian tersebut
Motivasi yang diberikan perusahaan baik
kemudian didukung oleh Tarwan (2011)
secara internal maupun eksternal kepada
yang
karyawan, maka akan membuat karyawan
organisasi terhadap kepuasan kerja. Hasil
tersebut
dengan
penelitian selanjutnya mengenai pengaruh
kemampuan yang mereka miliki agar apat
lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja
mencapai kepuasan kerja yang diinginkan.
yang dikemukakan oleh Yunanda (2009).
Sehingga
berpengaruh
Hasil penelitian selanjutnya oleh Sudaryanto
terhadap kepuasan kerja. Berdasarkan uraian
(2007) yang menguji pengaruh lingkungan
tersebut maka ditetapkan hipotesis keenam
kerja
dalam penelitian ini yaitu:
penelitian selanjutnya mengenai pengaruh
seluruh
motivasi
karyawan
berusaha
motivasi
PT.
bekerja
akan
7
meninggalkan
yang
kerjanya. Penelitian Zahrotul M (2011) yang pengaruh
akan
derajat
adalah
evaluasi
menguji
terhadap
organisasi.
seseorang
pengaruh
kepuasan
atas
komitmen
kerja.
Hasil
motivasi terhadap kepuasan kerja oleh Sarifa
variabel
dan Agustina (2008). Hasil penelitian
kepuasan kerja. Dalam penelitian diketahui
tersebut
bahwa
membuktikan
bahwa
terdapat
intervening
pengaruh
motivasi
terhadap
langsung
variabel
hubungan yang positif dan signifikan antara
komitmen organisasi terhadap kepuasan
komitmen
kerja,
kerja lebih besar dibandingkan dengan
lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja
pengaruh tidak langsung variabel komitmen
dan motivasi terhadap kepuasan kerja.
organisasi terhadap kepuasan kerja dengan
Berdasarkan
melalui
terhadap
uraian
kepuasan
tersebut
maka
variabel
intervening
motivasi.
ditetapkan hiotesis ketujuh dalam penelitian
Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis
ini yaitu:
kedelapan dalam penelitian ini yaitu:
H7: Komitmen, lingkungan kerja dan
H8: Intervensi motivasi dapat menambah
motivasi secara simultan berpengaruh positif
kekuatan pengaruh langsung dari komitmen
dan signifikan terhadap kepuasan kerja.
terhaap kepuasan kerja.
I. Intervensi Motivasi Atas Pengaruh
J. Intervensi Motivasi Atas Pengaruh
Komitmen Terhadap Kepuasan Kerja
Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja
Menurut Newstrom (2011 : 109) motivasi
Menurut Kreitner dan Kinicki (2010 : 212)
kerja adalah hasil dari kumpulan kekuatan
motivasi berarti proses psikologis yang
internal dan eksternal yang menyebabkan
membangkitkan,
karyawan memilih jalan bertindak yang
sukarela yang diarahkan pada pencapaian
Sedangkan menurut Robbins dan Judge
tujuan. Sedangkan menurut Rivai (2006 :
(2008 : 100) komitmen adalah tingkat
105) lingkungan kerja adalah keseluruhan
sampai sejauh mana seorang karyawan
sarana dan prasarana yang ada disekitar
memihak sebuah organisasi serta tujuandan
mempertahankan
keinginannya
untuk
keanggotaan
dalam
dan
ketekunan dalam melakukan tindakan secara
sesuai dan menggunakan perilaku tertentu.
tujuan
mengarahkan
karyawan yang sedang melakukan pekerjaan itu sendiri. Sedangkan menurut Shane dan Glinow (2010 : 108) kepuasan kerja adalah
organisasi tersebut. Sedangkan menurut
evaluasi seseorang atas pekerjaannya dan
Colquitt, et, al (2011 : 105) kepuasan kerja
konteks pekerjaan Penelitian Riani (2013)
adalah tingkat perasaan menyenangkan yang
dalam penelitiannya menunjukkan bahwa
diperoleh dari penilaian seseorang atau
motivasi dapat meningkatkan kepuasan
pengalaman kerja. Penelitian Trisnaningsih
kerja karyawan di RSUD Pandan Arang
(2002) dalam penelitiannya menunjukkan
Boyolali. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa komitmen organisasi mempunyai
bahwa lingkungan kerja dan interaksi sosial
pengaruh secara tidak langsung melalui
terhadap kepuasan kerja karyawan RSUD
8
Pandan Arang Boyolali dengan motivasi
berganda. Analisis item dilakukan dengan
sebagai
adalah
menggunakan SPSS 16. Populasi dalam
berpengaruh signifikan. Dari uraian tersebut
penelitian ini adalah seluruh staff karyawan
maka ditetapkan hipotesis kesembilan pada
divisi finance, administrasi, dan penjualan
penelitian
Intervensi
sebanyak 90 karyawan. Jumlah sampel yang
motivasi dapat menambah kekuatan
diperoleh dengan rumus slovin sebanyak 73
pengaruh langsung dari lingkungan kerja
responden.Teknik
terhadap kepuasan kerja.
dalam penelitian ini menggunakan teknik
METODE PENELITIAN
disportionate stratified random sampling
variabel
ini
Penelitian menggunakan
ini
intervening
yaitu:
H9:
pengambilan
sampel
termasuk
penelitian
dikarenakan populasi dijadikan sampel tidak
pendekatan
kuantitatif
homogeny dan berstrata secara proporsional.
dengan alat utama kuesioner yang diajukan kepada karyawan Apotek Rumah Sakit
HASIL DAN PEMBAHASAN
Mitra Group dengan menggunakan analisis
Hasil penelitian ini di rangkum secara
deskriptif,
keseluruhan dalam tabel sebagai berikut :
pengujian
kualitas
data,
pengujian hipotesis dan analisis regresi
Pembuktian Hipotesis Pertama H1: Komitmen berpengaruh secara positif dan
signifikan
terhadap
motivasi.
Berdasarkan tabel I coefficient pada kolom sig, Hasil pengujian secara parsial diperoleh bahwa signifikansi sig 0,980 > 0,05. Hasil t hitung lebih kecil dari t tabel, yaitu t hitung 0,025 < t tabel 2,00. Hal ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel komitmen terhadap
motivasi
tidak
berpengaruh
signifikan, sehingga H1 ditolak. Dengan adanya komitmen organisasi pada seseorang akan menimbulkan motivasi untuk bekerja sebaik-baiknya
9
pada
suatu
organisasi
sebagai upaya mewujudkan tujuan bersama,
sig,
Hasil
pengujian
sebagai konsekuensi agar komitmen tersebut
diperoleh bahwa signifikansi sig 0,000 <
dapat terwujud atau
tercapai. Karena
0,05 dan hasil F hitung sebesar 329.583 > F
motivasi merupakan proses atau faktor yang
tabel sebesar 3,15. Hal ini menunjukkan
mendorong orang untuk bertindak atau
bahwa secara simultan variabel komitmen
berperilaku dengan cara-cara tertentu sesuai
dan lingkungan kerja terhadap motivasi
dengan. Hasil penelitian ini juga dapat
berpengaruh
dibuktikan secara konsistensi dari penelitian
diterima. Seperti dijelaskan sebelumnya
terdahulu yang dilakukan oleh Haryanto
bahwa motivasi sangat dipengaruhi oleh
(2012).
komitmen dan lingkungan kerja. Keduanya
signifikan,
secara
simultan
sehingga
H3
saling berhubungan satu sama lain. Apabila Pembuktian Hipotesis Kedua
seorang karyawan mempunyai komitmen
H2: Lingkungan kerja berpengaruh secara
yang tinggi terhadap organisasinya dan cara
positif dan signifikan terhadap motivasi.
pimpinan
Berdasarkan tabel II coefficient pada kolom
lingkungan kerja yang baik maka karyawan
sig, Hasil pengujian secara parsial diperoleh
akan termotivasi untuk melakukan pekerjaan
bahwa signifikansi sig 0,000 < 0,05. Hasil t
dengan baik. Hasil penelitian ini juga dapat
hitung lebih besar dari t tabel, yaitu t hitung
dibuktikan secara konsistensi dari penelitian
25.042 > t tabel 2,00. Hal ini menunjukkan
terdahulu yang dilakukan oleh Kartono
bahwa secara parsial variabel lingkungan
(2013).
kerja
terhadap
motivasi
signifikan,
sehingga
Lingkungan
kerja
H2
sangat
perusahaan
menyediakan
berpengaruh diterima.
Pembuktian Hipotesis Keempat
berpengaruh
H4: Komitmen berpengaruh secara positif
terhadap motivasi. Apabila perusahaan
dan signifikan terhadap kepuasan kerja.
menyediakan lingkungan kerja yang baik
Berdasarkan tabel II coefficient pada kolom
bagi karyawan yang bekerja dalam suatu
sig, Hasil pengujian secara parsial diperoleh
organisasi
memberikan
bahwa sig 0,412 > 0,05.Hasil t hitung 0,825
kontribusi pada motivasi kerja karyawan
< t tabel 2,00. Hal ini menunjukkan bahwa
dalam bekerja.
secara parsial variabel komitmen terhadap
maka
akan
kepuasan kerja tidak berpengaruh signifikan sehingga H4 ditolak. Dalam pencapaian
Pembuktian Hipotesis Ketiga H3: Komitmen
dan lingkungan
kerja
kepuasan
kerja
sebenarnya
komitmen
bersama-sama berpengaruh secara positif
merupakan faktor yang turut menunjang
dan
motivasi.
dalam menghasilkan kepuasan kerja, karena
Berdasarkan tabel I coefficient pada kolom
dengan seorang yang memiliki komitmen
signifikan
terhadap
10
yang tinggi terhadap suatu organisasinya
H6: Motivasi berpengaruh secara positif dan
maka
signifikan terhadap kepuasan kerja.
seseorang
akan
bekerja
secara
semangat sehingga nantinya akan merasakan
Berdasarkan tabel II coefficient pada kolom
kepuasan dalam bekerja. Tetapi dalam
sig, Hasil pengujian secara parsial diperoleh
perusahaan Apotek ini komitmen karyawan
bahwa signifikansi sig 0,299 > 0,05. Hasil t
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
hitung lebih kecil dari t tabel, yaitu t hitung
kepuasan kerja. Hasil penelitian ini juga
1.046 < t tabel 2,00. Hal ini menunjukkan
dapat dibuktikan secara konsistensi dari
bahwa secara parsial variabel motivasi
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
terhadap kepuasan kerja tidak berpengaruh
Cahyono dan Ghazali (2001).
signifikan, sehingga H6 ditolak. Motivasi merupakan faktor penting dalam pencapaian
Pembuktian Hipotesis Kelima
kepuasan
H5: Lingkungan kerja berpengaruh secara
memberikan motivasi baik secara internal
positif dan signifikan terhadap kepuasan
maupun eksternal maka karyawan akan
kerja. Berdasarkan tabel II coefficient
semakin bersemangat dalam melakukan
pada kolom sig, Hasil pengujian secara
pekerjaannya. Tetapi motivasi karyawan
parsial diperoleh bahwa sig 0,000 < 0,05.
Apotek Rumah Sakit Mitra Group ini tidak
Hasil t hitung 6,602 > t tabel 2,00. Hal
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
lingkungan
kerja
nya merasa terpuaskan dalam bekerja. Hasil penelitian ini juga dapat dibuktikan secara
sehingga H5 diterima. Apabila seorang
lingkungan
perusahaan kerja
konsistensi dari penelitian terdahulu yang
menyediakan
yang
baik
dilakukan oleh Zahrotul M (2011).
bagi Pembuktian Hipotesis Ketujuh
karyawan, maka karyawan akan bekerja dengan
sebaik-baiknya
nantinya
akan
H7: Komitmen, lingkungan kerja dan
sehingga
menimbulkan
motivasi secara bersama-sama berpengaruh
rasa
secara positif signifikan terhadap kepuasan
kepuasan kerja bagi karyawan. Hasil
kerja. Berdasarkan tabel II coefficient pada
penelitian ini juga dapat dibuktikan secara
konsistensi
dari
perusahaan
perusahaan tidak bisa membuat karyawan
terhadap
kepuasan kerja berpengaruh signifikan,
pimpinan
Apabila
kerja karena motivasi yang diberikan oleh
ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel
kerja.
kolom sig, Hasil pengujian secara simultan
penelitian
diperoleh bahwa signifikan sig 0,000 < 0,05
terdahulu yang dilakukan oleh Riansari
dan hasil F hitung sebesar 204.761 > F tabel
(2012).
sebesar 2.76. Hal ini menunjukkan bahwa
Pembuktian Hipotesis Keenam
secara
simultan
lingkungan
11
kerja
variabel dan
komitmen,
motivasi
dan
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
0,129 = 0,129. Artinya intervensi motivasi
kerja,
dapat menambah kekuatan pengaruh dari
sehingga
H7
diterima.
Seperti
dijelaskan sebelumnya bahwa komitmen,
komitmen
lingkungan kerja dan motivasi saling
Intervensi dari motivasi mampu menambah
berpengaruh
satu
dalam
kekuatan yang positif dalam pencapaian
pencapaian
kepuasan
Dalam
kepuasan kerja melalui komitmen. Karena
pekerjaannya,
dengan adanya komitmen yang dimiliki
karyawan mempunyai komitmen tertentu
seorang karyawan terhadap organisasinya
sehingga mencapai kepuasan kerja pada
maka karyawan tersebut akan termotivasi
tingkat tertentu. Rasa aman akan lingkungan
untuk
kerja
pimpinann
penelitian ini juga dapat dibuktikan secara
perusahaan mampu mendorong karyawan
konsistensi dari penelitian terdahulu yang
untuk lebih
dilakukan oleh Trisnaningsih (2002)
melaksanakan
yang
sama
lain kerja.
tugas
disediakan
berdedikasi
tinggi
dalam
terhadap
bekerja
kepuasan
sebaik-baiknya.
kerja.
Hasil
menyelesaikan tugasnya baik suasana aman Pembuktian Hipotesis Kesembilan
sebelum kerja, saat kerja maupun setelah
H9: Adanya intervensi motivasi atas
kerja. Disisi lain, kebutuhan dari karyawan dalam memenuhi keinginannya semakin
pengaruh lingkungan kerja terhadap
meningkat. Karyawan dengan harapan akan
kepuasan
memperoleh upah atau gaji untuk memenuhi
kekuatan langsung dari lingkungan kerja
kebutuhan tersebut. Motivasi berperan untuk
terhadap
mensejajarkan kepentingan individualnya
langsung dari lingkungan kerja terhadap
dan
serta
kepuasan kerja adalah sebesar 0,817.
mengajak anggota individualnya untuk loyal
Sedangkan pengaruh tidak langsungnya
kepentingan
organisasinya
terhadap perusahaan. Hasil penelitian ini
kerja
mampu
kepuasan
kerja.
menambah
Pengaruh
sebesar 0,951 x 0,129 = 0,122. Artinya
juga dapat dibuktikan secara konsistensi dari
intervensi motivasi dapat menambah
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
kekuatan pengaruh dari lingkungan kerja
Lestari (2010).
terhadap kepuasan kerja. Intervensi dari Pembuktian Hipotesis Kedelapan H8:
Adanya
intervensi
motivasi
motivasi mampu menambah kekuatan atas
yang positif dalam pencapaian kepuasan
pengaruh komitmen mampu menambah
kerja
kekuatan langsung pengaruh dari komitmen
melalui
lingkungan
kerja.
Seseorang yang bergabung dengan suatu
terhadap kepuasan kerja. Pengaruh langsung
organisasi
dari komitmen terhadap kepuasan kerja
tentunya
keinginan-keinginan,
adalah sebesar 0,032, sedangkan pengaruh
membawa
kebutuhan
dan
pengalaman masa lalu yang membentuk
tidak langsungnya sebesar sebesar 0,001 x
12
harapan kerja baginya, dan bersama-
oleh vaariabel lain diluar variabel penelitian
sama dengan organisasinya berusaha
ini. SIMPULAN DAN SARAN
mencapai tujuan bersama. Motivasi
Simpulan
dapat juga meningkatkan kepuasan
Sesuai dengan analisis data yang telah
kerja, hal ini disebabkan karena motivasi
dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan
adalah faktor penggerak yang akan
sebagai berikut :
mengarahkan orang tersebut melakukan
(a) hasil pengujian hipotesis pertama
suatu pekerjaan. Oleh karena itu pihak perusahaan
perlu
menciptakan
komitmen tidak mempunyai pengaruh yang
dan
signifikan terhadap motivasi. Arah pengaruh
memelihara lingkungan kerja yang baik,
yang diberikan adalah positif atau searah.
karena lingkungan kerja yang baik akan
Hal ini berarti bahwa hipotesis pertama
membuat karyawan bekerja lebih giat
ditolak.
dan secara otomatis dapat meningkatkan
(b)
produktifitas kerja karyawan yang juga
lingkungan kerja mempunyai pengaruh yang
hipotesis
kedua
yang diberikan adalah positif atau searah.
kerja. Tingkat kepuasan kerja banyak kesesuainnya
pengujian
signifikan terhadap motivasi. Arah pengaruh
berdampak langsung terhadap kepuasan
menunjukkan
hasil
Hal ini berarti bahwa hipotesis kedua
dengan
diterima.
harapan kerja yang sering merupakan
(c)
motivasi kerja. Hasil penelitian ini juga
hasil
pengujian
hipotesis
ketiga
komitmen dan lingkungan kerja secara
dapat dibuktikan secara konsistensi dari
bersama-sama
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
motivasi. Arah pengaruh yang diberikan
Riani (2013).
adalah positif atau searah. Hal ini berarti
berpengaruh
terhadap
bahwa hipotesis ketiga diterima. (d) hasil pengujian hipotesis keempat komitmen
(e)
0,895 atau sebesar 89,5% yang berarti
motivasi
serta
pengujian kerja
hipotesis
kelima
berpengaruh
secara
signifikan terhadap kepuasan kerja. Hal ini
menjelaskan
dampaknya
Hasil
lingkungan
bahwa kemampuan variabel komitmen dan dalam
secara
berarti hipotesis keempat ditolak.
Determinasi Adjusted R Square sebesar
kerja
berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan kerja. Hal ini
Model summary menunjukkan Koefisien
lingkungan
tidak
berarti hipotesis kelima diterima.
terhadap
(f)
kepuasan kerja adalah sebesar 89,5%,
hasil
pengujian
hipotesis
keenam
ditemukan bukti empiris bahwa secara
sedangkan sisa sebesar 10,5% dijelaskan
13
parsial motivasi tidak berpengaruh terhadap
harus ditingkatkan lagi sebesar 16,06%.
kepuasan kerja. Hal ini berarti hipotesis
(e) penelitian selanjutnya diharapkan
keenam ditolak.
dapat memperoleh data dari sumber yang
(g)
hasil
pengujian
hipotesis
ketujuh
lebih lengkap dengan menambah jumlah
komitmen, lingkungan kerja, dan motivasi secara
bersama-sama
signifikan
terhadap
responden. (f) penelitian selanjutnya
berpengaruh
kepuasan
diharapkan menambah jumlah variabel
kerja.
bebas
Berdasarkan pembuktian ini maka dapat
dalam
penelitian
berikutnya,
seperti budaya organisasi, kompensasi,
disimpulkan hipotesis ketujuh diterima. (h) hasil pengujian hipotesis kedelapan,
kemampuan
kerja,
kepemimpinan,
intervensi motivasi atas pengaruh komitmen
pendidikan, dan pelatihan kerja.
terhadap kepuasan kerja dapat menambah
DAFTAR PUSTAKA
kekuatan beta pengaruh dari komitmen
Bongso dan Prawoto, 2005, Analisis Hubungan Tipe Budaya dan Komitmen Organisasi Dengan Kepuasan Kerja. Cahyono dan Ghozali, 2001, pengaruh komitmen organisasi terhadap kepuasan kerjal. Colquitt, et, al, 2011. Organization Behavior : Improving Performance and Commitment in the Workplace. New York : The McGraw - Hill Com., Inc Gienardy, 2009, pengaruh lingkungan kerja terhadap motivasi pada PT. Bank Panin Sulawesi Tengah. Herzberg, F. 2007, The Manajerial Choice. PT. Salemba Empat, Jakarta. Hasibuan, Malayu P, 2006, Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah, Edisi Revisi, Bumi Aksara: Jakarta Haryanto ,2012, pengaruh komitmen organisasi terhadap motivasi pada PT.Bank DKI Cabang Kebayoran Baru, Jakarta, Kartono, B, 2013, pengaruh komitmen terhadap motivasi, lingkungan kerja terhadap motivasi. pada Perguruan Tinggi Swasta Kopertis VII Jawa Timur. Kreitner dan Kinicki, 2010, Organizational Behavior, New York : McGraw-Hill. Lestari, E, 2010 Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja.
terhdap kepuasan kerja. Dengan demikian dapat
disimpulkan
bahwa
hipotesis
kedelapan diterima. (i) hasil pengujian hipotesis kesembilan intervensi
motivasi
atas
pengaruh
lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja dapat menambah kekuatan beta pengaruh dari lingkungan kerja terhdap kepuasan kerja. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis kesembilan diterima.
Saran Beberapa saran yang diajukan peneliti yang dapat digunakan untuk penelitian mendatang yaitu (a) variabel kepuasan kerja
pencapaiannya
masih
harus
ditingkatkan lagi sebesar 15,2%. (b) variabel motivasi pencapaiannya harus ditingkatkan lagi sebesar 32,0%. (c) variabel komitmen pencapaiannya harus ditingkatkan lagi sebesar 20,05%. (d) variabel lingkungan kerja pencapaiannya
14
Mangkunegara, A.P ,2007. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung Newstorrm, J.W, 2011, Organizational Behavior, Human Behavior at Work. Nursasongko, G.S, 2012, The Human Resource. PT. Salemba Empat, Jakarta. Noermijati, A.F, 2011, Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Motivasi. Rahayu, 2009, Konsep dan Aspek Lingkungan Kerja, Bandung : Alfabeta Robbins dan Judge 2008. Perilaku Organisasi, Jakarta : Salemba Empat -------, 2011, Organizational Behavior, New Jersey: Pearson Education. -------, 2009. Perilaku Organisasi : Organizasional Behavior, Jakarta: Salemba Empat. Rivai, 2006, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan. Jakarta : Rajagrafindo Persada Riani, A.L (2013), Pengaruh Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja, Sardiman, 2006, Interaksi dan Motivasi. Jakarta : Raja Grafindo Persada Setiawati, 2010, Pengaruh Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja Pada Hotel ‘X’ Food And Beverage. . Sopiah, 2008, Perilaku Organisasi, Andi, Yogyakarta Sudaryanto, Andik, 2007, Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja. Sarifa dan Agustina, 2008, Analisis Pengaruh Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja. . Sedarmayanti, 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Pertama, Bandung : PT. Refika Aditama Trisnaningsih, S, 2002, Pengaruh komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja RSUD Pandan Arang Boyolali Tarwan, T, 2011, Analisis Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja. Wahyuningrum, C.H, 2009, Pengaruh komitmen organisasi dan komitmen profesional terhadap motivasi,pada Kantor Akuntan Publik di Semarang.
Wursanto, 2009, Dasar-Dasar Ilmu Organisasi. Yogyakarta : Andi Yunanda, M.A, 2009, Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja. Zahrotul, M.T, 2011, Analisis Pengaruh Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja,
15