PENGARUH MOTIVASI DAN PROGRAM PELATIHAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI SUMATERA UTARA Oleh : Manahan Kardy SE.,MM ABSTRAK Menyadari bahwa Sumber Daya Manusia adalah aset paling penting bagi perusahaan/lembaga instansi pemerintah yang memiliki kemampuan berkembang sebagai penentu keberhasilan organisasi dalam jangka panjang, maka peningkatan keterampilan sumber daya manusia berada di urutan tertinggi. Kendala yang dihadapi adalah kurangnya motivasi pimpinan terhadap bawahan dan juga motivasi dari diri si bawahan serta program pelatihan terlalu sedikit mengakibatkan kinerja pegawai tidak optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui secara jelas bagaimana pengaruh motivasi dan program pelatihan terhadap kinerja pegawai pada Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Sumatera Utara dan untuk membandingkan teori yang diperoleh dalam perkuliahan dengan keadaan di lapangan. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah motivasi dan pelatihan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai pada Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Sumatera Utara, baik secara parsial maupun secara simultan. Sampel penelitian ini adalah sebagian pegawai, pria dan wanita di Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Sumatera Utara yang berjumlah 65 orang. Adapun metode pengumpulan data dilakukan dengan angket. Model analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan menggunakan software SPSS ver. 16,00. Nilai koefisien determinasi (R) diperoleh sebesar 75,4%, hal ini berarti bahwa kemampuan variabel independen (motivasi dan program pelatihan) menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel dependen (kinerja pegawai) sebesar 75,4%, sedangkan sisanya merupakan variabel yang tidak terungkap. Hasil penelitian pada tingkat kepercayaan 95% dan test of level 5% menunjukkan bahwa motivasi dan program pelatihan berpengaruh terhadap kinerja pegawai baik secara parsial maupun simultan, yaitu : Fhitung 99,087 > 3,14 dan probabilitas sig. 0,00 < 0,05, maka tolak Ho (terima H1). Hipotesis sebelumnya diterima. Untuk thitung 6,540 > ttabel 1,66980 dan probabilitas sig. 0,00 < 0,05, maka tolak Ho (terima H1). Untuk thitung 4,250 > ttabel 1,66980 dan nilai probabilitas sig. 0,00 < 0,05, maka tolak Ho (terima H1). Pengaruh dominan menyatakan motivasi sebesar 0,571, sedangkan Program Pelatihan sebesar 0,371 artinya motivasi berpengaruh dominan mempengaruhi kinerja pegawai. Kata Kunci : motivasi, program pelatihan dan kinerja pegawai
PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Masalah Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh sejauh mana sistem di bidang sumber daya manusia ini sanggup menunjang dan memuaskan keinginan pegawai maupun lembaga instansi tersebut. Peningkatan pengetahuan, skill, perubahan sikap, perilaku, koreksi terhadap kekurangan-kekurangan kinerja dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas melalui pelatihan dan motivasi dari pimpinan atau lembaga instansi pemerintah. Pelatihan akan memberikan kesempatan bagi pegawai mengembangkan keahlian dan kemampuan baru dalam bekerja agar apa yang diketahui dan dikuasai saat ini maupun untuk masa mendatang dapat membangun pegawai untuk mengerti apa yang seharusnya dikerjakan dan mengapa harus dikerjakan, memberikan kesempatan untuk menambah pengetahuan, keahlian sedangkan dengan motivasi akan memberikan kesempatan kepada pegawai untuk menyalurkan ego individu dan memperkuat komitmen pegawai pada perusahaan atau lembaga instansi pemerintah. Motivasi dapat memberikan sumbangan yang signifikan dalam peningkatan kualitas kinerja pegawai. Seperti teori Maslow tentang motivasi adalah seperti kerucut, manusia akan termotivasi apabila kebutuhan yang menjadi sasaran hidup terpenuhi
dengan baik mulai dari kebutuhan fisiologis sampai kebutuhan aktualisasi diri. Motivasi pegawai harus diperhatikan oleh para pimpinan unit kerja karena sulit meningkatkan kinerja apabila mereka tidak memiliki motivasi yang tinggi dalam melaksanakan pekerjaannya, antara lain pemberian insentif, promosi jabatan, dan lainnya. Rendahnya motivasi juga akan mengakibatkan pegawai tidak bersungguh-sungguh dan sepenuh hati dalam melaksanakan tugas. Tentu saja akan memberikan pengaruh buruk bagi kinerja secara keseluruhan pada satuan kerja. Melalui pelatihan para pegawai bisa terbantu mengerjakan pekerjaan yang ada, dapat pula meningkatkan prestasi kerja pegawai. Pelatihan bagi pegawai merupakan sebuah proses mengajarkan pengetahuan dan keahlian tertentu serta sikap agar pegawai semakin terampil dan mampu melaksanakan tanggung jawabnya menjadi semakin baik, sesuai dengan kapasitasnya masingmasing. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk memilih dan membahas skripsi dengan judul Pengaruh Motivasi dan Program Pelatihan pada Kinerja Pegawai Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Sumatera Utara.
B. 1.
Identifikasi Masalah Identifikasi Masalah Bertitik tolak dari permasalahan yang dibahas pada latar belakang permasalahan di atas, penulis melihat ada beberapa masalah yang terjadi dan mengidentifikasikan sebagai berikut : 1) Lemahnya gaya kepemimpinan menyebabkan rendahnya loyalitas pegawai. 2) Rendahnya pengawasan mengakibatkan menurunnya kinerja pegawai terhadap pegawainya. 3) Kurangnya komunikasi antar pegawai menyebabkan produktivitas tidak maksimal. C.
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi serta batasan masalah di atas, maka dirumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut : 1) Apakah Motivasi dan Program Pelatihan berpengaruh serempak (simultant) terhadap Kinerja Pegawai pada Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Sumatera Utara. 2) Variabel manakah dominan mempengaruhi Kinerja Pegawai ?
D.
Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1) Untuk mengetahui secara jelas bagaimana pengaruh motivasi dan program pelatihan terhadap
2)
kinerja pegawai pada Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Sumatera Utara. Untuk membandingkan teori yang diperoleh dalam perkuliahan dengan keadaan di lapangan.
E.
Hipotesis Hipotesis adalah sebagai anggapan sementara terhadap suatu soal yang dimaksudkan dari kemungkinan adanya data atau jawaban untuk menegakkan hipotesis tersebut untuk mencapai jawaban sebenarnya. (Arikunto, 2004 : 63) Oleh karena itu, penulis merumuskan hipotesis dalam penelitian ini yaitu : 1) Motivasi dan Program Pelatihan berpengaruh serempak (simultant) secara positif dan signifikan terhadap Kinerja Pegawai pada Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Sumatera Utara. 2) Variabel yang mempengaruhi kinerja pegawai adalah motivasi.
TINJAUAN PUSTAKA A.
Pengertian Motivasi Berikut ini pengertian tentang motivasi menurut America Encyclopedia dalam Malayu Hasibuan (2007 : 143) : “Motivation, that predisposititon (it self the subject of much controvency) within the individual which arouses sustain and direct his behavior. Motivation involve such factor as
biological and emotional needs that can only be inferred from observation behavior. Artinya motivasi adalah kecenderungan (suatu sifat yang merupakan pokok pertentangan) dalam diri seseorang yang membangkitkan topangan dan mengarahkan tindak tanduknya. Motivasi meliputi faktor kebutuhan biologi san emosional yang hanya dapat diduga dari pengamatan tingkah laku manusia. 2. Pengertian Pelatihan Pelatihan adalah suatu kegiatan untuk memperbaiki kemampuan kerja seseorang dalam kaitannya dengan aktivitas ekonomi. Pelatihan membantu pegawai dalam memahami suatu pengetahuan praktis dan penerapannya, guna meningkatkan keterampilan, kecakapan, dan sikap yang diperlukan organisasi dalam usaha mencapai kinerja yang maksimal. (Husnan dalam Edy Sutrisno, 2010 : 62) a. Manfaat Pelatihan Melalui pelatihan yang diadakan bagi para pegawai, maka perusahaan/lembaga instansi pun akan memperoleh manfaatnya terdiri dari tujuh macam (Gouzali Saydam, 2006 : 76-77), yaitu : 1) Meningkatkan produktivitas kerja perusahaan 2) Mewujudkan hubungan kerja yang serasi antar SDM 3) Mempercepat pengambilan keputusan yang tepat.
4) 5)
Meningkatkan semangat dan kegairahan bekerja. Mendorong pemimpin untuk menggunakan gaya manajemen partisipatif.
b. Metode Pelatihan Pelatihan-pelatihan yang diperuntukkan pegawai dapat menggunakan berbagai alternatif metode dan menyatakan bahwa terdapat beberapa bentuk metode pelatihan (Gary Dessler, 2008 : 285), yaitu : 1) On the Job Training. 2) Magang. 3) Job Instruction Training. 4) Pengajaran. 5) Pelajaran terprogram. 6) Pelatihan dengan peralatan audiovisual. 7) Pelatihan dengan simulasi. 8) Pelatihan berbasis-komputer atau disebut juga computerbased-training (CBT). 3.
Pengertian Kinerja Kinerja adalah suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan. Untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan, seseorang harus memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu. Kesediaan dan keterampilan seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman yang jelas tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya. (Rivai & Basri, 2005 : 15) Ada tiga alasan pokok perlunya mengadakan penilaian terhadap kinerja pegawai :
1)
2)
3)
Untuk mendorong perilaku yang baik atau memperbaiki serta mengikis kinerja (prestasi) di bawah standar. Untuk memuaskan rasa ingin tahu pegawai tentang seberapa baik kerja pegawai. Untuk memberikan landasan yang kuat bagi pengambilan keputusan selanjutnya sehubungan dengan karir seorang pegawai.
a. Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Kinerja (performance) dipengaruhi oleh tiga faktor : 1) Faktor individual. 2) Faktor psikologis. 3) Faktor organisasi. (Mangkunegara, 2005 :14) Faktor penentu prestasi kerja individu dalam organisasi adalah : a) Faktor Individu b) Faktor Lingkungan b. Manfaat Penilaian Kinerja Penilaian kinerja didasari oleh tiga alasan pokok (Bittel dan Newstrom, 1996 : 216), yakni : 1) Mendorong perilaku pegawai. 2) Untuk memuaskan. 3) Untuk memberikan landasan seorang pegawai. Faktor-faktor orang mau bekerja (Malayu Hasibuan, 2007 : 142) adalah sebagai berikut : a) The Desire to Live (keinginan untuk hidup). b) The Desire for Position (keinginan untuk suatu posisi).
c) d)
B.
The Desire for Power (keinginan akan kekuasaan). The Desire for Recognation (keinginan akan pengakuan).
Kerangka Konseptual Program Pelatihan dimaksudkan untuk mengoreksi kekurangan-kekurangan kinerja yang berkenaan dengan ketidakcocokan antara perilaku aktual dengan perilaku yang diharapkan. Pemimpin diharapkan mampu memotivasi pegawai untuk melakukan pekerjaannya. Motivasi merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam menentukan perilaku seseorang, termasuk perilaku kerja. Pelatihan sebagai cara untuk meningkatkan keterampilan kerja dan motivasi kerja merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja. Kinerja merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya atau kinerja merupakan catatan outcome yang dihasilkan dari fungsi pegawai tertentu atau kegiatan yang dilakukan selama periode waktu tertentu. Berdasarkan defenisi di atas, penulis mengambil kesimpulan bahwa kinerja merupakan hasil kerja pegawai terhadap suatu pekerjaan dalam satu kurun waktu tertentu berdasarkan tolak ukur yang telah ditetapkan sejak awal. Untuk mengetahui pengaruh pelatihan dan motivasi kerja terhadap kinerja maka dibuatlah suatu kerangka pemikiran.
Motivasi kerja dan Program maka hubungan antara variabelpelatihan adalah sebagai variabel variabel bebas dan variabel terikat bebas (variabel Independen), dalam penelitian ini digambarkan sedangkan kinerja karyawan adalah dalam kerangka pemikiran sebagai variabel terikat (variabel dependen), berikut : Model Penelitian
X1 Y X2 Dimana : X1 = Motivasi (Independent Variable) X2 = Program Pelatihan (Independent Variable) Y = Kinerja (Dependent Variable) Sumber : Diolah Penulis, 2011
METODOLOGI PENELITIAN A.
Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini berdasarkan tingkatan informasi ilmiah yang akan digali berdasarkan Descriptive Research yaitu menganalisis hubungan/korelasi antar variabel dan Explanatif Research yaitu studi yang menganalisis pengaruh dan kausalitas antara satu variabel dengan variabel lainnya Tempat Penelitian: Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Sumatera Utara B. Operasional Variabel Untuk memberikan jawaban yang jelas, maka diberikan defenisi variabel-variabel yang akan
diteliti guna memudahkan pembuatan kuisioner sebagai berikut : 1. Motivasi (X1) Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mau Indikatornya yaitu : a) Jenjang Karir b) Insentif 2. Program Pelatihan (X2) Pelatihan merupakan usaha yang berujuan untuk menyesuaikan seseorang dengan lingkungannya, baik itu lingkungan di luar pekerjaan, maupun lingkungan di dalamnya. (Moekijat, 1991 : 2)
Indikatornya yaitu : 1. Penetapan Standar Pelatihan 2. Pengawasan Kegiatan Pelatihan 3. Kinerja (Y) Kinerja merupakan efisiensi dan efektivitas, di mana efisiensi menekankan pada hasil kerja (performance) sedangkan efektivitas berhubungan dengan proses pencapaian tujuan yang dikaitkan dengan kerja manusia untuk meningkatkan kualitas kerja. (Hadari Nawawi, 2003 : 89) Adapun indikatorindikatornya adalah : a. Kemampuan meningkatkan kualitas kerja b. Prestasi C. 1.
Populasi dan Sampel Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2004:72) 2. Sampel Dalam menentukan sampel, penulisan berpedoman kepada pendapat ahli yang menyatakan : apabila subjek di bawah 100 orang maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitian merupakan penelitian populasi, jika jumlah subjek lebih besar dari 100 maka diambil 10% sampai 15% atau 25% atau lebih. (Arikunto Suharsimi, 2002 : 10)
Berdasarkan pendapat tersebut, di atas maka diambil 50% x 130 = 65 orang sampel responden. D. Metode Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini penulis menggunakan dua metode penelitian berupa dokumentasi (sejarah ringkas, visi dan misi, struktur organisasi), yaitu : 1. Penelitian Kepustakaan (Library Research) 2. Penelitian Lapangan Sedangkan teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Pengamatan (Observasi) 2. Wawancara (Interview) 3. Daftar Pertanyaan (Questionaire) E.
Pengujian Instrumen Data Sebelum dianalisis dan dievaluasi, terlebih dahulu data diuji dengan: 1. Uji Validitas yaitu salah satu pengujian yang dilakukan untuk mengetahui kelayakan butir–butir dalam daftar pertanyaan (angket) yang akan disajikan pada responden. 2. Uji Reliabilitas (Kehandalan) uji Reliabilitas (kehandalan). Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha lebih besar (>) 0.60. 3)
Uji Asumsi Klasik a). Uji Normalitas b). Uji Multikolinieritas c) Uji Heteroskedastisitas
F.
Teknik Analisis Data Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi dan program pelatihan terhadap kinerja
pegawai yang dapat dihitung dengan bantuan perangkat lunak Statistical Product and Service Solution (SPSS versi 16.00) dengan rumus :
Y = a + b1 X1 + b2 X2 +
Keterangan : Y = Kinerja X1 = Motivasi X2 = Program Pelatihan a, b1, b2= Koefisien Regresi Berganda (Multiple Regrestion) a = Nilai Y apabila X1 =X2 = 0 (epsilon) = Kesalahan Penduga I. Pengujian Hipotesis 1. Uji Pengaruh Serempak (Simultant) Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah motivasi dan program pelatihan secara serempak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai pada tingkat kepercayaan (Confidence Interval) atau level pengujian hipotesis 5% dengan uji F hipotesis yang digunakan. 2. Uji Pengaruh parsial (uji t) variabel bebas terhadap variabel terikat 3. Uji Pengaruh Dominan Untuk pengaruh dominan dapat dilihat dari angka standaridized coefficient Beta terbesar dari variabel yang diteliti .
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.
Hasil Penelitian Badan Diklat Provinsi Sumatera Utara merupakan unsur penunjang Pemerintah Provinsi dan bertugas membantu Gubernur Sumatera Utara dalam bidang Pendidikan dan Pelatihan bagi para Pegawai Negeri Sipil. Badan Diklat Provinsi Sumatera Utara dipimpin oleh seorang Kepala (berdasarkan Perda Provsu Nomor 9 Tahun 2008), berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur Sumatera Utara melalui Sekretaris Daerah, membawahi seorang Sekretaris dan empat Kepala Bidang, di mana Sekretaris membawahi tiga Sub Bagian dan masing-masing Kepala Bidang membawahi dua Sub Bidang. B.
Pembahasan Hasil Penelitian 1. Penyajian Data Data yang diperoleh selama penelitian akan disajikan dalam bentuk kuantitatif sebagai hasil penyebaran angket kepada pegawai yang ada di Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Sumatera Utara,
yaitu sebanyak 65 orang pegawai ( 50 % dari 130 pegawai ) yang bekerja di Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Sumatera Utara Jalan Ngalengko No. 1 Medan, dengan jumlah seluruh pertanyaan sebanyak 8 butir yang terdiri dari pertanyaan Variabel X1 (Motivasi), Variabel X2 (Program Pelatihan) dan Varibel Y (Kinerja)
dan disediakan 5 alternatif jawaban, yaitu : a. Sangat Setuju (SS) skor 5 b. Setuju (S) skor 4 c. Ragu-ragu (R) skor 3 d. Tidak Setuju (TS) skor 2 e. Sangat Tidak Setuju skor 1 Adapun jawaban-jawaban dari responden yang diperoleh akan ditampilkan pada tabel-tabel berikut :
1) Variabel X1 (Motivasi) Pegawai Adalah Bagian Penting Dari Sebuah Lembaga Pemerintah Valid Cumulative Percent Percent Frequency Percent Valid Sangat Setuju 33 50.8 50.8 50.8 Setuju 27 41.5 41.5 92.3 Ragu - ragu 5 7.7 7.7 100.0 Tidak Setuju 0 0 0 100.0 0 0 0 100.0 Sangat Tidak Setuju Total 65 100.0 100.0 Sumber : Hasil Kuisioner Motivasi 2011
Berdasarkan Tabel di atas, (41.5 %), ragu-ragu sebanyak 5 didapat data bahwa yang menyatakan orang (7,7 %), dan tidak ada sangat setuju sebanyak 33 orang responden yang menyatakan tidak (50,8 %), setuju sebanyak 27 orang setuju maupun sangat tidak setuju. Pegawai Dapat Menyelesaikan Suatu Pekerjaan Apabila Diberi Tanggung Jawab Valid Cumulative Percent Percent Frequency Percent Valid Sangat Setuju 38 58.5 58.5 58.5 Setuju 15 23.1 23.1 81.6 Ragu - ragu 7 10.8 10.8 92.4 Tidak Setuju 4 6.1 6.1 98.5 1 1.5 1.5 100.0 Sangat Tidak Setuju Total 65 100.0 100.0 Sumber : Hasil Kuisioner Motivasi 2011
Berdasarkan Tabel di atas, didapat data bahwa yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 38 orang (58,5 %), setuju sebanyak 15 orang ,
ragu-ragu sebanyak 7 orang (10,8 sebanyak 1 orang (1,5 %) responden %), tidak setuju 4 orang (6,1 %), dan yang menyatakan sangat tidak setuju. Dalam Menangani Mitra Kerja, Pegawai Selalu Menunjukkan Bahwa Mitra Kerja Adalah Bagian Dari Lembaga Pemerintah Valid Cumulative Percent Percent Frequency Percent Valid Sangat Setuju 30 46.1 46.1 46.1 Setuju 10 15.4 15.4 61.5 Ragu - ragu 15 23.1 23.1 84.6 Tidak Setuju 7 10.8 10.8 95.4 3 4.6 4.6 100.0 Sangat Tidak Setuju Total 65 100.0 100.0 Sumber : Hasil Kuisioner Motivasi 2011
Berdasarkan Tabel di yatakan sebanyak 15 orang , tidak setuju 7 sangat setuju sebanyak 30 orang, orang, dan sangat tidak setuju setuju sebanyak 10 orang ragu-ragu sebanyak 3 orang. Pegawai Mempunyai Keahlian Melaksanakan Tugas-Tugas Dan Dapat Menyelesaikan Masalah Yang Dihadapi Dengan Baik Cumulative Valid Percent Percent Frequency Percent Valid Sangat Setuju 20 30.8 30.8 30.8 Setuju 25 38.5 38.5 69.5 Ragu - ragu 13 20 20 89.3 Tidak Setuju 4 6.1 6.1 95.4 3 4.6 4.6 100.0 Sangat Tidak Setuju Total 65 100.0 100.0 Sumber : Hasil Kuisioner Motivasi 2011
Berdasarkan Tabel di atas, ragu-ragu sebanyak 13 orang, tidak menyatakan sangat setuju sebanyak setuju 4 orang, dan sangat tidak 20 orang, setuju sebanyak 25 orang, setuju sebanyak 3 orang. Para Pegawai Yakin Bahwa, Promosi Jabatan Dan Kenaikan Pangkat Dilakukan Berdasarkan Kemampuan Dan Prestasi Pegawai Valid Cumulative Percent Percent Frequency Percent Valid Sangat Setuju 15 23.1 23.1 23.1 Setuju 17 26.1 26.1 49.2 Ragu - ragu 23 35.4 35.4 84.6 Tidak Setuju 5 7.7 7.7 92.3 5 7.7 7.7 100.0 Sangat Tidak Setuju Total 65 100.0 100.0 Sumber : Hasil Kuisioner Motivasi 2011
Berdasarkan Tabel 4.5 di atas, didapat data bahwa yang menyatakan sangat setuju sebanyak 15 orang (23,1 %), setuju sebanyak 17 orang (26,1 %), ragu-ragu 2) Variabel X2 (Program Pelatihan)
sebanyak 23 orang (35,4 %), tidak setuju 5 orang (7,7 %), dan sangat tidak setuju sebanyak 5 orang (7,7 %).
Lamanya Program Pelatihan Perlu Disesuaikan Dengan Tujuan Pelatihan Agar Sasarannya Dapat Tercapai Valid Cumulative Percent Percent Frequency Percent Valid Sangat Setuju 51 78.5 78.5 78.5 Setuju 10 15.4 15.4 93.9 Ragu - ragu 4 6.1 6.1 100.0 Tidak Setuju 0 0 0 100.0 0 0 0 100.0 Sangat Tidak Setuju Total 65 100.0 100.0 Sumber : Hasil Kuisioner Program Pelatihan 2011
Berdasarkan Tabel di atas, (15.4 %), ragu-ragu sebanyak 4 didapat data bahwa yang menyatakan orang (6,1 %), dan tidak ada sangat setuju sebanyak 51 orang responden yang menyatakan tidak (78,5 %), setuju sebanyak 10 orang setuju maupun sangat tidak setuju. Materi Pelatihan Yang Diikuti Sangat Sesuai Dengan Tugas Dan Pekerjaan Di Lapangan Valid Cumulative Percent Percent Frequency Percent Valid Sangat Setuju 47 72.3 72.3 72.3 Setuju 7 10.8 10.8 83.1 Ragu - ragu 6 9.2 9.2 92.3 Tidak Setuju 2 3.1 3.1 95.4 3 4.6 4.6 100.0 Sangat Tidak Setuju Total 65 100.0 100.0 Sumber : Hasil Kuisioner Program Pelatihan 2011
Berdasarkan Tabel di atas, didapat data bahwa yang menyatakan sangat setuju sebanyak 47 orang (72,3 %), setuju sebanyak 7 orang
(10.8 %), ragu-ragu sebanyak 6 orang (9,2 %), tidak setuju 2 orang (3,1 %), dan sangat tidak setuju sebanyak 3 orang (4,6 %).
Pelatihan Yang Diikuti Pada Dasarnya Bertujuan Untuk Memberikan Keterampilan Dan Pengetahuan Yang Berhubungan Dengan Pekerjaan Valid Cumulative Percent Percent Frequency Percent Valid Sangat Setuju 31 47.7 47.7 47.7 Setuju 20 30.8 30.8 78.5 Ragu - ragu 10 15.4 15.4 93.9 Tidak Setuju 1 1.5 1.5 95.4 3 4.6 4.6 100.0 Sangat Tidak Setuju Total 65 100.0 100.0 Sumber : Hasil Kuisioner Program Pelatihan 2011
Berdasarkan Tabel di atas, didapat data bahwa yang menyatakan sangat setuju sebanyak 31 orang (47,7 %), setuju sebanyak 20 orang Selain Keterampilan Kemampuan Hubungannya Dengan Pekerjaan Frequency 19 25 9 7 5
(30.8 %), ragu-ragu sebanyak 10 orang (15,4 %), tidak setuju 1 orang (1,5 %), dan sangat tidak setuju sebanyak 3 orang (4,6 %). Teknis Sangat Diperlukan Dalam
Percent 29.2 38.5 13.8 10.8 7.7
Valid Percent 29.2 38.5 13.8 10.8 7.7
Cumulative Percent 29.2 67.7 81.5 92.3 100.0
Valid Sangat Setuju Setuju Ragu - ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total 65 100.0 100.0 Berdasarkan Tabel di atas, (38.5 %), ragu-ragu sebanyak 9 didapat data bahwa yang menyatakan orang (13,8 %), tidak setuju 7 orang sangat setuju sebanyak 19 orang (10,8 %), dan sangat tidak setuju (29,2 %), setuju sebanyak 25 orang sebanyak 5 orang (7,7 %). Pegawai Merasakan Akan Manfaat Program Pelatihan Yang Diikuti Dalam Rangka Meningkatkan Kualitas Kinerja Valid Cumulative Percent Percent Frequency Percent Valid Sangat Setuju 40 61.5 61.5 61.5 Setuju 12 18.5 18.5 80 Ragu - ragu 5 7.7 7.7 87.7 Tidak Setuju 6 9.2 9.2 96.9 2 3.1 3.1 100.0 Sangat Tidak Setuju Total 65 100.0 100.0 Sumber : Hasil Kuisioner Program Pelatihan 2011
Berdasarkan Tabel di atas, didapat data bahwa yang menyatakan sangat setuju sebanyak 40 orang (61,5 %), setuju sebanyak 12 orang (18,5 %), ragu-ragu sebanyak 5
orang (7,7 %), tidak setuju 6 orang (9,2%), dan sangat tidak setuju sebanyak 2 orang (3,1 %).
3) Variabel Y (Kinerja Karyawan) Pegawai Merasa Bertanggung Jawab Atas Pekerjaan Dan Berniat Mengevaluasi Diri Secara Terus Menerus Frequency Percent Valid Sangat Setuju 20 30.8 Setuju 36 55.4 Ragu - ragu 5 7.7 Tidak Setuju 3 4.6 1 1.5 Sangat Tidak Setuju Total 65 100.0 Sumber : Hasil kuisioner kinerja karyawan 2011
Berdasarkan Tabel di atas, didapat data bahwa yang menyatakan sangat setuju sebanyak 20 orang (30,8 %), setuju sebanyak 36 orang
Valid Percent
Cumulative Percent
30.8 55.4 7.7 4.6 1.5
30.8 86.2 93.9 98.5 100.0
100.0
(55,4 %), ragu-ragu sebanyak 5 orang (7,7 %), tidak setuju 3 orang (4,6 %), dan sangat tidak setuju sebanyak 1 orang (4,6 %).
Pegawai Mempunyai Kemampuan Dan Kesediaan Bekerja Secara Proaktif, Kreatif Dan Inovatif Melalui Penyajian Gagasan-Gagasan Baru Yang Dapat Meningkatkan Kinerja Jabatan Atau Sub Bidang Valid Cumulative Percent Percent Frequency Percent Valid Sangat Setuju 24 36.9 36.9 36.9 Setuju 38 58.5 58.5 95.4 Ragu - ragu 3 4.6 4.6 100.0 Tidak Setuju 0 0 0 100.0 0 0 0 100.0 Sangat Tidak Setuju Total 65 100.0 100.0 Sumber : Hasil kuesioner kinerja karyawan 2011
Berdasarkan Tabel di atas, didapat data bahwa yang menyatakan sangat setuju sebanyak 24 orang (36,9 %), setuju sebanyak 38 orang
(58,5 %), ragu-ragu sebanyak 3 orang (4,6 %), dan tidak ada responden yang menyatakan tidak sejutu dan sangat tidak setuju.
Dalam Melakukan Tugas Atau Suatu Pekerjaan Pegawai Selalu Berorientasi Pada Keberhasilan Valid Cumulative Percent Percent Frequency Percent Valid Sangat Setuju 30 46.1 46.1 46.1 Setuju 28 43.1 43.1 89.2 Ragu - ragu 7 10.8 10.8 100.0 Tidak Setuju 0 0 0 100.0 0 0 0 100.0 Sangat Tidak Setuju Total 65 100.0 100.0 Sumber : Hasil kuisioner kinerja 2011
Berdasarkan Tabel di atas, (46,1 %), setuju sebanyak 28 orang didapat data bahwa yang menyatakan (43,1 %), ragu-ragu sebanyak 7 sangat setuju sebanyak 30 orang orang (10,8 Sebagian Besar Pegawai Mengerti Visi, Misi Dan Tujuan Organisasi/Lembaga Pemerintah Valid Cumulative Percent Percent Frequency Percent Valid Sangat Setuju 37 56.9 56.9 56.9 Setuju 23 35.4 35.4 92.3 Ragu - ragu 3 4.6 4.6 96.9 Tidak Setuju 2 3.1 3.1 100.0 0 0 0 100.0 Sangat Tidak Setuju Total 65 100.0 100.0 Berdasarkan Tabel di atas, (35,4 %), ragu-ragu sebanyak 3 didapat data bahwa yang menyatakan orang (4,6 %), tidak setuju 2 orang sangat setuju sebanyak 37 orang (3,1 %), dan sangat tidak setuju (56,9 %), setuju sebanyak 23 orang sebanyak 2 orang (3,1 %). Pegawai Selalu Datang Tepat Waktu Agar Pekerjaan Dapat Diselesaikan Dengan Cepat Valid Cumulative Percent Percent Frequency Percent Valid Sangat Setuju 21 32.3 32.3 32.3 Setuju 24 36.9 36.9 69.2 Ragu - ragu 15 23.1 23.1 92.3 Tidak Setuju 3 4.6 4.6 96.9 2 3.1 3.1 100.0 Sangat Tidak Setuju Total 65 100.0 100.0 Sumber : Hasil kuisioner kinerja 2011
Berdasarkan Tabel di atas, didapat data bahwa yang menyatakan sangat setuju sebanyak 21 orang (32,3 %), setuju sebanyak 24 orang (36,9 %), ragu-ragu sebanyak 15 orang (23,1 %), tidak setuju 3 orang (4,6 %), dan yang sangat tidak setuju 2 orang (3,1 %).
1) Uji Validitas (Uji Keabsahan) Apabila Validitas setiap pertanyaan lebih besar (>) 0,30, maka butir pertanyaan dianggap Valid. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel Item-Total Statistic, hasil pengolahan SPSS dengan memasukkan data jawaban responden dari Variabel X1, X2 dan Y yang disajikan pada tabel berikut :
2. Uji Validitas dan Reliabilitas Validitas Variabel Motivasi
Item-Total Statistics Scale Mean if Item
Scale Variance if
Corrected Item-
Cronbach's Alpha if
Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Item Deleted
X1.1
15.53846
9.752
.644
.638
X1.2
15.66154
8.915
.470
.661
X1.3
16.09231
8.179
.421
.690
X1.4
16.12308
8.891
.414
.684
X1.5
16.46154
7.909
.519
.640
Sumber: hasil pengolahan SPSS.v.16
Dari tabel di atas nilai koefisien variabel motivasi antar skor masing-masing butir pertanyaan
dengan total ke semua butir pertanyaan terlihat pada kolom
Validitas Variabel Program Pelatihan Item-Total Statistics Scale Mean if Item
Scale Variance if
Corrected Item-Total
Cronbach's Alpha if
Deleted
Item Deleted
Correlation
Item Deleted
X2.1
16.55385
12.876
.314
.802
X2.2
16.81538
9.497
.573
.732
X2.3
17.09231
9.960
.524
.748
X2.4
17.47692
8.128
.742
.665
X2.5
17.04615
8.607
.636
.709
Sumber: hasil pengolahan SPSS.v.16
Dari Tabel 4.17 di atas nilai koefisien korelasi produk moment antara skor masing – masing butir pertanyaan dengan total ke semua
butir pertanyaan terlihat pada kolom Corrected Item – Total Correlation.
Validitas Kinerja Pegawai Item-Total Statistics Scale Mean if Item
Scale Variance if
Deleted
Item Deleted
Corrected Item-Total Cronbach's Alpha if Correlation
Item Deleted
Y1
17.07692
4.260
.634
.604
Y2
16.84615
6.226
.225
.750
Y3
16.78462
5.203
.489
.672
Y4
16.70769
4.491
.694
.589
Y5
17.26154
4.384
.417
.719
Sumber: hasil pengolahan SPSS.v.16
Dari Tabel di atas nilai dalam menjawab butir – butir yang koefisien korelasi produk moment berkaitan dengan kontruk pertanyaan antara skor masing – masing butir yang disusun dalam suatu bentuk pertanyaan dengan total kesemua kuisioner maka diperlukan uji butir pertanyaan terlihat pada kolom Reliabilitas (kehandalan). akan Corrected Item – Total Correlation. terlihat pada tabel Reliability Statistics yang disajikan berikut ini : 2) Uji Reliabilitas (Kehandalan) Berdasarkan Hasil Angket di atas maka untuk mengetahui kestabilan dan konsistensi responden Reliabilitas Motivasi Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .710
5
Sumber: hasil pengolahan SPSS.v.16
Reliabilitas Program Pelatihan Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .779
5
Sumber: hasil pengolahan SPSS.v.16
Reliabilitas Kinerja Pegawai Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .720
5
Sumber: hasil pengolahan SPSS.v.16
Pada Tabel di atas didapat cronbach’s Alpha sebesar 0,710 untuk Variabel Motivasi, 0,779 untuk Variabel Program Pelatihan, dan 0,720 untuk Variabel Kinerja Pegawai yang mana setiap nilainya masing-masing nilai > 0,60 sehingga dapat disimpulkan bahwa konstruk pertanyaan yang telah disajikan pada responden yang terdiri dari 15 item, baik dimensi variabel Motivasi (X1), Program Pelatihan (X2) maupun dimensi variabel Kinerja Pegawai (Y) adalah reliable atau bisa diterima dan dikatakan handal.
3. Uji Asumsi Klasik a) Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi, variabel pengganggu atau residual berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Dalam penelitian ini pengujian normalitas dideteksi melalui analisa grafiyang dihasilkan SPSS. Hasil dapat dilihat pada Gambar 4.22 berikut :
Uji Normalitas
Berdasarkan Gambar di atas memperlihatkan bahwa distribusi dari titik – titik dari Kinerja Pegawai, Motivasi dan Program Pelatihan menyebar disekitar garis diagonal yang dapat disimpulkan bahwa data yang disajikan dapat dikatakan normal.
b) Uji Multikolinieritas Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi adalah sbb : s. Hasil uji Multikolinieritas dapat dilihat pada Tabel berikut :
Multikolinieritas Coefficients
a
Collinearity Statistics Model 1
Tolerance
VIF
(Constant) Motivasi
.504
1.982
Pelatihan
.504
1.982
a. Dependent Variable: Kinerja
Berdasarkan Tabel di atas Uji Heterokedastisitas dapat dilihat bahwa tidak terjadi bertujuan untuk menguji apakah korelasi antar independent variabel dalam model regresi terjadi karena VIF 1,982 < 5 dan nilai ketidaksamaan variance dari residual tolerance > 0,504. Dengan demikian suatu pengamatan ke pengamatan dapat disimpulkan model regresi yang lain.Berdasarkan hasil tidak terjadi multikolinieritas. penelitian dapat dilihat dalam Gambar 4.24 berikut : c) Uji Heterokedastisitas Uji Heterokedastisitas
Berdasarkan Gambar di atas, terlihat evaluasi terdahap data tersebut. titik secara acak atau tidak Sebelum di analisis dan dievaluasi membentuk suatu pola tertentu yang data terlebih dahulu diolah dengan jelas. Hal ini berarti tidak terjadi menggunakan bantuan Program heterokedastisitas pada model SPSS (Statistic Product and Service regresi, sehingga model regresi ini Solution) Versi 16.00 yang kemudian layak dipakai untuk prediksi Kinerja hasil output tersebut akan dievaluasi Karyawan berdasarkan masukan untuk mengetahui pengaruh Motivasi Variabel Independennya. dan Program Pelatihan terhadap Kinerja Pegawai. 4. Analisis dan Evaluasi Setelah data yang digunakan terkumpul, maka langkah selanjutnya ialah menganalisis dan melakukan Descriptive Statistics Descriptive Statistics Mean
Std. Deviation
N
Kinerja
20.8923
3.01622
65
Motivasi
19.9692
3.56620
65
Pelatihan
21.2462
3.81211
65
Sumber : Hasil pengolahan SPSS V. 16.00, 2011 Correlations Kinerja Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Motivasi
Pelatihan
Kinerja
1.000
.832
.773
Motivasi
.832
1.000
.704
Pelatihan
.773
.704
1.000
.
.000
.000
Kinerja Motivasi
.000
.
.000
Pelatihan
.000
.000
.
Kinerja
65
65
65
Motivasi
65
65
65
Pelatihan
65
65
65
Sumber : Hasil pengolahan SPSS V.16.00, 2011
Model Summary Model Summaryb
Model
R
1
R Square .873
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.762
.754
1.49597
a. Predictors: (Constant), Pelatihan, Motivasi b. Dependent Variable: Kinerja
Sumber: hasil pengolahan SPSS.v.16
5. Pengujian Hipotesis 1) Uji Pengaruh Serempak Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah Motivasi dan Program Pelatihan secara serempak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Pegawai pada tingkat kepercayaan (Confidence Interval) 95 % atau level pengujian hipotesis 5 % dengan uji F hipotesis yang dianjurkan. b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
443.495
2
221.748
Residual
138.751
62
2.238
Total
582.246
64
F
Sig.
99.087
.000
a
a. Predictors: (Constant), Pelatihan, Motivasi b. Dependent Variable: Kinerja
Sumber : Hasil pengolahan SPSS V. 16.00, 2011 Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Coefficients
Std. Error
Beta
5.014
1.147
Motivasi
.483
.074
Pelatihan
.294
.069
t
Sig. 4.372
.000
.571
6.540
.000
.371
4.250
.000
a. Dependent Variable: Kinerja
Berdasarkan Tabel 4.29 di atas diperoleh persamaan regresinya
adalah Y = 5,014 + 0,483 X1 + 0,294 X2 Konstanta sebesar 5,014
menyatakan jika tidak ada variabel bebas (bernilai 0) maka variabel terikat tetap sebesar 5,014. a) Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Pegawai Berdasarkan Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai thitung 6,540 > ttabel 1,66980 dan nilai probabilitas signifikan 0,00 < 0,05, maka tolak Ho (terima H1) yang menyatakan ada pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Pegawai. b) Pengaruh Program Pelatihan terhadap Kinerja Pegawai Berdasarkan Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai thitung 4,250 > ttabel 1,66980 dan nilai probabilitas signifikan 0,00 < 0,05, maka tolak Ho (terima H1) yang menyatakan ada pengaruh yang signifikan antara Program Pelatihan terhadap Kinerja Pegawai. Uji Pengaruh Dominan Uji pengaruh dominan dapat dilihat dari angka Standardized Coefficient (Beta) terbesar dari variabel yang diteliti. Dari Tabel 4.29 maka dapat dilihat angka Standardized Coefficient (Beta) Motivasi sebesar 0,571 sedangkan Program Pelatihan sebesar 0,371 sehingga Program Pelatihan lebih besar pengaruhnya dibanding Motivasi sesuai dengan hipotesis sebelumnya yang menyatakan bahwa variabel Motivasi berpengaruh dominan mempengaruhi Kinerja Pegawai. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Motivasi merupakan Variabel Dominan.
SIMPULAN DAN SARAN A.
Simpulan
Berdasarkan analisa dan evaluasi terhadap penelitian mengenai Pengaruh Motivasi dan Program Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai pada Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Sumatera Utara, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1.
2.
Determinasi atau besarnya adjusted RSquare sebesar 0,754 berarti 75,4 % variasi Kinerja Pegawai yang dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen Motivasi dan Program Pelatihan. Sedangkan sisanya (100 % - 75,4 % = 24,6 %) dijelaskan oleh faktorfaktor lain atau variabel di luar model seperti disiplin, pengawasan, komunikasi, dsb. Pengaruh Serempak (Simultant) Fhitung 402.325 sedangkan Ftabel sebesar 3,14 yang dapat dilihat pada α 5 % (lihat lampiran tabel F). Dengan tingkat signifikan 0,314 dan Probabilitas signifikan lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,00 < 0,05 maka model regresi dapat dikatakan bahwa Motivasi dan Program Pelatihan secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Pegawai pada Badan Pendidikan dan Pelatihan Provsu.
a)
b)
3.
Pengaruh secara parsial bahwa Variabel Motivasi menunjukkan bahwa nilai thitung 6,540 > ttabel 1,66980 dan nilai probabilitas signifikan 0,00 < 0,05, maka tolak Ho (terima H1) yang menyatakan ada pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Pegawai di Badan Diklat Provsu.
Pengaruh secara parsial bahwa Variabel Program Pelatihan menunjukkan bahwa nilai thitung 4,250 > ttabel 1,66980 dan nilai probabilitas signifikan 0,00 < 0,05, maka tolak Ho (terima H1) yang menyatakan ada pengaruh yang signifikan antara Program Pelatihan terhadap Kinerja Pegawai di Badan Diklat Provsu. Uji Pengaruh Dominan, angka Standardized Coefficient (Beta) Motivasi sebesar 0,571, sedangkan Program Pelatihan sebesar 0,371 sehingga Program Pelatihan lebih besar pengaruhnya dibanding Motivasi sesuai dengan hipotesis sebelumnya yang menyatakan bahwa variabel Program Pelatihan berpengaruh dominan mempengaruhi Kinerja Pegawai. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Motivasi merupakan Variabel Dominan.
B.
Saran
Setelah menganalisis dan menghasilkan beberapa simpulan atas penelitian yang telah dilakukan di Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Sumatera Utara, adapun halhal yang dapat disarankan penulis yang mungkin dapat menjadi bahan masukan dan perhatian bagi pegawai Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Sumatera Utara, antara lain yaitu : 1.
2.
3.
Variabel motivasi dan program pelatihan sama-sama mempunyai pengaruh terhadap kinerja pegawai di Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Sumatera Utara. Oleh karena itu, hendaknya semua pihak yang ada dalam instansi pemerintah Badan Pendidikan dan Pelatihan Provsu agar bersama-sama berupaya untuk memotivasi diri dan melaksanakan program pelatihan dengan baik sehingga diharapkan kinerja yang dihasilkan akan lebih baik. Variabel motivasi dominan mempengaruhi kinerja pegawai, tetapi variabel program pelatihan hendaknya lebih diefektifkan dan ditingkatkan guna menghadapi cepatnya perubahan-perubahan yang terjadi akibat cepatnya perubahan informasi dan teknologi. Diperlukan penelitian lanjutan tentang faktor-faktor lain yang mungkin mempunyai pengaruh
terhadap kinerja pegawai Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Sumatera Utara di luar variabel motivasi dan program pelatihan. Penelitian lanjutan (pengembangan penelitian) ini sangat diperlukan untuk dapat mengidentifikasi faktor-faktor lain secara positif dan signifikan demi peningkatan kinerja di Badan Diklat Provsu. DAFTAR PUSTAKA Arfan.
2002. Pengaruh Motivasi dan Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan PT Abadi Sejahtera Jambi. Arikunto, Suharsimi. 2001. Prosedur Penelitian. Jakarta. Edisi Revisi V. Penerbit Rineka Cipta. Bernardin, John H. & Russel, Joyce E. A (2001). Human Resources Management. Singapura : McGraw – Hill, Inc. Burhanuddin. 2010. Pengaruh Motivasi Ekonomi Syariah Terhadap Kinerja Pada Lembaga Keuangan Syariah Bank Muamalat Wat Tamwiil (BMT) Waashil Medan. Prodi Manajemen Fak. Ekonomi Univ. Pembangunan Panca Budi Medan. (tidak dipublikasikan) Dessler Gary. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT Macanan Jaya Cemerlang.
Hadari Nawawi. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis Yang Kompetitif. Cetakan Kelima, Yogyakarta : Penerbit Gajah Mada University Press. Hariandja, Marihot Tua Effendi. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Penerbit PT Gramedia Wicaksarana Indonesia. Hasibuan Malayu SP. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta : PT Bumi Aksara. Hasibuan Malayu SP. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta : PT Bumi Aksara. Hasibuan Malayu SP. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta : PT Bumi Aksara. Hasibuan, Malayu SP. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT Bumi Aksara. Kuncoro M. 2005. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta : Penerbit Gramedia Pustaka Utama. Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2005. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Cetakan I. Jakarta : PT Refika Aditama. Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2007. Evaluasi Kinerja SDM. Jakarta : PT Refika Aditama.