Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGARUH MODEL EXPLICIT INSTRUCTION DIDUKUNG MEDIA 3 DIMENSI TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL PECAHAN SEDERHANA PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR
ARTIKEL ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian SyaratGuna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PGSD
OLEH :
PUSVITA RETNONINGSIH NPM : 11.1.01.10.0276
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
UNP KEDIRI 2015
PUSVITA RENONINGSIH | NPM: 11.1.01.10.0276 FKIP - PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PUSVITA RENONINGSIH | NPM: 11.1.01.10.0276 FKIP - PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PUSVITA RENONINGSIH | NPM: 11.1.01.10.0276 FKIP - PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGARUH MODEL EXPLICIT INSTRUCTION DIDUKUNG MEDIA 3 DIMENSI TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL PECAHAN SEDERHANA PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR Pusvita Retnoningsih NPM: 11.1.01.10.0276 Program Studi PGSD, FKIP Universitas Nusantara PGRI Kediri Email:
[email protected]
Sutrisno Sahari, M.Pd 1 dan Dr. Sulistiono, M.Si 2 UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model Explicit Instruction didukung media 3 dimensi terhadap kemampuan mengenal pecahan sederhana pada siswa kelas III SDN Tamanan Kecamatan Mojoroto Kota Kediri. Penelitian dilaksanakan dengan pendekatan kuantitatif menggunakan desain Post-test Only Control Desain. Subyek penelitian adalah siswa kelas III SDN Tamanan Kota Kediri. Kelas III A diajar dengan model Explicit Instruction tanpa media, sedangkan kelas III B diajar dengan model Explicit Instruction didukung media 3 dimensi. Penelitian dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, menggunakan instrumen berupa RPP, dan tes evaluasi hasil belajar siswa.Parameter yang diamati adalah kemampuan mengenal pecahan sederhana yang diukur dengan pos-test.Kemampuan mengenal pecahan sederhana siswa dalam pembelajaran menggunakan model Explicit Instruction tanpa didukung media memperoleh nilai rata-rata hasil belajar 84,3±16,53 dan ketuntasan 89,5%, sedangkan dalam pembelajaran menggunakan model Explicit Instruction didukung media 3 dimensi memperoleh nilai rata-rata hasil belajar 88±14,28 dan ketuntasan 92,3%.Penggunaan model Explicit Instruction didukung media 3 dimensi yang diterapkan pada mata pelajaran matematika mengenal pecahan sederhana dapat meningkatkan kemampuan siswa mengenal pecahan sederhana. Kata kunci :Explicit Instruction, Media 3 Dimensi, Mengenal Pecahan Sederhana. .
PUSVITA RENONINGSIH | NPM: 11.1.01.10.0276 FKIP - PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
pembelajaran Picture and Picture, model
I. PENDAHULUAN Proses belajar mengajar atau proses
pembelajaran Explicit
Instruction dan
pengajaran merupakan suatu kegiatan
masih banyak lainnya. Masing-masing
melaksanakan kurikulum suatu lembaga
model
pendidikan agar dapat mempengaruhi para
kelebihan,
siswa mencapai tujuan pendidikan yang
pembelajaran
telah
Sudjana
dengan materi ajar . Seperti halnya model
(2010:1) tujuan pendidikan pada dasarnya
Explicit Instruction yang dikemukakan
mengantarkan para siswa menuju pada
oleh
perubahan-perubahan tingkah laku baik
sintaksnya berkaitan dengan pengetahuan
intelektual, moral maupun sosial agar
deklaratif dan pengetahuan prosedural
dapat hidup mandiri sebagai individu dan
yang terstruktur dan dapat diajarkan
makhluk sosial.
dengan pola kegiatan yang bertahap,
ditetapkan.
Menurut
Dalam proses belajar mengajar di
pembelajaran
siswa,
kurikulum,
yang
memiliki
dan
harus
(2013:186),
sintaks
disesuaikan
yang
dalam
selangkah demi selangkah. Selain model pembelajaran dalam
dan
proses belajar mengajar dikelas diperlukan
prasarana..Untuk memudahkan anak dalam
adanya media pembelajaran yang dapat
belajar, guru mempunyai tugas untuk
mendukung
memilih model pembelajaran dan media
digunakan dalam rangka komunikasi dan
pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan
interaksi guru dan siswa dalam proses
materi
pembelajaran. Media 3 dimensi dinilai
yang
sarana
kekurangan
Huda
kelas, terdapat keterkaitan yang erat antara guru,
ini
disampaikan.Model
proses
mampu
menarik bagi siswa dan memudahkan
keberhasilan guru dalam mencapai proses
siswa
pembelajaran yang diinginkan.
mencapai
tujuan
pembelajaran, sehingga guru harus dapat menerapkan
model
tingkat
Terkait dengan penggunaan model
dan
pembelajaran dan media pembelajaran
media pembelajaran yang dapat membantu
dalam kegiatan belajar mengajar di kelas,
siswa
sampai saat ini masih banyak kesulitan-
untuk
pembelajaran
mempertinggi
Media
pembelajaran yang digunakan haruslah
dalam
untuk
belajar.
mencapai
indikator
pembelajaran.
kesulitan yang di alami siswa di dalam
Banyak model pembelajaran yang
kegiatan belajarnya. Kesulitan tersebut
dapat digunakan dalam pembelajaran,
salah satunya dialami pada pembelajaran
seperti model pembelajaran Jigsaw, model
Matematika pada kelas III SD mengenal
pembelajaran Think Pair and Share, model
pecahan
PUSVITA RENONINGSIH | NPM: 11.1.01.10.0276 FKIP - PGSD
sederhana.
Akibatnya
siswa
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
mendapatkan
dalam
memilih model pembelajaran dan media
menjawab soal-soal pada ulangan harian
pembelajaran yang tepat agar siswa lebih
dan ujian semester yang berhubungan
mudah dalam menguasai materi tentang
dengan pecahan sederhana. Salah satu
pecahan sederhana, dengan menggunakan
faktor yang menjadi penyebab kurangnya
model pembelajaran Explicit Instruction
pemahaman siswa terhadap materi yaitu
dan didukung media 3 dimensi.
minimnya
banyak
media
kesulitan
pembelajaran
yang
Berdasarkan uraian di atas, maka
digunakan guru di dalam pembelajaran dan
tujuan
pemilihan
mengetahui
model
pembelajaran
yang
kurang sesuai dengan materi ajar.
penelitian
ini
adalah
kemampuan
untuk
mengenal
pecahan sederhana dengan menggunakan
Pembelajaran pada kelas III di
model pembelajaran Explicit Instruction
SDN Tamanan khususnya pada mata
tanpa didukung media pada kelas III
pelajaran
Sekolah
Matematika
dengan
materi
Dasar,
untuk
mengetahui
mengenal pecahan sederhana merupakan
kemampuan mengenal pecahan sederhana
salah satu contoh proses pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran
yang berlangsung kurang efektif. Hal
Explicit Instruction didukung media 3
tersebut dapat diamati ketika Praktik
dimensi pada kelas III Sekolah Dasar, dan
Pengalaman Lapangan di SD tersebut.
untuk mengungkap ada tidaknya pengaruh
Pada proses pembelajaran materi tersebut,
penggunaan model pembelajaran Explicit
dalam menyajikan materi guru banyak
Instruction didukung media 3 dimensi
menjelaskan melalui metode pembelajaran
terhadap kemampuan mengenal pecahan
yang
sederhana pada kelas III Sekolah Dasar.
kurang
sesuai
dan
tanpa
menggunakan media pembelajaran yang dapat mendukung siswa lebih aktif. Proses
II. METODE PENELITIAN
belajar yang demikian sulit bagi siswa
Penelitian
ini
dilakukan
dengan
untuk memahami materi karena proses
teknik eksperimen dengan desain Posttest
belajar yang dialami siswa kurang mampu
Only
menanamkan konsep materi tersebut.
kelompok eksperimen dan kontrol.
Menyikapi
permasalahan
yang
Control
Penelitian
Design
ini
menggunakan
menggunakan
terjadi pada siswa kelas III SDN Tamanan
pendekatan
tersebut, maka guru harus mengubah cara
variabel
mengelola kegiatan belajar mengajar agar
numerickarena mengolah data yang berupa
lebih menarik bagi siswa. Guru harus
angka yang diperoleh dari hasil tes siswa.
PUSVITA RENONINGSIH | NPM: 11.1.01.10.0276 FKIP - PGSD
kuantitatifkarena ini
cenderung
data-data bersifat
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Penelitian
dilakukan
di
SDN
Keterangan :
X = Niai rata - rata
Tamanan, yang berlokasi di Kecamatan
= Jumlah seluruh skor Σx
Mojoroto Kota Kediri pada tahun ajaran
n =Banyaknya
2014/2015 dan dilaksanakan dalam waktu 6 (enam) bulan, terhitung mulai bulan Desember 2014 sampai dengan bulan Mei 2015.
yaitu
siswa (Sudjana, 2010:109) Sedangkan presentase
Subjek penelitian dalam penelitian
subyek
untuk
ketuntasan
menghitung hasil
belajar
digunakan rumus sebagai berikut:
ini adalah seluruh siswa kelas IIIA dengan
KB =
x 100%
jumlah 39 siswa dan kelas IIIB dengan jumlah 39 siswa di SDN Tamanan Kota
Keterangan :
Kediri tahun ajaran 2014/2015.
KB = Ketuntasan belajar siswa
Dalam penelitian ini, instrumen yang
T = Jumlah siswa yang mendapat nilai ≥ 70
digunakan oleh peneliti adalah perangkat pembelajaran (Silabus dan RPP) dan alat
Tt = Jumlah seluruh siswa
evaluasi berupa tes tertulis berjumlah 30 soal.Validasi perangkat pembelajaran yang
III. HASIL PENELITIAN DAN
terdiri dari silabus, RPP, hand out, media,
PEMBAHASAN
lembar kerja siswa di validasi oleh guru
Dalam penelitian yang dilakukan
dan dosen ahli dari prodi Pendidikan
pada kelas kontrol dengan menggunakan
Matematika.Alat
divalidasi
model pembelajaran Explicit Instruction
dengan menggunakan program SPSS versi
tanpa media dan kelas eksperimen dengan
20.
menggunakan Parameter
evaluasi
yang
diamati
adalah
model
pembelajaran
Explicit Instruction didukung media 3
kemampuan mengenal pecahan sederhana
dimensi
yang diukur dengan post-test.Data yang
ketuntasan hasil belajar siswa berturut-
diperoleh
turutdisajikanpada gambar 1dan 2.
dianalisis
dengan
analisis
statistik deskriptif, yang meliputi nilai rata-rata dan ketuntasan hasil belajar.
rata-rata
Berdasarkan
hasil
belajar
gambar1
dan
dapat
diketahui rata-rata hasil belajar siswa kelas
digunakan
eksperimen yang diajar dengan model
untukmenghitung nilai rata-rata siswa
Explicit Instruction didukung media 3
dalam satu kelas adalah : Σx x n
dimensiadalah88,0±14,28
Rumus
yang
PUSVITA RENONINGSIH | NPM: 11.1.01.10.0276 FKIP - PGSD
lebih
tinggi
daripada kelas kontrolyang diajar dengan simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
model Explicit Instruction tanpa didukung mediayaitu 84,3±16,53.Di SDN Tamanan kriteria
untuk
ketuntasan
pada
mata
pelajaran Matematika yaitu 70.Gambar 2 menunjukkan ketuntasan hasil belajar kelas eksperimen adalah 92,3% lebih tinggi dari ketuntasan hasil belajar kelas kontrol 89,5%.
Gambar 2.Grafik ketuntasan hasil belajar mengenal pecahan sederhana pada kelas kontrol yang diajar dengan model Explicit Instruction tanpa didukung media ( ) dan kelas eksperimen yang diajar dengan model Explict Instruction didukung media 3 dimensi ( ).
Berdasarkan
menggunakanmodel Explicit Instruction
90
media
3
dimensi
terbukti
menunjukkan hasil belajar dan ketuntasan yang lebih baik. Jadi dapat dikatakan 8 4 65,2 , 3
88,0 14,28
88 84,3 16,53
Rata-rata hasil belajar
40 30 20 10 0
penelitian
menunjukkan bahwa pembelajaran dengan
didukung 8 80 4 70 , 60 3 50
hasil
8 8
bahwa
model
pembelajaran
Explicit
Instruction didukung media 3 dimensi berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam mengenal pecahan sederhana.
Kegiatan pembelajaran
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Hilde (2014), bahwa model
Gambar
1.Grafik kemampuan mengenal pecahan sederhana pada kelas kontrol yang diajar dengan model Explicit Instruction tanpa didukung media ( ) dan kelas eksperimen yang diajar dengan model Explict Instruction didukung media 3 dimensi ( )
Explicit Instructiontelah terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika di SD karena dengan
menggunakan
model
Explicit
Instruction dapat membangkitkan gairah belajar dan menghindari kejenuhan siswa,
Ketuntasan Hasil Belajar (%)
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
sehinga hasil belajar yang dicapai dapat optimal. Penelitian serupa dilakukan oleh Mastika
(2013)
menunjukkan,
bahwa
model Explcit Instruction ini berhasil 89,5
92,3
89,5
dengan baik dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, karena penggunaan model ini dalam proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan tersktruktur
Kegiatan pembelajaran
PUSVITA RENONINGSIH | NPM: 11.1.01.10.0276 FKIP - PGSD
dimana isi materi penuh disampaikan
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
kepada anak didik dalam waktu yang
Hal
relatif singkat dan guru yang memiliki
pembelajaran pada kelas eksperimen yang
persiapan
di dalamnya didukung dengan media 3
yang
matang
dalam
ini
terbukti
model
proses
penyampaian pelajaran dapat menarik
Dimensi
perhatian siswa.
Explicit Instruction dapat meningkatkan
Penggunaan media 3 dimensi dalam
dengan
dengan
pembelajaran
hasil belajar siswa pada
pelajaran
penelitian ini menunjukkan bahwa media
matematika. Dari peningkatan hasil belajar
dalam pembelajaran dapat memberikan
tersebut
pengaruh
kemampuan
terhadap
kemampuan
siswa.Menurut Riyana dan Susilana (2009:
membantu
dalam
mengenal
Dari uraian di atas dapat diketahui
dalam
bahwa penggunaan model pembelajaran
menyampaikan pesan-pesan secara mudah
yang lebih inovatifdengan di dukung
kepada peserta didik sehingga peserta
media yang tepat dapat meningkatkan hasil
didik
pesan-pesan
belajar dan kemampuan siswa. Oleh
tersebut secara tepat dan akurat.Hal ini
karena itu model pembelajaranExplicit
juga didukung dengan penelitian Subaidi
Instruction didukung media 3 dimensi
(2014)
dalam
dapat
guru
siswa
peningkatan
pecahan sederhana.
9) tujuan penggunaan suatu media yaitu untuk
menunjukkan
menguasai
bahwa
penggunaan
media
3
pembelajaran
matematikadapat
dimensi dalam pembelajaran matematika
dijadikan solusi untuk meningkatkan hasil
memiliki
belajar siswa sehingga dapat mencapai
dampak
positif
dalam
meningkatkan hasil belajar siswa yang
KKM
yang
telah
ditentukan
dan
ditandai dengan peningkatan ketuntasan
pembelajaran menjadi lebih bermakna.
belajar siswa.Penggunaan media 3 dimensi dalam pembelajaran dapat memberikan pengalaman
secara
langsung
dan
menyajikan objek secara kongkrit.Hal tersebut dapat memudahkan siswa dalam memahami materi ajar. Dari
hasil
penelitian
ini
menunjukkan bahwa kemampuan siswa pada kelas yang diajar menggunakan media 3 dimensi lebih baik daripada kelas yang diajar tanpa menggunakan media. PUSVITA RENONINGSIH | NPM: 11.1.01.10.0276 FKIP - PGSD
SIMPULAN Dari
hasil
penelitian,
dapat
disimpulkan bahwa kemampuan mengenal pecahan
sederhana
pembelajaran
siswa
dalam
menggunakan
model
Explicit Instruction didukung media 3 dimensi memperoleh nilai rata-rata dan ketuntasan
hasil
belajar
masing-
masing88,0±14,28 dan 92,3%, lebih baik simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
daripada kemampuan mengenal pecahan sederhana
siswa
dalam
SDN I Alas Tengah Situbondo.Jurnal Ilmu Pendidikan. Diunduh tanggal 27 Mei 2015
pembelajaranmenggunakan model Explicit Instruction
tanpa
didukung
media
memperoleh nilai rata-rata dan ketuntasan hasil belajar masing-masing 84,3±16,53 dan 89,5%.
IV. DAFTAR PUSTAKA Huda, M. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar Hilde, P. 2014.Penerapan Model Pembelajaran Explicit Instruction untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Matematika Kelas VI SD Inpres Sawangan.FKIP Jurnal Ilmu Pendidikan.3(1) p.1-5.Diunduh tanggal 13 Mei 2015. Mastika, A. 2013.Pengaruh Model Pembelajaran Explicit Instruction Berbantuan Media Gambar Terhadap Hasil Belajar IPA Kelas V SD Gugus I Kecamatan Bulelen. Jurnal Ilmu Pendidikan. Diunduh tanggal 4 Mei 2015 Susilana. 2009. Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangangan, Pemanfaatan, dan Penilaian. Bandung: CV Wacana Prima Sudjana, N. 2010.Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo Subaidi, A. 2014.Penggunaan Media Pembelajaran Tiga Dimensi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas V PUSVITA RENONINGSIH | NPM: 11.1.01.10.0276 FKIP - PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 10||