ISSN 1693-7945
Vol.VI No.11 April 2014
PENGARUH MODAL SENDIRI DAN HUTANG JANGKA PANJANG TERHADAP LABA PT. POLLY JASA PERSADA Oleh: M. Afrizal dan Nuraeni Fanisah FE Universitas Wiralalodra Indramayu, Jawa Barat
ABSTRAK Objek penelitian ini menitikberatkan pada permasalahan Modal Sendiri dan Hutang Jangka Panjang Terhadap Laba pada PT. Polly Jasa Persada. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dan asosiatif kuantitatif yaitu melihat dan menggambarkan keadaan secara sistematis dengan cara mengumpulkan data berdasarkan fakta – fakta yang nampak dalam laporan keuangan PT. Polly Jasa Persada. Data keuangan yang diambil berupa laporan laba rugi dan neraca keuangan perusahaan selama enam tahun dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2014. Penelitian ini menggunakan metode analisis data yang dipakai diantaranya adalah analisis korelasi, koefisien determinasi dan uji hipotesis. Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari hasil analisis korelasi X 1 dan X2 terhadap Y diperoleh hasil rx1x2 y = 0,128 yang berarti bahwa koefisien korelasi X 1 dan X2 terhadap Y termasuk dalam kategori sangat rendah. Sedangkan berdasarkan analisis koefisien determinasi X1 dan X2 terhadap Y diperoleh hasil Kd = 1,63% yang berarti bahwa kontribusi yang diberikan oleh modal sendiri dan hutang jangka panjang terhadap laba mencapai 1,63% sisanya 98,37% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Kata Kunci: Modal Sendiri, Hutang Jangka Panjang dan Laba PENDAHULUAN Permodalan merupakan hal yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Hal ini disebabkan oleh besarnya modal yang dimiliki oleh suatu perusahaan baik dalam bentuk modal sendiri ataupun yang berbentuk hutang, dapat mencerminkan keadaan yang sesungguhnya tentang kondisi pengelolaan suatu perusahaan. Pengambilan keputusan untuk memperoleh dana pada perusahaan, menggunakan prinsip manajemen perusahaan baik dalam memperoleh maupun dalam menggunakan dana harus didasarkan pada efisiensi dan efektifitas guna menghasilkan keuntungan. Hutang jangka panjang merupakan pemilihan alternatif pemenuhan kebutuhan dana pada perusahaan, dalam merealisasikan rencana-rencana strategis perusahaan, Perusahaan menggunakan hutang jangka panjang untuk menambah modal kerja permanen, pembelian mesin-mesin atau aktiva tetap baru agar kegiatan operasional perusahaan terus berjalan. Tujuan sebuah perusahaan diantaranya untuk memperoleh keuntungan atau laba yang dapat di pergunakan untuk perluasan usaha. Mendapatkan keuntungan atau laba dan besar kecilnya laba sering menjadi ukuran kesuksesan suatu manajemen. Hal tersebut didukung oleh kemampuan manajemen di dalam melihat kemungkinan dan kesempatan dimasa yang akan datang. Manajer perusahaan harus dapat membuat perencanaan secara terpadu atas semua aktivitas yang sedang maupun akan dilakukan dalam upaya mencapai laba yang diharapkan perusahaan. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Modal Sendiri dan Hutang Jangka Panjang Terhadap Laba (Studi kasus pada PT. Polly Jasa Persada)” penelitian ini mencoba untuk mengetahui seberapa besar pengaruh modal sendiri dan hutang jangka panjang terhadap laba perusahaan. Dengan demikian, perusahaan dapat mengetahui kebijakan mana yang harus diambil untuk kelangsungan usaha. 13
ISSN 1693-7945
Vol.VI No.11 April 2014
METODE PENELITIAN Objek dalam penelitian ini adalah ini adalah modal sendiri, hutang jangka panjang, dan laba pada PT. POLLY JASA PERSADA dengan melihat laporan laba-rugi, neraca dan laporan keuangan lainnya pada perusahaan. Metode Penelitian yang digunakan yakni penelitian deskriptif kuantitatif dan asosiatif kuantitatif, data yang diperoleh dari sampel, populasi penelitian dianalisis sesuai dengan metode statistik yang digunakan kemudian diinterprestasikan. Populasi dalam penelitian ini adalah semua data keuangan yang terdiri dari modal sendiri, hutang jangka panjang, dan laba sejak perusahaan didirikan sampai dengan saat ini dan ukuran sampel dalam penelitian ini adalah laporan keuangan: Modal sendiri = 6 tahun (2009-2014) Hutang Jangka Panjang = 6 tahun (2009-2014) Laba = 6 tahun (2009-2015) Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah laporan keuangan (neraca dan laporan laba/rugi) selama enam periode (2009-2014). Variabel dalam penelitian ini terdiri dari: (1) Variabel Independen (Variabel Bebas) dalam penelitian ini adalah modal sendiri dan hutang jangka panjang; (2) Variabel Dependen (Variabel Terikat) dalam penelitian ini adalah Laba. Analisis Korelasi Berganda Rumus korelasi ganda dua variabel independen ditunjukkan dengan:
Keterangan: Ry.x1.x2 = korelasi antara variabel X1 dengan X2 secara simultan dengan variabel Y Ryx₁ = korelasi produk momen antara X₁ dan Y Ryx₂ = korelasi produk momen antara X₂ dan Y Rx₁x₂ = korelasi produk momen antara X₁ dan X₂ Analisis Koefisien Determinan Koefisien determinasi digunakan untuk melihat seberapa besar kontribusi variable X 1 (Kas) terhadap Y (ROI) melalui X2 (Biaya Operasional). Biasanya dinyatakan dalam persen (%). Menurut Iqbal Hasan (2002 ; 236) rumus Koefisien Determinasi sebagai berikut : Kd = r 2 x 100% Keterangan : Kd = Koefisien determinasi R = Koefisien korelasi Analisis Uji Hipotesis Uji-t Pengujian hipotesis dimaksudkan sebagai cara untuk menentukan apakah suatu hipotesis tersebut sebaiknya diterima atau ditolak. (Sugiyono, 2011 : 215) Keterangan: t = t hitung r = Koefisien Korelasi n = Jumlah data 14
ISSN 1693-7945
Vol.VI No.11 April 2014
Jika r hitung > rtabel berarti alternative diterima Jika r hitung < r tabel berarti alternative ditolak Uji F Digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen mempunyai pengaruh yang secara bersama-sama terhadap variabel dependen. (Sugiono, 2007:219). Rumus yang dapat digunakan adalah:
Dimana: R² = koefisien determinan k = jumlah variabel dependen n = jumlah anggota sampel Untuk menentukan nilai F tabel, tingkat signifikan yang digunakan sebesar 5 % dengan dk pembilang = k dan dk penyebut = (n – k – 1), dimana n adalah jumlah anggota sampel, dan k adalah jumlah variabel. Dasar keputusan Uji F: Terima Ha jika Fhitung < Ftabel Tolak H0 jika Fhitung > Ftabel HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Modal merupakan salah satu faktor yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan dalam menjalankan suatu kegiatan usahanya, modal berperan penting dalam menjamin kelangsungan usaha. Pada PT. Polly Jasa Persada, sumber permodalannya berasal dari modal sendiri dan modal asing atau hutang. Modal sendiri berupa modal disetor, laba usaha atau keuntungan bersih perusahaan dan cadangan. Kondisi Modal Sendiri Pada PT. Polly Jasa Persada Tahun Modal Sendiri Naik/Turun 2009 13.582.721.966 2010 14.186.359.129 603.637.163 2011 25.039.081.428 10.850.722.300 2012 27.060.983.455 2.021.902.027 2013 27.013.911.035 -47.072.420 2014 23.989.616.144 -3.024.294.891 Sumber: data primer yang telah diolah
% 4,26% 43,34% 7,47% -0,17% -12,61%
Dari tabel diatas dapat dilihat kondisi Modal Sendiri yang diperoleh PT. Polly Jasa Persada. Pada tahun 2009 jumlah modal sendiri sebesar Rp. 13.528.721.966 dan pada tahun 2010 jumlahnya sebesar Rp. 14.186.359.129 mengalami kenaikan sebesar Rp. 603.637.163 atau 4,64%. Pada tahun 2011 jumlah modal sendiri sebesar Rp. 25.039.081.428 mengalami kenaikan sebesar Rp. 10.850.722.300 atau 43,34%. Pada tahun 2012 jumlah modal sendiri sebesar 27.060.983.455 mengalami kenaikan sebesar Rp. 2.021.902.027 atau 7,47%. Pada tahun 2013 jumlah modal sendiri sebesar Rp. 27.013.911.035 mengalami penurunan sebesar Rp.47.072.420 atau0,17%. Pada tahun 2014 jumlah modal sendiri sebesar Rp. 23.989.616.144 mengalami penurunan sebesar Rp. 3.024.294.891 atau 12,61%.
15
ISSN 1693-7945
Dinamika asset pada PT. Polly Jasa Persada Tahun Asset Naik/Turun 2009 25.558.371.966 2010 26.089.109.129 530.737.163 2011 27.039.831.428 865.025.790 2012 29.086.483.455 2.046.652.027 2013 29.551.411.035 464.927.580 2014 26.340.116.144 -3.211.294.891 Sumber: data primer yang telah diolah
Vol.VI No.11 April 2014
% 2,03% 3,20% 7,04% 1,57% -12,19%
Dari tabel diatas dapat dilihat kondisi asset PT. Polly Jasa Persada. Pada tahun 2009 jumlah assetnya sebesar Rp. 25.558.371.966 dan pada tahun 2010 jumlahnya sebesar Rp.26.089.109.129 mengalami kenaikan sebesar Rp. 530.737.163 atau 2,03%. Pada tahun 2011 jumlah assetnya sebesar Rp. 27.039.831.428 mengalami kenaikan sebesar Rp. 865.025.790 atau 3,20%. Pada tahun 2012 jumlah assetnya sebesar Rp. 29.086.483.455 mengalami kenaikan sebesar Rp. 2.046.652.027 atau 7,04%. Pada tahun 2013 jumlah assetnya sebesar Rp. 29.551.411.035 mengalami kenaikan sebesar Rp. 464.927.580 atau1,57%. Pada tahun 2014 jumlah assetnya sebesar Rp. 26.340.116.144 mengalami penurunan sebesar Rp. 3.211.294.891 atau 12,19%. Likuiditas Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban – kewajibannya yang harus segera dipenuhi. Adapun cara perhitungannyaadalah:
Dari perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa likuiditas pada PT. polly Jasa Persada selama enam tahun yaitu pada tahun 2009 sampai 2014 mengalami kenaikan dan penurunan. Pada tahun 2009 likuiditasnyasebesar 6.682,99%, pada tahun 2010 sebesar17.087,40%, pada tahun 2011 sebesar 7.296,31%, pada tahun 2012 sebesar 8.277,66%, dan pada tahun 2013 sebesar 2.320,72%, dan pada tahun 2014 sebesar 2.921,50% Solvabilitas Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi (baik kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang). Adapun cara perhitungannya adalah:
Dari perhitungan dapat disimpulkan bahwa solvabilitas pada PT. Polly Jasa Persada selama enam tahun yaitu pada tahun 2009 sampai 2014 mengalami kenaikan dan penurunan. Tahun 2009 solvabilitasnya sebesar213,42%, tahun 2010 sebesar 219,19%, pada tahun 2011 sebesar 1.351,48%, tahun 2012 sebesar 1.436,01%, tahun 2013 sebesar 1.164,59%, dan pada tahun 2014 sebesar 1.120,62%. Aktivitas Adalah rasio yang menunjukkan keefektifitasan sebuah perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Adapun cara perhitungannya adalah:
16
ISSN 1693-7945
Vol.VI No.11 April 2014
Dari perhitungan dapat disimpulkan bahwa aktivitas pada PT. Polly Jasa Persada selama enam tahun yaitu pada tahun 2009 sampai 2014 mengalami kenaikan dan penurunan. Pada tahun 2009 aktivitasnya sebesar 0,91 kali, tahun 2010 sebesar 0,28 kali, tahun 2011 sebesar 0,29 kali, tahun 2012 sebesar 0,58 kali, tahun 2013 sebesar 1,02 kali, dan pada tahun 2014 sebesar 0,51 kali. Rentabilitas Rentabilitas atau profitability adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Adapun cara perhitungannya adalah:
Berdasarkan perhitungan, dapat disimpulkan bahwa rentabilitas pada PT. Polly Jasa Persada selama enam tahun yaitu pada tahun 2009 sampai 2014 mengalami kenaikan dan penurunan. Pada tahun 2009 rentabilitasnya sebesar 9,55%, tahun 2010 sebesar 2,31%, tahun 2011 sebesar 3,15%, tahun 2012 sebesar 5,19%, tahun 2013 sebesar 9,21%, dan pada tahun 2014 sebesar 5,36%. Analisis Modal Sendiri Pada PT. Polly Jasa Persada Modal sendiri dalam analisis ini menggunakan data dari laporan keuangan yaitu berupa neraca dan laporan laba/rugi PT. Polly Jasa Persada selama enam tahun dari tahun 2009 sampai dengan 2014. Adapun perkembangan modal sendiri pada PT. Polly Jasa Persada sebagai berikut: Berdasarkan perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa kondisi modal sendiri pada PT. Polly Jasa Persada selama enam tahun mengalami kenaikan dan penurunan sebagai berikut: 1. Pada tahun 2010 modal sendiri mengalami kenaikan sebesar Rp. 603.637.163 atau4,26%. 2. Pada tahun 2011 modal sendiri mengalami kenaikan sebesar Rp. 10.850.722.300 atau 43,34%. 3. Pada tahun 2012 modal sendiri mengalami kenaikan sebesar Rp. 2.021.902.027 atau 7,47%. 4. Pada tahun 2013 modal sendiri mengalami penurunan sebesar Rp. 47.072.420 atau 0,17%. 5. Pada tahun 2014 modal sendiri mengalami penurunan sebesar Rp. 3.024.294.891 atau 12,61%. Berdasarkan laporan perkembangan modal sendiri diatas maka dapat dilihat bahwa rata – rata modal sendiri dari tahun 2009 sampai dengan 2014 yaitu sebesar Rp.21.812.112.193. Analisis Hutang Jangka Panjang Pada PT. Polly Jasa Persada Hutang jangka panjang dalam analisis ini menggunakan data dari laporan keuangan yaitu berupa neraca dan laporan laba/rugi PT. Polly Jasa Persada selama enam tahun dari tahun 2009 sampai dengan 2014. Adapun perkembangan hutang jangka panjang pada PT. Polly Jasa Persada sebagai berikut: Dari perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa kondisi hutang jangka panjang pada PT. Polly Jasa Persada selama enam tahun mengalami kenaikan dan penurunan sebagai berikut: 1. Hutang jangka panjang pada tahun 2009 dan 2010 tidak mengalami kanaikan maupun penurunan, yaitu sebesar Rp. 11.850.000.000. 2. Hutang jangka panjang tahun 2011 sebesar Rp. 1.850.000.000 mengalami penurunan sebesar Rp. 10.000.000.000 atau 540.54%. 3. Hutang jangka panjang pada tahun 2011 sampai 2014 tidak mengalami kenaikan maupun penurunan, yaitu sebesar Rp. 1.850.000.000. Berdasarkan laporan perkembangan hutang jangka panjang diatas maka dapat dilihat bahwa rata – rata hutang jangka panjang dari tahun 2009 sampai dengan 2014 yaitu sebesar Rp. 5.183.333.333. 17
ISSN 1693-7945
Vol.VI No.11 April 2014
Analisis Laba Pada PT. Polly Jasa Persada Laba dalam analisis ini menggunakan data dari laporan keuangan yaitu berupa neraca dan laporan laba/rugi PT. Polly Jasa Persada selama enam tahun dari tahun 2009 sampai dengan 2014. Adapun perkembangan laba pada PT. Polly Jasa Persada sebagai berikut: Berdasarkan dapat disimpulkan bahwa kondisi laba pada PT. Polly Jasa Persada selama enam tahun mengalami kenaikan dan penurunan sebagai berikut: 1. Laba pada tahun 2009 sebesar Rp.2.441.253.421 dan pada tahun2010 sebesar Rp. 603.637.163 mengalami penurunan sebesar Rp. 1.837.616.258 atau 304,42%. 2. Laba tahun 2011 sebesar Rp.852.722.300 mengalami kenaikan sebesar Rp. 249.085.137atau 29,21%. 3. Laba tahun 2012 sebesar Rp. 1.509.480.000 mengalami kenaikan sebesar Rp.656.757.700 atau 43,51%. 4. Laba tahun 2013 sebesar Rp. 2.679.450.000 mengalami kenaikan sebesar Rp. 1.169.970.000 atau 43,66%. 5. Laba tahun 2014 sebesar Rp. 1.412.525.000 mengalami penurunan sebesar Rp. 1.266.925.000 atau 89,69%. Berdasarkan laporan perkembangan laba diatas maka dapat dilihat bahwa rata – rata laba dari tahun 2009 sampai dengan 2014 yaitu sebesar Rp. 1.583.177.980. Uji Normalitas Untuk mengetahui kenormalan distribusi sampel yang dilakukan pada penelitian ini agar mendapat analisis yang tepat, maka uji normalitas terhadap data sampel yang diperoleh dari hasil uji dengan menggunakan metode Chi Kuadrat, setelah melalui proses perhitungan dengan menggunakan rumus Chi Kuadrat maka didapatkan hasil bahwa data – data tersebut berdistribusi normal. Langkah selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel X1 terhadap X2dan seberapa besar pengaruh variabel X2 terhadap Y dapat dilakukan analisa korelasi product moment. Analisis Korelasi Tunggal Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh modal sendiri terhadap laba pada PT. Polly Jasa Persada maka harus diuji dengan menggunakan product moment pearson. Adapun perhitungannya: Berdasarkan perhitungan diatas, pengaruh modal sendiri terhadap hutang jangka panjang sangat kuat dan bersifat negatif. Analisis Korelasi Berganda Untuk menghitung koefisien korelasi modal sendiri (X 1) dan hutang jangka panjang (X2) terhadap laba (Y) secara simultan atau bersama – sama, yaitu dengan menggunakan rumus korelasi berganda. Berdasarkan perhitungan, didapat koefisien korelasi 0,128. Dari nilai tersebut diketahui bahwa pengaruh modal sendiri dan hutang jangka panjang terhadap laba secara simultan mempunyai hubungan yang sangat rendah. Analisis Koefisien Determinan Koefisien Determinasi Modal Sendiri Terhadap Laba pada PT. Polly Jasa Persada Periode Tahun 2009 – 2014 Berdasarkan data yang diperoleh, untuk mengetahui presentase pengaruh modal sendiri terhadap laba pada PT. Polly Jasa Persada digunakan analisis koefisien determinan dengan nilai rx1y = 0,115 sehingga koefisien determinasi dapat diketahui menggunakan persamaan: 18
ISSN 1693-7945
Vol.VI No.11 April 2014
Kd = r2 X 100% Kd = (0,115)2 x 100% Kd = 0,013 x 100% Kd = 1,32% Artinya persentase atau kontribusi yang diberikan modal sendiri terhadap laba pada PT. Polly Jasa Persada adalah sebesar 1,32% dan sisanya 98,68% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Koefisien Determinasi Hutang Jangka Panjang Terhadap Laba pada PT. Polly Jasa Persada Periode Tahun 2009 – 2014 Berdasarkan data yang diperoleh, untuk mengetahui presentase pengaruh hutang jangka panjang terhadap laba pada PT. Polly Jasa Persada digunakan analisis koefisien determinan dengan nilai rx1y = -0,056 sehingga koefisien determinasi dapat diketahui menggunakan persamaan: Kd = r2 X 100% Kd = (-0,056)2 x 100% Kd = 0,003 x 100% Kd = 0,32% Artinya persentase atau kontribusi yang diberikan hutang jangka panjang terhadap laba pada PT. Polly Jasa Persada adalah sebesar 0,32% dan sisanya 99,68% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Koefisien Determinasi Modal Sendiridan Hutang Jangka Panjang Terhadap Laba pada PT. Polly Jasa Persada Periode Tahun 2009 – 2014 Berdasarkan data yang diperoleh, untuk mengetahui presentase pengaruh modal sendiri dan hutang jangka panjang terhadap laba pada PT. Polly Jasa Persada digunakan analisis koefisien determinan dengan nilai rx1y = 0,128 sehingga koefisien determinasi dapat diketahui menggunakan persamaan: Kd = r2 X 100% Kd = (0,128)2 x 100% Kd = 0,16 x 100% Kd = 1,63% Artinya persentase atau kontribusi yang diberikan modal sendiri dan hutang jangka panjang terhadap laba pada PT. Polly Jasa Persada adalah sebesar 1,63% dan sisanya 98,37% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Uji Hipotesis Untuk melihat ada atau tidaknya peranan modal sendiri terhadap laba, maka digunakan uji t. Berdasarkan data yang diperoleh, maka besarnya thitung adalah sebagai berikut:
Berdasarkan perhitungan, diperoleh thitung sebesar 0,231. Digunakan uji dua pihak, dengan taraf signifikan 5% dan derajat kebebasan (dk) 6-2 = 4 didapatkan nilai ttabel sebesar 2,776, karena thitung < dari ttabel maka Ha ditolak. 19
ISSN 1693-7945
Vol.VI No.11 April 2014
Berdasarkan perhitungan diperoleh thitung sebesar -0,113. Digunakan uji dua pihak, dengan taraf signifikan 5% dan derajat kebebasan (dk) 6-2 = 4 didapatkan nilai ttabel sebesar 2,776, karena thitung < dari ttabel maka Ha ditolak. KESIMPULAN Berdasarkan perhitungan dan analisis yang telah dilakukan oleh peneliti selama penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh hutang jangka panjang dan modal sendiri terhadap profitabilitas pada PT. Polly Jasa Persada, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Keadaan modal sendiri rata – rata pada PT. Polly Jasa Persada selama 6 tahun dari tahun 2009 sampai dengan 2014 adalah sebesar Rp. 21.812.112.193 dengan peningkatan rata – rata Rp. 2.081.378.836 dan pertumbuhan rata – rata 8,46%. Berarti kondisi modal sendiri dalam keadaan baik karena selalu mengalami peningkatan. 2. Keadaan hutang jangka panjang rata – rata pada PT. Polly Jasa Persada selama 6 tahun dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2014 adalah sebesar Rp. 5.183.333.333 dengan penurunan rata – rata Rp. -2.000.000.000 dan pertumbuhan rata – rata -108,11%. Berarti kondisi hutang jangka panjang dalam keadaan baik karena selalu mengalami penurunan, artinya perusahaan mempunyai kemampuan untuk membayar hutang jangka panjangnya. 3. Keadaan laba rata – rata pada PT. Polly Jasa Persada selama 6 tahun dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2014 adalah sebesar Rp. 1.583.177.980 dengan penurunan rata – rata Rp. 205.745.684 dan pertumbuhan rata – rata -55,55%. Berarti kondisi laba dalam keadaan kurang baik karena mengalami penurunan. 4. Berdasarkan hasil analisis korelasi X1 terhadap Y diperoleh hasil r x1y = 0,115 yang berarti bahwa koefisien korelasi X1 terhadap Y termasuk dalam kategori sangat rendah. Sedangkan berdasarkan analisis koefisien determinasi X1 terhadap Y diperoleh hasil Kd = 1,32% dan sisanya 98,68% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Dan berdasarkan uji hipotesis t atau thitung dengan taraf kesalahan 5% (0,05) dan dengan derajat kebebasan atau dk = n-2 = 6-2 = 4, sehingga diperoleh ttabel = t(0,05;5) = 2,776 uji t yang didapat dalam pembahasan adalah 0,231 yang berarti modal sendiri terhadap laba pada PT. Polly Jasa Persada tidak berpengaruh. 5. Berdasarkan hasil analisis korelasi X2 terhadap Y diperoleh hasil r x2y = -0,056 yang berarti bahwa koefisien korelasi X2 terhadap Y termasuk dalam kategori sangat rendah. Sedangkan berdasarkan analisis koefisien determinasi X 2 terhadap Y diperoleh hasil Kd = 0,32% dan sisanya 99,68% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Dan berdasarkan uji hipotesis t atau t hitung dengan taraf kesalahan 5% (0,05) dan dengan derajat kebebasan atau dk = n-2 = 6-2 = 4, sehingga diperoleh ttabel = t(0,05;5) = 2,776 uji t yang didapat dalam pembahasan adalah -0,113 yang berarti hutang jangka panjang terhadap laba pada PT. Polly Jasa Persada tidak berpengaruh. 6. Berdasarkan hasil analisis korelasi X1 dan X2 terhadap Y diperoleh hasil r x1x2y = 0,128 yang berarti bahwa koefisien korelasi X1 dan X2 terhadap Y termasuk dalam kategori sangat rendah. Sedangkan berdasarkan analisis koefisien determinasi X 1 dan X2 terhadap Y diperoleh hasil Kd = 1,63% dan sisanya 98,37% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Dan berdasarkan uji hipotesis f atau f hitung diperoleh 0,003 dan ftabel = 9,28 yang berarti modal sendiri dan hutang jangka panjang terhadap laba pada PT. Polly Jasa Persada tidak memiliki pengaruh yang signifikan. SARAN Dari kesimpulan diatas, peneliti mengajukkan kepada pihak PT. Polly Jasa Persada yaitu sebagai berikut:
20
ISSN 1693-7945
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Vol.VI No.11 April 2014
Kondisi modal sendiri pada PT. Polly Jasa Persada sudah bagus karena mengalami kenaikan. Diharapkan dapat terus mempertahankan kondisi ini agar perusahaan dapat terus beroperasi dan mengurangi modal asing. Kondisi hutang jangka panjang PT. Polly Jasa Persada sudah bagus karena mengalami penurunan. Diharapkan dapat mempertahankan kondisi hutang jangka panjangnya tetap stabil dan perusahaan dapat membayar hutang jangka panjangnya. Diharapkan PT. Polly Jasa Persada dapat memaksimalkan potensi modal yang besar supaya mendapatkan laba yang lebih besar lagi. Karena dilihat dari analisis diatas, modal yang dimiliki sudah besar akan tetapi tidak digunakan secara maksimal sehingga lebih banyak modal yang menganggur. Diharapkan PT. Polly Jasa Persada dapat terus mempertahankan pertumbuhan modal sendiri dalam perusahaan dan dapat meningkatkan pertumbuhan laba perusahaan dengan memaksimalkan penggunaan modal sendiri. Diharapkan agar PT. Polly Jasa Persada bisa memperhitungkan keuntungan dan kerugian sebelum meminjam dana (hutang jangka panjang), supaya pengembalian hutang tetap terkendali dan meningkatkan keuntungan (laba) perusahaan. Dikarenakan modal sendiri dan hutang jangka panjang pada PT. Polly Jasa Persada sudah bagus, diharapkan perusahaan dapat meningkatkan keuntungan (laba) perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA Abdul Halim dan Bambang Supomo. 2008. Akuntansi Manajemen. Yogyakarta: BPFE Atmaja, Lukas Setia. 2008. Teori dan Praktek Manajemen Keuangan. Yogyakarta: ANDI. Fahmi, I. 2012. Pengantar Manajemen Keuangan. Bandung: Alfabeta. Sofyan Syafri Harahap. 2010. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers. Jumingan. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara. Kasmir. 2011. Manajemen Perbankan. Jakarta: Rajawali Pers. Kasmir. 2009. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers. Munawir, S. 2007. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: LIBERTY. Nafarin, M. 2009. Penganggaran Perusahaan. Jakarta: Salemba Empat. Riyanto, B. 2011. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE.
21