44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Perbandingan Hutang Jangka Panjang dan Modal Sendiri Struktur modal merupakan bagian dari struktur kekayaan yang terdiri dari perbandingan antara hutang jangka panjang dan modal sendiri. Maka perhitungannya adalah dengan membagi hutang jangka panjang dengan modal sendiri atau bisa disebut dengan Debt to Equity. Berikut perhitungan struktur modal perusahaan. Tabel 4.1. Komposisi Struktur Modal PT Samudera Indonesia Tbk periode 2004 s/d 2008
Tahun
Hutang jangka Panjang Rp
%
Modal Sendiri Rp
%
Total Rp
%
D/E
2004
259,790,022 18.33% 1,157,798,733 81.67% 1,417,588,755
100%
0.22
2005
291,477,153 16.16% 1,512,163,691 83.84% 1,803,640,844
100%
0.19
2006
645,975,523 30.99% 1,438,685,461 69.01% 2,084,660,984
100%
0.45
2007
742,372,213 30.59% 1,684,095,078 69.41% 2,426,467,291
100%
0.44
2008 1,723,536,975 45.14% 2,095,009,509 54.86% 3,818,546,484
100%
0.82
Sumber: Hasil olahan data
Dari tabel perbandingan struktur modal dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
45
1. Pada tahun 2004 struktur modal perusahaan terdiri dari hutang jangka panjang sebesar 18.33 % dan modal sendiri 81.67%. Perbandingan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri sebesar 0.22 menunjukkan 28 bahwa Rp. 0.22 dari setiap modal sendiri digunakan untuk menjamin hutang jangka panjang sebesar Rp.1. 2. Pada tahun 2005 struktur modal perusahaan terdiri dari hutang jangka panjang sebesar 16.16 % dan modal sendiri 83.84 %. Perbandingan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri sebesar 0.19 menunjukkan bahwa Rp. 0.19 dari setiap modal sendiri digunakan untuk menjamin hutang jangka panjang sebesar Rp.1. 3. Pada tahun 2006 struktur modal perusahaan terdiri dari hutang jangka panjang sebesar 30.99 % dan modal sendiri 69.01 %. Perbandingan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri sebesar 0.45 menunjukkan bahwa Rp. 0.45 dari setiap modal sendiri digunakan untuk menjamin hutang jangka panjang sebesar Rp.1. 4. Pada tahun 2007 struktur modal perusahaan terdiri dari hutang jangka panjang sebesar 30.59 % dan modal sendiri 69.41 %. Perbandingan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri sebesar 0.44 menunjukkan bahwa Rp. 0.44 dari setiap modal sendiri digunakan untuk menjamin hutang jangka panjang sebesar Rp.1. 5. Pada tahun 2008 struktur modal perusahaan terdiri dari hutang jangka panjang sebesar 45.14 % dan modal sendiri 54.86 %. Perbandingan antara
46
hutang jangka panjang dengan modal sendiri sebesar 0.82 menunjukkan bahwa Rp. 0.82 dari setiap modal sendiri digunakan untuk menjamin hutang jangka panjang sebesar Rp.1. 4.2 Analisa Laporan Keuangan Analisa laporan keuangan dilakukan dengan membandingkan berbagai pos pos atau perkiraan laporan keuangan yang terdapat pada laporan neraca dan rugi/laba selama periode tahun 2004 s/d 2008. 4.2.1 Analisa Rasio likuiditas Rasio ini berkaitan dengan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jang pendeknya yang telah jatuh tempo. Dalam penelitian ini rasio likuiditas yang akan diteliti adalah current ratio. Berikut adalah perhitungannya: current ratio
= Aktiva lancar Kewajiban Lancar
Tabel 4.2 Current Ratio
Tahun
Aktiva Lancar
Kewajiban lancar Current Ratio
2004
1,491,704,541
603,389,163
2.47
2005
1,982,278,691
742,210,048
2.67
2006
1,575,750,422
711,882,029
2.21
2007
1,797,749,774
792,448,873
2.27
Sumber: Hasil olahan data
47
Dari perhitungan current ratio dapat diambil kesimpulan yaitu sebagai berikut: 1. Tahun 2004 current ratio sebesar 2.47 yang berarti setiap Rp. 1 kewajiban lancar dijamin dengan 2.47 aktiva lancar. 2. Tahun 2005 current ratio sebesar 2.67 yang berarti setiap Rp. 1 kewajiban lancar dijamin dengan 2.67 aktiva lancar. 3. Tahun 2006 current ratio sebesar 2.21 yang berarti setiap Rp. 1 kewajiban lancar dijamin dengan 2.21 aktiva lancar. 4. Tahun 2007 current ratio sebesar 2.27 yang berarti setiap Rp. 1 kewajiban lancar dijamin dengan 2.27 aktiva lancar. 5. Tahun 2008 current ratio sebesar 1.54 yang berarti setiap Rp. 1 kewajiban lancar dijamin dengan 1.54 aktiva lancar.
4.2.2 Analisa Rasio Rentabilitas Mmerupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang maksimal dalam suatu periode tertentu. Dalam penelitian ini, rasio rentabilitas yang akan diteliti adalah rentabilitas ekonomis. Berikut perhitungannya: rentabilitas ekonomis = Laba sebelum pajak Total Modal Tabel 4.3 RentabilitasEkonomis
48
Tahun Laba sebelum Pajak
Total Modal
Rentabilitas Ekonomis
2004
Rp328,201,377
Rp1,157,798,733
0.28
2005
Rp557,341,828
Rp1,512,163,691
0.37
2006
Rp146,000,026
Rp1,438,685,461
0.1
2007
Rp233,668,235
Rp1,684,095,078
0.14
Sumber: Hasil olahan data
Dari hasil perhitungan rentabilitas modal sendiri dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Tahun 2004 rentabilitas ekonomis sebesar 0.28 yang berarti setiap Rp. 1 dari total modal yang ditanam menghasilkan laba sebesar Rp. 0.28 2. Tahun 2005 rentabilitas ekonomis sebesar 0.37 yang berarti setiap Rp. 1 dari total modal yang ditanam menghasilkan laba sebesar Rp. 0.37 3. Tahun 2004 rentabilitas ekonomis sebesar 0.10 yang berarti setiap Rp. 1 dari total modal yang ditanam menghasilkan laba sebesar Rp. 0.10 4. Tahun 2004 rentabilitas ekonomis sebesar 0.14 yang berarti setiap Rp. 1 dari total modal yang ditanam menghasilkan laba sebesar Rp. 0.14 5. Tahun 2004 rentabilitas ekonomis sebesar 0.15 yang berarti setiap Rp. 1 dari total modal yang ditanam menghasilkan laba sebesar Rp. 0.15 Dari hasil perhitungan rasio likuiditas dan rentabilitas dapat dirangkum hasilnya
49
sebagai berikut: Tabel 4.4 Data struktur Modal, Current Ratio dan Rentabilitas Ekonomis
Tahun 2004 2005
Struktur Modal 0.22 0.19
Current Ratio 2.47 2.67
Rentabilitas Ekonomis 0.28 0.37
4.3 Analisa Pengaruh Struktur Modal terhadap Likuiditas Untuk mengetahui pengaruh struktur modal terhadap likuiditas yang akan menggunakan analisa regresi sederhana maka akan ditentukan dulu variabel bebas (x) dan variabel terikat (y). Dalam hal ini variabel bebas adalah struktur modal dan variabel terikat adalah rasio likuiditas (current ratio) dan rasio rentabilitas (rentabilitas ekonomis). Tabel 4.5 Data struktur Modal dan Current Ratio
Tahun Struktur Modal (x) Current Ratio (y) 2004 0.22 2.47 Sumber: hasil olahan data Jika sudah diketahui variabel bebas (x) dan variabel terikat (y), maka bisa
50
dilakukan analisa regresi sederhana dengan menggunakan SPSS. Dan didapat hasil sebagai berikut: Tabel 4.6 Tabel perhitungan dengan SPSS Pengaruh Struktur Modal terhadap Rasio Likuiditas (current ratio) Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
1
(Constant) Struktur Modal
B 2.941 1.673
Std. Error .075 .155
Standardized Coefficients Beta .987
t B 39.467 10.778
Sig. Std. Error .000 .002
a Dependent Variable: current ratio
Sumber: Hasil perhitungan dengan SPSS
Analisa: Dari uji coeeficients, pada bagian struktur Modal menunjukkan persamaan regresi: Y = 2.941 – 1.673 X Dimana: Y = current ratio X = Struktur Modal Keterangan: 1. Konstanta sebesar 2.941 menyatakan bahwa jika tidak ada peningkatan Struktur Modal, maka current ratio adalah sebesar 2.941. 2. Koefisien regresi sebesar 1.673 menyatakan bahwa setiap kenaikan 1
51
tingkat Struktur Modal akan menurunkan current ratio sebesar 1.673. Koefisien bernilai negatif artinya terjadi hubungan negatif antara Struktur Modal dengan current ratio. Namun sebaliknya jika Struktur Modal turun 1 tingkat, maka current ratio akan mengalami kenaikan sebesar 1.673. 3. Uji t untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel dependen (current ratio) Hipotesis berdasarkan uji t dirumuskan secara statistik berikut: Ha : b ≠ 0 Ho : b = 0 Hipotesis bentuk kalimat: Ha : Struktur Modal berpengaruh signifikan terhadap current ratio Ho : Struktur Modal tidak berpengaruh signifikan terhadap current ratio Kaidah keputusan: a. Jika nilai t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan b. Jika nilai t hitung < t tabel atau t hitung ≥ t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan Tabel coeffcient diperoleh t hitung = 10.778 Tingkat signilfikan ( = 0.05) untuk uji dua pihak. Df atau dk (derajat kebebasan) = jumlah data – 2 atau 52 = 3 Sehingga didapat t tabel = 2.353 Ternyata nilai t hitung < t tabel, atau (10.778 < 2.353) maka Ho ditolak
52
dan Ha diterima, artinya signifikan. Jadi struktur modal berpengaruh signifikan terhadap current ratio.
4.4 Pengaruh struktur Modal terhadap Rentabilitas Rasio rentabilitas adalah rasio yang menunjukkan efektifitas penggunaan dana dalam perusahaan untuk menghasilkan laba yang maksimal. Untuk mengetahui pengaruh struktur modal terhadap rentabilitas yang akan menggunakan analisa regresi sederhana maka akan ditentukan dulu variabel bebas (x) dan variabel terikat (y). Dalam hal ini variabel bebas adalah struktur modal dan variabel terikat adalah rasio rentabilitas (rentabilitas ekonomis).
Tabel 4.7 Data Struktur Modal dan Rentabilitas Ekonomis
Tahun 2004
Struktur Modal Rentabilitas Ekonomis 0.22 0.28
Sumber: Hasil olahan data Jika sudah diketahui variabel bebas (x) dan variabel terikat (y), maka bisa dilakukan analisa regresi sederhana dengan menggunakan SPSS. Dan didapat hasil
53
sebagai berikut: Tabel 4.8 Tabel perhitungan dengan SPSS Pengaruh Struktur Modal terhadap Rasio Rentabilitas (rentabilitas ekonomis) Coefficients(a)
Model
1
(Constant) Struktur Modal
Unstandardized Coefficients B .341 .313
Std. Error .089 .186
Standardized Coefficients Beta .697
t B 3.823 1.686
Sig. Std. Error .032 .190
a Dependent Variable: Rentabilitas
Sumber: Hasil perhitungan dengan SPSS
Keterangan: 1. Konstanta sebesar 0.341 menyatakan bahwa jika tidak ada peningkatan Struktur Modal, maka current ratio adalah sebesar 0.341. 2. Uji t untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel dependen (current ratio) Hipotesis berdasarkan uji t dirumuskan secara statistik berikut: Ha : b ≠ 0 Ho : b = 0 Hipotesis bentuk kalimat: Ha : Struktur Modal berpengaruh signifikan terhadap Rentabilitas ekonomis. Ho : Struktur Modal tidak berpengaruh signifikan terhadap Rentabilitas
54
ekonomis. Kaidah keputusan: a. Jika nilai t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan b. Jika nilai t hitung < t tabel atau t hitung ≥ t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan Tabel coeffcient diperoleh t hitung = 1.686 Tingkat signilfikan ( = 0.05) untuk uji dua pihak. Df atau dk (derajat kebebasan) = jumlah data – 2 atau 52 = 3 Sehingga didapat t tabel = 2.353 Ternyata nilai t hitung > t tabel, atau (1.686 > 2.353) maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. Jadi struktur modal tidak berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas.