PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) ( Studi Kasus Pada PD.BPR Artha Galunggung)
ADI HARDIAN NUGROHO 083403129
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
ABSTRACT
This study aims to determine the working capital, and Return On Equity (ROE) and the effect of working capital on Return On Equity (ROE), the study was conducted in PD. BPR Galunggung Artha, the data obtained in the form of financial statements from February 2011 to April 2012. The method of research used a descriptive case study types. Engineering analysis using simple regression, correlation coefficient, coefficient of determination and t test. Based on the survey results revealed the highest PD working capital. RB Artha Galunggung occurred in October 2011 of Rp. 6.403.699.925 while the smallest occurred in January 2012, Rp. 4554475981. ROE highest levels occurred in December 2011 in the amount of 0.52, while the smallest is 0.05 in February 2011 and January 2012. Working capital ROE significant effect on PD. RB Artha Galunggung with a correlation coefficient of 0783, and the coefficient of determination of 0.613. The suggestions in this study is expected to manage the company's working capital efficiently and effectively, such as the use of working capital in order to meet the obligations of the company, it can be issued in a timely manner or at the time of obtaining profit estimated not too disruptive for working capital or earned income to cover working capital that will be used to meet existing obligations both short-and long-term.
Keywords: Working Capital and Return On Equity (ROE)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui modal kerja, dan Return On Equity (ROE) serta pengaruh modal kerja terhadap Return On Equity (ROE), penelitian ini dilaksanakan di PD. BPR Artha Galunggung, data yang diperoleh berupa laporan keuangan periode Februari 2011 sampai April 2012. Metode penelitian yang digunakan deskriptif dengan jenis studi kasus. Teknik analisis menggunakan uji regresi sederhana, koefisien korelasi, koefisien determinasi dan uji t. Berdasarkan hasil penelitian diketahui modal kerja tertinggi PD. BPR Artha Galunggung terjadi pada bulan Oktober 2011 yaitu Rp. 6.403.699.925 sedangkan yang terkecil terjadi pada bulan Januari 2012 yaitu Rp. 4.554.475.981. Tingkat ROE tertinggi terjadi pada bulan Desember 2011 yaitu sebesar 0,52, sedangkan yang terkecil 0,05 yaitu pada bulan Februari 2011 dan Januari 2012. Modal kerja berpengaruh signifikan terhadap ROE pada PD. BPR Artha Galunggung dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0.783, dan koefisien determinasi sebesar 0,613. Yang menjadi saran dalam penelitian ini adalah diharapkan perusahaan dapat mengelola modal kerja secara efisien dan efektif, seperti penggunaan modal kerja dalam rangka memenuhi kewajiban-kewajiban perusahaan, maka dapat dikeluarkan pada waktu yang tepat atau pada saat diperolehnya laba yang diperkirakan tidak terlalu mengganggu modal kerja atau laba yang diperoleh dapat menutupi modal kerja yang akan digunakan untuk memenuhi kewajibankewajiban yang ada baik jangka pendek ataupun jangka panjang.
Kata Kunci : Modal Kerja dan Return On Equity (ROE)
perbankan no.10 tahun 1998 pasal 1 ayat 1).
PENDAHULUAN
Hal ini berarti bank sebagai penghimpun Bank merupakan badan usaha yang
dana masyarakat dan juga berfungsi sebagai
menhimpun dana masyarakat dalam bentuk
sumber modal pinjaman bagi masyarakat,
simpanan
kepada
bank mempunyai misi untuk meningkatkan
masyarakat dalam rangka meningkatkan
peran serta masyarakat dalam pembangunan
taraf hidup rakyat banyak. (Undang- undang
ekonomi.
dan
menyalurkannya
Pembangunan yang di laksanakan harus selaras dengan dana yang ada, karena jika
pembangunan
kinerja bank.
tidak
Dengan melihat uraian diatas, maka
dilaksanakan secara merata maka akan
jelaslah bahwa modal kerja tetap merupakan
meninbulkan ketimpangan dan kesenjangan
bagian dari masalah keuangan perusahaan
social
kearah
atau PD.BPR yang perlu dianalisis untuk
kecemburuan social. Untuk mendukung
mencapai tujuan perusahaan tersebut. Modal
pembangunan tersebut diperlukan pernan
kerja
bank untuk mengelola dana perekonomian.
menbelanjai
yang
tersebut
yang dalam hal ini berpengaruh terhadap
dapat
menjurus
Pemerintah
daerah
perusahaan
dibutuhkan
operasi
untuk
perusahaan sehari-
dalam
hari,karena itu modal kerja merupakan
melaksanakan peranannya mendirikan bank-
bagian dari investasi jangka pendek yang
bank
cenderung berubah-ubah disbanding dengan
pemerintah
massyarakat
yang
untuk
membantu
memerlukan
modal.
modal lainnya.
Perusahaan daerah Bank Perkreditan Rakyat Arta Galunggung yang disebut juga Bank
TINJAUAN PUSTAKA
Perkreditan Rakyat dimana menurut undang-
Pengertian
modal
kerja
adalah
undang pokok perbankkan no.10 tahun 1998
kelebihan aktiva lancer terhadap utang
pasal 1. Modal kerja perlu dikaitkan pada
jangka pendek. Kelebihan ini disebut modal
tingkat kesehatan Bank Perkreditan Rakyat
kerja bersih (net working capital). Djarwo
karena modal kerja digunakan untuk operasi
(2004:87). Modal kerja juga bisa dianggap
sehari-hari, dimana penggunaannya harus
sebagai
efektif
diinvestasikan dalam aktiva tidak lancar atau
dan
efisien
sehingga
dapat
meningkatkan laba perusahaan yang menjadi
dana
yang
tersedia
untuk
untuk membayar utang tidak lancar”.
tujuan perusahaan tersebut. Modal kerja
Dan pengertian modal kerja menurut
tersebut juga digunakan untuk mengukur
Susan Irawati (2006:89), “modal kerja
tingkat likuiditas bank, sedangkan modal
merupakan investasi dalam bentuk aktiva
kerja yang baik akan menentukan likuiditas
lancar atau Current assets”.
yang baik pula. Dengan demikian bahwa
Dari uraian di atas kita dapat
modal kerja suatu bank sangat berpengaruh
mengetahui bahwa modal kerja (Working
penting terhadap kelangsungan usaha bank
Capital) merupakan investasi perusahaan dalam aktiva likuid (liquid asset). Istilah
aktiva liquid digunakan untuk menunjukkan
ROE adalah perbandingan antara
aktiva-aktiva yang dapat segera dikonversi
laba bersih perusahaan dengan modal
menjadi kas, sedangkan untuk aktiva-aktiva
sendiri. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai
lain selain kas, memiliki dua dimensi
berikut:
likuiditas yaitu:
Return On Equity =
-
Waktu
yang
digunakan
untuk
mengkonversi aktiva menjadi kas
METODE PENELITIAN
dan -
Metode
Tingkat kepastian dikaitkan dengan rasio konversi, harga, atau realisasi dari aktiva.
yang
digunakan
dalam
penelitian ini adalah deskriftif dengan jenis studi
kasus.
penyelidikan
Metode yang
ini
merupakan
diadakan
untuk
mendapatkan fakta-fakta dari gejala-gejala Kemampuan perusahaan dalam tiap periode untuk mendapatkan laba itu dapat diukur dengan rasio profitabilitas yang mencerminkan kemajuan perusahaan dalam menjalankan operasinya.
yang ada mencari keterangan-keterangan secara factual, baik tentang institusi social, ekonomi atau politik dari suatu kelompok atau suatu daerah. Moch Nazir (2003:65). Dengan metode ini data yang berhasil
Dimana Return On Equity (ROE) ini merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui besarnya tingkat profitabilitas perusahaan.
dikumpulkan, diproses kemudian dianalisis serta dibandingkan dengan teori yang ada sedangkan
pengujiannya
dimulai
dari
operasional variabel, teknik pengumpulan
Menurut Agnes Sawir (2005 : 20) rasio ini memperlihatkan sejauh manakah
data, teknik pengujian data dan rancangan pengujian hipotesis.
perusahaan mengelola modal sendiri (net worth) secara efektif, mengukur tingkat keuntungan dilakukan
dari
investasi
yang
telah
pemilik
modal
sendiri
atau
pemegang saham perusahaan. Return On Equity
(ROE)
menunjukan
rentabilitas
modal sendiri atau yang sering disebut sebagai rentabilitas usaha.
Hipotesis Hipotesis
merupakan
jawaban
sementara atas suatu permasalahaan yang masih harus dibuktikan kebenarannya secara empiris.
Bertitik
tolak
pada
rumusan
masalah dan kerangka pemikiran, maka di ajukan hipotesis :
1.
Terdapat pengaruh modal kerja terhadap
Penurunan tingkat ROE terjadi pada
return on equity(ROE) pada PD.BPR
bulan Juli 2011 dan Januari 2012 yaitu
Artha Galunggung.
mengalami penurunan sebesar 0,03 dan 0,48. Penurunan tingkat ROE pada bulan Juli
HASIL DAN PEMBAHASAN
2011
lebih
disebabkan
peningkatan modal sendiri
terjadinya yang tidak
Modal Kerja Pada PD. BPR Artha
seimbang dengan peningkatan laba bersih
Galunggung
yang
diperoleh
perusahaan,
sedangkan
Pada periode Maret 2011 sampai
penurunan tingkat ROE pada bulan Januari
2011
Artha
2012 merupakan penurunan tertinggi yang
Galunggung mengalami peningkatan rata-
mencapai 986,11% dibandingkan dengan
rata sebesar 5,63% yaitu sebesar Rp.
bulan Desember 2011 hal itu
lebih
432.829.277,- pada bulan Maret 2011, Rp.
disebabkan
yang
257.521.380 bulan April 2011 dan sebesar
signifikan pada perolehan laba bersih pada
192.625.537 pada bulan Mei 2011, hal itu
PD BPR Artha Galunggung.
Mei
modal
kerja
PD
terjadinya
penurunan
disebabkan terjadinya peningkatan pada aktiva lancar yaitu meningkatnya kredit
Pengaruh Modal Kerja Terhadap ROE
yang disalurkan, kas beredar, dan dana yang
Pada PD. BPR Artha Galunggung
disimpan pada bank lain.
Berdasarkan
hasil
perhitungan
diperoleh nilai regresi dengan formulasi Y = ROE Pada PD. BPR Artha Galunggung Tingkat ROE tertinggi terjadi pada
0.758 + 1.929E-10x (Hasil perhitungan lampiran 1), artinya jika modal kerja
bulan Desember 2011 dengan tingkat ROE
ditingkatkan
sebesar 0,52 hal itu hasil dari perbandingan
kemampuan perusahaan dalam memperoleh
laba bersih sebesar Rp. 2.007.577.432,28
laba akan meningkat sebesar 1.929E-10, hal
dengan
itu
modal
sendiri
sebesar
Rp.
senilai
menunjukkan
1
bahwa
rupiah
maka
modal
3.831.918.270,26. Hal itu menunjukkan
memberikan
bahwa perusahaan memiliki kemampuan
kemampuan perusahaan dalam memperoleh
menghasilkan laba sebesar 52% dari modal
laba.
sendiri yang dimiliki perusahaan.
kontribusi
kerja
Berdasarkan
hasil
terhadap
uji
koefisien
korelasi diperoleh nilai r sebesar 0.783
(Hasil
perhitungan
lampiran
1),
yang
KESIMPULAN
berdasarkan tabel interpretasi (Tabel 3.2)
Modal kerja tertinggi PD. BPR Artha
berada di rentang 0,6 – 0,799 dengan
Galunggung terjadi pada bulan Oktober
kategori kuat, artinya terhadap hubungan
2011 dan modal kerja terkecil pada bulan
yang kuat antara modal kerja dengan ROE
Januari 2012. Sedangkan peningkatan modal
pada PD BPR Artha Galungung. Sedangkan
kerja tertinggi terjadi pada bulan Agustus
dari nilai koefisien determinasi diperoleh
2011 sedangkan penurunan modal kerja
nilai sebesar 0.613, artinya modal kerja
terbesar adalah pada bulan Januari 2012.
berpengaruh terhadap ROE sebesar 0,613
Tingkat ROE tertinggi PD. BPR
atau 61,3%, yang berarti pula modal kerja
Artha
memberikan
61,3%
Desember 2011, sedangkan ROE terkecil
terhadap kemampuan perusahaan dalam
pada bulan Februari 2011 dan Januari 2012.
memperoleh laba.
Sedangkan
Untuk
kontribusi
sebesar
mengetahui
Galunggung
terjadi
peningkatan
pada
ROE
bulan
tertinggi
tingkat
terjadi pada bulan Maret 2011 sedangkan
signifikansi pengaruh modal kerja terhadap
penurunan ROE terbesar adalah pada bulan
ROE, dapat dilihat dari nilai uji t (lampiran
Januari 2012.
1), berdasarkan hasil perhitungan dengan
Modal kerja berpengaruh signifikan
menggunakan SPSS diperoleh nilai thitung
terhadap ROE pada PD. BPR Artha
sebesar 4.536 dengan nilai probabilitas
Galunggung. Hal itu berdasarkan hasil
(Sig.) sebesar 0,001 yang lebih kecil dari
pengolahan data
= 0,05, karena thitung > ttabel, maka dari hasil
laporan
pengujian
Galunggung periode Februari 2011 sampai
tersebut
mengandung
makna
keputusan diterima dan kaidah keputusan
yang bersumber dari
keuangan
PD.
BPR
Artha
April 2012.
Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti modal kerja berpengaruh signifikan terhadap
DAFTAR PUSTAKA
ROE pada PD BPR Artha Galunggung.
Agnes Sawir. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan
Dengan demikian hipotesis yang penulis ajukan yaitu “Terdapat pengaruh modal kerja terhadap return on equity(ROE) pada
Perusahaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
PD.BPR Artha Galunggung” telah terbukti dan dapat diterima kebenarannya.
Bambang Riyanto, 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan.Edisi Empat,
Yogyakarta:BPFE. Bustanul Arifin. 2001. Manajemen. Cetakan kedua. Jakarta:PT. gelora Aksara Pratama.
Sofyan Syafri Harahap. 2004. Manajemen Keuangan (teori dan terapan). Edisi Tiga,Yogyakarta : BPFE
Hasibuan SP Malayu. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi ke tiga. Jakarta : Bumi Aksara.
Susan Irawati. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi ke tiga.Jakarta:Bumi Aksara.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2002. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta : Salemba Empat.
Sugiono. 2003. Statistika Untuk Penelitian. Penerbit CV Alfabeta. Bandung.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta : Salemba Empat. Jhon Soeprihanto. 1997. Manajemen Modal Kerja. Cetakan Kedua. Yogyakarta:BPFE. Khasmir Kencana. 2010. Akuntansi Keuangan. Cetakan Kedua.Yogyakarta : BPFE. Luthfiyati. 2002. Manajemen Keuangan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Moch Nazir. 2003. Metode Penelitian. Penerbit Ghalia Indonesia. Jakarta. Munawir. 2001. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Empat Belas. Yogyakarta: Liberty. Munawir.2004. Analisa Laporan Keuangan. Edisi lima Belas. Yogyakarta : Liberty. Sofyan Syafri Harahaf. 2007. Manajemen Keuangan (teori dan terapan). Edisi Empat,Yogyakarta : BPFE
SK DIR.BI. NO. 30/12/KEP/DIR, tanggal 30 April 1997 SE. BI. NO. 30/3/UPPB, tanggal 30 April 1997 Htpp://www.bi.go.id/sipuk/sipuko4/Im/Ind/I ndustri/Keuangan.htm Htpp: //www,pikiran .com/cetak/0304/20/0694.htm
rakyat