ANALISIS DEBT TO EQUITY RATIO (DER) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) (Studi Kasus Pada pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk)
EEF NUR MUBAROK 083403086 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Debt to Equity Ratio pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk yang di terdaftar di Bursa Efek Indonesia. (2) Return On Equity pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk yang di terdaftar di Bursa Efek Indonesia. (3) Analisis Debt to Equity terhadap Return On Equity pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk yang di terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari penelitian kepustakaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa : (1) Debt to Equity Ratio pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dari tahun 2004-2011 mengalami peningkatan dan penurunan (2) Return On Equity pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dari tahun 2004-2011 secara keseluruhan mengalami peningkatan (3) Debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap Return On Equity.
Kata Kunci : Debt to Equity Ratio dan Return On Equity.
PENDAHULUAN Pada prinsipnya, setiap sumber perusahaan membutuhkan dana. Pemenuhan dana tersebut dapat berasal dari sumber intern maupun ekstern. Namun umumnya perusahaan cenderung menggunakan modal sendiri sebagai modal permanen dari pada modal asing yang hanya digunakan sebagai pelengkap apabila dana yang diperlukan kurang mencukupi. Karena itu, para manjer keuangan dengan tetap memperhatikan cost of capital perlu menentukan struktur modal dalam upaya menetapkan apakah kebutuhan dana perusahaan dipenuhi dengan modal sendiri ataukah dengan modal asing.
Keputusan modal ini akan mempengaruhi keadaan struktur modal perusahaan. Struktur modal merupakan imbangan antara modal sendiri dengan modal asing atau utang. Oleh karena kebijaksanaan struktur modal akan mempengaruhi keputusan investasi. Dengan demikian, perusahaan akan dituntut memilih bentuk struktur modal yang mampu memaksimalkan nilai perusahaan. Selain itu perusahaan dituntut untuk mengalokasikan modal yang diperoleh secara optimal. Untuk merangsang pertumbuhan ekonomi, sektor riil harus dapat digerakan, meskipun banyak hambatan yang dialami oleh perusahaan, salah satunya yang paling
penting adalah pendanaan. Dunia usaha mengalami kemunduran yang diakibatkan oleh banyaknya lembaga-lembaga keuangan yang mengalami kesulitan keuangan sebagai akibat dari adanya kemacetan kredit di masa lalu dan masalah kelayakan kredit. Upaya mengantisipasi kondisi tersebut, manajer keuangan perusahaan harus berhati-hati dalam menetapkan struktur modal perusahaan dengan adanya perencanaan yang matang dalam menentukan struktur modal yang diharapkan perusahaan. Apabila perusahaan akan menambah dana untuk ekspansinya, terdapat dua alternatif diantaranya dengan menambah modal sendiri dan dana atau modal asing. Secara finansial, penambahan modal tersebut harus bisa meningkatkan kemakmuran pemilik. Artinya, diambil dari modal sendiri atau modal asing tidak menjadi masalah, asalkan dapat meningkatkan kesejahteraan pemilik yang salah satunya diukur dengan profitabilitas. Teori struktur modal menjelaskan apakah ada pengaruh perubahan modal terhadap nilai perusahaan. Struktur modal terbaik adalah struktur modal yang memaksimumkan nilai perusahaan. Dalam melakukan keputusan pendanaan, perusahaan dituntut untuk mempertimbangkan dan menganalisis kombinasi sumber-sumber daya ekonomis guna membelanjai kebutuhan-kebutuhan investasi serta kegiatan usahanya. Untuk itu dalam menetapkan struktur modal pendanaan perlu pertimbangan berbagai variabel yang mempengaruhinya. Menurut Brigham (2001: 39) faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal diantaranya adalah stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas, pajak, sikap manajemen, sikap pemberi pinjaman, kondisi pasar, kondisi internal perusahaan dan juga fleksibilitas keuangan.
TINJAUAN PUSTAKA Menurut James C Van Home dan Jhon M Wachowicz JR yang dialihbahasakan oleh Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary (2005:2002), Rasio keuangan (Financial Ratio) merupakan sebuah indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan didapat dengan membagi satu angka dengan angka lain. Dengan menggunakan rasio keuangan,analisis keuangan dapat melakukan pemeriksaan data berbagai aspek kesehatan keuangan perusahaan agar dapat mengevaluasi kondisi keuangan perusahaan dan kinerjanya. Menurut James C. Van Home dan John M. Wachowicz JR yang dialihbahasakan oleh Dewi Fitriasari dan Deny Amos Kwary ( 2005:209 ) menjelaskan : “Debt to Equity Ratio atau rasio utang terhadap ekuitas adalah rasio yang dihitung dengan membandingkan / membagi total utang perusahaan (termasuk kewajiban jangka pendek) dengan ekuitas pemegang saham” Hutang menurut Munawir (2004:18) merupakan “Semua kewajiban perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi untuk membayar sejumlah uang atau menyerahkan barang atau jasa pada tanggal tertentu, dimana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditor” Menurul Syahrul et al (2003:206) laba didefinisikan sebagai berikut: "Laba merupakan perbedaan positif sebagai hasil penjualan produkproduk dan jasa-jasa dengan harga yang lebih tinggi daripada biaya untuk menghasilkan produk atau jasa tersebut. Atau perbedaan antara harga jual dan harga beli dari suatu komoditi atau surat berharga apabila harga juataya lebih tinggi”
Dalam definisi di atas, laba merupakan kenikmatan dari penggunaan modal, namun perusahaan ada bukanlah untuk kenikmatan. Tujuannya adalah untuk mendatangkan arus kekayaan demi keuntungan pemiliknya. Menurut James C. Van Home dan John M. Wachowicz JR yang dialihhbahasakan oleh Dewi Fitriasari dan Deny Amos Kwary ( 2005:225 ) menjelaskan : “Tingkat pengembalian atas ekuitas yaitu membandingkan antara laba bersih setelah pajak (earning after tax) setelah dikurangi dividen saham biasa dengan ekuitas yang telah diinvestasikan oleh pemegang saham di perusahaan.
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta sifat, serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. (Mohamad Nazir, 2003). Teknik Pengumpulan Data Untuk melengkapi dan menyelesaikan pembuatan skripsi ini penulis menggunkan teknik pengumpulan data dan informasi dengan melakukan studi dokumentasi, yaitu penelitian selama kurun waktu 8 tahun dari tahun 2004-2011 untuk mendapatkan data sekunder dari objek yang diteliti dengan melakukan pengumpulan data perusahaan melalui pojok bursa Universitas Siliwangi dengan media internet. TEKNIK ANALISIS DATA
Laba Bersih Return on Equity = Total Ekuitas
Dimana rancangan analisis data yang digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return on Equity (ROE) meliputi penetapan statistik uji dan pengujian hipotesis yaitu sebagai berikut:
OBJEK DAN METODE PENELITIAN Objek penelitian ini adalah Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return on Equity Ratio (ROE) pada perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Adapun lokasi penelitian dilaksanakan di Pojok Bursa Universitas Siliwangi Tasikmalaya, Jalan Siliwangi no. 24 Tasikmalaya melalui transfer data selain itu juga data yang diperoleh dari situs www.idx.com dan www.google.com. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan studi kasus. Metode deskriptif adalah suatu metode yang meneliti status kelompok manusia, objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang dengan tujuan membuat deskripsi, gambaran atau lukisan
1) Analisis Regresi Linear Sederhana Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel X terhadap variabel Y, dengan persamaan sebagai berikut: Y= a + bX (Sugiyono, 2003:244) Keterangan: X = Debt to Equity Ratio (DER) Y = Return on Equity (ROE) a = Konstanta b = Koefisien Regresi Untuk menghitung nilai a dan b digunakan rumus sebagai berikut : Yi X i 2 X i X iYi a = 2 2 n X i X i
b=
X i Yi X i Yi n Xi
2
X i
2
(Sugiyono, 2004:245)
2) Analisis Korelasi Alat analisis yang digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan antar variabel, apakah hubungan positif atau negativ, cukup kuat atau tidak. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung koefisien korelasi adalah sebagai berikut : n XY X Y r 2 2 n X 2 X n Y 2 Y
(Sugiyono, 2004 :250) Keterangan : r = koefisien Korelasi n = Banyaknya periode yang diteliti X = Debt to Equity Ratio (DER) Y = Return on Equity (ROE) 3) Koefisien Determinasi Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel (X) terhadap variabel (Y) dapat dicari dengan menggunakan koefisien determinasi (kd) kd r 2 x100% (Sugiyono, 2003:254) Ketrangan : Kd = Koefisien determinasi r = koefisien korelasi Besarnya koefisien determinasi (r2 ) terletak antar 0 dan 1 atau antar 0% sampai dengan 100%. Sebaliknya jika r2 = 0, model tadi tidak menjelaskan sedikitpun pengaruh variasi varibel X terhadap variasi variable Y. kecocokan model dikatakan lebih baik jika r2 semakin dekat dengan 1. Jadi untuk batas koefisien determinasi adalah 0 r2 1. 4) Uji Signifikasi Untuk mengetahui kuat lemahnya pengaruh variabel X terhadap Y maka dilakukan uji t. Adapun tingkat
signifikan yang digunakan adalah 0,05 atau 5% karena dinilai cukup ketat untuk mewakili hubungan anatara variabel-variabel yng diteliti dan merupakan tingkat signifikan yang umum digunakan dalam penelitian social. Tingkat signifikan yang dipakai adalah 95% (α =0,05). Adapun langkah-langkah pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut : a. Hipotesis : Ho: ρ = 0 : Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh terhadap Return on Equity. Ha : ρ ≠ 0 : Debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap Return on Equity b. Tes Statistik yang digunakan untuk menguji signifikan : r n2 t 1 r2 (Sugiyono, 2004:234) c. Kaidah Keputusan : t 1 t t 1 2 2 Terima Ho jika
t t 1 2 Tolak Ho Jika atau t1 2 d. Simpulan Menyimpulkan Ho diterima atau ditolak (sesuai dengan kaidah keputusan)
HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil penelitian yang dilakukan pada perusahan Indofood Sukses Makmur Tbk, diperoleh nilai total utang dan ekuitas pemegang saham dari tahun 2004 – 2011 sebagai berikut : Tabel 1 Total Hutang PT. Indofood Sukses Makmur Tbk per 31 Desember 2004 - 31 Desember 2011 ( Dalam jutaan rupiah)
No
Tahun
Total Utang (Rp)
Persentase
1
2004
10.727.582
-
2
2005
10.042.582
0.009
3
2006
10.523.697
0.010
4
2007
18.679.042
0.018
5
2008
26.435.324
0.014
6
2009
24.886.781
0.009
7
2010
22.423.117
0.009
8
2011
21.975.708
0.010
Sumber : Pojok BEI Universitas Siliwangi Tasikmalaya 2013. Tabel 2 Ekuitas Pemegang Saham PT. Indofood Sukses Makmur Tbk per 31 Desember 2004 - 31 Desember 2011 (Dalam jutaan rupiah)
No
Tahun
Total Ekuitas (Rp)
Persentase
1
2004
4.189.916
-
2
2005
4.308.449
0.010`
3
2006
5.034.463
0.012
4
2007
7.126.596
0.014
5
2008
8.498.749
0.012
6
2009
10.155.495
0.012
7
2010
16.784.671
0.016
8
2011
31.610.225
0.019
Sumber : Pojok BEI Universitas Siliwangi Tasikmalaya 2013.
Tabel 3 Debt to Equity Ratio (DER) PT. Indofood Sukses Makmur Tbk per 31 Desember 2004 - 31 Desember 2011
No
Tahun
Debet to Equity Ratio (DER)
1
2004
2,56
2
2005
2,33
3
2006
2,10
4
2007
2,62
5
2008
3,11
6
2009
2,45
7
2010
1,34
8
2011
0,70
Sumber : Pojok BEI Universitas Siliwangi Tasikmalaya 2013. Dari hasil penelitian yang dilakukan di PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, diperoleh hasil nilai laba bersih setelah dikurangi pajak dan ekuitas pemegang saham sebagai berikut : Tabel 4 Laba Bersih Setelah Pajak (EAT) PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
per 31 Desember 2004 - 31 Desember 2011. (Dalam jutaan rupiah). No
Tahun
Laba Bersih Setelah Pajak (Rp)
Persentase
1
2004
386.919
-
2
2005
124.018
0.003
3
2006
661.210
0.053
4
2007
980.357
0.015
5
2008
1.034.398
0.010
6
2009
2.075.861
0.020
7
2010
2.952.858
0.014
8
2011
5.017.425
0.017
Sumber : Pojok BEI Universitas Siliwangi Tasikmalaya 2013.
Tabel 5 Ekuitas Pemegang Saham PT. Indofood Sukses Makmur Tbk per 31 Desember 2004 - 31 Desember 2011. (Dalam jutaan rupiah). No
Tahun
Total Ekuitas (Rp)
Persentase
1
2004
4.189.916
-
2
2005
4.308.449
0.010`
3
2006
5.034.463
0.012
4
2007
7.126.596
0.014
5
2008
8.498.749
0.012
6
2009
10.155.495
0.012
7
2010
16.784.671
0.016
8
2011
31.610.225
0.019
Sumber : Pojok BEI Universitas Siliwangi Tasikmalaya 2013.
Tabel 6 Return on Equity PT. Indofood Sukses Makmur Tbk per 31 Desember 2004 - 31 Desember 2011. No
Tahun
Return On Equity
1
2004
9,23
2
2005
2,88
3
2006
13,13
4
2007
13,76
5
2008
30,59
6
2009
40,02
7
2010
32,37
8
2011
20,10
Sumber : Pojok BEI Universitas Siliwangi Tasikmalaya 2013. Berdasarkan tabel 1 di atas hasil penelitian yang penulis lakukan pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, terlihat bahwa total hutang PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dari tahun 2004 sampai tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 0,079%. Peningkatan total hutang tersebut dikarenakan meningkatnya kebutuhan investasi perusahaan dan meningkatnya nilai inflasi negara. Selanjutnya berdasarkan tabel 2 di atas, terlihat bahwa total ekuitas pemegang saham PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dari tahun 2004 sampai tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 0,85%. Peningkatan ini disebabkan oleh laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepda pemilik entitas induk yang diperoleh di sepanjang tahun 2011, dan peningkatan kepentingan nonpengendali sebagai akibat pencatatan saham perdana SIMP pada tahun 2011. Sedangkan berdasarkan tabel 3 di atas, terlihat bahwa Debt to Equity Ratio (DER) PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dari tahun 2004 sampai tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 0,48%. Penurunan tersebut disebabkan karena total ekuitas pemegang saham perusahaan yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahunnya. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, Berdasarkan tabel 4 di atas,dapat diketahui bahwa laba bersih setelah pajak (EAT) PT. Indofood Sukses Makmur Tbk secara keseluruhan mengalami kenaikan sebesar 0,132%. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan penjualan produk perusahaan yang selalu menciptakan inovasi produk baru.
Selanjutnya berdasarkan tabel 5 di atas, terlihat bahwa total ekuitas pemegang saham PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dari tahun 2004 sampai tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 0,85%. Peningkatan ini disebabkan oleh laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepda pemilik entitas induk yang diperoleh di sepanjang tahun 2011, dan peningkatan kepentingan nonpengendali sebagai akibat pencatatan saham perdana SIMP pada tahun 2011. Sedangkan berdasarkan tabel 6 di atas, terlihat bahwa Return on Equity (ROE) PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dari tahun 2004 sampai tahun 2011 secara keseluruhan mengalami peningkatan sebesar 7,92%. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan kinerja operasional perusahaan, menurunnya beban pajak yang dikeluarkan oleh perusahaan dan meningkatnya kemampuan perusahaan menghasilkan laba. Regression
Variables Entered/Removeda Model 1
Variables Entered
Variables Removed
Method
xb
. Enter
a. Dependent Variable: y b. All requested variables entered.
Model Summary Model
R
1
R Square
,058a
Adjusted R Square
,003
Std. Error of the Estimate
-,163
13,88455
a. Predictors: (Constant), x
ANOVAa Model
Sum of Squares Regression
1
df
Mean Square
3,972
1
3,972
Residual
1156,684
6
192,781
Total
1160,656
7
F
Sig. ,021
,891b
a. Dependent Variable: y b. Predictors: (Constant), x
Coefficientsa Model
Unstandardized Coefficients B
1
(Constant)
Std. Error
t
Sig.
Beta
22,354
15,389
-,973
6,780
x
Standardized Coefficients
-,058
1,453
,197
-,144
,891
a. Dependent Variable: y
Pengujian Hipotesis Pada bagian sebelumnya telah menganalisis pengaruh debt to equity ratio dikemukakan debt to equity ratio dan terhadap return on equity pada return on equity pada PT. Indofood Sukses PT.Indofood Sukses Makmur Tbk periode Makmur Tbk periode 31 desember 2004 31 desember 2004 - 31 desember 2011, 31 desember 2011. Selanjutnya penulis penulis telah menyajikan data debt to akan menganalisis dan menguraikan equity ratio dan return on equity pada pengaruh debt to equity ratio terhadap PT.Indofood Sukses Makmur Tbk periode return on equity pada PT.Indofood Sukses 31 desember 2004 - 31 desember 2011, Makmur Tbk periode 31 desember 2004 dapat dilihat pada tabel berikut : 31 desember 2011.Untuk mengetahui dan Tabel 7 Debt to Equity Ratio (DER) dan Return on Equity (ROE) PT. Indofood Sukses Makmur Tbk per 31 Desember 2004 - 31 Desember 2011. (dalam desimal) Tahun
DER (x)
ROE (y)
2004
2,56
9,23
2005
2,33
2,88
2006
2,10
13,13
2007
2,62
13,76
2008
3,11
30,59
2009
2,45
40,02
2010
1,34
32,37
2011
0,70
20,10
(Sumber : Pojok BEI UNSIL diolah kembali oleh penulis) Dari tabel 7 di atas dapat diketahui bahwa debt to equity ratio PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, pada tahun 2007 sampai 2008 mengalami peningkatan yang cukup besar sebesar 0,49 menjadi 3,11 diakibatkan karena meningkatnya total hutang perusahaan yang cukup besar, sedangkan pada tahun 2010 sampai 2011 mengalami penurunan yang cukup besar sebesar 0,64 dari 1,34 pada tahun 2010. Selanjutnya return on equity PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, pada tahun 2004 sampai 2005 mengalami penurunan yang cukup tinggi yaitu sebesar 6,35 dari 9,23 penurunan ini disebabkan karena turunnya profitabilitas serta pelemahan produktivitas asset perusahaan pada tahun 2005. Sedangkan pada tahun 2007 sampai 2008 terjadi peningkatan yang cukup tinggi yaitu sebesar 16,83 menjadi 30,59 pada tahun 2008. Berdasarkan hasil analisis diperoleh besarnya pengaruh Debt To Equity Ratio terahadap Return On Equity sebesar 3%, dengan demikian hipotesis yang diajukan bahwa Debt To Equity Ratio berpengaruh terhadap Return On Equity teruji atau diterima. Untuk melihat apakah pengaruh tersebut signifikan atau tidak maka dengan melihat signifikansi hasil perhitungan sebesar 0,89 lebih besar dibandingkan dengan signifikansi yang ditetapkan sebesar 0,05 hal ini menunjukan pengaruh
tersebut tidak signifikan jika dilihat dari nilai koefisien regresi menunjukan nilai negatif artinya bahwa antara DER dan ROE mengandung arah korelasional yang negatif sehingga dengan semakin tingginya rasio hutang terhadap modal memberikan kecenderungan nilai Return On Equity menurun, sebagai implikasi dari Cost Of Capital atau beban biaya yang muncul akibat semakin tinnginya jumlah hutang perusahaan. Derajat keeeratan antara Debt To Equity Ratio dengan Return On Equity sebesar 0,58% termasuk kategori rendah artinya perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk tidak terbebani secara signifikan oleh beban – beban yang diakibatkan oleh hutang. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Eva Eko Hidayati (2010) dengan judul Analisis Pengaruh DER, DPR, ROE, dan Size terhadap Price Book Value Perusahaan Manufaktur yang Listimg di BEI Periode 2005 – 2007. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa DER dan DPR (Divident Payout Ratio) berpengaruh dan tidak signifikan terhadap PBV, sedangkan ROE dan size berpengaruh positif dan signifikan terhadap PBV. Sedangkan dengan penelitian yang dilakukan Tobing 2006 penelitian ini tidak konsisten karena
semua variabel independent berpengaruh signifikan secara serempak terhadap return on equity (ROE). Selanjutnya jika merujuk pada teori pada bagian sebelumnya, maka temuan peneliian ini selaras dari Fachan dan Sunarto (2002:72) menjelaskan bahwa jika DER semakin meningkat maka menunjukan perusahaan semakin memburuk selain itu semakin tinggi DER menujukan struktur permodalan lebih banyak dibiayai oleh pinjaman. Dengan meningkatnya DER maka beban perusahaan kepada pihak luar juga semakin meningkat sehingga harapan tingkat kembalian (return) para pemegang saham semakin kecil. Berdasarkan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Debt to Equity Ratio pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dapat diketahui bahwa perkembangannya, dari tahun ketahun mulai 2004 sampai 2011 fluktuatif namun secara keseluruhan cenderung meningkat. 2. Return on Equity pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dapat diketahui bahwa perkembangannya, dari tahun ketahun mulai 2004 sampai 2011 fluktuatif namun secara keseluruhan cenderung meningkat 3. Debt equity ratio terhadap return on equity dengan demikian hipotesis yang diajukan teruji atau diterima.
DAFTAR PUSTAKA Agnes Sawir. 2005. Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan.Jakarta : Gramedia Utama. Agus
Sartono. 2001. Manajemen Keuangan (Teori dan Aplikasi), Edisi Keempat. Yogyakarta. BPFE.
Barclay, Michael J., Cilfford W. Smith Jr., dan Ross L. Watts. 1998. The Determination of corporate leverage and dividend policies, The New Corporate Finance., Second Edition, Editor Donald H. Chew. Jr., Malaysia: Irwin Mcgraw-Hill. Brigham, Eugene F dan Joel F. Houston. 2001. Dasar - Dasar Manajemen Keuangan. Alih Bahasa. Jakarta. Salemba Empat. Eva Eko Hidayati. 2010. Analisis Pengaruh DER, DPR, ROE dan Size Tterhadap Price Book Value. Jurnal Akuntansi Universitas Diponegoro./www.eprints .undip.ac.id/
Hamanto. 2002. Akuntansi Keuangan Menengah Buku 1. Yogyakarta: BPFE. Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan per 1 september 2007. Jakarta : Salemba Empat. Jay M Smith dan Skousen K. Fred. 2002. Akuntansi Intermediate.Terjemahaan Tim Penerjemaah Erlangga. Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama.
Jumingan. 2006. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Bumi Aksara.
Utang Terhadap Perubahan Harga Saham. Jakarta : Universitas Diponegoro. /www.jurnal.ekonomi.univpancasila.ac.id
Kennedy JSP. 2003. Pengaruh ROE, ROA, Eranings Per Share Profit margin dan DER Terhadap Return Saham.Jakarta.
Syahyunan. 2004. Manajemen Keuangan I (Perencanaan, Analisis dan Pengendalian Keuangan). Medan : USU Press.
Kieso, Weygandt and Warfield. 2002. Intermediate Accounting Jilid 2 Kesepuluh. Jakarta : Erlangga.
Sofyan Safri Harahap. 2008. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan.. PT. Raja Grafindo Persada.
Munawir, Slamet. 2004. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta. Liberty.
Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Keempat. Bandung : Alfa Beta.
Mursidah Nurfadillah. 2011. Analisis Pengaruh Earning Per Share, Debt to Equity Ratio, dan Return on Equity. Skripsi STIE Muhammadiyah Samarinda/ http: jurnalstiei-kayutangi.ac.id PSAK : 2002. Pasal 49 tentang pengertian ekuitas. Ryan Anggarapasha Yusananta. 2007. Perubahan Rasio Profitabilitas dan Rasio
Tobing. 2006. Pengaruh Struktur Modal Terhadap Profitabilitas. Van Home, James and Wachowicz, Jhon M. 2005. Published Under The Financial Times, Twelfth Edition. Madrid. Spain.