“PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN RETURN ON EQUITY (ROE) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT. Adaro Energy, Tbk PERIODE TAHUN 2008-2012”
Andri Wahyu Gumilar Jalanl Kertamandala No. 8 Perum Kertasari, Ciamis (
[email protected]) Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Jalan Siliwangi No. 24 Tasikmalaya ABSTRACT “EFFECT DEBT TO EQUITY RATIO (DER) AND RETURN ON EQUITY (ROE) TO THE STOCK PRICE ON THE PT. Adaro Energy, Tbk 2008-2012”
By: ANDRI WAHYU GUMILAR NPM. 103402019
Guidance of Deden Mulyana Dedeh Sri Sudaryanti
The purpose of this study was examine the effect of Debt to Equity Ratio ( DER ) and Return on Equity ( ROE ) to the stock price. This study was taken because there are differences between research studies with each other and there is a difference between the real state of the data with theory ada.Penelitian research was conducted using secondary data. The method used in the preparation of this paper is a descriptive and causal methods. Descriptive method is a method in researching the status of human groups, an object, a set of conditions, a system of thought or a class of events in the present. The purpose of this descriptive study was to membut description, picture or painting in a systematic, factual and accurate information on the facts, properties and relationships between phenomena investigated Using regression analysis, it can be seen that that the DER and ROE is not significant effect on stock price on the PT. Adaro Energy, Tbk while partially indicate that DER insignificant effect on stock prices and ROE significant effect on the stock price on the PT. Adaro Energy , Tbk .
Keywords:Debt to Equity Ratio, Return On Equity, Stock Price
ABSTRAK “PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN RETURN ON EQUITY (ROE) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT. Adaro Energy, Tbk PERIODE TAHUN 2008-2012”
Oleh: ANDRI WAHYU GUMILAR NPM. 103402019
Dibawah Bimbingan: Deden Mulyana Dedeh Sri Sudaryanti
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) dan Return on Equity (ROE) terhadap harga saham. Penelitian ini diambil karena masih terdapat perbedaan penelitian antara penelitian yang satu dengan yang lain serta terdapat perbedaan antara keadaan riilnya dari data penelitian dengan teori yang ada. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data sekunder. Metode yang digunakan penulis dalam penyusunan skripsi ini adalah metode dekriptif dan kausal. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membut deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki Dengan menggunakan analisa regresi, maka dapat diketahui bahwa bahwa DER dan ROE berpengaruh tidak signifikan terhadap harga saham pada PT. Adaro Energy, Tbk sedangkan secara parsial menunjukkan bahwa DER berpengaruh tidak signifikan terhadap harga saham dan ROE berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada PT. Adaro Energy, Tbk.
Kata Kunci: Debt to Equity Ratio, Return On Equity, Harga Saham
PENDAHULUAN Pasar modal adalah suatu bidang usaha perdagangan surat–surat berharga seperti saham, sertifikat saham, dan obligasi. Dalam pengertian klasik, seperti dapat dilihat dalam praktek–prakteknya di negara–negara kapitalis, perdagangan efek sesungguhnya merupakan kegiatan perusahaan swasta. Motif utama terletak pada masalah kebutuhan modal bagi perusahaan yang ingin lebih memajukan usaha dengan menjual sahamnya pada para pemilik uang atau investor baik golongan maupun lembaga–lembaga usaha. Diantara surat–surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal, saham adalah yang paling populer di masyarakat. Pergerakan harga saham tidak terlepas dari kekuatan permintaan dan penawaran akan saham tersebut. Apabila permintaan lebih besar bila dibandingkan dengan penawaran, maka mengakibatkan harga saham naik, demikian pula sebaliknya apabila penawaran lebih besar dari permintaan saham akan mengakibatkan harga saham turun. Harga saham tersebut akan mengalami perubahan setiap saat, dikarenakan penilaian sesaat oleh para penjual maupun pembeli yang dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor–faktor yang dapat mempengaruhi harga saham antara lain berupa kondisi keuangan perusahaan yang diperoleh melalui laporan keuangan perusahaan, tingkat suku bunga deposito, laju inflasi, jumlah laba yang diperoleh perusahaan, strategi pemasaran, tingkat resiko dan pengembalian. (Weston dan Brigham (2001: 26). Dengan produksi timah terbesar ke dua di dunia, tembaga terbesar ke empat, nikel terbesar ke lima, emas terbesar ke tujuh dan produksi batu bara terbesar ke delapan di dunia, Indonesia merupakan salah satu negara penting dalam bidang pertambangan. Menurut survey tahunan dari Price Waterhouse Coopers (PWC), ekspor produk pertambangan menyumbangkan 11 persen nilai ekspor di tahun 2002, sementara sektor ini juga menyumbangkan 2,7% dari produk domestik bruto (PDB) dan US$ 920 juta dalam bentuk pajak dan pungutan bukan pajak bagi berbagai tingkat pemerintahan. Sektor pertambangan juga memberikan lapangan pekerjaan yang cukup besar, baik yang terlibat secara langsung dalam proses produksi, maupun dalam berbagai produk dan jasa pendukung pertambangan. Salah satu cara untuk meningkatkan investasi saham adalah dengan menarik perhatian investor untuk membeli saham di sektor pertambangann. Jika investasi bisa meningkat maka kinerja perusahaan pertambangan juga akan meningkat dan hal itu juga akan mempengaruhi pendapatan negara dan pendapatan masyarakat di Indonesia khususnya. Untuk membantu investor supaya tidak salah dalam menginvestasikan modalnya yaitu dengan dilakukan analisis terhadap harga saham dan kinerja perusahaan yang berasal dari lingkungan eksternal dan internal perusahaan. Jumlah investasi keseluruhan dalam sektor pertambangan turun dari sekitar US$ 2 billion di tahun 1997 menjadi di bawah US$ 500 juta pada tahun 2001 dan 2002. Indonesia mengalami kelumpuhan daya saing di saat berbagai negara lain saling berlomba dalam mencari investasi baru dalam bidang pertambangan. Menurut kajian mengenai industri pertambangan internasional yang dilakukan oleh Fraser Institute dari Canada (Fraser Institute Annual Survey of Mining Companies 2000/2001), mengenai bagaimana kebijakan dalam sektor pertambangan dapat mempengaruhi keputusan perusahaan untuk menanamkan modalnya.
Pada kegiatan pasar modal yang fluktuatif, para investor harus lebih peka dalam menganalisis pergerakan perdagangan saham, sehingga keuntungan yang diperoleh akan maksimal, karena tujuan investor melakukan investasi selain untuk memiliki perusahaan juga untuk dapat menikmati dividen yang dibagikan. Deviden merupakan keuntungan yang diberikan kepada investor berdasarkan laba operasi yang diperoleh perusahaan. Kebijakan deviden inilah yang akan menetapkan berapa besar bagian dari laba bersih itu ditanamkan kembali sebagai laba yang ditahan. Selain itu juga terdapat kemungkinan untuk mendapatkan capital gain dikemudian hari apabila terjadi kenaikan harga saham perusahaan yang bersangkutan. Capital gain akan diperoleh setelah terjadi transaksi dimana harga jual saham lebih tinggi dari harga belinya. Namun harus diperhatikan juga bahwa investasi di pasar modal juga mengandung risiko. Semakin besar return yang diharapkan, semakin besar pula resiko yang dihadapi. Salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan agar tetap bertahan, yaitu dengan menginterprestasikan atau menganalisa keuangan, yang bertujuan untuk mengetahui keadaan dan perkembangan keuangan dari tahun ke tahun, pada perusahaan yang bersangkutan. Dengan menganalisa laporan keuangan dari perusahaannya, akan dapat diketahui perkembangan usaha yang telah dicapai di waktu-waktu lalu dan waktu yang sedang berjalan. Laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk mendapatkan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi pelaku ekonomi dalam pengambilan keputusan ekonomi (Dwi Prastowo, 2010: 5). Kinerja perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan perusahaan dapat digunakan sebagai dasar untuk memperkirakan harga saham di masa yang akan datang, yaitu dengan menggunakan analisis fundamental karena perkembangan saham tidak akan terlepas dari perkembangan kinerja perusahaan. Salah satu aspek penting dari analisis fundamental adalah analisis laporan keuangan karena dengan analisis tersebut dapat diperkirakan keadaan atau posisi dan arah perusahaan.(Subekti, 2011: 16). Dari laporan keuangan investor dapat menilai kemampuan perusahaan atau emiten dalam menghasilkan laba setiap tahun serta kebijakan dividen yang dibagikan bagi pemegang saham. Harga saham juga mencerminkan indikator keberhasilan dalam mengelola perusahaan. Jika harga suatu saham selalu mengalami kenaikan, maka investor maupun calon investor akan menilai bahwa perusahaan berhasil dalam mengelola usahanya. Dengan adanya informasi mengenai kondisi dan kinerja perusahaan, para investor dapat mengambil keputusan mengenai saham perusahaan yang tercatat di Bursa Efek, baik untuk memutuskan membeli, menjual, mempertahankan maupun menambah jumlah saham yang dimilikinya. Informasi-informasi ini akan dibandingkan antara yang satu dengan yang lainnya oleh investor dan investor akan memilih saham yang memiliki kinerja perusahaan yang paling memuaskan. Karena keadaan ini secara tidak langsung akan mempengaruhi harga pasar saham yang bersangkutan. Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio yang menunjukkan perbandingan antara total utang dengan modal sendiri dalam upaya pengembangan usaha, diharapkan untuk memberi perhatian khusus dan lebih berhati-hati jika DER suatu perusahaan tinggi (Hin, 2008: 68). Return On Equity (ROE) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian dari bisnis atau modal yang ada (Sugiono, 2009: 68). ROE salah satu indikator yang digunakan oleh pemegang
saham untuk mengukur tingkat laba yang dihasilkan dari investasi pemegang saham. ROE diperoleh dari laba setelah pajak dibagi dengan total ekuitas atau modal sendiri yang ditanamkan oleh pemegang saham. Salah satu indikator penting untuk menilai prospek perusahaan di masa datang adalah dengan melihat sejauh mana pertumbuhan profitabilitas perusahaan. PT.Adaro Energy Tbk (Adaro). Adaro adalah kelompok perusahaan energi di Indonesia yang berfokus pada bisnis pertambangan batubara yang terintegrasi melalui anak-anak perusahaan. Lokasi operasional Adaro yang utama terletak di provinsi Kalimantan Selatan, dimana anak perusahaannya, PT.Adaro Indonesia, mengoperasikan tambang batubara tunggal terbesar di bumi bagian selatan. Adaro beroperasi di bawah di bawah naungan PKP2B (Perjanjian Karya Pengusaha Batubara) generasi pertama yang berlaku sampai tahun 2022. Gambaran DER, ROE dan harga saham PT. Adaro Energy, Tbk selama beberapa tahun terakhir tampak pada tabel 1.1 di bawah ini: Tabel DER, ROE dan Harga Saham pada PT. Adaro Energy, Tbk 2009-2011 Tahun
DER
ROE
Harga Saham
(X)
(%)
(Rupiah)
2009
1,43
25,03
Rp 552
2010
1,18
11,88
Rp 1 912
2011
1,32
22,91
Rp 2 235
Dari Tabel 1.1 di atas mengenai variabel DER, ROE dan harga saham menunjukkan perubahan yang tidak konsisten atau mengalami fluktuasi. Ketika nilai DER pada tahun 2009 sebesar 1,43% maka harga sahamnya adalah Rp 552, lalu pada tahun 2010 nilai DER turun menjadi 1,18% sehingga harga saham nya pun menjadi sebesar Rp 1912, tetapi pada tahun 2011 harga sahamnya naik menjadi Rp 2235 meskipun nilai DER nya sendiri naik dari tahun sebelumnya yaitu menjadi sebesar 1,32%. Sedangkan pada nilai ROE tahun 2009 yaitu sebesar 25,03% harga sahamnya adalah sebesar Rp 552, lalu pada tahun 2010 nilai ROE turun menjadi sebesar 11,88% sehingga harga saham naik menjadi sebesar Rp 1912, dan pada tahun 2011 nilai ROE naik lagi menjadi sebesar 22,91% tetapi harga sahamnya ikut naik menjadi sebesar Rp 2235. Berdasarkan dari hasil analisis data yang telah dilakukan mengenai pengaruh DER dan ROE terhadap Harga Saham menggunakan sampel 30 perusahaan Sektor Pertambangan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut Pengaruh: Debt Equity Ratio (DER) terhadap Harga Saham menunjukkan secara signifikan berpengaruh negatif, artinya jika DER mengalami kenaikan maka Harga Saham mengalami penurunan dan sebaliknya jika DER mengalami penurunan maka Harga Saham mengalami kenaikan. Koefisien regresi untuk Debt Equity Ratio adalah sebesar 0,368 artinya Debt Equity Ratio mempunyai pengaruh negatif terhadap Harga Saham sebesar -0,368. Pengaruh Return On Equity (ROE) terhadap Harga Saham menunjukkan secara signifikan berpengaruh positif, artinya jika ROE mengalami kenaikan maka Harga Saham juga mengalami kenaikan dan sebaliknya jika ROE mengalami penurunan maka Harga Saham mengalami penurunan. Koefisien regresi untuk Return On Equity adalah sebesar 0,028 artinya Return On Equity mempunyai pengaruh positif
terhadap Harga Saham sebesar 0,028. Secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara Debt Equity Ratio (DER) dan Return On Equity (ROE) terhadap Harga Saham. Nilai koefisien determinasi 0,615 artinya persentase sumbangan pengaruh Debt Equity Ratio (DER) dan Return On Equity (ROE) terhadap Harga Saham sebesar 61,5% (Saryadi, 2013: 10).
METODE PENELITIAN Metode yang digunakan penulis dalam penyusunan skripsi ini adalah metode dekriptif dan kausal. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membut deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai faktafakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki (Nazir, 2011: 54). Metode kausal adalah metode penelitian yang disusun untuk meneliti kemungkinan adanya sebab akibat antar variabel. Dalam metode ini umumnya sebab akibat tersebut sudah dapat diprediksi peneliti, sehingga peneliti dapat menyatakan klasifikasi variabel penyebab, variabel antara dan variabel terikat (Sanusi, 2011: 14).
PEMBAHASAN Dalam penelitian ini penulis menggunakan tiga variabel yang disesuaikan dengan judul penelitian, yaitu “Pengaruh DER dan ROE terhadap harga saham”. Ketiga variabel tersebut terdiri dari dua variabel independen dan satu variabel dependen. Variabel independen (variabel bebas), bahwa variabel independen sering disebut juga variabel stimulus, prediktor, antecedent. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono, 2008: 59). Variabel bebas ini adalah DER sebagai X1, dan ROE sebagai X2. Sedangkan variabel dependen atau sering disebut juga sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat ini adalah harga saham sebagai variabel Y. Harga saham yang dimaksud adalah harga sesungguhnya pada waktu penutupan (closing price). Untuk lebih jelasnya, variabel-variabel penelitian dapat dioperasionalkan sebagai berikut: Tabel Operasional Variabel Variabel
Konsep Variabel
Indikator
Skala
Satuan
Debt to
Perbandingan antara
Rasio
%
Equity Ratio
utang dengan modal
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖
(DER)
sendiri atau total
Penelitian
capital (modal) pada PT. Adaro Energy,
Tbk periode tahun 2003-2012. Return On
Rasio ini mengukur
Equity
tingkat pengembalian
Ration
atas investasi bagi
(ROE)
pemegang saham
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖
Rasio
%
Rasio
Rupiah
× 100%
biasa pada PT. Adaro Energy, Tbk periode tahun 2003-2012. Harga
Harga Saham Emiten
Saham
Yang
Closing Price
Diperdagangkan pada PT. Adaro Energy, Tbk periode tahun 2003-2012
Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan cara membaca, mempelajari dan memahami melalui media lain yang bersumber dari literatur, buku-buku, serta dokumen perusahaan (Sugiyono, 2008: 137). Untuk melengkapi dan menyelesaikan penyusunan skripsi ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data dan informasi sebagai berikut: 1. Penelitian Lapangan Yaitu penelitian untuk mendapatkan data sekunder dan objek yang akan
diteliti
dengan
melakukan data perusahaan melalui www.idx.co.id. 2. Riset Kepustakaan Yaitu penelitian yang mempelajari literatur-literatur, buku-buku dan media lain yang mempunyai kaitan langsung dengan masalah yang akan diteliti.
Model Penelitian Berdasarkan uraian dalam kerangka pemikiran, penulis menyajikan paradigma penelitian mengenai pengaruh DER dan ROE terhadap harga saham adalah sebagai berikut:
Return On Equity (ROE) (X1) Harga Saham (Y) Debt to Equity Ratio (DER)
ρYϵ
(X2)
Gambar Paradigma Penelitian Teknik Analisis Data Untuk mempermudah dalam menganalisis data, penulis menggunakan software SPSS 16.0 for Windows. Alat analisis statistik yang digunakan antara lain: Perhitungan Debt to Equity Ratio (DER) 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔
DER = 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖 Perhitungan Return On Equity (ROE) 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
ROE =𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖 × 100%
Analisis Pergerakan Harga Saham Harga pasar saham adalah harga saham tersebut pada pasar riil dan merupakan harga dari suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung atau jika pasar ditutup maka harga pasar adalah harga penutupannya. Harga penutupan (closing price) ini tertera pada laporan keuangan perusahaan akhir tahun (Pandji dan Piji, 2003: 28).
Metode Analisis Jalur (Path Analysis) Untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana pengaruh antar variabel serta seberapa besar pengaruh tersebut, maka penulis menggunakan alat analisis statistik tersebut.
Analisis Jalur (Path Analysis) Dalam menganalisis data yang diperoleh penulis menggunakan analisis path, karena analisis tersebut cukup untuk mewakili berapa besarnya hubungan dan pengaruh DER (X1) dan ROE (X2) terhadap harga saham (Y). Adapun struktur path analysis dapat diterjemahkan dalam sebuah diagram jalur seperti terlihat pada gambar berikut:
(X1) ρYX1
(Y)
RX1X2
ρYX2
(X2)
ρYϵ
Gambar Struktur Path Analisis
Struktur Path Analysis Untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel X1 dan X2 dengan Y maka dipergunakan analisis path. Sehubungan terdapat Dua variabel bebas X1 dan X2 maka besarnya pengaruh antara satu variabel penyebab dengan variabel akibat dapat didasarkan kepada koefisisen jalur dengan langkah–langkah sebagai berikut (Sitepu, 2004: 4): 1. Membuat diagram jalur yang mencerminkan proporsi hipotetik yang diajukan, lengkap dengan persamaan strukturalnya sehingga dapat menterjemahkan hipotesis penelitian yang kita ajukan ke dalam diagram jalur, sehingga bisa tampak jelas variabel apa saja yang merupakan variabel eksogenus dan apa yang menjadi variabel endogenusnya. 2. Menghitung koefisien korelasi Formula untuk menghitung koefisien korelasi yang dicari adalah menggunakan Product Moment Coefficient dari Karl Pearson. Alasan penggunaan teknik koefisien korelasi dari Karl Pearson ini adalah karena variabel variabel yang hendak dicari korelasinya memiliki skala pengukuran interval. Formulanya: rxy= nXY- ( X) ( Y) nx2 –( X) 2nY2- ( Y) 2 Selanjutnya untuk menghitung besarnya koefisien determinasi digunakan rumus sebagai berikut: Kd= r2 x 100% Untuk mengetahui hubungan antara variabel X1 dan X2 terhadap Y digunakan rumus korelasi ganda sebagai berikut:
Rx1x2y= r2 x1y + r2x2y -2 ( rx1y) ( rx2y) ( rx1x2) 1 – r2x1x2 3. Menghitung koefesien jalur antar variabelUntuk dapat mengetahui koefisien jalur antar variabel digunakan hasil output dari program SPSS yang ditunjukan oleh tabel Coefficients, dinyatakan sebagai Standardized Coefficients atau dikenal dengan nilai Beta (β). 4. Menghitung faktor residuUntuk mengetahui pengaruh lainnya atau faktor residu (ε) dihitung berdasarkan output Model Summary pada program SPSS melalui rumus sebagai berikut: ρyε= 1- Rr ( x1x2) 2 Dimana nilai Rr ( x1x2) 2 merupakan nilai R Square pada Model Summary.Mencari pengaruh dari satu variabel ke variabel lainnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat disajikan melalui formula yang disajikan dalam tabel sebagai berikut: Tabel Formula Untuk Mencari Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Antar Variabel
No
Pengaruh
1
Pengaruh Tidak Langsung
Total
Langsung
Pengaruh
(ρyx1)2
A (ρyx1)(rx2x1)(ρyx2) x 2
B
(A+B)
C
Pengaruh X1 terhadap Y 2
(ρyx2)2
3
Total Pengaruh X1
D (C+D)
E
(1-E)
F
dan X2 terhadap Y 4
Pengaruh Variabel Residu
Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis operasional, penetapan tingkat signifikansi, kaidah keputusanan penarikan kesimpulan, sebagai berikut: a. Hipotesis Pengujian secara simultan Ho: ρyx1 = ρyx2 = 0 Debt to Equity Ratio (DER) dan Return On Equity (ROE) secara simultan tidak berpengaruh terhadap harga saham PT. Adaro Energy, Tbk. Ha: ρyx1 = ρyx2 ≠ 0 Debt to Equity Ratio (DER) dan Return On Equity (ROE) secara simultan berpengaruh terhadap harga saham PT Adaro Energy, Tbk. Pengujian secara parsial Ho1: ρyx1 = 0 : Debt to Equity Ratio (DER) tidak berpengaruh terhadap harga saham PT. Adaro Energy, Tbk. Ha1: ρyx1 ≠ 0 : Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap harga saham PT. Adaro Energy, Tbk. Ho2: ρyx2 = 0 : Return On Equity (ROE) tidak berpengaruh terhadap harga saham PT. Adaro Energy, Tbk. Ha2: ρyx2 ≠ 0 : Return On Equity (ROE) berpengaruh terhadap harga saham PT. Adaro Energy, Tbk. b. Uji signifikansi Untuk menguji signifikansi dilakukan dua pengujian yaitu:
1. Secara simultan menggunakan uji F (Sugiyono, 2007: 264) F= r2( N-m-1) m( 1-r2) Taraf nyata yang digunkan adalah sebesar 5% (0,05) atau pada selang kepercayaan 95%. Secara parsial menggunakan uji t (Sugiyono, 2007: 209) t= rn- 21- r2 Daerah kritis dapat dicari dengan melihat tabel. Nilai tabel dapat dicari pada tabel t yakni nilai t dari α = 0,05 dengan derajat kebebasan df : n -2. Jika probabilitas value > 0,05 maka Ho diterima dan jika probabilitas value < 0,05 maka Ha diterima.
c. Kaidah Keputusan 1) Secara simultan a. Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima. b. Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak. 2) Secara Parsial a. Jika -ttabel ≤ thitung≤ ttabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak. b. Jika thitung < -ttabel atau thitung > ttabel , maka H0 ditolak dan Ha diterima. d. Penarikan Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis di atas, maka penulis akan melakukan analisis dan dari hasil analisis tersebut akan ditarik kesimpulan, apakah hipotesis yang diajukan itu diterima atau ditolak.
PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) dan Return On Equity (ROE) terhadap harga saham pada PT. Adaro Energy, Tbk periode tahun 2008-2012 maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Debt to Equity Ratio (DER) PT. Adaro Energy, Tbk periode tahun 2008- 2012 mengalami perubahan yang fluktuatif. Rata-rata nilai DER PT. Adaro Energy, Tbk dikatakan insolvabel karena nilai DER lebih besar dari 1. 2. Return On Equity (ROE) PT. Adaro Energy, Tbk periode tahun 2008-2012 mengalami perubahan yang bervariasi. ROE PT. Adaro Energy, Tbk dari tahun 2009–2012 di atas tingkat suku bunga karena bisa menghasilkan laba bersih di atas biaya dana sehingga kinerja keuangan perusahaan baik, meskipun pada tahun 2008 nilai Return On Equity (ROE) PT. Adaro Energy, Tbk di bawah tingkat suku bunga. 3. Harga saham PT. HM Sampoerna, Tbk periode tahun 2008-2012 mengalami fluktuasi. Peningkatan harga saham tertingggi terjadi pada tahun 2010. Sedangkan harga saham terendah terjadi pada tahun 2008. Tinggi rendahnya harga saham disebabkan oleh permintaan dan penawaran di pasar bursa yang ditentukan oleh pelaku pasar. 4. Hasil pengujian secara simultan menunjukkan bahwa DER dan ROE berpengaruh tidak signifikan terhadap harga saham pada PT. Adaro Energy, Tbk sedangkan secara parsial menunjukkan bahwa DER
berpengaruh tidak signifikan terhadap harga saham dan ROE berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada PT. HM Sampoerna, Tbk.
Saran Berdasarkan simpulan mengenai pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) dan Return On Equity (ROE) terhadap harga saham pada PT. HM Sampoerna, Tbk maka penulis menyarankan sebagai berikut: 1. Perusahaan harus dapat mengendalikan nilai DER karena selain dapat meningkatkan biaya-biaya operasional (bunga) yang akan dikeluarkan perusahaan, dengan DER yang tinggi dikhawatirkan perusahaan akan insolvabel. 2. Sebaiknya perusahaan berupaya meningkatkan nilai ROE karena besar kecilnya ROE mempengaruhi besar kecilnya deviden yang akan dibagikan bagi pemegang saham. 3. Perusahaan sebaiknya memperhatikan kinerja perusahaan yang tercermin dalam DER dan ROE karena variabel-variabel tersebut berpengaruh terhadap harga saham sehinga dengan naiknya nilai perusahaan akan menarik minat investor.
DAFTAR PUSTAKA
Agnes, Sawir. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Akhmad Subekti. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Prestasi Pustaka. Arifin, Bustanul dan Didik J. Rachbini, 2001. Ekonomi Politik dan Kebijakan Publik. Jakarta: PT Grasindo Bambang, Riyanto. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE. Brigham, Eugene dan Joel F Houston. 2001. Manajemen Keuangan II. Jakarta: Salemba Empat Darmadji Tjipto dan Hendry M Fakhruddin. 2001. Pasar Modal di Indonesia, Jakarta: Salemba Emapat. Dwi, Prastowo dan Julianty, R. 2002. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Kedua (revisi). Yogyakarta: AMP YKPN. Dwi Murtiningsih, 2011. PENGARUH ROA, ROE, NPM, EPS, DAN DER Terhadap Tingkat Harga Saham (Pada perusahaan Food and Baverages Di BEI Tahun2008-2010. Semarang: http://journal.usm.ac.id/elibs/USM Farah, Margaretha. 2011. Manajemen Keuangan untuk Manajer Non Keuangan. Jakarta: Erlangga. Jogiyanto, H.M. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Data. Edisi 3. Yogyakarta: BPFE UGM. Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. _______. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Nazir. 2011. Metode Penelitian. Cetakan ketujuh. Bogor: Ghalia Indonesia. Panji, Anoraga dan Pakarti, Piji. 2001. Pengatur Pasar Modal. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Ratih, 2013. Pengaruh EPS, PER, DER, ROE Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sektor Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010-2012. Semarang: http://download.portalgaruda.org/ Sartono. 2005. Manajemen Keuangan (Teori, Aplikasi dan Konsep). Yogyakarta: Ekonisia FE UII. Sitepu, Nirwana SK. 1994. Analisis Jalur. Bandung : Unit Pelayanan Statistika
FMIPA UNPAD
Suad Husnan. 2003. Dasar-dasar Teori Portofolio. Edisi Kedua. Yogyakarta:
AMPYKPN
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. ________. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. ________. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio Edisi
Pertama. Yogyakarta : BPFE
Thian, Hin, L. 2008. Panduan Berinvestasi Saham. Jakarta: Elex Media Utama. Toto Prihadi. 2008. 7 Analisis Rasio Keuangan, PPM Manajemen, Jakarta Usman, Marzuki. 1994. Pasar Modal Indonesia, Jakarta: LPPI/ IBI. Weston J.Fred. dan Eugene F. Brigham. 2001. Dasar-Dasar manajemen Keuangan. Jakarta: Erlangga. http://www.idx.co.id/ http://www.adaro.com/id/