PENGARUH METODE SOSIODRAMA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK DI MTS MATHLABUSSA’ADAH
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Disusun oleh: SITI SUCI LESTARI NIM: 1110011000052
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015
ABSTRAK Siti Suci Lestari (1110011000052). Pengaruh Metode Sosiodrama Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Akidah Akhlak (Kuasi Eksperimen di MTs Mathlabussa’adah). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode sosiodrama terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah Akhlak. Penelitian ini dilaksanakan di Mts. Mathlabusa’adah Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan rancangan penelitian One-Group Pretest-Postest Design. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan Purposie Sampling. Sampel penelitian yang pertama berjumlah 36 siswa untuk kelas eksperimen dengan menggunakan Metode Sosiodrama. Sampel yang kedua berjumlah 36 siswa untuk kelas kontrol dengan menggunakan Metode Konvensional. Analisis data proses kedua kelompok menggunakan uji-t diperoleh hasil t-hitung 3,13 dan t-tabel pada taraf signifikansi 5% sebesar 2,00, maka thitung > t-tabel. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh Metode Sosiodrama terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Akidah Akhlak.
iii
KATA PENGANTAR Alhamdulillahi rabbil’alamiin, segala puji syukur kehadirat illahi rabbi, penguasa seluruh alam semesta, Allah Yang Maha Agung yang selalu memberikan limpahan rahmat, karunia dan kebaikan, petunjuk serta kekuatan sehingga penulis dapat melakukan penelitian dan menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul Pengaruh Metode Sosiodrama Terhadap Hasil Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Akidah Akhlak di Madrasah Tsanawiyah Mathlabusa’adah pada materi Akhlak terpuji kepada diri sendiri (Tawakal, Ihktiar, Sabar, Syukur, dan Qanaah). Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Seiring dengan selesainya skripsi ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1.
Dr. Hj. Nurlena Rifa’i Ph. D, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah.
2.
Dr. H. Abdul Majid Khon, M. Ag, Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), dan Hj. Marhamah Shaleh, Lc, MA sebagai Sekertaris Jurusan Pendidikn Agam Islam (PAI).
3.
Drs. H. Masan AF, M. Pd selaku dosen pembimbing skripsi, penulis ucapkan terimakasih yang tak terhingga atas saran, kritik dan masukan yang telah mengarahkan dengan sabar dan penuh harapan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
4.
Seluruh dosen FITK yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya kepada penulis, semoga menjadi ilmu yang bermanfaat.
5.
Drs. Nuryamin, Kepala Sekolah MTs. Mathlabusa’adah, dewan guru serta seluruh staf karyawan MTs. Mathlabusa’adah yang telah memberikan izin penulis untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut, sehingga dapat terselesaikannya skripsi ini.
6.
Ibu Cucu, S. PdI, Guru Akidah Akhlak MTs. Mathlabusa’adah, yang telah membimbing dan bekerja sama dalam pelaksanaan penelitian ini.
iv
7.
Seluruh siswa MTs. Mathlabusa’adah.
8.
Ayahanda dan Ibunda tercinta (M. Hakim dan Sri Mulyani Y, S. Pd) yang selalu menyayangiku, mendukungku, dan menyemangatiku. Terimakasih atas segala doa, nasehat, kasih sayang dan pengorbanan kalian yang tulus. Mungkin ini belum bisa membalas jasa-jasa Baba dan Mamah berikan, semoga ini akan menjadi salah satu wujud terimakasih ananda kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta.
9.
Saudara kandungku yang terkasih Aang Usep Nur Akasah Lc, MA, Nde Hilda Resti Utami dan Dede Desi Nazila yang selalu tak bosan menyemangati dan memotivasi serta membantu penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
10. Saudaraku tersayang Teteh Nur Hasanatul Azizah dan Ela Nurlatifah yang selalu
mendoakan,
menyemangati,
dan
menemani
penulis
dalam
menyelesaikan skripsi ini. 11. Kepada sahabat-sahabatku Yani, Mimah, Sulas, Njur, Titi, Pipit, Upi, Rahma, Mae, Zarqoni, Ical, Tio, Yuda dan semua keluarga P20AI, yang tidak hentihentinya memberikan semangat dan rasa kekeluargaan yang erat, yang selalu indah untuk dikenang dan tidak bisa penulis lupakan dalam menggapai semua cita-cita kita ini. Thank’s for All. Semoga Allah selalu memberikan kebahagian. 12. Teman-teman angkatan 2010 yang telah mengajarkan penulis arti sebuah persahabatan dan kedewasaan dalam berfikir. 13. Keluarga besar Pondok Pesantren Daar El Hikam, yang telah mengajarkan penulis ilmu agama dan mengajarkan kesabaran yang luar biasa . Semoga Allah limpahkan rahmat dan kebahagian untuk Aby Bahrudin beserta keluarga. 14. Seluruh pihak yang tidak disebutkan namanya satu persatu, namun tidak mengurangi rasa terimakasih dan penghargaan penulis kepadanya. Semoga segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis mendapat imbalan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Aamiin.Penulis berharap semoga ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan para pembaca pada umumnya.
v
Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari masih banyak kekurangan-kekurangan, sehingga penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Jakarta, 14 November 2014
Penulis
vi
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ………………..
i
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH …………………………..
ii
ABSTRAK ………………………..............................…………………..
iii
KATA PENGANTAR ………………......................…………………..
iv
DAFTAR ISI ………………..........................…………………………..
vi
DAFTAR TABEL ……………...................……………………………..
x
DAFTAR DIAGRAM ………………....................……………………..
x
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………...........……..
xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah ………………………………………….. 1 B. Identifikasi, Pembatasan, dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah ………………………………….……..... 6 2. Pembatasan Masalah ……….………………………………... 6 3. Perumusan Masalah …………………………………………. 6 C. Tujuan Penelitian ………………………………………………… 7 D. Manfaat Penelitian ………………………………………………... 7 BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Hasil Belajar Akidah Akhlak 1. Pengertian Hasil Belajar ……………………………………… 8 2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belaja.…………….. 12 3. Pengertian Akidah Akhlak …………………………………… 13 4. Tujuan Pembelajaran Akidah Akhlak ………………………... 15 5. Hasil Belajar Akidah Akhlak ………........................…........... 16
vii
B. Metode Sosiodrama 1. Pengertian Sosiodrama ....…………………………………….. 17 2. Tujuan Sosiodrama…………………………….....…..….......... 18 3. Petunjuk Menggunakan Metode Sosiodrama……....….……… 19 4. Keunggulan Metode Sosiodrama ……………………………. 19 5. Kelemahan Metode Sosiodrama ..……………………….......... 20 C. Hasil Penelitian yang Relevan ……...…………………………….. 20 D. Kerangka Berfikir ..........................................………………........... 22 E. Hipotesis Penelitian ………………...……….................................. 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian ……………………………………………. 24 2. Waktu Penelitian …………………………………………….
24
B. Metode dan Desain Penelitia…………………………………….. 25 C. Variabel Penelitian...………………………………………........... 26 D. Populasi dan Sampel 1. Populasi……………………………………………….............. 26 2. Sampel ………………………………………………................ 27 E. Teknik Pengumpulan Data …………………………………........... 28 F. Instrumen Penelitian ...………………………………………......... 29 G. Uji Coba Instrumen 1. Validitas Instrumen ……………………………………….....
32
2. Realibilitas Instrumen ……………………………………….
33
3. Analisis Derajat Kesukaran ……………………………...….
34
4. Daya Pembeda ………………………………………............
35
H. Teknis Analis Data 1. Uji Normalitas …………………………………………........... 36 2. Uji Homogenitas …………………………………………........ 39 3. Uji Hipotesis ………………………………………….............. 39 I. Interpretasi Data ………………………………………….............. 40
viii
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum MTs Mathlabusa’adah 1. Sejarah Sekolah …...................................................................... 42 2. Gambaran Siswa ………………….....………………………… 42 3. Gambaran Pendidik dan Tenaga Kependidikan ……………… 43 4. Gambaran Sarana dan Prasarana …………………................... 44 B. Deskripsi Data 1.
Deskripsi hasil Belajar Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ........................................................................... 45
2.
Deskripsi hasil Belajar Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .........................................................................
49
Pengujian Hipotesis ………………………………………..
53
C. Temuan Penelitian ………………..........................……………..
53
D. Pembahasan Terhadap Temuan Penelitian ..................................
54
E. Keterbatasan Penelitian ……………….........................................
56
3.
F. Deskripsi Penerapan Metode Sosiodrama dalam Mata Pelajaran Akidah Akhlak (Quasi Eksperimen) ……….....................………. 57 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan ……………………...……………………………….. 59 B. Implikasi ………………..........................….....………………….. 59 C. Saran …………………....………………………………..………. 60 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 61 LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian
24
Tabel 3.2 Rancangan Penelitian
25
Tabel 3.3 Rincian Populasi Terjangkau
27
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar
29
Tabel 4.1 Data Siswa Dalam Tiga Tahun Terakhir
42
Tabel 4.2 Data Siswa Tahun Ajaran 2014-2015
43
Tabel 4.3 Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan
43
Tabel 4.4 Ruang Prasarana
44
Tabel 4.5 Ruang Sarana
45
Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Pretest
47
Tabel 4.7 Hasil Uji t Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
48
Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Postest
50
Tabel 4.9 Hasil Uji t Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
51
Tabel 4.10 Rekapitulasi Keseluruhan Nilai Pretest dan Postest dan selisihnya 52 Tabel 4.11 Hasil Uji Hipotesis Nilai Pretest dan Postest
53
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Hasil Pretest Kelas Eksperimen
46
Diagram 4.2 Hasil Pretest Kelas Kontrol
46
Diagram 4.3 Hasil Postest Kelas Eksperimen
49
Diagram 4.4 Hasil Postest Kelas Kontrol
50
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1:
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
63
Lampiran 2:
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
67
Lampiran 3:
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
71
Lampiran 4:
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
75
Lampiran 5:
Kisi-Kisi Instrumen Hasil Belajar
79
Lampiran 6:
Soal Uji Coba Instrumen
82
Lampiran 7:
Kunci Jawaban (Soal Uji Tes Instrumen)
86
Lampiran 8:
Soal Pretest dan Postest
87
Lampiran 9:
Kunci Jawaban (Soal Pretes dan Postest)
60
Lampran 10: Hasil Anates
91
Lampiran 11: Rekapitualasi Uji Validitas Instrumen
100
Lampiran 12: Hasil Uji Validitas Instrumen
102
Lampiran 13:Realibilitas Instrumen
104
Lampiran 14: Uji Normalitas (Pretest Kelas Eksperimen)
106
Lampiran 15: Uji Normalitas (Pretest Kelas Kontrol)
109
Lampiran 16: Uji Normalitas (Postest Kelas Eksperimen)
112
Lampiran 17: Uji Normalitas (Postest Kelas Kontrol)
115
Lampiran 18: Uji Homogenitas Pretest
118
Lampiran 19: Uji Homogenitas Postest
120
Lampiran 20: Uji Hipotesis Pretest
122
xi
Lampiran 21: Uji Hipotesis Postest
124
Lampiran 22: Tabel Nilai-Nilai Kritis Chi Kuadrat (
Tabel)
126
Lampiran 23: Tabel Nilai-Nilai Kritis F (F Tabel)
127
Lampiran 24: Tabel Nilai-Nilai Kritis t (t Tabel)
128
xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia yang memikirkan bagaimana menjalani kehidupan ini untuk mempertahankan kehidupan manusia yang mengemban tugas dari sang Kholiq untuk beribadah. Manusia sebagai makhluk yang diberi kelebihan oleh Allah SWT dengan suatu bentuk akal pada diri manusia yang tidak dimiliki makhluk Allah yang lain dalam kehidupannya. Untuk mengolah akal pikirannya diperlukan suatu pola pendidikan melalui suatu proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT :
ِ ِ َولَ َق ْد َكَّرمنَا ب ِِن آدم و ََحلْنَاهم ِِف الْب ِر والْبح ِر ورزقْ ن ِ ض ْلنَاهم علَى َكثِ ٍري ِّّمَّن خلَ ْقنَا تَ ْف ضيلا َ ْ ُ َّ َاهم ّم َن الطَّيِّبَات َوف ُ ََ َ ْ َ َ ّ َ ْ ُ َ َ َ َ َ ْ َ ْ َ “Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik, dan Kami lebihkan mereka dari kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna”. (Q. S. Al-Isra’[17]: 70)
Artinya:
Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. 1 Menurut Abdul Majid dan Dian Andayani “Islam adalah syari’at Allah yang diturunkan kepada umat manusia di muka bumi agar mereka beribadah 1
Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama RI 2006, Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
1
2
kepadanya. Penanaman keyakinan terhadap Tuhan hanya bisa dilakukan melalui proses pendidikan baik di rumah, sekolah maupun lingkungan”.2 Pendidikan Agama Islam merupakan kebutuhan manusia, karena sebagai makhluk paedagogis manusia dilahirkan dengan membawa potensi yaitu dapat dididik dan mendidik sehingga mampu menjadi khalifah di bumi, serta pendukung dan pemegang kebudayaan. Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik dalam meyakini, memahami, menghayati agama islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran dan latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati hubungan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional. Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan berisikan tuntunan bagi siswa dalam menjalani kehidupan agar memiliki pribadi yang sholeh dan sholehah. Dengan adanya tuntunan inilah pendidik harus lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan dan menerapkan ilmu Pendidikan Agama Islam, sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang berakibat pada peningkatan mutu pendidikan. Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah suatu disiplin ilmu yang mengkaji tentang masalah-masalah kehidupan nyata (Fiqh), akhlak/ perilaku (Aqidah Akhlak), Sejarah Umat Terdahulu (SKI), dalil aqli dan naqli (Qur’an Hadis), dan lain sebagainya. PAI berkaitan dengan kehidupan dunia dan akhirat sehingga PAI bukan hanya penguasaan kumpulan materi/ pengetahuan berupa teori-teori, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja yang harus dihafal atau dimengerti melainkan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Suasana belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) sangat berpengaruh dalam peningkatan kualitas belajar mengajar, apabila pembelajaran menyenangkan dapat menimbulkan minat dan motivasi dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Dalam hal ini guru dapat memfasilitasi siswa agar dapat meningkatkan 2
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi (Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004), (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), cet. 3, hal. 130.
3
potensi yang dimiliki oleh siswa dan membuat siswa aktif dalam belajar sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Pendidikan Akidah Akhlak merupakan mata pelajaran wajib yang diberikan kepada seluruh siswa khususnya pada lembaga-lembaga pendidikan agama seperti pesantren, madrasah-madrasah islamiyah termasuk juga sekolah umum seperti SMP dan SMA. Pendidikan Akidah Akhlak adalah usaha bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar kelak setelah selesai dari pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan
ajaran-ajaran
agama
Islam
serta
menjadikannya
sebagai
pandangan hidup (way of live). Pendidikan Aqidah akhlak juga merupakan bagian pendidikan yang amat penting berkenaan dengan aspek-aspek dan nilai, antara lain: keyakinan, keagamaan dan akhlak. Oleh karena itu pendidikan Akidah Akhlak juga menjadi tanggung jawab keluarga, masyarakat dan pemerintah. Dalam hal ini diketahui bahwasannya Akidah Akhlak merupakan suatu mata pelajaran pendidikan agama islam, materi yang terdapat dalam Akidah Akhlak sangat banyak, sehingga banyak pula yang harus dibahas. Hal ini membutuhkan waktu yang cukup banyak bagi guru untuk dapat menjelaskan materi secara keseluruhan. Oleh karenanya diperlukan metode yang tepat yang dapat mengantarkan siswa kepada tujuan pembelajaran secara efisien. Untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif dan efisien serta tujuan pembelajaran dapat tercapai, maka diperlukan metode yang tepat. Metode pendidikan yang tidak tepat guna akan menjadi penghalang kelancaran jalannya proses belajar mengajar sehingga banyak waktu dan tenaga yang akan terbuang sia-sia. Konsep belajar dan mengajar merupakan dua buah konsep kependidikan yang saling berkaitan. Bila terjadi proses belajar, maka bersama itu pula terjadi proses mengajar. Mengajar atau pengajaran adalah pemindahan pengetahuan dari seseorang yang mempunyai pengetahuan kepada orang lain yang belum
4
mengetahui.3 Mengajar biasanya terjadi dalam situasi formal yang dengan sengaja diprogramkan oleh guru dalam mentransformasikan materi kepada siswa berdasarkan kurikulum dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Selain itu guru juga sebagai pelaksana dan penyeimbang kegiatan belajar mengajar. Mengajar merupakan istilah kunci yang hampir tak pernah luput dari pembahasan mengenai pendidikan karena keeratan hubungan antara keduanya. Sedangkan kesuksesan belajar siswa tidak hanya tergantung pada intelegensi anak saja, akan tetapi juga tergantung pada bagaimana pendidik menggunakan metode yang tepat dan memberinya motivasi.4 Belajar mengajar adalah interaksi atau hubungan timbal balik antara siswa dengan guru dan antar siswa dalam proses pembelajaran. Pengertian interaksi mengandung unsur saling memberi dan menerima. Dalam setiap interaksi belajar mengajar ditandai sejumlah unsur, yaitu: tujuan yang hendak dicapai, siswa dan guru, bahan pelajaran, metode yang digunakan untuk menciptakan situasi belajar mengajar, dan penilaian yang fungsinya untuk menetapkan seberapa jauh ketercapaian tujuan. Istilah belajar mengajar sendiri berarti suatu proses perubahan sikap dan tingkah laku setelah terjadinya interaksi dengan sumber belajar. Sumber belajar dapat berupa buku, lingkungan, guru atau sesama teman.5 Permasalahan yang sering dijumpai dalam pengajaran, khususnya pengajaran agama islam adalah kurangnya perhatian guru agama terhadap penggunaan metode mengajar, umumnya guru hanya menggunakan metode ceramah saja sehingga menimbulkan kejenuhan terhadap siswa yang akhirnya siswa tidak memperhatikan penjelasan guru. Pada akhirnya materi tersebut tidak dapat tersalurkan dan tidak dapat diserap dengan baik oleh siswa. Disamping itu juga guru kurang memperhatikan sikap dan perilaku siswa. Kondisi siswa yang aktif dan variatif, mereka tidak akan duduk diam saja ketika guru mengajar, tetapi 3
Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 1994), Cet. 2, hal. 72. Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hal. 17. 5 Hafni Ladjid, Pengembangan Kurikulum Menuju Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Ciputat, PT. Ciputat Press Group, 2005), hal. 112. 4
5
cenderung lebih aktif. Untuk itu apabila guru hanya menggunakan metode ceramah saja maka tidak akan membuat mereka fokus terhadap pelajaran, bahkan mereka malah lebih asik ngobrol sendiri dibanding hanya mendengarkan penjelasan guru. Dengan demikian hasil belajar siswa tidak akan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Proses belajar mengajar akan berjalan dengan baik jika metode yang digunakan benar-benar tepat, karena antara pendidikan dengan metode saling berkaitan. Disini guru sangat berperan penting dalam membimbing anak didik ke arah terbentuknya pribadi yang diinginkan. Maka dari itu, guru agama pada mata pelajaran Akidah Akhlak tertantang untuk bisa menyampaikan materi secara efisien dan efektif serta dapat membuat anak-anak menjadi fokus dalam proses pembelajaran. Ketika penulis melakukan penelitian, sebelum pembelajaran Akidah Akhlak ini menggunakan metode sosiodrama dan hanya menggunakan metode ceramah, maka itu tidak akan membuat siswa diam dan fokus terhadap pelajaran malah siswa akan sibuk dengan urusannya sendiri. Untuk itu, penggunaan metode sosiodrama sangat diperlukan dalam proses pembelajaran Akidah Akhlak. Selain dapat membuat siswa aktif juga dapat membuat siswa menjadi lebih fokus memperhatikan guru disamping penjelasan materi. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan menyusunnya dalam bentuk karya ilmiah berupa skripsi dengan judul: “Pengaruh Metode Sosiodrama terhadap Hasil Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Akidah Akhlak di MTs Mathlabussa’adah”
6
B. Identifikiasi, Pembatasan, dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah Dari pemaparan latar belakang di atas penulis mengidentifikasi permasalahan pada beberapa hal, yaitu: a. Pembelajaran Akidah Akhlak yang dilakukan belum memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran. b. Pembelajaran Akidah Akhlak yang dilakukan hanya berpusat pada guru. c. Beberapa siswa tidak memperhatikan penjelasan guru. d. Pembelajaran Akidah Akhlak yang dilakukan di kelas VIII hanya menggunakan metode ceramah. e. Metode yang membuat siswa aktif seperti sosiodrama belum diterapkan. f. Hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah Akhlak masih belum sesuai dengan tujuan pembelajaran. g. Penilaian Pendidikan Agama Islam (PAI) masih menitik beratkan pada aspek kognitif.
2. Pembatasan Masalah Dari beberapa masalah yang diidentifikasi, peneliti membatasi masalah yang akan diteliti, yaitu: a. Metode yang membuat siswa aktif seperti Sosiodrama belum diterapkan. b. Hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah Akhlak belum sesuai dengan tujuan pembelajaran.
3. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka perumusan masalah yang ingin diajukan adalah: a. Adakah pengaruh Metode Sosiodrama terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah Akhlak?
7
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang diharapkan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh metode Sosiodrama terhadap hasil belajar siswa kelas VIII MTs Mathlabussa’adah.
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi siswa : penerapan metode sosiodrama ini diharapkan dapat membantu siswa dalam mempelajari mata pelajaran Akidah Akhlak agar mudah dipahami dan diingat. 2. Bagi guru : dari penelitian ini diharapkan seorang guru menerapkan motode sosiodrama sebagai alternatif motede dalam pembelajaran Akidah Akhlak. 3. Bagi sekolah : hasil penelitian ini diharapakan menjadi pengetahuan yang bermanfaat dan menambah wawasan peneliti serta dapat lebih mudah memahami tugas berat yang yang diemban seorang guru. 4. Bagi pembaca khususnya mahasiswa : penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai suatu kajian yang menarik yang perlu diteliti lebih lanjut dan lebih mendalam.
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA KONSEPTUAL DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Hasil Belajar Akidah Akhlak 1. Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri atas dua kata yaitu “hasil” dan “belajar” yang memiliki arti yang berbeda. Oleh karena itu untuk memahami lebih mendalam mengenai hasil belajar, akan dibahas terlebih dahulu pengertian belajar. Usaha pemahaman mengenai makna belajar ini akan diawali dengan mengemukakan beberapa definisi tentang belajar. Ada beberapa definisi tentang belajar, antara lain dapat diuraikan sebagai berikut: Menurut Slameto “belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamanya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.1 Sedangkan menurut Alisuf Sabri “belajar merupakan perubahan tingkah laku sebagai akibat pengalaman atau latihan. Perubahan tingkah laku akibat belajar itu dapat berupa memperoleh perilaku yang baru atau memperbaiki/ meningkatkan perilaku yang sudah ada”.2
1
Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), hal.
2. 2
M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2010), cet. 4 , hal. 55.
8
9
Gage
(1984)
dalam
buku
yang
ditulis
oleh
Martinis
Yamin
mendefinisikan: Belajar sebagai suatu proses di mana organisma berubah perilakunya diakibatkan pengalaman. Demikian juga Harold Spear mendefinisikan bahwa belajar terdiri dari pengamatan, pendengaran, membaca dan meniru. Definisi belajar ini mengandung pengertian bahwa belajar adalah perubahan perilaku seseorang akibat pengalaman yang ia dapat melalui pengamatan, pendengaran, membaca dan meniru. 3 Demikian juga menurut Suyono dan Hariyanto “belajar adalah suatu aktivitas atau proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian”.4 Dari definisi yang telah dikemukakan oleh para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah segenap rangkaian kegiatan atau aktivitas yang dilakukan seseorang secara sadar yang melibatkan unsur jiwa dan raga sehingga terjadi perubahan-perubahan perilaku yang relatif menetap (secara kognitif, afektif, dan psikomotorik) dalam dirinya baik berupa kemahiran berdasarkan alat inderanya maupun pengalamannya. Dari uraian diatas, dapat dirumuskan ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar menurut Slameto, yaitu: a. Perubahan terjadi secara sadar Ini berarti bahwa seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu sekurang-kurangnya ia merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya. b. Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung secara berkesinambungan, tidak statis . suatu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan atau proses belajar berikutnya. c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
3
Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2004), hal. 98. 4 Suyono dan Hariyanto, Belajar dan pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), hal. 9.
10
Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu senantiasa bertambah dan bertujuan untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan demikian makin banyak usaha belajar itu dilakukan, maka makin banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh. Perubahan yang bersifat aktif artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya melainkan karena usaha individu itu sendiri. d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara Perubahan yang terjadi dalam proses belajar bersifat menetap dan permanen. Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap. e. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah Ini berarti bahwa perubahan perilaku yang terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Perbuatan belajar terarah kepada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari. f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku Perubahan yang diperoleh seseorang setelah melalui suatu proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku.5 Menurut Nana Sudjana “hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki seseorang / siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”.6 Sedangkan menurut Muhibbin Syah “hasil belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku individu yang relative menetap sebagai hasil dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif”.7 Jadi hasil belajar atau prestasi belajar adalah suatu hasil yang telah dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar yang melibatkan proses kognitif siswa tersebut mengalami perubahan tingkah laku yang relative menetap. Hasil belajar menurut Dr. Sudiyanto yang dikutip oleh Dr. H. Y. Waluyo dalam bukunya Penilaian Pencapaian Hasil Belajar adalah
5
Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), hal. 3-4. 6 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), Hal. 22. 7 Muhibbin Syah, Psikologi dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008), Hal. 92.
11
“Tingkat penguasaan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan”.8 Dalam proses belajar mengajar di sekolah perubahan tingkah laku siswa ditandai dengan kemampuan peserta didik menerapkan dan mendemonstrasikan pengetahunnya serta keterampilannya. Perubahan inilah yang disebut hasil belajar. Hal ini selaras dengan pendapat DR. Suharismi Arikunto dalam bukunya Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan mengatakan, “Hasil belajar adalah hasil akhir setelah mengalami proses belajar, dimana tingkah laku itu tampak dalam bentuk perbuatan yang dapat diamati dan dapat diukur.9 Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan kemampuan yang telah dicapai oleh seseorang setelah melakukan kegiatan belajar, yang menghasilkan perubahan kearah yang lebih baik pada diri seseorang tersebut, baik dalam hal pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai, maupun sikap yang bersifat menetap dan konsisten. Berdasarkan teori Bloom dapat dikemukakan tiga jenis hasil belajar, yaitu hasil belajar kognitif, hasil belajar afektif dan hasil belajar psikomotorik.10 Hasil belajar kognitif adalah hasil belajar yang memerlukan kegiatan berfikir, meliputi hasil belajar pengetahuan, hasil belajar pengalaman, hasil belajar penerapan, hasil belajar analisis, dan hasil belajar evaluasi. Hasil belajar afektif adalah hasil belajar yang berhubungan dengan perasaan dan kehendak seseorang, berupa minat, sikap, nilai, dan kebiasaan siswa. 8
H. Y. Waluyo, Penilaian Pencapaian Hasil Belajar, (Jakarta: Karunia Universitas Terbuka, 1987), cet. 1, hal. 24. 9 Suharismi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bimi Aksara, 1993), hal. 133. 10 H. Y. Waluyo, Penilaian Pencapaian Hasil Belajar, (Jakarta: Karunia Universitas Terbuka, 1987), cet. 1, hal. 24.
12
Hasil belajar psikomotorik adalah hasil belajar yang berhubungan dengan keterampilan gerak seseorang. Dasar kemampuan yang diukur adalah kemampuan fisik. Terdiri atas hasil belajar gerakan refleks, kemampuan fisik, gerakan yang terampil, gerakan persepsi merupakan dasar untuk memperoleh hasil belajar psikomotorik tingkat yang lebih tinggi dan bukan gerakan otot-otot motorik belaka.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasi Belajar Menurut M. Alisuf Sabri, faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa di sekolah secara garis besar dapat dibagi dalam dua bagian, yaitu: a. Faktor Eksternal (Faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa). Yang termasuk faktor eksternal antara lain adalah: 1) Faktor-Faktor Lingkungan Faktor lingkungan siswa ini dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu: faktor lingkungan alam/ non sosial dan faktor lingkungan sosial. Yang termasuk faktor lingkungan alam/Non sosial ini seperti: keadaan suhu, kelembaban udara, waktu (pagi, siang, malam), tempat letak gedung sekolah, dan sebagainya. Sedangkan faktor lingkungan sosial baik berwujud manusia dan representasinya termasuk budayanya akan mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa. 2) Faktor-faktor instrumental Faktor instrumental ini terdiri dari gedung/ Sarana fisik kelas, sarana/ alat pengajaran, media pengajaran, guru dan kurikulum atau materi pelajaran serta strategi belajar mengajar yang digunakan akan mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa. b. Faktor Internal (faktor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa) berupa faktor fisiologis dan faktor psikologis pada diri siswa.
13
1) Faktor kondisi fisiologis siswa terdiri dari kondisi kesehatan dan kebugaran fisik serta kondisi panca inderanya terutama penglihatan dan pendengaran. 2) Faktor psikologis yang akan mempengaruhi keberhasilan siswa adalah faktor minat, bakat, inteligensi, motovasi dan kemampuan-kemampuan kognitif seperti: kemampuan persepsi, ingatan, berfikir, dan kemampuan dasar pengetahuan (bahan appersepsi) yang dimiliki siswa.11
3. Pengertian Akidah Akhlak Secara etimologis aqidah berasal dari kata ‘aqada ya’qidu ‘aqdan ‘aqidatan berarti keyakinan. Dengan demikian aqidah bisa dikatakan sebagai keyakinan yang tersimpul dengan kokoh di dalam hati, bersifat meningkat dan mengandung perjanjian. Sebagian ulama fiqih mendefinisikan aqidah, sebagai berikut: Aqidah ialah suatu yang diyakini dan dipegang teguh, sukar sekali untuk dirubahnya. Ia beriman sesuai dengan dalil-dalil yang sesuai dengan kenyataan, seperti beriman kepada Allah SWT, hari kiamat, kitab-kitab Allah, dan Rasul-Rasul Allah SWT. Menurut Mahmoud Syaltout “kepercayaan (Aqidah) adalah segi teoritis yang dituntut pertama-tama dan terdahulu dari segala sesuatu untuk dipercayai dengan suatu keimanan yang tidak dicampuri oleh syak, wasangka dan tidak dipengaruhi oleh keragu-raguan”.12 Dari berbagai pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa aqidah adalah keyakinan dalam yang bersifat mengikat dan mengandung perjanjian serta menjadi sesuatu yang diyakini dan dipegang teguh serta sukar untuk dirubah.
11
M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2010), cet. 4 , hal. 59-60. 12 Mahmoud Syaltout, Islam sebagai Aqidah dan Syari’ah, (Jakarta: Bulan Bintang, 1975), cet. 3, hal. 22.
14
Kata Akhlak merupakan kata yang sering sekali terdengar sehari-hari. Begitu kita mendengar kata ini sehingga seolah-olah kita tahu pengertian kata ini dengan jelas, padahal jika ditanyakan apa itu akhlak kita biasanya terdiam dan memikirkan jawabannya. Pengertian Akhlak dapat ditinjau dari dua pengertian, etimologis dan pengertian terminologis. Menurut etimologi, ahklak adalah kata arab “Akhlaq” ()أخالق, jamak dari kata “khuluqun” ( )خلقyang menurut logat diartikan “ budi pekerti, tingkahlaku dan tabi’at.13 Sedangkan Moh. Ardani, “Akhlak Tasawuf; Nilai-nilai Akhlak/ Budi pekerti dalam ibadah dan Tasasawuf; mengutip dari ibnu miskawih sebagai pakar bidang akhlak mengatakan bahwa: “ sikap yang tertanam dalam jiwa yang mendorong untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan perhitungan”.14 Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa seseorang yang mendorong untuk melakukan suatu tindakan, tanpa pertimbangan dan pemikiran terlebih dahulu. Dari kedua pengertian di atas yaitu akidah dan akhlak dapat diketahui bahwa keduanya mempunyai hubungan yang erat, karena akidah atau iman dan akhlak berada dalam hati. Dengan demikian tidak salah kalau pada sekolah tingkat Tsanawiyah kedua bidang bahasan ini dijadikan satu mata pelajaran, yaitu akidah akhlak.
13
Zahrudin A. R, Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), cet.1, hal. 1. Moh. Ardani, Akhlak Tasawuf; Nilai-Nilai Akhlak/ Budi Pekerti dalam Ibadah dan Tasawuf, (Jakarta:CV. Karya Mulia, 2005), Edisi kedua, hal. 25. 14
15
Adapun pengertian mata pelajaran akidah akhlak sebagaimana yang terdapat GBPP adalah: Mata pelajaran Akidah Akhlak adalah sub mata pelajaran pada jenjang pendidikan dasar yang membahas ajaran agama Islam dalam segi Akidah dan Akhlak. Mata pelajaran Akidah Akhlak juga merupakan bagian dari mata pelajaran pendidikan agama islam yang memberikan bimbingan kepada siswa agar memahami, menghayati, meyakini kebenaran ajaharan agama islam, serta bersedia mengamalkannya dalam kehidupan seharihari.15
4. Tujuan Pembelajaran Akidah Akhlak Tujuan adalah sarana yang hendak dicapai setelah kegiatan selesai. Tujuan mata pelajaran Akidah Akhlak di Madrasah adalah untuk menanamkan dan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Adapun tujuan pembelajaran Akidah Akhlak menurut GBPP depertemen Agama yaitu: a.
Memberikan pengetahuan, penghayatan dan keyakinan kepada siswa akan hal-hal yang harus diimani, sehingga tercermin dalam sikap dan tingkah lakunya.
b.
Memberikan pengetahuan, penghayatan, dan kemauan yang kuat untuk mengamalkan akhlak yang baik, dan menjauhi akhlak yang buruk dalam hubungannya dengan Allah, dengan dirinya sendiri, dengan sesama manusia maupun dengan alam lingkungannya.
c.
Memberikan bekal kepada anak atau siswa tentang akidah dan akhlak untuk melanjutkan pelajaran ke jenjang pendidikan menengah.16
15
Departemen Agama, Kurikulum Bidang Studi Akidah Akhlak, (Jakarta: Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 1988), hal. 1. 16 Depag RI, Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Madrasah Tsanawiyah, (Jakarta: 1998), cet. 1.
16
5. Hasil Belajar Akidah Akhlak Hasil Belajar merupakan kemampuan yang dimiliki siswa setelah mengalami aktivitas belajar sehingga terjadi perubahan perilaku. Hasil belajar ini akan melekat terus pada diri siswa karena sudah menjadi bagian dari kehidupan siswa tersebut. Jadi hasil belajar Akidah Akhlak adalah suatu bukti pencapaian pemahaman peserta didik terhadap konsep-konsep Akidah Akhlak yang diperoleh setelah melalui proses kegiatan pembelajaran.
B. Metode Sosiodrama Metode pengajaran yaitu suatu cara penyampaian bahan pelajaran untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, maka fungsi metode mengajar tidak dapat diabaikan karena metode mengajar tersebut turut menentukan berhasil tidaknya suatu proses belajar mengajar dan merupakan bagian yang integral dalam suatu sistim pengajaran. M. Basyiruddin Usman dalam bukunya Metodologi Pembelajaran Agama Islam mengatakan bahwa “pemakaian metode harus sesuai dan selaras dengan karakteristik
siswa,
materi,
kondisi
lingkungan
di
mana
pengajaran
berlangsung”.17 Tayar Yusuf dan Syaiful Anwar mengatakan dalam buku yang ditulis oleh Armai Arief “bahwa ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih dan mengaplikasikan sebuah metode pengajaran, di antaranya: tujuan yang hendak dicapai, kemampuan guru, anak didik, Situasi dan kondisi pengajaran di mana berlangsung, fasilitas yang tersedia, waktu yang tersedia, serta kebaikan dan kekurangan sebuah metode”.18 Dengan demikian, peranan metode mengajar adalah sebagai alat untuk menciptakan proses belajar dan mengajar. Dengan metode ini diharapkan tumbuh
17
M. Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Pres, 2002), hal. 32. 18 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan etodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002)h. 109.
17
berbagai kegiatan belajar siswa sehubungan dengan kegiatan mengajar guru. Dengan kata lain terciptalah interaksi edukatif. Dalam interaksi ini guru berperan sebagai penggerak atau pembimbing, sedangkan siswa berperan sebagai penerima atau yang dibimbing. Proses interaksi ini akan berjalan dengan baik kalau siswa banyak aktif dibandingkan dengan guru. Proses belajar mengajar yang baik hendaknya mempergunakan berbagai jenis metode mengajar secara bergantian. Masing-masing metode ada kelemahan serta keuntungannya. Tugas guru ialah memilih berbagai metode yang tepat untuk menciptakan proses belajar mengajar.19
1. Pengertian Sosiodrama Menurut pendapat Tukiran Taniredja, Efi Miftah Faridli, dan Sri Harmianto sosiodrama berasal dari kata sosio dan drama. Sosio berarti sosial menunjuk pada obyeknya yaitu masyarakat menunjukkan pada kegiatan-kegiatan sosial, dan drama berarti mempertunjukkan, mempertontonkan atau memperlihatkan. Sosial atau masyarakat terdiri dari manusia yang satu sama lain terjalin hubungan yang dikatakan hubungan sosial. Metode sosiodrama berarti cara menyajikan bahan pelajaran dengan mempertunjukkan dan mempertontonkan atau mendramatisasikan cara tingkah laku dalam hubungan sosial.20 Jadi sosiodrama adalah metode mengajar yang mendramatisasikan suatu situasi sosial yang mengandung suatu problem, agar peserta didik dapat memecahkan suatu masalah yang muncul dari suatu situasi sosial. Abdul
Majid
juga
berpendapat
dalam
bukunya
yaitu
Strategi
Pembelajaran bahwa: Sosiodrama adalah metode pembelajaran bermain peran untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena sosial, permasalahan yang menyangkut hubungan antara manusia seperti masalah 19
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2011), cet.1 2, hal. 76. 20 Tukiran Taniredja, Efi Miftah Faridli, Sri Harmianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif dan Efektif, (Bandung: ALFABETA, 2013), cet. 4, hal. 39.
18
kenakalan remaja, narkoba, gambaran keluarga yang otoriter, dan lain sebagainya. Sosiodrama digunakan untuk memberikan pemahaman dan penghayatan akan masalah-masalah sosial serta mengembangkan kemampuan siswa untuk memecahkannya.21 Sedangkan M. Basyiruddin Usman mengatakan bahwa: Metode sosiodrama merupakan teknik mengajar yang banyak kaitannya dengan pendemonstrasian kejadian-kejadian yang bersifat sosial. Engkoswara dalam buku yang ditulis oleh M. Basyiruddin Usman mengartikan sosiodrama adalah suatu drama tanpa naskah yang akan dimainkan oleh sekelompok orang. Biasanya permasalahan cukup ]diceritakan dengan singkat dalam temp 4 atau 5 menit, kemudian siswa menerangkannya. Persoalan pokok yang akan didramatisasikan diambil dari kejadian-kejadian sosial, oleh karena itu dinamakan sosiodrama.22 Dari berbagai pengertian sosiodrama tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa metode sosiodrama adalah pemecah masalah yang terjadi dalam konteks hubungan sosial dengan cara mendramakan masalah-maslah tersebut melalui sebuah drama.
2. Tujuan Sosiodrama Tujuan yang diharapkan dengan sosiodrama antara lain ialah: a. Agar siswa dapat menghayati dan menghargai perasaan orang lain. b. Dapat belajar bagaimana membagi tanggung jawab. c. Dapat belajar bagaimana mengambil keputusan dalam situasi kelompok secara spontan. d. Merangsang kelas untuk berpikir dan memecahkan masalah.
21
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (PT. Remaja Rosdakarya: 2013), hal. 205-206. M. Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Pres, 2002), hal. 51. 22
19
3. Petunjuk Menggunakan Metode Sosiodrama a. Tetapkan dahulu masalah-masalah sosial yang menarik perhatian siswa untuk dibahas. b. Ceritakan kepada kelas mengenai isi dari masalah-masalah dalam konteks cerita tersebut. c. Tetapkan siswa yang dapat atau yang bersedia untuk memainkan peranannya di depan kelas. d. Jelaskan kepada pendengar mengenai peranan mereka pada waktu sosiodrama sedang berlangsung. e. Beri kesempatan pada para pelaku untuk berunding beberapa menit sebelum mereka memainkan perannya. f. Akhiri sosiodrama pada waktu situasi pembicaraan mencapai keterangan. g. Akhiri sosiodrama dengan diskusi kelas untuk bersama-sama memecahkan masalah persoalan yang ada pada sosiodrama tersebut. h. Jangan lupa menilai hasil sosiodrama tersebut sebagai bahan pertimbangan lebih lanjut.23
4. Keunggulan metode Sosiodrama a. Siswa terlatih untuk dapat mendramatisasikan sesuatu dan juga melatih keberanian mereka. b. Kelas akan menjadi hidup karena menarik perhatian para siswa. c. Siswa dapat menghayati sesuatu peristiwa sehingga mudah mengambil suatu kesimpulan berdasarkan penghayatannya sendiri. d. Siswa dilatih dalam menyusun buah pikiran secara teratur.
23
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2011), cet.1 2, hal. 84-85.
20
5. Kelemahan Metode Sosiodrama a. Banyak menyita waktu atau jam pelajaran. b. Memerlukan persiapan yang teliti dan matang. c. Kadang-kadang siswa berkeberatan untuk melakukan peranan yang diberikan karena alasan psikologis, seperti rasa malu, peran yang diberikan kurang cocok dengan minatnya, dan sebagainya. d. Bila dramatisasi gagal, siswa tidak dapat mengambil suatu kesimpulan.24
Metode sosiodrama termasuk pembelajaran yang mengaktifkan peserta didik karena di dalamnya terdapat ciri-ciri yang sama dengan aktive learning, di antaranya adalah: 1) Situasi kelas menantang siswa melakukan kegiatan belajar secara bebas tapi terkendali. 2) Guru sebagai motivator, fasilitator, perancang, dan pengelola. 3) Guru dan siswa menerima peran kerjasama (partnership). 4) Bahan-bahan pelajaran dipilih berdasarkan kelayakan 5) Siswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran 6) Tujuan ditulis dengan jelas untuk selanjutnya diukur/dites.25
C. Hasil Penelitian Yang Relevan Penelitian tentang metode sosiodrama pernah dilakukan oleh Ruzainah (2013) yang berjudul Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Metode Sosiodrama Pada Mata Pelajaran IPS Materi Penyimpangan Sosial Kelas VIII-1 di MTs. Umdatur Rasikhien Jakarta, bahwa metode sosiodrama menunjukkan hasil yang positif dan menjadikan siswa kelas VIII-1 lebih termotivasi untuk
24
M. Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Pres, 2002), hal. 51-53. 25 Abuddin Nata, Persfektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarata: Kencana, 2009), hal. 225
21
belajar IPS. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II, pada siklus I hasil belajar Postest mencapai rata-rata 72,58. Pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar yaitu 86,02. Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode sosiodrama dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tentang metode sosiodrama juga dilakukan oleh Muhammad Nurul Fajri (2013) dengan judul Peningkatan Hasil Belajar IPS Siswa Dengan menggunakan Metode Sosiodrama Di SMP Nusantara Plus Kelas VIII-4 Ciputat Tangerang
Selatan,
menunjukkan
bahwa
metode
sosiodrama
dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I 49 pada saat pretest meningkat menjadi 67 pada saat posttest. Setelah dilakukan perbaikan pada proses belajar pada siklus II nilai rata-rata hasil belajar siswa 59 pada saat pretest meningkat menjadi 81 pada saat postest. Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas (PTK). Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Ida Awaliyah (2013), yang berjudul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pada Pokok Bahasan Lembaga-Lembaga Negara melalui metode Sosiodrama Peserta didik Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Darul Falah, Jakarta Barat. Hasil analisis deskripsi mengugkapkan bahwa dengan data sebagai berikut: Siklus I, rata-rata hasil belajar PKn adalah 64 dengan presentase ketuntasan 60%, dan pada siklus II, rata-rata hasil belajar PKn mengalami kenaikan 40%, dan seluruh siswa memperoleh ketuntasan, sehingga hasil belajar pada siklus II memperoleh nilai rata-rata 82 dengan presentase ketuntasan 100%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode sosiodrama dapat meningkatkan hasil belajar PKn Pokok Bahasan Lembaga-Lembaga Negara siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Darul Falah, Jakarta Barat. Penelitian ini menggunakan metode deskripsi dengan pendekatan action research.
22
Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Abdullah (2012) dengan judul Metode Pembelajaran Role Playing Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Aqidah Akhlak Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Meranti Jakarta dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa keaktifan belajar aqidah akhlak siswa setelah dilakukan penerapan metode pembelajaran Role Playing menunjukkan bahwa rata-rata seluruh aspek hasil belajar siswa kelas V. A pada pokok bahasan mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan hasil rata-rata presentase lembar observasi keaktifan belajar siswa untuk tiap siklus, yaitu pada siklus I hasil belajar 7,20 untuk siklus II sebesar 7,50. Sedangkan pada siklus III sebesar 8,00. Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas (PTK).
D. Kerangka Berpikir Berdasarkan kajian teoritis sebagaimana yang telah dipaparkan, maka dalam penyusunan penelitian ini penulis mengajukan anggapan dasar atau kerangka pemikiran sebagai berikut: Pendidikan diharapkan mampu mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh generasi muda. Namun kenyataan menunjukkan bahwa berbagai strategi, pendekatan, metode, teknik, dan model yang dikembangkan secara inovatif di bidang pendidikan belum berhasil sepenuhnya mengoptimalkan potensi tersebut. Dalam belajar dibutuhkan sebuah metode yang dapat membuat suasana pembelajaran menjadi menarik dan menyenangkan, tidak membosankan dan dapat membangun keaktifan siswa didalamnya. Metode pembelajaran merupakan suatu hal yang harus diperhatikan oleh guru dalam mengajar. Dengan menggunakan metode diharapkan terjadi interaksi baik dari guru ke murid maupun murid ke murid. Penggunaan metode yang relevan dengan pelajaran akan sangat membantu para murid untuk dapat memahami materi pelajaran. Sehingga hasil belajar yang
23
diinginkan dapat tercapai dengan optimal. Dan pemilihan metode ini harus benarbenar disesuaikan dengan kondisi siswa agar siswa dapat melaksanakannya. Dengan demikian, seorang guru harus mampu mencari cara untuk menciptakan suasana kelas yang tidak membosankan. Salah satu caranya yaitu dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif, diantaranya adalah metode Sosiodrama. Metode Sosiodrama diduga dapat meningkatkan hasil belajar siswa, karena metode ini menarik dan dapat diterapkan dibeberapa mata pelajaran. Metode ini digunakan untuk melibatkan siswa dalam proses pembelajaran secara aktif. Metode Sosiodrama memberi kesempatan kepada siswa untuk mempraktekkan keterampilan spesifiknya di depan kelas melalui demonstrasi. Siswa diberi waktu untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena sosial, permasalahan yang menyangkut hubungan antara manusia seperti masalah kenakalan remaja, narkoba, gambaran keluarga yang otoriter, dan lain sebagainya. Sosiodrama digunakan untuk memberikan pemahaman dan penghayatan akan masalah-masalah sosial serta mengembangkan kemampuan siswa untuk memecahkannya. Strategi ini akan sangat baik jika digunakan untuk mengajarkan pelajaran yang menuntut keterampilan tertentu. Adapun kelemahan dari metode ini adalah: a) Banyak menyita waktu atau jam pelajaran. b) Memerlukan persiapan yang teliti dan matang. c) Kadangkadang siswa berkeberatan untuk melakukan peranan yang diberikan karena alasan psikologis, seperti rasa malu, peran yang diberikan kurang cocok dengan minatnya, dan sebagainya. d) Bila dramatisasi gagal, siswa tidak dapat mengambil suatu kesimpulan.
24
E. Hipotesis Penelitian Berdasarkan kajian teoritis di atas, maka dalam penelitian ini dapat diajukan hipotesis sebagai berikut: : Tidak terdapat pengaruh metode sosiodrama terhadap hasil belajar Akidah Akhlak : Terdapat pengaruh metode sosiodrama terhadap hasil belajar Akidah Akhlak
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1.
Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di MTS Mathlabussa’adah, yang berlokasi di Kp. Tenjonegara Cigalontang Tasikmalaya.
2. Waktu Penelitian Waktu penelitian dilakukan pada bulan Juli sampai Oktober 2014 dengan rincian sebagai berikut: Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian No 1.
Tanggal 14 Juli 2014
Kegiatan Survei ke sekolah dan memberikan surat izin penelitian.
2.
09 September 2014
Pretest dan pertemuan pertama kelas eksperimen
3.
12 September 2014
Pretest dan pertemuan pertama kelas control
25
26
4.
16 September 2014
Pertemuan kedua kelas eksperimen
5.
19 September 2014
Pertemuan kedua kelas control
6.
23 September 2014
Pertemuan ketiga kelas eksperimen
7.
26 September 2014
Pertemuan ketiga kelas kontrol
8.
30 September 2014
Pertemuan keempat kelas eksperimen
9.
03 Oktober 2014
Pertemuan keempat kelas kontrol
10. 07 Oktober 2014
Postest kelas eksperimen
11. 10 Oktober 2014
Postest kelas kontrol
B. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dapat dikategorikan sebagai eksperimen semu (Quasi Eksperimen). Ini dikarenakan eksperimen yang dilakukan tidak memenuhi salah satu kriteria yang dibutuhkan oleh eksperimen sesungguhnya, yaitu randomisasi subjek penelitian, sehingga kemungkinan sukar sekali dapat digunakan eksperimen murni. Sebagaimana yang telah diketahui, penentuan sampel pada penelitian eksperimen harus dipilih secara random. Hal ini tidak mungkin dilakukan pada penelitian ini, karena subjek penelitian sudah terbentuk dalam kelas secara alami, sehingga tidak mungkin melakukan randomisasi. Adapun rancangan penelitian sebagai berikut: Tabel 3.2 Rancangan Penelitian Kelompok
Variabel Bebas
Variabel Terikat
(R) E
XE
Y
(R) P
XP
Y
27
Keterangan: E
: Kelompok Eksperimen
P
: Kelompok Kontrol
XE
: Perlakuan yang diberikan kepada kelompok eksperimen (Metode sosiodrama)
XP
: Perlakuan yang diberikan kepada kelompok kontrol (metode ceramah)
Y
: Tes akhir yang sama pada kedua kelompok
R
: Proses pemilihan subyek tidak secara random
C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini ada dua variable, yaitu: 1. Variable bebas (X) : Metode Sosiodrama 2. Variable terikat (Y) : Hasil Belajar Akidah Akhlak
D. Populasi dan Sample 1. Populasi Zainal Arifin dalam bukunya Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru mengatakan bahwa: Populasi atau universe adalah keseluruhan objek yang diteliti, baik berupa orang, benda, kejadian, nilai, maupun hal-hal yang terjadi. Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diselidiki atau dapat juga dikatakan bahwa sampel adalah populasi dalam bentuk mini (miniature population). Dengan kata lain, jika seluruh anggota populasi diambil, maka cara ini disebut sensus, tetapi jika hanya sebagian dari populasi yang dijadikan sumber data, maka cara itu disebut sampel.1 Populai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Populasi target adalah seluruh siswa di MTS Mathlabussa’adah kelas VII sampai dengan kelas IX berjumlah 491 siswa. Sedangkan populasi 1
Zainal Arifin,Penelitian Pendidikan (Metode dan Paradigma Baru), (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), hal. 215.
28
terjangkau adalah siswa kelas VIII berjumlah 176 siswa, dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3.3 Rincian Populasi Terjangkau Kelas
Jumlah Siswa
VIII A
36
VIII B
37
VIII C
36
VIII D
36
VIII E
31
Jumlah
176
2. Sample Sugiyono dalam bukunya Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D mengatakan bahwa “sampel adalah bagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu”.2 Sample yang digunakan pada penelitian ini adalah Non Probability Sampling. Karena dalam pengambilan sampel ini peneliti tidak memberi peluang/ kesempatan yang sama bagi anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel sehingga penarikan sampel ini dilakukan secara tidak acak. Cara pengambilan sampel yang digunakan yaitu Purposive Sampling
2
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D), (Bandung: ALFABETA, cv, 2013), Cet. 16, h. 118.
29
yakni pengambilan unsur sample atas dasar tujuan tertentu sehingga memenuhi keinginan dan kepentingan peneliti. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 kelompok, yaitu: kelompok eksperimen dan kelompok control. a.
Kelompok eksperimen yaitu kelompok siswa yang mendapat pembelajaran
aktif.
Sampel
yang
dipilih
sebagai
kelompok
eksperimen adalah siswa kelas VIII D yang berjumlah 36 siswa. b.
Kelompok kontrol, yaitu kelompok siswa yang tidak mendapatkan treatment secara terpisah. Sampel yang dipilih sebagai kelas control adalah siswa kelas VIII C yang berjumlah 36 siswa.
E. Teknik Pengumpulan Data Data penelitian diambil dari hasil belajar Akidah Akhlak pada kelompok control dan eksperimen yang diperoleh dari skor pretest dan postest pada pokok bahasan Akhlak terpuji kepada diri sendiri (Tawakal, Ihktiar, Sabar, Syukur, dan Qanaah) di mana tes yang dikerjakan pada dua kelompok tersebut sama.
F. Instrumen Penelitian “Instrumen penelitian merupakan alat bantu bagi peneliti dalam mengumpulkan data”.3 Sebagai alat pengumpul data, instrumen berhubungan erat dengan teknik pengumpulan data dipengaruhi oleh jenis metode penelitian. Karena itu, secara tidak langsung instrumen penelitian akan menyesuaikan dengan metode penelitiannya. Akibatnya, dikenal beberapa jenis instrumen penelitian sesuai dengan metodenya tadi. Secara garis besar, instrumen terbagi atas instrumen tes dan instrumen non tes. Instrumen yang berbebtuk tes dapat berupa tes objektif dan tes uraian, sedangkan instrumen yang tergolong nontes di antaranya dapat berupa angket, wawancara, observasi atau studi dokumentasi. 3
Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial Dan Pendidikan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007), Cet. 2, hal. 168.
30
“Karakteristik instrumen yang baik sebagai alat evaluasi hendaklah memenuhi persyaratan validitas dan realibilitas. Bahkan menurut Suherman dan Sukjaya lebih lengkap lagi, alat evalusi yang baik dapat dilihat dari: validitas, realibilitas, objektivitas, praktikabilitas, daya pembeda, derajat kesukaran, efektivitas option, dan efesiensi”. 4 Tujuannya adalah sebagai alat ukur untuk mendapatkan informasi kuantitatif tentang variasi karakteristik secara obyektif. Untuk mengetahui bahwa pada awalnya kedua kelompok tidak ada perbedaan hasil belajar, maka dilakukan observasi dengan pretest, sedangkan untuk mengetahui terdapat hasil belajar, maka kedua kelompok (kelompok eksperimen dan kelompok kontrol) diuji dengan postest. Instrumen yang digunakan untuk menguji hasil belajar pada penelitian ini berupa tes objektif dalam bentuk pilihan ganda dengan empat alternatif jawaban yang terdiri atas 30 soal pada mata pelajaran Akidah Akhlak dengan materi Akhlak terpuji kepada diri sendiri (Tawakal, Ihktiar, Sabar, Syukur, dan Qanaah). Instrumen yang dugunakan ini juga untuk mengukur aspek kognitif yang meliputi pengatahuan, pengalaman, dan aplikasi. Adapun kisikisi instrumen adalah sebagai berikut: Tabel 3.4 Kisi - Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar No
Kompetensi Dasar
Materi
Indikator
No. Butir Soal
1.
Akhlak
pengertian dan
terpuji
pengertian dan
pentingnya
kepada
pentingnya tawakal
tawakal, ikhtiar,
diri
sabar, syukur, dan
sendiri
pengertian dan
qanaah
(tawakal,
pentingnya ikhtiar
ikhtiar,
4
Menjelaskan
Menjelaskan
Menjelaskan
Menjelaskan
1, 2,
7, 8,
12, 13
M. Subana dan Sudrajat, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Pustaka Setia, 2001), Cet. 1, hal. 127.
31
sabar,
pengertian dan
syukur,
pentingnya sabar
dan qanaah)
Menjelaskan
18, 19
pengertian dan pentingnya syukur Menjelaskan
26, 27
pengertian dan pentingnya qanaah
2.
Mengidentifikasi
Menyebutkan
bentuk dan contoh dan
contoh-contoh
perilaku
sikap tawakal,
tawakal, contoh-
ikhtiar,
sabar, contoh
syukur, dan qanaah
3.
Bentuk
ikhtiar, sabar,
perilaku
syukur, dan qanaah
tawakal,
Menunjukkan ciri-
ikhtiar,
ciri orang yang
sabar,
memiliki sikap
syukur,
tawakal, ikhtiar,
dan
sabar, syukur, dan
qanaah
qanaah
Menunjukkan nilai- Nilai-nilai Menyebutkan nilainilai
positif
tawakal,
dari positif dari
ikhtiar, tawakal,
4, 15, 20, 23
5
nilai positif dari tawakal dalam
sabar, syukur, dan ikhtiar,
fenomena
qanaah
kehidupan
dalam sabar,
3, 9, 14, 22, 28, 30
Menyebutkan nilai-
fenomena
syukur,
kehidupan
dan
nilai positif dari
qanaah
ikhtiar dalam
10
32
fenomena kehidupan Menyebutkan nilainilai positif dari
16
sabar dalam fenomena kehidupan Menyebutkan nilainilai positif dari syukur dalam
24
fenomena kehidupan Menyebutkan nilainilai positif dari qanaah dalam
29
fenomena kehidupan
4.
Menampilkan
Perilaku
perilaku
tawakal, tawakal,
ikhtiar,
sabar, ikhtiar,
Menunjukkan contoh sikap tawakal, ikhtiar,
syukur, dan qanaah sabar,
sabar, syukur, dan
dalam
qanaah dalam
fenomena syukur,
kehidupan
6
dan
lingkungan
qanaah
keluarga Menunjukkan contoh sikap tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, dan qanaah dalam
11, 17
33
lingkungan sekolah Menunjukkan contoh sikap
21, 25
tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, dan qanaah dalam lingkungan masyarakat
G. Uji Coba Instrumen 1. Validitas Instrumen “Validitas adalah suatu derajat ketetapan instrumen (alat ukur), maksudnya apakah instrumen yang digunakan benar-benar tepat untuk mengukur apa yang akan diukur”.5 Sebutir item dapat dikatakan telah memiliki validitas yang tinggi atau dinyatakan valid, jika skor-skor pada butir item yang bersangkutan memiliki kesesuaian atau kesejajaran arah dengan skor totalnya atau bahasa statistiknya adalah ada korelasi positif yang signifikan antara skor item dengan skor totalnya. Maka sebuah item dapat dinyatakan valid apabila skor item yang bersangkutan terbukti mempunyai korelasi positif yang signifikan dengan skor totalnya.6 Jika skor butir dikotomi misalnya 0,1 maka untuk menghitung koefisien korelasi antara skor butir dengan skor total instrumen digunakan koefisien korelasi biserial, yaitu sebagai berikut:
√
5
Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan (Metode dan Paradigma Baru), (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011), hal. 245-246. 6 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers:2011), hal. 184.
34
Di mana : = koefisien korelasi yang melambangkan kekuatan korelasi antara variabel I dengan variabel II, yang dalam hal ini dianggap sebagai Koefisien Validitas Item = skor rata-rata hitung yang dimiliki oleh testee, yang untuk butir item yang bersangkutan telah dijawab dengan betul = skor rata-rata dari skor total = deviasi standar dari skor total p
= proporsi testee yang menjawab betul terhadap butir item yang sedang diuji validitas itemnya
q
= proporsi testee yang menjawab salah terhadap butir item yang sedang diuji validitas itemnya
2. Reliabilitas Instrumen “Reabilitas instrument adalah ketepatan alat evaluasi dalam mengukur atau ketepatan siswa dalam menjawab alat evaluasi itu. Menurut Suharsimi Arikunto, sebuah tes dikatakan reliable jika hasil-hasil tes tersebut menunjukkan ketepatan jika diteskan kepada subjek yang sama”.7 Perhitungan reliabilitas tes dalam penelitian ini menggunakan rumus K-R 20 (Kudor-Richardson 200 karena skor butir soal berbentuk dikotomi), yaitu:
(
)
{
∑
}
Dimana:
7
k
: jumlah item dalam instrument
pi
: proporsi siswa yang menjawab benar
qi
: proporsi siswa yang menjawab salah
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), cet. 3, hal. 100.
35
st 2
: standar deviasi dari tes8
Dengan demikian koefisien reliabilitas adalah sebagai berikut: 0.91-1.00
Sangat tinggi
0.71-0.90
Tinggi
0.41-0.70
Cukup
0.21-0.40
Rendah
<0.20
Sangat rendah
Standar deviasi dengan rumus9 : ∑ (
̅)
3. Analisis Derajat Kesukaran Untuk mengukur derajat kesukaran soal dilakukan analisis dengan menggunakan rumus: 10 P= Keterangan:
8
P
: Angka indeks kesukaran item
B
: Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS
: Jumlah seluruh siswa peserta tes hasil belajar
Sugiyono, Statistika untuk penelitian, (Bandung: ALFABETA, 2011), cet. 19, hal. 359-361. Edi Riadi, Metode Statistika Parametrik dan Nonparametrik, (Tangerang, PT. Pustaka Mandiri: 2014), hal. 62. 10 Anas Sudijono, Pengantar Evalusi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada, 2009), hal. 372. 9
36
Dengan klasifikasi tingkat kesukaran sebagai berikut: 0.00-0.30
Soal sukar
0.30-0.70
Soal sedang
0.70-0.100
Soal mudah
4. Daya Pembeda Daya pembeda item adalah kemampuan suatu butir item tes hasil belajar untuk dapat membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Cara menguji daya pembeda adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:11 D=
–
=
Keterangan : J
: Jumlah peserta tes : Banyaknya peserta kelompok atas : Banyaknya peserta kelompok bawah : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar : Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar : Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
11
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada, 2009), hal. 389.
37
Dengan klasifikasi daya pembeda sebagai berikut: 0.00-0.20
Jelek
0.20-0.40
Cukup
0.40-0.70
Baik
0.70-1.00
Baik sekali
H. Teknis Analisi Data 1. Uji Normalitas Burhan Nurgiyantoro dalam bukunya yaitu Statistik Terapan Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial mengatakah bahwa: Data-data beskala interval sebagai hasil pengukuran pada umumnya mengikuti asumsi distribusi normal. Namun, suatu data ternyata tidak mengikuti asumsi itu bukanlah hal yang mustahil. Untuk mengetahui kepastian sebaran data yang diperoleh, haruslah dilakukan data normalitas terhadap data yang bersangkutan. Dengan kata lain, analisis statistik yang pertama dilakukan dalam rangka analisis data adalah analisis statistik yang berupa uji normalitas.12 Uji normalitas pada penelitian ini yang digunakan adalah dengan uji Chi Square. Rumus : =
∑(
)
Dimana : : frekuensi observasi : frekuensi yang diharapkan, bila
tidak dapat diketahui
: Chi Kuadrat13 12
Burhan Nurgiyantoro, Statistik Terapan untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Social, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2002), hal. 104-105. 13 Edi Riadi, Metode Statistika Parametrik dan Nonparametrik, (Tangerang, PT. Pustaka Mandiri: 2014), hal. 94.
38
Sementara itu, kriteria tes yang diharapkan adalah apabila
hitung <
tabel, maka dapat disimpulkan bahwa sampel berdistribusi normal. Sedangkan bila
hitung >
tabel, maka dapat disimpulkan bahwa
sampel tidak berdidtribusi normal. Adapun langkah-langkah yang harus dilewati untuk melakukan pengujian normalitas dengan menggunakan teknik chi kuadrat, menurut Riduwan, dapat dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu : a. Menentukan skor terbesar dan skor terkecil b. Menentukan rentangan (R) dengan cara: R = skor terbesar - skor terkecil c. Menentukan banyaknya kelas (K) dengan cara: K = 1 + 3,3 log n
d. Mencantumkan panjang kelas (i) dengan cara: I=
e. Menentukan proporsi f. Membuat distribusi frekuensi dalam bentuk tabel Tabel bantu perhitungan distribusi frekuensi No
Interval
Fo
Xi
P
Xi
fXi
fX2
g. Menentukan rata-rata (mean) dengan cara : ̅=
∑
h. Menentukan simpangan baku (s) dengan cara :
s= √
∑ (
(∑ )
)
i. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara:
39
1) Menentukan batas kelas dengan mengurangi 0,5 pada kelas bawah interval dan menanbah 0,5 pada kelas atas interval. 2) Mencari nilai Z-score dengan menggunakan rumus: ̅
Z= [
]
3) Mencari luas 0 - Z, dari tabel kurva normal 0 - Z dengan
menggunakan angka-angka untuk batas kelas. 4) Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan angka-
angka 0 - Z, untuk angka baris pertama dengan baris kedua, untuk angka baris kedua, dicari dengan mengurangkan angka baris kedua dan begitu seterusnya, kecuali untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya. 5) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas
tiap interval dengan jumlah responden. 6) Membuat tabel bantu chi-kuadrat dalam bentuk :
No
Batas
Z–
Kelas
score
Luas 0 Luar tiap fe -Z
fo
interval
ChiKuadrat
1 2
Langkah selanjutnya yaitu menentukan harga
dengan taraf
signifikan 0,05 pada derajat kebebasan (dk) = k - 1. Setelah itu menentukan kriteria pengujian, yaitu: tolak Ho jika atau terima Ha jika penarikan kesimpulan.
<
>
. Langkah yang terakhir yaitu
40
2. Uji Homogenitas Disamping pengujian terhadap normal tidaknya distribusi data pada sampel, perlu kiranya peneliti melakukan pengujian tehadap kesamaan (homogenitas) beberapa bagian sampel, yakni seragam tidaknya variansi sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama. Uji homogenitas yang digunakan adalah uji Fisher. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut: F= Dimana :
=
∑
(
(∑ )
)
Keterangan : F
: Homogenitas : Variansi terbesar : Variansi terkecil
Dengan kriteria untuk uji homogenitas ini adalah: Ho diterima jika
Ho : data memiliki varians homogen
Ho ditolak jika
Ho : data tidak memiliki varians homogen.
3. Uji Hipotesis “Untuk selanjutnya yaitu menggunakan rumus “t”Test. “t”Test adalah salah satu statistik yang dipergunakan untuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis nihil yang menyatakan bahwa di antara dua buah random dari populasi yang sama, tidak terdapat perbedaan yang signifikansi”. 14 Rumus “t”Test adalah : t= √
14
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hal. 278.
41
Dimana : s=
(
)
(
)
Keterangan: : Rata-rata data kelompok 1 (kelompok eksperimen) : Rata-rata data kelompok 2 (kelompok kontrol) : Banyaknya data kelompok 1 (kelompok eksperimen) : Banyaknya data kelompok 2 (kelompok kontrol) : Simpang baku rata-rata hasil belajar kelompok 1 (kelompok eksperimen) : Simpangan baku rata-rata hasil belajar kelompok 2 (kelompok kontrol) : Hasil nilai distribusi : Nilai deviasi gabungan
Hasil perhitungan
dibandingkan dengan
dengan taraf
signifikansi 0,05. Adapun kriteria pengujiannya, sebagai berikut: Jika
>
maka Ho ditolak
Jika
<
maka Ho diterima.15
I. Interpretasi Data Interpretasi data terhadap “t” yang telah kita peroleh dari hasil perhitungan lazim disebut
dengan diberi lambang
selanjutnya
diberikan interpretasi dengan menggunakan tabel nilai “t” (Tabel harga kritik “t”) yang sebelumnya dicari terlebih dahulu derajat kebebasannya (df) atau
15
Daryawan Syah, dkk, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Gaumg Persada Press, 2007), Cet. 1, hal. 105.
42
(db) dengan rumus df atau db = (
) dengan ketentuan sebagai
berikut: 1. Jika
sama dengan atau lebih besar dari pada harga kritik “t” yang
tercantum dalam tabel (diberi lambang
) maka hipotesis nihil yang
mengatakan tidak adanya perbedaaan mean dari kedua sampel ditolak, berarti perbedaan mean dari kedua sampel itu adalah perbedaan yang signifikan. 2. Jika
lebih kecil dari pada
maka hipotesis nihil yang mengatakan tidak
adanya perbedaan mean dari kedua sampel yang bersangkutan disetujui. Berarti perbedaan mean dua sampel itu bukanlah perbedaan mean yang signifikan, melainkan perbedaan yang terjadi secara kebetulan saja (by chance) sebagai akibat Sampling Error.16
16
314.
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grapindo Persada, 2007), h.
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum MTs Mathlabussa’adah 1. Sejarah Sekolah Mts Mathlabussa’adah adalah lembaga pendidikan formal yang setara dengan
SMP
dibawah
naungan
Kementrian
Agama
Yayasan
Penyelenggara “YPPM” (Yayasan Pondok Pesantren Mathlabussa’adah). MTs Mathlabussa’adah berdiri pada tahun 1997 dan sekarang sudah status akreditasi A (sangat baik) dari BAN tahun 2012 telah menyelenggarakan Ujian Nasional Mandiri. Sarana prasarana senantiasa diperbaharui dan dikembangkan menurut situasi dan keadaan sesuai perkembangan, memiliki bangunan (ruangan) sendiri, dan senantiasa mengembangkan guna peningkatan pembangunan fisik maupun non fisik.
2. Gambaran Siswa Gambaran siswa MTs. Mathlabussa’adah dalam tiga tahun terakhir dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini: Tabel 4.1 Data Siswa dalam Tiga Tahun Terakhir Tahun
Kelas 1
Kelas 2
Kelas 3
Jumlah
Ajaran
Jumlah Jumlah
Jumlah Jumlah
Jumlah Jumlah
Jumlah Jumlah
Siswa
Rombel Siswa
Rombel Siswa
Rombel Siswa
Rombel
2011-2012
129
4
128
4
113
4
370
12
2012-2013
148
4
123
4
118
4
389
12
2013-2014
189
6
145
4
106
4
440
14
43
44
Adapun gambaran siswa MTs. Mathlabussa’adah tahun ajaran 2014/2015 dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini: Tabel 4.2. Data Siswa tahun Ajaran 2014-2015 Kelas
Jumlah
Jumlah
Siswa
Rombel
VII
180
5
VIII
176
5
IX
135
4
Jumlah
491
14
3. Gambaran Pendidik dan Tenaga Kependidikan Untuk mengetahui gambaran pendidik dan tenaga kependidikan dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini: Tabel 4.3 Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan No
Keterangan
Jumlah
Pendidik 1
Guru PNS di perbantukan Tetap
4
2
Guru Tetap Yayasan
30
3
Guru Honorer
-
4
Guru Tidak Tetap
-
Tenaga Kependidikan 1
Tenaga Administrasi
3
2
Bendahara
1
3
Perpustakaan
1
4
Satpam/ Security
1
45
4. Gambaran Sarana dan Prasarana Gambaran sarana dan prasarana MTs. Mathlabussa’adah dapat dilihat di tabel 4.4 dan 4.5 di bawah ini: Tabel 4.4 Ruang Prasarana No
Bangunan/
Jumlah Jumlah
Jumlah
Kategori Kerusakan
Ruang
Ruang
Ruang
Ruang
Rusak
Rusak
Rusak
Kondisi
Kondisi
Ringan
Sedang
Berat
Baik
Buruk
1
Ruang Kelas
12
8
4
2
-
2
2
Perpustakaan
1
-
-
-
-
1
3
R. Lab. IPA
-
-
-
-
-
-
4
R. Lab. Biologi
-
-
-
-
-
-
5
R. Lab. Fisika
-
-
-
-
-
-
6
R. Lab. Kimia
-
-
-
-
-
-
7
R. Lab. Komputer
1
-
1
-
-
1
8
R. Lab. Bahasa
-
-
-
-
-
-
9
R. Pimpinan
1
-
1
1
-
-
10
R. Guru
1
1
-
-
-
-
11
R. Tata Usaha
1
-
1
1
-
-
12
R. Konseling
1
-
1
-
-
1
13
Mesjid
1
-
1
-
1
-
14
R. UKS
1
-
1
-
-
1
15
Jamban
6
-
6
-
2
4
16
Gudang
1
-
1
-
-
1
17
R. Sirkulasi
-
-
-
-
-
-
18
Tempat
1
-
-
-
1
-
-
-
-
-
-
-
Olah
Raga 19
Keterampilan
46
Tabel 4.5 Ruang Sarana No
Jenis Sarana
Jumlah
Kondisi Baik
Keterangan Rusak
Rusak
Sedang
Berat
1
Lab. IPA
-
-
-
-
2
Lab. Biologi
-
-
-
-
3
Lab. Fisika
-
-
-
-
4
Lab. Kimia
-
-
-
-
5
Lab. Komputer
-
-
1
-
6
Lab. Bahasa
-
-
-
-
7
Lab. Pembelajaran
-
-
-
-
Lainnya
B. Deskripsi data 1. Deskripsi Hasil Belajar Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Berdasarkan hasil perhitungan pretest, diketahui bahwa nilai tertinggi yang berhasil diperoleh kelopmpok eksperimen sebelum diberikan perlakuan adalah 100 dan terendah adalah 65. Nilai rata-rata yang berhasil diperoleh siswa kelas eksperimen adalah 80,33 dan standar deviasi sebesar 8,97. Sedangkan hasil perhitungan pretest kelas kontrol menunjukkan bahwa nilai tertinggi yang berhasil diperoleh siswa adalah 95 dan nilai terendah adalah 55. Nilai rata-rata yang berhasil diperoleh siswa kelas kontrol adalah 75,1 dan standar deviasi sebesar 9,53. Untuk lebih jelas mengenai deskripsi data hasil pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada diagram 4.1 dan 4.2 di bawah ini:
Jumlah
47
Rentang Kelas
Diagram 4.1
Jumlah
Hasil Pretest Kelas Eksperimen
Rentang Kelas
Diagram 4.2 Hasil Pretest Kelas Kontrol Dari diagram 4.1 dan 4.2 di atas dapat diketahui bahwa perolehan nilai pretest sebagian besar siswa kelas eksperimen yaitu 10 orang siswa memperoleh nilai antara 77 - 82. Sedangkan sebagian besar siswa
48
pada kelas kontrol terlihat sebanyak 12 orang siswa memperoleh nilai antara 76 - 82. Hasil ini menunjukkan bahwa kemampuan awal siswa, baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol sebelum menjalankan proses pembelajaran sudah cukup baik. Rekapitulasi hasil pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.6 di bawah ini: Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Pretest Data
Eksperimen
Kontrol
N
36
36
Max
100
95
Min
65
55
Mean
80,33
75,1
SD
8,97
9,53
Tabel di atas memperlihatkan bahwa nilai tertinggi dan terendah yang berhasil dicapai siswa pada pretest kedua sampel penelitian, baik eksperimen maupun kontrol menunjukkan angka yang berbeda yaitu untuk kelas eksperimen nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendah adalah 65, sedangkan untuk kelas kontrol nilai tertinggi adalah 95 dan nilai terendah adalah 55. Sementara nilai rata-rata yang berhasil diperoleh kelas eksperimen adalah 80,33 dengan standar deviasi sebesar 8,97, sementara itu nilai rata-rata yang berhasil diperoleh kelas kontrol adalah 75,1 dengan standar deviasi sebesar 9,53. Hasil ini menunjukkan bahwa hasil pretest kedua sampel penelitian tergolong cukup bagus. Adapun hasil uji t terhadap hasil pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.7 di bawah ini:
49
Tabel 4.7 Hasil Uji t Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Statistik
Pretest Eksperimen
Kontrol
N
36
36
̅
80,33
75,1
SD
8,97
9,53 2,26 2,00 2,26 > 2,00
Perbandingan Kesimpulan
>
= Ho ditolak dan Ha diterima,
dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol Keterangan : N
= Jumlah siswa
̅
= Rata-rata
SD
= Standar Deviasi = Nilai Hitung = Nilai Tabel Tabel di atas menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara perolehan rata-rata skor pretest kelas eksperimen dengan ratarata skor pretest kelas kontrol. Berdasarkan hasil perhitungn uji t sebagaimana terlampir pada lampiran 20 , diperoleh 2,26. Apabila hasil
pretest dibandingkan dengan
sebesar pada taraf
kepercayaan 5% yang menunjukkan angka 2,00, maka dapat dilihat bahwa hasil
pretest lebih besar dibandingkan dengan
Berdasarkan kriteria pengujian yang telah ditetapkan, yaitu jika
.
50
>
maka Ho ditolak dan Ha diterima dan dapat dinyatakan bahwa
ada perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol.
2. Deskripsi Hasil Belajar Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Setelah diberikan perlakuan pada kelas eksperimen dengan menggunakan metode sosiodrama, maka hasil belajar diambil dengan cara memberikan postest pada kelas eksperimen dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 75, sedangkan pada kelas kontrol dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 70. Nilai rata-rata yang diperoleh kelas eksperimen adalah 88,53 dengan standar deviasi 7,64. Dan nilai ratarata yang diperoleh kelas kontrol sebesar 82,17 dengan standar deviasi 8,64. Untuk lebih jelas mengenai deskripsi data hasil postest kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada diagram 4.3 dan 4.4 di
Jumlah
bawah ini:
Rentang Kelas
Diagram 4.3 Hasil Postest Kelas Eksperimen
Jumlah
51
Rentang Kelas
Diagram 4.4 Hasil Postest Kelas Kontrol
Dari diagram 4.3 dan 4.4 di atas dapat diketahui bahwa perolehan nilai postest sebagian besar siswa kelas eksperimen yaitu 9 orang siswa memperoleh nilai antara 80-84. Sedangkan sebagian besar siswa pada kelas kontrol terlihat sebanyak 11 orang siswa memperoleh nilai antara 70-75. Dari hasil ini dapat diketahui bahwa perolehan hasil postest siswa kelas eksperimen menunjukkan angka yang tinggi. Rekapitulasi hasil postest kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.8 di bawah ini: Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Postest Data
Eksperimen
Kontrol
N
36
36
Max
100
100
Min
75
70
Mean
88,53
82,17
SD
7,64
8,64
52
Tabel di atas memperlihatkan bahwa nilai tertinggi dan terendah yang berhasil dicapai siswa pada postest kedua sampel penelitian, baik eksperimen maupun kontrol menunjukkan angka yang berbeda yaitu untuk kelas eksperimen nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendah adalah 75, sedangkan untuk kelas kontrol nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendah adalah 70. Sementara nilai rata-rata yang berhasil diperoleh kelas eksperimen adalah 88,53 dengan standar deviasi sebesar 7,64, sementara itu nilai rata-rata yang berhasil diperoleh kelas kontrol adalah 82,17 dengan standar deviasi sebesar 8,64. Hasil ini menunjukkan bahwa perolehan nilai postest kelas eksperimen lebih tinggi dari pada perolehan nilai kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar dengan menggunakan metode sosiodrama lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar dengan menggunakan metode konvensional. Adapun hasil uji t terhadap hasil postest kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.9 di bawah ini: Tabel 4.9 Hasil Uji t Hasil Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Statistik
Pretest Eksperimen
Kontrol
N
36
36
̅
88,53
82,17
SD
7,64
8,64 3,13 2,00 3,13 > 2,00
Perbandingan Kesimpulan
>
= Ho ditolak dan Ha diterima,
dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol
53
Keterangan : N
= Jumlah siswa
̅
= Rata-rata
SD
= Standar Deviasi = Nilai hitung = Nilai Tabel
Tabel di atas menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara perolehan rata-rata skor postest kelas eksperimen dengan ratarata skor postest kelas kontrol. Berdasarkan hasil perhitungn uji t sebagaimana terlampir pada lampiran 21 , diperoleh 3,13. Apabila hasil
sebesar
posttest dibandingkan dengan
pada
taraf kepercayaan 5% yang menunjukkan angka 2,00, maka dapat dilihat bahwa hasil
postest lebih besar dibandingkan dengan
. Berdasarkan kriteria pengujian yang telah ditetapkan, yaitu jika >
maka Ho ditolak dan Ha diterima dan dapat dinyatakan
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata postest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Rekapitulasi keseluruhan nilai pretest dan postest serta selisih nilai pretest dan postest kelas ekasperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.10 di bawah ini : Tabel 4.10 Rekapitulasi Keseluruhan Nilai Pretest dan Postest dan selisihnya Statistik
Eksperimen
Kontrol
Pretest
Postest
Selisih
Pretest
Postest
Selisih
Nilai Tertinggi
100
100
0
95
100
5
Nilai Terendah
65
75
10
55
70
15
88,53
8,2
75,1
82,17
7,07
Nilai Rata
Rata- 80,33
54
3. Pengujian Hipotesis Tabel 4.11 Hasil Uji Hipotesis Nilai Pretest dan Postest Nilai
DK
T hitung
T tabel
Kesimpilan Data
Pretest
72
2,26
2,00
Ho ditolak / Ha diterima
Postest
72
3,13
2,00
Ho ditolak / Ha diterima
Hasil perhitungan hipotesis nilai pretest diperoleh t hitung sebesar 2,26 dengan t tabel sebesar 2,00 pada taraf signifikansi 5% dan DK = N1 + N2 2, maka DK = 36 + 36 – 2 = 70. Dikarenakan t hitung lebih besar dari t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Diterimanya Ha menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar. Data pada hasil perhitungan postest diperoleh t hitung sebesar 3,13 dan t tabel 2,00 pada taraf signifikansi 5% dan DK = N1 + N2 – 2, maka DK = 36 + 36 – 2 = 70. Dikarenakan t hitung lebih besar dari t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Diterimanya Ha berarti menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar.
C. Temuan Penelitian Dari hasil penelitian penulis menemukan hal-hal sebagai berikut: 1. Uji validitas, dari 30 soal instrumen didapat item yang valid sebanyak 20 dan yang tidak valid sebanyak 10 item. 2. Uji realibilitas diperoleh nilai realibilitas sebesar 0,72 hal ini menunjukkan bahwa dari data instrumen penelitian adalah realibilitas. 3. Uji normalitas data kelas Eksperimen sebelum diberikan perlakuan diperoleh nilai kelas kontrol nilai
˂
yaitu 4,28 < 11,07, sedangkan untuk ˂
yaitu 6,91 < 11,07. Dan setelah
diberikan perlakuan maka data kelas Eksperimen memperoleh nilai ˂
yaitu 3,80 < 11,07, sedangkan kelas Kontrol
55
˂
memperoleh nilai
yaitu 10,23 < 11,07. Dengan
demikian maka uji normalitas data adalah data berditribusi normal. 4. Uji homogenitas pree test diperoleh nilai F tabel = 1,75 dan F hitung = 1,18. Karena
<
yaitu 1,18 < 1,75 maka data dari kedua
kelompok tersebut memiliki varians yang homogen. Sedangkan Uji homogenitas Post test diperoleh diperoleh nilai F tabel = 1,75 dan F hitung = 1,04. Karena
<
yaitu 1,04 < 1,75 maka data dari
kedua kelompok tersebut memiliki varians yang homogen. 5. Uji hipotesis pree test diperoleh t hitung = 2,26 dan t tabel = 2,00. Maka >
yaitu 2,26 > 2,00 yang berarti bahwa terdapat perbedaan
yang signifikan antara rata-rata skor pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sedangkan untuk uji hipotesis post test diperoleh t hitung = 3,13 dan t tabel = 2,00. Maka
>
yaitu 3,13 > 2,00 yang berarti
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor post test kelas eksperimen dan kelas kontrol.
D. Pembahasan Terhadap Temuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah metode sosiodrama berpengaruh atau tidak pada hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak kelas VIII MTs. Mathlabusa’adah. Berdasarkan perhitungan validitas instrument pada tes konsep Akhlak terpuji kepada diri sendiri (Tawakal, Ihktiar, Sabar, Syukur, dan Qanaah) yang terdiri dari 30 soal didapat 20 item= soal dengan validitas baik yaitu nomor 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 21, 23, 24, 25, 26, 27, 29, dan 30. Sedangkan untuk uji reliabilitas instrument didapat tingkat reliabilitas tinggi dengan nilai 0,72. Kemudian dari deskripsi data di atas, hasil pretest kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata (̅) sebesar 80,33 dan nilai rata-rata ( ̅) kelas kontrol sebesar 75,1. Namun setelah diberikan perlakuan hasil postest kelas
56
eksperimen mencapai nilai rata-rata (̅ sebesar 88,53 dan kelas kontrol sebesar 82,17. Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa eksperimen adalah 4,28 dan sedangkan hasil
pretes kelas
pretes kelas kontrol adalah 6,91,
kedua kelas penelitian yang dihitung berdasarkan
derajat kebebasan (dk) = 5 adalah 11,07. Apabila kedua hasil dibandingkan dengan
maka nilai
kedua sampel penelitian
tersebut menunjukkan angka yang lebih kecil dari pada kriteria yang telah ditentukan, yaitu
<
. Berdasarkan maka kedua sampel
dapat dikatakan berdistribusi normal. Dan hasil uji normalitas post test menunjukkan bahwa
kelas eksperimen adalah 3,80 dan
kelas kontrol adalah 10,23, sedangkan hasil
kedua kelas penelitian
yang dihitung berdasarkan derajat kebebasan (dk) = 5 adalah 11,07. Apabila kedua hasil
dibandingkan dengan
maka nilai
kedua
sampel penelitian tersebut menunjukkan angka yang lebih kecil dari pada . Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, yaitu
<
maka kedua sampel dapat dikatakan berdistribusi normal. Untuk uji homogenitas pree test, nilai tabel distribusi F diperoleh nilai = 1,87 pada taraf signifikan 0,05 dengan dk pembilang dan dk penyebut 35. Karena
<
yaitu 1,18 < 1,87 maka Ho diterima, artinya
bahwa data dari kedua kelompok tersebut memiliki varians yang homogen. Dan untuk post test, nilai tabel distribusi F diperoleh nilai
= 1,87 pada
taraf signifikan 0,05 dengan dk pembilang dan dk penyebut 35. Karena <
yaitu 1,04 < 1,87 maka Ho diterima, artinya bahwa data dari
kedua kelompok tersebut memiliki varians yang homogen. Sedangkan dari hasil analisis data dengan menggunakan uji t pretest diperoleh nilai
= 2,26 dan
= 2,00. Karena
>
(2,26 >
2,00) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dan uji t postest diperoleh nilai = 3,13 dan
= 2,00. Karena
>
(3,13 > 2,00) maka Ho
57
ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa dengan menggunakan metode sosiodrama dan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode konvensional pada konsep akhlak. Artinya sebelum diterapkannya metode sosiodrama, kegiatan belajar mengajar masih terfokus oleh guru. Siswa tidak turut aktif dalam mengikuti pembelajaran. Akan tetapi setelah diterapkannya metode sosiodrama untuk kelas eksperimen, proses pembelajaran jauh lebih aktif dibanding kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional. Hal ini terbukti dengan beberapa faktor, diantaranya siswa lebih semangat dengan adanya variasi metode, tumbuhnya semangat gairah belajar dan perhatian yang lebih serius, serta mengurangi rasa kejenuhan. Sebagaimana hasil uji t di atas dapat dijelaskan bahwa Ha diterima yang berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa yang menggunakan metode sosiodrama dengan yang menggunakan metode konvensional pada materi Akhlak terpuji kepada diri sendiri (Tawakal, Ihktiar, Sabar, Syukur, dan Qanaah).
E. Keterbatasan Penelitian Penulis menyadari bahwa penelitian ini tidak lepas dari kekurangan dan kelemahan. Diantara kelemahan dan kekurangannya adalah: 1. Butir-butir soal yang telah dibuat dan disusun dalam instrumen penelitian kemungkinan belum dapat mewakili dengan baik. 2. Terbatasnya
waktu
penelitian
sehingga
implementasi
dengan
menggunakan metode sosiodrama kurang optimal. 3. Penelitian ini hanya ditujukan pada konsep akhlak saja yang mencakup tawakal, ikhtiar, sabar, syukur dan qana’ah sehinga belum dapat dilihat hasilnya pada materi lainnya. 4. Kondisi awal siswa yang belum terbiasa dengan metode yang diberikan. 5. Peneliti belum bisa menerapkan metode sosiodrama dengan baik.
58
F. Deskripsi Penerapan Metode Sosiodrama dalam Mata Pelajaran Akidah Akhlak (Quasi Eksperimen) Sesuai dengan judul yang diteliti, peneliti telah terjun langsung ke lapangan (kelas) VIII C sebagai kelas kontrol dan VIII D sebagai kelas eksperimen, dengan mata pelajaran Akidah Akhlak. Penelitian ini berlangsung selama kurang lebih dua bulan lamanya dengan empat kali pertemuan. Dan materi yang diambil adalah bab Akhlak terpuji kepada diri sendiri (Tawakal, Ihktiar, Sabar, Syukur, dan Qanaah). Disini peneliti bertindak sebagai pelaku eksperimen yang terjun langsung ke kelas untuk melaksanakan proses pembelajaran yang telah direncanakan. Untuk pertemuan pertama masuk sebagai guru dan memberikan preetest. Pertemuan selanjutnya memberikan treatment yaitu metode sosiodrama. Sebelum memulai pelajaran terlebih dahulu guru menjelaskan mengenai metode sosiodrama dan alurnya. Setelah itu guru membagi siswa ke dalam dua kelompok. Guru meminta kepada masing-masing kelompok untuk mempersiapkan drama yang akan ditampilkan di depan kelas. Guru memberikan tema tentang akhlak terpuji kepada diri sendiri dan guru menceritakan tentang tema tersebut kepada siswa. Kemudian guru menyerahkan kepada masing-masing kelompok untuk memilih judul yang akan didramakan. Setelah itu para siswa mendiskusikan tema yang telah diberikan dan menentukan perannya masing-masing. Setelah para siswa berdiskusi, kemudian guru meminta setiap kelompok untuk mempersiapkan dramanya. Lalu kelompok pertama mendramakannya, mereka memperkenalkan perannya masing-masing di depan kelas sebelum didramakan. Drama mereka yaitu tentang seorang anak yang ingin melanjutkan sekolahnya, namun orang tuanya tidak memiliki biaya. Pada akhirnya ada seorang nenek kaya raya yang menyekolahkannya karena kebaikan anak tersebut. Setelah drama itu selesai lalu guru dan para siswa menyimpulkan materi bersama-sama. Di pertemuan selanjutnya yaitu melanjutkan drama kelompok dua. Karena di pertemuan kemarin waktu sudah habis. Kelompok ke dua
59
mendramakan tentang seorang anak yang baik dan penurut sehingga ia harus mengorbankan sekolahnya demi untuk membantu ibunya yang sedang sakit. Pertama-tama memperkenalkan dahulu perannya masing-masing dan setelah itu mendramakannya di depan kelas. Dan diakhiri dengan berdiskusi kelas yaitu menyimpulkan apa yang terkandung dalam drama tersebut. Dan pada pertemuan berikutnya diberikan postest (soal pretest dan postest adalah soal yang sama dengan jumlah yang sama) yaitu berupa test objektif.
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian hasil analisis data statistik yang telah diuraikan di atas, maka dapat diperoleh bahwa: 1. Terdapat hasil belajar yang signifikan antara kelompok siswa yang belajar menggunakan metode sosiodrama dengan kelompok siswa yang belajar menggunakan metode konvensional pada mata pelajaran Akidah Akhlak dengan rata-rata kelas eksperimen > kelas kontrol (88,53 > 82,17) 2. Hasil perhitungan uji “t” menunjukkan bahwa nilai
≥
(3,13 ≥
2,00) Dari penelitian tersebut maka dapat disimpulkan metode sosiodrama berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah Akhlak pada materi Akhlak terpuji kepada diri sendiri (Tawakal, Ihktiar, Sabar, Syukur, dan Qanaah).
B. Implikasi Berdasarkan kesimpulan di atas yang menyatakan bahwa metode sosiodrama berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah Akhlak, maka implikasinya adalah pertama perbaikan dan pengembangan metode mengajar guru ke arah yang lebih baik sehingga membantu
meningkatkan
pemahaman
siswa,
kedua
keberhasilan
pencapaian tujuan penelitian khususnya hasil belajar siswa dipengaruhi oleh metode sosiodrama yang diterapkan dalam proses pembelajaran, dan ketiga peningkatan hasil belajar dapat dicapai dengan metode sosiodrama dalam proses pembelajaran.
60
61
C. Saran 1. Diharapkan pada guru mata pelajaran Akidah Akhlak untuk dapat menerapkan metode sosiodrama pada materi yang dianggap sesuai untuk menggunakan metode tersebut. 2. Diharapkan pada para guru agar dapat memilih metode atau cara mengajar yang tepat, agar dapat menciptakan suasana belajar yang lebih menyenangkan dan membangkitkan semangat para siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 3. Diharapkan pada para guru untuk menggunakan media pengajaran sehingga kegiatan belajar mengajar di sekolah tidak membosankan. 4. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut agar dapat diketahui apakah metode sosiodrama dapat diterapkan dan memberikan hasil pada materi-materi lainnya maupun pada mata pelajaran lain dengan lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
A. R, Zahrudin. Pengantar Studi Akhlak. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, Cet. 1, 2004. Ardani, Moh. Akhlak Tasawuf; Nilai-Nilai Akhlak/ Budi Pekerti dalam Ibadah dan Tasawuf. Jakarta:CV. Karya Mulia, Cet. 2, 2005. Arief , Armai. Pengantar Ilmu dan etodologi Pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat Pers, 2002 Arifin, Zainal. Penelitian Pendidikan (Metode dan Paradigma Baru). Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011. Arikunto, Suharismi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 1993. Depag RI, Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Madrasah Tsanawiyah. Jakarta: 1998), cet. 1 Departemen Agama, Kurikulum Bidang Studi Akidah Akhlak. Jakarta: Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 1988. Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta, 2010 Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama RI 2006, Undangundang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Ladjid,
Hafni.
Pengembangan
Kurikulum
Menuju
Kurikulum
Berbasis
Kompetensi. Ciputat: PT. Ciputat Press Group, 2005. Majid, Abdul dan Andayani, Dian. Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi (Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Cet. 3, 2006. Majid, Abdul. Strategi Pembelajaran. PT. Remaja Rosdakarya, 2013. Nurgiyantoro, Burhan. Statistik Terapan untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2002. Ramayulis. Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Kalam Mulia, Cet. 2, 1994.
62
63
Riadi, Edi. Metode Statistika Parametrik dan Nonparametrik. Tangerang, PT. Pustaka Mandiri: 2014. Sabri, M. Alisuf. Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, Cet. 4, 2010. Slameto. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010. Subana, M dan Sudrajat. Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia, Cet. 1, 2001. Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers:2011. -------------------. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grapindo Persada, 2007. -------------------. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers, 2009. Sudjana, Nana. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru, Cet. 2, 1989 ------------------. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009. Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D). Bandung: ALFABETA, cv, Cet. 16, 2013. ------------. Statistika untuk penelitian. Bandung: ALFABETA, Cet. 19, 2011. Suyono dan Hariyanto. Belajar dan pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011. Syah, Daryawan dkk. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Gaumg Persada Press, Cet. 1, 2007. Syah, Muhibbin. Psikologi dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008. Syaltout, Mahmoud. Islam sebagai Aqidah dan Syari’ah. Jakarta: Bulan Bintang, Cet. 3, 1975. Taniredja, Tukiran dkk. Model-Model Pembelajaran Inovatif dan Efektif. Bandung: ALFABETA, Cet. 4, 2013. Usman, M. Basyiruddin. Metodologi Pembelajaran Agama Islam. Jakarta: Ciputat Pres, 2002.
64
Waluyo, H. Y. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar. Jakarta: Karunia Universitas Terbuka, Cet. 1, 1987. Yamin, Martinis. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung Persada Press, 2004. Zuriah, Nurul. Metodologi Penelitian Sosial Dan Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara, Cet. 2, 2007.
65
Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MTs.
: MTs. Mathlabussa’adah
Mata Pelajaran
: Akidah Akhlak
Kelas/ Semester
: VIII / 1
Alokasi Waktu
: 2x40 Menit (1xpertemuan)
A. STANDAR KOMPETENSI 2. Menerapkan akhlak terpuji kepada diri sendiri B. KOMPETENSI DASAR 2. 1 Menjelaskan pengertian dan pentingnya tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, dan qanaah C. INDIKATOR 2. 1. 1 Menjelaskan pengertian dan pentingnya tawakal 2. 1. 2 Menjelaskan pengertian dan pentingnya ikhtiar 2. 1. 3. Menjelaskan pengertian dan pentingnya sabar 2. 1. 4 Menjelaskan pengertian dan pentingnya syukur 2. 1. 5 Menjelaskan pengertian dan pentingnya qanaah D. TUJUAN PEMBELAJARAN Siswa dapat menjelaskan pengertian dan pentingnya tawakal Siswa dapat menjelaskan pengertian dan pentingnya ikhtiar Siswa dapat menjelaskan pengertian dan pentingnya sabar Siswa dapat menjelaskan pengertian dan pentingnya syukur Siswa dapat menjelaskan pengertian dan pentingnya qanaah
66
E. MATERI PEMBELAJARAN Akhlak terpuji kepada diri sendiri (tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, dan qanaah) F. METODE PEMBELAJARAN Icebreaking Tanya jawab Ceramah Sosiodrama Talking Stik G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN No
Kegiatan peserta didik / guru
1
Kegiatan Pendahuluan
Waktu 10
-
Guru mengucap salam
-
Guru membacakan absensi
-
Membuka
pelajaran
Religious
dengan
-
Guru melakakukan icebreking
-
Guru
melakukan
apersepsi
(bertanya seputar materi yang lalu) Guru
Kerjasama Tanggungjawab
basmalah
-
Nilai karakter
menjelaskan
pembelajaran
tujuan
Curiousity
67
2
Kegiatan Inti
60
a. Eksplorasi
Tanggungjawab
- Guru membagi siswa ke dalam
Curiousity
dua kelompok - Masing-masing
Percaya diri
kelompok
berdiskusi untuk membagi peran sesuai
dengan
tema
Recpect
yang Kerjasama
diberikan guru b. Elaborasi - Guru untuk
Berani
mempersilahkan memerankan
siswa masing-
masing perannya perkelompok - Guru memberikan kesempatan kepada siswa berdiskusi untuk menyimpulkan
apa
yang
diperankan oleh masing-masing kelompok -
Guru
melengkapi
penjelasan
materi yang telah disimpulkan oleh siswa c. Konfirmasi - Guru
bertanya
pemahaman
siswa terkait materi yang telah dipelajari - Guru
memberi
kesempatan
kepada siswa untuk bertanya 3
KEGIATAN PENUTUP - Guru
melakukan
10 evaluasi
dengan metode talking stik - Guru
meminta
siswa
Tanggung jawab Disiplin Tanggungjawab
68
menyimpulkan
materi
yang
sudah dipelajari bersama - Guru
memberikan
pekerjaan
rumah (merangkum materi yang telah dipelajari)
H. SUMBER PEMBELAJARAN Buku paket Akidah Akhlak kelas VIII, penerbit PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri I.
PENILAIAN Indikator Pencapaian Menjelaskan pengertian dan pentingnya
Jenis
Bentuk
No. Butir
Penilaian
Penilaian
Soal
Tes Tulis
PG
1, 2
tawakal Menjelaskan pengertian dan pentingnya
7,8
ikhtiar Menjelaskan pengertian dan pentingnya sabar
12, 13
Menjelaskan pengertian dan pentingnya syukur
18, 19
Menjelaskan pengertian dan pentingnya qanaah
26, 27
69
Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MTs.
: MTs. Mathlabussa’adah
Mata Pelajaran
: Akidah Akhlak
Kelas/ Semester
: VIII / 1
Alokasi Waktu
: 2x40 Menit (1xpertemuan)
A. STANDAR KOMPETENSI 2. Menerapkan akhlak terpuji kepada diri sendiri B. KOMPETENSI DASAR 2. 2 Mengidentifikasi bentuk dan contoh perilaku tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, dan qanaah C. INDIKATOR 2. 2. 1 Menyebutkan contoh-contoh sikap tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, dan qanaah 2. 2. 2 Menunjukkan ciri-ciri orang yang memiliki sikap tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, dan qanaah D. TUJUAN PEMBELAJARAN Siswa dapat menyebutkan contoh-contoh sikap tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, dan qanaah Siswa dapat menunjukkan ciri-ciri orang yang memiliki sikap tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, dan qanaah E. MATERI PEMBELAJARAN Bentuk dan contoh-contoh perilaku tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, dan qanaah
70
F. METODE PEMBELAJARAN Icebreaking Tanya jawab Ceramah Sosiodrama Short Card G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN No
Kegiatan peserta didik / guru
1
Kegiatan Pendahuluan
Waktu 10
-
Guru mengucap salam
-
Guru membacakan absensi
-
Membuka
pelajaran
Religious
dengan
-
Guru melakakukan icebreking
-
Guru
melakukan
apersepsi
(bertanya seputar materi yang lalu) Guru
Kerjasama Tanggungjawab
basmalah
-
Nilai karakter
menjelaskan
pembelajaran
tujuan
Curiousity
71
2
Kegiatan Inti
60
a. Eksplorasi
Tanggungjawab
- Guru membagi siswa ke dalam
Curiousity
lima kelompok - Masing-masing
Percaya diri
kelompok
berdiskusi untuk membagi peran sesuai
dengan
tema
Recpect
yang Kerjasama
diberikan guru b. Elaborasi - Guru untuk
Berani
mempersilahkan memerankan
siswa masing-
masing perannya perkelompok - Guru memberikan kesempatan kepada siswa berdiskusi untuk menyimpulkan
apa
yang
diperankan oleh masing-masing kelompok -
Guru
melengkapi
penjelasan
materi yang telah disimpulkan oleh siswa c. Konfirmasi - Guru
bertanya
pemahaman
siswa terkait materi yang telah dipelajari -
Guru
memberi
kesempatan
kepada siswa untuk bertanya 3
KEGIATAN PENUTUP -
10
Guru melakukan evaluasi dengan metode short card
-
Guru
meminta
siswa
Tanggung jawab Disiplin Tanggungjawab
72
menyimpulkan
materi
yang
sudah dipelajari bersama -
Guru
memberikan
pekerjaan
rumah
H. SUMBER PEMBELAJARAN Buku paket Akidah Akhlak kelas VIII, penerbit PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Solo I.
PENILAIAN Indikator Pencapaian Menyebutkan contoh-contoh sikap tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, dan
Jenis
Bentuk
No. Butir
Penilaian
Penilaian
Soal
Tes Tulis
PG
3, 9, 14, 22, 28, 30
qanaah Menunjukkan ciri-ciri orang yang memiliki sikap tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, dan qanaah
4, 15, 20, 23
73
Lampiran 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MTs.
: MTs. Mathlabussa’adah
Mata Pelajaran
: Akidah Akhlak
Kelas/ Semester
: VIII / 1
Alokasi Waktu
: 2x40 Menit (1xpertemuan)
A. STANDAR KOMPETENSI 2. Menerapkan akhlak terpuji kepada diri sendiri B. KOMPETENSI DASAR 2. 3 Menunjukkan nilai-nilai positif dari tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, dan qanaah dalam fenomena kehidupan C. INDIKATOR 2. 3. 1 Menyebutkan nilai-nilai positif dari tawakal dalam fenomena kehidupan 2. 3. 2 Menyebutkan nilai-nilai positif dari ikhtiar dalam fenomena kehidupan 2. 3. 3 Menyebutkan nilai-nilai positif dari sabar dalam fenomena kehidupan 2. 3. 4 Menyebutkan nilai-nilai positif dari syukur dalam fenomena kehidupan 2. 3. 5 Menyebutkan nilai-nilai positif dari qanaah dalam fenomena kehidupan D. TUJUAN PEMBELAJARAN Siswa dapat menyebutkan nilai-nilai positif dari tawakal dalam fenomena kehidupan Siswa dapat menyebutkan nilai-nilai positif dari ikhtiar dalam fenomena kehidupan
74
Siswa dapat menyebutkan nilai-nilai positif dari sabar dalam fenomena kehidupan Siswa dapat menyebutkan nilai-nilai positif dari syukur dalam fenomena kehidupan Siswa dapat menyebutkan nilai-nilai positif dari qanaah dalam fenomena kehidupan E. MATERI PEMBELAJARAN Nilai-nilai positif dari tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, dan qanaah F. METODE PEMBELAJARAN Icebreaking Tanya jawab Ceramah Sosiodrama Lempar bola G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN No
Kegiatan peserta didik / guru
1
Kegiatan Pendahuluan
Waktu 10
-
Guru mengucap salam
-
Guru membacakan absensi
-
Membuka
pelajaran
Religious
dengan
-
Guru melakakukan icebreking
-
Guru
melakukan
apersepsi
(bertanya seputar materi yang lalu) Guru
Kerjasama Tanggungjawab
basmalah
-
Nilai karakter
menjelaskan
pembelajaran
tujuan
Curiousity
75
2
Kegiatan Inti
60
a. Eksplorasi
Tanggungjawab
- Guru membagi siswa ke dalam
Curiousity
lima kelompok - Masing-masing
Percaya diri
kelompok
berdiskusi untuk membagi peran sesuai
dengan
tema
Recpect
yang Kerjasama
diberikan guru b. Elaborasi - Guru untuk
Berani
mempersilahkan memerankan
siswa masing-
masing perannya perkelompok - Guru memberikan kesempatan kepada siswa berdiskusi untuk menyimpulkan
apa
yang
diperankan oleh masing-masing kelompok -
Guru
melengkapi
penjelasan
materi yang telah disimpulkan oleh siswa c. Konfirmasi - Guru
bertanya
pemahaman
siswa terkait materi yang telah dipelajari -
Guru
memberi
kesempatan
kepada siswa untuk bertanya 3
KEGIATAN PENUTUP -
10
Guru melakukan evaluasi dengan metode lempar bola
-
Guru
meminta
siswa
Tanggung jawab Disiplin Tanggungjawab
76
menyimpulkan
materi
yang
sudah dipelajari bersama -
Guru
memberikan
pekerjaan
rumah
H. SUMBER PEMBELAJARAN Buku paket Akidah Akhlak kelas VIII, penerbit PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Solo I.
PENILAIAN Indikator Pencapaian Menyebutkan nilai-nilai positif dari
Jenis
Bentuk
No. Butir
Penilaian
Penilaian
Soal
Tes Tulis
PG
5
tawakal dalam fenomena kehidupan Menyebutkan nilai-nilai positif dari
10
ikhtiar dalam fenomena kehidupan Menyebutkan nilai-nilai positif dari
16
sabar dalam fenomena kehidupan Menyebutkan nilai-nilai positif dari
24
syukur dalam fenomena kehidupan Menyebutkan nilai-nilai positif dari qanaah dalam fenomena kehidupan
29
77
Lampiran 4 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MTs.
: MTs. Mathlabussa’adah
Mata Pelajaran
: Akidah Akhlak
Kelas/ Semester
: VIII / 1
Alokasi Waktu
: 2x40 Menit (1xpertemuan)
A. STANDAR KOMPETENSI 2. Menerapkan akhlak terpuji kepada diri sendiri B. KOMPETENSI DASAR 2. 4 Menampilkan perilaku tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, dan qanaah dalam fenomena kehidupan C. INDIKATOR 2. 4. 1 Menunjukkan contoh sikap tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, dan qanaah dalam lingkungan keluarga 2. 4. 2 Menunjukkan contoh sikap tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, dan qanaah dalam lingkungan sekolah 2. 4. 3 Menunjukkan contoh sikap tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, dan qanaah dalam lingkungan masyarakat D. TUJUAN PEMBELAJARAN Siswa dapat menunjukkan contoh sikap tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, dan qanaah dalam lingkungan keluarga Siswa dapat menunjukkan contoh sikap tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, dan qanaah dalam lingkungan sekolah Menunjukkan contoh sikap tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, dan qanaah dalam lingkungan masyarakat
78
E. MATERI PEMBELAJARAN Perilaku tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, dan qanaah F. METODE PEMBELAJARAN Icebreaking Tanya jawab Ceramah Sosiodrama Penugasan/ Resitasi G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN No
Kegiatan peserta didik / guru
1
Kegiatan Pendahuluan
Waktu 10
-
Guru mengucap salam
-
Guru membacakan absensi
-
Membuka
pelajaran
Religious
dengan
-
Guru melakakukan icebreking
-
Guru
melakukan
apersepsi
(bertanya seputar materi yang lalu) Guru
Kerjasama Tanggungjawab
basmalah
-
Nilai karakter
menjelaskan
pembelajaran
tujuan
Curiousity
79
2
Kegiatan Inti
60
a. Eksplorasi
Tanggungjawab
- Guru membagi siswa ke dalam
Curiousity
lima kelompok - Masing-masing
Percaya diri
kelompok
berdiskusi untuk membagi peran sesuai
dengan
tema
Recpect
yang Kerjasama
diberikan guru b. Elaborasi - Guru untuk
Berani
mempersilahkan memerankan
siswa masing-
masing perannya perkelompok - Guru memberikan kesempatan kepada siswa berdiskusi untuk menyimpulkan
apa
yang
diperankan oleh masing-masing kelompok -
Guru
melengkapi
penjelasan
materi yang telah disimpulkan oleh siswa c. Konfirmasi - Guru
bertanya
pemahaman
siswa terkait materi yang telah dipelajari -
Guru
memberi
kesempatan
kepada siswa untuk bertanya 3
KEGIATAN PENUTUP -
10
Guru melakukan evaluasi dengan metode resitasi
-
Guru
meminta
siswa
Tanggung jawab Disiplin Tanggungjawab
80
menyimpulkan
materi
yang
sudah dipelajari bersama
H. SUMBER PEMBELAJARAN Buku paket Akidah Akhlak kelas VIII, penerbit PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Solo I.
PENILAIAN Indikator Pencapaian Menunjukkan contoh sikap tawakal,
Jenis
Bentuk
No. Butir
Penilaian
Penilaian
Soal
Tes Tulis
PG
6
ikhtiar, sabar, syukur, dan qanaah dalam lingkungan keluarga Menunjukkan contoh sikap tawakal,
11, 17
ikhtiar, sabar, syukur, dan qanaah dalam lingkungan sekolah Menunjukkan contoh sikap tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, dan qanaah dalam lingkungan masyarakat
21, 25
81
Lampiran 5 Kisi - Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar No
Kompetensi
Materi
Indikator
Dasar 1.
No. Butir Soal
Menjelaskan
Menjelaskan
Akhlak terpuji
pengertian dan
kepada diri
pengertian dan
pentingnya
sendiri (tawakal,
pentingnya tawakal
tawakal, ikhtiar,
ikhtiar, sabar,
sabar, syukur,
syukur, dan
pengertian dan
dan qanaah
qanaah)
pentingnya ikhtiar
Menjelaskan
Menjelaskan pengertian dan
1, 2,
7, 8,
12, 13
pentingnya sabar Menjelaskan pengertian dan
18, 19
pentingnya syukur Menjelaskan pengertian dan
26, 27
pentingnya qanaah
2.
Mengidentifikasi Bentuk dan bentuk
dan contoh-contoh
Menyebutkan contohcontoh sikap tawakal,
contoh perilaku perilaku
ikhtiar, sabar, syukur,
tawakal, ikhtiar, tawakal, ikhtiar,
dan qanaah
sabar,
syukur, sabar, syukur,
dan qanaah
dan qanaah
3, 9, 14, 22, 28, 30
Menunjukkan ciri-ciri orang yang memiliki sikap tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, dan qanaah
4, 15, 20, 23
82
3.
Menunjukkan
Nilai-nilai
Menyebutkan nilai-
nilai-nilai positif positif dari
nilai positif dari
dari
tawakal dalam
tawakal, tawakal, ikhtiar,
ikhtiar,
sabar, sabar, syukur,
syukur,
dan dan qanaah
qanaah
dalam
5
fenomena kehidupan Menyebutkan nilainilai positif dari ikhtiar
fenomena
dalam fenomena
kehidupan
kehidupan
10
Menyebutkan nilainilai positif dari sabar dalam fenomena kehidupan
16
Menyebutkan nilainilai positif dari syukur dalam fenomena kehidupan Menyebutkan nilainilai positif dari qanaah
24
dalam fenomena kehidupan
29 4.
Menampilkan
Perilaku
perilaku
tawakal, ikhtiar,
Menunjukkan contoh sikap tawakal, ikhtiar,
tawakal, ikhtiar, sabar, syukur,
sabar, syukur, dan
sabar,
syukur, dan qanaah
qanaah dalam
dan
qanaah
lingkungan keluarga
dalam fenomena
Menunjukkan contoh
6
83
kehidupan
sikap tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, dan qanaah dalam
11, 17
lingkungan sekolah Menunjukkan contoh sikap tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, dan qanaah dalam lingkungan masyarakat 21, 25
84
Lampiran 6 Soal Uji Coba Instrumen Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling benar! 1. Menurut bahasa “tawakal” artinya ... a. menerima
c. pasrah
b. memberi
d. percaya
2. Bertawakal harus kepada ... a. Allah SWT
c. Rasul
b. Malaikat
d. Jin
3. Salah satu contoh sikap tawakal adalah ... a. shalat jika ada waktu saja karena sudah sukses b. berkeyakinan “jika Tuhan menghendaki pasti lulus ujian” sehingga tidak perlu belajar c. belajar dengan tekun disertai berdoa kepada Allah jika ingin naik kelas d. bekerja keras tanpa mengenal lelah 4. Di antara ciri-ciri orang yang bertawakal adalah ... a. bersandar kepada orang pintar b. meminta bantuan kepada orang yang mampu c. bekerja jika ada upahnya d. berbaik sangka kepada Allah 5. Dampak positif dari tawakal adalah ... a. memiliki sarana yang cukup b. memperoleh ketenangan jiwa karena merasa dekat dengan Allah SWT c. memiliki kemampuan usaha d. dapat merasakan ketenangan hidup 6. Seorang ayah bekerja mencari nafkah dengan sungguh-sungguh, maka berapapun hasilnya nanti diserahkan kepada Allah SWT Yang Maha Pemberi rizki. Maka seorang ayah ini bersikap ...
85
a. Ikhtiar
b. Bersyukur
c. qana’ah
d. tawakal
c. Berjuang
d. berbuat
7. Arti ikhtiar adalah ... a. Usaha
b. Mandiri
8. Jika kita mempunyai cita-cita, maka harus ... a. banyak bermain
c. belajar dengan bekerja
b. banyak berdo’a
d. berusaha dan berdo’a
9. Rizki manusia semua sudah ditentukan oleh Allah, namun manusia tidak bisa berpangku tangan untuk memperolehnya, karena itu dibutuhkan ... a. ikhlas
b. ikhtiar
c. tawakal
d. tahan uji
10. Nilai-nilai positif yang dapat diambil dari sikap ikhtiar adalah ... a. memperoleh kepuasan yang abadi b. selalu memperoleh yang dia inginkan c. memiliki semangat berjuang yang tinggi d. mudah putus asa dalam menghadapi kesulitan 11. Wildan merasa malu sama teman-temannya karena dia belum hafal bacaan shalat. Karena malu maka ia .... mungkin hingga akhirnya bisa. a. putus asa
c. berusaha semaksimal
b. takabur
d. banyak bermain
12. Tahan mengahadapi cobaan adalah pengertian dari ... a. ikhlas
b. sabar
c. qanaah
d. syukur
13. Imam al-Ghazali membagi sabar ke dalam .... macam. a. dua
b. tiga
c. empat
d. lima
14. Salah satu sabar menurut Imam al-Ghazali adalah الصبر على الطاعةyang berarti ... a. sabar dalam ketaatan
c. sabar dalam maksiat
b. sabar dari maksiat
d. sabar dalam musibah
15. Orang yang sabar memiliki sifat kepribadian berikut ini, kecuali ... a. tekun dalam berusaha
c. tenang menunggu nasib mujur
b. tidak mudah putus asa
d. tidak tergesa-gesa
16. Nilai positif dari sikap sabar di bawah ini adalah ... a. dapat melatih diri mengendalikan hawa nafsu
86
b. terhindar dari sifat malas c. dihormati oleh teman dan dicintai guru dan orang tua d. tidak cepat merasa lelah dalam berusaha 17. Amir adalah anak yatim di sekolah, ia selau diejek Dimas karena Amir memakai seragam yang sangat kotor. Walaupun demikian Amir tidak pernah marah. Sikap Amir yang seperti itu merupakan contoh ... a. tabah
b. sabar
c. ikhlas
d. pemaaf
18. Perintah untuk bersyukur berarti larangan agar tidak ... a. bersikap kafir
c. kufur nikmat
b. memaksakan usahanya
d. bersikap nifak
19. Berterima kasih terhadap Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan kepadanya adalah ... a. qanaah
b. tawakal
c. sabar
d. syukur
20. Berikut ini adalah salah satu cara bersyukur, yaitu ... a. mengucap Alhamdulillah
c. membaca Fatihah
b. mengucap istighfar
d. mengucap Subhanallah
21. Ungkapan “tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah” tepat apabila ditujukan kepada ... a. orang yang memberi b. barang yang diberikan c. orang yang menerima pemberian orang lain d. orang yang rajin berusaha 22. Saat menghadapi ujian Eka bersyukur kepada Tuhan dengan cara ... a. mengerjakan ulangan harian yang mendadak dengan kesal b. menyalahkan guru yang memberi soal ulangan yang jumlahnya banyak c. berusaha mengerjakan soal dengan sungguh-sungguh d. mengandalkan ketua kelompok dalam mengerjakan tugas 23. Ciri-ciri orang yang bersyukur adalah adalah ... a. sekali-kali bermurah hati dan beribadah b. suka damai dan jarang beribadah c. rajin, sopan, dan rendah hati
87
d. sabar, sopan, dan rendah hati 24. Salah satu sikap pelajar yang menunjukkan hidup bersyukur yaitu dengan cara ... a. cukup memakai seragam lengkap b. membeli makanan saat pelajaran berlangsung c. bertanggung jawab serta taat pada atura d. tekun saat ulangan akhir saja 25. Contoh hidup bersyukur dalam hal berteman dengan orang lain adalah ... a. menolong yang kesusahan dengan rela b. memberi dengan ala kadarnya kepada yang kesusahan c. mengajak makan teman yang baik saja d. memberi pertolongan dengan imbalan 26. Rela menerima kenyataan hidup yang ada disebut ... a. Syukur
b. ikhtiar
c. qanaah
d. Tawakal
27. Jika dalam mencapai cita-citanya menemui kegagalan, maka yang akan dilakukan oleh orang yang qanaah adalah ... a. berusaha sekuat tenaga untuk bisa mendapatkannya b. sabar dan husnudzan dengan keputusan Allah c. pasrah saja menerima keadaan yang terjadi d. mencari cita-cita yang lain 28. Orang yang qanaah jika menemui kegagalan tidak akan kecewa dan berputus asa karena dia mempunyai keyakinan bahwa dibalik semua peristiwa pasti ada ... a. jalan keluarnya
c. keuntungannya
b. hikmahnya
d. kebaikannya
29. Sifat qanaah yang ada pada seseorang dapat ... a. membuat hati selalu gelisah
c. menentramkan hatinya
b. memperbanyak harta
d. menyebabkan kemiskinan
30. Di antara perilaku yang mencerminkan sifat qanaah adalah ... a. merasa kurang dengan harta yang ada
c. meratapi kegagalan
b. terus menerus mencari harta
d. giat bekerja dan berusaha
88
Lampiran 7 KUNCI JAWABAN (Soal Uji Tes Instrumen) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
C A C D B D A D B A
11. C 12. B 13. B 14. A 15. D 16. A 17. B 18. C 19. D 20. A
21. A 22. C 23. D 24. C 25. A 26. C 27. B 28. B 29. C 30. D
89
Lampiran 8 Soal Pree test dan Post test Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling benar! 1. Arti ikhtiar adalah ... a. Usaha
b. Mandiri
c. Berjuang
d. Berbuat
2. Jika kita mempunyai cita-cita, maka harus ... a. banyak bermain
c. belajar dengan bekerja
b. banyak berdo’a
d. berusaha dan berdo’a
3. Rizki manusia semua sudah ditentukan oleh Allah, namun manusia tidak bisa berpangku tangan untuk memperolehnya, karena itu dibutuhkan ... a. ikhlas
b. ikhtiar
c. tawakal
d. tahan uji
4. Nilai-nilai positif yang dapat diambil dari sikap ikhtiar adalah ... a. memperoleh kepuasan yang abadi b. selalu memperoleh yang dia inginkan c. memiliki semangat berjuang yang tinggi d. mudah putus asa dalam menghadapi kesulitan 5. Wildan merasa malu sama teman-temannya karena dia belum hafal bacaan shalat. Karena malu maka ia .... mungkin hingga akhirnya bisa. a. putus asa
c. berusaha semaksimal
b. takabur
d. banyak bermain
6. Tahan mengahadapi cobaan adalah pengertian dari ... a. ikhlas
b. sabar
c. qanaah
d. syukur
7. Imam al-Ghazali membagi sabar ke dalam .... macam. a. dua
b. tiga
c. empat
d. lima
8. Salah satu sabar menurut Imam al-Ghazali adalah الصبر على الطاعةyang berarti ... a. sabar dalam ketaatan
c. sabar dalam maksiat
b. sabar dari maksiat
d. sabar dalam musibah
90
9. Orang yang sabar memiliki sifat kepribadian berikut ini, kecuali ... a. tekun dalam berusaha
c. tenang menunggu nasib mujur
b. tidak mudah putus asa
d. tidak tergesa-gesa
10. Nilai positif dari sikap sabar di bawah ini adalah ... a. dapat melatih diri mengendalikan hawa nafsu b. terhindar dari sifat malas c. dihormati oleh teman dan dicintai guru dan orang tua d. tidak cepat merasa lelah dalam berusaha 11. Amir adalah anak yatim di sekolah, ia selau diejek Dimas karena Amir memakai seragam yang sangat kotor. Walaupun demikian Amir tidak pernah marah. Sikap Amir yang seperti itu merupakan contoh ... a. tabah
b. sabar
c. ikhlas
d. pemaaf
12. Berterima kasih terhadap Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan kepadanya adalah ... a. qanaah
b. tawakal
c. sabar
d. syukur
13. Ungkapan “tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah” tepat apabila ditujukan kepada ... a. orang yang memberi b. barang yang diberikan c. orang yang menerima pemberian orang lain d. orang yang rajin berusaha 14. Ciri-ciri orang yang bersyukur adalah adalah ... a. sekali-kali bermurah hati dan beribadah b. suka damai dan jarang beribadah c. rajin, sopan, dan rendah hati d. sabar, sopan, dan rendah hati 15. Salah satu sikap pelajar yang menunjukkan hidup bersyukur yaitu dengan cara ... a. cukup memakai seragam lengkap b. membeli makanan saat pelajaran berlangsung c. bertanggung jawab serta taat pada atura
91
d. tekun saat ulangan akhir saja 16. Contoh hidup bersyukur dalam hal berteman dengan orang lain adalah ... a. menolong yang kesusahan dengan rela b. memberi dengan ala kadarnya kepada yang kesusahan c. mengajak makan teman yang baik saja d. memberi pertolongan dengan imbalan 17. Rela menerima kenyataan hidup yang ada disebut ... a. Syukur
b. ikhtiar
c. qanaah
d. Tawakal
18. Jika dalam mencapai cita-citanya menemui kegagalan, maka yang akan dilakukan oleh orang yang qanaah adalah ... a. berusaha sekuat tenaga untuk bisa mendapatkannya b. sabar dan husnudzan dengan keputusan Allah c. pasrah saja menerima keadaan yang terjadi d. mencari cita-cita yang lain 19. Sifat qanaah yang ada pada seseorang dapat ... a. membuat hati selalu gelisah
c. menentramkan hatinya
b. memperbanyak harta
d. menyebabkan kemiskinan
20. Di antara perilaku yang mencerminkan sifat qanaah adalah ... a. merasa kurang dengan harta yang ada
c. meratapi kegagalan
b. terus menerus mencari harta
d. giat bekerja dan berusaha
92
Lampiran 9 KUNCI JAWABAN (Soal Pree test dan Post test) 1. A 2. D 3. B 4. A 5. C 6. B 7. B 8. A 9. D 10. A
11. B 12. D 13. A 14. D 15. C 16. A 17. C 18. B 19. C 20. D
93
Lampiran 10 SKOR DATA DIBOBOT ================= Jumlah Subyek = 30 Butir soal = 30 Bobot utk jwban benar = 1 Bobot utk jwban salah = 0 Keterangan: data terurut berdasarkan skor (tinggi ke rendah) Nama berkas: D:\UCHIE FOLDER\BAHAN SKRIPSI UCHIE\SKRIPSI AKUUUU\UCHIE.ANA No Urt No Subyek Kode/Nama Benar Salah Kosong Skr Asli Skr Bobot 1 28 Respon... 28 2 0 28 28 2 26 Respon... 27 3 0 27 27 3 23 Respon... 25 5 0 25 25 4 27 Respon... 23 7 0 23 23 5 15 Respon... 22 8 0 22 22 6 22 Respon... 22 8 0 22 22 7 18 Respon... 21 9 0 21 21 8 25 Respon... 21 9 0 21 21 9 14 Respon... 19 11 0 19 19 10 16 Respon... 19 11 0 19 19 11 29 Respon... 19 11 0 19 19 12 13 Respon... 17 13 0 17 17 13 17 Respon... 17 13 0 17 17 14 6 Respon... 16 14 0 16 16 15 20 Respon... 16 14 0 16 16 16 4 Respon... 15 15 0 15 15 17 5 Respon... 14 16 0 14 14 18 9 Respon... 14 16 0 14 14 19 3 Respon... 13 17 0 13 13 20 10 Respon... 13 17 0 13 13 21 11 Respon... 13 17 0 13 13 22 1 Respon... 12 18 0 12 12 23 21 Respon... 12 18 0 12 12 24 24 Respon... 12 18 0 12 12 25 30 Respon... 12 18 0 12 12 26 7 Respon... 10 20 0 10 10 27 8 Respon... 10 20 0 10 10 28 12 Respon... 9 21 0 9 9 29 2 Respon... 8 22 0 8 8 30 19 Respon... 7 23 0 7 7 RELIABILITAS TES ================ Rata2= 16,20 Simpang Baku= 5,60
94
KorelasiXY= 0,57 Reliabilitas Tes= 0,72 Nama berkas: D:\UCHIE FOLDER\BAHAN SKRIPSI UCHIE\SKRIPSI AKUUUU\UCHIE.ANA No.Urut No. Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total 1 28 Responden 28 14 14 28 2 26 Responden 26 13 14 27 3 23 Responden 23 14 11 25 4 27 Responden 27 11 12 23 5 15 Responden 15 13 9 22 6 22 Responden 22 13 9 22 7 18 Responden 18 10 11 21 8 25 Responden 25 14 7 21 9 14 Responden 14 8 11 19 10 16 Responden 16 11 8 19 11 29 Responden 29 14 5 19 12 13 Responden 13 9 8 17 13 17 Responden 17 9 8 17 14 6 Responden 6 11 5 16 15 20 Responden 20 10 6 16 16 4 Responden 4 7 8 15 17 5 Responden 5 6 8 14 18 9 Responden 9 8 6 14 19 3 Responden 3 7 6 13 20 10 Responden 10 5 8 13 21 11 Responden 11 7 6 13 22 1 Responden 1 6 6 12 23 21 Responden 21 5 7 12 24 24 Responden 24 5 7 12 25 30 Responden 30 7 5 12 26 7 Responden 7 7 3 10 27 8 Responden 8 5 5 10 28 12 Responden 12 5 4 9 29 2 Responden 2 3 5 8 30 19 Responden 19 4 3 7 KELOMPOK UNGGUL & ASOR ====================== Kelompok Unggul Nama berkas: D:\UCHIE FOLDER\BAHAN SKRIPSI UCHIE\SKRIPSI AKUUUU\UCHIE.ANA No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 1 28 Responden 28 28 1 1 1 1 1 1 1 2 26 Responden 26 27 1 1 1 1 1 1 1 3 23 Responden 23 25 1 1 - 1 1 1 1 4 27 Responden 27 23 - 1 1 - - 1 1
8 1 1 1 1
9 1 1 1 -
95
5 15 Responden 15 6 22 Responden 22 7 18 Responden 18 8 25 Responden 25 Jml Jwb Benar No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek 1 28 Responden 28 2 26 Responden 26 3 23 Responden 23 4 27 Responden 27 5 15 Responden 15 6 22 Responden 22 7 18 Responden 18 8 25 Responden 25 Jml Jwb Benar No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek 1 28 Responden 28 2 26 Responden 26 3 23 Responden 23 4 27 Responden 27 5 15 Responden 15 6 22 Responden 22 7 18 Responden 18 8 25 Responden 25 Jml Jwb Benar No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek 1 28 Responden 28 2 26 Responden 26 3 23 Responden 23 4 27 Responden 27 5 15 Responden 15 6 22 Responden 22 7 18 Responden 18 8 25 Responden 25 Jml Jwb Benar
22 22 21 21
- 1 1 1 1 - 1 1 1 - 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 - - 1 1 - 1 1 1 1 - 1 - 1 5 7 7 7 6 5 8 7 5 Skor 10 11 12 13 14 15 16 28 - 1 1 - 1 1 1 27 1 - 1 1 1 1 1 25 1 1 1 1 1 1 23 1 1 1 1 1 - 1 22 1 1 1 1 - 1 1 22 1 1 1 1 - - 1 21 - - - 1 1 1 1 21 1 1 - 1 - 1 1 6 6 6 7 5 6 7 Skor 17 18 19 20 21 22 23 28 1 1 1 1 1 1 1 27 1 1 1 1 1 - 1 25 1 - 1 1 1 - 1 23 1 - 1 1 1 - 1 22 1 - 1 1 1 - 1 22 1 - 1 - - - 1 21 1 1 - - - 1 1 21 1 1 1 - 1 - 1 8 4 7 5 6 2 8 Skor 24 25 26 27 28 29 30 28 1 1 1 1 1 1 1 27 1 1 1 - 1 1 1 25 1 1 1 1 - 1 1 23 1 1 1 1 1 1 1 22 1 1 1 1 - 1 22 1 1 1 1 1 1 21 1 1 1 1 1 1 1 21 - 1 - 1 1 1 1 7 8 7 7 6 8 6
Kelompok Asor Nama berkas: D:\UCHIE FOLDER\BAHAN SKRIPSI UCHIE\SKRIPSI AKUUUU\UCHIE.ANA No.Urut 1 2 3 4 5
No Subyek Kode/Nama Subyek 21 Responden 21 24 Responden 24 30 Responden 30 7 Responden 7 8 Responden 8
Skor 12 12 12 10 10
1 1 1 1 1
2 1 1
3 1 1 -
4 1 -
5 1 1 -
6 1 1 -
7 1 1 -
8 1 -
9 1 1
96
6 12 7 2 8 19 Jml Jwb Benar No.Urut No Subyek 1 21 2 24 3 30 4 7 5 8 6 12 7 2 8 19 Jml Jwb Benar No.Urut No Subyek 1 21 2 24 3 30 4 7 5 8 6 12 7 2 8 19 Jml Jwb Benar No.Urut No Subyek 1 21 2 24 3 30 4 7 5 8 6 12 7 2 8 19 Jml Jwb Benar
Responden 12 Responden 2 Responden 19
9 8 7
Kode/Nama Subyek Skor Responden 21 12 Responden 24 12 Responden 30 12 Responden 7 10 Responden 8 10 Responden 12 9 Responden 2 8 Responden 19 7 Kode/Nama Subyek Skor Responden 21 12 Responden 24 12 Responden 30 12 Responden 7 10 Responden 8 10 Responden 12 9 Responden 2 8 Responden 19 7 Kode/Nama Subyek Skor Responden 21 12 Responden 24 12 Responden 30 12 Responden 7 10 Responden 8 10 Responden 12 9 Responden 2 8 Responden 19 7
1 - 1 1 - - 1 1 1 1 1 1 - - - - 1 1 - 1 1 1 - - 7 4 4 4 3 3 3 2 2 10 11 12 13 14 15 16 - - - - 1 1 1 1 1 - - - - 1 - 1 - - - - 1 1 1 1 - 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 2 2 2 2 2 2 0 17 18 19 20 21 22 23 1 1 - - - - 1 - - 1 - 1 - - - 1 1 1 1 1 - - - - - 1 - - - 1 - - 1 1 1 - - - - - 1 1 - - - - - - - - - 4 3 1 3 1 2 3 24 25 26 27 28 29 30 1 - - - 1 - 1 1 1 1 - - 1 1 - - - 1 - - 1 - - 1 - - 1 - - - 1 - 1 - - - - 1 - - - - 1 - 1 - - - 1 - 1 5 1 1 3 3 3 3
DAYA PEMBEDA ============ Jumlah Subyek= 30 Klp atas/bawah(n)= 8 Butir Soal= 30 Nama berkas: D:\UCHIE FOLDER\BAHAN SKRIPSI UCHIE\SKRIPSI AKUUUU\UCHIE.ANA No Butir Baru No Butir Asli Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP (%) 1 1 5 7 -2 -25,00 2 2 7 4 3 37,50 3 3 7 4 3 37,50
97
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
7 6 5 8 7 5 6 6 6 7 5 6 7 8 4 7 5 6 2 8 7 8 7 7 6 8 6
4 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 0 4 3 1 3 1 2 3 5 1 1 3 3 3 3
3 3 2 5 5 3 4 4 4 5 3 4 7 4 1 6 2 5 0 5 2 7 6 4 3 5 3
37,50 37,50 25,00 62,50 62,50 37,50 50,00 50,00 50,00 62,50 37,50 50,00 87,50 50,00 12,50 75,00 25,00 62,50 0,00 62,50 25,00 87,50 75,00 50,00 37,50 62,50 37,50
TINGKAT KESUKARAN ================= Jumlah Subyek= 30 Butir Soal= 30 Nama berkas: D:\UCHIE FOLDER\BAHAN SKRIPSI UCHIE\SKRIPSI AKUUUU\UCHIE.ANA No Butir Baru No Butir Asli Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran 1 1 22 73,33 Mudah 2 2 22 73,33 Mudah 3 3 19 63,33 Sedang 4 4 18 60,00 Sedang 5 5 18 60,00 Sedang 6 6 13 43,33 Sedang 7 7 14 46,67 Sedang 8 8 11 36,67 Sedang 9 9 14 46,67 Sedang 10 10 10 33,33 Sedang 11 11 14 46,67 Sedang
98
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
15 19 12 13 15 23 16 15 15 13 11 18 20 17 14 20 15 22 18
50,00 63,33 40,00 43,33 50,00 76,67 53,33 50,00 50,00 43,33 36,67 60,00 66,67 56,67 46,67 66,67 50,00 73,33 60,00
Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang
KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL ================================= Jumlah Subyek= 30 Butir Soal= 30 Nama berkas: D:\UCHIE FOLDER\BAHAN SKRIPSI UCHIE\SKRIPSI AKUUUU\UCHIE.ANA No Butir Baru No Butir Asli Korelasi Signifikansi 1 1 -0,060 2 2 0,159 3 3 0,216 4 4 0,240 5 5 0,301 6 6 0,322 7 7 0,512 Sangat Signifikan 8 8 0,475 Sangat Signifikan 9 9 0,475 Sangat Signifikan 10 10 0,449 Sangat Signifikan 11 11 0,415 Signifikan 12 12 0,448 Signifikan 13 13 0,417 Signifikan 14 14 0,489 Sangat Signifikan 15 15 0,457 Sangat Signifikan 16 16 0,520 Sangat Signifikan 17 17 0,421 Signifikan 18 18 0,070 19 19 0,484 Sangat Signifikan
99
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
0,230 0,542 -0,015 0,548 0,398 0,630 0,645 0,411 0,254 0,528 0,351
Sangat Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Signifikan
Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut: df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01 10 0,576 0,708 60 0,250 0,325 15 0,482 0,606 70 0,233 0,302 20 0,423 0,549 80 0,217 0,283 25 0,381 0,496 90 0,205 0,267 30 0,349 0,449 100 0,195 0,254 40 0,304 0,393 125 0,174 0,228 50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208 Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung. KUALITAS PENGECOH ================= Jumlah Subyek= 30 Butir Soal= 30 Nama berkas: D:\UCHIE FOLDER\BAHAN SKRIPSI UCHIE\SKRIPSI AKUUUU\UCHIE.ANA No Butir Baru No Butir Asli a b c d * 1 1 10-22** 7--0 2 2 22** 4+ 3++ 10 3 3 2+ 119** 8--0 4 4 3+ 3+ 6+ 18** 0 5 5 4++ 18** 3+ 5++ 0 6 6 6++ 6++ 5++ 13** 0 7 7 14** 5++ 5++ 6++ 0 8 8 8+ 6++ 5++ 11** 0 9 9 5++ 14** 3+ 8+ 0 10 10 10** 5+ 10+ 5+ 0 11 11 3+ 8+ 14** 5++ 0 12 12 12--- 15** 21-0 13 13 3++ 19** 2+ 60 14 14 12** 5++ 9+ 4+ 0 15 15 4+ 7++ 6++ 13** 0
100
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
15** 2++ 4++ 7+ 15** 13** 4+ 6+ 3++ 17** 7+ 5+ 4++ 5-6+
3+ 23** 4++ 6++ 5++ 8+ 7++ 4++ 4++ 5++ 220** 15** 3++ 1--
5++ 2++ 16** 26++ 4+ 11** 220** 5++ 14** 2+ 5++ 22** 5++
7+ 3+ 6+ 15** 4++ 5++ 8+ 18** 3++ 3+ 7+ 3++ 6++ 0-18**
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Keterangan: ** : Kunci Jawaban ++ : Sangat Baik + : Baik - : Kurang Baik -- : Buruk ---: Sangat Buruk REKAP ANALISIS BUTIR ===================== Rata2= 16,20 Simpang Baku= 5,60 KorelasiXY= 0,57 Reliabilitas Tes= 0,72 Butir Soal= 30 Jumlah Subyek= 30 Nama berkas: D:\UCHIE FOLDER\BAHAN SKRIPSI UCHIE\SKRIPSI AKUUUU\UCHIE.ANA Btr Baru Btr Asli D.Pembeda(%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi 1 1 -25,00 Mudah -0,060 2 2 37,50 Mudah 0,159 3 3 37,50 Sedang 0,216 4 4 37,50 Sedang 0,240 5 5 37,50 Sedang 0,301 6 6 25,00 Sedang 0,322 7 7 62,50 Sedang 0,512 Sangat Signifikan 8 8 62,50 Sedang 0,475 Sangat Signifikan 9 9 37,50 Sedang 0,475 Sangat Signifikan 10 10 50,00 Sedang 0,449 Sangat Signifikan 11 11 50,00 Sedang 0,415 Signifikan
101
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
50,00 62,50 37,50 50,00 87,50 50,00 12,50 75,00 25,00 62,50 0,00 62,50 25,00 87,50 75,00 50,00 37,50 62,50 37,50
Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang
0,448 0,417 0,489 0,457 0,520 0,421 0,070 0,484 0,230 0,542 -0,015 0,548 0,398 0,630 0,645 0,411 0,254 0,528 0,351
Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Signifikan
102
Lampiran 11 Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 N
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
0
1
0
0
1
0
1
0
0
0
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
1
0
1
1
0
0
0
1
1
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
0
1
0
0
1
0
0
0
1
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
1
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
1
0
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
1
1
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
1
1
1
0
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
1
0
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
0
1
0
0
0
1
1
0
0
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
0
0
1
0
1
0
0
1
1
0
1
1
1
0
0
0
0
0
0
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
0
1
1
0
0
0
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
0
0
22
22
19
18
18
13
14
9
10
14
15
19
12
13
15
0,4
0,27
0,43
0,5
0,47
0,53
0,33
0,33
0,43
0,43
0,3
0,57
0,63
0,73
0,63
0,6
0,73
0,57
0,5
0,53
0,47
0,67
0,67
12 0,4 7 0,5 3
0,57
0,57
0,7
0,43
0,37
0,27
0,37
p q
103
Lampiran 11 Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 N p q
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
1
0
1
1
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
12
144
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
8
64
1
0
1
1
1
0
0
0
0
0
0
1
1
1
13
169
0
1
0
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
15
225
1
1
1
1
0
1
0
0
0
0
0
0
1
1
14
196
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
0
1
0
16
256
1
0
0
0
0
0
1
1
0
0
1
0
0
0
10
100
0
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
1
0
0
10
100
1
1
1
0
0
0
1
1
0
0
1
0
0
0
14
196
0
1
0
1
0
1
0
0
1
0
0
1
1
1
13
169
1
1
0
0
0
1
1
1
1
0
1
1
0
0
13
169
1
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
9
81
1
0
0
0
1
0
1
1
0
0
1
0
1
1
17
289
1
1
0
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
19
361
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
22
484
0
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
19
361
1
0
0
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
17
289
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
21
441
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
8
64
1
1
0
0
1
1
0
0
0
0
1
0
1
1
16
256
1
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
1
12
144
1
0
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
21
441
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
23
529
1
0
0
1
0
1
0
1
1
1
0
0
1
1
12
144
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
22
484
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
27
729
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
23
529
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
26
676
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
19
361
0
0
0
1
1
1
1
0
0
0
1
0
0
0
12
144
483
8595
23
16
15
15
13
11
18
21
17
15
19
15
22
18
0,57
0,7
0,27
0,53
0,4
0,7
0,77
0,4
0,73
0,9
0,77
0,87
0,63
0,4
0,43
0,3
0,73
0,47
0,6
0,3
0,23
0,6
0,27
0,1
0,23
0,13
0,37
0,6
104
Lampiran 12 Hasil Uji Validitas Instrumen KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL Jumlah Subyek= 30 Butir Soal= 30
No Butir Baru
No Butir Asli
Korelasi
Signifikansi
1
1
-0,060
-
2
2
0,159
-
3
3
0,216
-
4
4
0,240
-
5
5
0,301
-
6
6
0,322
-
7
7
0,512
Sangat Signifikan
8
8
0,475
Sangat Signifikan
9
9
0,475
Sangat Signifikan
10
10
0,449
Sangat Signifikan
11
11
0,415
Signifikan
12
12
0,448
Signifikan
13
13
0,417
Signifikan
14
14
0,489
Sangat Signifikan
15
15
0,457
Sangat Signifikan
16
16
0,520
Sangat Signifikan
17
17
0,421
Signifikan
18
18
0,070
-
19
19
0,484
Sangat Signifikan
20
20
0,230
-
105
21
21
0,542
Sangat Signifikan
22
22
-0,015
-
23
23
0,548
Sangat Signifikan
24
24
0,398
Signifikan
25
25
0,630
Sangat Signifikan
26
26
0,645
Sangat Signifikan
27
27
0,411
Signifikan
28
28
0,254
-
29
29
0,528
Sangat Signifikan
30
30
0,351
Signifikan
106
Lampiran 13 RELIABILITAS TES Rata2= 16,20 Simpang Baku= 5,60 KorelasiXY= 0,57 Reliabilitas Tes= 0,72
No.Urut No. Subyek Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total 1
1
Responden 1
6
6
12
2
2
Responden 2
3
5
8
3
3
Responden 3
7
6
13
4
4
Responden 4
7
8
15
5
5
Responden 5
6
8
14
6
6
Responden 6
11
5
16
7
7
Responden 7
7
3
10
8
8
Responden 8
5
5
10
9
9
Responden 9
8
6
14
10
10
Responden 10
5
8
13
11
11
Responden 11
7
6
13
12
12
Responden 12
5
4
9
13
13
Responden 13
9
8
17
14
14
Responden 14
8
11
19
15
15
Responden 15
13
9
22
16
16
Responden 16
11
8
19
17
17
Responden 17
9
8
17
18
18
Responden 18
10
11
21
19
19
Responden 19
4
3
7
107
20
20
Responden 20
10
6
16
21
21
Responden 21
5
7
12
22
22
Responden 22
13
9
22
23
23
Responden 23
14
11
25
24
24
Responden 24
5
7
12
25
25
Responden 25
14
7
21
26
26
Responden 26
13
14
27
27
27
Responden 27
11
12
23
28
28
Responden 28
14
14
28
29
29
Responden 29
14
5
19
30
30
Responden 30
7
5
12
108
Lampiran 14 Uji Normalitas (Pree test kelas Eksperimen) Skor terbesar = 100 Skor terkecil = 65 Mencari nilai rintangan (R) R = skor terbesar – skor terkecil R = 100 – 65 R = 35 Mencari banyaknya kelas (BK) BK = 1 + 3,3 log n BK = 1 + 3,3 log 36 BK = 1 + 3,3 (1,57) BK = 1 + 5,18 Bk = 6,18 , dibulatkan = 6 Mencari nilai panjang kelas (I) I= I=
= 5,83 dibulatkan = 6 Panjang kelas
Titik tengah
(I)
F
(Xi)
Fi.Xi
65-70
5
67,5
337,5
4556,25
22781,25
71-76
8
73,5
588
5402,25
43218
77-82
11
79,5
874,5
6320,25
69522,75
83-88
4
85,5
342
7310,25
29241
89-94
5
91,5
457,5
8372,25
41861,25
F.
109
95-100
3
Jumlah
36
97,5
292,5
9506,25
2892
28518,75 235143
Mencari Mean (̅ (̅ =
∑
(̅ =
∑
s=√
∑
∑
= 80,33 ∑
s=√ s=√ s=√ s=√
=√
= 8,97
Proses pengujian dengan Chi-Square Panjang
Batas kelas
kelas (I)
(X)
65-70
64,5
71-76
77-82
83-88
89-94
70,5
76,5
82,5
88,5
Z
FZ
Luas
Fe
Fo
interval -1,76424 0,038845 0,097762 3,519435
5
0,198034 7,129216
8
0,260745 9,386823
11
0,223197 8,035086
4
0,124195 4,471035
5
-1,09569 0,136607
-0,42713 0,334641
0,241423 0,595386
0,909979 0,818583
110
95-100
94,5
1,578535 0,942779 0,044904 1,616554
100,5
3
2,247091 0,987683
=∑ =
+
+
+
+
+
= 0,622848 + 0,10636 + 0,277233 + 2,026353 + 0,062581 + 1,183952 = 4,279327 = 4,28 Dengan membandingkan
dengan
untuk α = 5% (0,05) dan
derajat kebebasan (dk) = k - 1 = 6 - 1 = 5, maka dicari pada tabel chi-kuadrat didapat
= 11,07 dengan kriteria pengujian sebagai berikut: Jika
˃
, maka distribusi data tidak normal
Jika
˂
, maka data berdistribusi normal.
Ternyata
˂
atau 4,28 < 11,07, maka dapat disimpulkan bahwa
sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
111
Lampiran 15 Uji Normalitas (Pree test kelas Kontrol) Skor terbesar = 95 Skor terkecil = 55 Mencari nilai rintangan (R) R = skor terbesar – skor terkecil R = 95 – 55 R = 40 Mencari banyaknya kelas (BK) BK = 1 + 3,3 log n BK = 1 + 3,3 log 36 BK = 1 + 3,3 (1,57) BK = 1 + 5,18 Bk = 6,18 , dibulatkan = 6 Mencari nilai panjang kelas (I) I= I=
= 6,67 dibulatkan = 7 Fi
F.Xi
F.
3364
290
16820
2
4225
130
8450
72
10
5184
720
51840
76-82
79
12
6241
948
74892
83-89
86
5
7396
430
36980
Panjang Kelas
Nilai tengah (X)
55-61
58
5
62-68
65
69-75
112
90-97
93
2
8649
453
186
35059
2704
17298 206280
Mencari Mean (̅ (̅ =
∑
(̅ =
∑
s=√
∑
= 75,1
∑
∑
s=√ s=√ s=√ s=√
=√
= 9,53
Proses pengujian dengan Chi-Square Panjang Kelas (I) 55-61 62-68 69-75
Batas kelas (X) 54,5 61,5 68,5
Z
F (z)
-2,16159
0,015325
-1,42707 -0,69255 0,041973
0,51674
83-89
82,5
0,776495
0,781272
1,511018
Fo
0,0614548 2,212373
5
0,1675165 6,030595
2
0,2724437 9,807974
10
0,2645319 9,523149
12
0,1533364 5,520109
5
0,244296
75,5
89,5
Fe
0,07678
76-82
90-96
Luas interval
0,934608
113
0,0530252 1,908908 96,5
2,24554
2
0,987633
=∑ =
+
+
+
+
+
= 3,512456 + 2,69388 + 0,00376 + 0,644198 + 0,049005 + 0,004347 = 6,907645 = 6,91 Dengan membandingkan
dengan
untuk α = 5% (0,05) dan
derajat kebebasan (dk) = k - 1 = 6 - 1 =5, maka dicari pada tabel chi-kuadrat didapat
= 11,07 dengan kriteria pengujian sebagai berikut Jika
˃
, maka distribusi data tidak normal
Jika
˂
, maka data berdistribusi normal.
Ternyata
˂
atau 6,91 < 11,07, maka dapat disimpulkan bahwa
sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
114
Lampiran 16 Uji Normalitas (Post test kelas eksperimen) Skor terbesar = 100 Skor terkecil = 75 Mencari nilai rintangan (R) R = skor terbesar – skor terkecil R = 100 – 75 R = 25 Mencari banyaknya kelas (BK) BK = 1 + 3,3 log n BK = 1 + 3,3 log 36 BK = 1 + 3,3 (1,57) BK = 1 + 5,18 Bk = 6,18 , dibulatkan = 6 Mencari nilai panjang kelas (I) I= I=
= 4,16 dibulatkan = 5 Panjang Kelas
F
(I)
Titik tengah
Fi.Xi
Fi.
(X)
75-79
4
77
308
5929
23716
80-84
9
82
738
6724
60516
85-89
7
87
609
7569
52983
90-94
8
92
736
8464
67712
95-99
4
97
388
9409
37636
100-104
4
102
408
10404
41616
36
3187
284179
115
Mencari Mean (̅ (̅ =
∑
(̅ =
∑
s=√
∑
∑
= 88,53
∑
s=√ s=√ s=√ s=√
=√
= 7,64
Proses pengujian dengan Chi-Square Panjang kelas (I) 75-79
Batas kelas (X) 74,5
Z
F(Z)
-1,83698
0,033106
80-84
79,5
-1,18221
0,11856
85-89 90-94
84,5 89,5
-0,52745 0,127315
Fo
0,085454
3,076338
4
0,18038
6,493695
9
0,251714
9,061701
7
0,232262
8,361422
8
0,141703
5,101297
4
0,057144
2,057194
4
0,550655
94,5
0,78208
0,782916
100-104
99,5
1,436845
0,924619
2,091611
Fe
0,298941
95-99
104,5
Luas interval
0,981763
116
=∑ =
+
+
+
+
+
= 0,277327 + 0,967333 + 0,469074 + 0,015622 + 0,237754 + 1,83478 = 3,801891 =3,80 Dengan membandingkan
dengan
untuk α = 5% (0,05) dan
derajat kebebasan (dk) = k - 1 = 6 - 1 = 5, maka dicari pada tabel chi-kuadrat didapat
= 11,07 dengan kriteria pengujian sebagai berikut Jika
˃
, maka distribusi data tidak normal
Jika
˂
, maka data berdistribusi normal.
Ternyata
˂
atau 3,80 < 11,07, maka dapat disimpulkan bahwa
sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
117
Lampiran 17 Uji Normalitas (Post test kelas kontrol) Skor terbesar = 100 Skor terkecil = 70 Mencari nilai rintangan (R) R = skor terbesar – skor terkecil R = 100 – 70 R = 30 Mencari banyaknya kelas (BK) BK = 1 + 3,3 log n BK = 1 + 3,3 log 36 BK = 1 + 3,3 (1,57) BK = 1 + 5,18 BK = 6,18 , dibulatkan = 6 Mencari nilai panjang kelas (I) I= I=
=5
Panjang kelas (I)
F
Titik tengah (Xi)
70-75
11
72,5
797,5
5256,25
57818,75
76-81
6
78,5
471
6162,25
36973,5
82-87
10
84,5
845
7140,25
71402,5
88-93
6
90,5
543
8190,25
49141,5
94-99
1
96,5
96,5
9312,25
9312,25
fXi
Fi.
118
100-105
2
102,5
36
205
10506,25
2958
21012,5 245661
Mencari Mean ̅ ̅ =∑ ∑ ̅ =∑ s=√
∑
= = 82,17 ∑
s=√ s=√ s=√ s=√
√
8,64
Proses pengujian dengan Chi-Square Panjang Kelas (I) 70-75 76-81 82-87 88-93 94-99
Batas Kelas (X) 69,5 75,5 81,5 87,5 93,5
Z
F (z)
-1,46626
0,071289
-0,77171 -0,07717 0,617371 1,311913
luas interval
Fe
Fo
0,148853 5,358698
11
0,249102 8,967657
6
0,262261 9,441408
10
0,17372
6
0,220142 0,469244 0,731505 0,905225
6,253932
119
100-106
99,5
2,006455
0,977596
106,5
2,816755
0,997574
0,072371 2,605352
1
0,019978 0,719217
2
=∑ =
+
+
+
+
+
= 5,938808 + 0,982084 + 0,033049 + 0,010311 + 0,989177 + 2,280818 = 10,23425 = 10,23 Dengan membandingkan
dengan
untuk α = 5% (0,05) dan
derajat kebebasan (dk) = k-1 = 7 - 1 = 6, maka dicari pada tabel chi-kuadrat didapat = 11,07 dengan kriteria pengujian sebagai berikut Jika
˃
, maka distribusi data tidak normal
Jika
˂
, maka data berdistribusi normal.
Ternyata
˂
atau 10,23 < 11,07, maka dapat disimpulkan bahwa
sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
120
Lampiran 18 Uji Homogenitas pree test Eksperimen
Kontrol
Jumlah X = 495
Jumlah X = 453
Jumlah
Jumlah
=
= 41467,5
∑
∑
=
=
=
∑
=
= 990,3214
∑
=
= =
= 35059
=
= 838,8214
=
=
= 1,18
Sementara untuk nilai F tabel pada taraf signifikan α = 0,05 dengan dk penyebut dan dk pembilang 35 digunakan digunakan interpolasi terhadap nilai tabel distribusi F sebagai berikut: 30
35
5
40
5
Dari tabel distribusi F diperoleh nilai F (0,05 dk = 30,35) = 1,78 dan F (0,05 dk = 35,40) = 1,72
121
Maka F tabel (0,05 dk = 35) =
=
= 1,75
Berdasarkan interpolasi nilai tabel distribusi F diperoleh nilai F tabel = 1,75 pada taraf signifikan 0,05 dengan dk penyebut dan dk pembilang 35. Karena <
yaitu 1,18 < 1,75 maka Ho diterima, artinya bahwa data dari
kedua kelompok tersebut memiliki varians yang homogen.
122
Lampiran 19 Uji Homogenitas post test Eksperimen
Kontrol
Jumlah X = 537
Jumlah X = 525
Jumlah
Jumlah
=
= 48499
∑
∑
=
=
=
∑
=
= 1156,821
∑
=
= =
= 46567,5
=
= 1111,75
=
=
= 1,04
Sementara untuk nilai F tabel pada taraf signifikan α = 0,05 dengan dk penyebut dan dk pembilang 35 digunakan digunakan interpolasi terhadap nilai tabel distribusi F sebagai berikut: 30
35
5
40
5
Dari tabel distribusi F diperoleh nilai F (0,05 dk = 30,35) = 1,78 dan F (0,05 dk = 35,40) = 1,72
123
Maka F tabel (0,05 dk = 35) =
=
= 1,75
Berdasarkan interpolasi nilai tabel distribusi F diperoleh nilai F tabel = 1,75 pada taraf signifikan 0,05 dengan dk penyebut dan dk pembilang 35. Karena <
yaitu 1,04 < 1,75 maka Ho diterima, artinya bahwa data dari
kedua kelompok tersebut memiliki varians yang homogen.
124
Lampiran 20 Uji Hipotesis pree test Eksperimen
Kontrol
̅
̅
: 80,33
Simpangan baku : 8,97
: 75,1
Simpangan baku : 9,53
= =
t =
̅
=
=
=
= 9,25
̅
√
t=
=
=
√
√
Dengan membandingkan
=
= 2,264 = 2,26 dengan
derajat kebebasan (dk) =
untuk α = 5% (0,05) dan 70, maka dicari pada
tabel distribusi T. Dikarenakan nilai derajat kebebasan d.k. tidak tertera secara tertulis dalam tabel yang dimaksudkan maka dilakukan interpolasi terhadap nilai tabel sebagai berikut: I=
-(
-
)
I = 2,00 – (2,00 – 1,658) I = 2,00 – (0,02) (0,17) I = 2,00 – 0,0034 = 1,996 dibulatkan 2,00 Maka didapat
= 1,999 = (2,00) dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
125
Jika
˃
, maka Ho ditolak.
Jika
˂
, maka Ho diterima.
Ternyata
>
atau 2,264 > 1,996 (2,00), dengan demikian Ho
ditolak dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pree test kelas eksperimen dan kelas kontrol.
126
Lampiran 21 Uji Hipotesis post test Eksperimen
Kontrol
̅
̅
: 88,53
Simpangan baku : 7,64
: 82,17
Simpangan baku : 8,64
= =
t =
=
̅
=
=
= 8,14
̅
√
t=
= √
=
√
Dengan membandingkan
=
= 3.125 dengan
derajat kebebasan (dk) =
untuk α = 5% (0,05) dan 70, maka dicari pada
tabel distribusi T. Dikarenakan nilai derajat kebebasan d.k. tidak tertera secara tertulis dalam tabel yang dimaksudkan maka dilakukan interpolasi terhadap nilai tabel sebagai berikut: I=
-(
-
)
I = 2,00 – (2,00 – 1,658) I = 2,00 – (0,02) (0,17) I = 2,00 – 0,0034 = 1,996 dibulatkan 2,00 Maka didapat
= 1,996 (2,00) dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
127
Jika
˃
, maka Ho ditolak.
Jika
˂
, maka Ho diterima.
Ternyata
>
atau 3,125 > 1,996 (2,00), dengan demikian Ho
ditolak dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor post test kelas eksperimen dan kelas kontrol.
128
Lampiran 22 Tabel Nilai-Nilai Kritis Chi Kuadrat d.b 1 2 3 4 5
50% 0,455 1,386 2,366 3,357 4,351
30% 1,074 2,408 3,665 4,878 6,064
Taraf Signifikansi 20% 10% 1,642 2,706 3,219 4,605 4,642 6,251 5,989 7,779 7,289 9,236
6 7 8 9 10
5,348 6,346 7,344 8,343 9,342
7,231 8,838 9,524 10,656 11,781
8,558 9,803 11,030 12,242 13,442
10,645 12,017 13,362 14,684 15,987
12,592 14,067 15,507 16,919 18,307
16,812 18,475 20,090 21,666 23,209
11 12 13 14 15
10,341 11,340 12,340 13,339 14,339
12,899 14,011 15,119 16,222 17,322
14,631 15,812 16,985 18,151 19,311
17,275 18,549 19,812 21,064 22,037
19,675 21,026 22,362 23,685 24,996
24,725 26,217 27,688 29,141 30,578
16 17 18 19 20
15,338 16,338 17,338 18,338 19,337
18,418 19,511 20,601 21,689 22,775
20,465 21,615 22,760 23,900 25,038
23,542 24,769 25,989 27,204 28,412
26,296 27,587 28,869 30,144 31,410
32,000 33,409 34,805 36,191 37,566
21 22 23 24 25
20,337 21,337 22,337 23,337 24,337
23,858 24,939 26,018 27,096 28,172
26,171 27,301 28,429 29,553 30,675
29,615 30,813 32,007 33,196 34,382
32,671 33,924 35,172 36,145 37,652
38,932 40,289 41,638 42,980 44,314
26 27 28 29 30
25,336 26,336 27,338 28,336 29,336
29,246 30,319 31,391 32,461 33,530
31,795 32,912 34,027 35,139 36,250
35,563 36,741 37,916 39,087 40,256
38,885 40,113 41,337 42,557 43,773
45,642 46,963 48,278 49,588 50,892
5% 3,841 5,991 7,815 9,488 11,070
1% 6,635 9,210 11,341 13,277 15,086
129
Lampiran 23 Tabel Nilai-Nilai Kritis F Nilai F dengan Taraf Signifikansi 5% (deretan atas) dan 1% (deretan bawah) d.b untuk RK Pembagi 27
30
40
d.b untuk Rerata Kuadrat Pembilang 50 75 100 200 500
∞
1,88 2,47
1,84 2,38
1,80 2,30
1,76 2,22
1,74 2,18
1,71 2,13
1,68 2,09
1,67 2,10
28
1,87 2,44
1,81 2,35
1,78 2,30
1,75 2,22
1,72 2,18
1,69 2,13
1,67 2,09
1,65 2,06
29
1,85 3,41
1,85 2,32
1,77 2,27
1,73 2,19
1,71 2,15
1,68 2,10
1,65 2,06
1,64 2,03
30
1,84 2,38
1,79 2,29
1,76 2,24
1,72 2,16
1,69 2,13
1,66 2,07
1,64 2,03
1,62 2,01
32
1,82 2,34
1,76 2,25
1,74 2,20
1,69 2,12
1,67 2,08
1,64 2,02
1,61 1,98
1,59 1,96
34
1,80 2,30
1,74 2,21
1,71 2,15
1,67 2,08
1,64 2,04
1,61 1,98
1,59 1,94
1,57 1,91
36
1,78 2,26
1,72 2,17
1,69 2,12
1,65 2,04
1,62 2,00
1,59 1,94
1,56 1,90
1,55 1,87
38
1,76 2,22
1,71 2,14
1,67 2,08
1,63 2,00
1,60 1,97
1,57 1,90
1,54 1,86
1,53 1,84
40
1,74 2,20
1,69 2,21
1,66 2,05
1,61 1,97
1,59 1,94
1,55 1,88
1,53 1,84
1,51 1,81
42
1,73 2,17
1,68 2,08
1,64 2,02
1,60 1,94
1,57 1,91
1,54 1,85
1,51 1,80
1,49 1,78
44
1,72 2,15
1,66 2,06
1,63 2,00
1,58 1,92
1,56 1,88
1,52 1,82
1,50 1,78
1,48 1,75
46
1,71 2,13
1,65 2,04
1,62 1,98
1,57 1,90
1,54 1,86
1,51 1,80
1,48 1,76
1,46 1,72
48
1,70 2,11
1,64 2,02
1,61 1,96
1,56 1,88
1,53 1,84
1,50 1,78
1,47 1,73
1,45 1,70
130
Lampiran 24 Tabel Nilai-Nilai Kritis t d.b 1 2 3 4 5
20% 3,078 1,886 1,638 1,533 1,476
10% 6,314 2,920 2,353 2,132 2,015
Taraf Signifikansi 5% 2% 12,706 31,821 4,303 6,965 3,182 4,541 2,776 3,747 2,571 3,365
1% 63,657 9,925 5,841 4,604 4,032
0,1% 636,619 31,598 12,941 8,610 6,859
6 7 8 9 10
1,440 1,415 1,397 1,383 1,372
1,943 1,859 1,860 1,833 1,812
2,447 2,365 2,306 2,262 2,228
3,143 2,998 2,896 2,821 2,764
3,703 3,499 3,355 3,250 3,169
5,959 5,405 5,041 4,781 4,587
11 12 13 14 15
1,363 1,356 1,350 1,345 1,341
1,796 1,782 1,771 1,761 1,753
2,201 2,179 2,160 2,145 2,131
2,718 2,681 2,650 2,624 2,602
3,106 3,055 3,012 2,977 2,947
4,437 4,318 4,221 4,140 4,073
16 17 18 19 20
1,337 1,333 1,330 1,328 1,325
1,746 1,740 1,734 1,729 1,725
2,120 2,110 2,101 2,093 2,086
2,583 2,567 2,552 2,539 2,528
2,921 2,898 2,878 2,861 2,845
4,015 3,965 3,922 3,883 3,850
21 22 23 24 25
1,323 1,321 1,319 1,318 1,316
1,721 1,717 1,714 1,711 1,708
2,080 2,074 2,069 2,064 2,060
2,518 2,508 2,500 2,492 2,485
2,831 2,819 2,807 2,797 2,787
3,819 3,792 3,767 3,745 3,725
26 27 28 29 30
1,315 1,314 1,313 1,311 1,310
1,706 1,703 1,701 1,699 1,697
2,056 2,052 2,048 2,045 2,042
2,479 2,473 2,467 2,462 2,457
2,779 2,771 2,763 2,756 2,750
3,707 3,690 3,674 3,659 3,646
40 60 120 ∞
1,303 1,296 1,289 1,282
1,684 1,671 1,658 1,645
2,021 2,000 1,980 1,900
2,423 2,390 2,358 2,326
2,704 2,660 2,617 2,576
3,551 3,460 3,373 3,291
LEMBAR UJI REFERENSI Nama
Siti Suci Lestari
NIM
11
Jurusan
Pendidikan Agama Islam (PAD
Judul
Pengaruh Metode Sosiodrama terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
1001 10000s2
Mata Pelajaran Akidah Akhlak
Judul dan Halaman Buku
No
Paraf Pembimbing
BAB I 1
Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama RI 2006, Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama
Islam Berbasis Kompetensi (Konsep
dan
Implementasi Kurikulum 2004), (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2006), cet. 3, hal. 130 J
4
Ramayulis, M eto do I o gi P endi dikan Ag ama I s I am, (Jakarta: Kalam Mulia, 1994), Cet.2,hal.72
/{
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran,
lf
(Jakarta: Rineka Cipta, 2010),hal. 5
1l
Hafni Ladjid, Pengembangan Kurikulum Menuju Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Ciputat, PT. Ciputat Press Group, 2005), hal. 1 12
BAB II 6
Slameto, Belaj ar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010),
hal.2,3-4,
/
7
M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2010), cet.4, hal. 55, 59-60
8
Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, (lakarta: Gaung Persada Press, 2004),
hal.98 9
Suyono dan Hariyanto, Belajar dan pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,20ll), hal. 9
10
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), }{al. 22
l1
Muhibbin Syah, Psikologi dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008), Hal. 92
t2
hal.24 Suharismi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi
Pendidikan, (Jakarta: Bimi Aksara, 1993), hal. 133 14
/N /
H. Y. Waluyo, Penilaian Pencapaian Hasil Belajar, (Jakarta: Karunia Universitas Terbuka, 1987), cet. 1,
13
f
Mahmoud Syaltouf Islam sebagai Aqidah dan
/
f
Syari'ah, (Jakarta: Bulan Bintang, 1915), cet. 3, hal. 22
l5
Zahrudin A. R, Hasanudin Sinaga, Pengantar Studi
Akhlak, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), cet.1, hal.
t6
/
1
Moh. Ardani, Akhlak Tasawuf; Nilai-Nilai Akhlak/ Budi Pekerti dalam lbadah dan Tasawuf, (Jakarta:CV. Karya Mulia, 2005), Edisi kedua,hal.25
17
Departemen Agama, Kurikulum Bidang Studi Akidah Akh
Ia
k,
(J
akarta : Dirj en
P
Agama Islam, 1988), hal. 18
embinaan Kel embagaan 1
Depag RI, Garis-Garis Besar Program Pengajaran
"a
(GBPP) Madrasah Tsanawiyah, (Jakarta: 1998), cet.
t9
1
Tukiran Taniredja, Efi Miftah Faridli, Sri Harmianto,
/r
Model-Model Pembelajaran Inovatif dan Efektrt (Bandung: ALFABETA,2013), cet. 4, hal. 39 20
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (PT. Remaja Rosdakary a: 2013), hal. 20 5 -206
21
Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Pres,2002), hal. 51, 51-53 22
/
M. Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran
N
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar
Mengajar, (Bandung: Sinar Baru, 1989), cet. 2, hal. 84-85
ft{
BAB III 23
Zainal Aifrn,P e. n e I i t i a n P e n d i d i kan (M e t o d e d a n Paradigma Baru), (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 201
24
25
l), hal.
21
5, 245 -246
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (P e n d e ka t an kuan t i t a t if, ku a li t a t if, d an R &D ), (Bandung: ALFABETA, cv, 2013), Cet. 16, h. 118 Nurul Zuiah, Metodologi Penelitian Sosial Dan
Pendidikan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2001), Cet.2,
n{ ({
hal. 168 26
M Subana dan Sudrajat, Dasar-Dasar Penelitian ilmiah, (Bandung: Pustaka Setia, 2001,), Cet. 1, hal. 127
2l
Anas Sudij ono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers:201 1), hal. 184
28
6 /{
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), cet. 3, hal. 100
29
Sugiyono, Statis tika untuk penelitian, (Bandung:
/
ALFABETA,2011), cet. 30
/rt
19, hal. 359-361
Edi Riadi, Metode Statistika Parametrik dan Nonp ar ametrik, (T angerang, PT. Pustaka Mandiri
:
2014),hal.62,94 31
Anas Sudjono, Pengantar Evalusi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada, 2009),ha1.312, 389
)Z
Burhan Nugiantoro, Statistik Terapan untuk P e ne li ti an
I lmu - I lmu
So c i a
l, (Yo gyakarta: Gadj ah
Mada University Press, 2002), hal. 104-105 JJ
Anas Sudjono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hal. 27 8
34
6 N
Daryawan Syah, dkk, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Gaumg Persada Press, 2A01), Cet. 1, hal.
/,{
105 35
Anas Sudij ono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grapindo Persada,2007),h. 314
Jakarta 14 November 2014 Mengetahui Pembimbing
Drs. H. Masaan AF. M. Pd
NrP. 195107161981031005
.}-.,.,.i"*
J, * B"; { 6
KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK Jl h H.
ry
Juanda
No gb ctputat 1s412
No.
Dokumen
Tgl. Terbit No. Revisi:
FORM (FR)
tndonesia
: FITK-FR-AKD-081 : 1 Maret 2010 : 01
Hal
111
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI Nomor : Un.0l/F.1/KM.01 .313939120124 Lamp. : Hal : Bimbingan Skripsi
Jakarta, l3 November 2014
Kepada Yth.
EIs H. Masan AF, M.
Pd
Pembimbing Skripsi Fakultas Ilrnu'l'arbiyah dan Keguruan t,t
lN Syarif
11
idayatLrl lah
Jakarta. As
s
alamu' al aiku m wr. wb.
Dengan
ini diharapkan
kesediaan Saudara untuk rnenjadi pernbirnbing
(materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa: Nama
Siti Suci Lestari
NIM
rI
J
llll
l00r 1000052
Pendidikan Agama Islam (PAI)
unrsan
Senrester
IX (Sembilan)
Judul Skripsi
PENGARUH ME ODE SOSIODRAMA TERHADAP HASIL
BELA.IAR SISWA DALAM MARA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK JLrdul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal
l3 Januari 2014 Saudara dapat rnelakukan perubahan redaksional pada -iudul tersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, rnohon pembimbing rnenghubungi J urusan terlebih dahulu.
. abstraksi/ontline terlampir.
Bimbingan skripsi
ini
diharapkan selesai dalam waktu
6
(enam) bulan, dan dapat
diperpanjang s,:lama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih. ll/ a s s al antu' al ai kum wr.
w b.
a.n. Dekan Ka.iur
l)r. >aNt Tembusan: l. Dekan FITK 2. Mahasisrva ybs.
ndidikan Agama lslam
Abdul Majid Khan, M.Ag 19580707 198703 r 00s .
KEMENTERTAN AGAMA YAYASAN PONDOK PESANTREN MATHLABUSSA'ADAH
MTs. ttiATH LABU SSA'ADAH SK.Pendirian : No.Wi/I/HK.00Al00llW7 E/.30 Mei 1997 Akreditasi Nilai A. NSM : 121232060109 /NPSN : 20271 lltl.B 0esa lenjonagara RT/RIU.005/001 Gigalontang Telp. (0265) e-maiL mathlab mtsE!vahoo.cs.idlbloossst lrttp://nrts-mdhlah.blogspot.com
Nomor : Mts.10.06.2.109/PP.005/
Lamp.
Hal
Tasikmalaya, 14 Oktober 2014
O41DO14
: Penelitian
:
Kepada Yth, Dekan FITK Sariana S.{ Dra. Nurlena, iiA, Ph.D UIN Syarif Hidayatullah
diJakarta
Yang bertanda tiangan di bawah ini Kepala MTs Mathlabussa'adah Desa Tenjonagara Kecamatan Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya, menerangkan bahwa
:
Nama
: SlTl
Nomor lnduk Mahasiswa
:1110011000052
Program Studi/ Jurusan
: Pendidikan Agama lslam (PAl)
Jenjang
: S.1 ( Strata Satu )
Lokasi Penelitian
: MTs Mathlabussa'adah Desa Tenjonagara
SUCI LESTARI
Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya
Telah melaksanakan Penelitian di Sekolah kami pada tanggal 12
Juli s/d
03 Oktober 2014
,
dalam rangka Penulisan Skripsi/ Tesis yang berjudul:
" Pengaruh tletode Sosiodrama Terfiadap Hasil Belaiar Siswa Dalam iiata Pelaiaran Akidah Akhlak " siswa kelas Vlll ( Delapan Kabupaten Tasikmalaya
) tlathlabussa'adah
Kecamatan Cigalontang
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Sekolah,
NURYAMIN 1WU242007011029
:.,& I
s
ss
u
KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK Jt
lr. H. Juanda No 95 Ciputat
1
541 2
: FITK-FR-AKD-082 : 1 Maret 2010 No-Rev'rsi: : 01-
FORM (FR)
No.
Dokumen
Tgl.
Terbit
1t1
Hal
lndonesia
SURAT PERM OHONAN IZIN PENELITIAN
t
Jakarta, 03 Juli 2014
Nomor : Un.0'1/F. 1/KM.O1 .31.*!!.!.12014 l-amp.'. Outline/Proposal Hal : Permohonan Izin Penelitian
Tempat Assal am u' al aiku m w r.wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
Nama NIM Jurusan
:Siti Suci Lestari
Semester
: lX (Sembilan)
Judul Skriosi
:
: 1110011000052 : Pendidikan Agama lslam (PAl)
Pengaruh Metode Sosiodrama terhadap Hasil Belajar Siswa
Dalam Mata Pelajaran Akidah Akhlak adalah benar mahasiswa/i Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang
sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset)
di
instansi/sekolah/madrasah yang Saudara pimpin'
Untuk
itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan
mahasiswa tersebut
melaksanakan penelitian dimaksud. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih. Wassal am u' al aiku m wr.wb.
an Agama lslam
ul.Majid Khon, Dr. M.Ag ."19680307 199803 1 002 Tembusan:
I 2. 3.
Dekan FITK Pembantu Dekan Bidang Akademik Mahasiswa yang bersangkutan