PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TANYA JAWAB TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INGGRIS SISWA KELAS X SMA HANG TUAH 4 SURABAYA Oleh: Sulistiyani ABSTRAKSI: Latar belakang dari penulisan jurnal ini berangkat dari masalah yang memicu pada tujuan umum, yakni efektifitas dari metodemetode pembelajaran, khususnya pada penggunaan metode tanyajawab pada kemampuan berbicara bahasa Inggris. Tujuan jurnal ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh metode pembelajaran tanyajawab terhadap kemampuan berbicara bidang studi bahasa Inggris siswa kelas X SMA Hang Tuah 4 Surabaya. Hasilnya diharapkan mempunyai manfaat bagi SMA Hang Tuah 4 Surabaya dalam menentukan kebijaksanaan pelaksanaan pendidikan umumnya, dan dapat membantu para siswa untuk meningkatkan kemampuan berbicara pada bidang studi Bahasa Inggris khususnya. Juga kiranya menjadi bahan masukan bagi Kepala Sekolah atau pengajar Bahasa Inggris di SMA Hang Tuah 4 Surabaya dalam memilih metode belajarmengajar yang efektif dan berkualitas bagi siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Control Group Pre Test and Post Test Design, yang mengungkapkan hubungan 2 (dua) variabel, yaitu Metode TanyaJawab sebagai variabel bebas (predictor) dan variabel terikat (kriterium). Penelitian ini menggunakan dua macam instrumen, yakni instrumen teks tulis tanyajawab, dan translate. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah SMA Hang Tuah 4 Surabaya, dengan jumlah sampel yang diambil 30 siswa secara random. Pengolahan analisa data menggunakan teknik eksperimen untuk mengetahui hipotesa nihil (nol), diterima dengan taraf signifikansi 5% dan tingkat kepercayaan 95%. Hasil dari sini menunjukkan bahwa ada perbedaan hubungan antara metode tanyajawab terhadap kemampuan berbicara siswa kelas X SMA Hang Tuah 4 Surabaya. Kata kunci : Metode Tanyajawab, dan Kemampuan Berbicara.
1
1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan bangsa, karena pembangunan tidak hanya membangun bidang material saja akan tetapi juga bidang spiritual. Kemajuan suatu negara dapat di ukur dari keberhasilan tujuan dan mutu pendidikan yang ada di negara itu sesuai dengan falsafahnya. Maka mutu pendidikan di sekolah pada dasarnya sangat perlu ditingkatkan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Peningkatan mutu pendidikan sebenarnya tidak terlepas dari pendekatan dalam proses belajar mengajar, karena kemajuan hasil belajar di lihat dari mutu kelulusan. Penggunaan pengajaran oleh guru dalam proses belajarmengajar dikatakan berhasil apabila penyerapan materi oleh siswa merata, menghasilkan banyak lulusan bermutu tinggi, memadai, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang diungkapkan di atas, masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut. ● Perbedaan antara metode tanyajawab terhadap kemampuan berbicara bahasa Inggris dalam belajar berbicara siswa kelas X SMA Hang Tuah 4 Surabaya..
2
C. Batasan Masalah Pada penelitian ini penulis membatasi masalah dalam kaitannya dengan kemampuan berbicara, khususnya dalam belajar berbicara bidang studi bahasa Inggris siswa kelas X SMA Hang Tuah 4 Surabaya. Pembatasan masalah ini dimaksudkan agar penelitian ini nantinya tidak mengurangi kedalaman berbicara dan lebih fokus pada pemberian arahan bagi pemecahan permasalahan. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan batasan masalah di atas, maka penelitian dengan judul “Metode Tanyajawab Terhadap Kemampuan Berbicara Siswa Kelas X SMA Hang Tuah 4 Surabaya” ini disusun dengan rumusan masalah sebagai berikut. ● Bagaimanakah perbedaan hubungan antara metode pembelajaran tanyajawab terhadap kemampuan berbicara bahasa Inggris siswa kelas X SMA Hang Tuah 4 Surabaya? E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan hal yang penting, sebab tanpa adanya suatu tujuan yang pasti dan tepat maka penelitian akan kabur dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk
3
mendeskripsikan dan membuktikan penggunaan dan hubungan metode tanyajawab terhadap kemampuan berbicara siswa kelas X SMA Hang Tuah 4 Surabaya. F. Manfaat Penelitian Manfaat dari hasil penelitian ini hendaknya dapat berguna bagi: 1. Peneliti Penelitian ini nantinya diharapkan bisa memberikan data dari hasil penelitian untuk diambil manfaatnya, dan dapat dikembangkan oleh penelitian yang lain. 2. Bagi sekolah yang diteliti Dengan penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui hasil pengajaran bidang studi bahasa Inggris, khususnya bidang pengajaran berbicara ( speaking ). 3. Bagi guru Merupakan masukan baru untuk menambah pengetahuan dan wawasan guru untuk lebih sering menggunakan metode tanyajawab, khususnya dalam kemampuan berbicara siswa. 4. Bagi masyarakat Sebagai masukan kepada orang tua murid, agar memberikan dorongan kepada anakanaknya supaya lebih giat lagi mempelajari pelajaran bahasa Inggris siswa.
4
5. Bagi siswa Siswa akan lebih mudah memahami materi pembahasan yang sedang ia pelajari, karena disajikan dalam bentuk tanyajawab. Mengurangi dan menghilangkan rasa bosan belajar di dalam kelas. G. Definisi Operasional Definisi operasional dimaksudkan agar tidak terjadi kesalahpahaman pada arahan dan fokus penelitian ini nantinya, di samping itu agar terjadi keseragaman pemahaman arti dan makna dari judul yang akan dibahas. Oleh karena itu perlu dijelaskan dan didefinisikan pokokpokok masalah yang ada pada judul. 1. Metode tanyajawab adalah suatu penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, atau dapat pula dari siswa kepada guru (Djamarah dan Aswan Zain, 1995:105) 2. Kemampuan berbicara merupakan kemampuan dalam hal kelancaran berbicara yang tidak hanya fokus pada pengetahuan berbahasa saja, akan tetapi juga mencakup kemampuan untuk menyerap informasi bahasa “keduaduanya” (Jeremi Harmer, 2001:296). 2.KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Pembahasan Teori Salah satu tugas sekolah adalah memberikan pengajaran terhadap peeserta didik. Mereka (peserta didik) harus memperoleh kecakapan dan pengetahuan dari
5
sekolah, disamping juga untuk mengembangkan kepribadiannya. Pemberian kecakapan dan pengetahuan kepada siswa yang merupakan proses pengajaran (proses belajar mengajar) itu dilakukan oleh guru di sekolah dengan menggunakan caracara atau metodemetode tertentu. Metode pengajaran merupakan caracara pelaksanaan daripada proses pengajaran, atau soal bagaimana tekniknya suatu bahan pengajaran yang diberikan kepada siswa di sekolah. Kenyataan telah menunjukan bahwa manusia dalam segala hal mencari efisienefisien kerja dengan jalan memilih dan menggunakan suatu metode yang dianggap terbaik untuk mencapai tujuannya. Demikian pula dalam lapangan pengajaran di sekolah, para guru selalu berusaha memilih metode pengajaran yang tepat, yang dipandang lebih efektif daripada metodemetode lainnya, sehingga kecakapan dan pengetahuan yang diberikan oleh guru itu benarbenar menjadi milik siswa. Metode mengajar adalah cara yang dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan, khususnya berbicara bahasa Inggris siswa, diantaranya metode tanyajawab yang merupakan cara yang tepat untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa. B. Metode Tanya Jawab Metode tanyajawab merupakan salah satu metode yang digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar. Untuk lebih memahami metode tanyajawab tersebut, berikut ini adalah beberapa pengertian mengenai metode tanyajawab yang disampaikan para ahli.
6
a. Metode tanyajawab adalah cara penyajian dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru (Djamarah dan Aswan Zain, 1995:105). b. Metode tanyajawab adalah suatu cara mengajar atau penyajian materi melalui pengajuan pertanyaanpertanyaan yang mengarahkan siswa agar bisa memahami materi tersebut (Dikdasemen Dirdikmenum, 1994:12). c. Metode tanyajawab adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi yang bersifat two way traffic (percakapan dua arah), sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa. Guru bertanya siswa menjawab, atau siswa bertanya dan guru menjawab (Sudjana, 1987:78). d. Metode tanyajawab adalah dialog antara guru dengan siswa yang mengalami kesulitan belajar (Kasurijanto dkk, 1989:198). e. Metode tanyajawab adalah penyampaian pelajaran oleh guru dengan jalan mengajukan pertanyaan dan murid menjawab (Alipandie, 1984:79). f. Metode tanyajawab adalah suatu cara bahan pelajaran yang disampaikan melalui berbagai bentuk pertanyaan yang perlu dijawab oleh siswa (Depag RI, 1988:31) Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa metode tanyajawab adalah cara penyajian materi dalam proses belajarmengajar, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbicara
7
siswa dalam bentuk pertanyaanpertanyaan yang telah dipersiapkan dan diberikan dari guru kepada siswa maupun dari siswa kepada guru. C. Tujuan Metode TanyaJawab Adapun tujuan yang akan dicapai dalam metode tanyajawab menurut Sudjana (1994:78) antara lain sebagai berikut. a. untuk mengetahui sejauh manakah materi pelajaran yang telah dikuasai oleh siswa. b. untuk merangsang agar siswa berpikir kritis. c. memberi kesempatan kepada siswa untuk mengajukan masalah yang belum dipahami. Dengan demikian guru dapat mengetahui dengan cepat sampai sejauh mana siswa tersebut menguasai materi pelajaran yang disampaikan dalam proses belajarmengajar. Untuk mencapai tujuan di atas metode tanyajawab memerlukan langkahlangkah yang tepat. D. Langkahlangkah Metode TanyaJawab Menurut Sudirman dkk. (1998:124) serta Setawani ( www.sabda.org diunduh 16022010, 10.36:08) langkahlangkah metode tanyajawab adalah sebagai berikut. a. Persiapan
8
Dalam penggunaan metode tanyajawab diperlukan persiapan yang matang agar metode tanyajawab dapat berlangsung lancar. Adapun persiapan yang diperlukan: 1) Penguasaan materi yang akan ditanyakan. 2) Penguasaan materi pelajaran sangat penting jangan sampai guru tidak menguasai materi pelajaran atau tidak mengetahui jawaban dari pertanyaan yang diberikan kepada siswa atau yang diajukan oleh siswa. 3) Menyusun pertanyaan yang akan diajukan kepada siswa. 4) Penyusunan pertanyaan diperlukan agar tidak menyimpang dari topik materi yang dibahas. Perlu diperhatikan pula bentukbentuk tanyajawab dalam mempersiapkan pertanyaan, menurut Setiawani ( www.sabda.org diunduh 16022010, 10.36:08) bentuk tanyajawab yaitu: 1) Pertanyaan yang bersifat mencari informasi ( information question ) 2) Pertanyaan tertutup ( close ended question ) 3) Pertanyaan yang menuntut pemikiran ( three dimensional question ) 4) Pertanyaan terbuka ( open ended question ) E. Kelebihankelebihan Metode TanyaJawab Berdasarkan langkahlangkah yang telah diuraikan di atas, metode tanyajawab memiliki kelebihankelebihan dalam penggunaannya. Menurut
9
Alipandie (1984:80) kelebihankelebihan metode tanyajawab, adalah sebagai berikut. 1) Situasi kelas lebih hidup karena siswa lebih aktif berpikir dan menyampaikan buah pikirannya melalui jawabanjawaban. 2) Berperan positif untuk melatih anak agar berani mengemukakan pendapat dengan lisan secara teratur. 3) Timbulnya perbedaan pendapat antara para siswa, sehingga memberikan situasi kelas yang lebih hidup. Selain itu Sudirman dkk. (1987:120) mengungkapkan kelebihankelebihan metode tanyajawab, antara lain sebagai berikut. 1) Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa 2) Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir, termasuk daya ingatnya. 3) Mengembangkan keberanian dan ketrampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat. Sedangkan menurut Roestiyah N.K (1986:70) kelebihankelebihan metode tanyajawab adalah sebagai berikut. 1) Mendapat sambutan kelas. 2) Anak akan lebih cepat mengerti. 3) Partisipasi anak akan lebih aktif. 4) Pertanyaan dapat merangsang anak untuk berpikir. 5) Anak berani mengutarakan pikiran atau pendapatnya.
10
F. Kelemahankelemahan Metode TanyaJawab Disamping kelebihankelebihan yang dimiliki, metode tanyajawab juga mempunyai kelemahankelemahan dalam penggunaannya. Menurut Alipandie (1984:81) kelemahankelemahan dari metode tanyajawab adalah sebagai berikut. 1) Apabila terjadi perbedaan pendapat antar murid dengan murid akan menimbulkan
perdebatan
sehingga
memakan
waktu
untuk
menyelesaikannya. Lebihlebih apabila perbedaan antara murid menyalahkan pendapat guru maka akan mengandung resiko cukup besar. 2) Kemungkinan akan timbul penyimpangan dari pokok persoalan, terutama apabila terdapat jawabanjawaban yang kebetulan lebih menarik perhatian murid atau murid mengajukan pertanyaanpertanyaan yang mengandung masalah baru padahal jauh dari sasaran pelajaran yang dituju. 3) Memakan waktu yang cukup lama untuk merangkum bahanbahan pelajaran. Selain itu Sudirman dkk. (1987:119) mengemukakan pendapat mengenai kelemahankelemahan metode tanyajawab antara lain sebagai berikut. 1) Siswa sering merasa takut, apalagi kalau guru kurang dapat mendorong siswa untuk lebih berani dengan menciptakan suasana yang tidak tegang dan akrab. 2) Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berpikir dan mudah dipahami siswa.
11
3) Guru masih tetap mendominasi proses belajar mengajar. Biasanya guru kurang terbuka dalam arti ingin jawaban siswa selalu sesuai dengan keinginannya. Sedangkan menurut Roestiyah N.K (1986:70) kelemahankelemahan dari metode tanyajawab adalah sebagai berikut. 1. Mudah menyimpang dari pokok permasalahan. 2. Ada perbedaan pendapat antara murid dan guru. G. Kecakapan Berbicara Pembicara dapat mendengar apa yang dia katakan tentang hal tersebut, di sisi lain dia menerima “respon”, menerima respon dengan mendengarkan komentar atau melihat reaksi para pendengar melalui komunikasi secara langsung (Finocchiaro, 1997:2). Berdasarkan pada (Keith dan Morrow, 1991:70) menegaskan bahwa “kecakapan berbicara adalah sebuah aktivitas untuk dapat menghasilkan suatu ungkapan sebagai komunikasi secara langsung—Berdasarkan pendapat Martin H. Manser, berbicara adalah mengucapkan hal atau mengatakan sesuatu, dan kemampuan adalah keahlian atau kekuatan. Jadi kemampuan berbicara adalah kemampuan atas keahlian untuk mengatakan sesuatu. 1. Dasar Berbicara
12
Kemampuan dalam kelancaran berbicara mensyaratkan tidak hanya pada pengetahuan berbahasa, tetapi juga kemampuan untuk menyerap informasi dan bahasa “keduaduanya”. Jeremy Harmer (2001:269). Diantara dasardasar kebutuhan dalam proses berbicara (sebagai kebalikan dari hasil atas praktek sebagai contoh dalam latihan bahasa, sebagai contohnya), adalah sebagai berikut. “hubungan berbicara” : . Bagaimanapun, prosedur dijelaskan di sini untuk dapat diterapkan dalam mengajar berbagai bahasa. Penulis berharap bahwa dengan adanya perbedaan dalam aktivitas yang mengikuti akan mendorong guru bahasa (Inggris) berkeliling dunia untuk mencobanya, dan sebagai cara baru lainnya di dalam mengajar berbicara (Kathleen M. Bailey dan Lance Savage, 1994:37). Menurut Dale Carnagie (1998:57), terdapat tiga faktor di dalam setiap situasi berbicara, yaitu (1) pembicara, (2) pembicaraan atau pesan, dan (3) penonton. Jadi, untuk menjadi berani, kita sendiri harus bisa bertindak seakanakan kita berani, lakukan semampu kita, dan keberanian akan menggantikan rasa takut (Dale Carnegie, 1956:10). 2. Aturan Berbicara Komunikasi merupakan suatu kegiatan dimana seseorang memberi atau menerima dari orang lain atas informasi yng dibutuhkan, keinginan, perkiraan, pengetahuan, atau situasi afektif (Julia Scherba, 1992:2). Terdapat beberapa cara untuk mengatasi masalah dalam berbicara, antara lain:
13
a. Pengalaman Suara Menurut Lilyan Wilder (1999:50) ada beberapa penarik simpati, antara lain sebagai berikut: 1) Mengajukan pertanyaan 2) Bersifat mengajak 3) Berbagi pengalaman 4) Informasi berita terkini 3. Tingkatan Berbicara Menurut Dohson (1991:28), terdapat 4 tingkatan dalam berbicara, yaitu: a. Tingkatan Terendah Berbicara b. Tingkatan Dasar Berbicara c. Tingkatan Menengah Berbicara H. Kerangka Pemikiran
14
BAB III 3.METODE PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan
langkahlangkah penelitian sebagai
pertanggungjawaban metodologis dalam penguji kebenaran hipotesa yang telah diajukan di bab II. Untuk menentukan metode dan teknik penelitian yang digunakan, yaitu teknik pengambilan sampel, dan metode penggunaan data, maka
15
teknik analisis data bertolak pada tujuan penelitian. Berdasarkan tujuan penelitian dapat ditentukan jenisjenis data dan informasi yang diperlukan untuk menguji hipotesis yang diajukan guna menjawab masalah penelitian. Penjabaran tujuan penelitian menuju pada pengidentifikasian jenis data yang dapat dilakukan dengan memperhatikan rumusan hipotesis. Proses ini dilakukan karena secara operasional terbukti bahwa hipotesis telah mencapai hasil pada tujuan penelitian. Uraian metode dan teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dengan urutan uraian sebagai berikut: (a) Tujuan khusus penelitian, (b) Metode dan desain penelitian, (c) Instrumen penelitian, (d) Sampel penelitian, (e) Teknik analisis data, dan (f) Prosedur penelitian. A. Tujuan Khusus Penelitian Berdasarkan judul penelitian “Perbedaan Pengaruh Sistem Metode TanyaJawab Pemberian Tugas Terhadap Kemampuan Berbicara Siswa Kelas X SMA Hang Tuah 4 Surabaya”, maka penelitian ini mengungkapakan dua variabel, yaitu: (1) variabel bebas, dan (2) variabel tergantung. Sebagai variabel bebas ( independent variable ) yang bertindak juga sebagai variabel pelaku ( treatment ) ialah: 1. kelompok eksperimen adalah proses pembelajaran dengan penggunaan sistem metode tanyajawab. 2. kelompok kontrol adalah proses pembelajaran kelas kontrol yang tidak dikenakan variabel eksperimen.
16
B. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini tergolong penelitian eksperimen yang menggunakan pendekatan / metode “Control Group Pre Test and Post Test Design“, yaitu: 1. Satu kelas dikenakan proses pembelajaran dengan menggunakan sistem metode tanyajawab, 2. Pada kelas kontrol dikenakan pembelajaran dan tidak dikenakan variabel eksperimen. C. Kerangka Desain Penelitian Dikenakan Variabel eksperimen Tidak dikenakan Variabel eksperimen Keadaannya dibandingkan D. Instrumen Penelitian Kegiatan pertama dalam rangka eksperimen ialah (1) mengajukan konsep / rencana penelitian, (2) mempersiapkan alat ukur, dan (3) gambaran tentang SMA Hang Tuah 4 Surabaya.
17
D. Populasi dan Sampel Penelitian Berkaitan dengan masalah tentang perbedaan kemampuan berbicara antara proses pembelajaran dengan menggunakan sistem metode pengajaran tanyajawab, maka bidang studi yang diteliti adalah bidang studi Bahasa Inggris. Sedangkan objek pada penelitian ini adalah siswa SMA Hang Tuah 4 Surabaya. E. Teknik Analisis Data Pengelolaan dan analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik statistik, baik statistik descriptif maupun statistik analitik (inverensial), Teknik statistik tersebut enggunaan teknik Gains dengan rumus t – test. Ma
: Mean kelompok eksperimen
Mb
: Mean kelompok kontrol
Xa
: Deviasi nilai – nilai individu dari Ma
Xb
: Deviasi nilai – nilai individu dari Mb
Na
: Jumlah subyek kelompok eksperimen
4.ANALISIS DATA Bab ini berisi tentang uraian analisis data / hasil penelitian lapangan sesuai dengan data dan informasi yang dikumpulkan melalui angket dan dokumentasi dari sekolah yang teliti. Uraian hasil penelitian menyajikan: (a) diskripsi dari hasil
18
analisa data, (c) pengujian hipotesis, dan (c) pembahasan hasil pengujian hipotesis. Pada akhir bab ini diketengahkan kesimpulan sementara, khusus yang berhubungan dengan hasil analisis empirik. Fungsi kesimpulan sementara ini akan dijadikan dasar penarikan kesimpulan pada bab berikutnya, yaitu kesimpulan dan saran. A. Deskripsi dari Hasil Analisa Data Untuk menguji hipotesa nihil: Tidak ada perbedaan peningkatan hasil dari Post Test dan Pre Test antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. B. Laporan Hasil Penelitian Dari penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode tes dan instrument soal – soal tes yang dilakukan terhadap siswa, maka diperoleh data, yaitu: 1.
Tabel Data
2.
Tabel Kerja
5.PENUTUP
19
Berdasarkan organisasi data, analisa data, dan hasil temuan penelitian, termasuk hasil pengujian data, uraian bab ini dijabarkan dalam tiap bagian, yaitu (a) Simpulan dan Implikasinya, (b) Saran. A. Simpulan dan Implikasinya Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan pada siswa kelas X SMA Hang Tuah 4 Surabaya, maka diperoleh skorskor post test dan pre test antara kelas eksperimen dan kelas kontrol yang dimasukkan dalam tabel data. Kemudian untuk mengetes hipotesa perbedaan mean dari kelas eksperimen dan kelas kontrol dimasukkan dalam tabel kerja. Atas dasar tabel kerja tersebut dihitung t–tes untuk menguji signifikansinya dengan taraf 5% maka diperoleh t hitung. Sehingga dapat disimpulkan: ➢ Ada perbedaan pengaruh antara metode tanyajawab terhadap kemampuan bicara siswa bidang studi Bahasa Inggris kelas X SMA Hang Tuah 4 Surabaya. ➢ Pada hasil pengujian hipotesa diperoleh nilai t hitung sebesar 2,076 dengan taraf signifikansi 5% pada derajat kebebasan 28, maka diperoleh harga kritik T untuk tabel sebesar 2,048. ini menunjukkan bahwa t hitung lebih besar dari t – tabel yang berarti hipotesa nihil (Ho) ditolak dan hipotesa
20
kerja diterima. Dengan demikian berarti ada peningkatan kemampuan bicara pada siswa. B. Saran Adanya perbedaan pengaruh antara metode tanyajawab dan kemampuan bicara siswa bidang studi Bahasa Inggris kelas X SMA Hang Tuah 4 Surabaya, sehingga dapat disarankan sebagai berikut: 1. Metode
tanyajawab
digunakan
di
kelaskelas
dalam
proses
belajarmengajar untuk mengembangkan kemampuan berbicara siswa, khususnya pada bidang studi bahasa Inggris. 2. Metode tanyajawab sangat cocok digunakan dalam pembelajaran apabila menghendaki pengembangan kognitif, efektif, maupun psikomotor. DAFTAR PUSTAKA Alipandie, Imansjah. 1984. Didaktik Metodik Pendidikan Umum. Surabaya : Usaha Nasional. Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 1995. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rieneka Cipto. Carnegie, Dale. 1956. How To Develop Se31f Confidence And Influence People. U.S.A: Public Speaking. 21
Fletcher, Leon. 2004. How To Design And Deliver Speeches. New York: Pearson. Harmer, Jeremy. 2001. The Practice of English Language Teaching . Third Edition : Longman. Kasurijanto, dkk. 1989. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Jurusan Pendidikan dan Sastra Indonesia FPBS. Surabaya : IKIP. M. Bayley, Kathlen and Savage, Lence. 1994. New Way : Teaching Speaking. Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah Umum. 1994. Kurikulum SLTP . Jakarta. Roestiyah N. 1986. Didaktik Metodik . Jakarta : Bina Aksara. Sudjana, Nana. 1987. Dasar – dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algesindo. Sudirman, dkk. 1987. Ilmu Pendidikan . Bandung : Remaja Karya. www.sabda.org diunduh 16022010, 10.36:08 22