JSM (Jurnal Sains Manajemen) Program Magister Sains Manajemen UNPAR
ISSN : 2302-1411 Volume II, Nomor 2, September 2013
Pengaruh Mediasi Sengketa Dan Konflik Pertanahan Terhadap Brand Image Kantor Pertanahan Kabupaten Kotawaringin Timur Yono Cahyono Magister Sains Manajemen Universitas Palangka Raya
ABSTRACT, Badan Pertanahan Nasional as government institution having duty to execute the governmental duty in land area must have to get the society belief in executing all fundamental duty and land function. One of fundamental duty and function owned by Badan pertanahan Nasional is function of study and problem handling, dispute, case and conflict in land area. This article try to lay open the influence of mediasi of dispute and land conflict to brand image or belief Badan pertanahan Nasional in this case Kantor Pertanahan Kabupaten Kotawaringin Timur. This Research evaluated from dimension of service quality as implementation of service function institution and execution good governance (Good Public Goverment) implementation Badan pertanahan Nasional as governmental institution. This Research method use the qualitative method by the doubled regresi analyse. In general express resulting that mediasi of dispute and land conflict have an effect on the positip to brand image and execution of mediasi of land conflict having signifikan influence to brand image of Kantor Pertanahan Kabupaten Kotawaringin Timur. Keyword : service quality, Brand Image, mediasi, dispute and land conflict
PENDAHULUAN Badan Pertanahan Nasional adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen yang diberi tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pertanahan secara nasional, regional dan sektoral, sebagai lembaga publik yang bertanggung jawab terhadap pelaksanakan tugas pemerintahan di bidang pertanahan, Badan Pertanahan Nasional harus mendapatkan legitimasi dan kepercayaan masyarakat bahwa pengelolaan pertanahan selalu mengedepankan kepentingan masyarakat bangsa dan negara serta mampu berkontribusi terhadap peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat. Tugas Badan Pertanahan Nasional adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pertanahan dan dijabarkan kedalam fungsi-fungsi penyelenggaraan pertanahan, salah satu fungsi peratanahan yang cukup menarik untuk diteliti adalah fungsi pengkajian dan penanganan masalah, sengketa, perkara dan konflik di bidang pertanahan. Fungsi pengkajian dan penanganan masalah, sengketa, perkara dan konflik di bidang pertanahan.selain dilakukan melalui penyelesaian jalur pengadilan, juga di laksanakan melalui upaya mediasi terhadap pihak-pihak yang bersengketa atau berkonflik. Pelaksanaan mediasi terhadap pihak-pihak yang bersengketa atau berkonflik pada Badan Pertanahan Nasional khususnya pada Kantor Pertanahan Kabupaten Kotawaringin Timur telah membawa beberapa komentar, masukan dan kritikan masyarakat, berdasarkan hal tersebut diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian pengaruh mediasi penyelesaian sengketa dan konflik pertanahan terhadap brand image Badan Pertanahan Nasional, khususnya Kantor Pertanahan Kabupaten Kotawaringin Timur. Berdasarkan latar belakang di atas dirumuskan permasalahan sebagai berikut yaitu : 1. Apakah mediasi penyelesaian sengketa pertanahan berpengaruh terhadap Brand Image Kantor Petanahan Kabupaten Kotawaringin Timur ?
PENGARUH MEDIASI SENGKETA DAN KONFLIK PERTANAHAN TERHADAP BRAND IMAGE KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR
67 67
JSM (Jurnal Sains Manajemen) Program Magister Sains Manajemen UNPAR
ISSN : 2302-1411 Volume II, Nomor 2, September 2013
2.
Apakah mediasi penyelesaian konflik pertanahan berpengaruh terhadap Brand Image Kantor Petanahan Kabupaten Kotawaringin Timur ? 3. Apakah mediasi penyelesaian sengketa dan konflik pertanahan berpengaruh secara simultan terhadap Brand Image Kantor Petanahan Kabupaten Kotawaringin Timur ? 4. Variabel manakah antara mediasi penyelesaian sengketa pertanahan dan mediasi penyelesaian konflik pertanahan yang berpengaruh dominan terhadap Brand Image Kantor Pertanahan Kabupaten kotawaringin Timur ? Penelitian mengenai brand image, telah banyak dilakukan di Indonesia, namun penelitian pembangunan Brand Image atau kepercayaan “citra” pada instansi pemerintah, khususnya pada Kantor Pertanahan dengan melihat pengaruh pelaksanaan TUPOKSI mediasi sengketa dan konflik pertanahan terhadap Brand Image atau kepercayaan “citra” belum pernah dilakukan, untuk itu peneliti bertanggung jawab terhadap keaslian penelitian ini . Dalam penelitian ini, untuk mengetahui pengaruh mediasi penyelesaian sengketa dan konflik pertanahan terhadap Brand Image Kantor Pertanahan Kabupaten kotawaringin Timur, kerangka berpikir penelitian mengacu pada pendapat Schiffman dan Kanuk (2006 : 135) yang menyebutkan faktor-faktor pembentuk citra merek adalah pertama kualitas atau mutu, berkaitan dengan kualitas produk barang yang ditawarkan oleh produsen dengan merek tertentu, kedua dapat dipercaya atau diandalkan, berkaitan dengan pendapat atau kesepakatan yang dibentuk oleh masyarakat tentang suatu produk yang dikonsumsi, ketiga kegunaan atau manfaat yang terkait dengan fungsi dari suatu produk barang yang bisa dimanfaatkan oleh konsumen, keempat pelayanan yang berkaitan dengan tugas produsen dalam melayani konsumennya, kelima resiko, berkaitan dengan besar kecilnya akibat atau untung dan rugi yang mungkin dialami oleh konsumen, keenam harga, yang dalam hal ini berkaitan dengan tinggi rendahnya atau banyak sedikitnya jumlah uang yang dikeluarkan konsumen untuk mempengaruhi suatu produk, juga dapat mempengaruhi citra jangka panjang, dan ketujuh citra yang dimiliki oleh merek itu sendiri, yaitu berupa pandangan, kesepakatan dan informasi yang berkaitan dengan suatu merek dari produk tertentu. Fungsi instansi pemerintah dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi secara umum yaitu pertama penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi merupakan layanan jasa yang diberikan pemerintah terhadap masyarakatnya, kedua penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi merupakan tanggung jawab pemerintah untuk penyelenggaraan negara/pemerintah yang dapat dipercaya dan diandalkan. Dari uraian diatas, faktor pembentuk brand image instansi pemerintah pada penelitian ini menitik beratkan pada dua faktor yaitu : 1. Faktor pertama adalah penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi sebagai layanan jasa. Indikator yang digunakan yaitu indikator kualitas layanan jasa seperti yang disampaikan oleh Parasuraman yang dikutif Fandy Tjiptono (2002:70) yaitu bukti fisik (Tangibles), kehandalan (Reability), daya tanggap (Responsiveness), jaminan (Assurance) serta Empati (Emphaty), penelitian yang pernah dilakukan dengan mengacu pada teori ini adalah dilakukan oleh Nisrul Irawati Rina Primadha (2008) tentang Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Brand Image pada Unit Rawat Jalan Poliklinik Penyakit dalam RSU DR. Pringadi di Medan yang menyajikan hasil bahwa reliabilitas (Reliability), daya tanggap (Responsiveness), jaminan (Assurance), empati (Empathy) dan bukti fisik (Tangibles) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Brand Image Rumah Sakit Dr. Pirngadi Medan 2. Faktor kedua adalah penyelenggaraan negara/pemerintah yang dapat dipercaya dan diandalkan, indikator yang digunakan adalah asas asas Good Public Governance yaitu Demokrasi, Tranparansi, Akuntabilitas, Budaya hukum, Kewajaran dan kesetaraan. Hal ini sesuai dengan pedoman umum Good Public Governance yang dikeluarkan oleh pemerintah (Bappenas) tahun 2010 yaitu untuk mendapatkan kepercayaan dan legitimasi masyarakat
PENGARUH MEDIASI SENGKETA DAN KONFLIK PERTANAHAN TERHADAP BRAND IMAGE KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR
68 68
JSM (Jurnal Sains Manajemen) Program Magister Sains Manajemen UNPAR
ISSN : 2302-1411 Volume II, Nomor 2, September 2013
dalam menjalankan kepemerintahan harus berpedoman pada good public Governance yang berasaskan Demokrasi ,Tranparansi , Akuntabilitas, Budaya hukum dan yang terakhir Kewajaran dan kesetaraan. Sedangkan yang menjadi fokus penelitian adalah salah satu tugas pokok dan fungsi Badan Pertanahan Nasional yaitu fungsi pengkajian dan penanganan masalah, sengketa, perkara dan konflik di bidang pertanahan, dengan mengambil salah satu kegiatan yaitu proses mediasi terhadap sengketa dan konflik pertanahan. Berdasarkan Petunjuk Teknis No. 05/ Juknis/D.V/2007, Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 34 tahun 2007 bahwa pengertian mediasi adalah salah satu proses alternatif penyelesaian masalah dengan bantuan pihak ketiga atau mediator dan prosedur yang dipakai merupakan kesepakatan para pihak di mana mediator memfasilitasi untuk dapat tercapai suatu solusi atau perdamaian yang saling menguntungkan para pihak. Pengertian diatas secara umum mediasi memiliki unsur antara lain : 1) adanya mediator dalam hal ini Badan Pertanahan Nasional, 2) Pihak-pihak yang dimediasikan, 3) Masalah yang dimediasikan, 4) Azas kesepakatan para pihak yang dimediasikan, 5) Tempat mediasi, 6) Proses mediasi dan 7 ) Adanya solusi penyelesaian masalah. Pada penelitian ini, penulis ingin melihat dan menganalisis pengaruh proses mediasi yang dilaksanakan khususnya oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Kotawaringin Timur, dikaitkan dengan dimensi Kualitas pelayanan serta dimensi pelaksanaan tata keperintahaan yang baik (Good Public Governance ) terhadap Brand Image atau citra Kantor Pertanahan Kabupaten Kotawaringin Timur. Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 2011 tentang Pengelolaan dan Penanganan Kasus Pertanahan, yang dimaksud dengan sengketa pertanahan yang selanjutnya disingkat sengketa adalah perselisihan pertanahan antara orang perseorangan, badan hukum, atau lembaga yang tidak berdampak luas secara sosio-politis, sedangkan konflik pertanahan yang selanjutnya disingkat konflik adalah perselisihan pertanahan antara orang perseorangan, kelompok, golongan, organisasi, badan hukum, atau lembaga yang mempunyai kecenderungan atau sudah berdampak luas secara sosio-politis. Berdasarkan uraian tersebut, kerangka konseptual penelitian pengaruh mediasi penyelesaian sengketa dan konflik pertanahan terhadap Brand Image Kantor Pertanahan Kabupaten kotawaringin Timur terlihat pada gambar 3.1 . Untuk pengalian informasi responden parameter yang digunakan adalah unsur-unsur mediasi, sedangkan kualitas layanan dan asas-asas tata keperintaan yang baik (Good Public Governance ) digunakan sebagai indikator-indikator penilaian. MEDIASI SENGKETA PERTANAHAN (X1) BRAND IMAGE Y
MEDIASI KONFLIK PERTANAHAN (X2)
Gambar 3.1 Model Konseptual Penelitian. Adapun hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mediasi sengketa pertanahan berpengaruh terhadap Brand Image. 2. Mediasi konflik pertanahan berpengaruh terhadap Brand Image. 3. Mediasi sengketa dan mediasi konflik pertanahan secara bersama-sama atau simultan berpengaruh terhadap Brand Image. 4. Mediasi sengketa pertanahan berpengaruh dominan terhadap Brand Image.
PENGARUH MEDIASI SENGKETA DAN KONFLIK PERTANAHAN TERHADAP BRAND IMAGE KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR
69 69
JSM (Jurnal Sains Manajemen) Program Magister Sains Manajemen UNPAR
ISSN : 2302-1411 Volume II, Nomor 2, September 2013
METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Pertanahan Kabupaten Kotawaringin Timur yang beralamat Jalan Jendral Sudirman Km 4,5 Sampit. Sedangkan populasi yang menjadi objek penelitian ini adalah pihak-pihak yang bersengketa dan berkonflik masalah pertanahan dan diselesaikan melalui kegiatan mediasi pada Kantor Pertanahan Kabupaten Kotawaringin Timur, sampel yang digunakan adalah kegiatan mediasi sengketa dan konflik pertanahan pada tahun 2011 dan 2012. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Hair, et. al yaitu jumlah sampel yang ideal dan refresentatif ditentukan oleh jumlah indikator penelitian dikalikan minimal 5 responden dan atau maksmilal 10 responden, sehingga jumlah sampel minimal dalam penelitian ini adalah jumlah indikator penelitian (10) dikalikan jumlah responden minimal (5), sehingga jumlah sampel minimal dalam penelitian ini adalah 10 x 5 = 50 sampel. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, artinya responden sengaja dipilih dengan karakteristik tertentu yang diyakini refresentatif terhadap populasi penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu melalui daftar pertanyaan (Questionaire), Wawancara (Interview) kepada responden dan mengumpulkan data atau dokumen pendukung lainnya pada Kantor Pertanahan Kabupaten Kotawaringin Timur . Indikator pengukuran pada penelitian ini mengacu pada indikator kualitas pelayanan dan tata kepemerintahan yang baik (Good Public Governance ), dengan parameter yang digunakan adalah unsur-unsur mediasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu: Pertama untuk menganalisis dan menginterprestasikan hasil data responden digunakan statistik deskriptif dan kedua untuk pengujian hipotesis penelitian digunakan regresi berganda dengan alat analisis uji F , uji t serta 2 nilai koefisien determinasi (R ).
HASIL PENELITIAN Sebelum membicarakan hasil penelitian, terlebih dahulu disampaikan sederet hasil pengujian untuk mendukung peneltian yang akan dilaksanakan : Uji instrument penelitian dilakukan melalui dua pengujian yaitu uji validitas dan uji realibilitas yang dilaksanakan langsung bersamaan dengan penelitian maksudnya adalah kuisioner hanya sekali saja di berikan kepada responden dan kemudian data yang diperoleh di analisis untuk melihat layak atau tidaknya instrument penelitian digunakan. Uji validitas digunakan untuk menguji validitas instrument pengumpulan data, suatu instrumen dikatakan valid jika instrument mengukur apa yang harusnya diukur atau mengukur variabel sesuai dengan apa yang telah direncanakan dalam penelitian. Pengujian validitas pada penelitian ini dengan cara membandingkan nilai r tabel dan r hitung untuk semua variable penelitian, dari hasil perhitungan diperoleh bahwa seluruh nilai r hitung semua pertanyaan pada variabel Mediasi Sengketa, Mediasi Konflik dan Brand Image lebih besar dari r tabel yaitu pada jumlah sampel (n) = 50 , df (50 – 2) = 48 dan alpha = 0,05 di dapat r tabel sebesar 0,2787 berarti kuisioner yang digunakan valid. Uji Realibilitas digunakan untuk menguji kuisioner terhadap konsistensi variabel atau konstruk yang akan digunakan. Pengujian realibilitas pada penelitian ini dengan cara melihat besarnya nilai Cronbach Alpha, dari hasil perhitungan dengan SPSS seluruh nilai hitung Cronbach Alpha > 0.60, yang artinya bahwa seluruh item pertanyaan dalam penelitian ini bersifat realibel. Uji asmusi klasik Model regresi linier berganda (multiple regression) dapat disebut sebagai model yang baik jika model tersebut memenuhi Kriteria BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). BLUE dapat dicapai bila memenuhi Asumsi Klasik yaitu data harus terdistribusi normal (uji normalitas), varibel bebas tidak saling berkorelasi (uji multikolinieritas) dan bebas dari ketidaksamaan varian pengamatan terhadap pengamatan lainya (uji heteroskedastisidas)
PENGARUH MEDIASI SENGKETA DAN KONFLIK PERTANAHAN TERHADAP BRAND IMAGE KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR
70 70
JSM (Jurnal Sains Manajemen) Program Magister Sains Manajemen UNPAR
ISSN : 2302-1411 Volume II, Nomor 2, September 2013
Uji Normalitas Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan dua cara yaitu dengan Analisis Grafik Histogram dan Norma Probability Plots.
Gambar 1.1 Hasil Uji Normalitas
Gambar 1.2 Hasil Uji Normalitas (PP Plot)
Berdasarkan hasil kedua uji normalisasi tersebut dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh terdistribusi normal. Uji Multikolinieritas Pengujian multikollinieritas pada penelitian ini dengan cara melihat nilai Tolerance (Tolerance < 0.10 dan Variance Inflation Faktor (VIF > 10). Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai VIF untuk Mediasi Sengketa dan Mediasi Konflik lebih kecil dari 10 dan nilai tolerance-nya lebih besar dari 0.10, hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas dalam penelitian ini tidak saling berkolerasi atau bebas dari masalah multikolinieritas. Uji Heteroskedastisitas Pengujian Heteroskedastisitas pada penelitian ini dilakukan dengan cara melihat penyebaran nilai ZPRED (nilai prediksi) dengan SRESID (nilai residualnya).
Gambar 5.3 zpred dan zresid Scatterplot
PENGARUH MEDIASI SENGKETA DAN KONFLIK PERTANAHAN TERHADAP BRAND IMAGE KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR
71 71
JSM (Jurnal Sains Manajemen) Program Magister Sains Manajemen UNPAR
ISSN : 2302-1411 Volume II, Nomor 2, September 2013
Berdasarkan gambar penyebaran zpred dan zresid diatas menunjukkan bahwa data yang diperoleh bebas dari masalah heteroskedastisitas. Dari sederet hasil pengujian diatas, menunjukan rencana penelitian melalui l kuisioner yang dibangun sampai dengan model analisis yang akan digunakan sudah cukup baik yaitu kuisioner yang digunakan valid dan realibel dan penentuan regresi berganda sebagai model analisis yang akan digunakan telah memenuhi criteria BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). Untuk pengujian hipotesis selain menggunakan alat analisis uji F, uji t serta nilai koefisien determinasi (R2), juga dilakukan analisis deskriptif terhadap data responden yang diperoleh, hasilnya diperoleh sebagai berikut : Analisis Deskriptif Tabel 1.2 Statistik Deskriptif Item Pertanyaan
Sangat Setuju F
F 24. 3 6 7 Mediasi Konflik 1. 32. 3 5 4 Brand Image 11 25. 22 .2 8 Rata-rata 24. 3 6 7 Sumber : Hasil Penelitian 2013, (data diolah) Mediasi Sengketa
%
Setuju % 49 65
Kurang Setuju F 18 .2 14 .3
Tidak Setuju
%
F
%
36
3.5
7
29
1.6
3
52
12
24
0.7
1
49
18 .2
36
3.5
7
Sangat Tidak Setuju F % 0. 1 6 0. 1 3 0. 1 3 0. 1 6
Dari data responden terhadap daftar pertanyaan yang diberikan menyangkut pelaksanaan mediasi sengketa, mediasi konflik dan pengaruhnya terhadap brand image pada Kantor Pertanahan Kabupaten Kotawaringin Timur terlihat pada table 1.2, pada Tabel tersebut secara keseluruhan responden menilai positif, hal ini dilihat dari persentase penilaian setuju terhadap sederet pertanyaan yang mendukung pelaksanaan kegiatan mediasi sengketa dan konflik pertanahan memperoleh penilaian tertinggi dibandingkan dengan prosentasi lainnya. Berdasarkan hasil perhitungan statistic terhadap penilaian responden terlihat pada Tabel 1.3 hasilnya menunjukkan bahwa penilaian responden terhadap variable mediasi sengketa lebih bervariasi dibandingkan mediasi konflik dan brand image, hal ini dapat dilihat dari rentang data 50 responden pada penilaian mediasi sengketa sebesar 41 dengan niai varian sebesar 57.806, sedangkan pada mediasi konflik mempunyai rentang data 38 dengan niai varian sebesar 54.458 dan brand image 16 rentang data dengan niai varian sebesar 8.853, Artinya tingkat homogenitas data mediasi konflik dan brand image lebih baik dibandingkan dengan data Mediasi Sengketa. Tabel 1.3 Statistik Deskriptif
Sumber : Hasil Penelitian 2013, (data diolah)
PENGARUH MEDIASI SENGKETA DAN KONFLIK PERTANAHAN TERHADAP BRAND IMAGE KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR
72
72
JSM (Jurnal Sains Manajemen) Program Magister Sains Manajemen UNPAR
ISSN : 2302-1411 Volume II, Nomor 2, September 2013
Uji Serempak dan koefisien determinasi (R2), Untuk melihat pengaruh variabel Mediasi Sengketa dan Mediasi Konflik terhadap Brand Image secara gabungan atau serempak, kita akan melihat hasil perhitungan dalam model summary, khususnya angka R square di bawah ini : 1.
Tabel 1.4 Uji Serempak VariabelMediasi Sengketa, Mediasi Konflik, terhadap Brand Image Model Summary odel
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1
.907a
.823
.816
1.27705
a. Predictors: (Constant), M_SENGKETA, M_KONFLIK Sumber : Hasil Penelitian 2012, (data diolah) Besarnya angka R square (r2) adalah 0,823, angka tersebut mempunya maksud bahwa pengaruh Mediasi Sengketa, Mediasi Konflik, terhadap Brand Image secara gabungan adalah 82.3%, sedangkan sisanya sebesar 17.7% dipengaruhi oleh faktor lain diluar model. Tabel 1.4. Tabel signifikansi ANOVAb Model Regression
Sum of Squares
df
Mean Square
357.129
2
178.565
1 Residual
76.651
47
1.631
Total
433.780
49
F 109.491
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), M_SENGKETA, M_KONFLIK b. Dependent Variable: BRAND_IMAGE Sumber: Hasil Penelitian 2012, (data diolah) Untuk melihat terdapat pengaruh yang signifikan atau tidak signifikan variable Mediasi Sengketa, Mediasi Konflik, terhadap Brand Image dapat dilihat dari besarnya nilai signifikasi nilai F seperti yang terlihat pada tabel 1.4. Berdasarkan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya, terdapat pengaruh yang cukup signifikan antara Mediasi Sengketa, Mediasi Konflik, terhadap Brand Image 2.
Uji t (uji parsial)) Uji t dilakukan dengan membadingkan t penelitian dengan t table t, tabel untuk taraf signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan (DK) dengan ketentuan DK = n – 2 atau 50 – 2 = 48. adalahl sebesar 2,01063, sedangkan t penelitian diambil dari tabel coefficient hasil pengolahan data SPSS seperti yang terlihat pada tabel 1.5 dibawah ini.
PENGARUH MEDIASI SENGKETA DAN KONFLIK PERTANAHAN TERHADAP BRAND IMAGE KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR
73
73
JSM (Jurnal Sains Manajemen) Program Magister Sains Manajemen UNPAR
ISSN : 2302-1411 Volume II, Nomor 2, September 2013
Tabel 1.5 Uji parsial variabel a
Mediasi Sengketa dan Mediasi Konflikterhadap Brand Image Coefficients Unstandardized Coefficients Model 1
B
Standardized Coefficients
Std. Error
(Constant)
-5.638
1.999
M_KONFLIK
.256
.071
M_SENGKETA
.112
.069
Beta
t
Sig.
-2.820
.007
.635
3.625
.001
.285
1.630
.110
a. Dependent Variable: BRAND_IMAGE Sumber : Hasil Penelitian 2013, (data diolah) Berdasarkan Tabel 1.5 tersebut diatas dapat dilihat pengaruh variable Mediasi Sengketa dan Mediasi Konflik terhadap Brand Image pada taraf signifikansi 0,05 (α = 95%) diperoleh hasil sebagai berikut : 1. Hubungan antara Mediasi Sengketa dengan Brand Image a. Apabila dilihat dari besarnya nilai t penelitian, hasil penghitungan SPSS diperoleh angka t penelitian sebesar 1,630 < 2,01063, sehingga H0 diterima dan H1 ditolak Artinya pada taraf signifikasi 0,05 (α = 95%) mediasi sengketa berpengaruh tidak signifikan terhadap Brand Image , b. Apabila dilihat dari nilai signifikasi, hasil penghitungan SPSS diperoleh angka α penelitian sebesar 0.110 artinya bahwa Mediasi Sengketa menunjukan pengaruh yang signifikan terhadap Brand Image pada taraf signifikasi 0.11(α = 89%) Besarnya pengaruh Mediasi Sengketa terhadap Brand Image berdasarkan table 1.5 adalah hanya sebesar 0.285 atau 28.5% 2. Pengaruh Mediasi Konflik terhadap Brand Image a. Apabila dilihat dari besarnya nilai t penelitian, hasil penghitungan SPSS diperoleh angka t penelitian sebesar 3.625 > 2,01063, sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya pada taraf signifikasi 0,05 (α = 95%) mediasi sengketa berpengaruh signifikan terhadap Brand Image b. Apabila dilihat dari nilai signifikasi, hasil penghitungan SPSS diperoleh angka α penelitian sebesar 0.001 < 0.005, sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya terdapat pengaruh yang signifikan variabel Mediasi Konflik terhadap Brand Image pada taraf signifikasi 0,05 (α = 95%) Besarnya pengaruh Mediasi Konflik terhadap Brand Image berdasarkan tabel 1.5. adalah 0.635 atau 63.5%. Persamaan regresi bergandanya adalah Y = -5.638 + 0.112 X1+ 0.256 X2 +e
Gambar 1.3 Diagram Persamaan
PENGARUH MEDIASI SENGKETA DAN KONFLIK PERTANAHAN TERHADAP BRAND IMAGE KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR
74 74
JSM (Jurnal Sains Manajemen) Program Magister Sains Manajemen UNPAR
ISSN : 2302-1411 Volume II, Nomor 2, September 2013
IMPLIKASI HASIL PENELITIAN 2
Setelah diperoleh hasil penelitian menyangkut uji F, uji t dan koefisien determinasi (R ) serta melihat persamaan yang terbentuk maka implikasi dari penelitian ini adalah: 1. Semakin baik pelaksanaan mediasi sengketa pertanahan akan semakin meningkatkan brand image atau kepercayaan “citra” Kantor pertanahan Kabupaten Kotawaringin Timur 2. Semakin baik pelaksanaan mediasi konflik pertanahan akan semakin meningkatkan brand image atau kepercayaan “citra” Kantor pertanahan Kabupaten Kotawaringin Timur 3. Untuk melihat semakin baik atau tidaknya pelaksanaan mediasi sengketa dan konflik pertanahan, dapat diukur melalui indikator-indikator : a. Kualitas pelayanan yaitu bukti fisik (Tangibles), kehandalan (Reability), daya tanggap (Responsiveness), jaminan (Assurance) serta Empati (Emphaty) b. Pelaksanaan tata kepemerintahan yang baik (good public government) yang berasaskan demokrasi, tranparansi, akuntabilitas, budaya hukum, kewajaran dan kesetaraan .
KETERBATASAN PENELITIAN 1.
2.
Untuk melihat pengaruh mediasi sengketa dan konflik pertanahan terhadap brand image Kantor pertanahan Kabupaten Kotawaringin Timur pada penelitian ini menggunakan indikator kualitas pelayanan dan indikator tata keperintahan yang baik (good public government), untuk indikator kualitas pelayanan erat kaitannya dengan variable kepuasan, akan tetapi dalam penelitian ini variable kepuasan tidak di ikutsertakan sehingga besarnya nilai kepuasan pelayanan tidak terlihat dalam penelitian ini. Karena kesulitan responden, penulis terpaksa mengambil data responden pada satu kasus pertanahan lebih dari dua orang, sehingga data sampel yang diperoleh tingkat homogenitasnya cukup tinggi.
KESIMPULAN 1.
2.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif diperoleh gambaran bahwa: a. Data responden terhadap pelaksanaan mediasi sengketa dan mediasi konflik pengaruhnya terhadap Brand Image pada Kantor Pertanahan Kabupaten Kotawaringin Timur secara keseluruhan mendapatkan nilai positif, hal ini dilihat dari prosentase penilaian setuju terhadap sederet pertanyaan yang mendukung pelaksanaan mediasi sengketa mendapat frekuensi tertinggi yaitu 49%, pelaksanaan mediasi konflik sebesar 65% dan penilaian pengaruh kedua mediasi tersebut terhadap Brand Image sebesar 52% dari seluruh responden yang ikut dalam penelitian ini. b. Berdasarkan perhitungan statistic terhadap sederet pertanyaan mediasi sengketa dan mediasi konflik menunjukan bahwa rentang jawaban responden untuk penilaian mediasi sengketa lebih bervariatif dibanding penilaian pada mediasi konflik yaitu 41 dengan niai varian sebesar 57.806 sedangkan pada mediasi konflik sebesar 38 rentang data dengan niai varian sebesar 54.458, hal ini yang menyebabkan hasil pengaruh yang tidak signifikan mediasi sengketa terhadap Brand Image pada hasil statistic uji uji t. Setelah dilakukan uji parsial ( uji t) terhadap variabel mediasi sengketa dan variabel mediasi konflik pada taraf signifikasi 0,05 (α = 95%) diperoleh hasil sebagai berikut : a. Variabel mediasi sengketa berpengaruh tidak signifikan terhadap Brand Image dan berpengaruh signifikan pada taraf signifikasi 0,11 (α = 89%). Besarnya pengaruh Variabel mediasi sengketa terhadap Brand Image pada penelitian ini sebesar 28.5%. b. Variabel mediasi Konflik berpengaruh signifikan terhadap Brand Image. Besarnya pengaruh Variabel mediasi konflik terhadap Brand Image pada penelitian ini sebesar 63.5%.
PENGARUH MEDIASI SENGKETA DAN KONFLIK PERTANAHAN TERHADAP BRAND IMAGE KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR
75 75
JSM (Jurnal Sains Manajemen) Program Magister Sains Manajemen UNPAR 3.
ISSN : 2302-1411 Volume II, Nomor 2, September 2013
Setelah dilakukan uji serempak ( uji F) terhadap variabel mediasi sengketa dan variabel mediasi konflik pada taraf signifikasi 0,05 (α = 95%) diperoleh hasil bahwa variabel mediasi sengketa dan variabel mediasi konflik secara bersama sama atau simultan berpengaruh secara signifikan terhadap Brand Image. Pengaruh variabel mediasi sengketa dan variabel mediasi konflik terhadap Brand Image sebesar 82.3%, sedangkan sisanya sebesar 17.7% dipengaruhi oleh faktor lain diluar model.
SARAN Berdasarkan kesimpulan di atas, maka terdapat beberapa saran yang dapat diberikan antara lain : Pelaksanaan mediasi konflik di mata responden sudah baik serta memenuhi harapan yang diinginkan, hal ini untuk dapat dipertahankan dan ditingkatkan. Pelaksanaan mediasi sengketa di mata responden belum memenuhi harapan yang diinginkan atau pelaksanaannya tidak sebaik mediasi konflik, hal ini untuk mendapat perhatian agar pelaksanaan mediasi sengketa lebih ditingkatkan kembali. Untuk bidang akademisi penelitian ini diharapkan memberikan sumbangsih pemikiran atau masukan bahwa brand image pada instansi pemerintah dalam hal ini pada pelaksanaan mediasi sengketa dan konflik pertanahan dapat di tinjau dari fungsi pelayanan dan tata keperintahan yang baik (good public government) dengan indikator-indikator, Kualitas pelayanan yaitu bukti fisik (Tangibles), kehandalan (Reability), daya tanggap (Responsiveness), jaminan (Assurance) serta Empati (Emphaty), Tata kepemerintahan yang baik (good public government) yang berasaskan demokrasi, tranparansi, akuntabilitas, budaya hukum, kewajaran dan kesetaraan.
PENGARUH MEDIASI SENGKETA DAN KONFLIK PERTANAHAN TERHADAP BRAND IMAGE KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR
76 76
JSM (Jurnal Sains Manajemen) Program Magister Sains Manajemen UNPAR
ISSN : 2302-1411 Volume II, Nomor 2, September 2013
DAFTAR RUJUKAN Irawati, Nisrul dan Primadh, Rina, Abdul Azis,2008, “Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Brand Image pada Unit Rawat Jalan Poliklinik Penyakit Dalam RSU DR. PIRNGADI di Medan”, Jurnal manajemen Bisnis , Volume 1 Nomor 2, Mei : 78-88. Sugiatminingsih, 2009, “Mediasi sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa di Luar Pengadilan”, jurnal volume 12 nomor 2 juli-desember Wiryawan, Driya dan Pratiwi, Anisa, 2009, “Analisis Pengaruh Selebriti Endoser Terhadap Brand Image pada Iklan Produk Kartu Prabayar XL Bebas di Bandar Lampung” jurnal Bisnis dan Manajemen, ISSN 1411-9366 volume 5 Nomor 3, Mei Sarjita, 2004, “Strategi Mengelola Konflik Pertanahan”, jurnal mimbar hokum Kotler, Philip, 2000, Manajeman Pemasaran, Edisi Millenium, Penerbit Prenhallindo, Jakarta. Joni Emirzon, Alternatif Penyelesaian Sengketa di Luar Pengadilan, PT. Gramedia Pustaka Utama,Jakarta, 2001, hal.67-68 Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional tentang Pengelolaan dan Penanganan Kasus Pertanahan, PKBPN Nomor 3 tahun 2011 Peraturan Presiden Republik Indonesia Tentang Badan Pertanahan Nasional, Pepres Nomor 10 Tahun 2006 Silondae, Ruslan, 2002, Kualitas Pelayanan Pensertifikatan Hak Atas Tanah pada Kantor Pertanahan Kabupaten Pekalongan, Universitas Diponegoro, Semarang. Kertajaya, Hermawan, 2005, Positioning Differentiation and Brand, Penerbit PT Gramedia Pustaka Tama, Jakarta. -------& Susanto, 2001, Manajeman Pemasaran di Indonesia. Edisi Pertama, Jakarta, Penerbit Salemba Empat. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.hal.569 Sugiyono, 2007, Statistika Untuk Penelitian, Cetakan kesepuluh, Penerbit Alfabeta, Bandung. Hartono, 2008, SPSS 16.0 (Analisis Data Statistika dan Penelitian), Penerbit Zanafa & Pustaka Pelajar, Pekanbaru. Bungin, Burhan, 2010, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Edisi pertama, cetakan ke 5, Penerbit Kencana, Jakarta
PENGARUH MEDIASI SENGKETA DAN KONFLIK PERTANAHAN TERHADAP BRAND IMAGE KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR
77 77