PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN COSTUMER MENABUNG DI TAHETA PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH CABANG TAMIANG LAYANG Ernan Kurniato ABSTRAKSI . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel yang ada dalam marketing mix (produk, harga, promosi, distribusi, orang, proses, bukti fisik), secara parsial maupun simultan berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan konsumen menabung di Taheta Bank Kalteng Cabang Tamiang Layang. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan utnuk mengetahui variabel manakah diantara variabel produk, harga, promosi, distribusi, orang, proses, bukti fisik yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap keputusan konsumen menabung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survey. Teknik penghimpunan data dilakukan dengan cara kuesioner, studi pustaka dan studi observasi. Adapun jumlah sampel yang diambil sebanyak 40 nasabah. Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel harga, distribusi, orang, proses dan bukti fisik terhadap keputusan konsumen menabung. Sementara Variabel produk dan promosi menunjukan tidak ada pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap keputusan konsumen menabung. Variabel produk (X1), Harga (X2), distribusi (X3), Promosi (X4), orang (X5), Proses (X6) dan bukti fisik (X7) secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terkait/variabel Y (keputusan konsumen menabung). Kata kunci : marketing mix, keputusan konsumen menabung
PENDAHULUAN
Pada tahun 2006 sektor perbankan nasional mendapat tantangan berat, tak terkecuali PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah. Upaya pemulihan dari tingkat inflasi dan suku bunga yang tinggi sebagai akibat terjadinya kenaikan harga Bahan Bakat Minyak di tahun 2005 tidak membuahkan hasil pada triwulan pertama di tahun 2006. Tingkat inflasi dan suku bungan tetap tinggi selama tiga triwulan sebelum akhirnya menurun pada triwulan terakhir. Hal ini sangat membebani pendapatan diberbagai sektor industri sehingga mempengaruhi kualitas kredit bank. PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah saat ini
Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan ketahanan bank, antara lain dengan menciptakan sistem lingkungan perbankan yang kondusif, memastikan terlaksananya kepatuhan terhadap setiap aturan dengan baik, dan memulai peningkatan pengaturan serta pengawasan yang baik, upaya itu dilaksanakan pe-merintah karena bank mempunyai peranan yang penting dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi nasional. Oleh karena itu pemerintah tetap bermaksud menjadikan bank sebagai salah satu penggerak laju pembangunan nasional.
314
315 Kindai Volume 9 Nomor 4, Oktober – Desember 2013
merupakan salah satu bank yang terbilang eksis dan banyak mengalami pertumbuhan. Namun PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah harus memperhatikan berbagai tantangan perubahan lingkungan. Sebut saja tantangan adalah persaingan yang datang dari bank-bank lainnya. Intisipasi perubahan lingkungan bisnis dan perubahan kebutuhan masyarakat, PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah senantiasa menyesuaikan produk-produknya agar dapat memberi nilai yang libih baik kepada nasabah. Karena itu, PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah selalu menetapkan strategi pasar yang tepat agar bisa dikenal masyarakat secara mudah, murah, tepat dan luas dengan melibatkan seluruh karyawan, pengurus dan pemegang saham. Ketatnya persaingan dalam menarik nasabah mengharuskan PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah mampu merumuskan strategi pemasaran dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan costumer dalam memilih produk perbankan. Salah satu faktor ang menentukan keputusan costumer untuk membeli suatu produk atau jasa adalah keinginan costumer terhadap kualitas jasa tersebut. Mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis dan perubahan kebutuhan masyarakat, PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah senantiasa menyesuaikan produk-produknya agar dapat memberi nilai yang lebih baik kepada nasabah. Karena itu, PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah selalu menetapkan strategi pasar yang tepat agar bisa dikenal masyarakat secara mudah, murah, tepat dan luas dengan melibatkan seluruh karyawan, pengurus dan pemegang saham.
Ketatnya persaingan dalam menarik nasabah mengharuskan PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah mampu merumuskan strategi pemaaran dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan kostumer dalam memilih produk perbankan. Salah satu faktor ang menentukan keputusan costumer untuk membeli suatu produk atau jasa adalah keinginan kostumer terhadap kualitas jasa tersebut. Oleh karena itu, sudah seharusnya pula setiap perusahaan mengetahui keinginan dan kebutuhan costumer terhdap produk atau jasa yang ditawarkan bank. Sehingga kecendrungan costumer dalam mempelajari dan mengevaluasi produk bank dalam pengambilan keputusan sangat menentukan. Berdasarkan latar belakang di atas maka tujuan penelitian ini yaitu: 1. Untuk mengetahui adanya pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel produk, harga, promosi, orang, proses, distribusi dan bukti transaksi terhadap keputusan costumer menabung di TAHETA Bank Kalteng Cabang Tamiang Layang. 2. Untuk mengetahui adanya pengaruh yang signifikan secara simultan antara variabel produk, harga, promosi, orang, proses, distribusi dan bukti transaksi terhadap keputusan costumer menabung di TAHETA Bank Kalteng Cabang Tamiang Layang. TINJAUAN PUSTAKA Landasan Teori Konsep pemasaran Pemasaran menurut Payne (2000) merupakan suatu proses mempersepsikan, memahami, menstimulasi, dan memenuhi kebutuhan pasar sasaran yang dipilih secara khusus, dengan menyalurkan sumber-sumber sebuah organisasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
316 Kindai Volume 9 Nomor 4, Oktober – Desember 2013
tersebut. Jadi, pemasaran adalah suatu proses menyesuaikan antara sumber-sumber yang terdapat dalam organisasi dengan kebutuhan pasar. Pemasaran memberi perhatian pada hubungan timbal balik yang dinamis antara produk-produk dan jasa perusahaan, keinginan dan kebutuhan konsumen, dan kegiatan para pesaing. Pengertian Jasa Payne (2000) dalam bukunya yang berjudul “The Essence of Service Marketing” mendefinisikan jasa sebagai berikut: Jasa merupakan suatu kegiatan yang memiliki beberapa unsur ketakberwujudan (intangibility) yang berhubungan dengannya, yang melibatkan beberapa interaksi dengan konsumen atau dengan properti dalam kepemilikannya, dan tidak menghasil-kan transfer kepemilikan. Perubahan kondisi mungkin saja terjadi dan produksi jasa bisa saja berhubungan atau bisa pula tidak berkaitan dengan produk fisik. Sedangkan Kotler dan Armstrong (1998) mendefinisikan jasa sebagai aktivitas atau manfaat apapun yang ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tanpa wujud atau tidak menghasilkan kepemilikan apapun. Relationship Marketing Relationship marketing menurut Yazid (1999) merupakan filosofi bisnis, suatu orientasi strategik, yang memfokuskan lebih kepada mempertahankan dan memperbaiki hubungan dengan konsumen yang ada sekarang, daripada mencari konsumen baru. Sedangkan Elu (1997) mengemukakan bahwa di dalam konsep relationship marketing, pemasar sangat menekankan pentingnya hubungan baik jangka panjang dengan konsumen dan infrastruktur pemasaran secara struktur organisasional, kesadaran tersebut diwujudkan dalam bentuk-
bentuk hubungan dan komitmen yang menyeluruh. Perilaku Konsumen Engel et.al (1994) mengemukakan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam memperoleh dan menggunakan barang-barang dan jasa ekonomis yang didahului oleh proses pengambilan keputusan yang menentukan tindakan-tindakan tersebut. Marketing mix menurut Sumarni (1997) didefinisikan sebagai kombinasi dari empat variabel/kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran yaitu produk, harga, promosi, dan distribusi. Atau dengan kata lain, marketing mix merupakan kumpulan variabelvariabel yang dapat digunakan oleh perusahaan/bank untuk mempengaruhi tanggapan konsumen. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa marketing mix merupakan perangkat yang akan menetukan tingkat keberhasilan pemasaran, dan semua itu ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada pangsa pasar atau konsumen yang dipilih. Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian membuktikan adanya hubungan yang kuat antara marketing mix dengan perilaku konsumen dalam melakukan pembelian. Studi yang dilakukan oleh Mahinza, F. Setiadi, D. Recoi, L. Wulandari, D. Hanggarwati, P.S melaporkan bahwa faktor produksi promosi, orang, dan proses merupakan beberapa faktor yang cukup mempengaruhi konsumen dalam memilih produk tabungan. Laporan ini juga menggaris bawahi bahwa faktor bunga (variabel produk) saat ini bukan lagi menjadi daya tarik bagi konsumen dalam memilih suatu produk tabungan.
317 Kindai Volume 9 Nomor 4, Oktober – Desember 2013
Selain penelitian di atas tadi, hasil penelitian terdahulu yang menjadi dasar atau landasan bagi penelitian ini yakni: Eddy S. Wirabhumi (2002) yang meneliti pengaruh marketing mix terhadap keputusan konsumen menabung di Taplus BNI. Hasil penelitian yaitu variabel produk, harga, promosi, orang, proses, dan bukti fisik secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan konsumen.
Tengah Cabang Tamiang Layang. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling, yaitu suatu cara pengambilan sampel dimana peneliti tidak memilihmilih individu yang akan dijadikan anggota sampel.
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS Kerangka Konseptual Sehubungan dengan perumusan masalah di atas dan tujuan penelitian yang ingin dicapai peneliti dibutuhkan model penelitian berikut ini.
Variabel Produk
Gambar 1. Kerangka Penelitian Sumber : diolah Penulis Hipotesis 1. Ada pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel produk, harga, promosi, distribusi, orang, proses, bukti fisik terhadap keputusan konsumen menabung di Taheta Bank Kalteng Cabang Tamiang Layang. 2. Ada pengaruh yang signifikan secara simultan antara variabel produk, harga, promosi, distribusi, orang, proses, bukti fisik terhadap keputusan konsumen menabung di Taheta Bank Kalteng Cabang Tamiang Layang. METODE PENELITIAN Populasi Dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah Cabang Tamiang Layang yang menabung di Taheta sejumlah 1.874 orang. Sedangkan sampel yang harus diambil adalah sebanyak 40 nasabah yang diharapkan mampu mewakili nasabah PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan
Variabel dan Pengukuran Variabel bebas dan terikat dapat dilihat pada Tabel 1 berikut Tabel 1. Variabel dan Pengukuran
Harga Distribusi
Promosi Orang
Proses
Bukti fisik Keputusan sumen
kon-
Indikator Produk Inti Produk harapan Produk diperluas Produk potensial Harga moneter Harga non moneter Waktu Biaya Jarak Transportasi Iklan Penampilan Tingkah laku Kemampuan Kompleksitas langkah Jadwal Kegiatan Interior Jumlah tabungan Frekwensi transaksi
Sumber Data 1. Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden. 2. Data sekunder Data sekunder diperoleh dari lembaga yang diteliti yaitu PT. BPD Kalimantan Tengah Cabang Tamiang Layang, selain itu untuk mendukung analisis juga manfaat berbagai data dari majalah, artikel dan penerbitanpenerbitan lainnya yang relevan dengan penelitian ini.
318 Kindai Volume 9 Nomor 4, Oktober – Desember 2013
Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner Kuesioner berisi serangkaian daftar pernyataan tertulis kepada responden untuk memberikan tanggapannnya atas pernyataan tersebut. 2. Studi Pustaka Peneliti menelusuri referensi ilmiah yang relevan dengan permasalahan pada penelitian ini dan menjadikannya sebagai sumber kutipan yang memberikan pembobotan hasanah ilmu pengetahuan khususnya ilmu manajemen pemasaran. 3. Studi Observasi Secara dekat peneliti meninjau obyek penelitian dan memastikan keberadaannya guna kepentingan pada upaya memahami perilaku konsumen. Teknik Analisis Data Analisis Validitas Data Validasi menurut Singarimbuan dan Effendi (1998) menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Validitas data dapat diukur melalui penghitungan korelasi masing-masing skor pertanyaan dengan skor total dengan menggunakan rumus teknik korelasi Product Moment dari Pearson sebagai berikut : rxy
=
n( XY ) ( X )( Y )
n X
2
( X ) 2 x n Y 2 ( Y ) 2
sumber : Umar 1999 Keterangan : r = Koefesien korelasi n = Jumlah data pengamatan y = Variabel Y x = Variabel X ∑y = Jumlah total data variabel Y ∑x = Jumlah total data variabel X
Analisis Reliabilitas Data Cara pengujian reliabilitas dilakukan dengan teknik Alpha Cronbach yang akan diuji dengan menggunakan bantuan program SPSS. Hasil pengujian reliabilitas kemudian dibandingkan dengan table reliabilitas. Suatu instrumen dikatakan reliable jika nilai alpha > 0,500. Rumusan alpha yang digunakan adalah sebagai berikut : α = keandalan alpha cronbach k = jumlah pernyataan dalam skala r = rata-rata korelasi diantara butir pernyataan Analisis Hipotesis Analisis Uji t Untuk mengetahui secara obyektif adanya pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel X1, X2, X3, X4, X5, X6 dan variabel X7 terhadap variabel Y pada penelitian ini, peneliti menggunakan ketentuan sebagai berikut : 1. Apabila nilai t hitung > nilai t tabel alpha 5% untuk masingmasing variabel, maka direkomendasikan ada pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel bebas X1 sampai dengan X7 terhadap variabel Y. 2. Apabila level signifikansi t hitung < level signifikansi t tabel alpha 5% untk masing-masing variabel, maka direkomendasikan ada pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel bebas X1 sampai dengan X7 terhadap variabel Y. Analisis Uji F Untuk mengetahui secara obyektif adanya pengaruh yang signifikan secara simulan antara variabel X1 sampai dengan X7 terhadap variabel Y, peneliti menggunakan ketentuan sebagai berikut : 1. Apabila nilai F hitung > nilai tabel alpha 5%, maka direkomendasikan ada pengaruh yang signifikan secara simultan antara vari-
319 Kindai Volume 9 Nomor 4, Oktober – Desember 2013
abel bebas X1 sampa dengan X7 terhadap variabel Y. 2. Apabila level signifikansi F hitung < level signifikansi F tabel alpha 5%, maka direkomendasikan ada pengaruh yang signifikan secara simultan antara variabel bebas X1 sampai dengan X7 terhadap variabel Y. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis Validitas dan Reliabilitas Untuk mewujudkan tercapainya tjuan penelitian ini dibutuhkan seperangkat data yang dapat dipercaya dan teruji secara ukuran statistik melalui uji validitas dan reliabilitas. Pada uji validitas data, peneliti merujuk pada rumusan korelasi (r) atau corrected item-total correlation pada bab metode penelitian sebelumnya, dimana data yang digunakan dalam penelitian ini dapat dikatakan valid apabila r atau cirrected item-total correlation >0,300. Untuk mengetahui derajat validitas data pada penelitian ini, melalui spss for windows peneliti melakukan penganalisisan data dan hasinya dapat disajikan berikut ini.
abel dengan angka r >0,300, maka dapatlah diidentifikasi mana saja variabel-variabel penelitian ini yang memiliki data yang valid dengan kondisi r hitung >0,300 dengan ringkasan pada tabel 3 berikut ini. Tabel 3. Identifikasi Validitas Variabel Penelitian Variabel X1 X2
Corrected Item-Total Correlation atau r 0.3151 0.4240 0.3189 0.5884 0.3956 0.3221 0.3811 0.5127
X3 X4 X5 X6 X7 Y Sumber: Data Diolah
Syarat
>0,300 >0,300 >0,300 >0,300 >0,300 >0,300 >0,300 >0,300
Kesimpulan (Rekomendasi) Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Dengan mengamati koefesien r hitung masing-masing variabel penelitian ini yang memiliki besaran r > 0,300, tentunya dapatlah ditarik kesimpulan atau rekomendasi bahwa semua variabel yang diukur pada penelitian ini memiliki data yang valid. Peneliti akan melanjutkan Tabel 2. Derajat Validitas Variabel peng-analisisan kualitas data pada Penelitian uji reliabilitas data. Untuk mengeScale Scale VarCorrected tahui terdapat tidaknya reliabilitas Mean iance ItemVariable If Item If Item Total data pada variabel-variabel peDeleted Deleted Correlation nelitian ini, peneliti menggunakan X1 135.9250 157.0455 0.3151 ukuran formulasi alpha > 0,500 unX2 132.8750 149.0865 0.4240 tuk mengidentifi-kasi konsistensi daX3 137.8000 162.0103 0.3189 ta yang akan digunakan mampu X4 147.9000 163.3231 0.5884 X5 138.5250 164.7173 0.3956 mengukur tujuan penelitian ini. X6 139.2750 162.3071 0.3221 Peneliti juga menggunakan bantuan X7 110.8250 99.5327 0.3811 komputer dengan SPSS for winY 142.7500 155.2179 0.5127 dows, dimana hasil analisis dengan formulasi alpha dapat dideskripsikan Sumber: Data diolah sebagai berikut: Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui derajat validitas hitung masing-masing variabel penelitian ini mulai variabel X1 sampai variabel Y. Apabila kita bandingkan dengan syarat minimum validnya suatu vari-
320 Kindai Volume 9 Nomor 4, Oktober – Desember 2013
Tabel 4. Derajat Reliabilitas Variabel Penelitian Variabel
Scale Mean If Item Deleted
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 Y
135.9250 132.8750 137.8000 147.9000 138.5250 139.2750 110.8250 142.7500
Scale Variance If Item Deleted 157.0455 149.0865 162.0103 163.3231 164.7173 162.3071 99.5327 155.2179
Alpha if Item Deleted 0.6246 0.5979 0.6250 0.6012 0.6170 0.6246 0.6877 0.5914
Sumber: Data diolah Memperhatikan isi Tabel 4, dapatlah diketahui reliabel tidaknya data penelitian ini dengan membandingkan koefesiensi alpha hitung yang ada dengan syarat minimum alpha >0,500 dan dapatlah dapatlah diidentifikasikan pada tabel di bawah ini melaksanakan penganalisisan melalui uji t (parsial) dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Apabila nilai t hitung masingmasing variabel > nilai t tabel dengan alpha 5%, maka ada pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel bebas terhadap variabel terikat. 2. Apabila tingkat sig hitung masing-masing variabel < tingkat sig tabel dengan alpha 5%, maka ada pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Berdasarkan ketentuan pada poin pertama di atas, peneliti akan membandingkan nilai t hitung masing-masing variabel yang dihasilkan atas penganalisisan data melalui SPSS for windows sebagai berikut di bawah ini dengan nilai tabel dengan alpha 5% dengan memperhatikan degree of freedom (df) = (n-k-1) = (40-2-1) = 37 pada distribusi nilai t yang secara jelasnya dapat juga memperhatikan isi tabel 5 dan 6.
Tabel 5. Nilai t hitung Variabel Penelitian Variabel X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7
Unstandardized Coefficients Std. B Error -0.08999 0.98 -0.255 0.100 0.474 0.122 0.153 0.218 0.286 0.137 0.291 0.109 0.103 0.047
Standardized Coefficients
t
Beta -0.118 -0.340 0.533 0.105 0.253 0.323 0.294
0.917 2.565 3.886 0.703 2.097 2.678 2.169
Tabel 6. Distribusi Nilai t Df = n –k – 1 1 10 20 30 40
Tingkat Signifikan Alpha 5% 10% 6,314 3,078 1,812 1,372 1,725 1,325 1,697 1,310 1,684 1,303
Sesuai dengan isi Tabel 6, df 37 dengan alpha 5% dapatlah ditelusuri nilai t tabel antara 1,697 – 1,684. Dengan diketahuinya nilai t tabel tersebut dapatlah dilaksanakan pembandingan dengan nilai t hitung masing-masing tabel dan dapatlah ditarik kesimpulan (rekomendasi) atas hubungan secara parsial ini sebagai berikut: Tabel 7. Identifikasi Hubungan yang Signifikan Secara Parsial (Nilai t Hitung Banding Nilai t Tabel alpha 5%) Variabel
t Hitung
t Tabe l
Posisi
Kesimpulan (Rekomendasi)
X1 (Produk)
0.917
t hit
Tidak Signifikan
X2 (Harga)
2.565
t hit >t tab
Signifikan Hub -
X3 (Distribusi)
3.886
t hit >t tab
Signifikan Hub +
X4 (Promosi)
0.703
t hit
Tidak Signifikan
X5 (Orang)
2.097
t hit >t tab
Signifikan Hub +
X6 (Proses)
2.678
t hit >t tab
Signifikan Hub +
X7 (Bukti Fisik)
2.169
1,69 7– 1, 684 1,69 7– 1, 684 1,69 7– 1, 684 1,69 7– 1, 684 1,69 7– 1, 684 1,69 7– 1, 684 1,69 7– 1, 684
t hit > t tab
Signifikan Hub +
321 Kindai Volume 9 Nomor 4, Oktober – Desember 2013
Identifikasi hubungan yang signifikan secara parsial pada Tabel 7 memberikan isyarat bahwa variabel bebas yang memiliki pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap keputusan konsumen menabung di Taheta Bank Kalteng Cabang Tamiang Layang meliputi uraian berikut ini: 1. Variabel X2 (variabel harga) memberi pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap keputusan konsumen menabung dengan kondisi hubungan yang terbalik (hubungan negatif). Hubungan seperti ini wajar antara variabel harga dengan keputusan konsumen menabung. 2. Variabel X3 (variabel distribusi) mem-beri pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap keputusan konsumen menabung dengan kondisi hubungan yang searah (hubungan positif). Hubungan seperti ini wajar antara variabel distribusi terhadap keputusan konsumen menabung. 3. Variabel X5 (variabel orang) memberi pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap keputusan konsumen menabung dengan kondisi hubungan yang searah (hubungan positif). Hubungan seperti ini wajar antara variabel orang terhadap keputusan konsumen menabung. 4. Variabel X6 (variabel proses) memberi pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap keputusan konsumen menabung dengan kondisi hubungan yang searah (hubungan positif). Hubungan seperti ini wajar antara variabel proses terhadap keputusan konsumen menabung. 5. Variabel X7 (variabel bukti fisik) mem-beri pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap keputusan konsumen menabung dengan kondisi hubungan yang
searah (hubungan positif). Hubungan seperti ini wajar antara variabel bukti fisik terhadap keputusan konsumen menabung. Rekomendasi hubungan yang signifikan ssecara parsial tersebut di atas tidak berbeda pada kesimpulan dengan cara membandingkan tingkat signifikansi t hitung dengan tingkat signifikansi t tabel alpha 5% di bawah ini. Tabel 8. Identifikasi Hubungan yang Signifikan Secara Parsial (Sig t Hitung Banding Sig t Tabel alpha 5%) Variable
Sig thitung
Sig ttabel
X1 (Produk)
0,368
0,5
X2 (Harga)
0,015
0,5
X3 (Distribusi)
0,000
0,5
X4 (Promosi)
0,487
0,5
X5 (Orang)
0,044
0,5
X6 (Proses)
0,012
0,5
X7 (Bukti Fisik)
0,038
0,5
Posisi Sig t hit > Sig t tab Sig t hit < Sig t tab Sig t hit < Sig t tab Sig t hit > Sig t tab Sig t hit < Sig t tab Sig t hit < Sig t tab Sig t hit < Sig t tab
Kesimpulan Tidak Signifikan Signifikan Hubungan Signifikan Hubungan + Tidak Signifikan Signifikan Hubungan + Signifikan Hubungan + Signifikan Hubungan +
Sumber: Data diolah Analisis Secara Simultan Setelah peneliti melakukan penganalisisan secara parsial atas variabel penelitian ini, analisis secara simultan akan peneliti lakukan selanjutnya pada uraian berikut. Untuk melakukan analisis hubungan secara simultan, peneliti menggunakan rumusan uji F dengan persyaratan: 1. Apabila nilai F hitung > nilai F tabel dengan alpha 5%, maka ada pengaruh yang signifikan secara simultan antara variabel marketing mix terhadap keputusan konsumen menabung.
322 Kindai Volume 9 Nomor 4, Oktober – Desember 2013
2. Apabila tingkat signifikan F hitung < tingkat signifikan alpha 5%, maka ada pengaruh yang signifikan secara simultan antara variabel marketing mix terhadap keputusan konsumen menabung. Berdasarkan pengelolaan data dengan SPSS for windows, peneliti dapat menguraikan secara sederhana atas hasil analisis uji F dalam tabel di bawah ini.
tabel di atas, dapatlah peneliti melaksanakan proses identifikasi hubungan yang signifikan secara simultan baik cara membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel alpha 5% maupun cara membandingkan tingkat signifikansi F hitung dengan tingkat signifikansi F tabel alpha 5% yang diuraikan ringkasannya dalam Tabel 11.
Tabel 9. Anova
Cara
Nilai Hitung
Nilai Tabel
Posisi
Ket
Nilai F hit vs Nilai F tabel Sig hit vs Sig F tabel
7,466
2,252,33
7,466>2,252,33
Sig
0,000
0,05
0,000<0,05
Sig
Regression Residual Total
Sum of Squares 119.937 73.438 193.375
Df 7 32 39
Mean Squares 17.134 2.295
F
Sig
7.466
0.000
Sumber: Data diolah Dibutuhkan identifikasi mengenai hubungan yang signifikan secara simultan baik dengan cara membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel alpha 5% dan cara membanding tingkat signifikansi F hitung dengan tingkat signifikansi F tabel alpha 5%. Untuk kedua cara tersebut yang belum diketahui nilainya adalah nilai F tabel dengan alpha 5%. Peneliti terlebih dahulu menelusuri nilai F tabel dengan alpha 5% pada distribusi nilai F yang memperhatikan degree of Freedom (df) = (k – 1) dan (n – k) atas penelitian ini (df = (8-1) (40-8) = 7 dan 32. dengan df 7 dan 32 dapatlah diketahui dengan pasti nilai F tabel sebesar 2,25 – 2,33 pada disstribusi nilai F di bawah ini. Tabel 10. Distribusi Nilai F Df = (n-k) 1 10 20 30 40 60
Df = (k – 1) 2 3 7 200 216 235 4,10 3,71 3,14 3,49 3,10 2,51 3,32 2,92 2,33 3,23 2,84 2,25 3,15 2,76 2,17
Sumber: data diolah Dengan diketahuinya nilai F tabel pada distribusi nilai F pada
Tabel 11. Identifikasi Hubungan yang Signifikan secara Simultan
Sumber: data diolah Proses identifikasi hubungan yang signifikan secara simultan pada Tabel 11 telah peneliti laksanakan, dimana proses identifikasi tersebut telah memberikan kesimpulan (rekomendasi) bahwa ada pengaruh yang signifikan antara variabel marketing mix seperti produk (X1), harga (X2), distribusi (X3), promosi (X4), orang (X5), proses (X6), dan bukti fisik (X7) terhadap keputusan konsumen (variabel Y) menabung di Taheta Bank Kalteng Cabang Tamiang Layang. PENUTUP Kesimpulan 1. Ada pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel harga, orang, proses, distribusi dan bukti fisik terhadap keputusan konsumen menabung di Taheta Bank Kalteng Cabang Tamiang Layang. Sementara variabel produk dan promosi menunjukan tidak ada pengaruh yang signifikan secara parsial
323 Kindai Volume 9 Nomor 4, Oktober – Desember 2013
terhadap keputusan konsumen menabung di Taheta Bank Kaltang Cabang Tamiang Layang. 2. Ada pengaruh yang signifikan secara simultan antara produk, harga, promosi, orang, proses, distribusi dan bukti fisik terhadap keputusan konsumen menabung di Taheta Bank Kalteng Cabang Tamiang Layang. Saran Sesuai dengan kesimpulan di atas yang mendeskripsikan pengaruh secara parsial dan simultan antara variabel marketing mix terhadap keputusan konsumen menabung di Taheta Bank Kalteng Cabang Tamiang Layang, yang telah merekomendasikan adanya pengaruh yang signifikan secara parsial dan simultan, walaupun variabel produk dan promosi tidak signifikan memberikan pengaruh secara parsial terhadap keputusan komsumen menabung. Sehubungan dengan hasil penelitian tersebut satan yang perlu disikap adalah adanya perhatian yang serius pada variabel marketing mix yang meliputi variabel produk, variabel harga, variabel distribusi, variabel promosi, variabel orang, variabel proses dan variabel bukti fisik serta variabel keputusan konsumen menabung. Dengan adanya perhatian yang serius terhadap variabel marketing mix dan keputusan konsumen dalam menabung, tentunya perhatian ini dapat dijadikan strategi dalam bisnis industri perbankan untuk memahami hati konsumen yang secara dinamis membutuhkan upaya kondusif dalam pembentukan citra perusahaan. DAFTAR PUSTAKA Eddy,
S. Wirabhumi. 2002. Pengaruh Merketing Mix terhadap Keputusan Konsumen Menabung di Taplus BNI
Cabang Surakarta. Tesis, Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret: Surakarta. Elu, W.B. 1997. Membangun Keunggulan Melalui Reletionship Marketing. Usahawan No. 03 TH XXVI Maret. Engle, J.F., Blackwell, R.D., & Miniard, P.W., 1994 Pelaku Konsumen. Bina Putra: Jakarta. Kotler, P., & Armstrong G. 1997, Dasar-Dasar Pemasaran, Jilid I, Edisi Bahasa Indonesia. PT. Prenhallindo, Jakarta. Payne, A. 2000. The Essence of Service Marketing: Pemasaran Jasa. Andi Offset: Yogyakarta. Singaribuan & Effendi S. 1989. Metode Penelitian Survei. LP3SE: Jakarta. M.F., Setiadi, D. Recoi, L. Wulandari, D. Hanggarwati. Perang Suku Bunga?, Kuno Ah. Majalah Marketing. 13/I/2-15 Agustus 2001, Sumarni, M. 1997. Manajemen Perbankan, Edisi Revisi. Liberty, Yogyakarta. Yazid., 1999. Pemasaran Jasa: Konsep dan Implementasi, Ekonisia FEUI: Yogyakarta.