Jurnal EKBIS /Vol. VI/
No.1/edisi
Maret
2012
| 391
PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN DENGAN KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA DEPARTEMEN FOOD AND BEVERAGE HOTEL SWISS BELINN KRISTAL KUPANG RIDOLOF W. BATILMURIK* Staf Dosen Jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Kupang Email:
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap hubungan kompensasi dan kepemimpinan terhadap kepuasan kerja. Untuk menganalisis pengaruh tersebut, data yang diperoleh dengan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis kuantitatif yaitu regresi linear sederhana dengan menggunakan variabel moderator. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompensasi dan kepemimpinan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja yang ditunjukkan oleh nilai t hitung variabel kompensasi sebesar 2,34 dan t hitung variabel kepemimpinan sebesar 6,267. Kedua nilia r hitung tersebut lebih besar dari nilai r tabel pada tingkat alpha 5% yaitu 1,664. Dengan melibatkan variabel lingkungan kerja sebagai variabel moderator, diperoleh hasil bahwa lingkungan kerja yang baik mampu memoderasi (memperkuat) pengaruh variabel kompensasi dan kepemimpinan terhadap kepuasan kerja. Variabel kompensasi hanya mampu menjelaskan perubahan kepuasan kerja sebesar 6,4% sedangkan kepemimpinan mampu menjelaskan 32,9% perubahan kepuasan kerja karyawan. Hal ini menunjukkan masih terdapat faktor lain yang turut mempengaruhi kepuasan kerja karyawan yang tidak diteliti. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka disarakan agar pertama, besarnya kompensasi/balas jasa yang diberikan setiap pegawai hendaknya disesuaikan dengan prestasi kerja, jenis dan resiko pekerjaan, tanggung jawab serta tidak hanya mendasarkan pada pangkat, golongan, masa kerja dan jabatan semata. Kedua, seorang pemimpin harus dapat memberikan contoh yang baik, berdisiplin baik, jujur, adil serta sesuai kata dengan perbuatan. Dengan teladan pimpinan yang baik, kedisiplinan bawahan akan tumbuh dan berkembang dengan baik pula. Ketiga, lingkungan kerja yang sudah kondusif hendaknya dipertahankan dan ditingkatkan. Kata kunci : lingkungan kerja, kompensasi, kepemimpinan, kepuasan kerja karyawan.
Jurnal EKBIS /Vol. VI/
Pendahuluan Seiring dengan kemajuan industry pariwisata di Kota Kupang Propinsin Nusa Tenggara Timur, khususnya industry perhotelan yang bergerak dalam bidang jasa hotel tentu diperhadapkan dengan salahsatu kendala yakni bagaimana meningkatkan kualitas layanan hotel terssebut. Pihak manajemen Hotel Swiss Belin Kristal Kupang dituntut untuk berbenah dalam hal manajemen pelayanan dan manajemen sumber daya manusia dalam hal ini karyawan. Karyawan dituntut berperan maksmimal dalam memberikan layanan terbaik kepada karyawan guna meningkatkan layanan hotel tersebut. Apalagi saat ini manajemen hotel tersebut berbenah diri dan menunjukan eksistensinya sebagai hotel bintang 5 pertama di Nusa Tenggara Timur dan Kota Kupang. Di sisi lain, peningkatan status hotel sebagai bintang 5, karyawan hotel juga dituntut berbenah diri khususnya pada Departemen Food and Baverage yang menyediaka setiap aneka masakan dan makanan. Sebagai karyawan, mereka dituntut memberikan layanan yang baik kepada pelanggan dalam rangka memberikan citra hotel yang sesungguhnya sebagai hotel bintang 5 pertama tersebut. Untuk menjawab permasalahan tersebut diperlukan kesamaan persepsi terhadap motivasi kerja yang diberikan organisasi dan budaya kerja yang ada di organisasi itu sendiri sehingga diperoleh hasil kinerja dan kepuasan kerja karyawan. Hal yang perlu didorng adalah dengan memberikan program pelatihan yang terus menerus kepada karyawan hotel serta hendakanya karyawan juga diperhatikan dalam hhal kompensasi sehingga mereka mampu bekerja dan memenuhi setiap kebutuhan, keinginan dan harapan mereka. Hal ini tentu tidak terlepas dari lingkungan kerja hotel tersebut serta factor lain seperti kepimpinan dari manajemen hotel yang
No.1/edisi
Maret
2012
| 392
ada saat ini. Jika factor-faktor tersebut diperhatikan maka tentu karyawan akan menilai secara pribadi apakah mereka puas atau tidak. Menurut Davis (,2004) kepuasan kerja adalah perasaan menyenangkan dan t i d a k m e n y e n a n g k a n, m e n u r u t pandangan para pekerja terhadap pekerjannya, kepuasan kerja diperoleh bila ada kesesuaian antara ciri-ciri pekerjaan (job characteristics) dengan keinginan para pekerja. Studi tentang kepuasan kerja (job satisfaction) telah dilakukan sejak lama dan jumlahnya cukup banyak, dikaitkan dengan tingkat produktivitas maupun kinerja karyawan. Indikator kepuasan kerja, biasanya dikaitkan dengan tingkat absensi, tingkat perputaran tenaga kerja dimana kedua hal tersebut merupakan biaya yang tinggi dalam organisasi. Sehingga harus dipahami faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja. Banyak faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja seorang karyawan. Faktor gaji menjadi faktor utama dalam motivasi, sebab gaji merupakan output atau hasil dari sebuah proses kerja (Desller, 1997). Kesesuaian antara besarnya tanggung jawab dan besarnya gaji ini menjadi bahan pertimbangan bagi karyawan untuk menerima atau menolak sebuah pekerjaan. Faktor kedua adalah perilaku pemimpin, dimana perilaku pemimpin memiliki dampak yang signifikan terhadap sikap karyawan, perilaku dan kinerja karyawan. Faktor lain yang dapat m em pengar uhi kepuasan kerja adalah lingkungan kerja. Hubungan kerja yang erat dan saling membantu antara sesama pegawai, antar bawahan dengan atasan akan mempunyai pengaruh yang baik pula terhadap kepuasan kerja pegawai. Lingkungan kerja yang kondusif seperti hubungan antara karyawan dengan karyawan, karyawan dengan atasan dapat tercipta dengan pemberian kompensasi yang layak dan
Jurnal EKBIS /Vol. VI/
perilaku kepemimpinan yang meneladani akan dapat mempengaruhi kepuasan kerja, akan tetapi juga dapat memperkuat pengaruh lingkungan kerja, kompensasi dan kepemimpinan terhadap kepuasan kerja. Hotel Swiss Belinn Kristal Kupang yang saat ini telah menjadi hotel bintang 5 berbenah diri ketika diperhadapkan dengan semakin kompettitifnya persaingan industry perhotelan di Kota Kupang. Persaingan tentu menjadi momok yang harus dijawab oleh setiap manajemen hotel dengan terus memberikan layanan dan meningkatkan lingkungan kerja, penataan manajemen hotel serta manajemen sumber daya manusianya yakni karyawan. Selain itu juga perlu didukung dengan sarana dan prasarana yang mampu mendongkrak kualitas layanan hotel tersebut. Saat ini perubahan demi perubahan telah terjadi dengan adanya peningkatan status hotel tersbut, belum lagi adanya pembelian saham manajemen hotel Kristal yang terdahulu dengan merubah nama menjadi Hotel Swiss Belinn Kristal Kupan diharapkan mampu merubah citra ataupun image hotel yang berkesan dan glamour bagi setiap pengunjung (pelanggan) khususnya wisatawan mancanegara yang saat ini melihat Propinsi NTT sebagai ikon daerah tujuan wisata baru dengan ditetapkannya Komodo sebagai salahsatu nominasi dari 7 keajaiban dunia (seven wonders world). Hal ini dipertegas lagi dengan adanya program pemerintah daerah seperti Sail Komodo 2013 yang berpusat di Labuan Bajo dan adanya program pemerintah seperti menjadikan Propinsi NTT sebagai propinsi kepulauan. Oleh karena itu hendaknya setiap aspek pelayanan harusnya diperhatikan oleh manajemen hotel dengan memperhatikan lingkungan kerja yang baik (kondusif bagi karyawan), kepemimpinan dan factor kompensasi terhadap karyawan sehingga mereka tidak beralih kepada hotel lain yang saat ini juga sedang giat-giatnya berbenah diri untuk menjawab persaiangan di industry perhotelan tersebut. Persaingan antara hotel tentu akan
No.1/edisi
Maret
2012
| 393
terus berjalan, namun dituntut bahwa harus ada perhatian yang besar terhadap pihak karyawan yang telah melaksanakan kerjanya. Perhatian yang besar tersebut dapat dilakukan dengan pemberian kompensasi dan program pelatihan, hal ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Batilmurik (2010) dengan objek yang sama yakni Hotel Kristal (nama sebelumnya). Hasil penelitiannya menunjukan bahwa kompensasi yang diberikan baik kompensasi intrisik dan ekstrinsik berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan hotel tersebut. Dengan demikian karyawan harus memperhatikan kompensasi sebagai bagian dari motivasi terhadap karyawan hotel sehingga mereka mampu memberikan pekerjaan yang layak kepada hotel tersebut. Selain factor kompensasi, factor lain yang turut diperhatikan adalah dengan melihat kepemimpinan yang dijalankan oleh setiap pimpinan hotel dalam tingkatan manajemen (level manajemen). Tipe dari setiap pemimpin akan memberikan pengaruh bagi karyawan dalam bekerja. Tinjauan Pustaka 1. Kompensasi Menurut Werther dan Davis (dalam Hasibuan 2003) kompensasi adalah apa yang seorang pekerja terima sebagai balasan dari pekerjaan yang diberikannya. Baik upah per jam ataupun gaji periodik di buat dan dikelola oleh bagian personalia. Menurut Davis (2004), kompensasi adalah segala sesuatu yang dikonstitusikan atau dianggap sebagai suatu balas jasa atau equivalen. Indikator kompensasi dalam penelitian ini adalah Gaji (salary), Karakteristik pekerjaan atau beban tugas, Bonus, Upah insentif. 2. Kepemimpinan Menurut Amstrong, (2001 kepemimpinan adalah aktivitas mempengaruhi orang-orang agar mau b e k e r j a sama untuk mencapai beberapa t u j u a n y a n g m e r e k a inginkan. Menurut Amstrong, (2001),
Jurnal EKBIS /Vol. VI/
kepemimpinan adalah menggunakan wewenang dan membuat keputusankeputusan. Terry (Jakun) mengatakan bahwa kepemimpinan (leadership) adalah merupakan hubungan antara seseorang dengan orang lain. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah : memberikan arahan tugas, menghargai prestasi, menentukan promosi jabatan berdasarkan aturan, memberikan keteladanan, dan memperingatkan sanksi dengan tegas. Berdasarkan tinjauan pustaka, maka hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh signifikan positif antara kompensasi terhadap kepuasan kerja karyawan pada Departemen Food and Beverage Hotel Swiss Belinn Kristal Kupang. 2. Terdapat pengaruh signifikan positif antara kepemimpinan terhadap kepuasan kerja kayawan Departemen Food and beverage Hotel Swiss Belin Kristal Kupang. 3. Pengaruh signifikan positif antara Kompensasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan Hotel Departemen Food and Beverage Hotel Swiss Belinn Kristal Kupang diperkuat oleh Lingkungan Kerja yang baik. 4. Pengaruh signifikan positif antara Kepemimpinan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan Departemen Food and Beverage Hotel Swiss Belin Kristal Kupang diperkuat oleh Lingkungan Kerja yang baik. Metodologi Penelitian 1. Sampel Penelitian Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua karyawan Departemen Food and Beverage Hotel Swiss Belin Kristal sebanyak 43 orang pegawai. 2. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan terutama
No.1/edisi
Maret
2012
| 394
adalah data primer yang diperoleh dari observasi, wawancara dan jawaban kuesioner dari para pegawai negeri sipil yang terpilih sebagai sampel. Di sam ping juga wawancar a lebih mendalam terhadap para key person atau atasan dari responden dari pihakpihak yang berkompeten. Kuesioner atau daftar pertanyaan memiliki lima pilihan jawaban yaitu sangat setuju “SS”, setuju “S”, netral “N”, tidak setuju “TS”, sangat tidak setuju “STS”. Disamping data primer, juga digunakan data sekunder dari dokumentasi yang ada di Departemen FB Hotel Swiss Belin Kristal Kupang yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Teknik Analisa Data a. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut (Ghozali, 2005). Untuk mengetahui uji validitas ini menggunakan korelasi product moment. Jika r hitung lebih besar dari r tabel, maka akan ada korelasi yang nyata antara kedua variabel tersebut sehingga alat ukur ini valid untuk sahih dan sebaliknya. b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah uji untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan variabel / konstruk. Suatu kuisioner dikatakan reliable atau handal jika jawaba n seseor ang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Untuk mengetahui uji ini menggunakan nilai Cronbach Alpa, jika Menurut Nunnaly nilai Cronbach Alpa lebih besar 0,6 maka kuisioner tersebut dikatakan reliabel (dalam Ghozali, 2005). Pengujian Hipotesis Uji Hipotesis dalam penelitian ini
Jurnal EKBIS /Vol. VI/
menggunakan teknik regresi. Hipotesis pertama dan kedua digunakan untuk mengetahui pengaruh kompensasi dan kepem im pinan terhadap kepuasan kerja. Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah berbentuk persamaan regresi linier sederhana. Bentuk persamaan regresi yang digunakan dapat dirumuskan sebagai berikut: Hipotesis 1 : Y = bo + b1 X1 + e Hipotesis 2 : Y = bo + b2 X2 + e Di mana : Y : Kepuasan Kerja X1 : Kompensasi X2 : Kepemimpinan X3 : Lingkungan Kerja Hipotesis ketiga dan keempat digunakan untuk mengetahui peran variabel lingkungan dalam hubungan kompensasi dan kepem im pin an terhadap kepuasan kerja. Analisis yang digunakan adalah regresi dengan variabel moderator. Dari berbagai teknik yang ada, dalam penelitian ini akan digunakan teknik uji residual. Secara matematis langkah langkah tersebut dirumuskan sebagai berikut : Hipotesis 3 : a. X3 = bo + b1 X1 + e1 b. e1 = bo + b Y + e Hipotesis 4 : a. X3 = bo +b2 X2 + e2 b. e2 = bo + b Y + e D a l a m h a l i n i j i k a t er j a d i kecocokan antar variabel independen (nilai residual kecil atau nol) yaitu jika variabel independen meningkat dan variabel moderating juga meningkat maka variabel terikat juga akan meningkat.
HASIL PENELITIAN 1. Uji Validitas Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengkorelasi masing-masing butir item dengan nilai totalnya. Teknik yang digunakan adalag teknik korelasi Product Moment. Pedoman yang digunakan adalah jika hasil perhitungan r hitung > r
No.1/edisi
Maret
2012
| 395
tabel, maka kuesioner tersebut adalah valid atau sahih. Nilai r tabel pada tingkat signifikansi alpha 5% untuk degree of freedom (df) = n-2 = 82-2 = 80 dan á = 0,05 didapat nilai sebesar 0,2 17. Dengan demikian, item akan dinyatakan valid jika memiliki nilai r hitung lebih dari 0,2 17. Hasil uji validitas menunjukkan bahwa angket Kepuasan Kerja (Y) memiliki r hitung bergerak dari 0,320-0,670, angket Kompensasi (X1) memiliki r hitung bergerak dari 0,453-0,819, angket Kepemimpinan (X2) memiliki r hitung dari 0,801-0,887, dan angket Lingkunagn Kerja memiliki nilai r hitung bergerak dari 0,519-0,805. Dengan demikian, oleh karena seluruh item memiliki nilai r hitung diatas nilai r tabel (0,2 17), maka dapat disimpulkan bahwa seluruh item dinyatakan valid. 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilits dilakukan untuk mengetahui keterandalan angket. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik Cronbach Alpha. Pedoman yang digunakan adalah sebagai berikut : Angket dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60 (Nunnaly dalam Ghozali, 2005). Hasil pengujian reliabilitas angket Kepuasan Kerja (Y) memperoleh hasil koefisien alpha sebesar 0,6409 dengan catatan item nomor 1 dikeluarkan dari analisis. Hasil pengujian reliabilitas angket Kompensasi (X1) diperoleh koefisien alpha sebesar 0,6046. D e n g a n catatan item nomor 4 dikeluarkan dari analisis. Hasil pengujian reliabilitas angket Kepemimpinan (X2) yang terdiri dari 5 item valid diperoleh hasil koefisien alpha sebesar 0,8918. Hasil pengujian reliabilitas angket Lingkungan Kerja (X3) yang terdiri dari 10 item valid diperoleh hasil koefisien alpha sebesar 0,853 1. 3. Uji Hipotesis Uji Hipotesis Pertama Hipotesis pertama yang hendak diuji adalah : diduga terdapat pengaruh positif kompensasi terhadap kepuasan kerja karyawan pada
Jurnal EKBIS /Vol. VI/
Departemen Food and Beverage Hotel Swiss Belin Kristal Kupang . Dari perhitungan uji regresi diperoleh nilai t hitung sebesar 2,3434 dengan signifikansi sebesar 0,0216. Oleh karena signifikansi < 0,05 maka maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya variabel kompensasi berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja. Uji Hipotesis Kedua Hipotesis kedua yang hendak diuji adalah : diduga terdapat pengaruh positif kepemimpinan terhadap kepuasan kerja karyawan deparetemen Food and Beverage Hotel Swiss Belin Kristal Kupang Untuk menguji hipotesis ini, maka teknik regresi yang digunakan adalah regresi sederhana, dengan menggunakan variable kepemimpinan sebagai variable bebas dan kepuasan kerja sebagai variable terikat. Hasil perhitungan uji regresi diperoleh nilai t hitung sebesar 6,267 dengan signifikansi sebesar 0,000. Dengan demikian, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya variabel kepemimpinan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja. Uji Hipotesis Ketiga Hipotesis ketiga yang hendak diuji adalah : diduga pengaruh positif kompensasi terhadap kepuasan kerja karyawan pada Departemen Food and Beverage Hotel Swiss Belin Kristal Kupang diperkuat oleh lingkungan kerja yang baik. Untuk menguji hipotesis ini, maka teknik regresi yang digunakan adalah teknik regresi dengan menggunakan variabel moderator. Berdasar perhitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai t hitung sebesar -3,718 dengan signifikansi sebesar 0,000. Oleh karena signifikansi kurang dari 0,05 maka disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, artinya pengaruh positif kompensasi terhadap kepuasan kerja karyawan
No.1/edisi
Maret
2012
| 396
departemen FB Hotel Swiss Belin Kristal Kupang diperkuat oleh lingkungan kerja yang baik. Uji Hipotesis Keempat Hipotesis keempat yang hendak diuji adalah : diduga pengaruh positif kepemimpinan berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawa Departemen Food and Beverage Hotel Swiss Belin Kristal Kupang diperkuat oleh lingkungan kerja yang baik. Untuk menguji hipotesis ini, maka teknik regresi yang digunakan adalah teknik regresi dengan menggunakan variabel moderator. Dari uji regresi diperoleh nilai t hitung yang diperoleh adalah -3,951 dengan signifikansi sebesar 0,000. Oleh karena signifikansi < 0,05 maka Ho diterima, artinya variabel lingkungan kerja memoderasi hubungan kepemimpinan terhadap kepuasan kerja. Adanya pengaruh positif kompensasi terhadap kinerja karyawan pada departemen FB Hotel Swiss Belin Kristal Kupang disebabkan karena karyawan merasakan pendapatan yang diterima setiap bulannya meskipun tidak sebesar harapannya, tetapi karyawan sudah merasa kompensasi yang diterimanya sudah cukup dan layak bila dilihat dari kebutuhan dasar. Hal ini membuat persepsi karyawan terhadap kompensasi yang diterimanya berada pada kategori sedang. Persepsi positif terhadap kompensasi menunjukkan adanya kepuasan kerja pada karyawan, hal ini sesuai dengan pendapat Siagian (2003) yang menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah cara pandang ses eorang yang bersifat positif maupun negatif tentang pekerjaanya, tentunya hasil pekerjaan berupa kompensasi tidak bisa dilepaskan dari pekerjaan itu sendiri. Berpengaruh positifnya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja karyawan di Departemen Food and Beverage Hotel Swiss Belin Kristal Kupang disebabkan karena adanya pandangan positif dari karyawan
Jurnal EKBIS /Vol. VI/
terhadap pimpinan yang disebabkan karena pimpinan mampu mempengaruhi karyawan dengan cara memberikan arahan tugas, menghargai prestasi, menentukan promosi jabatan berdasarkan aturan, memberikan keteladanan dan memperingatkan sanksi d en g a n te ga s. K ese m ua n y a i ni menjadikan karyawan merasa puas terhadap pimpinan dan kemudian kepuasan terhadap pimpinan ini mampu meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Setelah diketahui bahwa kompensasi berpengaruh positif terhadap kepusan kerja, maka pada pengujian hipotesis ketiga tentang peran variabel kingkungan kerja sebagai variabel moderasi menunjukkan bahwa lingkungan kerja yang baik terbukti secara statistik memperkuat pengaruh kompensasi terhadap kepuasan kerja. Artinya kompensasi yang dianggap layak didukung dengan adanya lingkungan kerja yang baik akan menjadikan karyawan semakin puas dengan pekerjaanya. Kemampuan lingkungan kerja memperkuat pengaruh kompensasi terhadap kepuasan kerja karyawan pada deparetmen tersebut disebabkan karena karyawan merasa puas dengan keadaan lingkungan kerja. Rasa puas ini mampu membentuk persepsi yang baik pada diri karyawan yang ditunjukkan oleh 82% responden memiliki persepsi yang tinggi pada keadaan lingkungan kerja. Hal ini merupakan indikasi baiknya persepsi karyawan terhadap indikatorindikator lingkungan kerja internal seperti kebersihan, penarangan/cahaya, suara, tata ruang, udara, dan tata warna. Demikian juga dengan indikator lingkungan kerja eksternal seperti suasana kerja, hubungan interpersonal, dan ketersediaan fasilitas. Seluruh keadaan ini mampu memperkuat hubungan kompensasi dengan kepuasan kerja. Setelah diketahui bahwa kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kepusan k er j a, maka pada
No.1/edisi
Maret
2012
| 397
pengujian hipotesis keempat tentang peran variabel kingkungan kerja sebagai variabel moderasi menunjukkan bahwa lingkungan kerja yang baik terbukti secara statistik memperkuat pengaruh kepemimpinan terhadap kepuasan kerja. Artinya persepsi yang baik pada diri karyawan terhadap pimpinan didukung dengan adanya lingkungan kerja yang baik akan menjadikan karyawan semakin puas dengan pekerjaanya. Kemampuan lingkungan kerja memperkuat pengaruh kepemimpinan terhadap kepuasan kerja karyawan hotel disebabkan karena karyawan merasa puas dengan keadaan lingkungan kerja yang baik. Baiknya lingkungan kerja ini tidak lepas dari peran pemimpin, yang mampu menjalankan kepemimpinannya. Kepemimpinan yang berjalan dengan baik, akan mendorong karyawan dan seluruh elemen kantor turut menciptakan dan menjaga lingkungan kerja, ditambah dengan adanya arahan dan keteladanan dari pimpinan, menjadikan karyawan tidak merasa rendah. Lingkungan kerja yang terjaga kebersihannya, kerapian, dan keindahannya membuat karyawan lebih betah dan sen ang dengan lingkungan dan pekerjaanya. Rasa puas ini mampu membentuk persepsi yang baik pada diri karyawan dan akan meningkatkan kepuasan kerja karyawan. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif kompensasi dan kepemimpinan terhadap kepuasan kerja karyawan deparetemen Food and Beverage Hotel Swiss Belin Kristal Kupang Pengaruh signifikan positif kepemimpinan terhadap kepuasan kerja karyawan pada departemen Food and Beverage Hotel Swiss Belin Kristal Pratama Kupang diperkuat oleh lingkungan kerja yang baik.
Jurnal EKBIS /Vol. VI/
DAFTAR PUSTAKA Armstrong, Michael, 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Elexmedia Komputindo, Jakarta Batilmurik, Ridolof W, 2010. Pengaruh Pelatihan dan Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada Hotel Bintang III dan II Di Kota Kupang. Tesis MM Pascasarajan Universitas Brawijaya Malang Tidak Dipublikasikan. Davis, Grace. 2004. Job Satisfaction Survey Among Employees In Small Business, Journal Of Small Business and Enterprise Development, Vol. 11, No. 4. pp. 495-503, Emerald Group Publishing Limited. Desller, Garry. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Dua, PT. Prenhalindo, Jakarta. Ghozali, Imam 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Hasibuan, S.P. Malayu, 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia, Dasar dan Kunci Keberhasilan, CV. Haji Masagung, Jakarta. Sekaran, Umar, 2000. Research Methods for Business, Metodlogi Penelitian Untuk Bisnis, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Sugiyono, 2004. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Kesatu ,Penerbit Alphabeta, Bandung
No.1/edisi
Maret
2012
| 398