PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. STATIKA MITRASARANA PADANG
JURNAL
Oleh : FITRIANA RIZAL NPM. 1010005530149
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TAMANSISWA PADANG 2015
PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. STATIKA MITRASARANA PADANG
Oleh Fitriana Rizal / 1010005530149 Pembimbing I Nurlina, SE, M.Si
Pembimbing II Lenny Hasan, SE, MM Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh lingkungan kerja dan kompensasi secara satu per satu dan secara bersamaan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Statika Mitrasarana Padang. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif. Jenis data yang digunakan yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara studi kepustakaan dan studi lapangan. Jumlah sampel penelitian yang digunakan adalah 75 orang. Analisis data yang digunakan yaitu analisis regresi linear berganda, pengujian hipotesis dalam bentuk uji t dan uji F serta analisis koefisien determinasi. Penelitian yang dilakukan menghasilkan lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Statika Mitrasarana Padang karena nilai t hitung > t tabel atau 6,057 > 1,993 dan nilai signifikansi yang dihasilkan 0,000 < level of significant 0,05. Kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Statika Mitrasarana Padang karena nilai t hitung > t tabel atau 4,825 > 1,993 dan nilai signifikansi yang dihasilkan 0,000 < level of significant 0,05. Lingkungan kerja dan kompensasi secara bersamaan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Statika Mitrasarana Padang karena nilai F hitung > F tabel atau 183,918 > 3,12 dan nilai signifikansi yang dihasilkan 0,000 lebih kecil dari level of significant 0,05. Kata Kunci : Lingkungan Kerja, Kompensasi dan Kepuasan Kerja.
1
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Untuk memberikan kepuasan kerja kepada karyawan maka perusahaan harus memperhatikan lingkungan kerja. Faktor-faktor lingkungan kerja yang perlu mendapatkan perhatian perusahaan menurut Sedarmayanti (2009:121) terbagi atas dua macam yaitu lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik. Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan yang berbentuk fisik yang terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi pegawai baik secara langsung maupun tidak langsung. Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja dengan atasan maupun hubungan sesama rekan kerja. Kondisi lingkungan kerja pada PT. Statika Mitrasarana Padang belum sepenuhnya mendukung pelaksanaan pekerjaan karyawan karena kondisi ruangan kerja yang panas yang dapat mengakibatkan kegerahan karyawan dalam melaksanakan tugasnya dan tidak sepenuhnya karyawan bekerja dalam bentuk tim kerja yang berakibat karyawan yang mengalami kesulitan dalan melaksanakan pekerjaan. Sehingga akan lambat dalam menyelesaikan pekerjaannya dikarenakan tidak adanya bantuan dari rekan kerja serta peralatan kerja yang tersedia tidak mendukung pelaksanaan tugas karyawan. Selain lingkungan kerja yang perlu mendapatkan perhatian, kompensasi juga perlu diperhatikan oleh pimpinan perusahaan. Hal ini dikarenakan kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahan, Rivai (2004:357). Kompensasi yang perlu mendapatkan perhatian adalah kompensasi dalam bentuk finansial dan kompensasi dalam bentuk non finansial. Kompensasi yang diterima karyawan PT. Statika Mitrasarana Padang belum sepenuhnya memberikan kepuasan bagi karyawan baik itu dalam bentuk kompensasi finansial maupun dalam bentuk kompensasi non finansial. Permasalahan yang terjadi dalam kompensasi finansial adalah gaji yang diberikan masih belum dapat memberikan jaminan kesejahteraan karyawannya dalam jangka panjang, uang transportasi, uang makan, uang cuti diberikan jika proyek
2
tidak mungkin diselesaikan dan bonus/insentif yang diberikan perusahaan pada akhir tahun kadang-kadang tidak menentu. Kemudian untuk kompensasi non finansial, permasalahan yang terjadi adalah belum begitu baiknya tempat karyawan untuk melakukan ibadah shalat bagi karyawan yang beragama Islam dan tempat karyawan beristirahat pada waktu jam istirahat kerja. Belum begitu baiknya kompensasi finansial dan non finansial pada PT. Statika Mitrasarana Padang, namun usaha untuk memberikan kepuasan kerja karyawan dilihat dari segi kompensasi terus dilakukan perbaikan terutama untuk kompensasi non finansial. Hal ini dikarenakan adanya Jamsostek yang diberikan kepada karyawan serta adanya pemberian pakaian dan sepatu kerja kepada karyawan setiap tahunnya serta beasiswa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, ini ditentukan oleh perusahaan setelah melakukan penilaian terhadap prestasi karyawan. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti tertarik untuk membahasnya secara lebih lanjut dengan memfokuskan penelitian pada karyawan PT. Statika Mitrasarana Padang. Hasil penelitian ini selanjutnya diungkapkan dalam bentuk skripsi yang berjudul Pengaruh Lingkungan Kerja dan Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja karyawan PT. Statika Mitrasarana Padang. 1.2. Perumusan Masalah Dari latar belakang penelitian diatas, maka penulis merumuskan permasalahan yang diteliti, yaitu: 1. Apakah lingkungan kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Statika Mitrasarana Padang? 2. Apakah kompensasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Statika Mitrasarana Padang? 3. Apakah lingkungan kerja dan kompensasi berpengaruh secara bersamaan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Statika Mitrasarana Padang?
3
1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian adalah: 1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Statika Mitrasarana Padang. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kompensasi terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Statika Mitrasarana Padang. 3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh lingkungan kerja dan kompensasi secara bersamaan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Statika Mitrasarana Padang II. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Lingkungan Kerja Pengertian lingkungan kerja menurut Sunyoto (2013:43) adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan, misalnya kebersihan, musik, penerangan dan lain-lain. Selanjutnya pengertian lingkungan kerja menurut Sedarmayanti (2009:121) adalah Lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok. Sedarmayanti (2009:121) mengemukakan secara garis besar jenis lingkungan kerja terbagi menjadi 2 bagian, yaitu: 1. Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan yang berbentuk fisik yang terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi pegawai baik secara langsung maupun tidak langsung. Lingkungan kerja fisik terdiri dari: a. Penerangan/cahaya di tempat kerja Cahaya atau penerangan sangat besar manfaatnya bagi pegawai guna mendapat keselamatan dan kelancaran kerja. Oleh sebab itu perlu diperhatikan adanya penerangan (cahaya) yang terang tetapi tidak menyilaukan. Cahaya yang kurang jelas, sehingga pekerjaan akan lambat, banyak mengalami kesalahan, dan pada akhirnya menyebabkan kurang
4
efisien dalam melaksanakan pekerjaan, sehingga tujuan organisasi sulit dicapai. b. Temperatur di tempat kerja Dalam keadaan normal, tiap anggota tubuh manusia mempunyai temperatur berbeda. Tubuh manusia selalu berusaha untuk mempertahankan keadaan normal, dengan suatu sistem tubuh yang sempurna sehingga dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di luar tubuh. Tetapi kemampuan untuk menyesuaikan diri tersebut ada batasnya, yaitu bahwa tubuh manusia masih dapat menyesuaikan dirinya dengan temperatur luar jika perubahan temperatur luar tubuh tidak lebih dari 20% untuk kondisi panas dan 35% untuk kondisi dingin, dari keadaan normal tubuh. c. Kelembaban di tempat kerja Kelembaban adalah banyaknya air yang terkandung dalam udara, biasa dinyatakan dalam persentase. Kelembaban ini berhubungan atau dipengaruhi oleh temperatur udara, dan secara bersama-sama antara temperatur, kelembaban, kecepatan udara bergerak dan radiasi panas dari udara tersebut akan mempengaruhi keadaan tubuh manusia pada saat menerima atau melepaskan panas dari tubuhnya. Suatu keadaan dengan temperatur udara sangat panas dan kelembaban tinggi, akan menimbulkan pengurangan panas dari tubuh secara besar-besaran, karena sistem penguapan. Pengaruh lain adalah makin cepatnya denyut jantung karena makin aktifnya peredaran darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen, dan tubuh manusia selalu berusaha untuk mencapai keseimbangan antar panas tubuh dengan suhu di sekitarnya. d. Sirkulasi udara di tempat kerja Oksigen merupakan gas yang dibutuhkan oleh mahluk hidup untuk menjaga kelangsungan hidup, yaitu untuk proses metaboliasme. Udara di sekitar dikatakan kotor apabila kadar oksigen dalam udara tersebut telah berkurang dan telah bercampur dengan gas atau bau-bauan yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. Sumber utama adanya udara segar adalah adanya tanaman di sekitar tempat kerja. Tanaman merupakan penghasil oksigen
5
yang dibutuhkan olah manusia. Dengan cukupnya oksigen di sekitar tempat kerja, ditambah dengan pengaruh secara psikologis akibat adanya tanaman di sekitar tempat kerja, keduanya akan memberikan kesejukan dan kesegaran pada jasmani. Rasa sejuk dan segar selama bekerja akan membantu mempercepat pemulihan tubuh akibat lelah setelah bekerja. e. Kebisingan di tempat kerja Kebisingan dalam bentuk bunyi yang tidak dikehendaki oleh telinga dalam jangka panjang dapat mengganggu ketenangan bekerja, merusak pendengaran, dan menimbulkan kesalahan komunikasi. Karena pekerjaan membutuhkan konsentrasi, maka suara bising hendaknya dihindarkan agar pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan dengan efisien. Semakin lama telinga mendengar kebisingan, maka akan semakin buruk akibatnya, diantaranya pendengaran dapat makin berkurang. f. Getaran mekanis di tempat kerja Getaran yang disebabkan oleh alat-alat mekanis seperti mesin, kendaraan dan peralatan lainnya. Getaran mekanis dapat menimbulkan ketidaknyamanan dalam bekerja. g. Bau-bauan di tempat kerja Adanya bau-bauan di sekitar tempat kerja dapat dianggap sebagai pencemaran, karena dapat menganggu konsentrasi bekerja, dan bau-bauan yang terjadi terus menerus dapat mempengaruhi kepekaan penciuman. Pemakaian air conditioner yang tepat merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk menghilangkan bau-bauan yang menganggu di sekitar tempat kerja. h. Tata warna di tempat kerja Menata warna di tempat kerja perlu dipelajari dan direncanakan dengan sebaik-baiknya. Pada kenyataannya tata warna tidak dapat dipisahkan dengan penataan dekorasi. Hal ini dapat dimaklumi karena warna mempunyai pengaruh besar terhadap perasaan. Sifat dan pengaruh warna kadang-kadang menimbulkan rasa senang, sedih, dan lain-lain karena dalam sifat warna dapat merangsang perasaan manusia.
6
i. Dekorasi di tempat kerja Dekorasi ada hubungannya dengan tata warna yang baik, karena itu dekorasi tidak hanya berkaitan dengan hasil ruang kerja saja tetapi berkaitan juga dengan cara mengatur tata letak, tata warna, perlengkapan, dan lainnya untuk bekerja. j. Musik di tempat kerja Menurut para pakar, musik yang nadanya lembut sesuai dengan suasana, waktu dan tempat dapat membangkitkan dan merangsang pegawai untuk bekerja. Oleh karena itu lagu-lagu perlu dipilih dengan selektif untuk dikumandangkan
di
tempat
kerja.
Tidak
sesuainya
musik
yang
diperdengarkan di tempat kerja akan mengganggu konsentrasi kerja. k. Keamanan di tempat kerja Guna menjaga tempat dan kondisi lingkungan kerja tetap dalam keadaan aman maka perlu diperhatikan keberadaan dari keamanan itu sendiri. Salah satu upaya untuk menjaga keamanan di tempat kerja, dapat memanfaatkan tenaga Satuan Petugas Keamanan (Satpam). 2. Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja dengan atasan maupun hubungan sesama rekan kerja. Untuk mengelola hubungan kerja yang baik dengan orang lain maka diperlukan: pengaturan waktu, tahu posisi diri, adanya kecocokan, menjaga keharmonisan, pengendalian desakan dalam diri, memahami dampak katakata atau tindakan anda pada diri orang lain, jangan mengatur orang lain sampai kita mampu mengatur diri sendiri, tidak mengumbar kemarahan pada orang lain dan bersikap bijaksana. Penerapan hubungan kerja yang baik antar pegawai akan terlihat pada suasana kerja sebagai berikut: a. Tidak terdapat konflik antar pegawai. b. Setiap pegawai bersemangat dan bergairah dalam menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya. c. Setiap masalah dapat diselesaikan dengan penuh kekeluargaan.
7
d. Pelaksanaan pekerjaan diliputi oleh suasana santai dan keakraban, bukan suasana yang mencekam penuh ancaman. e. Adanya saling menghargai dan percaya antar pegawai. Hubungan kerja yang berhasil dibina antara bawahan dengan atasan akan terlihat pada suasana kerja sebagai berikut: a. Para pegawai
betul-betul
menghormati, menghargai
kepemimpinan
atasannya. b. Atasan dianggap sebagai rekan sekerja yang seluruh kebijaksanaannya perlu didukung, bukan seorang majikan yang menakutkan. c. Adanya perhatian yang besar dari atasan terhadap masalah bawahan untuk mencari jalan pemecahannya. d. Adanya usaha atasan untuk memperlihatkan ketauladanan kerja bagi para bawahan. e. Para bawahan selalu merasa termotivasi untuk bekerja karena adanya penghargaan atas prestasi yang mereka dapatkan. 2.2. Kompensasi Pengertian kompensasi menurut (Rivai, 2004:357) adalah sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan. Menurut Dessler (2007:46), kompensasi karyawan adalah semua bentuk pembayaran atau hadiah yang diberikan kepada karyawan dan muncul dari pekerjaan mereka. Menurut Dessler (2007:46), kompensasi dapat dikelompokkan menjadi: 1. Kompensasi finansial yang diberikan secara langsung yaitu dapat berupa gaji, insentif dan bonus. Sedangkan kompensasi finansial yang diberikan secara tidak langsung yaitu berupa tunjangan kesehatan, tunjangan pensiun, tunjangan hari raya, tunjangan pendidikan, tunjangan perumahan dan lain sebagainya. 2. Kompensasi non finansial seperti hal-hal yang tidak mudah dikuantifikasi yaitu ganjaran-ganjaran seperti pekerjaan yang lebih menantang, jam kerja yang lebih sesuai, tanggung jawab dengan pekerjaan, lingkungan kerja yang
8
kondusif, sehat, nyaman, fasilitas kerja yang baik dan memadai dan lain sebagainya. 2.3. Kepuasan Kerja Istilah kepuasan menurut Sutrisno (2012:75) merujuk pada sikap umum seorang individu terhadap pekerjaannya. Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja tinggi menunjukkan sikap yang positif terhadap pekerjaan. Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan bagi para karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Ini tampak dalam sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya. Selanjutnya Sopiah (2008:170) mengemukakan kepuasan kerja merupakan suatu ungkapan emosional yang bersifat positif atau menyenangkan sebagai hasil dari penilaian terhadap suatu pekerjaan atau pengalaman kerja. Robbins (2009:148) mengemukakan kepuasan kerja merupakan suatu sikap umum seorang individu terhadap pekerjaannya, selisih antara banyaknya yang mereka yakini pantas mereka terima. Banyak faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Faktorfaktor itu sendiri dalam peranannya memberikan kepuasan kepada karyawan bergantung
pada
pribadi
masing-masing
karyawan.
Sutrisno
(2012:80)
mengemukakan faktor-faktor yang menentukan kepuasan kerja seseorang adalah: 1. Faktor psikologis, merupakan faktor yang berhubungan dengan kejiwaan karyawan, yang meliputi minat, ketentraman dalam kerja, sikap terhadap kerja, bakat dan keterampilan. 2. Faktor sosial, merupakan faktor yang berhubungan dengan interaksi sosial antar karyawan maupun karyawan dengan atasan. 3. Faktor fisik, merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik karyawan, meliputi jenis pekerjan, pengaturan waktu dan waktu istirahat, perlengkapan kerja, keadaan ruangan, suhu, penerangan, pertukaran udara, kondisi kesehatan karyawan, umur, dan sebagainya.
9
4. Faktor finansial, merupakan faktor yang berhubungan dengan jaminan serta kesejahteraan karyawan, yang meliputi sistem dan besarnya gaji, jaminan sosial, macam-macam tunjangan, fasilitas yang diberikan, promosi, dan sebagainya. 2.4. Hipotesis Penelitian Hipotesis penelitian adalah sebagai berikut: H1 : Diduga lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Statika Mitrasarana Padang. H2 : Diduga kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Statika Mitrasarana Padang. H3 : Diduga lingkungan kerja dan Kompensasi secara bersamaan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Statika Mitrasarana Padang. III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang penulis lakukan ini adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja dan kompensasi terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Statika Mitrasarana Padang sehingga dapat diketahui ada atau tidak adanya pengaruh signifikan secara satu per satu dan secara bersamaan antara lingkungan kerja dan kompensasi terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Statika Mitrasarana Padang. 3.2. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional dari setiap variabel penelitian ini yang terdiri dari lingkungan kerja, kompensasi dan kepuasan kerja dapat dilihat pada tabel 3.1.
10
Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel Skala Likert Variabel
Definisi Operasional
Lingkungan Lingkungan kerja kerja (X1) adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok. (Sedarmayanti, 2009:121) Kompensasi Kompensasi adalah (X2) semua bentuk pembayaran atau hadiah yang diberikan kepada karyawan dan muncul dari pekerjaan mereka (Dessler, 2007:46). Kepuasan Kepuasan kerja adalah kerja (Y) keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan bagi para karyawan memandang pekerjaan mereka (Sutrisno, 2012:75).
Indikator Pernyataan
Skor
1. Lingkungan kerja fisik 2. Lingkungan kerja non fisik (Sedarmayanti, 2009:121).
1. Sangat Setuju 2. Setuju 3. Cukup Setuju 4. Tidak Setuju 5. Sangat Tidak Setuju
5 4 3 2 1
1. Kompensasi finansial 2. Kompensasi non finansial (Dessler, 2007:46).
1. Sangat Setuju 2. Setuju 3. Cukup Setuju 4. Tidak Setuju 5. Sangat Tidak Setuju
5 4 3 2 1
1. Faktor psikologis 2. Faktor sosial 3. Faktor fisik 4. Faktor finansial (Sutrisno, 2012:80).
1. Sangat Setuju 2. Setuju 3. Cukup Setuju 4. Tidak Setuju 5. Sangat Tidak Setuju
5 4 3 2 1
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dari penelitian ini adalah karyawan PT. Statika Mitrasarana Padang yang pada akhir bulan Juni 2014 berjumlah 75 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling, yaitu teknik penentuan sampel
11
dengan mengambil seluruh anggota populasi sebagai responden atau sampel. Dalam hal ini sampel yang diambil adalah karyawan PT. Statika Mitrasarana Padang yang pada akhir bulan Juni berjumlah 75 orang. 3.4. Jenis dan Sumber Data 3.4.1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian terbagi atas dua bagian, yaitu: 1. Data kualitatif yaitu data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka. Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus, atau observasi. 2. Data kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan matematika atau statistika. 3.4.2. Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1. Sumber internal yaitu data yang bersumber dari PT. Statika Mitrasarana Padang dan angket penelitian yang dijawab oleh karyawan yang bekerja pada PT. Statika Mitrasarana Padang. 2. Data eksternal yaitu dari jurnal penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu yang disesuaikan dengan perumusan masalah yang diteliti. 3.5. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan cara: 1. Studi lapangan dalam bentuk angket dan observasi. 2. Studi kepustakaan dengan cara mempelajari buku-buku, literatur-literatur dan jurnal penelitian yang ada kaitan dengan penelitian yang dilakukan. 3.6. Teknik Analisis Data Analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis regresi linier berganda, uji hipotesis dalam bentuk uji t dan uji F dan analisis koefisien determinasi.
12
IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1. Analisis Regresi Linier Berganda Hasil pengujian persamaan regresi linier berganda untuk lingkungan kerja dan kompensasi secara bersamaan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Statika Mitrasarana Padang dikemukakan pada tabel 4.1. berikut ini: Tabel 4.1. Hasil Pengujian Persamaan Regresi Linier Berganda Coeffi ci entsa
Model 1
(Constant) Lingkungan Kerja Kompensasi
Unstandardized Coef f icients B St d. Error ,145 ,193 ,512 ,084 ,418 ,087
St andardized Coef f icients Beta
t ,748 6,057 4,825
,531 ,423
Sig. ,457 ,000 ,000
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Sumber: Data diolah, tahun 2015. Berdasarkan tabel 4.1. diketahui bentuk persamaan regresi linier berganda untuk lingkungan kerja dan kompensasi secara bersamaan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Statika Mitrasarana Padang adalah sebagai berikut: Y = 0,145 + 0,512 X1 + 0,418 X2 + e Dari
persamaan
regresi
linier
berganda
di
atas,
maka
dapat
diinterprestasikan pengaruh lingkungan kerja dan kompensasi secara bersamaan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Statika Mitrasarana Padang sebagai berikut: 1. Nilai konstanta adalah 0,145 artinya jika tidak terjadi perubahan lingkungan kerja (X1) dan kompensasi (X2) atau (X1 dan X2 = 0), maka kepuasan kerja karyawan pada PT. Statika Mitrasarana Padang adalah tetap 0,145 atau 14,5%. 2. Nilai koefisien regresi lingkungan kerja (X1) adalah 0,512 artinya setiap peningkatan lingkungan kerja sebesar 1 (satuan) maka kepuasan kerja karyawan pada PT. Statika Mitrasarana Padang adalah 0,512 atau 51,2%. 3. Nilai koefisien regresi kompensasi (X2) adalah 0,418 artinya setiap peningkatan kompensasi sebesar 1 (satuan) maka kepuasan kerja karyawan pada PT. Statika Mitrasarana Padang adalah 0,418 atau 41,8%. 13
4.2. Uji t Hasil uji t untuk pengaruh lingkungan kerja dan kompensasi secara satu per satu terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Statika Mitrasarana Padang dikemukakan pada tabel 4.2. berikut ini: Tabel 4.2. Hasil Pengujian Uji t Coeffi ci entsa
Model 1
(Constant) Lingkungan Kerja Kompensasi
Unstandardized Coef f icients B St d. Error ,145 ,193 ,512 ,084 ,418 ,087
St andardized Coef f icients Beta
t ,748 6,057 4,825
,531 ,423
Sig. ,457 ,000 ,000
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Sumber: Data diolah, tahun 2015. Dari hasil uji t yang dikemukakan pada tabel 4.2., maka dapat diinterprestasikan pengaruh lingkungan kerja dan kompensasi secara satu per satu terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Statika Mitrasarana Padang sebagai berikut: 1. Lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Statika Mitrasarana Padang karena nilai t
hitung
>t
tabel
atau 6,057 >
1,993 dan nilai signifikansi yang dihasilkan 0,000 < level of significant 0,05. Sehingga keputusan hipotesisnya adalah Hipotesis kesatu diterima untuk menyatakan lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Statika Mitrasarana Padang artinya Ha diterima dan Ho ditolak. 2. Kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Statika Mitrasarana Padang karena nilai t
hitung
>t
tabel
atau 4,825 > 1,993
dan nilai signifikansi yang dihasilkan 0,000 < level of significant 0,05. Sehingga keputusan hipotesisnya adalah Hipotesis kedua diterima untuk menyatakan kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Statika Mitrasarana Padang artinya Ha diterima dan Ho ditolak.
14
4.3. Uji F Hasil uji F untuk pengaruh lingkungan kerja dan kompensasi secara bersamaan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Statika Mitrasarana Padang dikemukakan pada tabel 4.3. berikut ini: Tabel 4.3. Hasil Pengujian Uji F ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 22,422 4,389 26,811
df 2 72 74
Mean Square 11,211 ,061
F 183,918
Sig. ,000a
a. Predictors: (Const ant), Kompensasi, Lingkungan Kerja b. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Sumber: Data diolah, tahun 2015. Dari hasil uji F yang dikemukakan pada tabel 4.3., maka dapat diinterprestasikan hasil uji F yaitu lingkungan kerja dan kompensasi secara bersamaan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Statika Mitrasarana Padang karena nilai F
hitung
>F
tabel
atau 183,918 > 3,12 dan
nilai signifikansi yang dihasilkan 0,000 lebih kecil dari level of significant 0,05. Keputusan hipotesisnya adalah Hipotesis ketiga diterima untuk menyatakan lingkungan kerja dan kompensasi secara bersamaan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Statika Mitrasarana Padang sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. 4.4. Analisis Koefisien Determinasi Untuk mengetahui besarnya pengaruh lingkungan kerja dan kompensasi secara bersamaan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Statika Mitrasarana Padang, maka dilakukanlah pengujian statistik dengan melakukan uji koefisien determinasi dengan hasil seperti yang dikemukakan pada tabel 4.4.
15
Tabel 4.4. Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summary Model 1
R ,914a
R Square ,836
Adjusted R Square ,832
Std. Error of the Est imat e ,24690
a. Predictors: (Constant ), Kompensasi, Lingkungan Kerja
Sumber: Data diolah, tahun 2015. Berdasarkan tabel 4.4. dihasilkan nilai koefisien determinasi adalah 0,832 berarti besarnya pengaruh lingkungan kerja dan kompensasi secara bersamaan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Statika Mitrasarana Padang adalah 83,2% sedangkan sisanya 16,8% dipengaruhi variabel lainnya selain model yang diteliti, seperti yang dikemukakan oleh Sunyoto (2013:28) yaitu faktor hubungan antar karyawan dan faktor individual. Faktor hubungan antar karyawan, antara lain hubungan antara manajer dengan karyawan, faktor fisik dan kondisi kerja, hubungan sosial di antara karyawan, dan sugesti dari teman sekerja. Faktor individual, yaitu hubungan sikap orang terhadap pekerjaan, usia orang dengan pekerjaan, dan jenis kelamin. V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan dari hasil penelitian sebagai berikut: 1. Lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Statika Mitrasarana Padang karena nilai t
hitung
>t
tabel
atau 6,057 >
1,993 dan nilai signifikansi yang dihasilkan 0,000 < level of significant 0,05. 2. Kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Statika Mitrasarana Padang karena nilai t
hitung
>t
tabel
atau 4,825 > 1,993
dan nilai signifikansi yang dihasilkan 0,000 < level of significant 0,05. 3. Lingkungan kerja dan kompensasi secara bersamaan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Statika Mitrasarana Padang karena nilai F hitung > F tabel atau 183,918 > 3,12 dan nilai signifikansi yang dihasilkan 0,000 lebih kecil dari level of significant 0,05. Besarnya pengaruh lingkungan kerja dan kompensasi secara bersamaan terhadap kepuasan kerja karyawan 16
pada PT. Statika Mitrasarana Padang adalah 83,2% sedangkan sisanya 16,8% dipengaruhi variabel lainnya selain model yang diteliti, seperti faktor hubungan antar karyawan dan faktor individual. 5.2. Saran-Saran Saran-saran dari penelitian untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan pada PT. Statika Mitrasarana Padang adalah: 1. Untuk lingkungan kerja, maka disarankan pada PT. Statika Mitrasarana Padang untuk melakukan perbaikan dalam hal menciptakan ketenangan bagi karyawan dalam bekerja misalnya dengan cara memberikan peringatan kepada karyawan yang menghidupkan musik karena dapat mengganggu konsentrasi konsentrasi karyawan lainnya dalam bekerja. 2. Untuk kompensasi, maka disarankan pada PT. Statika Mitrasarana Padang untuk melakukan perbaikan kompensasi non finansial dalam hal menyediakan sarana kesehatan dan keselamatan kerja yang lebih lengkap, misalnya tersedianya ruangan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) dan kotak obat-obatan serta ketersediaan peralatan dan perlengkapan kerja yang menjamin keselamatan kerja karyawan misalnya sepatu kerja, helm, masker dan tali pengaman bagi karyawan yang bekerja di bangunan.
17
DAFTAR PUSTAKA Amsuri Nasution, Wendi. 2013. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Karya Deli Stelindo Medan. http://ibbi.ac.id/ibbiacid/bahan/Wendi-Amsuri-Nasution-2.pdf Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Chaisunah dan Muttaqiyathun, Ani. 2011. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Kasus pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Shinta Daya). http://manajemen.uad.ac.id/jurnal/file/ sept/Pengaruh Kompensasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT.pdf Dessler, Gary. 2007. Manajemen Personalia. Jakarta: Erlangga. Mangkunegara, Anwar Prabu. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Nawawi, Hadari. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Nugroho, Bhuono Agung. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS. Yogyakarta: CV. Andi Offset. Rangkuti, Freddy. 2011. Teknik Mengukur dan Strategi Meningkatkan Kepuasan Pelanggan. Jakarta : Erlangga. Rivai, Veithzal. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusi untuk Perusahaan. Edisi Pertama. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Robbins, Stephen P. 2009. Organizational Behavior. Jakarta: Salemba Empat. Rumada, Gede dan Utama, I Wayan Mudiartha. 2013. Pengaruh Kompensasi, Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja Fisik terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Hotel Taman Harum Ubud Gianyar. http://ojs.unud.ac.id/index. php/Manajemen/article/view/4218 Sarwono, Jonathan. 2009. Panduan Lengkap untuk Belajar Komputasi Statistik Menggunakan SPSS 16. Yogyakarta: CV. Andi Offset. Sedarmayanti. 2009. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju. Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE YKPN. Sopiah. 2008. Perilaku Organisasional. Yogyakarta: CV. Andi Offset. Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung. ______. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
18
Sunyoto, Danang. 2013. Teori, Kuisioner, dan Analisis Data Sumber Daya Manusia (Praktik Penelitian). Yogyakarta: Center for Academic Publishing Service. Sutrisno, Edy. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
19