ISSN 1693-7945
PENGARUH KOMPENSASI DAN KEPUASAN KERJA PENGARUH KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI MELALUI KEPUASAN KERJA PEGAWAI (Studi Kasus di Unit Peralatan dan Perbengkelan Dinas Bina Marga Kabupaten Indramayu) Oleh: Galih Sidik Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Wiralodra ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh kesehatan dan keselamatan terhadap kepuasan kerja pegawai Unit Peralatan dan Perbengkelan Dinas Bina Marga Kabupaten Indramayu; (2) Pengaruh kepuasan kerja terhadap semangat kerja pegawai di Unit Peralatan dan Perbengkelan Dinas Bina Marga Kabupaten Indramayu; (3) Pengaruh kesehatan dan keselamatan terhadap semangat kerja melalui kepuasan kerja pegawai di Unit Peralatan dan Perbengkelan Dinas Bina Marga Kabupaten Indramayu; (4) Pengaruh kesehatan dan keselamatan terhadap semangat kerja melalui kepuasan kerja pegawai secara total di Unit Peralatan dan Perbengkelan Dinas Bina Marga Kabupaten Indramayu. Sedangkan hasil penelitian (1) Hasil korelasi dengan menggunakan analisis jalur dengan koefisien jalur RX1.X2=0,556 menunjukan bahwa korelasi antara kesehatan dan keselamatan kerja (X1) terhadap kepuasan kerja (X2) sebesar 0,556 yang berarti pengaruh antara kesehatan dan keselamatan kerja terhadap kepuasan kerja sedang dengan arah korelasi searah; (2) Hasil korelasi dengan menggunakan analisis jalur dengan koefisien jalur R .yx2 =0,714 menunjukan bahwa korelasi antara semangat kerja (X2) terhadap semangat kerja (Y) sebesar 0,714 yang berarti pengaruh kepuasan kerja terhadap semangat kerja kuat dengan arah korelasi searah; (3) Hasil korelasi dengan menggunakan analisis jalur dengan koefisien jalur R 1y.2 =0,392 menunjukan bahwa korelasi tidak langsung antara kesehatan dan keselamatan kerja (X1) terhadap semangat kerja (Y) melalui kepuasan kerja (X2) sebesar 0,392 yang berarti pengaruh kesehatan dan keselamatan kerja pegawai terhadap semangat kerja melalui kepuasan kerja rendah dengan arah korelasi searah; (4) Hasil korelasi dengan menggunakan analisis jalur dengan koefisien jalur RX1.X2.Y=0,948 menunjukan bahwa korelasi total antara kesehatan dan keselamatan kerja (X1) terhadap semangat kerja (Y) melalui kepuasan kerja (X2) sebesar 0,948 yang berarti pengaruh total kesehatan dan keselamatan kerja terhadap semangat kerja melalui kepuasan kerja sangat kuat dengan arah korelasi searah. Kata Kunci: Kesehatan, Keselamatan Kerja, Semangat Kerja Pegawai dan Kepuasan Kerja Pegawai PENDAHULUAN Pentingnya pengembangan sumber daya manusia makin terasa dalam era globalisasi, terutama globalisasi ekonomi yang ditandai dengan persaingan ketat dalam dunia usaha. Orbagisasi dituntut untuk dapat bertahan atau bahkan mengembangkan diri, untuk hal itu organisasi perlu melakukan perubahan– perubahan dalam target serta tuntutan–tuntutan tertentu, misalnya dalam hal kebijaksanaan perusahaan, pemakaian teknologi baru, batasan waktu yang lebih ketat, serta perubahan tuntutan terhadap hasil kerja. Unit Peralatan dan Perbengkelan Dinas Bina Marga Kabupaten Indramayu merupakan lembaga yang berada di bawah naungan Dinas Bina Marga Kabupaten Indramayu. Secara umum kesehatan dan keselamatan kerja pegawai di Unit Peralatan dan Perbengkelan Dinas Bina Marga Kabupaten Indramayu sudah baik, namun ada permasalahan yang terjadi, diantaranya adalah pencahayaan ruangan yang kurang terang, suara mesin yang terlalu bising dan polusi udara akibat 3
ISSN 1693-7945
proses peroduksi sehingga pegawai mengalami gangguan pernapasan, juga kadang terjadi kecelakaan di tempat kerja. Ketika bekerja, pegawai cenderung berupaya untuk melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik apa bila keinginan atau harapannya tercapai dengan baik, sehingga ia merasa puas. Kepuasan seorang pegawai merupakan keadaan yang bersifat subjektif, yang merupakan hasil kesimpulan berdasarkan pada suatu perbandingan mengenai apa yang secara nyata diterima oleh pegawai dari pekerjaanya dibandingkan dengan apa yang diharapkan. Ketika pegawai merasa puas dalam bekerja, hal ini akan lebih memudahkan organisasi dalam mencapai tujuan. Berdasarkan pengamatan, secara umum pegawai Unit Peralatan dan Perbengkelan Dinas Bina Marga Kabupaten Indramayu merasa puas. Namun ada beberapa orang pegawai yang kurang merasa puas, hal ini ditandai oleh terjadinya keterlambatan dalam meyelesaikan pekerjaan, dan masih ada pegawai yang melakukan kesalahan dalam menyelesaikan pekerjaan sehingga merugikan lembaga, serta masih ada keluhan yang disampaiakan oleh pegawai. Semangat kerja pegawai sangat diperlukan dalam pencapaian tujuan organisasi, hal ini disebabkan karena dengan adanya semangat kerja, pagawai akan miliki kamauan dan senang untuk melakukan pekerjaan yang menjadi kewajibannya. Pikiran dan tindakan pegawai yang memiliki semangat kerja tinggi akan tercurah untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik dalam waktu yang reratif lebih singkat. Berdasarkan pengamatan, sebagian besar pegawai Unit Peralatan dan Perbengkelan Dinas Bina Marga Kabupaten Indramayu memiliki semangat kerja yang tinggi. Tetapi ada hal yang menjadi ganjalan bagi pegawai dalam bekerja, yaitu ada beberapa orang pegawai yang kurang merasa nyaman dalam bekerja, akibat lingkungan kerja yang beresiko, dan beberapa orang pegawai kurang giat dalam bekerja. Dari uraian di atas terlihat beberapa kendala yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja, kepuasan kerja, dan semangat kerja. METODELOGI PENELITIAN Objek penelitian ini adalah pegawai di Unit Peralatan dan Perbengkelan Dinas Bina Marga Kabupaten Indramayu, dengan fokus pada masalah yang diteliti yaitu kesehatan dan keselamatan kerja, kepuasan kerja serta semangat kerja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kuantitatif. Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh pegawai Unit Peralatan dan Perbengkelan Dinas Bina Marga Kabupaten Indramayu yang berjumlah 42 orang pegawai. Dalam penelitian ini jumlah sampel relatif kecil (42 orang pegawai) maka dalam penelitian ini menggunakan sampel jenuh. Indikator-indikator dari ke 3 (tiga) variabel yang akan di kaji dalam penelitian adalah sebagai berikut : Variabel Indikator PengItem ukuran Angket kesehatan 1. Perlindungan karyawan 1,2 dan 2. Kecelakaan di tempat kerja 3,4 keselamatan 3. Kebebasan dari penyakit pisik Ordinal 5,6 kerja 4. Kebebasan dari penyakit mental 7,8 (X1) Mutiara S Panggabean (2014:112) 1. Pemikiran 1,2 Kepuasan 2. Perasaan 3,4 Kerja 3. Tindakan Ordinal 5,6 (X2) 4. Sikap 7,8 Wibowo (2007:299) 1. Kemauan 1,2 Semangat 2. Kesenangan 3,4 Kerja 3. Pekerjaan 5,6 Y Malayu S. P. Hasibuan (2007:143) 4
ISSN 1693-7945
Setelah angket disebarkan dan diisi oleh responden, langkah selanjutnya adalah melakukan uji validitas dan uji reliabilitas angket, syarat angket yang baik harus valid dan reliabel. Uji linieritas merupakan langkah berikutnya yang harus dilakukan untuk mengetahui linieritas antara variabel kesehatan dan keselamatan kerja, kepuasan kerja, dan semangat kerja. Apa bila hasil yang didapat linier maka langkah selanjutnya menghitung persamaan regresi yang diikuti dengan menghitung koefisien korelasi yang dilanjutkan dengan melakukan perhitungan analisis jalur. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi kesehatan dan keselamatan kerja terhadap kepuasan kerja, kepuasan kerja terhadap semangat kerja dan kesehatan dan keselamatan kerja terhadap semangat kerja melalui kepuasan kerja dilakukan analisis determinan. Langkah yang terakhir adalah melakukan uji hipotesis. Apabila ternyata data kesehatan dan keselamatan kerja, kepuasan kerja, semangat kerja tidak linier, maka hal yang harus dilakukan adalah melakukan uji normalitas untuk mengetahui sebaran data hasil penelitian. Langkah selanjutnya adalah menghitung korelasi antara kesehatan dan keselamatan kerja terhadap kepuasan kerja, kepuasan kerja terhadap semangat kerja, sehingga bisa dilakukan perhitungan analisis jalur. Untuk menghitung kontribusi variabel kesehatan dan keselamatan kerja terhadap kepuasan kerja, kepuasan kerja terhadap semangat kerja dilakukan dengan analisis determinan, dan untuk pembuktian hipotesis dihitung dengan menggunakan Uji T. PEMBAHASAN Teknik Analisis Data 4.1.2.1 Uji Linieritas Dalam uji linieritas langkah pertama menentukan persamaan regresi terlebih dahulu dengan menggunakan tabel bantuan Dari tabel didapat nilai X1 X2 Y X1Y X2Y X1X2 X21 X22 Y2 1340 1310 1011 32356 31711 41971 43064 41180 24529 Dari nilai diatas hitung :
Dari nilai diatas digunakan untuk menentukan nilai a, b1, dan b2 , maka:
5
ISSN 1693-7945
Maka persamaan regresi Y = -14,399 +0,014X1 + 1,219X2 Selanjutnya menguji kelinieran persamaan regresi dengan menggunakan uji F. Dengan terlebih dahulu mencari nilai : Korelasi antara keselamatan dan kesehatan kerja(X1) dengan semangat kerja (Y)
Korelasi antara kepuasan kerja(X2) dengan semangat kerja (Y)
Korelasi antara keselamatan dan kesehatan kerja(X1) dengan kepuasan kerja(X2)
Ry.x1 = 0,409 R.yx2 = 0,714 R.x1x2 = 0,556 Maka nilai korelasi ganda
Setelah didapat nilai korlasi ganda, untuk uji F
Jadi nilai f hitung = 20,276, untuk menentukan nilai F tabel dengan dk pembilang = 2 dan dk penyebebut = 42 – 2 – 1 = 39, dengan taraf kesalahan 5%, harga F tabel = 3,230. Karena F hitung (20,276) > F tabel (3,230), maka persamaan regresi yang didapatkan Y = -14,399 + 0,014X1 + 1,219X2dapat disimpulkan linier. Jadi persamaan regresi bisa dilanjutkan untuk melakukan analisis berikutnya. 4.1.6.2 Analisis jalur Analisis jalur bertujuan untuk mengetahui nilai korelasi antara keselamatan dan kesehatan kerja (X1) dengan semangat kerja (Y) melalui kepuasan kerja (X2). Untuk mencari koefisien jalur diperoleh dari persamaan. 6
ISSN 1693-7945
rx2x1 = px1x2 ry x1 = p x1y + p2y . rx2x1 ry x2 = p x1y . rx2x1 + p x2y dengan Ry.x1 = 0,409 R.yx2 = 0,714 R.x1x2 = 0,556 Sehingga 0,556 = px1x2 0,409 = p x1y + p x2y . 0,556 0,714 = p x1y . 0,556 + p x2y Mencari nilai p x1y dan p x2y menggunakan matrik Mencari nilai koefisien jalur p1y
Mencari nilai koefisien jalur p2y
Untuk mencari nilai korelasi tidak langsung antara keselamatan dan kesehatan kerja(X1) terhadap semangat kerja (Y) melalui kepuasan kerja (X2), menggunakan rumus berikut: R1y.2 = p x2x1 X px2y R1y.2 = 0,556 X 0,704 R1y.2TL = 0,392 Maka nilai korelasi tidak langsung antara keselamatan dan kesehatan kerja (X1) terhadap semangat kerja (Y) melalui kepuasan kerja (X2) sebesar 0,392, yang berarti pengaruh antara keselamatan dan kesehatan kerja(X1) dengan semangat kerja (Y) melalui kepuasan kerja (X2)rendah dengan arah korelasi searah. Untuk mencari nilai korelasi total antara antara keselamatan dan kesehatan kerja (X1) terhadap semangat kerja (Y) melalui kepuasan kerja (X2), menggunakan rumus berikut: R1y.2.TTL = p x2x1 + (p x2x1 X px2y ) R1y.2= 0,556+ (0,556 X 0,704) R1y.2= 0,948 Maka nilai korelasi total antara keselamatan dan kesehatan kerja(X1) terhadap semangat kerja (Y) melalui kepuasan kerja (X2) sebesar 0,948, yang berarti pengaruh total antara keselamatan dan kesehatan kerja(X1) dengan semangat kerja (Y) melalui kepuasan kerja (X2) sangat tinggi dengan arah korelasi searah. 7
ISSN 1693-7945
4.1.6.3 Analisis Koefisien Determinan Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi yang diberikan oleh antara keselamatan dan kesehatan kerja (X1) terhadap semangat kerja (Y) melalui kepuasan kerja (X2), maka dapat diperoleh dengan menghitung koefisien determinasi. kd = r2.100% kd = 0,948 2.100% kd = 89,82% Artinya pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja (X1) terhadap semangat kerja (Y) melalui kepuasan kerja (X2)sebesar 89,82%, sedangkan sisanya 10,17% dipengaruhi oleh faktor– faktor lain yang dalam penelitian tidak diperhitungkan. 4.2.1. Uji Hipotesis Untuk mengetahui apakah suatu hipotesis diterima atau ditolak maka dilakukan uji t. 4.2.1.1.Uji Hipotesis pengaruh kesehatan dan keselamatan kerja terhadap kepuasan kerja. Ho ; r = 0 tidak ada pengaruh kesehatan dan keselamatan kerja terhadap kepuasan kerja Ha ; r ≠ 0 ada pengaruh kesehatan dan keselamatan kerja terhadap kepuasan kerja
Berdasarkan perhitungan tersebut di atas maka diketahui bahwa t hitung sebesar 4,231. Selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel. Untuk kesalahan 5% atau taraf kepercayaan 95% dengan uji dua pihak dengan dk (derajat kebebasan) = 42 – 2 = 40 didapat t tabel sebesar 1,684. Dengan demikian harga t hitung kurang dari t tabel (4,231>1,684), maka Ha diterima dan H0 ditolak, artinya terdapat pengaruh kesehatan dan keselamatan kerja terhadap kepuasan kerja. Grafik Analisis Uji Hipotesis Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja
4.2.1.2.Uji Hipotesis kepuasan kerja terhadap semangat kerja - 4,231 - 1,684 1,684kerja4,231 Ho ; r = 0 tidak ada pengaruh kepuasan kerja terhadap semangat Ha ; r ≠ 0 ada pengaruh kepuasan kerja terhadap semangat kerja
Berdasarkan perhitungan tersebut di atas maka diketahui bahwa t hitung sebesar 6,450. Selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel. Untuk kesalahan 5% atau taraf kepercayaan 95% dengan uji dua pihak dengan dk (derajat kebebasan) = 42 – 2 = 40 didapat t tabel sebesar 1,684. Dengan demikian harga t hitung kurang dari t tabel (6,450>1,684), maka Ha diterima dan H0 ditolak, artinya terdapat pengaruh kepuasan kerja terhadap semangat kerja. 8
ISSN 1693-7945
Grafik Analisis Uji Hipotesis Kepuasan Kerja Terhadap Semangat Kerja
- 6,450
- 1,684
1,684
6,450
4.2.1.3. Uji Hipotesis Pengaruh Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Terhadap Semangat Kerja Melalui Kepuasan Kerja Pegawai. Ho ; r = 0 tidak ada pengaruh antara keselamatan dan kesehatan kerja terhadap semangat kerja melalui kepuasan kerja Ha ; r ≠ 0 ada pengaruh antara keselamatan dan kesehatan kerja terhadap semangat kerja melalui kepuasan kerja
Berdasarkan perhitungan tersebut di atas maka diketahui bahwa t hitung sebesar 18,798. Selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel. Untuk kesalahan 5% atau taraf kepercayaan 95% dengan uji dua pihak dengan dk (derajat kebebasan) = 42 – 2 = 40 didapat t tabel sebesar 1,684. Dengan demikian harga t hitung kurang dari t tabel (18,798>1,684), maka Ha diterima dan H0 ditolak, artinya terdapat pengaruh antara keselamatan dan kesehatan kerjaterhadap semangat kerja melalui kepuasan kerja. Grafik Analisis Uji Hipotesis Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Terhadap Semangat Kerja Melalui Kepuasan Kerja Pegawai
- 18,798
- 1,684
1,684
18,798
PENUTUP Kesimpulan Kesimpulan penelitian tentang pengaruh kesehatan dan keselamatan kerja terhadap semangat kerja melalui kepuasan kerja pegawai di Unit Peralatan dan Perbengkelan Dinas Bina Marga Kabupaten Indramayu adalah sebagai berikut: 1. Hasil korelasi dengan menggunakan analisis jalur dengan koefisien jalur R X1.X2=0,556 menunjukan bahwa korelasi antara kesehatan dan keselamatan kerja (X1) terhadap kepuasan 9
ISSN 1693-7945
kerja (X2) sebesar 0,556 yang berarti pengaruh antara kesehatan dan keselamatan kerja terhadap kepuasan kerja sedang dengan arah korelasi searah. 2. Hasil korelasi dengan menggunakan analisis jalur dengan koefisien jalur R .yx2 =0,714 menunjukan bahwa korelasi antara semangat kerja (X2) terhadap semangat kerja (Y) sebesar 0,714 yang berarti pengaruh kepuasan kerja terhadap semangat kerja kuat dengan arah korelasi searah. 3. Hasil korelasi dengan menggunakan analisis jalur dengan koefisien jalur R 1y.2 =0,392 menunjukan bahwa korelasi tidak langsung antara kesehatan dan keselamatan kerja (X1) terhadap semangat kerja (Y) melalui kepuasan kerja (X2) sebesar 0,392 yang berarti pengaruh kesehatan dan keselamatan kerja pegawai terhadap semangat kerja melalui kepuasan kerja rendah dengan arah korelasi searah. 4. Hasil korelasi dengan menggunakan analisis jalur dengan koefisien jalur R X1.X2.Y=0,948 menunjukan bahwa korelasi total antara kesehatan dan keselamatan kerja (X1) terhadap semangat kerja (Y) melalui kepuasan kerja (X2) sebesar 0,948 yang berarti pengaruh total kesehatan dan keselamatan kerja terhadap semangat kerja melalui kepuasan kerja sangat kuat dengan arah korelasi searah. DAFTAR PUSTAKA A.A. Anwar Prabu Mangkunegara. 2013. Manajemen Sumber Daya Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Malayu S.P Hasibuan. 2013. Manajemen, Dasar, Pengertian dan Masalah. Jakarta: PT. Gunung Agung. Sugiono. 2005. Penelitian Untuk Bisnis, Cetakan Kesembilan Bandung: CV. Alfabeta. Husein Umar. 2004. Riset Sumber Jakarta. Gramedia Pustaka Umum.
Daya
Manusia
Dalam
Organisasi,
10