Ronald Dasni Putra
0806376006
Univeristas Indoensia
PENGARUH LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, UTANG, UKURAN, PERTUMBUHAN, DAN FREE CASH FLOW PERUSAHAAN TERHADAP TINGKAT PEMBAYARAN DIVIDEN (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI) ABSTRACT Dividend Payout Ratio (DPR) is a percentage of the amount of dividends to be paid out of the company's total earnings obtained by the company to shareholders The objective of this research is to analyse the influence of Current Ratio (CR), Return On Equity (ROE), Debt To Equity (DTE), Firm Size (Size), Net Sales Growth (Growth) and Free Cash Flow (FCF) toward Dividen Payout Ratio (DPR) on Manufacture Companies listed in Indonesian Stock Exchange. Sample of this research consists of 60 companies that listed on Indonesian Stock Exchange since 2005 until 2008 period. Based on multiple linear regression analysis using t-test statistics with a confidence level 0.05, indicates that the variable Current Ratio (CR), Return On Equity (ROE), Debt To Equity (DTE) and net sales growth (Growth) have positive and significant impact on Dividend Payout Ratio (DPR) in companies with significant values below 0.05, while the others variable such as the company's size (SIZE) and Free Cash Flow (FCF) have no significant effect on Dividend Payout Ratio (DPR) with significant values above 0.05 Keywords: Current Ratio (CR),Return On Equity (ROE),Debt To Equity (DTE),Firm Size, Growth,Free Cash Flow (FCF),DividenPayout Ratio (DPR). PENDAHULUAN Tujuan utama aktivitas investasi yang dilakukan oleh investor adalah untuk meningkatkan kesejahteraanya yaitu dengan mendapatkan tingkat pengembalian (return) yang maksimal dengan resiko yang sekecil-kecilnya dari investasi yang telah dilakukan. Return dari investasi dapat berbentuk dividen dan capital gain untuk investasi dalam bentuk saham, dan pendapatan bunga dalam bentuk surat utang. Return inilah yang nantinya akan menjadi indikator adanya peningkatan wealth investor, termasuk pemegang saham. Dan dividen adalah salah satu bentuk peningkatan wealth pemegang saham (Suharli dan Oktorina, 2005). Dalam mengambil kebijakan pembagian dividen, perusahaan harus mempertimbangkan kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaannya. Terkait dengan laba yang diperoleh dari operasi, perusahaan akan memilih apakah laba tersebut dibagikan dalam bentuk dividen kepada pemegang saham atau investor seluruhnya, ataukah sebagian harus disisihkan untuk digunakan kembali dalam investasi kembali perusahaan (reinvestment). Sedangkan bagi investor dividen adalah suatu bentuk pengembalian atas modal yang telah diberikan, karena itu investor cenderung menginginkan pembagian dividen semakin besar atau relatif stabil karena hal tersebut dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap perusahaan sehingga mengurangi ketidakpastian investor dalam menanamkan dananya dalam perusahaan. Tetapi dalam praktiknya sering terjadi kendala dalam membayarkan dividen
Pengaruh likuiditas..., Ronald Dasni Putra Purba, FE UI, 2013
Ronald Dasni Putra
0806376006
Univeristas Indoensia
oleh perusahaan seperti penurunan profitabilitas, adanya defisiensi modal, atau adanya kesempatan investasi menarik yang akan menyebabkan perusahaan membatasi jumlah dividen yang akan dibagikan. Meskipun demikian, perusahaan sering kali tetap berusaha untuk menghindari pemotongan dividen (dividend cut) kecuali dalam keadaan yang mendesak. Hal ini dikarenakan isu dividend cut ini akan memberikan sinyal buruk terhadap kinerja perusahaan. Informasi ini cenderung akan dianggap oleh pihak eksternal sebagai dampak kegagalan perusahaan dalam menjalankan operasinya. Beberapa penelitian yang berkaitan dengan pengukuran faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pembayaran dividen adalah penelitian Suharli dan Oktorina (2005) yang berjudul “Memprediksi Tingkat Pengembalian Investasi Pada Equity Securities Melalui Rasio Profitabilitas, Likuiditas, Dan Utang Pada Perusahaan Publik Di Jakarta”, penelitian ini menggunakan sampel perusahaan publik yang terdaftar di BEJ untuk tahun 2000-2003. Penelitian ini menggunakan current ratio sebagai pengukur likuiditas, Return On Investment sebagai proksi profitabilitas, dan Debt to Equity Ratio sebagai pengukur levered perusahaan. Dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwa secara parsial likuiditas, profitabilitas berpengaruh positif signifikan sedangkan leverage berpengaruh negatif signifikan terhadap dividend payout ratio (DPR). Penelitian ini bermaksud untuk meneliti pengaruh beberapa variabel keuangan seperti likuiditas yang diukur dengan menggunakan current ratio, profitabilitas yang diukur dengan menggunakan return on equity, utang perusahaan yang diukur dengan menggunakan debt to equity, ukuran perusahaan yang diukur dengan log natural total asset, pertumbuhan perusahaan yang diukur dengan market to book value equity, dan free cash flow perusahaan terhadap tingkat pembayaran dividen. Penelitian ini mengambil data sekunder dari Bursa Efek Indonesia sejumlah perusahaan go public. Rentang waktu laporan keuangan yang digunakan sebagai obyek adalah periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2005 sampai dengan 31 Desember 2008. Perusahaan yang diteliti bergerak dalam berbagai bidang industri, pernah membagikan dividen pada periode penelitian dan dipilih secara acak . Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan penelitian sebagai berikut : 1. Apakah likuiditas berpengaruh terhadap tingkat pembayaran dividen? 2. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap tingkat pembayaran dividen? 3. Apakah kebijakan utang berpengaruh terhadap tingkat pembayaran dividen? 4. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap tingkat pembayaran dividen? 5. Apakah pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap tingkat pembayaran dividen? 6. Apakah free cash flow berpengaruh terhadap tingkat pembayaran dividen? Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk: 1. Untuk mengetahui pengaruh likuiditas terhadap tingkat pembayaran dividen.
Pengaruh likuiditas..., Ronald Dasni Putra Purba, FE UI, 2013
Ronald Dasni Putra
0806376006
Univeristas Indoensia
2. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas terhadap tingkat pembayaran dividen. 3. Untuk mengetahui pengaruh kebijakan utang terhadap tingkat pembayaran dividen. 4. Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap tingkat pembayaran dividen. 5. Untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap tingkat pembayaran dividen. 6. Untuk mengetahui pengaruh free cash flow terhadap tingkat pembayaran dividen. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Dividen Menurut Ikatan Akuntan Indonesia, dalam PSAK No. 23 (2006), merumuskan dividen sebagai distribusi laba kepada pemegang saham sesuai dengan proporsi mereka dari jenis modal tertentu. Laba bersih perusahaan akan berdampak berupa peningkatan saldo laba (retained earnings) perusahaan. Apabila saldo laba didistribusikan kepada pemegang saham maka saldo laba akan berkurang sebesar nilai yang didistribusikan tersebut. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dividen Pada praktiknya di perusahaan ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen dalam menentukan kebijakan dividen, antara lain: 1.
2.
3.
4.
Posisi solvabilitas perusahaan. Jika perusahaan dalam kondisi solvabilitasnya kurang menguntungkan, biasanya perusahaan tidak membagikan laba. Hal ini disebabkan laba yang diperoleh lebih banyak digunakan untuk memperbaiki posisi struktur modalnya. Posisi likuiditas perusahaan. Cash dividen merupakan arus kas keluar bagi perusahaan, oleh karena itu bila perusahaan membayarkan dividen berarti harus bisa menyediakan uang kas yang cukup banyak dan ini akan menurunkan tingkat likuiditas perusahaan. Bagi perusahaan yang kondisi likuiditasnya kurang baik, biasanya dividen yang dibagikan kecil sebab sebagian besar laba digunakan untuk menambah likuiditas. Namun perusahaan yang sudah mapan dengan likuiditas yang baik cenderung memberikan dividen lebih besar. Kebutuhan untuk melunasi utang. Semakin banyak utang yang harus dibayar semakin besar dana yang harus disediakan sehingga akan mengurangi jumlah dividen yang akan dibayarkan kepada pemegang saham. Disamping itu dengan jatuh temponya utang, berarti dana utang tersebut harus diganti. Alternatif mengganti dana utang bisa dengan mencari uatng baru, bisa juga dengan sumber intern dengan memperbesar laba ditahan. Hal ini tentunya akan memperkecil dividen yang dibagikan. Rencana perluasan. Perusahaan yang berkembang ditandai dengan semakin pesatnya pertumbuhan perusahaan, hal ini bisa dilihat dari perluasan yang dilakukan perusahaan. Semakin pesat pertumbuhan perusahaan, semakin pesat perluasan yang dilakukan. Konsekuensinya
Pengaruh likuiditas..., Ronald Dasni Putra Purba, FE UI, 2013
Ronald Dasni Putra
5.
6.
7.
8.
0806376006
Univeristas Indoensia
semakin besar kebutuhan dana untuk membiayai perluasan tersebut. Kebutuhan dana dalam rangka ekspansi tersebut bisa dipenuhi baik dari utang, menambah modal sendiri yang berasal dari pemilik, dan salah satunya juga bisa diperoleh oleh internal resources berupa memperbesar laba yang ditahan. Dengan demikian semakin pesat perluasan yang dilakukan perusahaan semakin kecil dividen yang dibagikan. Kesempatan investasi Semakin terbuka kesempatan investasi semakin kecil dividen yang dibayarkan sebab dananya digunakan untuk memperoleh kesempatan investasi. Namun bila kesempatan investasi kurang baik, maka dananya lebih banyak digunakan untuk membayar dividen. Stabilitas pendapatan. Bagi perusahaan yang pendapatannya stabil, dividen yang akan dibayarkan kepada pemegang saham lebih besar dibanding dengan perusahaan yang pendapatannya tidak stabil. Perusahaan yang pendapatannya stabil tidak perlu menyediakan kas lebih banyak, sedangkan perusahaan yang pendapatannya tidak stabil harus menyediakan uang kas yang cukup besar untuk berjaga-jaga. Pengawasan terhadap perusahaan. Kadang-kadang pemilik tidak mau kehilangan kendali terhadap perusahaan. Apabila perusahaan mencari sumber dana dari modal sendiri, kemungkinan akan masuk investor baru dan ini tentunya akan mengurangi kekuasaan pemilik lama dalam mengendalikan perusahaan. Jika dibelanjai dari utang resikonya cukup besar. Oleh karena itu perusahaan cenderung tidak membagi dividennya agar pengendalian tetap berada ditangannya. Inflasi. Inflasi yang tinggi dalam suatu negara akan meyebabkan ketidak kemampuan perusahaan mencukupi kebutuhan untuk melakukan investasi yang baru. Sehingga perusahaan akan melakukan akumulasi dananya kedalam laba ditahan. Sehingga hal ini akan bedampak pada penurunan terhadap pembayaran dividen perusahaan atau bahkan tidak membayarkan dividen sama sekali.
Dividen Payout Ratio (DPR) Dividen payout ratio adalah rasio yang menggambarkan tingkat pembagian dividen terhadap net income yang diperoleh perusahaan, jika semakin tinggi perusahaan menghasilkan laba bersih (net income) maka DPR perusahaan pun semakin tinggi. Dividen per saham Dividend payout ratio laba per saham Variabel Penelitian Yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio 1. Likuiditas ( CAR ) Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih.. Untuk mengukur likuiditas dalam penelitian ini digunakan current ratio. Current ratio ini merupakan rasio paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek yang juga menunjukan
Pengaruh likuiditas..., Ronald Dasni Putra Purba, FE UI, 2013
Ronald Dasni Putra
0806376006
Univeristas Indoensia
seberapa jauh tuntutan kreditur jangka pendek dipenuhi oleh aktiva lancar perusahaan. Semakin besar current ratio maka makin besar pula kemampuan perusahaan melunasi utang jangka pendeknya. Aktiva lancar Current ratio Kewajiban lancar 2. Profitabilitas ( ROE ) Profitabilitas adalah suatu perhitungan atas kemampuan memperoleh laba dari investasi yang ditahan, dalam periode tertentu di masa yang akan dating (Ardiyos, 2004). Dalam penelitian ini profitabilitas perusahaan diukur dengan menggunakan return on equity. Return on equity sering disebut dengan rentabilitas modal sendiri yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan bagi pemilik modal sendiri. Rasio ini juga merupakan indikator efisiensi penggunaan modal sendiri di dalam perusahaan. Semakin besar ROE berarti semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk memberikan keuntungan kepada pemilik modal sendirinya. laba bersih Return on equity Total ekuitas 3. Utang ( DTE ) Struktur permodalan perusahaan akan membandingkan antara permodalan dari kreditor dan pemegang saham. Dalam struktur permodalan juga diukur berapa proporsi penggunaan utang perusahaan. Penggunaan utang perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan rasio leverage. Rasio leverage adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Setiap penggunaan utang (leverage) oleh perusahaan akan berpengaruh terhadap resiko dan pengembalian oleh perusahaan (Maharani, 2008). Dalam penelitian ini utang (leverage) diukur menggunakan debt to equity ratio. Makin tinggi rasio ini akan menunjukan proporsi utang jangka panjang yang makin besar. Total kewajiban Debt to equity Total ekuitas 4. Ukuran perusahaan ( GROWTH ) Ukuran perusahaan merupakan cerminan besar kecilya perusahaan yang tampak pada nilai total asset perusahaan pada neraca akhir tahun yang diukur dengan menggunakan log natural dari total aktiva (Copeland dan Weston, 1992). Perusahaan yang memiliki total aktiva yang besar menunjukan bahwa perusahaan tersebut telah mencapai tahapan kedewasaan dan memiliki arus kas positif, selain itu perusahaan yang besar juga mencerrminkan bahwa perusahaan relatif lebih stabil dan mampu menghasilkan laba lebih banyak dari pada perusahaan yang berukuran kecil (Maharani, 2008). 5. Pertumbuhan perushaaan ( Market to Book Value ) Pertumbuhan perusahaan merupakan suatu harapan yang diinginkan oleh pihak internal perusahaan yakni pihak manajemen maupun eksternal perusahaan seperti investor dan kreditor. Pertumbuhan perusahaan dapat dilihat dari growth
Pengaruh likuiditas..., Ronald Dasni Putra Purba, FE UI, 2013
Ronald Dasni Putra
0806376006
Univeristas Indoensia
opportunities yang diukur melalui market to book value of equity. Rasio tersebut mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan kepada manajemen dan organisasi perusahaan sebagai perusahaan yang sedang bertumbuh. Sehingga makin tinggi rasio ini maka pertumbuhan perusahaan pun makin besar. ( saham yang beredar harga saham penutupan) Market tobook value equity Total ekuitas 6. Free cash flow ( FCF ) Free Cash Flow (aliran kas bebas) menggambarkan tingkat fleksibilitas keuangan perusahaan. Jensen (1986) dalam Suharli dan Oktorina (2005) mendefinisikan aliran kas bebas sebagai kas yang tersisa setelah pembiayaan perusahan terhadap seluruh proyek yang menghasilkan net present value positif. Dengan menganalisis arus kas ini kita dapat mengetahui apakah perusahaan mampu membayar dividen tanpa menggunakan pembiayaan eksternal, dan menghitung berapa arus kas bebas yang dapat digunakan untuk kebutuhan perusahaan lainnya. Menurut Kieso dan Weygandt (2002) jika arus kas bebas positif maka artinya perusahaan dapat menggunakan kas tersebut untuk keperluan lain, tanpa harus membahayakan pengeluaran untuk dividen dan pengeluaran modal dasar. Free Cash Flow = Cash flow from operations – investasi pada aktiva pembayaran dividen Rumusan Hipotesis Hipotesa dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : H1 : Likuiditas perusahaan berpengaruh secara positif terhadap tingkat pembayaran dividen H2 : Profitabilitas berpengaruh secara positif dengan tingkat pembayaran dividen H3 : Utang perusahaan berpengaruh secara negatif dengan tingkat pembayaran dividen H4 : Ukuran (size) perusahaan berpengaruh secara positif terhadap tingkat pembayaran dividen H5 : Pertumbuhan perusahaan berhubungan secara negatif terhadap tingkat pembayaran dividen perusahaan H6 : Free cash flow berhubungan secara positif terhadap tingkat pembayaran dividen perusahaan Dengan demikian ketiga hipotesa tersebut dapat dirumuskan menjadi : LIKUIDITAS PROFITABILITA HUTANG
DIVIDEN PAY OUT RATIO
UKURAN PERTUMBUHAN FREE CASH FLOW
Pengaruh likuiditas..., Ronald Dasni Putra Purba, FE UI, 2013
Ronald Dasni Putra
0806376006
Univeristas Indoensia
Populasi dan Penentuan Sampel Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan go public yang terdaftar di BEI, sedangkan sampel penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur go public yang terdaftar di BEI. Sedangkan teknik penentuan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik ini adalah teknik pemilihan sampel secara tidak acak yang informasinya diperoleh dengan menggunakan pertimbangan tertentu (disesuaikan dengan tujuan dan masalah penelitian). Objek penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Laporan keuangan tahunan yang diteliti adalah periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2005 sampai dengan 31 Desember 2008. Daftar nama perusahaan dan data laporan keuangan diambil dari PRPM dan buku Indonesia Capital Market Directory Indonesia . Analisis Regresi Linier Berganda yang digunakan untuk menguji hipotesis yang menduga adanya pengaruh yang berarti diantara variabel-variabel yang independen, yang terdiri dari: Current Ratio (CR), Return On Equity (ROE), Debt to equity (DTE), ukuran perusahaan (SIZE), pertumbuhan perusahaan (GROWTH), dan Free Cash Flow (FCF) terhadap variabel dependen, yaitu tingkat pembayaran berupa dividen oleh perusahaan manufaktur. Bentuk rumusan persamaan analisis regresi linier berganda adalah : (3.8) DPR = b0 + b1CR + b2 ROE + b3 DTE + b4 SIZE + b5 GROWTH + b6 FCF + e Keterangan: DPR = Dividend Payout Ratio b0 = Konstanta b1 – b6 = Koefisien regresi CR = Current Ratio ROE = Return On Equity DTE = Debt To Equity SIZE = Ukuran perusahaan GROWTH = Pertumbuhan perusahaan FCF = Free Cash Flow e = error term HASIL PENELITIAN
Statistik Deskriptif N
Satuan
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
CR
180
Kali (rasio)
.13
17.74
2.5619
2.39501
ROE
180
Kali (rasio)
.04
1.00
.5143
.19768
DTE
180
Kali (rasio)
.08
6.58
1.2418
1.04130
SIZE
180 Ln Total Akt
10.63
13.91
12.1933
.66913
GROWTH
180
.22
39.15
2.4466
4.33077
FCF
180
1.00
13.20
12.8376
.89107
DPR
180
-2.83
9.18
.4467
.87595
Kali (rasio) Ln FCF Kali (rasio)
Pengaruh likuiditas..., Ronald Dasni Putra Purba, FE UI, 2013
Ronald Dasni Putra
0806376006
Univeristas Indoensia
Hasil Uji Asumsi Klasik a. Hasil Uji Gejala Multikolinieritas Pengujian terhadap gejala multikolinieritas ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada korelasi yang serius antar variabel independen yang digunakan dalam model regresi. Untuk mendeteksi apakah diantara variabel-variabel independen yang digunakan terdapat kolinieritas yang tinggi atau tidak digunakan nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF).
Variabel
Tolerance
VIF
CR (X1)
0.478
2.091
ROE (X2)
0.140
7.160
DTE (X3)
0.113
8.827
SIZE (X4)
0.782
1.279
GROWTH (X5)
0.923
1.083
FCF (X6)
0.963
1.039
b. Hasil Uji Gejala Autokorelasi Hasil pengujian dengan menggunakan Durbin-Watson Test (DW) menunjukkan nilai DW-Statistic sebesar 1.898. Nilai DW-Table untuk data observasi (n) sebanyak 180 dan variabel independen (k) sebanyak 6 variabel menunjukkan batas bawah (dL) sebesar 1.707 dengan batas atas (dU) sebesar 1.831. Karena besarnya DW-Statistic terletak antara nilai dU
Pengaruh likuiditas..., Ronald Dasni Putra Purba, FE UI, 2013
Ronald Dasni Putra
0806376006
Univeristas Indoensia
Scatterplot Dependent Variable: DPR
Regression Studentized Residual
4
2
0
-2
-4 -5.0
-2.5
0.0
2.5
5.0
Regression Standardized Predicted Value
Pengujian Hipotesis Variabel
Koefisien Statistik-t Sign. (p)
Keterangan
Konstanta
0.627
1.575
0.315
CR (X1)
0.913
4.340
0.000 Signifikan
ROE (X2)
0.701
2.072
0.000 Signifikan
DTE (X3)
-1.020
-3.311
0.000 Signifikan
SIZE (X4)
0.004
1.241
-0.121
-1.975
0.017
1.445
GROWTH (X5) FCF (X6)
-
0.575 Tidak Signifikan 0.047 Signifikan 0.415 Tidak Signifikan
Berdasarkan hasil uji regresi di atas pengujian terhadap hipotesis penelitian dapat dijelaskan pada pembahasan berikut ini :
a. Hasil Uji Hipotesis ke-1 Pengujian terhadap Hipotesis ke-1 bertujuan untuk membuktikan adanya pengaruh dari CR terhadap DPR. Hasil pengujian menunjukkan t-Hitung sebesar -4.340 dengan tingkat kesalahan prediksi sebesar 0.00. Berdasarkan hasil tersebut, karena tingkat kesalahan prediksi (p) lebih kecil dari α=0.05 maka Hipotesis ke-1 berhasil didukung.
Pengaruh likuiditas..., Ronald Dasni Putra Purba, FE UI, 2013
Ronald Dasni Putra
0806376006
Univeristas Indoensia
b. Hasil Uji Hipotesis ke-2 Pengujian terhadap Hipotesis ke-2 bertujuan untuk membuktikan adanya pengaruh dari ROE terhadap DPR. Hasil pengujian menunjukkan t-Hitung sebesar 2.072 dengan tingkat kesalahan prediksi sebesar 0.00. Berdasarkan hasil tersebut, karena tingkat kesalahan prediksi (p) lebih kecil dari α=0.05 maka Hipotesis ke-2 berhasil didukung. c. Hasil Uji Hipotesis ke-3 Pengujian terhadap Hipotesis ke-3 bertujuan untuk membuktikan adanya pengaruh dari DTE terhadap DPR. Hasil pengujian menunjukkan t-Hitung sebesar -3.311 dengan tingkat kesalahan prediksi sebesar 0.00. Berdasarkan hasil tersebut, karena tingkat kesalahan prediksi (p) lebih kecil dari α=0.05 maka Hipotesis ke-3 berhasil didukung. d. Hasil Uji Hipotesis ke-4 Pengujian terhadap Hipotesis ke-4 bertujuan untuk membuktikan adanya pengaruh dari SIZE terhadap DPR. Hasil pengujian menunjukkan t-Hitung sebesar 1.241 dengan tingkat kesalahan prediksi sebesar 0.575. Berdasarkan hasil tersebut, karena tingkat kesalahan prediksi (p) lebih besar dari α=0.05 maka Hipotesis ke-4 tidak berhasil didukung. e. Hasil Uji Hipotesis ke-5 Pengujian terhadap Hipotesis ke-5 bertujuan untuk membuktikan adanya pengaruh dari GROWTH terhadap DPR. Hasil pengujian menunjukkan tHitung sebesar -1.975 dengan tingkat kesalahan prediksi sebesar 0.047. Berdasarkan hasil tersebut, karena tingkat kesalahan prediksi (p) lebih kecil dari α=0.05 maka Hipotesis ke-5 berhasil didukung. f. Hasil Uji Hipotesis ke-6 Pengujian terhadap Hipotesis ke-6 bertujuan untuk membuktikan adanya pengaruh dari FCF terhadap DPR. Hasil pengujian menunjukkan t-Hitung sebesar 1.445 dengan tingkat kesalahan prediksi sebesar 0.415. Berdasarkan hasil tersebut, karena tingkat kesalahan prediksi (p) lebih besar dari α=0.05 maka Hipotesis ke-6 tidak berhasil didukung.
Pembahasan Semakin tinggi current ratio menunjukkan kemampuan yang besar dari perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya sehingga kegiatan operasional perusahaan dalam usaha untuk menghasilkan laba tetap terjamin Sunarto dan Kartika (2003). Hasil pengujian terhadap Hipotesis ke-1 menghasilkan arah pengaruh positif current ratio terhadap DPR. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan terhadap current ratio merupakan sinyal positif tentang posisi kas perusahaan yang baik, dimana hal tersebut akan dapat
Pengaruh likuiditas..., Ronald Dasni Putra Purba, FE UI, 2013
Ronald Dasni Putra
0806376006
Univeristas Indoensia
meningkatkan keyakinan para investor dalam pembayaran dividen kas yang sesuai dengan ekspektasi oleh investor. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan menghasilkan laba (profit). Peningkatan laba perusahan ini merupakan pengharapan bagi investor agar dengan adanya peningkatan laba bersih perusahaan, maka hal tersebut juga akan meningkatkan tingkat pengembalian investasi berupa pendapatan dividen bagi investor. Dengan demikian profitabilitas mutlak diperlukan untuk perusahaan apabila hendak membayarkan dividen. Hasil pengujian terhadap Hipotesis ke-2 menghasilkan arah pengaruh positif return on equity terhadap DPR. Hasil penelitian ini yang menunjukkan adanya pengaruh positif signifikan return on equity tehadap DPR. Hal ini diduga dikarenakan bahwa secara umum adanya peningkatan profitabilitas perusahaan akan berdampak positif terhadap kemampuan perusahaan dalam pembayaran dividen kepada pemegang saham. Hasil pengujian Hipotesis ke-3 menghasilkan arah pengaruh negatif debt to equity terhadap DPR. Hasil pengujian yang menghasilkan adanya pengaruh negatif signifikan debt to equity terhadap DPR menunjukkan peningkatan utang (yang diukur dengan leverage) akan berdampak terhadap penurunan profitabilitas perusahaan karena sebagian digunakan untuk membayar bunga pinjaman. Biaya bunga yang semakin besar secara otomatis juga akan berdampak terhadap hak para pemegang saham (dividen) yang semakin berkurang. Berdasarkan hasil pengujian regresi terhadap hipotesis ke-4 tidak membuktikan adanya pengaruh signifikan log natural total asset. Hal ini diduga bahwa dalam membayarkan dividen baik perusahaan kecil ataupun perusahaan besar akan membayarkan dividen yang relatif sama, karena pembayaran dividen cenderung dipengaruhi oleh tingkat likuiditas dan profitabilitas perusahaan. Bukan dari ukuran besar kecilnya perusahaan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pada perusahaan yang tingkat pertumbuhannya tinggi akan yang memerlukan pendanaan besar investasi proyeknya. Hal tersebut menyebabkan perusahaan akan cenderung memiliki keterbatasan free cash flow untuk membayar dividen. Hal ini pada umumnya terjadi apabila perusahaan lebih mengutamakan pendanaan yang berasal dari aliran kas internal daripada penggunaan utang jangka panjang. Keputusan suatu perusahaan untuk membagikan dividen serta besarnya dividen yang dapat dibagikan kepada para pemegang saham sangat tergantung pada posisi kas perusahaan tersebut. Posisi kas yang dimaksud adalah jumlah kas yang benar-benar tidak terpakai untuk kebutuhan perusahaan, jadi belum tentu perusahaan yang mempunyai kas yang banyak (likuiditas tinggi) dapat membayarkan dividen lebih besar atau bahkan mungkin perusahaan tersebut tidak membayar dividen sama sekali. Hasil pengujian terhadap Hipotesis ke-6 ini menunjukkan bahwa hubungan antara aliran kas dan pengeluaran investasi memang berbeda antara perusahaan kecil dan perusahaan besar karena penggunaan sampel dengan ukuran perusahaan yang beragam dalam penelitian ini
Pengaruh likuiditas..., Ronald Dasni Putra Purba, FE UI, 2013
Ronald Dasni Putra
0806376006
Univeristas Indoensia
Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis pada bab sebelumnya, kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: 1. Berdasarkan hasil pengujian terhadap Hipotesis ke-1, penelitian ini berhasil menemukan adanya pengaruh yang signifikan dari Current Ratio (CR) sebagai proksi dari likuiditas terhadap tingkat pembayaran dividen perusahaan. Dengan tingkat kesalahan prediksi 0.00 lebih kecil dari α=0.05. Dalam penelitian ini dihasilkan koefisien regresi CR sebesar 0.913 yang membuktikan bahwa current ratio berpengaruh secara positif dengan tingkat pembayaran dividen. 2. Berdasarkan hasil pengujian terhadap Hipotesis ke-2, penelitian ini berhasil menemukan adanya pengaruh yang signifikan dari Return On Equity (ROE) sebagai proksi dari profitabilitas terhadap tingkat pembayaran dividen perusahaan. Dengan tingkat kesalahan prediksi 0.00 lebih kecil dari α=0.05. Dalam penelitian ini dihasilkan koefisien regresi ROE sebesar 0.701 yang membuktikan bahwa ROE berpengaruh secara positif dengan tingkat pembayaran dividen. 3. Berdasarkan hasil pengujian terhadap Hipotesis ke-3, penelitian ini berhasil menemukan adanya pengaruh yang signifikan dari Debt To Equity (DER) sebagai proksi dari utang terhadap tingkat pembayaran dividen perusahaan. Dengan tingkat kesalahan prediksi 0.00 lebih kecil dari α=0.05. Dalam penelitian ini dihasilkan koefisien regresi DER sebesar -1.020 yang membuktikan bahwa DER berpengaruh secara negatif dengan tingkat pembayaran dividen. 4. Berdasarkan hasil pengujian terhadap Hipotesis ke-4, penelitian ini berhasil menemukan tidak adanya pengaruh yang signifikan dari log natural total asset (SIZE) sebagai proksi dari ukuran perusahaan terhadap tingkat pembayaran dividen perusahaan. Dengan tingkat kesalahan prediksi 0.575 lebih besar dari α=0.05. 5. Berdasarkan hasil pengujian terhadap Hipotesis ke-5, penelitian ini berhasil menemukan adanya pengaruh yang signifikan dari Market To Book Value Equity (GROWTH) sebagai proksi dari pertumbuhan perusahaan terhadap tingkat pembayaran dividen perusahaan. Dengan tingkat kesalahan prediksi 0.047 lebih kecil dari α=0.05. Dalam penelitian ini dihasilkan koefisien regresi GROWTH sebesar -0.121 yang membuktikan bahwa GROWTH berpengaruh secara negatif dengan tingkat pembayaran dividen. 6. Berdasarkan hasil pengujian terhadap Hipotesis ke-6, penelitian ini berhasil menemukan tidak adanya pengaruh yang signifikan dari Free Cash Flow (FCF) sebagai proksi dari free cash flow terhadap tingkat pembayaran dividen perusahaan. Dengan tingkat kesalahan prediksi 0.415 lebih besar dari α=0.05.
Pengaruh likuiditas..., Ronald Dasni Putra Purba, FE UI, 2013
Ronald Dasni Putra
0806376006
Univeristas Indoensia
Implikasi Untuk Penelitian Selanjutnya Dengan adanya beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, penelitian selanjutnya adalah: 1. Penelitian selanjutnya hendaknya dikembangkan dengan melakukan pengujian terhadap variabel lainnya yang diduga mempengaruhi tingkat pembayaran dividen yang bersifat eksternal, seperti: tingkat inflasi, pajak, resiko pasar, dan peraturan pemerintah 2. Penelitian selanjutnya bisa dikembangkan dengan memperpanjang periode penelitian. Dengan menggunakan periode yang panjang diharapkan mampu menganalisis pola tingkat pembayaran dividen yang berkaitan dengan kebijakan keuangan perusahaan.
Pengaruh likuiditas..., Ronald Dasni Putra Purba, FE UI, 2013
Ronald Dasni Putra
0806376006
Univeristas Indoensia
DAFTAR PUSTAKA Alli, Kasim L, A.Qayyum Khan dan Gabriel G. Ramirez. 1993. Determinant of Corporate Dividend Policy; A Factor Analysis. The Financial Review. Volume 24. No. 4 November. 523-547. Ardiyos. 2004. Kamus Besar Akuntansi. Jakarta: Citra Harta Prima Basri, Gitosudarmo I. 2004. Manajemen Keuangan. Edisi 4. Yoyakarta: BPFE Benartzi, S.,R. Michaely and R. Thaler. 1997. Do change in dividend signal the future or the past?. The journal of finance, R (july): 1007-1033. Bhattacharya, S. 1979. Imperfect Information, Dividend Policy, And The Bird In The Hand Fallacy. Bell Journal of Economics. 259-270. Black, F. 1976. The Dividend Puzzle. Journal of portofolio management. (Winter) 5-8. Cahyati, Karina. 2006. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dividen Per Share Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta. Skripsi Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas islam Indonesia Copeland T.E, Weston. J.F. 1992. Manajemen Keuangan. Penerjemah: Kirbrandoko, Jaka Wasana. Edisi 8. Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gitosudarmo, Indriyo. 2001. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE Gordon. M. J. 1959. “Dividends. Earnings and Stock Prices”. Review of Economics and Statistics. (May): 99-105 Gujarati, Damodar. 1997. Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga. Hidayati, Nur. 2006. Analisis Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Dividen Kas Di Bursa Efek Jakarta. Fakultas Ekonomi Universitas Islam: Jogjakarta Horne Van, Wachowicz, Jr. 2003. Fundamental of Financial Management. Buku 2. Edisi 12. Prentice Hall, Inc Indonesia Capital Market directory, 2005 Indonesia Capital Market directory, 2006 Indonesia Capital Market directory, 2007
Pengaruh likuiditas..., Ronald Dasni Putra Purba, FE UI, 2013
Ronald Dasni Putra
0806376006
Univeristas Indoensia
Indonesia Capital Market directory, 2008 Ikatan Akuntan Indonesia. 2006. Standar Akuntansi Keuangan. Per 1 April 2006. Jakarta: Salemba Empat. Ismiyati F, Hanafi, M Mamduh. 2003. Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Risiko, Kebijakan Hutang, Dan Kebijakan Dividen: Analisis Persamaan Simultan. Simposium Nasional Akuntansi VI, Surabaya, 16-17 Oktober. Jauhari, H,A. 2002. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen: Investigasi Pengaruh Teori Stakeholder. JAAI. Vol 6. No 2. Keown. Arthur, Martin.J, Petty. W, Scott. D. 2002. Manajemen Keuangan: Prinsip Dan Aplikasi. Jilid 1. Jakarta: Indeks Kieso, Donald E, Weygant. Jerry J. 2005. Akuntansi Intermediete. Jilid1. Edisi 10. Alih bahasa: Wibowo, Herman. Jakarta: Binarupa Aksara. Lintner, John. 1956. "Distribution of Incomes of Corporation of Among Dividends, Retained Earnings, and Taxes". The American Review, May, 97-113. Maharani, Tribuana. 2008. Analisis Pengaruh Ukuran, pertumbuhan laba operasi, fleksibilitas struktur modal, fluktuasi arus kas dan stabilitas dividen terhadap Dividend Payout ratio. Skripsi Malang: Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya. Mini, Kusmini. 2002. Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam kebijakan pembayaran dividen saham perusahaan manufaktur di BEJ. Jurnal akuntansi dan bisnis. Vol 3, No. 2.100-117. Miller, M., dan F. Modigliani. 1961. “Dividend policy, growth and valuation of shares”. Journal of Business. 34: 411-433 Nuringsih, Kartika. 2005. Analisis pengaruh kepemilikan manajerial, kebijakan hutang, ROA, dan ukuran perusahaan terhadap kebijakan dividen: studi 19951996. Jurnal akuntansi dan keuangan indonesia. Volume 2. No 2. Hal 103-123 Pradessya, Pandu. 2006. Pengaruh Insider Ownership, Dispersion Of Ownership, Free Cash Flow, Collaterizable Assets, Dan Tingkat Pertumbuhan Terhadap Kebijakan Deviden. Skripsi Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas islam Indonesia Prihantoro. 2003. Estimasi Pengaruh Dividen Payout Ratio Pada Perusahaan Publik Di Indonesia. Jurnal Ekonomi & Bisnis No. 1, Jilid 8, Tahun 2003 Rosdini, Dini. 2009. Pengaruh Free Cash Flow Terhadap Dividend Policy. Working paper in accounting and finance. Unversitas Padjajaran Jakarta
Pengaruh likuiditas..., Ronald Dasni Putra Purba, FE UI, 2013
Ronald Dasni Putra
0806376006
Univeristas Indoensia
Sartono Agus 2000. Manajemen Keuangan, Teori dan Aplikasi, Edisi 3, Cetakan kedua, Yogyakarta : BPFE. Subramanyam. K, Halsey. R, Wild. J. 2005. Financial Statement Analysis. Edisi 8. Jilid 1. Jakarta: Salemba Empat. Suharli. M, Oktorina. M. 2005. Memprediksi Tingkat Pengembalian Investasi Pada Equity Securities Melalui Rasio Profitabilitas, Likuiditas, Dan Hutang Pada Perusahaan Publik Di Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi VIII. Solo September: 288-296. Sugiyono, 2002, Statistika Untuk Penelitian, Cetakan keempat, Bandung: Alfabeta. Sunarto, Kartika, A. 2003. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dividen Kas Di Bursa Efek Jakarta. Jurnal bisnis dan ekonomi. Maret. STIE Stikubank Semarang. Sutrisno. 2001. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Publik Di Indonesia. TEMA. Volume II. No. 1. Hal 1-12
Pengaruh likuiditas..., Ronald Dasni Putra Purba, FE UI, 2013