PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK TERHADAP DISMENOREA SAAT MENSTRUASI PADA WANITA ANGGOTA SENAM DI SANGGAR ANDO Widia Novianti 1 Sugeng Hari Aji 2 STKIP Muhammadiyah Kuningan
[email protected]
ABSTRAK Dismenorea merupakan gangguan menstruasi yang sering dialami oleh wanita, salah satu metode untuk mengurangi rasa sakit tersebut adalah dengan melakukan latihan senam aerobik secara rutin. Jenis Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriftif. Penelitian ini dilaksanakan di Sanggar Ando selama 3 kali dalam satu minggu. Populasi dalam penelitian ini adalah wanita anggota senam di Sanggar Ando yang berjumlah 40 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, maka dari itu sampel yang diteliti adalah sebanyak 10 orang. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, dengan menggunakan desain One-Group PretestPosttest Design, terdapat pretest, sebelum diberi perlakuan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa pertanyaan dalam angket. Angket akan dibagikan sebanyak 2 kali, yaitu sebelum diberikan treatment dan sesudah diberikan treatment kepada responden yaitu Anggota Senam yang sedang menstruasi dan mengalami dismenorea untuk dijawab atau diisi sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, kemudian angket ini dikembalikan untuk diolah menjadi data penelitian. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah uji validitas, uji reliabilitas, uji korelasi, uji koefisien determinasi, dan uji hipotesis. Berdasarkan data pada tabel 4.17 maka didapat dilihat signifikan = 0,636 dengan taraf signifikansi 5% diperoleh nilai 0,05. Dengan demikian nilai dari t hitung < taraf signifikan = 0,636 < 0,05, artinya hipotesis diterima terdapat pengaruh latihan senam aerobik terhadap dismenorea saat menstruasi pada wanita anggota senam di Sanggar Ando. Kata Kunci : pengaruh, latihan senam aerobik, dismenorea, menstruasi.
1
PENDAHULUAN Secara umum olahraga adalah aktivitas untuk melatih tubuh seseorang, tidak hanya secara jasmani tetapi juga secara rohani.Menurut Linda Ratna Dewi (2015:87) “ Senam aerobik adalah serangkaian gerakan yang yang dipadukan dengan irama musik yang telah dipilih dengan durasi tertentu yang bertujuan untuk meningkatkan pasokan oksigen di dalam jaringan tubuh”. Dismenorea adalah nyeri menstruasi seperti kram menjelang atau selama menstruasi, sampai wanita tersebut tidak dapat bekerja dan harus tidur. Nyeri bersamaan dengan rasa mual, sakit kepala, perasaan mau pingsan, lekas marah (Mansjoer, 2003). Dismenorea yang paling sering terjadi adalah dismenorea primer, lebih dari 50% wanita mengalami dismenorea primer dan 10-15% diantaranya mengalami nyeri yang hebat sampai mengganggu aktivitas dan kegiatan sehari-hari wanita. Biasanya dismenorea primer timbul pada masa remaja, yaitu sekitar 2-3 tahun haid pertama dan terjadi pada umur kurang dari 25 tahun (Baradero, 2006). Menurut survey yang dilakukan Ayura (2006) di SMA Negeri 3 Sidoarjo, didapatkan bahwa sebesar 90% siswi mengalami dismenorea dan sebanyak 70% siswi mengalami kecemasan. Hal ini disebabkan oleh salah satu faktornya yaitu kurangnya pengetahuan remaja tersebut tentang dismenorea. Kebanyakan remaja mengobati dismenorea dengan obat yang dijual bebas dan hanya beberapa yang berkonsultasi dengan dokter mengenai dismenorea yang dialami. Melihat dampak dari dismenorea tersebut dapat dikatakan bahwa dismenorea merupakan salah satu masalah dalam kehidupan wanita, yang memaksa mereka untuk menggunakan berbagai cara untuk mencegah terjadinya dismenorea. Ramaiah (2006) menyebutkan bahwa salah satu cara yang sangat efektif untuk mencegah nyeri dismenorea adalah melakukan aktivitas olahraga. Berdasarkan observasi dan pengamatan di Sanggar Senam Ando pada tanggal 6 sampai 10 Januari 2016, sebagian besar anggota senam mengeluhkan rasa sakit atau kram dibagian perut pada saat sedang menstruasi, hal tersebut sangat mengganggu aktivitas keseharian mereka. Salah satu metode untuk mengurangi rasa sakit tersebut adalah dengan melakukan latihan senam aerobik secara rutin. Di Sanggar Ando latihan senam dilakukan selama 3 kali dalam satu minggu, diantaranya hari selasa, kamis, dan sabtu setiap pukul 16.00-17.00 WIB.
2
Banyak olahraga yang menjadi alternatif untuk mengurangi dismenorea, salah satunya adalah senam aerobik. Menurut Sulastri (2006) senam aerobik adalah suatu latihan untuk memperoleh oksigen sebanyak-banyaknya dan juga olahraga untuk peningkatan kesegaran jasmani bukan olahraga prestasi, akan tetapi olahraga preventif yang dilakukan secara massal.
METODE Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalkan untuk menguji serangkaian hipotesis, dengan mempergunakan teknik serta alat- alat tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh penelitian dengan menggelimir atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor yang mengganggu. Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk meneliti akibat dari suatu perlakuan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Adapun desain dalam metode eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah One-Group Pretest-Posttest Design pada desain ini terdapat pretest, sebelum diberi perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. Desain ini di gambarkan sebagai berikut. Menurut Sugiyono (2012:117) berpendapat bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah pada Wanita Anggota Senam, di Sanggar Senam Ando yang beranggotakan 40 orang yang terdiri dari 14 orang remaja, 20 orang dewasa, dan 6 orang manula. Menurut Sugiyono (2012:118) berpendapat bahwa “Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive sampling, dikenal juga dengan sampling pertimbangan ialah teknik sampling yang digunakan peneliti jika peneliti
3
mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu di dalam pengambilan sampelnya atau penentuan sampel untuk tujuan tertentu. Maka dari itu sampel yang diteliti adalah sebanyak 10 orang. Instrumen dalam penelitian ini, alat pengumpulan data yang akan digunakan berupa pertanyaan dalam angket yang dibuat oleh peneliti dengan mengacu pada landasan teori. Menurut Depdiknas (2008) mengemukakan bahwa “Angket adalah pemeriksaan terhadap sesuatu yang menjadi kepentingan umum, biasanya dilakukan dengan surat pertanyaan”. Alat ini untuk mengumpulkan data adalah daftar pertanyaan, yang sering disebut dengan nama kuisioner. Pertanyaanpertanyaan yang terdapat dalam kuisioner tersebut cukup terperinci dan lengkap. Secara umum isi kuisioner dapat berupa pertanyaan tentang fakta dan pertanyaan tentang persepsi diri. Angket yang digunakan dalam pengumpulan data tentang dampak latihan senam aerobik terhadap dismenorea berupa pertanyaan mengenai upaya penanganan dismenorea yang paling sering dirasakan serta pertanyaan mengenai upaya penangan dismenorea dengan menggunakan pilihan berbentuk check list. Responden hanya menandai jawaban yang menurutnya sesuai dan tepat. Jumlah pertanyaan dirancang oleh peneliti. Angket ini berupa daftar pertanyaan dengan menggunakan skala likert 1-5 berskala ordinal. Selanjutnya dibuat kisi-kisi instrumen penelitian menjabarkan variabel, dimensi, indikator-indikator dan item. Dari item itulah dibuat angket untuk diuji coba (valid dan tidak valid) dan akhirnya disempurnakan dengan membuat angket penelitian yang disebar sejumlah responden. Uraian kisi-kisi variabel penelitian sebagai berikut.
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Variabel X (Senam Aerobik) VARIABEL
INDIKATOR-INDIKATOR
No. ITEM
Senam Aerobik
Pengertian senam aerobik Manfaat senam aerobik Fungsi musik dalam senam aerobik Dampak aerobik terhadap dismenorea
1 2-3 4 6-10
(Sumber: Departemen Kesehatan RI,(1992) : 30 ) 4
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Variabel Y ( Dismenorea ) Variabel Dismenorea
INDIKATOR-INDIKATOR Pengertian dismenorea Klasifikasi dismenorea Derajat dismenorea Penyebab dismenorea Gejala dismenorea Upaya mengurangi dismenorea (Sumber: Manuaba, 2001 : 182)
No. ITEM 1-2 3-4 5 6-7 8-13 14-15
Teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut. 1. Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Dalam penelitian ini sebelum dilakukan pre-test penulis melakukan wawancara dengan sampel tentang proses menstruasi mereka serta tanggal akhir sampel menstruasi. Kemudian penulis memberi penjelasan tentang proses penelitian yang akan dilakukan. 2. Melakukan Latihan Senam Aerobik 3 kali dalam satu minggu yang bertujuan untuk mengurangi dismenorea pada saat menstruasi 3. Memberikan sejumlah pertanyaan dalam bentuk angket yang dibuat oleh peneliti yang nantinya diisi oleh peserta yang sedang diteliti. Menurut Sugiono (2012:199) berpendapat bahwa “Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. 4. Studi dokumentasi bertujuan untuk mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan variabel penelitian yang ada kaitannya dengan masalah dan variabel yang diteliti maka penulis melakukan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan, hipotesis yang akan diuji harus berkaiatan dengan permasalahan yang telah ditetapkan. 5
Uji Prasyarat Analisa Data Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam pengolahan data tersebut sebagai berikut.
1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid tidaknya instrumen yang digunakan, yaitu dengan menganalisis item tiap butir. Sebuah item dinyatakan valid apabila skor pada item mempunyai kesejajaran/korelasi skor total. Dalam menguji validitas instrumen penelitian (angket) menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: a. Memberikan skor pada setiap option dari masing-masing responden b. Menghitung skor total dari hasil penjumlahan masing-masing skor item dari tiap-tiap responden (∑X) c. Menghitung perolehan skor total dari masing-masing responden (∑Y) d. Menghitung jumlah total dari hasil penjumlahan masing-masing skor item dari tiap-tiap responden, setelah dikuadratkan (∑X²) e. Menghitung perolehan skor total dari masing-masing responden, setelah dikuadratkan (∑Y²) f.
Menghitung skor total hasil perkalian dari masing-masing skor item yang diperoleh dari tiap-tiap responden dengan skor total yang diperoleh dari masing-masing responden (∑XY)
g. Memasukan ke dalam rumus koefisien Karl Peason dan di peroleh : 𝑟𝑥𝑦 =
𝑁(∑𝑋.𝑌)−(∑𝑋.∑𝑌) √ [𝑁.∑𝑋 2 −(∑𝑋)2 ].[𝑁.∑𝑌 2 −(∑𝑌)2 ]
Keterangan: 𝑟𝑥𝑦 = koefisien korelasi antara variabel x dan y N = jumlah responden X = skor item Y = skor total h. Mengkonsultasikan ke dalam tabel Product Moment dengan tingkat kepercayaan 95% dengan ketentuan jika r hitung lebih besar dari r tabel maka item tersebut dinyatakan valid. 6
2. Uji Reliabilitas Pengujian alat pengumpulan data yang kedua adalah pengujian reliabilitas instrumen. Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten dan cermat akurat. Jadi, uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Menurut Riduan (2011:120) formula yang dipergunakan untuk menguji reliabilitas ini adalah Koefisien Alfa (á) dari Cronbach (1951) yaitu : 𝑘
𝑟11 = [𝑘−1] [1 −
∑𝜎𝑖2 𝜎𝑡2
]
Dimana : 2
∑𝑥
(∑𝑥)² 2− 𝑁
Rumus Varians = 𝜎 = 𝑁 𝑟11 = Reliabilitas Instrumen k = Banyaknya bulir soal ∑𝜎𝑖2 = Jumlah varians bulir 𝜎𝑖2 = Varians total N = Jumlah responden
Tabel 3.3. Koefisien Reliabilitas Alpa Cronbanch Kategori Keterangan Sangat Tinggi > 0,900 Tinggi 0,700 – 0,900 Sedang 0,400 – 0,700 Rendah 0,200 – 0,400 Sangat Rendah < 0,200 (Sumber: Mulyono B, 2001:22) 3. Uji Normalitas Uji normalitas merupakan salah satu pengujian persyaratan analisis. Yang dimaksud disini adalah persyaratan yang harus dipenuhi agar analisis dapat dilakukan, baik untuk keperluan memprediksi maupun untuk keperluan pengujian hipotesis. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah populasi berdistribusi normal atau tidak. uji normalitas pada penelitian ini menggunakan metode ShapiroWilk, dengan taraf signifikan yang digunakan sebagai aturan untuk menerima atau 7
menolak pengujian atas normal atau tidaknya suatu distrbusi data yaitu = 0,05. Untuk mempermudah perhitungan dalam menguji normalitas pada penelitian ini, maka peneliti menggunakan bantuan software SPSS versi 20. Dengan pengujian hipotesis sebgai berikut: 1) Hipotesis Uji Normalitas Ha = Data berdistribusi normal Ho = Data tidak berdistribusi normal 2) Kriteria Uji Normalitas Jika harga (sig) > dari 0,05 maka Ha diterima Jika harga (sig) < dari 0,05 maka Ha ditolak 4. Uji Homogenitas Uji homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data bersifat homogen atau tidak, dengan taraf signifikan yang digunakan sebagai aturan untuk menerima atau menolak pengujian atas homogen atau tidaknya suatu distrbusi data yaitu = 0,05. Dalam penelitian ini pengujian homogenitas menggunakan metode One Way ANOVA (C. Trihendradi, 2010: 121), untuk mempermudah perhitungan dalam menguji homogenitas dari data pada penelitian ini, maka peneliti menggunakan bantuan software SPSS versi 20. 5. Uji Hipotesis Rancangan penguji hipotesis penelitian ini untuk menguji ada tidaknya pengaruh antara variabel independent (X) yaitu pengaruh latihan senam aerobik terhadap dismenorea saat menstruasi pada wanita anggota senam di Sanggar Ando (Y), menggunakan metode Paired-sample T Test atau yang lebih dikenal dengan pretest-posttest design (C. Trihendradi, 2010: 117-120), dengan bantuan software SPSS versi 20.
HASIL PENELITIAN 1. Uji Prasyarat Analisis a.
Uji normalitas Hasil uji normalitas variabel X dengan uji Shapiro-wilk pada tingkat kepercayaan 95% diperoleh signifikan sebesar, pre-trest = 0,035 dan post-
8
test = 0,211. Berdasarkan hipotesis dan kriteria uji normalitas data hasil perhitungan SPSS diatas memiliki signifikan diatas 0,05 sehingga Haditerima artinya variabel X berdistribusi normal.
Senam Aerobik
Uji Normalitas Variabel X Senam Aerobik Tests of Normality Shapiro-Wilk Statist Df Sig. ic
sebelum .832 10 Hasi treatment l sesudah .899 10 treatment *. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction
.035 .211
Hasil uji normalitas variabel Y dengan uji Shapiro-wilk pada tingkat kepercayaan 95% diperoleh signifikan sebesar, pre-trest = 0,285 dan posttest = 0,178. Berdasarkan hipotesis dan kriteria uji normalitas data hasil perhitungan SPSS diatas memiliki signifikan diatas 0,05 sehingga Haditerima artinya variabel Y berdistribusi normal. Uji Normalitas Variabel Y Dismenorea Tests of Normality Dismenor Shapiro-Wilk ea Statisti Df Sig. c sebelum .911 10 Hasi treatment l sesudah .892 10 treatment *. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction 2. Uji Homogentitas
9
.285 .178
Hasil uji homogenitas variabel X pada tingkat kepercayaan 95% diperoleh signifikan sebesar 0,064 > 0,05. Berdasarkan hipotesis dan kriteria uji homogenitas data hasil perhitungan diatas memiliki signifikan diatas 0,05 sehingga Haditerima artinya variabel X homogen.
Uji Homogenitas Variabel X Senam Aerobik Test of Homogeneity of Variances Levene df1 df2 Sig. Statistic 3.910 1 18 .064 Hasil uji homogenitas variabel Y pada tingkat kepercayaan 95% diperoleh signifikan sebesar 0,059> 0,05. Berdasarkan hipotesis dan kriteria uji homogenitas data hasil perhitungan diatas memiliki signifikan diatas 0,05 sehingga Haditerima artinya variabel Y homogen. Uji Homogenitas Variabel Y Dismenorea Test of Homogeneity of Variances Levene df1 df2 Sig. Statistic 5.578 1 18 .059 3. Uji Hipotesis Berdasarkan data pada tabel uji hipotesis variabel X maka didapat dilihat signifikan = 0,001dengan taraf signifikansi 5%diperoleh nilai 0,05. Data pada tabel uji hipotesis variabel Y dapat dilihat signifikan = 0,000dengan taraf signifikansi 5%diperoleh nilai 0,05. Uji Hipotesis Variabel X Senam Aerobik Paired Samples Test Senam Aerobik
df
10
Sig. (2-tailed)
Pair 1
Hasil Awal Hasil Akhir
9
,001
Uji Hipotesis Variabel Y Dismenorea Paired Samples Test Dismenorea Pair 1
Hasil Awal Hasil Akhir
Sig. (2-tailed)
df
9
,000
Dengan demikian nilai dari t hitung < taraf signifikan = 0,001< 0,05, dan nilai dari t hitung < taraf signifikan = 0,000< 0,05artinya hipotesis diterima terdapat pengaruhyang positif latihan senam aerobikterhadap dismenorea saat menstruasipada wanita anggota senam di sanggar ando.
PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisa data angket variabel X pre-test, maka dapat disimpulkan bahwa dari jumlah responden sebanyak 10 orang, sebagian besar responden memberikan penilaian atas pernyataan tentang senam aerobik pada wanita anggota senam di Sanggar Ando sebelum diberikan treatment pada kategori sedang yakni sebanyak 28,5, dikategorikan pada interval 26-33 termasuk kategori sedang. Berdasarkanhasil analisa data angket variabel Y pre-test, maka dapat disimpulkan bahwa darijumlah responden sebanyak 10 orang, sebagian besar responden memberikan penilaian atas dismenorea saat menstruasi pada wanita anggota senam di Sanggar Ando sebelum diberikan treatmentpada kategori sangat
11
tinggi yakni sebanyak 45,6 dikategorikan pada interval 45-50 termasuk kategori sangat tinggi. Berdasarkan hasil analisa data angket variabel X post-test, maka dapat disimpulkan bahwa darijumlah responden sebanyak 10 orang, sebagian besar responden memberikan penilaian atas senam aerobik pada wanita anggota senam di Sanggar Ando setelah diberikan treatmentpada kategori sangat tinggi yakni sebanyak 45 dikategorikan pada interval 45-50 termasuk kategori sangat tinggi. Berdasarkan hasil analisa data angket variabel Y post-test, maka dapat disimpulkan bahwa darijumlah responden sebanyak 10 orang, sebagian besar responden memberikan penilaian atas dismenoreasaat menstruasi pada wanita anggota senam di Sanggar Ando setelah diberikan treatmentpada kategori sedang yakni sebanyak 28,06 dikategorikan pada interval 26-33 termasuk kategori sedang.
SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil simpulan bahwa latihan senam aerobik berpengaruh positif (signifikasi) terhadap dismenorea saat menstruasi pada wanita anggota senam di Sanggar Ando.
DAFTAR PUSTAKA Ashadi, K. 2008 . Handout Kepelatihan Cabang Senam Aerobik 1. Universitas Negeri Surabaya. Surabaya. Astrida,
Rakhma.
2012.
Gambaran
Derajat
Dismenorea
dan
Upaya
Penanganannya pada Siswi SMK Arjuna Depok. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional, (2009): Pembelajaran Aktifitas Ritmik, Diktat Peningkatan Kompetensi Guru Penjas SMP/SMA, Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Giriwijoyo, H.Y.S.S (2007). Ilmu Kesehatan Olahraga. Univesitas Pendidikan Bandung. Giriwijoyo, H.Y.S.S (2013). Ilmu Kesehatan Olahraga = Sport Medicine : untuk Kesehatan Prestasi Olahraga. Univeritas Pendidikan Bandung.
12
http://blogpintarolahragapendidikan.blogspot.co.id/2014/03/definisi-latiha pelatihan-olahraga.html?m=1 Linda, R D. 2015. Senam Kecantikan. FlashBook, Yogyakarta. Riduwan, M.B.A. 2010. Metode dan Teknik Penyusunan Tesis. Alfabeta, Bandung. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Alfabeta, Bandung.
13