PENGARUH KONFLIK PERAN GANDA, KELELAHAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KI NERJA DOSEN PEREMPUAN UNIVERSI TAS BANGKA BELITUNG
S KRIPSI
Diajukan Oleh :
NAMA NI M
: EFITA YULIANA : 302 12 11 026
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat Memperoleh Gelar S arjana Ekonomi
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSI TAS BANGKA BELITUNG 2016
Pengaruh Konflik Pe ran Ganda, Kelelahan Emosional dan Ke ce rdasan Emosional Te rhadap Kinerja Dosen Perempuan Universitas Bangka Belitung Double Conflict Roles, Emotional Exhaustion and Emotional Intelligence to Female Lecturers’ Achievement in University of Bangka Belitung EFITA YULIANA Universitas Bangka Belitung
ABSTRACT
This research aims at explorint the study about the effect of double conflict roles, emotional exhaustion, and emotional intelligence to female lecturers’ achievement in the University of Bangka Belitung. This is a descriptive-quantitative research with 30 respondents as a sample. The sample was taken by using census technique. In the research, free variable consisted of double conflict roles, emotional exhaustion, and emotional intelligence, while bound variable was female lecturers’ achievement. The instrument test used validity and reability test the data was analyzed using double linier regression analysis m ethod with t and f test. The result showed that independent variable, double conflict roles (X1) is tvalue (1,548) < Ttable (2.055), emotional exhaustion variable (X2) Tvalue (1,065) < Ttable (2,055), emotional intelligence variable (X3) tvalue (6,746) > Ttable (2,055). So double conflict roles (X1) does not have effect partially to female lecturers’ achievement (Y), emotional exhaustion variable (X2) effect to female lecturers achievement (Y), emotional exhaustion variable (X3) does not have effect partially to female lecturers’ achievement (Y). F test result showed that Fvalue (17,595) > Ftable (2,99), while significance is 0,000 < alpha in significance level is 0,05, so H0 was rejected and H5 was accepted which means independent variable all of sudden or simultaneously effect dependent variable significanctly.
Keyworsd: double confllict roles, emotional exhaustion, emotional intelligence, female lecturers’ achievement.
1
PENDAHULUAN Latar Belakang Undang – Undang Republik Indonesia No.12 Tahun 2012 Pasal 1 Ayat 6 T entang Pendidikan T inggi menyatakan bahwa perguruan tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan t inggi. Perguruan tinggi merupakan sebuah institusi yang memiliki peran yang sangat luas atau makro dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia yang berkualitas jauh diatas rata-rata. Universitas Bangka Belitung (UBB) merupakan satu-satunya universitas negeri yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Sebagai suatu organisasi, UBB tentunya memiliki tujuan yaitu membangun program pendidikan yang membangun kemampuan intelektual, mental, dan moral secara terintegrasi dan mengembangkan program pendidikan yang mampu menghasilkan lulusan handal baik akademik maupun profesional (www.ubb.ac.id). Untuk mencapai tujuan tersebut Universitas Bangka Belitung memerlukan tenaga pengajar yang profesional yaitu Dosen. Kinerja dosen sangat ditentukan oleh variabel psikologis yaitu erat hubungannya dengan konflik peran ganda yang dialami oleh dosen. Grenhouse dan Beutell dalam Gint ing (2011: 45) menyatakan bahwa konflik peran ganda adalah sebuah konflik yang timbul akibat tekanan-tekanan yang berasal dari pekerjaan dan keluarga. Berikut merupakan hasil pra penelitian 10 dosen perempuan di Universitas Bangka Belitung yang telah peneliti wawancara di pernyataan tabel, sebagai berikut: Tabel I.4 Waw ancara Pra Penelitian Terhadap 10 Dosen Perempuan di Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Pertanian Perikanan dan Biologi, Fakultas Teknik Faktor Pernyataan Setuju Tidak Setuju Penyebab Keterangan Berpengaruh Tidak Cerai Cerai Konflik Peran 9 1 - Diri sendi ri Ganda - Kehadiran Berpengaruh anak Terhadap - Masalah Kinerja pekerjaan - waktu terbagi - jam kerja yang lama Kelelahan Emosional Berpengaruh Terhadap Kinerja
3
Kecerdasan Emosional Berpengaruh Terhadap Kinerja
6
7
- merasa bosan - perasaan malas bekerja - kehilangan sem angat - kontrol emosi - empati - memotivasi di ri sendiri
4
Kelelahan emosional adalah kelelahan yang disebabkan oleh menipisnya sumberdaya emosional atau energi dan waktu yang diakibatkan peran yang berlebihan sehingga seseorang tidak dapat melakukan peran dan tanggung jawabnya secara memadai
2
dan nyaman (Ahmad, 2010: 269). Menipisnya sumberdaya emosional dan kurangnya energi juga disebabkan kerena ketidaksesuaian antara apa yang diharapkan dengan apa yang didapatkan, sehingga menimbulkan rasa cemas setiap ingin memulai pekerjaan yang kemudian mengarah pada perasaan tidak berdaya untuk menghadapi tuntutan-tuntutan pekerjaan dan akhirnya menurunkan kinerja dosen. Kecerdasan emosional adalah kemampuan emosi yang meliputi kemampuan untuk mengendalikan diri, memiliki daya tahan ketika menghadapi suatu masalah, mampu mengendalikan impuls, memotivasi diri, mampu mengatur suasana hati, kemampuan berempati dan membina hubungan dengan orang lain (Goleman, 2009: 45). Dari latar belakang masalah, penulis ingin melakukan penelitian untuk skripsi dengan judul : “PENGARUH KO NFLIK PERAN GANDA, KELELAHAN EMOS IO NAL DAN KEC ERDASAN EMOSIO NAL TERHADAP KINERJA DOS EN PEREMPUAN UNIV ERSITAS BANGKA BELITUNG”. Rumusan Masalah 1. Bagaimana gambaran konflik peran ganda, kelelahan emosional, kecerdasan emosional dan kinerja dosen khususnya dosen perempuan Universitas Bangka Belitung? 2. Apakah konflik peran ganda berpengaruh secara parsial terhadap kinerja dosen perempuan Universitas Bangka Belitung? 3. Apakah kelelahan emosional berpengaruh secara parsial terhadap kinerja dosen perempuan Universitas Bangka Belitung? 4. Apakah kecerdasan emosional berpengaruh secara parsial terhadap kinerja dosen perempuan Universitas Bangka Belitung? 5. Apakah konflik peran ganda, kelelahan emosional dan kecerdasan emosional berpengaruh secara simultan terhadap kinerja dosen perempuan Universitas Bangka Belitung? Tuju an Penelitian Adapun t ujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mendapatkan gambaran mengenai konflik peran ganda, kelelahan emosional, kecerdasan emosional dan kinerja pada dosen perempuan Universitas Bangka Belitung. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis besarnya pengaruh konflik peran ganda t erhadap kinerja pada dosen perempuan Universitas Bangka Belitung. 3. Untuk mengetahui dan menganalisis besarnya pengaruh kelelahan emosional terhadap kinerja pada dosen perempuan Universitas Bangka Belitung. 4. Untuk mengetahui dan menganalisis besarnya pengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja pada dosen perempuan Universitas Bangka Belitung. 5. Untuk mengetahui dan menganalisis besarnya pengaruh konflik peran ganda, kelelahan emosional dan kecerdasan emosional terhadap kinerja pada dosen perempuan Universitas Bangka Belitung. Landasan Te ori Pengertian Manajemen Sumbe r Daya Manusia Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan suatu perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai t ujuan organisasi (Mangkunegara,2009: 2). Menurut Agus Sunt oyo (2008: 5) Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) dapat didefinisikan
3
sebagai serangkaian t indakan dalam hal pemikiran, seleksi, pengembangan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan baik tujuan individu maupun organisasi. Pengertian Konflik Peran Ganda Grenhouse dan Beutell dalam Gint ing (2011: 45) menyatakan bahwa konflik peran ganda adalah sebuah konflik yang t imbul akibat tekanan-tekanan yang berasal dari pekerjaan dan keluarga. Pengertian Kelelahan Emosional Zaglady dalam Caputo (2009: 3) mendefinisikan kelelahan emosional sebagai respon individual yang unik terhadap stres yang dialami di luar kelaziman pada hubungan inter personal karena dorongan emosional yang kuat, timbulnya perasaan seakan-akan tak ada orang yang membantunya, depresi, perasaan terbelenggu dan putus asa. Pengertian Kece rdasan Emosional Goleman (2009: 45) menyatakan kecerdasan emosional merupakan kemampuan emosi yang meliputi kemampuan untuk mengendalikan diri, memiliki daya t ahan ketika menghadapi suatu masalah, mampu mengendalikan impuls, memotivasi diri, mampu mengatur suasana hati, kemampuan berempati dan membina hubungan dengan orang lain. Pengertian Kinerja Dosen Perempuan Depdiknas (Departemen Pendidikan Nasional) dalam Stevianus (2004: 97), menyatakan kinerja dosen adalah kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan atau tugas yang dimiliki dosen dalam menyelesaikan suatu pekerjaannya. Ke rangka Berfikir Sugiyono, (2014 : 128) mengatakan bahwa kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah penting. Kerangka berpikir dari penelitian ini sebagaimana dapat dilihat pada Gambar II.1 Gam bar II.1 Kerangka Pemikiran H1
Konflik Peran Ganda (X1 )
H2
Kelel ahan Emosional (X2 )
H3
H4
Ke ce rdasan Emosi onal (X3 )
H5
4
Kinerja Dosen Perempuan Universitas Bangka Belitung (Y)
Sumber: Diolah peneliti, 2016
Hi potesis Penelitian Sugiyono, (2014 : 134) mengatakan bahwa hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Perumusan hipotesis dilakukan berdasarkan pada literatur yang telah ada. Hipotesis-hipotesis yang dibentuk dalam penelitian ini didasarkan pada penelitian sebelumnya, sehingga diharapkan hipotesis tersebut cukup valid unt uk diuji, maka hipotesis yang diajukan penelitian ini adalah: H1 : Konflik peran ganda dosen perempuan Universitas Bangka Belitung diduga rendah, kelelahan emosional dosen perempuan Universitas Bangka Belitung diduga rendah, kecerdasan emosional dosen perempuan Universitas Bangka Belitung diduga t inggi, kinerja dosen perempuan Universitas Bangka Belitung diduga t inggi. H2 : Konflik peran ganda berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja dosen perempuan Universitas Bangka Belitung H3 : Kelelahan emosional diduga berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja dosen perempuan Universitas Bangka Belitung H4 : Kecerdasan emosional diduga berpengaruh positif dan signifikan t erhadap kinerja dosen perempuan Universitas Bangka Belitung H5 : Konflik peran ganda, kelelahan emosional dan kecerdasan emosional berpengaruh signifikan secara simultan terhadap kinerja dosen perempuan Universitas Bangka Belitung. METO DE P ENELITIAN Pen dekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif kuantitatif menurut Sugiyono (2014: 35) adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuant itatif atau statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Te mpat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Bangka Belitung (UBB) yang berdomisili di Desa Balunijuk Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh dosen perempuan dengan status menikah yang ada di Universitas Bangka Belitung (UBB) baik dosen di Fakultas Ekonomi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Pertanian Perikanan dan Biologi, Fakultas Hukum, maupun Fakultas T eknik. Waktu penelitian dilakukan sejak bulan Januari 2016 sampai dengan selesai. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014: 148). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah dosen perempuan di Universitas Bangka Belitung dengan status menikah. Berdasarkan pengamatan peneliti,
5
pada saat ini populasi dosen perempuan di Universitas Bangka Belitung dengan status menikah mencapai 50 orang. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2014: 149). Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan metode nonprobability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. (Sugiyono, 2014: 154). Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2014: 149). Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan metode nonprobability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. (Sugiyono, 2014: 154). Pengukuran Variabel Dalam penelitian ini instrumen penelitian yang digunakan adalah pertanyaanpertanyaan pada kuesioner tertutup dibuat dengan skala likert yaitu skala 1-5 dan responden diminta untuk mengisi daftar pertanyaan tersebut dengan cara memberi tanda ceklist () pada lembar jawaban kuesioner. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono,2014: 168). Dalam penelitian ini fenomena sosial telah ditetapkan secara spesifikasi oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif.
Berikut skor jawaban dari setiap pertanyaan ditunjukkan tabel III.3 : Tabel III.3 Skor Skala Likert No 1 2 3 4 5
Al ternatif Jawaban Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Netral (N) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS)
Skor 5 4 3 2 1
Sumber: Sugiyono(2014: 168)
Te knik Pengambilan Data Dat a yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Je nis dan Sumbe r Data Data Primer Dat a primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2014: 376). Sumber data primer dalam penelitian ini adalah
6
wa wancara terhadap beberapa dosen perempuan Universitas Bangka Belitung dengan status menikah. Data Sekunde r Dat a sekunder adalah data yang tidak langsung diberikan kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen (Sugiyono, 2014: 376). Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah Website Badan P usat Statistik Indonesia, Website Pangkalan Data Pendidikan Tinggi, Kementerian Riset, T eknologi dan Pendidikan Tinggi dan Kantor Rektorat Universitas Bangka Belitung. Te knik Analisis Data Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan dan menggambarkan t entang ciri-ciri responden dalam variabel penelitian. Dalam penelitian menggunakan analisis deskriptif atas variabel independen dan dependennya yang selanjutnya dilakukan pengklasifikasian terhadap jumlah skor responden. Dari jumlah skor jawaban responden yang diperoleh dan kemudian kriteria penilaian untuk setiap item pertanyaan. Untuk mendeskripsikan data pada setiap variabel penelitian dilakukan dengan menyusun tabel distribusi frekuensi untuk mengetahui apakah tingkat perolehan nilai (skor) variabel penelitian masuk dalam kategori : sangat rendah, rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Didalam penelitian t erdapat juga uji validitas dan reabilitas yang berguna untuk menguji keabsahan data dalam penelitian kuantitatif. Adapun yang diuji adalah instrumen penelitian yang valid fan reliabel berupa kuisioner yang telah dibagikan kepada responden penelitian. Uji Validitas Se belum inst rumen penelitian digunakan untuk mengumpulkan data perlu dilakukan pengujian validitas. Hal ini digunakan untuk mendapatkan data yang valid dari inst rumen yang valid. Menurut Sugiyono (2012: 121) hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara dua data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Pengujian intstrumen dalam penelitian ini dilakukan dengan korelasi bivariate antara masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas pada penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach. Pengambilan keputusan berdasarkan jika nilai Alpha melebihi 0,6 maka pertanyaan variabel tersebut reliabel dan jika nilai Alpha kurang dari 0,6 maka pertanyaan variabel tersebut tidak reliabel (Imam Ghozali, 2006: 46). Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2013: 47). Uji Asumsi Klasik Model regresi linier berganda dapat disebut baik jika terbebas dari asumsi-asumsi klasik statistik, yaitu uji normalitas, multikolonieritas, heterokedastisitas.
7
Uji Normalitas Uji normalitas bert ujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Untuk mengetahui ada tidaknya normalitas dalam model regresi, yaitu dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Namun uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan karena secara visual dapat kelihatan tidak normal padahal secara statistik bisa sebaliknya. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas dalam model regresi, yakni dengan melihat dari nilai tolerance, atau lawannya yaitu variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Tolerance mengukur variabelitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance yang t erendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF=1/Tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai unt uk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10. Apabila di dalam model regresi t idak ditemukan asumsi deteksi seperti diatas, maka model regresi yang digunakan dalam penelitian ini bebas dari multikolonieritas, dan demikian pula sebaliknya (Ghozali, 2013 : 105). Uji He terokedastisitas Danang Sunyoto (2011 : 134), dalam persamaan regresi berganda perlu juga diuji mengenai sama atau tidak varians dari residual dari observasi yang satu dengan observasi yang lain. Jika residualnya mempunyai varians yang sama disebut terjadi homoskedastisitas dan jika variansnya tidak sama atau berbeda maka disebut terjadi heteroskedastisitas. Persamaan regresi yang baik jika tidak terjadi heteroskedastisitas. Pengujian dalam mengenali gejala heterokedastisitas dapat dilihat melalui gambar grafik scatterplot dari hasil output SPSS dengan cara memasukkan SRESID ke Y dan ZPRED ke X. Jika titik-titik scatterplot menyebar dan tidak membentuk pola tertentu, maka disimpulkan tidak terjadi heterokedastisitas. Sedangkan jika pada gambar grafik scatterplot titik-titiknya mempunyai pola yang teratur baik menyempit, melebar maupun bergelombang-gelombang. Analisis Regresi Berganda Danang Sunyoto (2011: 124), analisis regresi linear berganda adalah suatu analisis yang mengukur pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Analisis regresi ini digunakan untuk menghitung besarnya pengaruh antara variabel bebas, yaitu Konflik P eran Ganda (X 1 ), Kelelahan Emosional (X2 ), dan Kecerdasan Emosional (X3 ) terhadap variabel terikat yaitu Kinerja Dosen (Y) dengan model regresi sebagai berikut:
8
Y = a + b 1X1 + b2X2 + b3X3 Dimana: Y b1-b3 K X1 X2 X3
= Kinerja Dosen = Koefisien Regresi = Konstanta = Konflik Peran Ganda = Kelelahan Emosional = Kecerdasan Emosional
Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan untuk memperoleh kebenaran atas apa yang telah di hipotesiskan di bab tinjauan pustaka. Dalam oenelitian ini terdapat beberapa uji hipotesis yait u uji hipotesis secara parsial (uji t), uji hipotesis secara simultan (uji f) dan koefisien determinasi (R2). Uji Signifikan Parsial (Uji t) Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat, yaitu dengan membandingkan antara thitung dengan t tabel pada tingkat kepercayaan 5%. Apabila thitung t tabel maka variabel bebas secara parsial berpengaruh terhadap variabel terikat dan kriteria pengujian dimana H1 diterima apabila p value < α dan H1 ditolak apabila p value > α. Uji Simultan (Uji F) Menurut Danang Sunyoto (2011 : 126), Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Untuk menguji hipotesis ini digunakan uji statistik F dengan taraf signifikan α = 0,05 dan kriteria pengujian dimana H1 diterima apabila p value < α dan H1 ditolak apabila p value > α. Analisis Koefisien Dete rminasi (R2 ) Imam Ghozali (2013 : 97), koefisien determinasi (R2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah setara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berart i variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. HAS IL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Analisis Data Uji Validitas Uji validitas digunakan unt uk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Syarat minimum untuk dianggap suatu butir inst rumen valid adalah nilai indeks validitasnya memiliki rhitung >0,25. Hasil uji validitas pada penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut: Tabel IV.48
9
Hasil Uji Validitas Variabel Konflik Peran Ganda
Kelelahan Emosional
Kecerdasan Emosional
Kinerja Dosen Perempuan
Item X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9 X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X3.7 X3.8 X3.9 X3.10 Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 Y1.6 Y1.7 Y1.8 Y1.9 Y1.10 Y1.11 Y1.12 Y1.13
Rhitung 0,585 0,573 0,664 0,582 0,446 0,386 0,399 0,466 0,438 0,452 0,397 0,417 0,421 0,397 0,457 0,549 0,485 0,547 0,712 0,664 0,742 0,699 0,549 0,675 0,508 0,781 0,677 0,505 0,781 0,566 0,547 0,781 0,677 0,712 0,614 0,772 0,707 0,696
Rtabel 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid valid valid Valid Valid Valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid
Sumber : D ata SPSS diolah peneliti, 2016
Berdasarkan data dari T abel IV.48 dimana pengujian validitas instrumen penelitian (kuesioner) dengan masing-masing pernyataan mendapatkan nilai Rhitung lebih besar dari Rtabel (0,374) sehingga keseluruhan instrumen dinyatakan valid. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Nilai r dianggap reliabel yaitu 0,60 (cukup tinggi). Hasil uji reliabilitas pada penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut : Tabel IV.49 Hasil Uji Reliabilitas Variabel
Alpa
10
Keterangan
Konflik peran ganda Kelelahan emosional Kecerdasan emosional Kinerja dosen perempuan
0,624 0,748 0,818 0,904
Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Sumber : D ata SPSS diolah peneliti, 2016
Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Pengujian distribusi normal dilakukan dengan cara melihat histogram yang membandingkan data observasi dengan distribusi yang mendekati normal. Disamping itu, digunakan normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data yang sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari data distribusi normal. Jika distribusi normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Hasil uji normalitas pada penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut: Gambar IV.6 Hasil Uji Normalitas
Sumber : D ata SPSS diolah peneliti, 2016
Berdasarkan tampilan grafik normal plot yang tersaji diatas dapat disimpulkan bahwa grafik hist ogram memberikan pola distribusi yang normal. Sedangkan pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar di sekit ar garis diagonal, sert a penyebaran mengikuti arah garis diagonalnya. Kedua grafik ini menunjukkan bahwa model regresi layak digunakan karena memenuhi asumsi normalitas. Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi, yakni dengan melihat dari nilai tolerance, dan lawannya yaitu variance inflation factor (VIF). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi masalah multikolonieritas. Tabel berikut ini menyajikan hasil pengujian multikolonieritas: Tabel IV.50 Hasil Uji Multikolonieritas Keterangan Konflik peran ganda Kelelahan emosional Kecerdasan emosional
Colinearity statistics Tolerance 0,985 0,962 0,954
Sumber : Data SPSS diolah peneliti, 2016
11
VIF 1,016 1,040 1,048
Hasil perhitungan nilai tolerance terlihat bahwa t idak ada variabel yang memiliki nilai tolerance < 0,10 maka berarti dalam penelitian ini tidak t erjadi masalah dalam uji multikolinearitas. Demikian juga dengan hasil perhitungan nilai VIF, dari variabel bebas yang diuji tidak ada nilai VIF > 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antara variabel independen dalam model regresi.
Uji Heteroskedastisitas Uji Het eroskedastisitas untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskesdatisitas dengan melihat ada tidaknya pola t ertentu pada grafik Scatterplot antara SRESID yaitu konflik peran ganda, kelelahan emosional dan kecerdasan emosional dan ZPRED yaitu variabel kinerja dosen perempuan. Gambar berikut ini menyajikan hasil pengujian heteroskedastisitas:
Gambar IV.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber : D ata SPSS diolah peneliti, 2016
Hasil grafik Scatterplot yang tersaji diatas memperlihatkan titik-titik menyebar secara acak serta tersebar diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu y, serta tidak mempunyai pola yang jelas atau membentuk suatu pola. sehingga dapat simpulkan bahwa t idak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi. Analisis Regresi Linear Berganda Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda untuk pembuktian hipotesis penelitian . Tabel IV.51 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Model Unstandardized Coefficients
1
(constant) Konflik peran ganda Kelelahan emosional Kecerdasan emosional
B 9,755 -0,480 0,319 0,970
12
Std.Error 8,508 0,310 0,285 0,144
Standardized Coefficients beta -0,176 0,008 0,778
Sumber : Data SPSS diolah peneliti, 2016
Berdasarkan data pada Tabel IV.51 dimana hasil analisis regresi diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y= 9,755 - 0,480 X1 + 0,319 X2 + 0,970 X3 Hasil analisis regresi berganda yang dapat dijelaskan dalam bahasa yang akan mudah dipahami sebagai berikut: a. Kontanta 9,755 Nilai konstanta sebesar 9,755 yang diperoleh dari hasil perhitungan menyimpulkan bahwa bila variabel konflik peran ganda, kelelahan emosional dan kecerdasan emosional adalah 0, maka nilai kinerja dosen perempuan universitas bangka belitung akan sebesar 9,755. b. b1 = -0,480 Berarti variabel konflik peran ganda mempengaruhi kinerja dosen perempuan sebesar -0,480 atau berpengaruh negatif terhadap kinerja dosen perempuan. c. b2 = 0,319 Berarti variabel kelelahan emosional mempengaruhi kinerja dosen perempuan sebesar 0,019 atau berpengaruh positif terhadap kinerja dosen perempuan. d. b3 =0,970 Berarti variabel kecerdasan emosional mempengaruhi kinerja dosen perempuan sebesar 0,970 atau berpengaruh positif terhadap kinerja dosen perempuan .
Uji Parsial atau Uji T Pada dasarnya uji t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara parsial dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dasar kinerja dosen perempuan adalah dengan menggunakan angka probabilitas signifikan. Hasil pengolahan data menggunakan program SPSS selengkapnya ada pada lampiran dan selanjutnya diringkas sebagai berikut: Tabel IV.52 Hasil Analisis Uj i t Model 1 (constant) Konflik Peran Ganda Kelelahan Emosional Kecerdasan Emosional
t 2,147 -1,548 1,065 6,746
Sig. 0,026 0,046 0,142 0,000
Sumber: data SPSS diolah peneliti, 2016
Berdasarkan tabel IV.52 ketiga variabel independen memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen kecuali variabel kelelahan emosional (X2 ). Hal ini dibukt ikan dengan t ingkat signifikansi yang diperoleh variabel kelelahan emosional (X2 ) lebih dari 0,05. Sehingga variabel independen tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen sedangkan variabel konflik peran ganda (X 1 ) mempunyai nilai signifikansi 0,046 dan kecerdasan emosional (X 3) mempunyai nilai signifikansi 0,000 yang berada diba wah batas signifikan sehingga dikatakan masih signifikan. Berdasarkan tabel IV.51 hasil pengujian statistik t dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Nilai konstanta (constant) sebesar 2,147 dengan nilai t hitung lebih besar dari t tabel yaitu 2,147 (2,147 > 2,055) dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 yang berarti
13
signifikan untuk memprediksi nilai kinerja dosen perempuan universitas bangka belitung. 2. H0 : konflik peran ganda diduga tidak berpengaruh t erhadap kinerja dosen perempuan universitas bangka belitung. H2 : konflik peran ganda berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja dosen perempuan universitas bangka belitung. a. Nilai t hitung = -1,548 menunjukkan bahwa semakin kecil konflik peran ganda (X 1 ) maka akan menaikkan kinerja dosen universitas bangka belitung. b. Untuk menilai t t abel, dimana level of significance (α) = 0,05(5%) dan derajat kebebasan (df) = (n-k) atau (30-4) maka dengan menggunakan fungsi TINV (0,05,26) adalah sebesar 2,055. c. Nilai t hitung < t tabel (-1,548 < 2,055) berarti H0 diterima dan H2 ditolak d. Kesimpulan: konflik peran ganda (X 1 ) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja dosen perempuan universitas bangka belitung. 3. H0 : kelelahan emosional diduga t idak berpengaruh terhadap kinerja dosen perempuan universitas bangka belitung. H3 : kelelahan emosional diduga berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja dosen perempuan universitas bangka belitung. a. Nilai t hitung = 1,065 menunjukkan bahwa semakin kecil kelelahan emosional (X 2 ) maka akan meningkatkan kinerja dosen perempuan (Y) universitas bangka belitung. b. Untuk menilai t t abel, dimana level of significance (α)= 0,05 (5%) dan derajat kebebasan (df) = (n-k) atau (30 – 4) maka dengan menggunakan fungsi TINV (0,05,26) adalah sebesar 2,055. c. Nilai t hitung < t tabel (1,065 < 2,055) berarti H0 diterima dan H3 ditolak. d. Kesimpulan: kelelahan emosional (X2) berpengaruh positif dan t idak signifikan terhadap kinerja dosen perempuan (Y) universitas bangka belitung. 4. H0 : kecerdasan emosional diduga tidak berpengaruh terhadap kinerja dosen perempuan universitas bangka belitung. H4 : kecerdasan emosional diduga berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja dosen perempuan universitas bangka belitung. a. Nilai t hitung = 6,746 menunjukkan bahwa semakin besar kecerdasan emosional (X 3 ) maka akan meningkatkan kinerja dosen perempuan (Y) universitas bangka belitung. b. Untuk menilai t t abel, dimana level of significance (α) = 0,05(5%) dan derajat kebebasan (df) = (n-k) atau (30-4) maka dengan menggunakan fungsi TINV (0,05,26) adalah sebesar 2,055. c. Nilai t hitung > t tabel (6,746 > 2,055) berarti H0 ditolak dan H4 diterima. Kesimpulan: kecerdasan emosional (X 3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja dosen perempuan (Y) Universitas Bangka Belitung. Uji Simultan atau Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui semua variabel konflik peran ganda, kelelahan emosional dan kecerdasan emosional berpengaruh secara bersamaan (simultan) t erhadap Kinerja dosen perempuan Universitas Bangka Belitung. Adapun prosedur uji F sebagai berikut:
14
H0 : H5 = 0
Menunjukkan tidak terdapat pengaruh antara konflik peran ganda, kelelahan emosional dan kecerdasan emosional terhadap kinerja dosen perempuan universitas bangka belitung.
H0 : H5 ≠ 0
Menunjukkan terdapat pengaruh antara konflik peran ganda, kelelahan emosional dan kecerdasan emosional t erhadap kinerja dosen perempuan universitas bangka belitung.
Krit eria keputusan : 1. Apabila F hitung < F t abel, maka Ho diterima yang berarti tidak ada pengaruh antara masing-masing variabel X dengan variabel Y. 2. Apabila F hitung > F t abel, maka Ho ditolak yang berarti ada pengaruh antara masingmasing variabel X dengan variabel Y. 3. T araf signifikansi = 5% Tabel IV.53 Hasil Uji F ANOVA Model
DF
1 Regression
Sum of Squares 617,925
Residual Total
304,375 922,300
26 29
Mean Square 205,975
3
F
Sig
17,595
,000 b
11,707
Sumber : D ata SPSS diolah peneliti, 2016
Berdasarkan data dari tabel IV.53 hasil perhitungan uji F, dapat dilihat bahwa Fhitung sebesar 17,595 dan kemudian dibandingkan dengan Ftabel . Rumus mencari Ftabel yaitu df1 = k-1 dan df2 = n – k-1 , dimana n adalah banyaknya sampel dan k adalah jumlah variabel independen dan dependen. Jadi nilai F tabelnya adalah 2,99. T araf signifikansi adalah 0.05. Dengan membandingkan Fhitung dan Ftabel , maka didapat Fhitung (17,595) lebih besar dari Ftabel (2,99), dan nilai signifikansi adalah 0,000 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05, maka Ho ditolak dan H5 diterima yang berart i variabel konfllik peran ganda, kelelahan emosional dan kecerdasan emosional berpengaruh secara simultan terhadap kinerja dosen perempuan universitas bangka belitung.
Analisis Koefisien Dete rminasi (R2 ) Angka koefisien determinasi dilihat dari hasil perhitungan SPSS dapat dilihat pada T abel IV.54 sebagai berikut: Tabel IV.54 Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R2)
15
b
Model Summary Model
R
1
,819
R Square a
,670
Adjusted R Square ,632
Std. Error of the Estimate 3,422
Sumber : D ata SPSS diolah peneliti, 2016
Dilihat dari T abel IV.54 menunjukkan angka R Square 0,670 atau 67,0% yakni berart i variasi variabel kinerja dosen perempuan universitas bangka belitung dapat dijelaskan oleh variabel konflik peran ganda, kelelahan emosional dan kecerdasan emosional, sisanya 33,0% dapat dijelaskan oleh variabel lain diluar dari variabel penelitian. PENU TUP Ke simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang t elah diuraikan pada bab IV mengenai pengaruh Konflik Peran Ganda, Kelelahan Emosional dan Kecerdasan Emosional T erhadap Kinerja Dosen Perempuan Universitas Bangka Belitung, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Variabel Konflik P eran Ganda masuk kedalam kategori rendah dengan skor ratarata 1,84, Variabel Kelelahan Emosional masuk kedalam kategori sangat rendah dengan skor rata-rata 1,72, Variabel Kecerdasan Emosional masuk kedalam kategori tinggi dengan skor rata-rata 4,10 dan Variabel Kinerja Dosen Perempuan masuk kedalam kategori tinggi dengan skor rata-rata 4,04. 2. Konflik P eran Ganda mempunyai pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap kinerja dosen perempuan universitas bangka belitung. Hal ini berarti bahwa variabel Konflik Peran Ganda tidak mempunyai peranan yang rendah dalam mempengaruhi kinerja dosen perempuan Universitas Bangka Belitung. 3. Kelelahan Emosional mempunyai pengaruh yang positif dan tidak signifikan terhadap kinerja dosen perempuan Universitas Bangka Belitung. Hal ini berarti bahwa variabel Kelelahan Emosional mempunyai peranan rendah dalam mempengaruhi kinerja dosen perempuan Universitas Bangka Belitung. 4. Kecerdasan emosional mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja dosen perempuan Universitas Bangka Belitung. Hal ini berarti bahwa variabel kecerdasan emosional mempunyai peranan t inggi dalam meningkatkan kinerja dosen perempuan Universitas Bangka Belitung. Pengujian secara bersama-sama menunjukkan bahwa konflik peran ganda, kelelahan emosional dan kecerdasan emosional berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja dosen perempuan Universitas Bangka Belitung. Saran 1. Saran untuk penelitian ke depan adalah sebagai berikut : a. Menambah variabel penelitian selain konflik peran ganda, kelelahan emosional dan kecerdasan emosional sebagai variabel independen dan kinerja dosen perempuan sebagai variabel dependen karena masih banyak faktor atau variabel lain yang dapat mempengaruhi kinerja dosen perempuan yaitu faktor kepuasan kerja atau faktor internal yang ada pada sebuah universitas. b. Menggunakan lebih banyak sampel karena dengan semakin banyak sampel akan memberikan hasil yang lebih akurat mengenai penelitian yang dilakukan.
16
c. Menggunakan metode analisis lain yang mungkin dapat memberikan hasil yang lebih baik lagi seperti analisis jalur (AMOS), Partial Least Square dan Structural Equation Model. 2. Saran untuk universitas bangka belitung a. Universitas Bangka Belitung diharapkan lebih memperhatikan beban kerja dan jam pulang untuk dosen khususnya bagi dosen perempuan, karena lebih dari setengah dari jumlah dosen perempuan yang ada di Universitas Bangka Belitung berst atus sudah menikah dan mempunyai anak serta mempunyai tanggung jawa b seba gai istri untuk mengurus rumah tangga. b. Universitas Bangka Belitung diharapkan dapat menambah jumlah dosen khususnya dosen perempuan, karena dari total 157 jumlah dosen yang ada di Universitas Bangka Belitung hanya terdapat 69 dosen perempuan.
Daftar Pustaka Anggriana, dkk. (2014). Job Performance Ditinjau Dari Konflik Peran Ganda, Burnout dan Dukungan Sosial Keluarga. Jurnal LPPM Vol. 2 No. 2 Juli 2014. Arwildayanto. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia Perguruan Tinggi. Bandung: Alfabeta. Churiyah, Madziatul. (2011). Pengaruh Konflik Peran, Kelelahan Emosional Terhadap Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi. Jurnal Ekonomi Bisnis, TH. 16, Nomor 2, Juli 2011. Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21 Update PLS Regresi. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Goleman, Daniel. (2015). Emotional Intelligence. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Jha, Ajeya & Singh Indo. (2012). Teacher Effectiveness in Relation to Emotional Intelligence Among Medical and Engineering Faculty Members. Europe’s Journal of Psychology Vol. 8 (4) 2012. Kurnia, Fajar. (2015). Pengaruh Konflik Peran dan Kecerdasan Emosional Terhadap Kepuasan Kerja Guru Sekolah Luar Biasa Negeri Pembina Provinsi Riau. Jurnal Jom Fekon Vol. 2 No. 1 Februari 2015. Laeeque, Harris, Syed. (2014). Role of Work Family Conflict in job Bournout: Support Fromthe Banking Sector of Pakistan. International Letters of Social and Humanistic Sciences Vol. 40, 2014. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2009 Tentang Dosen. Prihastuti & Bethania, Martha. (2012). Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Konflik Peran Ganda Terhadap Kinerja Guru Wanita di Kota Surabaya. Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan Vol. 1, No. 02, Agustus 2012.
17
Ratnawati, Deni. (2008). Dampak Peran Ganda Pada Ibu Bekerja. Universitas KatolikSoegijapronata.http://eprints.unika.ac.id/1646/1/02.40.0124_Deni_Ratnaw ati.pdf diakses, 30 Maret 2016. Sari, Kartika, Ratna & Azis, Nasir & Amri. (2014). Pengaruh Konflik Peran Ganda dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Pemeriksa BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh. Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, Vol 3, No. 2, Mei 2014. Simanjuntak, Payaman. (2005). Manajemen dan Evaluasi Kinerja. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta. Sunjoyo & Setiawan, Gautama, Andhyka. (2009). Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja (Sebuah Studi Kasus Pada Empat Perguruan Tinggi Terbaik Kota Bandung). Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha Vol. 2 Mei 2009. Sunyoto, Danang. (2011). Metodologi Penelitian Ekonomi (Alat Statistik & Analisis Output Komputer). Jakarta : C A P S. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Pasal 14 Ayat 1 T ahun 2005 Tentang Gur u dan Dosen. Undang -Undang Republik Indonesia Nomor 12 T ahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi. www.google.com Yuliani, Komsatun (2010). Pengaruh Kecerdasan Emosional Kepala Madrasah Terhadap Motivasi Mengajar Guru di MTS Yaspuri Malang. Skripsi S1, Fakultas T arbiyah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Malang. Yuliastini, Dyna, Wayan, Ni & Putra, Surya, Made. (2015). Pengaruh Kelelahan Emosional Terhadap Kepuasan Kerja Guru SMK di Denpasar. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 4, No. 4, 2015.
18