ISSN 1693-7945
Vol.VI No.11 April 2014
PENGARUH KONFLIK DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP TINGKAT STRES PEGAWAI (Studi Kasus di SMP Negeri 4 Sindang Kabupaten Indramayu Tahun 2013) Oleh: Fitria Damayanti FE Universitas Wiralodra, Jawa Barat ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengetahui “Pengaruh Konflik dan Kepemimpinan terhadap Tingkat Stres Pegawai di SMP Negeri 4 Sindang Kabupaten Indramayu”. Data diperoleh melalui angket tertutup terhadap 38 pegawai di SMP Negeri 4 Sindang Kabupaten Indramayu. Kesimpulan penelitian tentang Pengaruh Konflik dan Kepemimpinan terhadap Stres di SMP Negeri 4 Sindang Kabupaten Indramayu adalah: Dari hasil perhitungan data yang terkait variabel berdistribusi normal. Hasil analisis korelasi antara Konflik (X1) dengan Kepemimpinan (X2) adalah sebesar 0.349 membuktikan bahwa terdapat pengaruh Konflik dengan Kepemimpinan dalam tingkat hubungan rendah.Hasil analisis korelasi antara Kepemimpinan (X2) dengan Stres (Y) adalah sebesar 0.319 membuktikan bahwa terdapat pengaruh Kepemimpinan dengan Stres dalam tingkat hubungan rendah. Hasil analisis korelasi antara Konflik (X1) dan Kepemimpinan (X2) terhadap Stres (Y) dengan koefisien korelasi rX1.Y.X2 = 0.324 membuktikan bahwa terdapat pengaruh Konflik dan Kepemimpinan terhadap Stres dalam katagori rendah. Uji Linieritas variable X1 dan variable X2 terhadap variable Y, diperoleh R12y artinya Pengaruh Konflik dan Kepemimpinan terhadap Stres di SMPN 4 Sindang Kab.Indramayu mempunyai pengaruh secara bersama – sama termasuk dalam kategori rendah, sedangkan Berdasarkan perhitungan tersebut diatas maka diketahui bahwa harga t hitung lebih besar dari t tabel (2,054 > 2,021), maka Ha di terima dan H0 di tolak. Kata Kunci: Konflik, Kepemimpinan, Stres PENDAHULUAN Banyak sebab yang menjadi pemicu timbulnya stres pada sekolah SMPN 4 Sindang Kabupaten Indramayu, misalnya pada guru di sebabkan beban kerja yang terlalu berat, tingkah laku murid – murid, kurangnya prospek promosi, kondisi kerja yang tidak memuaskan, hubungan kerja yang kurang baik dengan teman kantor baik teman sesama guru ataupun teman pada tata usaha ataupun pimpinan. Pencapaian tujuan organisasi sangat erat hubungannya dengan kinerja. SMP Negeri 4 Sindang Kabupaten Indramayu sebagai sebuah organisasi berupaya senantiasa menjadi sekolah yang terbaik dan berdaya saing tinggi. Keberhasilan untuk mencapai semua itu diperlukan kepemimpinan yang baik yang berhubungan dengan merencanakan kegiatan, melaksanakannya dengan menata sebaik mungkin dan mengawasinya sesuai dengan rencana dan berhasil mencapai tujuan seperti yang digariskan dalam rencana. Penataan, penyelenggaraan dan pelaksanaan, pengawasan berbagai kegiatan, yang kegiatan itu ditugaskan kepada anggota organisasi untuk dilaksanakan. Baik buruknya suatu organisasi adalah didasarkan pada bagaimana seorang pemimpin dalam menjalankan manajemen kepemimpinannya. Permasalahan yang ada pada SMPN 4 Sindang Kabupaten Indramayu adalah seorang pemimpin terkadang terlalu menggunakan gaya kepemimpinan laizes faire yaitu membebaskan guru dan staf tata usaha untuk melakukan hal – hal diluar norma – norma yang sudah disepakati bersama. Misalnya melakukan tindakan indisipliner (tidak menjalankan sesuai dengan tupoksinya). Kepala sekolah kurang perhatian terhadap masalah guru, tidak mau tahu tentang kendala yang ada, misalnya pembagian
46
ISSN 1693-7945
Vol.VI No.11 April 2014
jam mengajar yang adil sebagai syarat terpenuhinnya syarat beban jam mengajar untuk sertifikasi guru Agar setiap organisasi berfungsi secara efektif, individu dan kelompok yang saling bergantung harus membentuk hubungan kerja dalam lingkungan batas organisasi, diantara orangorang secara individual dan di antara kelompok Individu dan kelompok dapat bergantung satu sama lain untuk memperoleh informasi, bantuan atau tindakan yang terkoordinasi. Ketergantungan semacam itu dapat membantu perkembangan kerjasama dan konflik. Konflik dilatar belakangi oleh adanya ketidak cocokan atau perbedaan dalam hal nilai tujuan, status budaya. Terlepas dari faktor-faktor yang melatar belakangi, konflik merupakan suatu gejala dimana individu atau kelompok menunjukkan sikap atau perilaku bermusuhan terhadap individu atau kelompok lain. Dalam hal yang terjadi pada SMPN 4 Sindang Kabupaten Indramayu adalah akibat sering terjadinya tumpang tindih pekerjaan, atau saling lempar tanggung jawab dalam melaksanakan suatu pekerjaan tertentu akibat ketidak jelasan tugas, pokok dan fungsi masing – masing personal, seperti yang sering terjadi yaitu akibat seringnya para guru melimpahkan pekerjaan administratif pada staff tata usaha, sementara bagian administrasi telah memiliki pekerjaan yang menumpuk, akhirnya terjadi saling lempar tanggungjawab, sementara kurang tegasnya pimpinan dalam menggelola Satuan Operasional Prosedur (SOP) pada SMPN 4 Sindang Kabupaten Indramayu. Akibat tuntutan dalam mencapai target 24 jam mengajar sebagai dampak sistem sertifikasi berakibat pada beban kerja yang banyak dan bertumpuk sehingga pelimpahan tugas administratif dari guru ke staff tata usaha lebih sering terjadi padahal bukan tufoksi dari staff tata usaha dan hal itu menjadi sebuah dampak yang semakin buruk hingga sering terjadinya konflik. METODE PENELITIAN Objek penelitian yang akan di teliti adalah Konflik, Kepemimpinan, dan Tingkat Stres pada Pegawai di SMPN 4 Sindang Kabupaten Indramayu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Hipotesis Asosiatif dan Metode Statistik Deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai SMPN 4 Sindang Kabupaten Indramayu yang berjumlah 38 orang. Sedangkan sampel yang peneliti gunakan adalah sampel jenuh, sehingga sampel yang digunakan dalam penelitian adalah seluruh pegawai SMPN 4 Sindang Kabupaten Indramayu sebanyak 38 pegawai. Sesuai dengan judul yang dipilih, yaitu pengaruh konflik (X1) dan kepemimpinan (X2) terhadap stres (Y). Berdasarkan variabel – variabel tersebut peneliti menentukan indikatorindikator dari masing-masing variabel, lalu peneliti membuat angket atau kuesioner sesuai dengan indikator-indikator yang telah di tentukan.data yang di peroleh dari hasil angket lalu di ukur secara ordinal dengan menggunakan skala likert. Sumber data dalam penelitian yang digunakan peneliti adalah Data primer. Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari pegawai berupa wawancara dan jawaban terhadap pertanyaan dari angket. Analisis deskriptif perhitungannya dengan menggunakan ilmu statistik, Statistika deskriptif adalah bagian dari statistika yang mempelajari alat, teknik, atau prosedur yang digunakan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan kumpulan data atau hasil pengamatan yang telah dilakukan. Kegiatan – kegiatan tersebut antara lain adalah kegiatan pengumpulan data, pengelompokkan data, penentuan nilai dan fungsi statistik, serta pembuatan grafik, diagram dan gambar. Adapun analisis statistika deskriptif ini memiliki tujuan untuk memberikan gambaran (deskripsi) mengenai suatu data agar data yang tersaji menjadi mudah dipahami dan informatif bagi orang yang membacanya. Statistika deskriptif menjelaskan berbagai karakteristik data seperti rata-rata (mean), jumlah (sum) simpangan baku (standard deviation), varians (variance), rentang (range), nilai minimum dan maximum dan sebagainya.
47
ISSN 1693-7945
Vol.VI No.11 April 2014
Pengujian hipotesis dimaksudkan sebagai cara untuk menentukan suatu hipotesis tersebut sebaliknya diterima atau ditolak. Dalam penelitian ini, uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji t sebagai uji hipotesis penelitian. Rancangan uji hipotesis menggunakan tingkat kepercayaan 95% dimana tingkat presisi = 5% atau 0,05. Dengan ketentuan: Ho ditolak, jika thitung > ttabel Ho diterima, jika Thitung < Ttabel Menurut Sugiyono (2013:230) rumus uji t sebagai berikut :
Dimana : th = thitung rs = Korelasi momen person n = Indikator Dengan daerah kumulatif (dk) n-2, Uji-t tersebut dengan taraf kepercayaan 95% Dengan kriteria sebagai berikut: o Jika nilai thitung > nilai ttabel , maka H0 ada di daerah penolakan, berarti Ha diterima artinya antara variabel X dan Y ada pengaruh. o Jika nilai thitung < nilai ttabel, maka H0 ada di daerah penerimaan, berarti Ha ditolak artinya antara variabel X dan Y tidak ada pengaruh. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Koefisien Korelasi Konflik (X1) dengan Kepemimpinan (X2) Karena sebaran data Konflik normal dan sebaran data Kepemimpinan normal maka menggunakan Rumus Analisis Korelasi Produk Momen Pearson , dengan rumus r12
N X 1Y X 1 Y
N X
2 1
X 1
2
N Y
2
Y
2
r12 = 0.349 Dari hasil perhitungan diatas, didapat koefisien korelasi sebesar 0,349 dengan taksiran koefisien korelasi rendah juga positif, jadi dapat disimpulkan bahwa pengaruh Konflik terhadap Kepemimpinan dalam kategori Rendah. Analisis Koefisien Korelasi Konflik (X1) terhadap Stres (Y) Karena sebaran data Konflik normal dan sebaran data Stres normal maka menggunakan Rumus Analisis Korelasi Produk Momen Pearson , dengan rumus r1 y
N X 1Y X 1 Y
N X
2 1
X 1
2
N Y
2
Y
2
r1y = 0.154 Dari hasil perhitungan diatas, didapat koefisien korelasi sebesar 0,154 dengan taksiran koefisien korelasi sangat rendah juga positif, jadi dapat disimpulkan bahwa pengaruh Konflik terhadap Stres dalam kategori Sangat Rendah.
48
ISSN 1693-7945
Vol.VI No.11 April 2014
Analisis Koefisien Korelasi Kepemimpinan (X2) terhadap Stres (Y) Karena sebaran data Kepemimpinan normal dan sebaran data Stres normal maka menggunakan Rumus Analisis Korelasi Produk Momen Pearson , dengan rumus N X Y X Y r N X X N Y Y r23 = 0.319 2
2y
2
2
2
2
2
2
2
Dari hasil perhitungan diatas, didapat koefisien korelasi sebesar 0,319 dengan taksiran koefisien korelasi rendah juga positif, jadi dapat disimpulkan bahwa pengaruh Kepemimpinan terhadap Stres dalam kategori Rendah Analisis Koefisien Korelasi Konflik (X1) dan Kepemimpinan (X2) terhadap Stres (Y) Untuk menghitung Koefisien Korelasi Konflik (X1) dan Kepemimpinan (X2) terhadap Stres (Y) menggunakan korelasi ganda dua variabel
Keterangan: rY.X1.X2 = Koefisien Korelasi Konflik (X1) dan Kepemimpinan (X2) terhadap Stres (Y) rYX1 = Koefisien korelasi antara Konflik (X1) dengan Stres (Y) rYX2 = Koefisien korelasi antara Kepemimpinan (X2) dengan Stres (Y) rX1X2 = Koefisien korelasi antara Konflik (X1) dengan Kepemimpinan (X2) berdasarkan perhitungan diperoleh nilai rYX1 = 0,154 rYX2 = 0,319 rX1X2 = 0,349
Dari hasil perhitungan diatas, didapat koefisien korelasi sebesar 0,324 dengan taksiran koefisien korelasi rendah juga positif, jadi dapat disimpulkan bahwa Pengaruh Konflik (X1) dan Kepemimpinan (X2) terhadap Stres (Y) dalam kategori rendah. Uji linieritas Untuk mencari korelasi,jika persamaan regresi Y atas X sudah dihitung dapat produck moment person. Hitung nilai korelasi ganda (R y(1,2)) dengan menggunakan :
R y ( 12 )
b1 x1 yn b2 y
y
2
R y (12) 0,252
Uji linieritas menggunakan uji F
49
ISSN 1693-7945
Vol.VI No.11 April 2014
Ket : n = banyak anggota sampel (responden) m = banyak prediktor R = Korelasi Dari hasil perhitungan Uji Linieritas di dapat Fhitung sebesar 20,53 sedangkan Ftable sebesar 3,26 maka Fhitung > Ftabel maka dengan demikian pengaruh konflik dan kepemimpinan terhadap stres di SMPN 4 Sindang Kab.Indramayu mempunyai pengaruh secara total termasuk dalam kategori sedang. Analisis Koefisien Determinasi Analisis Koefisien Determinasi Konflik (X1) terhadap Stres (Y) Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi yang diberikan oleh Konflik terhadap Stres , maka dapat diperoleh dengan menghitung koefisien determinasi. kd = r2.100% kd = 0,154 2.100% kd = 2,37% Artinya Konflik memberikan kontribusi terhadap Stres sebesar 2,37 %, sedangkan sisanya 97,36% dipengaruhi oleh faktor – faktor lain yang dalam penelitian tidak diperhitungkan. Analisis Koefisien Determinasi Kepemimpinan (X 2) terhadap Stres (Y) Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi yang diberikan oleh Kepemimpinan terhadap Stres, maka dapat diperoleh dengan menghitung koefisien determinasi. kd = r2.100% kd = 0,3192.100% kd = 10,18% Artinya Kepemimpinan memberikan kontribusi terhadap Stres sebesar 10,18 %, sedangkan sisanya 89,82% dipengaruhi oleh faktor – faktor lain yang dalam penelitian tidak diperhitungkan. Analisis Koefisien Determinasi Konflik (X1) dan Kepemimpinan (X2) bersama sama terhadap Stres (Y) Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi yang diberikan oleh Konflik dan Kepemimpinan secara bersama sama terhadap Stres, maka dapat diperoleh dengan menghitung koefisien determinasi. kd = r2.100% kd = 0,3242.100% kd = 10,50% Artinya konflik dan kepemimpinan memberikan kontribusi terhadap stres sebesar 10,50%, sedangkan sisanya 89,50% dipengaruhi oleh faktor – faktor lain yang dalam penelitian tidak diperhitungkan. Uji Hipotesis Uji Hipotesis Konflik (X1) dengan Kepemimpinan (X2) Untuk mengetahui apakah suatu hipotesis diterima atau ditolak maka dilakukan uji – t , dengan ketentuan : Ho ; r = 0 tidak ada hubungan antara Konflik dengan Kepemimpinan H1 ; r ≠ 0 ada hubungan antara Konflik dengan Kepemimpinan
50
ISSN 1693-7945
Vol.VI No.11 April 2014
Berdasarkan perhitungan tersebut diatas maka diketahui bahwa t hitung sebesar 2,235. Selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel. Untuk kesalahan 5% atau taraf kepercayaan 95% dengan uji dua pihak dengan dk (derajat kebebasan) = 38 – 2 = 36 didapat t tabel sebesar 2,021. Dengan demikian harga t hitung lebih besar dari t tabel (2,235 > 2,021), maka Ha di terima dan H0 ditolak , artinya terdapat pengaruh antara konflik terhadap kepemimpinan. 4.2.10.2 Uji Hipotesis Konflik (X1) terhadap Stres (Y) Untuk mengetahui apakah suatu hipotesis diterima atau ditolak maka dilakukan uji – t , dengan ketentuan : Ho ; r = 0 tidak ada pengaruh antara Konflik terhadap Stres H1 ; r ≠ 0 ada pengaruh antara Konflik terhadap Stres
Berdasarkan perhitungan tersebut diatas maka diketahui bahwa t hitung sebesar 0,935. Selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel. Untuk kesalahan 5% atau taraf kepercayaan 95% dengan uji dua pihak dengan dk (derajat kebebasan) = 38 – 2 = 36 didapat t tabel sebesar 2,021. Dengan demikian harga t hitung lebih besar dari t tabel (0,935 < 2,021), maka Ha di tolak dan H0 di terima, artinya tidak terdapat pengaruh antara Konflik terhadap Stres Uji Hipotesis Kepemimpinan (X2) terhadap Stres (Y) Untuk mengetahui apakah suatu hipotesis diterima atau ditolak maka dilakukan uji – t , dengan ketentuan : Ho ; r = 0 tidak ada pengaruh antara Kepemimpinan terhadap Stres H2 ; r ≠ 0 ada pengaruh antara Kepemimpinan terhadap Stres
Berdasarkan perhitungan tersebut diatas maka diketahui bahwa t hitung sebesar 2,019. Selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel. Untuk kesalahan 5% atau taraf kepercayaan 95% dengan uji dua pihak dengan dk (derajat kebebasan) = 38 – 2 = 36 didapat t tabel sebesar 2,021. Dengan demikian harga t hitung lebih besar dari t tabel (2,19 < 2,021), maka Ha di tolak dan H0 di terima, artinya tidak terdapat pengaruh antara Kepemimpinan terhadap Stres.
51
ISSN 1693-7945
Vol.VI No.11 April 2014
Uji Hipotesis Konflik (X1) dan Kepemimpinan (X2) terhadap Stres (Y) Untuk mengetahui apakah suatu hipotesis diterima atau ditolak maka dilakukan uji – t , dengan ketentuan : Ho ; r = 0 tidak ada pengaruh antara Konflik dan Kepemimpinan terhadap Stres H3 ; r ≠ 0 ada pengaruh antara Konflik dan Kepemimpinan terhadap Stres
Berdasarkan perhitungan tersebut diatas maka diketahui bahwa t hitung sebesar 2,054. Selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel. Untuk kesalahan 5% atau taraf kepercayaan 95% dengan uji dua pihak dengan dk (derajat kebebasan) = 38 – 2 = 36 didapat t tabel sebesar 2,021. Dengan demikian harga t hitung lebih besar dari t tabel (2,054 > 2,021), maka H3 di terima dan H0 di tolak , artinya terdapat pengaruh antara Konflik dan Kepemimpinan terhadap Stres
Untuk menguji hipotesis X1 dan X2 secara bersama-sama terhadap Y dipergunakan uji F dengan rumus:
Keterangan: R = koefisien korelasi ganda k = jumlah variabel independen N = jumlah anggota sampel
Dari perhitungan di dapat fh = 1,185, selanjutnya dibandingkan dengan harga F tabel dengan dk pembilang = k = 2, dan dk penyebut = (n-k-1) = (38-2-1 = 35). Dengan taraf kesalahan 5% harga F tabel didapat = 3,26. Dengan demikian harga F hitung lebih besar dari F tabel (1,185 < 3,26 ). Karena F hitung < F tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak. Jadi koefisien korelasi ganda tidak signifikan artinya tidak terdapat pengaruh secara bersama – sama antara konflik dan kepemimpinan terhadap stres. KESIMPULAN Konflik berdasarkan tanggapan pegawai bertumpu pada indikator Ketidak sesuaian antara dua atau lebih anggota atau kelompok, Perbedaan status tujuan, Perbedaan nilai atau persepsi, Pertentangan antara yang diharapkan dengan kenyataan yang diharapkan, dengan jumlah skor 1053termasuk dalam kategori Baik dan dari 8 item pertanyaan yang terdapat diangket, semua nya dinyatakan Valid dan Reliabel, Uji Normalitas nya dalam data sebaran normal karena X1 hitung < X1 tabel (6,351< 11,070). Kepemimpinan berdasarkan tanggapan pegawai bertumpu pada indikator, Seni atau tekhnik memimpin, Membuat orang lain mengikuti keinginannya, Kemampuan mengajak orang lain mencapai tujuan, Kemampuan memberikan pengaruh, dengan jumlah skor 1054 termasuk dalam kategori Baik dan dari 8 item pertanyaan yang terdapat diangket, semuanya dinyatakan 52
ISSN 1693-7945
Vol.VI No.11 April 2014
valid dan reliable. Uji normalitas nya dalam data sebaran normal karena X2 hitung < X2 tabel (9,723 < 11,070) Stres berdasarkan tanggapan pegawai bertumpu pada indikator, Adanya ketidak seimbangan fisik dan psikis, Mempengaruhi proses berpikir, Mempengaruhi emosi, Kondisi seorang karyawan, dengan jumlah skor 1026 termasuk dalam kategori Baik dan dari 8 pertanyaan yang terdapat diangket, tidak semuanya dinyatakan valid reliable no item 8 dinyatakan tidak valid dan reliable karena r hitung < r tabel yaitu (0,223 < 0,320). Uji normalitas nya dalam data sebaran normal karena Y hitung < Y tabel (7,608 < 11,070). Hasil analisis korelasi Konflik (X1) terhadap Kepemimpinan (X2) adalah sebesar 0.349 membuktikan bahwa terdapat pengaruh Konflik dengan Kepemimpinan dalam tingkat hubungan rendah. Hasil analisis korelasi Kepemimpinan (X2) terhadap Stres (Y) adalah sebesar 0.319 membuktikan bahwa terdapat pengaruh Kepemimpinan dengan Stres dalam tingkat hubungan rendah. Hasil analisis korelasi Konflik (X1) dan Kepemimpinan (X2) terhadap Stres (Y) dengan koefisien korelasi rX1.Y.X2 = 0.324 membuktikan bahwa terdapat pengaruh Konflik dan Kepemimpinan terhadap Stres dalam katagori rendah. Uji Linieritas variable X1 dan variable X2terhadap variable Y, diperoleh R12y artinya Pengaruh Konflik dan Kepemimpinan terhadap Stres di SMPN 4 Sindang Kab.Indramayu mempunyai pengaruh secara bersama – sama termasuk dalam kategori rendah, sedangkan Berdasarkan perhitungan tersebut diatas maka diketahui bahwa harga thitung lebih besar dari ttabel (2,054 > 2,021), maka H3 di terima dan H0 di tolak. DAFTAR PUSTAKA CHR. Jimmy L. Gaol 2014. Human Capital (Manajemen Sumber Daya Manusia) Jakarta: Grasindo PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta. A.A. Anwar Prabu Mangkunegara. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. PT. Remaja Rosdakarya Offset Bandung. Veithzal Rivai. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. PT. RajaGrafindo Persada. Jakarta. J. Winardi. 2004 Manajemen Perilaku Organisasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Gatot Suradji, Engelbetus Martono. 2014. Ilmu dan Seni Kepemimpinan. Bandung: Pustaka Reka Cipta Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.Bandung: Alfabeta
53