e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)
PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA Fila Agustina, Fridayana Yudiaatmaja, Ni Nyoman Yulianthini Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
E-mail:
[email protected] [email protected],
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan memperoleh temuan eksplanatif yang teruji tentang pengaruh (1) simultan kompensasi dan lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja, (2) parsial kompensasi terhadap produktivitas kerja dan (3) parsial lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan bagian penjualan pada PT Bintang Sido Raya. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif kausal. Data dikumpulkan dengan metode kuesioner, pencatatan dokumen, dan wawancara kemudian dianalisis dengan analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Ada pengaruh yang simultan dari Kompensasi dan Lingkungan Kerja terhadap Produktivitas Kerja karyawan dengan sumbangan pengaruh sebesar 73,70%, (2) Ada pengaruh yang parsial dari Kompensasi terhadap produktivitas kerja karyawan dengan pengaruh sebesar 63,50%, (3) Ada pengaruh parsial dari lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan sumbangan pengaruh sebesar 68,00%. Kata Kunci : kompensasi, lingkungan kerja, dan produktivitas kerja karyawan ABSTRACT This research was conducted to purpose of obtaining an explanatory tested findings on the influence of (1) multiple of compensation and work environment to work productivity, (2) partial of compensation to work productivity and (3) partial of work environment to work productivity of sales on employee at PT Bintang Sido Raya. This research uses causal quantitative research design. Data is collected by questionnaire method, recording documents, and interview then analyzed by multiple regression analysis. The results of this study indicate that (1) multiple of compensation and work environment to work productivity with a donation effect of 73,70%, (2) partial of compensation to work productivity with a donation effect of 63,50%, (3) partial of work environment to work productivity of sales on employees with a donation effect of 68,00%.
Keywords: Compensation, work environment and work productivity employee
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) PENDAHULUAN Perkembangan dunia usaha sangat diperlukan adanya sumber daya yang berkualitas untuk mencapai hasil kerja yang maksimal dan mampu mencapai tujuan perusahaan. Kualitas dari sumber daya manusia yang ada dalam sebuah organisasi perusahaan dapat diukur dengan melihat tingkat pencapaian produktivitas kerjanya. Betapapun baiknya sumber daya lain yang dimiliki oleh perusahaan jika tanpa didukung personalia yang dapat bekerja secara efektif dan efisien akan tidak dapat mencapai tujuan perusahaan secara memuaskan bahkan dapat berakibat kegagalan. Produktivitas kerja merupakan suatu masalah yang harus mendapatkan perhatian serius dari pihak perusahaan, karena peningkatan produktivitas kerja itu tidak akan terjadi dengan sendirinya, tetapi harus ada usaha dan peran serta baik dari pihak perusahaan maupun dari pihak karyawan itu sendiri. Salah satu cara untuk dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan adalah dengan cara menetapkan metode kompensasi yang adil dan layak kepada karyawan tersebut atas prestasi kerja yang mereka capai dan terciptanya lingkungan kerja yang nyaman serta didukung oleh adanya fasilitas yang mendukung kualitas kerja dari karyawan. Dalam menjalankan usahanya PT. Bintang Sido Raya merupakan distributor produk Aqua, VIT, dan minuman isotonik Coco Day.. Target perusahaan pada tahun 2014 belum sepenuhnya tercapai. Hal ini diduga akibat kurang puasnya karyawan terhadap kompensasi yang diberikan dan kurang mendukungnya lingkungan kerja. Target perusahaan pada tahun 2014 belum sepenuhnya tercapai. Dimana target penjualan aqua sebanyak 50.000 hanya tercapai 47.560. Target penjualan dari produk VIT sebanyak 30.000 hanya tercapai 17.675, dan target penjualan dari produk Coco Day sebanyak 25.000 hanya tercapai 22.874. Hal ini diduga
akibat kurang puasnya karyawan terhadap kompensasi yang diberikan dan kurang mendukungnya lingkungan kerja. Dari sampel yang diteliti sebanyak 15 karyawan untuk produktivitas kerja bagian penjualan pada PT Bintang Sido Raya tahun 2014 sebagian besar standar pencapaian penjuannya belum sepenuhnya tercapai. Hal ini di sebabkan oleh kuarang puasnya karyawan terhadap kompensasi yang diberikan perusahaan. Upah Minimum Regional untuk kabupaten Buleleng pada tahun 2014 yaitu Rp. 1.350.000,00. Namun kenyataannya karyawan hanya menerima upah sebesar 1.050.000,00. Selain menerima upah yang minimum penyebab lain dari tidak tercapainya produktivitas kerja karyawan bagian penjualan adalah lingkungan kerja yang ada pada PT Bintang Sido Raya tergolong kurang nyaman karena tempat karyawan bekerja dekat dengan sungai yang sering dijadikan warga setempat sebagai tempat pembuangan sampah sehingga menimbulkan bau yang kurang sedap, bahkan jika musim penghujan datang, air sungai akan mulai meluap dan membanjiri tempat mereka bekerja. Tidak hanya itu, tempat kerja mereka juga sangat sempit, luas perusahaan yang hanya berukuran sekitas 6 are harus menampung 5 buah truck, dan kantor serta ruangan penyimpanan barang-barang. Selain itu, halaman perusahaan masih beralaskan tanah sehingga saat kendaraan berlalu lalang debu akan naik dan menyebabkan polusi. Situasi ini juga semakin menguatkan peneliti untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja yang ada pada PT. Bintang Sido Raya terhadap produktivitas kerja karyawan yang belum maksimal dan tidak sesuai dengan target yang ingin dicapai pada tahun 2014. Ari Purwaningsih (2012) yang menyatakan bahwa kompensasi dan lingkungan kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) produktivitas kerja karyawan. Bertitik tolak dari dasar pemikiran tersebut di atas, maka dipandang perlu untuk melakukan penelitian yang peneliti tuangkan dalam judul “Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Penjualan pada PT. Bintang Sido Raya di Kabupaten Buleleng Tahun 2014. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh temuan eksplanasi atau penjelasan yang menguji tentang (1) kompensasi terhadap produktivitas kerja karyawan bagian penjuan pada PT Bintang Sido Raya (2) lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan bagian penjualan pada PT Bintang Sido Raya (3) kompensasi dan lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan bagian penjualan di Kabupaten Buleleng. Manfaat teoritis dari hasil penelitian ini merupakan kesempatan yang baik untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dengan kenyataan yang ada pada perusahaan dengan cara menanggapi suatu kejadian yang ada pada PT. Bintang Sido Raya serta memberikan sumbangan pemikiran dan cara memecahkannya. Manfaat praktis dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada pihak PT. Bintang Sido Raya di Kabupaten Buleleng, di dalam usahanya untuk meningkatkan jumlah produktivitas kerja para karyawannya yang akan meningkatkan laba bagi perusahaan. Menurut Handoko (1995:155), mendefinisikan kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima karyawan sebagai balas jasa atas kerja karyawan. Masalah kompensasi mungkin merupakan fungsi manajemen personalia yang membingungkan. Tidak hanya karena pemberian kompensasi merupakan salah satu tugas yang paling kompleks, tetapi juga salah satu aspek yang berarti baik bagi karyawan dan organisasi. Hariandja (2007:244), kompensasi adalah keseluruhan balas jasa yang diterima pegawai sebagai
akibat dari pelaksanaan pekerjaan di organisasi dalam bentuk uang atau lainnya yang dapat berupa gaji, upah, bonus, insentif, dan tunjangan lainnya seperti tunjangan kesehatan, tunjangan hari raya, uang makan, uang cuti dan lain- lain. Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan, nampak mengandung pengertian yang hampir sama, yaitu bahwa kompensasi merupakan balas jasa yang diterimakan kepada karyawan baik berupa materi dan non materi, baik yang berhubungan langsung dengan prestasi maupun yang tidak dan dapat disimpulkan. Panggabean (2004), menyatakan kompensasi adalah setiap bentuk penghargaan yang diberikan kepada pegawai sebagai balas jasa atas kontribusi yang mereka berikan kepada organisasi, dengan tujuan menarik pegawai yang potensial masuk kedalam organisasi, mendorong prestasi yang lebih tinggi, mempertahankan pegawai yang produktif dan berkualitas dan mendorong kesetiaan. Dimensi kompensasi Gary Dessler (2003) sebagai berikut :(1)Dimensi kompensasi Finansial yang dapat dilihat dari indikator Kompensasi finansial yang diterima secara langsung, dan tidak langsung. (2) Dimensi kompensasi yang dilihat dari indikator kesejahteraan. (3) Dimensi kompensasi yang dilihat dari indikator kebijakan kompensasi. Dimensi Kompensasi dapat berupa finansial maupun non finansial (Anthony, 2003). Kompensasi finansial berbentuk gaji, upah, bonus, komisi, asuransi karyawan, bantuan sosial karyawan, tunjangan, libur atau cuti tetapi tetap dibayar. Sedangkan dalam bentuk non finansial adalah tugas menarik, tantangan tugas, tanggung jawab tugas peluang, pengakuan, jampekerjaan yang menarik. Hasibuan (2012:86), mengemukakan, secara umum ada beberapa indikator kompensasi, yaitu Gaji/upah, upah insentif, asuransi, fasilitas kantor, tunjangan. Indikator – indikator kompensasi menurut Simamora (2004:445), diantaranya ,
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) upah dan gaji , upah insentif , tunjangan, fasilitas. Lingkungan kerja menurut Nitisemito (1991:183), adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugasnya yang dibebankannya. Supardi (2008), mendefinisikan lingkungan kerja adalah keadaan sekitar tempat kerja, baik secara fisik maupun non fisik, yang dapat memberikan kesan yang menyenangkan, mengamankan, menentramkan, dan betah kerja. Menurut Sedarmayanti (2001:1), mendefinisikan “lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya di mana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok. Berdasarkan definisi pendapat para ahli di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja baik secara fisik atau non fisik yang mempengaruhi tugas-tugas yang di bebankan dan lingkungan kerja yang kondusif akan mendorong dan meningkatkan gairah kerja karyawan sehingga kepuasan kerja karyawan dapat diperoleh. Menurut Wursanto (2003:301), Dimensi dari lingkungan kerja terbagi menjadi dua bagian, yaitu (1) Kondisi kerja kondisi kerja dikatakan baik apabila memungkinkan seseorang untuk meningkatkan produktivitas kerjanya, baik kondisi fisik maupun kondisi psikologis. Kondisi fisik berhubungan dengan kondisi gedung, ruang kerja, ventilasi, dan sebagainya. Sedangkan kondisi psikologis adalah kondisi kerja yang dapat memberikan kepuasan psikologis kepada para anggotanya, misalnya adanya hubungan yang harmonis, kesempatan untuk maju, dan sebagainya. (2) Keamanan dalam pekerjaan yang dimaksud keamanan dalam pekerjaan adalah terjaminannya keselamatan kerja selama melaksanakan tugas. Pada dasarnya setiap anggota organisasi
menghendaki jaminan keselamatan kerja. Berbagai bentuk keselamatan kerja, misalnya perlakuan yang adil dan manusiawi, aman dari segala bentuk pemutusan kerja, dan aman dari segala macam tuduhan dan hinaan. Menurut Nitisemito (1992:184-196), Dimensi lingkungan kerja adalah (1) Pelayanan karyawan yang meliputi pelayanan makan atau makanan, kesehatan dan penyediaan kamar mandi atau kamar kecil. (2) Kondisi kerja yang meliputi penerangan, suhu udara, suara bising, penggunaan/pemilihan warna, ruang gerak yang diperlukan, dan keamanan kerja. (3) Hubungan kerja yang meliputi hubungan kerja antar karyawan dan hubungan kerja antara karyawan dengan atasan. Indikator-indikator lingkungan kerja menurut Sedarmayanti (2001:46) adalah (1) Penerangan , (2) Suhu udara, (3) Suara bising , (4) Penggunaan warna, (5) Ruang gerak yang diperlukan Menurut Robbins (2002), indikator dari Lingkungan kerja terbagi menjadi empat, yaitu (1) Suhu adalah suatu variabel dimana terdapat perbedaan individual yang besar. Dengan demikian untuk memaksimalkan produktivitas, adalah penting bahwa pegawai bekerja di suatu lingkungan dimana suhu diatur sedemikian rupa sehingga berada diantara rentang kerja yang dapat diterima setiap individu. (2) Kebisingan bukti dari telaah-telaah tentang suara menunjukkan bahwa suara-suara yang konstan atau dapat diramalkan pada umumnya tidak menyebabkan penurunan prestasi kerja sebaliknya efek dari suara-suara yang tidak dapat diramalkan memberikan pengaruh negatif dan mengganggu konsentrasi pegawai. (3) Penerangan Bekerja pada ruangan yang gelap dan samar-samar akan menyebabkan ketegangan pada mata. Intensitas cahaya yang tepat dapat membantu pegawai dalam mempelancar aktivitas kerjanya. Tingkat yang tepat dari intensitas cahaya juga tergantung pada usia pegawai. Pencapaian prestasi kerja pada tingkat
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) penerangan yang lebih tinggi adalah lebih besar untuk pegawai yang lebih tua dibanding yang lebih muda. (4) Mutu Udara Merupakan fakta yang tidak bisa diabaikan bahwa jika menghirup udara yang tercemar membawa efek yang merugikan pada kesehatan pribadi. Udara yang tercemar dapat menggangu kesehatan pribadi pegawai. Udara yang tercemar di lingkungan kerja dapat menyebabkan sakit kepala, mata perih, kelelahan, lekas marah, dan depresi. Menurut Hasibuan (1996:126), produktivitas kerja adalah perbandingan antara output (hasil) dengan input (masukan). Jika produktivitas naik ini hanya dimungkinkan oleh adanya peningkatan efisiensi (waktu-bahantenaga) dan sisitem kerja, teknik produksi dan adanya peningkatan keterampilan dari tenaga kerjanya. Produktivitas kerja adalah kemampuan menghasilkan suatu kerja yang lebih banyak daripada ukuran biasa yang telah umum (Liang Gie,1981 : 3). Sedangkan menurut (Riyanto, 1986 : 22), produktivitas kerja adalah suatu perbandingan antara hasil yang dicapai (out put) dengan keseluruhan sumber daya yang diperlukan (in put). Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa produktivitas kerja adalah kemampuan karyawan dalam berproduksi dibandingkan dengan input yang digunakan, seorang karyawan dapat dikatakan produktif apabila mampu menghasilkan barang atau jasa sesuai dengan yang diharapkan dalam waktu yang singkat atau tepat. Menurut Hasibun (2003:16), produktivitas kerja memiliki dua dimensi, yaitu (1) Efektivitas yang mengarah kepada pencapaian untuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas, Tekn dan waktu . (2) Efesiensi yang berkaitan HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
dengan upaya membandingkan input dengan realisasi penggunaannya atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan. Menurut Sinungan (1995: 18), dimensi dari produktivitas kerja adalah (1) Dimensi sikap kerja yang meliputi sikap dalam melayani, sikap dalam melaksanakan pekerjaan, dan sikap melakukan inisiatif kerja. (2) Dimensi tingkat ketrampilan meliputi ketrampilan pencapaian tugas, ketrampilan melaksanakan program, dan ketrampilan mengevaluasi pencapaian program. Winardi (1997), mengungkapkan Indikator produktivitas kerja dalam beberapa indikator (1)Tingkat efektifitas, (2) Tingkat efisiensi. Menurut Simamora (2004: 612), Produktivitas kerja memiliki indikator-indikator (1) Kuantitas kerja, (2) Kualitas kerja (3) Ketepatan waktu. METODE Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif kausal. Subjek penelitian adalah karyawan PT Bintang Sido Raya dan yang menjadi objek penelitian adalah kompensasi, lingkungan kerja, dan produktivitas kerja karyawan. Seluruh karyawan yang merupakan subjek penelitian berjumlah 47 karyawan dijadikan sebagai populasi, sehingga penelitian ini termasuk kategori penelitian populasi. Jenis data yang dikumpulkan berupa data kompensasi dan lingkungan kerja yang bersumber dari karyawan PT Bintang Sido Raya. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu (1) kuesioner dan (2) pencatatan dokumen, yang kemudian akan dianalisis dengan menggunakan analisis regresi berganda.
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) Pada bagian hasil disajikan hasil regresi linier berganda seperti nampak pada tabel dengan gambar hubungan struktur X1 dan X2 Terhadap Y seperti yang nampak pada gambar 1. Tabel 1 Output SPSS Analisis Regresi Berganda Pengaruh X1 dan X2 Terhadap Y Paramete r Ryx1x2
Koefisie n 0,858
pvalue 0,000
Alpha (α) 0,05
R2yx1x2
0,737
0,000
0,05
ryx1
0,635
0,000
0,05
r2yx1
0,403
-
-
ryx2
0,680
0.000
0,05
r2yx2
0,462
-
-
Menolak Ho -
ε
0,263
-
-
-
Ada hubungan simultan dari X1 dan X2 terhadap Y Ada pengaruh simultan dari X1 dan X2 terhadap Y Ada korelasi parsial dari X1 terhadap Y Besar sumbangan pengaruh parsial X1 terhadap Y Ada korelasi parsial dari X2 terhadap Y Besar sumbangan pengaruh parsial X2 terhadap Y Besar pengaruh lain
α
0,248
0,000
0,05
Signifikan
Bisa memprediksi
β1
0,382
0,000
0,05
Signifikan
Bisa memprediksi
β2
0,508
0,000
0,05
Signifikan
Bisa memprediksi
Sumber: Pengelolaan Data SPSS X1
Keputusan Menolak Ho Menolak Ho Menolak Ho -
ε ε = 0,263
Pyx1 = 0,635 Ryx1x2 = 0,737
Kesimpulan
Y
X2 Pyx2= 0,680
Gambar 1. Hubungan Struktur X1 dan X2 Terhadap Y Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan secara bersama-sama atau simultan dari kompensasi dan lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan bagian penjualan pada PT Bintang Sido Raya di Kabupaten Buleleng Hasil penelitian ini mendukung
teori dari Fiani (2003), yang menyatakan bahwa kompensasi dan lingkungan kerja dapat mempengaruhi produktivitas kerja. Hasil penelitian ini juga sesuai dan mendukung hasil penelitian empirik dari Purnama (2012) dan Purwaningsih (2013) yang menyatakan bahwa ada pengaruh secara bersama-sama atau simultan kompensasi dan lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan. Temuan penelitian ini
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) memiliki implikasi bahwa untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan perusahaan harus memperhatikan sistem pemberian kompensasi dan kenyaman lingkungan kerja untuk karyawan. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh positif dan signifikan secara parsial kompensasi terhadap produktivitas kerja karyawan bagian penjualan pada PT Bintang Sido Raya di Kabupaten Buleleng. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori dari Yani (2012) yang menyatakan bahwa untuk memotivasi karyawan agar produktivitas kerjanya meningkat maka kompensasi perlu diperhatikan. Hasil penelitian ini sesuai dan mendukung hasil penelitian empirik dari Sumampouw (2012) dan Apriani (2011) yang menyimpulkan bahwa secara parsial kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. Temuan penelitian ini memiliki implikasi bahwa ketika kompensasi yang diberikan perusahaan dirasa cukup mampu digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar karyawan maka produktivitas kerja karyawan akan semakin baik. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan secara parsial lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan bagian penjualan pada PT Bintang Sido Raya di Kabupaten Buleleng Hasil penelitian ini mendukung teori dari Ahyari (2006) yang menyatakan bahwa lingkungan kerja dibuat senyaman mungkin untuk membuat karyawan meningkatkan produktivitas kerjanya. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian empirik dari Purwaningsih (2012) dan Apriani (2011) yang menyimpulkan bahwa secara parsial variabel lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. Hasil temuan penelitian ini memiliki implikasi bahwa dengan memberikan kenyamanan lingkungan kerja bagi
karyawan maka produktivitas kerja karyawan akan meningkat. Keterbatasan atau kelemahan dalam penelitian ini adalah baru mengamati data pada satu perusahaan dan tidak berlaku pada perusahaan lain. Jumlah populasi dalam penelitian ini masih sedikit, sehingga peneliti lain diharapkan menggunakan perusahaan lain yang lebih besar dengan populasi yang lebih luas agar hasil penelitian lebih teruji keandalannya. PENUTUP Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut. (1) Ada pengaruh yang positif dan signifikan dari kompensasi dan lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan bagian loster pada PT Bintang Sido Raya di Kabupaten Buleleng. (2) Ada pengaruh yang positif dan signifikan dari kompensasi terhadap produktivitas kerja karyawan bagian loster pada PT Bintang Sido Raya di Kabupaten Buleleng. (3) Ada pengaruh yang positif dan signifikan dari lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan bagian loster pada PT Bintang Sido Raya di Kabupaten Buleleng. Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan, maka dapat diajukan beberapa saran yaitu sebagai berikut. (1) Bagi PT Bintang Sido Raya di Kabupaten Buleleng, agar lebih meningkatkan produktivitas dengan memperhatikan sistem pemberian kompensasi agar produktivitas kerja karyawan dapat sesuai dengan yang diharapkan perusahaan, karena berdasarkan hasil penelitian terbukti kompensasi dapat mempengaruhi produktivitas kerja karyawan, selain itu pemberian kompensasi juga diharapkan untuk memperhatikan tingkat inflasi yang ada karena apabila tingkat inflasi tinggi, maka
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) harga barang naik. Di samping itu juga, PT Bintang Sido Raya agar tetap memperhatikan lingkungan kerja agar memberikan tempat yang lebih luas dan nyaman serta sirkulasi atmosfer yang baik. (2) Bagi para peneliti, khususnya yang tertarik dan berminat untuk mendalami tentang kompensasi dan lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja, diharapkan untuk mengembangkan penelitian ini dengan menambah sampel atau populasi yang lebih luas agar dapat menguji variabel lain yang diduga kuat dapat mempengaruhi produktivitas kerja karyawan seperti kualitas kehidupan kerja, kompetensi dan disiplin kerja. Daftar Rujukan Dessler, Gary. 2003. 1993. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Indeks Fiani, Ike. Risti Pengaruh Kompensasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada Pt Sumber Jaya Indah Nusa Coy di Rokan Hulu”. Jurnal SDM Vol 1 Nomor 2. Gie, Liang. 1981. Pengembangan Sumber Daya Manusia. PT Rineka Cipta: Jakarta. Handoko, T. Hani. 2006. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia (edisi 2). BPFE: Yogyakarta Hariandja, Marihot. 2007. Manajemen Kompensasi. PT. Grafindo Persada: Jakarta Hasibuan, Malayu S. P.2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Bumi Aksara: Jakarta. Nitisemito S.A, 2001. Manajemen Personalia Edisi Delapan. Ghalia Indonesia: Jakarta. Purnama, Deddy. Eka. 2012.”Pengaruh Kompensasi Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Pada Badan Kepegawaiam Daerah Kabupaten
Tulungangung”. Jurnal SDM Vol 12 Nomor 1Tahun 2012. Purwaningsih, Ari. 2012.” Pengaruh Kompensasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Produksi Pada PT.Metec Semarang (Studi Kasus Pada Karyawan PT. Metec Semarang”. Jurnal SDM Universitas Semarang. Vol 2 Nomor 3 Tahun 2012. Hal 129144. Riyanto, Ahmad. 1986. Pemahaman Praktis Sumber Daya Manusia. Pontianak : Mandar Maju. Robbins. S.P, 2002. Riset Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Mandar Maju: Bandung. Simamora. 2004. Ekonometrika Teori dan Aplikasi untuk Ekonomi dan Bisnis, Edisi Kedua, Cetakan Kesatu. Penerbit Ekonisia Fakultas Ekonomi UII: Yogyakarta. Sinungan, Muchdarsyah. 2008. Produktivitas Apa dan Bagaimana. PT Bumi Aksara: Jakarta Supardi. 2008, Pengaruh Keterlibatan Dalam Pengambilan Keputusan, Penilaian pada Lingkungan Kerja dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kepuasan Kerja Pamong Praja. Tersedia pada htpp://www.dupdiknas.go.id (diakses 21 Januari 2014). Winardi. 1997. Manajemen Kinerja. Raja Grafindo Persada: Jakarta..