e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)
PENGARUH KOMPENSASI DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA USAHA MIKRO KECIL BENGKEL LAS DAN KONSTRUKSI BAJA Made Armaya, I Wayan Suwendra, dan I Wayan Bagia Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
e-mail:
[email protected] [email protected].
[email protected],
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan memperoleh temuan eksplanatif yang teruji tentang pengaruh (1) kompensasi dan iklim organisasi terhadap produktivitas kerja, (2) kompensasi terhadap iklim organisasi (3) kompensasi terhadap produktivitas kerja dan (4) iklim organisasi terhadap produktivitas kerja karyawan pada perusahaan Bengkel Las dan Konstruksi Baja di Kecamatan Sawan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif kausal. Data dikumpulkan dengan metode kuesioner, dan pencatatan dokumen, kemudian dianalisis dengan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan dari (1) kompensasi dan iklim organisasi terhadap produktivitas kerja karyawan, (2) kompensasi terhadap iklim organisasi, (3) kompensasi terhadap produktivitas kerja karyawan, dan (4) iklim organisasi terhadap produktivitas kerja. Kata Kunci : kompensasi, iklim organisasi, dan produktivitas kerja ABSTRAK This research was conducted with the goal of obtaining an explanatory proven findings about the influence (1) compensation and organization climate on employee productivity, (2) compensation on organization climate, (3) compensation on employee productivity, and (4) organization climate on employee productivity of micro businesses forge welding and steel construction. The design of this study was qualitative clausal design. The data were collected through questionnaire and recording document, the analyzed using multiple path analysis. The finding shows there is positive and significant effect (1) compensation and organization climate on employee productivity, (2) compensation on organization climate, (3) compensation on employee productivity, and (4) organization climate on employee productivity. Key words: compensation, organization climate, and employee productivity
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) PENDAHULUAN Di era globalisasi saat ini kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan kegiatan perekonomian dunia mengalami perkembangan yang sangat pesat. Indonesia merupakan salah satu negara yang ikut berkecimpung dalam kancah perdagangan internasional, hal ini menjadi faktor pemicu kemajuan dunia usaha dan industri dalam negeri. Pembangunan di sektor industri merupakan salah satu prioritas pembangunan yang diharapkan mampu membawa perubahan mendasar dalam struktur ekonomi lainnya, sehingga kemajuan yang dicapai sektor industri akan diikuti oleh kemajuan sektor lain. Sektor perekonomian dan industri dapat berkembang pesat diperlukan berbagai macam sumber daya dimana salah satunya adalah pemanfaatan sumber daya manusia. Semua perusahaan akan dituntut untuk dapat meningkatkan produktivitas dengan setinggi tingginya agar dapat mempertahankan kelangsungan usaha yang dijalankan. Salah satu usaha mikro kecil yang berada dikecamatan sawan yang merupakan Industri bengkel las dan konstruksi baja dimana dalam usahanya adalah memproduksi barang berupa olahan baja atau besi yang dijadikan perlengkapan ekterior dan interior rumah bangunan seperti: pintu, pagar, trali, kap bangunan, beserta ekterior dan interior rumah lainya yang terbuat dari besi. Dari penelitian awal yang dilakukan terhadap 10 orang karyawan pada perusahaan yang ada di Kecamatan Sawan didapatkan data yang menunjukan bahwa masih terdapat beberapa permasalahan yang dialami perusahaan. permasalahan itu salah satunya adalah mengenai produktivitas kerja karyawan yang masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian awal yang diberikan kepada karyawan yang bekerja pada bengkel las dan konstruksi Prima yang berjumlah 10 orang karyawan. Rendahnya produktivitas kerja karyawan pada perusahaan ini diduga karena buruknya iklim organisasi yang ada pada perusahaan tersebut. Kurang berjalannya fungsi manajemen, sehingga mengakibatkan karyawan merasa kurang nyaman dalam bekerja dan motivasi karyawan untuk berproduktivitas menjadi
rendah. Karyawan menerima gaji tidak semua diatas upah minimum regional (UMR), selain gaji para karyawan juga mendapatkan THR pada saat hari raya namun dengan besaran yang belum bisa ditentukan. Sehingga hal ini berdampak pada penurunan kepuasan kerja para karyawan. Tentu saja hal ini akan berdampak negatif bagi perkembangan dan produktivitas perusahaan. Wibowo (2007: 348) Kompensasi merupakan kontra prestasi terhaap peggunaan tenaga kerja atau jasa yang telah diberikan oleh tenaga kerja. Hal ini Dipertegas oleh Menurut Susanty (2012) iklim organisasi merupakan “lingkungan yang dirasakan dan dianggap mengadakan interaks dengan ciri individu para pekerja yang menentukan perilaku mereka”. Dengan kata lain iklim dapat dipandang sebagai kepribadian organisasi seperti yang dilihat para anggotanya. Tujuan penelitian
ini adalah untuk memperoleh temuan eksplanatif atau penjelasan yang teruji tentang pengaruh: (1) kompensasi dan iklim organisasi terhadap produktivitas kerja, (2) kompensasi terhadap iklim organisasi (3) kompensasi terhadap produktivitas kerja, dan (4) iklim organisasi terhadap produktivitas kerja karyawan Pada perusahaan Bengkel Las dan Konstruksi Baja di Kecamatan Sawan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa manfaat teoritis dan manfaat praktis. Secara teoritis penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan teoritis dalam bentuk refrensi dibidang ilmu ekonomi dan manajemen khususnya manajemen sumber daya manusia, dan secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pada usaha mikro kecil bengkel las dan konstruksi baja di Kecamatan Sawan dalam masalah pemberian kompensasi dan iklim organisasi, untuk meningkatkan produktivitas karyawan dan pengelolaan sumber daya manusia yang lebih optimal. Secara teoritik penelitian ini dilandasi beberapa teori tentang kompensasi, iklim organisasi dan
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) produktivitas kerja. Menurut Rivai (2011: 741) Kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti balas jasa mereka pada perusahaan pemberian kompensasi merupakan salah satu fungsi manajemen sumber daya manusia (MSDM) yang berhubungan dengan semua jenis pemberian penghargaan individual sebagai pertukaran dalam melakukan tugas keorganisasian. Menurut Wibowo (2007: 348) Kompensasi merupakan kontra prestasi terhadap peggunaan tenaga kerja atau jasa yang telah diberikan oleh tenaga kerja . Menurut werther dan davis (2007) kompensasi sebagai apa yang diterima pekerja sebagai tukaran atas kontribusinya kepada organisasi, maka didalam kompensasi terdapat sistem insentif yang menghubungkan kompensasi dengan kinerja, kompensasi kepada pekerja diberikan penghargaan berdasarkan kinerja dan bukan berdasarkan senioritas atau jumlah jam kerja. Kompensasi meliputi imbalan finansial dan jasa nirwujud serta tunjangan yang diterima oleh para karyawan sebagai bagian dari hubungan kepegawaian. Sejalan dengan pendapat Rumada (2009), Kompensasi adalah balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan atas kerja mereka yang dapat dinilai dengan uang dan memiliki kecenderungan diberikan secara tetap. Adapun dimensi kompensasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung. Indikator dari kompensasi langsung adalah gaji, bonus dan insentif, sedangkan indikator dari kompensasi tidak langsung adalah asuransi kesehatan, time of benefit, dan program layanan karyawan. Banyak teori tentang iklim organisasi yang dikemukakan oleh para ahli dengan sudut pandang yang berbeda-beda. Menurut Susanty (2012) iklim organisasi merupakan “lingkungan yang dirasakan dan dianggap mengadakan interaks dengan ciri individu para pekerja yang menentukan perilaku mereka”. Menurut Sullaida (2010) yang menyatakan bahwa Iklim organisasi adalah “pola perilaku, sikap dan perasaan berulang yang mencirikan kehidupan organisasi”. Iklim organisasi juga memiliki makna yang sarna
dengan iklim kerja, yakni persepsi para anggota mengenai bagaimana organisasi atau sub sisternnya berurusan dengan anggotanya dan lingkungan luarnya. Menciptakan sebuah iklim organisasi yang mampu membawa para anggotanya untuk meningkatkan prestasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi bukanlah suatu hal yang mudah. Hal ini disebabkan karena pada dasarnya manusia memiliki karakteristik tingkah laku yang berbeda sesuai dengan tingkat kebutuhannya. Menurut Ayundiarini (2010) “iklim organisasi adalah persepsi anggota organisasi baik individu maupun kelompok dan pihak lain yang berhubungan dengan organisasi” (misalnya supplier, nasabah, konsultan) secara rutin tentang lingkungan internal organisasi yang akan memengaruhi sikap dan perilaku anggota organisasi, serta menetukan kinerja organisasi. Adapun Dimensi dari iklim organisasi adalah iklim organisasi fisik dan non fisik. Indikator dari iklim organisasi fisik meliputi Keadaan lingkungan tempat kerja, dan Waktu dan jadwal kerja, sedangkan indikator dari iklim organisasi non fisik meliputi Keadaan lingkungan social, Sistem manajemen, Konsumen, Kewajiban anggota organisasi, Budaya organisasi, Hubungan antar karyawan, dan Hubungan karyawan dengan pimpinan. Menurut Siagian (2002), “produktivitas kerja adalah kemampuan memperoleh manfaat sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan output yang optimal, kalau mungkin yang maksimal.” Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting dalam mengukur produktivitas. Hal ini disebabkan oleh dua hal, antara lain; pertama, karena besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai biaya yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa; kedua, karena masukan pada faktor-faktor lain seperti modal (Kussriyanto, 1993). Sukamto (1995), Produktivitas adalah nilai output dalam hubungan dengan suatu kesatuan input tertentu. Peningkatan produktivitas yang berarti jumlah sumber daya yang digunakan dengan jumlah barang dan jasa yang diproduksi semakin meningkat dan
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) membaik”. Sutrisno (2010: 99) menyatakan bahwa produktivitas dapat didefinisikan sebagai hubungan antara masukanmasukan dan keluaran-keluaran suatu sistem produktif. Adapun dimensi dari produktivitas kerja adalah output dengan indikatornya yaitu hasil atau jumlah produksi yang dihasilkan oleh karyawan. Menurut Wibowo (2012:108) “reward individuals, for contributing to their group’s performance” memberikan kompensasi kepada karyawan yang memberikan kontribusi pada kerja kelompok. Hal ini akan mendorong minat individu dalam kinerja kelompok. Hal ini dapat menghilangkan ego individu dan akan mementingkan organisasi sehingga akan menciptakan iklim organisasi yang kondusif. METODE Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif kausal. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan pada
Usaha mikro kecil sektor bengkel las dan konstruksi baja di Kecamatan Sawan yang
terdaftar pada Dinas Koperasi,Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Buleleng dan objek penelitian ini adalah kompensasi, iklim organisasi, dan produktivitas kerja. Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu berupa data kompensasi, iklim organisasi dan produktivitas kerja karyawan. Data dikumpulkan dengan teknik kuesioner, dan pencatatan dokumen, kemudian dianalisis dengan analisis jalur. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Analisis jalur digunakan untuk mengetahui pengaruh Kompensasi dan Iklim Organisasi terhadap Produktivitas kerja karyawan pada usaha mikro kecil bengkellas dan konstruksi. Berdasarakan hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan program Statistical Product and Servise Solution (SPSS) 16.0 for Windows maka diperoleh hasil perhitungan seperti pada Tabel 1, dan gambar hubungan struktur yang Nampak pada Gambar 1.
Tabel 1 Hasil Uji Statistik Analisis Jalur
No
Parameter
Koefisien
P-value 0,000
Alpha (α) 0,05
1
Ryx1x2
0,832
2
R2yx1x2
3
Keputusan Menolak Ho
0,693
0,000
0,05
Menolak Ho
Pyx1
0,432
0,019
0,05
Menolak Ho
4
P2yx1
0,187
0,019
0,05
Menolak Ho
5
Pyx2
0,369
0,049
0,05
Menolak Ho
6
P2yx2
0,136
0,049
0,05
Menolak Ho
7
Px2x1
0,857
0,000
0,05
Menolak Ho
Kesimpulan Ada hubungan pengaruh X1 dan X2 terhadap Y Besar sumbangan pengaruh X1 dan X2 terhadap Y Ada hubungan pengaruh X1 terhadap Y Besar sumbangan pengaruh X1 terhadap Y Ada hubungan pengaruh X2 terhadap Y Besar sumbangan pengaruh X2 terhadap Y Ada hubungan pengaruh X1 terhadap X2
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) No
Parameter
Koefisien
P-value 0,000
Alpha (α) 0,05
8
P2x2x1
0,734
9
PYԐ
10
Px2ɛ
Keputusan Menolak Ho
0,307
-
-
-
0,143
-
-
-
Kesimpulan Besar sumbangan pengaruh X1 terhadap X2 Ada hubungan pengaruh faktor lain terhadap Y Ada hubungan pengaruh faktor lain terhadap X2
Sumber: Pengolahan Data SPSS
X1
Pyx1 =0,432
ɛ2 Pyɛ = 0,168
Px2x1= 0,857 Px2ɛ = 0,143 ɛ1
Y X2
Pyx2 =0,369
Ryx1x2 = 0,832
1
Gambar 1. Struktur Hubungan Pengaruh X1 dan X2 terhadap Y Keterangan : X1 = Kompensasi X2 = Iklim Organisasi Y = produktivitas kerja Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik Path Analysis pada Tabel 1 menunjukkan bahwa kompensasi dan iklim organisasi secara bersama-sama berpengaruh secara positif terhadap produktivitas karyawan usaha mikro kecil bengkel las dan konstruksi baja di Kecamatan Sawan. Besar sumbangan pengaruh kompensasi dan iklim organisasi terhadap produktivitas karyawan adalah 69,3%, sedangkan besar hubungan pengaruh faktor lain terhadap produktivitas Kerja karyawan adalah 30,7%. Faktor lain yang diduga mempengaruhi produtivitas karyawan menurut Sutrisno (2009) adalah pelatihan dan latihan kerja, mental dan
kemampuan fisik karyawan, serta kepuasan karyawan. Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik Path Analysis pada Tabel 1 menunjukkan bahwa kompensasi berpengaruh secara positif terhadap iklim organisasi . Besar hubungan pengaruh tingkat kompensasi terhadap iklim organisasi adalah 85,70 %, sedangkan besar sumbangan pengaruh kompensasi terhadap iklim organisasi adalah 73,4 %. Hubungan pengaruh faktor lain terhadap iklim organisasi sebesar 14,30 %. Faktor lain yang diduga mempengaruhi iklim organisasi yaitu Struktur organisasi, dan komitmen karyawan (Stringer, 2002). Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik Path Analysis pada Tabel 1 menunjukkan bahwa tingkat kompensasi berpengaruh secara positif terhadap produktivitas karyawan pada usaha mikro kecil bengkel las dan konstruksi di Kecamatan Sawan. Besar hubungan pengaruh dari tingkat kompensasi terhadap produktivitas karyawan adalah 43,20 %, sedangkan besar sumbangan pengaruh kompensasi terhadap produktivitas Kerja karyawan adalah 18,7 %. Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik Path Analysis pada Tabel 1 menunjukkan bahwa Iklim Organisasi berpengaruh secara positif terhadap produktivitas karyawan Pada Usaha Kecil Bengkel las dan konstruksi di Kecamaan Sawan. Besar hubungan pengaruh dari iklim organisasi terhadap produktivitas karyawan adalah 36,9 %, sedangkan besar sumbangan pengaruh iklim organisasi terhadap produktivitas Kerja karyawan adalah 13,6 %.
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)
Pembahasan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil bahwa variabel kompensasi dan iklim organisasi secara bersama-sama mempengaruhi produktivitas Kerja karyawan pada usaha kecil bengkel las dan konstruksi di Kecamatan Sawan . Hasil penelitian ini sejalan dengan teori dari Sutrisno (2009) menyatakan bahwa produktivitas seorang tenaga kerja atau karyawan dipengaruhi oleh faktor kompensasi dan iklim organisasi dimana semakin tinggi tingkat kompensasi yang didapatkan oleh karyawan maka akandapat mendorong karyawan untuk berproduktivitas yang tinggi, semakin baik iklim organisasi dalam perusahaan maka karyawan akan semakin nyaman dalam bekerja. . Selain itu hasil penelitian ini mendukung kajian empirik dari Hakim (2011) yang menyatakan Kompensasi dan kondisi kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan. Penelitian mengenai pengaruh dari variabel kompensasi terhadap iklim organisasi menunjukkan bahwa kompensasi secara positif berpengaruh terhadap iklim organisasi usaha kecil bengkel las dan konstruksi di Kecamatan Sawan. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori Wibowo (2012:108) yang menyatakan dengan memberikan kompensasi kepada karyawan yang memberikan kontribusi pada kerja kelompok, hal ini akan mendorong minat individu dalam kinerja kelompok. Hal ini dapat menghilangkan ego individu dan akan mementingkan organisasi sehingga akan menciptakan iklim organisasi yang kondusif. Hasil penelitian ini mendukung kajian empirik dari (Elviera, 2009) yang menyatakan Sistem kompensasi yang sesuai dan tepat dipercaya akan dapat meningkatkan motivasi, komitmen, dan kontribusi sumberdaya manusia dalam organisasi. Penelitian mengenai pengaruh dari variabel kompensasi terhadap produktivitas kerja karyawan, menunjukkan bahwa variabel kompensasi berpengaruh secara positif terhadap produktivitas kerja karyawan pada usaha mikro kecil bengkel las dan konstruksi di Kecamatan Sawan. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori
Sutrisno (2009) menyatakan adanya kompensasi seperti gaji, bonus, dan pengakuan maka akan dapat mempengaruhi motivasi dan produktivitas kerja karyawan. Hasil penelitian ini turut mendukung kajian empirik dari Mutaqin (2013) Faktor kompensasi memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan produktivitas kerja karyawan. Semakin tinggi kompensasi semakin tinggi produktivitas kerja karyawan, Jika kompensasi dikelola dengan baik kompensasi akan membantu perusahaan mencapai tujuan dan memperolah keuntungan,dan menjaga karyawan dengan baik. Hasil penelitian ini juga mendukung kajian empirik dari Sari (2009) yang menyatakan bahwa kompensasi berpengaruh sangat positif dan signifikan untuk menarik dan mempertahankan karyawanserta meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Hasil penelitian selanjutnya yang diperoleh mengenai pengaruh variabel iklim organisasi terhadap produktivitas kerja karyawan yang menunjukkan bahwa variabel iklim organisasi berpengaruh secara positif terhadap produktivitas kerja karyawan pada usaha mikro kecil bengel las dan konstruksi di Kecamatan Sawan. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori Wirawan (2015) menyatakan bahwa iklim organisasi yang kondusif akan membuat karyawan nyaman dalam bekerja,dengan demikian produktivitas kerja akan meningkat. Hal sebaliknya akan terjadi jika iklim organisasi tidak nyaman maka produktivitas kerja karyawan akan menurun. Hasil penelitian ini mendukung kajian empirik dari Sari (2009) iklim organisasi memberikan kontribusi sebesar 50,98%, terhadap produktivitas kerja karyawan”, hal ini sesuai dengan pendapat Davis dan Newstrom, yang menyatakan bahwa iklim organisasi yang baik penting untuk diciptakan karena merupakan persepsi karyawan tentang apa yang diberikan oleh organisasi dan dijadikan dasar bagi penentuan tingkah laku karyawan selanjutnya. Keterbatasan penelitian ini adalah jumlah populasi yang digunakan dalam penelitian ini masih sempit, sehingga diharapkan bagi peneliti lain untuk
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) menggunakan perusahaan yang lebih besar dengan subjek penelitian yang lebih luas. Disamping itu variabel yang diteliti masih terbatas, sehingga diharapkan juga untuk menguji variabel lain yang diduga kuat dapat mempengaruhi produktivitas kerja karyawan. PENUTUP Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut. (1) Ada pengaruh positif dari kompensasi dan iklim organisasi terhadap produktivitas kerja karyawan pada usaha mikro kecil bengkel las dan konstruksi di Kecamatan Sawan. (2) Ada pengaruh positif dari kompensasi terhadap iklim organisasi pada usaha mikro kecil bengkellas dan konstruksi di Kecamatan Sawan. (3) Ada pengaruh positif dari kompensasi terhadap produktivitas kerja karyawan pada usaha mikro kecil bengkellas dan konstruksi di Kecamatan Sawan. (4) Ada pengaruh positif dari iklim organisasi terhadap produktivitas kerja karyawan pada usaha mikro kecil bengkel las dan konstruksi di Kecamatan Sawan Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan, maka dapat diajukan beberapa saran yaitu sebagai berikut: (1) Bagi perusahaan, diharapkan agar lebih meningkatkan produktivitas karyawan melalui memberikan kompensasi yang memadai, karena penelitian membuktikan bahwa kompensasi dapat mempengaruhi produktivitas kerja karyawan. Adapun cara agar dapat meningkatkan produktivitas adalah dengan memberkan kompensasi yang memadai seperti pemberian gajiyang sesuai upah minimum regional (UMR), memberikan tunjangan kesehatan serta adanya jaminan keselamatan kerja. Produktivitas kerja karyawan juga bisa ditingkatkan dengan menciptakan iklim organisasi yang nyaman bagi semua karyawan dengan cara menciptakan hubungan yang harmonis antar semua karyawan dan hubungan dengan pemilik perusahaan itu sendiri. Pemilik usaha perlu memperhatikan kebersihan dan kerapian lingkungan kerja, hal ini akan memberikan rasa nyaman bagi semua karyawan dalam bekerja. Dengan demikian produktivitas kerja karyawan akan bisa ditingkatkan.
Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk mengkaji aspek yang serupa yaitu tingkat pendidikan, motivasi kerja, serta kinerja karyawan diharapkan untuk mengembangkan penelitian ini dengan menggunakan subjek penelitian yang lebih luas. Disamping itu juga diharapkan untuk menguji variabel lain yang diduga kuat dapat mempengaruhi kinerja karyawan seperti iklim organisasi, kepemimpinan, kemampuan kerja, dan disiplin kerja. (2) Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk mengkaji aspek yang serupa yaitu kompensasi, iklim organisasi, serta produktivitas kerja karyawan diharapkan untuk mengembangkan penelitian ini dengan menggunakan subjek penelitian yang lebih luas. Di samping itu juga diharapkan untuk menguji variabel lain yang diduga kuat dapat mempengaruhi produktivitas karyawan seperti kepuasan kerja karyawan, komitmen organisasi, kompetensi karyawan, kepemimpinan, dan disiplin kerja. DAFTAR RUJUKAN
Anas, Khaidir. “Pengaruh Kompensasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT.Karya Mitra Muda”. Dewi, Desak K.R. 2015. “Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT Sinar Niaga Sejahtera Cabang Singaraja”. Undiksha. 2015. Kussriyanto, Meningkatkan Produktivitas karyawan. Seri Manajernen no. 95, PT. Pustaka Binarnan Pressindo, Jakarta 1993. Muttaqin Rizki. 2013. “Pengaruh budaya organisasi dan kompensasi terhadap kinerja karyawan divisi konstruksi PT. AL”. jurnal bisnis dan manajemen UNESA. Vol. 5. Nomor 2. Februari 2013. Nasution Wendi Amsuri. 2013. “Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Karya Deli Stelindo Medan”. Jurnal Manajemen Bisnis
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) STIE IBBI, Volume 20 No.2 Juni 2013. Potale, Rocky. 2015. “Pengaruh Kompensasi dan Stres Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada PT Bank Sulut Cabang Utama Manado”. Jurnal Universitas Sam Ratulangi Manado. Vol 3. Nomor 1 Maret 2015. Hal.63-73. Rivai, Veithzal., 2011, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan Dari Teori ke Praktek. PT Raja Grafindo Perkasa: Jakarta. Rumada Gede. 2009.” Pengaruh Kompensasi, Kepemimpinan, Dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Hotel Taman Harum Ubud Gianyar”. Jurnal universitas Udayana. Vol.5.Nomor 7 Januari 2009. Sari, elviera. 2009. “Pengaruh Kompensasi Dan Iklim Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja”. Jurnal Ilmu Administrasidan Organisasi. Vol. 16. Nomor 1. Jauari- April 2009. Siagian, Sondang P. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara: Jakarta. Sihombing, Umberto, 2004. “Pengaruh Keterlibatan Dalam Pengambilan Keputusan, Penilaian pada Lingkungan Kerja dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kepuasan Kerja Pamong Praja”. Tersedia pada htpp://www.dupdiknas.go.id (diakses 21 Januari 2014). Stringer, R.A, 2 0 0 2 ,“Motivation and Organization Climate”,Harvard University, Cambridge, MA. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta: Sukamto, 2008. 58 Kiat Meningkatkan Produktivitas dan Mutu Kelapa Sawit. Penebar Swadaya, Jakarta. Sullaida. 2010. “Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Kepuasan Kinerja Karyawan di PT PLN Cabang Lhokseumawe”. Jurnal aplikasi
manajemen. Vol. 81. Nomor 31. Agustus. 2010. Susanty Etty. 2012. “Pengaruh Iklim Organisasi Dan Komitmen Karyawan Padauniversitas Terbuka”. Jurnal Organisasi Dan Manajemen. Vol. 8. Nomor 2. September. 2012. Sutrisno Edy, 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Kencana: Jakarta Wibowo, 2007. Manajemen Kinerja. Rajawali pers: Jakarta. Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia : Teori Aplikasi dan Penelitian. Jakarta: Salemba Empat.