PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP PRODUKTIFITAS KERJA PEGAWAI PADA PERUM PEGADAIAN CABANG TAPIBANDAR PADANG
JURNAL
oleh JASMIATI NPM :0910005530140
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TAMANSISWA PADANG 2015 0
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP PRODUKTIFITAS KERJA PEGAWAI PADA PERUM PEGADAIAN CABANG TAPIBANDAR PADANG Oleh JASMIATI NPM : 0910005530140 Pembimbing I : Pembimbing II :
Gus Andri. SE.,M.M Lenny Hasan. SE.,M.M.
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Kepemimpinan dan Komitmen Organisasi Terhadap Produktifitas Kerja Pegawai pada Perum Pegadaian Cabang Tapibandar Padang. Populasi penelitian ini adalah sebanyak 44 orang yang bekerja sebagai pegawai pada Perum Pegadaian Cabang Tapibandar Padang. Penelitian ini menggunakan kuesioner dengan standar pengukuran skala likert’s. Dengan menggunakan teknik analisa statistik melalui regresi linier berganda untuk membuktikan keterkaitan hubungan antara Kepemimpinan (X1), dan Komitmen Organisasi (X2) terhadap Produktifitas Kerja Pegawai (Y). Dari hasil penelitian yang penulis lakukan didapatkan hasil : Uji t, Kepemimpinan, dengan melihat hasil pengujian regresi untuk produktifitas kerja menunjukan bahwa nilai t hitung adalah sebesar 7,36 begitu pula dengan Komitmen Organisasi, hasil pengujian regresi untuk produktifitas kerja menunjukan bahwa nilai t hitung sebesar 8,17 dengan tingkat signifikasi masing-masing adalah sebesar 0,00. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05 artinya nilai tersebut jauh berada pada batas toleransi (0,00< 0,05), maka hipotesis : “Diterima“ Santoso (2005) semakin tinggi pengaruh kepemimpinan dan komitmen organisasi, maka semakin tinggi pulalah produktifitas kerja pegawai Perum Pegadaian Cabang Tapibandar Padang. Uji F, untuk keseluruhan variabel menunjukan bahwa nilai F adalah sebesar 1199,48 dengan tingkat signifikasi adalah sebesar 0,00. Nilai signifikansi tersebut berada jauh dibawah 0,05 (Santoso,2005). Dengan arah koefisien secara positif, maka diperoleh kesimpulan bahwa kepemimpinan (X1) dan Komitmen Organisasi (X2) secara bersamasama memiliki pengaruh yang siqnifikan terhadap produktifitas kerja (Y) Pegawai Perum Pegadaian Cabang Tapibandar Padang. Uji Koefisien Determinasi (R²), dalam penelitian ini variable Kepemimpinan ((X 1) dan Komitmen Organisasi (X2) berpengaruh siqnifikan sebesar 81,9 % terhadap produktifitas Kerja (Y) pegawai Perum Pegadaian Cabang Tapibandar Padang. Sisanya sebesar 18,1 % Produktifitas Kerja dapat dipengaruhi oleh variable-variabel lainnya yang tidak termasuk diteliti dalam penelitian ini. Disarankan kepada pengambil kebijakan agar terus menerapkan komitmen yang telah ada selama ini, dan diharapkan komitmen Pegawai yang tinggi dan berusaha sekuat tenaga, supaya apa yang diharapkan Perum Pegadaian Cabang Tapibandar Padang secara normal berjalan dengan baik dan sukses.
Kata Kunci
: Kepemimpinan, Komitmen Organisasi Dan Produktifitas Kerja
i
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk mempertahankan eksistensi organisasi serta lembaga perkreditan, maka Pengaruh pimpinan sangat diperlukan agar terwujudnya peningkatan produktiftas kerja perusahaan. Pengaruh pimpinan dalam suatu organisasi juga diharapkan mampu memberikan kepuasan lebih kepada pelanggannya (customer satisfaction) dengan kata lain, apa yang telah didapat oleh pelanggan dari suatu perusahaan yang menjadi pilihanya, hendaklah melebihi apa yang dia perkirakan, bahkan melebihi apa yang dia dapat dari pesaing sehingga tujuan organisasi tersebut tercapai. Menurut Anoraga dan Sri Suyati (2004:2009), Dalam kehidupan berorganisasi Pengaruh pimpinan dan komitmen organisasi merupakan hal penting bahkan menentukan dalam peningkatan produktifitas kerja serta tujuan dari organisasi tersebut. Kepemimpinan yang kuat akan menciptakan organisasi yang kuat, sebaliknya kepemimpinan yang lemah dan kurang memahami segala aspek internal dan eksternal maka organisasi tersebut akan menjadi rapuh, labil bahkan mengalami kehancuran. Produktifitas karyawan yang tinggi mengandung arti terjadinya peningkatan efesiensi, efektifitas, atau kualitas yang lebih tinggi dari penyelesaian serangkaian tugas yang dibebankan kepada seorang pegawai dalam suatu organisasi. Demikian juga halnya yang terjadi saat ini pada Perum Pegadaian Cabang Tapi Bandar Padang, dengan realisasi penilaian produktifitas kerja yang telah dilaksanakan oleh fihak manajemen Perum Pegadaian Cabang Tapibandar terhadap karyawan adalah merupakan salah satu argumentasi yang menjelaskan bahwa rendahnya produktifitas kerja organisasi yang disebabkan oleh faktor kepemimpinan dan rendahnya komitmen seluruh pegawai untuk meningkatkan realisasi penilaian produktifitas kerja oleh pimpinan terhadap karyawan Perum Pegadaian. Perum pegadaian Cabang Tapibandar Padang menyadari bahwa kepemimpinan berpengaruh terhadap peningkatan produktifitas kantor cabang, dalam usaha meningkatkan produktifitas tersebut seorang pemimpin harus dapat melakukan terobosan-terobosan, membuat kebijakan-kebijakan sehingga tujuan organisasi tercapai. Harapan dari seluruh pegawai Perum Pegadaian Cabang Tapi Bandar Padang, terhadap Pengaruh pimpinan juga harus bisa menjadi motivator bagi bawahan, untuk selalu menggerakkan sumber daya yang ada, sehingga keberadaan sumber daya manusia tersebut memiliki peran penting dalam meningkatkan komitmen dari seluruh pegawai yang ada terhadap kesamaan visi dan misi serta inovasi kerja organisasi, ternyata belum bisa diwujudkan oleh kepemimpinan yang ada pada saat masa lalu maupun saat ini. 1.2 Perumusan masalah. Melihat uraian yang telah dipaparkan diatas, maka penulis dapat merumuskan permasalahan yang berkaitan dengan pembahasan yang akan dilakukan dengan rumusan masalah sebagai berikut : 1. Apakah kepemimpinan berpengaruh terhadap produktifitas kerja pegawai pada Perum Pegadaian Cabang Tapibandar Padang. 1
2. 3.
Apakah komitmen organisasi berpengaruh terhadap produktifitas kerja pegawai pada Perum Pegadaian Cabang Tapibandar Padang. Apakah kepemimpinan dan komitmen organisasi berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai Perum Pegadaian Tapibandar Padang.
1.3. Tujuan Penelitian. Adapun tujuan penulis meneliti dan membahas masalah ini : 1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kepemimpinan terhadap produktifitas kerja pegawai pada Perum Pegadaian Cabang Tapibandar Padang. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh komitmen organisasi terhadap produktifitas kerja pegawai pada Perum Pegadaian Cabang Tapibandar Padang. 3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kepemimpinan dan komitmen organisasi terhadap produktifitas kerja pegawai pada Perum Pegadaian Cabang Tapibandar Padang. 1.4. Manfaat Penelitian. 1. Bagi Penulis Agar bisa memahami keberadaan Unit pelayanan Cabang dalam peningkatan produktifitas kerja pegawai, serta sebagai implementasi yang didapat penulis atas kebenaran antara pengetahuan teoritis dan praktek. Juga sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang. 2. Bagi Perusahaan Sebagai bahan pemikiran bagi pihak manajemen untuk dapat menganbil kebijakan-kebijakan strategis, yang diharapkan dapat terciptanya suatu produktifitas yang optimal dan baik. 3. Dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan referensi bagi pihak lain. 2. LANDASAN TEORI, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1. Teori Kepemimpinan Kepemimpinan (leadership), secara sederhana pemimpin bisa didefinisikan seorang yang menggunakan wewenang dan kepemimpinannya, mendorong bawahan untuk mengerjakan sebagian pekerjaannya dalam mencapai tujuan organisasi. Banyak teori-teori dan konsep tentang kepemimpinan yang telah dikemukakan oleh para ahli, umumnya berawal dari pendapat-pendapat klasik yang pada akhirnya pendapat para ahli tersebut bersifat kontiusial, kepemimpinan adalah sebuah konsep yang merangkum berbagai segi dari interaksi pengaruh antara pemimpin dengan pengikut dalam mengejar tujuan bersama menurut Ryas Rasyid, (2008:95) Pemimpin dapat didefinisikan sebagai seorang yang terus menerus membuktikan bahwa ia mampu mempengaruhi sikap dan tingkah laku orang lain, kepemimpinan terkadang dipahami juga sebagai kekuatan untuk menggerakkan dan mempengaruhi orang lain agar bersedia melakukan sesuatu secara sukarela. 2
Menurut Sondang P.Siagian (2009:24) pengertian kepemimpinan adalah kemampuan dan keberhasilan seseorang menduduki jabatan sebagai seorang pemimpin suatu kerja untuk mempengaruhi prilaku orang lain, terutama bawahannya untuk berpikir sedemikian rupa sehingga melalui prilaku yang positif pemimpin memberikan sumbangsih nyata dalam pencapaian tujuan organisasi. Menurut Riva’i (2006:2) Kepemimpinan merupakan kemampuan pemimpin untuk mempengaruhi karyawan dalam sebuah organisasi sehingga mereka termotivasi untuk mencapai tujuan organisasi, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Selain itu juga mempengaruhi interprestasi mengenai peristiwa-peristiwa para pengikutnya, pengorganisasian dan aktivitas-aktivitas untuk mencapai sasaran, memelihara hubungan kerja sama dan kerja kelompok, perolehan dukungan dan kerja sama dari orang-orang diluar organisasi. 2.1.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepemimpinan Menurut Riva’I,(2006) Kepemimpinan merupakan kemampuan pemimpin untuk mempengaruhi karyawan dalam sebuah organisasi sehingga mereka termotivasi untuk mencapai tujuan organisasi, dengan indikator sebagai berikut : 1. Kepercayan Terhadap pimpinan. 2. Dapat menangani masalah dalam pekerjaan. 3. Sedang bekerja untuk alasan yang lebih besar dari pada sekedar mencari uang untuk hidup. 4. Kepercayaan dengan pemimpin ketika ada ketidakberesan dalam organisasi. 5. Kemampuan untuk membuat keputusan dalam pekerjaan. 6. Kekaguman terhadap pemimpin organisasi. 7. Menangani situasi yang tidak biasanya. 8. Pekerjaan yang dilakukan bermanfaat bagi masyarakat. 9. Kesulitan menemukan seseorang yang dapat memimpin. 10. Organisasi ini lebih baik daripada pemimpin yang ada sekarang. 11. Dapat menangani tugas-tugas baru yang tidak biasa dilakukan. 12. Pantas menjadi alasan mengapa mengerjakannya. 13. Percaya pada keputusan yang dibuat pemimpin. 14. Kemampuan untuk mengatasi hambatan dalam pekerjaan. Menurut George R.Terry dalam Paul Hersey dan Ken Balan Chard (2000:89) kepemimpinan adalah aktifitas mempengaruhi orang-orang untuk berusaha mencapai tujuan kelompok secara sukarela. Tanpa ada pengetahuan kepemimpinan seorang pemimpin sulit melaksanakan tugas-tugas organisasi, karena seorang pemimpin diharapkan mempunyai kecakapan dan kelebihan dari bawahannya dalam bidang tertentu, sehingga dengan kelebihan tersebut dapat mempengaruhi bawahanya. Selanjutnya Kartono (2001:61) mengemukakan bahwa pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan di suatu bidang sehingga mampu mengetahui orang lain yang bersama-sama melakukan aktifitas-aktifitas tertentu dari pencapaian tujuan. 2.1.3. Hubungan Teori Kepemimpinan Dengan Produktifitas Kerja Gagasan ini selanjutnya disempurnakan serta diperkenalkan ke dalam konteks organisasional oleh Mc.Fillen (1996) A Synteretical Model Charismatic Leadership” 3
Group & Organization Management Vol.21.No.2 June pp-163-191. Pada dasarnya, kepemimpinan merupakan kemampuan pemimpin untuk mempengaruhi karyawan dalam sebuah organisasi, sehingga mereka memiliki suatu komitmen untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam memberikan penilaian terhadap gaya kepemimpinan yang diterapkan pemimpin, karyawan melakukan proses kognitif untuk menerima, mengorganisasikan, dan memberi penafsiran terhadap pemimpin. Hal ini dilakukan Karena berkaitan erat dengan Komitmen Organisasi dalam peningkatan produtifitas kerja anggota Organisasi. 2.2. Komitmen Organisasi 2.2.1 Pengertian Komitmen Organisasi Komitmen Organisasi adalah suatu keadaan dimana seorang karyawan memihak kepada suatu organisasi tertentu dan tujuannya serta berniat memelihara keanggotaannya dalam organisasi (Riva’i 2006.284). Komitmen organisasi haruslah mengandung arti secara operasionalnya dengan beberapa persyaratan dari indikator operasionalisasi yang meliputi unsur : 1. Penerimaan dan keyakinan yang kuat terhadap nilai-nilai dan tujuan-tujuan organisasi. 2. Kesediaan individu untuk berusaha dengan sungguh- sungguh demi kepentingan organisasi. 3. Terdapatnya keinginan untuk mempertahankan diri agar tetap dapat menjadi anggota organisasi tersebut. Dalam Kamus bahasa Indonesia (2008) komitmen diartikan sebagai perjanjian atau keterikatan untuk melakukan sesuatu. Sementara Arikunto (2004;165) mengartikan komitmen bukan sekedar keterlibatan. Namun komitmen diartikan sebagai kesediaan seseorang untuk terlibat aktif dalam suatu kegiatan dengan tanggung jawab yang tinggi. Seseorang yang telah memiliki komitmen akan mampu bekerja keras. Hal ini dilakukan bukan hanya terhadap dirinya, tapi juga terhadap lembaganya. Menurut Sahertian (2004;44) mengartikan komitmen, merupakan kecendrungan dalam diri seseorang untuk merasa aktif dengan penuh rasa tanggung jawab. Maka seseorang yang telah memiliki suatu komitmen tidak akan ragu-ragu dalam menentukan sikap dan tanggung jawab terhadap keputusan yang diambilnya. Kemudian Sahertian (2004;87) menjelaskan bahwa komitmen dapat timbul bila ada kecintaan terhadap tugas dan tanggung jawab. Semua orang secara ilmiah memiliki komitmen. Namun, komitmen yang dimiliki semua orang tidak akan pernah sama. Ada orang yang komitmennya rendah dan ada pula orang yang tingkat komitmennya tinggi. Hal ini ditentukan oleh tingkat perkembangan dan proses kejiwaaan yang berbeda secara alamiah. Menurut Rivai (2006;284) bahwa komitmen pada organisasi adalah suatu keadaan dimana seseorang karyawan memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya serta berniat memelihara keanggotaannya dalam organisasinya. Dalam suatu organisasi selalu dibutuhkan orang-orang yang terampil yang mempunyai komitmen yang tinggi dalam mengembangkan arah organisasi. Dukungan dari orang-orang yang loyal yang memiliki komitmen yang tinggi dalam melaksanakan tugas akan menjadikan organisasi lebih efektif dan lebih berhasil sehingga akan lebih mudah untuk mencapai tujuan atau sasaran yang diharapkan. Keberhasilan suatu lembaga atau organisasi dalam mencapai tujuannya ditentukan 4
oleh komitmen orang-orang yang berada di dalamnya. Baik terhadap waktu, pekerjaan, maupun aturan-aturan yang berlaku. 2.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Komitmen Organisasi Menurut Riva’I (2006) Komitmen Organisasi adalah suatu keadaan dimana seorang karyawan memihak kepada suatu organisasi tertentu dan tujuannya serta berniat memelihara keanggotaannya dalam organisasi : 1. Penerimaan dan keyakinan yang kuat terhadap nilai-nilai dan tujuan-tujuan organisasi. 2. Kesediaan individu untuk berusaha dengan sungguh- sungguh demi kepentingan organisasi 3. Terdapatnya keinginan untuk mempertahankan diri agar tetap dapat menjadi anggota organisasi tersebut. Selanjutnya Nawawi (2007:160) menjelaskan keteguhan hati untuk melakukan suatu pekerjaan dianggap dan diyakini suatu komitmen. Komitmen juga diartikan sebagai suatu ketetapan hati di dalam diri seseorang untuk menerima atau menolak satu atau lebih tujuan, dan menentukan perbuatan atau kegiatan. Orang yang telah menetapkan komitmen untuk dirinya dengan tekad akan sanggup untuk berkerja keras. Prinsip dan tekadnya untuk berbuat selalu diwujudkan untuk bekerja keras. Prinsip untuk berbuat selalu diwujudkan sebagai tanggung jawab dan sesuai dengan apa yang diucapkan, dan bahkan bukan hanya untuk kepentingan dirinya sendiri. Rasa kepedulian seseorang terhadap suatu tugas dan kepentingan umum atau organisasi, dan bukan saja atas kepentingan pribadi, akan memberikan kontribusi terhadap komitmen. Secara alamiah semua orang memiliki komitmen, bedanya ada yang mempunyai komitmen tinggi, dan ada pula yang memiliki komitmen rendah. 2.3. Produktifitas Kerja 2.3.1. Pengertian Produktifitas Menurut Encyclopedia Britanica dalam Sumber Daya Manusia dan produktifitas kerja, Sedarmayanti (2001:56) disebutkan bahwa produktifitas dalam ekonomi berarti ratio hasil yang dicapai dari pengorbanan yang dikeluarkan untuk menghasilkan sesuatu. Dalam berbagai referensi terdapat banyak sekali pengertian produktifitas. Menurut Muchdarsyah Sinungan (2001:16) produktifitas dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu : 1. Rumusan tradisional bagi keseluruhan produktifitas tidak lain adalah ratio dari apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang digunakan (input). 2. Produktifitas pada dasarnya adalah sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa kehidupan hari ini lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini. 3. Produktifitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial, yaitu investasi termasuk penggunaan ilmu pengetahuan teknologi dan riset, management serta tenaga kerja. Produktifitas kerja organisasi mencerminkan bagaimana seorang individu mengidentifikasi dirinya dengan organisasi dan terikat dengan tujuan-tujuan (Kreiner dan Kinicki, 2008). Selanjutnya Produktifitas pada organisasi Menurut Scultz (2007) 5
didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana seseoarang pegawai memihak kepada organisasinya dan tujuan-tujuannya serta berniat tetap menjadi anggota menurut organisasi tersebut. Sedangkan Produktifitas organisasi menurut Newstroom dan Harlinda, (2003) adalah keinginan yang kuat untuk tetap mempertahankan keinginan dirinya dalam organisasi dan bersedia melakukan usaha yang tinggi bagi pencapaian organisasi. Menurut Porter, Mowday dan Steers (2007) mengemukakan bahwa Produktifitas itu mempunyai tiga komponen yaitu : a. Penerimaan dan keyakinan yang kuat terhadap nilai-nilai dan tujuan-tujuan organisasi. b. Kesediaan individu untuk berusaha dengan sungguh-sungguh demi kepentingan organisasi. c. Terdapatnya keinginan untuk mempertahankan diri agar tetap dapat menjadi anggota organisasi tersebut. Menurut Meyer, Allen & Smith ( dalam Spector 1993 ), Produktifitas organisasi terdiri dari tiga komponen yaitu sebagai berikut : a. Produktifitas kerja efektif (affective occupational commitment), yaitu Produktifitas sebagai keterikatan efektif/psikologis karyawan terhadap pekerjaannya. Produktifitas ini menyebabkan karyawan bertahan pada suatu pekerjaan karena mereka menginginkan. b. Produktifitas kerja kontinuans (continuance accupational commitment), yaitu mengarah kepada untung rugi dalam diri karyawan sehubungan dengan keinginannya untuk tetap mempertahankan atau meninggalkan pekerjaannya. Artinya, Produktifitas kerja disini dianggap sebagai persepsi harga yang harus dibayar jika karyawan meninggalkan pekerjaanya. Produktifitas ini menyebabkan karyawan bertahan pada suatu pekerjaaan karena mereka membutuhkan. c. Produktifitas kerja normatif (normativeaccupational commitment), yaitu Produktifitas sebagai kewajiban untuk bertahan dalam pekerjaan. Produktifitas ini menyebabkan karyawan bertahan pada suatu pekerjaan, karena mereka merasa wajib untuk melakukan, dan didasari pada adanya keyakinan tentang apa yang benar dan berkaitan dengan masalah moral. Menurut Scultz (2007) mengemukakan bahwa faktor personal dan faktor organisasi dapat meningkatkan Produktifitas seseorang terhadap pekerjaan. Beberapa faktor yang mempengaruhi Produktifitas karyawan terhadap pekerjaan adalah karakteristik pekerjaan, kesempatan akan adanya pekerjaan lain, karakteristik individu serta perlakukan organisasi terhadap karyawan. Selanjutnya, menurut Scultz (2007), bahwa yang memiliki Produktifitas yang tinggi biasanya menunjukan loyalitas dan kemampuan profesionalnya, sehingga ia dipengaruhi oleh : 1. Tindakannya Konstruktif. 2. Percaya pada diri sendiri. 3. Bertanggung Jawab. 4. Memiliki rasa cinta terhadap pekerjaan. 5. Mempunyai Pandangan kedepan. 6. Mampu mengatasi persoalan dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berubah-ubah. 6
7. Mempunyai Konstribusi yang positif terhadap lingkungannya (Kreatif, Imaginatif dan inovatif). 8. Memiliki kekuatan untuk mewujudkan Potensi. Oleh karena itu Karyawan Perum Pegadaian Cabang Tapi Bandar Padang beserta seluruh menejer pengambil kebijakan terhadap program dan dituntut untuk dapat meningkatkan kinerjanya, mengembangkan potensi dirinya sehingga mampu untuk menghadapi setiap perubahan lingkungan kerja yang terjadi serta memiliki kesanggupan komitmen untuk berubah. 2.4. Kerangka Konseptual KEPEMIMPINAN (X1) PRODUKTIVITAS KERJA (Y) KOMITMEN ORGANISASI (X2) (Y)
3. METODELOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan melakukan peningkatan Produktifitas Kerja terhadap pegawai Perum Pegadaian Cabang Tapibandar Padang. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Nazir (2006) metode penelitian deskriptif merupakan metode untuk mempelajari dan mengembangkan karakteristik objek pengamatan. Untuk menguji hipotesis yang diajukan peneliti mengumpulkan data dengan mengunakan dokumentasi dan kusioner serta diolah mengunakan program SPSS 17. 3.2. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian terdiri dari atas dua macam, yaitu variable terikat (dependent variable) atau variable yang tergantung dari variable lainnya dan variable bebas (independent variable) atau variable yang tidak bergantung pada variable lainnya. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah : 1. Variabel terikat (dependent variable) yaitu produktifitas kerja (Y) 2. Variabel tidak terikat (independent variable) yaitu Kepemimpinan(X1) 3. Variable tidak terikat (independent variable) yaitu Komitmen Organisasi (X2) 3.3. Definisi Operasional Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan satu variabel terikat (dependen variabel) yang meliputi : Produktifitas Kerja (Y), serta dua variabel bebas (independen variabel) 7
yaitu : Kepemimpinan (X1) dan Komitmen Organisasi (X2). Secara terdefinisi operasional tersebut dijelaskan melalui tabel berikut :
Identifikasi Variabel Penelitian Variabel
Definisi
Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan kemampuan pemimpin untuk mempengaruhi karyawan dalam sebuah organisasi sehingga mereka termotivasi untuk mencapai tujuan organisasi (Riva’i , 2006)
(X1)
Komitmen Organisasi
(X2)
Produktifitas Kerja (Y)
Komitmen Organisasi adalah suatu keadaan dimana seorang karyawan memihak kepada suatu organisasi tertentu dan tujuannya serta berniat memelihara keanggotaannya dalam organisasi(Riva’i 2006:284) sebagai suatu keadaan dimana seseoarang pegawai memihak kepada organisasinya dan tujuantujuannya serta berniat tetap menjadi anggota menurut organisasi tersebut Scultz (2007)
Indikator 1. Kepercayan Terhadap pimpinan. 2. Dapat menangani masalah dalam pekerjaan. 3. Sedang bekerja untuk alasan yang lebih besar dari pada sekedar mencari uang untuk hidup. 4. Kepercayaan dengan pemimpin ketika ada ketidakberesan dalam organisasi. 5. Kemampuan untuk membuat keputusan dalam pekerjaan. 6. Kekaguman terhadap pemimpin organisasi. 7. Menangani situasi yang tidak biasanya. 8. Pekerjaan yang dilakukan bermanfaat bagi masyarakat. 9. Kesulitan menemukan seseorang yang dapat memimpin. 10. Organisasi ini lebih baik daripada pemimpin yang ada sekarang. 11. Dapat menangani tugas-tugas baru yang tidak biasa dilakukan. 12. Pantas menjadi alasan mengapa mengerjakannya. 13. Percaya pada keputusan yang dibuat pemimpin. 14. Kemampuan untuk mengatasi hambatan dalam pekerjaan ( Riva’i,2006) 4. Penerimaan dan keyakinan yang kuat terhadap nilai-nilai dan tujuan-tujuan organisasi. 5. Kesediaan individu untuk berusaha dengan sungguhsungguh demi kepentingan organisasi. 6. Terdapatnya keinginan untuk mempertahankan diri agar tetap dapat menjadi anggota organisasi tersebut. (Riva’i 2006;284) 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Tindakannya Konstruktif. Percaya pada diri sendiri. Bertanggung Jawab. Memiliki rasa cinta terhadap pekerjaan. Mempunyai Pandangan kedepan. Mampu mengatasi persoalan dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berubah-ubah. 7. Mempunyai Konstribusi yang positif terhadap lingkungannya.( Kreatif,Imaginatif,dan inovatif ). 8. Memiliki kekuatan untuk mewujudkan Potensinya Scultz (2007)
3.4. Populasi dan Sampel Penelitian a. Populasi Menurut Djarwanto (2006) populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan dalam individu-individu) yang karakteristiknya hendak diduga. Dalam penelitian ini populasi yang dimaksud adalah seluruh pegawai pada Perum Pegadaian Tapibandar Padang yang berjumlah 44 orang. 8
b. Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki, dan dianggap dapat mewakili keseluruhan dari populasi Djarwanto (2006). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Total Sampling, dimana seluruh populasi yang tersedia dijadikan sampel yaitu berjumlah 44 orang. 3.5. Jenis Data dan Sumber Data 3.5.1. Jenis data Jenis data menurut Sugiyono (2004) adalah : 1. Data Kualitatif Data kualitatif adalah sejarah perusahaan, prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orangorang dan perilaku yang dapat diamati, peneliti sangat berperan dalam kehadiran dan aktivitas keseharian. Pengumpulan data dilakukan secara berurutan atau bergantian, dengan teknik pengumpulan data yaitu observasi pasif, observasi aktif, dokumentasi, wawancara dan diskusi. Peneliti sendiri merupakan instrument, terlibat secara personal dan merupakan bagian dari obyek penelitian. 2. Data Kuantitatif Data Kuantitatif adalah bilangan jumlah karyawan dan jumlah skor jawaban dari penyebaran kuesioner yang telah dijumlahkan sebanyak 44 orang pegawai, jenis kelamin, usia masing-masing pegawai, tingkat pendidikan, masa tugas, perumusan masalah dapat dijelaskan dalam bentuk hubungan variable yang berbentuk angka atau data kualitatif yang dapat diungkapkan. 3.5.2. Sumber data 1. Data Primer Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari obyeknya (Supranto, 2006). Pada penelitian ini data primer diperoleh dari hasil survey dan pengisian kuisioner untuk mengetahui kepuasan kerja terhadap produktifitas kerja pegawai Perum Pegadaian Cabang Tapibandar Padang. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh baik berupa keterangan maupun literature yang ada hubungannya dengan penelitian yang sifatnya melengkapi atau mendukung data primer (Hadi, 2004). Dalam penelitian ini data sekunder diambil dari paparan sejarah tempat penulis bekerja saat ini yaitu kantor Perum Pegadaian Cabang Tapibandar Padang. 3.6. Teknik Pengumpulan Data Dalam suatu penelitian ilmiah, metode pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh bahan-bahan yang relevan, akurat, dan terpercaya. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah : a. Kuesioner Metode pengumpulan data yang dikumpulkan dalam penelitian dipergunakan untuk menguji hipotesis yang dirumuskan. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan adalah survei lapangan dengan menggunakan kuesioner, 9
dipergunakan adalah kuesioner tertutup, yaitu kuesioner yang menyajikan pertanyaan tertulis kepada responden dan dijawab responden dengan memilih salah satu jawaban yang sesuai dengan persepsi mereka, dengan tingkat skala likert dengan memberikan nilai bobot 1 sampai dengan 5 : 1. Sangat Setuju (SS) : Nilai lima 2. Setuju (S) : Nilai Empat 3. Kurang Setuju (KS) : Nilai tiga 4. Tidak Setuju (TS) : Nilai dua 5. Sangat Tidak Setuju (STS) : Nilai satu b. Studi Pustaka Pengumpulan data yang dilakukan dengan membaca buku-buku literature, jurnaljurnal, dan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan. 3.7. Teknik Analisa Data Untuk mendapatkan instrumen penelitian yang baik, langkah-langkah yang menggunakan metode SPSS, untuk mendapatkan hasil jawaban responden terhadap masing-masing pertanyaan dalam variable 3.7.1. Analisis Statistik Deskriptif Analisa deskriptif digunakan untuk menggambarkan atau mendiskripsikan data yang telah dikumpulkan menjadi sebuah informasi (Kuncoro, 2003:1972), misalnya mendeskripsikan profil responden (jenis kelamin, pendidikan, usia dan lain-lain), kemudian juga menggambarkan nilai rata-rata variabel, distribusi frekuensi jawaban responden terhadap masing-masing pertanyaan pada variabel penelitian. Analisa deskriptif perlu dilakukan terhadap penelitian untuk memperkuat argumentasi dan logika dalam jawaban dan mengimplementasikan dengan yang akan dikumpulkan dalam analisa kuantitatif, dilakukan berdasarkan pada data yang dikumpulkan dari daftar pertanyaan (kuesioner) yang telah diajukan dan diisi oleh pegawai (responden). 3.7.2. Uji Validitas. Suatu skala pengukuran disebut valid, bila ia melakukan apa yang seharusnya diukur (Sekaran, 2006). Uji Validitas adalah ukuran sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu alat ukur yang memiliki validitas tinggi akan mempunyai varian kesalahan yang kecil sehingga data yang terkumpul merupakan data yang dapat dipercaya. Pengujian Validitas berguna untuk mengetahui apakah pertanyaan-pertanyaan valid atau tidak, maka digunakan bivarite correlation, yaitu mengkorelasikan masing-masing item pertanyaan terhadap total item pertanyaan, menurut Sekaran(2006). Apabila item pertanyaan berkorelasi signifikan dengan total item pertanyaan maka item tersebut dinyatakan valid, dan sebaliknya, dengan standar Corrected to total item correlation > 0,3. Alat ukur yang digunakan untuk menguji validitas kuesioner pada penelitian ini adalah berdasarkan rumus koefisien korelasi Product moment digunakan rumus sebagai berikut: 10
rxy
n x
n xy x . y 2
x . n y 2 y 2
2
Keterangan : r = Koefisien korelasi n = jumlah responden x = skor variabel bebas y = skor variabel terikat total Untuk menentukan nomor item yang valid dan yang tidak digunakan kriteria pengujian sebagai berikut : 1. Jika nilai koefisien korelasi ( r hitung) skor tiap butir dengan skor total lebih besar dan sama dengan nilai r tabel pada taraf signifikasi ( α = 0,050), maka butir pertanyaan tersebut adalah valid. 2. Jika nilai koefisien korelasi ( r hitung) skor tiap butir dengan skor total lebih kecil dari nilai r tabel pada taraf signifikasi ( α = 0,050), maka butir pertanyaan tersebut adalah tidak valid/gugur 3.7.3. Uji Realibitas Realibility merupakan konsisten dan stabilitas dari pengukuran instrumen. Uji ini berguna untuk mengetahui reliabilitas variabel penelitian, digunakan Croncbach Alpha minimal 0,70 (Sekaran, 2006). Reliabilitas juga merupakan petunjuk sejauh mana alat ukur (instrumen) dapat dipercaya atau diandalkan. Dengan kata lain sejauh mana alat ukur tersebut dapat memberikan hasil yang relatif tidak berbeda, jika dilakukan pengukuran ulang. Dari item - item yang valid dilakukan uji keandalan (realibilitas) butir peryataan, yang bertujuan untuk menguji stabilitas internal butir pernyataan dalam mengungkapkan indikator. Pengujian realibilitas dilakukan dengan menggunakan rumus cronbachalpha , Rumus : b 2 k r11 1 2t k 1 Keterangan : r11 = reliabilitas instrument K = banyaknya butir pernyataan Σσb² = jumlah varians butir σ²t = varians total Untuk menentukan realiabel atau tidaknya butir-butir pertanyaan digunakan kriteria pengujian analisis sebagai berikut : 1. Jika nilai koefisien korelasi ( r alpha) lebih besar dan sama dengan nilai r tabel taraf signifikasi taraf signifikasi ( α = 0,050), maka butir pertanyaan tersebut adalah reliabel 2. Jika nilai koefisien korelasi ( r alpha) lebih kecil dari nilai r tabel taraf signifikasi taraf signifikasi ( α = 0,050), maka butir pertanyaan tersebut adalah tidak reliable 11
3.7.4. Uji t – test Untuk menguji masing-masing faktor terhadap keputusan, maka digunakan uji t, yaitu untuk melihat pengaruh dari masing-masing variable bebas terhadap variable terikat dengan rumus sebagai berikut (Umar, 2009) : to = Dimana :
to= koefisien nilai tes bi= koefisien regresi Sbi = standar kesalahan koefisien regresi
3.7.5. Uji F Uji F ratio ini dipakai untuk membuktikan (menguji) hipotesis dengan tingkat keberartian tertentu seluruh variable bebas terhadap variaabel terikat. Untuk menentukan besarnya nilai F (F hitung) digunakan rumus sebagai berikut : R²/K F = (1-R²)/(n-K-1) Dimana :
K = banyaknya variable bebas n = besarnya sample
3.7.6. Uji Koefisien Korelasi Uji korelasi adalah suatu teknik statistik yang digunakan untuk mengukur keeratan hubungan antara dua variabel (Widyono, 1999). Dalam penelitian ini, hubungan antara produktifitas kerja pegawai perum pegadaian Cabang Tepibandar Padang dengan variabel kepemimpinan dan komitmen organisasi dideteksi melalui korelasi bivariate (bivariate correlation) dengan menggunakan pearson’s correlation. Ryx1x2 = R2yx1 + r2yx2 - 2 ryx1 ryx2 rx1x2 1- r2 x1x2 Ryx1x2 ryx1 ryx2 ryx1x2
=Korelasi antara variable x1 dengan x2 secara bersama-sama dengan variable y = Korelasi product moment antara x1 dengan y = Korelasi product moment antara x2 dengan y = Korelasi product moment antara x1 dengan x2
3.7.7. Analisa Regresi Linier Berganda. Analisa regresi berganda adalah suatu teknik statistik yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh beberapa variabel bebas terhadap variabel terikat (Kuncoro, 2003). Analisa regresi yang dipakai disini untuk meneliti hubungan 12
dan pengaruh antara kepemimpinan, komitmen organisasi terhadap produktifitas kerja pegawai Perum Pegadaian Cabang Tepibandar Padang. Model persamaan regresi berganda dapat dinyatakan sebagai berikut : Y = a + b1..X1+ b2.X2 + e Dimana : Y = Produktifitas Kerja b1 = Koefesien regresi X X1= Kepemimpinan X2= Komitmen Organisasi a = Konstanta e = error Analisis ini digunakan untuk meramalkan nilai Y, (dependen variabel) terhadap nilai X (independen variabel). Menurut Santoso (2005) menyatakan bahwa dasar pengambilan keputusan untuk pengujian hipotesis adalah: - Jika nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas (p) < 0,05 (taraf kepercayaan 95 %), maka terdapat pengaruh yang berarti dari variabel bebas terhadap variabel terikat. - Jika nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas (p) > 0,05 (taraf kepercayaan 95 %.), maka tidak terdapat pengaruh yang berarti dari variabel bebas terhadap variabel terikat. 3.7.8. Uji Determinasi Koefisien Determinan ( Uji R²) Uji R²(R-Square) digunakan untuk mengukur seberapa besar proporsi variasi dari variable independen secara bersama sama dalam mempengaruhi variable dependent. Hasil pengujian ini menunjukkan seberapa besar variable independen dapat menjelaskan variable dependent, dengan rumus sebagai berikut : ESS R²= —— TSS Dimana : R² = Koefisien determinasi. ESS = Explain Sum Square (jumlah kuadrat yang dijelaskan) TSS = Total Sum Square (jumlah total kuadrat) 4. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN PENELITIAAN 4.1 Uji Validitas Dan Realibilitas Variabel Menurut Kuncoro (2003) suatu skala pengukuran dikatakan valid bila ia melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan variabel penelitian tersebut juga harus realiabel atau handal. Untuk mengetahui apakah instrumen pertanyaan valid atau tidak valid, maka digunakan nilai corrected item to total correlation. Bila nilai corrected item to total correlation suatu butir pertanyaan lebih besar dari 0,30 maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid, dan sebaliknya bila nilai corrected item to total correlation lebih kecil dari 0,30 maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan tidak 13
valid. Butir pertanyaan yang dinyatakan tidak valid akan dikeluarkan atau tidak digunakan mengukur variabel penelitian. Sedangkan untuk mengukur nilai kehandalan realibilitas variabel digunakan nilai Cronbach Alpha. Sekaran (2006: 422) mengemukakan reliability is the consistency and stability of the measuring instrument.Secara umum, definisi tersebut dapat diterjemahkan bahwa reliabilitas merupakan konsistensi dan stabilitas dari pengukuran instrumen. Dengan demikian, reliabilitas mencakup dua hal utama yaitu stabilitas ukuran dan konsistensi internal ukuran. Untuk mengetahui reliabilitas masing-masing variabel penelitian yaitu Kepemimpinan, Komitmen Organisasi, sebagai variable bebas, serta Kemampuan Produkfitas Kerja sebagai variable terikat digunakan nilai Cronbach’s alpha minimal 0.70 (Sekaran, 2006). Dengan ketentuan, jika nilai cronbach alpha > 0,70 maka variabel penelitian terukur secara jelas dan bisa dilanjutkan analisis pembahasan hasil penelitian. Dan sebaliknya jika nilai < 0,70 adalah tidak handal dan tidak bisa dilanjutkan analisis pembahasan hasil penelitian. 4.1.1 Uji Validitas 4.1.1.1. Variabel Kepemimpinan Berdasarkan hasil analisa validitas yang diringkas pada tabel berikut ini terlihat bahwa ke 14 butir pertanyaan yang digunakan untuk mengukur masingmasing item pertanyaan dalam variabel Kepemimpinan adalah valid. Hal ini dikarenakan ke 14 butir pertanyaan tersebut memiliki nilai corrected item to total correlation diatas 0,30. Hasil Uji Validitas Variabel Kepemimpinan
No 1 2 3
Pernyataan
Saya percaya dengan Kepala Perum Pegadaian Saya yakin bahwa saya dapat menangani masalah dalam pekerjaan Saya merasa bahwa saya sedag bekerja untuk alasan lebih besar dari sekedar mencari uang untuk hidup. 4 Saya percaya dengan pemimpin meskipun ketika ada ketidakberesan dalam organisasi. 5 Saya percaya dengan kemampuan saya untuk membuat keputusan dalam pekerjaan 6 Saya mengagumi pemimpin organisasi Pegadaian 7 Saya dapat menangani situasi yang tidak biasanya 8 Pekerjaan yang dilakukan organisasi Perum Pegadaian tempat saya bekerja bermanfaat bagi masyarakat 9 Sangat sukar bagi saya menemukan seseorang yang dapat memimpin. 10 Organisasi ini lebih baik daripada pemimpin yang ada sekarang 11 Saya dapat menangani tugas-tugas baru yang tidak biasa saya lakukan `12 Pekerjaan yang saya lakukan pantas menjadi alasan mengapa saya mengerjakannya.
Validitas Corrected item Total corealation 0,386 0,564 0,656 0,432 0,490 0,504 0,705 0,388 0,638 0,716 0,386 0,386 14
13 14
Saya percaya pada keputusan yang dibuat pemimpin Saya yakin dengan kemampuan saya untuk mengatasi hambatan dalam pekerjaan saya Sumber Data : Hasil pengolahan SPSS Lampiran 5
0,564 0,656
4.1.1.2. Komitmen Organisasi Variabel bebas kedua Komitmen Organisasi diukur dengan menggunakan 9 butir pertanyaan. Hasil Uji Validitas Komitmen Organisasi
No
Pernyataan
Validitas Corrected item Total corealation
1
Saya berusaha sekuat tenaga apa yang diharapkan secara normal agar menjadi sukses
0,119
2
Saya menceritakan kepada teman saya bahwa organisasi ini baik untuk bekerja
0,507
3
Saya menerima hampir setiap tipe penugasan pekerjaan agar selalu bekerja pada organisasi ini Saya menemukan bahwa nilai-nilai saya dan organisasi sangat mirip Saya bangga untuk menceritakan pada orang lain bahwa saya merupakan bagian dari organisasi ini Saya dapat bekerja sebaik ini bagi organisasi berbeda sejauh tipe pekerjaan sama Organisasi ini benar-benar memberikan inspirasi terbaik bagi saya dalam mencapai kinerja tugas Perlu sedikit perubahan untuk menyebabkan saya keluar dari organisasi Saya senang memilih bekerja pada organisasi ini dibandingkan organisasi lain
0,683
4 5 6 7 8 9
0,465 0,523 0,543 0,718 0,454 0,703
Sumber: Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS, Lampiran 6
Berdasarkan hasil analisa validitas yang ringkas pada tabel diatas terlihat bahwa ke 9 butir pertanyaan yang digunakan untuk mengukur masing-masing item pertanyaan dalam variabel Komitmen Organisasi adalah valid. Hal ini dikarenakan ke 9 butir pertanyaan tersebut memiliki nilai corrected item to total correlation diatas 0,30. Kecuali untuk pertanyaan nomor 1, dimana nilai corrected item to total correlation adalah berada dibawah dari 0,30 yaitu sebesar 0,119
15
4.1.1.3. Produktifitas Kerja Variabel terikat Produkfitas Kerja (Y) diukur dengan menggunakan 19 butir pertanyaan. Hasil uji validitas terhadap ke 19 butir pertanyaan tersebut diringkas dan disajikan pada tabel dibawah : Hasil Uji Validitas Produktifitas Kerja No
Pernyataan
Validitas Corrected item Total corealation 0,351
1
Saya menikmati Pekerjaan Yang menantang Dan Sukar
2
Saya berusaha keras untuk mencapai Prestasi Sesuai target
0,562
3
Saya mencari cara-cara baru untuk mengatasi kesukaran yang saya hadapi
0,683
4
Kuantitas kerja saya ini melebihi rata-rata karyawan lain
0,505
5
Kualitas kerja saya ini jauh lebih baik dari karyawan lain
0,572
6
Saya berusaha dengan lebih keras daripada yang seharusnya
0,574
7
Kemampuan saya melaksanakan pekerjaan utama adalah baik
0,730
8
Saya dapat melaksanakan pekerjaan secara tepat waktu
0,445
9
Pengetahuan Saya berkaitan dengan pekerjaan utamanya
0,677
10
Kreatifitas saya dalam melaksanakan pekerjaan adalah baik
0,694
11
Saya dapat melaksanakan tugas sesuai dengan prosedur kebijakan organisasi
0,351
`12 Saya ingin mengetahui seberapa baik saya bekerja,
0,259
menggunakannya sebagai umpan balik untuk perbaikan 13
Saya memberikan saran dan ide-kreatif
0,351
14
Saya dapat bekerja dibawah tekanan dan batas waktu ( Deadlines)
0,562
15
Saya sangat kuat mempertahankan gagasan dan argumentasi
0,683
16
Efesiensi kerja saya ini melebihi rata-rata karyawan lain
0,505
17
Standar kualitas kerja saya ini melebihi rata-rata standar resmi yang ada
0,572
18
Saya menetapkan diri sebagai teladan bagi orang lain
0,574
19
Saya melakukan pencatatan dengan teliti
0,730
Sumber: Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS, Lampiran 7 16
Berdasarkan hasil analisa validitas yang diringkas pada tabel diatas terlihat bahwa nilai corrected item to total correlation untuk ke 19 butir pertanyaan seluruhnya berada diatas 0,30. Hal ini dikarenakan ke 19 butir pertanyaan tersebut memiliki nilai corrected item to total correlation diatas 0,30. Kecuali untuk pertanyaan nomor 12, dimana nilai corrected item to total correlation adalah berada dibawah dari 0,30 yaitu sebesar 0,259 4.1.2 Uji Realibilitas 4.1.2.1 Uji Realibilitas Kepemimpinan Selanjutnya Dengan melihat pada hasil uji realibilitas variabel dengan mempergunakan nilai Cronbach Alpha adalah didapatkan nilainya adalah sebesar 0,868 atau > 0,700 (Sekaran,2006) dan dikatakan bahwa variabel ini sudah bersifat Handal, sehingga dapat dikatakan bahwa semua konsep pengukur masing-masing variabel dari kuesioner kepemimpinan adalah realiabel yang berarti bahwa kuesioner dalam penelitian ini adalah merupakan kuesioner yang handal. Hasil Uji Realibilitas Kepemimpinan
No
Pernyataan
1 2 3
Realibilitas Cronbach Alpha
Saya percaya dengan Kepala Perum Pegadaian Saya yakin bahwa saya dapat menangani masalah dalam pekerjaan Saya merasa bahwa saya sedag bekerja untuk alasan lebih besar dari sekedar mencari uang untuk hidup. 4 Saya percaya dengan pemimpin meskipun ketika ada ketidakberesan dalam organisasi. 5 Saya percaya dengan kemampuan saya untuk membuat keputusan dalam pekerjaan 6 Saya mengagumi pemimpin organisasi Pegadaian 7 Saya dapat menangani situasi yang tidak biasanya 8 Pekerjaan yang dilakukan organisasi Perum Pegadaian tempat saya bekerja bermanfaat bagi masyarakat 9 Sangat sukar bagi saya menemukan seseorang yang dapat memimpin. 10 Organisasi ini lebih baik daripada pemimpin yang ada sekarang 11 Saya dapat menangani tugas-tugas baru yang tidak biasa saya lakukan `12 Pekerjaan yang saya lakukan pantas menjadi alasan mengapa saya mengerjakannya. 13 Saya percaya pada keputusan yang dibuat pemimpin 14 Saya yakin dengan kemampuan saya untuk mengatasi hambatan dalam pekerjaan saya
0,868 0,857 0,852
Nilai Cronbach Alpha ( Hasil Realibilitas)
0,868
0,863 0,861 0,861 0,852 0,866 0,853 0,847 0,868 0,868 0,857 0,852
Sumber Data : Hasil pengolahan SPSS Lampiran
17
4.1.2.2. Uji Realibilitas Komitmen Organisasi Selanjutnya Dengan melihat pada hasil uji realibilitas variabel diatas dengan mempergunakan nilai Cronbach Alpha adalah didapatkan nilainya adalah sebesar 0,812 atau > 0,700 (Sekaran,2006) dan dikatakan bahwa variabel ini sudah bersifat Handal, sehingga dapat dikatakan bahwa semua konsep pengukur masing-masing variabel dari kuesioner Komitmen Organisasi adalah realiabel yang berarti bahwa kuesioner dalam penelitian ini adalah merupakan kuesioner yang handal. Hasil Uji Realibilitas Komitmen Organisasi No
Pernyataan
Realibilitas Cronbach Alpha
1
Saya berusaha sekuat tenaga apa yang diharapkan secara normal agar menjadi sukses
0,849
2
Saya menceritakan kepada teman saya bahwa organisasi ini baik untuk bekerja
0,793
3
Saya menerima hampir setiap tipe penugasan pekerjaan agar selalu bekerja pada organisasi ini Saya menemukan bahwa nilai-nilai saya dan organisasi sangat mirip Saya bangga untuk menceritakan pada orang lain bahwa saya merupakan bagian dari organisasi ini Saya dapat bekerja sebaik ini bagi organisasi berbeda sejauh tipe pekerjaan sama Organisasi ini benar-benar memberikan inspirasi terbaik bagi saya dalam mencapai kinerja tugas Perlu sedikit perubahan untuk menyebabkan saya keluar dari organisasi Saya senang memilih bekerja pada organisasi ini dibandingkan organisasi lain
0,768
Nilai Cronbach Alpha ( Hasil Realibilitas)
0,812
4 5 6 7 8 9
0,798 0,792 0,791 0,769 0,799 0,765
Sumber: Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS, Lampiran 6
18
4.1.2.3 Uji Realibilitas Produktifitas Kerja
Hasil Uji Realibilitas Produktifitas Kerja No
Pernyataan
1 2 3
Saya menikmati Pekerjaan Yang menantang Dan Sukar Saya berusaha keras untuk mencapai Prestasi Sesuai target Saya mencari cara-cara baru untuk mengatasi kesukaran yang saya hadapi Kuantitas kerja saya ini melebihi rata-rata karyawan lain Kualitas kerja saya ini jauh lebih baik dari karyawan lain Saya berusaha dengan lebih keras daripada yang seharusnya Kemampuan saya melaksanakan pekerjaan utama adalah baik Saya dapat melaksanakan pekerjaan secara tepat waktu Pengetahuan Saya berkaitan dengan pekerjaan utamanya Kreatifitas saya dalam melaksanakan pekerjaan adalah baik Saya dapat melaksanakan tugas sesuai dengan prosedur kebijakan organisasi Saya ingin mengetahui seberapa baik saya bekerja,menggunakannya sebagai umpan balik untuk perbaikan Saya memberikan saran dan ide-kreatif Saya dapat bekerja dibawah tekanan dan batas waktu ( Deadlines) Saya sangat kuat mempertahankan gagasan dan argumentasi Efesiensi kerja saya ini melebihi rata-rata karyawan lain Standar kualitas kerja saya ini melebihi rata-rata standar resmi yang ada Saya menetapkan diri sebagai teladan bagi orang lain Saya melakukan pencatatan dengan teliti
4 5 6 7 8 9 10 11 `12 13 14 15 16 17 18 19
Nilai Cronbach Alpha ( Hasil Realibilitas)
Realibilitas Cronbach Alpha 0,902 0,895 0,891 0,896 0,894 0,895 0,890 0,898 0,891 0,890 0,902 0,902 0,902 0,896 0,891 0,896 0,894 0,895 0,890 0,900
Sumber: Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS, Lampiran 7
Selanjutnya Dengan melihat pada hasil uji realibilitas variabel diatas dengan mempergunakan nilai Cronbach Alpha adalah didapatkan nilainya adalah sebesar 0,900 atau > 0,700 (Sekaran,2006) dan dikatakan bahwa variabel ini sudah bersifat Handal, sehingga dapat dikatakan bahwa semua konsep pengukur masing-masing variabel dari kuesioner Produktifitas Kerja adalah realiabel yang berarti bahwa kuesioner dalam penelitian ini adalah merupakan kuesioner yang handal.
19
4.2. Analisis Regresi Linear Berganda Untuk melihat Kepemimpinan (X1) Dan Komitmen Organisasi (X2) Terhadap Produktifitas Kerja (Y) Pegawai Pada Perum Pegadaian Cabang Tapibandar Padang, maka digunakan analisa Regresi Linear Berganda. Berdasarkan Pada hasil penjelasan data, dengan bantuan program SPSS dapat dilihat hasilnya melalui tabel berikut ini : Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Coefficientsa
Model 1 (Constant) PengaruhKepemimpinan KomitmenOrganisasi
Unstandardized Coeff icients B Std. Error .154 .072 .453 .061 .508 .062
Standardized Coeff icients Beta .476 .528
t 2.145 7.362 8.171
95% Confidence Interv al for B Correlations Sig. Lower Bound Upper Bound Zero-order Partial .038 .009 .298 .000 .329 .577 .978 .755 .000 .382 .633 .980 .787
Part
Collinearity Statistics Tolerance VIF
.149 .165
.098 .098
a. Dependent Variable: Produktif it asKerja
Sumber Data : Pengolahan SPSS Lampiran 10
Berdasarkan tabel tersebut dapat ditulis bentuk persamaan regresi bentuk Standardized Coefficient regresi linear berganda ( Supranto, 2001) : Y = a + b1 X 1 + b 2 X 2 + e Y = 0,154 + 0,453 X 1 + 0,508 X + e Berdasarkan atas Hasil analisa regresi berganda pada tabel tersebut diringkas sebagai berikut : a. Constant (a) : 0,154 Menyatakan, jika ada dan tidak adapun variable kepemimpinan dan komitmen organisasi, maka produktifitas kerja pegawai Perum Pegadaian Cabang Tapibandar Padang, akan hanya bersifat tetap sebesar 0,154 b. Koefisien Regresi Variabel Kepemimpinan (X1) diperoleh sebesar 0,453 dengan tanda positif menyatakan bahwa; Setiap ada penambahan 1 satuan variable kepemimpinan, maka akan mampu untuk meningkatkan produktifitas kerja Pegawai Perum Pegadaian Cabang Tapibandar Padang Sebesar 0,453. Hal ini berarti semakin tinggi Pengaruh kepemimpinan maka akan semakin meningkat produktifitas kerja Pegawai c. Koefisien Regresi Variabel Komitmen Organisasi (X2) diperoleh sebesar 0,508 dengan tanda positif menyatakan bahwa : Setiap ada penambahan 1 satuan variable komitmen organisasi, maka akan mampu untuk meningkatkan produktifitas kerja Pegawai Perum Pegadaian Cabang Tapibandar Padang Sebesar 0,508. Hal ini berarti semakin tinggi komitmen organisasi maka akan semakin meningkat produktifitas kerja Pegawai. 20
10.198 10.198
4.3. Pengujian Hipotesis Menurut Sekaran (2006) hypoyhesis is an educated conjucture abut the logically developed relationship between two or more variables, expresses in the form of testable statements. Secara umum definisi tersebut dapat diartikan bahwa hipotesis merupakan dugaan tentang hubungan yang logis antara dua variabel atau lebih yang dinyatakan dalam bentuk pernyataan yang perlu diuji kebenarannya Menurut Santoso (2005) menyatakan bahwa dasar pengambilan keputusan untuk pengujian hipotesis adalah: Uji t– test Hasil Uji t - test Coefficientsa
Model 1 (Constant) PengaruhKepemimpinan KomitmenOrganisasi
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta .154 .072 .453 .061 .476 .508 .062 .528
t 2.145 7.362 8.171
95% Confidence Interval for B Correlations Sig. Lower Bound Upper Bound Zero-order Partial .038 .009 .298 .000 .329 .577 .978 .755 .000 .382 .633 .980 .787
Part .149 .165
Collinearity Statistics Tolerance VIF .098 .098
a. Dependent Variable: Produktifit asKerja
Dari hasil perhitungan diatas menurut pengolahan SPSS untuk variable bebas pertama kepemimpinan, ditemukan nilai t hitung adalah sebesar 7,362. Sedangkan jika dibandingkan dengan hasil pada t table untuk 44 responden dengan nilai signifikasi 0,05 (5%) menurut t table adalah sebesar 1,6802. Jadi dengan besar nya t0 hitung dari t table, maka kesimpulan dari uji hipotesis ini adalah “diterima” Selanjutnya dari hasil perhitungan diatas menurut pengolahan SPSS untuk variable bebas pertama kepemimpinan, ditemukan nilai t hitung adalah sebesar 8,171. Sedangkan jika dibandingkan dengan hasil pada t table untuk 44 responden dengan nilai signifikasi 0,05 (5%) menurut t table adalah sebesar 1,6802. Jadi dengan besarnya t0 hitung dari t table, maka kesimpulan dari uji hipotesis ini adalah “diterima” Hal ini juga diperkuat oleh ketentuan hipotesis yang dikemukakan oleh Santoso (2005) menyatakan bahwa : - Jika nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas (p) < 0,05 (taraf kepercayaan 95 %), maka terdapat pengaruh yang berarti dari variabel bebas terhadap variabel terikat. - Jika nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas (p) > 0,05 (taraf kepercayaan 95 %.), maka tidak terdapat pengaruh yang berarti dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Pada tabel 4.13. Tabel tersebut memperlihatkan bahwa nilai koefisien regresi (beta) dan signifikasi (sig) untuk masing-masing variabel bebas adalah a. Variabel Kepemimpinan Hipotesis : Ho <β0 Tidak ada pengaruh positif dan signifikan dari variabel kepemimpinan terhadap Produktifitas Kerja Pegawai Kantor Pegadaian Cabang Tapibandar. Ho >β0 Semakin tinggi Kepemimpinan, maka semakin tinggi Produktifitas Kerja Pegawai. Dengan melihat hasil pengujian regresi untuk produktifitas kerja 21
10.198 10.198
menunjukan bahwa nilai t hitung adalah sebesar 7,362 dengan tingkat signifikasi adalah sebesar 0,000. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05, artinya nilai tersebut jauh berada pada batas toleransi (0,000< 0,05), maka hipotesis : “Diterima“ Santoso (2005). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa : Semakin Tinggi Kepemimpinan, maka akan semakin tinggi pula produktifitas Kerja Pegawai Kantor Pegadaian Cabang Tapibandar Padang. b. Variabel Komitmen Organisasi Hipotesis : Ho <β0 Tidak ada pengaruh positif dan signifikan dari variabel Komitmen Organisasi terhadap Produktifitas Kerja Pegawai Kantor Pegadaian Cabang Tapibandar Padang. Ho >β0 Semakin tinggi Komitmen Organisasi, maka semakin tinggi Produktifitas Kerja Pegawai. Dengan melihat hasil pengujian regresi untuk produktifitas kerja menunjukan bahwa nilai t hitung adalah sebesar 8,171 dengan tingkat signifikasi adalah sebesar 0,000. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05, artinya nilai tersebut jauh berada pada batas toleransi (0,000<0,05), maka hipotesis : “Diterima“ Santoso (2005). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa : Semakin Tinggi Komitmen Organisasi, maka akan semakin tinggi pula produktifitas Kerja Pegawai Kantor Pegadaian Cabang Tapibandar Padang. 4.4. Hasil Uji F Pengujian hipotesis secara bersama-sama dilakukan dengan menggunakan Uji F. Uji F dilakukan untuk menguji hubungan signifikasi antara variabel bebas dan variabel terikat secara keseluruhan. Hasil pengujian pada penelitian ini dijelaskan sebagai berikut : Hasil Uji F ANOVAb Model Sum of df Mean Square F Sig. Squares .000a 1 Regressi 14.277 2 7.138 1199.482 2 Residual .244 41 .006 Total 14.521 43 a. Predictors : (Constant) Komitmen Organisasi, Kepemimpinan b. Dependent Variable : Produktifitas Kerja Sumber Data : Pengolahan SPSS Lampiran 10 Ho ; β1 = β2= 0, Berarti : Tidak ada pengaruh yang signifikan dari kedua variabel kepemimpinan dan komitmen organisasi terhadap produktifitas Kerja Pegawai Kantor Pegadaian Cabang Tapibandar Padang. Ho ; β1 = β2 >0 Berarti : Ada pengaruh yang signifikan dari kedua variabel kepemimpinan dan komitmen organisasi terhadap produktifitas Kerja Pegawai Kantor Pegadaian Cabang Tapibandar Padang. Pada hasil penelitian ini didapatkan data Hasil pengujian model regresi untuk keseluruhan variabel menunjukan bahwa nilai F adalah sebesar 1199,482 dengan tingkat signifikasi adalah sebesar 0,000. Nilai signifikansi tersebut berada jauh dibawah 0,05 ( Santoso,2005). Dengan arah koefisien secara positif, maka diperoleh 22
kesimpulan bahwa : Kepemimpinan (X1) dan Komitmen Organisasi (X2) secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap produktifitas kerja (Y) Pegawai Kantor Pegadaian Cabang Tapibandar Padang.
4.5. Koefisien Determinasi ( R2) Koefisien determinasi ( R2) pada intinya adalah alat untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali,2007). Nilai koefisien determinasi adalah berada antara nol dan satu. Bila R =0 berarti antara variabel bebas dengan variabel terikat tidak ada hubungannya, dan sebaliknya bila R =1, maka antara variabel bebas dan variabel terikat mempunyai hubungan yang sangat erat sekali (100%), (Kuncoro,2009). Perhitungan terhadap Koefisien Determinasi dalam model regresi dibaca dengan nilai : Adjusted R Square. Dan hasil penelitian ini dijelaskan sebagai berikut : Koefisien Determinasi Model Summaryb Change Statistics Model 1
R R Square .829a .828
Adjusted Std. Error of R Square the Estimate .819 .07714
R Square Change F Change .983 1199.482
df 1
df 2 2
41
Sig. F Change .000
a. Predictors: (Constant), KomitmenOrganisasi, PengaruhKepemimpinan b. Dependent Variable: Produktif itasKerja Sumber Data : Pengolahan SPSS Lampiran 10
Dari hasil perhitungan regresi dapat diketahui bahwa : Koefisien determinasi (adjusted R Square ) adalah sebesar 0,819. Hal ini berarti bahwa dalam penelitian ini variabel Kepemimpinan (X1) dan Komitmen Organisasi (X2) berpengaruh signifikan sebesar 81,9 % terhadap Produktifitas Kerja Pegawai Kantor Pegadaian Cabang Tapibandar Padang. Sedangkan sisanya sebesar 18,1 % Produktifitas Kerja dapat juga dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya yang tidak termasuk diteliti dalam penelitian ini. Seperti motivasi kerja, disiplin kerja, kepuasan kerja dan lain sebagainya 4.6. Pembahasan Hasil Penelitian Dari hasil pengujian Hipótesis pertama Variabel Kepemimpinan (X1) dapat disimpulkan bahwa variabel kepemimpinan tersebut berpengaruh signifikan terhadap Produktifitas Kerja Pegawai Kantor Pegadaian Cabang Tepi Bandar Padang, hal ini terbukti. Dengan melihat hasil pengujian regresi untuk produktifitas kerja menunjukan bahwa nilai t hitung adalah sebesar 7,362 dengan tingkat signifikasi adalah sebesar 0,000. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05, artinya nilai tersebut jauh berada pada batas toleransi (0,000< 0,05), maka hipotesis : “ Diterima “ Santoso (2005). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa : Semakin baik didalam Organisasi, maka akan semakin tinggi pula produktifitas Kerja Pegawai 23
Kantor Pegadaian Cabang Tapibandar Padang, dengan Rata-Rata Skor Jawaban Variabel Kepemimpinan adalah sebesar 3,43 dengan rata-rata TCR adalah sebesar : 68,68 %. Yang berada dalam kategori : “Cukup’ Yang berarti bahwa Kepemimpinan sudah memperlihatkan kepuasan yang cukup baik terhadap produktifitas kerja pegawai. Dengan kepemimpinan yang semakin baik, maka akan mampu untuk meningkatkan produktifitas Kerja Pegawai Kantor Pegadaian Cabang Tepibandar Padang. Hasil penelitian ini sudah relavan dengan teori yang dikemukakan oleh Juvani Sagala (2008) mengungkapkan bahwa tingkat Produktifitas seseorang dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya konflik yang terjadi dalam suatu kantor, kepemimpinan, iklim kerja, semangat kerja, motivasi, insentif, prilaku pimpinan, dan faktor lainnya. Dari hasil pengujian Hipótesis kedua Variabel Komitmen Organisasi (X2) dapat disimpulkan bahwa variabel komitmen organisasi tersebut berpengaruh signifikan terhadap Produktifitas Kerja Pegawai Kantor Pegadaian Cabang Tepi Bandar Padang, hal ini terbukti. Dengan melihat hasil pengujian regresi untuk produktifitas kerja menunjukan bahwa nilai t hitung adalah sebesar 8,171 dengan tingkat signifikasi adalah sebesar 0,000. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05 artinya nilai tersebut jauh berada pada batas toleransi (0,000< 0,05) maka hipotesis : “Diterima“ Santoso (2005). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa : Semakin Tinggi Komitmen Organisasi, maka akan semakin tinggi pula produktifitas Kerja Pegawai Kantor Pegadaian Cabang Tapibandar Padang. Dari hasil hipotesis kedua penelitian ini, dapat diinterprestasikan bahwa dengan terciptanya komitmen organisasi yang semakin baik, maka akan mampu untuk meningkatkan produktifitas Kerja Pegawai Kantor Pegadaian Cabang Tepibandar Padang. Hal ini sudah relavan dengan pendapat ahli, Siagian (2004) yang dalam teorinya menyatakan bahwa : ” Dalam organisasi dimana para pekerja dipandang dan diperlakukan ”seorang anggota keluarga besar” organisasi akan merupakan dorongan yang sangat kuat untuk meningkatkan komitmen organisasi. Pada giliran komitmen organisasi yang tinggi akan berakibat pada berbagai sikap dan prilaku positif seperti menghindari tindakan perilaku dan sikap yang merugikan nama baik organisasi, kesetiaan pada pimpinan, kepada rekan setingkat dan kepada bawahan, sehingga akan mampu untuk meningkatkan produktifitas yang tinggi, kesediaan menyelesaikan konflik melalui musyawarah dan lainnya. Selanjutnya dengan melihat kepada hasil perhitungan regresi dapat diketahui bahwa : Koefisien determinasi (adjusted R Square ) adalah sebesar 0,819. Hal ini berarti bahwa dalam penelitian ini variabel Kepemimpinan (X1) dan Komitmen Organisasi (X2) berpengaruh signifikan sebesar 81,9 % terhadap Produktifitas Kerja Pegawai Kantor Pegadaian Cabang Tapibandar Padang. Sedangkan sisanya sebesar 18,1 % Produktifitas Kerja dapat juga dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya yang tidak termasuk diteliti dalam penelitian ini. Oleh karena itu maka kepemimpinan untuk mengarahkan seluruh pegawai Kantor Pegadaian Cabang Tapibandar Padang akan sangat menentukan sekali pada pencapaian produktitas kerja pegawai dimasa mendatang. 4.7.
Implikasi Hasil Penelitian Dari hasil regresi berganda diketahui bahwa kepemimpinan dan Komitmen Organisasi berpengaruh terhadap Produktifitas Kerja Pegawai Cabang Tapibandar 24
Padang. Hal ini berarti bahwa, jika pihak manajemen ingin meningkatkan produktifitas kerja pegawai maka aspek kepemimpinan dan komitmen organisasi berimplikasi bagi Pegawai dalam meningkatkan produktifitas kerja pegawai dimasa mendatang dengan memprioritaskan dengan mengacu kepada nilai tertinggi dari TCR (Tingkat Capaian Responden) adalah merupakan hal yang harus dipertahankan dan nilai TCR terendah adalah merupakan sesuatu yang terpenting untuk ditingkatkan dan menjadi perhatian untuk perbaikan dimasa mendatang terhadap aspek : A. Variabel Kepemimpinan 1. Pegawai masih belum yakin terhadap keberhasilan kepala dalam memimpin organisasi ini, sehingga pemimpin harus mampu meyakinkan pegawai untuk membawa organisasi kearah yang lebih baik dengan berbagai upaya, seperti mempraktekkan gaya-gaya kepemimpinan yang sesuai dan dapat terlaksana dimasa mendatang. 2. Pegawai belum bisa menangani tugas-tugas baru yang selama ini pernah diberikan oleh pimpinan organisasi ini, sehingga pemimpin dapat memberikan kepercayaan kepada pegawai sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya untuk keluwesan dalam menjalankan terutama bagi tugas-tugas penting yang baru sehingga karyawan akan mampu untuk meningkatkan produktifitas kerjanya dimasa mendatang. 3. Pemimpin belum bisa menjelaskan terhadap bentuk Pekerjaan yang mereka harus lakukan, sehigga pantas menjadi alasan mengapa mereka mengerjakannya. Untuk itu sikap pemimpin dituntut agar memiliki penguasaan materi dari pekerjaannya, sehingga ia akan mampu juga untuk menjelaskan pekerjaan tersebut terhadap bawahannya. B. Variabel Komitmen Organisasi. Hal ini berarti bahwa masing-masing pegawai pada umumnya mempunyai komitmen untuk dapat bekerja dengan baik demi organisasi ini, walaupun dilaksanakan pada organisasi lain yang berbeda, sepanjang tipe pekerjaan yang sama Sedangkan pertanyaan Nomor 1, memiliki rata-rata paling rendah. Hal ini berarti bahwa pada umumnya pegawai belum memiliki komitmen untuk berusaha sekuat tenaga apa yang diharapkan oleh Kantor Perum Pegadaian Cabang Tepibandar Padang, secara normal agar menjadi sukses. Untuk itu diharapkan agar fihak manajemen dapat memberikan keyakinan kepada masing-masing pegawai untuk bekerja secara baik dalam mewujudkan visi dan misi perusahaan untuk tujuan meningkatkan produktifitas kerja pegawai dimasa mendatang. C. Variabel Produktifitas Kerja Bahwa masing-masing pegawai pada umumnya sudah bertindak secara Konstruktif untuk melaksanakan pekerjaan dan berusaha dengan lebih keras daripada yang seharusnya. Dan selanjutnya masing-masing pegawai pada umumnya sudah memiliki kekuatan untuk mewujudkan potensinya sehingga sudah berhasil menetapkan diri sebagai contoh dan teladan bagi orang lain. Sedangkan pertanyaan Nomor 15, memiliki rata-rata paling rendah. Hal ini berarti bahwa pada umumnya pegawai belum berproduktifitas dalam pekerjaan. Minimnya kemampuan mereka untuk mengatasi persoalan & menyesuaikan diri dengan lingkungan terutama dalam hal mempertahankan gagasan dan argumentasi 25
dalam tugas sehari-hari. Diharapkan pemimpin untuk dapat memberikan kemampuan manajerialnya untuk meningkatkan kemampuan masing masing pegawai, sehingga para pegawai dapat mengatasi pekerjaannya dengan baik dimasa mendatang.
5.
PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan skripsi ini dapat disimpulkan dan saran-saran sebagai berikut : 5.1. Kesimpulan Berdasarkan analisa data dan interprestasi yang telah disampaikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan dari hasil penelitian ini sebagai berikut : 1. Implementasi pengaruh kepemimpinan terhadap sebagian besar pegawai Kantor Pegadaian Cabang Tapibandar yang berlangsung selama ini sudah relatif baik dengan Rata-Rata Skor Jawaban Variabel Pengaruh Kepemimpinan adalah sebesar 3,59 dengan rata-rata TCR (Tingkat Capaian Responden adalah sebesar : 71,85 %. Yang berada dalam kategori : “ Baik” 2. Implementasi Komitmen Organisasi yang berlansung pada sebagian besar pegawai Kantor Pegadaian Cabang Tapibandar Padang yang berlansung selama ini sudah relatif baik dengan Rata-Rata Skor Jawaban Variabel Pengaruh Komitmen Organisasi adalah sebesar 3,61 dengan rata-rata TCR (Tingkat Capaian Responden) adalah sebesar : 72,2 %. Yang berada dalam kategori “Baik”. 3. Dengan melihat hasil pengujian regresi untuk produktifitas kerja menunjukan bahwa nilai t hitung adalah sebesar 7,36 dengan tingkat signifikasi adalah sebesar 0,000. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05, artinya nilai tersebut jauh berada pada batas toleransi ( 0,000< 0,05), maka hipotesis : “ Diterima “ Santoso (2005). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa : Semakin Tinggi Pengaruh Kepemimpinan, maka akan semakin tinggi pula produktifitas Kerja Pegawai Kantor Pegadaian Cabang Tapibandar Padang. 4. Dengan melihat hasil pengujian regresi untuk produktifitas kerja menunjukan bahwa nilai t hitung adalah sebesar 8,17 dengan tingkat signifikasi adalah sebesar 0,000. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05, artinya nilai tersebut jauh berada pada batas toleransi (0,000< 0,05), maka hipotesis : “Diterima“ Santoso (2005). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa : Semakin Tinggi Komitmen Organisasi, maka akan semakin tinggi pula produktifitas Kerja Pegawai Kantor Pegadaian Cabang Tapibandar Padang. 5. Berdasarkan atas hasil perhitungan regresi dapat diketahui bahwa : Koefisien determinasi (adjusted R Square ) adalah sebesar 0,819. Hal ini berarti bahwa dalam penelitian ini variabel Kepemimpinan (X1) dan Komitmen Organisasi (X2) berpengaruh signifikan sebesar 81,9 % terhadap Produktifitas Kerja Pegawai Kantor Pegadaian Cabang Tapibandar Padang. Sedangkan sisanya sebesar 18,1 % Produktifitas Kerja dapat juga dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya yang tidak termasuk diteliti dalam penelitian ini.
26
5.2. Saran-Saran Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat pada pihak pengambil kebijakan sebagai berikut: 1. Dalam upaya mencapai tingkat kemampuan Produktifitas Kerja Pegawai Kantor Pegadaian Cabang Tapibandar Padang disarankan kepada pengambil kebijakan agar terus menerapkan Pengaruh Kepemimpinan selama ini. Khususnya untuk hal yang menimbulkan permasalahan dari hasil penelitian, yaitu yang memiliki nilai rata rata terendah dari item pertanyaan Nomor 1, “Saya percaya dengan Kepala Perum Pegadaian“ pertanyaan nomor 11“ Saya dapat menangani tugastugas baru “ dan pertanyaan nomor 13 ”Saya percaya pada keputusan yang dibuat pemimpin“ memiliki rata-rata paling rendah yaitu dengan nilai yang sama untuk ketiga pertanyaan tersebut yang berarti bahwa : A. Kepemimpinan harus bisa memberikan keyakinan terhadap keberhasilan kepala dalam memimpin organisasi ini. B. Masing-masing Pegawai harus bisa menangani tugas-tugas baru yang selama ini pernah diberikan oleh pimpinan organisasi, serta C. Pemimpin harus bisa menjelaskan terhadap bentuk Pekerjaan yang mereka harus lakukan, sehigga pantas menjadi alasan mengapa mereka mengerjakannya. 2. Dalam upaya mencapai tingkat Kemampuan produktifitas Kerja Pegawai Kantor Pegadaian Cabang Tapibandar Padang disarankan kepada pengambil kebijakan agar terus menerapkan Komitmen Organisasi yang telah ada selama ini. Khususnya untuk hal yang menimbulkan permasalahan dari hasil penelitian. Nomor 1. Hal ini berarti bahwa pada umumnya pegawai disarankan memiliki komitmen untuk berusaha sekuat tenaga apa yang diharapkan oleh kantor Perum pegadaian Cabang Tepi Bandar Padang secara normal agar menjadi sukses. 3. Pada penelitian selanjutnya disarankan agar mempertimbangkan atau menambah variabel bebas lainnya yang lain diluar model penelitian ini. Jika perlu penelitian selanjutnya menambah jumlah kuesioner yang disebarkan atau data didapat lebih banyak untuk diteliti.
27
DAFTAR PUSTAKA Anoraga, Pandji dan Suyati, (2006). Perilaku Keorganisasiaan. PT. Pustaka Jaya Jakarta. Arikunto,2006. Manajemen Pengajaran secara Manusiawi. Jakarta Rieneka Cipta Ryas Rasyid (2008:95) Pemimpin adalah sebuah konsep yang merangkum berbagai segi dari interaksi pengaruh antara Pemimpin dengan Pengikut dalam mengejar tujuan Bersama . Rineka Cipta Jakarta Sondang P.Siagian (2009:204) Teori dan Praktek Kepemimpinan Penerbit Rineka Cipta Jakarta Locke (2003) Buku The Essence Of Leardership The Fonr Keys To Leading Succesfully, Jurnal Manajemen dan Bisnis. Rivai (2006:2) Kepemimpinan dalam Organisasi, Kepemimpinan merupakan kemampuan pemimpin Untuk Mempengaruhi Karyawan dalam sebuah Organisasi. Penerbit Rajawali Press. Arie De Geuss (200l) Peran Seorang Pemimpin Sangat Menentukan Bagi Pertumbuhan Kelangsungan Hidup Organisasi., Small Business Administration. George R. Terry dalam Kartini Kartono (2001:41) Sifat Yang Harus dikembangkan oleh Pemimpin adalah Kekuatan Jasmani, Kesetabilan Emosi, Prilaku bawahan, Pustaka Jakarta. Uma Sekaran, Edisi 4 (2006) Metodologi Penelitian (Research Methods) MC. Fillen (1996) Model Charismatic Leadershi, Group & Organisasional Managemen, Vol 21 (163-191) Riva’I (2013:284) Komitmen Organisasi Haruslah Mengandung arti secara Operasional, Penerbit Rajawali Press. Arikunto (2004:165) Komitmen Organisasi Kesediaan seseorang Untuk Terlibat Aktif, Rineka Jakarta. Suhertian (2004:44) Komitmen merupakan kecenderungan dalam diri seseorang untuk merasa aktif dan Penuh Tanggung Jawab. Profil Pendidikan Profesional, Yokyakarta. Kartono (2008:76) Komitmen sebagai Janji Tanggung Jawab dan Keterikatan berdasarkan Sikap-sikap dan Perjanjian Yang dianut, Rajawali Jakarta. Porter Mawday dan Stres (2007) Bahwa Komitmen Kerja terdiri dari 3 Komponen, Jakarta Erlangga Meyer, Allen & Smith (2003) Komitmen Kerja Terdiri dari 3 Komponen, Journal Of Applied Psychology. Djumhana, Muhamad (2000)Hukum Perbankan di Indonesia.Bandung : PT.Citra Aditya Bakti. Hasibuan S.P Malayu, Dasar-dasar Perbankan, Cetakan ketiga, PT.Bumi Aksara, Jakarta, 2004. Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, PT. RAJA GRAFINDO PERSADA, Jakarta, 2009. Manulang (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.Bandung : PT. Remaja Rosakarya. 28
Nawawi, Hadari,2007Administrasi Personalia Untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta. Haji Mas Agung. Robinson Stephen P. (2007). Perilaku Organisasi, Konsep, Kontra versi, Aplikasi, Alih bahasa, Handyana Pujaatmoko, Jakarta : Prenhallindo. Niswonger, C. Rollin, Philip E.Fess and Carl S. Warren Anccounting Principle.17 th. Ed. Cincinnati, Ohio: South-Western Publishing Co. 1990. Sumber : PERUM Pegadaian Cabang Tapi Bandar Padang, Susilo, Y. Sri, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta : Salemba Empat 2002. Sinungan, Muchdarsyah, Manajemen Dana Bank, hal.211 PT Bumi Aksara, Jakarta, 2000. Standar Akuntansi Keuangan, Penerbit salemba, hal 23, 2000. Stoner, J dan Freeman Edward, R. 1994.Manajemen. Jakarta: Intermedia. Sunariyah (2004) Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Edisi Keempat, Yogyakarta: UPP (Unit Penerbit dan Percetakan) AMP YKPN. Thomas, Suyatno, dkk, Dasar-dasar Perkreditan, edisi ketiga, Penerbit Gramedia Pustaka Utama, 2006. Tim Diklat Pegadaian, 2007, Kumpulan Bahan Diklat PERUM Pegadaian. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 7 tahun 1992. Tentang Perbankan, Jakarta, 1992, pasal 1 Ayat 2. Undang-undang Perbankan No.10 tahun 1998 Tentang Perbankan, PT Sinar Grafika, Jakarta, 2002. www.pegadaian.co.id tanggal 24 September 2010 pukul 21.30
29