Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PEGADAIAN CABANG KOTA KEDIRI
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Oleh: YONATAN FERI DWI ANJAYA NPM: 11.1.02.02.0310
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015
YONATAN FERI DWI ANJAYA | 11.1.02.02.0310 FE - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
YONATAN FERI DWI ANJAYA | 11.1.02.02.0310 FE - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
YONATAN FERI DWI ANJAYA | 11.1.02.02.0310 FE - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PEGADAIAN CABANG KOTA KEDIRI YONATAN FERI DWI ANJAYA NPM: 11.1.02.02.0310 Fakultas Ekonomi - Manajemen
[email protected] Drs.Ec.Icshannudin M.M dan Dedi Suselo SE.MM UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh budaya organisasi, kepemimpinan dan komunikasi terhadap kinerja karyawan penggadaian cabang Kota Kediri. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian korelasi yaitu dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, kemudian analisis data dalam penalitian ini adalah menggunakan analisis regresi berganda. Populasi yang di gunakan adalah karyawan Penggadaian Cabang Kota Kediri. Jumlah karyawan dalam penelitian ini adalah 30 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh variabel budaya organisasi, kepemimpinan, dan komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Sedangkan secara parsial variabel bebas, juga terdapat pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variable terikat. Berdasarkan penelitian ini di sarankan kepada pihak Pegadaian cabang kota kediri agar selalu memperhatikan kondisi karyawan dan lebih memperhatikan lagi faktor-faktor budaya organisasi, kepemimpinan, dan komunikasi sehingga kepuasan kerja karyawan tetap terjaga yang pada akhirnya di harapkan akan dapat meningkatkan kinerja karyawannya.
Kata kunci : Budaya organisasi, kepemimpinan, komunikasi dan kinerja karyawan.
YONATAN FERI DWI ANJAYA | 11.1.02.02.0310 FE - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Kast dan Rosenzweig (2002:21) bahwa kita I. LATAR BELAKANG
membutuhkan suatu devinisi umum dan
Sumber daya manusia merupakan hal
sebuah
model
konseptual
mengenai
terpenting dalam sebuah perusahaan karena
organisasi yang cocok untuk semua jenis
perannya
kegiatan
kecil dan besar, informal dan formal,
operasional perusahaan harus mempunyai
sederhana dan kompleks, dan organisasi
sumber daya manusia yang berkualitas
yang melaksanakan berbagai aktivitas dan
tinggi, seperti mempunyai pengetahuan
fungsi.
sebagai
pelaksana
Arimba (2013), menyatakan bahwa
yang luas dan keterampilan yang sesuai dalam
budaya orgainsasi adalah perekat social
mengelola perusahaan seoptimal mungkin
yang mengingat anggota dari organisasi.
sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
Dari beberapa definisi diatas dapat ditarik
dengan
bidangnya
serta
usaha
Kinerja pegawai adalah hasil kerja
kesimpulan
bahwa
dengan
adanya
perseorangan dalam organisasi. Sedangkan
organisasi maka akan tercipta ide-ide dari
kinerja organisasi adalah totalitas hasil kerja
suatu perkumpulan manusia, apabila suatu
yang telah dicapai oleh suatu organisasi.
organisasi kuat maka tujuan dari organisasi
Kinerja pegawai dan kinerja organisasi
tersebut akan mudah untuk dicapai.
erat.
Kepemimpinan/leadership merupakan
Tercapainya tujuan organisasi tidak dapat di
topik yang menarik perhatian banyak orang
lepaskan sumber daya yang di miliki oleh
dan di definisikan dengan banyak cara.
organisasi yang di gunakan atau di jalankan
Kepemimpinan
oleh pegawai yang berperan aktif sebagai
berdasarkan ciri-ciri, perilaku pengaruh,
pelaku
tujuan
pola interaksi, hubungan-hubungan peran,
organisasi tersebut. Menurut Simanjuntak
dan posisi jabatan administratif. Penelitian
(2000:15), kinerja adalah mengefektifkan
oleh Sulaiman (2014) menyimpulkan bahwa
faktor
secara
gaya kepemimpinan adalah perilaku dan
proses
strategi,
mempunyai
keterkaitan
dalam
kinerja
langsung
upaya
yang
mencapai
karyawan
digunakan
yang
dalam
sebagai
dapat
hasil
di
definisikan
kombinasi
dari
falsafah, ketrampilan, sifat, sikap, yang
pendapatan. Stoner (1995) memberikan pengertian
sering diterapkan seorang pemimpin ketika
budaya sebagai kompleks atau asumsi
ia
tingkah laku cerita ,metosmetafora dan
bawahannya. Dari definisi diatas dapat
berbagi ide lain yang menjadi satu untuk
ditarik
penentuan
anggota
merupakan suatu kemampuan yang melekat
masyarakat tertentu. Sedangkan menurut
pada diri individu yang memimpin yang
apa
arti
menjadi
YONATAN FERI DWI ANJAYA | 11.1.02.02.0310 FE - Manajemen
mencoba
mempengaruhi
kesimpulan
kinerja
kepemimpinan
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
dipengaruhi oleh beberapa faktor baik itu
pinjaman secara praktis. Pinjaman uang
faktor eksternal maupun internal.
dimaksud lebih mudah diperoleh calon
Komunikasi adalah proses di mana
nasabah karena menjaminkan barang-barang
individu, kelompok/group atau organisasi
yang mudah di dapat pula. Dengan jaminan
mengirimkan berbagai bentuk informasi
barang seperti emas, motor dan sebagaianya
atau pesan kepada orang lain, kelompok
bisa
atau organisasi. Berdasarkan definisi ini
membutuhkan dana cepat hanya dengan
maka
atau
memberikan jaminan yang di miliki oleh
organisasi dapat bertindak sebagai pengirim
nasabah. Dan mengingat pentingnya fungsi
/sender maupun sebagai penerima/receiver
pegadaian tersebut maka tiap pegawai ikut
(Greenberg dan Baron, 2003:69). Menurut
aktif dalam mengoptimalkan tujuan dari
Partini
pegadaian
cabang
Kediri.
komunikasi adalah usaha mendorong orang
menjalankan
kegiatan
khususnya
lain menginterprestasikan pendapat seperti
bulan-bulan terakhir ini manajemen kurang
apa yang di kehendaki oleh orangyang
memperhatikan tiga aspek yang dijelaskan
mempunyai
diatas
baik
individu,
dan
kelompok
Hartono
(2013:1223)
pendapatan
tersebut.
Komunikasi merupakan cara menyampaikan
membantu
yaitu
Budaya
yang
Dalam pada
organisasi,
Kepemimpinan dan Komunikasi.
gagasan, fakta pikiran, perasaan dan nilai
Masalah budaya organisasi merupakan
kepada orang lain. Pelaksanaannya selalu
bagian
melibatkan
dua
masyarakat
yang
takterpisahkan
pihak,
pengirim
lingkungan
pihak
penerima
keragaman budaya yang ada di organisasi
(komunikan). Komunikasi merupakan suatu
sama banyaknya dengan jumlah karyawan
kegiatan
yang ada pada organisasi tersebut sehingga
(komunikator)
yang
dan
tak
terpisahkan
dalam
kehidupan manusia karena segala gerak
salah
langkah
pendapat
kita
selalu
disertai
dengan
komunikasi.
internal
dengan
satunya
organisasi,
menyebabkan
antara
pegawai
karena
perbedaan
satu
dengan
lainnya dan budaya organisasi dari tahun-
Pegadaian
cabang
kota
Kediri
ketahun yang mengalami fase perubahan
beralamat di jalan Patimura. No. 44 kota
atau
Kediri. Berdiri sejak zaman penjajahan
dengan
Belanda. Hal ini nampak dari kontruksi
berakibat
bangunannya
Eropa.
Pimpinan di pegadaian cabang Kediri
suatu
kurang memperhatikan kesopanan dalam
lembaga yang memberikan fasilitas bagi
memerintah karyawan tanpa menyadari
warga masyarakat untuk dapat memberi
bahwa yang dipimpinnya sudah berkeluarga.
Pegadaian
yang
bermodel
dimaksudkan
sebagai
YONATAN FERI DWI ANJAYA | 11.1.02.02.0310 FE - Manajemen
perkembangan pola pada
yang
hidup pola
disesuaikan
masyarakat kerja
yang
karyawan.
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Begitu pula dengan
kerja
yang disebut variabel bebas adalah
terkadang ada Miss Comunication antara
variabel yang mempengaruhi atau
pimpinan dengan karyawan atau karyawan
yang menjadi sebab perubahannya
dengan
budaya
atau timbulnya variabel dependen /
organisasai, kepemimpinan, dan komunikasi
variabel terikat (Sugiyono, 2011:39).
kerja.
Variabel independent (X) dari hasil
karyawan.
komunikasi
Disamping
Kemudian
bagaimana saling
timbul
keseluruhan
pemikiran
faktor
berkesinambungan
tersebut
penelitian
sehingga
ini
adalah
budaya
organisasi (X1), kepemimpinan (X2),
mempengaruhi kinerja karyawan, oleh sebab
Dan
itu agar kinerja karyawan meningkat dan
Sedangkan variabel Dependentnya
menghindari
(Y) adalah kinerja karyawan.
pemimpin
miss
comuniation
harusnya
lebih
maka
memahami
karyawannya kemudian antar orang dalam
Penelitian dengan korelasion ini
Berdasarkan uraian diatas maka perlu dengan
(X3),
1. Jenis Penelitian
menghargai pendapat rekannya.
penelitian
kerja
B. Jenis dan Pendekatan Penelitian
organisasi harus mampu memahami dan
dilakukan
komunikasi
judul:
merupakan
penelitian
dimaksudkan
untuk
tingkat
yang mengukur
kedekatan hubungan antar
โPENGARUH BUDAYA ORGANISASI,
variabel-variabel
KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI
2007:129).
TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI
digunakan dengan tujuan mengetahui
PEGADAIAN CABANG KOTA KEDIRIโ.
hubungan antara variabel bebas,
(Reksoatmodjo,
Teknik
tersebut
budaya organisasi, kepemimpinan dan
II. METODE
komonikasi
kerja
terhadap
variabel terikat, kinerja karyawan di
A. Variabel Penelitian
pegadaian cabang kediri.
1. Identifikasi Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat
2.
Teknik Pengumpulan Data
dua variabel yang digunakan yaitu
Metode pengumpulan data
Variabel Dependen dan variabel
yang
Independent.
kuesioner sebagai metode utama
Variabel
Dependent
dipergunakan
atau disebut Variabel terikat adalah
dan
Variabel yang dipengaruhi atau yang
observasi.
menjadi
akibat
karena
dibantu
dengan
adalah
metode
adanya
variabel bebas (Sugiyono, 2011:39), sedangkan variabel independent atau YONATAN FERI DWI ANJAYA | 11.1.02.02.0310 FE - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
karyawan di pegadaian cabang kediri
C. Tempat dan Waktu Penelitian
yang berjumlah 30 karyawan.
1. Tempat Penelitian : Penelitian Pegadaian
ini
berlokasi
cabang
kota
di
2. Sampel
kediri.
Menurut
sugiono
(2011:81)
Dilaksanakan pada 2 Mei 2015
Sampel adalah bagian dari jumlah
sampai Dengan selesai alasan :
dan karakteristik yang dimiliki oleh
a. Alasan Edukatif
populasi.
b. Peneliti pernah melakukan tugas
sampel dalam penelitian ini adalah
praktik kerja lapangan (PKL) di
sampling jenuh yakni penentuan
pegadaian cabang kota Kediri
sampel
tersebut.
digunakan sebagai sampel.
2. Waktu Penelitian :
Metode
bila
pengambilan
semua
populasi
E. Instrumen Penelitian
Waktu yang diperlukan untuk
Instrumen suatu
mulai dari bulan mei sampai dengan
mengukur fenomena maupun sosial
bulan Agustus 2015. Waktu 4 bulan
yang diamati (Sugiyono, 2011:102).
tersebut digunakan untuk berbagai
Instrument
yang
kegiatan
penelitian
ini
pengajuan
judul,
seperti
:
bimbingan
yang
digunakan
adalah
penelitian yakni selama 4 bulan
penelitian
alat
penelitian
digunakan adalah
untuk
dalam
kuesioner.
Kuesioner sendiri merupakan teknik
penuyusunan, persiapan pembuatan
pengumpulan
data
yang
instrumen penelitian, pengumpulan
dengan cara memberi pertanyaan atau
data, analisis data, dan penyusunan
pernyataan tertulis kepada responden
laporan
untuk
dijawabnya
dilakukan
(Sugiyono,
2011:142).
D. Populasi dan Sampel 1. Populasi
F. Validitas Instrumen
Populasi
adalah
wilayah
a. Uji Validitas
generalisasi yang terdiri atas : obyek
Uji
Validitas
merupakan
/ subyek yang mempunyai kualitas
derajat ketetapan antara data terjadi
dan
yang
pada obyek penelitian dengan data
peneliti
untuk
yang dapat dilaporkan oleh peneliti
kemudian
ditarik
(Sugiyono, 2014:121). Pengukuran
karakteristik
ditetapkan dipelajari
oleh dan
tertentu
kesimpulan (Sugiyono, 2011:80). Populasi dari penelitian ini adalah seluruh YONATAN FERI DWI ANJAYA | 11.1.02.02.0310 FE - Manajemen
pada analisis butir yaitu dengan skorskor
yang
ada
kemudian
di
korelasikan dengan menggunakan simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
rumus korelasi product moment, dengan rumus sebagai berikut : Rumus: rxy =
G. Teknik Pengumpulan Data Dalam usaha memperoleh data yang di butuhkan, metode yang di gunakan adalah:
๐ โ ๐๐ โ โ ๐ โ ๐
1. Studi
โ{๐ โ ๐ 2 โ (โ ๐ 2 )} {๐ โ ๐ 2 โ (โ ๐ 2 )}
(Library
Research) 2. Kuesioner
Keterangan : rxy
Kepustakaan
: koefisien korelasi
H. Teknik Analisis Data 1. Uji Asumsi Klasik
antara x dan y N
: jumlah subyek
Dalam menganalisis data untuk
X
: skor item
membuktikan
Y
: skor total
dahulu
hipotesis,
peneliti
terlebih
melakukan
uji
asumsi klasik yaitu :
b. Uji Reliabilitas Uji Reliabilitas adalah alat
a. Uji Normalitas
untuk mengukur suatu kuesioner yang
Uji Normalitas bertujuan untuk
merupakan indikator dari variabel atau
menguji
konstruk (Ghozali, 2005:42). Suatu
model regresi variabel dependen
kuesioner dikatakan reliabel atau handal
dan
jika
mempunyai distribusi normal atau
jawaban
seseorang
terhadap
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. SPSS memberikan
apakah
dalam
variabel
sebuah
independen
tidak. b. Uji Multikolinieritas Uji
fasilitas untuk mengukur reliabilitas
Multikolinearitas
dengan uji stastistik cronbach alpha (a).
merupakan hubungan linier yang
Suatu variabel dikatakan reliabel jika
sempurna antara beberapa atau
nilai cronbach alpha (ฮฑ) > 0,60
semua variabel bebas. Pengujian
(Ghozali, 2005:42). Dengan kriteria
multikolinearitas bertujuan untuk
sebagai berikut:
mengetahui apakah dalam model
1) Jika koefisien cronbach alpha > 0,60 menunjukkan reliabel 2) Jika koefisien cronbach alpha < 0,60 menunjukkan tidak reliable
regresi ditemukan adanya korelasi antar
variabel
bebas
(Ghozali,
2005:91). Multikolonieritas di deteksi dengan
menggunakan
nilai
tolerance dan variance inflation factor (VIF). Tolerance mengukur YONATAN FERI DWI ANJAYA | 11.1.02.02.0310 FE - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
variabilitas variabel bebas yang
3) Jika dl < dw < du atau 4-du <
terpilih yang tidak dapat dijelaskan
dw < 4-dl, artinya tidak ada
oleh variabel bebas lainnya. Nilai
kepastian
tolerance yang rendah sama dengan
yang pasti.
nilai VIF yang tinggi (karena VIF=1/tolerance)
atau
kesimpulan
d. Uji Heteroskedastisitas
dan
Uji
Heteroskedastisitas
menunjukkan adanya kolinearitas
bertujuan untuk menguji apakah
yang tinggi. Nilai cutoff yang
dalam
umum
ketidaksamaan
variance
tolerance > 0,10 atau nilai VIF <
residual
pengamatan
10 (Ghozali, 2005:92)
pengamatan
dipakai
adalah
nilai
suatu
regresi
lain
terjadi dari ke
(Ghozali,
2005:105). Model regresi yang baik
c. Uji Autokolerasi Uji Autokorelasi bertujuan menguji
model
apakah
dalam
model
adalah
yang
terjadi
homokedastisitas atau tidak terjadi
regresi linier ada korelasi antara
heteroskedastisitas.
kesalahan penganggu pada periode
Cara mendeteksi terjadi atau tidak
t dengan kesalahan penganggu pada
terjadi heteroskedastisitas dengan
periode t-1 (sebelumnya) (Ghozali,
kriteria sebagai berikut (Ghozali,
2005:9596). Model regresi yang
2005:105) :
baik adalah regresi yang bebas dari
1) Jika ada titik-titik membentuk
autokorelasi. Pengujian ini akan
pola
menggunakan uji Durbin Watson
seperti bergelombang, melebar,
(dw) yang mensyaratkan adanya
kemudian
konstanta (intercept) dalam model
telah
regresi dan tidak ada variabel lagi
heteroskedastisitas.
diantara independen Kriteria
uji
tertentu
yang
menyempit
teratur
maka terjadi
2) Jika titik-titik menyebar di atas dengan
dan di bawah angka 0 pada
membandingkan nilai dw dengan
sumbu Y tanpa membentuk
nilai d dari tabel Durbin Watson
pola tertentu maka tidak terjadi
(Ghozali, 2005:95-96) :
heteroskedastisitas.
1) Jika du < dw < 4-du artinya tidak terjadi autokorelasi
2. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis
regresi
linier
2) Jika dw < dl atau dw > 4-dl
berganda digunakan oleh peneliti,
artinya terjadi autokorelasi
bila peneliti bermaksud meramalkan
YONATAN FERI DWI ANJAYA | 11.1.02.02.0310 FE - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
bagaimana keadaan (naik turunya)
terhadap
variabel
variabel dependen, bila dua atau
karyawan (Y).
lebih variabel independen sebagai
Hipotesis yang dipakai adalah :
faktor prediktor dimanipulasi (di
1)
Ho : b1 : b2 : b3 = 0
naik turunkan nilainya) (Sugiyono,
Artinya
2010:277).
komitmen
Dalam
penelitian
kinerja
ini
variabel
organisasional,
pengalaman
kerja,
dan
hubungan antara variabel dependen
motivasi tidak mempunyai
dan independen dapat disusun dalam
pengaruh
fungsi
terhadap kinerja karyawan.
atau
persamaan
sebagai
berikut (Ghozali, 2005:82):
2)
yang
signifikan
Ha : b1 : b2 : b3โ 0 Artinya
Y = a + ฮฒ1X1 + ฮฒ2X2 + ฮฒ3X3 + e
variabel
komitmen Keterangan :
organisasi,
pengalaman
kerja,
dan
Y = Kinerja karyawan
motivasi
a = Konstanta
pengaruh
ฮฒ1,ฮฒ2,ฮฒ3 = Koefisien regresi
terhadap kinerja karyawan.
X1 = Komitmen organisasional
mempunyai yang
Dasar
X2 = Pengalaman kerja
keputusan
X3 = motivasi
menggunakan
e = error
probabilitas
signifikan
pengambilan
adalah
dengan angka
signifikansi
(Ghozali, 2005:84), yaitu : 1) Apabila 3. Uji Hipotesis
probabilitas
a. Uji t (parsial) Uji
t
(individual untuk
signifikansi
hubungan
2005:84), komitmen
X dan Y apakah
test)
>
2) Apabila
antara
probabilitas
(Ghozali, variabel
organisasional
benar-benar
Ha ditolak.
menguji
(X1),
pengalaman kerja (X2), motivasi (X3)
signifikansi
0.05, maka Ho diterima dan
digunakan
variabel
angka
berpengaruh
angka signifikansi
<
0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. b. Uji F (Simultan) Uji mengetahui
F
digunakan tingkat
untuk
pengaruh
variabel bebas (X) secara simultan YONATAN FERI DWI ANJAYA | 11.1.02.02.0310 FE - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 11||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
terhadap
variabel
(Ghozali,
terikat
2005:84).
(Y)
2) Apabila angka probabilitas
Dalam
signifikansi < 0.05, maka
penelitian ini, uji F di gunakan untuk
mengetahui
tingkat
Ho ditolakdan Ha diterima. 4. Uji Koefisien Determinasi (R2)
siginifikansi pengaruh variabelvariabel
independen
secara
Koefisien
adalah alat untuk mengukur seberapa
bersama-sama (simultan) terhadap
jauh
variabel
dalam
dependen.
Dalam
(R2)
determinasi
kemampuan
model
menerangkan
regresi variabel
penelitian ini, hipotesis yang di
dependen (Ghozali, 2005:45). Nilai
gunakan adalah :
koefisien
1) Ho : b1 : b2: b3 = 0
antara nol dan satu, jika nilai R2 kecil
Artinya komitmen pengalaman
determinasi
adalah
di
variable
(mendekati nol) berarti kemampuan
organisasi,
variabel-variabel independen dalam
kerja,
dan
menjelaskan variabel dependen amat terbatas.
pengaruh
mendekati satu, berarti variabel-
yang
secara
signifikan
bersama-sama
terhadap kinerja karyawan.
variabel
Namun
jika
independen
nilai
R2
motivasi tidak mempunyai
memberikan
hampir semua informasi yang di butuhkan
2) Ha : b1 : b2 : b3โ 0
untuk
memprediksi
variabel
variabel dependen tampilan dalam
komitmen
organisasional,
program SPSS di tunjukkan dengan
pengalaman
kerja,
melihat besarnya adjust R square
Artinya
dan
motivasi mempunyai pengaruh yang
signifikan
secara
bersama-sama terhadap kinerja
keputusannya
Secara
umum
penelitian
ini
menunjukan hasil analisis deskriptif bahwa
karyawan. Dasar
III HASIL DAN KESIMPULAN
pengambilan dalam
uji
F
kondisi
penilaian
variabel-variabel
responden penelitian
terhadap
ini
secara
adalah dengan menggunakan
umum sudah baik. Hal ini dapat di
angka probabilitas signifikansi
tunjukkan
(Ghozali, 2005 : 84), yaitu:
kesetujuan yang tinggi dari responden
1) Apabila angka probabilitas
terhadap
dari
kondisi
banyaknya
dari
tanggapan
masing-masing
signifikansi > 0.05, maka
variabel penelitian. Dari hasil tersebut
Ho diterimadan Ha ditolak.
selanjutnya diperoleh bahwa tiga variabel
YONATAN FERI DWI ANJAYA | 11.1.02.02.0310 FE - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 12||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
independen, yaitu budaya organisasi (X1),
dengan penelitian sebelumnya yang
kepemimpinan (X2) dan komunikasi (X3)
dilakukan oleh Malthis (2001) yang
memiliki
menyatakan bahwa budaya organisasi
pengaruh
yang
signifikan
terhadap kinerja karyawan pabrik gula
berpengaruh
Ngadiredjo.
terhadap kineja karyawan.
Penjelasan
dari
masing-
masing variabel dijelaskan sebagai berikut: 1. Pengaruh
Budaya
Organisasi
hipotesis
dan
signifikan
2. Pengaruh Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan Pengujian
terhadap Kinerja Karyawan Pengujian
positif
hipotesis
dua
pertama
menunjukkan adanya pengaruh yang
menunjukkan adanya pengaruh yang
positif dan signifikan antara variabel
positif dan signifikan antara variabel
kepemimpinan
budaya
kinerja
karyawan. Hal ini dibuktikan dengan
karyawan. Hal ini dibuktikan dengan
nilai t hitung sebesar 2,153 dengan
nilai t hitung sebesar 2,170 dengan
tingkat signifikan 0,037 < 0,05, artinya
tingkat signifikan 0,035 < 0,05, artinya
jika variabel kepemimpinan baik, maka
jika variabel budaya organisasi baik,
kinerja
maka kinerja karyawan akan semakin
meningkat. Penelitian ini mendukung
meningkat. Penelitian ini mendukung
pendapat
pendapat Margono (2011), menyatakan
Kepemimpinan diperlukan oleh suatu
bahwa
organisasi agar organisasi memiliki
organisasi
awal
terhadap
proses
penting
guna
terhadap
karyawan
kinerja
akan
semakin
(Patimah:2015).
mendapatkan masa depan perusahaan
kualitas
yang lebih baik karena dalam proses ini
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
terdapat serangkaian aktivitas mencari
Data
dan memikat pelamar kerja dengan
mendapatkan adanya seleksi yang baik
motivasi, kemampuan, keahlian, dan
yang diberikan karyawan. Hal ini di
pengetahuan yang diperlukan dalam
tunjukkan
suatu organisasi.
jawaban-jawaban dengan skor yang
Data
empiris
penelitian
ini
mendapatkan adanya budaya organisasi yang baik yang diberikan karyawan. Hal
ini
ditunjukkan
dengan
yang
baik
empiris
dan
mampu
penelitian
dengan
di
ini
perolehnya
tinggi mengenai seleksi. 3. Pengaruh
Komunikasi
terhadap
Kinerja Karyawan Pengujian
hipotesis
tiga
diperolehnya jawaban-jawaban dengan
menunjukkan adanya pengaruh yang
skor yang tinggi mengenai budaya
positif dan signifikan antara variabel
organisasi. Hasil pengujian ini sesuai
komunikasi terhadap kinerja karyawan.
YONATAN FERI DWI ANJAYA | 11.1.02.02.0310 FE - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 13||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Hal ini dibuktikan dengan nilai t hitung
sebagai
sebesar 3,559 dengan tingkat signifikan
tenaga
0,001 < 0,05, artinya jika variabel
untuk bekerja pada perusahaan dan
komunikasi
menimbulkan
baik,
maka
kinerja
karyawan akan semakin meningkat.
pertukaran
pengorbanan
yang digunakan
timbal
karyawan
balik
antara
tenaga dan hasil yang didapat.
Penelitian ini mendukung pendapat Hamalik (2000:10), yang dimaksud
IV
dengan komunikasi adalah suatu proses
Abdullah, Maโruf. 2014. Manajemen dan Evaluasi Kinerja Karyawan. Edisi pertama, penerbit: Aswaja Pressindo, Yogyakarta.
yang meliputi serangkaian tindakan (upaya) yang di laksanakan dengan sengaja
dalam
informasi
bentuk
kepada
DAFTAR PUSTAKA
pemberian
pihak
yang
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu
bersangkutan. Data empiris penelitian
ditunjukkan
dengan
di
Athoillah,
perolehnya
4. Pengaruh
Budaya
Kepemimpinan
dan
Organisasi,
2010.
Dasar-dasar
Bandung:
CV
Pustaka Setia Azwar,
S.
2007.
Metode
Penelitian.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Komunikasi
Bernadin and Rusel, 1993. Human Resource
terhadap Kinerja Karyawan Pengujian
Anton. Manajemen.
jawaban-jawaban dengan skor yang tinggi mengenai motivasi.
Praktik.
Jakarta: PT Rineka Cipta .
ini mendapatkan adanya motivasi yang baik yang diberikan karyawan. Hal ini
Pendekatan
hipotesis
empat
Manajemen.
New
Jersey
:
menunjukkan adanya pengaruh yang
International Editions Upper Saddle
positif dan signifikan antara variabel
River, Prentice Hall
budaya organisasi, kepemimpinan dan komunikasi
terhadap
kinerja
karyawan. Hal ini dibuktikan dengan nilai Fhitung sebesar 24,636 atau nilai sig. = 0,000 < 0,05. Hasil ini menunjukkan
implikasi
akan
pentingnya organisasi, kepemimpinan dan komunikasi yang baik. Dengan demikian,
maka
mempertimbangkan
karyawan hal
akan
Budi
Setiawan,
dan
Waridin.
2006.
Pengaruh Rekrutmen dan Seleksi terhadap Kinerja, Vol. 2 Ferdinand,
Augusty.
2006.
Metode
Penelitian Manajemen. Semarang : Universitas Diponegoro. Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate
dengan
Program
tersebut
YONATAN FERI DWI ANJAYA | 11.1.02.02.0310 FE - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 14||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
SPSS. Semarang: BP Universitas Diponegoro. Semarang.
Panggabean, M., S. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya
Robbins,
Stephen
P.
2006.
Perilaku
Edisi
Bahasa
Manusia. Edisi 2. Yogyakarta:
Organisasi.
Balai Penerbit Fakultas Ekonomi.
Indonesia. Jakarta. PT Indeks
Hasibuan, Malayu. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi aksara Mangkunegara, Anwar Prabu 2000. Manajemen Sumber daya Manusia Perusahaan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Gramedia. Robbins, Stephen P, dan Mary Coulter. 2010 โManajemenโ, Ed 10, Jakarta: Erlangga. Sudarmanto,
2009.
Kinerja
dan
Pengembangan Kompetensi SDM. Mangkunegara, Anwar Prabu. 2001. Manajemen sumber daya manusia perusahaan. Bandung : Remaja Rosdakarya. Mangkunegara,
Anwar
Prabu
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Schein, Edgar, H. 2009. Organizational Culture and Lead-ership. Oxford
2006.
Jossey-Bass
Evaluasi Kinerja Sumber daya Manusia.
Jakarta
:
Sugiyono.
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu, 2005. Pelatihan dan budaya organisasi.
Nurjanah, โPengaruh Gaya Kepemimpinan Pelatihan
Komitmen
Terhadap
Organisasi
2011.
Metode
Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Afabeta, Bandung. Veithzal Rivai, 2009, Manajemen Sumber
Bandung: Refika Aditama.
dan
San
Fransisco.
Refika
Aditama
Publisher.
Daya Manusia Perusahaan, Murai Kencana. Jakarta.
dalam
Meningkatkan Kinerja Karyawan (Studi
Pada
Biro
Lingkup
Departemen Pertanian)โ, Tesis Magister Manajemen Universitas Diponegoro
Semarang,
2008.
YONATAN FERI DWI ANJAYA | 11.1.02.02.0310 FE - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 15||