PENGARUH KEMASAN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KRIPIK BUAH (PADA UKM VIRGO SNACK DI KOTA MALANG) oleh: MOCH. FAQIHUDIN N. RACHMAH FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG ABSTRACT This study aimed to buyers Virgo fruit snack chips in Malang. Sampling technique in this study by chance based on accidental sampling technique. Types of research used in this research is qualitative research. This study aimed to determine the effect of packaging on product purchasing decisions fruit chips. Variable (X) in this study include: Packaging Materials, Practical Fascination, Fascination Visual Packaging and Ethics. while the variable (Y) that is purchase decision. From the analysis and discussion, it can be concluded that, of the four independent variables (packaging materials, practical appeal, visual appeal, and ethical packaging) are not partial effect on the purchase decision is twofold packaging material variables (X1) and variable practical appeal (X2). While variable partial effect on purchasing decisions as well there are two variables visual appeal (X3) and variable ethical packaging (X4). Keywords: Packaging Materials, Practical Fascination, Fascination Visual, And Ethical Purchasing Decision Against Influential packaging. PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Perkembangan bisnis di Indonesia belakangan ini semakin lama semakin menonjol akan persaingan, perubahan, dan ketidak pastian. Persaingan sekarang ini umumnya terjadi pada tingkat produk tambahan yang meliputi tambahan jasa, manfaat dan juga kemasan yang akan membedakannya dari produk pesaing lainnya sehingga produk tersebut bisa terus diminati oleh konsumen. Sedangkan didalam dan diluar kemasan terdapat empat komponen kemasan yang meliputi bahan kemasan, daya tarik praktis, daya tarik visual dan etika kemasan. Hal ini diperkuat dengan adanya teori yang menyatakan bahwa untuk mencapai tujuan pemasaran dan memuaskan keinginan konsumen, komponen estetik dan fungsional kemasan harus dipilih secara cermat. Pertimbangan estetika sebagai daya tarik visual konsumen yang berhubungan dengan logo, warna, tulisan dan grafik kemasan (tipografi). Daya tarik visual mengacu pada penampilan kemasan/label suatu produk mencakup warna, merek/logo, teks (tipografi). Sedangkan komponen fungsional yang berkaitan dengan bahan kemasan, bentuk, maupun atribut lainnya yang diharapkan mampu untuk melindungi produk yang berada di dalam kemasan tersebut ( Menurut Kotler dan Keller, 2009 : 30 ). Keripik buah adalah salah satu bentuk produk industri yang mengolah buah dan sayur segar menjadi keripik. Keripik merupakan makanan ringan yang sangat digemari oleh masyarakat, karena mengingat rasanya yang nikmat dan gurih. Keripik buah dan sayur adalah produk olahan buah yang diproses dengan penggoreng vakum, sehingga bahan (daging buah) yang digoreng renyah dan berwarna cerah. Kondisi ini tidak dapat diperoleh dengan penggorengan biasa. Sekarang ini kemasan suatu produk mengalami perkembangan dan perubahan yang sangat pesat misalnya, dalam bentuk kemasan, bahan kemasan, komposisi
Moch. Faqihudin dan N. Rachma
463
warna kemasan dan unsur-unsur kemasan lainnya yang sangat berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan masalah yang akan diteliti sebagai berikut: Apakah Kemasan Produk yang terdiri dari bahan kemasan, dayatarik praktis, daya tarik visual, dan etika kemasan berpengaruh Terhadap Keputusan Pembelian Kripik Buah di Kota Malang? TUJUAN PENELITIAN Untuk mengetahui pengaruh Kemasan Produk yang terdiri dari bahan kemasan, daya tarik praktis, daya tarik visual, dan etika kemasan Terhadap Keputusan Pembelian Kripik Buah di Kota Malang. KONTRIBUSI PENELITIAN a. Sebagai bahan pertimbangan bagi usaha-usaha kecil, khususnya bagi pengusaha Kripik Buah di Kota Malang, dalam upayanya untuk meningkatkan penjualan. b. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain untuk pengembangan ilmu lebih lanjut, khususnya yang terkait dengan manajemen pemasaran. TINJAUAN PUSTAKA PENGERTIAN KEMASAN . Menurut Kotler dan Keller (2009 : 28), Kemasan merupakan wadah (container) dan pembungkus (wrapper) pada suatu produk, pengemasan (packaging) merupakan proses yang berkaitan dengan perancangan dan pembuatan wadah (container) atau pembungkus (wrapper) untuk suatu produk. Adapun beberapa jenis kemasan adalah sebagi berikut : 1) Kemasan dasar (primer Package) yaitu bungkus langsung dari suatu produk. 2) Kemasan tambahan (Secondary Package) yaitu bahan yang melindungi kemasan dasar dan di buang bila produk tersebut di gunakan. 3) Kemasan pengiriman (shipping package) yaitu setiap kemasan yang diperlukan waktu penyimpanan dan pengangkutan. Menurut Kotler dan Keller (2009 : 30) “Menyatakan bahwa : Untuk mencapai tujuan pemasaran merek dan memuaskan keinginan konsumen, komponen estetika dan fungsional kemasan harus dipilih secara cermat. Pertimbangan estetik sebagai daya tarik visual konsumen yang berhubungan dengan logo, warna, tulisan dan grafik kemasan (tipografi). Daya tarik visual mengacu pada penampilan kemasan/label suatu produk mencakup warna, merek/logo, teks (tipografi). Sedangkan komponen fungsional yang berkaitan dengan bahan, bentuk, maupun atribut lainnya yang diharapkan mampu untuk melindungi produk yang berada di dalam kemasan tersebut”. Dari pernyataan tersebut, dapat diketahui unsur - unsur kemasan meliputi hal – hal sebagai berikut : Bahan Kemasan. Menurut Kotler (2002 : 23) membagi kemasan menjadi beberapa golongan sebagai berikut: Gelas; Metal; Kertas dan Plastik Daya Tarik Praktis
464
Moch. Faqihudin dan N. Rachma
Daya Tarik Praktis merupakan efektifitas dan efisiensi suatu kemasan yang ditujukan kepada konsumen maupun distributor atau pengecer. Menurut Kotler (2002:34)pengemasan memiliki tujuan sebagai berikut: 1. Sebagai pelindung isi (protection) misalnya dari kerusakan, kehilangan, berkurangnya kadar/isi, dan sebagainya. 2. Untuk memberikan kemudahan dalam pengemasan (operating) misalnya supaya tidak tumpah, sebagai alat pemegang, mudah menyemprotkannya, dan lain-lain. 3. Bermanfaat dalam pemakaian ulang (reusable) misalnya untuk diisi kembali, atau untuk wadah lain. 4. Memberikan daya tarik (promotion) yaitu aspek artistik, warna, bentuk, maupun desainnya. 5. Sebagai identitas (image) produk, misalnya berkesan kokoh, lembut, atau mewah. 6. Distribusi (shiping) misalnya mudah disusun, dihitung, dan ditangani. 7. Informasi (labelling) yaitu menyangkut isi, pemakaian dan kualitas. 8. Sebagai cerminan inofasi produk, berkaitan dengan kemajuan teknologi dan daur ulang. Daya Tarik Visual Menurut Kotler dan Keller (2009 : 31), “Daya tarik visual merupakan segala hal yang mengacu pada penampilan kemasan yang mencakup warna, tulisan, grafik kemasan”. Etika Kemasan Dalam menentukan kebijakan dalam pengemasan suatu produk produsen hendaknya memperhatikan etika pemasaran McCharty dalam Wiguna (2007 : 10), “yaitu dengan membuat kemasan yang dapat di pertanggung jawabkan secara sosial misalnya dengan membuat kemasan yang dapat di daur ulang atau kemasan yang dapat dipakai kembali sehingga tidak merusak lingkungan”. KEPUTUSAN PEMBELIAN Menurut Assauri (2004 : 141), “Keputusan pembelian merupakan suatu proses pengambilan keputusan akan pembelian yang mencakup penentuan apa yang akan dibeli atau tidak melakukan pembelian dan keputusan itu diperoleh dari kegiatan-kegiatan sebelumnya”. Menurut Kotler (2000 : 170), ada lima tahap dalam proses keputusan pembelian: 1) Pengenalan masalah. Pada tahap ini konsumen mempersiapkan perbedaan antara keadaan yang diinginkan dan situasi aktual yang memadai untuk membangkitkan dan mengaktifkan proses keputusan. 2) Pencarian informasi. Konsumen mencari informasi yang disimpan dalam ingatan (pencarian internal) atau mendapatkan informasi yang relevan dengan keputusan dari lingkungan (pencarian eksternal). 3) Evaluasi alternatif. Konsumen mengevaluasi pilihan berkenaan dengan manfaat yang diharapkan dan menyempitkan pilihan hingga alternatif yang dipilih. 4) Keputusan pembelian. Konsumen memperoleh alternatif yang dipilih atau pengganti yang dipilih atau pengganti yang dapat diterima bila perlu. 5) Perilaku setelah membeli. Pada tahap ini konsumen mengevaluasi alternatif yang dipilih untuk memenuhi kebutuhan dan harapan segera sesudah digunakan. Bila memnuhi kebutuhan maka konsumen akan melakukan pembelian secara berulang-ulang. Moch. Faqihudin dan N. Rachma
465
Sebaliknya, bila tidak sesuai dengan harapan maka konsumen tidak akan membeli produk tersebut. HIPOTESIS Berdasarkan hasil penelitian terdahulu dan tinjauan teori yang di kemukakan di atas maka dapat di rumuskan hipotesis sebagai berikut : Bahwa Kemasan Produk yang terdiri dari bahan kemasan, dayatarik praktis, daya tarik visual dan etika kemasan berpengaruh Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Kripik Buah di Kota Malang. METODE PENELITIAN POPULASI DAN SAMPEL Populasi pada penelitian ini adalah para konsumen yang membeli produk pada UKM Kripik Buah Virgo yang beralamatkan Di Desa Njabon. Kecamatan Pakis Kota Malang. Sesuai dengan pengalaman sebelumnya didapatkan jumlah pembelian perhari yang berjumlah 11 orang sehingga populasi selama 30 hari atau 1 bulan berjumlah sebanyak 330 Orang. Besar kecilnya resiko yang dianggap peneliti untuk penelitian yang resikonya besar, bila sampelnya lebih besar maka hasilnya akan lebih baik. Menurut Slovin dalam Umar (2003 : 108), menyatakan bahwa dalam menetapkan jumlah sampel digunakan rumus sebagai berikut: Di mana: N = Jumlah populasi e = Prosentase yang digunakan (10%) Pada penelitian ini derajat kesalahan sampel yang diinginkan sebesar 10% jadi sampelnya adalah: atau rang Konsumen ( ) Berdasarkan perhitungan rumus Slovin, maka jumlah responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 76,7 kemudian dibulatkan menjadi 77 responden yang diambil dari jumlah populasi. Teknik pengumpulan data menggunakan accidental sampling. Accidental Sampling yaitu Metode pengambilan sampel dengan memilih siapa yang kebetulan ada/dijumpai (www. WordPress.com). DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL Kemasan Produk (X) Adapun variabel bebas yaitu kemasan produk yang terdiri dari: 1. Bahan Kemasan (X1) Bahan yang dipergunakan untuk membuat kemasan akan sangat berpengaruh terhadap desain dan bentuk kemasan yang akan dibuat sekaligus berpengaruh terhadap kemasan produk yang dikemas. Adapun beberapa indikator dalam bahan kemasan adalah sebagai berikut : Jenis Bahan Kemasan; Mutu bahan kemasan; dan Daya Tahan Kemasan 2. Daya Tarik Praktis (X2) Daya Tarik Praktis merupakan efektifitas dan efisiensi suatu kemasan yang ditujuakan kepada konsumen maupun distributur atau pengecer. Adapun beberapa indikator dalam daya tarik praktis adalah sebagai berikut : Kemudahan Dibawa; Kemudahan Untuk Dibuka
466
Moch. Faqihudin dan N. Rachma
3. Daya Tarik Visual (X3) Menurut Kolter dan Keller (2009 : 31), “Daya tarik visual merupakan segala hal yang mengacu pada penampilan kemasan yang mencakup warna, tulisan, grafik kemasan”. Adapun beberapa indikator dalam daya tarik visual adalah sebagai berikut : Kombinasai Warna; Gambar Pada Kemasan; Bentuk Kemasan; dan Tampilan huruf. 4. Etika Kemasan (X4) Dalam menentukan kebijakan pengemasan suatu produk, produsen hendaknya memperhatikan etika dalam menentukan kemasan yang dapat dipertanggung jawabkan secara sosial. Adapun beberapa indikator dalam etika kemasan adalah sebagai berikut : Adanya Merk Dan Logo Perusahaan Pada Kemasan; Adanya No Periksa Depkes RI pada kemasan; Adanya Catatan Cara Penggunaan dan Komposisi Pada Kemsaan; Adanya Keterangan Berat Isi Produk Pada Kemasan Keputusan Pembelian (Y) Menurut Assauri (2004 : 141), “Keputusan pembelian merupakan suatu proses pengambilan keputusan akan pembelian yang mencakup penentuan apa yang akan dibeli atau tidak melakukan pembelian dan keputusan itu diperoleh dari kegiatan-kegiatan sebelumnya”. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah keputusan pembelian yang terdiri dari: Selalu memilih merek; Selalu melakukan pembelian; dan Selalu mengkonsumsi produk. MODEL PENELITIAN Bahan Kemasan Daya Tarik Praktis Keputusan Pembelian Daya Tarik Visual
Etika Kemasan SUMBER DAN METODE PENGUMPULAN DATA Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui data primer. Yaitu data yang dikumpulkan, diolah dan disajikan melalui hasil penyebaran kuesioner. Mengingat data yang diperlukan dalam penelitian ini berasal dari pihak konsumen maka pengumpulan data dilakukan dengan metode Kuesioner. Sugiyono, (2002 : 83), “menjelaskan bahwa kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Atau metode kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan mengajukan sejumlah pertanyaan tertulis kepada responden dengan harapan dapat memberikan keterangan-keterangan yang dibutuhkan dan memperoleh informasi yang relevan dengan penelitian.
Moch. Faqihudin dan N. Rachma
467
METODE ANALISIS DATA Analisis data dalam penelitian ini dibantu dengan program SPSS 15 for windows. Sedangkan teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis regresi linier berganda yang digunakan untuk menguji antara kemasan produk yang meliputi bahan kemasan, daya tarik visual, dayatarik praktis, dan etika kemasan terhadap keputusan pembelian. Adapun tahap analisisnya adalah sebagai berikut: Uji Instrumen, Uji Normalitas, Regresi Linier Berganda, Uji Asumsi Klasik, Uji Hipotesis. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL UJI INSTRUMEN PENELITIAN Uji Validitas Pengujian validitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode r pearson correlation sebagai berikut: Tabel 1 Uji Validitas Item
R pearson correlation
Sig.
Keterangan
X1.1
0,622
0,000
Valid
X1.2
0,812
0,000
Valid
X1.3
0,738
0,000
Valid
X2.1
0,724
0,000
Valid
X2.2
0,854
0,000
Valid
X3.1
0,755
0,000
Valid
X3.2
0,720
0,000
Valid
X3.3
0,778
0,000
Valid
X3.4
0,455
0,000
Valid
X4.1
0,502
0,000
Valid
X4.2
0,812
0,000
Valid
X4.3
0,585
0,000
Valid
Y1
0,721
0,000
Valid
Y2
0,620
0,000
Valid
Y3
0,707
0,000
Valid
Sumber: data primer diolah (2013) Berdasarkan table 1, dapat dilihat bahwa semua pertanyaan pada kuisioner mampu untuk menggungkapkan sesuatu yang akan diukur dalam penelitian ini atau dengan kata lain adalah valid.dalam hal ini dapat dibuktikan dalam hasil pengujian tingkat signifikan atau pada kolom sig. < 0,005. Serta nilai r pearson correlation > 0,30, yaitu berkisar antara 0, 455 sampai dengan 0, 854. Maka dapat dikatakan bahwa instrument pada pengujian ini bersifat valid.
468
Moch. Faqihudin dan N. Rachma
Uji Reliabilitas Hasil uji Reliabilitas dapat dilihat pada table berikut: Table 2 Uji Reliabilitas
Variabel
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
X1
50.4935
15.280
0,621
0,667
X2
54.7662
18.392
0,550
0,707
X3
46.0519
13.497
0,651
0,652
X4
51.0779
18.599
0,295
0,784
Y
50.3377
16.595
0,530
0,702
Sumber: data primer diolah (2013) Dalam pengujian realibilitas yang dilakukan terdapat alpha 0,751, ini menunjukan bahwa semua item pertanyaan reliabel karene lebih besar dri 0,6. Uji Normalitas Hasil uji Normalitas dapat dilihat pada table berikut: Table 3 Uji Normalitas Variabel
Asymp. Sig
Standar
Keterangan
X1
O,180
> 0,05
Normal
X2
O,243
> 0,05
Normal
X3
0,154
> 0,05
Normal
X4
0,217
> 0,05
Normal
Y
0,156
> 0,05
Normal
Sumber: data primer diolah (2013) Dari table 3 dapat dilihat bahwa nilai signifikansi dari hasil uji Kolmogrov Smirnov yaitu sebesar X1 0,180, untuk X2 0,243, untuk X3 0, 154, untuk X4 0,217, dan untik Y 0,156. Berdasarkan syarat bahwa nilai signifikansi dari hasil uji kolmogrov smirnov harus lebih besar dari 0,05, berdasarkan table 4.8 terlihat bahwa nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa regresi telah memenuhi persyaratan normalitas. PENGUJIAN ASUMSI KLASIK Uji Multikolinieritas Hasil uji Multikolinieritas dapat dilihat pada table berikut: Tabel 4 Uji Multikolinieritas Colineary Statistic Variabel X1
Tolerance 0,568
VIF 1,760
Moch. Faqihudin dan N. Rachma
469
Colineary Statistic Variabel
Tolerance
VIF
X2
0,541
1,847
X3
0,532
1,879
X4
0,849
1,177
Sumber: data primer diolah (2013) Dari table 4 bahwa nilai X1 tolerance 0, 568 VIF 1,760 X2 tolerance 0,541 VIF 1,847, X3 tolerance 0,532 VIF 1,879 X4 dan tolerance 0,849 VIF 1,177,. Bearti dalam penelitian ini model regresi memenuhi pedoman model regresi yang bebas dari multikolinieritas karena syarat model regresi yang bebas yaitu mempunyai nilai VIF < 10 dan tolerance < 1. Sehingga model regresi ini sudah dapat dikatakan baik dan layak untuk penelitian. Uji Heterokedastisitas Hasil uji Heterokedastisitas dapat dilihat pada table berikut: Table 5 Uji Heterokedastisitas Variabel bebas
r
sig
keterangan
X1
0,051
0,662
Homoskedastisitas
X2
0,009
0,940
Homoskedastisitas
X3
0,055
0,772
Homoskedastisitas
X4
0,034
0,634
Homoskedastisitas
Sumber: data primer diolah (2013) Dari table 4.12 hasil analisis regresi didapat model tidak terkenak heterokedastisitas, karna hasil korelasi lebih besar dari 0,05 (5%). ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA Hasil Analisis Regresi Linier Berganda dapat dilihat pada table berikut: Table 6 Analisis Regresi Berganda Variabel
B
Std. Error
Thitung
Sig. t
X1
-0,007
0,122
-0,008
-0,059
0,953
X2
0,128
0,176
0,096
0,727
0,470
X3
0,336
0,108
0,415
3.098
0,003
X4
0,212
0,101
0,223
2.109
0,038
Konstanta 3,540 Fhitung 8,211 Sig. 0,000 R 0,560 R Square 0,313 Sumber: data primer diolah (2013) 470
Beta
Moch. Faqihudin dan N. Rachma
Adapun hasil regresi linear berganda adalah Y = 3,540-0,007X1 + 0,128X2 - 0,336X3 + 0,212X4+ e. Dimana: Y = Keputusan Pembelian a = Bilangan konstanta b = Koefisien regresi dari variabel independen X1 = Bahan kemasan X2 = Daya tarik praktis X3 = Daya tarik visual X4 = Etika kemasan e = Standart Error Estimates (variabel lain yang tidak dijelaskan dalam model). Model regresi yang digunakan adalah standardized regression, karena yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang menggunakan skala likert. Angka R sebesar 0,560 menunjukkan bahwa korelasi/hubungan antara variabel terikat (keputusan pembelian) dengan empat variabel indpendentnya (bahan kemasan, daya tarik praktis, daya tarik visual, dan etika kemasan) adalah kuat. Angka adjust R square 0,313 artinya variabel-variabel bebas (bahan kemasan, daya tarik praktis, daya tarik visual, dan etika kemasan) mampu menjelaskan variabel terikat (keputusan pembelian) sebesar 56,0% dan 44,0% variabel keputusan pembelian dijelaskan oleh variabel selain bahan kemasan, daya tarik praktis, daya tarik visual, dan etika kemasan. HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS Untuk menguji kebenaran hipotesis yang telah dirumuskan maka dilakukan pengujian dengan uji statistic sebagai berikut: 1. Hasil Uji F (F-test) Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh variabel-variabel independent secara simultan atau keseluruhan terhadap variabel dependen. H10 = 0, artinya tidak ada pengaruh secara simultan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. H1a ≠ 0, artinya ada pengaruh secara simultan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Ketentuan dari penerimaan dan penolakan hipotesis adalah sebagai berikut: Jika Fhitung > Ftabel atau sig < α:H1a diterima, H1o ditolak. Jika Fhitung < Ftabel atau sig > α:H1a ditolak, H1o diterima. Dari table 4.11 diketahui bahwa Fhitung sebesar 8,211 sedangkan nilai Ftabel sebesar 3,838. Jadi Fhitung >Ftabel atau signifikan F < 5% (0,000<0,05). Artinya bahwa secara bersama-sama (simultan) kelima variabel tersebut berpengaruh terhadap keputusan pembelian atau dengan kata lain H1a diterima. 2. Hasil Uji t (t-test) Analisis ini digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial atau per variabel. H0 = 0, bearti tidak ada pengaruh secara parsial antara variabel bebas dan variabel terikat.
Moch. Faqihudin dan N. Rachma
471
H2a ≠ 0, bearti terdapat pengaruh secara parsial antara variabel bebas dengan variabel terikat. Sedangkan kreteria pengujiannya sebagai berikut: Jika thitung > ttabel atau sig > α:H2a ditolak, H2o diterima. Jika thitung < ttabel atau sig > α:H2a diterima, H2o ditolak. a. X1 = didapat thitung sebesar -0,059 dengan signifikansi t sebesar 0,953, karena thitung lebih kecil dari ttabel (0,059<1,980) atau signifikansi t lebih besar dari 0,05 (0,953>0,05), maka secara parsial variabel bahan kemasan (X1) Jenis bahan kemasan kripik virgo snack sudah memenuhi sarat aman dan melindungi, Mutu bahan kemasan kripik virgo snack membangkitkan anda untuk membeli, Daya tahan kemasan kripik virgo snack dengan adanya No periksa Depkes RI meyakinkan anda, tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (Y). Mungkin karna konsumen kurang mengerti kemasan itu tidak berdampak negatif terhadap kesehatan juga tentang mutu dan kualitas bahan kemasan tersebut. b. X2 = didapat thitung sebesar 0,727 dengan signifikansi t sebesar 0,470, karena thitung lebih kecil dari ttabel (0,727<1,980) atau signifikansi t lebih besar dari 0,05 (0,432>0,05), maka secara parsial variabel daya tarik praktis (X2) Kemasan kripik virgo snack memudahkan untuk dibawa dan dipegang dan Kemasan kripik virgo snack memudahkan anda untuk membuka dan menutup. Mungkin dikarnakan konsumen tidak terlalu memperhatikan kemudah kemasan saat dibawa dan dipegang dan juga karna kemasan tidak mudah dibuka atau tidak bisa ditutup jadi data yang didapat tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (Y). c. X3 = didapat thitung sebesar 3,098 dengan signifikansi t sebesar 0,003, karena thitung lebih besar dari ttabel (3,098>1,980) atau signifikansi t lebih besar dari 0,05 (0,003<0,05), maka secara parsial variabel daya tarik visual (X3) Kombinasi warna dalam kripik virgo snack mudah untuk diingat, Gambar yang berbeda-beda sesuai dengan jenis buah dalam kripik virgo snack membantu untuk memilih sesuai dengan selera, Bentuk desain dalam kemasan kripik virgo snack menarik perhatian dan Penampilan huruf dalam kripik virgo snack sangat jelas. Kemungkinan besar konsumen virgo lebih mudah memahami dan menyukai produk tersebut karna warna kemasan yang sesuai, gambarnya sesuai isi dan bervariasi atau mungkin penjelasan nama produk jelas dan mudah diingat. Sehingga variabel daya tarik visual lebih berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (Y). d. X4 = didapat thitung sebesar 2,109 dengan signifikansi t sebesar 0,038, kerena thitung lebih besar dari ttabel (2,109>1,980) atau signifikansi t lebih kecil dari 0,05 (0,038<0,05), maka secara parsial variabel frekuensi pesan (X4) Merek dan logo perusahaan pada kemasan kripik virgo snack meyakinkan konsumen untuk membeli, Catatan cara penggunaan dan komposisi dalam kripik virgo snack membantu konsumen untuk tertarik mengkonsumsi, dan Keterangan berat isi produk pada kemasan kripik virgo snack memberikan informasi terhadap produk tersebut. Mungkin karna merek, logo, catatan cara penggunaan dan keterangan mampu memudahkan konsumen untuk tahu dan mengkonsumsi produk tersebut sehingga etika kemasan berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (Y).
472
Moch. Faqihudin dan N. Rachma
SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN Dari hasil analisis dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa: Dari ke empat variabel bebas (bahan kemasan, daya tarik praktis, daya tarik visual, dan etika kemasan) yang tidak berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian ada dua yaitu variabel bahan kemasan (X1) hasil: (0,953>0,05) dan variabel daya tarik praktis (X2) hasil: (0,432>0,05). Sedangkan variabel yang berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian juga ada dua yaitu variabel daya tarik visual(X3) hasil: (0,003<0,05) dan variabel etika kemasan (X4) hasil: (0,038<0,05). SARAN Untuk produsen Kripik buah sebaiknya lebih memperhatikan bidang daya tarik visual dan etika kemasan, karena mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian dibandingkan dengan bahan kemasan, dan daya tarik praktis. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, 2002, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:PT. Rineka Cipta. Amirullah, Hidayat, 2002, Riset Bisnis, Yogyakarta:Graha Ilmu. Alma, Buchari, 2007, Manjemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Bandung:Alfabeta. Assuri, Sofjan, 2004, Manajemen Pemasaran, Edisi Pertama, New Jersey, Pentice Hall Internatonal Press. Arikunto, Suharsimi, 2007, Manajemen penelitian, Jakarta:Rineka Cipta. Fahim, Ahmad Hilmi, 2008, Pengaruh Merek dan Kemasan Terhadap Keputusan Pembelian Produk Teh Celup Merek Teh Sari Wangi, Skripsi, Universitas Negeri Malang, Tidak Dipublikasihkan. Jazuli, 2007, Pendidikan Seni Budaya, Semarang:UNNES Press. Kotler, Philip, 2000, Manajemen Pemasaran, Jilid 2, Jakarta:Bumi Aksara. Kotler, Philip, 2002, Manajemen Pemasaran, 1, Jakarta:PT prenhallindo. Kotler, Philip, 2009, Manajemen Pemasaran, Jilid 2, Jakarta:Erlangga. Kotler, Philip, dan Kevin Keller, 2009, Manajemen Pemasaran, Edisi KeDua Belas Jilid 1, Indonesi:PT. Indeks. Mardani, Ronny Malavia, 2003, petunjuk praktis oprasional SPSS, Malang: Desain and Priting. Rahman, Annisa Yunia, 2008, Pengaruh Varias Produk Dan Kemasan Terhadap Keputusan Pembelian Teh Kotak Ultra Jaya, Skripsi dipublikasikan, Bandung, Fakultas Pendidikaan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia. Tjiptono, Fandi, 2000, Strategi Pemasaran Moderen, penerbit Andi, Yogyakarta. Tjiptono, Fandy, 2005. Pemasaran Jasa, Yogyakarta:Amara Book. Sugiyono, 2002, Metode Penelitian Bisnis, Bandung:CV. Alfabeta. Santoso, Singgih dan Fendy Tjiptono, 2002, Riset Pemasaran Konsep Dan Aplikasi Dengan Spss, Jakarta:PT. ELEX Media Kompotindo. Sugiono, 2005, Statistik Non Parametrik, Bandung:Alfabeta. Sugiono, 2006, Metode Penelitian Bisnis, Bandung:Alfabeta. Umar, Husein, 2003, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta:PT. Gramedia Pustaka.
Moch. Faqihudin dan N. Rachma
473
Wiguna, Strio Pandu, 2007, pengaruh kemasan produk terhadap Keputusan konsumen dalam membeli Produk jajan khas kota gresik, Skripsi dipublikasikan, Malang, Fakultas Ekonomika Universitas Islam Negeri Malang. Yudhislibra, 2010, Macam – Macam Metode Sampling & Tahap Pembuatan Laporan Penelitian, http//Macam – Macam Metode Sampling & Tahap Pembuatan Laporan Penelitian Yudhislibra's Blog.htm, (online) 24 Juli 2013. *) Moch. Faqihudin adalah alumnus Fakultas Ekonomi Unisma **) N. Rachma adalah dosen tetap Fakultas Ekonomi Unisma
474
Moch. Faqihudin dan N. Rachma