PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN INTERAKSI SOSIAL ANTAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA Nurul Khabibah Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email:
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap (1) pengaruh kemandirian belajar terhadap prestasi belajar matematika, (2) pengaruh interaksi sosial antar siswa terhadap prestasi belajar matematika, dan (3) pengaruh kemandirian belajar dan interaksi sosial antar siswa secara bersama-sama terhadap prestasi belajar matematika. Teknik pengumpulan data menggunakan metode angket dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis korelasi linear dan analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari kemandirian belajar terhadap prestasi belajar matematika sebesar tergolong sedang, (2) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari interaksi sosial antar siswa terhadap prestasi belajar matematika sebesar tergolong sedang, dan (3) terdapat pengaruh positif dan signifikan dari kemandirian belajar dan interaksi sosial antar siswa secara bersama-sama terhadap prestasi belajar matematika sebesar tergolong kuat. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan dari kemandirian belajar dan interaksi sosial antar siswa terhadap prestasi belajar matematika baik secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri. Kata kunci: Kemandirian belajar, interaksi sosial, prestasi belajar
PENDAHULUAN Keberhasilan siswa dalam mencapai prestasi yang maksimal dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik dari dalam maupun luar siswa tersebut (Syah, 2010: 129). Dalam penelitian ini faktor dari dalam diri siswa adalah kemandirian belajar. Sedangkan untuk faktor dari luar adalah interaksi sosial antar siswa. Tujuan pendidikan adalah untuk mengembangkan kemandirian siswa baik di lingkungan sekolah maupun di rumah. Sekolah juga merupakan kondisi sosial yang dibentuk secara sadar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut dibutuhkan interaksi sosial baik di dalam kelas ataupun di luar kelas. Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan di SMP N 36 Purworejo, masih terdapat siswa yang belum mempunyai kesadaran untuk melakukan kemandirian belajar. Hal ini terlihat dari adanya siswa yang hanya meminta jawaban
Ekuivalen: Pengaruh Kemandirian Belajar dan Interaksi Sosial antar Siswa terhadap Prestasi Belajar Matematika
1
tugas dari siswa lain. Selain itu terdapat siswa yang berhenti mengerjakan soal matematika ketika soal dianggap sulit. Tak hanya itu, dalam berinteraksi khususnya sesama siswa juga masih kurang. Ini ditandai dengan adanya siswa yang masih memilih-milih dalam berteman. Selain itu jarang bahkan tidak ada siswa yang mendiskusikan tentang pelajaran matematika ketika istirahat. Ini membuktikan bahwa prestasi belajar matematika siswa kelas IX SMP N 36 Purworejo belum sepenuhnya maksimal. Diadaptasi dari Tirtarahardja (2005: 50) kemandirian belajar adalah sikap untuk beraktivitas belajar yang berlangsungnya lebih didorong oleh kemauan sendiri, pilihan sendiri, dan tanggung jawab sendiri dari pembelajar. Konsep kemandirian dalam belajar bertumpu pada prinsip bahwa siswa yang belajar akan sampai kepada perolehan hasil belajar, mulai keterampilan, pengembangan penalaran, pembentukan sikap, dan penemuan jati diri apabila dia mengalami sendiri proses perolehan hasil belajar tersebut. Menurut Soelaeman dalam Ali (2005: 113) perkembangan kemandirian siswa ditandai dengan adanya interaksi dalam kehidupan, seperti halnya komunikasi dan dinamika. Kemandirian siswa tidak akan berlangsung dalam kesendirian, melainkan dalam komunikasi dengan lingkungan fisik, lingkungan sosial, diri sendiri, maupun Tuhan. Indikator kemandirian belajar pada penelitian ini adalah belajar atas keinginan sendiri, melakukan perencanaan sebelum belajar, memecahkan masalah sendiri tanpa bergantung dengan orang lain, aktif dalam pembelajaran, bertanggung jawab atas tindakannya sendiri, serta penuh keyakinan dalam melakukan sesuatu. Bonner dalam bukunya Social Pschichology yang dikutip oleh Gerungan (1988: 57) menjelaskan bahwa interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua atau lebih individu manusia dimana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya. Interaksi sosial antar siswa sangat penting karena dapat membentuk keterampilan siswa dalam berkomunikasi dan kerja sama. Bentuk-bentuk interaksi sosial antar siswa yang dapat terjadi antara lain diskusi antar siswa, persaingan dalam hal akademik, pertikaian antar siswa, lomba
2
Ekuivalen: Pengaruh Kemandirian Belajar dan Interaksi Sosial antar Siswa terhadap Prestasi Belajar Matematika
antar siswa/antar kelas, solidaritas siswa kepada sesama teman, penyelesaian masalah antar siswa. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari kemandirian belajar dan interaksi sosial antar siswa secara sendiri dan bersama-sama terhadap prestasi belajar matematika kelas IX SMP N 36 Purworejo tahun pelajaran 2015/2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh yang positif dan signifikan dari kemandirian belajar dan interaksi sosial antar siswa terhadap prestasi belajar matematika kelas IX SMP N 36 Purworejo tahun pelajaran 2015/2016. METODE PENELITIAN Penelitian
ini
menggunakan
metode
penelitian
kuantitatif
(asosiatif),
dilaksanakan di SMP N 36 Purworejo pada bulan Mei-Desember 2015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX SMP N 36 Purworejo tahun pelajaran 2015/2016 yang terdiri dari enam kelas. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Metode pengumpulan data menggunakan metode angket dan dokumentasi. Angket digunakan untuk memperoleh data kemandirian belajar yang terdiri dari 19 pernyataan dan interaksi sosial antar siswa terdiri dari 17 pernyataan, sedangkan metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data prestasi belajar matematika. Teknik analisis data yang digunakan analisis korelasi linear dan analisis regresi. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam analisis korelasi linear terdiri dari uji normalitas, uji koefisien korelasi dan uji signifikansi. Hasil perhitungan uji normalitas kemandirian belajar diperoleh nilai dan , maka
dengan
. Karena nilai
diterima, berarti populasi berdistribusi normal. Uji normalitas
interaksi sosial antar siswa diperoleh nilai . Karena nilai
dan , maka
dengan
diterima, berarti populasi
berdistribusi normal. Uji normalitas prestasi belajar matematika diperoleh nilai
Ekuivalen: Pengaruh Kemandirian Belajar dan Interaksi Sosial antar Siswa terhadap Prestasi Belajar Matematika
3
dan , maka
dengan
. Karena nilai
diterima, berarti populasi berdistribusi normal.
Dari perhitungan koefisien korelasi product moment diperoleh koefisien korelasi antara
dan
sebesar
dan termasuk pada kategori sedang. Jadi terdapat
hubungan yang sedang antara dan
dan . Uji signifikansi koefisien korelasi antara
diperoleh nilai
Maka
dan
, sehingga
antara
dengan
.
ditolak. Maka ada hubungan yang positif dan signifikan
dan . Dengan demikian terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari
kemandirian belajar terhadap prestasi belajar matematika. Hal ini berarti semakin tinggi kemandirian belajar siswa akan semakin tinggi pula prestasi belajar matematika. Koefisien korelasi antara
dan
sebesar
dan termasuk pada kategori
sedang. Jadi terdapat hubungan yang sedang antara korelasi antara
dan
dan
diperoleh nilai
Maka positif dan signifikan antara
dan
sehingga dan
Uji signifikansi koefisien dengan
ditolak. Maka ada hubungan yang
. Dengan demikian terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan dari interaksi sosial antar siswa terhadap prestasi belajar matematika. Hal ini berarti semakin tinggi interaksi sosial antar siswa akan semakin tinggi pula prestasi belajar matematika. Koefisien korelasi ganda sebesar terdapat hubungan yang kuat antara korelasi
ganda
termasuk pada kategori kuat. Jadi dan
dengan
diperoleh Maka
yang positif dan signifikan antara
dan sehingga dan
Uji signifikansi koefisien dengan
ditolak. Maka ada hubungan
dengan
Dengan demikian terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan dari kemandirian belajar dan interaksi sosial antar siswa secara bersama-sama terhadap prestasi belajar matematika. Hal ini berarti semakin tinggi kemandirian belajar dan interaksi sosial antar siswa secara bersamasama akan semakin tinggi pula prestasi belajar matematika. Tahap selanjutnya yaitu tahap analisis regresi. Uji prasyarat analisis regresi yaitu uji linearitas regresi, uji keberartian regresi dan uji independensi. Dari hasil
4
Ekuivalen: Pengaruh Kemandirian Belajar dan Interaksi Sosial antar Siswa terhadap Prestasi Belajar Matematika
perhitungan uji linearitas antara
dan
dengan
Karena
berarti hubungan antara
dan
dan maka
diperoleh nilai
linear. Uji linearitas
dengan
dan maka
diterima,
dan
diperoleh
Karena
diterima, berarti hubungan antara
dan
,
linear.
Selanjutnya yaitu uji keberartian, dari hasil perhitungan uji keberartian diperoleh nilai
dan
maka keberartian
dan
dan
diperoleh nilai
dan
berarti. Uji
dan maka
dan
dengan
ditolak. Sehingga hubungan linear
berarti. Uji keberartian ganda antara
nilai maka
. Karena
ditolak. Sehingga hubungan linear antara
. Karena antara
dengan
dan
dan
dengan
dengan
diperoleh Karena
ditolak. Sehingga hubungan antara
dan
dengan
berarti.
Uji prasyarat analisis regresi berikutnya yaitu uji independensi. Dari hasil perhitungan diperoleh kata lain
dengan
serta
sehingga dapat disimpulkan
Dengan
independen terhadap
Selanjutnya peneliti melakukan analisis regresi sederhana dan regresi ganda. Berdasarkan perhitungan data yang dilakukan dalam penelitian ini diperoleh persamaan regresi linear sederhana antara
dan
yaitu
.
Persamaan regresi linear sederhana antara
dan
yaitu
.
Persamaan regresi linear ganda yaitu merupakan kemadirian belajar dan
Dimana merupakan interaksi sosial antar siswa.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan dari penelitian ini adalah (1) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari kemandirian belajar terhadap prestasi belajar matematika sebesar tergolong sedang, (2) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari interaksi sosial antar siswa terhadap prestasi belajar matematika sebesar
tergolong
Ekuivalen: Pengaruh Kemandirian Belajar dan Interaksi Sosial antar Siswa terhadap Prestasi Belajar Matematika
5
sedang, dan (3) terdapat pengaruh positif dan signifikan dari kemandirian belajar dan interaksi sosial antar siswa secara bersama-sama terhadap matematika sebesar
prestasi belajar
tergolong kuat.
Berdasarkan pengalaman selama penelitian, maka saran-saran yang dapat diajukan yaitu siswa sebaiknya memiliki inisiatif untuk mempelajari materi-materi pelajaran sebelum guru menjelaskan di kelas. Selain itu siswa juga dapat mengikuti organisasi ataupun ekstrakurikuler yang ada di sekolah untuk membentuk interaksi sosial antar siswa. Guru dapat memberikan tugas mandiri agar siswa mau berusaha sendiri, guru juga perlu menerapkan peraturan atau sanksi bagi siswa yang mencontek ketika ulangan. Dalam membentuk interaksi sosial antar siswa, guru dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif sehingga siswa termotivasi untuk lebih rajin dalam belajar. DAFTAR PUSTAKA Ali, Mohammad dan Mohammad Asrori. 2005. Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi Aksara. Gerungan, W. A. 1988. Psikologi Sosial. Bandung: Eresco. Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya. Tirtarahardja, Umar dan La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
6
Ekuivalen: Pengaruh Kemandirian Belajar dan Interaksi Sosial antar Siswa terhadap Prestasi Belajar Matematika