55 Nama
: Eliza Widyastuti
Judul
: Pengaruh kemampuan awal, motivasi belajar, dan kecemasan menghadapi tes matematika terhadap prestasi belajar matematika siswa
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan analisis hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya dan mengacu pada perumusan masalah, maka penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Terdapat pengaruh yang signifikan kemampuan awal terhadap prestasi belajar matematika siswa. 2. Terdapat pengaruh yang signifikan motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa. 3. Terdapat pengaruh yang signifikan kecemasan menghadapi tes matematika terhadap prestasi belajar matematika siswa. 4. Terdapat interaksi yang signifikan antara kemampuan awal dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa. 5. Tidak terdapat interaksi yang signifikan antara kemampuan awal dan kecemasan menghadapi tes matematika terhadap prestasi belajar matematika siswa. 6. Terdapat interaksi yang signifikan antara motivasi belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika terhadap prestasi belajar matematika siswa. 7. Tidak terdapat interaksi yang signifikan antara kemampuan awal, motivasi belajar, dan kecemasan menghadapi tes matematika terhadap prestasi belajar matematika siswa.
56
B. Implikasi 1. Implikasi Teoritis Implikasi teoritis dalam penelitian ini adalah : a. Siswa yang mempunyai nilai ujian kelas X semester I tinggi akan memperoleh prestasi belajar matematika yang tinggi pula, sedangkan siswa yang nilai ujian rendah, mempunyai prestasi belajar matematika yang rendah pula. Hal ini dikarenakan matematika merupakan mata pelajaran yang materi atau pokok bahasannya masing-masing terstruktur. Maksudnya materi-materi dalam matematika yang diajarkan sudah tersusun dan saling terkait antara satu materi dengan materi yang lainnya. Sehingga konsep lanjutan akan lebih mudah dipahami apabila sudah memahami konsep sebelumnya yang menjadi prasyarat. Dengan demikian kemampuan awal merupakan titik tolak bagi proses belajar mengajar selanjutnya. b. Siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi akan lebih baik prestasi belajar matematikanya dibanding siswa yang motivasi belajarnya rendah. Hal ini karena siswa yang motivasi belajarnya tinggi lebih tekun, rajin dan ulet dalam belajar sehingga akan lebih mudah memecahkan berbagai persoalan matematika. c. Siswa yang menpunyai kecemasan menghadapi tes matematika rendah akan lebih baik prestasi belajarnya dibanding siswa yang mempunyai kecemasan menghadapi tes matematika tinggi. Hal ini karena siswa dengan kecemasan menghadapi tes matematika rendah lebih tenang dan siap mengerjakan soal-soal matematika dibandingkan siswa dengan kecemasan menghadapi tes matematika tinggi. 2. Implikasi Praktis Dari hasil penelitian ini, maka penulis akan menyampaikan beberapa implikasi praktis
yang kiranya dapat menjadi masukan dalam
meningkatkan prestasi belajar matematika siswa, yaitu:
upaya
57 a. Prestasi belajar matematika siswa akan lebih baik pada siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi. Dengan demikian bagi siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah agar lebih rajin belajar, sering latihan soal dan mempersiapkan materi pelajaran dengan baik sehingga tidak akan kesulitan dalam mengikuti pelajaran. b. Prestasi belajar matematika siswa akan lebih baik pada siswa yang mempunyai motivasi belajar yang tinggi. Dengan demikian setiap siswa mempunyai motivasi belajar rendah dapat memotivasi diri untuk lebih giat belajar matematika untuk mencapai prestasi belajar yang lebih baik. c. Prestasi belajar matematika siswa akan lebih baik pada siswa yang mempunyai tingkat kecemasan menghadapi tes matematika rendah. Dengan demikian setiap siswa mempunyai kecemasan menghadapi tes matematika tinggi harus berusaha mengendalikan emosi, lebih tenang dan mempersiapkan pelajaran dengan baik untuk mencapai prestasi belajar matematika yang lebih baik
C . Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut : 1. Kepada para guru khususnya guru bidang studi matematika hendaknya selama proses belajar mengajar memperhatikan kemampuan awal para siswanya karena kemampuan awal ikut menunjang keberhasilan belajarnya. Diantaranya dengan memberi pengantar yang berupa materi ataupun pertanyaan yang merupakan materi prasyarat. Dengan demikian prestasi belajar matematika yang dicapai siswa akan lebih baik. 2. Kepada para siswa hendaknya dalam belajar, khususnya belajar matematika harus didukung motivasi belajar yang tinggi. Karena dengan motivasi belajar yang tinggi peluang untuk meraih prestasi belajar yang lebih baik akan semakin besar. 3. Kepada para siswa hendaknya dalam menghadapi tes, khususnya tes matematika harus mengurangi kecemasan menghadapi tes matematika.
58 Karena dengan tingkat kecemasan menghadapi tes matematika yang rendah, peluang untuk meraih prestasi belajar yang lebih baik akan semakin besar.
DAFTAR PUSTAKA Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi. 1991. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Budiyono. 2000. Statistik Dasar untuk Penelitian. Surakarta: UNS Press. ________. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surakarta: UNS Press. Calhoun James F. dan Joan Ross. 1995. Psikologi Tentang Penyesuaian dan Hubungan Kemanusiaan (Terjemahan Satmoko). Semarang. IKIP Press. JJ Hasibuan Moedjiono. 2000. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya Joula Eka Ningsih Paimin. 1998. Agar Anak Pintar Matematika. Jakarta: Puspa Swara. Linda L Davindoff. 1991. Psokologi Suatu Pengantar (Terjemahan Mari Juniati). Jakarta: Erlangga. Ngalim Purwanto. 1988. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. ________________. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Purwoto. 1998. Strategi Belajar Mengajar Matematika. Surakarta: UNS Press Rita L Atkinson. 1993. Pengantar Psikologi (Terjemahan Nurdjannah Taufiq). Jakarta: Erlangga.
59
Ruseffendi. 1998. Pengajaran Matematika Modern untuk Orang Tua Murid, Guru dan SPG. Bandung: Tarsito Sagala Syaiful. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Sardiman A.M. 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali. Slametto. 1995. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Subana dan Sudrajat. 2001. Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia. Sudjana. 2002. Metode Statistik. Bandung: Tarsito. Suharsimi Arikunto. 1998. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. _________________. 2002 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Suharno dkk. 2000. Belajar dan Pembelajaran II. Surakarta: UNS Press. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Wilis Dahar.1989. Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga. Winkel. 1996. Psikologi Pengajaran Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Sanatha Darma Yogyakarta. Jakarta: Grasindo. Zainal Arifin. 1990. Evaluasi Instruksional Prinsip Teknik Prosedur. Bandung. Remaja Rosdakarya.