.s
304
Buku II
Prosiding Pertemuan danPresentasi "miah P3TM-BATAN Yogyakarta 14-15Juli 1999
PENGARUH KECEPATAN DAN WAKTU PENGADUKAN PADJ.~ PROSES PENGENDAPAN LlMBAH RADIOAKTIF CAIR YANG MENGANDUNG AKTINIDA DENGAN FeCI3 DAN AI2(SO4)3 1.2.
M. Eko Budiyono, Herry Poernomo,Prayitno P3TM -BATAN, Yogyakarta
Doliagus T. Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan, Yogyakarta
ABSTRAK PENGARUH KECEPATAN DAN LAMA PENGADUKAN PADA PROSES PENGENDAPAN L/MBAH RADIOAKTIF CAIR YANG MENGANDUNG AKTINIDA DENGAN FeCl3 DAN AI2(SO4)3. Telah dilakukan penelitian pengaruh kecepatan den lama pengadukan untuk penurunan aktinida (Th&U) dalam limbah radioaktif cairo Metode yang digunakan adalah koagulasi-ffokulasi dengan FeCl3 den AI2(SO4)3.. Parameter yang dipelajali yaitu, kecepatan pengadukan, lama pengadukan cepat den lambat. Kecepatan pengadukan divaliasi dali 2080 'Pm, lama pengadukan cepat divaliasi dali 1-10 menit den lama pengadukan lambat divaliasi dali 10-55 menit. Hasil dali penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kecepatan pengadukan yang terbaik untuk nuklida uranium pede 30 'Pm, lama pengadukan cepat sekitar 4-5 menit den lama pengadukan lambat sekitar 20-25 menit. FD yang diperoleh sekitar 119,04-125,00 den EP 99,13-99,17 %. Sedangkan untuk nuklida folium pede 30-50 'Pm, 3 menit den 20 menit, FD yang diperoleh 138,88. den EP 99,26 %.
ABSTRACT THE INFLUENCE OF STIRRING SPEED AND TIME ON THE PRECIPITATION PROCESS OF THE LIQUID RADIOACTIVE WASTES CONTAINING ACTINIDES (Th&U) WITH FeCI3 AND AI2(SO4)3. The influence of stining speed and time on the reduction actinides (Th&U) on the liquid radioactive wastes has been investigated. The method of the experimental used was coagulation -flocculation with FeCI3 and AI2(SO4)3.. The parameters to be investigated were stining speed, duration of rapid and slow stining time speed. In this investigation, stining speed was varied from 20 to 80 rpm, duration of rapid stining speed was varied from 1 to 10 minutes and duration of slow stining speed was varied from10 to 55 minutes. The result of experimental can be concluded that the best condition obtained for reducing uranium nuclides was on stining speed 30 rpm, rapid stining speed time 4-5 minutes and slow stining speed time 20- 25 minutes. Decontamination factor (OF) obtained was 119.04 to 125.00 and decontamination efficiency (DE) was 99.13 to 99.17%. The best condition for reducing the thorium nuclides was the stining speed of 30-50 rpm, stining time speed 3 minutes and the slow stining speed 20 minutes. OF obtained was 138,88 and DE was 99.26%.
Jika dicennati cara koagulasi-flokulasi yangmenggunakan FeCl3dan AliSO4)3 merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk P roses koagulasi meliputi pembentukan inti memisahkanlimbah denganmudah.FD antara 100endapan daD ikatan bersama dalam koloid. Prosesini dimulai dari pembentukankoloid menjadi 1000untuklimbah aktifitasrendah.Sedangkanpada gumpalan kimia yang mengadsorpsi,menangkap limbah yang beraktivitasmenengahdilaporkanbisa mencapaiFD di atas1000.(2.3) daDjuga membawabersamasuspensipadat yang Torium dan uranium sangat banyak ada di dalamlimbah. berperan dalam penelitian, pengembangan dati Pembentukankoloid dapat terjadi karena pemanfaatan tenaga nuklir. Dapat memancarkan bahan pembentuk flok saling bertumbukan memben-tuk gumpalan. Besar kecilnya zarah alia, beta dan gamma. Keberadaan pembentukan gumpalan ini dipengaruhi oleh radionuklida (U&Th) adalah bersifat koloid yang konsentrasi pembentuk gumpalan daD memiliki ukuran mili mikron(IO-6rom) -mikron pengadukan.(l)
:PENDAHULUAN
ISSN 0216-3128
Pengolahan Limbah Radioaktif & Lingkungan
Eko Budiyono, dkk
ProsidingPertemuandan PresentasiIImiah P3TM-BATANYogyakarta14-15Juli 1999
(10-3 rom), mengendap
sehingga dan sulit
Limbah pada
pH
sering dan IV
Pada
bentuk
mudah dan
UO/+.
yang
U02+
paling
secara misalnya sinar waktu
Larutan
dapat
terluar.
2
elektron
pada
oksidasi
IV
adalah
yang
digunakan
dan
Garam
torium
adalah
yang
Th(OHh6+.
mengendap
sebagai
memancarkan
sinar
pada
but
polimerisasi
sebagai H2O
dalam
air,
maka
peristiwa
+ H2O
sebagai
endapan
sebagai
jembatan
elektrolit
positip AI(0H)3
sebagai
inti
flok.
[AI(H2O)50H]4+ antar
dengan
mengikuti
(1)
Senyawa
berfungsi
komplek
akan
pengadukan.
dalam
OH]2+ + H2O -:;. [AI(H20)S
koloid.
ion
Koagulasi alkalis
flok
terjadi
(OH)2]4+
reaksi
akan
partikel.
FeCI3
dalam
sebagai
suasana
berikut
:
H2O FeGI3 + 3 NaOH
~
Fe(OH)3
+ 3 NaGI
sebagai
elektron
Fe3+ berperan destabilisasi
dan
akan
berfungsi
jenis
nuklida
kelakuan
Fe(0H)3
sebagai
dan
pengaruh terhadap Th(OH)/+ dihitung
positip
bentuk Dipilih
kelompok
a
biasanya
pada
endapan pada
nuklida
setiap dengan
dengan
atau
dan dengan
dalam
sorpsi U,(O02+'
lain-lain).(8) persamaan
Eko Budiyono, dkk
dari UO/+,
Analisis (I)
dan (2).
alkali
dari
Perubahan
daya Th dan
golongan media
hidroksida
titanium.
terhadap ion-ion
(kebanyakan
dihidrolisa
diendapkan
aluminium
flok.
(2)
sejenis(7).
Pemancar aktinida)
inti
atau
kimia
dalam
:
Percobaan pengaruh kecepatan pengadukan lambat terhadap FD daDEP.
x 1010 tahun.
lama ke
-:;. [AI(H20)S
partikel
bentuk
yaitu
berikut.(6)
A13+ berfungsi
Sedangkan berfungsi
dan
dapat
OH]2+ + H2O -:;. [AI(H20)4
stabilisasi
dapat
lemah
1,41
Digunakan
torium
pembentukan
dimasukkan
terse
Ion
sangat paro
kecepatan
koagulan
dari
Th(OHY+, basa
Yang
TimbanganElektronik Merk SARTORIUS GmBH type 2434, SpektrofotometriMerk Coming Colori Meter 253, pH meter, Jar Test Merk Janke dll.
sering
Torium
yang
Alat
paling
hidrolisa
suasana
waktu
orbital
senyawa
adalah
proses
AI2(S04)3
[AI(H20)S]3++
Produk
Pada
dan
Dalam
tingkat
paling
Th(OH)4. alia.
x 10-3 Bq/mg
bergantung
yang
terbaik
Kristal UO2(NO3) 6H2O (merck), Kristal A!2(SO4h l8H2O (merck), Krista! Th(NO3)4 5H2O (merck), Larutan NaOH, HNO3, Krista! FeC!3 6H2O (merck), Larutan Arzenaso III 8 %, Akuades.
dan
pada
membentuk
Th(N03)4.
torium
Th(OHh3+,
ditemukan
terhidrolisa
Bahan Yang Digunakan
IV
Bq/mg
memiliki
ionik.
pada
10.2
selalu
komplek
Apabila
x
KERJA
uranil
memancarkan
IV
yang
TATA
U-O
garam
Torium
stab iI, mudah
4,04
stabll.
bervalensi
Dapat 1,2 (5)
ion
ikatan
reduksi
6H2O.
Bilangan
garam
dengan
dari
alia dengan aktifitas paro 4,54 Xl08 tahun.
oksidasi
Uranium berbagai
uranium
dibuat
U02(N03h
menjadi
ion
lebih stabil
-:;. U 0 2+ pa I .. mg
4+
adalah
stabil.
umum
VI
V tidak
kestabilan
uranium adalah sbb : UO 2+ > U 3+ > UO 22+ > U0
dapat
terhidrolisa
Uranium
Tingkat
305
2)
oksida
oksidasi
VI.
tidak
dapat
bilangan
mengalami
Uranium
Ion
~artikel 4)
uranium(U4+)
rendah.
dalam
fraksi dari dipisahkan.
Buku II
ini inti
besi, ber-
endapan if+,
data
Th4+, dapat
Diambil 25 mllimbah uraniumdan torium sebanyak 16 kali, masing-masing limbah dimasukkanke dalam 16 bekergelas. Setiapbeker gelasyang telah diisi limbah ditambah3 ml FeCl3 dan yang lain ditambah 3 ml AliSO4)3. Larutan limbah tersebut diaduk dengan menggunakanjar test. Kecepatanpengadukandiatur 20 rpm selama5 menit. Dengancarayang sarnadenganpercobaandi atas,kecepatanpengadukandi variasi dari 30-80 rpm. Setelah dilakukan pengadukan,dienapkan selama 24 jam. Beningan diambil 5 ml untuk dianalisis. Percobaan pengaruh waktu pengadukan cepat terhadap FD daDEP. Diambil 25 ml limbah uraniumdan torium sebanyak 20 kali, masing-masingdimasukan ke dalam 20 beker gelas. Sepuluh beker gelas yang telah diisi limbah ditambahkan3 ml FeCl3dan yang 10 beker gelas yang lainnya ditambahkan 3ml AI2(SO4)3.Variasi lama pengadukan cepat dari berturut-turut:1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 dan 10 menit. Kecepatanpengadukandiambil yang terbaik dari percobaandi atas. Dari masing-masingpercobaan dienapkanselama24 jam. Beningandinalisis untuk menentukanhasilyangterbaik. Percobaan pengaruh waktu pengadukan lambat terhadap FD daDEP. Dengan menggunakanbasil terbaik dari percobaanC danD. Diambil25 mllimbah sebanyak
Pengolahan Limbah Radioaktif & Lingkungan
ISSN 0216-3128
~
20 kali, dimasukanke dalam bekergelas.Masingmasing bekergelasyang telah diisi 3 ml FeCIJdaD beker gelas yang lainnya ditambah3ml AI2(SOJJ. Dengancarakerja yang sam;!dilakukanvariasilama pengadukanlambat berturut-turut: 10, 15, 20, 25, 30, 35, 40, 45, 50 daD55 menit. Kemudian basil dianalisis dengan spektrofotometri.Dari beberapa percobaandi atasdapatdiperolehbasilyangterbaik.
HASIL
DAN PEM:BAHASAN
Dari basil percobaaJtlterlihat bahwa proses pembentukan inti flok Fe:(OH)] atau Al(OH)] dipengaruhi oleh adanya kecl~patanpengadukan daD lama pengadukan. Besar kecilnya kecepatan pengadukan- dapat mempen!~aruhijumlah inti flok Fe(OH)] atau AI(OH)]. Disamping itu muatan elektrik partikel primer inti endapan sangat dipengaruhi oleh konsentrasii ion. Oleh karena itu perlu ditentukan kecepatan pc~ngadukanyang paling tepat. Terlihat FD daD EP semakin besar mulai dari 26,59-32,44 daD 96,21-96,90 %, yaitu pada kecepatan pengadukan 20 s~lInpai dengan 30 rpm daD hila dinaikkan lebih dari 30 rpm FD daD EP cenderung turun. Besarnya Icecepatanpengadukan yang baik adalah 30 rpm, FD' yang diperoleh 32,44 daD EP 96,90 %. Hasil dapat dilihat dalam tabel I. Tabel 1. Pengaruh kecepataIl pengadukan lambat pada pengolahan U..238 terhadap FD daD EP dengan FeCI].
Tabel3.
Pengaruh kecepatan pengadukan lambat pactapengolahan Th-232 terhadap FD daD EP dengan koagulan FeCIJ-
21,36
~U
1,04
~
I 95,30 I
43,85 62,50 125,00
97,69 98,73 99,19
67,16 25,77 24,03
97,88 96,12 95,81
Bila diolah dengan AliSO4)3 pacta kecepatanpengadukan 20-30 rpm terlihat bahwa FD daD EP yang diperoleh adalah semakin besar yaitu dari 51,02-100,00 daD EP 98,03-98,98 %. Bila pacta kecepatan pengadukan dinaikkan, FD daD EP yang diproleh cenderung turun. Dengan demikian bahwa kecepatan pengadukan yang baik pacta 30 rpm, FD yang diperoleh 100,00 daDEP 98,98 %. Tabel4. Pengaruh kecepatan pengadukan lambat pactapengolahan Th-232 terhadap FD daD EP dengan koagulan AliSO4)3.
Bila menggunakan koagulan AI2(SO4)3 terlihat FD dan EP semakin besar yaitu daTi 20,1626,59 dan 95,16 -98,30 % pada kecepatan pengadukan 20-40 rpm, kemudian pada kecepatan pengadukan lebih daTi 40 rpm JFDdan EP cenderung turun. Besarnya kecepatan pe:ngadukanyang baik pada 40 rpm, FD yang diperoleh 26,59 daD EP
~ec. Pengad. Kons. Th dim lambat (rpm)
20
~
FD
EP
51,02 I 100,00 75,75 51,02 51,02 50,00 43.85
98,03 98,98 98,66 98,03 98,03 97,99 97.69
beninl!an (ppm)
(%)
98,30%. Pengaruhkecepatanpengadukanterhadap FD dan EP limbah Th-232 diolah dengankoagulan Dari rebel I, 2, 3 dan 4 terlihat bahwaFD FeCI3.Terlihat pada kecepatal1pengadukan20-50 dan EP dapatdipemgaruhioleh besamyakecei,Jatan rpm, FD dan EP yang diperolehsemakinbesardari pengadukan. Kenaikan kecepatan pengadukan 21,36-125,00 dan EP 95,30-SI9,19%. Sedangkan sampaibatastertentuakan meningkatkanharga FD pada kecepatanpengadukanl~:bihdari 50 rpm FD dan EP. Oleh karena itu pembentukanmikro tlok, dan EP cenderung turun. Besamya kecepatan dipengaruhi adanya kecepatanpengadukanyang berubah-ubah.Jugapada penggabungan mikro tlok
ISSN 0216-3128
Pengolahan Limbah Radioaktif & Lingkungan
Eko Budiyono.
dkk
307
ProsidingPertemuandan Presentasittmiah P3TM-BATANYogyakarta14-15Juti 1999
Buku II
menjadi makro flok membentuk jot-jot yang besar.
Setiap perbedaan kecepatan pengadukan dapat memberikan gumpalan flok yang berbeda-beda. Pacta kecepatan yang paling baik akan memberikan FD dan EP yang paling besar. Hal ini disebabkan karena gerakan fluida akibat pengadukan diikuti oleh gerakan mikro flok yang telah terbentuk dengan lambat pula. Kondisi ini dapat mengakibatkan terjadinya pembentukan makro flok yang besar yang dipengaruhi oleh gaya elektrostatik yang dimiliki setiap partikel. Sehingga berat
gumpalan
menjadi
besar
akibatnya
dapat
menyebabkan terjadinya proses kopresitipasi yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Pertumbuhanjumlah inti flok Fe(OH)3 atau AI(OH)3 akan membuat luas bidang serap semakin besar, sehingga daya serapnya juga semakin besar. Ukuran dan muatan elektrik partikel primer inti endapan Fe(OH)3 atau AI(OH)3 sangat dipengaruhi oleh kecepatan pengadukan. Inti endapan Fe(OH)3 atau AI(OH)3 masih bermuatan positip, sehingga kation-kation (seperti 04+, 002+, 00;+, Th4) akan terserap masuk ke dalam lapisan primer inti endapan. Jika dibandingkan FD dan EP antara 0 dan Th, Th cenderung lebih besar daripada O. Hal ini disebabkan karena Th lebih stabil dari pactaO. Ion-ion uranium di dalam larutan yang bersifat asam, mudah mengalami dismutasi atau perubahan bilangan oksida (Kris Tri Basuki, 1993). Percobaan selanjutnya adalah pengaruh lama pengadukan cepat. Hasil percobaan menunjukkan bahwa adanya pengaruh lama pengadukan cepat. Metode pembentukan flok pacta proses pengolahan limbah ini sangat dipengaruhi oleh lama pengadukan cepat. Oleh karena itu perlu dipelajari di dalam proses ini, karena lama pengadukan cepat dapat ditentukan secara maksimal. Hasil percobaan dilihat pactatabel5. Tabel 5. Pengaruh waktu pengadukan cepat pacta pengolahan 0238 terhadap FD dan EP dengan Fe C13. No I Waktu peng~~. .K~ns. U ,dIm. ceDat ( memt)
~ I-iol
IEP (%)
benmgan (ppm)
I
3
FD
-! 1,20 0,77 0,38 0,55 0,90
18,24I 94,42 20,60 95,16! 32,37 96,90' 65,83 98,47 45,79 97,77 27,13 96,38 20,43 94,99 94,29
!94J2 10
94,12
Bila limbah U- 238 diolah dengan AI2(SO4)3.FD dan EP yang diperoleh dapat dilihat pactatabel 6, terlihat FD dan EP semakin besar pacta lama pengadukan cepat 1-6 menit. Bila lama pengadukan cepat lebih dari 6 menit, FD clan EP cenderung turun. Besarnya lama pengadukan cepat yang baik adalah 6 menit, FD yang diperoleh 62,50 dan EP 98,38 %. Tabel 7. Pengaruh waktu pengadukan cepat pada pengolah 111-232 terhadap FD daD EP dengan FeCI3. No
Waktu Pengad.cepatI Ko.ns. 111dIm (mnt)
~
FD
EP (%)
benmgan (ppm)
0,25 0,23 0,22 0,25 0,27 0,27 0,29 0,37 0,36 0,36
100,00 98,98 108,60 99,05 113,60 99,09 I 100,00 98,97 I 92,59 98,91 92,59 98,91 86,20 98,80 62,44 98,54 69,44 98,54 59,81 98,20
Untuk limbah torium dengan koagulan FeCI3.Data mengenaipengaruhwaktu pengadukan cepat terhadapFD dan EP dapat dilihat di dalam tabel 7 di atas. Terlihat FD dan EP semakinbesar mulai dari waktu pengadukancepatdari 1- 3 menit dan hila lebih dari 3 menit, FD dan EP cenderung turun. Besarnyawaktupengadukancepatyang baik adalah3 menit, FD yang diperoleh 113,60dan EP 99,08 %. Percobaanberikutnya dengan koagulan AI2(SO4)3basil yang diperoleh dapat dilihat pacta tabel8 di bawahini.
Padalamapengadukancepat1-4menit,FD clanEP untuk limbahU-238 yang diperolehsemakin besaryaitu 18,11-65,78clanEP 94,47-98,47%. Bila
Eko Budiyono, dkk
Pengolahan Limbah Radioaktif & Lingkungan
ISSN 0216-3128
~ 1101 -:
Tabel 8. Pengaruhwaktu p(:ngadukancepat pada pengolahanTh- 23~~terhadapFD dan EP denganAliSO4)3.
Besarnya lama pengadukan cepat yang baik adalah 3menit dan FD :yang diperoleh 92,59 dan EP sebesar 98,88 %. Jika diperhatikan tabel 5, 6, 7, dan 8 menunjukkan bahwa semakin besar lama pengadukan yang diberikan, s(~makinbesar pula FD dan Ep yang diperoleh. Hal ini disebabkan karena lama pengadukan cepat dapat mempercepat terjadinya inti endapan. Akan tetapi dengan menaikkan lama pengadukan cepat sampai bata:; tertentu inti endapan yang terjadi sudah secara mallcsimaldan pacta saat itu pertumbuhan inti juga mak~:imal. Percobaan selanjutn~{a adalah pengaruh lama pengadukan lambat. Hasil percobaan menunjukkan adanya penganlh lama pengadukan lambat terhadap basil yang diperoleh. FD dan EP semakin besar pacta lama peng;adukanlambat 10-25 menit dan bila lama pengaduJ~anlambat lebih daTi 25 menit, FD dan EP cenderung turun. Besarnya lama pengadukan lambat yang baik adalah 25 menit, FD yang diperoleh 125,00 dan EP 99,17. Dapat dilihat pactatabel 9. Dari rebel 9,10,11,12 lama pengadukan lambat berpengaruh pactaFD dan EP. Pactadasarnya lama pengadukan lambat me:rupakan fungsi daTi proses koagulasi yang bertujuan untuk mendestabilisasikan koloid dIm solida tersuspensi yang halus serta membentuk rnikro flok. Bila lama pengadukan terlalu lama, meJllgakibatkan lamanya kontak antar kation U dan Th dengan butir endapan akan semakin lama dapat metlgakibatkan suspensi padatan yang sudah menyatu menjadi terlepas kembali dalam larutan, sehingga koloid tidak terdestabilisasikan. Akibatnya kation-kation limbah yang seharusnya sudah terserap secara maksimal ke dalam butir endapan menjadi tidak terserap atau terlepas. Selanjutnya lamanya pengadukan yang kurang atau terlalu lama ju!~a tidak akan membentuk inti flok atau mikro flok karena gerakan ortokinetik atau gerakan fluida akibat pengadukan terlalu lama. Justru dalam k,eadaan ini inti yang belum atau telah terbentuk sebelumnya akan pecah
ISSN 0216-3128
Bila menggunakan koagulan AliSO4)3, FD dan EP semakin besar mulai daTi lama pengadukan lambat 10 menit sampai 20 menit dan pada lama pengadukan lambat lebih daTi 20 menit, FD dan EP cenderung turun. Besarnya lama pengadukan lambat yang baik adalah 20 menit. FD daD EP yang diperoleh 119,04 dan 99,13 %. Hal ini dapat dilihat pada tabellO. TabellO.Pengaruh waktu pengadukan lambat pada pengolahan 0-238 terhadap FD dan EP dengan koagulan AliSO4)3. No Waktupeng~. K~ns. U dIm i FD EP (%) Lambat(~) bernngan(ppm).I 10K 0,51 45,Ol-1n:951 O;jj25,75 ~M 3 W 0,21 119,04 99,13 4: E~ 0,38 0,3~ 65,78 98,47 57; 35
7 8 :9
40
~
-so-ss-
1,122 1,225
I 22,32
I 95,51
1w:oo
194:%
I
Percobaan selanjutnya adalah pengaruh lama pengadukan lambat pada pengolahan limbah torium terhadapFD clan EP dengan FeCI3.Dari rebel II terlihat FD clan EP semakin besar pada 10-20 menit clan hila lama pengadukan lambat lebih dari 20 menit, FD clan EP cenderung turun. Besarnya lama pengadukan yang baik adalah 20 menit, FD yang diperoleh 138,60 clan EP 99,24 %. Bila menggunakan koagulan Alz(SO4)3 terlihat FD danEP semakin besar mulai pada 10-20 menit clanpada lama pengadukan lambat lebih dari 20 menit, FD clan EP cenderung turun. Besarnya lama pengadukan yang baik adalah 20 menit, FD yang
Pengolahan Limbah Radioaktif & Lingkungan
Eko Budiyono, dkk
309 ,[Waktu. TO 10;20 [9U71 199;14
ProsidingPerlemuandan PresentasiIImiah P3TM-BATANYogyakarla14-15JuJi1999
Buku II
diperoleh 138,88 dan EP 99,28 %. Hasil yang diperoleh dapat dilihat pactatabelll di bawah ini.
daD Efisiensi Pemisahan 99,24 %. Sedangkan menggunakan larutan AliSO4)3 didapatkan kondisi terbaik pacta kecepatan pengadukan 30 rpm, waktu pengadukan cepat selama 3 menit daD waktu pengadukan lambat selama 20 menit. Besarnya Faktor Dekontaminasi adalah 138,88 daD Efisiensi Pemisahan 99,26 %.
Tabelll.Pengaruh waktu pengadukan larnbat pacta pengolahan Th-232 terhadap FD dan EP dengan FeCIJ. --r
No 2
Pengad. Kons. Th dIm
lambat(~it)
~
15W
I bening~p_l!1)
0,25
100;00" rTO8;'69"l~ 198,97
w
~~9,24
-o:n o:w-
~
7
30 35
~
45 -so55
KESIMPULAN
-,
FO
1~25,OOI 99,19
1125;00_O,21
o-;n--0,25
1}~9,04
98,97 98,98 'I
DAFT AR PUST AKA
1. BENEDICT, M. PIGFOR, T.H., and LEVI, H.W., Nuclear Chemical Engineering,second edition,Mc.Graw Hill Co., (1981). 2. KOSTER, R. and KRAEMER, R., Treatment and Conditioning of Liquid Low and Intermediate Level Radioactive Waste, Managementof Low and Intermediate Level Radioactive Waste, Vol. 2, Vienna Austria (1989). 3. GARLEY MACAULY K.W., et aI, Radioactive Waste Management, Vol.2, IAEA, Vienna,(1984). 4. KRIS TRI BASUKI, Kimia Aktinida Dalam Teknologi Nuklir, Duta Wacana Universitas Press,Yogyakarta(1993),. 5. MAT CALF and EDDY, Waste Water Engeneering Treatment Disposal Reuse, Mc Graw Hill Publishing Company,2nd ed., New York (1972). 6. KRAUSE, H., Principle on Experiencein Low Level TRU ElementBearing RadioactiveWaste Treatment, Joint Germany-Indonesia,Seminar and Public Acceptance,WasteManagementand NuclearSafety,Jakarta(1986). 7. IAEA, Treatment of Low and Intermediate Level Liquid Waste, Tecknikal Report Series, IAEA, ViennaAustria (1984). 8. DLOUHY, Z., Disposal of RadioactiveWaste, Elsiver Scientific Publishing Company, Amsterdam(1982).
Pada koagulasi-flokulasi limbah cair 0-238 menggunakanlarutan FeClJdidapatkankondisi terbaik pada kecepatanpengadukan30 rpm, lama pengadukancepat selama 4 menit daD waktu pengadukan lambat selama 25 menit. BesarnyaFaktor Dekontaminasiadalah 125,00 daD Efisiensi Pemisahan99,17 %. Sedangkan menggunakan larutan AliSO4)J didapatkan TANYA JAWAB kondisi terbaik pada kecepatanpengadukan30 rpm, waktu pengadukancepat selama6 menit daDwaktu pengadukanlambatselama20 menit. Damunir : BesarnyaFaktor Dekontaminasiadalah 119,04 ~ Untuk mengendapkan campuranU & Th dalam dan EfisiensiPemisahan99,13%. limbah cair, mengapa harus diendapkan 2 Pada koagulasi-flokulasi limbah cair Th-232 menggunakanFeCl3 dan AI3(SO4)3?Mengapa menggunakanlarutan FeClJdidapatkankondisi tidak memakailarutan~OH? terbaik pada kecepatanpengadukan50 rpm, MEBudiono: waktu pengadukancepat selama3 menit daD -<;.-Pengendapan uranium dan torium dido/am waktu pengadukan lambat selama 20 menit. campuran /imbah cair, di da/am pustaka BesarnyaFaktor Dekontaminasiadalah 138,60 Eko Budiyono, dkk
Pengolahan Limbah Radioaktif & Lingkungan
ISSN 0216-3128
yang ada bahwalimbah radioaktifpemancar a dapat diendapkan dengan baik menggunakan Ferri hidrobida menghasilkanFD Siluler 1000. ~ Bila menggunakanNH4OHsulit terpisahkan karenabersifatkaloid J. Djati Pramana : );.. Mohon dijelaskan kelebihan dan kekurangan bahan pengendap (AliSO4)J daD FeCIJ). Bila ditinjau dari bentuk fisis endapan, mengingat pada pengolahan akhir endapan tersebut disolidifikasi. ME Budiono
:
~ Masing-masing pengendapitu mempunyai kelebihan terutama pada pengendapFeCIJ pada pH tinggi .:t 9 t,~rlihatjelas hasilnya menjadi endapanFe(CIH)J.Antara Th & U akan lebih mudahTh karena Th lebih stabil hila berada didalam larutan dan lebih mudah mengendaj7 bersama-sama pengendapyang ditambahkan.Hal tersebut dapatdilihat pada label di dalam makalah,
ME Budiono : ..t;..Memang betul bahwa antara variabel yang satu dengan yang lain saling berkaitan, oleh karena itu hasil yang diperoleh sesuai dengan grafik 1, 2, dan 3 yang ditampilkan atau tertera dalam label 1 -12 di dalam makalah. Budi Sulistyo
:
» Apakah sudah dipikirkan kapasitasyang lebihbesar?
untuk nantinya
» Dasar apa yang menentukan kecepatan pengadukan tersebut? ME Budiono : ..t;..Dalam penelitian ini dalam skala lab. Di dalam kapasitas besar alai harus disesuaikan dengan keadaan limbah yang
sebenarnya. ..t;..Dasar untuk menentukan kecepatan pengadukan adalah berdasarkan literatur dan percobaan pendahuluan.
Endro Kismolo: );.. Dalam perhitungan data: i\pakah variabel yang satu dipenden terhadap variabel yang lain dengan adanya data gamba!'yang naik dan turun.
ISSN 0216-3128
Pengolahan Limbah Radioaktif & Lingkungan
Eko Budiyono, dkk