PENGARUH KEAKTIFAN PEMUDA DALAM ORGANISASI KARANG TARUNA TERHADAP PARTISIPASI PEMBANGUNAN DESA BUNGKAL KECAMATAN BUNGKAL KABUPATEN PONOROGO Siska Diana Sari* Catur Priyatnanda Aditya**
Abstrak arang Taruna harus memiliki identitas dalam kelembagaannya di desa. Selain sebagai lembaga Karang Taruna pun juga diharapkan dapat merubah tatanan baru dalam dimensi kelembagaan. Perubahan-perubahan signifikan mengikuti arus globalisasi dan desentralisasi ternyata memunculkan tantangan baru yang lebih terbuka di tengah masyarakat. Perubahan juga sering muncul dalam penyelenggarakan organisasi sebagaimana lazimnya sebuah organisasi yang memang terus menuntut peningkatan seiring dengan perubahan masyarakat yang terjadi. Penelitian ini bertujuan ingin mengetahui pengaruh keaktifan pemuda dalam organisasi Karang Taruna terhadap partisipasi pembangunan Desa Bungkal Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo Tahun 2012/2013. Pengaruh keaktifan yang dilakukan oleh pemuda Karang Taruna di Desa Bungkal yaitu mempercepat pembangunan karena dalam pembangunan tersebut adanya partisipasi pemuda Karang Taruna sekaligus dibantu warga sehingga terjadi kekompakan dan menjadikan pembangunan selesai lebih awal dari jadwal yang telah ditentukan. Artinya pemuda Karang Taruna terlibat secara total dalam membantu seluruh rangkaian pembangunan yang dilaksanakan di Desa Bungkal. Sebab sebagai generasi muda tentunya hasil pembangunan tersebut kelak adalah warisan masa depan dan Karang Taruna adalah pemilik masa depan pembangunan tersebut. Dengan adanya keaktifan pemuda dan partisipasi dari organisasi Karang Taruna serta warga desa berpengaruh besar dalam terlaksananya pembangunan di Desa Bungkal. Sedangkan manfaat yang dapat dirasakan langsung adalah adanya kebersamaan untuk membentuk masyarakat yang lebih baik lagi, yang maju dalam penguasaan pembangunan Desa Bungkal.
K
Kata Kunci : Partisipasi pembangunan desa, Karang Taruna
*Dosen Prodi PPKn IKIP PGRI Madiun **Mahasiswa IKIP PGRI Madiun 152 1
keamanan,
PENDAHULUAN
ketertiban,
juga
kenyamanan di desa tempat mereka Dalam arus modernisasi dan
tumbuh dan berkembang.
globalisasi ini, Karang Taruna harus memiliki
identitas
kelembagaannya
di
desa.
Menurut Menteri Sosial RI
dalam
(2009: 17) Karang Taruna lahir pada
Selain
tanggal
26
September
1960
sebagai lembaga Karang Taruna pun
dikampung melayu, Jakarta. Dalam
juga
perjalanan
diharapkan
tatanan
baru
dapat
merubah
dalam
dimensi
sejarahnya,
Karang
Taruna telah melakukan berbagai
kelembagaan. Perubahan-perubahan
kegiatan,
signifikan mengikuti arus globalisasi
menanggulangi
dan
kesejahteraan sosial terutama yang
desentralisasi
ternyata
sebagai
upaya
masalah-masalah
memunculkan tantangan baru yang
dihadapi
lebih terbuka di tengah masyarakat.
dilingkungannya,
Perubahan juga sering muncul dalam
kondisi
penyelenggarakan
kemampuan masing-masing.
sebagaimana organisasi
organisasi
lazimnya yang
sebuah
memang
terus
generasi
daerah
Pada Karang
untuk
sesuai
dengan
dan
tingkat
mulanya,
Taruna
muda
hanya
kegiatan sebatas
menuntut peningkatan seiring dengan
pengisian waktu luang yang positif
perubahan masyarakat yang terjadi.
seperti rekreasi, olahraga, kesenian,
Kualitas
manusia
kepanduan, (pramuka), pendidikan
(SDM) disisi lain merupakan agenda
keagamaan (pengajian) dan lain-lain
tentang terlaksananya suatu tujuan
bagi anak yatim, putus sekolah, yang
dari organisasi itu sendiri. Sebagai
berkeliaran dan main kartu serta
perananannya
anak-anak yang terjerumus dalam
sumber
lingkungan
di
daya
tengah-tengah Karang
minuman keras dan narkoba. Dalam
hanya
perjalanan sejarahnya dari waktu ke
menang dengan nama, akan tetapi
waktu kegiatan karang taruna telah
juga harus unggul dalam sumber
mengalami perkembangan sampai
daya, membantu kekurangan di desa
pada
yang
produktif (UEP) yang membantu
Taruna
masyarakat,
diharapkan
telah
lama
tidak
ada,
menjaga
sektor
usaha
ekonomis
153
membuka lapangan kerja/usaha bagi
Taruna.
pengangguran
Permensos ini diharapkan tidak lagi
dan
remaja
putus
sekolah.
Dengan
dikeluarkannya
terjadi perbedaan penafsiran tentang
Pada masa orde baru, nama
Karang Taruna, dalam arti bahwa
Karang Taruna hanya diperuntukkan
pemahaman tentang Karang Taruna,
bagi
dalam
pengurusan
tingkat
arti
bahwa
pemahaman
Desa/Kelurahan serta Unit/Sub Unit
tentang Karang Taruna mengacu
saja (tingkat RT/RW). Sedangkan
kepada Peraturan Menteri Sosial
kepengurusan
tersebut.
sampai
tingkat
Nasional
kecamatan
menggunakan
Keberadaan Karang Taruna
forum komunikasi karang taruna
dengan
(FKKT), hal tersebut diatur dalam
dilaksanakan selama ini, bertumpu
Kepmensos No 11/HUK/1988. Krisis
pada landasan hukum yang dimiliki
moneter yang melanda bangsa ini
Karang Taruna adalah keputusan
tahun
Menteri
1997
turut
memberikan
berbagai
kegiatan
Sosial
yang
RI
No.
dampak bagi menurunnyadan bahkan
13/HUK/KEP/1/1981
tentang
terhentinya aktifitas sebagian besar
susunan dan tata
karang taruna. Saat dilaksanakan
Taruna,
Temu Karya Nasional (TKN) IV
II/MPR/1983 tentang GBHN yang
tahun 2001 di Medan, disepakatilah
menempatkan
perubahan nama menjadi Karang
sebagai wadah pembinaan Generasi
Taruna Indonesia (KTI). Oleh karena
Muda,
masih banyaknya perbedaan persepsi
Sosial RI No. 83/HUK/2005 tentang
tentang Karang Taruna maka TKN V
Pedoman Dasar Karang Taruna.
kerja
Ketetapan
serta
Karang
MPR
Karang
Keputusan
No.
Taruna
Menteri
2005 yang diselenggarakan di Banten
Menurut Menteri Sosial RI
tanggal 10-12 April 2005, namanya
(2009: 2) Karang Taruna adalah
dikembalikan
organisasi
menjadi
Karang
sosial
wadah
Taruna. Ketetapan ini kemudian
pengembangan generasi muda yang
diatur
dalam
Menteri
tumbuh dan berkembang atas dasar
Sosial
RI
83/HUK/2005
kesadaran dan tanggung jawab sosial
tentang
Peraturan
Nomor
Pedoman
Dasar
Karang
dari, oleh dan untuk masyarakat 154
terutama generasi muda di wilayah
mempunyai beberapa program yang
desa/kelurahan atau komunitas adat
akan dilaksanakan yang melibatkan
sederajat dan terutama bergerak di
seluruh komponen dan potensi yang
bidang usaha kesejahteraan sosial.
ada
Peran lain yang bisa di ambil
di
Desa/Kelurahan
yang
bersangkutan.
Sebagai
Karang Taruna adalah jadi motivator,
lembaga/oraganisasi yang bergerak
inisiator dalam pembangunan dan
dibidang pembangunan kesejahteraan
katalisator keserasian sosial. Karang
sosial dan berfungsi sebagai subjek.
taruna
wadah
Karang Taruna sedapat mungkin
pemupukan karakter bangsa, yang
mampu menunjukkan fungsi dan
jika dikembangkan secara kreatif
perannya secara optimal.
adalah
juga
akan merupakan kekuatan dahsyat bangsa ini.
bukan saja dalam pembinaan remaja
Sebagai kepemudaan jaringan
Jadi peran Karang Taruna
organisasi yang
mempunyai
tingkat
saja,
melainkan
mengadakan
juga
usaha
perubahan
serta
bawah,
perbaikan sosial kemsyarakatan. Hal
Karang Taruna merupakan mediator
ini terjadi pada Karang Taruna
dan motivator dalam pembangunan.
“Kridha
Karang Taruna merupakan bagian
Kabupaten
yang
menujukkan
tak
hingga
sosial
bisa
dipisahkan
dari
Taruna”
Desa
Bungkal
Ponorogo
yang
peran
aktif
karang
pembangunan bangsa ini. Karena itu,
taruna selama 1 tahun terakhir 2012-
pemuda
2013
Karang
Taruna
harus
dalam
pembangunan
desa
mempunyai tekad dan keinginan
setempat, antara lain ikut serta dalam
untuk memberikan kontribusi bagi
partisipasi perbaikan masjid, bhakti
pemberdayaan
sosial, peminjaman barang-barang
masyarakat
dan
pembangunan bangsa. Karang Taruna merupakan wadah pembinaan generasi muda yang
berada
di
Desa/Kelurahan
rumah tangga bagi masyarakat yang membutuhkan
pada
saat
acara
pernikahan, syukuran dan lain-lain. Karang Desa
Taruna Bungkal
“Kridha
dalam usaha kesejahteraan sosial.
Taruna”
juga
Sebagai wadah pembinaan tentu saja
mempunyai budaya gotong royong 155
serta kerja sama dengan warga Desa
disetujui oleh pimpinan, ketua dan
Bungkal yang cukup bagus, budaya
pengurus
gotong royong tersebut dapat dilihat
Bungkal. Pertanyaannya, bagaimana
dari
massa
pengaruh keaktifan pemuda dalam
sekarang. Budaya gotong royong
organisasi Karang Taruna terhadap
sangat membantu masyarakat dalam
partisipasi
melakukan sesuatu hal yang bersifat
Bungkal
melakukan sesuatu secara bersama-
Kabupaten
sama.
2012/2013 ?
massa
dulu
hingga
Karang
Taruna
pembangunan Kecamatan Ponorogo
Desa
Desa Bungkal Tahun
Selain itu mekanisme yang ada dalam Karang Taruna Desa Bungkal meliputi arisan pemuda
PEMBAHASAN Desa
Bungkal
merupakan
yang dilaksanakan sebulan dua kali,
desa yang terletak di antara desa
yaitu pada tanggal 1 dan 15 per
Bediwetan di sebelah utara, sebelah
bulan.
Karang
selatan desa Palem, sebelah barat
Taruna Desa Bungkal berjumlah 59,
berbatasan dengan desa Nambak, dan
pada dasarnya batas yang wajib
sebelah timur berbatasan dengan
untuk ikut Karang Taruna yaitu
desa Pager. Jumlah desa Bungkal
berusia
bisa
terdiri dari ± 2,954 warga, terdiri dari
mencapai
jumlah pria 1,430 dan wanita 1,523
sekolah Menengah Pertama Kelas 1.
dengan luas wilayah 174 Ha. 465
Dalam Karang Taruna Desa Bungkal
Kepala Keluarga yang ada di Desa
juga
simpan
Bungkal memiliki mata pencaharian
pinjam, tetapi yang diperbolehkan
yang beragam. Jika diprosentase
meminjam uang tersebut hanyalah
penduduk yang bermata pencaharian
anggota
petani sebanyak 72%, PNS 9,3%,
Pemuda-pemudi
12
tahun
dikategorikan
atau
sudah
mempunyai
uang
pemuda-pemudi
Karang
Taruna Tersebut. Apabila orang luar misalkan mau meminjam uang, harus lewat
atas
nama
pemuda-pemudi Tersebut.
dari
anggota
Karang
Taruna
Kebijakan
tersebut
dan lain-lain 18,7%. Hasil pengamatan Peneliti di lingkungan
desa
Bungkal
menunjukkan
bahwa
kegiatan
organisasi dalam pembangunan desa 156
meliputi kegiatan yang terorganisir di
yang aman bagi setiap warganya. Hal
bidang-bidang seperti bidang Budaya
tersebut tercipta karena masih adanya
sarana dan prasarana, dan bidang
sikap
budaya,
menghormati antara satu dengan
sosial
Kegiatan-kegiatan
dan
spiritual.
pada
masing-
sekitar,
organisasi
dengan
karang
memudahkan
adanya
taruna
dalam
dapat
menghargai
dan
yang lain.
masing bidang tersebut dibantu oleh warga
saling
Partisipasi
yang dilakukan
oleh pemuda karang taruna dalam kegiatan-kegiatan
yang
dilakukan
penyediaan
oleh perangkat desa dan warga desa
sarana dan prasarana, meningkatkan
sangat membantu pembangunan di
keamanan dan kenyamanan desa,
desa untuk menjadi lebih baik lagi.
serta membantu dalam pembangunan
Rotasi kinerja pada organisasi karang
di desa Bungkal tersebut. Bentuk-
taruna diharapkan dapat membantu
bentuk pembangunan tidak harus
dalam pencapaian tujuan bersama.
berupa benda fisik, akan tetapi
Partisipasi
bentuk-bentuk jasa juga diberikan
(dalam
oleh pemuda karang taruna, selama
berpendapat
untuk menjalin rasa kekeluargaan
partisipasi
antar warga desa.
dijumpai adanya 3 hal pokok, yaitu:
Peneliti menemukan beberapa
menurut
Keith Davis
Khairuddin,
2000:
bahwa paling
1. Partisipasi
124)
pengertian tidak
dapat
merupakan
temuan yang menunjukkan bahwa
keterlibatan mental dan emosi,
kegiatan pemuda karang taruna di
kekuatan mental dan hubungan
desa Bungkal berperan aktif pada
emosional mempengaruhi dalam
kegiatan-kegiatan
proses
sosial
seperti,
gotong royong, bersih desa, kumpul kegiatan,
dalam
pembangunan. 2. Partisipasi menghendaki adanya
pembangunan fisik pada bangunan-
kontribusi terhadap kepentingan
bangunan dan fasilitas umum yang
atau
ada pada desa Bungkal. Keadaan
kelompok.
desa
dalam
bagian
hal
lingkungan
membantu
ambil
Bungkal
tujuan
dalam
suatu
yang
kondusif dan terciptanya lingkungan 157
3. Partisipasi merupakan tanggung
Dalam
pendekatan
jawab terhadap kelompok yang
partisipasi,
memiliki tujuan.
pemudi karang taruna desa Bungkal
Dari
penjelasan
tersebut
beserta
peran
serta
masyarakat
pemuda-
tidak
hanya
dapat dikatakan bahwa partisipasi
terbatas dalam pengertian ikut serta
yang dilakukan organisasi karang
secara fisik, tetapi keterlibatan yang
taruna terhadap pembangunan yang
memungkinkan
ada di desa Bungkal merupakan
melaksanakan
partisipasi yang aktif dan positif
masalah dan potensi yang terdapat
terhadap
desa.
dalam lingkungan sendiri, kemudian
Tidak hanya partisipasi bagi kegiatan
menentukan kegiatan yang mereka
sosial warga akan tetapi kegiatan
butuhkan. Keterlibatan masyarakat
yang ada pada dalam organisasi
ini
karang taruna pun menjadi prioritas
mengarah
utama
kemampuan-kemampuan
pembangunan
untuk
di
mencapai
tujuan
bersama.
penilaian
adalah
untuk
Partisipasi
mereka terhadap
keterlibatan pada
lebih
yang
tumbuhnya mereka
berdaya
dalam
pemuda-pemudi
menghadapi tantangan hidup tanpa
karang taruna dalam pembangunan
harus bergantung dengan orang lain.
pada
Ketika masyarakat kuat, peran orang
dasarnya
merupakan
suatu
bentuk keterlibatan dan keikutsertaan
luar
secara
sebabnya
aktif
dan
baik
dalam
semakin
dikurangi.
pendekatan
partisipatif
keseluruhan proses kegiatan yang
disebut
bersangkutan.
karang
pemberdayaan masyarakat. Selain
taruna dalam pembangunan desa
peran aktif dan partisipasi dari warga
bukanlah bentuk dari pembiayaan
karang
pembangunan.
Bungkal juga menegaskan bahwa ada
Partisipasi
Partisipasi
karang
juga
Itulah
dengan pendekatan
taruna,
perangkat
taruna dalam pembangunan adalah
partisipasi
kerja sama antara masyarakat dengan
membantu didalamnya. Partisipasi
pemerintah
masyarakat sebagai pengawas juga
dalam
melaksanakan
merencanakan,
dan
menjaga
masyarakat
desa
yang
sebagai pelindung dengan adanya
pembangunan di desa. 158
kegiatan-kegiatan yang dicanangkan
setiap “organisasi harus meliputi
oleh pemerintahan desa.
kegiatan yang aktif dan bermanfaat, membangun perbaikan-perbaikan di
Keaktifan
Organisasi
Karang
desa, memiliki tanggung jawab yang besar
Taruna Menurut Sardiman (2001: 98)
untuk
mengembangkan
organisasi dan ikut berperan serta
“Keaktifan adalah kegiatan yang
menjaga
bersifat fisik maupun mental, yaitu
lingkungan tempat mereka tinggal.
berbuat dan berpikir sebagai suatu
Bentuk keaktifan tersebut diterapkan
rangkaian
yang
pada
dipisahkan”.
Sedangkan
tidak
dapat
serta
kegiatan
melestarikan
yang
telah
menurut
dicanangkan dalam organisasi serta
Syaiful Bahri Djamarah (2010: 370)
membantu perangkat desa untuk
keaktifan merupakan kegiatan aktif
menerapkan
yang melibatkan kekuatan fisik dan
desa, tentu saja ini membutuhkan
mental. Karang Taruna menjelaskan
pengorbanan baik materil maupun
mengenai keaktifan yang meliputi
non-materil”.
dalam
pembangunan
untuk
Kegiatan – kegiatan yang
meningkatkan rasa solidaritas sosial
dilaksanakan oleh pemuda karang
terhadap lingkungan desa, kelurahan,
taruna desa Bungkal dapat dilihat
dan bahkan kecamatan. Kehidupan
perbidang kegiatan. Bidang kegiatan
sosial seseorang tidak lepas dari
tersebut
peranannya
lingkungan
prasarana dan bidang sosial budaya
Untuk
dan spritual. Sedangkan menurut
dan
Syaiful Bahri Djamarah (2010: 370)
lingkungan
keaktifan merupakan kegiatan aktif
taruna
yang melibatkan kekuatan fisik dan
melakukan kegiatan-kegiatan yang
mental. Jadi yang dimaksud kegiatan
dapat membantu terciptanya suasana
atau kesibukan didalam penelitian ini
nyaman tersebut.
adalah kegiatan atau kesibukan yang
kegiatan
yang
dilakukan
terhadap
masyarakat
sekitar.
membangun
kesejahteraan
kenyamanan
dalam
masyarakat,
karang
Hal yang sama disampaikan
meliputi
bidang
sarana
dilakukan oleh pemuda karang taruna
oleh kepala desa Bungkal bahwa 159
dalam partisipasi pembangunan desa
pembangunan di daerah meliputi
setempat.
strategi-strategi tertentu untuk tujuan
Jumlah anggota karang taruna
perkembangan
desa
melalu
di desa bungkal adalah 59 pemuda –
pemberian
pemudi warga desa Bungkal yang
informasi dan tindakan peningkatan
meliputi 37 laki – laki dan 22
kesejahteraan desa lewat fasilitas –
perempuan. Kegiatan-kegiatan yang
fasilitas yang ada. Bentuk – bentuk
bersifat
pembangunan desa di desa Bungkal
membangun
bagi
desa
pelayanan,
pemberian
Bungkal meliputi kegiatan bidang
meliputi
sarana prasarana yaitu bersih desa,
yang mudah bagi warga yang ingin
bersih desa meliputi kerja bakti di
membuat
balai desa dan sepanjang jalan desa,
pengantar dari desa, pembangunan
pembuatan
fasilitas
tempat
pembuangan
memberikan
KTP
dan
kesehatan,
pelayanan
KK,
surat
pembangunan
akhir, penyediaan lampu penerangan
jalan, sosialisasi pertanian, dan lain
jalan, dan pengecetan garis kejut
sebagainya. Langkah – langkah yang
yang
berdekatan
kanak-kanak
dan
dengan
taman
dilakukan terhadap karang taruna
sekolah
dasar.
dalam pembangunan desa berupa
Kegiatan-kegiatan tersebut sebagian
sosialisasi
ada yang melibatkan warga desa
desa
Bungkal, kegiatan yang melibatkan
komunikasi
peranan warga desa seperti gotong
perangkat
royong
karang
dan
kerja
bakti
desa.
tentang
pembangunan
akan
dilaksanakan,
yang
dan desa
taruna,
koordinasi kepada dan
dari
pemuda
transparasi
Kegiatan – kegiatan di atas diawasi
kegiatan pembangunan desa baik
secara langsung oleh kepala desa
oleh perangkat desa dan pemuda
Bungkal
dari
karang taruna.
perangkat desa, pengawasan tidak
Karang
hanya
sebagai
berupa
bagian
taruna
merupakan
mengecek
suatu organisasi kumpulan antar
keterlaksanaan kegiatan akan tetapi
pemuda-pemudi dalam suatu desa
membantu baik sumbangan dana
dibawah naungan pemerintahan desa,
ataupun ikut terlibat di dalamnya.
yang
Pembangunan desa adalah kegiatan
silaturahim antar sesama anggota,
bertujuan
untuk
menjalin
160
warga desa juga perangkat desa,
2) Karang
membantu kegiatan-kegiatan warga
tempat
desa, menjaga keamanan desa.
berbagai upaya atau kegiatan
Berdasarkan hasil penelitian
Taruna
merupakan
diselenggarakannya
untuk
meningkatkan
dan
dari perangkat desa, LKMD, pemuda
mengembangkan cipta rasa, karsa
karang taruna, dan warga desa
dan karya generasi muda dalam
Bungkal sesuai dengan penjelasan
rangka pengembangan sumber
dari Menurut Menteri Sosial (2009:
daya manusia
19) dalam buku pedoman Karang
3) Karang
Taruna
tumbuh
dan
Taruna yang tercantum dalam pasal
berkembang atas dasar kesadaran
1, pengertian “Karang Taruna adalah
terhadap
organisasi
wadah
permasalahan di lingkungan serta
pengembangan generasi muda yang
adanya tanggung jawab sosial
tumbuh dan berkembang atas dasar
untuk
kesadaran dan tanggung jawab sosial
menanganinya. Kesalahan dan
dari, oleh
dan untuk masyarakat
tanggung jawab sosial tersebut
terutama generasi muda di wilayah
merupakan modal dasar tumbuh
desa/kelurahan atau komunitas adat
dan
sederajat
bergerak
taruna.
dibidang usaha kesejahteraan sosial”.
4) Karang
Pengertian
sosial
dan
terutama
tersebut
mengandung
makna, bahwa : 1) Karang
keadaan
turut
berusaha
berkembangnya
Taruna
dan
karang
tumbuh
dan
berkembang dari generasi muda dan untuk kepentingan generasi
Taruna
dan
muda dan masyarakat di wilayah
berkembang di desa/kelurahan
desa/kelurahan atau komutas adat
atau batas-batas hukum adat.
sederajat dapat menumbuhkan
Sedangkan Karang Taruna yang
mengembangkan
tumbuh
tarunanya yang dikelola secara
dan
tumbuh
berkembang
di
tingkat RT/RW merupakan unit yang
tidak
terpisahkan
karang
otonom.
dan
5) Gerakannya di bidang usaha
menjadi subordinasi dari Karang
kesejahteraan sosial memberi arti
Taruna di tingkat desa/kelurahan.
bahwa semua upaya dan program 161
kegiatan yang diselengggarakan
bersama, maka untuk memperoleh
karang taruna ditujukan guna
tujuan yang telah ditetapkan harus
mewujudkan kesejahteraan sosial
dilakukan secara bersama-sama. Hal
masyarakat
ini
terutama
generasi
mudaya
sesuai
berdasarkan
pendapat
Gibson (dalam Abdul Azis Wahab,
6) Komunitas adat sederajat adalah
2008: 3) “Organisasi adalah unit
kondisi objektif diwilayah yang
yang dikoordinasikan dan berisi
memiliki
paling tidak dua orang atau lebih
batas
kewilayahan
berdasarkan hukum adat, jurong
yang
di sumatera barat, banjar adat bali
mencapai
serta kampung papua.
seperangkat
Organisasi merupakan
karang
wadah
fungsinya
adalah
tujuan
bersama
tujuan
untuk atau
bersama”.
taruna
Sedangkan menurut Moorehead dan
tempat
Griffin (dalam Abdul Azis Wahab,
diselenggarakannya berbagai upaya
2008:
atau kegiatan untuk meningkatkan
sekelompok
dan mengembangkan cipta
bersama
rasa,
3)
“Organisasi orang
untuk
adalah
yang bekerja
mencapai
tujuan
karsa dan karya generasi muda dalam
bersama”. Sekelompok orang yang
rangka pengembangan sumber daya
terorganisir, yang bercita-cita untuk
manusia.
menggapai tujuan secara bersama-
Kegiatan-kegiatan
dalam
sama.
organisasi karang taruna diharapkan dapat
meningkatkan
mengembangkan manusia
yang
sumber berada
di
Keberadaan organisasi karang
dan
taruna tidak lepas dari adanya status
daya
sosial pada lingkungan masyarakat,
desa
manusia
tidak
Bungkal terutama bagi para pemuda-
keberlangsungan
pemudi desa.
sendiri,
bisa
melengkapi
hidupnya
secara
juga
adanya
begitu
organisasi karang taruna yang butuh Pengaruh Positif dengan Adanya
bimbingan,
Organisasi Karang Taruna
organisasi dan pemberdayaan sumber
Sebagai suatu organisasi yang memiliki
tujuan
serta
cita-cita
pengembangan
daya yang ada pada kemampuan pemuda-pemudi desa. 162
Pemuda-pemudi
yang
bersama-sama dengan pemerintah
mengikuti organisasi karang taruna
dan komponen masyarakat lainnya
meliputi pemuda-pemudi yang aktif
untuk
disetiap
masalah
desa,
kegiatan-kegiatan pembangunan
warga
berbagai
kesejahteraan
sosial
dan
terutama yang dihadapi generasi
Bungkal. Dari
muda, baik yang bersifat preventif,
jumlah keseluruhan pemuda yang
rehabilitatif maupun pengembangan
mengikuti karang taruna terdiri dari
potensi generasi muda di lingkungan.
37 orang berjenis kelamin laki-laki
Menurut Mensos (2009: 23)
dan 22 orang berjenis kelamin
dalam buku pedoman dasar Karang
perempuan dengan total keseluruh 59
Taruna yang tercantum dalam pasal
orang, itupun masih ada sebagian
3, tugas pokok Karang Taruna adalah
pemuda
dalam
sebagai berikut:
pembangunan di desa meskipun tidak
a) Keberadaan
keaman di
desa
yang
desa,
menanggulangi
aktif
mengikuti karang taruna.
di desa berupa musyawarah desa, pembangunan fasilitas umum berupa jalan,
persawahan,
masjid,
dan
Taruna
adalah mitra pemerintahan dalam
Kegiatan-kegiatan yang ada
perbaikan
Karang
lain-lain,
irigasi telah
tata kelola usaha kesejahteraan sosial di desa/kelurahan. b) Karang
Taruna
mampu
menjadi
pemerintah
diharapkan mitra
daerah
kerja
khususnya
dilaksanakan dan sebagian besar
desa/kelurahan
pemuda karang taruna mengikuti
menanggulangi berbagai masalah
kegiatan-kegiatan tersebut.
kesejahteraan
Pemuda
karang
taruna
disetiap kegiatan yang sering mereka ikuti
adalah
kegiatan
kepanitian
untuk
sosial
terutama
yang dihadapi generasi muda. Dalam melaksanakan tugas pokoknya,
Karang
Taruna
tidak
dalam acara pernikahan yang ada di
bekerja sendiri melainkan secara
desa Bungkal, bersih desa, dan ronda
bersama-sama dengan pemerintah
malam.
dan komponen masyarakat lainnya. Setiap
mempunyai
Karang tugas
pokok
Taruna
Menurut Mensos (2009: 26)
secara
dalam buku pedoman dasar Karang 163
Taruna yang tercantum dalam pasal
sosial yang bersifat rekreatif,
3, fungsi Karang Taruna adalah :
kreatif,
a) Penyelenggara
produktif dan kegiatan praktis
usaha
kesejahteraan sosial.
bagi
masyarakat
khususnya generasi muda sesuai dengan
kebutuhan
dan
kemampuan yang dimilikinya. c) Peyelenggara masyarakat
ekonomis
lainnya dengan mendayagunakan
b) Penyelenggara pendidikan dan pelatihan
edukatif,
pemberdayaan terutama
generasi
segala
sumber
dan
potensi
kesejahteraan
sosial
lingkungannya secara swadaya. h) Penyelenggara
rujukan,
pendampingan
dan
advokasi
sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan
sosial,
yang
muda di lingkungannya secara
dimaksud adalah fakir miskin,
komprehensif,
penyandang
terpadu
dan
terarah serta berkesinambungan. d) Peyelenggara
bagi
memupuk
jiwa
korban napza, korban bencana,
generasi
meningkatkan
kesadaran tanggung jawab sosial generasi muda.
kebersamaan
kekeluargaan,
sistem
komunikasi,
jiwa
jaringan
kerja
sama,
informasi dan kemitraan dengan berbagai sektor lainnya. j) Peyelenggara
f) Penumbuhan dan pengembangan semangat
wanita rawan sosial ekonomi. i) Penguatan
pengertian, dan
terlantar/anak jalanan/anak nakal, lanjut usia terlantar, tuna sosial,
muda di lingkungannya. e) Penanaman
anak
kegiatan
pengembangan kewirausahaan
cacat,
usaha-usaha
pencegahan permasalahan sosial yang aktual.
kesetiakawanan
Warga
Desa
Bungkal
sosial dan memperkuat nilai-nilai
meliputi Ketua RT/RW 02/02 Dukuh
kearifan lokal dalam bingkai
Tengah, Bapak Jemirin menjelaskan
NKRI.
bahwa
g) Pemupukan kreativitas generasi muda
untuk
“dampak
positif
yang
diberikan oleh pemuda-pemudi desa
dapat
yang ikut dalam organisasi karang
mengembangkan tanggung jawab
taruna meliputi, membantu perangkat 164
desa
dalam
memberikan
menyiarkan informasi
dan
kegiatan. Kegiatan tersebut yang
tentang
sering dilakukan pemuda karang
kesejahteraan sosial dalam acara
taruna
adalah
bersih
desa
musyawarah mufakat dan rembuk
keamanan di desa Bungkal”.
dan
desa, membantu acara pernikahan
Tentunya kegiatan itu dibantu
warga setempat dengan menjadi
pula oleh warga, jadi ada proses
kepanitian, memberi bantuan sarana
saling membantu disetiap kegiatan
dan prasarana untuk berlangsungnya
yang
acara kegiatan tersebut, kursi dan
Manfaat yang dapat dirasakan oleh
bangku untuk rapat di desa, ibu-ibu
warga desa adalah proses kerja yang
PKK, menjaga keamanan desa, ikut
semakin cepat karena terbantu oleh
serta membersihkan fasilitas umum
pemuda karang taruna, keamanan di
atau bersih desa”.
desa terutama di Dukuh Tengah ini
Kegiatan-kegiatan
yang
diperuntukkan
demi
desa.
semakin terjaga.
biasanya ada pemuda karang taruna
Bapak Bonangin menjelaskan
yang terlibat didalamnya antara lain
bahwa “pengertian karang taruna
kegiatan rapat desa, gotong royong
adalah perkumpulan pemuda di desa
desa yang rutin diadakan, bersih
yang
desa, dan bersih-bersih desa meliputi
berfungsi sebagai sarana partisipasi
kebersihan fasilitas umum seperti
masyarakat
kantor desa, jalanan, masjid dan lain
kegiatan
sebagainya.
masyarakat desa”.
Mengenai keterlibatan karang
dibentuk
oleh
dalam sosial
Sebagai
masyarakat
melaksanakan di
lingkungan
warga
bapak
taruna terhadap pembangunan yang
Bonangin menambahkan bahwa “ada
ada di desa Bungkal, bapak Jemirin
pengawasan yang dilakukan oleh
menambahkan
beberapa
warga
terhadap
pelaksanaan
kegiatan
ataupun
kegiatan-kegiatan
“bahwa yang
seperti telah
disebutkan, banyak kegiatan yang
bimbingan serta pengarahan yang
diikuti oleh pemuda karang taruna,
diberikan
partisipasi dari mereka sangatlah
Pertimbangan
membantu demi berjalannnya suatu
artinya setiap kegiatan karang taruna
dalam Karang
Majelis Taruna,
165
merupakan kegiatan dari warga desa
karang taruna untuk saling menjaga
pula”.
dan
Bapak
Bonangin
menghormati,
serta
menambahkan, apa yang telah dibuat
membahu
dan dilaksanakan kelak dapat diambil
pembangunan desa Bungkal menjadi
manfaatnya,
baik kedepannya”.
adanya
begitu
karang
pula
taruna
dengan di
desa
dalam
bahu-
Soirin
membantu
menyimpulkan
diharapkan banyak manfaat yang
mengenai pengertian karang taruna,
diperoleh, seperti menjaga keamanan
beliau menyimpulkan bahwa “karang
desa,
antar
taruna adalah sebuah organisasi dan
dalam
kumpulan pemuda-pemudi di desa,
pembangunan desa, ikut melestarikan
yang bertujuan untuk membantu
dan mengembangkan sumber daya
kegiatan-kegiatan kemasyarakatan di
yang ada.
desa tempat mereka tinggal”.
menjaga
warga,
silaturahim
membantu
Sebagaimana
tujuan
dari
Kegiatan-kegiatan
yang
terbentuknya suatu organisasi yaitu
biasanya ada pemuda karang taruna
mengembangkan sumber daya yang
yang terlibat didalamnya antara lain
ada pada diri pemuda karang taruna,
kegiatan rapat desa, gotong royong
menjaga keamanan desa, membantu
desa yang rutin diadakan, bersih
terselenggaranya pembangunan di
desa, dan bersih-bersih desa meliputi
desa.
kebersihan fasilitas umum seperti
Tentunya
tersebut
kegiatan-kegiatan
dilakukan
bersama-sama
warga dan karang taruna, dibantu
kantor desa, jalanan, masjid dan lain sebagainya.
pula oleh perangkat desa. Manfaat
dengan
Keterlibatan karang taruna adanya
terhadap pembangunan yang ada di
karang taruna di desa Bapak Agung
desa
Bungkal,
bapak
menjelaskan bahwa “keamanan di
menambahkan
desa Bungkal semakin meningkat,
kegiatan-kegiatan
pemberdayaan pemuda desa semakin
disebutkan, banyak kegiatan yang
aktif di bidang kebersihan, sosial
diikuti oleh pemuda karang taruna,
juga agama, adanya tanggung jawab
partisipasi dari mereka sangatlah
yang kuat bagi warga desa juga
membantu demi berjalannnya suatu
bahwa yang
Soirin “seperti telah
166
kegiatan. Kegiatan tersebut yang
Apabila
sering dilakukan pemuda karang
mempunyai
taruna adalah bersih desa, acara
syukuran
pladenan
yang
sekiranya membutuhkan peralatan
diadakan oleh salah satu warga desa
tersebut bisa meminjam peralatan itu
dan keamanan di desa Bungkal”.
dan biaya yang dikenakan biasanya
atau
mantenan
Sedangkan proses pembinaan
masyarakat
pada
acara
atau
saat
pernikahan,
acara
lain
yang
tergantung dari apa yang dipinjam.
karang taruna Menurut Bapak Sapto
Pendapat lain disampaikan
Priyono selaku Kepala Desa Bungkal
oleh Sutoyo, mengatakan bahwa
“pembinaan Karang Taruna yang
“pembinaan yang dilakukan oleh
dilakukan di Desa Bungkal berupa
pemuda
pembinaan
tentang
sumbangan
Managemen,
yang
pelatihan berupa
unit
Karang
masyarakat
Taruna
berupa
yang
apabila
mempunyai
acara
sosial
simpan pinjam atau bisa dinamakan
perikahan atau syukuran, pemuda
koperasi, dimana koperasi simpan
Karang
pinjam tersebut hanya boleh di
Tenaganya untuk menjadi Pramusaji
pinjam oleh anggota pemuda Karang
di acara Tersebut.”
Taruna
Menyumbangkan
Taruna tersebut”. Apabila orang lain
Tentunya kegiatan itu dibantu
ingin meminjam Uang dari unit
pula oleh warga, jadi ada proses
simpan pinjam dari Karang Taruna
saling membantu disetiap kegiatan
tersebut, harus memakai nama dari
yang
salah satu anggota Karang Taruna
Manfaat yang dapat dirasakan oleh
itu.
warga desa adalah proses kerja yang
diperuntukkan
demi
desa.
Sedangkan menurut Santoso
semakin cepat karena terbantu oleh
selaku ketua Karang Taruna “proses
pemuda karang taruna, keamanan di
pembinaan Karang Taruna adalah
desa terutama di Dukuh Tengah ini
berupa
semakin terjaga.
pelatihan
kewirausahaan,
dimana Karang Taruna mempunyai
Berdasarkan
hasil
dari
beberapa peralatan rumah tangga
penelitian yang dilakukan Peneliti
yang berupa kursi, jenset, piring,
menunjukkan
mangkok, sendok dan lain-lain”.
kecocokan
bahwa antara
data
terdapat yang 167
diperoleh dari wawancara, observasi,
Ponorogo Tahun 2012/2013 maka
dan dokumentasi dengan fungsi dan
dapat disimpulkan :
tujuan karang taruna sesuai dengan
1. Pengaruh
keaktifan
yang
pendapat
mensos
dalam
buku
dilakukan oleh pemuda Karang
pedoman
karang
taruna
yang
Taruna di Desa Bungkal yaitu
meliputi
penyelenggara
kesejahteraan
sosial
penyelenggara pemuda
desa,
dan
kepada
pembangunan
desa,
karena
pelatihan
bagi
tersebut
penyelenggara
kewirausahaan meningkatkan
kesetiakawanan
pembangunan
di
desa,
pengembangan
mempercepat
atau
sesama
adanya
partisipasi
pemuda Karang Taruna sekaligus
di
dibantu warga sehingga terjadi
rasa
kekompakan
silaturahim
warga
dalam
dan
menjadikan
pembangunan selesai lebih awal
negara
dari
jadwal
yang
Indonesia. Selain itu hasil dari
ditentukan.
penelitian ini mendapat dukungan
Karang Taruna terlibat secara
dari teori-teori yang sesuai dengan
total dalam membantu seluruh
teori peneliti bahwa ada pengaruh
rangkaian
keaktifan
yang
dilaksanakan di Desa Bungkal.
mengikuti organisasi karang taruna
Sebab sebagai generasi muda
di desanya terhadap pembangunan
tentunya
desa.
tersebut kelak adalah warisan
pemuda
desa
Artinya
telah pemuda
pembangunan
hasil
yang
pembangunan
masa depan dan Karang Taruna adalah
KESIMPULAN Berdasarkan
hasil
penelitian dan analisis data yang
pemilik
masa
depan
pembangunan tersebut. 2.
Kegiatan-kegiatan
yang
dilakukan Peneliti tentang Pengaruh
dilakukan oleh pemuda-pemudi
Keaktifan Pemuda Dalam Organisasi
Karang Taruna Desa Bungkal
Karang Taruna Terhadap Partisipasi
meliputi
Pembangunan
Bungkal
bidang
tersebut
Kabupaten
adalah
bidang
Kecamatan
Desa Bungkal
kegiatan
prasarana,
dalam
perbidang, diantaranya sarana bidang
dan ini 168
terdapat kegiatan bersih-bersih desa,
lampu
Lebih memberikan pengawasan
penerangan jalan menuju Desa,
kepada bawahan dan jajarannya
pengecetan garis kejut (polisi
agar pembangunan desa yang
tidur), bidang selanjutnya yaitu
dicanangkan dapat berlangsung
bidang
dan
secara optimal, serta manfaat
ini
yang dapat dirasakan langsung
meliputi kegiatan peringatan hari
oleh warga desa terutama desa
besar keagamaan dan kegiatan
Bungkal.
spritual,
penyediaan
1. Kepala Desa
sosial,
budaya
dalam
bidang
rembuk desa dan musyawarah mufakat.
Kegiatan-kegiatan
3. Dengan pemuda
2. Karang Taruna
adanya dan
keaktifan
partisipasi
dari
dilakukan
sudah
terorganisir,
yang baik,
peneliti
dan
berharap
organisasi Karang Taruna serta
kegiatan demi pembangunan desa
warga desa berpengaruh besar
dapat ditambah lagi dikemudian
dalam
terlaksananya
hari, karena untuk membentuk
pembangunan di Desa Bungkal.
masyarakat madani dibutuhkan
Sedangkan manfaat yang dapat
kegiatan sosial yang bersatu dan
dirasakan
berguna
adanya
langsung kebersamaan
membentuk
masyarakat
adalah untuk yang
lebih baik lagi, yang maju dalam
bagi
kehidupan
masyarakat desa terutama pada jaman globalisasi saat ini. 3. Warga Desa
penguasaan pembangunan Desa
Pembangunan
Bungkal.
tidak lepas dari kebutuhan para warga
desa,
yang dilakukan
oleh sebab itu
peneliti berharap kegiatan yang SARAN
dilakukan oleh perangkat desa
Peneliti berharap dari skripsi dan
dan pemerintahan desa dapat
penelitian yang telah dilakukan agar
dilaksanakan
diperhatikan oleh:
memberikan bantuan yang dapat
secara
tertib,
169
membantu terlaksananya sebuah kegiatan. 4. Program Studi PKn Mahasiswa PKn dituntut untuk dapat
bersosialisasi
kepada
langsung
lingkungan
sosial
disekitarnya, kegiatan penelitian tidak
selalu
harus
bersifat
pendidikan, banyak hal yang dapat dijadikan acuan dalam penelian, diantaranya dapat terjun langsung ke lapangan penelitian untuk memperoleh permasalahan dan
mencari
tentunya
solusinya
berkaitan
yang dengan
program studi.
170
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Azis Wahab. 2008. Anatomi Organisasi dan Kepemimpinan Pendidikan.Bandung: Alfabeta. Didit Darmawan. 2013. PrinsipPrinsip Perilaku Organisasi. Surabaya: Pena Semesta. Djama’an Satori dan Aan Komariah. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Hamzah B. Uno. 2006. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara. Khairuddin. 2000. Masyarakat. Liberty.
Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sutopo. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Syaiful Bahri Djamarah. 2010. Guru dan Anak Didik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Taliziduhu Ndraha. 2005. Teori Budaya Organisasi. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Pembangunan Yogyakarta:
Mahmud. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia. Papalia, Diane E. Sally Wendkos Olds, Ruth Duskin Feldman. 2009. Human Development Perkembangan Manusia. Jakarta: Salemba Humanika. Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia No. 77/HK/2009 tentang Pedoman Dasar Karang Taruna. Soetomo. 2008. Strategi-Strategi Pembangunan Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. 171