Buletin Sariputra, Oktober 2014 Vol. 4 (3)
PENGARUH JENIS SHELTER BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH LOBSTER REDCLAW (CHERAX QUADRICARINATUS) EFFECT OF DIFFERENT TYPES OF SHELTER ON THE GROWTH AND SURVIVAL SEED LOBSTER REDCLAW (CHERAX QUADRICARINATUS) Verry Johanis Pandey1), Julius Sampekalo2), Max Runtuwene2) 1)
Mahasiswa Fakultas Perikanan Universitas Sariputra Tomohon 2) Dosen Universitas Sariputra Tomohon
ABSTRACT. Redclaw Lobster (Cherax quadricarinatus) is one commodity lively introduction cultivation developed in Indonesia. Development of aquaculture in tropical Indonesia relatively faster than native Queensland, Australia. Naturally redclaw has cannibalism characteristic and growth of germs in redclaw frequent molting (shedding its skin) that causes the body in a weakened condition redclaw so easily eaten by healthy redclaw. Useful shelter for redclaw use the moulting as refugia. This study aims to determine the type of shelter is best for the growth and survival of redclaw lobster germs with size 2 - 3cm. This study was conducted from February to March 2013. at the Freshwater Aquaculture Center Tatelu. The experiments are designed according to a completely randomized design (CRD) with 3 treatments and 3 replications per treatment so there are 9 units experiment. Treatment is attempted is a different kind of shelter, that shelter the pipe A, B and palm leaf shelter, shelter C raffia. Data on the number of individuals of each treatment converted to survival rates, the length and weight data is converted to absolute growth. ANOVA statistical analysis with the CRD to see if there are differences in the effect of the treatment applied using SPSS version 19 analysis. Results of this study showed the survival rate of animals redclaw lobster germ test F value of 20 067 with a significant level of 0.002 < 1% showed significantly different treatment tested. Never an absolute growth was significantly different because length added of F value of 1,803 with a significant level of 0.244 > 1% and gain F value of 1.360 with a significant level of 0.326>1%. keywords: germ of redclaw lobster, shelter, survival, absolute growth. ABSTRAK. Lobster redclaw (cherax quadricarinatus) merupakan salah satu komoditas introduksi budidaya yang marak dikembangkan di Indonesia.Pengembangan budidaya di Indonesia yang beriklim tropis relatif cepat dibanding dengan daerah asalnya Queensland,Australia.Secara alami redclaw memiliki sifat kanibalisme dan dalam pertumbuhan benih redklaw sering mengalami moulting (berganti kulit) yang menyebabkan tubuh redclaw tersebut dalam kondisi lemah sehingga mudah dimakan oleh redclaw yang sehat.Penggunaan shelter berguna bagi redclaw yang moulting sebagai tempat perlindungan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis shelter terbaik bagi pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih lobster redclaw ukuran 2-3cm.Penelitian ini dilaksanakan Februari sampai Maret 2013 di Balai Bididaya Air Tawar Tatelu.Percobaan dirancang menurut Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 kalli ulangan,sehingga terdapat 9 satuan percobaan.Perlakuan yang dicobakan adalah jenis shelter yang berbeda ,yaitu:A Shelter pipa paralon,B Shelter daun kelapa,C Shelter tali rafia.Data jumlah individu pada setiap perlakuan dikonversi menjadi tingkat kelangsungan hidup,data pertambahan panjang dan berat dikonversi menjadi pertumbuhan mutlak.Analisis statistik dengan Anova dalam RAL untuk melihat apakah ada perbedaan efek dari perlakuan yang diterapkan menggunakan analisis SPSS versi 19.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kelangsungan hidup hewan uji benih lobster redclaw nilai F sebesar 20.067 dengan tingkat signifikan sebesar 0.002 < 0.01 menunjukan perlakuan yang dicobakan berbeda nyata. Pertumbuhan mutlak tidak berbeda nyata karena pertambahan panjang nilai F sebesar 1.360 dengan tingkat signifikan 0.244 > 0.01 dan pertambahan berat nilai F sebesar 1.360 dengan tingkat signifikan 0.326 > 0.01. Kata kunci: Benih lobster redclaw, shelter, kelangsungan hidup, pertumbuhan mutlak
244
Buletin Sariputra, Oktober 2014 Vol. 4 (3)
PENDAHULUAN. Lobster air tawar redclaw (cherax quadricarinatus) merupakan salah satu komoditas introduksi budidaya yang marak dikembangkan di Indonesia.Pengembangan budidaya di Indonesia yang beriklim tropis relatif cepat dibanding dengan daerah asalnya Queenland, Australia (O”Sullivan, 1998). Secara alami redclaw memiliki sifat kanibalisme dan dalam pertumbuhannya benih redclaw sering mengalami moulting (berganti kulit) yang menyebabkan tubuh redclaw tersebut dalam keadaan tubuh lemah sehingga mudah dimakan oleh redclaw yang sehat.Lobster yang siap moulting akan mencari tempat perlindungan yang aman dari serangan individu yang lain (Masch,1991).Redclaw menyukai tempattempat terlindung seperti dibalik bebatuan atau potongan kayu dan apabila air dilingkungannya mengering redclaw akan membuat lubang sebagai tenpat perlindungan (Lukito dan Prayugo,2007). Menurut Setiawan (2006) terdapat beberapa fungsi shelter,yaitu:Shelter sebagai tempat
perlindungan,Shelter berguna untuk meminimalkan kanibalisme dan Shelter berfungsi untuk menambah jumlah redclaw dalam wadah budidaya.Untuk meningkatkan produksi benih dan redclaw yang siap konsumsi secara insentif, perlu adanya kajiankajian yang bermanfaat pada budidaya redclaw (Romero,1997).Kebutuhan pasar internasional meningkat sedangkan produksi dari Negara-negara pengeksport seperti Australia,cina,Jepang dan Amerika Serikat belum mencukupi kebutuhan tersebut (Iskandar,2003),Peningkatan produksi benih lobster redclaw pada pemeliharaan secara intensif dalam budidaya, dibutuhkan suatu strategi untuk melindungi redclaw yang sedang berganti kulit.Pengaplikasian shelter merupakan suatu alternatif untuk meningkatkan produksi benih (Lim,2006). Berdasarkan uraian di atas maka perlu adanya penelitian tentang Pengaruh Jenis Shelter Berbeda Terhadap Pertumbuhan Dan Kelangsungan Hidup Benih Lobster Redclaw (Cherax Quadricarinatus).
METODOLOGI. Penelitian dilaksanakan di Unit Pembenihan Crustacea,Balai Budidaya Air Tawar Tatelu, Minahasa Utara, Sulawesi Utara,Februari sampai Maret 2013,selama 42 hari. Penelitian ini menurut percobaan dalam Rancangan Acak Lengkap( Gaspersz,1991), sehingga terdapat faktor yang diuji yaitu jenis shelter terdiri dari 3 jenis. Masing-masing perlakuan dilakukan 3 kali ulangan sehingga terdapat 9 satuan percobaan.3 jenis shelter yang dicobakan adalah:A Shelter pipa paralon,B Shelter daun kelapa,C.Shelter tali rafia.Shelter ditempatkan didasar setiap akuarium menurut,perlakuan yang diterapkan.Kepadatan masing-masing perlakuan 20 ekor benih redclaw,panjang 23cm,berat awal rata-rata 0.4gr,menggunakan akuarium 60x40x40cm,9,unit,setiap akuarium diisi air sebanyak 40 liter,pemberian pakan secara ad libitum 2 kali sehari10% dari berat badan redclaw,setiap akuarium sama banyak,pada pukul 06.00 pagi dan pukul18.00 dengan pelet udang merek Irawan, protein kasar 30%,kelembaban 11%,lemak 5%,serat kasar 4%,berbentuk crumbel 0,425x1mm.
Penimbangan menggunakan timbangan digital O”haus berketelitian 0.01gr dan pengukuran panjang menggunakan mistar. Selama penelitian dilakukan penimbangan dan pengukuran panjang redclaw uji setiap 14 hari,(4 kali penimbangan dan pengukuran panjang termasuk penimbangan dan pengukuran panjang awal).Setiap perlakuan diambil 5 ekor sebagai sampel untuk penimbangan dan pengukuran panjang.Pengukuran kualitas air : suhu dengan thermometer batang celsius.pH dengan pH meter,kandungan oksigen terlarut dengan DO meter. Analisis statistik dengan Anova dalam RAL untuk melihat apakah ada perbedaan efek dari perlakuan yang diterapkan.Jika hasil uji F pada taraf nyata 5% dan 1% dalam Anova menunjukkan ada perbedaan pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup,maka dilakukan uji lanjut beda nyata pada taraf 5% dan 1% untuk melihat pertumbuhan redclaw uji pada perlakuan mana saja yang berbeda.
245
Buletin Sariputra, Oktober 2014 Vol. 4 (3)
PEMBAHASAN. Tabel 1. Data kelangsungan hidup benih Lobster redclaw (cherax quadriccarinatus) (%). Ulangan
Perlakuan A
B
C
1 2 3
75 70 85
85 95 95
65 55 55
Jumlah
230
275
175
Rata-rata
76.67
91.67
58.33
menunjukkan bahwa perlakuan yang memberikan kelangsungan hidup tertinggi adalah perlakuan B dan kelangsungan hidup terendah adalah perlakuan C. Histogram data kelangsungan hidup benih lobster red claw selama penelitian tersaji pada gambar1
Kelangsungan Hidup Rata-rata (%)
Berdasarkan tabel 1 terlihat bahwa kelangsungan hidup benih lobster redclaw selama penelitian dari yang tertinggi berturutturut Perlakuan B (91.67%), diikuti oleh perlakuan A dengan hasil (76.67 %), dan perlakuan C (58.33%). Hasil perhitungan .
Keterangan: A : Shelter pipa paralon B : Shelter daun kelapa C : Shelter tali rafia
Perlakuan
Gambar 1. Kelangsungan Hidup Benih Lobster Redclaw
Untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap kelangsungan hidup benih lobster
redclaw dilakukan analisa dengan menggunakan analisis SPSS versi 19
Tabel 2. Analisa Sidik Ragam (Anova) Kelangsugan hidup Benih Lobster Redclaw
Between Groups Within Groups Total
Sum of Squares df 1672.222 2 250.000 6 1922.222 8
Mean Square 836.111 41.667
Dari hasil analisa sidik ragam pada Tabel 2 menunjukkan bahwa nilai F sebesar 20.067 dengan tingkat signifikan sebasar 0.002 yang lebih kecil dari 0.01 atau 1%. Ini menunjukkan bahwa perlakuan yang dicobakan berpengaruh sangat nyata. Hal ini berarti bahwa jenis Shelter berbeda memberi pengaruh yang
F 20.067
Sig. .002
sangat nyata terhadap kelangsungan hidup benih Lobster redclaw. Karena pengaruh perlakuan sangat nyata, maka untuk mengetahui perbedaan pengaruh dari tiap perlakuan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata yang hasil perhitunganya tersaji pada tabel 3.
246
Buletin Sariputra, Oktober 2014 Vol. 4 (3)
Tabel 3. Data Uji Beada Nyata (LSD) Kelangsungan Hidup Benih Lobster Red Claw (J) (I) Perlakuan Perlakuan 1 2 3 2 1 3 3 1 2
Mean Difference (I-J) Std. Error -15.00000* 5.27046 18.33333* 5.27046 15.00000* 5.27046 33.33333* 5.27046 -18.33333* 5.27046 -33.33333* 5.27046
Dari tabel 3 di atas menunjukan bahwa untuk perlakuan 1 dan 2 terlihat berbeda nyata karena nilai signifikan 0.029 < 0.05. Hasil,yang sama juga terlihat untuk perlakuan 1 dan 3
Sig. .029 .013 .029 .001 .013 .001
95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound -27.8964 -2.1036 5.4370 31.2297 2.1036 27.8964 20.4370 46.2297 -31.2297 -5.4370 -46.2297 -20.4370
nilai signifikan 0.013 < 0.05. Begitu juga perlakuan 2 dan 3 nilai signifikan 0.001 < 0.05 yang berbeda nyata
Tabel 4. Data Pertambahan Panjang Rata-rata Benih Lobster Redclaw (cm) Ulangan
Perlakuan A
B
C
1 2 3
2.20 2.08 1.46
2.26 2.50 2.38
2.40 1.86 2.50
Jumlah
5.74
7.14
6.76
Rata-rata
1.91
2.38
2.25
perlakuan C(2,25 cm) dan terendah perlakuan A(1,91 cm). histogram data pertambahan panjang tersaji pada gambar 2
Keterangan: A : Shelter pipa paralon B : Shelter daun kelapa C : Shelter tali rafia
ccc(ccc((cm)
Pertambahan Panjang rata-rata (cm)
Dari tabel 4 terlihat bahwa pertambahan panjang rata-rata benih lobster red claw selama penelitian berturut-turut dari yang,tertinggi adalah perlakuan B(2,38 cm),
Perlakuan
Gambar 2. Pertambahan Panjang Rata-rata Benih Lobster Redclaw
Untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap pertambahan panjang benih lobster redclaw dilakukan analisa dengan
menggunakan analisis SPSS versi 19. Hasil analisa tersaji pada tabel 5.
247
Buletin Sariputra, Oktober 2014 Vol. 4 (3)
Tabel 5. Analisa Sidik Ragam (Anova) Pertambahan Panjang Benih Lobster Redclaw
Between Groups Within Groups Total
Sum of Squares df .349 2 .581 6 .931 8
Mean Square .175 .097
Hasil analisa sidik ragam pada Tabel 5 menunjukkan bahwa nilai F sebesar 1.803 dengan tingkat signifikan sebasar 0.224 > 0.01 atau 1% Ini menunjukkan bahwa,perlakuan
F 1.803
Sig. .244
yang dicobakan tidak berpengaruh nyata. Hal ini berarti bahwa jenis shelter berbeda tidak memberi pengaruh yang nyata terhadap pertambahan panjang benih Lobster red claw.
Tabel 6. Data Pertambahan Berat Rata-rata Benih Lobster Redclaw (g) Ulangan
Perlakuan A
B
C
1
2.08
2.20
2.02
2
1.96
2.44
1.66
3
1.14
2.02
2.28
Jumlah
5.18
6.66
5.96
Rata-rata
1.73
2.22
1.98
histogram data pertambahan berat rata-rata benih lobster redclaw selama penelitian tersaji pada gambar 3. Pertambahan Berat Rata-rata (g)
Berdasarkan data pada tabel 7 terlihat bahwa pertambahan berat rata-rata benih lobster redclaw selama penelitian yang tertinggi adalah perlakuan B (2,22g), perlakuan C (1,98 g) dan terendah perlakuan A (1,73 g).
Keterangan: A : Shelter pipa paralon B : Shelter daun kelapa C : Shelter tali rafiah
Perlakuan Gambar 3. Pertumbuhan Berat Rata-rata benih lobster Redclaw. Tabel 7 Analisa Sidik Ragam Data Pertambahan Berat Rata-rata Benih Lobster Redclaw.
Between Groups Within Groups Total
Sum of Squares df .365 2 .806 6 1.172 8
Mean Square .183 .134
Dari tabel 7 menunjukan bahwa nilai F sebesar 1.360 dengan tingkat signifikan sebesar 0.326 > 0.01 atau 1%.Hal ini berarti bahwa
F 1.360
Sig. .326
penggunaan shelter berbeda tidak memberi pengaruh yang nyata terhadap pertambahan berat benih Lobster red claw.
248
Buletin Sariputra, Oktober 2014 Vol. 4 (3)
Hasil penelitian ini mendapatkan jenis shelter berbeda secara nyata mempengaruhi tingkat kelangsungan hidup benih redclaw uji,dimana secara rataan kelangsungan hidup terbaik ditunjukkan redclaw yang dipelihara menggunakan shelter daun kelapa,diikuti perlakuan menggunakan shelter pipa paralon,kemudian perlakuan menggunakan shelter tali rafia. Hasil uji statistik menunjukkan kelangsungan hidup benih redclaw dipelihara menggunakan shelter daun kelapa secara nyata berbeda dengan kelangsungan hidup benih redclaw dipelihara menggunakan shelter pipa paralon dan shelter tali rafia. Daun kelapa yang bersifat alami selain untuk shelter dapat menghasilkan organisme yang bermanfaat bagi kebutuhan nutrisi benih redclaw (pakan alami).Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Watung (2008) dimana kelangsungan hidup redclaw uji secara nyata dipengaruhi oleh perbedaan tipe shelter.Redclaw yang dipelihara pada wadah menggunakan shelter selang plastik secara nyata berbeda dengan redclaw yang dipelihara menggunakan tipe shelter lain.Begitu juga penelitian Tumbilung(2008) mengatakan redclaw yang dipelihara menggunakan shelter pipa PVC, menunjukkan kelangsungan hidup tetinggi dibandingkan dengan wadah tanpa shelter dan wadah menggunakan roster beton.Du Boulai et al. (1993) mendapatkan bahwa tipe shelter berbeda memberikan efek berbeda terhadap kelangsungan hidup redclaw.Sebaliknya Karpus et al.(1995) mengatakan bahwa tipe shelter berbeda,yakni
pipa PVC,nampan telur,dan kerikil secara nyata berpengaruh pada pertumbuhan,dimana nampan telur merupakan tipe shelter yang dapat menunjang pertumbuhan tertinggi.Demikian juga Verhoef and Austin (1999),yang melakukan percobaan selama 6 minggu untuk melihat pengaruh perbedaan tipe shelter,yaitu: kantong bawang,pipa karet dan batu kerikil,terhadap pertumbuhan juvernil Yabbie (cherax destruktor). Mereka mendapatkan tidak ada perbedaan yang nyata pada pertumbuhan dari lobster uji pada tiga wadah dengan tipe shelter yang berbeda.Hal ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan mendapatkan bahwa jenis shelter berbeda yaitu: Shelter pipa paralon, daun kelapa dan tali rafia yang dicobakan tidak ada perbedaan yang nyata pada pertumbuhan dari redclaw uji yang dipelihara menggunakan ketiga shelter tersebut.Selama percobaan kualitas air berada pada kisaran layak untuk kehidupan hewan uji redclaw.Suhu berada diantara 24º27ºC,kandungan oksigen terlarut (DO) antara 4,5 – 6,5 ppm,dan pH 7 – 8. Wiyanto dan Hartono, (2005), menyatakan bahwa kisaran suhu untuk kehidupan redclaw adalah antara 20º- 29ºC,sedangkan pH yang baik untuk redclaw antara pH 7 – 8. Kandungan oksigen terlarut yang layak untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan redclaw adalah diatas 3 ppm (Sukmajaya dan Suharjo 2003). Sebaiknya oksigen terlarut untuk pemeliharaan redclaw adalah 5 ppm (Masser dan Rouse 1997 dalam Anonim 2005).
KESIMPULAN. Perbedaan jenis shelter yang dicobakan menghasilkan panjang,berat dan pertumbuhan mutlak rata-rata benih lobster redclaw berbeda pada setiap perlakuan,namun uji statistik tidak menunjukkan perbedaan yang nyata.
Perbedaan jenis shelter yang dicobakan mempengaruhi kelangsungan hidup benih lobster redclaw dimana kelangsungan hidup terbaik diperlihatkan oleh shelter daun kelapa.
SARAN. Pemanfaatan daun kelapa sebagai shelter benih lobster redclaw dapat meningkatkan kelangsungan hidupnya,untuk itu perlu
dipertimbangkan secara penggunaanya kedepan.
249
komersial
Buletin Sariputra, Oktober 2014 Vol. 4 (3)
DAFTAR PUSTAKA.
Anonim. 2005.Kajian Teknis dan Finansial Usaha Pembenihan Lobster Air Tawar (cherax quadricarinatus) BPBAT. Sukabumi Jawa Barat.106 hal.
Researc In Aquakulture Universitas of Tasmania at Launceston, Australia.Pgs 22. Romero M.X.1997.Redclaw Crayfish Aquaculture in Ecuador.The New Boom.Naga The Iclarm Quaterly.18-21 pgs.
Gaspersz.V.1991.Metode Perancangan Percobaan.Penerbit CV Acmico Bandung.475 hal. Iskandar.2003.Budidaya Lobster Tawar.Agromedia Pustaka Jakarta.76 hal.
Sukmajaya Y dan I.Suharjo.2003. Mengenal Lebih Dekat Lobster Air Tawar Komoditas Perikanan Prospektif.Agromedia Pustaka Jakarta,
Air
Karpus et al.1995.Effects of Kinship and Shelter On Grouth and Survival of Juvernil Australian Redclaw Crayfish (Cherax quadricarinatus). Fresh Water Crayfish 10: 498-505
Setiawan 2006.Teknik Pembenihan dan Cara Cepat Pembesaran Lobster Air Tawar.Penerbit PT Agromedia Pustaka Jakarta.88 hal.
Lim C.W.K.2006.Pembenihan Lobster Air Tawar.Agromedia Pustaka Jakarta. 76 hal.
Verhoef G.D and Austin C.M.1999.Combined Effects of Shelter and Density on The Growth and Survival of the Australian Fresh Water Crayfish Cherax Destructor, Clark.
Lukito A dan S.Prayugo.2007.Panduan Lengkap Lobster Air Tawar. Penebar Swadaya Jakarta.291 hal.
Wiyanto H dan R Hartono.2003.Lobster Air Tawar Pembenihan dan Pembesaran. Penebar Swadaya Jakarta.
Masch B.1991.Crayfish From Pond Plater.Aebis Publishing Australia. Pgs 29.
Watung Jasmin 2008.Skripsi Pertumbuhan dan Tingkat Kelangsungan Hidup Lobster Redclaw (Cerax Quadricarinatus) Yang Dipelihara Pada Wadah Dengan Tipe Shelter Yang Berbeda.35 hal
to
O”Ssllivan D.1998.The Culture of Fresh Water Crayfish.National Key Center for Teaching and .
250