PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP KENAIKAN DENYUT NADI PADA PEKERJA DI PT. PERTANI (PERSERO) CABANG SURAKARTA
ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH
Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat
Disusun Oleh : TRI SETIYANTO J 410 090 006
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITASMUHAMMADIYAH SURAKARTA Jl. A. Yani Pabelan Tromol 1 Pos Kartasura Telp (0271) 717417 Surakarta 57102 SURAT PERSETUJUAN ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini : Pembimbing I
: dr.Hardjanto, MS., SpOK
NIK
: 131269137
Pembimbing II
: Dr. Suwaji, M.Kes
NIK
: 195311231983031002
Telah membaca dan mencermati Naskah Artikel Publikasi Ilmiah, yang merupakan ringkasan skripsi dari mahasiswa : Nama
: Tri Setiyanto
NIM
: J 410 090 006
Program Studi
: Kesehatan Masyarakat
Judul Skripsi
: Pengaruh Intensitas Kebisingan Terhadap Kenaikan Denyut Nadi Pada Pekerja di PT. Pertani (Persero) Cabang Surakarta Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian persetujuan ini dibuat semoga dapat bermafaat.
Pembimbing I
dr.Hardjanto, MS., SpOK NIK. 131269137
Surakarta, Oktober 2013 Pembimbing II
Dr. Suwaji, M.Kes NIK. 195311231983031002
SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Bismillahirrahmanirrohim Yang bertanda tangan di bawah ini, saya Nama : Tri Setiyanto NIM : J 410 090 006 Fakultas/Jurusan : Ilmu Kesehatan/Kesehatan Masyarakat Jenis : Skripsi Judul : Pengaruh Intensitas Kebisingan Terhadap Kenaikan Denyut Nadi Pada Pekerja di PT. Pertani (Persero) Cabang Surakarta Dengan ini menyatakan saya menyetujui untuk : 1. Memberikan hak bebas royalti kepada Perpustakaan UMS atas penulisan karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan. 2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/mengalih formatkan, mengelola dalam bntuk pangkalan data (database), mendistribusikannya, serta menampilkan dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta. 3. Bersedia dan menjamin untuk menaggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya. Surakarta, Oktober 2013 Yang Menyatakan
(Tri Setiyanto)
ABSTRAK PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP KENAIKAN DENYUT NADI PADA PEKERJA DI PT. PERTANI (PERSERO) CABANG SURAKARTA Kebisingan adalah semua bunyi yang tidak dikehendaki yang bersumberkan alat-alat proses produksi dan atau alat-alat kerja yang pada tingkat tertentu dapat menimbulkan bahaya pada kesehatan. Untuk mencegah dan mengendalikan kecelakaan dan penyakit akibat kerja perlu diupayakan perlindungan terhadap tenaga kerja. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh intensitas kebisingan terhadap kenaikan denyut nadi pada pekerja di PT. Pertani (Persero) Cabang Surakarta. Metode penelitian ini adalah survey analitik dengan pendekatan metode cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga kerja di PT. Pertani Cabang Surakarta dengan jumlah populasi 62 orang. Pemilihan sampel menggunakan purposive sampling dan diambil sebanyak 40 orang. Uji statistik menggunakan paired t-test dengan menggunakan spss 21. Hasil penelitian diperoleh nilai signifikan kenaikan denyut nadi p value = 0,000 atau (p value ≤ 0,05), dengan ini disimpulkan ada pengaruh yang signifikan antara tingkat kebisingan terhadap kenaikan denyut nadi pekerja di PT. Pertani (Persero) Cabang Surakarta. Berdasarkan penelitian ini, pemakaian alat pelindung telinga dapat mencegah kenaikan denyut nadi. Kata kunci : Kebisingan. Denyut nadi THE EFFECT OF NOISE ON THE PULSE INCREASE OF WORKERS IN PT. PERTANI (PERSERO) CABANG SURAKARTA Noise is unwanted sound of all sourced equipment and production processes or tools that work at certain levels can cause health hazards. To prevent and control accidents and occupational diseases is necessary for workforce protection. The purpose of this research is to know the influence of noise level to increase the pulse at PT. Pertani (Persero) Cabang Surakarta. The method of this research is a survey with analytic approach of the method of cross sectional. The population in this research is the whole workforce in PT. Pertani (Persero) Cabang Surakarta with a total population of 62 persons. The selection of samples by using purposive sampling and taken as many as 40 people. Statistical tests using paired t-test using spss 21. The result showed a significant increase in the value of the pulse or p value = 0.000 (p value ≤ 0.05), with the conclusion there is significant relationship between the level of noise to increase the pulse of workers at PT. Pertani (Persero) Cabang Surakarta. Based on this research, the wearing of ear protectors tools can prevent rising pulse. Keywords: Noise. Pulse
timbulnya berbagai macam penyakit
A. PENDAHULUAN 1.
akibat kerja (Tarwaka, 2008).
LATAR BALAKANG Penggunaan
teknologi
maju
Dalam
kaitanya
dengan
sangat diperlukan untuk memenuhi
penyakit akibat kerja penggunaan
kebutuhan hidup manusia secara
alat pelindung diri diatur dalam
luas, namun tanpa disertai dengan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
pengendalian yang tepat akan dapat
Transmigrasi No: Per 01/MEN/1981
merugikan
sendiri.
Tentang
Penggunaan teknologi maju tidak
Penyakit
dapat dielakan, terutama pada era
Undang-Undang
industrialisasi yang ditandai adanya
keselamatan kerja diatur di pasal 4
proses mekanisasi, elektrifikasi dan
ayat (3) yang berbunyi: “Pengurus
modernisasi
transformasi
wajib menyediakan secara cuma-
keadaan
cuma semua Alat Pelindung Diri
manusia
globalisasi.
itu
serta Dalam
Kewajiban Akibat
Melapor
Kerja.
Dalam tentang
demikian penggunaan mesin-mesin,
diwajibkan
pesawat, instalasi, dan bahan-bahan
tenaga kerja yang berada di bawah
berbahaya akan terus meningkat
pimpinannya
sesuai
penyakit akibat kerja (Tarwaka,
kebutuhan
Namun
demikian,
kemajuan
industrialisasi. disisi
lain
penggunaannya
untuk
oleh
pencegahan
2008).
teknologi
juga
Keselamatan kerja bertujuan
berbagai
dampak
melindungi tenaga kerja atas hak
berupa
keselamatannya dalam melakukan
terjadinya peningkatan pencemaran
pekerjaan untuk kesejahteraan hidup
lingkungan, kecelakaan kerja dan
dan meningkatkan produksi serta
mengakibatkan yang
merugikan
yaitu
produktivitas nasional, menjamin
keselamatan setiap orang lain yang
gangguan dan perubahan di dalam
berada di tempat kerja, sumber
perilaku sosial (Luxson, 2012).
produksi
dipelihara
dan
dipergunakan
secara
dan
aman
Kebisingan mempengaruhi
dapat kesehatan
fungsi
efisien. Perlindungan keselamatan
tubuh. Gangguan fisiologis pada
karyawan mewujudkan produktifitas
umumnya, bising bernada tinggi
yang optimal (Suma’mur, 2009).
sangat mengganggu apalagi bila
Suara bising sering timbul dari
terputus-putus atau yang datangnya
mesin-mesin dan sarana angkutan
tiba-tiba. Gangguan dapat berupa
(mesin-mesin kontruksi). Produsen
peningkatan tekanan darah (± 10
mesin-mesin dan sarana angkutan
mmHg),
pada prinsipnya diwajibkan untuk
konstruksi pembuluh darah perifer
mendesain
terutama pada tangan dan kaki, serta
supaya
produk mereka
produk
tersebut
agar sedikit
dapat
peningkatan
menyebabkan
nadi,
pucat
dan
memancarkan suara sehingga, tidak
gangguan sensoris. Bising dengan
menimbulkan suara bising (Schenk
intensitas tinggi dapat menyebabkan
et. al 2008 didalam Luxson, 2012).
pusing/sakit
Suara bising dapat menyebabkan
disebabkan bising dapat merangsang
kerusakan
situasi reseptor vestibular dalam
pendengaran,
menghalangi mengganggu
komunikasi, tidur,
telinga
kepala.
dalam
Hal
yang
ini
akan
penyebab
menimbulkan efek pusing/vertigo,
gangguan sistem cardiovasculer dan
perasaan mual, susah tidur dan sesak
psycho-physhiological, mengurangi
nafas disebabkan oleh rangsangan
kinerja, dan menimbulkan respon
bising
terhadap
keseimbangan
sistem organ,
saraf, kelenjar
endokrin, tekanan darah, sistem
peningkatan
pencernaan
bagian weafing dan finishing PT.
dan
keseimbangan
elektrolit (Luxson, 2012).
Iskandar
Menurut penelitian yang telah dilakukan
oleh
mengenai
pengaruh
Indah
Surakarta,
nadi
pada
Printing Textile
rata-rata
peningkatan
(2011)
denyut nadi pekerja terpapar bising
kebisingan
di atas nilai ambang batas adalah
terhadap denyut nadi para tenaga
10,7 denyut/menit, sedangkan pada
kerja
di
PT.
Karanganyar.
Isabella
denyut
Sekar
Bengawan
pekerja yang terpapar bising masih
Ada
pengaruh
dalam ambang normal adalah 9,5
kebisingan terhadap denyut nadi, hasil
pengukuran
kebisingan
denyut/menit. PT. Pertani (Persero) Cabang
dibagian produksi mesin rata-rata
Surakarta
adalah
sedangkan
penggilingan padi yang mempunyai
kebisingan dibagian gudang rata-
pekerja keseluruhan sekitar 62 orang
ratanya adalah 69,2 dB. Hasil rata-
(32 orang pekerja tidak tetap dari
rata denyut nadi dibagian produksi
bagian produksi, 25 orang pekerja
mesin adalah sebesar 6,92/menit,
tetap dari kantor administrasi dan 7
sedangkan dibagian gudang adalah
orang
3,00/menit dimana tenaga kerja
penjemuran). Di PT. Pertani sendiri
bekerja selama 8 jam per hari atau
untuk para pekerjanya mempunyai
40 jam seminggu.
kemungkinan,
92,3
dB,
adalah
pekerja
industri
musiman
terkena
resiko
Dan menurut penelitian yang
gangguan
telah dilakukan oleh Harahap (2011)
gangguan
bahwa adanya pengaruh mengenai
mempengaruhi kenaikan denyut nadi
intensistas
yang
kebisingan
terhadap
kesehatan
dari
fisiologis
diakibatkan
oleh
khususnya yang
paparan
bising dari sumber mesin-mesin
Berdasarkan
uraian
atas
produksi. Oleh karena itu para
peneliti
pekerja di PT. Pertani (Persero)
penelitian
mengenai
pengaruh
Cabang Surakarta diharapkan selalu
intensitas
kebisingan
terhadap
menggunakan alat pelindung diri
kenaikan denyut nadi pada pekerja
saat bekerja. Berdasarkan survei
di PT. Pertani (Persero) Cabang
pendahuluan di PT. Pertani (Persero)
Surakarta.
Cabang Surakarta, bahwa pekerja
2.
belum
mengetahui
tentang
tertarik
di
melakukan
Tujuan Penelitian a. Tujuan
Umum
:
Untuk
keselamatan dan kesehatan kerja.
mengetahui
Berdasarkan hasil pengamatan pada
intensitas
tempat proses produksi penggilingan
terhadap kenaikan denyut
padi di PT. Pertani bahwa tingkat
nadi pada pekerja di PT.
kebisingan sangat tinggi karena
Pertani
dilihat
Surakarta.
dari
susah
untuk
berkomunikasi
dengan
pekerja
dalam jarak dekat yang terganggu
pengaruh kebisingan
(Persero)
Cabang
b. Tujuan Khusus : 1) Untuk
mengukur
dengan suara mesin-mesin produksi
intensitas kebisingan di
sangat keras yang bersumber dari
PT.
mesin dibagian pembenihan padi
Cabang Surakarta.
atau
seed
cleaner/blower
dan
Pertani
2) Untuk
(Persero)
mengetahui
dibagian mesin penggilingan padi
kenaikan
denyut
atau rice miling. Sedangkan para
para
pekerja bekerja lebih dari 8 jam (jam
Pertani (Persero) Cabang
08.00 – 17.00 ) dalam 1hari.
Surakarta.
pekerja
di
nadi PT.
3) Untuk
menganalisis
pengaruh
intensitas
kebisingan kenaikan
denyut
(Suma’mur, 2009). Nilai Ambang Batas (NAB)
nadi
kebisingan adalah 85 dBA. NAB
PT.
tersebut merupakan ketentuan dalam
Pertani (Persero) Cabang
peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Surakarta.
Transmigrasi Republik Indonesia
pada
B.
terhadap
keberadaannya tidak dikehendaki
pekerja
di
TINJAUAN PUSTAKA
Nomor
1. Kebisingan
Nilai Ambang Batas Faktor Fisika
Bunyi
adalah
perubahan
Per.13/Men/2011
tentang
dan Kimia ditempat kerja yang
tekanan yang dapat dideteksi oleh
dimaksud
telinga atau kompresi mekanikal
faktor tempat kerja yang dapat
atau gelombang longitudinal yang
diterima
merambat melalui medium, medium
mengakibatkan
atau zat perantara ini dapat berupa
gangguan
zat cair, padat, dan gas. (Luxson,
pekerjaan sehari-hari untuk waktu
2012).
tidak melebihi 8 jam sehari atau 40
Suara dikatakan bising bila suara–suara tersebut menimbulkan gangguan seperti gangguan
terhadap gangguan tidur
lingkungan percakapan,
dan
NAB
adalah
tenaga
standar
kerja
tanpa
penyakit
atau
kesehatan
dalam
jam seminggu. 2. Denyut Nadi Denyut kontraksi
nadi vertikal
merupakan kekiri
yang
lain-lain.
mendorong darah ke aorta akibatnya
Kebisingan dapat dikatakan juga
aorta terenggang dan berdilatasi
sebagai bunyi atau suara yang
karena
adanya
elastisitas
ini
kemudian dinding aorta (pembuluh
darah)
kembali
mengecil.
telinga
dalam
yang
akan
Pengembangan dan pengecilan ini
menimbulkan efek pusing/vertigo,
dirasakan
nadi.
perasaan mual, susah tidur dan sesak
Denyut nadi dapat teraba karena
nafas disebabkan oleh rangsangan
adanya tulang yang menahan (Judha
bising
dan Erwanto, 2011).
keseimbangan
3.
sebagai
denyut
Pengaruh
Kebisingan
mempengaruhi
dapat kesehatan
fungsi
sistem organ,
saraf, kelenjar
endokrin, tekanan darah, sistem pencernaan
terhadap Denyut Nadi Kebisingan
terhadap
dan
keseimbangan
elektrolit (Luxson, 2012). Menurut, (Tigor, 2005) untuk
tubuh. Gangguan fisiologis pada
dampak
umumnya, bising bernada tinggi
menimbulkan
sangat mengganggu apalagi bila
(Permanen atau sementara) terhadap
terputus-putus atau yang datangnya
sistem pendengaran, kebisingan juga
tiba-tiba. Gangguan dapat berupa
dapat mengganggu :
peningkatan tekanan darah (± 10
a. Sistem
mmHg),
peningkatan
nadi,
non-auditorial dampak
selain negatif
keseimbangan
cardiovasculer
konstruksi pembuluh darah perifer
Tekanan darah menjadi naik,
terutama pada tangan dan kaki, serta
denyut
dapat
dan
(secara visual dapat dilihat dari
gangguan sensoris. Bising dengan
cara seseorang bernafas yang
intensitas tinggi dapat menyebabkan
semakin
pusing/sakit
terengah-engah saat bekerja di
menyebabkan
kepala.
pucat
Hal
ini
jantung
cepat
disebabkan bising dapat merangsang
tempat bising).
situasi reseptor vestibular dalam
b. Kualitas tidur
meningkat
dan
mudah
Tingkat gangguan tidur sangat
yang mengadakan respon adalah
bervariasi pada setiap orang,
diperantai
mulai dari ringan hingga berat,
hypothalamic-pituitari
misalnya
terbangun
pengeluaran katekolamin yang akan
tanpa sebab yang jelas, tidak
mempengaruhi fungsi-fungsi organ
tenang/sering berpindah posisi
di
tidur/frekuensi gerakan tubuh
kardiovaskuler,
cukup tinggi, perubahan pada
gastrointestinal
gerakan
penyakit lainnya (Wantoro, 1999
sering
mata
(rapid
eye
dalam
oleh
tubuh
saraf
otonom, axis
dan
seperti
sistem sistem
dan
gangguan
movement).
didalam Tarwaka, 2011).
c. Kondisi kejiwaan pekerja
Selain itu saat adanya aktifitas tinggi
(stress).
atau stress, sinyal saraf simpatis
Bila seseorang mengalami stress
jantung akan
maka tubuh secara otomatis akan
hipotalamus, dimana akan menerima
melepaskan adrenalin ke dalam
sinyal untuk meningkatkan frekuensi
aliran
denyut
darah,
pencernaan,
menutup mempertebal
sistem darah
dikendalikan
jantung
(nadi)
oleh
tersebut
(Wingston, 2007).
sehingga ia akan menggumpal dan
C. METODE PENELITIAN
memompa
Jenis penelitian yang digunakan peneliti
darah
lebih
cepat
keseluruh tubuh (Cooper & Straw,
adalah
Survey
1995 didalam Harahap, 2011)
pendekatan
Bila tubuh mengalami stress, maka
Populasi dalam penelitian ini adalah
akan terjadi perubahan fisiologis
seluruh tenaga kerja di PT. Pertani
sebagai jawaban atas terjadinya
Cabang
stress. Adapun sistem dalam tubuh
populasi 62 orang, yang dijadikan sampel
metode
Surakarta
Analitik
dengan
Cross
sectional.
dengan
jumlah
berjumlah 40 orang. 20 orang dari bagian
wide band noise), dikarenakan mesin
pembenihan
seed
tersebut saat beroperasi tidak berhenti
bagian
dalam produksi. Dengan beroperasinya
penggilingan padi atau rice miling dan 20
mesin seed cleaner/blower dan rice
orang dari bagian kantor administrasi.
miling merupakan salah satu faktor
Dalam penelitian ini digunakan teknik
bahaya dilingkungan kerja yang dapat
purposive
ini
menimbulkan dampak bagi kesehatan
uji
para pekerja bila tidak ada manajemen
padi
cleaner/blower
dilakukan
atau
dengan
sampling. dengan
Analisis
menggunakan
statistik Paired T-Test yang bertujuan untuk
mengetahui
selisih
kenaikan
pengendaliannya. Nilai
Ambang
Batas
(NAB)
denyut nadi antara sebelum bekerja
kebisingan adalah 85 dBA. NAB tersebut
dengan setelah bekerja. Dengan analisis
merupakan ketentuan dalam peraturan
dilakukan dengan menggunakan bantuan
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
program
Republik
komputer
SPSS.
Dasar
Indonesia
Nomor
pengambilan keputusan dengan tingkat
Per.13/Men/2011 tentang Nilai Ambang
kepercayaan 95% dan tingkat signifikan
Batas Faktor Fisika dan Kimia ditempat
0,05%.
kerja yang dimaksud NAB adalah standar
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
faktor tempat kerja yang dapat diterima
Jenis kebisingan di PT. Pertani yang
tenaga
kerja
tanpa
mengakibatkan
bersumber dari mesin pembenihan padi
penyakit atau gangguan kesehatan dalam
atau seed cleaner/blower dan mesin
pekerjaan sehari-hari untuk waktu tidak
penggilingan
melebihi 8 jam sehari atau 40 jam
termasuk
padi
jenis
atau rice
kebisingan
miling menetap
seminggu.
berkelanjutan tanpa putus-putus dengan
Sementara hasil dari pengukuran
spectrum frekuensi lebar (steady state
kebisingan yang sudah dilakukan di PT.
Pertani (Persero) Cabang Surakarta pada
telinga dengan tingkat kebisingan rata-
bagian seed claeaner dengan rice miling
rata 98,2 dBA adalah selama 15 menit.
yang diambil 6 titik menggunakan alat
Pada kenyataannya pekerja dibagian seed
sound
cleaner/blower dan rice miling di PT.
level
meter
didapatkan
nilai
kebisingan tertinggi adalah 98,7 dBA.
Pertani
(Persero)
Cabang
Sedangkan tingkat kebisingan terendah
dengan tingkat kebisingan diatas nilai
98,2 dBA, untuk rata-rata kebisingan
ambang batas bekerja selama lebih dari 8
98,2 dBA. Hal ini menunjukan bahwa
jam per hari.
nilai rata-rata kebisingan dibagian seed
Sedangkan dibagian kantor administrasi
cleaner dan rice miling melebihi NAB
sebagai
(Nilai Ambang Batas) yang ditetapkan
pengukuran kebisingan yaitu diambil 6
bagi pekerja bekerja 8 jam. Menurut nilai
titik dengan tingkat kebisingan tertinggi
ambang batas yang telah ditentukan oleh
adalah 69,2 dBA dan tingkat kebisingan
peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
terendah 67,1 dBA, untuk rata-rata
Transmigrasi Republik Indonesia Nomor
kebisingannya
Per.13/Men/2011 jika tingkat kebisingan
kebisingan dibawah nilai ambang batas
98,7 dBA, maka batas waktu pemaparan
menurut nilai ambang batas yang telah
kebisingan per hari kerja yang bisa
ditentukan
diterima pekerja tanpa alat pelindung
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik
telinga hanya 15 menit. Sedangkan untuk
Indonesia Nomor Per.13/Men/2011 maka
tingkat kebisingan 98,2 dBA, batas
dibagian kantor administrasi masih cukup
waktu pemaparan yang diperbolehkan 15
aman bagi pekerja bekerja 8 jam tanpa
menit. Dengan demikian batas waktu
menggunakan alat pelindung telinga.
pembanding
68,4
oleh
Surakarta
dari
dBA.
peraturan
hasil
Dengan
Menteri
pemaparan kebisingan per hari kerja yang
Dari hasil pengukuran denyut nadi
bisa diterima pekerja tanpa alat pelindung
pekerja yang telah dilakukan dibagian
seed cleaner/blower dan dibagian rice
didapatkan t hitung 11,784 dengan
miling
frekuensi
tingkat signifikansi (p) 0,000 karena
denyut nadi sebelum kerja adalah 70,2
tingkat signifikansi kurang dari 0,05 atau
denyut per menit, sedangkan rata-rata
p ≤ 0,05 maka Ho ditolak. Nilai tersebut
denyut nadi setelah kerja adalah 85,4
menunjukan
denyut per menit. Dengan demikian
signifikan antara denyut nadi sebelum
terjadi kenaikan frekuensi denyut nadi
bekerja dengan setelah bekerja, sehingga
pekerja yang bekerja dibagian seed
ada
cleaner/blower dan rice miling.
kenaikan denyut nadi pada pekerja di PT.
diperoleh
rata-rata
Untuk hasil pengukuran denyut nadi pekerja yang telah dilakukan dibagian
bahwa
pengaruh
ada
kebisingan
perbedaan
terhadap
Pertani (persero) Cabang Surakarta. E.
SIMPULAN DAN SARAN
kantor administrasi diperoleh rata-rata
1. Kesimpulan
frekuensi denyut nadi sebelum kerja
a. Nilai rata-rata kebisingan dibagian
adalah 71,2 denyut per menit, sedangkan
seed cleaner/blower dan rice
rata-rata denyut nadi setelah kerja adalah
miling adalah 98,2 dBA. Hal ini
73,8 denyut per menit. Dengan demikian
menunjukan bahwa nilai rata-rata
terjadi kenaikan frekuensi denyut nadi
kebisingan dibagian seed cleaner
pekerja yang bekerja dibagian kantor
dan rice miling melebihi nilai
administrasi.
ambang batas (diatas 85 dBA) ,
Berdasarkan hasil uji statistik yang dilakukan
dengan
menggunakan
yang ditetapkan bagi pekerja
uji
bekerja 8 jam. Sedangkan rata-
paired t-Test menunjukan bahwa hasil
rata kebisingan dibagian kantor
dibagian seed cleaner/blower dan rice
administrasi 68,4 dBA. Hal ini
miling (kebisingan >NAB) dengan kantor
menunjukan bahwa nilai rata-rata
administrasi
kebisingan
(kebisingan
dibagian
kantor
administrasi ambang
dibawah
batas
nilai
(dibawah
rice
miling
dengan
kantor
85
administrasi didapatkan t hitung
dBA),masih cukup aman bagi
11,784 dengan tingkat signifikansi
pekerja bekerja 8 jam tanpa
(p)
menggunakan
signifikansi kurang dari 0,05 atau p
alat
pelindung
karena
tingkat
≤ 0,05 maka Ho ditolak. Nilai
telinga. b. Dari hasil pengukuran denyut nadi pekerja
0,000
yang
telah
dilakukan
tersebut menunjukan bahwa ada perbedaan signifikan antara denyut
dibagian seed cleaner/blower dan
nadi
rice miling (diatas NAB) diperoleh
setelah bekerja.
rata-rata peningkatan denyut nadi adalah 15,2 denyut per menit.
sebelum
bekerja
dengan
2. Saran a. Bagi Perusahaan
Untuk hasil pengukuran denyut
Sebaiknya dapat dilakukan
nadi pekerja yang telah dilakukan
pengendalian kebisingan, dengan
dibagian
melakukan
kantor
administrasi
perawatan
mesin
(dibawah NAB) diperoleh rata-rata
secara berkala agar minimalisir
peningkatan denyut nadi adalah
tingkat
2,6 denyut per menit.
memberikan
c. Berdasarkan hasil uji statistik yang
telinga
kebisingan alat
bagi
dan
pelindung
pekerja
yang
dilakukan dengan menggunakan
terpapar kebisingan diatas nilai
uji
ambang batas (NAB).
Paired
t-Test
SPSS
21
menunjukan bahwa ada pengaruh intensitas
kebisingan
terhadap
b. Bagi Pekerja Diharapkan
lebih
kenaikan denyut nadi pekerja, hasil
meningkatkan kesadaran dalam
dibagian seed cleaner/blower dan
penggunaan alat pelindung diri
(APD) khususnya alat pelindung telinga. c. Bagi Peniliti Lain Hasil penelitian ini, untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat sebagai referensi dan dapat
Luxson M, Darlina S dan Malaka T. 2012. Kebisingan Di Tempat Kerja. Jurnal Kesehatan Bina Husada. Vol.6. No.2. Agustus 2010. Palembang : Program Pasca Sarjana Kesehatan Masyarakat STIK Bina Husada. Suma’mur PK. 2009. Higiene Perusahaan Dan Kesehatan Kerja (Hiperkes). Jakarta : Sagung Seto.
menambahkan beberapa variabel Tarwaka.
2008. Keselamatan dan Kesehatan Kerja “Manajemen Dan Implementasi K3 Di Tempat Kerja. Surakarta : Harapan Press.
Tarwaka.
2011. Ergonomi Industri “Dasar – Dasar Pengetahuan Ergonomi Dan Aplikasi Di Tempat Kerja”. Surakarta : Harapan Press.
yang diduga bisa mempengaruhi terjadinya kenaikan denyut nadi DAFTAR PUSTAKA Depnakertrans RI. 2011. PER.13/MEN/X/2011. Tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika Dan Faktor Kimia Di Tempat Kerja. Depnakertrans RI. Jakarta Indonesia. Harahap
IMC. 2011. Pengaruh Intensitas Kebisingan Terhadap Peningkatan Denyut Nadi di Bagian Process dan Finishing PT. Iskanadar Indah Printing Texstile Surakarta. [Skripsi]. Surakarta : Fakultas Ilmu Kesehatan UMS.
Isabella NA. 2011. Pengaruh Kebisingan Terhadap Denyut Nadi Para Tenaga Kerja Di PT. Sekar Bengawan Karanganyar. [Skripsi]. Surakarta : Fakultas Kedokteran UNS. Judha M. Erwanto R. 2011. Anatomi Dan Fisiologi Rangkuman Sederhana Belajar Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa Kesehatan Dan Keperawatan. Gosyen Publishing.
Tigor SBT. 2005. Kebisingan di Tempat Kerja. Yogyakarta : Andi. Winston, Robert. 2007. Ensiklopedia Tubuh Manusia. Surabaya : Erlangga.