ISSN : 2407 – 1315
AGRITEPA, Vol. II, No.1, Juli –Desember 2015
PENGARUH BIAYA DISTRIBUSI TERHADAP JUMLAH PENJUALAN PUPUK PADA PT. PERTANI (PERSERO) CABANG BENGKULU QUANTITY TRANSACTION INTO EFFECT EXPENDITURE DISTRIBUTIONS ON PT. PERTANI (PERSERO) BENGKULU Rika Dwi Yulihartika Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, UNIVED ABSTRAK Distribusi merupakan bagian dari pemasaran yang bertujuan mendapatkan barang yang tepat dan tempat yang tepat dengan biaya yang efisien. Oleh karena itu peranan distribusi sangat penting dalam suatu perusahaan. PT. Pertani (Persero) Cabang Bengkulu adalah perusahaan yang bergerak dibidang pendistribusian pupuk. Sebelum dijual pupuk dikirim dari pabrik ke gudang distributor terlebih dahulu, setelah itu dialokasikan untuk beberapa wilayah yang akan di distribusikan sesuai dengan permintaan pasar.Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan studi pustaka dan studi lapangan, dalam studi lapangan terdiri dari wawancara dan observasi. Metode analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kuantitatif digunakan dengan pendekatan statistik menggunakan rumus regresi linear sederhana dan analisis koefisien kolerasi dengan metode Person Product Moment (r). Serta untuk membuktikan apakah ada pengaruh dan hubungan antara biaya distribusi fisik terhadap volume penjualan maka akan digunakan uji hipotesis t (t-hitung) dan kemudian dibandingkan dengan t-tabel.Hasil analisis yang diperoleh persamaan regresi linear sederhana Y = 68.615 + 0,446 X yang berarti bahwa konstanta sebesar 68.615 menyatakan bahwa jika tidak ada pengaruh dari biaya distribusi fisik maka volume penjualan akan tetap sebesar 68.615 atau bahkan tidak ada penjualan sama sekali dan koefisien regresi sebesar 0,446 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 unit biaya distribusi fisik akan meningkatkan nilai volume penjualan sebesar 0,446 . statistik t-hitung > t-tabel ( 11.366 > 1,67) artinya significan bahwa biaya distribusi fisik berpengaruh terhadap volume penjualan. Kata kunci : biaya, distribusi fisik, volume penjualan ABSTRACT Distribution represent the part activity of marketing which point to get correct goods and correct plance with efficient expense. Therefore distribution role of vital importance in aim peripatetic company is distribution area. PT. Pertani (Persero) on Bengkulu is peripatetic company of distribution fertilizer. Before sold to market, product sent from factory to distributor warehouse beforehand, afterwards in allocation to some region exist in province Bengkulu according to requirement of each region to distributed as according to request of market. Method research is referensi study and discipline study, in field study consist of observation and interview. Used by analysis method is analisys qualitative and quantitative. Quantitative analisys used whit statistical approach used simple linear regression formula and correlation coefficient analysis with person product moment method (r) and also to prove 12
ISSN : 2407 – 1315
AGRITEPA, Vol. II, No.1, Juli –Desember 2015
do there is relation and influence between distribution channel to purchase volume in thypothesis test (t-hitung> t-tabel).Result of analysis Y = 68.615 + 0,446 X meaning that constanta equal to 68.615 expressing that if influence from expense of physical distribution purchase volume equal 68.615. and regresi coefficient equal to 0,446 expressing that each addition 1 unit of physical distribution boosted up from purchase volume. Correlation coefficient (r) = 0,612, value positif correlation with purchase volume and physical distribution boosted. Value coefficient determination equal 0,374 is 37,4 % variable indenpenden of purchase and variable dependen of physical distribution boosted, value 62,6% other of variabel on variable physical distribution boosted. Keywords : cost, physical distribution , distribution boosted PENDAHULUAN
memiliki
Pada era globalisasi dan kemajuan dan
Pelayanan
teknologi informasi dan ekonomi dewasa
menunjang Pembangunan Pertanian “
ini tingkat persaingan antar perusahaan
Salah satu faktor yang sangat berperan
semakin ketat, sehingga masing-masing
dalam menentukan tingkat harga penjualan
perusahaan
sesuai dengan laba yang diinginkan oleh
mempunyai
kiat
tersendiri
daya
saing
dan
dalam
harga
kualitas,
dalam
rangka
untuk mempertahankan dan meningkatkan
perusahaan
usahanya. Bagi perusahaan yang tidak jeli
dengan harga penjualan dari perusahaan
dan tanggap terhadap perubahan pola hidup
lain adalah biaya distribusi fisik.
konsumen,
Bagi perusahaan yang bergerak dibidang
maka
ada
kecendrungan
dan
mampu
berkompotisi
perusahaan tersebut akan mundur bahkan
produksi,
pailit.
umumnya meliputi biaya proses produksi ,
Tujuan
perusahaan
perekonomian
yang
dalam
suatu
bersaing
adalah
biaya
distribusi
fisik
pada
biaya pergudangan, biaya pengendalian persediaan
dan
biaya
transportasi.
memperoleh laba yang sebesar-bsarnya
Kamampuan
sesuai dengan pertumbuhan perusahaan
meningkatkan efisiensi biaya produksi fisik
dalam jangka panjang,yang mana telah
selain
dicanangkan oleh Direksi PT. Pertani
kepada
(Persero) tantang Visi Perusahaan adalah “
meningkatkan
manjadi
keuntungan perusahaan.
Perusahaan
Agribisnis
yang
dapat
perusahaan meningkatkan
konsumen, volume
dalam pelayanan
juga
dapat
penjualan
dan
kompetitif sehat dan berkembang “ dengan
Letak
Misi Perusahaan “ mengahasilkan dan
penyimpanan akan mempengaruhi biaya
memasarkan
penyimpanan,
produk
Agribisnis
yang
lokasi
gudang biaya
dan
tempat
pengendalian 13
ISSN : 2407 – 1315
AGRITEPA, Vol. II, No.1, Juli –Desember 2015
persediaan, dan biaya transfortasi. Oleh
pemberian hadiah-hadiah yang menarik
karena itu Pemimpin perusahaan harus
kepada konsumen.
mampu
mencari
lokasi
Pada saat ini bidang pemasaran pupuk dan
strategis
baik
dilihat
gudang dari
yang tingkat
bidang
lainnya
cukup
baik
didalam
ketersediaan bahan baku, maupun dari sisi
memberikan
pemasaran hasil produksi.
perusahaan,
Transfortasi merupakan salah satu kegiatan
sumbangan
yang penting bagi perusahaan, karena
pupuk terhadap laba usaha mendekati 50 %
pemindahan barang dari suatu tempat ke
dari Margin yang diraih Tahun 2009
tempat lain dengan waktu tertentu dan pada
sedangkan untuk bidang tersebut dimasa
saat tertentu , selain dapat meningkan
yang akan datang masih terbuka peluang
pelayanan kepada konsumen juga dapat
untuk ditingkatkan volume penjualannya,
meningkatkan volume penjualan, dengan
mengingat jumlah produksi dan penyaluran
demikian konsumen merasa puas terhadap
pupuk Subsidi masih dibawah kebutuhan
tepatnya
Nasional sedangkan pupuk sampai saat ini
waktu
pengiriman
barang.
Kepuasan konsumen ini merupakan media promosi
yang
perusahaan
sangat
sumbangan bahkan Margin
pendapatan
secara bidang
Nasional pemasaran
pemerintah masin mengimport dari luar.
menguntungkan
dalam
meningkatkan
METODE PENELITIAN Penelitian ini bersifat deskriftif kuantitatif
pelanggan.. penjualan
sangat
yaitu meneliti dan berusaha
perusahaan
untuk
data yang aktual dan akurat. Data tersebut
menjamin kelangsungan hidup perusahaan
diolah dan dianalisis dengan formulasi
karena dengan volume penjualan yang
matematis kemudian disimpulkan yang
tinggi
merupakan pembahasan dari masalah yang
Peningkatan
volume
penting bagi suatu
merupakan
sumber
penghasilan
mendapatkan
utama perusahaan. Dalam meningkatkan
diteliti.
volume penjualan bukanlah hal yang
Dalam pembahasan penulis menggunakan
mudah karena masing-masing perusahaan
metode ananlisis sebagai berikut : Analisis
berusaha
untuk
kualitatif yaitu suatu metode analisis yang
meningkatkan penjualan antara lain dengan
membandingkan kondisi yang ada pada
mengadakan potongan harga (discount) dan
perusahaan dengan teori-teori dari literatur
semaksimal
mungkin
sehingga dapat ditarik kesimpulan sampai 14
ISSN : 2407 – 1315
AGRITEPA, Vol. II, No.1, Juli –Desember 2015
sejauh mana peranan distribusi fisik dapat
ketangan konsumen pada waktu yang tepat.
meningkatkan volume penjualan pada PT.
Sehingga dibutuhkan saluran distribusi
Pertani
untuk menyalurkan produkbtersebut baik
(Persero)
Penyalur
Cabang
Pupuk
Pemasaran
Bengkulu.
Analisis
melalui perantara maupun tanpa perantara.
kuantitatif suatu metode analisis dengan
Distribusi fisik pada PT. Pertani (Persero)
menggunakan statistik. Y = a + b X Dimana
Cabang Bengkulu terdiri dari beberapa
nilai
tugas yang tersusun dalam sistem yang
a
dan
b
diperoleh
dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
mencakup tugas yang harus dilaksanakan dalam manajemen distribusi fisik yaitu : a. Pengangkutan atau transportasi Transportasi merupakan bagian penting dalam
sistem
distribusi
pupuk
dari
fisik
untuk
PT.
Pertani
Koefisien korelasi yang digunakan adalah
mengangkut
korelasi Pearson yang disimbolkan dengan
(Persero) ke distributor. Transportasi juga
r dan dirumuskan :
memberikan manfaat pada sistem logistik dengan menghubungkan fasilitas-fasilitas
r=
dengan pasar. Keputusan perusahaan dalam
n . ∑XY - ∑X . ∑Y
√ { n. ∑ X2
2
memilih 2
2
- ( ∑ X ) } { n. ∑ Y - ( ∑ Y ) }
jenis
transportasi
akan
berpengaruh terhadap harga dari pupuk itu sendiri. Juga terhadap ketepatan waktu pengiriman dan kondisi barang-barang
HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan Distribusi Fisik Pada PT. Pertani (persero) cabang Bengkulu Keberhasilan
suatu
perusahaan
dalam
usahanya bukan saja ditinjau dari besar kecilnya keuntungan yang terlihat dari kemampuan konsumen untuk membeli, ketertarikan konsumen terhadap produk yang
dihasilkan.
dibutuhkan
suatu
Oleh
karena
strategi
yang
itu tepat
misalnya pendistribusian produk sampai
tersebut saat sampai ketempat tujuan. b. Penyimpanan Persediaan yang terlalu berlebihan akan merugikan perusahaan karena lebih banyak modal tertanam, pemakaian ruang yang kurang efisien dan banyaknya biaya yang timbul akibat persediaan yang berlebihan tersebut,
ssebaliknya
persediaan
yang
terlalu kecil akan merugikan perusahaan karena
akan
mengganggu
kelancaran 15
ISSN : 2407 – 1315 kegiatan
AGRITEPA, Vol. II, No.1, Juli –Desember 2015
perusahaan
terutama
dalam
untuk sampai ketangan distributor dan
memenuhi pesanan konsumen. Sehingga
konsumen lainnya.
PT. Pertani (Persero) Cabang Bengkulu
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil
hanya mengirimkan barang sesuai dengan
penjualan pada
pesanan dari distributor.
Cabang Bengkulu dapat dilihat pada Tabel
PT. Pertani (Persero)
1. Berdasarkan Tabel 1 volume penjualan Volume Penjualan
diatas maka dapat kita lihat persentase
Volume penjualan tidak dapat timbul,
volume penjualan pada tiap tahunnya. Dari
menurun
tahun 2010 volume penjualan mengalami
atau
sendirinya
meningkat
tanpa
atau
naik turun seiring dengan mengingkatnya
hubungannya dengan faktor-faktor lainnya,
jumlah kebutuhan masyarakat terhadap
dalam
penyebab
pupuk. Tingkat permintaan pupuk yang
timbulnya volume penjualan adalah karena
terbesar terjadi pada tahun 2013 dengan
adanya kegiatan saluran distribusi. Tanpa
volume
saluran
kwantum.
hal
ini
ada
dengan
salah
distribusi,
pengaruh satu
akan
sulit
bagi
penjualan
sebesar
959.479,16
perusahaan dalam memasarkan produknya
Tabel 1. Volume penjualan PT. Pertani (Persero) Cabang Bengkulu tahun 2010 s/d 2014 NO
TAHUN
VOLUME PENJUALAN (KWANTUM)
(%)
1
2010
719.608,33
19,20
2 3 4 5
2011 2012 2013 2014 JUMLAH
763.921,50 578.191,67 959.479,16 727.064,92 3.748.265,58
20,38 15,42 25,61 19,39 100
Sumber Data : PT. Pertani (Persero) dan diolah ; 2014
16
ISSN : 2407 – 1315
AGRITEPA, Vol. II, No.1, Juli –Desember 2015
Jumlah Biaya Distribusi Fisik
oleh
PT.
Sedangkan untuk biaya saluran distribusi
Bengkulu.
Pertani
(Persero)
Cabang
fisik yang dikeluarkan oleh PT. Pertani (Persero) Cabang Bengkulu dari tahun 2010
Analisis Regresi
sampai tahun 2014 ditampilkan pada Tabel
Analisa data dilakukan bertujuan untuk
2.
mengetahui peranan biaya distribusi fisik
Dari tabel 2 dapat dilihat setiap kenaikan
terhadap volume penjualan pupuk dari
jumlah
tahun
biaya
dikeluarkan disesuaikan
distribusi
oleh
fisik
perusahaan,
dengan
jumlah
yang
hal
2010-2014.
Analisis
Regresi
ini
sederhana dilakukan dengan bantuan alat
volume
analisis program SPSS versi 12,0 for
penjualan. Dimana semakin meningkatnya
wondows disajikan pada Tabel 3.
volume penjualan akan semakin banyak
Interprestasi dari persamaan linier
juga biaya distribusi fisik yang dikeluarkan
pada Tabel 3 sebagai berikut :
oleh perusahaan untuk menyalurkan pupuk
a. Jika segala
sampai ke tangan konsumen, kelancaran
variabel
perusahaan dalam
maka volume penjualan (Y) adalah sebesar
adalah
salah
menyalurkan pupuk
independen
pada variabel-
dianggap
konstan
cara
untuk
mempertahankan
konsumennya,
dimana
b. Jika terjadi penambahan biaya distribusi
konsumen
merasa
dengan
fisik sebesar Rp 1000,- maka volume
pelayanan cepat dan tepat yang dilakukan
penjualan akan meningkat sebesar Rp
akan
satu
sesuatu
puas
Rp 68.615,-
4460,Tabel 2. Biaya Distribusi Fisik dari Tahun 2010 s/d 2014 NO
TAHUN
1 2 3 4 5
2010 2011 2012 2013 2014 JUMLAH
JUMLAH BIAYA DISTRIBUSI FISIK (Rp) 15.272.166,67 61.144.537,50 8.194.959,43 128.790.466,67 99.389.700,00 312.791.830,3
(%) 4,88 19,55 2,62 41,17 31,78 100
Sumber Data : PT. Pertani (Persero) Cabang Bengkulu dan diolah : 2014
17
ISSN : 2407 – 1315
AGRITEPA, Vol. II, No.1, Juli –Desember 2015
Tabel 3. Analisi Regresi Linier Sederhana Variabel Konstanta Biaya distribusi Fisik T-tabel= 1,67
Koefisien 68.615 .446** R= 0,612 R2= 0,374
t-hitung 11.700 11.366 F= 129,181
α 000 0,024 DW= 2,233
Sumber : data yang diolah ; 2014
** Signifikan (α) = 5% Y = 68.615 + 0,446 X Dimana : Y = Volume Penjualan X= Biaya Distribusi Fisik Nilai estimasi koefisien regresi variabel
volume penjualan dengan biaya distribusi
biaya distribusi fisik adalah sebesar 0,446
fisik adalah 0,612. Menunjukkan tanda
yang artinya setiap penambahan satu satuan
positif
volume penjualan akan meningkatkan biaya
Interprestasi dari besarnya nilai korelasi
distribusi fisik sebesar 0,446 satuan. Nilai
antara
konstanta sebesar 68.615 pada model
sebagai berikut : (Yamin, 2009 : 69)
regresi menunjukkan bahwa segala sesuatu
0,00 – 0,09 : hubungan korelasi diabaikan
pada
0,10 – 0,29 : hubungan korelasi rendah
variabel
independent
dianggap
berarti variabel
berkorelasi dapat
positif.
diklasifikasikan
konstan maka volume penjualan (Y) adalah
0,30 – 0,49 : hubungan korelasi moderat
sebesar 68.615.
0,50 – 0,70 : hubungan korelasi sedang
Koefisien Korelasi
>0,70
: hubungan korelasi sangat kuat
Dari hasil korelasi (r) pada Tabel 4 dapat diketahui bahwa besarnya korelasi antara Tabel 4. Correlations
Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N
18
Volume Penjualan Biaya distribusi Volume Penjualan Biaya distribusi Volume Penjualan Biaya distribusi
Volume Penjualan 1.000 .612 . .099 60 60
Biaya distribusi .612 1.000 .099 . 60 60
ISSN : 2407 – 1315
AGRITEPA, Vol. II, No.1, Juli –Desember 2015
Tabel 5. Hasil Uji T Unstandardized Coefficients Std. B Error
Model 1
(Const ant) biaya
68.615
5.818
.446
.039
Standardized Coefficients
t
Sig.
Correlations
Beta
Zero-order
.612
11.700
.000
11.366
.024
Partial
.612
.612
Part
.612
Nilai koefisien determinasinya sebesar
panjualan. Hasil uji T dapat dilihat pada
0,374 artinya 37,4% variabel independen
Tabel 5.
volume penjualan dijelaskan oleh variabel dependen biaya distribusi fisik dan sisanya
SIMPULAN
62,6% dijelaskan variabel lain diluar
Hasil analisis peranan biaya distribusi fisik
variabel biaya distribusi fisik.
dengan volume penjualan pupuk pada PT. Pertani (Persero) cabang bengkulu adalah Y
Pengujian Hipotesis
= 68.615 + 0,446 X yang artinya Segala
Pada tabel 3 dapat dilihat bahwa hasil uji
sesuatu pada variabel-variabel independen
simultan diperoleh bahwa F-hitung sebesar
dianggap konstan yaitu variabel biaya
129,181 dengan probabilitas sebesar 0,000
distribusi fisik, maka volume penjualan (Y)
(p < α (5%)) sehingga hipotesis no (Ho)
adalah sebesar Rp 68.615,-dan jika terjadi
ditolak dan menerima hipotesis alternatif
penambahan biaya distribusi fisik sebesar
(Ha) yang berarti variabel biaya distribusi
Rp 1000,- maka volume penjualan akan
fisik
meningkat sebesar Rp 4460,-.
berpengaruh
signifikan
terhadap
variabel volume penjualan, dengan kata lain
Dari hasil korelasi (r) diketahui bahwa
jika volume penjualan meningkat maka
besarnya korelasi antara volume penjualan
biaya distribusi fisik juga meningkat. Biaya
dengan biaya distribusi fisik adalah 0,612.
distribusi
Menunjukkan
fisik
disini
meliputi
biaya
tanda
positif
berarti
pengangkutan dan biaya penyimpanan.
berkorelasi positif. Hasil uji T diperoleh T-
Sedangkan hasil uji T diperoleh T-hitung
hitung sebesar 11.366 lebih besar dari T-
sebesar 11.366 lebih besar dari T-tabel 1,67
tabel 1,67 artinya signifikan bahwa biaya
artinya signifikan bahwa biaya distribusi
distribusi
fisik
volume penjualan.
berpengaruh
terhadap
volume
fisik
berpengaruh
terhadap
19
ISSN : 2407 – 1315 DAFTAR PUSTAKA Ahyari, Agus, 1999. Efisiensi Persediaan Bahan, Edisi Kedua, Cetakan Kelima, Penerbit Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, hal 35, 56 dan 48. Buffa S,Elwood dan Rakesh K. Sarin, 1996, Manajemen Operasi / Produksi Modern, Terjemahan N. Agus Maulana MSM, Jakarta : Binarupa Aksara Garrison, Ray., Noreen, Eric., 2000. Akuntansi Manajerial, Edisi Pertama, Jilid Dua, Buku Satu, Penerjemah Totok Budisantoso, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, hal 3. Handoko, T Hani, 2000, Dasar Dasar Manajemen Produksi dan Operasi Edisi II, Yogyakarta : BPFE Herjanto, Eddy, 1999, Manajemen Produksi dan Operasi , Jakarta: Grasindo. Kotler, Philip, 2003. Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid I. Penerbit Erlangga. Indonesia Niswonger, C. Rollin E,Fees, Carl S Warren, 2000. Prinsip-Prinsip Akuntansi, Edisi Kesembilanbelas, Cetakan Pertama, Jilid Satu, Penerjemah Alfonsus Sirait dan
20
AGRITEPA, Vol. II, No.1, Juli –Desember 2015 Helda Gunawan, Penerbit Erlangga, Jakarta, hal 359. Rangkuty, Freddy, 2004. Manajemen Persediaan, Edisi Dua, Cetakan Keenam, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, hal 9. Riyanto, Bambang, 2001. Dasar – Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat, Cetakan Ketujuh, Penerbit Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, hal 78. Stantion, William, J, 2004. Prinsip Pemasaran. Penerbit Erlangga Supriyono, A. R, 2000. Perencanaan dan Pengendalian Biaya serta Edisi Pembuatan Keputusan, Kedua, Cetakan Keempat, Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, hal 257. Sutojo, D. H, Basu, 2004. Azas-azas Marketing, Liberty. Yogyakarta. Usry, Milton F., Lawrence, H. Hammer., Akuntansi Biaya 2004. Perencanaan Dan Pengendalian, Edisi Kesepuluh, Cetakan Kelima, Jilid Satu, Penerjemah Alfonsus Sirait dan Herman Wibowo, Penerbit Erlangga, Jakarta, hal 25.