PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM), TENAGA KERJA, DAN PENDIDIKAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROVINSI JAWA TENGAH
NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta
Disusun Oleh: RUSMARINDA RAKHMAWATI B300120052
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016
ABSTRAK Penelitian ini berjudul “Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Pendidikan, dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Jawa Tengah”. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator keberhasilan dalam pembangunan. Pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Tengah tahun 2013 masih berada pada posisi kelima apabila dibandingkan dengan Provinsi lain di wilayah Jawa - Bali. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh indeks pembangunan manusia, tenaga kerja, dan pendidikan di Provinsi Jawa Tengah. Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari berbagai buku, jurnal danBadan Pusat Statistik Jawa Tengah. metode analisis yang digunakan adalah alat analisis OLS (Ordinary Least Square). Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa variabel IPM berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, sedangkan variabel pendidikan berpengaruh negatif dan signifikan dan variabel tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan. Kata Kunci : Pertumbuhan Ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia, Tenaga Kerja, dan Pendidikan
ABSTRACT This research entitled “The Influence of the Human Development Index (HDI), Labor, and education against The Economic Growth in The Province of Central Java”. Economic growth is one of the indicators of succes in development. Economic growth in Central Java by 2013 are still at the fifth position when compared with other provinces in the region of Java - Bali. This research aims to analyze the influence of the human development index (HDI), labor, and education in Central Java province. Type of data used in this research is secondary data obtained from various books, journals and the Central Bureau of statistics. Methods of analysis used was the OLS (Ordinary Least Square). Based on this study it can be concluded that the positive effect of the HDI variables and not significantly to economic growth, while the influential labor variable is positive and significant and the influential education variable is negative and significant. Keyword : Economic Growth, The Human Development Index (HDI), Labor, and Education
A. PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Pertumbuhan ekonomi juga sebagai sebuah proses peningkatan output dari waktu ke waktu menjadi indikator penting untuk mengukur keberhasilan pembangunan suatu negara (Maharani dan Sri, 2014).Pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2013 yang ditunjukan oleh Produk Domestik Bruto (PDRB) per kapita atas dasar harga berlaku mencapai 18,8 juta rupiah, naik 11,19 persen dari tahun sebelumnya (BPS, 2013). Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yaitu indeks pembangunan manusia (IPM), tenaga kerja, dan pendidikan. Pembangunan manusia merupakan salah satu indikator terciptanya pembangunan yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi. Untuk mengukur mutu modal manusia, United Nations Development Program (UNDP) mengenalkan konsep mutu modal manusia yang diberi nama Human Development Index atau Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Tingkat pembangunan manusia yang tinggi sangat menentukan kemampuan penduduk dalam menyerap dan mengelola sumber-sumber pertumbuhan ekonomi, baik kaitannya dengan teknologi maupun terhadap kelembagaan sebagai sarana penting untuk mencapai pertumbuhan ekonomi (Dewi dan I Ketut,2014). Disamping IPM, tenaga kerja merupakan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.Peranan tenaga kerja tersebut sebagai salah satu faktor produksi yang akan mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat pendapatan nasional dari segi kuantitas atau jumlah saja. Sementara itu kita beranggapan
bahwa kalau jumlah tenaga kerja yang dipakai dalam usaha produksi meningkat, maka jumlah produksi yang bersangkutan juga meningkat. Dengan kata lain kalau tidak ada peningkatan jumlah tenaga kerja maka jumlah produksi akan tetap. Pernyataan yang demikian ini, tidak dapat seluruhnya dianggap benar karena walaupun jumlah tenaga kerja itu tidak berubah, tetapi bila kualitas dari tenaga kerja itu menjadi lebih baik, maka dapat terjadi bahwa tingkat produksi akan meningkat pula (Irawan dan Suparmoko, 2008: 119). Selain IPM dan tenaga kerja, pendidikan juga salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Pendidikan mempunyai peran penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam upaya menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.Semakin tinggi tingkat pendidikan yang dicapai, maka semakin tinggi pula kualitas sumber daya manusia yang dimiliki, sehingga selain bisa memperoleh pekerjaan yang layak dengan gaji/upah yang sesuai, tingginya tingkat pendidikan juga dapat mencerminkan taraf intelektualitas suatu masyarakat. Dilihat dari beberapa kasus tersebut, terlihat bahwa pertumbuhan ekonomi di suatu daerah merupakan salah satu indikator penting dalam mengukur apakah masyarakat dalam suatu daerah sudah hidup sejahtera atau tidak. Pertumbuhan ekonomi juga merupakan syarat bagi tercapainya pembangunan manusia karena dengan pembangunan ekonomi terjamin peningkatan produktivitas dan peningkatan pendapatan melalui penciptaan kesempatan kerja. Semakin banyak jumlah tenaga kerja maka produktivitas
akan barang dan jasa semakin meningkat pula. Tingkat produktivitas barang dan jasa tersebut sangatlah dipengaruhi oleh tingkat pendidikan seseorang, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang
maka tingkat produktivitas
barang dan jasa akan meningkat. 2. TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh IPM, tenaga kerja, dan pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Tengah. B. LANDASAN TEORI 1. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan output masyarakat yang disebabkan oleh semakin banyaknya jumlah faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi, tanpa adanya perubahan “teknologi” produksi itu sendiri, misalnya kenaikan output yang disebabkan oleh pertumbuhan stok modal ataupun penambahan faktor-faktor produksi tanpa adanya perubahan pada teknologi produksi yang lama (Arsyad, 2010: 96). 2. Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Cepat ataupun lambatnya perkembangan ekonomi di negara-negara disebabkan oleh kestabilan politik, kebijakan ekonomi pemerintah, kekayaan alam,
jumlah
tenaga
kerja,
kemampuan
untuk
mengembangkan
teknologi.Adapun tahap-tahap perkembangan ekonomi menurut para ahli : a.
Frederich List Frederich List berpendapat bahwa perkembangan ekonomi sebenarnya tergantung pada peranan pemerintah dan organisasi-organisasi swasta.
Demikian pula lingkungan kebudayaan masyarakat mempunyai peranan penting bagi perkembangan ekonomi suatu bangsa (Irawan dan Suparmoko, 2008: 220). b.
Bruno Hilderbrand Ia mengatakan bahwa perkembangan masyarakat atau ekonomi bukan dilihat dari sifat-sifat produksi (List) atau konsumsinya, tetapi lebih pada metode distribusi yang digunakan (Irawan dan Suparmoko, 2008: 221).
c.
Karl Bucher Perkembangan ekonomi menurut dia adalah melalui 3 (tiga) tingkat yaitu a) produksi untuk kebutuhan sendiri, b) perekonomian kota, dimana pertukaran sudah meluas, dan c) perekonomian nasional, dimana peranan pedagang-pedagang tampak makin penting (Irawan dan Suparmoko, 2008: 221).
3.
Faktor –Faktor Pertumbuhan Ekonomi a.
Pengaruh indeks pembangunan manusia (IPM) terhadap pertumbuhan ekonomi UNDP (United Nation Development Programme) mendefinisikan pembangunan manusia sebagai suatu proses untuk meperluas pilihanpilihan bagi penduduk. Semakin cepat pembangunan manusia dengan cara pemerataan pendidikan dan kesehatan maka pertumbuhan ekonomi akan mencapai peningkatan produktivitas dan kesempatan kerja.
b.
Pengaruh tenaga kerja terhadap Pertumbuhan ekonomi Lewis mengemukakan bahwa ada dua sektor di dalam perekonomian negara sedang berkembang, yaitu sektor modern dan sektor tradisional. Sektor informal mampu menyerap kelebihan tenaga kerja yang ada selama berlangsungnya proses industrialisasi, sehingga disebut katub pengaman ketenagakerjaan. Dengan terserapnya kelebihan tenaga kerja disektor industri (sektor modern) oleh sektor informal, maka pada suatu saat tingkat upah di pedesaan akan meningkat. Peningkatan upah ini akan mengurangi perbedaan tingkat pendapatan antara pedesaan dan perkotaan, sehingga kelebihan penawaran pekerja tidak menimbulkan masalah pada pertumbuhan ekonomi (Nizar dkk, 2013).
c.
Pengaruh pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi Pendidikan pertumbuhan
sangatlah
mempunyai
ekonomi.
Tingkat
pengaruh
pendidikan
penting
terhadap
seseorang
tersebut
dipengaruhi oleh tingkat produktivitas barang dan jasa. Seseorang dengan pendidikan SLTA akan berbeda tingkat produktivitasnya bila dibandingkan dengan seseorang pendidikan sarjana. Tingkat pendidikan yang tinggi akan mempengaruhi kualitas kinerja diperusahaan sehingga diharapkan mampu menghasilkan suatu output yang produktif. 4.
Teori Pertumbuhan Ekonomi Teori pertumbuhan ekonomi yang dikemukakan oleh David Ricardo, Ia menyatakan bahwa masyarakat ekonomi dibagi menjadi 3 golongan yaitu kapitalis, buruh, golongan tuan tanah. Maka pendapatan nasional dibagi
menjadi 3 (upah, sewa, dan keuntungan), sehingga akan ada 2 penerimaan yaitu penerimaan bruto dan netto. Dengan kata lain apabila penerimaan netto tersebut diinvestasikan lagi akan mengakibatkan terjadinya perkembangan. 5. Pentingnya Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi sangat penting karena pertumbuhan ekonomi didorong dengan peningkatan kapasitas produksi maka akan mempengaruhi jumlah produk barang dan jasa sehingga membuka kesempatan kerja dan tingkat kesejahteraan. C. METODE PENELITIAN Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang berupaderet lintang (Cross Section) tahun 2013 sebanyak 35 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah.Adapun data yang digunakan adalah data pertumbuhan ekonomi,data IPM, data tenaga kerja, dan data pendidikan. Penelitian ini menggunakan alat analisis OLS (Ordinary Least Square).Model regresi tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :
Dimana : GROWTH
: Pertumbuhan Ekonomi
IPM
: Indeks Pembangunan Manusia
TK
: Tenaga Kerja
EDUC
: Pendidikan
: Konstanta : Koefisien Regresi : Variabel Pengganggu Untuk membuktikan persamaan regresi OLS tersebut memenuhi asas sebagai persamaan regresi CNLRM (Classical Normal Linear Regression Model).Uji tersebut meliputi multikolinearitas, heteroskedasitas, normalitas, dan spesifikasi model. Selanjutnya persamaan yang memenuhi asas CNLRM dilakukan uji t dan uji F untuk mengetahui spesifikasi pengaruh masingmasing variabel secara sendiri-sendiri dan secara bersama-sama. D. HASIL PENELITIAN Tabel 1 Hasil Regresi Model OLS R-Squared = 0,212117; Durbin-Watson stat = 2,072511; F-Statistic = 2,781981; Prob(F-statistic) = 0,057409;
= 0,212117
Uji Asumsi Klasik (1) Uji Multikolinearitas (Uji VIF) VIF (IPM) = 2,516303 VIF (TK) = 3,429006 VIF (EDUC) = 3,112119 (2) Normalitas (Jarque Berra) Jarque Berra = 0,363761; Probability = 0,833701 (3) Heterokedastisitas (White) Obs* R-Squared = 12,64644; Prob. Chi-Square(9) = 0,1793 (4) Uji Spesifikasi Model (Ramsey Reset) F-Statistic (2, 29) = 0,579852; Probability = 0,5663 Sumber: Output Model OLS menggunakan E-views7
1.
Uji Asumsi Klasik a.
Uji Multikolinearitas Dari hasil Uji VIF diatas menyimpulkan bahwa nilai centered VIF variabel IPM, TK dan EDUC masing-masing sebesar 2.516303; 3.429006; 3.112119. Variabel-variabel tersebut lebih kecil dari 10 maka tidak ada masalah multikolinearitas.
b.
Uji Normalitas Residual ( ) Dari regresi model OLS menunjukkan statistik probabilitas JB= 0,833701 > 0,10 jadi Ho diterima maka distribusi residual normal.
c.
Uji Heteroskedastisitas 0,1793 > 0,10 jadi Ho diterima maka tidak ada masalah heterokedastisitas dalam model
d. Uji Spesifikasi Model Nilai statistik F = 0,5663 > 0,10 jadi Ho diterima maka model yang dipakai linier (Spesifikasi model benar) 2.
Uji Kebaikan Model a. Uji F Dari tabel 1, terlihat nilai probabilitas statistik F
adalah sebesar
0,0574 ≤ 0,10 jadi Ho ditolak maka model yang dipakai eksis b. Koefisien Determinasi Majemuk Berdasarkan tabel 1 hasil olah data eviews diatas dapat disimpulkan bahwa nilai
= 0,212117 artinya variasi variabel growth dapat dijelaskan
oleh variabel IPM, TK, dan EDUC dalam model sebesar 21,21% sisanya
(100% - 21,21%) = 78,79% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diamati dalam model. 3.
Uji Validitas Pengaruh a. Uji t Berdasarkan pada tabel1 maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Prob. IPM sebesar 0,5052 > 0,10 jadi Ho diterima maka variabel IPM tidak memiliki pengaruh signifikan Prob. TK sebesar 0,0392 ≤ 0,10 jadi Ho ditolak maka variabel TK memiliki pengaruh signifikan Prob. EDUC sebesar 0,0344 ≤ 0,10 jadi Ho ditolak maka variabel EDUC memiliki pengaruh signifikan
E. SIMPULAN DAN SARAN 1.
Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan metode OLS (Ordinary Least Squere) yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : a. Dari hasil uji asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa uji multikolinieritas masing-masing variabel tidak ada masalah multikolinieritas, pada uji normalitas distribusi residual normal, pada uji heteroskedastisitas tidak ada masalah heteroskedastisitas dalam model dan pada uji spesifikasi model menyimpulkan bahwa model yang dipakai linier (Spesifikasi model benar).
b. Nilai pada koefisien
sebesar 0,21% artinya variasi variabel growth
dapat dijelaskan oleh variabel IPM, TK, dan EDUC dalam model sebesar 21,21% sisanya (100% - 21,21%) = 78,79% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diamati dalam model dan berdasarkan uji yang dilakukan nilai signifikansi F sebesar 0,0574 ≤ 0,10 jadi Ho ditolak maka model yang dipakai eksis. c. Dari hasil uji t dapat disimpulkan bahwa variabel IPM sebesar 0,5052 > 0,10 jadi Ho diterima maka variabel IPM tidak memiliki pengaruh signifikan, pada variabel tenaga kerja sebesar 0,0392 ≤ 0,10 jadi Ho ditolak maka variabel TK memiliki pengaruh signifikan dan pada variabel pendidikan sebesar 0,0344 ≤ 0,10 jadi Ho ditolak maka variabel EDUC memiliki pengaruh signifikan. 2.
Saran Berdasarkan hasil penelitian serta kesimpulan yang telah dirumuskan diatas maka diberikan beberapa saran sebagai berikut : a. Perlunya pemerintah memperhatikan masalah yang berhubungan dengan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi terutama indeks pembangunan manusia agar dapat lebih ditingkatkan. b. Dapat menjadi acuan bagi penelitian berikutnya, diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini agar bervariasi serta sebagai masukan bagi peneliti lainnya tentang pengaruh indeks pembangunan manusia, tenaga kerja, dan pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Tengah.
DAFTAR PUSTAKA Acquah, Emmanuel dan King Salami. 2014. “Effect of Capital Market Development on Economic Growth in Ghana”. European Scientific Journal: Vol.10, No.7. ISSN: 1857-7431 Akhirman. 2012. ”Pengaruh PDB, Jumlah Penduduk, Nilai Ekspor, Investasi (PMA,PMDN), Laju Inflasi dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2005-2010”. JEMI: Vol.3, No.1 Ajide, Kazeem B. 2014. “Determinants of Economic Growth in Nigeria”. Journal of Applied Statistics: Vol.5, No.2 Arsyad, Lincolin. 2010. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: STIM YKPN Badan Pusat Statistik: Jawa Tengah Dalam Angka 2013. Semarang: Badan Pusat Statistik Jawa Tengah Badrudin, Rudy. 2012. Ekonomi Otonomi Daerah. Yogyakarta: UPP STIM YKPN Endang, Sri Rahayu. 2011. ”Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Sumatera Utara”. Jurnal Manajemen dan Bisnis: Vol.11, No.2. ISSN: 1693-7619 Isbiyantoro, Kelik. Yuciana Wilandari dan Sugito. 2014. “Perbandingan Model Pertumbuhan Ekonomi di Jawa Tengah dengan Metode Regresi Linier Berganda dan Metode Geographically Weighted Regression”. Jurnal Gaussian: Vol.3, No.3. ISSN: 2339-2541 Jonaidi, Arius. 2012. “Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Kemiskinan”. Jurnal Kajian Ekonomi: Vol.1, No.1 Kamaan, Carazon K. 2014. “The Effect of Monetary Policy on Economic Growth in Kenya”. International Journal of Business and Commerce: Vol.3, No.8. ISSN: 2225-2436 Kaur, Kawaljeet dan Neena Malhotra. 2014. “Telecommunications and Economic Growth in India: Causality Analysis”. International Journal of Research in Business Management: Vol.2, No.5. ISSN: 2347-4572 Lawrence, Ajayi B dan Oke Michael O. 2012. “Effect of External Debt on Economic Growth and Development of Nigeria”. International Journal of Business and Social Science: Vol.3, No.12 Lilya, Nyoman S. D dan I Ketut S. 2014. ”Pengaruh Komponen Indeks Pembangunan Manusia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Bali”.
E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana: Vol.3, No.3. ISSN: 2303-0178 Mahajana, Nayia dan Satish Verma. 2014. “Financial Development and Economic Growth: A Case of Indian Economy”. International Journal of Economics, Finance and Management: Vol.3, No.1. ISSN: 2307-2466 Maharani, Kurnia dan Sri Isnowati. 2014. “Kajian Investasi, Pengeluaran Pemerintah, Tenaga Kerja dan Keterbukaan Ekonomi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Jawa Tengah”. Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE): Vol.21, No.1. ISSN: 1412-3126 Muljana, B. S. 2011. Perencanaan Pembangunan Nasional. Jakarta: Universitas Indonesia N. J, Christie Maramis. 2013. “Analisis Pertumbuhan Ekonomi, Konsumsi, Investasi, dan Ekspor Neto di Indonesia dan Sulawesi Utara Sebelum dan Sesudah Krisis Finansial Global tahun 2008”. Jurnal EMBA: Vol.1, No.4. ISSN: 2303-1174 Nedozi, F.O. et al. 2014. “Infrastructural Development and Economic Growth in Nigeria: Using Simultaneous Equation”. Journal Economics: Vol.5, No. 3. ISSN: 325-332 Nizar, Chairul. Abubakar Hamzah dan Sofyan Syahnur. 2013. “Pengaruh Investasi dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Serta Hubungannya Terhadap Tingkat Kemiskinan di Indonesia”. Jurnal Ilmu Ekonomi: Vol.1, No.2. ISSN: 2302-0172 Nurmainah, Santi. 2013. “Analisis Pengaruh Belanja Modal Pemerintah Daerah, Tenaga Kerja Terserap dan Indeks Pembangunan Manusia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Kemiskinan (Studi Kasus 35 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah)”. Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE): Vol.2, No.2. ISSN: 1412-3126 Prasetiyo, Basuki K dan Mardhono. 2013. ”Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi dan Peran Karakteristik Regional di Jawa Timur (Periode 2000-2009)”. Jurnal Ekonomi Studi Pembangunan (JESP): Vol.5, No.1 Ramli, Anwar. 2015. “Strengthening Agricultural Sector Superior CommoditiesBased Against the Economic Growth in South Sulawesi, Indonesia”. International Journal of Advanced Research: Vol.3, No.2. ISSN: 2320-5407 Suindyah, Sayekti D. 2011. ”Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Jawa Timur”. Ekuitas: Vol.15, No.4. ISSN: 1411-0393 Suparmoko dan Irawan. 2008. Ekonomika Pembangunan. Yogyakarta: BPFE
Tabash, Mosab I dan Raj S Dhankar. 2014. “Islamic Banking And Economic Growth: An Empirical Evidence From Qatar”. Journal of Applied Economics and Business: Vol.2, No.1 Utomo, Yuni Prihadi. 2007. Eksplorasi Data dan Analisis Regresi dengan SPSS. Surakarta: Muhammadiyah University Press