Pengaruh Implementasi Strategi Pembelajaran Melalui Media Audio Visual (Video)Terhadap Kemampuan Berfikir Kritis Mahasiswa Dalam Memahami Konsep Perbankan di STAIN Jurai Siwo Metro Reonika Puspita Sari Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Jurai Siwo Metro Email:
[email protected]
Abstrak Media adalah suatu alat penyampaian pesan secara praktis baik berupa gambar maupun berupa suara bergambar yang dapat merangsang daya pikir seseorang. Penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan mahasiswa untuk belajar lebih baik dan dapat meningkatkan kemampuan mereka sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Kendala mahasiswa ketika proses belajar adalah pemahaman terhadap hasil yang sudah diterangkan oleh seorang dosen. Banyak mahasiswa yang kurang paham terhadap mata kuliah perbankan yang sudah diterangkan oleh dosen di depan kelas, sehingga dosen memberikan strategi pembelajaran yang berbeda dalam memahami konsep perbankan di STAIN Jurai Siwo Metro, yaitu menggunakan media audio visual (video) yang diharapkan penggunaan media ini mampu memancing mahasiswa untuk lebih kondusif dalam proses belajar. Hasil pembelajaran menggunakan strategi melalui audio visual (video) hampir 100% pemahaman mahasiwa terhadap konsep perbankan sangat baik. Hal ini terbukti mahasiswa mampu menjawab dengan baik hasil pertanyaan dosen. Dengan demikian strategi pembelajaran menggunakan media audio visual
300
|
TAPiS, Vol. 16 No. 02 Juli-Desember 2016
(video) dapat dikatakan media terbaik dalam penyampaian sebuah konsep perbankan terhadap mahasiswa di STAIN Jurai Siwo Metro. Kata Kunci: media, audio visual, konsep perbankan
Abstract Media is a tool of delivering message practically both visual and audio visual that are able to stimulate someone’s thinking. The using of media creatively will enable the students to learn better and can increase their skill suitable with the objectives. The students’ constraint in learning process is the comprehension on the result that has been explained by the lecturer. There are many students which have less comprehension toward the banking subject explained by the lecturer in front of the class, so the lecturer give the different learning strategy in comprehending the concept of banking in STAIN JURAI SIWO METRO. The lecturer uses audio visual (video) in order to the use of this media is able to stimulate the students become more conducive in learning process. The learning result using strategy through audio visual (video) is that 100% students have very good comprehension on the concept of banking. It is proved that the students are able to answer the lecturer’s question. Therefore, it can be said that the learning strategy using audio visual (video) is the best media in presenting a concept of banking to the students of STAIN JURAI SIWO METRO. Keywords: Media, Audiovisual, Concept of banking
A. Pendahuluan Perbankan adalah suatu ilmu yang menyakut tentang lembaga keuangan makro yaitu bank, yang mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Kemudian diolah menjadi konsep-konsep yang bisa menjelaskan implementasi perbankan dari jaman perbankan kuno hingga perbankan masa modern seperti saat ini. Konsep perbankan dalam dunia pendidikan di harapkan dapat dipahami oleh para mahasiswa khususnya prodi perbankan. Namun, tidak semua mahasiswa dapat menerima ilmu yang telah diberikan oleh pendidik dengan baik, beberapa mahasiswa masih kesulitan dalam memahami konsep perbankan. Penyebab terjadi kesulitan dalam pembelajaran
Pengaruh Implementasi Strategi...|
301
salah satunya penyampaian materi yang membosankan dan media pembelajaran yang kurang bervariatif. Cara belajar yang diubah menjadi kreatif dan penggunaan media yang bervariatif akan menumbuhkan keinginan dan daya kreativitas mahasiswa. Media adalah perantara (informasi); penengah; wahana. Media juga berfungsi untuk mengatur langkah-langkah kemajuan serta untuk memberikan umpan balik pada proses belajar mengajar. Salah satu upaya untuk menghindari kesulitan dalam pembelajaran yaitu dengan menggunakan media pembelajaran. Salah satunya adalah media audio visual berupa video. Media audio visual adalah hal pendengaran dan penglihatan atau pandangan yang dapat dihayati. Media audio visual memiliki unsur suara dan unsur gambar. Video juga dapat memperkaya pemaparan sebagai bahan terintegrasi dengan media lain seperti teks atau gambar. Dengan menggunakan video mahasiswa mampu memahami pesan pembelajaran secara lebih bermakna sehingga informasi yang disampaikan melalui video tersebut dapat dipahami secara utuh. Tampilan video juga dapat menjadi daya tarik sehingga mampu mempertahankan perhatian mahasiswa selama video tersebut diputar. Temuan tersebut menunjukkan perlunya koreksi mendasar dalam orientasi media pembelajaran kita yang selama ini lebih mendewakan media pembelajaran berbentuk power point. Permasalahan di atas menuntut para pendidik untuk lebih kreatif dalam menyampaikan materi pembelajaran,sehingga problematika mahasiswa dalam memahami ilmu yang diajarkan oleh pendidik dapat diterima dan diterapkan dengan baik. B. Kajian Teori 1. Strategi Pembelajaran Menurut Kozna strategi pembelajaran secara umum dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepaa peserta didik menuju
302
|
TAPiS, Vol. 16 No. 02 Juli-Desember 2016
tercapainya tujuan pembelajaran tertentu.1 Menurut Gerlach dan Ely menjelaskan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan metode pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu.2 Memperhatikan beberapa pengertian strategi pembelajaran di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran. Pemilihan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi, sumber belajar, kebutuhan, dan karakteristik peserta didik yang dihadapi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran tertentu sehingga akan memudahkan peserta didik menerima dan memahami materi pembelajaran, yang pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat dikuasainya di akhir kegiatan belajar. Mager menyampaikan beberapa kriteria yang dapat digunakan dalam memilih strategi pembelajaran, yaitu sebagai berikut. a. Berorientasi pada tujuan pembelajaran. Tipe perilaku apa yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik, misalnya menyusun bagan analisis pembelajaran. b. Pilih teknik pembelajaran sesuai dengan keterampilan yang diharapkan dapat dimiliki saat bekerja nanti (dihubungkan dengan dunia kerja). Misalnya setelah bekerja, peserta didik dituntut untuk pandai memprogram data komputer (programmer). Hal ini berarti metode yang paling mungkin digunakan adalah praktikum dan analisis kasus/pemecahan masalah (problem solving). c. Gunakan media pembelajaran yang sebanyak mungkin memberikan rangsangan pada indra peserta didik. Artinya, dalam satuan-satuan waktu yang bersamaan peserta didik dapat melakukan aktivitas fisik maupun psikis.3
B. Uno Hamzah, Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar Mengajar Yang Kreatif dan Efektif, (Jakarta:Bumi Aksara, 2007), h. 14. Lihat juga Martinus Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi (Jakarta: GP Press, 2003), h. 1 2 Ibid. 3 Syamsul Bakhri dan Djamarah, Strategi Belajar mengajar (Jakarta: Rineka Cipta 1997), h. 15. 1
Pengaruh Implementasi Strategi...|
303
2. Media Audio Visual (Video) a. Definisi Media Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah kata media memiliki arti perantara atau pengantar.4 Sedangkan secara harfiah media diartikan sebagai “tengah”, “perantara” atau “pengantar” yang dalam bahasa arab media adalah “”ئل وسا (perantara).5 Menurut Association for Education and Communication Technology (AECT), di Amerika seperti yang di kutip oleh Yudi Munadi memberi pengertian, yakni “Media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi.6 Sementara itu, menurut Dewi Salma Purwadilaga “Media pembelajaran adalah media yang dapat menyampaikan pesan pembelajaran atau muatan untuk membelajarkan seseorang.”7 Menurut Hamalik, seorang pendidik harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran, yang meliputi: 1) Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar 2) Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan 3) Seluk beluk proses belajar 4) Hubungan antara metode mengajar dan media pendidikan 5) Nilai atau manfaat media pendidikan dalam pengajaran 6) Pemilihan dan penggunaan media pendidikan 7) Berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan 8) Media pendidikan dalam setiap mata pelajaran 9) Usaha inovasi dalam media pendidikan.8
h. 3.
4
Azhar Arsyad, Media Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 1986), Cet. 13,
5
Ibid. Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2008), h.
6
8.
7 Dewi Salma Purwadilaga, Prinsip Disain Pembelajaran Instructional Design Principles, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), h. 64. 8 Azhar Arsyad, Media Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 1986), Cet. 13, h. 2
304
|
TAPiS, Vol. 16 No. 02 Juli-Desember 2016
Hamalik mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.9 Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Tetapi secara lebih khusus ada beberapa manfaat media yang lebih rinci Kemp dan Dayton misalnya, mengidentifikasi beberapa manfaat media dalam pembelajaran yaitu: 1) Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik Media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak membosankan. 2) Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif. Dengan media akan terjadinya komunikasi dua arah secara aktif, sedangkan tanpa media pendidik cenderung bicara satu arah. 3) Efisiensi dalam waktu dan tenaga Dengan media tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin. Pendidik tidak harus menjelaskan materi ajaran secara berulang-ulang, sebab dengan sekali sajian menggunakan media, akan lebih mudah memahami pelajaran. 4) Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar Proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong mahasiswa untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu pengetahuan.10
9
h. 15
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran. (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007).
10
Ibid, h. 22-23.
Pengaruh Implementasi Strategi...|
305
Selain beberapa manfaat media seperti yang dikemukakan oleh Kemp dan Dayton tersebut, tentu saja kita masih dapat menemukan banyak manfaat-manfaat praktis yang lain. Manfaat praktis media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar sebagai berikut : 1) Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar. 2) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu.11 Pengembangan dalam pemanfaatan media pembelajaran tersebut perlu dikemukakan prinsip umum yang perlu diperhatikan pada saat mencari dan menentukan jenis media yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar. Prinsip-prinsip itu disajikan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut: 1) Sudahkah anda mengidentifikasi dan mengungkapkan dengan jelas gagasan anda dan membatasi topik bahasan? 2) Apakah program yang dikembangkan memiliki tujuan untuk menginformasikan, memotivasi, atau instruksional? 3) Apakah anda sudah merumuskan tujuan yang akan dicapai melalui program ini? 4) Sudahkah anda mengevaluasi karakteristik mahasiswa yang akan menggunakan program ini? 5) Sudahkah anda siapkan kerangka (outline) isi pelajaran? 6) Sudahkah dipertimbangkan bahwa media apa saja yang paling sesuai untuk mencapai tujuan?12 Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa media merupakan sesuatu yang bersifat menyampaikan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan. Media dipandang sebagai benda yang dapat dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar.
11 12
h. 106
Ibid, h. 26. Azhar Arsyad, Media Pembelajaran. (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007).
306
|
TAPiS, Vol. 16 No. 02 Juli-Desember 2016
b. Definisi Media Audio Visual Menurut Yudhi Munadi media audio visual adalah “media yang melibatkan indera pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses. Sifat pesan yang dapat disalurkan dapat berupa pesan verbal dan non verbal yang terlihat layaknya media visual, juga pesan verbal dan non verbal yang terdengar layaknya media audio di atas.13 Menurut Ahmad Rohani dalam bukunya memberi pengertian bahwa ”media audio visual adalah media instruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengethauan danteknologi), meliputi media yang dapat dilihat, didengar dan yang dapat dilihat dan didengar.”14 Audio visual dalam dunia pendidikan dapat digunakan untuk: 1) Mengembangkan keterampilan mendengar, melihat dan mengevaluasi apa yang telah didengar dan dilihat 2) Mengatur dan mempersiapkan diskusi atau debat dengan mengungkapkan pendapat-pendapat para ahli yang berada jauh dari lokasi 3) Menjadikan model yang akan ditiru oleh mahasiswa 4) Menyiapkan variasi yang menarik dan perubahan-perubahan tingkat kecepatan belajar mengenai suatu pokok bahasan atau sesuatu masalah.15 Jadi media audio visual adalah media yang memiliki unsur suara dan unsur gambar dimana dapat disajikan dalam berbagai bentuk tampilan yaitu seperti film ataupun video. c. Video Video merupakan suatu medium yang sangat efektif untuk membantu proses pembelajaran, baik untuk pembelajaran masal, individual, maupun berkelompok. Daryanto memberikan definisi 13
h. 56.
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2008),
14 Ahmad Rohani, Media Instrusional Edukatif, Cet. I (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997), h.97. 15 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran. (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007). h.149.
Pengaruh Implementasi Strategi...|
307
bahwa “media video adalah segala sesuatu yang memungkinkan sinyal audio dapat dikombinasikan dengan gambar bergerak secara sekuensial.”16 Video termasuk dalam kategori media pembelajaran audio visual yaitu seperangkat yang dapat memproyeksikan gambar bergerak dan bersuara. Paduan antara gambar dan suara membentuk karakter yang sama dengan objek aslinya.17 Menurut Sukimn, video adalah seperangkat komponen atau media yang mampu menmapilkan gambar sekaligus suara dalam waktu bersamaan. Pada hakikatnya video adalah mengubah suatu idea tau gagasan menjadi sebuah tayangan gambar dan suara yang proses perekamannya dan penayangannya melibatkan teknologi tertentu.18 Video pembelajaran dapat menjadi suatu sarana pembelajaran untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih variatif dimana guru dapat memutrkan video yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Karakteristik Video antara lain: 1) Mengatasi keterbatasan jarak dan waktu. 2) Video dapat diulangi bila perlu untuk menambah kejelasan 3) Pesan yang disampaikan cepat dan mudah. 4) Mengembangkan imajinasi peserta didik. 5) Memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan gambaran yang lebih realistik. 6) Sangat mempengaruhi emosi seseorang. 7) Sangat baik menjelaskan suatu proses dan keterampilan, mampu menunjukan rangsangannya sesuai dengan tujuan dan respon yang diharapkan dari siswa. 8) Semua peserta didik dapat belajar melalui video, baik yang pandai maupun yang kurang pandai. 9) Menumbuhkan minat dan motivasi belajar siswa. Daryanto, Media Pembelajaran, Cet. I (Yogyakarta: Gava Media, 2010), h.88 Hujair AH Sanaky, Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif, Cet. I (Yogyakarta; Kaukaban, 2012, h. 103 18 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran. (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007). h. 49 16 17
308
|
TAPiS, Vol. 16 No. 02 Juli-Desember 2016
10) Video siswa dapat segera dilihat kembali untuk dievaluasi.19 Melihat karakteristik video di atas media pembelajaran menggunakan audio visual (video) dapat mempermudah pendidik dalam hal penyampaian materi pelajaran. Video juga memberikan keuntungan kepada mahasiswa dalam menerima materi secara mudah dan proses pembelajaran menjadi lebih bervariasi dan menyenangkan. 3. Konsep Perbankan Istilah “bank” berasal dari bahasa Italia banco yang berarti “kepingan papan tempat buku”, sejenis meja”.20 Kemudian penggunaannya lebih diperluas untuk menunjukkan “meja” tempat penukaran uang, yang dipergunakan oleh para pemberi pinjaman dan para pedagang valuta di Eropa, pada abad pertengahan untuk memamerkan uang mereka. Dari sinilah awal mula timbulnya perkataan bank. Dalam dunia perbankan, ada juga istilah bank sentral yang merupakan pengurus bank bagi bank. Tujuan utamanya tidaklah mencari keuntungan atau menjaga kemampuannya sebagai roda pengatur kredit, tetapi lebih dimaksudkan untuk menjaga kemampuan sistem perbankan secara keseluruhan, dengan tanggung jawab sebagai pemberi pinjaman. Untuk alasan inilah bank sentral tidak dibenarkan mengambil bunga atas deposito. Sektor perbankan merupakan salah satu yang harus dikembangkan dan dilaksanakan secara maksimal dalam pelaksanaan pembangunan perekonomian untuk mewujudkan pemerataan pendapatan masyarakat. Berdasarkan Undang-Undang Perbankan Syari’ah di Indonesia No. 21 Tahun 2008, disebutkan bahwa Bank terdiri atas dua jenis, yaitu bank konvensional dan Bank Syar’iah. Bank konvensional adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya secara konvensional. Sedangkan Bank Syari’ah merupakan bank yang berdasarkan prinsip syariah,21 19
h. 127
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2008),
20 Muhammad Muslehuddin, Sistem Perbankan dalam Islam, (Jakarta: PT. Asdi Mahasatya, 2004), h. 1. 21 Rizal Yaya, dkk. Akuntansi Perbankan Syariah: Teori dan Praktik Kontemporer, (Jakarta: Salemba Empat, 2009), h. 22.
Pengaruh Implementasi Strategi...|
309
yakni berlandaskan pada Al-Qur’an dan Hadis Nabi. Dengan kata lain, Bank Syari’ah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam.22 Fungsi utama bank adalah untuk menghimpun dana secara bersamaan dari setiap orang yang menggunakan jasa bank tersebut, dan menggunakan dana tersebut bagi para kreditur yang mencari keuntungan dalam bnetuk bunga atau dividen. Dalam dunia perbankan secara umum, fungsi bank yang sering dilakukan oleh nasabah adalah kredit. Kredit merupakan suatu perkataan yang diambil dari bahasa Latin Credo, berarti percaya, dengan kata lain: kepercayaan pada kemampuan seseorang untuk membayar. Kepercayaan ini didasarkan atas sebuah perjanjian. 23Kredit bank juga menggunakan sistem kepercayaan kepada seseorang untuk menggunakan dana bank sebagai modal dan deposito. Fungsi utama kredit secara umum digunakan untuk menggerakkan modal yang ada dan memungkinkan debitur untuk tampil sebagai pengusaha yang lebih bonafide. Kredit memungkinkan dimulainya produksi sebelum berkembangnya permintaan, yaitu peningkatan penjualan hasil produksi kepada konsumen.24Sedangkan dalam dunia perbankan berbasis syari’ah, sistem operasional bank akan bertindak dalam dua peran yang menjalankan fungsi intermediasi. Pertama, Bank akan bertindak sebagai mudharib, dimana pemilik dana (shahibul maal) menitipkan dananya pada Bank (mudharib), selanjutnya Bank akan bertindak sebagai penyalur dana (shahibul maal) yang mana dana dari nasabah (shahibul maal) kemudian disalurkan kepada nasabah pembiayaan (mudharib) dengan perjanjian pembagian keuntungan sesuai kesepakatan, atau dengan kata lain untuk mendapatkan bagi hasil. 22
h. 1.
Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Yogyakarta: Ekonisia, 2004),
23 Muhammad Muslehuddin, Sistem Perbankan dalam Islam, (Jakarta: PT. Asdi Mahasatya, 2004), h. 32. 24 Ibid, h. 36.
310
|
TAPiS, Vol. 16 No. 02 Juli-Desember 2016
Pembiayaan merupakan aktivitas Bank Syar’iah dalam menyalurkan dana kepada pihak lain selain bank berdasarkan prinsip syariah.25 Untuk proses pemberian pembiayaan di Bank Syariah telah terjadi hubungan perikatan antara kreditur dengan debitur, dimana kreditur wajib memberikan adanya prestasi, sedangkan debitur berkewajiban memenuhi prestasi. Pembiayaan pada dasarnya lahir dari pengertian I believe, I trust, yaitu saya percaya atau ‘saya menaruh kepercayaan’. Perkataan pembiayaan yang artinya kepercayaan (trust) yang berati bank menaruh kepercayaan kepada seseorang untuk melaksanakan amanah yang diberikan oleh bank selaku shahibul mal. Dana tersebut harus digunakan dengan benar, adil dan harus disertai dengan ikatan dan syarat syarat yang jelas serta saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.26 Pengertian pembiayaan adalah pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan.27 Sifat pembiayaan, bukan merupakan utang piutang, tetapi merupakan investasi yang diberikan bank kepada nasabah dalam melakukan usaha.28 Pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang diberikan kepada nasabah oleh lembaga keuangan yang memerlukan dana dengan tujuan untuk membantu usahanya atau menambah modal usahanya dan antara kedua belah pihak mengadakan kesepakatan dalam hal pelunasan atau pembayaran hutangnya dengan imbalan bagi hasil. a. Unsur Pembiayaan Pembiayaan pada dasarnya diberikan atas dasar keparcayaan. Kepercayaan yang diberikan benar-benar harus diyakini dapat Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2001), h. 105. Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin, Islamic Banking: Sebuah Teori, Konsep, dan Aplikasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 698. 27 Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin, Islamic Banking, (Yogyakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 681. 28 Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), h. 106. 25 26
Pengaruh Implementasi Strategi...|
311
dikembalikan oleh penerima pembiayaan sesuai dengan waktu dan syarat-syarat yang telah ditentukan/disepakati bersama. Berdasarkan penjelasan di atas, unsur-unsur pembiayaan tersebut adalah: 1) Adanya dua pihak, yaitu pemberi pembiayaan (shahibul mal) dan penerima pembiayaan (mudharib) 2) Adanya kepercayaan shahibul mal kepada mudharib yang didasarkan atas prestasi dan potensi mudharib. 3) Adanya persetejuan, berupa kesepakatan pihak shahibul mal dengan pihak lainnya yang berjanji membayar dari mudharib kepada shahibul mal. 4) Adanya penyerahan barang, jasa atau barang dari shahibul mal kepada mudharib. 5) Adanya unsur waktu (time element). 6) Adanya unsur resiko (degree of risk) baik di pihak shahibul mal maupun di pihak mudharib.29 Unsur-unsur pembiayaan harus ada shahibul mal dan mudharib, yang didasarkan pada kepercayaan antara kedua belah pihak dalam akad perjanjian pembiayaan sehingga dapat meminimalisir adanya penyelewengan pembiayaan dari pihak mudharib kepada shaibul mal. b. Tujuan Pembiayaan 1) Pada dasarnya pembiayaan harus memenuhi tujuan dari pelaku-pelaku pembiayaan, antara lain:30 a) Lembaga Keuangan (Selaku mudharib atau shahibul maal) b) Penghimpun dana masyarakat yang mengalami kelebihan dana; c) Penyaluran/pemberian pembiayaan merupakan bisnis utama dan terbesar hampir pada sebagian lembaga keuangan; d) Penerimaan bagi hasil dari pemberian pembiayaan merupakan sumber pendapatan terbesar; e) Sebagai salah satu instrumen/produk dalam memberikan pelayanan pada customer; Ibid., h. 701-702. Veithzal Rivai dan Andria Permata Veithzal, Islamic Financial Management, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008), h. 130. 29 30
312
|
TAPiS, Vol. 16 No. 02 Juli-Desember 2016
f) Sebagai salah satu media dalam berkontribusidalam pembangunan; g) Sebagai salah satu komponen dari asset alocation approach. 2) Customer/Nasabah (Selaku shahibul maal atau mudharib) a) Sebagai pemilik dana yang menginginkan penitipan atau investasi atau dana yang dimiliki; b) Sebagai salah satu potensi unntuk mengembangkan usaha; c) Dapat meningkatkan kinerja perusahaan; d) Sebagai salah satu alternatif pembiayaan perusahaan. 3) Negara (Selaku regulator) a) Sebagai salah satu sarana dalam memacu pembangunan; b) Meningkatkan arus dana dan jumlah uang beredar; c) Meningkatkan pertumbuhan perekonomian; d) Meningkatkan negara dari pajak; e) Selain negara dan bank sentral, dalam operasional perbankan syariah adanya peran Dewan Syariah Nasional (DSN) yang mengawasi dan mengeluarkan fatwa berkaitan dengan kepatuhan atas aspek syariahnya. c. Analisis Pembiayaan Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam analisis pembiayaan pada bank syariah adalah sebagai berikut:31 1) Pendekatan Analisis Pembiayaan Beberapa pendekatan yang harus dilakukan bank sebelum mengambil keputusan memberikan pembiayaan yakni tidak terlepas dari analisis 5C, yaitu Character, Capacity, Capital, Colateral dan Condition, antara lain: a) Pendekatan karakter (character) Pendekatan ini dilakukan dengan cara bank mencermati secara sungguh-sungguh terkait dengan karakter nasabah. b) Pendekatan kemampuan pelunasan (capacity) Pendekatan ini dilakukan dengan cara bank menganalisis kemampuan nasabah untuk melunasi jumlah pembiayaan yang telah diambil. 31
Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Yogyakarta: Ekonisia, 2004)
Pengaruh Implementasi Strategi...|
313
c) Pendekatan kebutuhan modal (capital) Pendekatan ini dilakukan dengan cara bank menganalisis berapa modal yang dibutuhkan nasabah dengan juga memperhatikan kemampuan nasabah dalam mengembalikan pinjaman modal tersebut. d) Pendekatan jaminan (colateral) Pendekatan ini dilakukan dengan cara bank dalam memberikan pembiayaan harus selalu memperhatikan kuantitas dan kualitas jaminan yang dimiliki peminjam. e) Pendekatan dengan studi kelayakan (condition) Pendekatan ini dilakukan dengan cara bank memperhatikan kelayakan usaha yang dijalankan oleh nasabah peminjam. f) Pendekatan fungsi-fungsi bank Pendekatan ini dilakukan dengan cara bank memperhatikan fungsinya sebagai lembaga Intermediary keuangan, yaitu mengatur mekanisme dana yang dikumpulkan dengan dana yang disalurkan. d. Produk-produk Pembiayaan Menurut Heri Sudarsono produk pembiayaan dibagi menjadi empat yaitu pembiayaan al-Murabahah (MBA), pembiayaan al-Bai’batsaman Ajil (BBA), pembiayaan al-Mudharabah (MDA), pembiayaan al-Musyarakah (MSA).32 Beberapa produk pembiayaan syariah yang ditawarkan oleh lembaga keuangan syariah antara lain: 1) Pembiayaan al-Murabahah (MBA) Al-Murabahah adalah “transaksi jual beli suatu barang sebesar harga perolehan barang ditambah dengan margin yang disepakati oleh para pihak, dimana penjual menginformasikan terlebih dahulu harga perolehan kepada pembeli”.33Prinsip yang digunakan adalah sama seperti pembiayaan Al-Bai’
32 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Deskripsi dan Ilustrasi, (Yogyakarta: Ekonisia, 2005), h. 109. 33 Muhamad, Teknik Penghitungan Bagi Hasil dan Pricing di Bank Syariah, (Yogyakarta: UII Press, 2012), h. 10.
314
|
2)
3)
4)
5)
TAPiS, Vol. 16 No. 02 Juli-Desember 2016
Bitsaman Ajil hanya saja proses pengembaliannya dibayarkan pada jatuh tempo. Pembiayaan al-Mudharabah (MDA) Al-Mudharabah adalah “kerjasama dengan mana shaibul mal memberikan dana 100% kepada mudharib yang memiliki keahlian dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan”.34 Pembiayaan al-Musyarakah (MSA) Al-Musyarakah adalah “aqad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana (atau amal/expertise) dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan”.35 Pembiayaan al-Ijarah Al-Ijarah adalah aqad pemindahan hak guna atas barang atau jasa dalam waktu tertentu melalui pembiayaan upah atau sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barang itu sendiri. Pembiayaan al-Hawalah Al-Hawalah adalah pengalihan hutang dari orang yang berhutang kepada orang lain yang wajib menanggungnya. Berikut adalah skema operasional Bank Syariah
4.menyalurkan pendapatan
3. Menerima pendapatan
Bagi hasil, bonus
Nasabah Pemilik dan penitip dana (shahibul maal)
Bagi hasil, margin, fee Nasabah pembiayaan
Bank Syariah
1. Menghimpun
2. Sebagai pengelola dana/penerima dana titipan (mudharib)
Penyaluran
(mudharib) Penyaluran dana lainnya
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan Jasa-Jasa Sebagai pemilik 1. Strategi Pembelajaran melalui Media Audio Visual 5. (Video) dalam Bank Memahami dana/ penjual/ pemberi Konsep Perbankan di STAIN Jurai sewa Siwo Metro Penyediaan (mudharib) (shahibul maal)
Muhamad, Op. cit, h. 12 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syari’ah dari Teori dan Praktek, (Jakarta: 2001, Gema Insani),h. 90 34 35
Pengaruh Implementasi Strategi...|
315
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Strategi Pembelajaran melalui Media Audio Visual (Video) dalam Memahami Konsep Perbankan di STAIN Jurai Siwo Metro Subjek penelitian ini adalah mahasiswa STAIN Jurai Siwo Metro prodi S1 perbankan yang terdiri dari kelas D, E dan F yang berjumlah 108 mahasiswa. Berdasarkan hasil observasi baik melalui pengamatan langsung maupun hasil wawancara dengan para mahasiswa, peneliti dapat menyimpulkan bahwa kendala-kendala yang dihadapi pada saat proses pembelajaran pengantar perbankan, mahasiswa cenderung kurang memahami apa yang sudah diterangkan oleh dosen. Hal ini terbukti ketika dosen memberikan pertanyaan terkait apa yang sudah diterangkan, hanya beberapa mahasiswa yang mampu menjawab dengan baik hasil pertanyaan dosen. Lembaga Riset dan Penerbitan Komputer yaitu Computer Technology Research (CTR) menyatakan bahwa orang hanya mampu mengingat 20% dari yang dilihat, dan 30 % dari yang didengar. Tetapi orang dapat mengingat 50% dari yang dilihat dan didengar dan 80% dari yang dilihat, didengar, dan dilakukan sekaligus.36 Berdasarkan kendala tersebut maka peneliti mencoba menerapkan strategi pembelajaran melalui media audio visual (video) dimana audio visual (video) pembelajaran yang memiliki unsur suara dan gambar dimana dapat disajikan dalam berbagai bentuk tampilan yaitu berupa film. Pelaksanaan pembelajaran merupakan tahapan inti dari proses pembelajaran. Dari hasil pengamatan peneliti, media audio visual (video) dipandang sangat efektif untuk dosen dalam menyalurkan ilmunya kepada mahasiswa. Hal ini terbukti ketika dosen menerangkan kepada mahasiswa tanpa menggunakan media audio visual (video), mahasiswa diberi pertanyaan terkait hasil yang sudah diterangkan oleh dosen hanya 65% saja yang dapat mengevaluasi hasil yang sudah diterangkan oleh dosen tersebut. Penggunaan media audio visual (video) ini dipertegas dalam al-Qur’an surah an-Nahl ayat 78 M. Suyanto, Multimedia Alat untuk Meningkatkan Keunggulan bersaing, (Yogyakarta: Andi, 2003), h. 21. 36
316
|
TAPiS, Vol. 16 No. 02 Juli-Desember 2016
yang artinya: “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”.37 Dari uraian ayat di atas mengisyaratkan bahwasanya dalam proses belajar tidak akan lepas dari penggunaan indera pandang dan dengar karena indera yang paling berpengaruh dalam belajar adalah kedua indera tersebut. Sebab dengan mempelajari sesuatu dengan menggunakan indra penglihatan, suara, dan gerakan dapat menarik minat belajar. Hasil penelitian kedua terkait startegi pembelajaran di STAIN Jurai Siwo Metro tidak berbeda dengan pertemuan sebelumnya, pertemuan diawali dengan dosen menerangkan dihadapan mahasiswa. Namun yang berbeda dengan pertemuan sebelumnya kali ini peneliti yang bertindak sebagai dosen mata kuliah pengantar perbankan setelah menerangkan dihadapan mahasiswa, dosen menggunakan media pembelajaran berupa audio visual (video) memutarkan video terkait konsep-konsep perbankan yang meliputi perbankan pada zaman kuno hingga pada zaman modern serta fungsi bank sentral dan BI yang disajikan berupa cerita karikatur yang dilengkapi gambar dan suara. Hasilnya seluruh mahasiswa menyimak video pembelajaran terkait konsep-konsep perbankan tersebut. Mereka terlihat antusias dan menyenangi proses pembelajaran menggunakan media audio visual (video). Setelah video tersebut selesai diputarkan dosen memberikan sebuah kuis tanya jawab terkait video yang telah diputar, hasilnya hampir 100% mahasiswa mampu menjawab dengan baik pertanyaan yang diberikan oleh dosen. Untuk pertemuan kali ini, kelas sangat kondusif. Mahasiswa tidak lagi ribut, megantuk dan bingung saat pembelajaraan berlangsung. Dengan demikian media audio visual (video) pembelajaran sangat memiliki peran dalam proses pembelajaran, terutama dalam hal penyampaian materi pembelajaran. Sehingga membuat tampilan pembelajaran semakin menarik dan mudah dipahami oleh mahasiswa dalam memahami konsep perbankan. Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung: CV Diponegoro, 2005), h. 375. 37
Pengaruh Implementasi Strategi...|
317
D. Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pertama, terdapat perbedaan antara hasil pembelajaran menggunakan strategi media audio visual (video) dan tanpa menggunakan startegi media audio visual dalam memahami sebuah konsep perbankan. Tanpa menggunakan strategi pembelajaran melalui media audio visual (video) hanya 65% saja yang dapat mengevaluasi hasil yang sudah diterangkan oleh dosen tersebut. Kemudian setelah dosen menggunakan strategi pembelajaran melalui media audio visual (video) dalam memahami konsep perbankan, pemahaman mahasiswa mengalami peningkatan hampir 100%. Hampir seluruh mahasiswa mampu menjawab pertanyaan dosen terkait konsep perbankan. Hal ini menunjukkan efektivitas pemanfaatan media audio visual (video) pembelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswa secara kritis[.]
DAFTAR PUSTAKA Antonio, Muhammad Syafi’i, Bank Syari’ah dari Teori dan Praktek, Jakarta: Gema Insani, 2001. Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007. Daryanto, Media Pembelajaran, Cet. I; Yogyakarta: Gava Media, 2010. Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Bandung: CV Diponegoro, 2005. Hamzah, B. Uno, Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar Mengajar Yang Kreatif dan Efektif, Jakarta:Bumi Aksara, 2007. Henson, Kenneth T., Elementary Science Methods, New York: McGrawHill Book Company, 1984. Ismail, Perbankan Syariah, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011. Muhamad, Teknik Penghitungan Bagi Hasil dan Pricing di Bank Syariah, Yogyakarta: UII Press, 2012. Muhammad Muslehuddin, Sistem Perbankan dalam Islam, Jakarta: PT. Asdi Mahasatya, 2004.
318
|
TAPiS, Vol. 16 No. 02 Juli-Desember 2016
Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, Yogyakarta: Ekonisia, 2004. Munadi, Yudhi, Media Pembelajaran, Jakarta: Gaung Persada Press, 2008, 2008. Purwadilaga, Dewi Salma, Prinsip Disain Pembelajaran Instructional Design Principles, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007. Rivai, Veithzal dan Andria Permata Veithzal, Islamic Financial Management, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008. Rivai, Veithzal dan Arviyan Arifin, Islamic Banking: Sebuah Teori, Konsep, dan Aplikasi, Jakarta: Bumi Aksara, 2009. Rohani, Ahmad, Media Instrusional Edukatif, Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997. Sadiman, Arief S., Media Pendidikan, Cet. I; Jakarta: PT. Raja Grafindo, 1986. Sudarsono, Heri, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Deskripsi dan Ilustrasi, Yogyakarta : Ekonisia, 2005. Suyanto, M., Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan bersaing, Yogyakarta: Andi, 2003. Yamin, Martinus, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: GP Press, 2003. Yaya, Rizal, dkk., Akuntansi Perbankan Syariah: Teori dan Praktik Kontemporer, Jakarta: Salemba Empat, 2009.